Laporan Kasus Impetigo

35
Pembimbing : Dr. H. Dindin Budhi Rahayu, Sp. KK Oleh : Amalia Prima Sundari 2010730008 LAPORAN KASUS IMPETIGO KRUSTOSA STASE ILMU KULIT DAN KELAMIN KEPANITERAAN KLINIK RSUD KABUPATEN CIANJUR Periode 25 Mei 2015 s.d 27 Juni 2015

description

laporan kasus impetigo krustosa, ilmu kesehatan kulit dan kelamin

Transcript of Laporan Kasus Impetigo

Laporan Kasus Impetigo Krustosa

Pembimbing :Dr. H. Dindin Budhi Rahayu, Sp. KK

Oleh :Amalia Prima Sundari 2010730008Laporan KasusImpetigo Krustosa

STASE ILMU KULIT DAN KELAMINKEPANITERAAN KLINIK RSUD KABUPATEN CIANJUR Periode 25 Mei 2015 s.d 27 Juni 2015Identitas PasienNama: An. AAPUmur: 2 tahun Tempat, tanggal, lahir : Cianjur, 2 Juni 2013Jenis Kelamin: PerempuanAgama : IslamPendidikan: -Pekerjaan: -Alamat : Jl. Dr. Muardi, Kel . Bojong herang 02/03, CianjurTanggal Berobat : 08 Juni 2015ANAMNESISKeluhan utamaMuncul bercak-bercak di bagian wajah, tangan dan kaki, berwarna coklat dan ada kehitaman sejak dua minggu yang lalu.Berobat ke poli klinik Kulit dan Kelamin RSUD Cianjur dengan keluhan:Bercak coklat agak kehitaman di bagian wajah tangan dan kakiMuncul sejak 2 minggu yang lalu.

Datang ke RSUD3 mingguTerdapat keluhan batuk (+), pilek (+), demam (-)

2 mingguMuncul kemerahan dan agak bengkak, serta gatal di bagian wajah.Lalu muncul bintil-bintil berisi cairan. Ada yang berisi air, beberapa berisi nanah. Bintil-bintil tersebut sangat mudah pecah. Dan lama-lama mengering. Serta bertambah banyak dan mengenai bagian tangan & kaki.Riwayat Penyakit SekarangRPDRPKRPOR. Alergi Keluhan ini baru pertama kali dialami.Kelainan kulit di ekstremitas, muka, maupun badan sebelumnya disangkal.

Di keluarga tidak ada yang pernah mengalami keluhan serupa.Di rumah kakak pasien sedang sakit batuk dan pilek.Tidak ada riwayat atopi di keluarga. Asma disangkalSudah pernah diobati ke puskesmas. Diberikan salep saja. Ibu pasien lupa nama salepnya.Keluhan tidak membaik.

Alergi makanan disangkal.Alergi obat disangkal.PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: Tampak sakit sedangKesadaran: Composmentis Tanda-tanda vital:Tekanan darah: tidak dilakukan Nadi: 120 x/menit Respirasi : 20 x/menit Suhu: 36,2C Antropometri:BB: 12 kgSTATUS GENERALISATAKepala Rambut : alopecia (-), rontok (-)Mata : conjunctiva anemis (-)/(-), sklera ikterik (-)/(-)Hidung : sekret (-)Mulut : hiperemis (-), erosi (-)Gigi : karies (-), mikrolesi (-)Tonsil T1/T1 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis Leher KGB: tidak teraba membesar, massa (-) Thoraks Bentuk dan gerak simetris VBS ka=ki, vesikular, wheezing (-), rhonchi (-)BJ murni reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen Datar, supel, hepatomegali dan splenomegali (-), BU (+) Ekstremitas Deformitas (-), udem (-), RCT < 2 dtk Kulit lihat status dermatologi7Status Dermatologikus :Distribusi Regioner , BillateralA/R Fasialis, manus, dan pedisKarakteristik Lesi Banyaknya : MultipleDiskret Basah dan kering Efluroesensi Eritema dan vesikelKrusta

Lesi pada wajah dan kaki kiriLaboratoriumPada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium.RESUMESeorang anak perempuan berusia dua tahun, datang ke Poli klinik kulit dan kelamin RSUD Cianjur, dengan keluhan bercak-bercak di bagian wajah, tangan dan kaki, berwarna coklat dan kehitaman sejak dua minggu yang lalu.Lesi pertama kali muncul berupa makula eritem di wajah disertai vesikel berukuran kecil yang terasa gatal, dan mudah pecah dua minggu yang lalu.Tiga minggu yang lalu terdapat keluhan batuk dan pilek. Tidak ada keluhan demam.Terdapat keluhan batuk (+), pilek (+), demam (-)

Datang ke RSUDDatang ke RSUDBercak coklat agak kehitaman di bagian wajah tangan dan kaki.

2 mingguTimbul kemerahan dan agak bengkak, serta gatal di bagian wajah.

Muncul bintil-bintil berisi cairan. Ada yang berisi air, beberapa berisi nanah. Bintil-bintil sangat mudah pecah, lama-lama mengering. Bertambah banyak.resumeANAMNESISPEMERIKSAAN FISIKPada anak-anakPredileksi muka, sekitar lubang hidung, dan mulutRiwayat batuk dan pilek sebelumnya.Efloresensi : eritema, dan vesikel (pecah) krusta.ANALISA KASUSImpetigo Krusta13DIAGNOSADIAGNOSIS BANDINGImpetigo KrustosaEktima Dermatitis atopik

DIAGNOSIS KERJAImpetigo Krustosa

Antibiotik : Pengobatan topikalKompres terbuka: Permanganas Kalikus 1/5000, larutan rivanol 1 0/00 dan yodium povidon 7,5% yang dilarutkan 10x.Salep/krim: neomisin (Centabio) atau mupirosin 2% ( Bactoderm/ Bactroban)Edukasi :Menjaga kebersihan agar tetap sehat dan terhindar dari infeksi kulit Mencuci bersih area lesi (membersihkan krusta) dengan sabun dan air mengalir serta membalut lesi.Mencuci pakaian, kain, atau handuk penderita setiap hari dan tidak menggunakan peralatan harian bersama-sama.Menggunakan sarung tangan ketika mengolesi obat topikal dan setelah itu mencuci tangan sampai bersih.Memotong kuku untuk menghindari penggarukan yang memperberat lesi.Kontrol kembali setelah 1 mingguPROGNOSISQuo ad vitam: BonamQuo ad functionam: BonamQuo ad sanationam: Bonam

TINJAUAN PUSTAKAimpetigo krustosadefinisi Impetigo: infeksi kulit o/kuman gol.Streptokokus / Stafilokokus / ke2-nya berupa pioderma superfisialis (terbatas pd epidermis)Peny.kulit ini berkaitan erat dgn:Sistim imun pejamuJenis kumanHigienis anakInsidens s/50% pd musim panas & lembab serta lingkungan yg padatEtiologi Staphylococcus Penyebab terbanyak pioderma superfisialis (impetigo): Staphylococcus aureus

Kuman dpt ditemukan pd hidung depan (35%), perineum (20%), ketiak & sela2 jari (5-10%)Streptococcus Sebag. mrpkan flora normal pd manusia & bersifat komensal pd sal.napas atasYg tersering menyebabkan infeksi pd manusia: Streptococcus haemolytic group AKeduanya dpt menghasilkan toksin penyebaran hematogen penyakit yg mematikan: staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS) & streptococcal toxic shock syndrome (STSS)etiologiPatogenesis Didahului trauma pd kulit:Gigitan serangga & trauma goresan yg tsering Dpt krn luka operasi, luka bakar, dermatitisAnak yg terkena infeksi: sumber pnularan bg diri & lingkungannyaCara penularan yg penting: kontak langsung, selain udaraGambaran klinis tergantung sistim imun pejamuImpetigo krustosatrauma kecil terjadi pada kulit normal sebagai portal of entry :Infeksi primer, biasanya terjadi pada anak-anak.Infeksi sekunder terjadi bila telah ada penyakit kulit lain sebelumnya:

Impetigo bulosa

klasifikasiImpetigo krustosa biasanya terjadi akibat trauma superfisialis dan robekan pada epidermis, akibatnya kulit yang mengalami trauma tersebut menghasilkan suatu protein yang mengakibatkan bakteri dapat melekat dan membentuk suatu infeksi impetigo krustosa.

Keluhan biasanya gatal dan nyeri. Impetigo krustosa sangat menular, berkembang dengan cepat melalui kontak langsung dari orang ke orangImpetigo krustosa (I.kontagiosa)Predileksi: wajah, terutama sekitar lubang hidung, mulutGatal & rasa tidak nyaman dpt terjadiDiawali makula eritematosa kecil 1-2 mm cepat bentuk vesikel/pustul yg mudah pecah & meninggalkan erosi. Cairan serosa & purulen membentuk krusta tebal kekuninganGejala klinisStatus Dermatologis

Lokalisasi : daerah yang terpapar, terutama wajah (sekitar hidung dan mulut), tangan, leher dan ekstremitas.Efloresensi: makula eritematosa miliar sampai lentikular, difus, anular, sirsinar, vesikel dan bula lentikular difus, pustula miliar sampai lentikular; krusta kuning kecoklatan, berlapis-lapis, mudah diangkat. Pemeriksaan fisikPemeriksaan Laboratorium.

Pada keadaan khusus, dimana diagnosis impetigo masih diragukan, atau pada suatu daerah dimana impetigo sedang mewabah, atau pada kasus yang kurang berespons terhadap pengobatan, maka diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan sebagai berikut: Pewarnaan gram. Kultur cairan. Biopsi jika ada indikasi. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan Lain:

- Titer anti-streptolysin-O ( ASO), mungkin akan menunjukkan hasil positif lemah untuk streptococcus, tetapi pemeriksaan ini jarang dilakukan.- Streptozyme. Adalah positif untuk streptococcus, tetapi pemeriksaan ini jarang dilakukan.Pemeriksaan penunjangEktimaLesi berkrusta yang menutupi daerah ulkus yang menetap selama beberapa minggu dan sembuh dengan jaringan parut bila menginfeksi dermis. Dermatitis AtopikTerdapat riwayat atopik seperti asma, rhinitis alergika. Lesi pruritus kronik dan kulit kering abnormal dapat disertai likenifikasi.Herpes SimpleksVesikel dengan dasar eritema yang ruptur menjadi erosi ditutupi krusta. Umumnya terdapat demam, malaise, disertai limfadenopati.

Differential DiagnosisVariselaTerdapat gejala prodomal seperti demam, malaise, anoreksia. Vesikel dinding tipis dengan dasar eritema (bermula di trunkus dan menyebar ke wajah dan ekstremitas) yang kemudian ruptur membentuk krusta (lesi berbagai stadium).SkabiesPapul yang kecil dan menyebar, terdapat terowongan pada sela-sela jari, gatal pada malam hari.Differential DiagnosisMenjaga kebersihan dapat mencegah timbulnya impetigo.Penderita impetigo harus diisolasi, dan dicegah agar tidak terjadi kontak dengan orang lain minimal dalam 24 jam setelah pemberian antibiotik. Pemakaian barang-barang atau alat pribadi seperti handuk, pakaian, sarung bantal dan seprai harus dipisahkan dengan orang-orang sehat.pencegahanPengobatan Non-medikamentosa Membatasi sumber infeksiMemutus mata rantai penularanMencegah infeksi nosokomialMedikamentosa Pengobatan topikalKompres terbuka: PK 1/5000, rivanol 1 0/00Salep/krim: as.fusidat 2%, mupirosin 2%, neomisinPengobatan Pengobatan sistemikAmoksisilin: 30-50 mg/kgBB/hrEritromisin: 30-50 mg/kgBB/hrSefalosporin: Sefaleksin 25-50 mg/kgBB/hr pioderma yg berat, yg tdk respons thdp obat di atas.Pengobatan