Laporan hasil kkn

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pelaksanaan kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Lembaga Perguruan Tinggi merupakan salah satu kegiatan yang bersifat pemberdayaan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat guna menunjang pembangunan disegala aspek kehidupan. KKN juga merupakan salah satu bentuk pembelajaran mahasiswa dilingkup masyarakat, dunia usaha dan instansi pemerintah/swasta sebagai bentuk aplikasi dan pembaruan kerangka teori yang telah diperoleh. Semuanya itu bertujuan untuk membekali mahasiswa agar dapat membaur dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya selama dalam bangku perkuliahan sehingga mahasiswa akan memperoleh bekal yang cukup sebelum terjun dalam kehidupan nyata ditengah masyarakat. Eksistensi dari mahasiswa adalah sebagai motivator, penggerak, pemberi ide atau memberikan bantuan pemikiran pemecahan suatu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Pada tahun 2013 ini Lembaga Perguruan Tinggi Santa Ursula kembali menyelenggarakan kegiatan KKN gelombang ke dua bagi kelas regular dan kelas extencion yang terbagi di Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende selama 2 bulan sejak tanggal 22 Juli sampai tanggal 21 September 2013. Kehadiran mahasiswa KKN Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende di tengah–tengah masyarakat Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona diharapkan mampu menjawabi harapan masyarakat dalam menghadapi persoalan - persoalan yang ada di masyarakat dengan lebih memberdayakan masyarakat itu sendiri. Disamping itu melalui kegiatan KKN ini juga mahasiswa diharapkan dapat belajar melalui karya nyata bersama masyarakat 1

Transcript of Laporan hasil kkn

Page 1: Laporan hasil kkn

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Pelaksanaan kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Lembaga Perguruan

Tinggi merupakan salah satu kegiatan yang bersifat pemberdayaan sebagai

bentuk pengabdian kepada masyarakat guna menunjang pembangunan

disegala aspek kehidupan. KKN juga merupakan salah satu bentuk

pembelajaran mahasiswa dilingkup masyarakat, dunia usaha dan instansi

pemerintah/swasta sebagai bentuk aplikasi dan pembaruan kerangka teori

yang telah diperoleh. Semuanya itu bertujuan untuk membekali mahasiswa

agar dapat membaur dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya

selama dalam bangku perkuliahan sehingga mahasiswa akan memperoleh

bekal yang cukup sebelum terjun dalam kehidupan nyata ditengah

masyarakat. Eksistensi dari mahasiswa adalah sebagai motivator,

penggerak, pemberi ide atau memberikan bantuan pemikiran pemecahan

suatu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

Pada tahun 2013 ini Lembaga Perguruan Tinggi Santa Ursula kembali

menyelenggarakan kegiatan KKN gelombang ke dua bagi kelas regular dan

kelas extencion yang terbagi di Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona,

Kabupaten Ende selama 2 bulan sejak tanggal 22 Juli sampai tanggal 21

September 2013.

Kehadiran mahasiswa KKN Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat

(STPM) Santa Ursula Ende di tengah–tengah masyarakat Desa Nanganesa,

Kecamatan Ndona diharapkan mampu menjawabi harapan masyarakat

dalam menghadapi persoalan - persoalan yang ada di masyarakat dengan

lebih memberdayakan masyarakat itu sendiri. Disamping itu melalui

kegiatan KKN ini juga mahasiswa diharapkan dapat belajar melalui karya

nyata bersama masyarakat yang dijabarkan dalam beberapa program

kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

1.2. Tujuan Kuliah Kerja Nyata

Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan kuliah kerja nyata (KKN)

antara lain sebagai berikut :

1.2.1.Tujuan Umum

1

Page 2: Laporan hasil kkn

a. Mendorong mahasiswa untuk mengimplementasikan teori –

teori yang diperoleh pada saat perkuliahan ditengah

masyarakat yang berhubungan dengan realita yang ada

ditengah masyarakat sehingga memperkaya materi

pembelajaran.

b. Membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang peka terhadap

persoalan-persoalan yang ada ditengah masyarakat dan

mampu menganalisis serta mampu untuk mengatasi

persoalan-persoalan yang terjadi.

c. Menjadikan masyarakat dan Lembaga Perguruan Tinggi

sebagai mitra kerja sehingga eksistensi dari Perguruan Tinggi

benar–benar mendapat kepercayaan dari masyarakat.

d. Membantu Pemerintah Desa khususnya Pemerintah Desa

Nanganesa dalam menyukseskan program pembangunan di

wilayah Desa

1.2.2.Tujuan Khusus

a. Mahasiswa dapat memiliki kemampuan analisis dan

konseptual lewat kegiatan nyata dalam masyarakat serta

dapat belajar langsung dari masyarakat dan lingkungan yang

dikunjunginya.

b. Memberdayakan masyarakat di Desa Nanganesa dalam hal ini

difokuskan pada kelompok-kelompok masyarakat dalam hal ini

mencari persoalan-persoalan yang ada didalam kelompok –

kelompok serta bersama mencari solusinya.

c. Memberdayakan masyarakat untuk peningkatan ekonomi

keluarga dengan melakukan kegiatan Home Industri dengan

pemafaatan sumber daya yang ada di Desa.

d. Bekerjasama dengan masyarakat untuk melaksanakan

kegiatan penataan lingkungan Desa Nanganesa.

e. Untuk membantu Pemerintah Desa Nanganesa dalam

menyukseskan program pembangunan desa.

f. Mengkaji berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat

dan mencari solusi yang terbaik untuk mengatasinya

BAB IIPROFIL DESA NANGANESA

2

Page 3: Laporan hasil kkn

2. 1. Kondisi Desa

Desa Nanganesa berada di bagian barat dari pusat Ibukota

Kecamatan Ndona dengan Ketinggian antara 0 s/d 250 Mil dari

permukaan Laut, kondisi alam yang terdiri dari dataran rendah dan

perbukitan dengan curah hujan rata-rata pertahun antara 4 s/d 5 bulan

hujan. Suhu harian rata-rata 25 c s/d 30 c. Nanganesa berati NANGA =

Muara dan NESA berarti Nama salah satu Muara. Jadi Nanganesa adalah

sebuah desa yang terletak di Muara Nesa. Desa Nanganesa yang luasnya

162 Ha berupa tanah perbukitan dan dataran rendah yang dibatasi sebelah

utara oleh Kelurahan Lokoboko dan Onelako, sebelah selatan oleh Laut

Sawu, sebelah barat oleh kali Wolowona dan sebelah timur oleh Desa

Manulondo dan Wolotopo.

2.2.1. Sejarah Desa

Desa Nanganesa termasuk salah satu dari 14 desa atau kelurahan

yang ada di Kecamatan Ndona yang terletak di sebelah timur dari

Kabupaten Ende. Desa Nanganesa merupakan pintu masuk ke Kecamatan

Ndona dan diwilayah administrasinya mencakup ibukota kecamatan Ndona.

Desa Nanganesa defenitif pada tahun 1998, sebelumnya Desa

Nanganesa masih bergabung dengan kelurahan induk yaitu Kelurahan

Onelako. Tahun 1997 atas kemauan masyarakat Kelurahan Onelako ingin

memisahkan diri dengan Kelurahan Onelako dan membentuk Desa

persiapan yang diberi nama Desa persiapan Nanganesa, dengan pejabat

sementara Kepala Desa adalah Albertus Reki Guru. Pada tahun 1998 Desa

persiapan ditetapkan sebagai desa definitif dan diadakan pemilihan

langsung kepala desa yang pertama dan terpilih adalah Nasrudin Pua Nawo.

Beliau memerintah selama 8 tahun, yaitu smpai tahun 2006. Pada pemilihan

kepala desa berikutnya terpilih kepala desa Nanganesa atas nama Martinus

tata, dilantik pada tanggal 25 Mei 2007 dan akan menjabat sampai 6 tahun

kedepan.

Nanganesa berati NANGA = Muara dan NESA berarti Nama salah

satu Muara. Jadi Nanganesa adalah sebuah desa yang terletak di Muara

Nesa. Desa Nanganesa yang luasnya 162 Ha berupa tanah perbukitan dan

dataran rendah yang dibatasi sebelah utara oleh Kelurahan Lokoboko dan

Onelako, sebelah selatan oleh Laut Sawu, sebelah barat oleh kali Wolowona

dan sebelah timur oleh Desa Manulondo dan Wolotopo.

3

Page 4: Laporan hasil kkn

2.1.2 Keadaan Demografi

Jumlah Penduduk Desa Nanganesa sebanyak 1.354 jiwa yang

terdiri atas 663 jiwa laki – laki dan 691 jiwa perempuan, dengan jumlah

Kepala Keluarga sebanyak 285 KK , dengan komposisi sebagai berikut :

A. Kompoisi Penduduk berdasarkan usia :

Tabel 1 : Komposisi Penduduk Desa Nanganesa Berdasarkan Usia

Umur /TahunJenis Kelamin

Jumlah KeteranganLaki Perempuan

0 - 4 24 52 765 – 9 62 52 114

10 – 14 73 64 13715- 19 73 76 14920 – 24 79 49 12825 – 29 76 84 16030 – 34 41 54 9535 – 39 64 65 12940- 44 41 48 89

45 - 49 44 64 10850 - 54 27 31 5855 – 59 23 16 39

60 - Ke Atas 36 36 72Jumlah 663 691 1.354

B. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan :

Tabel 2. : Komposisi Penduduk Desa Nanganesa Berdasarkan Mata Pencaharian Pokok

NO JENIS PEKERJAAN LAKI –LAKI PEREMPUAN JUMLAH1 Belum Bekerja 235 384 6192 Petani 175 155 3303 Nelayan 5 0 54 PNS 61 47 1085 Pensiunan / Purnawirawan 50 30 506 Pegawai Swasta / Honorer 96 25 1217 Tukang/Buruh 15 - 158 Usaha Dagang 6 5 119 Lain-lain 20 45 65

Jumlah 663 691 1.354C. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama:

Tabel 3 : Komposisi Penduduk Desa Nanganesa Berdasarkan Agama

(Keadaan 1 Januari 2010)

NO AGAMA LAKI – PEREMPUA JUMLAH

4

Page 5: Laporan hasil kkn

LAKI N1 Islam 242 276 5182 Katholik 412 415 8273 Protestan 9 6 154 Hindu - - -5 Budha - - 0

Jumlah 663 697 1.354

D. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan:

Tabel 4 : Komposisi Penduduk Desa NanganesaBerdasarkan Tingkat Pendidikan

(Keadaan 1 Januari 2010)

NO PENDIDIKAN LAKI –LAKI PEREMPUAN JUMLAH1 Buta Huruf 47 53 1002 Tidak Tamat SD 57 55 1123 SD/ Sederajat 161 182 3434 SLTP / Sederajat 27 29 565 SLTA / Sederajat 20 17 376 Diploma 2 2 47 S -1 0 0 08 S – 2 0 0 0

Jumlah 314 338 652

2.1.3 Keadaan SosialSecara sosial budaya, masyarakat di Desa Nanganesa tergabung

dalam kelompok persekutuan Suku Lio dengan pemegang kekuasaan

tertinggi berada di tangan Ria Bewa. Salah satu ciri yang khas kelompok

persekutuan ini adalah adanya kekuasaan mutlak pemangku adat terhadap

lahan garapan / tanah. Tanah lebih dilihat sebagai objek yang dimiliki secara

keulayatan dan para petani / masyarakat yang memanfaatkannya dalam

batasan hak hanya sebagai penggarap (ana halo fai walu). Namun seiring

dengan perkembangan zaman sedikit mengalami pergeseran dimana

sebagian besar tanah yang ada di Desa Nanganesa sudah dijual oleh

pemiliknya kepada pembeli yang berasal dari berbagai suku sehingga

masyarakat Desa yang pada awalnya homogen berubah menjadi heterogen

dan hal ini sangat mempengaruhi kehidupan sosial dimana masayarakat

sudah bersikap sukuisme.

2.1.4 Keadaan Ekonomi2.1.4.1 Lembaga Ekonomi.

70% masyarakat Desa Nanganesa pada umumnya masuk dalam

keanggotaan Koperasi Simpan Pinjam. Untuk menambah modal

5

Page 6: Laporan hasil kkn

usaha ,masyarakat Desa Nanganesa melakukan pengkreditan Uang

melalui Kelompok Arisan sbb :

Nama Lembaga Jumlah/Unit Jumlah Pengurus

Jumlah Anggota

UBSP Fransiskus 1 3 21UBSP Salvatore 1 3 30SPP 5 15 75Pokmas ( UED-SP ) 7 21 126

2.1.4.2 Potensi Tanaman Pangan

1.Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman pangan

Jumlah Rumah Tangga memiliki Tanah Pertanian 150 RPT Tidak memiliki 32 RPT Memiliki kurang dari 0.50 Ha 50 RPT Memiliki Lebih dari 1.0 Ha 60 RPT

J u m l a h T o t a l 292 RPT2. Jenis Tanaman Pangan yang diusahakan oleh masyarakat :

1. Jagung

2. Padi Sawah

3. Ubi Kayu

4. Sayur-sayuran

3. Jenis Komoditas Buah-buahan yang dibudidayakan oleh masyarakat :

1. Alpokat

2. Mangga

3. Pepaya

4. Pisang

5. Nenas

6. Nangka

7. Sawo

8. Jambu air

4. Pemasaran hasil tanaman pangan sebagian besar tanaman

pangan digunakan untuk konsumsi sedangkan sedikit dijual

langsung ke konsumen / ke pasar Wolowona,Mbongawani dan

Potulando.

2.1.4.3. Pertanian Tanaman Perkebunan

1. Kepemilikan Lahan Perkebunan

Jumlah Rumah Tangga memiliki Perkebunan

200 RPT

Tidak memiliki 22 RPT

6

Page 7: Laporan hasil kkn

Memiliki kurang dari 0.50 Ha 45 RPTMemiliki kurang dari 1.00 Ha 25 RPT

J u m l a h 292 RPT

2. Jenis Tanaman Perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat :

1. Kopi 50 pohon

2. Pisang 2150 rumpun

3. Kemiri 28 pohon

4. Kelapa 2145 Pohon

5. Jambu mete 1500 Pohon

6. Kakao 3000 Pohon

3. Pemasaran hasil Tanaman Perkebunan

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, masyarakat Desa

Nanganesa melakukan trasaksi jual komoditi melalui Tengkulak / ke

pasar Wolowona terdekat.

2.1.4.4. Tanaman Kehutanan

Kepemilikan tanaman kehutanan masyarakat Desa Nanganesa

sebagian besar kurang lebih 40% dikuasai oleh pemilik tanah Ulayat

( Hutan Adat ) sedangkan 60% dimiliki oleh penggarap. Adapun jenis

tanaman ke hutan yang dimiliki oleh baik milik masyarakat perorangan

maupun masyarakat Adat ( Ulayat ) sbb :

1. Bambu: 110 Rumpun

2. Kelapa : 3000 pohon

3. Mahoni : 1500 pohon

4. Jati : 50 Pohon

2.1.4.5. Peternakan

Masyarakat Desa Nanganesa, pada umumnya memiliki populasi

ternak karena didukung dengan ketersediaan tanaman pakan ternak yang

ada seperti, pisang, lamtoro, gamal, kingres, reo, rumput liar dll.

a. Jenis Populasi Ternak yang dipelihara oleh masyarakat :

1. Babi

2. Ayam Kampung/BURAS

3. Kambing

4. Kerbau

7

Page 8: Laporan hasil kkn

5. Sapi

6. Bebek

7. Itik

8. Ayam pedaging

9. Anjing

b. Pemasaran hasil Ternak

Hasil Ternak 40% dijual langsung ke konsumen. Sedangkan yang

lainya, 10% untuk konsumsi keluarga,30% untuk sembelian upacara adat/

belis 20 %.

2.2 Kondisi Pemerintahan Desa

2.2.1 Pembagian Wilayah Des

Dalam pembagian kewilayaan,Desa Nanganesa terbagi atas (3)

Wilayah Dusun antara lain:

Dusun Wolowona

Dusun Puusambi

Dusun Tanagadi

2.2.1.1 Luas Wilayah Desa Nanganesa dan penggunaannya.

Luas Wiayah Desa Nanganesa adalah 162 Ha dengan penggunaan

sbb :

No Penggunaan Luas ( Ha )1 Luas Pemukiman 702 Luas Perkebunan 603 Luas Kuburan 0.54 Luas Pekarangan 35 Luas Perkantoran 36 Luas Prasarana Pendidikan 27 Luas Prasarana Umum Lainnya 18 Luas Lahan Tidur 209 Lain-Lain 2.5

2.1.1 2. Orbitasi / Jarak Desa Nanganesa

Untuk mencapai Desa Nanganesa ditempuh lewat Jalan darat dengan

menggunakan kendaraan Roda dua ( Sepeda Motor ) dan kendaraan Roda 4 ( Empat )

angkutan umum dan Motor laut

Jarak ke Ibu Kota Kecamatan 1 km Lama jarak tempuh ke Ibu kota Kecamatan

dengan menggunakan kendaraan bermotor 15 menit Lama jarak tempuh ke Ibu kota Kecamatan

dengan menggunakan kendaraan Roda empat ( angkutan Umum )

15 Menit

Jarak ke Ibukota Kabupaten Ende 4.5 Km Lama Jarak tempuh ke Ibukota Kabupaten 40 menit

8

Page 9: Laporan hasil kkn

Ende dengan menggunakan kendaraan bermotor

Lama Jarak tempuh ke Ibukota Kabupaten Ende dengan menggunakan kendaraan Roda Empat ( angkutan Umum )

40 Menit

BAB III

LAPORAN KEGIATAN

3.1Rencana Program

Rencana program kerja yang dilakukan di Desa Nanganesa

disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Desa Nanganesa. Program kerja

tersebut merupakan satuan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.

Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan Program Kerja KKN adalah

satuan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan selama kegiatan KKN

berlangsung. Pelaksanaan program kerja KKN di Desa Nanganesa selain

9

Page 10: Laporan hasil kkn

didasarkan pada kebutuhan masyarakat juga didasarkan pada Kerangka

Acuan Kuliah Kerja Nyata 2013 yang diterbitkan oleh Kepala P2M STPM

Santa Ursula Ende. Berdasarkan kerangka acuan tersebut, bentuk program

kegiatannya antara lain :

a. Penggorganisasian melalui diskusi – diskusi kelompok, penguatan

kapasitas, pengembangan manajerial kelompok – kelompok

masyarakat.

b. Penataan adminstrasi.

c. Bhakti sosial atau kegiatan sejenisnya.

d. Praktek home industri

Penyusunan rumusan program kerja KKN di Desa Nanganesa

disusun bersama dengan seluruh aparat desa dan perwakilan dari tiap

masyarakat, kelompok-kelompok yang ada di Desa Nanganesa Rumusan

tentang program kerja kelompok KKN di Desa Nanganesa mengacu pada

kajian strategis tentang potensi dan persoalan-persoalan yang dihadapi

masyarakat dan pemerintah desa, dengan menggunakan dua program

prioritas yaitu Kuliah Nyata dan Kerja Nyata yang disinkronkan dengan

kebutuhan masyarakat. Adapun program-program perencanaan tersebut,

meliputi :

3.1.1 Kegiatan Terprogram

A. Bidang Akademis / Kuliah Nyata.

Kegiatan akademis yang dilakukan di desa Nanganesa antara lain

melakukan penguatan kapasitas kelompok untuk seluruh kelompok yang

ada di desa baik kelompok usaha ekonomi, kelompok tani, kelompok simpan

pinjam, kelompok keagamaan. Kegiatan ini dilakukan di tiga dusun yakni

Dusun Wolowona, Dusun Pu’usambi, dan Dusun Tanah Gadi pada hari

minggu. Kegiatan ini melibatkan para pengurus kelompok dan anggota.

Kegiatan ini berjalan lancar para pengurus dan anggota terlibat aktif

dalam kegiatan ini. Kegiatan diawali dengan shering pendapat, diskusi dan

diakhiri dengan seminar tentang penguatan kelompok yang menjadi

pemateri adalah mahasiswa KKN.

10

Page 11: Laporan hasil kkn

B. Bidang Administrasi dan Kelembagaan.

Di bidang adminstrasi dan kelembagaan Adapun kegiatan yang

dilakukan oleh kelompok KKN adalah meliputi ; melakukan pelatihan

tentang teknis dan cara pengumpulan data penduduk kepada masyarakat

serta aparat desa yang dilaksanakan di setiap dusun. Merekam data

kependudukan, pemetaan potensi, penataan administrasi kelembagaan

Kelompok yang ada di Desa Nanganesa serta Pembuatan papan

adminstrasi, papan nama lembaga, papan informasi dan penataan

perpustakaan Desa.

Proses pelaksanaan program ini melibatkan Kepala Desa dengan

staf desa dan masyarakat melalui kelembagaan yang ada untuk tujuan

kesinambungan proses berikutnya setelah KKN berakhir. Dalam kegiatan ini

memerlukan dana untuk pengadaan alat bantu / bahan yang disesuaikan

dengan kebutuhan. Sumber dana untuk kegiatan dimaksud berasal dari

kontribusi peserta KKN dan juga dari kas Desa. Waktu pelaksanaan

pembenahan administrasi adalah satu bulan.

C. Home Industri

Berdasarkan survey dan hasil pengamatan kelompok KKN di Desa

Nanganesa ditemukan potensi belum dikelola secara maksimal oleh warga,

khususnya dalam hal pengolahan sumber daya alam (pertanian,

perkebunan, dan peternakan). Belum maksimal bukan berarti bahwa warga

masyarakat tidak pernah mengolahnya melainkan pengolahan yang

dilakukan masih sebatas dikonsumsi dan dikelola secara tradisional

sehingga tidak dapat dijadikan sebagai sumber peningkatan perekonomian

keluarga.

Melihat hal diatas maka adapun kegiatan yang dilakukan hanya

membuat Membuat Sari Jahe

D. Bhakti Sosial

Adapun kegiatan yang dilaksanakan yakni :

1. Pembersihan Jalan Desa

Kegiatan ini bertempat di sepanjang jalan raya menuju kantor desa

dan Jalan ke dusun-dusun. Kegiatan ini berjalan lancar melibatakan

pengurus aparat desa serta sebagian besar masyarakat ke tiga dusun

hal ini karena kegiatan ini berada di tiga wilaya dusun. Kegiatan ini

11

Page 12: Laporan hasil kkn

dilakukan dengan cara pembersihan disekitar kantor desa, jalan raya,

pembersihan rumput disekitar jalan.

3.2. Implementasi Program

Mengacu pada Program serta kegiatan yang telah disusun dan

disepakati bersama tersebut, maka dapat di gambarkan pelaksanaan dan

capaian hasil sebagai berikut :

Program : Akademis

Kegiatan : Diskusi Kelompok

a. Tahap – tahap yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan

diskusi atara lain :

1. Tahap persiapan : didalam tahap ini kami melakukan survey sekaligus

kordinasi dengan Bapak Kepala Desa untuk mengatuhui jenis dan

jumlah kelompok yang ada di Desa Nanganesa serta penetapan tempat

dan waktu pelaksanaan.

2. Pelaksanaan

Pelaksanan kegiatan diskusi kelompok terjadi di Dusus Wolowona.

Kegiatan diskusi kelompok ini melibatkan sebagian masyarakat Desa

Naganesa. Waktu pelaksanaan diskusi kelompok adalah hari Saptu sore

waktu ini dipilih karena permintaan dari Masyarakat mengingat waktu pagi

hari masyarakat mempunyai kesibukan pribadi dalam hal ini Masyarakat

desa Nanganesa pada umumnya bekerja di kantor-kantor dan mengajar.

Pelaksanaan kegiatan diskusi Kampung di dusun Wolowona digabung

dengan pengurus desa langkah ini dibuat atas permintaan dari Pemerintah

Desa dan pengurus masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan diskusi kapung terjadi pada :

- Dusun Wolowona :

Hari/Tanggal : Sabtu, 14 September 2013

Jam : 14.00 – Sampai Selesai

Tempat : Depan Rumah Kepala Dusun Wolowona

b. Gambaran porses kegiatan

Kegiatan ini berjalan lancar dan partisipasi masyarakat dalam hal ini

yang juga merupakan pengurus serta anggota masyarakat atau para

pemerhati dan simpatisan sangat tinggi hal ini dilihat dari persiapan yang

dilakukan untuk menyukseskan kegiatan ini. Keaktifan juga ditunjukan

dengan keterlibatan mereka secara aktif dalam proses diskusi dalam hal

12

Page 13: Laporan hasil kkn

menyampaikan pendapat, saran, dan memberi pertanyaan mereka juga

mampu untuk menggali dan menemukan persoalan-persoalan, yang ada di

dalam kelompok masyarakat serta mencari solusi untuk menyelesaikannya,

hal ini tentunya tidak lepas dari peran para fasilitator yang adalah

mahasiswa sendiri dimana peran fasilitator yang menghantar serta

mengatur jalannya diskusi sehingga peserta diskusi dibawa untuk

menemukan apa saja yang terjadi didalam kelompok serta langkah-langkah

yang harus diambil dalam menyelesaikan segala macam persoalan yag

terjadi. Adapun beberapa persoalan yang ditemukan dan persoalan ini

hampir semuanya terjadi di masing-masing anggota keluarga yang ada di

Desa Nanganesa berikut ini adalah hasil rangkuman dari persoalan-

persoalan yang terjadi di dalam kelompok masyarakat antara lain :

1. Rendahnya keaktifan para pengurus dan anggota dalam menjalankan

seluruh kegiatan yang sudah direncanakan bersama.

2. Kelompok aktif hanya pada saat ada bantuan dana.

3. Keamanan tidak terjamin dalam hal ini adanya tempat-tempat karoke.

4. Para pengurus tidak aktif dalam melaksanakan tugas dan fungsi

sebagai pengurus

5. Para pengurus dan anggota belum mengenal dan mengetahui secara

bai tugas, fungsi dan hak serta kewajiban yang harus dilaksanakan.

6. Kegiatan adminstrasi dan manajemen tidak berjalan secara maksimal.

7. Bantuan ternak kurang dikelola secara baik.

Dari proses diskusi yang dilakukan di tiga dusun menghasilkan

beberapa solusi yang diambil untuk mengatasi persoalan yang dialami

kelompok. Solusi ini diperoleh dari kelompok sendiri sebab kelompoklah

yang mengalami masalah dan kelompok telah menemukan solusi hal ini

berkat fasilitator yang memandu jalannya diskusi untuk membawa peserta

menemukan sendiri persoalan serta menemukan jalan keluarnya.

Berikut ini adalah beberapa solusi yang dihasilkan dari proses

diskusi antara lain :

1. Melakukan pelatihan (peran, tugas, fungsi petugas dan proses

menjalankan adminstrasi bagi para pengurus oleh pendamping.

2. Melakukan evaluasi kerja ditiap kegiatan dan laporan keuangan

3. Melakukan pemeliharaan secara baik jika ada bantuan sapi atau

kerbau dan jangan dijual jika belum ada pengembalian modal

13

Page 14: Laporan hasil kkn

untuk dikelola selanjutnya, harus ada pengawasan dari ketua atau

pengurus.

4. Mendata kelompok yang mendapat bantuan oleh petugas dan

harus ada transparansi agar tidak ada kerjasama antara pengurus

dan anggota menyangkut pembagian bantuan ternak serta

penerima bantuan yang tidak memelihara ternak dengan baik.

5. Melakukan penggalian dana dengan berbagai jenis usaha untuk

menambah jumlah kas sehingga tidak semata-mata hanya

mengharapkan bantuan dana.

6. Persiapkan kelompok dengan baik sebelum ada bantua dana.

7. Melakukan pengawasan dari pemerintah bila perlu turun lapangan.

Seluruh solusi ini kemudian dibawa menjadi bahan rekomendasi dan

telah ditindak lanjut oleh pemerintah serta pengurus dan anggota

kelompok. Bahan rekomendasi ini juga menjadi kesepakatan antara

pemerintah desa dengan kelompok antara lain :

I. Adanya komitmen dari pemerintah Desa dan

kelompok untuk menghidupkan kembali kelompok - kelompok yang

kurang aktif.

II. Adanya kesediaan dari pihak pemerintah Desa

dengan pendamping kelompok untuk memberikan pelatihan tentang

bagi para kelompok.

III. Adanya kesepakatan antara Pemerintah desa

untuk melakukan pengawasan pada setiap kelompok yang ada.

Adapun capaian hasilnya adalah bahwa keseluruhan kegiatan yang

termasuk dalam program akademis/Kuliah Nyata dapat dilaksanakan tepat

waktu dan sasaran sesuai perencanaan.

Program : Administrasi

Di bidang adminstrasi dan kelembagaan adapun kegiatan yang

dilakukan oleh kelompok KKN adalah meliputi ;

i. Melakukan pelatihan tentang teknis dan cara pengumpulan data

penduduk kepada masyarakat serta aparat desa yang dilaksanakan

di setiap dusun.

ii. Mengadakan sosialisasi dan teknis pengambilan data dasar

keluarga kepada masyarakat disetiap dusun.

14

Page 15: Laporan hasil kkn

iii. Merekam data kependudukan, pemetaan potensi, penataan

administrasi kelembagaan Kelompok yang ada di Mainai.

iv. Pembuatan papan nama kelompok

v. Penataan perpustakaan Desa.

Proses pelaksanaan program ini melibatkan Kepala Desa dengan

staf desa dan masyarakat melalui kelembagaan yang ada untuk tujuan

kesinambungan proses berikutnya setelah KKN berakhir. Dalam kegiatan ini

memerlukan dana untuk pengadaan alat bantu / bahan yang disesuaikan

dengan kebutuhan. Sumber dana untuk kegiatan dimaksud berasal dari

kontribusi peserta KKN dan juga dari kas Desa. Waktu pelaksanaan

pembenahan administrasi adalah satu bulan.

Kegiatan ini mendapat respon yang baik dari pemerintah Desa

pasalnya hal ini sangat membantu Desa dalam meyukseskan program Desa

yaitu Nanganesa dalam angka. Dari hasil yang ditemui dapat disimpulkan

bahwa kompleksitas kebutuhan masyarakat menuntut SDM aparat desa

yang profesional serta sarana prasarana kerja yang memadai karena

kedudukan desa sebagai ujung tombak pemerintah dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat.

Program Bhakti Sosial

Kegiatan yang dilakukan adalah :

- Penataan pekarangan dan pembersihan di sarana sosial yakni

kantor desa dan di sekitar jalan raya menuju kantor desa,

polindes serta kober.

Dari kegiatan yang dilaksanakan dirasakan bahwa partisipasi

masyarakat sangat baik. Kegiatan ini berjalan lancar melibatkan pengurus

kapela, aparat desa serta sebagian besar masyarakat dusun Wolowona hal

ini karena saran sosial tersebut berada diwilayah dusun Wolowona. Kegiatan

ini dilakukan dengan cara pembersihan disekitar area kantor desa, jalan

raya, pembersihan rumput disekitar jalan. Kegiatan penataan pekarangan

dilakukan di rumah kepala Desa, kegiatan ini berjalan sesuai dengan

program serta berjalan dengan baik sehingga mencapai sasaran seperti

yang diharapkan.

3.3. Hambatan/Tantangan

Meskipun kegiatan KKN berjalan cukup baik namun ada beberapa

kendala yang dihadapi yang menjadi faktor penghambat dalam

15

Page 16: Laporan hasil kkn

melaksanakan setiap program yang telah direncanakan. Berikut ini adalah

beberapa faktor penghambat baik yang berasal dari dalam dalam hal ini

peserta KKN dan faktor dari luar dalam hal ini pemerintah Desa dan

masyarakat faktor-faktor itu antara lain :

Faktor Penghambat ;

- Internal

Peserta KKN berhalangan karena sakit.

Peserta sedikit mengalami masalah pendanaan dalam setiap

program kerja yang dijalankan namun faktor ini tidaklah menjadi

faktor yang utama sebab ada juga bantuan dari Pemerintah

Desa.

- Eksternal

Kurangnya keterlibatan orang muda di dua dusun dalam

program yang dijalankan sehingga pencapaian target dalam

penyebaran pengetahuan dan informasi terhambat.

Masih kurangnya keterlibatan dari beberapa anggota kelompok

binaan dalam mengikuti kegiatan diskusi atau lainnya sehingga

pelaksanaan kegiataan yang direncanakan tidak maksimal tidak

maksimal.

Berbenturnya jadwal kegiatan dengan kesibukan masyarakat

sehingga kegiatan sering terjadi penundaan.

3.4 Upaya Pemecahan yang dilakukan

Untuk mengatasi faktor penghambat tersebut diatas, maka adapun

jalan keluar yang diambil antara lain ;

Bagi peserta yang sakit diberi ijin untuk istirahat dan

menjalankan pengobtan.

Untuk melancarkan kegiatan KKN, terutama sarana dan

prasarana kerja ditetapkan besaran kontribusi dana (uang) dari

tiap peserta secara merata serta meminta penambahan dana dari

pemerintah Desa guna melancarkan kegiatan.

16

Page 17: Laporan hasil kkn

Untuk masalah kurangnya peran orang muda di 2 dusun

langkah yang diambil adalah mengundang perwakilan dari orang

muda di dua dusun.

Bersama dengan pemerintah Desa dan kelompok-

kelompok mengatur perubahan jadwal untuk melancarkan

kegiatan

3.5. Pembelajaran Program

Pelaksanaan kegiatan KKN merupakan proses pembelajaran dimana

proses ini adalah sebuah bentuk mengaplikasikan ilmu secara nyata

ditengah masyarakat. Dapat dikatakan bahwa kegiatan ini adalah ajang

trasnsformasi dan berbagi ilmu pengetahuan baik yang dimiliki oleh peserta

KKN ataupun masyarakat Desa khususnya masyarakat di Desa Nanganesa.

Sangat dirasakan manfaat pelaksanaan kegiata KKN di Desa

Nanganesa dalam kegiatan ini peserta KKN berinteraksi dengan masyarakat

untuk menjalin relasi sambil membagi pengalaman, informasi dan ilmu

pengetahuan. Kami juga menemukan ilmu masyarakat yang selama ini

mereka terapkan dalam menjalankan roda kehidupan di Desa Nanganesa

selama bertahun-tahun lamanya.

Dari kegiatan ini juga peserta KKN belajar tentang realita kehidupan

masyarakat yang bervariasi namun mereka mampu dan tetap menjalankan

aktifitasnya. Hal ini merupakan pengetahuan tentang kehidupan sehingga

menjadi bekal bagi peserta KKN dalam menjalankan eksistensinya ditengah

masyarakat hari ini dan di masa yang akan datang.

3.6. Evaluasi Akhir Kegiatan

Kegiatan evaluasi sering dilakukan seusai kegiatan hal ini dimaksud

bertujuan untuk menilai sejauh mana persiapan atau perkembangan

capaian kegiatan yang telah dilaksanakan sudah sesuai atau belum dengan

perencanaannya. Dalam evaluasi juga bertujuan untuk melihat kekurangan

dan kelebihan dari kegiatan yang dilaksanakan serta mencari solusi dan trik

untuk menutupi kekurangan yang ada dan meningkatkan kelebihan yang

dicapai.

Berdasarkan hasil evaluasi terakhir diantara sesama peserta KKN

dan peserta KKN dengan pihak pemerintah desa/masyarakat dapat

disimpulkan bahwa semua kegiatan yang direncanakan telah dilaksanakan

sesuai dengan perencanaan yang disepakati.

17

Page 18: Laporan hasil kkn

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari seluruh rangkaian kegiatan KKN di Desa Nanganesa yang

dilaksanakan selama 2 bualan menghasilakn beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

1. Kegiatan berlangsung sesuai yang direncanakan.

2. Kegiatan yang dilaksanakan mendapat respon positif dari

pemerintah desa dan masyarakat Desa Nanganesa yang ditunjukan

dengan partisipasi dan kontribusi secara aktif dalam setiap kegiatan

yang dilaksanakan

3. Dalam pelaksanaannya meski terdapat hambatan namun dapat di

atasi.

4. Kegiatan yang dilaksanakan pada dasarnya merupakan media

pemberdayaan bagi masyarakat dalam menjalankan aktifitasnya

sehari-hari kearah yang lebih baik.

4.2 Saran / Rekomendasi

Untuk Pemerintah desa dan Masyarakat, yaitu :

- Bahwa Desa Nanganesa mempunyai potensi yang besar apabila

dikelolah secara baik melalui optimalisasi potensi yang ada

secara terencana, bertahap, dan berkesinambungan secara

proaktif oleh seluruh elemen yang ada.

18

Page 19: Laporan hasil kkn

- Agar pemerintah desa lebih memperhatikan kelompok-kelompok

yang ada di masyarakat dengan memberikan pelatihan-pelatihan

demi peningkatan kesejahteraan kelompok tersebut.

- Agar pemerintah Desa menghidupkan kembali lembaga-lembaga

adat untuk membantu penanganan konflik yang bisa saja terjadi

sehingga bila ada persoalan yang terjadi di masyarakat Desa

Nanganesa maka lembaga adat bisa menjadi tempat untuk

mengatasi persoalan – persoalan dalam masyarakat.

Untuk Lembaga STPM St Ursula, yaitu :

- Pembekalan pada saat Pra-KKN dilakukan selama 1 minggu hal ini

agar peserta KKN memiliki kemampuan yang cukup pada saat

KKN

- Diharapkan kepada lembaga STPM, bagi Desa yang pernah

menjadi tempat KKN dapat dilaksanakan ABDIMAS atau praktek

kuliah lapangan pada tahun yang akan datang.

- Kegiatan KKN ditambah waktunya paling kurang 2 bulan 2

minggu.

- Diharapkan adanya desa binaan khusus untuk lembaga sehingga

apabila desa tersebut berhasil dan lebih maju dari desa yang

lainnya akan membawa dampak bagi pengembangan lembaga ini

kedepannya.

Nanganesa, 21 September 2013

Mengetahui :

An.Kepala Desa NanganesaSekretaris

(KLEMENS LORI)NIP, 197411262007 01 1010

Mahasiswa KKN STPM Santa Ursula Ende

Koordinator,

(THEOFILUS MAU)

Dosen Pendamping

19

Page 20: Laporan hasil kkn

(ISHAK S. DALO, S. Fil. MA)

20