Perhitungan bendung

9
1/12/2014 PERHITUNGAN BENDUNG: CONTOH PERHITUNGAN HIDROLIS BENDUNG http://perhitunganbendung.blogspot.com/2013/03/contoh-perhitungan-hidrolis-bendung.html 1/9 PERHITUNGAN BENDUNG Rabu, 13 Maret 2013 BISMILLAHIRROHMANIRROHIM..... Artikel ini saya buatkan untuk membantu anda yang belum mengetahui tentang bagaimana cara perhitungan hidrolis bendung.... Dibawah ini saya coba berikan contoh perhitungannya... 1. Lebar dan Tinggi Bendung Lebar bendung adalah jarak antara kedua pangkal bendung (abutment). Lebar bendung sebaiknya diambil sama dengan lebar rata-rata sungai dengan lebar maksimum hendaknya tidak lebih dari 1,2 kali lebar rata-rata sungai pada ruas yang stabil. Di bagian hilir ruas sungai, lebar rata-rata ini dapat diambil pada debit penuh (bankfull discharge), sedangkan pada bagian hulu sungai atau daerah pegunungan/dataran tinggi, sering kesulitan untuk menentukan debit penuh ini. Untuk hal ini dapat diambil muka air banjir tahunan sebagai patokan lebar rata-rata. Penentuan tinggi bendung, utamanya didasarkan pada kebutuhan energi (head) PLTM. Namun bendung yang tinggi mempunyai masalah konstruksi yang berat, terutama dari segi stabilitas tubuh bendungnya. Setelah dikaji dari berbagai kondisi dan pertimbangan, maka ditentukan parameter teknis bendung, sebagai berikut : Elevasi Dasar Bendung : +450 m Tinggi Bendung (p) : 3 m Elevasi Mercu Bendung : +453 m Lebar Bendung (Bb) : 14,40 m Pintu Bilas (b) : 1 x 1,5 m Tebal Pilar : 1 x 0,75 m Gambar Sketsa lebar mercu bendung CONTOH PERHITUNGAN HIDROLIS BENDUNG Perencanaan Hidrolis Bendung Gambar 2 Sketsa Bendung 2 Tinggi Muka Air Banjir di Hilir Bendung 2013 (1) Maret (1) CONTOH PERHITUNGAN HIDROLIS BENDUNG Sipil Blog ACU NOK TITA S.Pd Lihat profil lengkapku Mengenai Saya Bagikan 0 Lainnya Blog Berikut» [email protected] Dasbor Keluar

description

Perhitungan bendung

Transcript of Perhitungan bendung

Page 1: Perhitungan bendung

1/12/2014 PERHITUNGAN BENDUNG: CONTOH PERHITUNGAN HIDROLIS BENDUNG

http://perhitunganbendung.blogspot.com/2013/03/contoh-perhitungan-hidrolis-bendung.html 1/9

PERHITUNGAN BENDUNGRabu, 13 Maret 2013

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM.....

Artikel ini saya buatkan untuk membantu anda yang belum mengetahui tentang bagaimana cara

perhitungan hidrolis bendung.... Dibawah ini saya coba berikan contoh perhitungannya...

1. Lebar dan Tinggi Bendung

Lebar bendung adalah jarak antara kedua pangkal bendung (abutment). Lebar bendung sebaiknya

diambil sama dengan lebar rata-rata sungai dengan lebar maksimum hendaknya tidak lebih dari 1,2

kali lebar rata-rata sungai pada ruas yang stabil. Di bagian hilir ruas sungai, lebar rata-rata ini dapat

diambil pada debit penuh (bankfull discharge), sedangkan pada bagian hulu sungai atau daerah

pegunungan/dataran tinggi, sering kesulitan untuk menentukan debit penuh ini. Untuk hal ini dapat

diambil muka air banjir tahunan sebagai patokan lebar rata-rata.

Penentuan tinggi bendung, utamanya didasarkan pada kebutuhan energi (head) PLTM. Namun

bendung yang tinggi mempunyai masalah konstruksi yang berat, terutama dari segi stabilitas tubuh

bendungnya.

Setelah dikaji dari berbagai kondisi dan pertimbangan, maka ditentukan parameter teknis bendung,

sebagai berikut :

Elevasi Dasar Bendung : +450 m

Tinggi Bendung (p) : 3 m

Elevasi Mercu Bendung : +453 m

Lebar Bendung (Bb) : 14,40 m

Pintu Bilas (b) : 1 x 1,5 m

Tebal Pilar : 1 x 0,75 m

Gambar Sketsa lebar mercu bendung

CONTOH PERHITUNGAN HIDROLIS BENDUNG

Perencanaan Hidrolis Bendung

Gambar 2 Sketsa Bendung

2 Tinggi Muka Air Banjir di Hilir Bendung

▼ 2013 (1)

▼ Maret (1)

CONTOH PERHITUNGANHIDROLIS BENDUNG

Sipil Blog

ACU NOK TITA S.Pd

Lihat profil lengkapku

Mengenai Saya

Bagikan 0 Lainnya Blog Berikut» [email protected] Dasbor Keluar

Page 2: Perhitungan bendung

1/12/2014 PERHITUNGAN BENDUNG: CONTOH PERHITUNGAN HIDROLIS BENDUNG

http://perhitunganbendung.blogspot.com/2013/03/contoh-perhitungan-hidrolis-bendung.html 2/9

Lebar sungai (B) m = 12

Kemiringan (I) = 0.05

Manning (n) = 0.025

Q100th m9/dt = 107,61

Tinggi muka air (MA) banjir di hilir bendung adalah sama dengan tinggi MA banjir pada sungai asli,

sebelum ada bendung. Perhitungannya dilakukan dengan rumus aliran Manning, sebagai berikut :

Dimana :

V = Kecepatan

n = Koefisien Manning

R = Jari-jari Hidraulis

I = Kemiringan dasar

Rumus kontinuitas :

Q = A.V

Q = debit

A = luas penampang [=¦ (h)]

Selanjutnya perhitungan dilakukan secara tabelaris dan diperoleh tinggi MA banjir seperti disajikan

pada Tabel 1, Tabel 2, Gambar 3 dan diketahui tinggi air banjir pada debit rencana (h) = 0,98 m. Dari

info yang diperoleh saat survey di lapangan, dapat dipastikan bahwa banjir yang pernah ada, tidak

pernah melebihi 0,98 m.

Tabel 1Tinggi Banjir Sungai

Sketsa Potongan Melintang Sungai

Tabel Perhitungan Tinggi Banjir di hilir Sungai

3 Lebar Efektif Bendung

Karena adanya pintu bilas dan pilar, maka lebar bendung yang dapat mengalirkan banjir secara

efektif jadi berkurang, yang disebut lebar efektif (Beff).

Pengurangan lebar tersebut disebabkan oleh tiga komponen, yaitu :

· Tebal pilar

· Bagian pintu bilas yang bentuk mercunya berbeda dari mercu bendung

· Kontraksi pada dinding pengarah dan pilar.

Dalam perhitungan lebar efektif, lebar pembilas yang sebenarnya, diambil 80 %

dari lebar rencana untuk mengompensasi perbedaan koefisien debit dibanding

mercu bendung yang berbentuk bulat.

Ilustrasi Lebar Efektif Mercu

Oleh karena itu maka lebar efektif bendung Pageruyung, dengan sketsa seperti pada Gambar 1

menjadi :

Be = B1e + BS1 + BS2

(KP 02 Hal 92)

Untuk model bendung pada Gambar 1, maka nilai n sama dengan nol.

Page 3: Perhitungan bendung

1/12/2014 PERHITUNGAN BENDUNG: CONTOH PERHITUNGAN HIDROLIS BENDUNG

http://perhitunganbendung.blogspot.com/2013/03/contoh-perhitungan-hidrolis-bendung.html 3/9

Sehingga : B1e = B – 2 Ka . Hi

Dimana :

Be = lebar effektif bendung

B =

Bb = Lebar Optimal Bendung

Kp = koefisien kontraksi pada pilar. ( 0.01)

Ka = koefisien kontraksi pada dinding ( 0.1 )

t = tebal Pilar

b = lebar Pintu

n = jumlah pilar

H = tinggi energi (m).

Nilai-Nilai Kp dan Ka diberikan pada Tabel 3 :

Tabel 3

Nilai-Nilai Koefisien Kontraksi Pilar dan Tombok Pangkal

Bentuk Pilar / Tembok Kp Ka

· Pilar berujung segi empat dan sudut-sudut yang

dibulatkan dengan jari-jari yang hampir sama

dengan 0,1 kali tebal pilar.

· Pilar berujung bulat

· Pilar berujung runcing

· Pangkal tembok segi empat dengan tembok hulu

pada 90O ke arah aliran

· Pangkal tembok bulat dengan tembok hulu pada

90O ke arah aliran di mana 0,5 H1> r > 0,15 H1

· Pangkal tembok bulat di mana r > 0,5 H1 dan

tembok hulu tidak lebih dari 45O ke arah aliran

0,02

0,01

0

0,20

0,10

0

Beff = B1e + BS1 + BS2

B1e = B – 2 Ka . Hi = 22.5 – 2 (0,1) . Hi

BS1 = 0,8 . Bpembilas

BS2 = 0,8 . Bpembilas

Beff = B1e + BS1 + BS2

= (12,15 m – 2 (0,1) . 2,61m) + (0,8 . 1,5 m)

= 12,83 m

Hasil perhitungan diperoleh lebar efektif bendung (Beff) adalah = 12,83 m.

Tubuh bendung dibuat dari batu kali, kemudian permukaan di selimuti dengan lapisan beton

bertulang. Adapun untuk bentuk mercu dipilih tipe bulat dengan satu jari-jari lengkungan dengan r

= 1,5 m, bentuk mercu bulat dipilih dikarenakan bentuknya yang sederhana, mempunyai bentuk

mercu yang lebih besar, sehingga tahan terhadap benturan batu gelundung maupun bongkahan.

Tahan terhadap abrasi dan pengaruh kavitasi hampir tidak ada atau tidak begitu besar dengan

memenuhi syarat minimum yaitu 0.3h < R < 0.7h.Selain itu, bendung dengan mercu bulat memiliki

harga koefisien debit yang jauh lebih tinggi (44%) di bandingkan dengan koefisien bendung ambang

lebar. Pada sungai, ini akan banyak memberikan keuntungan karena bangunan ini akan mengurangi

tinggi muka air hulu selama banjir. Harga koefisien debit menjadi lebih tinggi karena lengkung

streamline dan tekanan negatif pada mercu. (KP 02 Halaman 94-95).

Bagian tubuh bendung di bagian hilir dan hulu direncanakan memiliki kemiringan yang berfungsi

untuk mengalirkan air dan melindungi bagian bendung dari penggerusan yang di akibatkan oleh

tekanan air yg mengalir, serta untuk mencegah menumpuknya endapan yg membuat penumpukan

pada tubuh bendung.

Perencanaan Cd = Co* C1* C2

Rumus pengaliran sebagai berikut ;

(KP 02 Hal 95)

Dimana: Q = debit aliran di atas mercu, m3/det

Cd = koefisien debit, diperoleh 1,28

g = gravitasi

H = tinggi energi hulu

Be = Lebar efektif

Jari-Jari pembuatan mercu untuk pasangan batu dari KP-02 Hal 42 (0.3 Hi < r < 0.7Hi) maka

diperoleh r = 1m. Dari grafik KP-02 diperoleh C0 = 1,3 yang merupakan fungsi H1/r = 1,68 ; C1 = 0,99

yang merupakan fungsi P/H1 = 1,16 ; C2 = 0,998 yang merupakan fungsi P/H1 = 1,16. Didapatkan Cd =

1,28.

Maka Cd = 1,28. Grafik C0, C1, C2 seperti terlihat pada grafik di bawah ini :

4 Tinggi Muka Air Banjir di Hulu Bendung

Page 4: Perhitungan bendung

1/12/2014 PERHITUNGAN BENDUNG: CONTOH PERHITUNGAN HIDROLIS BENDUNG

http://perhitunganbendung.blogspot.com/2013/03/contoh-perhitungan-hidrolis-bendung.html 4/9

Gambar 4

Harga-harga koefisien C0 untuk bendung ambang bulat sebagai fungsi perbandingan

H1/r

Gambar 5

Koefisien C1 sebagai fungsi perbandingan P/H1

Gambar 6

Harga-harga koefisien C2 untuk bendung mercu tipe ogee dengan muka hulu melengkung

(menurut USBR, 1960)

Untuk mencari Cd, diasumsi Cd = 1,3.

Percobaan 1 :Diketahui : P = 3 m

Q = 107,61 m3/dtkDicoba : Cd = 1.3 , diperoleh Hi = 2,59 m r = 1,5 m

Percobaan 2 :

Cek :

Q = Cd x 2/3 x √ (2/3 g) x Beff x Hi 3/2

107,61 = 1,28 x 2/3 x √(2/3 x 9.81) x (12,83 - 0.2Hi)Hi3/2

107,61 = 107,61 (OK)

Setelah diperoleh Cd, maka dapat ditetapkan : Hi = 2,61 m dan Beff = 12,83 m.

Hi/r = 2,59/1.5 ® Co = 1.3P/Hi = 3/2,59 ® C1 = 0.99 C2 = 0,998 Cd = C0 x C1 x C2 = 1,28 (tidak sesuai dengan asumsi)

Cd = 1.28, diperoleh Hi = 2,54 mHi/r = 2,52/1.5 ® Co = 1.3P/Hi = 3/2,59 ® C1 = 0,99 C2 = 0,998Cd = C0 x C1 x C2 = 1.28 .........................................OK

Jadi dari perhitungan di atas diperoleh nilai Hi = 2,61 m.

Page 5: Perhitungan bendung

1/12/2014 PERHITUNGAN BENDUNG: CONTOH PERHITUNGAN HIDROLIS BENDUNG

http://perhitunganbendung.blogspot.com/2013/03/contoh-perhitungan-hidrolis-bendung.html 5/9

5 Perhitungan Tinggi Banjir di Hulu Bendung

Selanjutnya perhitungan tinggi banjir di hulu bendung, disajikan pada Tabel 4 dan pada debit

rencana diperoleh tinggi banjir sebesar 2,59 m, dengan elevasi MAB hulu =+455,49. Tinggi Freebord

pada bendung menjadi 2,5 m untuk mengantisipasi perubahan catchment area di masa yang akan

datang.

Tabel 4

Perhitungan Tinggi Banjir di Hulu Bendung

Gambar 7

Lengkung Debit di Hulu Bendung

Pada rencana bendung , dapat diketahui bahwa kondisi sungai di daerah tersebut terdapat material

kerikil sampai dengan boulder (batu-batu besar).

Kondisi sungai seperti ini sangat menentukan tipe peredam energi yang cocok. Adapun peredam

energi yg cocok untuk daerah ini yaitu peredam energi tipe bak tenggelam/submerged bucket. Tipe

ini dipilih karena bendung di sungai mengangkut bongkah atau batu-batu besar dengan dasar yang

relatif tahan gerusan. Sesuai penjelasan di KP 02 Halaman 114.

Untuk mencari V1 maka digunakan rumus sebagai berikut :

Elevasi MAB di hulu = Elevasi Dasar Bucket + +

Elevasi MAB di hulu = (Elevasi MAB di hilir – TailWater) + +

455,49 = 448,07 + +

Maka Q = A . V

Q = (6596,39 x v1) - (14,40 x v1 x 448,07) - (1.38xv13)

107,61 = (6596,36 x v1) - (14,40 x v1 x 448,07) - (1.38*v13)

v1 = 9,84

Dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5

Mencari Nilai Froude

Elevasi

BucketV (coba-coba) Q yu Fr y2 Elev Loncatan Elev MAB

448,07 9,84 107,61 0,41 4,94 2,63 450,70 450,98

Bilangan Froudenya dapat dicari dengan rumus Fr = berdasarkan (KP-02 Hal 111).

Dimana : Fr = Bilangan Froude

V1= kecepatan awal loncatan air (m/dtk)

g = gravitasi (9,8 m/dtk2)

yu = Kedalaman air di awal loncat air (m)

maka Fr = =

Dengan nilai bilangan Fr = 4,94 sebenarnya peredam energi tipe Horizontal Basin, masih dapat

digunakan. Akan tetapi karena di lokasi bendung ditemukan banyak batuan-batuan besar, maka

peredam energi yang digunakan adalah tipe Submerged Bucket. Perhitungan Submerged Bucket

sebagai berikut :

V1 = ® (Ven Te Chow, 1983)

(Mazumder, S.K. 1983. Irrigation Engineering. New Delhi. Tata Mc Graw-Hill Publising Company

6 Peredam Energi

Page 6: Perhitungan bendung

1/12/2014 PERHITUNGAN BENDUNG: CONTOH PERHITUNGAN HIDROLIS BENDUNG

http://perhitunganbendung.blogspot.com/2013/03/contoh-perhitungan-hidrolis-bendung.html 6/9

Limited.)

V1 = = m/dtk

R = 0,305 . 10p

P = (V1 + 6,4 Hd + 4,88)/(3,6 Hd + 19,5)

P = (3,16 + 6,4 . 2,49 + 4,88)/(3,6 . 2,49 + 19,5) = 0,84

R = 0,305 . 100,84 = 2,12 m

Untuk menentukan elevasi dasar lantai peredam, digunakan rumus sebagai berikut :

Gambar 8 Ilustrasi Peredam Energi Tipe Bucket/ Bak Tenggelam

Elevasi hilir = + 450

P = 3 m

g = 9.810 m2/dt

q = Q100/Beff= 107,61 m3/dt / 12,83 m

hc = = 1,786

DH = (elevasi MA hulu- elevasi hilir)= 4,61 m

∆H/hc = 2,583

Tmin/hc = 1,7 (∆H/hc)^0.33= 1,63

Tmin = 2,91 m

Berdasarkan hasil perhitungan, maka diperoleh elevasi dasar bucket yaitu + 448,07

7 Analisa Rembesan

1. Metode Lane

Terhadap tubuh bendung yang telah direncanakan di depan, dilakukan perhitungan panjang jalur

rembesan. Kondisi yang diperhitungkan adalah kondisi banjir dan kondisi normal. Kedua kondisi

tersebut diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 9

Sketsa Rembesan Metoda Lane

Hasil perhitungan panjang jalur rembesan diperlihatkan pada Tabel 6

Tabel 6Hasil Perhitungan Metode Lane

Dari tabel di atas, diperoleh CL untuk kondisi di atas :

a) Cek rembesan terhadap kondisi banjir

DHb = 4,51 m

= = 3,78 m

b) Cek rembesan terhadap kondisi normal

DHn = 3 m

= = 5,69 m

Metode Lane memberikan batas angka harga minimum seperti pada Tabel 7 di bawah ini:

Tabel 7Harga-harga minimum angka rembesan Lane (CL)

Page 7: Perhitungan bendung

1/12/2014 PERHITUNGAN BENDUNG: CONTOH PERHITUNGAN HIDROLIS BENDUNG

http://perhitunganbendung.blogspot.com/2013/03/contoh-perhitungan-hidrolis-bendung.html 7/9

No. Macam Pondasi CL

1. Pasir sangat halus atau lanau 8,5

2. Pasir halus 7,0

3. Pasir sedang 6,0

4. Pasir kasar 5,0

5. Kerikil halus 4,0

6. Kerikil sedang 3,5

7. Kerikil kasar termasuk berangkal 3,0

8. Bongkah dengan sedikit berangkal dan kerikil 2,5

9. Lempung lunak 3,0

10. Lempung sedang 2,0

11. Lempung keras 1,8

12. Lempung sangat keras 1,6

Sumber : Kriteria Perencanaan Irigasi (KP-02), DPU.

Perbandingan antara panjang yang diperoleh dan yang ada, seperti pada hasil perhitungan di bawah

ini :

L perlu = CL x Hb

L perlu = 11,275 m

L ada = ∑Lv + 1/3 ∑LH

= 12,24 m + 1/3 (14,47 m) = 17,06 m

Hasil Perhitungan Angka Rembesan

CL kondisi banjir = L ada / Hb = 17.06 m / 4.1 m = 3,78

CL kondisi normal = L ada / Hn = 17,06 m / 3 m = 5,69

Kondisi pondasi bendung merupakan batuan, sehingga dari Tabel 2.1.7 dapat diambil harga angka

rembesan Lane minimum sebesar 2,5. Karena harga CL hasil perhitungan untuk kondisi normal dan

banjir lebih besar dari harga CL minimum, maka bendung ini aman terhadap bahaya rembesan,

tanpa diberi lantai muka.

2. Metode Blight

Terhadap tubuh bendung yang telah direncanakan di depan, dilakukan perhitungan panjang jalur

rembesan. Kondisi yang diperhitungkan adalah kondisi banjir dan kondisi normal. Kedua kondisi

tersebut diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 10

Sketsa Rembesan Metoda Blight

Hasil perhitungan panjang jalur rembesan diperlihatkan pada Tabel 8

Tabel 8

Hasil Perhitungan Metode Blight

Dari tabel di atas, diperoleh CB untuk kondisi di atas :a) Cek rembesan terhadap kondisi banjir

DHb = 4,51 m = =5,92 m

b) Cek rembesan terhadap kondisi normal DHn = 3 m = = 8,90 m

Metode Blight memberikan batas angka harga minimum seperti pada Tabel 9 di bawah ini :Tabel 9

Harga-harga minimum angka rembesan Blight (CB)

Page 8: Perhitungan bendung

1/12/2014 PERHITUNGAN BENDUNG: CONTOH PERHITUNGAN HIDROLIS BENDUNG

http://perhitunganbendung.blogspot.com/2013/03/contoh-perhitungan-hidrolis-bendung.html 8/9

Sumber : Kriteria Perencanaan Irigasi (KP-02), DPU.

Perbandingan antara panjang yang diperoleh dan yang ada, seperti pada hasil perhitungan di

bawah ini :

Angka Rembesan Blight = 5 (minimum)

L perlu = Cb x Hb

= 22,55 m

L ada = ∑Lv + ∑LH

= 12,24 m + 14,47 m = 26,71 m

Hasil Perhitungan Angka Rembesan

Cb kondisi banjir = L ada / Hb = 26,71 / 4.51 = 5,92

Cb kondisi normal = L ada / Hn = 26,71 / 3 = 8,90

Lantai Muka perlu = L perlu - L ada

= 22,55 m – 26,71 m = -4,16 m

Dari perhitungan di atas, maka atas dasar metode Blight, bendung tidak perlu lantai muka.

Demikian perhitungan hidrolis bendung, smoga bermanfaat ya.. maaf klo ada kesalahan atau

penulisan yang kurang rapi, karena ini artikel pertama saya..

Klo anda puas dengan apa yang saya sajikan kasih tau teman-teman anda,

Klo anda tidak puas beritahu saya..

Makasih .. :)

Diposkan oleh ACU NOK TITA S.Pd di 02.40

Label: Hidolis Bendung

Rekomendasikan ini di Google

Balasan

Balas

Balasan

9 komentar:

achrie tekture 2 Juli 2013 20.07

makasih banyak nah... no HPx dong....

Balas

achrie tekture 2 Juli 2013 20.10

ini kan sy mo merencanakan Bendungan Lebarnya 13 Mtr. Trus Tingginya rencananya 1.5

M.... Bantu dong... Gbr. dengan hitungannya....... thank's Before....

Balas

ACU NOK TITA S.Pd 26 Juli 2013 01.24

ini contoh untuk bendung skala mini hidro... klo untuk bendungan belum pernah

saya desain.. makasih..

Anonim 3 Agustus 2013 09.56

boleh minta emailnya ?

Balas

ACU NOK TITA S.Pd 7 Agustus 2013 05.26

[email protected]

Page 9: Perhitungan bendung

1/12/2014 PERHITUNGAN BENDUNG: CONTOH PERHITUNGAN HIDROLIS BENDUNG

http://perhitunganbendung.blogspot.com/2013/03/contoh-perhitungan-hidrolis-bendung.html 9/9

Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Balas

Keluar

Beri tahu saya

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Ari Sudewa (Google)

Publikasikan

Pratinjau

remy purnama 3 Oktober 2013 10.02

mantapz... bisa minta tolong bagaimana menghitung gerusan air sungai pada dinding

tanah....

Balas

Anonim 9 Oktober 2013 21.42

hitung c0 c1 dan c2 kurang jelas cara'y

Balas

Anonim 13 November 2013 18.57

apakah ada tentang gambar bendungan dan denah serta detailnya?

Balas

Ronie Boy 26 Desember 2013 07.22

Ada contoh perhitungan kolam olak dg stilling basin (usbr)... thx before... :)

Balas

Template Ethereal. Diberdayakan oleh Blogger.