Laporan Infus Ringer Lactate

26
LAPORAN INFUS RINGER LACTATE KELOMPOK 3 FARMASI VI-A Bayyinah 108102000026 Nur Ikhlas 108102000013 Siti Mardiyanti 108102000029 Dosen pembimbing : Ibu Sabrina, S.Si, Apt Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 1

Transcript of Laporan Infus Ringer Lactate

Page 1: Laporan Infus Ringer Lactate

LAPORAN INFUS RINGER LACTATE

KELOMPOK 3

FARMASI VI-A

Bayyinah 108102000026

Nur Ikhlas 108102000013

Siti Mardiyanti 108102000029

Dosen pembimbing : Ibu Sabrina, S.Si, Apt

Program Studi Farmasi

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

MEI 2011

1

Page 2: Laporan Infus Ringer Lactate

I. DATA ZAT AKTIF

Acidum Lacticum

Sinonim : E270; Eco-Lac; 2-hydroxypropanoic acid; α-hydroxypropionic acid;

DL-lactic acid; Lexalt L; milk acid; Patlac LA; Purac 88 PH; racemic

lactic acid.

Rumus molekul : C3H6O3

Bobot Molekul : 90.08

OrganoleptisBentuk : Cairan kental

Warna : Tidak berwarna atau agak kuning

Bau : Tidak berbau atau berbau lemah .

Rasa : Tidak enak , berasa asam , Higroskopik.

Kelarutan : Mudah larut dalam air , dalam etanol (95%) P, dalam eter.

Sifat Kimia & Fisika

Penyimpanan : Disimpan pada temperatur 250C, hindari Freezer.dan dalam wadah

tertutup rapat.

Pemberian : Secara iv.

OTT : Dengan agen pengoksidasi, iodida, albumin. Bereaksi ungu dengan

Asam hidrofluorat dan asam Nitrit.

FarmakologiKhasiat / Indikasi : Anti Septikum alat pencernaan.

Agen pengasam : 0,012 – 1,16 %

2

Page 3: Laporan Infus Ringer Lactate

Natrium Klorida

mengandung tidak kurang dari 99,5% NaCl, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan

Sinonim : Sodium Chloride

Rumus molekul : NaCl

BM : 58,44

Pemerian : Hablur heksahedral tidak bewarna atau serbuk hablur putih; tidak

berbau; rasa asin.

Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air mendidih, dan dalam

lebih kurang 10 bagian gliserol P; larut dalam 250 bagian etanol 95%.

Titik lebur : 801°C

Titik didih : 1439°C

Susut pengeringan : tidak lebih dari 0,5 %

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

pH : 6,7-7,3

Khasiat dan kegunaan: sumber ion klorida dan ion natrium

Keasaman/ Kebasaan : Larutan 50 g dalam 200 ml air bebas karbondioksida P, tambahkan 10 tetes larutan biru bromitimol P. Jika larutan bewarna kuning, untuk mengubah menjadi warna biru diperlukan tidak lebih dari 1,0 ml natrium hidroksida 0,02 N. Jika larutan bewarna hijau atau biru, untuk mengubah menjadi warna kuning diperlukan tidak lebih dari 3,12 ml asam klorida 0,02 N

OTT : Larutan natrium klorida bersifat korosif dengan besi; membentuk endapan bila bereaksi dengan perak; garam merkuri; agen oksidasi kuat pembebas klorine dari larutan asam sodium klorida; kelarutan pengawet nipagin menurun dalam larutan sodium klorida.

Stabilitas : larutan sodium klorida stabil tetapi dapat menyebabkan perpecahan partikel kaca dari tipe tertentu wadah kaca. Larutan cair ini dapat disterilisasi dengan cara autoklaf atau filtrasi. Dalam bentuk padatan

3

Page 4: Laporan Infus Ringer Lactate

stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, sejuk dan tempat kering.

Natrium hidroksida

Sinonim : Natrii hidroksida, Natrii Hydroxydum

Struktur kimia : NaOH

BM : 40

Natrium hidroksida mengandung tidak kurang dari 97,5 % alkali jumlah dihitung sebagai NaOH, dan tidak lebih dari 2,5 % Na2CO3 (FI Ed III)

Natrium hidroksida mengandung tidak kurang dari 95,0 % dan tidak lebih dari 100,5 % alkali jumlah, dihitung sebagai NaOH, mengandung Na2CO3 tidak lebih dari 3,0 %. (FI Ed IV)

Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keeping, kering, keras, rapuh dan menunjukkan susunan hablur; putih, mudah meleleh basah. Sangat alkalis dan korosif. Segera menyerap karbondioksida.

Kelarutan

Menurut FI Ed III : Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%)

Menurut FI Ed IV : Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat dan penggunaan : Zat tambahan

Kalii Chloridum

Sinonim : Potassium Chloride

Rumus molekul: KCl

BM : 74,55

Pemerian : tidak berbau; kristal tidak berwarna; atau bubuk kristal putih, rasa garam yang tidak menyenangkan.

4

Page 5: Laporan Infus Ringer Lactate

pH : 7 untuk larutan pada suhu 15°C

Kelarutan : praktis tidak larut dalam acetone dan eter; larut dalam 250 bagian etanol 95%; larut dalam 14 bagian gliserin; larut dalam 2,8 bagian air dan 1,8 bagian pada suhu 100oC.

Titik lebur : 790°C

Titik didih : menyublim pada suhu 1500°C

Fungsi : agen tonisitas ; sumber ion Kalium

OTT : larutan potassium klorida bereaksi kuat dengan bromine triflouride dan dengan campuran asam sulfur dan permanganate kalium. Kehadiran asam klorida, NaCl, dan MgCl menurunkan kelarutan KCl dalam air. Larutan KCl mengendap dengan garam perak dan lead. Larutan iv KCl OTT dengan protein hidrosalisilat.

Stabilitas : larutan KCl dapat disterilisasi dengan autoklaf atau filtrasi. KCl stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, tempat sejuk dan kering.

Calcii Chloridum

Sinonim : Calcium Chloride Dihydrate

Rumus molekul: CaCl2.H2O

BM : 147

Pemerian : bubuk kristal, higroskopis, tidak berbau, tidak berwarna atau putih

pH : larutan 5% dalam air memiliki pH 4,5-9,2. Larutan 1,7% dalam air memiliki keadaan yang isoosmotik dengan serum.

Kelarutan : larut dalam 1,2 bagian air; larut dalam 0,7 bagian air mendidih; larut dalam 4 bagian alcohol; larut dalam 2 bagian alcohol mendidih

Fungsi : agen tonisitas ; sumber ion Kalsium

OTT : OTT dengan larutan Karbonat, posfat, sulfat dan tartrat; dengan amphotericin, cephalothin sodium, Klorfeniramina maleat, Klortetrasiklin, HCl, Oksitetrasiklin HCl, dan tetrasiklin HCl. Kadang-kadang OTT yang tergantung pada konsentrasi yang terjadi dengan Natrium bikarbonat.

5

Page 6: Laporan Infus Ringer Lactate

Stabilitas : simpan dalam wadah yang tertutup rapat

Aqua Steril Pro Injectione (aqua steril untuk injeksi)

Air steril untuk injeksi adalah air untuk injeksi yang disterilkan dan dikemas dengan cara yang sesuai. Tidak mengandung bahan antimikroba atau bahan tambahan lainnya.

Organoleptis

Bentuk : cairan jernih

Warna: tidak bewarna

Bau: tidak berbau

Buku pembanding: Endotoksin BPFI

Endotoksin Bakteri

<201> tidak boleh lebih dari 0,25 unit Endotoksin FI per ml, menggunakan Endotoksin BPFI

sebagai pembanding.

Klorida

Pada 20ml zat uji dalam tabung pembanding warna tambahkan 5 tetes asam nitrat P, dan 1ml

perak nitrat LP, dan campur perlahan terjadi kekeruhan dalam waktu 10menit yang tidak lebih

keruh dari 20ml Air dengan kemurnian tinggi seperti yang tertera pada pereaksi dalam wadah

<1271> yang mengandung 10µg Cl (0,5 bpi) diamati dengan arah tegak lurus tabung dengan

dasar gelap dan cahaya yang masuk dari samping.

Sterilitas <71> memenuhi syarat.

Wadah dan penyimpanan:

Dalam wadah dosis tunggal dari kaca atau plastic, tidak lebih besar dari 1 liter. Wadah kaca

sebaikny adari kaca Tipe 1 atau tipe II

6

Page 7: Laporan Infus Ringer Lactate

(Farmakope Indonesia edisi IV hal 112-113)

Sterilisasi : Kalor basah (autoklaf)

Cara pembuatan : didihkan aqua dan diamkan selama 30 menit, dinginkan

II. FORMULASI INFUS RINGER LACTATE

FORMULA PUSTAKA

Farmakope Indonesia edisi keempat

Injeksi Ringer Laktat

Injeksi Ringer Laktat adalah larutan steril da Kalsium Klorida, Kalium Klorida, Natrium Klorida

dan Natrium Laktat dalam Air untuk injeksi:

Tiap 100 ml mengandung tidak kurang dari 285,0 dan tidak lebih dari 315,0 mg Natrium

(sebagai NaCl dan C5H5NaO3), tidak kurang dari 14,1 mg dan tidak lebih 17,3 mg kalium (K,

setara dengan tidak kurang dari 27,0 dan tidak lebih dari 33,0 mg KCl), tidak kurang dari 4,90

mg dan tidak lebih dari 6,00 mg kalsium (Ca, setara dengan tidak kurang dari 18,0 mg dan tidak

lebih dari 22,0 mg CaCl2.2H2O), tidak kurang dari 368,0 mg dan tidak lebih dari 408,0 mg

klorida (Cl, sebagai NaCl, KCl dan CaCl2.2H2O, dan tidak kurang dari 290,0 mg dan tidak lebih

dari 330,0 mg C5H5NaO3). Injeksi ringer laktat tidak boleh mengandung bahan antimikroba.

[Catatan Injeksi Ringer Laktat mengandung kalsium, kalium dan natrium berturut – turut lebih

kurang 2,7; 4 dan 130 miliekuivalen per liter]

Endotoksin bakteri

Tidak lebih dari 0,5 unit Endotoksin FI per ml

pH

Antara 6,0 dan 7,5

7

Page 8: Laporan Infus Ringer Lactate

Logam berat

Tidak kurang dari 0,5 bpj; lakukan penetapan dengan menguapkan 67 ml hingga volume lebih

kurang 20 ml, tambahkan 2 ml asam asetat 1N dan encerkan dengan air hingga 25 ml.

1 ml asam sulfat 0,1 N setara dengan 8,907 mg C3H5O3

Wadah dan Penyimpanan

Dalam wadah kaca atau plastik dosis tunggal, sebaiknya dari kaca Tipe I atau Tipe II

Martindale Hal: 638

Ringer Injection

R/ NaCl 860 mg

KCl 30 mg

CaCl2 33 mg

API ad 100 ml

Fornas Hal 206

Injeksi Ringer Laktat

Tiap 500 ml mengandung

R/ Acidum Lacticum 1,2 ml

Natrii Hydroxydum 575 mg

Natrii Chloridum 3 g

Kalii Chloridum 200 mg

Calcii Chloridum 135 mg

Penyimpanan : Dalam wadah dosis tunggal

Catatan :

1. Ditambahkan Asam klorida 0,1 N hingga pH 5 sampai 7,0

8

Page 9: Laporan Infus Ringer Lactate

2. Mengandung ion bikarbonat dihitung sebagai laktat 29 mEq, ion kalium 5mEq, ion kalsium 8 mEq, ion klorida 111 mEq dan ion natrium 131 mEq per liter.

3. Tidak boleh mengandung bakterisida

4. Disterilkan dengan cara sterilisasi A, segera setelah dibuat

5. Bebas Pirogen

6. Pada etiket harus juga tertera :

banyaknya ion bikarbonat dihitung sebagai laktat, ion Kalium, ion kalsium, Ion Klorida

dan ion Natrium masing-masing dalam mEq per liter

daluarsa

Diinjeksikan secara infusi

III. ALAT dan CARA STERILISASI

Nama alat Jumlah Cara sterilisasi Waktu

Spatel logam 2 Oven 170⁰ C 30 menit

Pinset logam 1 Oven 170⁰ C 30 menit

Batang pengaduk 1 Oven 170⁰ C 30 menit

Kaca arloji 2 Oven 170⁰ C 30 menit

Cawan penguap 4 Oven 170⁰ C 30 menit

Gelas ukur 2 Autoklaf (115 - 116 ⁰ C) 30 menit

Pipet tetes tanpa karet 2 Autoklaf (115 - 116 ⁰ C) 30 menit

Karet pipet 2 Rebus 30 menit

Corong gelas 1 Autoklaf (115 - 116 ⁰ C) 30 menit

kertas saring lipat

terpasang

2 Autoklaf (115 - 116 ⁰ C) 30 menit

Erlenmeyer 3 Oven 170⁰ C 30 menit

Beacker glass 5 Oven 170⁰ C 30 menit

Botol infus 2 Oven 250⁰ C 30 menit

9

Page 10: Laporan Infus Ringer Lactate

IV. FORMULA AKHIR

Fornas Hal 206

Injeksi Ringer Laktat

Tiap 500 ml mengandung

R/ Acidum Lacticum 1,2 ml

Natrii Hydroxydum 575 mg

Natrii Chloridum 3 g

Kalii Chloridum 200 mg

Calcii Chloridum 135 mg

Penyimpanan : Dalam wadah dosis tunggal

Catatan :

1. Ditambahkan Asam klorida 0,1 N hingga pH 5 sampai 7,0

2. Mengandung ion bikarbonat dihitung sebagai laktat 29 mEq, ion kalium 5mEq, ion

kalsium 8 mEq, ion klorida 111 mEq dan ion natrium 131 mEq per liter.

3. Tidak boleh mengandung bakterisida

4. Disterilkan dengan cara sterilisasi A, segera setelah dibuat

5. Bebas Pirogen

6. Pada etiket harus juga tertera :

banyaknya ion bikarbonat dihitung sebagai laktat, ion Kalium, ion kalsium, Ion Klorida

dan ion Natrium masing-masing dalam mEq per liter

daluarsa

Diinjeksikan secara infusi

Perhitungan dan penimbangan

Tiap 500 ml mengandung :

10

Page 11: Laporan Infus Ringer Lactate

Acidum Lacticum 1,2 ml 0,24% E = 0,44

Natrii Hydroxydum 575 mg 0,115% E = 17 LisoBM

= 17 x 3,440

=

1,445

Natrii Chloridum 3 g 0,6% E= 1

Kalii Chloridum 200 mg 0,04% E= 0,76

Calcii Chloridum 135 mg 0,027% E = 0,51

Dibuat 250 ml, jadi :

Asam laktat = 0,6 ml x 1,2 gram/ml = 0,72 gram

NaOH = 287,5 mg = 0,2875 gram

KCl = 100 mg = 0,1 gram

CaCl2 = 67,5 mg = 0,0675 gram

NaCl = 1,5 gram

Hubungan antara Osmolaritas dan tonisitas

Osmolaritas

(M osmole/liter)

Tonisitas

>350 Hipertonis

329-350 Sedikit hipertonis

270-328 Isotonis

250-269 Sedikit hipotonis

0-249 Hipotonis

M osmol/liter = gramliter

x1000 x jumlahion

BM

Asam laktat = 0,72 gram0,25 liter

x1000 x1

90 ,08= 31,972 M osmol/liter

11

Page 12: Laporan Infus Ringer Lactate

NaOH = 0,2875 gram0,25 liter

x1000 x 2

40= 57,5 M osmol/liter

KCl = 0,1gram0,25 liter

x1000 x 2

74,6= 10,724 M osmol/liter

CaCl2 = 0,0675 gram0,25 liter

x1000 x 3

111 = 7,297 M osmol/liter

NaCl = 1,5gram0,25 liter

x1000 x 2

58,44= 205,339 M osmole/liter +

= 312,832 M osmole/liter → isotonis

Perhitungan mEq

Berat ion = massa x Ar

Mr

Zat Massa (mg) Mr Ion Ar Berat ion

NaCl 1500 58,5 Na+ 23 589,744

Cl- 35,5 910,256

KCl 100 74,6 K+ 39,1 52,413

Cl- 35,5 47.587

CaCl2 67,5 111 Ca2+ 40 24,324

Cl- 35,5 21,588

NaOH 287,5 40 Na+ 23 165,312

OH- 17 122,188

12

Page 13: Laporan Infus Ringer Lactate

Asam laktat 720 90,08 Laktat 89 711,368

mEq = ∑berat ion x valensiAr

karena massa dalam formula adalah per 250 ml maka mEq = 0,25 mEq/liter

Zat Berat ion Valensi Ar mEq mEq/liter

HCO3- (sebagai laktat) 589,744 1 89 7,19 28,76

Na+ 910,256 1 23 32,831 131,324

Cl- 52,413 1 35,5 27,5896 110,358

K+ 47.587 1 39,1 1,341 5,362

Ca2+ 24,324 2 40 1,216 4,865

Volume sediaan yang akan diisikan ke dalam botol infus: 200 ml + (2% x 200 ml) = 204 ml

Volume yang dibuat berlebih: 250 ml (senilai 23%)

Jadi yang ditimbang sebanyak (dilebihkan 5% dari perhitungan)

Asam laktat = 0,72 gram +(0,72 x 5%) = 0, 756 gram

NaOH = 0,2875 gram + (0,2875 x 5%) = 0,302 gram

KCl = 0,1 gram + (0,1 x 5%) = 0,105 gram

CaCl2 = 0,0675 gram + (0,0675 x 5%) = 0,071 gram

NaCl = 1,5 gram + (1,5 x 5%) = 1,575 gram

Alasan – alasan :

13

Page 14: Laporan Infus Ringer Lactate

♫ Zat aktif mudah larut dalam air sehingga dapat dipakai sebagai Sediaan Parentral Volume Besar karena akan dibuat sediaan infus dan larutan bersifat larutan sejati.

♫ Autoklaf

filtrasi Autoklaf Larutan disterilkan dengan cara otoklaf (121˚C selama 15 menit)

Tetap memakai formula pada fornas dan tidak menambah zat tambahan lain seperti:

Zat pengawet: pengawet tidak diperlukan karena sediaan dilakukan sterilisasi akhir.

Pengatur tonisitas; biasanya ditambahkan zat pengisotoni yaitu dengan tujuan

mencegah ketidakseimbangan elektrolit, mengurangi kerusakan jaringan dan iritasi,

hemolisa sel darah, dan mengurangi sakit pada daerah injeksi. Kami menggunakan NaCl

sebagai bahan pengisotoni untuk menghasilkan larutan isotonis dalam sediaan.

Pengatur pH (dapar): tujuan digunakannya yaitu untuk meningkatkan stabilitas obat;

mengurangi rasa nyeri, iritasi, nekrosis saat penggunaannya; menghambat

pertumbuhan mikroorganisme. Sedangkan untuk sediaan infuse tidak digunakan dapar

karena dapat menyebabkan larutan agak hipertonis.

V. CARA KERJA

Pembuatan Aqua Pro Injectione

a) Aqua bidestilata di panaskan diatas waterbath di dalam erlenmeyer sampai air mendidih. Setelah air mendidih kemudian dipanaskan lagi selama 40 menit.

b) Setelah 40 menit lalu diangkat kemudian di dinginkan. API digunakan untuk membuat sediaan larutan steril.

Pembuatan Sediaan

1. Disiapkan alat – alat dan bahan yang diperlukan

2. Dilakukan proses pembuatan API bebas O2 dengan cara mendidihkan aquadest diatas

penangas air, setelah itu dipanaskan kembali selama 40 menit.

3. Dilakukan proses pembuatan Air bebas pirogen, yaitu :

14

Page 15: Laporan Infus Ringer Lactate

Aqua destilata dipanaskan diatas penangas air, kemudian ditambahkan karbon aktif

sebanyak 0,1 % dari total air bebas pirogen yang akan dibuat. Sebelum mencapai suhu

60° C - 70° C, Karbon aktif ditambahkan ke dalam aqua destilata. Dilakukan pengadukan

sesekali yang kemudian dilanjutkan pemanasan hingga suhu 60° C - 70° C. kemudian

ditutup dengan kaca arloji, yang telah disisipkan dengan Termometer dan batang

pengaduk. Setelah mencapai suhu 60° C - 70° C, dilanjutkan pemanasan selama 15

menit.Selanjutnya sebagian dari air bebas pirogen ini (5 – 10ml) disaring dengan

menggunakan kertas saring rangkap 2 yang sebelumnya telah dibasahi dengan air bebas

pirogen (karena dispensasi, maka kertas saring dibasahi dengan API), kemudian filtrat

pertama dibuang. Selanjutnya corong tersebut dipindahkan ke erlenmeyer lain, dan

kembali dilakukan penyaringan hingga didapat Air bebas pirogen yang jernih.

4. Bahan berupa Zat aktif ditimbang menggunakan kaca arloji dalam grey area, karbon aktif

digerus terlebih dahulu didalam lumping kemudian ditimbang 0,1% dari sediaan yang

mau dibuat

5. Dimasukkan kedalam beacker glass yang telah dikalibrasi

6. Disiapkan sejumlah API yang telah dibuat sebelumnya untuk melarutkan ZA dan

membilas kaca arloji, ad kan dengan API sampai tanda batas pada beaker, kemudian

dimasukkan 0,1% karbon aktif ke dalam larutan

7. Tutup dengan kaca arloji yang telah disisipkan Termometer dan batang pengaduk.

8. Kemudian dilakukan pemanasan sambil sesekali diaduk, setelah suhu mencapai 60° C –

70° C dilanjutkan pemanasan selama 15 menit.

9. Dimasukkan corong yang telah berisi kertas saring rangkap 2 lipat terpasang yang

sebelumnya telah dibasahi dengan Air bebas pirogen.

10. Dilakukan penyaringan sekitar 5 – 10 ml, kemudian filtrat pertama dibuang.

11. Dipindahkan corong tersebut ke erlenmeyer lain, kemudian lakukan kembali

penyaringan hingga didapat sediaan yang jernih.

12. Dilakukan pengukuran menggunakan gelas ukur sesuai dengan volume yang akan

dimasukkan ke dalam botol infus (204 ml)

13. Masukkan larutan ke dalam botol infus yang sebelumnya telah ditara

15

Page 16: Laporan Infus Ringer Lactate

14. Ditutup botol infus dengan menggunakan kain flakon, kemudian diikat dengan simpul

campaigne

15. Disterilkan dengan mengggunakan autoklaf suhu 121° C selama 15 menit.

16. Diberikan etiket dan dilakukan evaluasi terhadap sediaan.

VI. DATA PENGAMATAN

pH sediaan sebelum = 8

pH sediaan setelah = 7

Uji Kejernihan = Larutan jernih, tidak ada partikel yang melayang.

Larutan homogen dan berwarna jernih.

VII. PEMBAHASAN

Sediaan parenteral volume besar adalah sediaan cairan steril mengandung obat yang

dikemas dalam wadah 100 ml atau lebih dan ditujukan untuk manusia.Konsep dari SPVB yaitu

parameter fisiologi, factor fisikokimia, dan bahan tambahan pada sediaan SPVB. Komponen

penunjang fisiologi tubuh yaitu tekanan osmosa, dimana tekanan osmosa merupakan

perpindahan pelarut dan zat terlarut melalui membrane permeable yang memisahkan dua

komponen. Satuan tekanan osmosa adalah osmols per kilogram, disebut harga osmolaritas.

Pada factor fisikokimia yaitu kelarutan, pH, pembawa, cahaya dan suhu serta factor kemasan.

Sedangkan bahan tambahan yang digunakan yaitu dapar, antioksidan, komplekson, jarang

digunakan pada sediaan SPVB. (Formulasi Sediaan Steril)

Sediaan infuse yang kami buat yaitu infuse ringer lactate. Ringer laktat adalah sebuah

larutan isotonik yang biasanya digunakan untuk mengobati atau untuk mencegah dehidrasi

pada manusia dan hewan. Larutan ini mengandung natrium klorida, kalium klorida, kalsium

klorida dan natrium laktat dalam air suling. Ringer laktat biasanya diberikan melalui pemberian

intravena sementara itu mungkin subkutan pada hewan. Larutan ringer laktat sering digunakan

untuk mengisi cairan yang hilang setelah kehilangan darah akibat trauma, operasi, atau cedera

kebakaran. Di masa lalu, itu digunakan untuk menginduksi buang air kecil pada pasien dengan

gagal ginjal akut. Larutan ringer laktat digunakan ketika pasien mengalami asidosis atau yang

16

Page 17: Laporan Infus Ringer Lactate

menunjukkan tanda-tanda dan gejala kondisi tersebut, karena produk sampingan dari

metabolisme laktat dalam hati melawan asidosis. Asidosis adalah ketidakseimbangan kimia

yang terjadi sebagai akibat dari gagal ginjal akut atau kehilangan cairan yang ekstrim. Infus

larutan Ringer laktat tergantung pada jumlah kehilangan cairan dan defisit cairan. Jumlah infus

biasa adalah 30 ml/kg berat badan/ jam. Namun, larutan ini tidak dianjurkan untuk terapi

perawatan karena kandungan natrium dianggap terlalu tinggi sedangkan kandungan kalium

terlalu rendah dibandingkan dengan persyaratan elektrolit harian tubuh. Hal ini terutama tidak

dianjurkan sebagai terapi pemeliharaan pengganti cairan pada bayi dan anak-anak, karena

volume cairan yang tersedia terbesar pada bayi dan menurun dengan usia.

Sediaan infuse harus bebas pirogen. Menurut Co Tui: Pirogen adalah senyawa kompleks

polisakharida di mana mengandung radikal yang ada unsur N, P. Selama radikal masih terikat,

selama itu masih dapat menimbulkan demam dan pirogen bersifat termostabil.

Cara menghilangkan pirogen:

Larutan digojok dengan penambahan 0,1% karbo adsorben selama 5-10 menit lalu disaring

melalui filter asbes. Ada kerugiannya karena zat obat ikut diserap pada penyaringan. Oleh

karena itu, dalam sediaan infuse penimbangan bahan dilebihkan 5% karena dikhawatirkan

adanya kehilangan bahan-bahan akibat penyerapan karbon aktif.

Cara mencegah terjadinya pirogen dilakukan seperti berikut:

a. Aquadest harus segera digunakan setelah destilasi.

b. Pada waktu destilasi jangan ada air yang memercik.

c. Alat-alat penampung dan cara menampungnya aquadest harus seaseptis mungkin.

Di dalam sediaan infuse isotonis mutlak perlu dan setelah dilakukan perhitungan

tonisitas sediaan kami didapatkan yaitu 312,832 M osmole/liter, rentang ini masuk ke dalam

range isotonis yaitu pada 270-328 M osmole/liter. Laju pemberian normal/lazim untuk larutan

isotonis dengan viskositas rendah seperti sediaan kami yaitu 125 ml/jam = 1 liter tiap 8 jam

atau 2 ml/menit. Pada umumnya, obat-obat yang digunakan untuk membuat SPVB mudah

larut. Akan tetapi pH juga mempengaruhi, dimana pH darah normal adalah 7,35-7,45 (isohidri)

sehingga bila SPVB mempunyai pH di luar batas tersebut akan menyebabkan masalah pada

tubuh. Tetapi hal ini sangat sulit karena kebanyakan obat pada pH yang tidak stabil. Pada

17

Page 18: Laporan Infus Ringer Lactate

sediaan kami pH yang didapatkan sebelum dipanaskan dengan karbon aktif yaitu 8. Akan tetapi,

setelah dipanaskan dengan karbon aktif pH sediaan kami yaitu 7, pH ini masuk kedalam range

pH sediaan ringer lactate menurut fornas yaitu pH 5 sampai 7,0. Sebenarnya tujuan utama

pengaturan pH yaitu untuk mempertinggi stabilitas sehingga obat-obat tersebut masih

mempunyai aktivitas dan potensi. Dalam sediaan infuse sebaiknya dihindari pemakaian dapar

untuk adjust pH, karena seringkali penggunaan dapar dapat membuat larutan menjadi agak

hipertonis, meskipun tidak begitu merugikan. Pendaparan yang jauh menyimpang dari pH 7,4

akan memperlambat dan mempersulit penyerapan obat, karena penyerapan baru akan terjadi

apabila kapasitas dapar telah ditiadakan.pH larutan yang tidak didapar boleh bergeser antara 3-

5 sedangkan untuk larutan yang didapar sebaiknya sekitar 5,5-7,5 agar waktu yang dibutuhkan

untuk menghilangkan pengaruh zat pendapar tidak terlalu lama.

VIII. KESIMPULAN

• Infus ringer lactate merupakan jenis cairan infuse isotonic dimana osmolaritas (tingkat

kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus

berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi

(kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko

terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif

dan hipertensi. Infus ringer lactate kristaloid bersifat isotonis, maka efektif dalam mengisi

sejumlah volume cairan (volume expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktu yang

singkat, dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera. Infus Ringer Laktat

adalah larutan steril yang mengandung kalsium klorida, kalium klorida, natrium klorida dan

natrium laktat dalam air untuk injeksi.

RL merupakan cairan yang paling fisiologis yang dapat diberikan pada kebutuhan volume

dalam jumlah besar. RL banyak digunakan sebagai replacement therapy, antara lain untuk

syok hipovolemik, diare, trauma, dan luka bakar. Laktat yang terdapat di dalam larutan RL

akan dimetabolisme oleh hati menjadi bikarbonat yang berguna untuk memperbaiki

keadaan seperti asidosis metabolik. Kalium yang terdapat di dalam RL tidak cukup untuk

pemeliharaan sehari-hari, apalagi untuk kasus defisit kalium. Larutan RL tidak mengandung

18

Page 19: Laporan Infus Ringer Lactate

glukosa, sehingga bila akan dipakai sebagai cairan rumatan, dapat ditambahkan glukosa

yang berguna untuk mencegah terjadinya ketosis.

Volume yang dimasukkan ke dalam botol infuse sebanyak 204 ml yaitu dari volume awal

yang seharusnya 200 ml kemudian ditambahkan dengan volume berlebih sebanyak 4 ml

maka menjadi 204 ml.

Setelah dilakukan cek pH dan evaluasi terhadap kejernihan sediaan, diketahui bahwa

larutan yang dihasilkan mempunyai pH 7, larut dengan homongen dan jernih.

IX. DAFTAR PUSTAKA

American Pharmaceutical Asosiation. Handbook of Pharmaceutical Excipient Edisi V.

London: The Pharmaceutical Press, 1994

Department of Pharmaceutical Sciences. Martindale The Extra Pharmacopoeia, twenty-

eight edition. 1982. London : The Pharmaceutical Press.

Departemen Kesehatan RI, 1979. Farmakope Indonesia, edisi III, Jakarta.

Departemen kesehatan RI, 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 1978. Formularium Nasional, edisi II, Jakarta.

Suryani, Nelly M.Si, Apt. dan Sulistiawati, Farida M.Si, Apt..2007. Penuntun Praktikum

Teknologi Sedian Steril. Jakarta : UIN Press

Infusion of ringer lactate di download pada

http://www.righthealth.com/topic/Ringers_Lactate_Infusion/overview/

uc_kosmixarticles?fdid=uniquecontent1_3fc20f3c00942b368ab0710bbf3c4093

19