LAPORAN HASIL SURVEI Bendung Peraupan Denpasar.ppt
-
Upload
anom-prawirasuta -
Category
Documents
-
view
198 -
download
38
description
Transcript of LAPORAN HASIL SURVEI Bendung Peraupan Denpasar.ppt
Kelompok 1
I Made Putra Aryana (0804105050)
Gede Wira Hadinata (0804105076)
Ngk. Gd. A. Khrisna Wiryananda (0804105082)
I Gde Wikarga (0904105002)
Putu Gde Angga Viyandana (0904105004)
Fitri Lathifah Nurdiana (0904105006)
I Gede Arya Wibawa (0904105008)
Ni Putu Ratih Novyanti Dewi (0904105010)
Devitha Maraswati Satoto (0904105012)
I Putu Edy Suandi Putra (0904105014)
I Gede Anom Prawira Suta (0904105016)
Pengertian Bendung
Bendung merupakan salah satu apa yang disebut
dengan Diversion Hard Work, yaitu bangunan utama
dalam suatu jaringan irigasi yang berfungsi untuk
menyadap air dari suatu sungai sebagai sumbernya.
Bendung adalah suatu bangunan konstruksi yang
terletak melintang memotong suatu aliran sungai
dengan tujuan untuk menaikkan elevasi muka air
yang kemudian akan digunakan untuk mengaliri
daerah yang lebih tinggi atau daerah yang sama
tinggi
Fungsi Bendung
Fungsi dari suatu bendung antara lain :
Menaikkan elevasi air sehingga daerah yang
bisa dialiri menjadi lebih luas.
Memasukkan air dari sungai ke saluran melalui
Intake
Mengontrol sedimen yang masuk ke saluran
sungai.
Mengurangi fluktuasi sungai.
Menyimpan air dalam waktu singkat.
Sejarah Bendung Peraupan
Pemerintah Belanda menata pengairan dengan
menempatkan Ir. Sipil yang bernama WG Happe
sebagai pejabat Waterstaats Dients untuk
daerah Bali Selatan.
Irigasi subak mulai diperbaiki dengan
membangun bending Peraupan (1924) dan
bendung lainnya. Pembangunan bendung
Peraupan ini tentunya sesuai dengan
kepentingan Belanda untuk mendapatkan hasil
pajak yang lebih meningkat (Suadnyana, 1993).
Manfaat dengan Adanya Bendung Peraupan
Latar belakang pembangunan bendung Peraupan ini yang
pada jaman jajahan Belanda untuk meningkatkan hasil
panen yang tentunya diikuti dengan peningkatan pajak.
Walaupun merugikan masyarakat, kehadiran bendung ini
menjadi salah satu sarana pengembangan kehidupan
bertani masyarakat setempat.
Dari tahun ke tahun, kehadiran bendung ini telah
mengairi total 230 Ha lahan persawahan. Tetapi kondisi
tersebut sekarang sudah berubah. Banyakanya
pembangunan membuat lahan persawahan menjadi
berkurang.
Data Teknis
Dimensi Bagian-Bagian Bendung
a. Lebar bendung (dari tepi ke tepi) : 3600 cm
b. Tinggi penguras/pengendap : 620 cm
b. Tinggi / lebar intake : 620 cm / 100 cm
c. Tinggi pilar : 640 cm
d. Lebar lantai muka : 2200 cm
e. Lebar lantai belakang : 2453 cm
f. Tinggi bendung : 620 cm
Bendung dibuat dengan tujuan meninggikan
muka air sehingga bisa dialirkan ke subak
Peraupan Barat dan Peraupan Timur.
Pengaliran ini dimulai dengan membuat
terowongan ke sebelah barat bendung
sepanjang 3,593 m dan dengan diameter 145cm.
Terowongan berlanjut ke selatan hingga
menemui bangunan penguras, pelimpah dan
penguras lagi.
Bangunan bagi sadap berada sekitar 3748 m
dari bendung Peraupan. Bangunan sadap ini
membagi air irigasi yang terdapat pada saluran
primer dan juga menyadap air untuk saluran
tersier.
Bangunan sadap pertama ini mengairi lahan
seluas 125.5 Ha yang terdiri dari Subak
Peraupan Barat dan Subak Peraupan Timur.
Bangunan sadap yang kedua membagi air dari
saluran sekunder ke saluran tersier dan
mengairi lahan seluas 103.5 Ha.