Laporan Kasus Moluskum Kontangiosum

download Laporan Kasus Moluskum Kontangiosum

of 6

Transcript of Laporan Kasus Moluskum Kontangiosum

  • 8/9/2019 Laporan Kasus Moluskum Kontangiosum

    1/6

    PENDAHULUAN

    A. Definisi

    Moluskum kontagiosum adalan penyakit disebabkan oleh virus poks, klinis berupa

     papul-papul, pada permukaannya terdapat lekukan, berisi massa yang mengandung badan

    moluskum.1

    B. Epidemiologi

    Penyakit ini terutama menyerang anak dan kadang-kadang juga orang dewasa. Jika

     pada orang dewasa digolongkan dalam penyakit akibat hubungan seksual (P.H.!.

    transmisinya melalui kontak kulit langsung dan otoinokulasi. "ejadian moluskum

    kontangiosum sebagai penyakit yang ditularkan se#ara seksual pada orang muda kini

    meningkat. Hal ini juga terlihat pada penderita $%&.

    %nsiden moluskum kontagiosum naik pada tahun 1')-1'*) di $merika erikat.

    &alam sebuah makalah yang diterbitkan pada tahun 1'*+ diklinik urologi $merika tara,

    marlogis dari pusat pengendalian dan pen#egahan penyakit melaporkan 1 kasus moluskum

    kontagiosum terjadi untuk setiap +-) kasus ineksi gonore.

    /ingkat prevalensi dalam populasi terineksi H%0 dilaporkan -1*2. Pada

     pasienyang terineksi H%0 dan yang memiliki jumlah 3&+4 kurang dari 1)) sel 5 u6,

     pervalensi moluskum kontagiosum dilaporkan setinggi 77 2.

    Mortalitas dan morbiditas

    Moluskum kontagiosum adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri pada orang yang

    imunokompeten, tanpa ada komplikasi jangka panjang atau se8uelae. ebaliknya, pada

     pasien yang terineksi H%0, ineksi moluskum kontagiosum dapat mengakibatkan

  • 8/9/2019 Laporan Kasus Moluskum Kontangiosum

    2/6

    LAPORAN KASUS

    A. DEN!!AS PASEN

     9ama : 9etanya ;ira

    mur : * tahun

    Jenis "elamin : Perempuan

    uku 5

  • 8/9/2019 Laporan Kasus Moluskum Kontangiosum

    3/6

    Hari-hari penderita seorang murid &, dari pagi sampe siang penderita berada di

    sekolah dan siangnya penderita sudah dijemput pulng kerumah. Penderita sering

     bermain diluar bersama teman-temannya.

    ". PEMERKSAAN #SK 

    • Stat$s %eneralis &

    "eadaan mum : /ampak sakit ringan

    "esadaran : 3ompos Mentis

    /anda vital : /ekanan &arah : 11)5?) mmHg

     9adi : *) @5menit

    ;espirasi : ) @5menit

    uhu : 7,*

    o

     3• "epala : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik 

    • /horaks : simetris

    Jantung : %-%% normal, tidak ada bising

    Paru : suara pernapasan vesikuler, tidak ada ronkhi,

      tidak ada wheeAing

    • $bdomen : datar, lemas, bising usus (4! normal

      Hepar dan lien: tidak teraba

    • Bkstremitas : hangat, edema tidak ada, sianosis tidak ada

    • Stat$s Dermatologis &

    − ;.

  • 8/9/2019 Laporan Kasus Moluskum Kontangiosum

    4/6

    • 0eruka vulgaris

    • 6iken Planus

    %. !erapi &

    •  9on-Medikamentosa

    Bkskokhleasi.

    Mengeluarkan massa yang mengandung badan moluskum. Menggunakan alat

    seperti ekstraktor komedo dan jarum suntik.

    • Medikamentosa

     9atrium Cusidat al (@ app!

    H. Prognosis

    Duo ad vitam : bonam

    Duo ad un#tionam : bonam

    Duo ad sanationam : dubia et bonam

    . An($ran

    • hindari kontak pada daerah yang terineksi dan hindari pemakaian handuk bersama

     

     jangan menggaruk, karena akan menyebabkan otoinokulasi atau ineksi sekunder.

    '. Dis)$si

    Pasien ini didiagnosis dengan moluskum kontagiosum yang ditegakkan

     berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan isik. &ari anamnesis ditemukan bintik-

     bintik putih dibadan timbul sejak > bulan yang lalu, awalnya mun#ul dilengan

    kiri dan kanan lalu menyebar sampe kebagian wajah, punggung dan paha. Pada

     pemeriksaan isik didapatkan kelainan kulit berupa papul-papul berwarna putih

    dengan konsistensi padat, ukuran bervariasi dengan permukaan li#in di tengah

    terdapat lekukan. Hal ini sesuai dengan kepustakaan bahwa moluskum

    kontagiosum ditandai dengan lesi yang khas berupa papul baik tunggal maupun

    ganda, berwarna putih seperti mutiara ukuran bervariasi dengan diameter 1-1) mm

    dan bagian tengah terdapat lekukan delle. &iagnosis pasti dari kasus ini didapatkan

    setelah dilakukan tindakan ekskokleasi dimana ditemukan badan moluskum

    kontagiosum (4!.

  • 8/9/2019 Laporan Kasus Moluskum Kontangiosum

    5/6

    umber penularan penyakit pada kasus ini belum diketahui karena

    riwayat kontak dengan penderita moluskum kontagiosum sebelumnya tidak 

    diketahui penderita. Mungkin saja penderita sempat terpapar dengan penderita

    moluskum kontagisum lainnya namun tidak diperhatikan oleh penderita, mengingat

     penderita adalah murid & yang sering bermain dengan banyak teman sehingga

    lebih mudah untuk terineksi dengan penderita moluskum kontagiosum lainnya.

    &iagnosis banding kasus ini pertama adalah varisela karena berdasarkan

    gejala klinik terdapat vesikel-vesikel yang menyerupai papul-papul pada moluskum

    kontagiosum, dan juga terdapat lekukan delle  pada vesikel varisela yang telah

     pe#ah dimana hal ini juga ditemukan pada moluskum kontagiosum. 9amun pada

    varisela biasanya diawali dengan stadium prodromal berupa panas, malaise, dan

    nyeri dimana hal ini tidak ditemukan pada penderita tersebut sehingga diagnosis

     banding ini dapat disingkirkan.

    &iagnosis banding kedua adalah veruka vulgaris oleh karena dapat terjadi

     pada anak-anak dengan bentuk lesi bulat, tapi tidak adanya lekukan delle,

     permukaan yang kasar, berwarna abu-abu dan juga lebih sering timbul di jari kaki

    dan tangan dapat menyingkirkan diagnosis banding ini.

    &iagnosis banding ketiga adalah liken planus karena pada liken planus

     biasanya ditandai dengan timbulnya papul-papul berwarna merah biru, berskuama,

    dan sangat gatal. ehingga diagnosis banding ini dapat disingkirkan.

    Penatalaksanaan pada penderita ini adalah melalui ekskokhleasi untuk 

    mengeluarkan badan moluskum kontagiosum, sesuai dengan prinsip pengobatan

    moluskum kontagiosum yaitu mengeluarkan massa yang mengandung badan

    moluskum. /api sebelum dilakukan ekskokleasi, terlebih dahulu penderita

    diberikan lido#ain topi#al (krim! untuk mengurangi rasa nyeri dan traumatik pada

     pasien. etelah tindakan ekskokleasi dilakukan, diberikan natrium usidat berupa

    salep sebagai proilaksis terhadap timbulnya ineksi, karena dengan tindakan

    ekskokhleasi akan meninggalkan ekskoriasi yang rentan terhadap ineksi sekunder 

    dan pasien dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan lukanya agar semakin

    terhindar dari bahaya ineksi.

    Penderita dianjurkan untuk kontrol kembali ke poliklinik jika ternyata

    timbul lagi papul-papul yang baru.

  • 8/9/2019 Laporan Kasus Moluskum Kontangiosum

    6/6

    Prognosis pada penderita ini baik, terutama dengan dihilangkannya semua

    lesi yang ada, maka penyakit ini jarang residi, apalagi bila tidak ditemukan ineksi

    sekunder.

    ntuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini, para

     petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan inormasi yang jelas mengenai

    siat dan #ara penyebaran penyakit ini.