Laporan Hasil Penelitian Internet Banking

22
0

Transcript of Laporan Hasil Penelitian Internet Banking

  • 0

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar belakang Masalah

    Teknologi komputer merupakan suatu fenomena kemajuan yang tidak dapat

    dihindari oleh manusia. Dapat dikatakan saat ini tidak ada suatu organisasipun yang tidak

    mengenal komputer. Kita melihat organisasi pemerintahan yang terkecil seperti kantor

    kelurahan atau kantor desa juga memanfaatkan internet untuk mengakses informasi.

    Penggunaan teknologi komputer membuat banyak urusan yang semula sulit dan rumit

    menjadi mudah dan sederhana.

    Ada dua macam teknologi komputer yang biasa digunalan oleh lembaga di

    masyarakat, yaitu teknologi komputer yang menuntut interaksi karyawan komputer, dan

    jenis kedua yaitu teknologi komputer yang menuntut interaksi pelanggan-komputer (Rose,

    2006) jenis pertama teknologi komputer digunakan untuk meningkatkan produktivitas

    karyawan dan efisiensi organisasi. Misalnya, penyusunan laporan yang semula diselesaikan

    dalam waktu lama, kemudian dapat diselesaikan dalam waktu yang jauh lebih singkat

    karena menggunakan komputer. Jenis teknologi komputer kedua, sering disebut self-service

    technologi, karena pelanggan/nasabah yang semula memperoleh layanan dari organisasi

    dengan bantuan karyawan, kemudian untuk memperolah layanan yang sama pelanggan

    langsung dilayani oleh komputer. Teknologi komputer jenis kedua saat ini terutama banyak

    digunakan dalam dunia perbankan, yaitu memanfaatkan jaringan internet, yaitu yaringan

    komputer global, dimana pengguna dengan komputernya tanpa dibatasi oleh ruang dan

    waktu dapat melakukan transaksi tertentu. Teknologi semacam ini disebut internet banking

    atau e-banking meliputi aktivitas pengecekan saldo rekening, transfer dana antar rekening

  • 2

    atau antar bank, dan pembayaran tagihan seperti listrik, telepon dan kartu kredit.

    Keuntungan yang diperoleh nasabah dari adanya internet banking adalah banyaknya waktu

    dan tenaga yang dihemat karena layanan itu dapat dilakukan di mana dan kapan saya

    sepanjang nasabah memiliki sarana pendukung.

    Walaupun terdapat sejumlah manfaat yang dinikmati oleh nasabah, dalam

    kenyataanya terdapat masalah yang dihadapi oleh fihak bank terkait dengan isu adopsi

    teknologi baru. Apabila terjadi introduksi teknologi, ada sebagian warga masyarakat yang

    resisten, artinya ingin bertahan dengan teknologi lama yang sedang digunakan atau dengan

    kata lain tidak mau menerima inovasi (Robbins, 1996). Pertama, mereka adalah individu

    yang merasa khawatir terhadap kehadiran teknologi baru inu akan merugikan

    kepantingannya, yaitu dirinya akan tergusur oleh teknologi baru itu. Hal ini berlaku

    terutama pada penggunaan teknologi jenis pertama yang menghemat penggunaan tenaga

    manusia dalam suatu organsisasi. Atau sekurang-kurannya karena penggunaan teknologi

    baru menyebabkan seseoran menjadi tergeeser posisinya yang lama, dan ia harus menduduki

    posisi baru yang mungkin masih asing baginya, sehingga memerlukan perjuangan untuk

    adaptasi. Kedua, interoduksi teknologi jenis kedua menimbulkan efek psikologis bagi

    nasabah. Mungkin nasabah berpikir, apakah teknologi baru itu bermanfaat, mudah

    digunakan, aman digunakan dalam bertransaksi dan nyaman menggunakannya. Pertanyaan

    pertama itu penting karena pada dasarnya setiap individu akan mengerjakan sesuatu yang

    member manfaat baginya atau meningkatkan kinerjanya. Pertanyaa kedua penting, karena

    orang akan mengerjakan sesuatu yang dia percaya bahwa dirinya mampu mengerakan tanpa

    kesulitan. Pertanyaan ketiga yaitu aman digunakan itu juga penting, karena teransaksi

    perbankan menyangkut uang dan kerahasiaan. Sedangkan pertanyaa keempat penting karena

  • 3

    seseorang perlu merasa nyama pada waktu mengerjakan sesuati. Berdasarkan latar belakan

    tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh

    Persepsi Manfaat, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kepercayaan, dan Persepsi

    Kenyamanan terhadap Minat menggunakan Internet Banking : (Suatu studi pada

    Mahasiswa STIE Satria Purwokerto di Kota Purwokerto).

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan Latar Belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian

    sebagai berikut

    1. Apakah persepsi manfaat berpengaruh terhadap minat menggunakan internet

    banking?

    2. Apakah persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat menggunakan internet

    banking?

    3. Apakah persepsi kepercayaan berpengaruh terhadap minat menggunakan internet

    banking?

    4. Apakah persepsi nyaman berpengaruh terhadap minat menggunakan internet

    banking?

    C. Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh variabel- variabel persepsi

    manfaat, persepsi kemudahan, persepsi kepercayaan dan persepsi nyaman menggunakan

    masing-masing terhadap minat menggunakan internet-banking.

  • 4

    BAB II

    TELAAH PUSTAKAN DAN RUMUSAN HIPOTESIS

    A. Tehnology Acceptance Model (TAM) Davis dan Bagozzi

    Hadirnya internet banking di Indonesia dapat disebut sebagau suatu revolusi dan

    juga suatu inovasi yang memanfaatkan kemajuan teknologi informatika dan komputer dalam

    pelayanan perbankan. Setiap introduksi inovasi menimbulkan reaksi dikalangan masyarakat

    yang menjadi sasaran, yaitu menerima atau menolak inovasi itu. Technology Acceptance

    Model (TAM) dari Davis dan Batozzi (1989) merupakan teori dasar perulaku yang dapat

    menjelaskan perilaku manusia dalam menghadapi introduksi teknologi baru. Menurut teori

    tersebut ada dua pertimbangan manusia menerima atau menolak suatu inovasi. Pertama,

    pertimbangan manfaat. Artinya keputusan menerima atau menolak inovasi ditentukan oleh

    sejauh mana manfaat yang diperolah oleh pengguna dari menggunakan teknologi itu.

    Kedua, pertimbangan kemudahan menggunakan teknologi itu. Apabila teknologi itu mudah

    digunanan, maka individu cenderung mentimanya. Sebaliknya, apabila teknologi itu sulit

    digunakan, maka orang cenderung menolaknya.

    Atas dasar uraian diatas peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut :

    Hipotesis 1 : Persepsi manfaat berpengaruh terhadap minat menggunakan internet

    banking

    Hipotesis 2 : Persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat menggunakan

    internet banking

    B. Kepercayaan Menurut Lau dan Lee dalam Tjini (2012) yang dimaksud kepercayaan adalah

    kesediaan individu untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain dengan resiko tertentu.

  • 5

    Hasil penelitian Suh dan Han pada tahun 2002 (Tjini, 2012) menunjukkan bahwa

    kepercayaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat menggunakan internet banking.

    Demikian pula Al Somali et al (2008) menyebutkan bahwa kepercayaan berpengaruh

    terhadap minat menggunakan internet banking.

    Atas dasar uraian diatas peneliti menumuskan hipotesis sebagai berikut

    Hipotesis 3: Persepsi kepercayaan berpengaruh terhadap minat menggunakan

    internet banking pada Mahasiswa STIE Satria Purwokerto dikota

    Purwokerto.

    C. Kenyamanan

    Menurut Pikkarnaen dalam Davis (Tjini 2012), yang dimaksud kenyamanan adalah

    Keandalan dimana seseorang individu menggunakan suatu teknologi dalam melakukan

    aktivitasnya dianggap meyenangkan untuk dirinya sendiri . Penelitian Qureshi (2008)

    menyebutkan bahwa kenyamanan berpengaruh positif terhadap minat menggunakan online

    banking.

    Atas dasar uraian diatas peneliti menumuskan hipotesis sebagai berikut

    Hipotesis 4: Persepsi kenyamanan berpengaruh terhadap minat menggunakan

    internet banking pada Mahasiswa STIE Satria Purwokerto dikota

    Purwokerto.

    D. Minat Menggunakan Internet Banking

    Menurut Allport (1956) sikap adalah predisposisi yang dipelajari untuk merespon

    terhadap uatu objek dalam bentuk rasa suka atau tidak suka. Niat dibedakan dari perilaku

    dan munculnya mendahului perilaku (Suryani, 2008). Masih menurut Suryani, ada tiga

    komponen yang membentuk sikap yaitu komponen-komponen kognitif, efektif dan konatif.

  • 6

    Komponen afektif berkenaan dengan perasaan atau emosi individu mengenai suato objek,

    dapat berupa senang atau tidak senang. Ada kaitan antara kognisi dengan afeksi. Seseorang

    merasa senang terhadap suatu objek karena memiliki pengetahuan baik tentang objek

    tertentu. Komponen ketiga konatif adalah berkenaan denga objek sikapt. Komponen ini

    bukan perilaku nyata, tetapi berupa keinginan untuk berperilaku tertentu. Jadi minat

    menggunakan ineternet banking dapat diukur dari komponen konatif.

  • 7

    BAB III

    METODE PENELITIAN DAN TEKNIK ANALISIS

    A. METODE PENELITIAN

    a. Penelitian ini merupakan penelitian survey karena data diperoleh di lapangan dengan

    menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden

    b. Tempat penelitian

    Penelitian dilakukan di STIE Satria Purwokerto

    c. Subjek penelitian

    Subjek penelitian adalah Mahasiswa STIE Satria Purwokerto

    d. Objek penelitian

    Objek penelitian : persepsi manfaat, persepsi kemudahan, persepsi kpercayaan,

    persepsi kenyamanan dan minat menggunakan internet banking

    e. Jenis data

    Data primer tentang obej penelitian

    Data sekunder

    f. Populasi

    Populasi dalam peneliitan ini adalah Mahasiswa STIE Satria Purwokerto DI Kota

    purwokerto sebesar 70 dengan menggunakan tebel Isaac and Michael anggota

    sampel ditentukan dengan menggunakan convenience Sample

    B. ALAT ANALISIS

    a. Penelitian ini menggunakan alat analissi regresi berganda

  • 8

    b. Data primer diperoleh dengan menggunakan alat ukur skala Likert dengan 5 derajat

    pilihan, yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

  • 9

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Perkembangkan Teknologi Perbankan di Indonesia

    Bank umum telah masuk di Indonesia (saat itu Hindia Belanda) pada tahun 1880-

    an ketika pemerintah penjajahan mulai membuka politik pintu terbuka. Sejak itu

    tumbuh industry perkebunan yang memerlukan dukungan perbankan. Pada masa itu

    bank dibuka semata-mata untuk melayani dunia perkebunan dalam sektor perdagangan

    domestik dan perdagangan internasional

    Sejak masa kemerdekaan, misi perbankan berubah, yaitu untuk meningkatkan

    kemakmuran rakyat. Hal ini tertera dalam Undang-Undang nomor 7 tahun 1992 tentang

    Perbankan Bab I Pasal 1 butir 1, bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun

    dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat

    dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Selanjutnya butir 3

    menyebutkan bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas

    pembayaran. Dari penjelasan kedua butir pengertian tersebut dapat disimpulkan adanya

    perbedaan yang diametrikal antara bank masa kolonial dengan bank masa

    kemerdekaan. Bank masa kolonial berperan mendukung ekonomi penjajah, sedang

    bank masa kemerdekaan diabdikan untuk menciptakan kesejahteraan rakyat.

    Sebagai suatu organisasi moderen, bank menggunakan teknologi untuk

    meningkatkan pelayanan, efisiensi dan produktifitas kerja. Hingga tahun 1960-an bank

    menggunakan teknologi sederhana seperti mesin ketik manual, mesin hitung, dan

    paling tinggi telepon kabel yang merupakan alat komunikasi canggih pada masa itu.

  • 10

    Telepon sangat berperan dengan dibukanya kantor-kantor cabang untuk menjaring

    nasabah sebanyak-banyaknya. Hal itu dilakukan karena semua kegiatan nasabah hanya

    bisa dilakukan di kantor bank tempat nasabah terdaftar.

    Pada tahap perkembangan berikutnya yaitu era tahun 1970-an mulai

    diperkenalkan teknologi komputer yang memiliki kemampuan besar menangani

    penyimpanan, pengolahan data, dan menghasilkan informasi lebih cepat, tepat waktu,

    dan lebih murah. Kemampuan komputer menjadi semakin nyata dengan dibangunnya

    LAN (Local Area Network) yang menghubungkan komputer-komputer dalam satu

    jaringan di satu tempat. Dalam tahap perkembangan itu peran kantor-kantor cabang

    masih penting. Pada tahun 1980-an mulai diperkenalkan jaringan online lebih luas lagi

    yaitu kantor cabang bank sejenis dapat saling berkomunikasi, layanan terhadap nasabah

    dapat dilakukan dari cabang manapun. Pada akhir tahun 1980-an muncul layanan

    Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Teknologi ini menyebabkan sebagian transaksi, yaitu

    penarikan dan transfer uang dapat dilakukan di ATM, artinya nasabah tidak perlu

    datang ke kantor bank untuk keperluan itu, sehingga mengurangi antrian di kantor

    bank. Memasuki tahun 2000 mulai diperkenalkan perluasan layanan online dengan

    internet banking, mobile banking, dan phone banking.

    Ide dasar dari internet banking adalah bagaimana nasabah dapat melakukan

    transaksi keuangan yang lebih fleksibel dan lebih luas dari pada ATM. Berikut ini

    penjelasan masing-masing jenis layanan elektronik banking beserta fungsi-fungsinya :

    a. Internet banking : adalah pelayanan transaksi perbankan melalui komputer

    yang terhubung dengan jaringan interenet.

  • 11

    b. Mobile banking : adalah pelayanan perbankan yang dapat diakses langsung

    melalui telepon seluler dengan menggunakan SMS.

    c. Phone banking : adalah pelayanan yang diberikan untuk kemudahan dalam

    mendapatkan informasi perbankan dan untuk melakukan transaksi financial

    non kas melalui telepon

    d. SMS banking : adalah pelayanan informasi perbankan yang dapat diakses

    langsung melalui telepon seluler denga menggunakan media SMS.

    Adapun produk elektronik banking yang dapat diakses meliputi transfer dana

    meliputi transfer dana, informasi saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar,

    pembayaran tagihan listrik, telepon, air minum serta pembelian tiket, pulsa dan lain-

    lain.

    Menurut Rose (2006) apabila dikaji dari sudut pandang relasi manusia

    teknologi, maka teknologi yang digunakan oleh perbankan ada dua macam yaitu :

    a. Teknologi yang mempengaruhi relasi karyawan - mesin.

    Teknologi ini digunakan untuk mengganti/mengurangi peran manusia dalam

    pekerjaan, dengan cara mengganti karyawan dengan mesin. Teknologi ini

    digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas karyawan. Dengan

    menggunakan teknologi ini karyawan mampu bekerja lebih produktif dan efisien.

    Tujuan penggunaan teknologi ini adalah menghemat biaya dan meningkatkan

    produktifitas

    b. Teknologi yang menpengaruhi relasi nasabah karyawan.

    Dalam teknologi ini relasi nasabah dengan karyawan dikurangi/dihapus, menjadi

    relasi nasabah - mesin. Tujuan utama teknologi ini adalah untuk meningkatkan

  • 12

    kualitas dan jenis layanan yang bisa dinikmati oleh nasabah. Jenis teknologi inilah

    yang sekarang banyak digunakan oleh bank-bank besar.

    B. Gambaran Umum Responden

    Pada bagian sebelumnya telah disebutkan bahwa penelitian ini menggunakan

    metode survey dalam mengumpulkan data dengan cara membagikan kuesioner kepada

    mahasiswa STIE SATRIA Purwokerto. Pengumpulan data dilakukan peneliti selama 2

    pekan berikut ini rencana hasil pengumpulan data. Ukuran sampel sebesar 58, ditetapkan

    dengan menggunakan tabel Isac dan Michael (Sugiyono, 1999) dari populasi 70 dan

    taraf kesalahan 5% diperoleh 58.

    Tabel 1. Pengumpulan data

    Jumlah Sampel 58 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 2 Kuesioner yang digunakan 56 Responden Pria 25 Responden Wanita 31

    C. Uji Asumsi Klasik

    Karena alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda, maka perlu

    dilakukan terlebih dahulu uji asumi klasik agar dapat menghasilkan estimator linear

    tidak biasa yang terbaik, sering disebut BLU, yaitu best linear unbias estimator. Uji

    asumsi klasik meliputi uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedasitas, linearitas dan

    otokorelasi.

    4.1.Uji Normalitas

    Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual terdistribusi normal.

    Bentuk kurvanya normal, bila tidak ada data ekstrim. Cara mendeteksinya dangan

  • 13

    menggunakan histogram regression residual yang sudah distandarkan dan uji

    statistik.

    Tabel 2 : Uji Kolmogorov Smirnov

    Nilai Asymp. Sig > 0.320 > 0.05 dengan demikian tidak signifikan, maka

    data tidak terdistribusi dengan normal

    4.2.Uji Multikolinearitas

    Uji ini bertujuan ujtuk menetahui apakah dalam model regresi ditemukan

    adanya korelasi tinggi atau sempurna antar variabel bebas. Dari table koefisien di

    ketahui bahawa seluruh variabel bebas memiliki VIF < 10, dengan demikian tidak

    terjadi multikolinearitas

    Tabel 3 : Uji Multikolinearitas

    Coefficientsa

    2.885 1.779 1.621 .1112.348E-02 .125 .023 .187 .852 .807 1.240

    .318 .117 .350 2.720 .009 .719 1.391

    .133 .115 .159 1.156 .253 .626 1.597

    .245 .140 .246 1.744 .087 .598 1.673

    (Constant)manfaat (X1)mudah (X2)percaya (X3)nyaman (X4)

    Model1

    B Std. Error

    UnstandardizedCoefficients

    Beta

    StandardizedCoefficients

    t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

    Dependent Variable: minat (Y)a.

  • 14

    4.3.Uji Heteroskedasitas

    Uji heterosekedasitas dimaksud untuk mendeteksi gejala heterosekdasitas

    untuk itu digunakan uji gletser : |e| = b1 + b2X2 + V gejala heteroskedasitas

    ditunjukkan oleh koefisien regresi masing-masing variabel bebas terhadap nilai

    absolut residu (e). bila nilai probabilitas > nilai alpha 0,05, dapat disimpulkan

    model tidak mengandung unsur heteroskedasitas.

    Dari table koefficien diketahui bahwa nilai t statistic seluruh variabel bebas (sig>

    > 0,05, maka tidak terdapat heteroskedasitas

    Tabel 4 : Uji Heteroskedasitas

    4.4.Uji Otokorelasi

    Uji ini bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada

    korelasi antar kealahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode

    t-1. Bila ada korelasi dinamakan ada problem otokorelasi karena data yang

    dianalisis adalah data silang waktu, maka autokorelasi relatif jarang terjadi.

    Coefficientsa

    1.658 .988 1.678 .100-9.59E-02 .070 -.206 -1.378 .174 .807 1.2409.140E-02 .065 .223 1.408 .165 .719 1.3913.398E-02 .064 .090 .532 .597 .626 1.597-7.86E-02 .078 -.175 -1.007 .319 .598 1.673

    (Constant)manfaat (X1)mudah (X2)percaya (X3)nyaman (X4)

    Model1

    B Std. Error

    UnstandardizedCoefficients

    Beta

    StandardizedCoefficients

    t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

    Dependent Variable: ABRESIDa.

  • 15

    Uji otokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson (DW

    test). Hasil uji menunjukkan tabel model Summary nilai DW (2,361) - DL

    (2,580) hasil ini menunjukkan tidak berada di daerah otokorelasi.

    Tabel 5 : Uji Durbin Watson untuk otokorelasi

    4.5.Uji Linearitas

    Uji linearitas dapat dilakukan dangan melihat sebaran scater plot nilai

    residual terstandardisasi dengan prediksi terstandardisasi bila sebaran cater plot

    tidak membentuk membentuk pola tertentu, maka dapat diinterpretasi terpenuhi

    syarat linearitas.

    Dari print out scatter plot terlihat bahwa sebaran data tidak membentuk pola

    tertentu.

    Gambar 1 : Grafik Scatterplot

    Model Summary b

    .627a .393 .346 1.261 2.361Model1

    R R SquareAdjustedR Square

    Std. Error ofthe Estimate

    Durbin-Watson

    Predictors: (Constant), nyaman (X4), manfaat (X1), mudah (X2),percaya (X3)

    a.

    Dependent Variable: minat (Y)b.

    Scatterplot

    Dependent Variable: minat (Y)

    Regression Standardized Predicted Value

    3210-1-2

    Reg

    ress

    ion

    Sta

    ndar

    dize

    d R

    esid

    ual

    3

    2

    1

    0

    -1

    -2

    -3

  • 16

    Uji linearitas secara statistik dapat dilakukan dengan uji Mac Kinon White -

    Davidson (MDW).

    Tabel 6 : Uji Linearitas dengan Z1

    Model dikatakan linear jika :

    t-test untuk variabel z1 < t-tabel

    sig Z1>

    nilai sig Z1 (0.000) < 0.05 (tidak linear)

    Tabel 7 : Uji Linearitas dengan Z2

    Model dikatakan linear jika :

    t-test untuk variabel Z2 > t-tabel

    sig Z2

  • 17

    Jika Z1 dan Z2 Non linear : Model menggunakan persamaan Non Linear

    Jika salah satu Non Linear : Model boleh menggunakan persamaan Linear

    atau Non Linear

    Karena salah satu Linear, maka model boleh menggunakan Persamaan linear

    D. Hasil Analisis Regresi

    Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan menggunakan program SPSS

    versi 17. Ketepatan fungsi regresi sampel dengan ukuran n=56 dari N = 70, dalam

    menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of Fit, secara statistik diukur dengan

    nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t atau nilai probabilitas

    significansi. Perhitungan statistik disebut singnifikan apabila nilai uji statistiknya

    berada dalam daerah kritis atau nilai probabilitas signifikansinya lebih kecil dari pada

    =0,05. Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada didaerah

    dimana H0 tidak dapat ditolak, atau nilai probabilitas signifikansinya lebih besar dari

    0,05.

    1. Koefisien Determinasi

    Tabel Model Summary di bawah ini menunjukkan nilai R2 = 0,393

    yang berarti bahwa variasi dari nilai minat menggunakan electronic banking (Y)

    sebesar 39,30% dijelaskan oleh keempat variabel bebas Manfaat (X1),

    Kemudahan (X2), Kepercayaan (X3), dan Kenyamanan (X4), sedangkan sisanya

    (60,70%) ditentukan oleh variabel lain di luar model. Koefisien R2 yang kecil

    mengandung makna bahwa keempat variabel bebas dalam menjelaskan variasi

    variabel tergantung amat terbatas. Dengan kata lain model ini kemampuan

    prediksinya kurang baik.

  • 18

    Tabel 8 : Uji Analisis Regresi

    2. Uji Signifikansi Simultan

    Tabel Anova menunjukkan bahwa nilai F hitung 8,268 dengan

    probabilitas 0,000, oleh karena nilai probagilitasnya lebih kecil daripada 0,05

    maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi manfaat, kemudahan,

    kepercayaan, dan kenyamanan tidak sama dengan 0, berarti keempatnya secara

    simultan berpengaruh terhadap minat. Hal ini juga berarti nilai R2 tidak sama

    dengan 0 atau signifikan.

    Tabel 9 : Uji Signifikansi dengan ANOVA

    3. Uji Signifikansi parameter individual

    Hasil uji parameter individual dapat dilihat pada tabel koefisien. Dari

    keempat variabel bebas, ternyata hanya 1 yaitu variabel kemudahan yang

    signinfikan, hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya sebesar 0.009 yang

    lebih kecil dari pada 0,05. Sedangkan ketiga variabel bebas selebihnya, yaitu

    manfaat, kepercayaan dan kenyamanan memiliki probabilitas signifikansi

  • 19

    masing masin (0,852, 0,253 dan 0,087) yang masing masin lebih besar dari 0,05,

    sehingga tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis kedua diterima, sedangkan

    hipotesis pertama, ketiga dan keempat masing-masing ditolak.

    E. Pembahasan

    1. Hasil analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa walaupun signifikan, tetapi

    nilai terlalu kecil, karena model ini hanya mampu menjelaskan variasi minat sebesar

    39.30 %. Dengan kata lain variabel yang tidak masuk dalam model lebih besar

    perannya sebagai penjelasa nilai Y. Maka disarankan penelitian selanjutnya

    menyertakan variabel lain yang teoritis dapat dibenarkan, sehingga kemampuan

    prediktif model menjadi lebih baik.

    2. Walaupun secara simultan signifikan, tetapi secara individual hanya ada 1 variabel

    yang signifikan. Hal ini berarti bahwa model hanya bagus untuk data sampel,

    sedangkan untuk tingkat populasi tidak demikian. Kemudahan berperan signifikan

    kemungkinan karena respondennya sebagian besar orang yang tergolong relatif

    muda yang sudah sangat terbiasa mengoperasikan telopon seluler. Temuan ini

    sejalan dengan penelitian Al-Somali (2006) yang dilakukan di Saudi Arabia,

    sebaliknya tidak sejalan dengan hasil penelitian Tjini (2006) yang dilakukan di

    Unibraw yang menolak hipotesis bahwa kemudahan mempengaruhi minat

    menggunakan internet banking.

    3. Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa nilai probabilitas individual variabel

    manfaat tidak signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian Tjini (2006) yang tidak

    mendukung hipotesis bahwa persepsi kegunaan berpengaruh terhadap minat

  • 20

    menggunakan internet banking. Diduga fenomena ini muncul karena mahasiswa

    hanya sekedar mengikuti trend tanpa melihat manfaatnya.

    4. Hasil uji hipotesis ketiga menunjukan bahwa pengaruh kepercayaan tidak signifikan

    terhadap minat menggunakan elektronik banking, kesimpulan ini tidak sejalan

    dengan banyak penelitian terdahulu, seperti al-somali (2006), Tjini (2006) dan Artha

    dalam Tjini (2006). Kemungkinan penyebabnya responden sebenarnya belum atau

    tidak memikirkan kelemahan system elektronik banking yang telah dibahas dimuka.

    5. Hasil uji hipotesis keempat menunjukkan bahwa kenyamanan tidak berpengaruh

    signifikan terhadap minat menggunakan elektronik banking. Hal ini disebabkan

    varian nilai data kenyamanan kecil, sehingga menjadi tidak signifikan, tetapi

    sepanjang ada pengaruh positif dalam persamaan regresi, maka variabel kenyamanan

    perlu di perhatikan.

  • 21

    DAFTAR PUSTAKA

    Al- Somali, S.A. et al 2009 An investigation into the acceptance of Online Banking

    in Saudi Arabia Tehnovation 29 KosKosas, I, 2011 The Pros And Cons of Internet Banking : A Short Reviev,

    Business Excellence anda Management Vol. 1 Issue 1, Desember Robbins, S.P. 1996 Organizational Behavior Prentice-Hall Rose, J. and Gerard Fogarty 2006. Determinants of Perceived and Perceived

    Easy of User in technology Acceptance Model Academi of World Business, Marketing and Management Development Volume 2 Number 10

    Schiffman, L.G. and L.L. Kanuk 2007 Customer Behavior Prentice-Hall Suryani, T. 2008 Perilaku Konsumen Graha Ilmu Tjini, S.S.A. and Zaki baridwan 2012 Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan,

    persepsi Kemudahan, dan Persepsi Kenyamanan terhadap Minat Penggunaan Sistem Internet Banking, Skripsi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNIBRAW

    Wang, et, al. 2006, Predicting Consumers Intention to Use Mobile in Info System

    Journal Volume 16PERTANYAAN: