Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
-
Upload
fila-aprilia -
Category
Documents
-
view
376 -
download
11
Transcript of Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
1/51
Laporan Kasus
Wanita 36 Tahun G3P2A0 Hamil Aterm dengan Impending Eklampsia
Pro !TP"E Plan #egional Anestesi u$ara%hnoid &lo%k
tatus 'isik AA III E
(leh)
'ila Aprilia*ati
G++,-2,,-
Pem$im$ing
dr. #TH. upraptomo/ p.An
KEPAITE#AA KLIIK 1' IL1 AETEI A TE#API ITEI'
'AKLTA KE(KTE#A 4# #. 1(EWA#I
#AKA#TA
&A& I
PEAHLA
Tiga penyebab utama kematian ibu dalam bidang obstetri adalah: pendarahan
45%, infeksi 15%, dan preeklampsia 13%. Sisanya terbagi atas partus macet, abortus
yang tidak aman, dan penyebab tidak langsung lainnya. alam per!alanannya, berkat
kema!uan dalam bidang anestesia, teknik operasi, pemberian cairan infus dan
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
2/51
transfusi, dan peranan antibiotik yang semakin meningkat, maka penyebab kematian
ibu karena pendarahan dan infeksi dapat diturunkan secara nyata. Sebaliknya pada
penderita preeklampsia, karena ketidaktahuan dan sering terlambat mencari
pertolongan setelah ge!ala klinis berkembang men!adi preeklampsia berat dengan
segala komplikasinya, angka kematian ibu bersalin belum dapat diturunkan.
"ada ibu hamil dikatakan ter!adi preeklampsia apabila di!umpai tekanan darah
# 14$&$ mm'g setelah kehamilan ($ minggu disertai dengan proteinuria # 3$$
mg(4 !am atau pemeriksaan dengan dipstick # 1). alam pengelolaan klinis,
preeklampsia dibagi men!adi preeklampsia ringan, preeklampsia berat, impending
eklampsia, dan eklampsia. isebut impending eklampsia apabila pada penderita
ditemukan keluhan seperti nyeri epigastrium, nyeri kepala frontal, skotoma, dan
pandangan kabur *gangguan susunan syaraf pusat+, gangguan fungsi hepar dengan
meningkatnya alanine atau aspartate amino transferase, tandatanda hemolisis dan
mikroangiopatik, trombositopenia - 1$$.$$$mm3, dan munculnya komplikasi
sindroma '//".
0mpending eklampsia merupakan masalah yang serius dalam kehamilan karena
komplikasikomplikasi yang dapat timbul baik pada ibu maupun pada !anin.
omplikasi pada ibu antara lain gagal gin!al akibat nekrosis tubuler akut, nekrosis
kortikal akut, gagal !antung, edema paru, trombositopenia, 02, dan cerebrovascular
accident . Sedangkan komplikasi pada !anin antara lain prematuritas ekstrem,
intrauterine growth retardation *0+, abruptio plasenta, dan asfiksia perinatal.
6leh karena itu dibutuhkan penanganan secara cepat dan tepat apabila di!umpai kasus
kehamilan dengan impending eklampsia.
Salah satu cara untuk mempercepat penanganan dan meningkatkan keselamatanibu dan bayi pada pasien dengan impending eklampsia adalah dengan dilakukan
pembedahan caesar. 7engingat besarnya risiko yang dihadapi maka operasi caesar
merupakan alternatif pilihan terbaik bagi pasien. Teknik anestesi yang dapat
digunakan untuk section caesaria adalah anestesi spinal, anestesi epidural dan anestesi
2
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
3/51
umum. "emilihan !enis anestesi yang akan digunakan disesuaikan dengan masing
masing kondisi pasien. Selain itu perlu dipertimbangkan indikasi dan kontraindikasi
yang ada pada pasien.
&A& II
TI5AA PTAKA
A. P#E EKLA1PIA A I1PEIG EKLA1PIA"reeklampsia adalah kelainan multisystem spesifik pada kehamilan yang
ditandai oleh timbulnya hipertensi dan proteinuria setelah umur kehamilan ($
minggu. elainan ini dianggap berat !ika tekanan darah dan proteinuria
3
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
4/51
meningkat secara bermakna atau terdapat tandatanda kerusakan organ *termasuk
gangguan pertumbuhan !anin+ */ana, ($$4+.
"reeklampsia dibagi men!adi ( golongan, yaitu :
1. "reeklampsia ringan
a. Tekanan darah ≥ 14$&$ mm'g yang diukur pada posisi terlentang8 atau
kenaikan sistolik ≥ 3$ mm'g8 atau kenaikan tekanan diastolik ≥ 15
mm'g.
b. 2ara pengukuran sekurangkurangnya pada dua kali pemeriksaan dengan
!arak periksa 1 !am, sebaiknya 9 !am.
c. 6edem umum, kaki, !ari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan ≥ 1
kg per minggu.
d. "roteinuria kuantitatif ≥ $,3 gramliter8 kualitatif 1) atau () pada urin
kateter atau mid stream.
(. "reeklampsia berat
efinisi: preeklamsi dengan tekanan darah sistolik # 19$ mm'g dan
tekanan darah diastolik #11$ mm'g disertai proteinuria lebih dari 5
gram(4 !am.
ibagi men!adi:
a. "reeklamsia berat dengan impending eklampsia
b. "reeklamsia berat tanpa impending eklampsia *ngsar, ($$3+.
"re eklampsia digolongkan berat bila terdapat satu atau lebih ge!ala:
a. Tekanan sistole 19$ mm'g atau lebih, atau tekanan diastole 11$ mm'g
atau lebih dan tidak turun ;alaupun sudah men!alani pera;atan di S dantirah baring
b. "roteinuria 5 gr atau lebih per !umlah urin selama (4 !am atau )4 dipstik
c. 6liguria, air kencing kurang dari 5$$ cc dalam (4 !am.
d. enaikan kreatinin serum
4
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
5/51
e. angguan ation estosis, impending eklampsia adalah ge!alage!ala
oedema, protenuria, hipertensi disertai ge!ala subyektif dan obyektif. e!ala
subyektif antara lain, nyeri kepala, gangguan
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
6/51
darah ke !anin tercukupi *2unningham et al ., ($1$+. "ada preeklampsia,
diduga ter!adi in
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
7/51
dilindungi oleh sintesis prostasiklin pada sel endotel pembuluh darah. "ada
ke!adian preeklampsia, pembuluh darah kehilangan daya refrakternya,
sehingga lebih peka terhadap agen
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
8/51
sel makrofag granulosit, sehingga ter!adi reaksi sistemik inflamasi yang
menimbulkan ge!alage!ala preeklampsia pada ibu.
c. Toleransi imunologi yang maladaptif antara !aringan
maternal, paternal *plasental+, dan fetal
"ada kehamilan normal, sistem imunitas tidak menolak hasil konsepsi
yang seharusnya bersifat asing. 'al ini disebabkan karena adanya human
leukocyte antigen protein G *'/+ yang berperan dalam modulasi respon
imunitas, sehingga tubuh ibu menerima hasil konsepsi. '/ ini
melindungi trofoblas !anin dari lisis oleh sel Natural Killer *=+ ibu. '/
!uga mempermudah in
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
9/51
d. @aktor genetik *gen predisposing dan epigenetik+
Setidaknya ada sekitar 1AB gen yang dicurigai berkaitan dengan
ke!adian preeklampsia melalui berbagai proses biologis yang berbedabeda,
mulai dari proses apoptosis, siklus sel, pertumbuhan sel, adhesi sel, dan lain
lain *Cebbink et al ., ($1(+. ?elum !elas gen mana sa!a yang memiliki andil
besar dalam patofisiologi preeklampsia.
-. iagnosis
iagnosis gangguan hipertensi yang men!adi penyulit kehamilan.
Hipertensi gestasionalo T D 14$&$ mm'g untuk pertama kali selama kehamilan
o Tidak ada proteinuria
o T kembali normal setelah -1( minggu postpartum.
o iagnosis akhir hanya dapat dibuat postpartum
9
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
10/51
o 7ungkin memperlihatkan tandatanda lain preeklamsi, misalnya nyeri
epigastrium atau trombositopenia
Preeklamsia
riteria minimum
• T D 14$&$ mm'g setelah gestasi ($ minggu
• "roteinuria D 3$$mg(4 !am atau D )1 pada dipstik
"eningkatan kepastian preeklamsi
• T D 19$1$$ mm'g
• "roteinuria D $,(g(4 !am atau D )( pada dipstik
• reatinin serum D 1,( mgdl kecuali apabila telah diketahui
meningkat sebelumnya
• Trombosit -1$$.$$$mm3
• 'emolisis mikroangiopati */' meningkat+
• S"T */T+ atau S6T *ST+ meningkat
• =yeri kepala menetap atau gangguan serebrum atau penglihatan
lainnya
• =yeri epigastrium menetap
Eklampsia
• e!ang yang tidak disebabkan oleh hal lain pada seorang ;anita
dengan preklamsi
• "reeklamsi pada hipertensi kronik
• "roteinuria a;itan baru D 3$$ mg(4 !am pada ;anita pengidap
hipertensi tetapi tanpa proteinuria sebelum gestasi ($ minggu
10
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
11/51
• Ter!adi peningkatan proteinuria atau tekanan darah atau hitung
trombosit - 1$$.$$$ mm3 secara mendadak pada ;anita dengan
hipertensi dan proteinuria sebelum gestasi ($ minggu
Hipertensi kronik
• T D 14$&$ mm'g sebelum kehamilan atau didiagnosis sebelum
gestasi ($ minggu
• 'ipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah gestasi ($ minggu
dan menetap setelah 1( minggu postpartum *7ar!ono, 1&&&+.
iagnosis dari preeklamsia berat dapat ditentukan secara klinis maupun
laboratorium.
Klinis :
=yeri epigastrik
angguan penglihatan
Sakit kepala yang tidak respon terhadap terapi kon
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
12/51
2reatinin serum D1,( mgdl kecuali apabila diketahui telah meningkat
sebelumnya
'emolisis mikroangiopatik */' meningkat+
"eningkatan /@T *S6T,S"T+ *Eibo;o, ($$5+.
7. ierential iagnosis
a. 'ipertensi gestasional
b. 'ipertensi kronik
6. Penanganan
"rinsip penatalaksanaan preeklamsia berat adalah mencegah timbulnya
ke!ang, mengendalikan hipertensi guna mencegah perdarahan intrakranial serta
kerusakan dari organorgan
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
13/51
b+. danya tandatanda pertumbuhan !anin terhambat.
3+. /aboratorium :
danya sindroma '//" .
Pengo$atan 1edikamentosa
1+. 0nfus 5% yang tiap liternya diselingi dengan larutan / 5$$ cc
*9$1(5 cc!am+
(+. iet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam.
3+. "emberian obat : 7gS64.
$. Pengelolaan Konser8ati
"engelolaan konserine, labetolol, dan nifedipin.
pabila terdapat oligouria, sebaiknya penderita diberi glukosa ($ %
secara intra
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
14/51
"ada kala 00, pada penderita dengan hipertensi, bahaya perdarahan
dalam otak lebih besar, sehingga apabila syaratsyarat telah terpenuhi,
hendaknya persalinan diakhiri dengan cunam atau
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
15/51
oleh peningkatan resistensi perifer, sedangkan sistol menun!ukkan
besarnya curah !antung *2unningham et al ., ($1$+.
c. klampsiaklampsia merupakan ke!ang tonikklonik yang merupakan akibat
akhir dari hipoperfusi !aringan,
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
16/51
edema retina, ter!adi gangguan
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
17/51
a. efinisi
Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan !anin dengan
membuka dinding perut dan dinding uterus. *Sar;ono , ($$5+
Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan !anin dengan membuat
sayatan pada dinding uterus melalui depan perut atau
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
18/51
d. emeli menurut astman, sectio cesarea dian!urkan bila !anin pertama
letak lintang atau presentasi bahu, bila ter!adi interior *looking of the
t;ins+, distosia karena tumor, ga;at !anin dan sebagainya.
e. "artus lama
f. "artus tidak ma!ug. "reeklamsia dan hipertensi
h. istosia ser
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
19/51
3. Tu!uan Sectio 2aesarea
Tu!uan melakukan sectio caesarea *S2+ adalah untuk mempersingkat
lamanya perdarahan dan mencegah ter!adinya robekan ser
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
20/51
Sayatan bisa diperpan!ang proksimal atau distal
ekurangan :
0nfeksi mudah menyebar secara intraabdominal karena tidak ada
reperitonial yang baik.
ntuk persalinan berikutnya lebih sering ter!adi rupture uteri spontan.
uptura uteri karena luka bekas S2 klasik lebih sering ter!adi
dibandingkan dengan luka S2 profunda. uptur uteri karena luka
bekas S2 klasik sudah dapat ter!adi pada akhir kehamilan, sedangkan
pada luka bekas S2 profunda biasanya baru ter!adi dalam persalinan.
ntuk mengurangi kemungkinan ruptura uteri, dian!urkan supaya ibu
yang telah mengalami S2 !angan terlalu lekas hamil lagi. Sekurang
kurangnya dapat istirahat selama ( tahun. asionalnya adalah
memberikan kesempatan luka sembuh dengan baik. ntuk tu!uan ini
maka dipasang akor sebelum menutup luka rahim.
d. Sectio 2aesarea *0smika "rofunda+
ilakukan dengan membuat sayatan melintang konkaf pada segmen
ba;ah rahim kirakira 1$cm
elebihan :
"en!ahitan luka lebih mudah
"enutupan luka dengan reperitonialisasi yang baik
Tumpang tindih dari peritoneal flap baik sekali untuk menahan isi
uterus ke rongga perineum
"erdarahan kurang
ibandingkan dengan cara klasik kemungkinan ruptur uteri spontan
lebih kecil
ekurangan :
20
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
21/51
/uka dapat melebar ke kiri, ke kanan dan ba;ah sehingga dapat
menyebabkan arteri uteri putus yang akan menyebabkan perdarahan
yang banyak.
eluhan utama pada kandung kemih post operatif tinggi.
5. omplikasi
a. 0nfeksi "uerperalis
omplikasi ini bersifat ringan, seperti kenaikan suhu selama beberapa
hari dalam masa nifas atau dapat !uga bersifat berat, misalnya peritonitis,
sepsis dan lainlain. 0nfeksi post operasi ter!adi apabila sebelum pembedahan sudah ada ge!ala ge!ala infeksi intrapartum atau ada faktor
faktor yang merupakan predisposisi terhadap kelainan itu *partus lama
khususnya setelah ketuban pecah, tindakan
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
22/51
engan kema!uan teknik pembedahan, adanya antibiotika dan persediaan
darah yang cukup, pelaksanaan sectio ceesarea sekarang !auh lebih aman dari
pada dahulu.
ngka kematian di rumah sakit dengan fasilitas baik dan tenaga yang
kompeten - (1$$$. @aktorfaktor yang mempengaruhi morbiditas
pembedahan adalah kelainan atau gangguan yang men!adi indikasi
pembedahan dan lamanya persalinan berlangsung.
nak yang dilahirkan dengan sectio caesaria nasibnya tergantung dari
keadaan yang men!adi alasan untuk melakukan sectio caesarea. 7enurut
statistik, di negara negara dengan penga;asan antenatal dan intranatal yang
baik, angka kematian perinatal sekitar 4 A% *7ochtar, 1&&B+.
A. "emeriksaan "enun!ang
'emoglobin atau hematokrit *'?'t+ untuk mengka!i perubahan dari
kadar pra operasi dan menge
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
23/51
2ara pemilihan dan pemberian antibiotic sangat berbedabeda setiap
institusi
(+ nalgetik dan obat untuk memperlancar ker!a saluran pencernaan
a+ Supositoria H ketopropen sup (I(4 !am
b+ 6ral H tramadol tiap 9 !am atau paracetamol
c+ 0n!eksi H penitidine &$A5 mg diberikan setiap 9 !am bila perlu
3+ 6batobatan lain
ntuk meningkatkan
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
24/51
nalgesi spinal *anestesi lumbal, blok subarachnoid+ dihasilkan bila kita
menyuntikkan obat analgetik lokal ke dalam ruang subarachnoid di daerah antara
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
25/51
AA II "asien dengan gangguan sistemik ringan sampai dengan
sedang sebagai akibat kelainan bedah atau proses
patofisiologis. ngka mortalitas 19%.
AA III "asien dengan gangguan sistemik berat sehingga akti
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
26/51
e. i;ayat anestesi dan operasi yang terdiri dari tanggal, !enis
pembedahan dan anestesi, komplikasi dan pera;atan intensif paska
bedah.
f. i;ayat kebiasaan seharihari yang dapat mempengaruhi tindakan
anestesi seperti merokok, alkohol, obat penenang, narkotik, dan muntah.
g. i;ayat keluarga yang menderita kelainan seperti hipertensi maligna.
h. i;ayat berdasarkan sistem organ yang meliputi keadaan umum,
pernafasan, kardio
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
27/51
e. "aruparu, untuk melihat adanya dispneu, ronki dan mengi.
f. bdomen, untuk melihat adanya distensi, massa, asites, hernia, atau
tanda regurgitasi.
g. kstremitas, terutama untuk melihat adanya perfusi distal, sianosis,
adanya !ari tabuh, infeksi kulit, untuk melihat di tempattempat pungsi
epam.
b. 7enghilangkan rasa kha;atir, misal : dia>epam.
c. 7embuat amnesia, misal : dia>epam, mida>olam.
d. 7emberikan analgesia, misal pethidin.
e. 7encegah muntah, misal : domperidol, metoklopropamid.
f. 7emperlancar induksi, misal : pethidin.
g. 7engurangi !umlah obatobat anesthesia, misal pethidin.
h. 7enekan reflekreflek yang tidak diinginkan, misal : sulfas atropin.
i. 7engurangi sekresi kelen!ar saluran nafas, misal : sulfas atropin
"remedikasi diberikan berdasarkan atas keadaan psikis dan fisiologis
pasien yang ditetapkan setelah dilakukan kun!ungan prabedah. engan
demikian maka pemilihan obat premedikasi yang akan digunakan harus
selalu mempertimbangkan umur pasien, berat badan, status fisik, dera!at
kecemasan, ri;ayat pemakaian obat anestesi sebelumnya, ri;ayat
hospitalisasi sebelumnya, ri;ayat penggunaan obat tertentu yang
berpengaruh terhadap !alannya anestesi, perkiraan lamanya operasi, macam
operasi, dan rencana anestesi yang akan digunakan */atief, ($$( 8 7organ,
($$9+.
27
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
28/51
Sesuai dengan tu!uannya, maka obatobat yang dapat digunakan
sebagai obat premedikasi dapat digolongkan seperti di ba;ah ini:
a. =arkotik analgetik, misal morfin, pethidin.
b. TransKuilli>er yaitu dari golongan ben>odia>epin, misal dia>epam dan
mida>olam.
c. ?arbiturat, misal pentobarbital, penobarbital, sekobarbital.
d. ntikolinergik, misal atropin dan hiosin.
e. ntihistamin, misal prometa>ine.
f. ntasida, misal gelusil.
g. '( reseptor antagonis, misal simetidine.
3. "rosedur nestesi Spinal
a. "erlu mengingatkan penderita tentang hilangnya kekuatan motorik dan
berkaitan keyakinan kalau paralisisnya hanya sementara.
b. "asang infus, minimal 5$$ ml cairan sudah masuk saat mengin!eksi obat
anestesi lokal.
c. "osisi lateral dekubitus adalah posisi yang rutin untuk mengambil lumbal
pungsi, tetapi bila kesulitan, posisi duduk akan lebih mudah untuk pungsi.
sisten harus membantu memfleksikan posisi penderita.
d. 0nspeksi : garis yang menghubungkan ( titik tertinggi krista iliaka kanan
kiri akan memotong garis tengah punggung setinggi /4/5.
e. "alpasi : untuk mengenal ruangan antara (
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
29/51
berturutturut beberapa ligamen, yang terakhir ditembus adalah duramater
subarachnoid.
h. Setelah stilet dicabut, cairan /2S akan menetes keluar. Selan!utnya
disuntikkan larutan obat analgetik lokal ke dalam ruang subarachnoid.
2abut !arum, tutup luka dengan kasa steril.
i. 7onitor tekanan darah setiap 5 menit pada ($ menit pertama, !ika ter!adi
hipotensi diberikan oksigen nasal dan ephedrin 0G 5 mg, infus 5$$1$$$
ml =a2l atau hemacel cukup untuk memperbaiki tekanan darah.
4. 6bat nestesi Spinal
a. ?upi
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
30/51
nestesi /okal ?erat Cenis Sifat osis
?upi
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
31/51
5+ "engaruh terhadap biokimia;i tubuh minimal.
9+ @ungsi usus cepat kembali.
A+ 6bser
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
32/51
"# Airway closure
4+ Turunnya cardiac output pada posisi supine
"emberian oksigen terhadap pasien sangat bermanfaat karena:
1+ 7emperbaiki keadaan asambasa bayi yang dilahirkan
(+ apat memperbaiki pasien dan bayi pada saat episode hipotensi
3+ Sebagai preoksigenasi kalau anestesi umum diperlukan.
b. Terapi cairan
Terapi cairan perioperatif bertu!uan untuk mencukupi kebutuhan cairan,
elektrolit dan darah yang hilang selama operasi. Selain itu !uga untuk
tindakan emergency pemberian obat.
"emberian cairan operasi dibagi :
1+ "ra operasi
apat ter!adi defisit cairan karena kurang makan, puasa, muntah,
penghisapan isi lambung, penumpukan cairan pada ruang ketiga
seperti pada ileus obstruktif, perdarahan, luka bakar dan lainlain.
ebutuhan cairan untuk de;asa dalam (4 !am adalah ( ml kg??
!am. ?ila ter!adi dehidrasi ringan (% ??, sedang 5% ??, berat A%
??. Setiap kenaikan suhu 1 $2elcius kebutuhan cairan bertambah 1$
F 15 %.
(+ Selama operasi
apat ter!adi kehilangan cairan karena proses operasi. ebutuhan
cairan pada de;asa untuk operasi :
ingan H 4 ml kg?? !am
Sedang H 9 ml kg?? !am
?erat H B ml kg ?? !am
?ila ter!adi perdarahan selama operasi, dimana perdarahan kurang
dari 1$% ?G maka cukup digantikan dengan cairan kristaloid
32
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
33/51
sebanyak 3 kali
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
34/51
nestesi spinal *intratekal, intradural, subdural, subarknoid+ ialah
pemberian obat anestetik lokal kedalam ruang subaraknoid. nestesia spinal
diperoleh dengan cara menyuntikkan anestetik lokal ke dalam ruang subaraknoid
di regio lumbal antara
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
35/51
d. Spinal tinggi, mulai garis se!a!ar papilla mammae, disini termasuk daerah
thoraks segmen Th4Th1(, lumbal dan sakral.
e. Spinal tertinggi, akan memblok pusat motor dan
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
36/51
kira sekitar dua segmen spinal sefalad dari tingkat anestesi sensoris. ntuk
alasan yang sama, tingkat anestesi motorik ratarata dua segmen diba;ah
anestesi sensorik.
B. omplikasi anestesi spinal pada sectio caesaria
a. 'ipotensi
b. ?rakikardi
c. Sakit kepala spinal *pasca pungsi+
d. 7enggigil
e. 7ualmuntah
f. Total spinal
g. SeKuelae neurologic
h. "enurunan tekanan intrakranial
i. 7eningitis
!. etensi urin
*7organ, ($$98 losten, ($$9 8 /atief, ($$(+
36
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
37/51
&A& III
LAP(#A KA
I. AA1EI
A. Identitas Penderita
=ama : =y. SE
mur : 39 tahunlamat : =grangkah TE &$( uli, =ogosari,
?oyolali
"eker!aan : 0bu rumah tanggaTanggal masuk : $5$3($19
Tanggal pemeriksaan : $5$3($19
=o 7 : $1331BII
&. ata asar
1. eluhan tama
Tensi tinggi(. i;ayat "enyakit Sekarang
Seorang 3"($, 39 tahun, umur kehamilan 39 minggu datang
sendiri dengan keluhan tensi tinggi sudah se!ak N 1 minggu ini dan
hasil kotrol di bidan proteinuri )(. "asien merasa hamil B bulan lebih,
gerakan !anin masih dirasakan, kencengkenceng teratur belum
37
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
38/51
dirasakan, air ka;ah belum dirasakan keluar, lendir darah *+. "asien
merasakan kepala bagian depan nyeri, mengeluhkan mual, dan
pandangan kabur. "asien tidak memiliki ri;ayat darah tinggi
sebelumnya.
3. i;ayat "enyakit ahulu
i;ayat penyakit serupa : disangkal
i;ayat tekanan darah tinggi : disangkali;ayat diabetes melitus : disangkal
i;ayat sakit !antung : disangkal
i;ayat alergi : disangkal
i;ayat asma : disangkali;ayat abortus : disangkal
i;ayat operasi : disangkal
4. i;ayat "enyakit eluarga
i;ayat penyakit serupa : disangkali;ayat tekanan darah tinggi : disangkal
i;ayat sakit gula : disangkal
i;ayat sakit !antung : disangkal
i;ayat alergi : disangkali;ayat asma : disangkal
5. i;ayat ebiasaan7erokok : disangkal
7inuman beralkohol : disangkal
etergantungan obat : disangkal
9. i;ayat asupan gi>i
"asien biasa makan 3I sehari dengan nasi, sayur dan lauk pauk
serta buahbuahan. esan: asupan gi>i cukup.
A. i;ayat Sosial konomi
"asien adalah seorang ;anita usia 39 tahun, beker!a sebagai ibu
rumah tangga. "asien berobat dengan fasilitas ?"CS esehatan.
II. PE1E#IKAA 'IIK
A. Primar< ur8e<
38
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
39/51
ir;ay : bebas, buka mulut D 3 !ari, mallampati 0, gerak leher bebas,
T7 D 3 !ari
?reathing : ThoraI bentuk normochest, simetris, pengembangan dadakananHkiri, retraksi *+, otot bantu nafas *+, sonorsonor,
suara dasar
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
40/51
- -
--
- -
++
meman!ang, puka, preskep, '0S*+ CC*)+ 13$Imenit
reguler, T@ (5 cm
kstremitas : akral dingin oedem
III. PE1E#IKAA PE5AG
"emeriksaan laboratorium tanggal 5 7aret ($19
PE1E#IKAA HAIL ATA #5KA
'b 9.6 gdl 1(.$ 15.9
'ct 26 % 33 F 45
/ 1$.& ibuul 4.5 11.$
T 1B4 ibuul 15$ F 45$
3.:+ Cutaul 4.1$ F 5.1$
"T 13.1 etik 1$.$ F 15.$
"TT (A.4 etik ($.$ F 4$.$
0= 1.9
S BB mgdl 9$14$
S6T 73 ul -31
S"T (4 ul -34
lbumin 3.0 gdl 3.5 F 5.(
/' 6+, ul 14$3$$
'bsg =on reacti
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
41/51
lorida arah 11$ mmol/ &B F 1$9
IV. IAG(I AETEI
Eanita 39 tahun, 3"($ hamil aterm dengan impending eklampsia,
partial '//" sydrome hamil preterm 39 minggu belum dalam persalinan
dengan anemia pro S2T" plan egional nestesi Sub rachnoid ?lock
*S?+ dengan status fisik S 00
;. P(TEIAL P#(&LE1
klampsia"erdarahan
=yeri "ost 6ptonia uteri
;I. PELAKAAA (PE#AI
6perasi dilaksanankan pada tanggal 9 7aret ($19 di 6 0
A. Primar< sur8e<
ir;ay : bebas, buka mulut D 3 !ari, mallampati 0
?reathing : ThoraI bentuk normochest, simetris, pengembangan
dada kanan H kiri, retraksi *+, otot bantu nafas *+,sonorsonor, suara dasar
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
42/51
- -
--
- -
--
- -
++
Telinga : sekret *+ nyeri
'idung : nafas cuping hidung *+, sekret *+
7ulut : sianosis *+, mukosa basah *)+, papil lidah atrofi *+stomatitis *+
/eher : trakhea di tengah, massapembesaran limfonodi *+
bdomen :dinding perut lebih tinggi dari dinding dada,distensi,
bising usus*)+ normal, timpani, supel/ hepar dan lien
tidak teraba, teraba !anin tunggal, intrauterin,
meman!ang, puki, preskep, '0S*+, CC *)+.
kstremitas : motorik dan sensori dalam batas normal
akral dingin oedem
nestesi dimulai pukul 1(.15, berlangsung 9$ menit, sampai
pukul 13.15. Tindakan bedah dilakukan mulai pukul 1(.($13.1$ E0?.
ilakukan regional anestesi sub arachnoid block dengan bupi
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
43/51
1(.3$ 13(B$ BB 1$$ Setelah dilakukan anestesi S?
1(.45 14$B$ &3 1$$ 1$ menit setelah bayi lahir
13.$$ 14$B5 &$ 1$$ (5 menit setelah bayi lahir
13.15 14$BA &$ 1$$ 5 menit setelah operasi selesai
i ruang pemulihan, sesuai skala bromage, setelah operasi
selesai dilakukan, skor H ( *pasien tidak mampu fleksi lutut+ 15 menit
setelah operasi, skor H 1 *pasien tidak mampu ekstensi tungkai+ 3$
menit setelah operasi, skor H $ *gerakan penuh dari tungkai+ 45 menit
setelah operasi, kesadaran compos mentis, tekanan darah 14$B$ mm'g,
nadi &$ Imenit, frekuensi napas ($ Imenit, Sp$( 1$$% dengan nasal
kanul 4 lpm.
"erhitungan cairan pada kasus ini adalah *?? H 9$ kg+
1. ?G pasien ini H &$ cckg I 9$ kg H 54$$cc
(. ?/ pasien ini H *15%($%+ I 54$$ cc B1$ cc 1$B$ cc3. efisit cairan karena puasa 9 !am H 9 I ( I 9$ kg H A($ cc
4. 7aintenance H ( I 9$ kg H 1($ cc!am5. Stress operasi H 9 I 9$ H 39$ cc!am9. ebutuhan cairan !am 0 H 39$ ) 39$ )1($ H 45$ cc!am
ebutuhan cairan !am 00 H 1($ ) 39$ )1($ H 33$ cc!am
ebutuhan cairan !am 000 H 1($ ) 39$ )1($ H 33$ cc!amebutuhan cairan !am 0G H 1($ cc!am
Setelah operasi, pasien dira;at di '2 6bsgyn untuk mendapat
pera;atan lebih lan!ut. eadaan umum pasien baik, kesadaran compos
mentis, tekanan darah 14$B$ mm'g, nadi &$Imenit, frekuensi napas
($Imenit. nalgetik post op diberikan @entanyl $,5 mcgkgbb!am
3$ mcg!am. @entanyl ($$ mcg dalam ($ cc syringe pump 3 cc!am.
?agian 6bsgin memberikan magnesium sulfat ($% 1 gr!am selama (4
!am.
43
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
44/51
&A& I;
PE1&AHAA
"rinsip tatalaksana dari impending eklampsia adalah penanganan aktif
yaitu terminasi kehamilan seaterm mungkin, kecuali apabila ditemukan penyulit
dapat dilakukan terminasi tanpa memandang usia kehamilan. emudian pada
pasien dilakukan terminasi kehamilan dengan sectio caesaria emergensi atas
indikasi maternal. 0ndikasi maternal adalah untuk mencegah timbulnya
komplikasi eklampsia. sia kehamilan pada kasus ini adalah kehamilan preterm.
"ada tindakantindakan bedah sesar umumnya dipilih anestesi regional
sub arachnoid blockspinal karena mempunyai banyak keuntungan seperti
kesederhanaan teknik, onset yang cepat, resiko keracunan sistemik yang kecil,
blok anestesi yang baik, pencegahan perubahan fisiologi dan penanggulangannya
sudah diketahui dengan baik, analgesia dapat diandalkan, sterilitas di!amin,
pengaruh terhadap bayi sangat minimal, dapat mengurangi kemungkinan
ter!adinya aspirasi, dan ibu dapat kontak langsung dengan bayinya segera setelah
melahirkan. Tetapi anestesi spinal !uga bukan tanpa risiko, risiko yang dapat
ter!adi seperti mual dan muntah bisa ter!adi pada anestesi spinal. ?radikardi,
disritmia atau bahkan cardiac arrest merupakan komplikasi yang bisa ter!adi.
da beberapa permasalahan dari segi medik, antara lain:
44
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
45/51
1. mergensi, karena !ika tidak segera dilakukan tindakan akan dapat
menimbulkan komplikasi yang membahayakan baik ibu dan !aninnya
(. 7enyangkut ( nya;a, yaitu nya;a ibu dan anak.3. iaphragma terdorong keatas, sehingga rentan timbul sesak nafas.
4. Supine hipotensi, oleh karena !anin menekan
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
46/51
"reloading adalah pemberian cairan ($ menit sebelum dilakukan anestesia spinal,
sedangkan coloading adalah pemberian cairan selama 1$ menit saat dilakukan
anestesia spinal. "emberian cairan kristaloid sebagai preloading tidak
memperlihatkan manfaat untuk mencegah hipotensi.
2oloading kristaloid dapat men!adi pilihan untuk mencegah efek samping
hipotensi pada anestesia spinal namun tidak menurunkan angka ke!adian
hipotensi. 'al ini ditun!ukkan pada penelitian 7o!ika dkk. yang membandingkan
pemberian / sebagai preloading dan coloading pada operasi nonobstetrik.
oloid memiliki keunggulan dibanding kristaloid karena bertahan lebih lama
intra
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
47/51
metoclopramide. "emberian obat anti mual dan muntah sangat diperlukan dalam
operasi sectio caesaria emergensi dimana merupakan usaha untuk mencegah
adanya aspirasi dari asam lambung. =amun, pada pasien ini tidak diberikan
premedikasi.
0nduksi menggunakan ?upi
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
48/51
congenital dengan " score AB&. Total perdarahan durante operasi
sebanyak ($$ cc dan masuk transfusi &acked Red Cell *"2+ 1 kolf setelah
operasi berlangsung.
Setelah operasi selesai, pasien diba;a ke '2 6bsgyn. "asien berbaring
dengan posisi kepala lebih tinggi untuk mencegah spinal headache, dikarenakan
efek obat anestesi masih ada. 6bser
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
49/51
oksigen 3 litermenit. ntuk mengatasi nyeri digunakan @entanyl sebanyak (5 mcg.
"era;atan post operatif dilakukan di '2 6bsgyn bangsal 7a;ar 1 dan dilakukan
penga;asan pada tandatanda
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
50/51
2unningham, @,/e
-
8/17/2019 Laporan Kasus- Impending Eklampsia Dengan PEB
51/51
"60, ($$5. "edoman pengelolaan hipertensi dalam kehamilan di 0ndonesia disi (.
'impunan edokteran @eto 7aternal "608 Semarang. 'al 1, 1115.
ambulangi C. ($$3. &enanganan &endahuluan &raru0ukan &enderita &reeklampsia
$erat dan )klampsia. 2ermin unia edokteran =o. 13&. Cakarta. "p : 191&.
oesli 7, Tampubolon 6. 1&B&. &endidikan anestesiologi mahasiswa* alam:
nestesiologi* ?agian nestesiologi dan Terapi 0ntensif @0. 2G
0nfomedika. Cakarta: &
ustam 7ochtar. 1&&B. eksio esarea. Sinopsis 6bstetri Cilid 00 ditor: elfi /utan,
2, Cakarta.
Sar;ono "ra;irohard!o dan Eikn!osastro. ($$(. Ilmu kandungan. @ 0, Cakarta.
Sar;ono "ra;irohard!o, ($$&. 0lmu ebidanan. ?ina "ustaka "ra;irohard!o. Cakarta.
Soenar!o, Catmiko '.editor. ($1$. Anestesiologi. ?agian nestesiologi dan Terapi
0ntensif @akultas edokteran ndipS" ariadi, Semarang.
Eibo;o ?, achimhadhi T. ($$5. &reeklampsia-)klampsia* alam Eikn!osastro ',
0lmu ebidanan. disi etiga 2etakan etu!uh. Oayasan ?ina "ustaka
Sar;ono "ra;irohard!o, Cakarta. "p : (B1&4