Laporan Kasus DERMATITIS

29
LAPORAN KASUS “DERMATITIS AUTOSENSITASI” Oleh : Kartika Eka Wulandari (2009730089) Pembimbing : dr. Bowo Wahyudi, Sp.KK KEPANITERAAN KLINIK STASE KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

description

Laporan Kasus DERMATITIS

Transcript of Laporan Kasus DERMATITIS

Laporan kasus dermatitis autosensitasi

Laporan kasusdermatitis autosensitasiOleh:Kartika Eka Wulandari(2009730089)Pembimbing : dr. Bowo Wahyudi, Sp.KKKEPANITERAAN KLINIKSTASE KULIT DAN KELAMINFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTAIDENTITAS PASIENNama: Tn.SUmur: 45 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiAgama: IslamAlamat: Rancah Desa SumandalaPekerjaan: SopirAutoanamnesis,Senin 29 Januari 2014Keluhan Utama :Bentol berwarna merah di perut yang lama-kelamaan semakin banyak dan menyebar ke lengan bawah kanan dan kiri, tengkuk leher yang dirasa sangat gatal sejak 8 hari yang lalu.Riwayat penyakit sekarangPasien datang ke poliklinik RSUD Banjar dengan keluhan bentol berwarna merah di perut yang lama-kelamaan semakin banyak dan menyebar ke lengan bawah kanan dan kiri, tengkuk leher yang dirasa sangat gatal sejak 8 hari yang lalu.Awalnya timbul bentol berwarna merah yang terasa gatal sebesar jarum pentul di perut bagian bawah tepat di atas ikat pinggang yang dirasa sangat gatal kemudian sering digaruk oleh pasien, kemudian bentol berwarna merah bertambah banyak di bagian perut,dan 7 hari kemudian bentol berwarna merah yang sangat gatal bertamah banyak dan menyebar ke lengan bawah kanan, lengan bawah kiri serta tengkuk leher.Riwayat penyakit sekarangPasien tidak merasakan nyeri pada bentol berwarna merah di perut, lengan bawah kanan dan kiri serta tengkuk. Bentol berwarna merah di perut, lengan bawah kanan dan kiri, tengkuk leher tidak terasa panas. Bentol berwarna merah pada perut, lengan bawah kanan dan kiri, tengkuk leher dirasakan bertambah gatal bila terpapar keringat. Pasien tidak merasakan demam sebelum dan saat timbul bentol berwarna merah di perut, lengan bawah kanan dan kiri, tengkuk leher. Pasien tidak merasakan lemas, nafsu makan pasien baik.

Riwayat penyakit dahuluRiwayat keluhan bentol berwarna merah yang terasa sangat gatal pada perut, lengan bawah kanan dan kiri, serta tengkuk leher, belum pernah dialami oleh pasien sebelumnya.Riwayat keluhan sering kencing, sering cepat lapar, dan cepat haus tidak pernah dirasakan pasien.

Riwayat penyakit keluargaTidak terdapat keluhan gatal gatal, kemerahan pada kulit dan kulit terkelupas setelah mengkonsumsi suatu obat pada orang tua pasien.Riwayat bersin, pilek saat cuaca dingin dan terpapar debu tidak pernah dialami oleh orang tua pasienTidak ada yang pernah mengalahi keluhan bentol berwarna merah yang terasa sangat gatal pada perut, lengan bawah kanan dan kiri, serta tengkuk leher di keluarga pasien yang tinggal satu rumah dengan pasien.

Riwayat alergiRiwayat kulit gatal-gatal dan sesak nafas setelah minum obat tidak pernah dirasakan pasien.Riwayat bersin, pilek, kulit gatal-gatal saat cuaca dingin dan terpapar debu dialami oleh pasien

Riwayat psikososialPasien sering memakai ikat pinggang yang terbuat dari logam (nikel)Pasien biasanya mandi 1x dalam sehari, mengganti pakainnya 1x dalam sehari, karena pekerjaan pasien sebagai supir antar kota dimana aktifitas lebih banyak di luar rumah, dan selalu pulang tengah malam.Pasien menggunakan haduk sendiri.

PEMERIKSAAN FISIKKesadaran: ComposmentisKeadaan umum: Tampak sakit ringanVital Sign:Nadi: 96 x/menitRR: 20 x/menitSuhu: 36,6 C

Kepala: NormochepalTelinga: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks pupil (+/+) Hidung: Septum deviasi (-), sekret (-/-)Mulut: Mukosa bibir kering (-), stomatitis (-)Leher: Pembesaran KGB (-)Thorax : Paru : Pergerakan dada simetris, vesikuler (+/+)Jantung : Ictus cordis teraba di ICS 5, BJ I dan II regulerAbdomen: Tampak datar, supel, BU normal, organomegali (-)Ekstremitas: Akral hangat (+/+), edema (-/-), pitting nails (-/-)STATUS GENERALISStatus Dermatologikus

Status DermatologisDistribusiSimetris A/RRegio abdominalisRegio antebrachii dextraRegio antebrachii sinistraRegio servikalis LesiMultiple, diskret, sirkumskripta, bentuk lesi teratur, ukuran miliar sampai numular, ukuran terkecil 0,3 cm x 0,5 cm ukuran terbesar 2 x 2 cm , sebagian menimbul dari permukaan kulit,sebagian tidak menimbul dari permukaan kulit, kering.EfloresensiPapul eritema, plak hiperpigmentasi, vesikel.RESUMEPada anamnesis didapatkan:Laki-laki usia 45 tahun datang ke poliklinis RSU Banjar dengan keluhan utama bentol berwarna merah di perut yang lama-kelamaan semakin banyak dan menyebar ke lengan bawah kanan dan kiri, tengkuk leher yang dirasa sangat gatal sejak 8 hari yang lalu. Awalnya timbul papul eritema pada regio abdominalis, 7 hari kemudian kelainan kulit berupa papuloeritema muncul pada regio antebrachii sinistra dan dextra, regio servikalis .Rasa bertambah gatal pada papuloeritema bila terpapar keringat (+) . Riwayat Alergi cuaca dingin dan debu (+). Pasien sering menggunakan ikat pinggang berbahan nikel (logam). Pada riwayat psikososial didapatkan higienitas pasien yang buruk.

RESUMEPemeriksaan Fisik :Didapatkan tanda vital dalam batas normal, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening.Pada pemeriksaan dermatologi ditemukan:DistribusiSimetrisA/RRegio abdominalisRegio antebrachii dextraRegio antebrachii sinistraRegio servikalis LesiMultiple, diskret, sirkumskripta, bentuk lesi teratur, ukuran miliar sampai numular, ukuran terkecil 0,3 cm x 0,5 cm ukuran terbesar 2 x 2 cm ,sebagian menimbul dari permukaan kulit,sebagian tidak menimbul dari permukaan kulit, kering.EfloresensiPapul, eritema, plak hiperpigmentasi, vesikel.DIAGNOSIS BANDING Dermatitis autosensitasiDermatitis kontak alergi

DIAGNOSIS KERJA Dermatitis autosensitasi

RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANGTes tempelHistopatologi

PENATALAKSANAANNon-Medikamentosa:Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang diderita pasien dan cara penggunaan obat pada pasien. Menjelaskan kepada pasien untuk mengganti jenis ikat pinggang yang tidak terbuat dari logam (nikel).Memakai masker apabila pasien berada di daerah yang terpapar debu, menggunakan jaket atau baju hangat apabila cuaca dingin (menghindari kontak alergen).Menjelaskan kepada pasien untuk mandi 2x sehari, dan menjaga kebersihan diri, serta memakai baju yang berbahan katun agar menyerap keringat.

PENATALAKSANAANMedikamentosa:Kostikosteroid sistemik (Prednison 3x 10 mg selama 5 hari) Antihistamin topikal ( Preparat topikal histamin (chlorpeniramine) 4x1 hari dioleskan di daerah kulit yang sakit sesudah mandi)PROGNOSISQuo Ad Vitam: Ad BonamQuo Ad Functionam: Ad BonamQuo Ad Sanationam: Ad Bonam

ANALISIS KASUS

Mengapa pada kasus ini pasien di diagnosis Dermatitis autosensitasi ?Berdasarkan anamnesis pada pasien ini didapatkan :Keluhan utama bentol berwarna merah di perut, lengan bawah kanan dan kiri, tengkuk leher yang dirasa bertambah gatal sejak 7 hari yang lalu. Awalnya timbul papul eritema pada regio abdominalis, 7 hari kemudian kelainan kulit berupa papuloeritema muncul pada regio antebrachii sinistra dan dextra, regio servikalis .Rasa bertambah gatal bila terpapar keringat (+)Alergi cuaca dingin dan debu (+). Pasien sering menggunakan ikat pinggang berbahan nikel (logam).

Yang ditemukan pada pasien sesuai dengan gambaran klinis dan predileksi dari dermatitis autosensitasi , dimana gambaran klinis dermatitis autosensitasi berupa erupsi akut yang tersebar simetris, sangat gatal, terdiri atas eritema, papul, dan vesikel . 1,2 Definisi dari dermatitis autosensitasi adalah dermatitis akut yang timbul pada tempat jauh dari fokus inflamasi lokal, sedangkan penyebabnya tidak berhubungan langsung dengan penyebab fokus inflamasi tersebut.1Demikian kelainan berupa papulo eritema yang muncul awalnya terjadi pada regio abdomen dengan ukuran miliar yang tersa sangat gatal sering digaruk oleh pasien kemudian papuloeritema bertambah banyak dan menyebar ke regio antebrachii sinistra dan dextra, dan regio servikalis. Dan pada teori dikatakan bahwa kelainan berupa erupsi akut yang tersebar simetris sangat gatal, terdiri atas eritema, papul, dan vesikel muncul 1 sampai beberapa minggu setelah terjadinya peradangan lokal pertama. Erupsi tersebut mengenai lengan bawah, paha, tungkai bawah, batang tubuh, muka, tangan, leher, dan kaki (sesuai dengan urutan kekerapan kejadian). Kelainan ini baru menghilang, bila penyakit utamanya disembuhkan.1,5,6

Berdasarkan pemeriksaan dermatologi pada pasien ini didapatkan :

DistribusiSimetrisA/RRegio abdominalisRegio antebrachii dextraRegio antebrachii sinistraRegio servikalis LesiMultiple, diskret, sirkumskripta, bentuk lesi teratur, ukuran miliar sampai numular, ukuran terkecil 0,3 cm x 0,5 cm ukuran terbesar 2 x 2 cm ,sebagian menimbul dari permukaan kulit,sebagian tidak menimbul dari permukaan kulit, kering.EfloresensiPapul, eritema, plak hiperpigmentasi, vesikel.Hasil pemeriksaan dermatologi yang ditemukan pada pasien sesuai dengan teori dermatitis autosensitasi dimana berdasarkan teori ditemukan bahwa kelainan berupa erupsi akut yang tersebar simetris, terdiri atas eritema, papul, dan vesikel. Erupsi tersebut mengenai lengan bawah, paha, tungkai bawah, batang tubuh, muka, tangan, leher, dan kaki.Mengapa diagnosa banding pada kasus ini dermatitis kontak alergi?Pada pasien ini ditemukan gejala klinis dan lokasi terjadinya kelainan kulit pada pasien sesuai dengan teori dermatitis kontak alergi , dimana pada dermatitis kontak alergi umumnya mengeluh gatal. Kelainan kulit bergantung pada keparahan dermatitis dan lokasinya. Dermatitis kontak alergi dapat meluas ke tempat lain, misalnya dengan cara autosensitasi.1,3 Dan berbagai lokasi terjadinya dapat terjadi di tangan, lengan, wajah, telinga, leher, badan , genitalia, paha dan tungkai bawah. Dan yang terjadi pada pasien ini kemungkinan ada hubungannya dengan kontak terhadap ikat pinggang pasien yang terbuat dari bahan logam (nikel).1,5

Saya tidak setuju bila dermatitis kontak alergi dijadikan sebagai diagnosa kerja karena pada dermatitis kontak alergi gejala klinis perjalanannya adalah pada yang akut dimulai dengan bercak eritematosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi (basah). Pada yang kronis terlihat kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin juga fisura, batasnya tidak jelas, dimana tidak sesuai dengan perjalanan gejala klinis yang terjadi pada pasien.

Bagaimana penatalaksanaan pasien dalam kasus ini?

Dalam kasus ini pasien di terapi dengan :Non-Medikamentosa: Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakit yang diderita pasien dan cara penggunaan obat pada pasien. Menjelaskan kepada pasien untuk mengganti jenis ikat pinggang yang tidak terbuat dari logam (nikel).Memakai masker apabila pasien berada di daerah yang terpapar debu, menggunakan jaket atau baju hangat apabila cuaca dingin (menghindari kontak alergen).Menjelaskan kepada pasien untuk mandi 2x sehari, dan menjaga kebersihan diri, serta memakai baju yang berbahan katun agar menyerap keringat.

Medikamentosa:Kortikosteroid oral: Prednison 4x5 mg atau 3x10mgAntihistamin topikal: preparat topikal histamin (chlorpeniramine) 4x1 hari dioleskan di daerah kulit yang sakit sesudah mandi.Pengobatan ditujukan kepada penyakit awal yang memicu timbulnya dermatitis autosensitas. Bila lesi basah, di kompres. Dapat diberikan kortikosteroid sistemik, bila lesi cukup berat, dan topikal, bila kelainan kulitnya ringan. Untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan antihistamin, atau antipruritus topikal. Bila ada infeksi sekunder diberikan antibiotik per oral.

Pada kasus ini lesi cukup berat dan luas, sehingga pengobatan yang diberikan adalah kortikosteroid oral dan untuk mengurangi rasa gatal pada kulit pasien diberikan antihistamin atau antipruritus topikal. Dan pada kasus ini tidak diberikan antibiotik karena tidak didapatkan adanya infeksi sekunder pada pasien.

Bagaimana prognosis pada pasien dalam kasus ini?

Quo ad vitam: ad bonam Pada pasien tidak ditemukan adanya komplikasi dan infeksi sekunder.Quo ad fungsionam: ad bonam Pada pasien fungsi keseharian tidak terganggu, pasien masih dapat bekerja sebagai sopir seperti aktifitas biasanya.Quo ad sanactionam: ad bonamPrognosis pada pasien ini baik apabila pengobatan dilaksanakan dengan baik, dan pengobatan dermatitis autosensitasi ini ditujukan kepada penyakit awal yang memicu timbulnya dermatitis autosensitasi.1,2 Serta prognosis bonam bila pasien memperbaiki kebiasaan buruk pasien, seperti kurangnya higienitas dan menghindarkan kontak alergi yang dapat memicu penyebab pada pasien ini.