Laporan Kasus Heg Dr. Yan

18

Click here to load reader

description

obgyn.

Transcript of Laporan Kasus Heg Dr. Yan

Page 1: Laporan Kasus Heg Dr. Yan

LAPORAN KASUS

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

DISUSUN OLEH :

RAJA TINA ANGGRAINY DWI PUTRI

PEMBIMBING :

dr. YANUARMAN, Sp. OG.

DEPARTEMEN ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH EMBUNG FATIMAH BATAM

2012

1

Page 2: Laporan Kasus Heg Dr. Yan

STATUS OBSTETRI

IDENTITAS

Nama pasien : Ny. M

Umur : 33 tahun

Agama : Islam

Alamat : Saguba blok B 1 no 30

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Nama Suami : Tn. A

Umur : 35 tahun

Agama : Islam

Alamat : Saguba blok B 1 no 30

Pekerjaan : Wiraswasta

Tanggal Masuk Rumah Sakit : 9 November 2012

Pukul : 17.30 WIB

HPHT : 25 Agustus 2012

Taksiran persalinan : 2 Juni 2013

Umur Kehamilan : 10 minggu + 4 hari

ANAMNESA

KELUHAN UTAMA : Mual dan muntah.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :

Seorang wanita usia 33 tahun dengan G1P0A0 datang ke UGD RSUD Embung

Fatimah kota Batam dengan keluhan mual dan muntah. Mual dan muntah sudah

dialami pasien selama kurang lebih satu bulan terakhir, namun semakin memberat

selama beberapa hari terakhir ini. Os mengaku muntahnya bisa lebih dari 10x sehari. 2

Page 3: Laporan Kasus Heg Dr. Yan

Muntahnya berupa makanan dan minuman yang dikonsumsi. Os mengaku mulai

mengalami kesulitan dalam beraktifitas sehari-hari akibat dari muntahnya yang

berlebihan. Os juga mengeluh pusing, lemas dan nyeri pada ulu hati nya.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :

Riwayat penyakit jantung, kencing manis, hipertensi dan asma disangkal.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :

Os mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama seperti

yang diderita pasien.

RIWAYAT ALERGI OBAT :

Riwayat alergi obat ataupun makanan disangkal.

RIWAYAT HAID :

Menarche : 14 tahun

Lama haid : 1 minggu

Siklus haid : teratur, 28 hari

Disertai rasa sakit : tidak disertai rasa sakit.

RIWAYAT OPERASI :

OS mengatakan tidak pernah menjalani operasi sebelumnya.

RIWAYAT KONTRASEPSI :

Os mengaku tidak pernah menggunakan kontrasepsi jenis apapun sebelumnya.

3

Page 4: Laporan Kasus Heg Dr. Yan

PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

Berat badan : 45 kg

Tekanan darah : 100/70 mmHg

Nadi : 98x/menit

Suhu : 37.9°C

Pernafasan : 20x/menit.

KEPALA

Bentuk : Normocepali

Mata : Mata cekung, Pupil isokor , konjungtiva ananemis, sklera tidak

ikterik, reflek cahaya positif

Hidung : Septum deviasi tidak ditemukan, mukosa tidak hiperemis, concha

nasalis tidak terjadi pembesaran.

Telinga : Auricula simetris, tidak ada nyeri tekan tragus, gendang telinga intak,

tidak ditemukan serumen

Mulut : Bibir pucat, mukosa bibir kering, lidah kotor, gigi geligi lengkap,

tonsil t1/t1 : dekstra/sinistra, faring tidak hiperemis.

Leher : Tidak ada kelainan

THORAK

Inspeksi : - Tidak ditemukan sikatrik,

- Areola mamae hiperpigmentasi,

- Gerakan toraks simetris kiri dan kanan

4

Page 5: Laporan Kasus Heg Dr. Yan

JANTUNG

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis tidak teraba

Perkusi : Batas jantung kanan ics 4 linea sternalis dekstra

Batas jantung kiri ics 5 linea midclavicularis sinistra

Batas atas jantung ics 2 linea sternalis sinistra

Pinggang jantung ics 3 linea parasternalis sinistra

Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 reguler, tidak ditemukan murmur dan gallop

PARU-PARU

Inspeksi : Gerakan toraks simetris dekstra dan sinistra

Palpasi : Vokal fremitus simetris dekstra dan sinistra

Perkusi : Sonor, tidak ditemukan kelainan

Auskultasi : Vesiculer, tidak ditemukan suara paru tambahan

ABDOMEN

Inspeksi : - Tidak ditemukan striae gravidarum

- Tidak ditemukan sikatrik

Auskultasi : Bising usus positif normal

Palpasi : - Turgor kulit baik

- pemeriksaan hepar dan lien tidak dilakukan

Perkusi : Timpani

EKSTREMITAS :

Tidak ditemukan edema.

5

Page 6: Laporan Kasus Heg Dr. Yan

STATUS OBSTETRI

Inspeksi : tidak tampak striae gravidarum, tidak tampak sikatrik.

Palpasi : TFU : 2 jari di atas simpisis

DJJ : tidak dilakukan

His : Tidak ada

Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah rutin :

Hemoglobin : 11,9 g/dl

Leukosit : 13.000 µl

Hematokrit : 36%

Trombosit : 305 ribu/µl

Eritrosit : 4.2 juta/µl

GDS : 99 mg/dl

HCG test : (+) positif

Urin rutin :

Warna : kuning tua

Kejernihan : keruh

BJ :1.025

PH : 6,5

Leukosit : (-)

Nitrit : (-)

Protein : +1

Glukosa : (-)

Keton : (+) 4

6

Page 7: Laporan Kasus Heg Dr. Yan

Urobilinogen : (-)

Bilirubin : (+) 1

Eritosit : (+) 1

Sedimen

- Leukosit : 1-2/LPB

- Eritrosit : 4-6/LPB

- Epitel : 1-3/LPB

DIAGNOSA

G1P0A0 gravid 10 minggu 4 hari + hiperemesis gravidarum

TERAPI

Farmakologis :

- IVFD dekxtrose 5% + drip neurobion 1 amp + drip primperan 1 amp

- Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam

Non farmakologis :

- Tirah baring

7

Page 8: Laporan Kasus Heg Dr. Yan

OBSERVASI DI NIFAS

No Tanggal Jam Follow Up

1 9 November 2012 17.30 PBM UGD dengan keluhan muntah-muntah

sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu dan

dirasa memberat sbeberapa hari terakhir.

Pasien hamil G1P0A0

HPHT : 25 Agustus 2012

UK : 10 minggu 4 hari

Ma/mi : menurun

TD : 100/70

N : 98x/min

RR : 20x/min

Suhu : 37.9 °C

17.45 Infuse D5% + ambil darah cek lab

18.45 Cek lab : hasil terlampir

18.55

19.00

Infus D5% + drip neurobion 1 amp + drip

primperan 1 amp 20 tpm.

Injeksi Ranitidin 1 amp/12 jam

2 10 November 2012 07.30 S : mual ( - ), muntah (-) .

O : KU : baik

Kes : CM

TD : 120/80 mmHg

N : 80x/min

RR : 20x/ min

S : 36.7°C

A : G1P0A0 gravid 10 minggu 4 hari + HEG

P : infuse D5% kosong.

8

Page 9: Laporan Kasus Heg Dr. Yan

13.00 Pasien boleh pulang

PERMASALAHAN

1. Apakah diagnosis pada pasien ini sudah benar?

2. Apakah etiologi hiperemesis gravidarum pada pasien ini?

3. Termasuk pada tingkat berapakah hiperemesis gravidarum pada pasien ini?

4. Diet apa yang diberikan pada pasien ini?

PEMBAHASAN

1. Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan

sampai umur kehamilan 20 minggu. Dikatakan hiperemis gravidarum apabila

muntah yang terjadi lebih dari 10x dalam sehari, sehingga mengganggu

pekerjaan sehari- hari, berat badan menurun, dehidrasi, dan terdapat keton

dalam urin

Menurut saya diagnosis pasien ini sudah benar, ini ditegakkan dari anamnesa,

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium.

Pada hasil anamnesa pasien mengaku muntah yang dialami lebih dari 10 kali

dalam sehari dan terdapat gejala- gejala dari hiperemesis gravidarum yaitu,

muntah yang berlebihan, tenggorakan kering, mulut kering dan berbau, serta

gangguan serebral berupa pusing

Pemeriksaan fisik didapatkan berat badan menurun, mata cekung (tanda-tanda

dehidrasi) , dan kulit kering

Pemeriksaan laboratorium urin didapatkan HCG test (+), keton (+) 4.

2. Etiologi hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti tetapi diduga

terdapat faktor berikut ini:

9

Page 10: Laporan Kasus Heg Dr. Yan

Faktor predisposisi : Primigravida, molahidatidosa, dan kehamilan

ganda primi gravida, hal ini berhubungan dengan tingkat

kestresan dan usia si ibu saat mengalami kehamilan  pertama.

Hiperemesis gravidarum terjadi 60-80% pada primigravida dan 40-

60% pada multigravida.

Faktor organik: Perubahan metabolik akibat hamil, resistensi ibu

menurun dan alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu

terhadap anak.

Faktor endokrin: seperti hormon estrogen, progesteron dan HCG dan

belum beradatasi nya ibu dengan kenaikan HCG

Faktor psikologik: seperti bisa tidak si ibu menerima kehamilan,

adanya masalah rumah tangga

Pada pasien ini etiologi terjadinya HEG adalah Faktor Endokrin

3. Pada teori terdapat 3 tingkatan hiperemesis gravidarum yaitu: Tingkat I (Ringan)

Tingkat pertama diawali dengan muntah berlangsung terus, makan

berkurang, berat badan menurun, tonusnya lemah, nyeri didaerah

epigastrium, tekanan darah menurun, nadi agak meningkat, lidah

kering, dan mata tampak cekung.

Tingkat II (Sedang)

Tingkat dua ditandai dengan tampak lebih lemah, gejala dehidrasi

makin tampak mata cekung, turgor kulit makin berkurang, lidah kering

dan kotor, tekanan darah turun dan nadi meningkat, berat badan makin

menurun, gejala hemokonsentrasi makin tampak yaitu urin berkurang,

bau aseton dalam urin meningkat, terjadi gangguan buang air besar,

mulai tampak gejala gangguan kesadaran menjadi apatis, nafas berbau

aseton

10

Page 11: Laporan Kasus Heg Dr. Yan

Tingkat III (Berat)

Tingkat tiga ditandai dengan muntah berkurang, keadaan umum

wanita hamil makin menurun, tekanan darah menurun, nadi

meningkat, dan suhu naik, keadaan dehidrasi makin jelas, gangguan

faal hati makin menurun ditandai dengan manifestasi ikterik, gangguan

kesadaran dalam bentuk yaitu somnolen sampai koma, komplikasi

susunan saraf pusat.

Dari kasus diatas pasien ini merupakan hiperemesis gravidarum tingkat II

Diet pada hiperemis gravidarum menurut teori ada tiga yaitu

Diet hyperemesis I diberikan pada hyperemesis tingkat III. Makanan

hanya berupa roti kering dan buah- buahan. Cairan tidak diberikan

bersama makanan tetapi 1- 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang

mengandung zat gizi, kecuali vitamin C sehingga hanya diberikan

salama beberapa hari

Diet hyperemesis II diberikan bila mual muntah berkurang. Secara

berangsur mulai diberikan bahan makanan yang bernilai zat gizi

tinggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan.

Diet hyperemesis III diberikan kepada penderita dengan hyperemesis

ringan. Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan

bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi, kecuali

kalsium.

Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah :

a) Roti panggang, biskuit, crackers

b) Buah segar dan sari buah

Minuman botol ringan, sirop, kaldu tak berlemak, Makanan yang tidak

dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, III adalah

11

Page 12: Laporan Kasus Heg Dr. Yan

a. Makanan yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan

berbumbu tajam.

b. Bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi.

c. Bahan makanan mengadung zat tambahan (pengawet, pewarna,

dan bahan penyedap) juga tidak dianjurkan.

Pada pasien ini diberikan diet hiperemis II (sedang) diberikan kepada

penderita dengan hyperemesis sedang. Menurut kesanggupan

penderita minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini

cukup dalam semua zat gizi, kecuali kalsium.

12

Page 13: Laporan Kasus Heg Dr. Yan

DAFTAR PUSTAKA

1. Beck AC, Rosenthal, AH. Obstetrical Practice, 7th Ed, Williams & Wilkins,

Baltimore, 641, 1958

2. Benson RC Medical & Surgical Cimplications During Pregnancy. IN :

Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment, RC Benson, 827

Maruzen – Asian Ed, 3end Ed, 1980

3. Chamberlain G Lecture notes on Obstetrics. Blackwell Scientific Publication,

PG Asian Economic Edition, 5th ED, 1985; 57

4. Clayton SG, Fraser D, Lewis TLT Obstetrics, 12th ED., ELBS & Edward

Arnold. Aberden, 1972; 160

5. Eastman NJ, Hellman LM. Williams Obstetrics, 12th Ed, Appleton-Century-

Crofts, New York, 1961;706

6. Farkas G, Farkas Jr G. The Psychogenic etiology of hyperemesis gravidarum.

Proc IIIrd intern Congrpsychosomatic Med Obstet Gynaec, London, 1972

(Abstract No. 84)

7. Friederich MA. Emotional Aspects of Pregnancy. In: Current Obstetrics &

gynecologic Diagnosis & Treatment, RC Benson, Maruzen-Asian Ed. 3nd Ed,

1980; 84

13