Laporan Kasus Luka Bakar
-
Upload
zam-azwar-annas -
Category
Documents
-
view
524 -
download
4
Transcript of Laporan Kasus Luka Bakar
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. “K” DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN COMBUSTIO HARI KE 2 DI R. BURNS UNIT RSUP SANGLAH DENPASAR
Tanggal MRS : 23-2013 Jam MRS :05.30 WITATanggal Pengkajian : 23-7-2013 Jam Pengkajian : 08.30 WITA
A. PENGKAJIAN1. Identitas
a. Identitas PasienNama : An. “K”Umur : 13 TahunJenis Kelamin : PerempuanAgama : HinduSuku/ Bangsa : Bali/ IndonesiaPendidikan : SMPPekerjaan : PelajarAlamat : GianyarNo RM : -
b. Identitas Penanggung JawabNama : Ny. “P”Umur : 33 TahunJenis Kelamin : PerempuanAgama : HinduHubungan dengan Pasien : Ibu
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien masuk rumah sakit karena luka bakar
b. Keluhan Utama Saat Dikaji
Klien mengatakan nyeri pada luka bakar.
c. Riwayat Penyakit Saat Ini
Klien datang melalui IRD RSUP Sanglah Denpasar pada tanggal 22
juli 2013 dengan keluhan nyeri pada daerah muka dan lengan kanan
setelah terkena ledakan botol pylox pada saat membakar sampah di
rumah pada tanggal 22 pukul 18.00 WITA. Pasca terkena luka bakar
ibu pasien langsung mengoleskan bioplacenton pada sekitar luka
pasien. Pada saat dikaji keadaan luka nampak baik, tidak ada tanda-
tanda infeksi (rubor, dolor, kalor, tumor, fungsi laesa, dan eksudat).
Keadaan umum baik. Klien masih merasakan nyeri pada daerah luka,
kebutuhan masih dibantu perawat dan keluarga.
d. Riwayat Alergi
Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi obat atau makanan
e. Riwayat Pengobatan
Klien mengatakan hanya berobat ke Puskesmas karena klien hanya
menderita penyakit biasa batuk, pilek dan panas saja.
f. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Klien mengatakan hanya batuk, pilek, dan panas biasa dan bisa
sembuh dengan berobat ke Puskesmas saja.
g. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan di keluarga tidak ada penyakit keturunan dan
penyakit kronis.
3. Review of System
a. Breathing
Jalan nafas klien paten dan klien tidak sesak, klien bernafas spontan,
tidak menggunakan alat bantu nafas/ oksigen, RR: 20x/ menit, tidak
terdapat trauma inhalasi.
b. Blood
Nadi: 88x/menit, dan teraba, klien tidak pucat, klien tidak sianosis,
CRT< 2 detik, akral hangat, S: 36,7°C, turgor kulit elastis.
c. Brain
Kesadaran: Compos Mentis, GCS: E4V5M6, tidak ada ansietas.
d. Bladder
BAK klien lancar, tidak ada nyeri saat BAK, tidak terpasang kateter,
warna kekuningan, urine output 800cc/ hari.
e. Bowel
Perut tidak kembung, BAB lancar frekuensi 1xsehari warna kuning,
konsistensi lembek dan bau khas feses.
f. Bone
Klien mengatakan nyeri dan tampak meringis kesakitan.
P= Klien mengatakan nyeri pada luka bakar
Q= nyeri dirasakan seperti terbakar
R= Nyeri pada daerah wajah dan lengan
S= Skala nyeri 2 (0-10) skala numerik
T= nyeri dirasakan terus menerus
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4V5M6
TTV :TD: 110/ 80 mmHg
N:88x/menit
S: 36,7°C
RR:18x/menit
Head to Toe
a. Kepala dan Wajah
Inspeksi : Terdapat luka bakar 4%. Bentuk kepala bulat, kulit wajah
tampak ada bekas luka terbakar, kulit wajah Nampak
menghitam. rambut hitam, mata simetris, sclera tidak
ikterus, konjungtiva tidak pucat, penglihatan normal, hidung
simetris, tidak ada polip, tidak ada secret, tidak ada
pernafasan cuping hidung, mulut simetris, tidak ada
stomatitis.
Palpasi : normocepali, tidak ada massa.
b. Leher
Inspeksi : Tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar thyroid, tidak ada lesi.
Palpasi : Tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar thyroid, tidak ada lesi
c. Thorax (Dada)
Inspeksi :Pengembangan dada simetris, frekuensi pernafasan
20x/menit, tidak ada lesi.
Palpasi : tidak ada massa, tidak ada lesi
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, suara jantung normal S1S2
tunggal.
Perkusi : perkusi paru sonor, perkusi jantung redup.
d. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada massa.
Auskultasi : Timpani
Palpasi : tidak massa, tidak ada distensi abdomen, tidak ada
pembesaran organ, tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : pekak
e. Ekstremitas
Atas : terdapat luka bakar 2% pada lengan kanan. Tidak ada fraktur,
pergerakan sendi agak kaku, turgor kulit elastis.
Bawah: tidak terdapat fraktur, pergerkan sendi normal.
5. Therapy (tanggal 24-Juli-2013)
Enteral :
Vitamin B cap 1 X 1 tablet
Vitamin C 1 X 1 tablet
Paracetamol 3X500mg
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
N
O
DATA ETIOLOGI PROBLEM
1 DS:
Klien mengatakan nyeri pada luka
bakar dengan skala 2 (0-10), nyeri
seperti terbakar (panas, perih),
nyeri dirasakan terus menerus
DO:
Klien tampak meringis
Klien tampak lemah karena
kesakitan
TTV :
- TD: 110/ 80 mmHg
- N:88x/menit
- S: 36,7°C
- RR:18x/menit
Terkana paparan Panas
Perlukaan pada kulit
Pelepasan Reseptor nyeri
Saraf perifer
Hipotalamus
Nyeri
Nyeri
Akut
2 DS : -
DO :
Terdapat luka bakar grade II 6
%
Klien kontak dengan
lingkungan luar ( keluarga dan
pengunjung)
Pertahanan primer tidak
adekuat
kerusakan perlindungan
kulit
jaringan traumatik
Pertahanan sekunder tidak
adekuat
Resiko
infeksi
3 DS: -
DO:
Kulit wajah pasien tampak
terkelupas.
Kulit wajah tampak kehitaman
akibat luka bakar.
Api
Suhu Panas (ledakan gas)
kontak dengan permukaan
kulit
Kerusakan
integritas
kulit
2. Rumusan Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik, ditandai dengan: Klien
mengatakan nyeri pada luka bakar dengan skala 2 (0-10), nyeri seperti
terbakar (panas, perih), nyeri terasa 2-3 menit, Klien tampak meringis,
Klien tampak lemah karena kesakitan.
b. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahan primer tidak adekuat
(kerusakan kulit, trauma jaringan, gangguan peristaltik) ditandai dengan
terdapat luka bakar grade II 6%, klien kontak dengan lingkungan luar
( keluarga dan pengunjung yang menjenguk)
c. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma karena luka bakar
ditandai dengan kerusakan permukaan kulit wajah dan lengan, kulit wajah
dan lengan tampak menghitam akibat luka bakar.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
HARI/
TANGGALDX
TUJUAN DAN
KRITERIA HASILINTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL PARAF
Selasa
23-Juli-2013
1 Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri pasien diharapkan dapat berkurang, dengan
Kriteria Hasil: Klien mengatakan nyeri
berkurang Klien tidak meringis
kesakitan Skala nyeri turun
menjadi 1 (0-10)
1. Tutup luka sesegera mungkin kecuali perawatan luka bakar pemajanan udara terbuka
2. Pertahankan suhu lingkungan yang nyaman, beri lampu penghangat, penutup tubuh hangat
3. Kaji nyeri dengan PQRST
4. Ajarkan tekhnik management nyeri, distraksi, relaksasi, dan nafas dalam
5. Kaji TTV6. Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian analgetik
1. Suhu berubah dan gesekan udara menyebabkan gerakan nyeri hebatpada pemajanan ujung saraf
2. Untuk mengurangi nyeri, mencegah tubuh menggigil
3. Nyeri sewaktu-waktu dapat berubah dan paling berat pada saat pergantian balutan dan debridement
4. Fokuskan kembali perhatian relaksasi dapat menurunkan ketergantungan farmakologis
5. Nyeri dapat mempengaruhi fisiologis tubuh
6. Pengobatan yang tepat dapat mengurangi nyeri
2 Tujuan:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan klien bebas dari infeksi/infeksi tidak terjadi.
Kriteria evaluasi: Tidak ada tanda-tanda
infeksi dolor, kalor, rubor, tumor, fungsio laesa dan eksudat.
pembentukan jaringan epitelisasi baik
Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi seperti mencuci tangan.
Jumlah leukosit dalam batas normal
1. Pertahankan teknik aseptif
2. Batasi pengunjung bila perlu
3. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
4. Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan petunjuk umum
5. Tingkatkan intake nutrisi
6. Berikan terapi antibiotik
7. Monitor tanda dan gejala infeksi
8. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
9. Kaji suhu badan pada pasien setiap 3 jam
1. Mencegah transmisi kuman pathogen
2. Mengurangi klien kontak dengan lingkungan luar
3. Mencegah infeksi nosokomial
4. Mencegah timbulnya flebitis
5. Mempercepat penyembuhan luka dan menambah imunitas
6. Farmakoterapi untuk pencegahan infeksi
7. Mengidentifikasi terjadinya infeksi
8. Health education untuk klien dan keluarganya
9. Mengidentifikasi tanda-tanda infeksi
3 Tujuan: 1. Kaji/catat ukuran, warna, kedalaman 1. Memberikan informasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan klienMenunjukkan regenerasi jaringan
Kriteria Hasil: Mencapai penyembuhan
tepat waktu pada area luka bakar.
luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.
2. Lakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.
3. Pertahankan penutupan luka sesuai indikasi.
4. Tinggikan area graft bila mungkin/tepat. Pertahankan posisi yang diinginkan dan imobilisasi area bila diindikasikan.
5. Pertahankan balutan diatas area graft baru dan/atau sisi donor sesuai indikasi.
dasar tentang kebutuhan penanaman kulit dan kemungkinan petunjuk tentang sirkulasi pada aera graft.
2. Menyiapkan jaringan untuk penanaman dan menurunkan resiko.
3. Kain nilon/membran silikon mengandung kolagen porcine peptida yang melekat pada permukaan luka sampai lepasnya atau mengelupas secara spontan kulit repitelisasi.
4. Menurunkan pembengkakan /membatasi resiko pemisahan graft. Gerakan jaringan dibawah graft dapat mengubah posisi yang mempengaruhi penyembuhan optimal.
5. Area mungkin ditutupi oleh bahan dengan permukaan tembus pandang tak reaktif.
6. Cuci sisi dengan sabun ringan, cuci, dan minyaki dengan krim, beberapa waktu dalam sehari, setelah balutan dilepas dan penyembuhan selesai.
7. Lakukan program kolaborasi :Siapkan / bantu prosedur bedah/balutan biologis.
6. Kulit graft baru dan sisi donor yang sembuh memerlukan perawatan khusus untuk mempertahankan kelenturan.
7. Graft kulit diambil dari kulit orang itu sendiri/orang lain untuk penutupan sementara pada luka bakar luas sampai kulit orang itu siap ditanam.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/ TANGGAL
DX IMPLEMENTASI KEPERAWATAN RESPON HASIL PARAF
Selasa23-Juli-2013
1 1. Mengkaji nyeri denga PQRST
2. Mengatur posisi senyaman mungkin
3. Mempertahankan suhu lingkungan yang nyaman, beri lampu penghangat, penutup tubuh hangat
4. Memonitor TTV
5. Mengajar kan tekhnik management nyeri, distraksi dan relaksasi seperti menonton tv, berbicara dengan keluarga, membaca buku dll.
6. Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik
1. Klien mengeluh nyeri pada luka, nyeri seperti panas dan perih, skala nyeri 2 (0-10), nyeri dirasakan terus-menerus.
2. Klien nyaman dengan posisi semi fowler
3. Klien menggunakan selimut untuk menghangatkan tubuhnya.
4. TD : 110/80 mmhgN: 80x/menit, S: 36,5°C,RR: 18x/menit
5. Klien berbincang-bincang dengan keluarganya
6. Terapi yang didapat :Tramadol : 50 mgKetorolac
2 1. Mepertahankan teknik aseptif, cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
2. Membatasi pengunjung bila perlu
1. Petugas kesehatan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak atau memberikan tindakan kepada klien.
2. Pengunjung dibatasi oleh waktu dalam menjenguk klien
3. Meningkatkan intake nutrisi
4. Berkolaborasi dalam pemberikan terapi antibiotik
5. Memonitor tanda dan gejala infeksi
6. Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
7. Mengkaji suhu badan pada pasien setiap 3 jam
3. Menganjurkan klien untuk benyak makan dan minum.
4. Terapi yang didapat Cefotaxime 1 gram
5. Tidak ada tanda-tanda infeksi (dolor, kalor, rubor, tumor dan fungsio laesa).
6. Klien mengerti dengan penjelasan yang diberikan
7. Suhu klien : 36,5° c (dalam batas normal)
3 1. Mengkaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.
2. Melakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.
3. Mempertahankan penutupan luka sesuai indikasi.
4. Cuci sisi dengan sabun ringan, cuci, dan minyaki dengan krim, beberapa waktu dalam sehari, setelah balutan dilepas dan penyembuhan selesai.
1. Warna kulit kehitaman dan terkelupas.
2. Klien tampak meringis kesakitan saat di lakukan perawtan luka.
3. Luka tampak membaik
4. Luka tambak memerah dan membaik.
Rabu24-Juli-2013
1 1. Mengkaji nyeri denga PQRST
2. Mengatur posisi senyaman mungkin3. Mempertahankan suhu lingkungan yang
nyaman, beri lampu penghangat, penutup tubuh hangat.
1. Klien mengeluh nyeri pada luka, nyeri seperti panas dan perih, skala nyeri 2 (0-10), nyeri dirasakan pada saat berjalan saja.
2. Klien dalam posisi semi fowler3. Klien selalu selimut untuk menghangatkan
tubuhnya.
4. Memonitor TTV
5. Menganjurkan klien untuk menggunakan tehnik distraksi dan relaksasi saat nyeri timbul
6. Berkolaborasi dengan tim medis dalam melanjutkan pemberian analgetik
4. TD : 110/70 mmhgN: 80x/menit, S: 36,5°C,RR: 18x/menit
5. Klien mengerti dengan instruksi yang diberikan
6. Terapi yang didapat :Tramadol : 50 mgKetorolac 1
2 1. Mepertahankan teknik aseptif, mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dan melakukan tindakan keperawatan. Sarung tangan sebagai alat pelindung
2. Membatasi pengunjung
3. Meningkatkan intake nutrisi
4. Berkolaborasi dalam pemberikan terapi antibiotik
5. Memonitor tanda dan gejala infeksi
6. Mengkaji suhu badan pada pasien setiap 3 jam
1. Petugas kesehatan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak atau memberikan tindakan kepada klien.
2. Pengunjung dibatasi oleh waktu dalam menjenguk klien
3. Menganjurkan klien untuk banyak makan dan minum dari makanan yang sudah disediakan rumah sakit
4. Terapi yang didapat Cefotaxime 1 gram
5. Tidak ada tanda-tanda infeksi (dolor, kalor, rubor, tumor dan fungsio laesa).
6. Suhu klien : 36,5° c (dalam batas normal)3 1. Mengkaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka,
perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.
2. Melakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.
1. Warna kulit kehitaman dan terkelupas.
2. Klien tampak meringis kesakitan saat di lakukan perawtan luka.
3. Mempertahankan penutupan luka sesuai indikasi.
4. Cuci sisi dengan sabun ringan, cuci, dan minyaki dengan krim, beberapa waktu dalam sehari, setelah balutan dilepas dan penyembuhan selesai.
3. Luka tampak membaik
4. Luka tambak memerah dan membaik.
Kamis25-Juli-2013
1 1. Mengkaji nyeri denga PQRST
2. Mengatur posisi senyaman mungkin3. Mempertahankan suhu lingkungan yang
nyaman, beri lampu penghangat, penutup tubuh hangat.
4. Memonitor TTV
1. Klien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri lagi.
2. Klien dalam posisi semi fowler3. Klien selalu selimut untuk menghangatkan
tubuhnya.4. TD : 128/70 mmhg
N: 80x/menit, S: 36,5°C,RR: 24x/menit
2 1. Mepertahankan teknik aseptif, mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dan melakukan tindakan keperawatan. Sarung tangan sebagai alat pelindung
2. Membatasi pengunjung
3. Meningkatkan intake nutrisi
1. Petugas kesehatan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak atau memberikan tindakan kepada klien.
2. Pengunjung dibatasi oleh waktu dalam menjenguk klien
3. Menganjurkan klien untuk banyak makan dan minum dari makanan yang sudah disediakan rumah sakit
4. Berkolaborasi dalam pemberikan terapi antibiotik
5. Memonitor tanda dan gejala infeksi
6. Mengkaji suhu badan pada pasien setiap 3 jam
4. Terapi yang didapat Cefotaxime 1 gram
5. Tidak ada tanda-tanda infeksi (dolor, kalor, rubor, tumor, fungsio laesa dan eksudat).
6. Suhu klien : 36,5° c (dalam batas normal)
3 1. Mengkaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.
2. Melakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.
3. Mempertahankan penutupan luka sesuai indikasi.
4. Cuci sisi dengan sabun ringan, cuci, dan minyaki dengan krim, beberapa waktu dalam sehari, setelah balutan dilepas dan penyembuhan selesai.
1. Warna kulit kehitaman dan terkelupas.
2. Klien tampak meringis kesakitan saat di lakukan perawtan luka.
3. Luka tampak membaik
4. Luka tambak memerah dan membaik.
E. EVALUASI
HARI/
TANGGALDX EVALUASI PARAF
Selasa
23-Juli-2013
1 S: Klien Mengatakan masih nyeri pada luka bakar, nyeri seperti panas, dan perih, nyeri terus-menerus,
nyeri pada angka 2 (0-10)
O: Wajah klien tampak meringis
Skala 2 (0-10)
A: tujuan teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan :
- Kaji Nyeri dengan PQRST
- Monitor TTV
- Atur posisi senyaman mungkin
- Kolaborasi dalam pemberian analgetik
2 S: -
O: - tidak ada tanda-tanda infeksi
- Suhu tubuh dalam batas normal : 36,5 °c
A : Infeksi tidak terjadi
P : Intervensi dilanjutkan:
- Indentifikasi adanya tanda-tanda infeksi
- Monitor TTV
- Rawat luka
- Batasi pengunjung
3 S: -
O : - Kulit wajah dan lengan pasien tampak terkelupas
- Warna kulit tampak kemerahan
A: Masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi.
P: Intervensi dilanjutkan:
- Mengkaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.- Melakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.
Rabu
24-Juli-2013
1 S: Klien Mengatakan masih nyeri pada luka bakar, nyeri seperti panas, dan perih, nyeri dirasakan saat
berjalan, nyeri pada angka 2 (0-10)
O: Wajah klien tampak meringis saat berjalan
Skala 2 (0-10)
A: tujuan teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan :
- Kaji Nyeri dengan PQRST
- Monitor TTV
- Atur posisi senyaman mungkin
- Kolaborasi dalam pemberian analgetik
2 S: -
O: - tidak ada tanda-tanda infeksi
- Suhu tubuh dalam batas normal : 36,5 °c
A : Infeksi tidak terjadi
P : Intervensi dilanjutkan:
- Indentifikasi adanya tanda-tanda infeksi
- Monitor TTV
- Rawat luka
- Batasi pengunjung
3 S: -
O : - Kulit wajah pasien tampak terkelupas
- Warna kulit tampak kemerahan
- Luka tampak cukup membaik
A: Masalah kerusakan integritas kulit teratasi sebagian.
P: Intervensi dilanjutkan:
- Mengkaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.- Melakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.
Kamis
25-Juli-2013
1 S: klien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri lagi
O: Wajah klien tampak rileks
Skala nyeri 0 (0-10)
A: Nyeri hilang
P: Intervensi dihentikan
2 S: -
O: - tidak ada tanda-tanda infeksi
- Suhu tubuh dalam batas normal : 36,5 °c
A : Infeksi tidak terjadi
P : Intervensi dilanjutkan:
- Indentifikasi adanya tanda-tanda infeksi
- Monitor TTV
- Rawat luka
- Batasi pengunjung
3 S: -
O : - Kulit wajah pasien yang terkelupas sudah tampak membaik
- Luka tampak membaik
A: Masalah kerusakan integritas kulit belum teratasi.
P: Intervensi dilanjutkan:
- Mengkaji/catat ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.- Melakukan perawatan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.