Laporan Kasus Struma 2003
-
Upload
rara-bantilan -
Category
Documents
-
view
18 -
download
0
description
Transcript of Laporan Kasus Struma 2003
LAPORAN KASUS
Identitas
Nama
: Ny. S. D
Umur
: 49 tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
TTL
: Pinapalangkow, 2 September 1962
Pekerjaan: IRT
Agama
: Kristen Protestan
Alamat
: Desa Pinapalangkaw, Tareran, Minahasa selatan.
Tanggal MRS: 21 Mei 2012
Anamnesis
Keluhan utama: Benjolan di leher. Benjolan di leher dialami sejak + 29 tahun yang lalu. Awalnya benjolan muncul berukuran + 2 x 2 cm atau sebesar kelereng lama kelamaan membesar hingga saat dilakukan pemeriksaan benjolan berukuran + 9 x 8 cm. Benjolan tidak disertai nyeri, hiperemis tidak ada, konsistensi kenyal, mudah digerakkan. Pasien sebelumnya sudah berobat ke dokter ahli bedah dan diberikan obat minum, pasien juga disarankan untuk dilakukan operasi tapi pasien menolak dengan alasan keuangan. Nafsu makan biasa, buang air besar dan buang air kecil biasa.
Riwayat penyakit dahulu : Mioma uteri sejak + 2 bulan yang lalu, pernah dirawat RSU Prof R.D. Kandou selama 3 minggu.
Pemeriksaan Fisik
KU: tampak sakit,Kes: CM
Tekanan darah: 110/60 mmHgNadi: 70 kali/menit
Respirasi: 20 kali/menit
Suhu: 36,6 0C
Kepala: konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Hidung: septum deviasi (-), secret (-)
Mulut: bibir sianosis (-), deviasi lidah (-)Telinga: sekret (-)
Leher : Inspeksi : Terlihat benjolan dengan ukuran + 9 x 8 cm pada region colli sinistra, hiperemis (-), warna kulit seperti warna kulit di sekitarnya.
Palpasi : Teraba benjolan dengan konsistensi kenyal, nyeri tekan (-).trakea letak tengah, pembesaran KGB (-), benjolan ukuran + 9 x 8 cm konsistensi kenyal, hiperemis (-), nyeri tekan (-).
Thoraks : inspeks: simetris kiri = kanan
Palpasi: stem fremitus kiri = kanan
Perkusi: sonor kiri = kanan
Auskultasi : Suara pernapasan bronkovesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Abdomen: inspeksi: datar
Palpasi: lemas, Hepar dan Lien tidak teraba.
Perkusi: Timpani
Auskultasi: bising usus (+) normal.
Ekstremitas: akral hangat, edema (-)Status lokalis: Regio colli sinistra: benjolan ukuran + 9 x 8 cm, konsistensi kenyal, mobile, nyeri tekan tidak ada, ikut terangkat saat menelan.Pemeriksaan penunjang1. Pemeriksaan laboratorium tanggal 22/5-20112Hb 11,8 g/dL (12 16 g/dL)
Eritrosit 4,94 x 106 / mm3 (4,25 x 106/ mm3 - 5,40 x 106/ mm3)
Leukosit: 9900/ mm3(4000 10.000/ mm3)
Hematokrit 36,7 % (37% 47%)
Trombosit 309.000 mm3 (150.000 450.000 mm3)
SGOT 46 U/L (0 33 U/L)SGPT 49 U/L (0 43 U/L)Natrium 151 mmol/L (135 153 mmol/L)
Kalium 3,15 mmol/L (3 5 mmol/L)
Klorida 100,6 mmol/L (98 109 mmol/L)
GDS 82 mg/dL
Ureum 31 mg/dL (20 40 mg/dL)Kreatinin 1,2 mg/dL (0,6 1,1 mg/dL)Albumin 3,3 mg/dL
2. EKG
Kesan: Dalam batas normal
3. Foto thorax
Kesimpulan: Massa daerah leher (Struma?)
4. Hasil immunoassay (endokrin)TSHs0,98 IU/L
FT41,07 ng/dL
FT3218 pg/mL
DiagnosisStruma uninodosa non toksikTerapiRencana IsthmolobectomyFollow upTanggal 21 Mei 2012
S: benjolan di leher
O: T: 120/60 mmHg, N: 70 x/m, R: 20 x/m, S: 36,6 oC
A: Struma uninodosa non toksik
P: Rencana isthmolobectomy ( tunggu jadwal
Tanggal 22 Mei 2012
S: benjolan di leher
O: T: 120/80 mmHg, N: 84 x/m, R: 20 x/m, S: 36,6 oC
A: Struma uninodosa non toksik
P: Pemeriksaan laboratorium lengkap, EKG, Foto thorax
Tanggal 23 Mei 2012
S: benjolan di leher
O: T: 110/80 mmHg, N: 80 x/m, R: 20 x/m, S: 36,8 oC
A: Struma uninodosa non toksik
P: Rencana Isthmolobectomy ( tunggu jadwal.
DISKUSI
Pada kasus ini akan dibahas diagnosis, etiologi, penanganan dan prognosis.
Diagnosis
Pasien didiagnosis dengan Struma uninodosa non toksik. Pada anamnesis ditemukan pasien seorang perempuan berusia 49 tahun, mengalami benjolan di leher sejak + 29 tahun yang lalu. Awalnya benjolan timbul di sebelah kiri dengan ukuran + 2 x 2 cm atau sebesar kelereng. Lama-kelamaan benjolan semakin membesar dengan ukuran + 9 x 8 cm. Nyeri pada benjolan tidak pernah dirasakan oleh pasien, saat menelan pasien juga tidak merasakan sakit. Tidak terdapat tanda tanda hipertiroidisme seperti jantung berdebar, sulit tidur, hiperaktif, penurunan berat badan walau nafsu makan meningkat,Pada pemeriksaan fisik, didapatkan tanda tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik leher: trakea letak tengah, pembesaran KGB tidak ada, benjolan ukuran + 9 x 8 cm konsistensi kenyal, tidak hiperemis, nyeri tekan tidak ada. Pembesaran kelenjar tiroid teraba sebagai suatu nodul berbatas jelas.Etiologi
Etiologi : Penyebab paling banyak dari struma non toksik adalah kekurangan iodium. Akan tetapi pasien dengan pembentukan struma yang sporadis, penyebabnya belum diketahui. Struma non toxic disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
1. Kekurangan iodium: Pembentukan struma terjadi pada difesiensi sedang yodium yang kurang dari 50 mcg/d. Sedangkan defisiensi berat iodium adalah kurang dari 25 mcg/d dihubungkan dengan hypothyroidism dan cretinism.
2. Goitrogen :
Obat : Propylthiouracil, litium, phenylbutazone, aminoglutethimide, expectorants yang mengandung yodium
Agen lingkungan : Phenolic dan phthalate ester derivative dan resorcinol berasal dari tambang batu dan batubara.
Makanan, Sayur-Mayur jenis Brassica ( misalnya, kubis, lobak cina, brussels kecambah), padi-padian millet, singkong, dan goitrin dalam rumput liar.
3. Riwayat radiasi kepala dan leher : Riwayat radiasi selama masa kanak-kanak mengakibatkan nodul benigna dan maligna (Lee, 2004)Penanganan
Pada pasien ini direncanakan untuk dilakukan isthmolobectomy dengan tujuan untuk mengurangi besar yaitu dengan cara mengangkat satu sisi lobus kelenjar tiroid pada pasien ini dilakukan pada lobus kiri (sinistra) karena pada pasien ini pembesaran tiroid hanya satu nodul dan hanya pada sebelah kiri, operasi ini juga dilakukan mengingat struma yang ada bersifat non toksik.Prognosis
Pasien dengan struma uninodosa non toxic dengan hasil pemeriksaan laboratorium (endokrin) yang menunjukan hasil eutiroid memiliki prognosis dubia ad bonam. Karena pada pasien ini tidak disertai tanda tanda hipertiroid. Pada pasien ini rencananya akan dilakukan isthmolobektomi, kemudian dilakukan pemeriksaan histopatologi. Prognosis dapat berubah apabila pada pemeriksaan histopatologi didapatkan adanya tanda-tanda keganasan.Lampiran foto
;;