Laporan Kasus Tb Paru

13
Borang Portofolio Nama Peserta dr. Rini Afrina Nama Wahana Puskesmas Tembilahan Kota – Indragiri Hilir Topik TB Paru Tanggal Kasus 10 Maret 2015 Nama Pasien Ny. Misdawarni Nomor RM - Tanggal Presentasi - Pendamping dr. Eka Alpasra Tempat Presentasi - Objek Presentasi Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Neonat us Bayi Anak Remaj a Dewas a Lansi a bum il Deskrips i Os datang ke poli umum Puskesmas Tembilahan Kota dengan keluhan batuk berdahak, tidak disertai dengan darah, campuran sisa makanan dan berjumlah ± 1 sendok makan. Sejak kemarin malam os mengaku batuk darah dialami hanya sekali saja. Menurut os, batuk darah terjadi setelah os mengkonsumsi obat dari puskesmas. Saat ini os hanya batuk disertai dahak dengan bercak darah sedikit. Os juga mengeluhkan batuk sejak 3 bulan yang lalu dan tidak pernah hilang sampai saat ini. Batuk disertai dengan dahak kental berwarna kuning kehijauan dengan jumlah ± 1 sendok tiap kali batuk. Os 1

description

laporan kasus

Transcript of Laporan Kasus Tb Paru

Page 1: Laporan Kasus Tb Paru

Borang Portofolio

Nama Peserta dr. Rini Afrina

Nama Wahana Puskesmas Tembilahan Kota – Indragiri Hilir

Topik TB Paru

Tanggal Kasus 10 Maret 2015

Nama Pasien Ny. Misdawarni Nomor RM -

Tanggal Presentasi - Pendamping dr. Eka Alpasra

Tempat Presentasi -

Objek Presentasi

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia bumil

Deskripsi Os datang ke poli umum Puskesmas Tembilahan Kota dengan keluhan batuk

berdahak, tidak disertai dengan darah, campuran sisa makanan dan berjumlah ± 1

sendok makan. Sejak kemarin malam os mengaku batuk darah dialami hanya

sekali saja. Menurut os, batuk darah terjadi setelah os mengkonsumsi obat dari

puskesmas. Saat ini os hanya batuk disertai dahak dengan bercak darah sedikit.

Os juga mengeluhkan batuk sejak 3 bulan yang lalu dan tidak pernah hilang

sampai saat ini. Batuk disertai dengan dahak kental berwarna kuning kehijauan

dengan jumlah ± 1 sendok tiap kali batuk. Os sudah sering berobat ke puskesmas

namun batuknya tidak pernah hilang. Saat ini, os merasa batuknya susah keluar

dan sangat mengganggu terutama pada malam hari. Selain itu, os juga mengeluh

demam sejak 3 bulan yang lalu. Demam tidak disertai dengan menggigil dan

bersifat hilang timbul. Demam akan turun jika os mengkonsumsi obat dari

puskesmas. Os menyangkal adanya flu. Os sering berkeringat dingin pada malam

hari. Os juga mengeluhkan sesak napas sejak 1 bulan yang lalu. Sesak napas

sering dikeluhkan oleh os terutama jika banyak melakukan aktivitas. Sejak 2 hari

ini sesak napas dirasakan semakin memberat. Sesak napas ini sedikit berkurang

jika os sudah beristirahat.

1

Page 2: Laporan Kasus Tb Paru

Sesak tidak disertai dengan bunyi “ngik”. Sesak tidak dipengaruhi oleh

suhu,cuaca, maupun debu. Selain itu, os pernah merasakan nyeri dada sebelah kiri

seperti ditusuk - tusuk sejak beberapa minggu yang lalu. Os menyangkal adanya

penjalaran nyeri ke punggung dan tangan sebelah kiri. Nyeri dada timbul

terutama jika pasien sedang merasakan batuk dan sesak napas. Os juga

mengeluhkan nafsu makan berkurang sejak 1 bulan terakhir sehingga os merasa

badanya semakin kurus. Selain itu, os juga sering merasa mual namun tidak

sampai muntah. Os menyangkal adanya nyeri pada ulu hati. Kadang - kadang os

juga mengeluhkan kepalanya terasa pusing dan badannya terasa lemas sehingga

os tidak dapat melakukan pekerjaannya lagi. Buang air kecil normal dengan

frekuensi 3-4x/hari, warna kuning jernih, kencingbatu (-), nyeri saat BAK (-),

darah (-). Sejak 1 minggu yang lalu os mengalami BABencer namun tidak

disertai dengan lendir maupun darah. Frekuensi BAB 1-2x/hari,dengan

konsistensi encer warnanya kekuningan.

Tujuan Menegakkan diagnosis dengan keluhan batuk berdahak dan penatalaksanannya

Bahan

Bahasan Tinajuan Pusataka Riset Kasus Audit

Cara

Membahas Diskusi Presentasi dan Diskusi Email Pos

Data Pasien Nama Ny. Misdawarni No. Reg. -

Nama Ruanagan : No. Telp : - Masuk RS :

Data Utama Untuk Bahan Diskusi :

Diagnosis / Gambaran Klinis :

Keluhan batuk berdahak, tidak disertai dengan darah, campuran sisa makanan dan

berjumlah ± 1 sendok makan.

batuk darah dialami hanya sekali saja.

batuk sejak 3 bulan yang lalu dan tidak pernah hilang sampai saat ini. Batuk disertai

dengan dahak kental berwarna kuning kehijauan dengan jumlah ± 1 sendok tiap kali

batuk.

2

Page 3: Laporan Kasus Tb Paru

Os juga mengeluh demam sejak 3 bulan yang lalu.

Os sering berkeringat dingin pada malam hari.

Os juga mengeluhkan sesak napas sejak 1 bulan yang lalu.

Os juga mengeluhkan nafsu makan berkurang sejak 1 bulan terakhir sehingga os merasa

badanya semakin kurus.

Os juga sering merasa mual namun tidak sampai muntah.

Buang air kecil normal dengan frekuensi 3-4x/hari, warna kuning jernih, kencingbatu (-),

nyeri saat BAK (-), darah (-).

BAB encer namun tidak disertai dengan lendir maupun darah. Frekuensi BAB

1-2x/hari,dengan konsistensi encer warnanya kekuningan.

1. Riwayat Kesehatan Dan Penyakit :

Os belum pernah mengalami batuk darah sebelumnya

2. Riwayat Pengobatan :

Os menyangkal pernah mengkonsumsi obat OAT selama 6 bulan.

Os sering berobat ke puskesmas untuk mengurangi keluhan batuk dan demam.

Riwayat alergi obat (-)

3. Riwayat keluarga :

Tidak ada anggota keluarga os dengan keluhan batuk darah.

Tidak ada keluarga os yang menderita batuk lama.

Riwayat tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-), asthma (-), keganasan (-),TBC

( - )

4. Riwayat pekerjaan :

Pasien ibu rumah tangga

5. Riwayat lingkungan sosial dan fisik :

6. Riwayat kebiasaan pasien : -

Daftar Pustaka

3

Page 4: Laporan Kasus Tb Paru

ArtoYuwono Soeroto. (2002). Bahaya pengobatan TBC yang tidak tuntas. PT Rineka

Cipta, Bandung

Budiarto, E. & Dewi Anggraeni. (2001). Epidemiologi. Edisi 2. Penerbit EGC. Jakarta.

Danusantoso, Halim. (1999). Ilmu penyakit paru. Penerbit Hipokrates. Jakarta.

Nadesul, Handrawan. (1995). Penyebab, pencegahan dan pengobatan TBC. Puspa Swara.

Jakarta.

Trastotenojo. M.S. dkk.(1995). Tuberkulosis Klinik. Widya Medika. Jakarta

Hasil Pembelajaran :

1. Pemeriksaan fisik dan penunjang pada pasien TB Paru

2. Penegakkan diagnosis pada pasien TB Paru

3. Penatalaksanaan pada pasien TB paru

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio

Subjektif :

batuk sejak 3 bulan yang lalu dan tidak pernah hilang sampai saat ini. Batuk disertai

dengan dahak kental berwarna kuning kehijauan dengan jumlah ± 1 sendok tiap kali

batuk.

batuk darah dialami hanya sekali saja.

os juga mengeluh demam sejak 3 bulan yang lalu.

Os sering berkeringat dingin pada malam hari.

Os juga mengeluhkan sesak napas sejak 1 bulan yang lalu.

Os juga mengeluhkan nafsu makan berkurang

os juga sering merasa mual namun tidak sampai muntah.

Buang air kecil normal

BAB encer

Objektif :

Keadaan umum : sedang

Keadaan sakit : sakit sedang.

4

Page 5: Laporan Kasus Tb Paru

Kesadaran/GCS : compos mentis/E4V5M6.

Tekanan Darah : 140/80 mmHg.

Nadi : 86 kali per menit, reguler, kuat angkat.

Pernafasan : 32 kali per menit

Suhu : 36,1 oC

Berat Badan : 50 kg .Tinggi Badan : 160 cm.

Status generalisata

Kepala : normocephal

Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), palpebra edema (-/-),

 ptosis (-/-), pupil isokor (+/+).

Telinga : dalam batas normal

Hidung : dalam batas normal

Mulut : dalam batas normal

Wajah : edema (-)

Leher : bentuk simetris, pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tyroid (-),

peningkatan JVP (-), deviasi trakea (-)

Thoraks :

Inspeksi : simetris kanan = kiri, gerakan dada tertinggal (-), iktus kordis (-),

retraksi (-), pelebaran sela iga (-)

Palpasi : vocal fremitus kanan = kiri, nyeri tekan dada (-), tidak teraba massa

dan tidak teraba iktus kordis

Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru, batas paru hepar dalam batas normal,

batas jantung dalam batas normal

Auskultasi : Suara pernafasan bronkial, suara tambahan : ronki basah saat ekspirasi

(+), bunyi jantung I/II reguler, BT (-)

Abdomen :

Inspeksi : dinding perut tampak lebih tinggi dari dari dinding dada,, pergerakan

dinding perut simetris

Palpasi : Nyeri Tekan dan nyeri lepas Mc. Burney(-), Rovsing sign (-),

Blumberg sign (-)

Perkusi : Timpani, Nyeri ketok kuadran kanan bawah (-)

Auskultasi : peristaltik usus (+), kesan normal, tidak ada bising aorta abdominalis

Genitalia : tidak ada kelainan

5

Page 6: Laporan Kasus Tb Paru

Ekstremitas : ekstremitas atas : akral hangat, edema (-), deformitas (-)

  Ekstremitas bawah : akral hangat, edema (-), deformitas (-)

Pemeriksaan tambahan : Psoas sign (+), Obturator sign (+)

Laboratorium

Parameter Hasil

Hemoglobin 10 gr/dl

BTA SPS 3+, 3+,3+

Asassement

Paru merupakan port d’entrée lebih dari 98% kasus infeksi TB. Karena ukurannya yang

sangat kecil, kuman TB dalam percik renik (droplet nuclei) yang terhirup, dapat mencapai

alveolus. Masuknya kuman TB ini akan segera diatasi oleh mekanisme imunologis non

spesifik. Makrofag alveolus akan menfagosit kuman TB dan biasanya sanggup

menghancurkan sebagian besar kuman TB. Akan tetapi, pada sebagian kecil kasus, makrofag

tidak mampu menghancurkan kuman TB dan kuman akan bereplikasi dalam makrofag.

Kuman TB dalam makrofag yang terus berkembang biak, akhirnya akan membentuk koloni

di tempat tersebut. Lokasi pertama koloni kuman TB di jaringan paru disebut Fokus Primer

GOHN.

Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul

sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada

kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.

Gejala sistemik/umum:

Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah)

Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari

disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan

bersifat hilang timbul

Penurunan nafsu makan dan berat badan

Perasaan tidak enak (malaise), lemah

Gejala khusus:

Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian

bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening

6

Page 7: Laporan Kasus Tb Paru

yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemah yang

disertai sesak.

Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan

keluhan sakit dada.

Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu

saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini

akan keluar cairan nanah.

Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai

meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan

kesadaran dan kejang-kejang.

DIAGNOSIS TUBERKULOSIS

Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu

dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah:

Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.

Pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).

Pemeriksaan patologi anatomi (PA).

Rontgen dada (thorax photo).

Uji tuberkulin.

Diagnosis TB Paru

Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih.

Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak

nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam

hari tanpa kegiatan fisik,demam meriang lebih dari satu bulan. Gejala-gejala tersebut diatas

dapat dijumpai pula pada penyakit paru selain TB, seperti bronkiektasis, bronkitis kronis,

asma, kanker paru, dan lain-lain.

Pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosis, menilai keberhasilan

pengobatan dan menentukan potensi penularan. Pemeriksaan dahak untuk penegakan

diagnosis pada semua suspek TB dilakukan dengan mengumpulkan 3 spesimen dahak yang

dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan berupa dahak Sewaktu-Pagi-Sewaktu

(SPS):

S(sewaktu):

Dahak dikumpulkan pada saat suspek TB datang berkunjung pertama kali. Pada saat

pulang, suspek membawa sebuah pot dahak untuk mengumpulkan dahak pagi pada

7

Page 8: Laporan Kasus Tb Paru

hari kedua.

P(Pagi):

Dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari kedua, segera setelah bangun tidur. Pot

dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas di UPK.

S(sewaktu):

Dahak dikumpulkan di UPK pada hari kedua, saat menyerahkan dahak pagi.

Dosis OAT

Rifampisin . 10 mg/ kg BB, maksimal 600mg 2-3X/ minggu atau

BB > 60 kg : 600 mg

BB 40-60 kg : 450 mg

BB < 40 kg : 300 mg

Dosis intermiten 600 mg / kali

INH 5 mg/kg BB, maksimal 300mg, 10 mg /kg BB 3 X seminggu,

15 mg/kg BB 2 X semingggu atau 300 mg/hari

untuk dewasa. lntermiten : 600 mg / kali

Pirazinamid : fase intensif 25 mg/kg BB,

35 mg/kg BB 3 X semingggu,

50 mg /kg BB 2 X semingggu atau :

BB > 60 kg : 1500 mg

BB 40-60 kg : 1 000 mg

BB < 40 kg : 750 mg

Etambutol : fase intensif 20mg /kg BB, fase lanjutan 15 mg/kg BB,

30mg/kg BB 3X seminggu, 45 mg/kg BB 2 X seminggu atau :

BB >60kg : 1500 mg

BB 40 -60 kg : 1000 mg

BB < 40 kg : 750 mg

Dosis intermiten 40 mg/ kgBB/ kali

Streptomisin:15mg/kgBB atau

BB >60kg : 1000mg

BB 40 - 60 kg : 750 mg

BB < 40 kg : sesuai BB

Kombinasi dosis tetap

Rekomendasi WHO 1999 untuk kombinasi dosis tetap, penderita hanya minum obat

8

Page 9: Laporan Kasus Tb Paru

3-4 tablet sehari selama fase intensif, sedangkan fase lanjutan dapat menggunakan

kombinasi dosis 2 obat antituberkulosis seperti yang selama ini telah digunakan sesuai

dengan pedoman pengobatan. Pada kasus yang mendapat obat kombinasi dosis tetap

tersebut, bila mengalami efek samping serius harus dirujuk ke rumah sakit / fasiliti

yang mampu menanganinya.

Plan :

Diagnosis

TB Paru Kasus Baru

Penatalaksanaan

BB : 50 kg

FDC 1 x 3 tablet

B6 1x1

Anjuran

Minum obat tepat waktu dan jangan putus obat.

Pendidikan

Memberikan edukasi pada pasien dan keluarga pasien mengenai penyebab terjadinya

penyakit dan perjalanan penyakit, penanganan penyakit TB Paru selama 6 bulan

Konsultasi

Menjelaskan secara keseluruhantentang kondisi pasien dan menganjurkan perlunya minum

obat secara teratur selama 6 bulan.

9