LAPORAN KASUS DHF

download LAPORAN KASUS DHF

of 25

description

DHF

Transcript of LAPORAN KASUS DHF

LAPORAN KASUS

SEORANG ANAK PEREMPUAN USIA 5 TAHUN DENGAN DENGUE HAEMORRAGIC FEVER (DHF) GRADE I

Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan KlinikBagian Ilmu Kesehatan AnakRumah Sakit Umum dr. Loekmono Hadi Kudus

Disusun oleh :Veransa Arizona01.210.6293

Pembimbing :dr. Abdul Hakam, Sp.A

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG2015IDENTITAS PENDERITA

Nama: An. DKUmur: 5 tahunJenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamAlamat: Jepang Pakis, Jati KudusTanggal Masuk: 24 Februari 2015Dirawat ruang: Bougenville 2Kelas: 3Status: BPJSNo. Rekam medis: 704 394Tanggal Pulang: 26 Februari 2015

DATA DASAR

ANAMNESIS ( 25 Febuari 2015)Autoanamnesis dan Alloanamnesis pada ibu pasien pada tanggal 25 Febuari 2015

Keluhan UtamaDemam

Riwayat Penyakit SekarangPasien dengan keluhan demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, demam naik turun terutama di malam hari. Sudah sempat diberi obat penurun demam yang beli di warung, namun badan demam lagi.Keluhan disertai dengan muntah 5x 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Muntah berisi makanan dan minuman yang dimakan. Keluhan disertai juga dengan batuk, pusing, dan nyeri ulu hati serta nyeri pada persendian.Tidak terdapat pilek ataupun kejang. BAK lancar berwarna kekuningan, jernih dan tidak ada nyeri saat berkemih. Pasien belum BAB sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.Tidak ada mimisan (epistaksis), gusi berdarah, ptechie atau tanda-tanda perdarahan yang masif.

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien pernah mengalami demam sebelumnya dan sembuh dengan minum obat Tidak pernah dirawat di RS sebelumnya

Riwayat Penyakit KeluargaDalam keluarga pasien tidak ada yang mengalami sakit seperti yang dialami pasien.

Riwayat Pengobatan Pasien minum obat penurun demam dari warung, namun tidak ada perbaikan. Pasien sempat pergi ke klinik dekat tempat tinggal sebelum datang ke RS dan dilakukan pemeriksaan laboratorium lalu disarankan dokter untuk ke RS.

Riwayat Persalinan dan Kehamilan : Hamil aterm lahir secara spontan ditolong oleh bidan Langsung menangis Berat badan lahir 3200 gram Panjang badan 48 cm Lingkar kepala saat lahir ibu lupa Lingkar dada saat lahir ibu lupa Tidak ada kelainan bawaan

Riwayat imunisasi: VaksinIIIIIIIV

BCG1 bulan

Campak9 bulan

DPT2 bulan4 bulan6 bulan

PolioLahir2 bulan4 bulan6 bulan

Hepatitis BLahir3 bulan6 bulan

Riwayat Makan dan Minum ASI ekslusif hingga 6 bulan 6-9 MP ASI 9-12 nasi di cacah 1 tahun hingga sekarang sesuai menu keluarga

Riwayat Sosial EkonomiPasien tinggal bersama ayah dan ibu pasien. Ayah pasien bekerja sebagai buruh pabrik dan ibu pasien sebagai ibu rumah tangga. Pasien adalah anak pertama . Biaya RS ditanggung BPJS kelas 3.

PEMERIKSAAN FISIK ( 25 Febuari 2015 )

1. Kesadaran: Compos mentis2. Keadaan Umum: Tampak lemas3. TB : 105 cm4. BB: 14 kg

BB/TB = 14 / 14 x 100% = 100 % (Gizi Baik)5. Nadi: 120 x/mnt, reguler, isi cukup6. Laju Napas: 22 x/mnt7. Suhu: 37,4 C (axilla)8. Kulit: Pucat (-), sianosis (-), ikterik (-) 9. Kepala: Mesocephale, rambut hitam terdistribusi merata10. Mata : Konjungtiva palpebrae pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor diameter 2mm, refleks cahaya (+/+)11. Hidung: Bentuk hidung normal, sekret hidung (-), tidak adakelainan pada cavum nasi.12. Mulut: Bentuk rahang normal, sulcus nasolabialis simetris.13. Leher: Letak trakhea di tengah, tidak ada pembesaran KGB14. Dada: CorIns: Ictus cordis tidak tampak Pal: Ictus cordis teraba di ICS V MCL kiri 2cm kelateralPer: Batas kanan redup di ICS IV parasternal line dextra Batas atas di ICS II midclaviculaline sinistra Batas kiri di ICS V 1cm lateral midclavicula line sinistra Aus: BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)Paru depan

KananKiri

InspeksiSimetris pada posisi statis dan dinamisRetraksi pada dinding dada bagian bawah (-)Simetris pada posisi statis dan dinamisRetraksi pada dinding dada bagian bawah (-)

Palpasinyeri tekan (-)stem fremitus normal, sama kuat dengan kirinyeri tekan (-)stem fremitus normal, sama kuat dengan kanan

PerkusiSonorSonor

Auskultasisuara dasar vesikulerWheezing (-), Ronchi (+)suara dasar vesikulerWheezing (-), Ronchi (+)

Paru belakang

KananKiri

InpeksiSimetris pada posisi statis dan dinamisRetraksi interkostal (-)Simetris pada posisi statis dan dinamisRetraksi interkostal (-)

Palpasinyeri tekan (-)stem fremitus normal, sama kuat dengan kirinyeri tekan (-)stem fremitus normal, sama kuat dengan kanan

PerkusiSonorSonor

Auskultasisuara dasar vesikulerWheezing (-), Ronchi (-)suara dasar vesikulerWheezing (-), Ronchi (-)

15. Abdomen :Inspeksi: DatarAuskultasi: Bising peristaltik (+) normal, bruit aorta (-), bruit a.renalis (-)Perkusi: Timpani pada seluruh regio abdomen, pekak alih (-) Palpasi: Supel (+), nyeri tekan (-) di seluruh kuadranHepar teraba BH, tajam, kenyalLien tidak teraba (S0)

16. Genitalia: Tidak dilakukanRT: Tidak dilakukan

17. Ekstremitas :SuperiorInferior

Pembesaran kel. Limfe Axilla-/--/-

Pembesaran kel. Limfe inguinal-/--/-

Edema-/--/-

Sianosis-/--/-

Ptechie-/+-/-

Gerakan5/55/5

Kekuatan5/55/5

PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium Darah Rutin ( 24 Febuari 2015 )Pemeriksaan24/02/15(Luar)24/02/15(RS)Nilai Normal

Hemoglobin13,6 g/dL14,4 g/dL11.5 13.5

Hematokrit44,3%44,3%34 40

Trombosit98 x 103/ul168 x 103/ul150 - 400

Lekosit2,5 x 103/ul2,9 x 103/ul6.0 17.0

DIAGNOSIS KERJA1. DHF derajat I2. Status Gizi Baik

DIAGNOSIS BANDING :- Demam Dengue- DHF derajat II- Demam Chikungunya

A. ANJURAN PEMERIKSAAN Lab darah rutin

B. PENATALAKSANAANFarmakologi Infus cairan RL 20 tetes per menit Paracetamol 3 x 500 mg per hari

Non farmakologi1. Kenali gejala DD/DHF : demam mendadak tanpa sebab yang jelas, terus menerus, badan lemas, dan anak tampak lesu.2. Menjelaskan pada ibu supaya memberikan makan dan minum yang cukup3. Kompres dengan air hangat bila anak panas4. Menghimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan 3M plus:a. Menguras tempat penampungan airb. Menutup tempat penampungan airc. Mengubur barang-barang bekasd. Abatisasi pada kolam atau tempat penampungan air yang sulit dikuras, dapat ditaburkan bubuk abate yang dapat membunuh jentik, bubuk abate dapat dibeli di apotek.PROGNOSIS1. ad Vitam : bonam2. ad Fungtionam : bonam3. ad Sanationam : bonamFOLLOW-UPHari ke 1(24/02/15)Hari ke 2(25/02/15)Hari ke 3(26/02/15)

KeluhanPanas H+2Menggigil (-)Perdarahan (-)Sakit kepala (+)Mual muntah (-)Nyeri perut (+)Batuk (+)Pilek (-)Makan/minum 40 kg: 3-4ml/kgBB/jamPenanganan SyokDalam keadaan renjatan berat diberikan cairan ringer laktat secara cepat selama 30 menit, apabila tidak teratasi dapat diganti dengan koloid 10-20ml/kgBB/jam,dengan jumlah maksimal 30 ml/kgBB, akan tetapi bila masih belum berhasil diduga telah terjadi perdarahan,maka dianjurkan pemberian tranfusi darah segar. Apabila kadar Ht tetap >40 vol%, berikan darah sebanyak 10ml/kgBB/jam, tapi bila perdarahan masif berikan 20ml/kgBB. Bila renjatan tidak berat, maka berikan cairan dengan kecepatan 20ml/kgBB/jam.Bila renjatan sudah diatasi,nadi sudah teraba,amplitudo nadi cukup besar,tekanan sistolik 80mmHg atau lebih, maka kecepatan tetesan dikurangi menjadi 10ml/kgBB/jam.Kecepatan pemberian cairan selanjutnya disesuaikan dengan gejala klinik dan nilai hematokrit yang diperiksa periodik. Evaluasi klinis, nadi, tekanan darah, pernafasan, suhu dan pengeluaran urin dilakukan lebih sering.

Kriteria memulangkan pasien : Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik Nafsu makan membaik Tampak perbaikan secara klinis Hematokrit stabil Tiga hari setelah syok teratasi Jumlah trombosit 50.000/ul Tidak di jumpai distress pernafasan ( disebabkan oleh efusi pleura /asidosis)

PencegahanPencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu:Metode lingkungan,di gunakan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah. Sebagai contoh: Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu. Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali. Menutup dengan rapat tempat penampungan air. Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah dan lain sebagainya.Metode biologis, pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) dan bakteri (Bt.H-14).Metode kimiawi,cara pengendalian ini antara lain dengan: Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion), berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air,vas bunga, kolam, dan lain-lain.Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan mengkombinasikan cara-cara di atas, yang disebut dengan 3M Plus, yaitu menutup, menguras, menimbun. Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur, memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memasang obat nyamuk, memeriksa jentik berkala, dll sesuai dengan kondisi setempat.

Veransa Arizona / 01.210.6293