Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

download Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

of 13

Transcript of Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    1/29

    LAPORAN KASUS

    KARSINOMA SERVIKS SUSPEK STADIUM IVB DENGAN OBSERVASI DYSPNEA

    ET CAUSA SUSPEK METASTASIS PARU, ANEMIA ET CAUSA PERDARAHAN,

    HIPOALBUMINEMIA, HIPOKALEMIA DAN PENINGKATAN TRANSAMINASE

     Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Kepaniteraan Klinik Madya SMF Ilmu Anestesi Dan

     Reanimasi, Perawatan Intensi Rumah Sakit Umum Daerah !ayapura

    Oleh :

    HERNY0080840121

    Oleh :

    HERNY

    200820!8

    1

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    2/29

    Pe"#$"#$%& :

    '() P*+* A) S*(+, S-)OG

    .AKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CENDERA/ASIH

    SM. OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT UMUM AYAPURA

    AYAPURA PAPUA

    201

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Kanker serviks adalah tumbuhnya sel-sel abnormal pada jaringan serviks. Kaker 

    serviks merupakan kanker primer yang berasal dari serviks (kanalis servikalis dan/atau

     portio).1  Kanker serviks atau karsinoma serviks uteri merupakan salah satu penyebab

    utama kematian wanita yang berhubungan dengan kanker.1,2  i seluruh dunia,

    diperkirakan terjadi sekitar !"".""" kanker serviks baru dan 2!".""" kematian tiap

    tahunnya yang # $"% terjadi di negara-negara sedang berkembang. i &ndonesia, insidens

    kanker serviks diperkirakan # '".""" kasus per tahun dan masih merupakan kanker yang

    tersering pada wanita. ari jumlah itu, !"% kematian terjadi di negara- negara

     berkembang.1

    enurut epartemen Kesehatan &, penyakit kanker leher rahim saat ini

    menempati urutan pertama da*tar kanker yang diderita kaum wanita. +aat ini di &ndonesia

    ada sekitar 1"" kasus per 1"".""" penduduk atau 2"".""" kasus setiap tahunnya. Kanker 

    serviks yang sudah masuk ke stadium lanjut sering menyebabkan kematian dalam jangka

    waktu relative epat. +elain itu, lebih dari "% kasus yang datang ke umah +akit

    ditemukan dalam stadium lanjut.1

    +elama kurun waktu ! tahun, usia penderita antara "-" tahun, terbanyak antara

    '!-!" tahun. 0eriode laten dari *ase prainvasi* untuk menjadi invasive memakan waktu

    sekitar 1" tahun. anya % dari wanita berusia 3! tahun menunjukkan kanker servikss

    yang invasive pada saat didiagnosis, sedangkan !!% dari Karsinoma in"situ  (K&+)

    terdapat pada wanita di bawah usia ! tahun.1

    iagnosis tumor ganas pada serviks uterus menjadi mudah jika tingkatannya sudahlebih lanjut. 0ersoalannya lebih ditekankan pada deteksi dini, yakni ketika tumor masih

    2

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    3/29

     prainvasi*. engan memperhatikan perubahan displastik dari epitel serviks, penanganan

    sederhana dan tepat akan menghindarkan wanita dari karsinoma serviks. 0enegahan primer 

    tampaknya sulit dikerjakan, karena sebab biologik kanker serviks belum diketahui. 4ang

    dapat disarankan adalah menghindari *aktor eksogen/ekstrinsik yang memberi risiko untuk 

    mengidap kanker serviks.2  5paya penegahan sekunder melalui usapan servikovaginal

     berkala dengan pengeatan 0apaniolaou. 6pabila deteksi dini dapat diupayakan, dapat

    mengurangi angka kematian akibat kanker serviks.1,2

    3

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    4/29

    BAB II

    TINAUAN PUSTAKA

    2)1 De$%$3$ K%e( Se(5$3

    7eher rahim (serviks) adalah bagian ujung depan rahim yang menjulur ke vagina.

    Kanker serviks adalah tumbuhnya sel-sel abnormal pada jaringan serviks. Kaker serviks

    merupakan kanker primer yang berasal dari serviks (kanalis servikalis dan/atau portio).1

    Kanker serviks sebagian besar adalah karsinoma sel skuamosa ("%) dan sisanya adalah

    adenokarsinoma (1"%).

    2)2 E-$'e"$6l6&$ K%e( Se(5$31

    Kanker serviks atau karsinoma serviks uteri merupakan salah satu penyebab

    utama kematian wanita yang berhubungan dengan kanker. i seluruh dunia, diperkirakan

    terjadi sekitar !"".""" kanker serviks baru dan 2!".""" kematian tiap tahunnya yang #

    $"% terjadi di negara-negara sedang berkembang. i &ndonesia, insidens kanker serviks

    diperkirakan # '".""" kasus per tahun dan masih merupakan kanker yang tersering pada

    wanita. ari jumlah itu, !"% kematian terjadi di negara- negara berkembang. al itu

    terjadi karena pasien datang dalam stadium lanjut.enurut epartemen Kesehatan &, penyakit kanker leher rahim saat ini

    menempati urutan pertama da*tar kanker yang diderita kaum wanita. +aat ini di &ndonesia

    ada sekitar 1"" kasus per 1"".""" penduduk atau 2"".""" kasus setiap tahunnya. Kanker 

    serviks yang sudah masuk ke stadium lanjut sering menyebabkan kematian dalam jangka

    waktu relative epat. +elain itu, lebih dari "% kasus yang datang ke umah +akit

    ditemukan dalam stadium lanjut.

    +elama kurun waktu ! tahun, usia penderita antara "-" tahun, terbanyak antara'!-!" tahun. 0eriode laten dari *ase prainvasi* untuk menjadi invasive memakan waktu

    sekitar 1" tahun. anya % dari wanita berusia 3! tahun menunjukkan kanker servikss

    yang invasive pada saat didiagnosis, sedangkan !!% dari Karsinoma in"situ  (K&+)

    terdapat pada wanita di bawah usia ! tahun.

    2)! E+$6l6&$ K%e( Se(5$3

    4

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    5/29

    0erjalanan penyakit karsinoma serviks merupakan salah satu model

    karsiogenesis yang melalui tahapan, dimulai dari karsinogenesis awal sampai terjadinya

     perubahan mor*ologi hingga menjadi kanker invasive. ua virus yang berperan dalam

    etiologi kanker serviks adalah8 '

    1. 9irus herpes simpleks tipe 2 (+9-2)

    6ntibodi +9-2 ada dengan persentase tinggi pada pasien dengan karsinoma serviks

     bila dibandingkan dengan ontrol. eskipun keseluruhan partikel virus tidak terlihat

    didalam sel karsinoma serviks, pada beberapa kasus didapatkan :6 virus +9-2,

    :6 messenger dan protein virus. :amun, isnsidensi karsinoma serviks pada pasien

    terin*eksi +9-2 adalah rendah, menunjukkan bahwa potensi karsinogenik virus

    tersebut tidak besar.

    2. uman 0apiloma 9irus (09)

    Khususnya tipe serologi 1 dan 1$ yang menyebabkan kondiloma akuminata datar 

    atipikal, didapatkan pada karsinoma skuamosa maupun lesi displastik serviks. 9irus

    tersebut saat ini dianggapp merupakan agen etiologi penting. +tudi terbaru

    memperlihatkan bahwa keberadaan papilloma virus manusia terkait dengan

     peningkatan risiko karsinoma serviks sebesar 2" kali lipat.

    2)4 .+6( R$3$6

    6da beberapa *aktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks,

    antara lain adalah8

    1. 5sia

    +aat ini telah diketahui di beberapa negara bahwa punak insidensi lesi prakanker 

    serviks terjadi pada kelompok usia "- tahun, sedangkan kejadian kanker serviks

    terjadi pada usia diatas " tahun. 0unak insidensi kanker serviks yaitu pada kelompok '!-!' tahaun.1,2

     

    2. ubungan seks pada usia muda atau pernikahan usia muda1,2,'

    ;elah lama diketahui bahwa umur sangat berpengaruh terhadap proses reproduksi.

    5mur yang dianggap opstimal untuk reproduksi adalah antara 2"-! tahun. 0ada usia

    2"-'" tahun, disebut sebagai masa dewasa dini yang disebut juga sabagai usia

    reprodukti*, sehingga pada masa ini diharapkan orang telah mampu untuk memeahkan

    5

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    6/29

    masalah- masalah yang dihadapi dengan tenang seara emosional, perkembangan

    *isiknya, maupun dalam hal kehamilan dan kelahiran bayinya.

    otkin menghubungkan terjadinya karsinoma serviks dengan usia saat seorang wanita

    mulai akti* berhubungan seksual, dikatakan pula bahwa karsinoma serviks enderung

    timbul bila saat mulai akti* berhubungan seksual adalah usia kurang dari 1 tahun.

    7ebih dijelaskan bahwa umur antara 1!-2" tahun merupakan periode yang rentan. 0ada

     periode laten antara oitus pertama dan terjadinya kanker serviks kurang lebih "

    tahun. 0eriode rentan ini berkaitan dengan proses metaplasia pada usia pubertas,

    sehingga bila ada yang mengganggu proses metaplasia tersebut misalnya in*eksi akan

    memudahkan beralihnya proses menjadi dysplasia yang lebih berpotensi untuk 

    terjadinya keganasan.

    . alaupun ada sarana yang baik, belum tentu mereka tahu menggunakannya.

    !. ?erganti-ganti pasangan seksual1,2

    0erilaku seksual berupa berganti pasangan akan meningkatkan penularan penyakit

    kelamin. 0enyakit yang ditularkan seperti in*eksi uman 0apiloma 9irus (09) telah

    terbukti dapat meningkatkan timbulnya kanker serviks, penis dan vulva. isiko terkena

    kanker serviks menjadi 1" kali lipat pada wanita yang mempunyai partner seksual

    orang atau lebih. isamping itu, virus herpes simpleks tipe-2 dapat menjadi *aktor 

     penamping.

    6

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    7/29

    . erokok 1,2

    >anita perokok memiliki risiko 2 kali lebih besar terkena kanker serviks dibandingkan

    dengan wanita yang tidak merokok. 0enelitian menunjukkan, lendir serviks pada wanita

     perokok mengandung nikotin dan @at-@at lainnya yang ada di dalam rokok. Aat-@at

    tersebut akan menurunkan daya tahan serviks disamping merupakan ko-karsinogen

    in*eksi virus.

    2) P+6l6&$ K%e( Se(5$32

    Karsinoma serviks timbul di batas antara epitel yang melapisi ektoserviks

    (portio) dan endoserviks kanalis serviks yang disebut  s#uam$"%$lumnar jun%ti$n &S'!()

    istologik antara epitel gepeng berlapis ( s#uam$us %$mple*) dari portio dengan epitel

    kuboid/silindris pendek selapis bersilia dari endoserviks kanalis serviks. 0ada wanita

    muda +B< ini berada di luar ostium uteri eksterneum, sedang pada wanita berumur C!

    tahun, +B< berada dalam kanalis serviks.

    0ada awal perkembangannya kanker serviks tak memberi tanda-tanda dan

    keluhan. 0ada pemeriksaan dengan speulum, tampak sebagai portio yang erosi* 

    (metaplasia skuamosa) yang *isiologik atau patologik. ;umor dapat tumbuh7 1) E36$+$ mulai dari +B< kearah lumen vagina sebagai masa proli*erative yang mengalami in*eksi

    sekunder dan sekunderD 2). E%%'6$+$  mulai dari +B< tumbuh ke dalam stroma serviks

    dan enderung untuk mengadakan in*iltrasi menjadi ulkusD ). Ul3e(+$  mulai dari +B<

    dan enderung merusak struktur jaringan serviks dengan melibatkan awal *ornises vagina

    untuk menjadi ulkus yang luas.

    +erviks yang normal, seara alami mengalami proses metaplasia (erosio) akibat

    saling mendesaknya kedua jenis epitel yang melapisi. engan masuknya mutagen, porsioyang erosive (metaplasia skuamosa) yang semula *aali/*isiologik dapat berubah menjadi

     patologik (displastik-diskariotik) melalui tingkatan :eoplasia &ntraselulaer (:&+)-&, &&,&&&

    dan K&+ (karsinoma in-situ) untuk akhirnya menjadi karsinoma invasive. +ekali menjadi

    mikro invasi* atau invasive, proses keganasan akan berjalan terus. 0eriode laten dari :&+-&

    sampai dengan K&+) tergantung dari daya tahan tubuh penderita. 5mumnya *ase

     prainvasi* berkisar antara -2" tahun (rata-rata !-1" tahun). 0erubahan epitel displastik 

    serviks seara kontinu yang masih memungkinkan terjadinya regresi spontan dengan

     pengobatan / tanpa diobati itu dikenal dengan Unitarian %$n%ept   dari ihart.

    7

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    8/29

    istopatologik sebagian terbesar berupa e-$'e("6$' +* 39*"6*3 ell ($%6",

    sisanya adenokarsinoma, learell arinoma/ mesonephroid arinoma, dan yang paling

    adalah saroma.

    0ortio yang erosive dengan ektropion bukanlah termasuk lesi pramligna, selama

    tak ada bukti adanya perubahan displastik dari +B

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    9/29

    a. ke arah *ormiks dan dinding vagina

     b. ke arah korpus uterus,

    . ke arah parametrium dan dalam tingkatan lanjut mengin*iltrasi septum rektovaginal dan

    kandung kemih.

    elalui pembuluh getah bening dalam parametrium kanan dan kiri sel tumor 

    dapat menyebar ke kelenjar iliaka dalam (hipogastrika). 0enyebaran melalui pembuluh

    darah (l$$d$rne metastasis) tidak la@im. Karsinoma serviks umumnya terbatas pada

    daerah panggul saja. ;ergantung dari kondisi imunologik tubuh penderita K&+ akan

     berkembang menjadi mikro invasive dengan menembus membrane basalis dengan

    kedalaman 31 mm dan sel tumor belum terlihat dalam pembuluh lim*a atau darah.

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    10/29

    &-?

    &&

    &&&

    &9

    1"-2"%

    "%

    "%

    C$"%

    Fambar . 0enyebaram kanker serviks

    2)= Pe"#&$% T$%&+ Ke&%3%

    ;ingkat keganasan klinik dibagi menurut klasi*ikasi G&FE, 1$ sebagai berikut82

    ;ingkat Kriteria" Karsinoma in-situ (K&+) atau karsinoma intraepitel8 membrane basalis

    masih utuh.

    10

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    11/29

    &

    &a

    &b o

    &b

    &&

    &&a

    &&b

    &&&

    &&&a

    &&&b

    &9

    &9a

    &9b

    0roses terbatas pada serviks walaupun ada perluasan ke korpus uteri.

    Karsinoma mikroinvasi*D bila membrane basalis sudah rusak dan sel

    tumor sudah memasuki stroma tak C mm dan sel tumor tidak terdapat

    dalam pembuluh lim*a atau pembuluh darah.

    Hkedalaman invasi mm sebaiknya diganti dengan tak C 1mm.

    (&b oult I &b yang tersembunyi)D seara klinis tumor belum tampak 

    sebagai karsinoma, tetapi pada pemeriksaan histologi ternyata sel tumor 

    telah mengadakan invasi stroma melebihi &a.

    +eara klinis sudah diduga adanya tumor yang histologi menunjukkan

    invasi ke dalam stroma serviks uteri.

    0roses keganasan sudah keluar dari serviks dan menjalar ke 2/ bagian

    atas vagina dan/ atau ke parametrium, tetapi tidak sampai dinding

     panggul.

    0enyebaran hanya ke vagina, parametrium masih bebas dari in*iltrate

    tumor.

    0enyebaran ke parametrium, uni/bilateral tetapi belum sampai dinding

     panggul.

    0enyebaran telah sampai ke 1/ bagian distal vagina atau ke parametriumsampai ke dinding panggul8

    0enyebaran sampai ke 1/ bagian distal vagina, sedang ke parametrium

    tidak dipersoalkan asal tidak sampai dinding panggul.

    0enyebaran sudah sampai dinding panggul, tidak ditemukan daerah bebas

    in*iltrasi antara tumor dengan dinding panggul ( r$-en pel+i%) atau proses

     pada tingkat klinik & atau &&, tetapi sudah ada gangguan *aal ginjal.

    0roses keganasan telah keluar dari panggul keil dan melibatkann mukosaretum dan/atau kandung kemih (dibuktikan seara histologi), atau telah

    terjadi metastasis keluar panggul atau ke tempat-tempat yang jauh.

    0roses sudah keluar dari panggul keil, atu sudah mengin*iltrasi mukosa

    retum dan/atau kandung kemih.

    ;elah terjadi penyebaran jauh.

    11

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    12/29

    ;abel . 0embagian tingkat keganasan menurut sistem ;:

    ;ingkat Kriteria;

    ;1+

    ;1

    ;1a

    ;1 b

    ;2

    ;2a

    ;2 b

    ;

     :? 8

    ;'

    ;'a

    ;' b

     :?8

     :J

     :"

     :1

    ;ak ditemukan tumor primer 

    Karsinoma prainvasi*, ialah K&+ (karsinoma in-situ)

    Karsinoma terbatas pada serviks (walaupun adanya perluasan ke korpus

    uteri).

    0ra-Klinik adalah karsinoma yang invasive dibuktikan dengan

     pemeriksaan histologi

    +eara klinis jelas karsinoma yang invasiveKarsinoma telah meluas sampai di luar serviks, tetapi belum sampai

    dinding panggul, atau karsinoma telah menjalar ke vagina, tetapi belum

    sampai 1/ bagian distal.

    Karsinoma belum mengin*iltrasi parametrium

    Karsinoma telah mengin*iltrasi parametrium

    Karsinoma telah melibatkan 1/ bagian distal vagina atau telah menapai

    dinding panggul ( ak ada elah bebas antara tumor dengan dinding

     panggul).

    6danya hidrone*rosis atau gangguan *aal ginjal akibat stenosis ureter 

    karena in*iltrasi tumor, menyebabkan kasus dianggap sebagai ;

    meskipun pada penemuan lain kasus itu seharusnya masuk kategori yang

    lebih rendah (;1 dan ;2).

    Karsinoma telah mengin*iltrasi mukosa retum atau kandung kemih, atau

    meluas sampai diluar panggul. (ditemukannya edema bullosa tidak ukup

     bukti untuk mengklasi*ikasi sebagai ;')

    Karsinoma melibatkan kandung kemih atau retum saja dan dibuktikan

    seara histologi.

    Karsinoma telah meluas sampai di luar panggul.

    0embesaran uterus saja belum ada alasaan untuk memasukkannya sebagai

    ;'.

    ?ila tidak memungkinkan untuk menilai kelenjar lim*a regional

    12

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    13/29

     :2

    "

    1

    ;anda -/ ditambahkan untuk tambahan ada atau tidaknya in*ormasi

    mengenai pemeriksaan histologi, jadi :J atau :J-

    ;idak ada de*ormitas kelenjar lim*a pada lim*ogra*i

    Kelenjar lim*a regional berubah bentuk sebagaimana ditunjukkan oleh

    ara- ara diagnosti yang tersedia ( misalnya lim*ogra*i, B;-san

     panggul)

    ;eraba massa yang padat dan melekat pada panggul dengan elah bebas

    in*iltrate diantara massa ini dengan tumor.

    ;idak ada metastasis berjarak jauh,

    ;erdapat metastasis berjarak jauh, termasuk kelenjar lim*a diatas

     bi*urkasio arteri iliaka komunis.

    G"#( 2) T$%&+ e&%3% %e( 3e(5$3

    13

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    14/29

    T#le 4) C($%6" 6 +he Ce(5$> U+e($ ? S+&$%& @.IGO, 2000

    G&FE

    +tages

    ;:

    Bategories

    "

    &

    &6

    &61

    &62

    &?

    &? 1

    &?2

    &&

    &&6

    &&?

    &&&

    &&&6

    &&&?

    &96

    &9?

    0rimary tumour annot be assessed :o evidene o* primary tumour 

    Barinoma in situ (preinvasive arinoma)

    Bervial arinoma on*ined to uterus (eLtension to orpus should be disregarded

    &nvasive arinoma diagnosed only by mirosopy. 6ll marosopially visible

    lesions = even with super*iial invasion = are +tage &?/;1b

    +tromal invasion no greater than ." mm in depth and ." mm or less in hori@ontal

    spread

    +tromal invasion more than ." mm and not more than !." mm with a hori@ontalspread ." mm or lessa

    Blinially visible lesion on*ined to the erviL or mirosopi lesion greater than

    &62/;1a2

    Blinially visible lesion '." m or less in greatest dimension

    Blinially visible lesion more than ' m in greatest dimension

    ;umour invades beyond the uterus but not to pelvi wall or to lower third o* the

    vagina

    >ithout parametrial invasion

    >ith parametrial invasion

    ;umour eLtends to pel vi wa ll and/or involves lower third o* vagina and/or 

    auses hydronephrosis or non-*untioning kidney

    ;umour involves lower third o* vagina no eLtension to pelvi wall

    ;umour eLtends to pelvi wall and/or auses hydronephrosis or non-*untioning

    kidney

    ;umour invades mu%$sa o* bladder or retum and/or eLtends beyond true pelvis b

    istant metastasis

    ;J;"

    ;is

    ;1

    ;1a

    ;1a1

    ;1a2

    ;1b

    ;1b1

    ;1b2

    ;2

    ;2a

    ;2b

    ;

    ;a

    ;b

    ;'

    1

      .$te/ The depth $ in+asi$n sh$uld n$t e m$re than 0 mm taken r$m the ase $ the epithelium, either  sura%e $r glandular, r$m whi%h it $riginates) The depth $ in+asi$n is deined as the measurement $ the tum$ur 

     r$m the epithelial"str$mal jun%ti$n $ the adja%ent m$st superi%ial epithelial papilla t$ the deepest p$int $ 

    in+asi$n) 1as%ular spa%e in+$l+ement, +en$us $r lymphati%, d$es n$t ae%t %lassii%ati$n) .$te/ The presen%e $ ull$us edema is n$t sui%ient t$ %lassiy a tum$ur as T2)

    2)8 G"#(% Kl$%$ '% D$&%63$32

    14

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    15/29

    Keputihan merupakan gejala yang sering ditemukan. +ekret yang keluar dari

    vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat in*eksi dan nekrosis jaringan. alam hal

    demikian, pertumbuhan tumor menjadi ulserati*. 0erdarahan yang dialami segera sehabis

    senggama (disebut sebagai perdarahan kontak) merupakan gejala karsinoma serviks (!-

    $"%).

    0erdarahan yang timbul akibat terbukanya pembuluh darah makin lama akan

    lebih sering terjadi, juga diluar senggama (perdarahan spontan). 0erdarahan spontan

    umumnya terjadi pada tingkat klinik yang lebih lanjut (&&-&&&), terutama pada tumor yyang

     bersi*at ekso*itik. 0ada wanita usia lanjut yang sudah tidak haid, sering terlambat menari

     pertolongan jika terkena kanker serviks. 0erdarahan spontan saat de*ekasi akibat

    tergesernya tumor ekso*itik dari serviks oleh skibala, memaksa mereka datang berobat ke

    dokter.

    6danya perdarahan spontan pervaginam saat berde*ekasi, perlu diurigai

    kemungkinan adanya karsinoma serviks tingkat lanjut. 6danya bau busuk yang khas

    memperkuat dugaan adanya karsinoma. 6nemia akan menyertai sebagai akibat perdarahan

     pervaginam yang berulang. asa nyeri akibat in*iltrasi sel tumor ke serabut sara*,

    memerlukan pembiusan umum untuk dapat melakukan pemeriksaan dalam yang ermat,

    khususnya pada lumen vagina yang sempit dan dinding yang sklerotik dan meradang.Fejala lain yang dapat timbul ialah gejala- gejala yang disebabkan oleh metastasis jauh.

    +ebelum tingkat akhir (terminal stage), penderita meninggal akibat perdarahan yang

    eksesi*, kegagalan *aal ginjal (BGI Bhroni enal Gailure) akibat in*iltrasi tumor ke

    ureter sebelum memasuki kandung kemih, yang menyebabkan obstruksi total. embuat

    diagnosis karsinoma serviks uterus yang klinis sudah agak lanjut tidaklah sulit. 4ang

    menjadi masalah ialah bagaimana mendiagnosis dalam tingkat yang sangat awal, misalnya

    dalam tingkat prainvasi*, lebih baik bila dapat dideteksi dalam tingkat pramalignan(dysplasia3diskari$sis ser+iks).

    asil pemeriksaan sitologi eksplorati* dari ekto dan endoserviks yang positi* 

    tidak boleh dianggap diagnose pasti. iagnosis harus dipastikan dengan pemeriksaan

    histologi dari jaringan yang diperoleh dengan melakukan biopsi. 0ada tingkat klinis ", &a,

    &b-o, penentuan tingkat keganasan seara klinis didasarkan atas hasil pemeriksaan

    histologi.

    Fmabar . 0erubahan portio pada inspekulo

    15

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    16/29

    2) Pe%+l3%%2

    ;erapi karsinoma serviks dilakukan bilamana diagnosis telah dipastikan seara

    histologi dan dengan perenanaan yang matang oleh tim yang sanggup melakukan

    rehabilitasi dan pengamatan lanjutan.

    0ada tingkat klinik (K&+) tidak dibenarkan dilakukan elektrokoagulasi atau

    elektro*ulgerasi, bedah krio atau dengan sinar laser, keuali jika yang enangani adalah

    seorang ahli dalam kolposkopi dan penderitanya masih muda dan belum mempunyai anak.

    engan bipsi keruuut (%$ne i$psy) meskipun untuk diagnosti, seringkali menjadi

    terapeutik. Estium uteri internum tidak boleh sampai rusak karenanya. ?ila penderita telah

    ukup tua, atau sudah mempunyai ukup anak, uterus tidak perlu dipertahankan, agar 

     penyakit tidak kambuh atau relaps, dapat dilakukan histerektomi sederhana (  simple

    +aginal hystere%t$my).

    0ada kasus tertentu dimana operasi merupakan suatu kontraindikasi, aplikasi

    radium dengan dosis !""-""" rads/Fy di titik 6 tanpa penambahan penyinaran luar,

    dapat dilakukan. 0ada tingkat klinik &a, umumnya ditangani sebagai kanker yang invasive.

    ?ilamana kedalaman kurang dari atau hanya 1 mm dan tidak meliputi area yang luas serta

    tidak melibatkan pembuluh lim*a atau pembuluh darah, penanganannya dilakukan seperti

     pada K&+ diatas.

    0ada klinik &b, &b =o, dan &&a dilakukan histerektomi radikal dengan

    lim*adenektomi panggul. 0asa bedah biasanya dilanjutkan dengan penyinaran,

    tergantung ada/tidaknya sel tumor dalam kelenjar lim*a regional yang diangkat. 0ada

    16

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    17/29

    tingkat &&b, &&& dan &9 tidak dibenarkan melakukan tindakan bedah, penanganan primer 

    adalah radioterapi. 0ada tingkat klinik &9a dan &9b penyinaran hanya bersi*at paliati*.

    0emberian kemoterapi dapat dipertimbangkan. 0ada penyakit yang kambuh satu tahun

    sesudah penanganan lengkap, dapat dilakukan operasi jika terapi terdahulu ialah radiasi

    dan prosesnya masih terbatas pada panggul. ?ilamana proses sudah jauh atau operasi tidak 

    mungkin dilakukan, harus dipilih kemoterapi jika syarat-syarat terpenuhi. 5ntuk ini tidak 

    digunakan sitostatika tunggal, tetapi berbentuk regimen yang terdiri atas kombinasi

     beberapa sitostatika (polikemoterapi).

    2)10 P(6&%63$32

    Gaktor- *aktor yang menetukan prognosis ialah 8

    1. 5mur penderita

    2. keadaan umum

    . tingkat klinik keganasan

    '. iri-iri histologi sel tumor 

    !. kemampuan ahli atau tim ahli yang menangani

    . sarana pengobatan yang ada

    ;abel !. 6ngka Ketahanan idup (6K) ! tahun menurut data &nternasional adalah

    seabgai berikut82

    T$%&+% AKH +h*%

    ;1+

    ;1

    ;2

    ;

    ;'

    ampir 1""%

    "-$!%

    '"-"%

    "-'"%

    31"%

    17

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    18/29

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    !)1 I'e%+$+3

     :ama 0enderita 8 :y.>

    5mur 8 !" tahun

    6lamat 8 +entani

    6gama 8 Kristen 0rotestan

    0ekerjaan 8 &bu rumah tangga

    +uku ?angsa 8 &lu

     :o. ekam edik 8 $111

    ;gl + 8 " 6gustus 2"1!

    !)2 A%"%e3$3

    1) Kel*h% U+"

    0erdarahan dari jalan lahir sejak ! bulan ++.

    2) R$

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    19/29

    2) iwayat 0ernikahan

    0ernikahan yang pertama, sudah tinggal bersama kurang lebih 2! tahun.

    !) iwayat Kehamilan

    Kehamilan ke = 1 8 anak M usia 2! tahun

    Kehamilan ke = 2 8 anak M usia 21 tahun

    Kehamilan ke = 8 anak N usia 1 tahun

    Kehamilan ke = ' 8 anak M usia tidak diketahui

    Kehamilan ke = ! 8 anak M usia tidak diketahui

    Kehamilan ke = 8 anak Musia tidak diketahui

    !)! Pe"e($3% .$3$ 

    1) S++*3 Ge%e(l$3

    - Keadaan umum 8 ;ampak sakit sedang

    - Kesadaran 8 Bompos entis

    ;ekanan darah 8 "/" mmg

     :adi 8 1"" L/menit, tidak kuat angkat

    espirasi 8 $ L/m

    +uhu ?adan 8 ,2 OB

    Ke-l

    - ata 8 Bonjungtiva anemis (/), sklera ikterik (-/-)

    - idung 8 alam batas normal

    - ulut 8 alam batas normal

    - ;elinga 8 alam batas normal

    - 7eher 8 0embesaran kelenjar getah bening (-/-)

    Th6(>

    - hee@ing (-/-)

    - 6bdomen 8 +upel, hepar dan lien tidak dilakukan evaluasi

    - Pkstremitas 8 6kral hangat, Pdema(-)

    2) S++*3 G$%e6l6&$

    19

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    20/29

    &nspeksi 8 v/v tenang, perdarahan akti* (-), tampak pus mengalir dari dalam

    vagina, bau ().

    &nspekulo 8 portio irregular, berbenjol-benjol, tampak massa ekso*itik, rapuh, mudah

     berdarah, sampai dengan 1/ dinding vagina.

    9; 8 portio teraba massa ekso*itik, irregular, nodular, rapuh. inding vagina

    1/ proksimal teraba keras, *orniks tidak teraba, kedua parametrium

     padat keras. ;+6 (), ampula kolaps, tidak teraba in*iltrasi massa tumor,

    aner *ree spae 2!-!"%.

    !)4 Pe"e($3% Pe%*%%&

    Pe"e($3% L#6(+6($*"

    arah 7engkap HB : =)=&('l

    - 7eukosit 8 1."" /mm

    - ;rombosit 8 '2."""/mm

    Kimia 7engkap 8

    GDS : = "&'l

    - Kreatinin 8 ".$ mg/dl- 5reum 8 ' mg/dl

    - 6sam urat 8 !. mg/dl

    Al#*"$% : 2)! &'l

    - +FE; 8 1 5/7

    - +F0; 8 1! 5/7

    - Bholesterol 8 2 mg/dl

    - 77 8 2 mg/dl- 7 8 !1 mg/dl

    - ;rigliserid 8 12! mg/dl

    - :atrium 8 11 mPQ/7

    - Kalium 8 .1 mPQ/7

    - Kalsium 8 . mg/dl

    !) RESUME

    20

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    21/29

    0asien datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak ! bulan ++, darah

     berampur nanah, disertai nyeri. 0asien mengeluh pusing, lemas dan sesak. +atu bulan

    yang lalu pasien dirawat di +

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    22/29

    07/08/15

     Jam10:00

     Jam22.00

     Pasien sesak,belum EkG danf! !"#aks,lemas,$e#da#a"an %&',

    ben(kak di!un(kai

    )esak, masi"

    bisa bi*a#a

    KU: sakit beratKe3'(%: ompos mentisTTV: ;8 1""/" mmg, :812"L/mnt,8"L/mnt,;8,!o

    B

    S++*3 &e%e(l$3: B6 (/),;horaks8 9esikuler, ho(-),>hee@ing (-)6bdomen8 supel, ?5 ()Pkstrimitas 8 edema tungkai(/)S++*3 G$%e6l6&$:

    &8 v/v tenang, perdarahan (-)

    KU: sakit beratKe3'(%: +omnolenTTV: ;8 "/!" mmg, :8

    12"L/mnt,8!L/mnt,;8a*ebrisS++*3 &e%e(l$3: B6 (/),;horaks8 9esikuler, ho(-),>hee@ing (-)6bdomen8 supel, ?5 ()Pkstrimitas 8 edema tungkai(/)S++*3 G$%e6l6&$:

    &8 v/v tenang, perdarahan (-)

    +a +ei- s!adium den(an:

    - bs. s$ne e*sus$ekme!abli*

    - nemia e*$e#da#a"an %7.7 (/dl'

    +a *e#i- sus$

    s!adium , bsds$ne e*sus$ek me!as!ase$a#u, anemia e*$e#da#a"an,"i$albuminemia,"$kalemia,$enin(ka!an!#ansaminase

    • Ebs. K5, ;;9jam

    • ?alans airan

    • Bek K7hari ini, PKF,;horaks *oto jika stabil

    • ;rans*usi 0B sampai ?R1"g/dl

    • ;unggu hasil biopsy  Ebat oral 8

    0araetamol L!"" mg

     Bodein L 1"mg

     6mitriptilin "-"-2!

      ulolaL L1

    Es sesak, uriga uremia jika

    () ito.

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    23/29

     Jam09.35

     Jam 09.45

    Psien !idak#es$n, !idakada sua#a

    dann (e#akan,(e#akna$as%&'

     : 50 $e#$al$asi,adi !idak !e#abaPu$il mid#iasis

    maksimal, +< %&/&',+< %&/&'adi *a#!is !idak!e#aba, buni =an!un($ada i*!us *#dis %&',(a#ak na$as %&'. Pasien

    dinyatakanmeninggaldihadapankeluarga dantenaga medis,penjelasankepada keluargatelah diberikan

    !) D$&%63$3 Ah$(

    Karsinoma +erviks suspek stadium &9?, Ebservasi dyspnoe et ausa suspek metastase

     paru, anemia et ausa perdarahan, hipoalbuminemia, hypokalemia, peningkatan

    transaminase.

    23

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    24/29

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    B&$"% "e%e&% '$&%63$3 %e( 3e(5$3 -' 3*3 $%$

    0ada kasus ini, diagnosis kanker serviks ditegakkan terutama berdasarkan

    anamnesis dan pemeriksaan *isik. ari anamnesis didapatkan beberapa *aktor risiko yang

    mendukung terjadinya kanker serviks seperti usia pasien yang berada pada kelompok usia '!-

    !' tahun, jumlah paritas yang tinggi (enam kali bersalin) serta tingkat soial ekonomi rendah.

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    25/29

    riwayat kanker serviks, akan tetapi hasil biopsy tidak diserahkan keluarga bahkan sampai

     pasien meninggal, sehingga diagnosis hanya didasarkan pada penilaian klinis.

    B&$"% "e%e%+*% staging  %e( 3e(5$3 -' 3*3 $%$

    ?erdasarkan adanya keluhan perdarahan spontan, umumnya berada pada tingkat

    klinik yang lebih lanjut (&&-&&&), terutama pada tumor yang bersi*at ekso*itik. 0ada

    inspekulo didapatkan massa ekso*itik, rapuh dan mudah berdarah sampai dengan 1/ atas

    lumen vagina (stadium klinis &&). +elain itu kedua parametrium teraba keras yang

    memungkinkan dugaan penyebaran massa ke parametrium (stadium klinis &&&). ari hasil

    laboratorium juga didaptkan peningkatan nilai kreatinin serum yang mengindikasikan

     perubahan pada *aal ginjal. ?erdasarkan  staging  menurut G&FE, temuan-temuan diatas

    dapat digolongkan dalam stadium &&&? yaitu penyebaran sudah sampai dinding panggul,

    tidak ditemukan daerah bebas in*iltrasi antara tumor dengan dinding panggul ( r$-en

     pel+i%) atau -(63e3 -' +$%&+ l$%$ I +* II, +e+-$ 3*'h ' &%&&*% l

    &$%l) engan demikian diagnosis sementara yang ditegakkan pada pasien ini adalah

    karsinoma serviks stadium &&&?.

     0ada pemeriksaan vaginal touhe memberi kesan *orniks tidak teraba dan kedua parametrium padat keras. enurut toeri sesudah tumor menjadi invasive, penyebaran

    seara lim*ogen menuju kelenjar lim*a regional dan seara perkontinuitatum (menjalar)

    menuju *ornises vagina. 0enyebaran lim*ogen ke parametrium akan menuju kelenjar lim*a

    regional melalui ligamentum latum, kelenjar-kelenjar iliak, obturator, hipogastrik,

     prasakral, praaorta dan seterusnya seara teoritis dapat lanjut melalui trunkus lim*atikus

    dikanan dan vena subklavia dikiri menapai paru-paru, hati, ginjal, tulang dan otak.

    6danya peningkatan en@im hati (transaminase) dan penurunan kadar albumin dapatmerupakan tanda keterlibatan organ hati. 6danya gejala dyspnea dengan respirasi rate

    $L/menit pada pasien ini mengindikasikan keterlibatan organ paru. 0ada awalnya

    kelainan pada paru diurigai sebagai akibat perubahan *aal ginjal yang menyebabkan

    terjadinya uremia, yang kemudian mengganggu system pernapasan sebagai asidosis

    metaboli. 6kan tetapi hasil laboratorium tidak menunjukkan peningkatan kadar ureum,

    sehingga hipotesis tersebut terbantahkan. al yang paling mungkin adalah telah terjadinya

    metastasis jauh dari sel-sel kanker yang bersi*at invasive, sehingga kasus ini dapat

    digolongkan sebagai stadium &9 ? yaitu telah terjadinya penyebaran jauh.

    25

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    26/29

    5ntuk membuktikan adanya metastasis pada paru, perlu dilakukan *oto thoraks

    untuk melihat adanya pembesaran kelenjar getah bening mediastinum atapun oin lesion

     pada jaringan paru, akan tetapi pasien telah meninggal dunia sebelum pemeriksaan

     penunjang tersebut sempat dilakukan.

    B&$"% -e%+l3%% -' 3*3 $%$

    enurut teori, pada tingkat &&b, &&& dan &9 tidak dibenarkan melakukan

    tindakan bedah, penanganan primer adalah radioterapi. 0ada tingkat klinik &9a dan &9b

     penyinaran hanya bersi*at paliati*. 0emberian kemoterapi dapat dipertimbangkan. 0ada

     penyakit yang kambuh satu tahun sesudah penanganan lengkap, dapat dilakukan operasi

     jika terapi terdahulu ialah radiasi dan prosesnya masih terbatas pada panggul. ?ilamana

     proses sudah jauh atau operasi tidak mungkin dilakukan, harus dipilih kemoterapi jika

    syarat-syarat terpenuhi. 5ntuk ini tidak digunakan sitostatika tunggal, tetapi berbentuk 

    regimen yang terdiri atas kombinasi beberapa sitostatika (polikemoterapi).

    Eleh karena diagnosis pasti berdasarkan pemeriksaan histologi belum

    ditegakkan dan keadaan umum pasien tidak memungkinkan dilakukan terapi de*initive,

    maka perbaikan keadaan umum diupayakan sebaik mungkin dengan resusitasi dan

    observasi.

    B&$"% -(6&%63$3 -' 3*3 $%$

    enurut teori, angka Ketahanan idup (6K) ! tahun menurut data

    &nternasional untuk pasien dengan tingkatan ;' adalah 31"%. +elain itu *aktor usia,

    keadaan umum yang buruk serta tingkat keganasan klinis yang berat ikut memberi

     prognosis yang buruk untuk kasus ini. Kesadaran pasien yang minim untuk terlibat seara

    akti* dalam pengobatan menambah sulitnya penatalaksanaan pada kasus ini. 0asienakhirnya dinyatakan meninggal setelah diberi penanganan yang bersi*at paliati*.

    A- e"*%&$%% cause of death -' 3*3 $%$

    ?erbagai kemungkinan tentang keterlibatan organ-organ diluar panggul seperti paru dan

    ginjal diduga menjadi penyebab kematian pada kasus ini. 0eningkatan irama pernapasan

    hingga C "L/menit yang diduga akibat metastasis sel-sel kanker serviks pada organ paru

    menyebabkan hipoksis berat yang kemudian mengakibatkan penurunan kesadaran.

    0enurunan tekanan darah sistolik 3 "mmg disertai peningkatan denyut jantung

    26

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    27/29

    mengindikasikan kondisi syok yang diduga akibat perdarahan kronis. ?erbagai kondisi

    tersebut memperburuk keadaan umum pasien yang berakhir dengan kematian.

    27

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    28/29

    BAB V

    PENUTUP

    1) Ke3$"-*l%

    ?erdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal menyangkut kasus ini antara

    lain8

    a. iagnosis kanker serviks pada kasus ini ditegakkan berdasarkan penilaian klinis, hal ini

    memungkinkan karena berbagai gejala dan tanda yang ditemukan menunjukkan stadium

    klinis lanjut yaitu stadium &9?.

     b. Klasi*ikasi stadium &9? menurut G&FE (tahun 2""") yaitu dengan adanya penyebaran

     jauh di luar panggul.

    . 0enanganan de*initive pada kasus ini tertunda akibat keadaan umum yang memburuk,

    akibat keterlambatan pasien memeriksakan diri.

    d. kemungkinan penyebab kematian adalah karena gangguan *ungsi paru akibat metastasis

    sel-sel kanker.

    2) S(%

    a. iagnosis pasti dari pemeriksaan histologi harus dilakukan segera agar diagnosis pastikarsinoma serviks dapat ditegakkan seepatnya.

     b. 0eran akti* pasien dalam penanganan kanker serviks sangat diperlukan untuk 

    mengurangi angka mortalitas dan morbiditas.

    . iperlukan penyuluhan yang tepat sasaran dari petugas kesehatan agar angka kejadian

    kanker serviks tidak terus meningkat.

    28

  • 8/19/2019 Laporan Kasus Karsinoma Serviks_KKM Obgyn September 2015

    29/29

    DA.TAR PUSTAKA

    1. ustika 7, 7iteratur- 6nalisa Gaktor isiko Kanker +erviks. Gakultas Kedokteran

    5niversitas &ndonesia.