Salinan PROVINSI JAWA TENGAH -...

28
Salinan PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN DPRD KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 17 TAHUN 2014 T E N T A N G PERSETUJUAN ATAS TINDAK LANJUT LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2013 PIMPINAN DPRD KABUPATEN GROBOGAN Menimbang : a. bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 5, pasal 6 dan Pasal 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Terhadap Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan, telah dibentuk Panitia Khusus II Tahun 2014 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Grobogan yang bertugas membahas dan menyempurnakan Rancangan Peraturan Kabupaten Grobogan tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Grobogan TA. 2013 dan membahas Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan Tahun Anggaran 2013; b. bahwa berdasarkan Laporan Hasil Rapat Kerja Panitia Khusus II Tahun 2014 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Grobogan Nomor : 6 / PANSUS II - 2014 / VI / 2014 tentang Pembahasan dan Penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Grobogan TA. 2013 dan Pembahasan LHP BPK RI secara aklamasi 34 (tiga puluh empat) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Grobogan yang hadir telah menyetujui laporan dimaksud untuk ditetapkan menjadi Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Grobogan;

Transcript of Salinan PROVINSI JAWA TENGAH -...

Page 1: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

Salinan

PROVINSI JAWA TENGAH

KEPUTUSAN DPRD KABUPATEN GROBOGAN

NOMOR 17 TAHUN 2014

T E N T A N G

PERSETUJUAN ATAS TINDAK LANJUT LAPORAN HASILPEMERIKSAAN BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH TERHADAP

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GROBOGANTAHUN ANGGARAN 2013

PIMPINAN DPRD KABUPATEN GROBOGAN

Menimbang : a. bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 5, pasal 6 danPasal 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2010tentang Pedoman Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DewanPerwakilan Rakyat Daerah Terhadap Tindak Lanjut HasilPemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan, telah dibentukPanitia Khusus II Tahun 2014 Dewan Perwakilan RakyatDaerah Kabupaten Grobogan yang bertugas membahas danmenyempurnakan Rancangan Peraturan Kabupaten Grobogantentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD KabupatenGrobogan TA. 2013 dan membahas Laporan Hasil PemeriksaanBPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah KabupatenGrobogan Tahun Anggaran 2013;

b. bahwa berdasarkan Laporan Hasil Rapat Kerja Panitia KhususII Tahun 2014 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenGrobogan Nomor : 6 / PANSUS II - 2014 / VI / 2014 tentangPembahasan dan Penyempurnaan Rancangan PeraturanDaerah Kabupaten Grobogan tentang PertanggungjawabanPelaksanaan APBD Kabupaten Grobogan TA. 2013 danPembahasan LHP BPK RI secara aklamasi 34 (tiga puluhempat) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenGrobogan yang hadir telah menyetujui laporan dimaksud untukditetapkan menjadi Keputusan Dewan Perwakilan RakyatDaerah Kabupaten Grobogan;

Page 2: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

2

c. bahwa untuk maksud tersebut huruf a dan huruf b diatas,perlu ditetapkan dengan Keputusan Dewan Perwakilan RakyatDaerah Kabupaten Grobogan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang PembentukanDaerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi JawaTengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor42);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437)sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang PerubahanKedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4548);

7. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MajelisPermusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, DewanPerwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 123,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5043);

Page 3: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

3

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5234);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang PedomanPembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4593);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang PedomanPenyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat DaerahTentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 22,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5104);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan AtasPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2010 tentangPedoman Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah terhadap Tindak Lanjut Hasil PemeriksaanBadan Pemeriksa Keuangan;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentangPembentukan Produk Hukum Daerah;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 11 Tahun 2012tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah KabupatenGrobogan Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah KabupatenGrobogan Tahun 2012 Nomor 10);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 3 Tahun 2013tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Grobogan TahunAnggaran 2012 (Lembaran Daerah Kabupaten Grobogan Tahun2013 Nomor 3);

Page 4: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

4

17. Peraturan Daerah Kabupaten Grobogan Nomor 5 Tahun2013 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah Kabupaten Grobogan Tahun Anggaran 2013(Lembaran Daerah Kabupaten Grobogan Tahun 2013 Nomor5);

18. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah KabupatenGrobogan Nomor 1 Tahun 2010 tentang Tata Tertib DewanPerwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Grobogan.

Memperhatikan : 1. Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa KeuanganRepublik Indonesia Perwakilan Jawa Tengah Nomor :429/LHP/BPK/XVIII.SMG/12/2013 tanggal 13 Desember2013 atas Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 dan 2013(s.d Triwulan III) pada Pemerintah Kabupaten Grobogan dalamrangka Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu.

2. Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa KeuanganRepublik Indonesia Perwakilan Jawa Tengah Nomor :22A/LHP/BPK/XVIII.SMG/04/2014 tanggal 25 April 2014atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah KabupatenGrobogan Tahun Angggaran 2013.

3. Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa KeuanganRepublik Indonesia Perwakilan Jawa Tengah Nomor :22B/LHP/BPK/XVIII.SMG/04/2014 tanggal 25 April 2014atas Sistem Pengendalian Intern dalam kerangka PemeriksaanLaporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten GroboganTahun Anggaran 2013.

4. Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa KeuanganRepublik Indonesia Perwakilan Jawa Tengah Nomor :22C/LHP/BPK/XVIII.SMG/04/2014 tanggal 25 April 2014atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangandalam kerangka Pemeriksaan Laporan Keuangan PemerintahDaerah Kabupaten Grobogan Tahun Anggaran 2013.

5. Laporan Hasil Rapat Kerja Panitia Khusus II Tahun 2014Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten GroboganNomor : 6 / PANSUS II - 2014 / VI / 2014 tentangPembahasan dan Penyempurnaan Rancangan PeraturanDaerah Kabupaten Grobogan tentang PertanggungjawabanPelaksanaan APBD Kabupaten Grobogan TA. 2013 danPembahasan LHP BPK RI.

Page 5: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

5

M E M U T U S K A N :

Menetapkan :

KESATU : Menyetujui atas Tindak Lanjut Pemeriksaan BPK RI PerwakilanProvinsi Jawa Tengah sebagaimana Laporan Hasil Rapat KerjaPanitia Khusus II Tahun 2014 DPRD Kabupaten Grobogan Nomor :6 / PANSUS II - 2014 / VI / 2014 tentang Pembahasan danPenyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah KabupatenGrobogan tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBDKabupaten Grobogan TA. 2013 dan Pembahasan LHP BPK RI, yangberisi Klarifikasi, Kesimpulan dan Saran-saran.

KEDUA : Klarifikasi, Kesimpulan dan Saran-saran atas Tindak Lanjut HasilPemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengahsebagaimana Diktum KESATU Keputusan ini selengkapnyasebagaimana Lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkandari Keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di PurwodadiPada tanggal 20 Juni 2014

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHKABUPATEN GROBOGAN

KETUA,

ttd

SRI SUMARNI

ASLI : Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:1. Pimpinan DPRD Kabupaten Grobogan.2. Bupati Grobogan.3. Sekretaris DPRD Kabupaten Grobogan.

Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIS DPRD

KABUPATEN GROBOGAN

H. PANGKAT DJOKO WIDODONIP. 19591024 198303 1 015

Page 6: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

6

SalinanLampiran : Keputusan DPRD Kab. Grobogan

Nomor : 17 Tahun 2014Tanggal : 20 Juni 2014

HASIL KLARIFIKASI, KESIMPULAN DAN SARANATAS TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

1. HASIL KLARIFIKASI

Eksekutif menyampaikan klarifikasi dan penjelasan tindak lanjut atastemuan-temuan BPK RI dan disampaikan bahwa Pemerintah Daerah telahmembentuk Tim Tindak Lanjut sebagaimana Keputusan Bupati Grobogan Nomor: 900 / 407 / 2014 tentang Pembentukan Tim Tindak Lanjut Laporan HasilPemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) diKabupaten Grobogan Tahun 2014. Di samping itu juga telah menyusun rencanaaksi (Action Plan) tindak lanjut atas temuan-temuan BPK RI terhadap LaporanKeuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan Tahun Anggaran 2013dengan waktu pelaksanaan penyelesaian tindak lanjut selama 60 (enam puluh)hari setelah LHP BPK RI diterima. Selain itu juga telah mengundang semuaSKPD terkait dengan temuan BPK untuk menyusun langkah-langkahpenyelesaian tindak lanjutnya.

Setelah dilakukan pembahasan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RIatas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah TA. 2013 dan Belanja DaerahKabupaten Grobogan TA. 2012 dan 2013 (s/d Triwulan III) dalam Rapat KerjaPansus II Tahun 2014 bersama TAPD Kabupaten Grobogan dan SKPD terkaitdalam rangka klarifikasi dan penjelasan atas temuan-temuan BPK, makaanggota Panitia Khusus II Tahun 2014 DPRD Kabupaten Groboganmenyampaikan tanggapannya sebagai berikut :

a. PEMERIKSAAN DENGAN TUJUAN TERTENTU ATAS BELANJA DAERAHTAHUN ANGGARAN 2012 DAN 2013 (SAMPAI DENGAN TRIWULAN III)PADA PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN.

SKPD-SKPD yang terdapat temuan pada Pemeriksaan dengan TujuanTertentu Atas Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012 dan 2013 (SampaiDengan Triwulan III) Pada Pemerintah Kabupaten Grobogan sudahmenindaklanjuti hasil temuan tersebut. Hasil tindak lanjut itu akan dibawake BPK RI Perwakilan Jawa Tengah untuk dimintakan persetujuan padatanggal 24 s/d 26 Juni 2014 pada Pembahasan Tindak Lanjut Pertama.

Page 7: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

7

b. SISTEM PENGENDALIAN INTERN

1) Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Belum Disajikan Secara Memadai

Dari hasil pemeriksaan diperoleh hal-hal sbb :

a) Pemerintah Kabupaten Grobogan belum menyajikan piutang hasilpelimpahan pengelolaan pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Perkotaandan Perdesaan (P2) tahun 2001 sampai dengan 2012 dari PemerintahPusat.

b) Terdapat perbedaan data piutang berdasarkan BAST dengan datayang termuat dalam Sistem Manajemen Informasi Obyek Pajak(SISMIOP).

Kondisi ini mengakibatkan nilai Piutang PBB tidak dapat diyakinikewajarannya.

Hal tersebut disebabkan karena :

Kepala DPPKAD belum melakukan validasi data Piutang PBB yangditerima secara memadai.

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :

a) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala DPPKAD untukberkoordinasi dengan KPP Pratama Blora untuk melakukanpemutakhiran data Piutang PBB.

b) Kepala DPPKAD Kabupaten Grobogan memerintahkan Kepala BidangPendapatan untuk berkoordinasi dengan KPP Pratama Blora untukmelakukan pemutakhiran data Piutang PBB.

c) Verifikasi data piutang PBB yang dilimpahkan sejak tanggal 4 Januari2013, sehingga dapat dilihat dan dapat disajikan dengan data yangmutahir dan valid yang By Name dan By NOP.

Tindak lanjut DPPKAD :

a) DPPKAD telah mengadakan koordinasi dengan KPP Pratama Bloradan didapatkan data piutang PBB yang benar adalah sejumlah 6,5Milyar.

b) Hasil verifikasi data piutang PBB dengan KPP Pratama Blora telahdisampaikan ke BPK tinggal menunggu hasilnya.

c) Piutang PBB sebesar 6,5 Milyar tersebut telah terbayar sebesar 4,5Milyar.

d) DPPKAD akan berkoordinasi dengan KPP Pratama Blora untukmelakukan penyesuaian data SISMIOP.

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut.

Page 8: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

8

2) Pengelolaan Persediaan per 31 Desember 2013 Kurang Memadai

Dari hasil pemeriksaan diperoleh hal-hal sbb :a) Persediaan berupa barang yang akan dihibahkan kepada masyarakat

berbentuk konstruksi yang awalnya dicatat sebagai Aset Tetap masihbelum ditindaklanjuti dengan penyerahan kepada masyarakat padaDinas Pengairan dan Sekretariat Daerah.

b) Pencatatan Persediaan berupa karcis retribusi tidak sama antaracatatan dengan fisiknya, hal tersebut terjadi padaDisperindagtamben.

c) Persediaan berupa obat di Instalasi Farmasi RSUD dr R. SoedjatiSoemodihardjo yang sudah rusak/kadaluarsa belum dimusnahkan.

d) Persediaan yang disajikan di Neraca belum termasuk realisasi BelanjaBarang yang akan diserahkan kepada masyarakat pada Dinas CiptaKarya Tata Ruang dan Kebersihan (DCTK).

Hal tersebut mengakibatkan penyajian saldo Persediaan senilaiRp.6.600.349.118,00 tidak dapat diyakini kewajarannya.

Hal tersebut disebabkan karena :a) Pengurus Barang dan/atau Penyimpan Barang belum memahami

tugas dan tanggungjawabnya dalam pengelolaan Persediaan;b) Kepala SKPD selaku Pengguna Barang kurang maksimal dalam

melakukan pengawasan atas pengelolaan Persediaan.

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :a) Sekretaris Daerah

(1) Bupati Grobogan memerintahkan Sekretaris Daerah untukmenindaklanjuti penyerahan aset berupa pasar desa.

(2) Sekretaris Daerah memerintahkan Kepala Bagian TataPemerintahan untuk menindaklanjuti penyerahan aset berupapasar desa.

(3) Tindak Lanjut Bag. Tapem :Sudah menindaklanjuti dengan penyerahan asset berupakonstruksi Pasar Desa sejumlah 17 Pasar Desa yang tersebar di13 Desa di Kab. Grobogan

(4) Tindak Lanjut Bag. Umum :Sudah ditindaklanjuti dengan penyerahan asset berupaKonstruksi Bangunan Pagar Keliling eks. Kawedanan Kradenandan Grobogan.

b) Dinas Pengairan(1) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala Dinas Pengairan untuk

menindaklanjuti penyerahan aset berupa bangunan air kepadapemerintah desa.

Page 9: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

9

(2) Tindak Lanjut Dinas Pengairan :(a) Pengurus barang/ Penyimpan Barang dalam waktu

mendatang setelah dilaksanakan pemeriksaan oleh BPK – RIakan lebih cermat dan konsisten dalam hal pengelolaanpersediaan yang berada di lingkungan Dinas PengairanKabupaten Grobogan.

(b) Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Grobogan dalam waktumendatang setelah Pemeriksaan BPK – RI akan melakukanpengawasan atas pengelolaan Persediaan secara maksimal.

(c) Akan segera memproses Berita Acara Serah Terima kepadaMasyarakat penerima Hibah.

c) Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi(1) Disperindagtamben sudah melakukan identifikasi stock opname

atas persediaan karcis yang dikelola mulai tgl. 8 Februari 2014s/d sekarang.

(2) Disperindagtamben mulai tgl. 8 Februari 2014 melakukanperhitungan benda berharga (karcis) secara kontinyu baikpersediaan maupun saldo tiap akhir bulan.

d) Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan(1) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala DCTK untuk melakukan

inventarisasi Belanja Barang yang akan diserahkan kepadamasyarakat dan menindaklanjutinya dengan proses penyerahan.

(2) Bupati Grobogan mengeluarkan Kep. Bupati Grobogan Nomor :028/321/2024 Persetujuan Penghapusan Barang Milik Daerahpada Setda Kab. Grobogan.

(3) Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kab.Grobogan memerintahkan kepada :(a) Pengurus Barang dan /atau Penyimpan barang untuk

melakukan koreksi dokumen barang persediaan khususnyaterhadap barang yang akan diserahkan kepada Masyarakat.

(b) PPK-SKPD untuk melakukan koreksi penambahan SaldoPersediaan per 31 Desember 2013 pada Neraca per 31Desember 2013.

(c) Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan sudahmenyerahkan kepada Pemerintah Desa berupa Berita AcaraPenyerahan Aset kepada 13 Desa yang ditindak lanjuti denganKeputusan Setda Kab. Grobogan Nomor : 028/96/2014tentang Penghapusan Barang Milik Daerah pada Setda Kab.Grobogan

(d) Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan mengirimsurat kepada Bendahara Pengelola Barang untuk menghapusdari daftar inventarisasi Barang Milik Daerah.

Page 10: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

10

e) RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo.(1) Bupati Grobogan memerintahkan Direktur RSUD dr. R. Soedjati

Soemodiardjo untuk memproses pemusnahan obat kadaluwarsa;(2) Direktur RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo sedang memproses

pemusnahan obat kadaluwarsa yang sebelumnya akan dikaji olehtim pengkaji;

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut, dan memberikan saran sebagai berikut :a) Untuk obat-obatan yang telah kadaluarsa untuk segera dilakukan

pemusnahan dan kedepannya agar disediakan tempatpenyimpananyang benar-benar terpisah dengan obat-obatan yangmasih baik.

b) Agar dilakukan monitoring secara berkala terhadap masakadaluwarsa obat-obatan.

3) Nilai Investasi Non Pemanen Sebesar Rp 240.000.000,- dalam Neracatidak Menggambarkan Kondisi yang Sebenarnya.

Dari hasil pemeriksaan diperoleh hal-hal sbb :a) Pengembangan Ternak Kambing 2006

Selama tahun 2008 sampai dengan 2012 tidak ada pengembalianpinjaman maupun penyetoran atas hasil ternak kepada BadanKetahanan Pangan. Pada saat BPK melakukan pemeriksaanpendahuluan atas LKPD Kab. Grobogan, Badan Ketahanan pangantidak dapat menyajikan data pengembangan atas perguliran dana.

b) Pengembangan Ternak Kambing 2007Kondisi sebagian besar pemberian pinjaman macet, sampai dengantahun 2013 belum pernah ada pengembalian dana dari kelompokDesa.

c) Usaha Pengolahan Emping Jagung dan Emping MlinjoKurangnya koordinasi antara BKP dengan DPPKAD mengakibatkanpengembalian atas investasi non permanen tersebut dicatat sebagaipendapatan dan tidak mengurangi investasi.

Kondisi tersebut diatas mengakibatkan penyajian investasi nonpermanen sebesar Rp. 240.000.000,00 tidak dapat diyakinikebenarannya

Hal tersebut disebabkan karena :Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) belum menatausahakanpengelolaan Investasi Non Permanen secara memadai.

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :a) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala BKP agar :

(1) Melakukan inventarisasi untuk pemutakhiran aset danapinjaman/perguliran yang menjadi tanggung jawabnya;

Page 11: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

11

(2) Menyajikan dana investasi non permanen dengan menggunakanmetode NRV.

b) Tindak Lanjut Badan Ketahahan Pangan :(1) Melakukan inventarisasi untuk pemutakhiran aset dana

pinjaman/perguliran;(2) Badan Ketahanan Pangan melakukan pertemuan dengan 12

kelompok penerima dana. Badan Ketahanan Pangan diharapkandana yang sudah diberikan bisa dikembalikan ke Kas Daerahpada tahun 2014 ini, sehingga nilai yang disajikan dapat sesuaidengan nilai yang sebenarnya;

(3) Dari 12 Kelompok, sudah 10 Kelompok yang menyanggupi akanmengembalikan dana pada tahun 2014.

(4) Badan Ketahanan Pangan sudah mengembalikan Modal / Pokokyang digulirkan kepada Usaha Pengolahan Emping Jagung danEmping Mlinjo sebesar Rp.20.000.000,- dan Bunga sebesar Rp4.000.000,-.

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut.

4) Kelemahan Pengendalian Intern atas Aset Tetap

Dari hasil pemeriksaan diperoleh hal-hal sbb :Ditemukannya kelemahan pengendalian intern, terutama dalamlingkungan pengendalian. Terdapat kelemahan dalam halpengadministrasian, pencatatan, maupun penilaian Aset Tetap.Permasalahnya sebagai berikut :a) Pengelolaan Aset Tetap belum menggunakan sistem informasi

terkomputerisasi. Meskipun sudah tersedia aplikasi Sistem InformasiManajemen Daerah-Barang Milik Daerah (SIMD-BMD) namun belumdigunakan.

b) Aset Tetap yang direklisifikasi ke Aset Lainnya belum semua dapatdiindentifikasi.

c) Aset Tetap berupa kendaraan yang direklasifikasi ke Aset Lainnyaternyata merupakan kendaraan yang salah catat.

d) Penyampaian Daftar Aset Tetap tidak tertib.e) Pegawai yang ditempatkan sebagai Pengurus Barang pada SKPD,

terutama pada sekolah-sekolah di bawah Dinas Pendidikan belumpernah mengikuti pendidikan/bimbingan teknis sebagai PengurusBarang.

Kondisi tersebut mengakibatkan penyajian Aset Tetap-Tanah senilaiRp.14.085.166.000,00, Aset Tetap-Peralatan dan Mesin senilaiRp.87.972.008.114,64, Aset Tetap-Gedung dan Bangunan senilaiRp.334.972.425,975,22, Aset Tetap-Jalan Irigasi dan Jaringan senilaiRp.507.562.158,00, Aset Tetap-Aset Tetap Lainnya senilaiRp.61.265.033.615,29 dan Aset Lainnya-Aset Lain-lain senilaiRp.147.341.405.521,00 tidak dapat diyakini kewajarannya

Page 12: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

12

Hal tersebut disebabkan karena :Kurangnya komitmen dari kepala SKPD tentang pelaksanaaninventarisasi dan peningkatan kompetensi Pengurus Barang.

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :a) Bupati Grobogan memerintahkan Sekretaris Daerah, Kepala DPPKAD,

Kepala Dinas Bina Marga, Kepala Dinas Kesehatan, Sekretaris DPRD,Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Kepala Dinas Pendidikanuntuk melaksanakan inventarisasi Aset Tetap secara konsisten;

b) Sekretaris Daerah selaku pengelola Barang Milik Daerahmemerintahkan semua Kepala SKPD untuk melaksanakaninventarisasi Aset Tetap secara konsisten;

c) Kepala SKPD memerintahkan kepada Pengurus Barang untuk untukmelaksanakan inventarisasi Aset Tetap secara konsisten;

d) Kepala DPPKAD akan mengusulkan permohonan penghapusan asetkepada DPRD;

e) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala DPPKAD selaku PembantuPengelola Barang Milik Daerah untuk melaksanakan pelatihan terkaitpenatausahaan barang kepada Pengurus Barang;

f) Kepala DPPKAD selaku Pembantu Pengelola Barang Milik Daerahmelaksanakan pelatihan terkait penatausahaan barang kepadaPengurus Barang.

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut, dan memberikan saran sebagai berikut :a) Untuk segera mengoptimalkan penggunaan SIMDA-BMDb) Aset tanah sebagai hasil tukar guling, seperti di Dinas Pendidikan

untuk segera diinvetarisasi dan dicatat sebagai aset Pemkab.

5) Pengamanan Kepemilikan Aset Tetap Tanah Kurang Memadai

Dari hasil pemeriksaan diperoleh hal-hal sbb :a) Sertikat hak pakai atas nama Pemerintah Kabupaten Grobgan ada

yang tidak ditemukan saat dilakukan pemeriksaan fisik.b) Pengadaan tanah tidak ditindaklanjuti dengan pemasangan tanda

batas.c) Aset Tanah yang dimiliki belum semuanya bersertifikat atas nama

Pemerintah Kabupaten Grobogan.

Hal tersebut disebabkan karena :Kepala DPPKAD selaku Pembantu Pengelola Barang Daerah kurangmemperhatikan pengamanan kepemilikan Aset Tanah.

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :a) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala DPPKAD supaya menelusuri

sertifikat tanah yang tidak ditemukan.

Page 13: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

13

b) Kepala DPPKAD berkoordinasi dengan Kantor Pertanahan KabupatenGrobogan guna menelusuri sertifikat yang tidak ditemukan.

c) Kepala DPPKAD memerintahkan Kepala Bidang Aset Daerah untukmemasang tanda batas atas aset tanah milik Pemerintah KabupatenGrobogan.

d) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala DPPKAD berkoordinasidengan Kantor Pertanahan Kabupaten Grobogan untuk melakukanproses pensertifikatan tanah secara bertahap.

e) Kepala DPPKAD berkoordinasi dengan Kantor Pertanahan KabupatenGrobogan untuk melakukan proses pensertifikatan tanah secarabertahap

Tindak lanjut dari DPPKAD :

Sudah dilakukan koordinasi dengan BPN, sertifikat tanah yang tidakditemukan, datanya sudah ada di BPN, tinggal menunggu duplikatsertifikat tersebut

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut, dan memberikan saran sebagai berikut :- Agar pada Tahun Anggaran 2015 disediakan kembali anggaran untuk

persertifikatan tanah, sehingga semua aset milik PemerintahKabupaten Grobogan bersertifikat.

6) Pengelolaan Aset Tetap Peralatan dan Mesin Berupa KendaraanBermotor Tidak Tertib

Dari hasil pemeriksaan diperoleh hal-hal sbb :

a) Bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB) atas nama PemerintahKabupaten Grobogan ada yang tidak ditemukan saat dilakukanpemeriksaan fisik.

b) BPKB atas nama Pemerintah Kabupaten Grobogan tidak semuadisimpan oleh Bidang Aset Daerah DPPKAD.

Hal tersebut disebabkan karena :

a) Pengelola Barang Daerah kurang memperhatikan pengamanankepemilikan Aset Peralatan dan Mesin berupa Kendaraan Bermotor.

b) Kepala SKPD, dalam hal ini Dinas Kesehatan, RSUD dr. R. SoedjatiSoemodihardjo, Bagian Umum Sekretariat Daerah dan Kantor ArsipDaerah tidak mematuhi Peraturan Daerah Kabupaten GroboganNomor 4 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :

a) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala DPPKAD untuk menelusuribukti pemilikan kendaraan bermotor yang tidak ditemukan.

b) Kepala DPPKAD memerintahkan Kepala Bidang Aset Daerah untukmenelusuri bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB) yang tidak

Page 14: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

14

ditemukan, apa bila tidak ditemukan akan mengajukan permohonanduplikasi BPKB.

c) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan, DirekturRSUD dr. R. Soedjati Soemodihardjo, dan Kepala Bagian UmumSekretariat Daerah supaya menyerahkan bukti pemilikan kendaraanbermotor atas nama Pemerintah Kabupaten Grobogan ke PengelolaBarang.

d) Kepala DPPKAD berkoordinasi terkait dengan BPKB yang masihdisimpan pada Dinas Kesehatan, RSUD dr. R. SoedjatiSoemodihardjo, dan Bagian Umum Sekretariat Daerah, agardiserahkan dan disimpan di Bidang Aset DPPKAD (dibuktikan denganBAST).

e) Tindak Lanjut Dinas Kesehatan :Berdasarkan Surat Nomor : 10/BPK/LKPD-Grobogan/IV/2014memberikan komentar instansi yang berisi : Dengan ini menyatakandengan sesungguhnya bahwa BPKB Kendaraan Dinas Roda Dua

memang benar-benar ada dan tersimpan di SKPD Dinas KesehatanKabupaten Grobogan (daftar terlampir). Dan kami siapmengembalikan BPKB tersebut ke Pemerintah Kabupaten Groboganmelalui SKPD DPPKAD Kabupaten Grobogan.

f) Tindak Lanjut Bag. Umum :Sudah menindaklanjuti dengan Penyerahan Bukti PemilikanKendaraan Bermotor (BPKB), pada unit Pengelola Aset Daerah(DPPKAD).

Klarifikasi dari DPPKAD :

- Semua SKPD sudah menyerahkan BPKB ke DPPKAD

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut.

7) Penambahan Aset Tetap Gedung dan Bangunan Yang Bersumber dariDAK Bidang Pendidikan Tidak dapat Diyakini Keandalannya

Dari hasil pemeriksaan diperoleh hal-hal sbb :

a) Pekerjaan Pembangunan Ruang di beberapa sekolah menghasilkangedung dan meubelair, namun semua tercatat dalam aset gedung danbangunan.

b) Bangunan lama yang direhab masih dicatat sesuai hargaperolehannya.

Kondisi tersebut mengakibatkan penyajian saldo Aset Gedung danBangunan senilai Rp 68.096.852.000,00 tidak dapat diyakinikebenarannya.

Page 15: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

15

Hal tersebut disebabkan karena :

Kepala Dinas Pendidikan selaku Pimpinan SKPD Pendidikan kurangoptimal dalam mengkoordinasikan sekolah-sekolah dalam pencatatanasetnya.

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :

a) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan agarmengkoordinasikan pencatatan aset pada sekolah-sekolah denganmempedomani ketentuan dalam pengelolaan aset dan melaporkankepada DPPKAD.

b) Kepala Dinas Pendidikan memerintahkan kepada : Sekretaris, Ka.Sub Bag. Umum dan Pengurus Barang untuk menyelesaikan laporanAset untuk UPTD dan Sekolah (SD, SMP dan SMK Negeri).

c) Mengadakan Koordinasi dengan SKPD terkait yaitu DPPKAD Kab.Grobogan (Bidang Aset).

d) Langkah – langkah yang ditempuh :(1) Mengadakan rapat Pengelola Aset (Pengurus Barang dan

Operator) UPTD dan Sekolah (SMP, SMA, SMK) secara bertahapuntuk validasi data Aset.

(2) Melaksanakan klarifikasi Hasil Sensus BMD 2013 dengan PT.AKA Jakarta ke UPTD Pendidikan Kecamatan se-KabupatenGrobogan, UPTD dan sekolah (SMP, SMA, SMK) yang kesulitanmembuat Laporan Aset sehingga dapat segera menyelesaikan.

(3) Melakukan bimbingan/ membantu Pengelola Aset.(4) Merencanakan mengadakan Bintek Pengelolaan Aset (Kegiatan

APBD 2014) dengan materi Aplikasi SIMDA BMD

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut.

8) Sistem Pengendalian Intern atas Prosedur Pendataan, Penetapan danPenagihan Pajak dan Retribusi di DPPKAD Belum SepenuhnyaMemadai

Dari hasil pemeriksaan diperoleh hal-hal sbb :

a) Pemisahan fungsi atas siklus pengelolaan pendapatan belumsepenuhnya dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok masing-masingfungsi.

b) Selama Tahun Anggaran 2013 belum dilakukan pendataan ataspotensi pendapatan.

c) Penetapan beberapa jenis pajak dengan metode self assesment belumdidukung dasar penentuan nilai pajak.

d) Data tunggakan pajak dan retribusi belum digunakan secara optimaldalam rangka penagihan.

Page 16: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

16

Hal tersebut disebabkan karena :

Kepala DPPKAD tidak menjalankan pengendalian pelaksanaan tugaspokok dan funsgi di bidang pendapatan.

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :

a) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala DPPKAD untuk melakukanpembinaan kepada pejabat di Bidang Pendapatan DPPKAD agarmenjalankan tugas sesuai tugas pokok dan fungsinya.

b) Kepala DPPKAD Kabupaten Grobogan memerintahkan Kepala BidangPendapatan agar menjalankan tugas sesuai tugas pokok danfungsinya.

c) Kepala Bidang Pendapatan memerintahkan Kasie untuk menjalankantugas sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut, dan memberikan saran sebagai berikut :a) Agar segera dilakukan pendataan potensi pajak secara menyeluruh.b) Agar segera dilakukan penertiban terhadap tempat-tempat usaha

yang tidak memiliki ijin usaha.

9) Pendapatan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan TidakMelalui Verifikasi oleh DPPKAD Kabupaten Grobogan

Dari hasil pemeriksaan diperoleh bahwa :

Selama Tahun Anggaran 2013, DPPKAD tidak melakukan penelitian atauverifikasi atas SSPD BPHTB. Hal ini dikarenakan adanya Surat EdaranKepala BPN Nomor : 5/SE/IV/2013 tentang Pendaftaran Hak atas Tanahatau Pendaftaran Peralihan hak atas Tanah yang mengatur bahwa KepalaKantor Wilayah BPN dan Kantor Wilayah Pertanahan tidak perlu terlebihdahulu melakukan pengecekan tanda bukti setoran pembayaran BPHTBpada instansi yang berwenang dan dapat langsung melakukan prosespendaftaran hak atas tanah atau pendaftaran peralihan atas tanah.Sehingga WP yang mendaftarkan hak atas tanah dan atau peralihan hakatas tanah tidak mengajukan permohonan penelitian SSPD BPHTBkepada Fungsi Pelayanan DPPKAD. Kondisi tersebut mengakibatkanteradinya potensi kekurangan pembayaran BPHTB dan tidakterpantaunya nilai BPHTB yang terutang.

Hal tersebut disebabkan karena :

a) Kebijakan Kepala BPN yang mengatur bahwa Kepala Kantor WilayahBPN dan Kepala Kantor Pertanahan tidak perlu terlebih dahulumelakukan pengecekan tanda bukti setoran pembayaran BPHTBkepada instansi yang berwenang;

b) Kurangnya koordinasi antara Pemerintah Kabupaten Grobogandengan BPN Kabupaten Grobogan mengenai mekanisme pembayaranBPHTB.

Page 17: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

17

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :

a) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala DPPKAD untukberkoordinasi dengan BPN Kabupaten Grobogan mengenaimekanisme pembayaran BPHTB, supaya DPPKAD dapat melakukanverifikasi terhadap pembayaran BPHTB.

b) Kepala DPPKAD Kabupaten Grobogan berkoordinasi dengan KepalaKantor BPN Kab. Grobogan, PPAT, Asosiasi Notaris dan Notaris diwilayah Kab. Grobogan sehingga menghasilkan Nota Kesepakatandengan BPN antara lain :

(1) Verifikasi BPHTB sepakat dilaksanakan di DPPKAD;(2) Pelaksanaan Verifikasi BPHTB dimulai tanggal 1 Juni 2014;(3) BPN dan DPPKAD akan mengirim surat kepada PPAT dan Notaris

tentang rencana Teknis Verifikasi BPHTB di DPPKAD.

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut.

10)Pengendalian atas Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial padaPemerintah Kabupaten Grobogan Kurang Memadai

Dari hasil pemeriksaan diperoleh hal-hal sbb :

a) Evaluasi terhadap usulan/proposal pengajuan hibah dan bantuansosial di beberapa SKPD masih kurang memadai.

b) Beberapa SKPD tidak tertib dalam penyampaian hasil evaluasi beruparekomendasi Kepala SKPD teknis kepada Bupati melalui TAPD.

c) Usulan/proposal pengajuan hibah dan bantuan sosial disampaikancalon penerima setelah penyampaian dan pembahasan KUA-PPAS.

d) Terdapat keterlambatan penyampaian laporan pertanggungjawabanoleh penerima hibah.

e) Kurangnya SDM dan kekurangpahamnya SKPD teknis untukmenyampaikan laporan monitoring dan evaluasi dari kegiatan hibahdan bantuan sosial kepada Bupati dan ditembuskan kepadaInspektorat selaku SKPD yang mempunyai tugas dan fungsipengawasan.

Hal tersebut disebabkan karena :

a) TAPD kurang cermat dalam melaksanakan evaluasi permohonanpemberian hibah dan bantuan sosial dari SKPD teknis sebagai bahanpenyusunan KUA-PPAS.

b) SKPD teknis kurang memahami kewajiban untuk menyampaikanlaporan monitoring dan evaluasi ke Bupati dengan tembusanInspektorat.

Page 18: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

18

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :

a) TAPD(1) Bupati memerintahkan kepada TAPD untuk melaksanakan

tahapan pemberian belanja hibah dan Bantuan Sosial sesuaidengan ketentuan yang berlaku.

(2) TAPD memerintahkan kepada SKPD untuk melaksanakanpentahapan pemberian belanja hibah dan belanja bantuan sosialmendasarkan Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 sebagaimanatelah diubah dengan Permendagri Nomor 39 Tahun 2012 danPerbup Nomor 35 Tahun 2012.

(3) TAPD memerintahkan SKPD untuk menyediakan pembiayaanguna melaksanakan monitoring dan evaluasi atas belanja hibahdan belanja bantuan sosial yang telah diberikan sertamelaporkan hasilnya kepada Bupati dengan tembusan InspekturKabupaten.

(4) TAPD akan lebih cermat dalam meneliti tanggal proposal yangdiajukan supaya sebelum pembahasan KUA dan PPAS.

(5) Memberikan kesempatan kepada SKPD yang belummenganggarkan kegiatan monitoring bantuan hibah supayamengajukan pada anggaran Perubahan APBD TA. 2014.

b) Sekretariat Daerah(1) Bupati Grobogan memerintahkan Sekretaris Daerah untuk

melaksanakan tahapan pelaksanaan belanja hibah sesuai denganketentuan yang berlaku dan memenuhi kewajiban melaksanakanmonitoring dan evaluasi serta melaporkan hasilnya kepada Bupatidengan tembusan kepada Inspektorat.

(2) Sekretaris Daerah memerintahkan Kepala Bagian Kesra agar :(a) Melaksanakan tahapan pelaksanaan belanja hibah sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.(b) Memenuhi kewajiban melaksanakan monitoring dan evaluasi

serta melaporkan hasilnya kepada Bupati dengan tembusankepada Inspektorat.

(3) Tindak Lanjut Bagian Kesra :(a) Pelaksanaan hibah akan berpedoman sesuai ketentuan yang

berlaku.(b) Melakukan monitoring dengan mengikutsertakan pegawai

Kecamatan.

c) Dinas Pendidikan(1) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan agar

melaksanakan tahapan pelaksanaan belanja hibah sesuai denganketentuan yang berlaku dan memenuhi kewajiban melaksanakanmonitoring dan evaluasi serta melaporkan hasilnya kepada Bupatidengan tembusan kepada Inspektorat.

Page 19: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

19

(2) Kepala Dinas Pendidikan memerintahkan kepada Sekretaris,Kepala Bidang PLS dan Kasie PAUD untuk segera memperbaikiusulan proposal bantuan hibah dan bantuan sosial.

(3) Mengadakan koordinasi dengan pihak lembaga terkait (penerimabantuan hibah dan bantuan sosial).

d) Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, BP3KB,Bapermas, BKP, Dinsosnakertrans, Disporabudpar(1) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa

dan Perlindungan Masyarakat, Kepala BP3KB, Kepala Bapermas,Kepala BKP, Kepala Dinsosnakertrans, Kepala Disporabudparagar melaksanakan tahapan pelaksanaan belanja hibah sesuaidengan ketentuan yang berlaku dan memenuhi kewajibanmelaksanakan monitoring dan evaluasi serta melaporkan hasilnyakepada Bupati dengan tembusan kepada Inspektorat.

(2) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat,Kepala BP3KB, Kepala Bapermas, Kepala BKP, KepalaDinsosnakertrans, Kepala Disporabudpar melaksanakan tahapanpelaksanaan belanja hibah sesuai dengan ketentuan yangberlaku.

(3) Mengadakan koordinasi dengan pihak lembaga terkait (penerimabantuan hibah dan bantuan sosial).

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut.

11)Kelemahan Pengendalian atas Anggaran Belanja Daerah

Dari hasil pemeriksaan diperoleh hal-hal sbb :

a) Pada Dinas Pendidikan, Belanja Pegawai Langsung dengan obyekUang untuk diberikan kepada Pelajar/Siswa berprestasidirealisasikan tidak sesuai dengan tujuan penganggarannya.

b) Pada Dinas Pendidikan, Penganggaran untuk kegiatan fisik berupaPembangunan Gedung atau Rehabilitasi Ruang Kelas untuk sekolahswasta dianggarkan pada Belanja Barang dan Jasa dengan obyekBelanja Barang yang akan Diserahkan kepada Masyarakat.Seharusnya menggunakan Belanja Hibah.

c) Belanja Modal di Dinas Pengairan dianggarkan untuk pekerjaan fisikyang dilaksanakan didesa dan hasilnya diserahkan kepadamasyarakat. Seharusnya menggunakan Belanja Barang dan Jasa.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa TAPD tidak menggunakanwewenangnya untuk melakukan pengendalian terhadap anggaran, haltersebut terbukti dengan adanya penganggaran dan realisasi BelanjaDaerah yang tidak tepat sebesar Rp 26.997.830.534,- yang terdiri dariBelanja Pegawai sebesar Rp 395.000.000,-, Belanja Barang dan Jasasebesar Rp.21.717.486.000,- dan Belanja Modal sebesar

Page 20: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

20

Rp.4.885.344.534,-.

Hal tersebut disebabkan karena :

a) Kepala SKPD tidak tepat dalam menganggarkan belanja daerah dandalam menyusun RKA SKPD;

b) TAPD Kabupaten Grobogan kurang cermat dalam melaksanakanpenganggaran belanja daerah.

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :

a) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan, KepalaDinas Pengairan agar lebih cermat dalam menganggarkan belanjadaerah dan menyusun RKA SKPD.

b) Bupati Grobogan memerintahkan TAPD Kabupaten Grobogan supayalebih cermat dalam melaksanakan penganggaran belanja daerah.

c) TAPD memerintahkan kepada Tim Peneliti RKA – DPA untuk lebihcermat dalam melaksanakan tugas penelitian RKA-DPA SKPD.

d) Tindak Lanjut Dinas Pendidikan :(1) Bantuan tersebut diberikan kepada siswa SMA/SMK yang berasal

dari keluarga kurang mampu sesuai usulan sekolah dengan buktisurat keterangan tidak mampu dari kelurahan/kecamatan.Bantuan secara tunai langsung diberikan kepada siswa tersebut.

(2) Kegiatan Beasiswa Siswa SMA/SMK yang berasal dari keluargakurang mampu sudah dilaksanakan sesuai petunjuk Nomor :900/00597/2013 Tanggal 22 Januari 2013 tentang PedomanTeknis Pelaksanaan Bantuan Keuangan Bidang Pendidikankepada Kabupaten Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013.

(3) Bahwa Bantuan Beasiswa Siswa SMA/SMK yang berasal darikeluarga kurang mampu berada dalam satu kode rekening, uangdiberikan kepada pelajar/siswa berprestasi (5.2.1.05.03) Namundalam pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan PedomanTeknis Pelaksanaan Bantuan Keuangan Bidang Pendidikankepada Kabupaten Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013.

(4) Adapun siswa yang mendapatkan Bantuan Beasiswa SiswaSMA/SMK yang berasal dari keluarga kurang mampu adalah :siswa kelas X, XI Tahun Pelajaran 2011/2012.

(5) Siswa berasal dari keluarga miskin (berdasarkan data yangdimiliki sekolah) dengan bukti : Surat keterangan daridesa/kelurahan atau kartu keluarga miskin atau hasil homevisit/kunjungan rumah, yatim dan/atau piatu dari keluargamiskin, jarak tempat tinggal jauh dari sekolah dan mengalamikesulitan transportasi, pertimbangan lain (misal kelainan fisik,korban musibah berkepanjangan, anak dari korban PHK) danindicator local lainnya yang bias dipertanggungjawabkan.

Page 21: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

21

(6) Ditetapkan oleh Bupati sebagai sekolah penerima bantuanBeasiswa Siswa SMA/SMK dari Keluarga Tidak MampuKabupaten Grobogan tahun 2013.

(7) Untuk kode rekening (5.2.1.05.03) pada dasarnya kode rekeningtersebut sama, namun dalam realisasinya dengan memasukkanse sub kode rekening beasiswa siswa miskin.

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut.

c. HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN

1) Pelaksanaan Kegiatan Belanja Modal pada Dinas Pendidikan TidakSesuai Kontrak

Realisasi beberapa kegiatan dari belanja modal yang sumber dananyaberasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Luncurantahun 2010, 2011 dan 2012. Dari hasil pemeriksaan diperoleh hal-halsebagai berikut :

a) Pelaksanaan Pengadaan Alat Elektronik Sarana PenunjangPembelajaran Tidak Sesuai Ketentuan

Pengiriman barang-barang dialihkan ke sekolah lain, karena sekolah-sekolah penerima yang disebutkan dalam SK Bupati telah menerimaperalatan sejenis pada tahun sebelumnya. Pengalihan tersebutdidasarkan pada surat keterangan dari PPTK. Selain itu, adanyaketidaksesuaian antara realisasi barang yang diterima dengankontrak. Ketidak sesuaian tersebut berupa kekurangan volumebarang yang mengakibatkan kelebihan bayar sebesarRp.7.672.200,00.

b) Pelaksanaan Pekerjaan Pengadaan Alat Laboratorium Bahasa SMPTidak Sesuai Kontrak

PC Computer Client maupun Computer Server tidak memilikisertifikat atau label COA (Certificate of Authenticity) sebagai buktikeaslian Sistem Operasi sesuai dengan persyaratan spesifikasi yangdiminta.

Hal tersebut disebabkan karena :

a) Kepala Dinas Pendidikan selaku Pengguna Anggaran belummelaksanakan pengendalian secara memadai atas pelaksanaankegiatan dari realisasi belanja modal pada SKPD yang menjaditanggungjawabnya;

Page 22: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

22

b) Pejabat Pembuatan Komitmen, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan,dan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan tidak cermat dalam menerimahasil pekerjaan.

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :

a) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan agarmempertanggungjawabkan indikasi kerugian sebesarRp.7.672.200,00 dan menyetorkan ke Kas Daerah.

b) Kepala Dinas Pendidikan memerintahkan kepada Kepala Bidanguntuk segera menindaklanjuti ketidaksesuaian pendistribusian.

c) Kepala Bidang memerintahkan PPTK untuk mengadministrasikanpengalihan secepatnya dan dibuatkan SK Bupati.

d) Kepala Bidang memerintahkan PPHP untuk memonitoring padasemua sekolah dan mengkoordinasikan dengan rekanan.

e) Dinas Pendidikan menindaklanjuti pengalihan pendistribusian alatperaga pada sekolah yang pernah mendapatkan alat peraga yangsama maupun pada sekolah yang diregrouping, dengan BApengalihan.

f) Dinas Pendidikan membuat SK Bupati tentang pengalihanpendistribusian alat peraga.

g) Dinas Pendidikan telah memanggil dan berkoordinasi dengan pihakrekanan (CV. Bintoro Mandiri).

h) Dinas Pendidikan telah memanggil dan berkoordinasi dengan pihakrekanan (CV. Putra Mandiri).

i) Dinas Pendidikan sudah menyerahkan sertifikat asli Sistem OperasiKomputer kepada BPK melalui Inspektorat.

Klarifikasi dari Dinas Pendidikan :

- CV. BM telah mengembalikan kelebihan pembayaran sebesarRp.7.672.200,00 ke Kas Daerah

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut.

2) Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan sebesar Rp.78.133.127,00belum disetorkan oleh Perangkat Desa Penawangan

Dari hasil pemeriksaan diperoleh hal-hal sbb :

Pengelolaan PBB tahun 2013 di Desa Penawangan diketahui realisasipembayaran sampai dengan 2 Januari 2014 masih nihil/nol. PerangkatDesa setempat menyatakan bahwa sebagian besar wajib pajak sudahmembayar kewajiban pajaknya namun belum disetorkan ke Kas Daerah.Uang tersebut masih dipegang oleh Koordinator PBB dan Kepala Dusunyang bertugas sebagai petugas pungut sebesar Rp.78.133.127,00.

Page 23: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

23

Hal tersebut disebabkan karena :

a) Kepala DPPKAD kurang optimal dalam mengawasi prosespemungutan dan penyetiran PBB yang melalui Pemerintah Desa;

b) Kepala DPPKAD kurang mensosialisasikan mekanisme pemungutandan penyetooran pajak daerah terutama PBB P2.

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :

a) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala DPPKAD supaya menarikdan menyetorkan Pendapatan PBB P2 sebesar Rp.78.133.127,00 dariKepala Desa Penawangan ke Kas Daerah.

b) Kepala DPPKAD memerintahkan Kepala Bidang Pendapatan supayamenarik dan menyetorkan Pendapatan PBB P2 sebesarRp.78.133.127,00 dari Kepala Desa Penawangan ke Kas Daerah.

c) DPPKAD bekerjasama dengan Kejaksaan untuk menarik tunggakanPBB.

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut, dan memberikan saran agar kepada petugaspemungut pajak di desa-desa diberikan insentif sehingga dapatmenghindari adanya pajak yang tidak disetor oleh petugas pemungutpajak ke Kas Daerah

3) Pemeliharaan atas Pekerjaan Peningkatan Jalan Desa LedokdawanKecamatan Geyer Tidak Dilaksanakan Sesuai Ketentuan

Dari hasil pemeriksaan diperoleh hal-hal sbb :

Diketahui bahwa terdapat kerusakan pada beberapa bagian pekerjaanyang belum diperbaiki oleh penyedia. Kerusakan tersebut meliputi pavingyang lepas, amblas, dan bergelombang. Penyedia belum pernahmelaksanakan pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan sejak penyerahanpertama. Seharusnya dalam masa pemeliharaan selama 180 hari,penyedia melaksanakan kewajiban pemeliharaan.

Hal tersebut disebabkan karena :

Pejabat Pembuat Komitmen dan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP)tidak cermat dalam mengawasi pekerjaan dalam masa pemeliharaan.

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :

a) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala DCTK agar memerintahkanPejabat Pembuat Komitmen dan PPHP mempertanggungjawabkankerusakan fisik pekerjaan peningkatan Jalan Desa Ledokdawan,Kecamatan Geyer dengan melakukan pemeliharaan atas pekerjaantersebut.

Page 24: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

24

b) Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kab. Groboganmemerintahkan :(1) Pejabat Pembuat Komitmen untuk memerintahkan kepada

Penyedia Jasa (CV. JATI MAS) melaksanakan perbaikan pekerjaanpada masa pemeliharaan.

(2) Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) untuk melakukanpemeriksaan kembali apabila Penyedia Jasa mengajukanPermohonan serah terima kedua (FHO).

Tindak lanjut dari DCTK :

- Sudah dilaksanakan pemeliharaan oleh rekanan dan sudahdilaporkan kepada BPK

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut.

4) Pemanfaatan Kendaraan Dinas oleh Anggota DPRD tidak sesuaiketentuan

Dari hasil pemeriksaan diperoleh beberapa permasalahan terkaitpenggunaan kendaraan pada DPRD sbb :a) Terdapat 11 orang Anggota DPRD selain mendapatkan sepeda motor

juga mendapatkan mobil, karena selain sebagai anggota DPRD jugamemegang jabatan lainnya, yaitu Ketua DPRD, Ketua BadanKehormatan, Ketua Komisi, dan Ketua Fraksi.

b) Terdapat 6 Fraksi di DPRD, dan masing-masing Ketua Fraksimendapatkan 1 unit mobil. Berdasarkan Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 17 Tahun 2007 fasilitas kendaraan dinas hanyadiperuntukkan bagi alat kelengkapan DPRD, sedangkan fraksi bukanmerupakan alat kelengkapan DPRD.

c) Tercatat sebanyak 3 unit sepeda motor masih dibawa oleh 3 orangAnggota DPRD Periode 1999-2004. Pengurus Barang SekretariatDPRD sudah melakukan upaya penarikan terhadap ketiga kendaraantersebut, namun upaya tersebut belum berhasil, bahkan semakinsulit karena salah satu dari 3 Anggota tersebut sudah meninggaldunia. Ketiga aset kendaraan itu selanjutnya direklasifikasi dari asettetap menjadi aset lainnya - aset lain-lain.

d) Sampai dengan saat pemeriksaan oleh BPK, Pemanfaatan kendaraandinas oleh DPRD melalui Surat perjanjian dalam bentuk Berita AcaraPinjam Pakai belum diperpanjang kembali.

Kondisi tersebut disebabkan oleh :

a) Sekretaris DPRD kurang cermat dalam melakukan pengawasan danpengendalian atas penggunaan aset kendaraan yang berada dalampenguasaannya;

Page 25: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

25

b) Pimpinan dan Anggota DPRD kurang memperhatikan peraturanperundang-undangan dalam melaksanakan pemanfaatan kendaraanbermotor di lingkungan DPRD.

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :

Bupati Grobogan memerintahkan Sekretaris DPRD untuk:

a) Menginventarisir masa tugas alat kelengkapan DPRD;

b) Menyesuaikan masa pinjam pakai yang tertuang dalam perjanjianpinjam pakai dengan masa tugas alat kelengkapan tersebut;

c) Menarik kendaraan dinas dari anggota DPRD yang tidak berhak,termasuk yang tidak berkedudukan sebagai alat kelengkapan, yangkedudukannya sebagai alat kelengkapan telah berakhir, dan yangmenerima lebih dari satu kendaraan dinas.

Sekretaris DPRD kabupaten Grobogan memerintahkan Pengurus Baranguntuk :

a) Menginventarisir masa tugas alat kelengkapan DPRD;

b) Menyesuaikan masa pinjam pakai yang tertuang dalam perjanjianpinjam pakai dengan masa tugas alat kelengkapan tersebut;

c) Menarik kendaraan dinas dari anggota DPRD yang tidak berhak,termasuk yang tidak berkedudukan sebagai alat kelengkapan, yangkedudukannya sebagai alat kelengkapan telah berakhir, dan yangmenerima lebih dari satu kendaraan dinas;

d) Membuat Berita Acara Serah Terima Kendaraan.

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut.

5) Pengadministrasian Belum Memadai dan Penggunaan LangsungPendapatan pada UPTD Dinpertan TPH Minimal sebesar Rp61.515.000,00

Dari hasil pemeriksaan diperoleh hal-hal sbb :

a) Pengelolaan sewa lahan irigasi/lahan tanah pertanian dan tanahsawah tadah hujan belum didukung dengan administrasi yangmemadai, baik mengenai transaksi sewa menyewa maupun biaya danhasil yang diperoleh dari pengelolaan lahan tersebut. Transaksi sewalahan dilakukan secara lisan dan berdasar atas azas kepercayaanantara pihak Dinpertan TPH dengan pihak penyewa. Demikian jugadengan lahan yang dikelola sendiri oleh Kepala UPTD, belum terdapatpencatatan yang memadai atas transaksi pembayaran maupunpenerimaan uang terkait dengan penjualan hasil panen.

b) Penggunaan langsung atas pendapatan pada UPTD minimal Rp61.515.000,00

Page 26: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

26

c) Tanah sawah tadah hujan disewakan kepada petani dengan tarif sewalebih tinggi daripada peraturan daerah pada UPTD BPP Kradenansebesar Rp 1.250.000,00;

d) Kondisi penggunaan langsung atas pendapatan minimal pada UPTDBPP Ngambak Kapung Rp 60.265.000,00 beresiko untukdisalahgunakan.

Hal tersebut disebabkan karena :

Kebijakan Kepala Dinpertan TPH dalam pelaksanaan anggaran danbelanja pada UPTD yang belum mempedomani ketentuan yang berlakumengenai pengelolaan keuangan daerah.

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :

a) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala Dinpertan TPH agar :

(1) Melakukan pemungutan retribusi atas pengelolaan sewa lahanirigasi/lahan tanah pertanian dan tanah sawah tadah hujansesuai tarif perda;

(2) Menyetorkan pendapatan daerah ke Kas Daerah secara bruto;(3) Menganggarkan belanja pada UPTD Dinpertan TPH dan

mempertanggungjawabkan melalui mekanisme pengelolaankeuangan daerah;

(4) Menyelenggarakan penatausahaan keuangan pada BPP sesuaiketentuan yang berlaku

b) Tindak Lanjut Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura :

(1) Telah dilakukan pemungutan Retribusi lahan irigasi / lahantanah pertanian, lahan sawah tadah hujan tahun 2013 sesuaitarif PERDA sebesar Rp 69.033.000,-

(2) Memerintahkan UPTD BPP Kradenan untuk mengembalikankelebihan biaya sewa tanah sawah tadah hujan sebesarRp.1.250.000,00 pada petani.

(3) Setor ke Kas Daerah sebesar Rp 61.515.000,-.(4) Mengembalikan dana sebesar Rp 60.800.000,- untuk kegiatan

ekportasi dengan bukti setor tanggal 6 Mei 2014.(5) Menganggarkan melalui Anggaran Perubahan APBD tahun 2014.(6) Melaksanakan penatausahaan keuangan di BPP sesuai ketentuan

yang berlaku.

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut, dan memberikan saran :Untuk menghindari adanya penggunaan langsung, agar UPTD BPPdiberikan anggaran langsung.

Page 27: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

27

6) Pemungutan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Tidak Sesuaidengan Perda Nomor 6 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah

Dari hasil pemeriksaan diperoleh hal-hal sbb :

Pemungutan Pajak terhadap pemanfaatan bahan mineral bukan logamdan batuan memungkinkan pajak daerah atas objek yang sama dipungutlebih dari sekali, yaitu pada saat pengambilan dan pemanfaatan, sepertipada Pajak Golongan C tetap dan Pajak Golongan C Insidental. Selain itudapat terjadi pemungutan ganda dengan pajak pusat yaitu PajakPertambahan Nilai (PPN) yang dipungut atas kontrak pengadaan barang/jasa Kondisi tersebut mengakibatkan nilai Pajak Mineral Bukan Logamdan Batuan tidak menggambarkan nilai penerimaan pajak yangsebenarnya.

Hal tersebut disebabkan karena :

Kepala DPPKAD dalam mengkoordinasikan pemungutan Pajak MineralBukan Logam dan Batuan belum mempedomani Peraturan Daerahtentang pajak daerah.

Hasil klarifikasi dan Action Plan dari TAPD / SKPD sebagai berikut :

a) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala DPPKAD untuk memungutPajak Mineral Bukan Logam dan Batuan berdasarkan omset/volumesesuai dengan Perda yang berlaku.

b) Kepala DPPKAD memerintahkan Kabid Pendapatan untuk memungutPajak Mineral Bukan Logam dan Batuan berdasarkan omset/volumesesuai dengan Perda yang berlaku.

c) Bupati Grobogan memerintahkan Kepala DPPKAD untukmenghentikan pemungutan Pajak Mineral Bukan Logan dan Batuanyang sifatnya Isidental untuk pekerjaan fisik.

d) Kepala DPPKAD memerintahkan kepada Kabid Pendapatan untukmenghentikan pemungutan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuanyang sifatnya isidental untuk pekerjaan fisik.

e) DPPKAD tidak akan menarik Pajak Galian C dari pemborong, namunhanya menarik dari kuori / penambang supaya tidak terjadi doublebayar.

Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat menerima hasilklarifikasi tersebut, dan memberikan saran sebagai berikut : agar segeradilakukan pendataan terhadap kuori dan menertibkan ijin usaha darikuori-kuori tersebut.

Page 28: Salinan PROVINSI JAWA TENGAH - …dprd.grobogan.go.id/kompilasi/PRODUK_DPRD/KEPUTUSAN_DPRD/KEPDE_NO...melakukan penyesuaian data SISMIOP. Pansus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan dapat

28

2. Kesimpulan

Panitia Khusus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan sepakat menerima LaporanHasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah DaerahKab. Grobogan TA. 2013 sekaligus menerima klarifikasi dan penjelasan dariEksekutif sebagai tindak lanjut atas temuan-temuan hasil pemeriksaan BPK RI.

3. Saran

1. Panitia Khusus II Tahun 2014 DPRD Kab. Grobogan meminta kepadaPemerintah Daerah Kab. Grobogan untuk segera melaksanakan danmenindaklanjuti temuan-temuan hasil pemeriksaan BPK RI pada SKPDterkait sebagaimana rekomendasi BPK RI dan melaporkan hasil pelaksanaantindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada BPK RI dan DPRDKabupaten Grobogan.

2. Pemerintah daerah agar meningkatkan pembinaan dan bimbingan tekniskepada para Bendahara pengelola keuangan di semua SKPD agar dapatmengelola keuangan daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Komisi-komisi DPRD Kab. Grobogan agar melaksanakan pengawasan tindaklanjut Pemerintah Daerah atas temuan-temuan hasil pemeriksaansebagaimana rekomendasi BPK sesuai bidang tugas Komisi masing-masingdalam forum rapat kerja Komisi.

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHKABUPATEN GROBOGAN

KETUA,

ttd

SRI SUMARNI

Salinan sesuai dengan aslinyaSEKRETARIS DPRD

KABUPATEN GROBOGAN

H. PANGKAT DJOKO WIDODONIP. 19591024 198303 1 015