Laporan Kasus Laringomalasia
-
Upload
dhieto-basuki-putra -
Category
Documents
-
view
112 -
download
14
description
Transcript of Laporan Kasus Laringomalasia
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : An. Muh. Basofi Riski
Jenis kelamin : Laki-laki
Tgl lahir / Usia : 18 April 2015 (6 bulan)
Alamat : Wanglu RT 18 / 9, Trucuk, Klaten
No CM : 853152
Tanggal periksa : 17 Oktober 2015
IDENTITAS ORANG TUA
Nama ayah : Tn. Mardimin
Umur : 45 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Nama ibu : Ny. Suparni
Umur : 42 tahun
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
B. ANAMNESIS
Alloanamnesis dengan ibu penderita dan dari data catatan medis
Keluhan utama : terdengar suara grok-grok
Riwayat Penyakit Sekarang
Usia anak saat ini 6 bulan, anak sudah bisa miring-miring, angkat kepala,
tengkurap, namun belum bisa berbalik sendiri. Anak kaget jika mendengar
suara keras, namun anak tidak menoleh jika dipanggil.
Saat usia 2 bulan, sering terdengar suara grok-grok ketika anak tidur,
hampir setiap malam anak rewel dan sulit tidur, selain itu berat badan anak
turun jika dibandingkan dengan berat badan lahir (3100 gr), anak lalu
1
dibawa ke posyandu oleh orang tua, selain ke posyandu, anak juga dibawa
berobat ke puskesmas dan bidan (berat badan saat itu 2700 gr). Setelah 2
minggu, karena tidak ada perbaikan, anak lalu dibawa berobat ke poli
tumbuh kembang RSST dan disarankan untuk dirawat inap di RSST.
Namun, anak baru dirawat 2 minggu kemudian dikarenakan belum
mengurus BPJS.
Hari kedua perawatan di RSST, karena ASI tidak adekuat, dokter
memutuskan untuk menggunakan selang makan. Sejak anak menggunakan
selang makan, suara grok-grok semakin sering terdengar. Di RSST anak
menjalani pemeriksaan CT Scan kepala dan dikatakan terdapat kelainan di
otak. Anak juga menjalani pemeriksaan darah di laboratoium Prodia dan
didapatkan hasil CMV (+), Rubella (+), HSV I & II (+).
Setelah 19 hari perawatan di RSST, karena suara grok-grok tidak
berkurang, anak lalu dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito untuk pelacakan
etiologi suara grok-grok. Di RSUP Dr. Sardjito, anak menjalani
pemeriksaan rontgen dada 3 kali dan dikatakan tidak ada kelainan di paru.
Di RSUP Dr. Sardjito, anak juga menjalani pengobatan HSV I & II.
Setelah 25 hari perawatan di RSUP Dr. Sardjito, anak dibolehkan pulang.
Anak lalu rutin kontrol ke poli anak RSST seminggu sekali. Empat minggu
kemudian, anak menjalani pengobatan CMV (oral) selama 4 minggu.
Setelah 4 minggu menjalani pengobatan oral CMV, anak lalu disarankan
dirawat untuk menjalani pengobatan CMV intravena selama 2 minggu.
Minggu kedua perawatan di RSST, suara grok-grok belum berkurang.
Orang tua menyadari jika langit-langit mulut anak tidak normal, lalu anak
dikonsulkan ke dokter THT dan dikatakan terdapat defek pada langit-
langit mulut (palatoschizis).
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat kejang atau demam tinggi disangkal
- Riwayat trauma disangkal
2
Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat sakit seperti ini dalam keluarga disangkal
- Riwayat keterbelakangan mental, cacat fisik, kejang, dan keterlambatan
perkembangan dalam keluarga disangkal
Pedigree
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Penderita
Riwayat Perinatal
1. Prenatal
Pasien anak II, lahir dari ibu G4P1A2. Usia ibu saat hamil 42 tahun. ANC
teratur di dokter kandungan. Riwayat ibu kejang, tekanan darah tinggi,
minum jamu atau obat di luar resep dokter disangkal.
2. Natal
Anak lahir secara sectio cesaria di rumah sakit, cukup bulan, berat badan
lahir 3100 gram, panjang badan lahir 48 cm, lingkar kepala lahir lupa,
langsung menangis, kebiruan (-), ikterik (-).
3. Postnatal
- Riwayat kejang atau demam tinggi disangkal
- Riwayat trauma disangkal
3
Riwayat imunisasi
Hepatitis B : 1x usia 0 bulan
BCG : 1x usia 2 bulan
DPT : 1x usia 5 bulan
Polio : 2x usia 2,5 bulan
Kesan : Imunisasi dasar belum lengkap sesuai usia
Riwayat makan dan minum
Anak mendapatkan ASI eksklusif sejak lahir hingga usia 2 bulan.
Sejak usia 2 bulan setengah hingga sekarang, anak mendapatkan ASI dan
susu formula menggunakan selang makan (NGT).
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan
Berat badan lahir 3100 gram, panjang badan lahir 48 cm, lingkar kepala waktu
lahir tidak diketahui (ibu lupa).
Berat badan sekarang: 6,3 kg, panjang badan 53 cm, lingkar kepala 38 cm.
Perkembangan
Motorik kasar
Senyum : 2 bulan
Miring : 4 bulan
Tengkurap : 5 bulan
Bahasa
Tertawa : 2 bulan
Berteriak : 2 bulan
Menoleh ke arah suara : belum dapat dilakukan
Personal sosial
Tersenyum responsif : 2 bulan
Mengamati tangannya : belum dapat dilakukan
Berusaha mencari mainan : belum dapat dilakukan
4
Tepuk tangan : belum dapat dilakukan
Motorik halus
Memegang icik-icik : belum dapat dilakukan
Tangan bersentuhan : belum dapat dilakukan
Memindahkan benda : belum dapat dilakukan
Meraih : belum dapat dilakukan
DDST II
Motorik kasar ~ 3 bulan
Motorik halus ~ 1 bulan
Personal sosial ~ 2 bulan
Bahasa ~ 2 bulan
Kesan : keterlambatan pada sektor motorik kasar, motorik halus, personal sosial
dan bahasa (global developmental delayed)
C. PEMERIKSAAN FISIK (Tanggal 17 Oktober 2015)
Anak laki-laki 6 bulan, BB = 6,3 kg, PB = 53 cm, LK = 38 cm
Keadaan umum : sadar, kurang aktif, kontak mata tidak ada
Denyut jantung : 132 x/menit, reguler
Nadi : isi dan tegangan cukup
Respirasi : frekuensi napas 26 kali/menit, reguler
Suhu : 37,3 oC
Kepala : LK 38 cm (mikrosefal)
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), strabismus
(+)
Telinga : discharge (-)/(-), low set ear (-/-)
Hidung : nafas cuping hidung (-), sekret (-), saddle nose (-)
Mulut : sianosis perioral (-), defek palatum + (palatoschizis)
Leher : pembesaran kelenjar limfonodi (-), hiperekstensi (+)
Trunkus : skoliosis (-), kifosis (-)
5
Dada :
Paru
I : simetris statis dan dinamis, retraksi (-)
Pa : stem fremitus kanan = kiri
Pe : sonor seluruh lapangan paru
A : suara dasar vesikuler, suara tambahan: ronkhi (+)/(+),
wheezing (-)/(-)
Jantung:
I : iktus kordis tidak tampak
Pa : iktus kordis teraba di SIC V linea midklavikula sinistra,
tidak kuat angkat, tidak melebar, thrill (-)
Pe : konfigurasi jantung dalam batas normal
A : BJ I- II normal, irama reguler, bising (-), gallop (-)
Abdomen
I : datar, venektasi (-)
Pa : supel, turgor kembali cepat, hepar lien tidak teraba
Pe : timpani
A : bising usus (+) normal
Inguinal : pembesaran kelenjar limfe (-/-)
Alat kelamin : laki-laki, dalam batas normal
Ekstremitas :
Ekstremitas Superior Inferior
D S D S
Pucat - - - -
Sianosis - - - -
Clubbing finger - - - -
Edema - - - -
Akral dingin - - - -
Capillary refill <2” <2” <2” <2”
Deformitas - - - -
Motorik
6
Gerak + + + +
Kekuatan Kesan >3 Kesan >3 Kesan >3 Kesan >3
Tonus As 1 As 1 As 1 As 1
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Reflek fisiologis +2 +2 +2 +2
Reflek patologis - - - -
Klonus - -
D. HASIL KONSUL DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bagian THT
CMV dengan GDD + laringomalacia (belum dapat disingkirkan)
Plan :
- Rujuk ke RSUP Dr. Sardjito poli THT untuk endoskopi laring
- Skrining pendengaran jika sudah rawat jalan
- Saat ini belum ada tindakan
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal Nilai rujukan 12/10/15
Hb (g/dl) 11,00 – 13,00 10,6
Ht (%) 36 – 44 31,1
Eritrosit (106/μL) 3,6 – 6,2 3,92
MCH (pg) 23,00 – 31.00 27,0
MCV (fL) 77 – 101 79,3
MCHC (g/dl) 29 – 36 34,1
Leukosit (103/μL) 6 – 17 8,9
Trombosit (103/μL) 150 – 400 191
Ureum (mg/dl) 19,0 – 44,0 6,8
Kreatinin (mg/dl) 0,70 – 1,10 0,23
Bun (mg/dl) 7,0 – 18,0 3,2
AST U/L 7,0 – 45,0 77,5
ALT U/L 7,0 – 41,0 30,7
7
E. DIAGNOSIS KLINIS
- CMV kongenital
- Global developmental delay
- Mikrosefal
- Palatoschizis
- Hipersekresi bronkus
- Suspek laringomalacia
F. DIAGNOSIS FUNGSIONAL
Impairment
- Spastisitas
- Gangguan kontrol postur (hiperekstensi leher)
- Gangguan orofaringeal
- Mikrosefal
Disability
- Gangguan makan
- Gangguan komunikasi
- Gangguan mobilisasi
Handicap
- tidak ada
G. PROBLEM REHABILITASI MEDIK
- Global developmental delayed
- Hiperekstensi leher
- Spastisitas
- Oropharyngeal problems
- Hipersekresi bronkus
8
H. GOAL
- Koreksi postur
- Mobilisasi sputum
- Mengurangi spastisitas
- Mengatasi masalah oropharyngeal
- Meningkatkan kekuatan otot leher dan trunk
- Stimulasi tumbuh kembang
I. PROGRAM REHABILITASI MEDIK
- Positioning
- Postural drainage
- Bobath exercise
- Stimulasi oromotor
- Latihan penguatan head dan trunk control
J. EDUKASI
1. Mengajari orang tua mengenai positioning untuk mengurangi
hiperekstensi leher.
2. Mengajarkan pada orang tua cara melakukan latihan ROM dan stretching
untuk mencegah spastisitas menjadi bertambah berat.
K. PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad sanam : dubia ad malam
Quo ad fungsionam : dubia ad malam
9