Laporan Hasil Pembahasan Pansus i Final_5 Juli 2011

download Laporan Hasil Pembahasan Pansus i Final_5 Juli 2011

of 37

Transcript of Laporan Hasil Pembahasan Pansus i Final_5 Juli 2011

LAPORAN PANITIA KHUSUS I DPRD KAB. LOMBOK TENGAHPEMBAHASAN 4 BUAH RANPERDA MASING-MASING TENTANG :1. JASA UMUM 2. JASA USAHA 3. PERIZINAN TERTENTU 4. PEMBENTUKAN BUMD KAB. LOMBOK TENGAH

TOSHIBA

2011

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

LAPORAN HASIL PEMBAHASAN PANITIA KHUSUS I DPRD KABUPATEN LOMBOK TENGAH TERHADAP 4 (EMPAT) BUAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH MASING-MASING TENTANG : 1. RETRIBUSI JASA UMUM, 2. RETRIBUSI JASA USAHA, 3. RETRIBUSI PERIJINAN TERTENTU, 4. PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH.

Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirobbilalamin Yang Kami Hormati : Sdr. Bupati Lombok Tengah / Wakil Bupati Lombok Tengah;

Sdr. Pimpinan dan segenap Anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah ; Sdr. Sdr. Para Anggota Muspida dan Ketua Pengadilan Negeri Praya ; Sekretaris Daerah, Para Asisten dan Kepala SKPD lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kabupaten Lombok Tengah ; Rekan-rekan Wartawan, dan

Hadirin Sidang Dewan Yang Berbahagia,

Mengawali Laporan Panitia Khusus I DPRD Kabupaten Lombok Tengah ini, perkenankanlah kami mengajak hadirin sidang dewan yang terhormat, untuk memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya kepada kita sekalian, sehingga pada hari ini kita dapat mengikuti Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Lombok Tengah ini dalam keadaan sehat walafiat..

2|Page

Selanjutnya Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW, berserta keluarga, sahabat dan sekalian pengikut-Nya. Semoga kita memperoleh syafaat-Nya. Amin Ya-Robbalalamin.

Hadirin Sidang Dewan Yang Terhormat; Sebelum lebih lanjut menyampaikan laporan Panitia Khusus I ini, ijinkan kami mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Rapat, atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk menyampaikan Laporan pada hari ini. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Sdr. Bupati Lombok Tengah berserta jajarannya, yang telah dengan sungguh-sungguh disertai rasa kebersamaan dan keterbukaan, dalam mewujudkan kesamaan persepsi dalam mencermati dan sekaligus memberikan solusi pada pembahasan 4 (empat) buah Rancangan Peraturan Daerah yakni masing-masing tentang; Retribusi jasa umum, Retribusi jasa usaha, Retribusi perijinan tertentu, dan Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah. sehingga kami dapat menyelesaikan tugas, dan menyampaikan laporan pada hari ini dengan sistematika sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN II. URAIAN KEGIATAN III. PENUTUP

I. PENDAHULUAN Semangat otonomi daerah sebagaimana diamanatan oleh Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang bertujuan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat. Melalui otonomi luas, daerah 3|Page

diharapkan mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsif-prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan, serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem negara kesatuan Republik Indonesia. Berkenaan dengan hal sebagaimana kami paparkan di atas, otonomi daerah juga memberikan peluang dan kesempatan yang seluas-luasnya bagi daerah untuk kreatif berinovasi menggali sumbersumber penerimaan daerah sebagai upaya untuk meningkatkan nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang nantinya dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan pembangunan daerah. Dan dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah merupakan peluang dan langkah strategis bagi daerah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Lombok Tengah. Untuk itu Panitia Khusus I DPRD Kabupaten Lombok Tengah memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah daerah yang telah tanggap merespon Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tersebut dengan menyampaikan 3 (tiga) buah Ranperda yang mengatur tentang Retribusi Daerah di Kabupaten Lombok Tengah.

II. URAIAN KEGIATAN Berdasarkan paparan tersebut diatas, Panitia Khusus I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Lombok Tengah yang diberikan tugas untuk membahas dan mengkaji 4 (empat) buah Rancangan Peraturan Daerah masing-masing tentang : 1. Retribusi Jasa Umum 2. Retribusi Jasa Usaha 3. Retribusi Perijinan Tertentu dan 4. Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah

4|Page

Telah membahas melalui tahapan-tahapan pembahasan mulai dari konsultasi dengan pihak eksekutif terutama dengan beberapa SKPD terkait dengan maksud untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan regulasi dan perkembangan pengelolaan retribusi daerah dan hal-hal yang berkaitan dengan Badan Usaha Milik Daerah yang akan dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah. Dari informasi dan penjelasan yang diperoleh dari satuan kerja perangkat daerah Panitia Khusus I sangat menyadari bahwa pembentukan produk hukum daerah dalam hal ini Peraturan Daerah yang nantinya akan mengatur tentang Retribusi Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah merupakan langkah strategis dan pundamental bagi daerah. Oleh karena itu Panitia Khusus menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya pada Pemerintah Daerah yang telah berupaya untuk melakukan penyesuaian terhadap regulasi dibidang Retribusi Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah untuk mendukung pelaksanaan Pemerintahan Daerah dan Pembangunan serta meningkatkan pelayanan pada masyarakat.

Hadirin Rapat Paripurna Dewan Yang Terhormat, Selanjutnya Panitia Khusus I DPRD Kabupaten Lombok Tengah juga melibatkan Tim Ahli dalam melakukan pembahasan 4 (Empat) buah Rancangan Peraturan Daerah tersebut selama beberapa hari dalam rangka memberikan telaahan / kajian terhadap 4 (Empat) buah Rancangan Peraturan Daerah tersebut utamanya dari sisi kajian yuridis ( legal draftingnya ) dan sementara dari sisi substansi diserahkan sepenuhnya kepada dinas atau leading sektor terkait yang merupakan pemrakarsa raperda tersebut. Perlu kami permaklumkan bahwa terkait dengan lamanya proses pembahasan yang dilakukan oleh Panitia Khusus I disebabkan oleh adanya pertimbangan bahwa 3 (tiga) buah Rancangan Peraturan Daerah tersebut berimplikasi pembebanan kepada masyarakat pada umumnya dan kepada wajib retrebusi pada khususnya oleh karena itu Panitia Khusus I perlu melakukan pembahasan secara lebih detail dan berhati-hati khususnya dalam penentuan tarif baik tarif Retrebusi Jasa Umum, Jasa Usaha, maupun tarif Retrebusi Perijinan Tertentu. 5|Page

Begitu pula dengan Ranperda tentang pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang merupakan Rancangan Peraturan Daerah yang tergolong masih Baru, sehingga tentu saja Panitia Khusus I membutuhkan refrensi yang cukup memadai baik berupa informasi dari Pemerintah Daerah maupun Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku sebagai bahan kajian lebih lanjut terhadap substansi yang diatur dalam ke-empat Ranperda Kabupaten Lombok Tengah tersebut.

Hadirin Sidang Dewan Yang Berbahagia, Setelah Panitia Khusus I DPRD Kabupaten Lombok Tengah mengkaji secara seksama terhaap ke4 (empat) Rancangan Peraturan Daerah tersebut, maka secara rinci kami sampaikan hasilnya sebagai berikut:

1. Terhadap Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah tentang Retribusi Jasa Umum :

NO

BAGIAN YANG MENGALAMI PERUBAHAN

DRAFT AWAL

DRAFT PERUBAHAN

1.Pasal 53 Pasal 53 Pasal 53 terjadi Struktur dan besarnya tarif Retribusi Struktur dan besarnya tarif perubahan tarif Pelayanan parkir di tepi jalan umum Retribusi Pelayanan parkir di tepi ditetapkan sebagai berikut : jalan umum ditetapkan sebagai 1. Bus, Truk dan Alat Berat lainnya Rp. berikut : 3000,- / sekali parkir 1. Bus, Truk dan Alat Berat lainnya Rp. 3000,- / sekali 2. Sedan, Jeep, Mini Bus, Pickup dan parkir sejenisnya Rp. 1000,- / sekali parkir 3. Sepeda Motor Rp. 500,- / sekali 2. Sedan, Jeep, Mini Bus, Pickup dan sejenisnya Rp. 2000,- / parkir sekali parkir 3. Sepeda Motor Rp. 1000,- / sekali parkir

6|Page

Pasal 59 Pasal 59 Pasal 59 terjadi (1) Struktur dan besarnya tarif Retribusi (1) Struktur dan besarnya tarif perubahan tarif Pelayanan Pasar ditetapkan sebagai Retribusi Pelayanan Pasar berikut : ditetapkan sebagai berikut :

1. Tipe A Los Pasar Rp. 300, Halaman / Pelataran Rp.250,-

1. Tipe A Los Pasar Rp. 1000, Halaman / PelataranRp. 700,-

Lingkungan Pasar Rp. 200,-

2. Tipe B Los Pasar Rp.200, Halaman / Pelataran Rp.250,-

Lingkungan Rp. 700,-

Pasar

2. Tipe B Los Pasar Rp.700, Halaman / PelataranRp. 500,-

Lingkungan Pasar Rp. 150,-

(2) Kepada pemakai bangunan pasar

Lingkungan Rp. 500,-

Pasar

yang menempatkan barangnya secara menetap dalam pasar, selain (2) Kepada pemakai bangunan membayar retribusi juga dikenakan pasar yang menempatkan tariff sebagai berikut : barangnya secara menetap dalam pasar, selain membayar a. Tipe A sebesar Rp. retribusi juga dikenakan tariff 350/m2/bulan sebagai berikut : b. Tipe B sbesar Rp. 300/m2/bulan

c. Tipe A sebesar Rp.1500/m2/bulan d. Tipe B sbesar Rp. 1000/m2/bulan

2.

Pasal 112 Pasal 112 terjadi Struktur dan besarnya tarif Retribusi perubahan tarif Pelayanan penyelenggaraan pendidikan ditetapkan sebagai berikut :

Pasal 112 Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan penyelenggaraan pendidikan 1. Lamanya Pendidikan dan Pelatihan ditetapkan sebagai berikut : dibawah 1 bulan Rp.200.000,-per 1. Lamanya Pendidikan dan orang; Pelatihan dibawah 1 bulan Rp.150.000,-per orang; 2. Lamanya Pendidikan dan Pelatihan 1 2 bulan Rp. 500.000,- per orang; 2. Lamanya Pendidikan dan Pelatihan 1 2 bulan Rp. 3. Lamanya Pendidikan dan Pelatihan 3 300.000,- per orang; bulan keatas Rp. 700.000,- per

7|Page

orang.

3. Lamanya Pendidikan danPelatihan 3 bulan keatas Rp. 500.000,- per orang.

3.

Bagian Keempat Struktur dan Besarnya Tarif Pasal 118

Pasal 118 Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi ditetapkan sebesar 0,3 % (Nol koma tiga persen) dari nilai jual objek pajak yang digunakan sebagai dasar penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan menara Telekomunikasi.

Pasal 118 Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi ditetapkan sebesar 2 % ( dua persen ) dari nilai jual objek pajak yang digunakan sebagai dasar penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan menara Telekomunikasi. Pasal 129

4.

Pasal 129 Ayat 1 Dilakukan perubahan numenklatir

Pasal 129

(1) Wajib

retribusi yang tidak (1) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan sebagimana dimaksud pada daerah diancam pidana kurungan Pasal 4 Ayat (2), Pasal 11 paling lama 3 (tiga) bulan atau Ayat (2), Pasal 21 Ayat (3), denda paling banyak 3 kali jumlah Pasal 49 Ayat (2), Pasal 55 retribusi terhutang. Ayat (2), Pasal 61 Ayat (2), pasal 81 Ayat (2), Pasal 87 Ayat (2), Pasal 108 Ayat (2), Pasal 114 Ayat(2), yang mengakibatkan kerugian keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak 3 kali jumlah retribusi terhutang.

5. 6.

Ketentuan Pasal 131 pada BAB XXII KETENTUAN PENUTUP dihapus sehingga Pasal 132 menjadi Pasal 131 dan seterusnya. Lampiran 2 II KELOMPOK PENGINAPAN II KELOMPOK PENGINAPAN Romawi II 2. Asrama/Mess Rp. 7.500 2. Asrama/Mess Rp. 75.000 KELOMPOK 3. Hotel/Wisma Rp. 15.000 3. Hotel/Wisma Rp. 150.000 PENGINAPAN, 4. Hotel/Wisma Rp. 25.000 4. Hotel/Wisma Rp. 250.000 nomor 2 5. Hotel/Wisma Rp. 50.000 5. Hotel/Wisma Rp. 500.000

8|Page

sampai nomor 6. Pondokan Home Stay Rp. 10.000 6. Pondokan Home Stay Rp. 6, 100.000 Romawi III III KELOMPOK RUMAH MAKAN KELOMPOK 2. Restoran/Rumah Makan Besar III KELOMPOK RUMAH MAKAN RUMAH Rp. 10.000 2. Restoran/Rumah Makan MAKAN Nomor Besar Rp. 100.000 3. Catering Rp. 5000 2 dan 3, 3. dihapus Romawi IV IV KELOMPOK PERKANTORAN KELOMPOK IV KELOMPOK PERKANTORAN 4. Instansi Swasta/BUMN/BUMD PERKANTORAN 4. Instansi - Tingkat Kabupaten nomor 4,5,6,8 Swasta/BUMN/BUMD Rp.15.000 dan 9, Rimawi - Tingkat Kabupaten - Tingkat Kecamatan V KELOMPOK Rp.50.000 Rp.10.000 LEMBAGA - Tingkat Kecamatan 5. Rumah Sakit Umum Pemerintah PENDIDIKAN Rp.30.000 Rp.150.000 nomor 1 5. Rumah Sakit Umum 6. Rumah Sakit Umum Swasta sampai nomor Pemerintah Rp.250.000 Rp.50.000 4, Romawi VI 6. Rumah Sakit Umum Swasta 8. Klinik Bersalin Rp. 15.000 KELOMPOK Rp.250.000 9. Praktek Dokter Rp. 10.000 TERMINAL, 8. Klinik Bersalin Rp. 150.000 Romawi VII 9. Praktek Dokter Rp. V. KELOMPOK LEMBAGA KELOMPOK 150.000 PENDIDIKAN. TEMPAT 1. TK/SD/MI Neger/Swasta HIBURAN V. KELOMPOK LEMBAGA Nomor 2, Rp.1000 PENDIDIKAN. Romawi VIII 2. SMP/MTs Negeri/Swasta 1. TK/SD/MI Neger/Swasta KELOMPOK Rp.1000 PEDAGANG Rp.5000 3. SMA/MA/SMK Negeri/Swasta nomor 3 huruf 2. SMP/MTs Negeri/Swasta Rp.1000 I, Rp.50.000 4. Perguruan Tinggi Rp.1000 Romawi IX 3. SMA/MA/SMK KELOMPOK Negeri/Swasta Rp.50.000 VI. KELOMPOK TERMINAL PERTUKANGAN 4. Perguruan Tinggi Terminal Bus nomor 5, Rp.50.000 Kabupaten Rp. 15.000 Romawi X Kecamatan Rp. 10.000 KELOMPOK VI. KELOMPOK TERMINAL PERGUDANGA Terminal Bus N nomor 1 dan VII. KELOMPOK TEMPAT HIBURAN Kabupaten Rp. 150.000 2. Tempat hiburan temporer yang 2, Romawi XI Kecamatan Rp. 100.000 komersial Rp. 5000 KELOMPOK USAHA-USAHA VII. KELOMPOK TEMPAT

9|Page

LAIN Nomor 3,5,7,8,10,11 mengalami perubahan

VIII. KELOMPOK PEDAGANGPertokoan

i. Apotek Rp. 20.000 IX. KELOMPOK PERTUKANGAN 5. Bengkel roda empat Rp. 20.000 X.KELOMPOK PERGUDANGAN 1. Gudang besar (> 200 m2) Rp.20.000 2. Gudang kecil (s/d 200 m2) Rp.15.000

HIBURAN 2. Tempat hiburan temporer yang komersial Rp.15.000

VIII. KELOMPOK PEDAGANGPertokoan i. Apotek Rp. 30.000

IX. KELOMPOK PERTUKANGAN 5. Bengkel roda empat Rp.30.000

X. XI. KELOMPOK USAHA-USAHA LAINNYA 3. Percetakan Rp.7.000 5. Rumah potong hewanRp.15.000 7. Usaha hasil bumi Rp.15.000 8. Usaha barang bekas Rp.15.000

KELOMPOK PERGUDANGAN 1. Gudang besar (> 200 m2) Rp.50.000

2. Gudang kecil (s/d 200 m2)Rp.25.000

XI. KELOMPOK

USAHA-USAHA

10. Laboratorium Rp.7.000 11. SPBU Rp.15.000

LAINNYA 3. Percetakan Rp.10.000 5. Rumah potong hewan Rp.25.000 7. Usaha hasil bumi Rp.25.000

8. Usaha barang bekasRp.25.000 10. Laboratorium Rp.20.000

11. SPBU Rp.25.000 7.Lampiran 3 2. Biaya Penerbitan KTP Baru, 2. Biaya Penerbitan KTP Baru, Nomor 2 huruf penggantian maupun perpanjangan penggantian maupun b, Nomor 3 : perpanjangan: huruf b, Nomor b. WNA sebesar Rp. 100.000,b. WNA sebesar Rp. 5, Nomor 8 500.000,3. Biaya penerbitan KTP perpanjangan huruf b, Nomor lewat dari 14 hari sejak habis masa 3. Biaya penerbitan KTP 9 huruf c dan d, berlaku: perpanjangan lewat dari 14 Nomor 10 b. WNA sebesar Rp. 250.000,hari sejak habis masa berlaku: huruf c dan d, b. WNA sebesar Rp. 5. Biaya Surat Keterangan Tempat Nomor 11 500.000,Tinggal (untuk penduduk orang asing

10 | P a g e

huruf b, Nomor 15 huruf b, Nomor 16 huruf b

tinggal terbatas/tetap) sebesar :

5. Biaya

WNA sebesar Rp. 100.000,8. Biaya Pencatatan dan Penerbitan

Kutipan Akta Kelahiran Terlambat WNA sebesar Rp. 250.000,Pelaporannya : b. WNA sebesar Rp. 150.000,8. Biaya Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran Terlambat 9. Biaya Pencatatan dan Penerbitan Pelaporannya : Kutipan Akta Perkawinan Tepat b. WNA sebesar Rp. Lapor: 250.000,c. WNA di dalam kantor sebesar 9. Biaya Pencatatan dan Rp.300.000,Penerbitan Kutipan Akta d. WNA di luar kantor Rp.500.000,Perkawinan Tepat Lapor: 10. Biaya Pencatatan dan Penerbitan c. WNA di dalam kantor Kutipan Akta Perkawinan yang sebesar Rp.500.000,terlambat pelaporannya : d. WNA di luar kantor c. WNA di dalam kantor sebesar Rp.600.000,Rp.400.000,Pencatatan d. WNA di luar kantor Rp.750.000,- 10. Biaya Penerbitan Kutipan 11. Biaya Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Lapor: Akta Perceraian Tepat dan Akta Perkawinan yang terlambat pelaporannya : c. WNA di dalam kantor sebesar Rp.600.000,-

Surat Keterangan Tempat Tinggal (untuk penduduk orang asing tinggal terbatas/tetap) sebesar :

b. WNA sebesar Rp. 750.000,15. Biaya Pencatatan dan Penerbitan

d. WNA di luar kantor Kutipan Akta Pengakuan dan Rp.850.000,Pengesahan Anak : 11. Biaya Pencatatan dan b. WNA sebesar Rp. 150.000,Penerbitan Kutipan Akta 16. Biaya Pencatatan Pengangkatan Perceraian Tepat Lapor: Anak : b. WNA sebesar Rp. b. WNA sebesar Rp.1.000.000,1.000.000,15. Biaya Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Pengakuan dan Pengesahan Anak : b. WNA sebesar Rp. 250.000,16. Biaya Pencatatan Pengangkatan Anak : b. WNA 11 | P a g esebesar

Rp.1.500.000,-

8.

LAMPIRAN RETREBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS PUSKESMAS PEMBANTU, PUSKESMAS KELILING, DAN POS KESEHATAN DESA.

Pada huruf A. RAWAT JALAN mulai nomor 1 sampai dengan nomor 7 terkait dengan Jasa Pelayanan keseluruhannya dikurangi 25%. Pada huruf B. GAWAT DARURAT (UGD) mulai dari nomor 1 sampai dengan nomor 8 terkati dengan Jasa pelayanan keseluruhannya dikurangi 25%. Pada huruf F. LABORATORIUM, pada nomor 3 terjadi perubahan tarif yang semula Rp. 10.000 berubah menjadi Rp. 7.000. Pada huruf G. TRANSPORT RUJUKAN MOBIL AMBULAN, pada Trif Pelayanan Ambulance yang < 10 Km semula Rp. 90.000 berubah menjadi Rp. 75.000 dan Tarif Pelayanan Ambulance >10 Km semula Rp. 4500/Km berubah menjadi Rp.3500/Km. Pada huruf H. REHABILITASI MEDIK, mulai nomor 1 sampai dengan nomor 8 terkait dengan masalah tarif dikurangi 10%

2. Terhadap Rancangan Peraturan Daerah Kabubapaten Lombok Tengah tentang Retribusi Jasa Usaha :

NO

1.

BAGIAN YANG MENGALAMI PERUBAHAN BAB IV Pasal 14 Pada huruf B angka 3 mengalami perubahan tarif

DRAFT AWAL Pasal 14 Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan ditetapkan sebagai berikut :

DRAFT PERUBAHAN Pasal 14 Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan ditetapkan sebagai berikut :

B. Pasar ternak : B. Pasar ternak : 3. Untuk sewa timbangan per 3. Untuk sewa timbangan per ekor :ekor : Sapi, Kerbau, Kuda Rp. 500,Sapi, Kerbau, Kuda Rp. 1000,-

2.

BAB V Pasal 19 mengalami perubahan BAB VIII Pasal 13 Pada Ayat (2),

Pasal 19 Struktur dan besarnya tarif Retribusi Tempat Pelelangan ditetapkan sebesar 7 % dari hasil penjualan. Pasal 31 Setiap penggunaan tempat parkir dipungut retribusi yang besarnya

Pasal 19 Struktur dan besarnya tarif Retribusi Tempat Pelelangan ditetapkan sebesar 2 % dari hasil penjualan. Pasal 31 (2) Setiap penggunaan tempat parkir dipungut retribusi yang besarnya

3.

(2)

12 | P a g e

huruf,b,c dan d, Ayat (3) huruf a,b dan c mengalami perubahan tarif

sebagai berikut : a. Oplet/Jeep/Pick Up/Mini Bus/Sedan Rp.1.000,-/sekali parkir b. Bus/Micro Bus/Truck dan sejenisnya Rp 1.500,-/sekali parkir c. Tronton/Tralier dan sejenisnya Rp.2.000,-/sekali parkir (3) Untuk setiap penggunaan gedung parkir dipungut retribusi yang besarnya sebagai berikut : a. Sepeda motor Rp. 1000,/sekali parkir b. Oplet/Jeep/Pick Up/Mini Bus/Sedan Rp.2.000,/sekali parkir (roda empat) dan sejenisnya c. Bus/Micro Bus/Truck dan sejenisnya Rp.2.500,-/sekali parkir Pasal 43 Struktur dan besarnya tarif Retribusi Rumah Potong Hewan ditetapkan sebagai berikut : A. Penggunaan kandang : 1. Sapi,kerbau dan kuda Rp.2500,-/ekor 2. Kambing dan domba Rp.1500,/ekor Pasal 49 Struktur dan besarnya tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga ditetapkan sebagai berikut: 5. Gelanggang Olah Raga (Koni Praya, Koni Puyung)Rp. 10.000,- / Orang Pasal 55

sebagai berikut : b. Oplet/Jeep/Pick Up/Mini Bus/Sedan Rp.2000,-/sekali parkir c. Bus/Micro Bus/Truck dan sejenisnya Rp.3000,-/sekali parkir dan sejenisnya Rp.4000,-/sekali parkir (3) Untuk setiap penggunaan gedung parkir dipungut retribusi yang besarnya sebagai berikut : a. Sepeda motor Rp. 1500,-/sekali parkir b. Oplet/Jeep/Pick Up/Mini Bus/Sedan Rp.3.000,-/sekali parkir (roda empat) dan sejenisnya c. Bus/Micro Bus/Truck dan sejenisnya Rp.4000,-/sekali parkir

d. Tronton/Tralier

4.

BAB IX Pasal 43 Pada huruf A, nomor 1 dan 2 mengalami perubahan tarif

Pasal 43 Struktur dan besarnya tarif Retribusi Rumah Potong Hewan ditetapkan sebagai berikut :

A. Penggunaan kandang : 1. Sapi,kerbau dan kuda Rp.3000,/ekor

2. Kambing dan domba Rp.1000,-/ekor

5.

BAB XI Pasal 49 Pada poin 5 dijabarkan menjadi dua aitem BAB XII Pasal 55, Ayat

Pasal 49 Struktur dan besarnya tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga ditetapkan sebagai berikut: 5. Gelanggang Olah Raga (Koni) a. Kabupaten Rp. 10.000,-/Orang

b. Kecamatan Rp. 5 000,-/Orang 6.Pasal 55

(2) Besarnya retribusi dan jenis usaha (2) Besarnya retribusi dan jenis usaha

13 | P a g e

(2) terjadi perubahan numenklatur

produksi usaha daerah ditetapkan dengan Keputusan Bupati. (tercantum dalam lampiran)

produksi usaha daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. (tercantum dalam lampiran)

3. Terhadap Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah tentang Retribusi Perijinan Tertentu :

NO 1.

2.

3.

BAGIAN YANG MENGALAMI PERUBAHAN Pada konsideran Menimbang huruf c mengalami perubahan Pasal 6 mengalami perubahan Setelah Pasal 6 ditambahkan satu Pasal terkait persyaratan permohonan IMB sehingga pasal berikutnya disesuaikan.

DRAFT AWAL c. bahwa untuk maksud huruf a dan b diatas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Perizinan Tertentu

DRAFT PERUBAHAN c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Perizinan Tertentu

Dilarang mendirikan bangunan apabila:

Setiap orang pribadi atau badan, dilarang mendirikan bangunan apabila: Pasal Baru (1) Pemohon mengajukan permohonan IMB harus melengkapi persyaratan dokumen: a. administrasi; dan b. rencana teknis. (2) Persyaratan dokumen administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. tanda bukti status kepemilikan hak atas tanah atau perjanjian b. pemanfaatan tanah; c. data kondisi/situasi tanah (letak/lokasi dan topografi); d. data pemilik bangunan; e. surat pernyataan bahwa tanah tidak dalam status sengketa; f. surat pemberitahuan pajak terhutang bumi dan bangunan (SPPT-PBB) tahun berkenaan; dan g. dokumen analisis mengenai dampak dan gangguan terhadap lingkungan, atau upaya pemantauan lingkungan (UPL)/upaya pengelolaan lingkungan (UKL) bagi yang terkena kewajiban. (3) Persyaratan dokumen rencana teknis

Tidak ada pasal yang mengatur persyaratan permohonan IMB

14 | P a g e

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. gambar rencana/arsitektur bangunan; b. gambar sistem struktur; c. gambar sistem utilitas; d. perhitungan struktur dan/atau bentang struktur bangunan disertai hasil penyelidikan tanah bagi bangunan 2 (dua) lantai atau lebih; e. perhitungan utilitas bagi bangunan gedung bukan hunian rumah tinggal; dan f. data penyedia jasa perencanaan. (4) Dokumen rencana teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disesuaikan dengan klasifikasi bangunan. 4. Pasal 13 ayat (2) frase dan biaya dampak negatif dihapus (2) Biaya penyelenggaraan pemberian (2) Biaya penyelenggaraan pemberian izin izin sebagaimana dimaksud pada sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ayat (1) meliputi penertiban meliputi penerbitan dokumen izin, dokumen izin, pengawasan pengawasan dilapangan, penegakan dilapangan, penegakan hukum, hukum, penatausahaan dari pemberian penatausahaan, dan biaya dampak izin tersebut. negatif dari pemberian ijin tersebut. Pasal 14 Pasal 14 Struktur dan besarnya tarif Retribusi Izin Mendirikan Bangunan ditetapkan berdasarkan hasil perkalian antara tarif IMB, luas bangunan berdasarkan gambar rencana, dan indeks jenis bangunan. (yang bersaran sesuai dengan lampiran) 6. Pasal 18 terjadi perubahan Pasal 18 Struktur dan besarnya tarif Retribusi Izin Mendirikan Bangunan ditetapkan berdasarkan hasil perkalian antara tarif IMB, luas bangunan berdasarkan gambar rencana, dan indeks jenis bangunan, dengan besaran tarif sebagaimana terdapat dalam lampiran Peraturan Daerah ini. Pasal 18

5.

Pasal 14 terjadi perubahan

Tingkat penggunaan jasa dihitung Tingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan luas, jenis serta dampak berdasarkan golongan dan volume minuman yang ditimbulkan akibat pemberian izin beralkohol. tempat penjulan minuman beralkohol. 7. BAB IV Pasal 22 terjadi Perubahan masa berlaku Pasal 22 Masa berlaku retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol yaitu selama 5 (lima) tahun. Pasal 22 Masa berlaku retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol yaitu selama 3 (tiga) tahun.

15 | P a g e

8.

Pasal 28 terjadi perubahan

Pasal 28 Pasal 28 (1). Izin gangguan berlaku selama Masa berlaku retribusi Izin Gangguan yaitu perusahaan melakukan usahanya. selama 3 (tiga) tahun. (2). Masa berlaku retribusi Izin Gangguan yaitu selama 3 (tiga) tahun.

9.

BAB VI Pasal 34 huruf a,b,d dan yang berkatian dengan mutasi/pindah trayek mengalami perubahan tarif

Pasal 34 Struktur dan besarnya tarif Retribusi izin trayek ditetapkan sebagai berikut : a. Mobil penumpang umum untuk sebanyak-banyaknya 4 (empat) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah); b. Mobil penumpang umum untuk sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah); d. Mobil Mini Bus sebesar Rp.750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah); Mutasi/Pindah trayek dikenakan biaya sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).

Pasal 34 Struktur dan besarnya tarif Retribusi izin trayek ditetapkan sebagai berikut : a. Mobil penumpang umum untuk sebanyak-banyaknya 4 (empat) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah); b. Mobil penumpang umum untuk sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah); d. Mobil Mini Bus sebesar Rp.300.000,(tiga ratus ribu rupiah); Mutasi/Pindah trayek dikenakan biaya sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

10.

Bab XI, Sanksi Administrasi, Pasal 49

BAB XI SANKSI ADMINISTRASI Pasal 49 (1) Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar dapat dikenakan sanksi administrasi. (2) Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) berupa pengenaan bunga sebesar 2 % (dua persen) setiap bulan dari jumlah retribusi yang terutang atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD.

Dihapus dengan pertimbangan bahwa karena ini menyangkut perizinan, maka tidak akan diberikan izin kalau tidak membayar retribusi, bukannya dikenakan sanksi administrasi berupa denda dalam bentuk bunga.

16 | P a g e

4.

Terhadap Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah :

NO 1.

BAGIAN YANG MENGALAMI PERUBAHAN Judul

DRAFT AWAL PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. LOMBOK TENGAH BERSATU

DRAFT PERUBAHAN PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) LOMBOK TENGAH BERSATU

2.

Konsiderang menimbang huruf c

c. bahwa berdasarkan Pasal 157 Undang- c. bahwa berdasarkan Pasal 177 UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pembentukan Pemerintahan Daerah, pembentukan Badan Usaha Milik Daerah ditetapkan Badan Usaha Milik Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah; dengan Peraturan Daerah; BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang di maksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Tengah. 2. Bupati adalah Bupati Lombok Tengah 3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Tengah. 5. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten di lingkup Kabupaten Lombok Tengah 6. Badan Usaha Milik Daerah Yang selanjutnya disebut BUMD adalah PT. Lombok Tengah Bersatu merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Daerah dan berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan. 7. Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang mengikuti ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang di maksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Tengah. 2. Bupati adalah Bupati Lombok Tengah 3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Tengah. 5. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten di lingkup Kabupaten Lombok Tengah 6. Perseroan Terbatas Lombok Tengah Bersatu disingkat PT. LTB selanjutnya disebut Perseroan, adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan. 7. Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang mengikuti ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

3.

Pasal 1 angka 6, 7, 9, 10, dan 11

17 | P a g e

8. Pemegang Saham adalah orang atau badan yang menyertakan sahamnya dalam BUMD. 9. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disingkat RUPS adalah Rapat Umum Pemegang Saham PT. Lombok Tengah Bersatu. 10. Komisaris adalah unsur BUMD yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan khusus serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan BUMD 11. Direksi adalah unsur dari Pengurus BUMD yang bertanggungjawab penuh atas pengurusan BUMD untuk kepentingan dan tujuan BUMD serta mewakili BUMD baik di dalam maupun di luar Pengadilan 12. Kekayaan Daerah yang dipisahkan adalah sebagian kekayaan daerah yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang dipisahkan untuk digunakan dalam penyertaan modal usaha pada BUMD 13. Pihak Ketiga adalah Instansi dan/atau Badan Usaha dan/atau Perseorangan yang berada di luar organisasi Pemerintah Daerah, antara lain Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Lain, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah Lain, Usaha Koperasi, Usaha Swasta Nasional, dan/atau Usaha Swasta Asing yang tunduk pada Hukum Indonesia.

8. Pemegang Saham adalah orang atau badan yang menyertakan sahamnya dalam PT. Lombok Tengah Bersatu. 9. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disingkat RUPS adalah Rapat Umum Pemegang Saham PT. Lombok Tengah Bersatu. 10. Komisaris adalah unsur dari PT. Lombok Tengah Bersatu yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan khusus serta memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan perusahaan. 11. Direksi adalah unsur dari Pengurus PT. Lombok Tengah Bersatu yang bertanggungjawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar Pengadilan. 12. Kekayaan Daerah yang dipisahkan adalah sebagian kekayaan daerah yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang dipisahkan untuk digunakan dalam penyertaan modal usaha pada PT. Lombok Tengah Bersatu. 13. Pihak Ketiga adalah Instansi dan/atau Badan Usaha dan/atau Perseorangan yang berada di luar organisasi Pemerintah Daerah, antara lain Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Lain, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah Lain, Usaha Koperasi, Usaha Swasta Nasional, dan/atau Usaha Swasta Asing yang tunduk pada Hukum Indonesia. BAB II PEMBENTUKAN

4.

Pasal 2 dari 1 ayat menjadi 2 ayat

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2 Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk (1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Lombok Tengah dengan nama PT. Lombok Lombok Tengah dengan nama PT. Tengah Bersatu. Lombok Tengah Bersatu. (2) Pembentukan PT. Lombok Tengah Bersatu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

18 | P a g e

5.

Pasal 3 disesuaikan dengan menghilangka n kata BUMD.

BAB III TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 3 (1)

BAB III TEMPAT DAN KEDUDUKAN Pasal 3

(2)

(3)

BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu (1) PT. Lombok Tengah Bersatu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berkedudukan di Kabupaten Lombok berkedudukan di Kabupaten Lombok Tengah; Tengah; BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu (2) PT. Lombok Tengah Bersatu merupakan merupakan perusahaan induk atau perusahaan induk. Holding Company; (3) Dalam rangka pengembangan usaha, PT. Dalam rangka pengembangan usaha, Lombok Tengah Bersatu dapat BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu mendirikan Anak Perusahaan dan/atau dapat mendirikan Anak Perusahaan Perwakilan di Daerah lain dalam wilayah dan/atau Perwakilan di Daerah lain Republik Indonesia maupun di Luar dalam wilayah Republik Indonesia Negeri. maupun di Luar Negeri. BAB IV MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 4 BAB IV MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 4

6.

Pasal 4 dan 5 menjadi 1 pasal

Maksud Pembentukan BUMD PT. Lombok (1) Maksud Pembentukan PT. Lombok Tengah Bersatu adalah untuk mempercepat Tengah Bersatu adalah untuk proses pembangunan Daerah. mempercepat proses pembangunan Daerah. Pasal 5 (2) Untuk melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam mendayagunakan Tujuan pembentukan BUMD PT. Lombok aset daerah dalam rangka menciptakan Tengah Bersatu untuk lapangan usaha, lapangan kerja dan menumbuhkembangkan dan meningkatkan peningkatan pendapatan asli daerah. sebesar-besarnya kegiatan perekonomian (3) Perseroan dibentuk dengan tujuan untuk daerah yang berdampak luas kepada meningkatkan pertumbuhan masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah, perekonomian daerah dalam rangka yang pada gilirannya akan memberikan memajukan kesejahteraan umum kontribusi yang maksimal terhadap berdasarkan prinsip ekonomi pendapatan asli daerah untuk perusahaan dan sesuai kelayakan usaha. kesejahteraaan masyarakat Kabupaten (4) Dalam melaksanakan maksud dan Lombok Tengah yang sesuai dengan prinsip tujuannya, perseroan dikelola dan dibina perekonomian nasional. berdasarkan asas ekonomi perusahaan yang profesional. 7. BAB V JENIS DAN BIDANG USAHA BAB V JENIS DAN BIDANG USAHA

19 | P a g e

Pasal 6 menjadi pasal 5

Pasal 6 (1)

Pasal 5

(2)

(3)

Untuk memenuhi tujuan pendirian, (1) Untuk memenuhi tujuan pendirian BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, harus memiliki jenis usaha; PT. Lombok Tengah Bersatu melakukan Jenis Usaha sebagaimana dimaksud kegiatan bidang usaha yang umumnya pada ayat (1) meliputi : dilakukan oleh perusahaan komersial a. Usaha di bidang Agrobisnis dan dan kegiatan lain sepanjang tidak Pariwisata; bertentangan dengan peraturan b. Usaha di bidang Konstruksi, perundang-undangan. Infrastruktur dan Properti (2) Jenis Usaha sebagaimana dimaksud pada klasifikasi Great tinggi; ayat (1) ditetapkan berdasarkan hasil c. Usaha di bidang Perhubungan kajian terhadap potensi daerah setelah Darat; mendapatkan persetujuan DPRD. d. Usaha di bidang Energi dan (3) Rincian Jenis Usaha sebagaimana Sumber Daya Mineral; dimaksud pada ayat (2) selanjutnya e. Usaha di Bidang Kelautan dan dituangkan dalam Anggaran Dasar Perikanan; Perusahaan setelah mendapatkan f. Usaha di Bidang Pengelolaan persetujuan RUPS. Pasar dan Perparkiran; g. Jenis usaha lainnya berdasarkan kajian potensi daerah yang ditetapkan dengan Keputusan RUPS. Bidang usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimaksudkan untuk mendatangkan keuntungan atau laba, dan melindungi usaha kerakyatan. BAB VI MITRA KERJA Pasal 7 BAB VI MITRA KERJA Pasal 6 Dalam melakukan usahanya, PT. Lombok Tengah Bersatu dapat bekerjasama dengan mitra-mitra kerja seperti Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Lain, Badan Usaha Milik Negara, Koperasi, BUMDES (Badan Usaha Milik Desa), Usaha Swasta Nasional, dan atau Usaha Swasta Asing yang tunduk pada Hukum Indonesia dan tidak bertentangan dengan prinsip perekonomian nasional.

8.

Pasal 7 menjadi pasal 6

Dalam melakukan usahanya, BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu dapat bekerjasama dengan mitra-mitra kerja seperti Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Lain, Badan Usaha Milik Negara, Koperasi, BUMDES (Badan Usaha Milik Desa), Usaha Swasta Nasional, dan atau Usaha Swasta Asing yang tunduk pada Hukum Indonesia dan tidak bertentangan dengan prinsip perekonomian nasional. 9. Bab VII dan Pasal 8 menjadi pasal BAB VII MODAL DAN SAHAM

BAB VII MODAL

20 | P a g e

7 (1)

Pasal 8 Modal Dasar BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu ditetapkan dalam APBD Kabupaten Lombok Tengah dan dalam Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal; Modal yang dimiliki PT. Lombok Tengah Bersatu adalah seluruhnya atau minimal 60% (Enam puluh persen) dimiliki Pemerintah Daerah; Modal dasar serbagaimana dimaksud pada ayat (2), terdiri dari modal pemerintah daerah dan penyertaan modal Koperasi Pegawai Negeri sebesar minimal 1 % (satu persen) dari modal dasar; Modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), merupakan kekayaan daaerah yang dipisahkan. Ketentuan lebih lanjut mengenai modal dan saham BUMD PT Lombok Tengah Bersatu diatur dalam Anggaran Dasar Pasal 9 (1) Penambahan modal BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu berdasarkan persetujuan RUPS. (2) Penambahan modal bersumber dari : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. Kapitalisasi cadangan; c. Sumber lainnya. (3) Setiap penambahan modal yang dananya berasal dari APBD terlebih dahulu konsultasikan kepada DPRD untuk selanjutnyamendapatkan persetujuan, adapun penambahan modal BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu yang berasal dari kapitalisasi cadangan dan sumber lainnya ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB VIII ORGAN BUMD

Pasal 7 (1) Modal Dasar PT. Lombok Tengah Bersatu ditetapkan dalam APBD Kabupaten Lombok Tengah dan dalam Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal; (2) Modal yang dimiliki PT. Lombok Tengah Bersatu adalah seluruhnya atau paling sedikit 51 % (Lima puluh satu persen) dimiliki Pemerintah Daerah; (3) Modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2), terdiri dari modal pemerintah daerah dan penyertaan modal dari pihak lain sebesar paling sedikit 1 % (satu persen) dari modal dasar. (4) Modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai modal dan saham PT Lombok Tengah Bersatu diatur dalam Anggaran Dasar.

(2)

(3)

(4)

(5)

Pasal 9 menjadi pasal 8

Pasal 8 (1) Penambahan modal PT. Lombok Tengah Bersatu berdasarkan persetujuan RUPS. (2) Penambahan modal bersumber dari : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. Kapitalisasi cadangan; c. Sumber lainnya. (3) Setiap penambahan modal yang dananya berasal dari APBD harus mendapatkan persetujuan DPRD. (4) Penambahan modal PT. Lombok Tengah Bersatu yang berasal dari kapitalisasi cadangan dan sumber lainnya ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan perundang-undangan.

10.

Bab VIII menjadi Bab VIII

BAB VIII ORGAN PERUSAHAAN

21 | P a g e

Bagian Kesatu Organ Pasal 10 menjadi pasal 9 Pasal 10 Organ BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu terdiri atas : a. RUPS; b. Komisaris; c. Direksi.

Bagian Kesatu Organ Pasal 9 Organ PT. Lombok Tengah Bersatu terdiri atas : a. RUPS; b. Dewan Komisaris; c. Direksi. Bagian Kedua RUPS

Pasal 25 berubah menjadi pasal 10

Pasal 25 (1) Rapat Umum Pemegang Saham dalam BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu adalah : a. Rapat umum tahunan pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar BUMD; b. Rapat umum pemegang saham luar biasa yaitu RUPS yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan keputusan Pemegang Saham; (2) Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar seperti dimaksud pada ayat (1) berarti keduannya, kecuali dengan tegas dinyatakan lain; (3) RUPS diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun; (4) Rapat umum pemegang saham luar biasa dapat diadakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan; (5) Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat dengan memperhatikan Peraturan PerundangUndangan yang berlaku; Bagian Kedua Komisaris Pasal 11 (1) Komisaris terdiri atas seorang komisaris utama dan sebanyak-banyaknya 2(dua) orang anggota Komisaris.

Pasal 10 (1) Rapat Umum Pemegang Saham dalam PT. Lombok Tengah Bersatu adalah : a. Rapat umum tahunan pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar; b. Rapat umum pemegang saham luar biasa yaitu RUPS yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan keputusan Pemegang Saham; (2) Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar seperti dimaksud pada ayat (1) berarti keduannya, kecuali dengan tegas dinyatakan lain; (3) RUPS diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun; (4) Rapat umum pemegang saham luar biasa dapat diadakan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan; (5) Keputusan RUPS diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat dengan memperhatikan Peraturan PerundangUndangan yang berlaku; Bagian Ketiga Dewan Komisaris

Bagian Kedua berubah menjadi Bagian Ketiga Pasal 11 berubah rumusannya

Pasal 11 (1) Dewan Komisaris terdiri atas seorang komisaris utama dan sebanyakbanyaknya 2 (dua) orang anggota

22 | P a g e

(2) Komisaris dan atau anggota komisaris Komisaris. diangkat oleh RUPS. (2) Komisaris Utama dan atau anggota (3) Masa jabatan Komisaris dan atau komisaris diangkat oleh RUPS. anggota Komisaris selama-lamanya (3) Masa jabatan Komisaris Utama dan atau 3(tiga) tahun dan setelah itu dapat anggota Komisaris selama-lamanya 3 diangkat kembali untuk 1(satu) kali (tiga) tahun dan setelah itu dapat masa jabatan. diangkat kembali untuk 1 (satu) kali (4) Untuk dapat diangkat menjadi Komisaris masa jabatan. harus memenuhi syarat sebagai berikut : (4) Untuk dapat diangkat menjadi Dewan a. WNI yang berdomisili di Indonesia; Komisaris harus memenuhi syarat b. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha sebagai berikut : Esa; a. WNI; c. Berkepribadian baik; b. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha d. Sehat jasmani dan rohani; Esa; e. Berpendidikan minimal sarjana (S1); c. Sehat jasmani dan rohani; f. Memiliki pengetahuan mengenai d. Berpendidikan minimal sarjana (S1); menejerial perusahaan; e. Memiliki pengetahuan dan g. Setia dan taat kepada Negara; pengalaman mengenai manejerial h. Memiliki kemauan, kemampuan dan perusahaan minimal 5 tahun bagi integritas yang tinggi; yang berasal dari luar perusahaan i. Tidak sedang dicabut hak pilihnya dan 3 tahun bagi yang berasal dari berdasarkan keputusan pengadilan; dalam perusahaan; j. Tidak terlibat secara langsung atau f. Setia dan taat kepada Negara; tidak langsung dalam kegiatan g. Memiliki kemauan, kemampuan dan penghianatan Negara atau integritas yang tinggi; melakukan kegiatan yang merugikan h. Tidak sedang dicabut hak pilihnya Negara. berdasarkan keputusan pengadilan; i. Tidak terlibat secara langsung atau (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tidak langsung dalam kegiatan Komisaris ditetapkan didalam Anggaran penghianatan Negara atau Dasar. melakukan kegiatan yang merugikan Negara. j. Tidak dalam status sebagai Pegawai Negeri Sipil, dan anggota TNI/POLRI. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Dewan Komisaris ditetapkan didalam Anggaran Dasar. Pasal 13 berubah menjadi pasal 12 Pasal 13 Pasal 12

Komisaris mempunyai tugas sebagai berikut Dewan Komisaris mempunyai tugas sebagai : berikut : a. Mengawasi kegiatan operasional a. membuat kebijakan umum tentang BUMD; operasional perusahaan; b. Memberikan pendapat dan saran b. melakukan pengawasan terhadap kepada RUPS terhadap pengankatan kebijakan umum perusahaan yang dan pemberhentian Direksi; dijalankan oleh Direksi; c. Memberikan pendapat dan saran c. melakukan pengawasan, pembinaan

23 | P a g e

kepada RUPS terhadap program kerja yang diajukan oleh Direksi; d. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS terhadap laporan neraca dan perhitungan laba/rugi; e. Memberikan pendapat dan saran atas laporan kinerja BUMD.

dan pengendalian terhadap operasional perusahaan; d. pengawasan dilakukan secara periodik sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan sewaktu-waktu apabila dipandang perlu; e. pengendalian dilakukan dalam bentuk petunjuk dan pengarahan kepada Direksi dalam pelaksanaan tugas; f. pembinaan dilakukan dalam bentuk meningkatkan dan menjaga kelangsungan usaha perusahaan. Pasal 13

Pasal 14 berubah menjadi pasal 13.

Pasal 14

Komisaris mempunyai wewenang sebagai Komisaris mempunyai wewenang sebagai berikut : berikut : a. Membeerikan peringatan kepada Direksi a. Memberikan peringatan kepada Direksi yang tidak melaksanakan tugas sesuai yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan program kerja yang telah dengan program kerja yang telah disetujui; disetujui; b. Memeriksa Direksi yang telah diduga b. Memeriksa Direksi yang telah diduga merugikan perseroan; merugikan perseroan; c. Mengesahkan rencana kerja dan c. Mengesahkan rencana kerja dan anggaran perseroan; anggaran perseroan; d. Menerima atau menolak pertanggung d. Menerima atau menolak pertanggung jawaban keuangan dan program kerja jawaban keuangan dan program kerja Direksi tahun berjalan. Direksi tahun berjalan.

Pasal 12 berubah menjadi pasal 14.

Pasal 12 Komisaris dapat diberhentikan dengan alasan : a. Atas permintaan sendiri; b. Meninggal dunia; c. Karena kesehatan sehingga tidak dapat melaksanakan tugas; d. Tidak melaksanakan tugas dan wewenangnya; e. Terlibat dalam tindakan yang merugikan perusahaan; dan f. Dihukum pidana berdasarkan putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Pasal 14 Dewan Komisaris dapat diberhentikan dengan alasan : a. Atas permintaan sendiri; b. Meninggal dunia; c. Karena sakit yang bersifat permanen sehingga tidak dapat melaksanakan tugas; d. Tidak melaksanakan tugas dan wewenangnya; e. Terlibat dalam tindakan yang merugikan perusahaan; dan f. Dihukum pidana berdasarkan putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

24 | P a g e

Bagian Ketiga berubah menjadi Bagian Keempat Pasal 15 dilakukan penyesuaian redaksi.

Bagian Ketiga Direksi

Bagian Keempat Direksi

Pasal 15

Pasal 15

(1) BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu (1) PT. Lombok Tengah Bersatu dipimpin dipimpin oleh Direksi; oleh 4 (empat) orang Direksi, yang terdiri (2) Salah seorang Direksi sebagaimana dari 1 (satu) orang Direktur Utama dan 3 dimaksud ayat (1) ditetapkan Direktur (tiga) orang Direktur. Utama dan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) (2) Direksi diangkat oleh RUPS dari calonorang Direktur, sesuai dengan peraturan calon yang diusulkan pemegang saham perundang-undangan. untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan (3) Untuk diangkat menjadi Direksi, harus dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) memenuhi syarat-syarat sebagai berikut kali masa jabatan. : (3) Untuk diangkat menjadi Direksi, harus a. WNI yang berdomisili di Indonesia; memenuhi syarat-syarat sebagai berikut b. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha : Esa a. WNI; c. Berkepribadian baik; b. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha d. Sehat jasmani dan rohani; Esa; e. Berpendidikan minimal sarjana (S1); c. Sehat jasmani dan rohani; f. Saat pengangkatan usia minimal 35 d. Berpendidikan minimal sarjana (S1); tahun dan Maksimal 52 tahun; e. Saat pengangkatan usia minimal 35 g. Memiliki pengetahuan mengenai tahun dan Maksimal 52 tahun; menejerial perusahaan; f. Memiliki pengetahuan dan h. Setia dan taat kepada Negara; pengalaman mengenai manejerial i. Memiliki kemauan, kemampuan dan perusahaan minimal 5 tahun bagi integritas yang tinggi; yang berasal dari luar perusahaan j. Tidak sedang dicabut hak pilihnya dan 3 tahun bagi yang berasal dari berdasarkan keputusan pengadilan; dalam perusahaan Setia dan taat k. Tidak terlibat secara langsung atau kepada Negara; tidak langsung dalam kegiatan g. Memiliki kemauan, kemampuan dan penghianatan Negara atau integritas yang tinggi; melakukan kegiatan yang merugikan h. Tidak sedang dicabut hak pilihnya Negara. berdasarkan keputusan pengadilan; i. Tidak terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam kegiatan penghianatan Negara atau melakukan kegiatan yang merugikan Negara. j. Tidak dalam status sebagai Pegawai Negeri Sipil, dan anggota TNI/POLRI. Pasal 16 Pasal 16

Pasal 16 dilakukan penyesuaian redaksi

(1) Dalam hal pengangkatan Direksi dan (1) Dalam hal pengangkatan Direksi dan atau anggota Direksi BUMD PT. Lombok atau anggota Direksi PT. Lombok Tengah

25 | P a g e

kalimat

Tengah Bersatu terlebih dahulu Bersatu terlebih dahulu dilakukan fit and dilakukan fit and fropher test oleh tim proper test oleh tim independen yang independen yang ditunjuk oleh RUPS, ditunjuk oleh RUPS. sedangkan untuk pendirian pertama (2) Direksi dan atau anggota Direksi tidak diangkat oleh Bupati. terikat hubungan keluarga dengan (2) Direksi dan atau anggota Direksi tidak Bupati dan atau anggota Direksi atau terikat hubungan keluarga dengan dengan Dewan Komisaris lainnya. Bupati dan atau anggota Direksi atau (3) Direksi dan atau anggota Direksi tidak dengan anggota Komisaris lainnya. boleh merangkap jabatan lain, sesuai (3) Direksi dan atau anggota Direksi tidak dengan peraturan Perundang-Undangan. boleh merangkap jabatan lain, sesuai dengan peratuarn PerundangUndangan. Pasal 17 Pasal 17

Pasal 17 dilakukan penyesuaian redaksi kalimat

(1) Masa jabatan Direksi BUMD PT. Lombok (1) Masa jabatan Direksi PT. Lombok Tengah Tengah Bersatu paling lama 4 (empat) Bersatu paling lama 3 (tiga) tahun. tahun. (2) Setelah berakhir masa jabatannya (2) Setelah berakhir masa jabatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang bersangkutan dapat diangkat yang bersangkutan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan, kembali untuk 1 (satu) kali masa apabila Direksi terbukti mampu jabatan, apabila Direksi terbukti mampu meningkatkan kinerja pada periode meningkatkan kinerja pada periode sebelumnya. sebelumnya. Pasal 18 Pasal 18

-

(1) Direksi dan atau anggota Direksi (1) Direksi dan atau anggota Direksi berhenti dari jabatannya karena berhenti dari jabatannya karena meninggal duania atau berakhir masa meninggal duania atau berakhir masa jabatannya. jabatannya. (2) Direksi dan atau anggota Direksi dapat (2) Direksi dan atau anggota Direksi dapat diberhentikan oleh RUPS sebelum habis diberhentikan oleh RUPS sebelum habis masa jabatannya karena : masa jabatannya karena : a. Permintaan sendiri; a. Permintaan sendiri; b. Tidak mampu menjalankan tugas; b. Tidak mampu menjalankan tugas; c. Tindakan yang merugikan c. Tindakan yang merugikan perusahaan; perusahaan; d. Tindakan/sikap yang bertentangan d. Tindakan/sikap yang bertentangan dengan kepentingan dengan kepentingan Negara/Daerah; Negara/Daerah; dan dan e. Dihukum pidana berdasarkan e. Dihukum pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. mempunyai kekuatan hukum tetap.

26 | P a g e

Pasal 19; penyesuaian redaksi kalimat.

Pasal 19

Pasal 19

(1) Direksi dalam mengelola BUMD PT. (1) Direksi dalam mengelola PT. Lombok Lombok Tengah Bersatu mempunyai Tengah Bersatu mempunyai tugas tugas sebagai berikut : sebagai berikut : a. Memimpin dan mengendalikan a. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan BUMD; semua kegiatan perusahaan; b. Menyampaikan rencana kerja 4 b. Menyampaikan rencana kerja 3 (empat) tahunan dan rencana kerja (tiga) tahunan dan rencana kerja anggaran BUMD tahunan kepada anggaran tahunan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS; persetujuan RUPS; c. Melakukan perubahan terhadap c. Melakukan perubahan terhadap program kerja setelah mendapat program kerja setelah mendapat persetujuan RUPS; persetujuan RUPS; d. Membina Pegawai; d. Membina Pegawai; e. Mengurus dan mengelola kekayaan e. Mengurus dan mengelola kekayaan BUMD; perusahaan; f. Menyelenggarakan administrasi f. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan; umum dan keuangan; g. Mewakili BUMD baik didalam g. Mewakili perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan; dan maupun diluar pengadilan; dan h. Menyampaikan laporan berkala h. Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan termasuk mengenai seluruh kegiatan termasuk neraca dan perhitungan laba/rugi neraca dan perhitungan laba/rugi kepada RUPS setelah ditelaah kepada RUPS setelah ditelaah Komisaris dalam jangka waktu 3 Dewan Komisaris dalam jangka (tiga) bulan dan 1 (satu) tahun. waktu 3 (tiga) bulan dan 1 (satu) (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Direksi tahun. dan atau anggota Direksi ditetapkan lebih lanjut dalam Anggran Dasar. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Direksi dan atau anggota Direksi ditetapkan lebih lanjut dalam Anggran Dasar. Pasal 20 Direksi memerlukan persetujuan dan atau pemberitahuan kuasa secara tertulis dari RUPS atas saran Komisaris dalam hal : a. Mengadakan kerjasama yang saling menguntungkan dengan badan usaha lain dengan tujuan untuk meningkatkan perusahaan; b. Mengadakan pinjaman, mengeluarkan obligasi, penyertaan modal dan mengadakan investasi baru; c. Tindakan-tindakan lain yang dianggap perlu adanya persetujuan atau Pasal 20 Direksi memerlukan persetujuan dan atau pemberitahuan kuasa secara tertulis dari RUPS atas saran Dewan Komisaris dalam hal : a. Mengadakan kerjasama yang saling menguntungkan dengan badan usaha lain dengan tujuan untuk meningkatkan perusahaan; b. Mengadakan pinjaman, mengeluarkan obligasi, penyertaan modal dan mengadakan investasi baru; c. Tindakan-tindakan lain yang dianggap

Pasal 20 dilakukan penyesuaian redaksi kalimat

27 | P a g e

pengesahan RUPS; perlu adanya persetujuan atau d. Kerjasama sebagaimana dimaksud pada pengesahan RUPS; huruf (a) diatas harus melindungi d. Kerjasama sebagaimana dimaksud pada kepentingan Masyarakat luas, huruf (a) diatas harus melindungi Pemerintah Daerah dan pihak-pihak lain kepentingan Masyarakat luas, yang bekerjasama. Pemerintah Daerah dan pihak-pihak lain yang bekerjasama. Bagian Keempat menjadi bagian Kelima Pasal 21 dilakukan penyesuaian redaksi kalimat Bagian Keempat Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas Direksi dan Komisaris Pasal 21 Direksi dan Komisaris menerima gaji, tunjangan dan fasilitas lainnya serta hak-hak Kepegawaian yang ditetapkan oleh RUPS sesuai dengan ketentuan PerundangUndangan. BAB IX RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN (RKAP) Pasal 22 dilakukan penyesuaian redaksi kalimat Pasal 22 (1) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) merupakan pedoman dan alat kendali manajemen dalam mengelola organisasi dan kegiatan usaha tahunan BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu. (2) Direksi menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) kepada RUPS selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya tahun buku berjalan untuk mendapat pengesahan setelah mendapat persetujuan Komisaris. (3) Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), oleh RUPS dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah RKAP diterima. (4) Dalam hal Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)yang telah disahkan oleh RUPS dalam pengelolaannya diperlukan penyesuaian, maka direksi dapat mengadakan perubahan atau Bagian Kelima Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris Pasal 21 Direksi dan Dewan Komisaris menerima gaji, tunjangan dan fasilitas lainnya serta hak-hak Kepegawaian yang ditetapkan oleh RUPS sesuai dengan ketentuan PerundangUndangan. BAB IX RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN (RKAP) Pasal 22 (1) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) merupakan pedoman dan alat kendali manajemen dalam mengelola organisasi dan kegiatan usaha tahunan PT. Lombok Tengah Bersatu. (2) Direksi menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) kepada RUPS selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya tahun buku berjalan untuk mendapat pengesahan setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris. (3) Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), oleh RUPS dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah RKAP diterima. (4) Dalam hal Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)yang telah disahkan oleh RUPS dalam pengelolaannya diperlukan penyesuaian, maka direksi dapat mengadakan perubahan atau revisi.

11.

28 | P a g e

revisi. (5) Perubahan atau Revisi Rencana Kerja (5) Perubahan atau Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebagaimana dimaksud pada ayat (4) sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disampaikan kepada Dewan Komisaris disampaikan kepada Komisaris untuk untuk mendapat persetujuan dan mendapat persetujuan dan selanjutnya selanjutnya disahkan oleh RUPS. disahkan oleh RUPS. (6) Dalam hal Direksi tidak membuat (6) Dalam hal Direksi tidak membuat Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) dalam waktu sebagaimana Perusahaan (RKAP) dalam waktu dimaksud pada ayat (2) RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memberikan sanksi. RUPS memberikan sanksi. (7) Apabila direksi tidak membuat Rencana (7) Apabila direksi tidak membuat Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) sebagaimana dimaksud pada ayat (6), sebagaimana dimaksud pada ayat (6), maka untuk kelancaran usaha PT. maka untuk kelancaran usaha BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu, RUPS dapat Lombok Tengah Bersatu, RUPS dapat menetapkan Rencana Kerja dan menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan Anggaran Perusahaan (RKAP) dengan pedoman kepada realisasi anggaran pedoman kepada realisasi anggaran tahunan sebelumnya. tahunan sebelumnya. 12. BAB X PENGELOLAAN BARANG Pasal 23 dilakukan penyesuaian redaksi kalimat Pasal 23 Perencanaan kebutuhan, tata cara pengadaan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan, inventarisasi dan perubahan status hukum barang BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan PerundangUndangan. BAB XI LAPORAN KEGIATAN USAHA Pasal 24 dilakukan penyesuaian redaksi kalimat Pasal 24 Direksi membuat dan menyampaikan laporan triwulan dan tahunan kegiatan usaha dalam tahun buku berjalan kepada Komisaris. BAB X PENGELOLAAN BARANG Pasal 23 Perencanaan kebutuhan, tata cara pengadaan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan, inventarisasi dan perubahan status hukum barang PT. Lombok Tengah Bersatu ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan Perundang-Undangan.

13.

BAB XI LAPORAN KEGIATAN USAHA Pasal 24 Direksi membuat dan menyampaikan laporan triwulan dan tahunan kegiatan usaha dalam tahun buku berjalan kepada Dewan Komisaris.

14.

Bab XII dihapus

BAB XII RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

dihapus

29 | P a g e

15.

Bab XII Pasal 25 bergeser menjadi psl 10 Bab XIII menjadi Bab XII Pasal 26 menjadi pasal 25 dengan penyesuaian redaksi kalimat

Pasal 25

pasal 10

16.

BAB XIII TAHUN BUKU Pasal 26

BAB XII TAHUN BUKU Pasal 25

(1) Tahun buku BUMD dari tanggal 1 Januari (1) Tahun buku dimulai dari tanggal 1 dengan 31 Desember; Januari sampai dengan 31 Desember; (2) Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan (2) Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah buku BUMD ditutup, Direksi setelah buku ditutup, Direksi menyusun menyusun laporan tahunan sesuai laporan tahunan sesuai ketentuan ketentuan Peraturan PerundangPeraturan Perundang-Undangan yang Undangan yang berlaku yang ditanda berlaku yang ditanda tangani oleh tangani oleh semua Anggota Direksi dan semua Anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk diajukan dalam RUPS Komisaris untuk diajukan dalam RUPS tahunan; tahunan; (3) Neraca dan perhitungan rugi / laba yang (3) Neraca dan perhitungan rugi / laba yang disahkan oleh RUPS memberikan disahkan oleh RUPS memberikan pembebasan tanggungjawab kepada pembebasan tanggungjawab kepada Direksi dan Dewan Komisaris (a quit de Direksi dan Dewan Komisaris (a quit de charge); charge); BAB XIV PENETAPAN DAN PENGGUNAAN LABA Pasal 27 BAB XIII PENETAPAN DAN PENGGUNAAN LABA Pasal 26 (1) Pendapatan laba bersih ditetapkan oleh RUPS. (2) Penetapan dan penggunaan laba bersih dari perhitungan laba/rugi setelah mendapat pengesahan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, setelah diperhitungkan dengan pengeluaran yang wajar dalam perusahaan, maka pembagian laba ditentukan menurut perbandingan nilai nominal dan saham-saham berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan. (3) Penggunaan laba bersih ditetapkan sesuai dengan ketentuan Perundangundangan. (4) Deviden yang menjadi hak daerah langsung disetor ke Kas Daerah selambat-lambatnya setelah disahkan

17.

Bab XIV menjadi Bab XIII Pasal 27 menjadi pasal 26 dengan penyesuaian redaksi kalimat

(1) Pendapatan laba bersih ditetapkan oleh RUPS. (2) Penetapan dan penggunaan laba bersih dari perhitungan laba/rugi setelah mendapat pengesahan RUPS sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 tujuan Pembentukan BUMD, setelah diperhitungkan dengan pengeluaran yang wajar dalam perusahaan, maka pembagian laba ditentukan menurut perbandingan nilai nominal dan sahamsaham berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan. (3) Penggunaan laba bersih ditetapkan sesuai dengan ketentuan Perundangundangan. (4) Deviden yang menjadi hak daerah langsung disetor ke Kas Daerah segera

30 | P a g e

setelah disahkan oleh RUPS sebagai kontribusi terhadap pendapatan asli daerah. 18. Bab XV berubah menjadi XIV dengan penyusaian rumusan. Pasal 28 menjadi pasal 27 dengan penyesuaian redaksi kalimat BAB XV PERUBAHAN, PEMBUBARAN, PENGGABUNGAN DAN PEMISAHAN BUMD

oleh RUPS sebagai kontribusi terhadap pendapatan asli daerah.

BAB XIV PERUBAHAN, PEMBUBARAN, PENGGABUNGAN DAN PEMISAHAN PERUSAHAAN

Pasal 28 (1) Perubahan, pembubaran, penggabungan dan pemisahan BUMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah; (2) Bupati dan kesepakatan pemegang saham menunjuk panitia untuk melakukan perubahan, pembubaran, penggabungan dan pemisahan BUMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1); (3) Dalam hal BUMD dibubarkan, maka hutang dan kewajiban keuangan dibayar dari harta kekayaan perusahaan, dan sisa lebih menjadi milik pemegang saham sesuai saham yang dimiliki; (4) Pertanggungjawab perubahan, pembubaran, penggabungan dan pemisahan BUMD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh panitia kepada pemegang saham; (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai perubahan, pembubaran, penggabungan dan pemisahan BUMD diatur dalam Anggaran Dasar BUMD;

Pasal 27 (1) Perubahan, pembubaran, penggabungan dan pemisahan perusahaan ditetapkan dengan Peraturan Daerah; (2) Bupati dan kesepakatan pemegang saham menunjuk panitia untuk melakukan perubahan, pembubaran, penggabungan dan pemisahan perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1); (3) Dalam hal perusahaan dibubarkan, maka hutang dan kewajiban keuangan dibayar dari harta kekayaan perusahaan, dan sisa lebih menjadi milik pemegang saham sesuai saham yang dimiliki; (4) Pertanggungjawab perubahan, pembubaran, penggabungan dan pemisahan perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh panitia kepada pemegang saham; (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai perubahan, pembubaran, penggabungan dan pemisahan perusahaan diatur dalam Anggaran Dasar PT. Lombok Tengah Bersatu; BAB XV TANGGUNG JAWAB DAN TUNTUTAN GANTI RUGI

19.

Bab XVI berubah menjadi Bab XV. Pasal 29 menjadi pasal 30 dengan penyesuaian

BAB XVI TANGGUNG JAWAB DAN TUNTUTAN GANTI RUGI

Pasal 29

Pasal 28

(1) Semua pegawai BUMD PT. Lombok (1) Semua pegawai BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu yang dibebani tugas Tengah Bersatu yang dibebani tugas

31 | P a g e

redaksi kalimat

penyimpanan uang, surat-surat berharga penyimpanan uang, surat-surat berharga dan barang-barang milik BUMD yang dan barang-barang milik BUMD yang karena tindakan-tindakannya melakukan karena tindakan-tindakannya melakukan kewajiban dan tugas yang dibebankan kewajiban dan tugas yang dibebankan kepadanya langsung atau tidak langsung kepadanya langsung atau tidak langsung telah menimbulkan kerugian bagi BUMD, telah menimbulkan kerugian bagi BUMD, diwajibkan mengganti kerugian tersebut; wajib mengganti kerugian tersebut; (2) Pegawai BUMD PT. Lombok Tengah (2) Pegawai BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu yang dibebani tugas Bersatu yang dibebani tugas penyimpanan, pembayaran atau penyimpanan, pembayaran atau penyerahan uang atau surat-surat penyerahan uang atau surat-surat berharga milik BUMD yang disimpan berharga milik BUMD yang disimpan dalam gudang atau tempat dalam gudang atau tempat penyimpanan yang khusus digunakan penyimpanan yang khusus digunakan untuk keperluan itu, bertanggung jawab untuk keperluan itu, bertanggung jawab dalam pelaksanaannya kepada Direksi; dalam pelaksanaannya kepada Direksi; (3) Semua surat bukti dan surat lainnya (3) Semua surat bukti dan surat lainnya disimpan ditempat kedudukan BUMD disimpan ditempat kedudukan BUMD atau ditempat lain yang ditunjuk Direksi; atau ditempat lain yang ditunjuk Direksi; BAB XVII ANGGARAN DASAR DAN ADMINISTRASI PEMBENTUKAN BUMD BAB XVI ANGGARAN DASAR DAN ADMINISTRASI PEMBENTUKAN BUMD

20.

Bab XVII berubah menjadi Bab XVI. Pasal 30 menjadi pasal 29 dengan penyesuaian redaksi kalimat

Pasal 30

Pasal 29

(1) Bupati berkewajiban menyiapkan (1) Bupati berkewajiban menyiapkan Anggaran Dasar dan administrasi BUMD Anggaran Dasar dan administrasi BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu sampai PT. Lombok Tengah Bersatu sampai BUMD dapat beroperasional; BUMD dapat beroperasional; (2) Penyiapan Anggaran Dasar dan (2) Penyiapan Anggaran Dasar dan administrasi sebagaimana dimaksud administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat 1 tahun; pada ayat (1) paling lambat 1 tahun;

21.

Bab XVIII berubah menjadi Bab XVII Pasal 31 dan32 digabung sehingga menjadi 1 pasal dengan penyesuaian

BAB XVIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

BAB XVII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 31

Pasal 30

(1) Bupati dapat melakukan pembinaan (1) Bupati dan/atau pejabat yang ditunjuk terhadap BUMD oleh bupati wajib melakukan pembinaan (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada terhadap BUMD ayat (1) meliputi monitoring, evaluasi (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada dan pengendalian; ayat (1) meliputi monitoring, evaluasi dan pengendalian;

32 | P a g e

redaksi kalimat.

(3) Bupati wajib memberikan laporan Pasal 32 kepada DPRD mengenai hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Selain pembinaan sebagaimana dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan dalam pasal 30, Bupati dapat melakukan perundang-undangan. pengawasan terhadap BUMD sesuai (4) Selain pembinaan sebagaimana ketentuan Peraturan Perundang-Undangan; dimaksud pada ayat (2), Bupati dapat melakukan pengawasan terhadap BUMD sesuai ketentuan Peraturan PerundangUndangan; BAB XIX KETENTUAN PENUTUP Pasal 33 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Dewan Komisaris berdasarkan keputusan RUPS dan dalam Anggaran Dasar BUMD; BAB XVIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 31 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Dewan Komisaris berdasarkan keputusan RUPS dan dalam Anggaran Dasar PT. Lombok Tengah Bersatu;

22.

Bab XIX berubah menjadi Bab XVIII Pasal 33 berubah menjadi pasal 31 dengan penyesuai redaksi kalimat. Pasal 34 berubah menjadi pasal 32 dengan penyesuai redaksi kalimat.

Pasal 34 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan; Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah. Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab serta mempercepat proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah Kabupaten Lombok Tengah di perlukan upaya-upaya dan usaha-usaha untuk memupuk sumber pendapatan daerah Berdasarkan pasal 157 UndangUndang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,

Pasal 32 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan; Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah. Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan bertanggung jawab serta mempercepat proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah Kabupaten Lombok Tengah di perlukan upaya-upaya dan usaha-usaha untuk memupuk sumber pendapatan daerah Berdasarkan pasal 177 UndangUndang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,

23.

Bagian Penjelasan Romawi I Umum; dilakukan penyesuaian rumusan dengan menghilangka n kata BUMD

33 | P a g e

Pendapatan Asli Daerah bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Dari hasil pendapatan asli daerah selama ini dirasakan masih belum cukup memadai dalam membiayai pembangunan Kabupaten Lombok Tengah. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah menganggap perlu mengadakan usahausaha lain guna menambah sumber-sumber pendapatan daerah. Sesuai perkembangan saat ini, usaha-usaha yang lebih tepat dan memungkinkan serta dapat diandalkan untuk menambah sumber pendapatan daerah adalah mengelola perusahaan dengan perinsip ekonomi perusahaan dengan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah Berdasarkan Undang-Undang 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, Sumber Pendapatan Asli Daerah diperoleh antara lain dari hasil pengelolaan Kekayaan Daerah yang sah. Untuk menwujudkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Tengah melalui hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tersebut, dilakukan antara lain melalui pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Lombok Tengah Bersatu. Pendirian BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu ini diharapkan ikut berperan dalam menghasilkan barang dan/atau jajsa yang diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Kabupaten Lombok Tengah. Oleh karena itu BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu ini melakukan usaha-usaha di bidang pembangunan, agrobisnis, industri strategis, konstruksi, properti, konsultan, jasa/perdagangan. Telekomonikasi. Perhubungan (transportasi darat laut dan

Pendapatan Asli Daerah bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Dari hasil pendapatan asli daerah selama ini dirasakan masih belum cukup memadai dalam membiayai pembangunan Kabupaten Lombok Tengah. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah menganggap perlu mengadakan usahausaha lain guna menambah sumber-sumber pendapatan daerah. Sesuai perkembangan saat ini, usaha-usaha yang lebih tepat dan memungkinkan serta dapat diandalkan untuk menambah sumber pendapatan daerah adalah mengelola perusahaan dengan perinsip ekonomi perusahaan dengan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah. Berdasarkan Undang-Undang 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, Sumber Pendapatan Asli Daerah diperoleh antara lain dari hasil pengelolaan Kekayaan Daerah yang sah. Untuk menwujudkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lombok Tengah melalui hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tersebut, dilakukan antara lain melalui pendirian PT. Lombok Tengah Bersatu. Pendirian PT. Lombok Tengah Bersatu ini diharapkan ikut berperan dalam menghasilkan barang dan/atau jajsa yang diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Kabupaten Lombok Tengah. Oleh karena itu PT. Lombok Tengah Bersatu ini melakukan usaha-usaha di bidang pembangunan, agrobisnis, industri strategis, konstruksi, properti, konsultan, jasa/perdagangan. Telekomonikasi. Perhubungan (transportasi darat laut dan udara) energi dan sumber daya mineral, kelautan dan perikanan,

34 | P a g e

udara) energi dan sumber daya mineral, kelautan dan perikanan, pariwisata, penerbangan, infrastruktur, perbankan, investasi, asuransi, dan usaha lain sesuai kebutuhan, sebagai upaya ekstensifikasi pendapatan daerah maupun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun demikian, sebagai badan usaha diupayakan untuk tetap mandiri dan untuk mendapatkan laba sehingga dapat menunjang kelangsungan usaha BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat Kabupaten Lombok Tengah. Untuk dapat mengoptimalkan perannya dan mampu mempertahankan keberadaannya dalam perkembangan ekonomi dunia yang semakin terbuka dan kompetitif di BUMD PT. Lombok Tengah Bersatu, perlu menumbuhkan budaya profesionalisme antara lain melalui pembinaan pengurusan dan pengawasannya yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good coorporate governance) 24. Penjelasan pasal 8 berubah menjadi penjelasan pasal 7 dengan penyesuaian rumusan. Pasal 8 Ayat (1) Jumlah nominal modal dasar PT. Lombok Tengah Bersatu akan dicantumkan dalam Anggaran Dasar setelah dilakukan kajian kelayakan (feasibility study) dan sesuai dengan business plan dari perusahaan ini.

pariwisata, penerbangan, infrastruktur, perbankan, investasi, asuransi, dan usaha lain sesuai kebutuhan, sebagai upaya ekstensifikasi pendapatan daerah maupun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun demikian, sebagai badan usaha diupayakan untuk tetap mandiri dan untuk mendapatkan laba sehingga dapat menunjang kelangsungan usaha PT. Lombok Tengah Bersatu untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat Kabupaten Lombok Tengah. Untuk dapat mengoptimalkan perannya dan mampu mempertahankan keberadaannya dalam perkembangan ekonomi dunia yang semakin terbuka dan kompetitif di PT. Lombok Tengah Bersatu, perlu menumbuhkan budaya profesionalisme antara lain melalui pembinaan pengurusan dan pengawasannya yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good coorporate governance)

Pasal 7 Ayat (1) Jumlah nominal modal dasar PT. Lombok Tengah Bersatu akan dicantumkan dalam Anggaran Dasar setelah dilakukan kajian kelayakan (feasibility study) dan sesuai dengan business plan perusahaan. Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas

25.

Jumlah pasal penjelasan

Jumlah pasal penjelasan sampai dengan Jumlah pasal penjelasan sampai dengan Pasal 34 Pasal 32

35 | P a g e

Hasil pembahasan sebagaimana kami paparkan di atas , sesuai dengan pendapat

dan

persetujuan masing-masing Fraksi yang tergabung dalam Panitia Khusus I DPRD Kabupaten Lombok Tengah berikut rekomendasinya sebagaimana terlampir. Dan Pendapat Fraksi-Fraksi tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Panitia Khusus I DPRD Kabupaten Lombok Tengah ini.

III. P E N U T U P Demikian Laporan Panitia Khusus I DPRD Kabupaten Lombok Tengah ini kami sampaikan, selanjutnya Panitia Khusus I DPRD Kabupaten Lombok Tengah berharap, kiranya laporan ini dapat menjadi refrensi utama bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Lombok Tengah untuk mengambil keputusan lebih lanjut dalam Rapat Paripurna yang terhormat ini. Terima kasih atas perhatian hadirin yang kami hormati, dan mohon maaf apabila ada hal-hal yang kurang berkenan. Akhirnya dengan mengharap ridho Allah SWT, semoga apa yang telah kita hasilkan bersama ini dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lombok Tengah dan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Amin Ya-Robbalalamin Billahitaufiqwalhidayah Wassalamualaikum Wr. Wb.

Praya, 5 Juli 2011 Panitia Khusus I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Tengah Ketua, Wakil Ketua,

Suhardiman, SH 36 | P a g e

Isro, SH

Anggota-anggota

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Drs. H. Karim Abdurrahim H.L. Kelan, S.Pd Anggrat Drs. Jumali H.M. Rais Ishak, SH Maskuta Rambitan, SP Ahmad Ziadi, SIP Akhmad Husyairi, S.PdI Lalu Syarif Tamjidillah, S.PdI Srianah H.L. Suriada, SH Ihwan Sutrisn, S.Pd H.M. Mutawalli, S.Sos, MM Hj.Siti Zarah, SH Muslihin H.Lalu Darmawan, SH M. Humaidi, ST Lalu Mashudi, SH Suratman Lalu Masud

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

37 | P a g e