Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

download Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

of 80

Transcript of Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    1/80

    i

    LAPORAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)MAHASISWA UNIVERSITAS PAPUA

    DI KAMPUNG MANDORI SUP, DISTRIK BRUYADORI

    KABUPATEN BIAK NUMFOR

    OLEH

    TIM MAHASISWA

    UNIVERSITAS PAPUAMANOKWARI

    2016

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    2/80

    ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    LAPORAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA

    UNIVERSITAS PAPUADI KAMPUNG MANDORI SUP, DISTRIK BRUYADORI

    KABUPATEN BIAK NUMFOR

    Tim Mahasiswa

    1. Hendri Kayo (2012 67 020/Akuntansi)

    2. Nurhayda Nasir (2012 50 059/Ekonomi Pembangunan)

    3.

    Denilo Hokhumala (2012 66 018/Manajemen)4. Rini E Mambrasar (2011 38 005/Biologi)

    5. Siti Kamaria Keley (2014 63 041/Teknik Pertambangan)

    6. Speniel S. Awendu (2012 67 067/Akuntansi)

    7. Surono (2012 57 027/Pendidikan Matematika)

    Manokwari, Maret 2016

    Mengetahui, Menyetujui,

    Ketua LPPM Dosen Pembimbing Lapangan

    Prof. Dr. Ir. Roni Bawole, M.Si Dr. Ir. Nurhaida Iriany Sinaga, M.SiNIP. 1964011111989031003 NIP. 196901061994032002

    Tanggal Pengesahan, April 2016

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    3/80

    iii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

    atas berkat dan rahmat-Nya serta kasih setia-Nya yang berkelimpahan, kegiatan

    Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampung Mandori Sup Distrik Bruyadori

    Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua dapat dilaksanakan dengan baik.

    Kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini berlangsung selama 60 hari yang dimulai

    dari tanggal 06 Januari 2016 dan berakhir pada tanggal 05 Maret 2016 dan

    selanjutnya dilakukan penulisan laporan Kuliah Kerja Nyata yang dimulai pada

    tanggal 10 Maret 2016.

    Pada kesempatan ini tidak lupa tim penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Bapak Dr. Ir Onesimus Yoku. MS sebagai Rektor Universitas Papua yang

    telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan KKN.

    2. Bapak Prof. Dr. Ir. Roni Bawole, M.Si sebagai ketua LPPM dalam

    kegiatan Kuliah Kerja Nyata Universitas Papua.

    3. Ibu Dr. Ir. Nurhaidah Iriany Sinaga, M.Si sebagai dosen pembimbing

    lapangan yang telah membimbing dan mengarahkan tim penulis dalam

    penulisan laporan Kuliah Kerja Nyata ini.4. Bapak Ronald Ayer, SE. sebagai Kepala Distrik Bruyadori yang telah

    memberikan banyak bantuan dan perhatian kepada tim.

    5. Bapak Darius Marisan selaku Kepala Desa Mandori Sup dan seluruh

    aparat kampung beserta seluruh masyarakat Kampung Mandori Sup dan

    Kampung Mandori atas segala kebaikan dan kerjasamanya dalam

    pelaksanaan program-program kerja mahasiswa Kuliah Kerja Nyata

    (KKN) di Kampung Mandori Sup.6. Bapak Kepala Sekolah SD YPK Hewel Mandori yang telah membantu

    mahasiswa Kuliah Kerja Nyata dalam pelaksanaan program kerja di SD

    YPK Hewel Mandori.

    7. Ketua Jemaat GKI Hewel Mandori yang selalu memberikan motivasi,

    serta pandangan-pandangan secara rohani yang sangat membantu

    mahasiwa dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata.

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    4/80

    iv

    8. Teman-teman Tim mahasiswa KKN Kampung Mandori Sup, dalam

    kebersamaan yang saling memberikan motivasi dan dukungan dalam

    pelaksanaan program-program kerja dan penyusunan laporan KKN ini.

    9. Orang tua dan saudara-saudara tercinta atas kasih sayang, pengertian,

    nasehat dan dukungan doa serta dorongan kepada tim penulis untuk tetap

    semangat dalam penyusunan laporan KKN ini.

    10. Semua pihak yang telah membantu tim penulis menyelesaikan laporan

    Kuliah Kerja Nyata ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

    Tim penulis menyadari bahwa penulisan laporan Kuliah Kerja Nyata ini masih

    mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang

    bersifat membangun sangat kami harapkan guna memperbaiki penulisan di masa

    mendatang.

    Akhir kata, “tak ada gading yang tak retak” kesempurnaan hanya milik sangKhalik dan kekurangan adalah milik kita manusia. Semoga laporan Kuliah Kerja

    Nyata ini dapat memberikan manfaat yang berguna bagi pembaca.

    Manokwari, April 2016

    Tim Penulis

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    5/80

    v

    Daftar Isi

    Halaman

    COVER i

    LEMBAR PENGESAHAN ii

    KATA PENGANTAR iii

    DAFTAR ISI v

    DAFTAR GAMBAR viii

    DAFTAR TABEL ix

    DAFTAR LAMPIRAN x

    I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang 1

    1.2. Tujuan 2

    1.3. Manfaat 3

    II. METODE DAN TEKNIK PELAKSANAAN

    2.1. Waktu dan Tempat 4

    2.2. Penyusunan Program KKN:

    2.2.1. Waktu dan Tempat 4

    2.2.2. Peserta 4

    2.2.3. Proses Penyusunan Program 4

    2.2.4. Program yang Direncanakan 4

    2.3. Pelaksanaan:

    2.3.1 Penyuluhan 7

    2.3.2. Sensus 8

    2.3.3. Pengajaran dan Praktik 82.3.4. Simulasi 8

    III. KEADAAN UMUM LOKASI

    3.1. Letak Daerah 10

    3.2. Iklim 11

    3.3. Tanah dan Lahan 11

    3.4. Hidrologi dan Kualitas Air 12

    3.5. Flora dan Fauna 12

    3.6. Pemanfaatan Lahan 13

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    6/80

    vi

    3.7. Kependudukan:

    3.7.1. Sistem Pemerintahan 14

    3.7.2. Sebaran Penduduk 14

    3.8. Sarana dan Prasarana 16

    3.9. Potensi Unggulan Daerah 19

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Bidang Sarana dan Prasarana 20

    4.2. Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup 30

    4.3. Bidang Pendidikan 37

    4.4. Bidang Keagamaan 42

    4.5. Bidang Ekonomi 46

    4.6. Bidang Administrasi dan Pengembangan Kampung 49

    4.7. Bidang Kehutanan 54

    4.8. Bidang Keterampilan 55

    4.9. Bidang Lain-lain 61

    V. PENUTUP

    5.1. Kesimpulan 68

    5.2. Saran 68

    Daftar Pustaka 70

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    7/80

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    8/80

    viii

    Gambar 31. Sosialisasi Kepemimpinan --------------------------------- 54

    Gambar 32. Penanaman Pohon Pucuk Merah -------------------------- 55

    Gambar 33. Pembuatan Kue Lontar -------------------------------------- 57

    Gambar 34. Pembuatan Kacang Telur ----------------------------------- 58

    Gambar 35. Pembuatan Gethuk Lindri ---------------------------------- 59

    Gambar 36. Pembuatan Kue Lapis Singkong --------------------------- 61

    Gambar 37. Senam Zumba ------------------------------------------------ 62

    Gambar 38. Pemutaran Film Edukasi ------------------------------------ 63

    Gambar 39. Pertandingan Sepak Bola antar kampung KKN --------- 64

    Gambar 40. Pembuatan Papan Nama Dharma Wanita Distrik Bruyadori 66

    Gambar 41. Pembuatan Papan Nama PKK Distrik Bruyadori ------- 67

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    9/80

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    10/80

    x

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Matriks Kegiatan

    Lampiran 2. Jurnal Harian

    Lampiran 3. Absensi Mahasiswa KKN Kampung Mandori Sup

    Lampiran 4. Hasil Sensus Penduduk

    Lampiran 5. Peta Lokasi KKN Kampung Mandori Sup

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    11/80

    11

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Universitas Papua (UNIPA) merupakan salah satu perguruan tinggi di

    Provinsi Papua Barat yang berkembang pesat sejak tahun 2000 yaitu sejak

    pendiriannya ditetapkan dengan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor

    153/MPN.A4/KP/2000. Berdasarkan motto Universitas Papua (UNIPA) yaitu

    “Ilmu Untuk Kemanusiaan” maka UNIPA senantiasa berupaya untukmeningkatkan pelayanan yang dikelola secara efektif dan efisien sehingga mampu

    menghasilkan jasa pendidikan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

    (Peraturan Akademik UNIPA, 2009).

    Kebutuhan masyarakat jika dicermati memiliki cakupan yang sangat luas

    dilihat dari berbagai sudut pandang. Dari keadaan ini, kita dapat melihat dan

    menghubungkan kebutuhan masyarakat dengan pangabdian pada masyarakat yang

    merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian pada

    masyarakat untuk memberikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan

    merupakan suatu bentuk kerjasama antara Perguruan Tinggi dengan masyarakat

    khususnya di daerah pelosok dan daerah yang masih terpencil dalam bidang pendidikan serta penerapan ilmu dan teknologi. Salah satu bentuk kerjasama

    perguruan tinggi dengan masyarakat yang berhubungan dengan dharma

    pengabdian pada masyarakat yaitu dengan mangadakan kegiatan Kuliah Kerja

    Nyata (KKN). KKN merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada

    masyarakat, dimana mahasiswa dituntut untuk berperan aktif dalam melaksanakan

    kegiatan-kegiatan yang telah disusun untuk dapat direalisasikan, bagaimana

    bersosialisasi, berinteraksi dengan kehidupan bermasyarakat dalam suatu tempatatau wilayah tertentu serta menerapkan disiplin ilmu yang dimiliki dan

    mengaplikasikan teori-teori yang dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata

    pengabdian kepada masyarakat.

    Salah satu lokasi Kuliah Kerja Nyata ditempatkan di Kampung Mandori Sup

    Distrik Bruyadori. Bentuk peran serta mahasiswa di Kampung Mandori Sup

    Distrik Bruyadori, Kabupaten Biak Numfor meliputi beberapa bidang yaitu

    Sarana dan Prasarana, Lingkungan dan Kesehatan, Pendidikan, Keagamaan,

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    12/80

    12

    Administrasi dan Pengembangan Kampung, Ekonomi, Kehutanan, Keterampilan,

    dan Program Tambahan

    Kampung Mandori Sup memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang cukup

    potensial. Salah satunya adalah keanekaragaman hayati. Potensi keanekaragaman

    hayati di Kampung Mandori Sup berasal dari sektor kelautan dan pertanian. Salah

    satu contoh yang banyak dimanfaatkan adalah hasil pertanian seperti sagu,

    singkong, ubi, melinjo dan lain-lain. Hasil pertanian ini sering dimanfaatkan

    untuk dikonsumsi dan dijual. Pembangunan, pertambahan penduduk dan

    pemukiman, mengakibatkan tingkat kebutuhan ekonomi semakin bertambah

    sehingga pemanfaatan SDA akan sulit dikendalikan. Pembukaan lahan pertanian

    baru mengakibatkan perubahan pada ekosistem sehingga dikhawatirkan akan

    merusak lingkungan. Secara tradisional, masyarakat setempat telah sejak lama

    menganut norma – norma kehidupan yang dilandaskan melalui adat istiadat danagama yang mengajarkan cara pemanfaatan SDA, baik hasil pertanian, kelautan

    maupun hutan. Adapun kearifan lokal yang dianut masyarakat mengajarkan

    masyarakat untuk mengolah dan membudidayakan hasil alam yang bernilai

    ekonomis seperti sirih, kelapa, kepiting, dan lain sebagainya.

    Berbagai masalah yang timbul dalam pemanfaatan SDA dan upayamemenuhi kebutuhan pemerintah Kampung Mandori Sup, memberikan dorongan

    bagi mahasiswa KKN untuk turut membantu sehingga dapat diatasi atau

    diminimalkan. Dengan demikian, masyarakat setempat dapat memahamai dan

    memiliki pandangan yang lebih luas sehingga dapat meningkatkan keterampilan

    mereka dalam mengelola kekayaan alam yang ada di Kampung Mandori Sup.

    1.2 Tujuan Tujuan dilaksanakan kegiatan KKN adalah:

    1. Melatih kemandirian dan kepekaan mahasiswa selama berada ditengah-

    tengah masyarakat.

    2. Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu dan teknologi

    dalam upaya menumbuhkan, mempercepat gerakan dalam kegiatan Kuliah

    Kerja Nyata (KKN).

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    13/80

    13

    3. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar secara langsung melalui

    keterlibatan dalam masyarakat kemudian bagaimana menemukan,

    merumuskan, memecahkan dan menanggulangi permasalahan secara

    langsung dilapangan.

    1.3 Manfaat

    Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini memberikan berbagai manfaat bagi

    mahasiswa dan bagi masyarakat. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Bagi Mahasiswa:

    1. Menerpakan kehidupan social ditengah-tengah masyarakat umum;

    2. Mahasiswa mendapat kesempatan untuk mempraktekan ilmu pengetahuanyang telah diperoleh selama perkuliahan kepada masyarakat.

    b. Bagi Masyarakat:

    1. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh

    pengatahuan tambahan yang diberikan oleh mahasiswa;

    2. Tumbuhnya kesadaran masyarakat tentang pembangunan kampung.

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    14/80

    14

    II. METODE DAN TEKNIK PELAKSANAAN

    2.1. Waktu dan Tempat

    Tempat berlangsungnya kegiatan KKN yaitu di Kampung Mandori

    Sup Distrik Bruyadori, Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua.Kegiatan

    Kuliah Kerja Nyata berlangsung selama kurang leibh 2 bulan dimulai dari

    tanggal 06 Januari 2016 hingga 05 Maret 2016.

    2.2. Penyusunan Program KKN

    2.2.1. Waktu dan Tempat

    Penyusunan program kerja mahasiswa KKN di Kampung Mandori

    Sup dibuat setelah sampai di lokasi KKN pada tanggal 06 Januari 2016.

    2.2.2. Peserta

    Peserta penyusunan program KKN adalah tim mahasiswa KKN

    tahun 2016 Kampung Mandori Sup, Kepala Kampung, Aparat Kampung,

    serta masyarakat.

    2.2.3. Proses Penyusunan Program

    Proses penyusunan program KKM dilakukan dengan cara

    memaparkan program-program dan kegiatan-kegiatan yang telah disusun

    sebelumnya oleh tim KKN dan kemudian dimusyawarahkan bersama

    dengan seluruh peserta yang diwakili oleh Kepala Kampung, Aparat

    Kampung, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Pemuka Masyarakat.

    2.2.4. Program yang Direncanakan

    Program yang direncanakan terdiri dari 2 kegiatan atau program

    yaitu: Kegiatan Pokok (Program Utama) dan Kegiatan Insidensial

    (Program Tambahan). Kegiatan pokok yang dimaksud adalah kegiatan

    utama atau kegiatan tetap dan menjadi program kerja yang telah

    direncanakan oleh tim KKN sejak tiba di lokasi KKN. Sedangkan kegiatan

    insidensial merupakan kegiatan yang tidak tetap atau kegiatan tak terduga

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    15/80

    15

    yang tidak direncanakan sebelumnya oleh tim namun masuk dalam

    program kerja karena satu dan lain hal yang menyangkut kepentingan

    bersama. Kegiatan – kegiatan tersebut dapat dilihat pada Tabel.1 dibawahini:

    Table.1 Jenis Kegiatan Pokok dan Insidensial

    No Jenis Kegiatan

    Kegiatan

    Kampung

    Mandori Sup

    Kegiatan

    Kampung

    Mandori

    PokokInsiden

    sialPokok

    Inside

    nsial

    I Sarana dan Prasarana

    1. Pembuatan Papan Kantor

    Kepala Kampung

    2. Pembuatan Bagan Struktur

    Pemerintah Kampung

    3. Pembuatan Papan Informasi

    Desa

    4. Pembuatan Papan InformasiBamuskam

    5. Pembuatan Papan Penunjuk

    Kampung

    6. Pembuatan Batas Kampung

    7. Pembuatan Papan 10

    Program PKK

    8.

    Pembuatan Papan PKKKampung

    9. Pembuatan Papan

    Bamuskam

    √ √

    II Pendidikan

    1. Mengajar

    2. Bimbingan Belajar

    CALISTUNG

    √ √

    √ √

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    16/80

    16

    3. Bimbingan Belajar Bahasa

    Inggris

    4. Pelatihan Komputer

    III Keagamaan

    1. Mengasuh Sekolah Minggu

    2. Pembuatan Pembatas

    Alkitab

    3. Lomba Cerdas Cermat

    Alkitab

    √ √ √

    √ √ √

    IV Lingkungan dan Kesehatan

    1. Sosialisasi Pencegahan

    Penyakit Menular

    2. Sosialisasi Cara Menyikat

    Gigi Yang Benar

    3. Sosialisasi Keluarga Sadar

    Gizi

    4. Sosialisasi Cara MencuciTangan Yang Benar

    5. Sosialisasi Pola Hidup Sehat

    6. Gotong Royong

    √ √

    V Administrasi dan

    Pengembangan Kampung

    1. Pendataan Penduduk2. Sosialisasi TUPOKSI dan

    Pengelolaan Keuangan

    Kampung

    3. Evaluasi TUPOKSI dan

    Pendampingan Penyusunan

    RPJMK

    4. Sosialisasi Kepemimpinan

    √ √

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    17/80

    17

    VI Ekonomi

    1. Sosialisasi Usaha Mikro

    2. Sosialisasi Pembukuan

    Sederhana

    √ √

    VII Keterampilan

    1. Pelatihan Pembuatan

    Kacang Telur

    2. Pelatihan Pembuatan Kue

    Lontar

    3. Pelatihan Pembuatan

    Gethuk Lindri

    4. Pelatihan Pembuatan

    Perkedel Singkong

    VIII Kehutanan

    1. Penanaman dan Pembagian

    Bibit Pohon Pucuk Merah

    IX Lain-lain

    1. Senam2. Pemutaran Film Edukasi

    3. Pertandingan Persahabatan

    antar Kampung KKN

    4. Pembuatan Papan Dharma

    Wanita Distrik Bruyadori

    5. Pembuatan Papan PKK

    Distrik Bruyadori

    √ √ √

    2.3. Pelaksanaan

    2.3.1. Penyuluhan

    Penyuluhan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

    adalah proses, cara, perbuatan menyuluh, penerangan atau upaya

    peningkatan mutu pengetahuan masyarakat mengenai suatu topik

    atau bidang ilmu dengan cara memberikan penerangan. Terdapat

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    18/80

    18

    beberapa kegiatan yang menjadi program KKN di Kampung

    Mandori Sup yang dapat dikategorikan sebagai penyuluhan atau

    sosialisasi, diantaranya adalah: Sosialisasi Penyakit Menular,

    Sosialisasi Cara Menyikat Gigi yang Benar, Sosialisasi Keluarga

    Sadar Gizi, Sosialisasi Cara Mencuci Tangan yang Benar,

    Sosialisasi Pola Hidup Sehat, Sosialisasi TUPOKSI dan

    Pengelolaan Keuangan Desa, Sosialisasi Kepemimpinan,

    Sosialisasi Usaha Mikro dan Sosialisasi Pembukuan Sederhana.

    Kegiatan sosialisasi ini dilakukan secara oral dengan bantuan

    media seperti hand out materi dan infokus.

    2.3.2. Sensus

    Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Sensus penduduk adalah

    suatu kegiatan pencacahan jumlah jiwa penduduk yang terdapat di

    suatu wilayah. Kegiatan KKN yang termasuk dalam kegiatan

    sensus adalah Pendataan Penduduk. Metode yang digunakan dalam

    Pendataan Penduduk adalah wawancara.

    2.3.3. Pengajaran dan Praktek

    Pengajaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

    suatu proses pemberian petunjuk kepada orang agar diketahui

    (diturut). Praktek adalah pengajaran secara nyata apa yang disebut

    dalam teori. Kegiatan yang termasuk dalam proses pengajaran dan

    praktek adalah Bidang Pendidikan yang terdiri dari program

    Mengajar, Bimbingan Belajar Membaca, Menulis dan Menghitung(CALISTUNG), Bimbingan Belajar Bahasa Inggris, dan Pelatihan

    Komputer.

    2.3.4. Simulasi

    Simulasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

    metode pelatihan yang meragakan sesuatu dalam bentuk tiruan

    yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya atau

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    19/80

    19

    penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan berupa

    model statistik atau pemeranan. Kegiatan yang masuk dalam

    simulasi adalah Bidang Kehutanan yaitu Penanaman dan

    Pembagian Bibit Pohon Pucuk Merah dan Bidang Keterampilan

    yang terdiri dari Pelatihan Pelatihan Pembuatan Kacang Telur,

    Pembuatan Kue Lontar, Pelatihan Pembuatan Gethuk Lindri,

    Pelatihan Pembuatan Lapis Singkong.

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    20/80

    20

    III. KEADAAN UMUM LOKASI

    3.1. Letak Daerah

    Kampung Mandori Sup yang terletak di Kabupaten Biak Numfor Distrik

    Bruyadori, terletak pada 01 0 06’ 01,70: LU/LS s/d 134 0 97’ 19,72 ” BT/BB,dengan luas wilayak 11,8 km 2 atau dari luas wilayah Provinsi Papua. Distrik

    Bruyadori merupakan salah satu wilayah administratif Kabupaten Biak Numfor

    yang terdiri dari 10 kampung yaitu Kamumi, Sandaw, Warbukor, Bruyadori,

    Duai, Mandori Sup, Mandori, Dafi, Arini Jaya, dan Amberparem. Kampung

    Mandori Sup sendiri memiliki jarak dari pusat kantor Distrik sekitar 8 km yang

    dapat ditempuh dengan keandaraan roda 2 maupun roda 4 selama kurang lebih 15

    menit. Jarak antara kampung Mandori Sup dengan ibu kota Kabupaten biak

    adalah sekitar 12 jam perjalanan laut menggunakan kapal feri dan 30 menit

    perjalanan udara menggunakan pesawat udara. Secara administratif, kampung

    Mandori Sup memiliki batas wilayah sebagai berikut:

    Sebelah utara : Kampung Dafi

    Sebelah Selatan : Kampung Wansra

    Sebelah Timur : Kampung MandoriSebelah Barat : Kampung Duai

    Dafi

    Mandori

    Duai

    Gambar.1 Denah Kampung Mandori Sup

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    21/80

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    22/80

    22

    3.4. Hidrologi dan Kualitas Air

    Masyarakat di Kampung Mandori Sup rata-rata menggunakan air yang

    berasal dari sumur lindung untuk keperluan minum, mandi dan mencuci. Terdapat

    salah satu sumur lindung yang digunakan untuk dikonsumsi secara langsung

    sebagai air minum akan tetapi jarak sumur lindung tersebut dengan pemukiman

    warga cukup jauh sehingga warga cenderung menggunakan air sumur terdekat.

    Alternatif lain yang digunakan oleh masyarakat adalah air hujan yang ditampung

    untuk keperluan mandi dan mencuci, mengingat terbatasnya jumlah sumur

    lindung yang mengharuskan warga untuk mengangkut air secara manual tanpa

    menggunakan pipa saluran.

    3.5. Flora dan Fauna

    Jenis-jenis flora yang terdapat di Kampung Mandori Distrik Bruyadori

    diklasifikasikan kedalam dua kelompok, yaitu tanaman budidaya dan non-

    budidaya.Jenis tanaman yang tergolong tanaman budidaya jangka pendek adalah

    ubi jalar ( Ipomoea batatas ), ubi kayu ( Manihot esculenta L. ).dan kacang hijau

    ( Phaseolus aureus ). Sedangkan tanaman perkebunan meliputi kelapa ( Cocos

    nucifera ), pinang ( Areca catechu ), dan sirih ( Piper betle ). Adapun tanaman non- budidaya yang bernilai ekonomis tinggi sebagai hasil hutan primer adalah kayu

    besi ( Intsia bijuga ), beberapa jenis palem, rotan ( Calamus sp. ) dan matoa

    ( Pometia coriacea, P. pinnata ). Berikut ini adalah contoh flora yang

    dibubidayakan di Kampung Mandori Sup.

    a. Piper betle b. Manihot esculenta L.

    Gambar 2. Contoh Flora yang Dibudidayakan oleh Warga.

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    23/80

    23

    Jenis-jenis fauna yang dibubidayakan di kampung Mandori Sup antara lain

    adalah ayam kampung ( Gallus gallus ) dan babi ( Sus sp ). Teknik budidaya ternak

    yang dilakukan masyarakat sudah pada tahap system pemeliharaan intensif yaitu

    untuk ternak babi sudah dikandangkan, sedangkan ternak ayam masih pada sistem

    ekstensif (diumbarkan). Rata-rata kepemilikan ternak babi di Kampung Mandori

    Sup adalah 1-2 ekor/keluarga. Berikut ini adalah contoh fauna yang

    dibudidayakan oleh warga Kampung Mandori Sup.

    a) Gallus gallus b) Sus scafora domesticus

    Gambar.3 Fauna yang Dibudidayakan oleh Warga.

    Selain itu, terdapat banyak satwa yang dimanfaatkan oleh masyarakat

    setempat guna memenuhi kebutuhan protein hewani seperti ikan, burung dara

    (Sterna zimmermanni ), burung maleo ( Megapodius sp ) babi hutan ( Sus

    papuanensis ), ketam kenari ( Birgus latro ), kepiting rawa ( Portunus sexdentatus )

    dan jenis-jenis satwa lainnya yang terdapat di hutan alam.

    3.6. Pemanfaatan Lahan

    Tata guna lahan merupakan peruntukan suatu kawasan lahan untuk suatu

    objek lahan yang ada di Kampung Mandori Sup. Secara umum lahandimanfaatkan untuk pemukiman, pekarangan, pertanian/perkebunan, perternakan,

    hutan produksi, sarana kesehatan, tempat pemakaman dan balai kampung.

    Penduduk Kampung Mandori Sup memanfaatkan tanah pekarangan dengan cara

    membuka hutan sekunder yang dekat dengan daerah pemukiman untuk kegiatan

    pertaniannya. Luas lahan yang di usahakan oleh masing-masing keluar berkisat

    0,5-1 Ha dan letaknya terpencar di beberapa lokasi yang mana jarak antara satu

    kebun dengan kebun lainnya 100m.

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    24/80

    24

    Jenis tanaman yang diusahakan oleh masyarakat setempat bervariasi dan

    tidak mengenal musim tanam yang jelas, kecuali kacang hijau yang mempunyai

    musim tanam pada bulan September.Pada umumnya penduduk melakukan

    penanaman secara terus-menerus sampai produksi yang dihasilkan oleh lahan

    tersebut menurun (unsur hara berkurang) maka lahan tersebut akan diistirahatkan

    sehingga dapat mengembalikan kesuburan tanahnya. Selama masa tersebut,

    masyarakat akan membuka lahan baru untuk melanjutkan aktifitas pertanian

    mereka. Sistem pertanian yang dilakukan oleh masyarakat di Kampung Mandori

    Sup adalah sistem pertanian dengan pola perladangan berpindah-pindah.Teknik

    budidaya yang dilakukan adalah teknik tumpang sari.

    3.7. Kependudukan

    Kampung Mandori Sup secara administratif termasuk dalam Kabupten

    Biak Numfor, Distrik Bruyadori. Penduduk yang bermukim di Kampung Mandori

    terdiri dari enam marga besar yaitu: Marisan, Krey, Mofu, Padwa, Ap dan

    Manggaprouw. Pada awalnya penduduk Kampung Mandori Sup berasal dari Biak

    Barat, yang kemudian pindah ke Numfor.

    3.7.1. Sistem Pemerintahan

    Kampung Mandori Sup dipimpim oleh Kepala Kampung. Dalam hal

    menjalankan roda pemerintahannya Kepala Kampung dibantu oleh stafnya.Dalam

    hal mengkoordinir masyarakatnya Kepala kampung dibantu oleh Kepala Dusun.

    Salah satu badan pemerintahan yang bersifat legislatif yang terdapat dikampung

    Mandori Sup adalah Badan Musyawarah Kampung.

    3.7.2. Sebaran Penduduk

    3.7.2.1. Sebaran Penduduk Menurut Jenis Kelamin

    Jumlah penduduk Kampung Mandori Sup adalah 322 Jiwa dengan sebaran

    penduduk berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam bentuk Tabel.2

    berikut:

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    25/80

    25

    Tabel.2. Sebaran Penduduk menurut Jenis Kelamin

    Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Nisbah (%)

    Laki-laki 169 52,48

    Perempuan 153 47,52

    Jumlah 322 100

    Sumber : Sensus Mahasiswa KKN Kampung Mandori Sup 2016

    Tabel.2 menunjukkan bahwa jenis kelamin penduduk di Kampung

    Mandori Sup hampir seimbang antara laki-laki dan perempuan. Jumlah

    laki-laki hanya lebih banyak 16 jiwa atau 4.96%.

    3.7.2.2. Sebaran Penduduk menurut Agama

    Sebaran penduduk di Kampung Mandori Sup menurut agama kepercayaan

    yang dianut disajikan dalam Tabel.3 sebagai berikut:

    Tabel.3 Sebaran Penduduk menurut Agama

    Agama Jumlah (Jiwa) Nisbah (%)

    Kristen Protestan 320 99,37

    Islam 2 0,63

    Jumlah 322 100

    Sumber: Sensus Mahasiswa KKN Kampung Mandori Sup 2016

    Berdasarkan Tabel.3 diketahui bahwa penduduk di Kampung Mandori Sup

    mayoritas beragama Kristen Protestan. Hal ini dikarenakan agama Kristen

    protestan yang mula-mula masuk didaerah ini, sehingga pemeluknyamerupakan masyarakat setempat.

    3.7.2.3. Sebaran Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

    Sebaran penduduk menurut tingkat pendidikan di Kampung Mandori Sup

    ditampilkan dalam Tabel.4 sebagai berikut:

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    26/80

    26

    Tabel.4 Sebaran Penduduk menurut Tingkat Pendidikan

    Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Nisbah (%)

    Tidak Sekolah / Tanpa

    Keterangan 113 35,09

    SD/Sederajat 107 33,23

    SMP/Sederajat 35 10,87

    SMA/Sederajat 55 17,08

    Perguruan Tinggi 12 3,73

    Jumlah 322 100

    Sumber: Sensus Mahasiswa KKN Kampung Mandori Sup 2016

    Berdasarkan Tabel.4 diatas diketahui bahwa penduduk di Kampung

    Mandori Sup paling banyak memiliki tingkat pendidikan Sekolah Dasar

    (SD) sebanyak 107 jiwa atau 33,23%. Hal ini berarti tingkat pendidikan di

    Kampung Mandori Sup tergolong sangat rendah yang disebabkan oleh

    rendahnya sarana dan prasarana pendidikan.

    3.7.2.4. Sebaran Penduduk menurut Mata Pencaharian

    Sebaran penduduk menurut mata pencaharian utama di Kampung Mandori

    Sup disajikan dalam Tabel 5 berikut ini:

    Tabel.5 Sebaran Penduduk menurut Mata Pencaharian

    Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Nisbah (%)

    Petani 36 49,32

    Nelayan 8 10,96

    PNS 15 20,55

    Swasta 14 19,17

    Jumlah 73 100

    Sumber: Sensus Mahasiswa KKN Kampung Mandori Sup 2016

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    27/80

    27

    Berdasarkan Tabel.5 diketahui bahwa mayoritas penduduk Kampung

    Mandori Sup adalah Petani yaitu sebesar 49,32% kemudian nelayan

    10,96%, Pegawai Negeri Sipil 20,55% dan Swasta 19,17%.

    3.8. Sarana dan Prasarana

    3.8.1. Sarana dan Prasarana Ekonomi

    Sarana dan prasarana ekonomi yang meliputi infrastruktur ekonomi

    seperti pasar tidak terdapat di Kampung Mandori Sup, sehingga masyarakat

    biasanya berbelanja dan menjual hasil laut serta hasil kebun ke pasar induk

    yang berada di pusat kota kecamatan atau menjualnya di dermaga pada saat

    kapal masuk, untuk pemenuhan kebutuhannya.

    3.8.2. Sarana dan Prasarana Sosial Budaya

    Sarana dan prasarana yang digunakan meliputi: pendidikan,

    kesehatan, perumahan, penerangan, keagamaan, transportasi, dan air bersih.

    Fasilitas pendidikan yang berada di kampung Mandori yaitu satu unit

    Sekolah Dasar yakni SD YPK Hewel Mandori. Sarana dan prasarana

    kesehatan dikampung Mandori Sup yakni Puskesmas Mandori.Permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam lingkup sarana dan

    prasarana kesehatan adalah minimnya peralatan dalam menunjang pelayanan

    pasien.

    Jenis penyakit yang sering dialami oleh masyarakat adalah malaria,

    penyakit kulit seperti panu dan kudis, ISPA, dan lain-lain. Keadaan gizi

    masyarakat dinilai cukup baik, hal ini dikarenakan asupan nutrisi yang

    dikonsumsi oleh masyarakat berbahan dasar organik atau bebas pestisidadan bahan pengawet, selain itu sajian vitamin dan mineral dapat terlihat

    dalam diet sehari-hari masyarakat seperti ubi-ubian,sayur-sayuran segar,

    buah-buahan, dan ikan segar.

    Rumah warga pada umumnya terbuat dari beton yang di dirikan

    menggunakan dana desa. Adapun terdapat beberapa warga yang mendapat

    bantuan pembangunan rumah layak tinggal oleh Angkatan Bersenjata

    Republik Indonesia (ABRI). Meskipun demikian fasilitas perumahan layak

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    28/80

    28

    tinggal yang diberikan oleh ABRI sering kali tidak dirawat dengan baik oleh

    warga sehingga pada tembok-tembok bangunan warga terdapat lumut dan

    jamur yang mengotori. Tidak terlepas dari perumahan yang di dirikan

    menggunakan dana desa, sebagian besarnya dihuni warga meskipun

    pekerjaan pembangunan belum selesai. Dalam hal ini tembok beton tidak

    diplester dengan semen sehingga dapat masuk dalam kategori rumah layak

    huni.

    Sarana penerangan yang berada di Kampung Mandori Sup berupa

    listrik dari PLN yang menerangi seluruh Kampung di Numfor yang hanya

    beroperasi pada pukul 18.00 – 06.00 waktu setempat. Sarana penerangan

    lain yang menjadi alternatif warga adalah pelita, lilin dan lampu petromaks.

    Ada pun warga yang memiliki generator independen yang dapat

    menghasilkan listrik untuk keperluan penerangan dan lain sebagainya.

    Kendala utama warga sulit dan langkanya bahan bakar seperti bensin dan

    minyak tanah.

    Sarana peribadatan belum dimiliki oleh Kampung Mandori Sup. Hal

    ini disebabkan karena Kampung Mandori Sup merupakan kampung

    pemekaran dari Kampung Mandori yang telah memiliki 1 buah bangunanGereja yakni Gereja Hewel Mandori. Hal ini dikarenakan warga Kampung

    Mandori Sup memiliki pandangan bahwa 1 unit Gereja sudah cukup untuk

    dimanfaatkan oleh kedua kampung tersebut, dimana terdapat sebagian besar

    warga Kampung Mandori Sup yang juga memegang jabatan sebagai

    pengurus Gereja.

    Sarana dan prasarana yang ada di Kampung Mandori Sup tergolong

    sangat minimal, hanya tersedia 1 unit kendaraan roda empat yang dimilikioleh warga di kampung tetangga yakni Kampug Mandori yang menjadi

    media transportasi umum yang dapat digunakan oleh warga.

    Sarana dan prasarana air bersih dapat dikatakan masih dalam keadaan

    minimal. Sebagian besar masyarakat Kampung Mandori Sup masih

    menggunakan air hujan untuk memenuhi kebutuhan mandi dan mencuci

    sehingga masyarakat rentan terhadap penyakit kulit. Untuk kebutuhan air

    minum, masyarakat memanfaatkan sumur lindung yang berada dipekarangan

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    29/80

    29

    rumah beberapa warga. Oleh karena hanya sebagian kecil warga yang

    memiliki sumur lindung, warga lainnya terpaksa harus mengangkut air

    bersih tersebut secara manual dikarenakan tidak tersedianya sarana

    penyaluran air bersih.

    3.9. Potensi Unggulan Daerah

    Potensi unggulan daerah berupa sumber daya alam (SDA) yang terdapat di

    Kampung Mandori disajikan dalam Tabel.6 sebagai berikut:

    Tabel6. Potensi Unggulan Kampung Mandori Sup

    SDA Bidang PertanianSDA Bidang Perikanan dan

    Kehutanan

    - Ubi kayu atau singkong merupakan

    salah satu unggulan Kampung

    Mandori Sup. Tanah yang subur

    merupakan faktor pendukung utama

    yang membedakan kualitas ubi

    kayu dari Kampung Mandori Sup

    dengan Kampung-kampung lain diseluruh pulau Numfor.

    - Sirih menjadi komoditas ekonomi

    yang juga merupakan unggulan

    Kampung Mandori Sup. Kearifan

    lokal yang dianut warga untuk

    meningkatkan kualitas buah sirih

    menjadikan sirih Kampung MandoriSup sebagai unggulan.

    - Ikan, udang dan kepiting yang

    terdapat di laut perlu dijaga dan

    dikembangkan potensinya.

    - Hutan sekunder memiliki potensi

    yang cukup besar jika dapat dijaga

    kelestariannya, sehingga satwa liar

    seperti berbagai jenis aves , babihutan, dan kepiting kenari dapat

    terjaga.

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    30/80

    30

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Program KKN terbagi menjadi Program Utama dan Program Tambahan.

    Program Utama terbagi menjadi 8 bidang yakni: Bidang Sarana dan Prasarana,

    Bidang Kesehatan dan Lingkungan, Bidang Pendidikan, Bidang Keagamaan,

    Bidang Ekonomi, Bidang Administrasi dan Pengembangan Kampung, Bidang

    Kehutanan dan Bidang Keterampilan.

    4.1. Bidang Sarana dan Prasarana

    4.1.1. Pembuatan Papan Nama Kantor Kepala Kampung

    Lokasi Pelaksanaan : Posko KKN Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : 11 dan 12 Januari 2016

    Tujuan Pelaksanaan : Memberikan informasi kepada masyarakat setempat

    tentang kantor kepala kampung.

    Sasaran : Aparat kampung dan masyarakat

    Jumlah Peserta : 5 orang mahasiswa KKN UNIPA 2016 dan 3 orang

    aparat kampung.Target : Adanya papan nama kantor kepala kampung

    Terealisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Papan nama kantor kepala kampung terbuat dari

    bahan dasar papan yang berukuran 80x100 cm dan

    dua buah balok berukuran 5x10 dengan tinggi 2m.

    Faktor pendukung : Kerjasama yang baik antara mahasiswa dan aparat

    kampung serta tersedianya alat dan bahan.Faktor penghambat : Tidak ada

    Pembahasan : Pembuatan papan nama kantor kepala kampung ini

    bertujuan untuk memberikan informasi kepada

    masyarakat dan aparat mengenai letak bangunan

    kantor kepala kampung. Pemasangan papan nama

    tersebut dilakukan tepat di depan gedung kantor

    kepala kampung yang telah selesai dikerjakan.

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    31/80

    31

    Dengan selesainya pemasangan papan nama kantor

    kepala kampung, maka program pembuatan papan

    nama kantor kepala kampung dapat disimpulkan telah

    terealisasi 100%.

    Gambar 4. Pembuatan Papan Nama Kantor Kepala Kampung

    4.1.2. Pembuatan Papan Informasi Kampung

    Lokasi Pelaksanaan : Posko KKN Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : 12 dan 13 Januari 2016

    Tujuan Pelaksanaan : Memberikan informasi kegiatan yang akan dilakukan

    di kampung Mandori Sup

    Sasaran : Masyarakat kampung Mandori Sup dan aparatkampung

    Jumlah Peserta : 4 orang Mahasiswa KKN UNIPA 2015

    Target : Terciptanya Papan Informasi Kampung

    Terealisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Pembuatan Papan Informasi Kampung terbuat dari

    tripleks berukuran 70x70 cm sebanyak 1 buah. Papan

    informasi kampung ini dibuat agar warga masyarakatdapat menerima setiap informasi yang akan

    disampaikan oleh Pemerintah Kampung.

    Faktor Pendukung : Tersedianya alat dan bahan

    Faktor penghambat : Tidak ada.

    Pembahasan : Pemasangan Papan informasi kampung Mandori Sup

    berfungsi untuk memberikan informasi kepada warga

    mengenai kampung Mandori Sup dan kegiatan yang

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    32/80

    32

    dilakukan dalam kampung Mandori Sup. Pemasangan

    Papan informasi dilakukan oleh 7 (tujuh) orang

    Mahasiswa KKN UNIPA 2016 didepan Balai

    Kampung Mandori Sup. Mahasiswa juga tidak

    menemukan kesulitan saat pemasangan karena telah

    disediakan beberapa alat seperti papan dan spidol oleh

    masyarakat Mandori Sup. Program ini dilaksanakan

    selama 2 hari dan dengan selesainya program

    pembuatan papan informasi kampung, maka dapat

    disimpulkan program ini telah terealisasi 100%.

    Gambar 5. Pembuatan Papan Informasi Kampung

    4.1.3. Pembuatan Bagan Struktur Pemerintahan Kampung

    Lokasi Pelaksanaan : Posko KKN Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : 14 dan 15 januari 2016

    Tujuan Pelaksanaan : Membantu Aparat Kampung dan Masyarakat untuk

    mengetahui garis komando dan garis koordinasi dari

    aparat kampung.

    Sasaran : Aparat kampung dan masyarakat kampung MandoriSup

    Jumlah Peserta : 3 orang Mahasiswa KKN UNIPA 2016, dan 2 orang

    masyarakat kampung.

    Target : Terciptanya Bagan Struktur Pemerintahan Kampung

    Terealisasi : 100%

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    33/80

    33

    Deskripsi Hasil : Bagan struktur organisasi Pemerintah Kampung

    terbuat dari whiteboard berukuran 1x1,3 m. dan

    ditulis menggunakan Spidol permanen.

    Faktor pendukung : Tersedianya alat dan bahan serta data strukur

    pemerintah kampung.

    Faktor penghambat : Tidak ada.

    Pembahasan : Pembuatan papan struktur kampung ini dilakukan

    untuk membantu aparat kampung dalam mengetahui

    TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi) serta

    mengetahui garis komando dari tiap-tiap jabatan.

    Pembuatan bagan struktur pemerintah kampung

    dilakukan selama 2 hari. Dengan selesainya

    pembuatan bagan struktur pemerintah kampung maka

    dapat disimpulkan program ini terealisasi 100%

    Gambar 6. Pembuatan Bagan Struktur Pemerintahan Kampung

    4.1.4. Pembuatan Papan Penunjuk Kampung

    Lokasi Pelaksanaan : Posko KKN Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : 11 dan 12 Februari 2016Tujuan Pelaksanaan : Memberikan informasi bagi pengguna jalan.

    Sasaran : Masyarakat Kampung Mandori Sup dan pengguna

    jalan lainnya.

    Jumlah Peserta : 4 orang Mahasiswa KKN UNIPA 2016 dan 3 orang

    aparat kampung.

    Target : Terciptanya Papan Penunjuk Kampung

    Terealisasi : 100%

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    34/80

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    35/80

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    36/80

    36

    Gambar 8. Pembuatan Papan Batas Kampung

    4.1.6. Pembuatan Papan Informasi BAMUSKAM

    Lokasi Pelaksanaan : Posko KKN Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : 22 dan 23 Februari 2016

    TujuanPelaksanaan : Menyediakan media penyampaian informasi kegiatan

    yang akan dilakukan oleh aparat BAMUSKAM

    (badan musyawarah kampung).

    Sasaran : Aparat Bamuskam dan Masyarakat kampung Mandori

    Sup.

    Jumlah Peserta : 4 orang Mahasiswa KKN UNIPA 2016 dan 2 orang

    Aparat Bamuskam.

    Target : Terciptanya media penyampaian informasi kegiatandalam yang berbentuk papan informasi.

    Terealisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Papan informasi Bamuskam terbuat dari bahan dasar

    tripleks berukuran 100x80cm.

    Faktor Pendukung : Kerjasama yang baik antara mahasiswa dan aparat

    kampung, tersedianya alat dan bahan.

    Faktor Penghambat : Tidak adaPembahasan : Pembuatan Papan informasi BAMUSKAM bertujuan

    untuk menyediakan media penyampaian informasi

    kepada masyarakat oleh aparat BAMUSKAM (badan

    musyawarah kampung) Mandori Sup sehingga

    kegiatan yang hendak dilakukan dalam kampung

    Mandori Sup dapat diketahui oleh masyarakat.

    Pemasangan Papan informasi dilakukan oleh 4

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    37/80

    37

    (empat) orang Mahasiswa KKN UNIPA 2016 didepan

    Balai Kampung Mandori Sup. Dengan dipasangnya

    papan informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa

    kegiatan ini telah terealisasi 100%.

    Gambar 9. Pembuatan Papan Informasi BAMUSKAM

    4.1.7. Pembuatan Papan 10 Program PKK

    Lokasi Pelaksanaan : Posko KKN Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : 29 Februari-1 Maret 2016

    Tujuan Pelaksanaan : Memberikan informasi kepada masyarakat tentang 10Program PKK

    Sasaran : Seluruh Masyarakat Mandori Sup

    Jumlah Peserta : 5 Orang mahasiswa KKN dan 3 orang Aparat

    Kampung Mandori Sup

    Target : Terciptanya Papan nama 10 Program PKK

    Realisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Pembuatan Papan 10 program PKK dibuat dengan bahan dasar kayu sebanyak 11 buah papan kecil dan 1

    buah balok yang digunakan sebagai tiang. Papan ini

    dibuat agar masyarakat mengetahui 10 progam PKK

    Faktor Pendukung : Kerjasama yang baik antara Mahasiswa KKN dan

    Aparat Kampung .

    Faktor Penghambat : Tidak ada

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    38/80

    38

    Pembahasan : Pembuatan papan nama 10 program PKK bertujuan

    memberikan informasi kepada masyarakat tentang 10

    Program yang dilakukan oleh tim penggerak PKK.

    Pembuatan papan nama 10 program PKK dilakukan

    selama 2 hari. Dengan selesainya program

    pembuataan papan nama 10 program PKK, maka

    dapat disimpulkan program terealisasi 100%

    Gambar 10. Pembuatan Papan 10 Program PKK

    4.1.8 . Pembuatan Papan Nama BAMUSKAM

    Lokasi Pelaksanaan : Posko KKN Mandori SupWaktu Pelaksanaan : 29 Februari-1 Maret 2016

    Tujuan Pelaksanaan : Agar masyarakat mengetahui letak kantor Bamuskam

    Sasaran : Seluruh Masyarakat Mandori Sup

    Jumlah Peserta : 3 Orang Mahasiswa KKN dan 3 Orang Aparat

    Kampung

    Target : Terciptanya Papan Nama BAMUSKAM

    Realisasi : 100%Deskripsi Hasil : Pembuatan Papan Nama BAMUSKAM dibuat dengan

    bahan dasar kayu dengan ukuran 100 cm x 80 cm

    sebanyak 1 buah. Papan ini dibuat agar masyarakat

    mudah mengetahui kantor Bamuskam yang berada

    dalam satu gedung dengan kantor Kepala Kampung.

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    39/80

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    40/80

    40

    cm sebanyak 1 buah. Papan ini di buat agar

    masyarakat mengetahui Kantor Tim Penggerak PKK

    Kampung Mandori Sup yang berada dalam satu

    gedung dengan kantor Kepala Kampung.

    Faktor Pendukung : Kerjasama yang baik antara Mahasiswa KKN dan

    Aparat Kampung, serta tersedianya alat dan bahan .

    Faktor Penghambat : Tidak ada

    Pembahasan : Dalam pembuatan Papan Nama PKK Kampung

    Mahasiswa dibantu oleh aparat kampung dalam

    menyediakan papan serta pengecetan papan.

    Pembuatan papan nama PKK Kampung dilakukan

    selama 2 hari. Dengan selesainya program

    pembuataan papan nama PKK Kampung, maka dapat

    disimpulkan program terealisasi 100%.

    Gambar 12. Pembuatan Papan Nama PKK Kampung

    4.2 . Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup

    4.2.1. Sosialisasi Cara Mencegah Penyakit Menular

    Lokasi Pelaksanaan : Balai Kampung MandoriWaktu Pelaksanaan : 12 Januari 2016

    Tujuan Pelaksanaan : Agar Masyarakat Kampung Mandori Sup dan

    Mandori memahami tentang bagaimana cara

    menangani dan juga mencegah penyakit menular.

    Sasaran : Seluruh Masyarakat Mandori Sup dan Mandori

    Jumlah Peserta : 23 Orang Masyarakat Kampung Mandori Sup dan

    Mandori, 5 Orang Mahasiswa KKN

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    41/80

    41

    Target : Masyarakat Mandori Sup dan Mandori

    Realisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Dengan adanya program ini masyarakat diharapkan

    memahami pentingnya mencegah penyakit menular

    agar mengurangi tingkat penyakit menular di

    Kampung Mandori Sup dan Mandori.

    Faktor Pendukung : Kerjasama yang baik Mahasiswa KKN dan Aparat

    Kampung Mandori Sup dan Mandori

    Faktor Penghambat : Cuaca yang kurang mendukung dan kurangnya

    partisipasi masyarakat

    Pembahasan : Dalam sosialisasi ini Mahasiswa memberikan

    penjelasan kepada masyarakat mengenai jenis – jenis penyakit menular serta tindakan yang bisa dilakukan

    dalam mencegah penyakit menular. Sosialisasi ini

    dilakukan selama 2 jam, Dengan selesainya kegiatan

    Sosialisasi Cara Mencegah Penyakit Menular, maka

    dapat disimpulkan program terealisasi 100%.

    Gambar 13. Sosialisasi Cara Mencegah Penyakit Menular

    4.2.2. Mengajarkan Cara Menyikat Gigi Yang BenarLokasiPelaksanaan : Balai Kampung Mandori

    WaktuPelaksanaan : 19 Januari 2016

    TujuanPelaksanaan : Memberikan pemahaman kepada masyarakat

    mengenai cara menyikat gigi yang benar

    Sasaran : Masyarakat Mandori Sup

    JumlahPeserta : 24 orang dewasa, 30 anak-anak dan 5 mahasiswa

    KKN kampungMandori Sup

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    42/80

    42

    Target : Masyarakat diharapkan dapat menjaga kesehatan

    mulut dan gigi dengan cara menyikat gigi dengan

    benar dan menghindari hal-hal apa saja yang dapat

    merusak gigi.

    Realisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Masyarakat diajarkan bagaimana cara menjaga

    kesehatan gigi agar mereka dapat terhindar dari

    penyakit yang menyerang mulut dan gigi dengan cara

    menyikat gigi dengan benar

    Faktor Penghambat : Kurangnya ketersediaan perlengkapan yang disiapkan

    mahasiswa KKN Mandori Sup untuk melakukan

    praktek cara meyikat gigi dengan baik.

    FaktorPendukung : Adanya kerjasama yang baik antar masyarakat dengan

    mahasiswa Kampung Mandori Sup

    Pembahasan : Sosialisasi cara menyikat gigi yang benar ini

    dilakukan sebanyak 1 kali selama 2 jam, dalam

    sosialisasi ini juga diberikan penjelasan mengenai

    faktor-faktor apa saja yang dapat merusak gigi, apadampak yang diakibatkan serta bagaimana cara

    mengatasinya. Selain sesi materi terdapat juga sesi

    praktek yang diberikan serta pembagian sikat gigi

    gratis sehingga masyarakat lebih memahami

    bagaimana cara meyikat gigi yang benar, dengan

    terlaksananya kegiatan cara meyikat gigi yang benar

    ini, maka dapat disimpulkan bahwa program initerealisasi 100%.

    Gambar 14. Mengajarkan Cara Menyikat Gigi Yang Benar

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    43/80

    43

    4.2.3. Sosialisasi Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi)

    Lokasi Pelaksanaan : Kantor Kepala Kampung Mandori

    Tujuan Pelaksanaan : Mengajak, menyadarkan dan mensosialisasikan

    seluruh masyarakat tentang pentingnya Gizi dalam

    tubuh terutama orang tua dalam memberikan gizi

    terhadap keluarganya.

    Waktu Pelaksanaan : Selasa, 26 Januari 2016

    Sasaran : Seluruh Masyarakat Mandori dan Mandori Sup

    JumlahPeserta : 20 orang dan 5 orang (Tim KKN)

    Target : Agar masyarakat menyadari pentingnya gizi dalam

    keluarga

    Realisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Dengan adanya sosialisasi ini masyarakat khususnya

    orang tua dapat memperhatikan asupan gizi kepada

    keluarganya yaitu anak-anaknya.

    Faktor Pendukung : Tempat yang memadai, kerjasama Tim KKN dan

    masyarakat

    Faktor Penghambat : Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat akan pentingnya sosialisasi sehingga banyak warga yang

    tidak hadir.

    Pembahasan : Kegiatan sosialisasi Kadarzi bertujuan untuk

    mengajak dan menyadarkan masyarakat tentang

    pentingnya gizi dalam keluarga. Kegiatan ini

    bertempat di Balai Kampung Mandori dan

    berlangsung selama 1,5 jam. Dengan dilaksanakannyasosialisasi Kadarzi ini, maka dapat disimpulkan

    kegiatan sosialisasi ini terealisasi 100%.

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    44/80

    44

    Gambar 15. Sosialisasi Kadarzi

    4.2.4. Sosialisasi Cara Mencuci Tangan dengan Benar

    Lokasi Pelaksanaan : Sekolah SD YPK HEWEL Mandori.

    Waktu Pelaksanaan : 2 Februari 2016

    Tujuan Pelaksanaan : Memberikan tujuh langkah cara mencuci tangan

    dengan benar.

    Sasaran : Anak- anak SD YPK HEWEL Mandori.

    Jumlah Peserta : 30 orang dan dibantu 4 orang Mahasiswa KKN dan

    1 orang dari kesehatan

    Target : Agar Anak-anak SD YPK HEWEL Mandori dapat

    mengetahui Tujuh langkah mencuci tangan dengan

    benar dengan cara yang mudah dan menyenangkan.Realisasi : 100 %

    Deskripsi Hasil : Terlaksananya kegiatan Sosialisasi Cara Mencuci

    Tangan Dengan Benar agar anak-anak bisa bisa

    mambiasakan cara mencuci tangan dengan benar.

    Faktor Pendukung : Semangat dari Anak-anak serta respon positif dari

    para Guru-guru SD YPK HEWEL Mandori.

    Faktor Penghambat : Tidak adaPembahasan : Kegiatan Sosialisasi Cara Mencuci Tangan dengan

    Benar dilakukan pada hari Selasa dengan waktu

    pelaksanaan kegiatan selama 1-2 jam . Kegiatan

    Tujuh langkah cara mencuci tangan dengan benar di

    bagi dalam 4 kelompok yang terdiri dari masing

    masing anak dari kelas 1-6. Kegiatan cara mencuci

    tangan dengan benar dilakukan dengan tujuh langkah

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    45/80

    45

    cara yang dibantu oleh 4 orang tim mahasiswa KKN

    dan 1 orang dari kesehatan yang mengarahkan kepada

    anak-anak SD YPK HEWEL Mandori dengan

    menggunakan air dan sabun. Dengan terlaksananya

    kegiatan Sosialisasi cara mencuci tangan dengan

    benar maka dapat disimpulkan telah terealisasi 100%.

    Gambar 16. Sosialisasi Cara Mencuci Tangan dengan Benar

    4.2.5. Sosialisasi Pola Hidup Sehat

    Lokasi Pelaksanaan : SD YPK Hewel Mandori

    Waktu Pelaksanaan : 9 Februari 2016.

    Tujuan Pelaksanaan : Menambah pengetahuan masyarakat Mandori danMandori Sup tentang pentingnya pola hidup yang

    sehat dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam

    keluarga.

    Sasaran : Seluruh masyarakat Mandori dan Mandori Sup

    Jumlah Peserta : 4 orang mahasiswa KKN , 13 orang masyarakat

    Target : Memahami pentingnya pola hidup yang sehat dalam

    kehidupan sehari-hariTerealisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Untuk masyarakat Mandori dan Mandori Sup dapat

    mengetahui cara pola hidup yang sehat terutama bagi

    ibu yang berperan penting dalam keluarga.

    Faktor Pendukung : Kerja sama yang antara pihak sekolah dengan

    mahasiswa dan aparat kampung dalam menyediakan

    tempat.

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    46/80

    46

    Faktor Penghambat : Kurangnya partisipasi masyarakat.

    Pembahasan : Kegiatan ini bertujuan untuk Menambah pengetahuan

    masyarakat Mandori dan Mandori Sup tentang

    pentingnya pola hidup yang sehat dalam kehidupan

    sehari-hari terutama dalam keluarga. Sosialisasi ini

    dilakukan selama 90 menit yang terdiri dari dua sesi

    yakni sesi pemaparan materi dan sesi tanya jawab.

    Setelah pemberian materi, mahasiswa dibantu dari tim

    kesehatan dalam memberikan jawaban dari setiap

    pertanyaan yang diajukan oleh warga masyarakat.

    Dengan terlaksananya kegiatan Sosialisasi Pola

    Hidup Sehat maka kegiatan ini terealisasi 100%

    Gambar 17. Kegiatan Sosialisasi Pola Hidup Sehat

    4.2.6. Gotong Royong ( Kerja Bakti )

    Lokasi Pelaksanaan : Kampung Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : 16 Januari sampai 27 Februari ( Setiap hari Sabtu )

    Tujuan Pelaksanaan : Membudayakan gotong royong sebagai kebiasaan

    dalam kehidupan bermasyarakat serta menciptakanLingkungan Kampung yang bersih dan sehat

    Sasaran : Seluruh Masyarakat Kampung Mandori Sup

    Jumlah Peserta : ± 20 orang Masyarakat, Aparat Kampung dan Seluruh

    Mahasiswa KKN

    Target : Kampung Mandori Sup menjadi kampung yang selalu

    bersih.

    Realisasi : 100%

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    47/80

    47

    Deskripsi Hasil : Dengan adanya program ini, masyarakat Mandori Sup

    bisa membudayakan kerja bakti sebagai kegiatan rutin

    setiap hari Sabtu agar tetap selalu lingkungan dan

    kebersihan Kampung Mandori Sup.

    Faktor Pendukung : Kerjasama yang baik antara Masyarakat, Aparat

    kampung dan Mahasiswa KKN

    Faktor Penghambat : Tidak ada

    Pembahasan : Gotong Royong (Kerja Bakti) bertujuan menciptakan

    lingkungan kampung yang bersih dan sehat.

    Pelaksanaan kegiatan sebanyak 7 kali dan dilakukan

    oleh Masyarakat, Aparat kampung dan semua anggota

    Mahasiswa KKN.Kegiatan ini dilaksanakan setiap

    hari sabtu, dimana pembersihan dilakukan di area

    Posko KKN, Jalan poros kampung, Puskesmas, Balai

    Kampung.Dengan terlaksananya gotong royong/ kerja

    bakti setiap hari Sabtu dan kampung terlihat bersih,

    maka dapat disimpulkan bahwa program ini

    terealisasi 100%.

    Gambar 18. Kegiatan Gotong Royong bersama warga

    4.3. Bidang Pendidikan

    4.3.1. Mengajar di Sekolah

    Lokasi Pelaksanaan : Sekolah Dasar YPK Hewel Mandori

    Waktu Pelaksanaan : 13 Januari sampai 3 Maret 2016 (setiap hari Rabu dan

    Kamis)

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    48/80

    48

    Tujuan Pelaksanaan : Memberikan bantuan tenaga pengajar dalam proses

    belajar mengajar.

    Sasaran : Siswa dan siswi SD

    Jumlah Peserta : Kelas I sampai kelas VI

    Target : Proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik

    Realisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Kegiatan mengajar di sekolah dilaksanakan setiap hari

    Rabu dan Kamis selama masa KKN dengan siswa

    dari kelas I sampai kelas VI

    Faktor Pendukung : Kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan

    Mahasiswa KKN

    Faktor Penghambat : Kurangnya ruang kelas yang tersedia untuk proses

    belajar mengajar yang mengakibatkan beberapa kelas

    dengan tingkat yang berbeda harus digabung menjadi

    1 kelas.

    Pembahasan : Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bantuan

    tenaga pengajar dalam proses belajar mengajar

    mengingat bahwa banyak guru yang belum bertugaskarena berbagai hal.Kegiatan mengajar di sekolah

    dilaksanakan di SD YPK Hewel Mandori kampung

    Mandori. Kegaiatan ini dilaksanakan setiap hari Rabu

    dan Kamis selama masa KKN mengikuti jadwal

    sekolah. Dengan terlaksananya kegiatan mengajar di

    sekolah ini, maka dapat simpulkan kegiatan ini

    terealisasi 100%.

    Gambar 19. Kegiatan Belajar Mengajar di SD Hewel Mandori

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    49/80

    49

    4.3.2.Bimbingan Belajar CALISTUNG (Membaca, Menulis, Menghitung)

    Lokasi Pelaksanaan : Posko KKN Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : 11 Januari sampai 2 Maret 2016 (setiap hari Senin,

    Rabu dan Jumat)

    Tujuan Pelaksanaan : Memberantas buta aksara dan memberikan bantuan

    belajar pada anak-anak.

    Sasaran : Anak-Anak TK dan SD

    Jumlah Peserta : ± 20 anak dan 5 orang mahasiswa KKN

    Target : Anak-anak dapat membaca, menulis dan berhitung

    dengan baik

    Realisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Anak-anak yang rajin hadir dapat membaca, menulis

    dan berhitung dengan lancar.

    Faktor Pendukung : Respon dan antusias anak-anak yang baik, kerjasama

    yang baik dari mahasiswa KKN

    Faktor Penghambat : Kurangnya tempat yang tersedia dan kurangnya

    perhatian dari orang tua.

    Pembahasan : Kegiatan bimbingan belajar CALISTUNGdilaksankan selama 1,5 jam setiap hari Senin, Rabu,

    dan Jum’at pada masa KKN.Dengan terlaksananyakegiatan bimbingan belajar CALISTUNG ini, maka

    dapat disimpulkan kegiatan ini terealisasi 100 %.

    Gambar 20. Kegiatan Bimbingan Belajar CALISTUNG

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    50/80

    50

    4.3.3.Bimbingan Belajar Bahasa Inggris

    Lokasi Pelaksanaan : Posko KKN Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : 12 Januari sampai 3 Maret 2016 (setiap hari Selasa,

    Kamis dan Sabtu)

    Tujuan Pelaksanaan : Memberikan bimbingan belajar bahasa Inggris kepada

    anak-anak SMP

    Sasaran : Anak-anak SMP

    Jumlah Peserta : ± 15 anak dan 2 orang mahasiswa KKN

    Target : Membantu anak-anak SMP dalam mempelajari

    Bahasa Inggris

    Realisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Anak-anak dapat mempelajari dasar dalam berbicara

    menggunakan Bahasa inggris

    Faktor Pendukung : Kerjasama yang baik dari mahasiswa KKN

    Faktor Penghambat : Kurangnya kesadaran dari anak-anak akan pentingnya

    mempelajari Bahasa Inggris

    Pembahasan : Kegiatan bimbingan belajar Bahasa Inggris

    dilaksanakan setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtuselama 1,5 jam selama masa KKN.Dengan

    terlaksananya kegiatan bimbingan belajar Bahasa

    Inggris ini,maka dapat disimpulkan kegiatan ini

    terealisasi 100 %

    Gambar 21. Kegiatan Bimbingan Belajar Bahasa Inggris

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    51/80

    51

    4.3.4. Pelatihan Komputer

    Lokasi Pelaksanaan : Posko KKN Mandori Sup

    Tujuan Pelaksanaan : Mengenalkan dan memberikan pemahaman dalam

    mengoperasikan Microsoft Word.

    Waktu Pelaksanaan : 11 Januari sampai 3 Maret 2016

    Sasaran : Anak-anak SMP, Aparat Kampung dan Masyarakat

    Jumlah Peserta : ± 15 anak, 3 Aparat dan 7 orang mahsiswa KKN

    Target : Peserta dapat memahami Microsoft Word.

    Realisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Dengan adanya pelatihan komputer diharapkan anak-

    anak SMP dan aparat yang ada di kampung Mandori

    Sup dapat memiliki dasar dalam pengoperasian

    komputer khususnya Microsoft Word

    Faktor Pendukung : Tersedianya materi dan kerjasama mahasiswa KKN

    dengan baik

    Faktor Penghambat : Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

    komputer dan terbatasnya alat peraga seperti Leptop

    serta fasilitas listrik yang tidak menentu.Pembahasan : Kegiatan pelatihan komputer dilaksanakan setiap hari

    pada waktu malam kecuali hari Minggu. Dengan

    terlaksananya kegiatan pelatihan komputer ini, maka

    dapat disimpulkan kegiatan ini terealisasi 100%.

    Gambar 22. Kegiatan Pelatihan Komputer

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    52/80

    52

    4.4.Bidang Keagamaan

    4.4.1.Mengasuh Sekolah Minggu

    Lokasi Pelaksanaan : SD YPK HEWEL Mandori

    Waktu Pelaksanaan : 10 Januari sampai 28 Februari (setiap hari Minggu)

    Tujuan Pelaksanaan : Memberikan bantuan tenaga pengajar di Sekolah

    Minggu

    Sasaran : Anak-anak, Tangung, Remaja dan Kelas Alkitab GKI

    HEWEL Mandori

    Jumlah Peserta : ± 120 orang dan 4 orang Mahasiswa KKN

    Target : Memberikan pemahaman nilai-nilai keagamaan dan

    mengajak anak-anak untuk dapat rajin ke Sekolah

    Minggu

    Realisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Dengan adanya kegiatan mengasuh sekolah minggu

    maka dapat memberikan pemahaman dan bantuan

    tenaga pengajar di sekolah minggu.

    Faktor Pendukung : Semangat dari anak-anak, Tanggung, Remaja dan

    Kelas Alkitab serta respon positif dari para pengasuhPAR GKI HEWEL Mandori saat mahasiswa

    mengajar

    Faktor Penghambat : Tidak ada

    Pembahasan : Mengasuh Sekolah Minggu GKI HEWEL di lakukan

    pada kelas anak-anak, Tanggung , Remaja dan Kelas

    Alkitab. Dalam kegiatan ini mahasiswa dapat

    membantu pengasuh dalam pelayanan dikarenakan banyak pengasuh Sekolah Minggu GKI HEWEL yang

    sedang berada diluar kota. Dengan terlaksananya

    pengasuhan anak sekolah minggu ini, maka dapat

    dikatakan bahwa program ini terealisasi 100 %.

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    53/80

    53

    Gambar 23. Mengasuh Sekolah Minggu

    4.4.2. Pembuatan Pembatas Alkitab

    Lokasi Pelaksanaan : Posko Mahasiswa KKN Mandori Sup.

    Waktu Pelaksanaan : 4 Februari 2016

    Tujuan Pelaksanaan : Untuk memudahkan dalam mencari ayat-ayat dalam

    Alkitab

    Sasaran : PAR GKI HEWEL Mandori , Anak-anak , Tanggung,

    Remaja, Kelas Alkitab serta Pengasuh Sekolah

    Minggu

    Jumlah Peserta : ± 120 Orang dan Para Pengasuh sekolah minggu

    Target : Membuat pembatas Alkitab dan mengenali danmemahami ayat-ayat Alkitab. Selain itu anak-anak,

    Tanggung, Remaja, Kelas Alkitab yang hadir dapat

    menerima pembatas Alkitab.

    Realisasi : 100 %

    Deskripsi Hasil : Dengan adanya program ini sekolah minggu bisa

    menggunakan pembatas Alkitab sebagai pengingat

    ayat-ayat hafalan.Faktor Pendukung : Tersedianya alat-alat dan bahan pembuatan pembatas

    Alkitab.

    Faktor Penghambat : Tidak ada

    Pembahasan : Pembatas Alkitab ini di buat dengan menggunakan

    kertas manila yang sebelumnya telah dibuat pola

    dasar yaitu persegi. Setelah menemukan ayat Alkitab

    yang hendak dijadikan nats dalam pembatas Alkitab

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    54/80

    54

    ayat tersebut dicetak dalam kertas yang sudah

    disediakan dan kemudian digunting membentuk

    persegi panjang yang . Pembuatan pembatas Alkitab

    dilakukan oleh Tim KKN di Posko KKN, program ini

    dilaksanakan selama 1 hari.Tim KKN juga

    memberikan pembatas Alkitab yang sudah dibuat

    sebelumnya untuk diberikan kepada peserta. Dengan

    selesainya pembuatan dan pembagian pembatas

    Alkitab maka dapat disimpulkan program ini

    terealisasi 100 %.

    Gambar 24. Pembuatan Pembatas Alkitab

    4.4.3. Cerdas Cermat Alkitab

    Lokasi Pelaksanaan : Gereja GKI HEWEL Mandori

    Waktu Pelaksanaan : 4 - 5 Februari 2016

    Tujuan Pelaksanaan : Memberikan Lomba Cerdas Cermat Alkitab kepada

    Tanggung, Remaja dan Kelas Alkitab. Dalam rangka

    memperingati hari Ulang tahun Pekabaran Injil ke diPulau Mansinam

    Sasaran : Tanggung, Remaja dan Kelas Alkitab PAR GKI

    HEWEL Mandori

    Jumlah Peserta : 48 orang serta, 10 pengasuh, dan 4 orang Mahasiswa

    KKN.

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    55/80

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    56/80

    56

    Gambar 25. Kegiatan Lomba Cerdas Cermat Alkitab

    4.5. Bidang Ekonomi

    4.5.1. Sosialisasi Usaha Mikro

    Lokasi Pelaksanaan : Balai Kampung Mandori Sup.

    Waktu Pelaksanaan : 8 Februari 2016.

    Tujuan Pelaksanaan : Memberikan pemahaman mengenai Usaha Mikro.

    Sasaran : Warga Kampung Mandori Sup.

    Jumlah Peserta : 15 orang masyarakat Kampung dan 6 orang

    Mahasiswa KKN.

    Target : Memberikan pemahaman mengenai usaha mikro yangdidalamnya memuat tentang pentingnya mengatur

    kemampuan ekonomi keluarga secara sederhana

    melalui pemanfaatan sumber daya unggulan seperti

    Singkong, Kelapa dan Ikan.

    Realisasi : 100 %

    Deskripsi Hasil : Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat diharapkan

    dapat meningkatkan kemampuan ekonomikeluarganya melalui usaha-usaha mikro yang dapat

    dibuat dengan komoditas unggulan yang terdapat di

    Kampung seperti Singkong, dan lain sebagainya.

    Faktor Pendukung : Antusiasme warga yang dicerminkan melalui

    pertanyaan – pertanyaan kritis seputar masalahekonomi kampung, respon positif peserta dalam

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    57/80

    57

    diskusi terbuka dan kerja sama aparat kampung yang

    baik.

    Faktor Penghambat : Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kegiatan,

    adanya masyarakat yang terhalang oleh aktifitas

    pekerjaan.

    Pembahasan : Kegiatan sosialisasi ini terdiri atas 2 sesi yakni sesi

    pemberian materi dan sesi diskusi.Peserta cukup

    antusias dengan memberikan beberapa pertanyaan

    mengenai masalah perputaran ekonomi kampung

    yang dirasa sangat minimal. Diskusi dilakukan secara

    terbuka dengan bentuk semi formal.Dengan

    terlaksananya kegiatan sosialisasi ini, maka dapat

    disimpulkan bahwa kegiatan ini telah terealisasi

    100%.

    Gambar 26. Kegiatan Sosialisasi Usaha Mikro

    4.5.2.Sosialisasi Pembukuan Sederhana

    Lokasi Pelaksanaan : Balai Kampung Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : 23 Februari 2016

    Tujuan Pelaksanaan : Memberikan pemahaman mengenai pembukuan

    secara sederhana

    Sasaran : Warga Kampung Mandori Sup

    Jumlah Peserta : 15 orang masyarakat

    Target : Memberikan pemahaman mengenai pembukuan

    sederhana yang didalamnya memuat tentang

    pentingnya pembukuan dalam usaha, program

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    58/80

    58

    pemerintah ataupun proyek yang ditangani oleh

    warga.

    Realisasi : 100 %

    Deskripsi Hasil : Dengan adanya kegiatan ini, peserta diharapkan dapat

    memahami dan mempraktikkan pembukuan

    sederhana dalam usaha sehari-hari ataupun dalam

    pekerjaan pemerintahan.

    Faktor Pendukung : Respon positif peserta dalam diskusi terbuka dan

    antusiasme aparat kampung yang dicerminkan melalui

    pertanyaan – pertanyaan kritis seputar pembukuan

    yang selama ini dilakukan oleh aparat kampung.

    Faktor Penghambat : Tidak ada.

    Pembahasan : Kegiatan sosialisasi terdiri atas 2 sesi yakni sesi

    pemberian materi dan sesi diskusi. Kegiatan berjalan

    lancar dengan bentuk diskusi terbuka. Mayoritas

    pertanyaan muncul dari aparat kampung mengenai

    model pembukuan yang selama ini dilakukan oleh

    pemerintaah kampung. Dengan terlaksananyakegiatan ini dapat disimpulkan bahwa sosialisasi

    pembukuan sederhana ini telah terealisasi 100%

    Gambar 27. Kegiatan Sosialisasi Pembukuan Sederhana

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    59/80

    59

    4.6. Bidang Administrasi dan Pengembangan Desa

    4.6.1.Pendataan Penduduk

    Lokasi Pelaksanaan : Kampung Mandori Sup

    Tujuan Pelaksanaan : Memperoleh informasi terkini mengenai lingkup

    demografis seputar data keluarga penduduk kampung.

    Waktu Pelaksanaan : 7 dan 8 Januari 2016

    Sasaran : Seluruh Penduduk Kampung Mandori Sup

    Jumlah Peserta : 7 orang Mahasiswa dan 7 orang Aparat Kampung

    Target : Temutakhirnya data kependudukan Kampung

    Mandori Sup.

    Realisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Kegiatan pendataan penduduk ini dilaksanakan dalam

    bentuk wawancara dan disajikan kembali kepada

    pemerintah kampung sebagai arsip.

    Faktor Pendukung : Kerja sama yang baik antar Aparat Kampung dan

    mahasiswa, antusiasme warga yang ditunjukkan

    dengan komunikasi yang lancar.

    Faktor Penghambat : Terdapat beberapa keluarga yang tidak dapat ditemuilangsung untuk dapat diwawancarai.

    Pembahasan : Wawancara yang dilakukan untuk memperoleh data

    penduduk mengenai identitas setiap anggota keluarga,

    tempat dan tanggal lahir, usia, jenis kelamin, agama,

    suku, pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Untuk kasus

    keluarga yang tidak dapat ditemui atau diwawancarai,

    tim menggunakan data sekunder yang terdapat diarsip kampung.Dengan termutakhirnya data

    kependudukan Kampung Mandori Sup, kegiatan

    pendataan penduduk ini dapat disimpulkan terealisasi

    100%.

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    60/80

    60

    Gambar 28. Kegiatan Pendataan Penduduk

    4.6.2. Sosialisasi TUPOKSI dan Pengelolaan Keuangan Kampung (RPJMK)

    Lokasi Pelaksanaan : Kampung Mandori Sup

    Tujuan Pelaksanaan : Memberikan pemahaman mengenai tugas dan fungsi

    pokok setiap Aparat Kampung agar dalam

    pelaksanaan tugas dan fungsi pokok tidak terjadi

    kesalahpahaman tugas atau kesalahan informasi

    pelaksanaan tugas dan membantu memberikan

    pemahaman kepada Aparat Kampung mengenai

    pengelolaan keuangan kampung khususnya dalam

    penyusunan RPJMK.Waktu Pelaksanaan : 11 Januari 2016 dan 15 Januari 2016

    Sasaran : Aparat Kampung, Bamuskam, dan Kepala Dusun

    Jumlah Peserta : Rata-rata 10 orang

    Target : Terciptanya kerjasama yang baik dan komunikasi

    yang lancar antar Aparat Kampung, Bamuskam, dan

    Kepala dusun. Agar Aparat Kampung semakin paham

    dalam menyusunan RPJMK dan terbiasa bekerjasama.

    Realisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Dengan adanya kegiatan ini,diharapkan bahwa peserta

    dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang

    lebih mendalam mengenai tugas dan fungsi pokok

    masing-masing pemegang jabatan, dan khususnya

    bagi Aparat Kampung dapat menyusun RPJMK

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    61/80

    61

    secara independen. Kegiatan ini dilaksanakan dalam

    bentuk sosialisasi dan diskusi terbuka.

    Faktor Pendukung : Tingginya antusiasme peserta dalam setiap sesi.

    Faktor Penghambat : Tidak ada

    Pembahasan : Sosialisasi Tupoksi Aparat Kampung dan Pengelolaan

    Keuangan Kampung dimaksudkan untuk

    meminimalisir kemungkinan terjadi kesalah pahaman

    antar pejabat Kampung dalam hal tugas dan fungsi

    pokok serta membantu memberikan pengetahuan dan

    pemahaman bagi Aparat Kampung dalam menyusun

    RPJMK dengan lebih mandiri. Dengan terlaksananya

    kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa kegiatan

    sosialisasi Tupoksi Aparat Kampung dan Pengelolaan

    Keuangan Kampung telah terrealisasi 100%.

    Gambar 29. Kegiatan Sosialisasi TUPOKSI dan RPJMK

    4.6.3.Evaluasi Tupoksi dan Pendampingan Penyusunan RPJMK

    Lokasi Pelaksanaan : Balai Kampung Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : Setiap Hari Jumat dimulai dari tanggal 15 Januari

    sampai 12 Februari 2016Tujuan Pelaksanaan : Memberikan bantuan dalam hal mendampingi Aparat

    Kampung mengevaluasi kemajuan pemahaman

    mengenai tugas dan fungsi pokok masing-masing

    pejabat sesuai dengan sosialisasi yang telah dilakukan

    dan juga mendampingi Aparat Kampung dalam

    menyusun RPJMK.

    Sasaran : Aparat Kampung, Bamuskam, dan Kepala Dusun

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    62/80

    62

    Jumlah Peserta : Rata-rata 10 orang

    Target : Terciptanya kerjasama yang baik dan komunikasi

    yang lancar antar Aparat Kampung, Bamuskam, dan

    Kepala dusun.

    Realisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, Aparat

    Kampung dan seluruh Pejabat Kampung dapat

    menjalin komunikasi dan kerjasama dengan lebih

    baik. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk diskusi

    terbuka mengenai tugas-tugas dan fungsi pokok setiap

    pejabat kampung. Proses pendampingan penyusunan

    RPJMK dilakukan dalam bentuk diskusi terbuka

    sebatas penyampaian saran dan masukkan.

    Faktor Pendukung : Kerja sama yang baik antar Aparat Kampung, dan

    tingginya antusiasme Aparat Kampung dalam setiap

    sesi.

    Faktor Penghambat : Tidak ada

    Pembahasan : Kegiatan ini bertujuan untuk membudayakan AparatKampung untuk mengadakan rapat kecil untuk

    mengevaluasi agenda kerja selama 1 minggu terakhir

    dan merencanakan agenda kerja untuk 1 minggu yang

    akan datang, selain itu kegiatan ini juga bermaksud

    untuk membiasakan pejabat Kampung untuk saling

    terbuka dalam masalah pekerjaan sehingga tidak

    terjadi miskomunikasi.Kegiatan ini dilaksanakansebanyak 4x sepanjang proses kegiatan Kuliah Kerja

    Nyata di Kampung Mandori Sup berlangsung.Sejak

    awal pelaksanaan kegiatan antusiasme peserta

    ditunjukkan dengan hadir lebih awal, dan mengajukan

    pertanyaan-pertanyaan kritis seputar permasalahan

    yang sering terjadi dikalangan pejabat

    kampung.Pendampingan RPJMK lebih mengarah

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    63/80

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    64/80

    64

    Pembahasan : Program ini bertujuan memberikan pengetahuan

    kepada aparat tentang pentingnya memiliki jiwa

    kepemimpinan bukan hanya dalam sistem

    pemerintahan tetapi dalam setiap organisasi dan juga

    di dalam keluarga. Program ini dilakukan sebanyak 1

    kali selama 2 jam. Dengan selesainya kegiatan

    Sosialisasi Kepemimpinan maka dapat disimpulkan

    program terealisasi 100%

    Gambar 31. Kegiatan Sosialisasi Kepemimpinan

    4.7. Bidang Kehutanan

    4.7.1. Penanaman dan Pembagian Bibit Pohon Pucuk MerahLokasi Pelaksanaan : Halaman Kantor Kepala Kampung Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : Selasa, 1 Maret 2016

    Tujuan Pelaksanaan : Mengajak dan mensosialisasikan seluruh masyarakat

    tentang pentingnya penghijauan dan keindahan di

    halaman rumah mereka masing-masing

    Sasaran : Seluruh masyarakat Mandori Sup

    JumlahPeserta : 40 orang warga dan 4 orang mahasiswa KKN

    Target : Seluruh masyarakat dapat menanam pohon di sekitar

    halaman rumahnya dan memahami penghijauan serta

    keindahan halaman rumah mereka.

    Realisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Pohon yang ditanam yaitu jenis pohon pucuk merah

    sebanyak 50 bibit, Pohon tersebut dari hasil

    pembibitan salah satu anggota mahasiswa KKN

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    65/80

    65

    FaktorPenghambat : Cuaca yang baik pada saat pelaksanaan penanaman

    pohon.

    FaktorPendukung : Jenis yang berbatu karang mengakibatkan sulitnya

    dilakukan penanaman pohon dan bibit yang belum

    cukup besar.

    Pembahasan : Penanaman pohon pucuk merah ini bertujuan untuk

    mengajak dan mensosialisasikan seluruh masyarakat

    tentang pentingnya penghijauan dan keindahan di

    halaman rumah mereka masing-masing. Selain

    keindahan, penghijauan juga akan berpengaruh

    terhadap iklim dan pemanasan global. Penanaman

    pohon ini dilakukan di halaman kantor kepala

    kampung dan bibitnya dibagikan kepada setiap rumah

    yang ada di Kampung Mandori Sup. Bibit pohon

    pucuk merah tersebut dari hasil pembibitan salah satu

    mahasiswa KKN sebanyak 50 buah. Program ini

    dilaksanakan 1 hari. Dengan terlaksany akegiatan

    penanaman pohon ini maka dapat disimpulkan bahwa program ini terealisasi 100 %.

    Gambar 32. Penanaman Pohon Pucuk Merah4.8. Bidang Keterampilan

    4.8.1. Pembuatan Kue Lontar

    Lokasi Pelaksanaan : Posko Mahasiswa KKN Kampung Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 30 januari 2016

    Tujuan Pelaksanaan : Mengajarkan Ibu-ibu dan pemudi mengenai

    bagaimana cara pembuatan kue lontar yang

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    66/80

    66

    merupakan salah satu jenis kue yang bernilai jual

    tinggi

    Sasaran : Kaum Ibu dan pemudi

    Jumlah Peserta : 20 orang ibu-ibu dan pemudi serta 4 mahasiswa KKN

    Kampung Mandori Sup

    Target : Ibu-ibu dan pemudi dapat membuat kue lontar

    Realisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Ibu-ibu dan pemudi diajarkan bagaimana cara

    pembuatan kue lontar yang berbahan dasar telur

    Faktor Penghambat : Adanya kesibukan ibu-ibu dan pemudi yang tidak bisa

    di tinggalkan menyebabkan kurangnya partisipasi ibu-

    ibu dan pemudi.

    Faktor Pendukung : Tersedianya bahan dasar yang dibutuhkan dalam

    pembuatan kue lontar serta kerjasama yang baik

    antara mahasiswa KKN dengan kaum ibu dan pemudi

    Pembahasan : Pembuatan kue lontar ini dilakukan sebanyak 1 kali

    selama 3 jam yang bertujuan untuk memperkenalkan

    jenis kue yang jarang diketahui masyarakat kampung pada umumnya dan jenis kue ini termasuk dalam

    produk yang mempunyai nilai jual tinggi sehingga

    tidak dapat menutup kemungkinan masyarakat dapat

    berwirausaha ataupun menjadi self-employee. Kue ini

    biasa juga disajikan masyarakat pada saat hari-hari

    besar seperti hari natal atau pun pada saat ibadah.

    Bahan yang dibutuhkan untuk membuat kue lontar iniyaitu telur sebagai bahan utamanya sedangkan bahan

    pelengkapnya yaitu tepung terigu, susu Frisian flag,

    vanili, dan mentega kuning yang telah ditakar sesuai

    dengan resep yang dibagikan. Dengan terlaksananya

    kegiatan pembuatan kue lontar ini, maka dapat

    disimpulkan bahwa program ini terealisasi 100%

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    67/80

    67

    Gambar 33. Pembuatan Kue Lontar

    4.8.2. Pembuatan Kacang Telur

    Lokasi Pelaksanaan : Posko Mahasiswa KKN Kampung Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 30 Januari 2016

    Tujuan Pelaksanaan : Mengajarkan Ibu-ibu dan pemudi mengenai

    bagaimana cara pembuatan kacang telur yang

    berbahan dasar kacang tanah

    Sasaran : Kaum Ibu dan pemudi

    Jumlah Peserta : 20 orang ibu-ibu dan pemudi serta 4 mahasiswa KKN

    Kampung Mandori SupTarget : Ibu-ibu dan pemudi dapat membuat kacang telur

    Realisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Ibu-ibu dan pemudi diajarkan bagaimana cara

    pembuatan kacang telur yang berbahan dasarkan

    kacang tanah

    Faktor Penghambat : Adanya kesibukan ibu-ibu dan pemudi yang tidak bisa

    ditinggalkan menyebabkan kurangnya partisipasi ibu-ibu dan pemudi

    Faktor Pendukung : Tersedianya bahan dasar yang dibutuhkan dalam

    pembuatan kacang telur serta kerjasama yang baik

    antara mahasiswa KKN dengan kaum ibu dan pemudi

    Pembahasan : Pembuatan kacang telur ini dilakukan sebanyak 1 kali

    selama 3 jam yang bertujuan untuk memperkenalkan

    jenis kue yang jarang diketahui masyarakat kampung

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    68/80

    68

    pada umumnya serta tidak dapat menutup

    kemungkinan masyarakat dapat berwirausaha ataupun

    menjadi self-employee. Bahan yang dibutuhkan untuk

    membuat kacang telur ini yaitu kacang tanah sebagai

    bahan utamanya sedangkan bahan pelengkapnya yaitu

    tepung terigu, tepung tapioka, telur, vanili, dan gula

    yang telah ditakar sesuai dengan resep yang

    dibagikan. Dengan terlaksananya kegiatan pembuatan

    kacang tanah ini, maka dapat disimpulkan bahwa

    program ini terealisasi 100%

    Gambar 34. Pembuatan Kacang Telur

    4.8.3. Pembuatan Getuk Lindri

    Lokasi Pelaksanaan : Posko mahasiswa KKN Kampung Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 06 Februari 2016

    Tujuan Pelaksanaan : Mengajarkan Ibu-ibu dan pemudi mengenai

    bagaimana cara pembuatan getuk lindri yang

    berbahandasarkan singkongSasaran : Kaum Ibu dan pemudi

    Jumlah Peserta : 7 orang ibu-ibu dan 3 mahasiswa KKN Kampung

    Mandori Sup

    Target : Ibu-ibu dapat membuat getuk lindri

    Realisasi : 100%

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    69/80

    69

    Deskripsi Hasil : Ibu-ibu dan pemudi diajarkan bagaimana cara

    pembuatan getuk lindri yang merupakan salah satu

    olahan dari singkong

    Faktor Penghambat : Adanya kesibukan ibu-ibu dan pemudi yang tidak bisa

    ditinggalkan menyebabkan kurangnya partisipasi ibu-

    ibu dan pemudi

    Faktor Pendukung : Bahan yang digunakan relatif mudah didapat serta

    harganya relatif terjangkau dan adanya kerjasama

    yang baik antara mahasiswa KKN dan kaum ibu

    Pembahasan : Pembuatan getuk lindri ini dilakukan sebanyak 1 kali

    selama 3 jam yang bertujuan untuk memperkenalkan

    salah satu jenis kue yang bahan dasar singkong

    dengan memanfaatkan hasil pertanian masyarakat

    kampung itu sendiri sehingga tidak dapat menutup

    kemungkinan masyarakat ingin menjadikan jenis

    produk ini menjadi ciri khas makanan Numfor. Bahan

    yang dibutuhkan untuk membuat getuk lindri ini yaitu

    singkong sebagai bahan utamanya sedangkan bahan pelengkapnya yaitu gula merah, gula putih, dan

    kelapa mengkal yang telah diparut. Semua bahan

    telah ditakar sesuai dengan resep yang dibagikan.

    Dengan terlaksananya kegiatan ini, maka dapat

    disimpulkan bahwa program ini terealisasi 100%

    Gambar 35. Pembuatan Getuk Lindri

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    70/80

    70

    4.8.4. Pembuatan Lapis Singkong

    Lokasi Pelaksanaan : Posko Mahasiswa KKN Kampung Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 06 Februari 2016

    Tujuan Pelaksanaan : Mengajarkan Ibu-ibu mengenai bagaimana cara

    pembuatan lapis singkong yang berbahan dasarkan

    singkong

    Sasaran : Kaum Ibu

    Jumlah Peserta : 7 orang ibu-ibu dan 3 mahasiswa KKN Kampung

    Mandori Sup

    Target : Ibu-ibu dapat membuat lapis singkong

    Realisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Ibu-ibu dan pemudi diajarkan bagaimana cara

    pembuatan lapis singkong yang merupakan salah satu

    olahan dari singkong

    Faktor Penghambat : Adanya kesibukan ibu-ibu yang tidak bisa

    ditinggalkan menyebabkan kurangnya partisipasi

    Faktor Pendukung : Bahan yang digunakan relatif mudah didapat serta

    harganya relatif terjangkau dan adanya kerjasamayang baik antara mahasiswa KKN dengan ibu-ibu

    Pembahasan : Pembuatan kue lapis singkong ini dilakukan sebanyak

    1 kali selama 3 jam yang bertujuan untuk

    memperkenalkan salah satu jenis kue yang bahan

    dasarnya memanfaatkan hasil pertanian masyarakat

    kampung itu sendiri sehingga tidak dapat menutup

    kemungkinan masyarakat ingin menjadikan jenis produk ini menjadi ciri khas makanan Numfor. Bahan

    yang dibutuhkan untuk membuat kue lapis singkong

    ini yaitu singkong sebagai bahan utamanya sedangkan

    bahan pelengkapnya yaitu santan kelapa, gula putih,

    agar-agar dan kelapa mengkal yang telah diparut.

    Semua bahan telah ditakar sesuai dengan resep yang

    dibagikan. Dengan terlaksananya kegiatan pembuatan

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    71/80

    71

    kue lapis singkong, maka dapat disimpulkan bahwa

    program ini terealisasi 100%

    Gambar 36. Pembuatan Lapis Singkong

    4.9. Bidang Lain-lain

    4.9.1. Program Senam Zumba

    Lokasi : Posko Mahasiswa KKN Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : 23 Januari – 11 Februari tiap hari (Selasa, Kamis,

    Sabtu)Tujuan : Menjaga Kesehatan tubuh Bersama Masyarakat

    Kampung Mandori Sup.

    Sasaran : Anak-anak dan orang dewasa

    Jumlah Peserta : 20 Orang, serta 3 orang mahasiswa KKN

    Target : Memberikan Kegiatan Senam Zumba pada

    Masyarakat baik anak-anak dan Dewasa

    Realisasi : 100%Deskripsi Hasil : Dengan Terlaksananya Kegiatan Senam Zumba, dapat

    menjaga kesehatan tubuh dengan baik oleh anak-anak

    ,remaja, dewasa, ibu-ibu dan 3 orang mahasiswa

    KKN

    Faktor Pendukung : Tersedianya alat alat pembantu seperti spiker dan

    laptop, Semangat dari anak-anak, dan orang Dewasa

    serta respon positif dari Masyarakat Mandori Sup.

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    72/80

    72

    Faktor Pengahambat : Tidak ada

    Pembahasan : Kegiatan Senam Zumba dilakukan di Posko

    Mahasiswa KKN Unipa Mandori, pada hari selasa,

    kamis dan sabtu dengan waktu pelaksanaan kegiatan

    selama 1-2 jam di bantu oleh 3 Tim Mahasiswa KKN.

    Kegiatan Senam Zumba di bantu dengan bantuan

    media penunjang seperti 2 buah Spiker dan 1 buah

    Laptop dengan di putarnya Vidio-vidio Zumba dan

    para anak-anak,dan Dewasa dapat melihat video

    tersebut di Laptop dan dapat mempraktekkan gerakan-

    gerakan tubuh mereka masing-masing. Kegiatan

    Senam Zumba ini dapat menjaga kesehatan tubuh

    sehingga dengan terlaksananya kegiatan ini maka

    dapat disimpulkan program ini telah terealisasi 100

    %.

    Gambar 37. Senam Zumba

    4.9.2. Pemutaran Film Edukasi

    Lokasi Pelaksanaan : Posko KKN Mandori Sup

    Waktu Pelaksanaan : 27 Februari 2016Tujuan Pelaksanaan : Menambah pengetahuan anak-anak dan remaja

    melalui film yang diberikan.

    Sasaran : Seluruh anak-anak dan remaja Mandori Sup dan

    Mandori.

    Jumlah Peserta : 6 0rang KKN dan 20 orang anak-anak dan orang

    remaja kampung Mandori Sup dan Mandori.

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    73/80

    73

    Target : Memberikan pesan moral tentang pentingnya

    Pendidikan.

    Terealisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Anak-anak dan remaja mengerti makna dari film

    tersebut yaitu lebih mengetahui pentingnya

    pendidikan bagi anak-anak dan remaja walaupun

    sarana dan prasarana pendidikannya terbatas..

    Faktor Pendukung : Antusiasme anak-anak dan remaja dalam mendukung

    program kerja ini.

    Faktor penghambat : Kurangnya fasilitas pendukung (infokus).

    Pembahasan : Kegiatan Pemutaran film ini di lakukan sebanyak 1

    kali yang bertempat di Posko KKN mulai dari jam

    18.00 – 20.00 WIT. Adapun judul film yang diputaradalah “Laskar Pelangi”.Film ini bercerita tentang

    pentingnya pendidikan bagi anak-anak yang jauh dari

    kota,namun semangat mereka untuk bersekolah

    sangat tinggi karena mereka tidak mau ketinggalan

    dengan anak-anajk yang di kota.Dengan adanyadilakukan pemutaran film ini maka dapat disimpulkan

    bahwa kegiatan ini terealisasi 100 %.

    Gambar 38. Pemutaran Film Edukasi

  • 8/17/2019 Hasil Laporan KKN Mandori Sup 2016

    74/80

    74

    4.9.3 Pertandingan Sepak Bola Persahabatan Antar Kampung KKN di

    Distrik Bruyadori

    Lokasi Pelaksanaan : Lapangan bola Kampung Bruyadori

    Waktu Pelaksanaan : 13,14,20,dan21 februari 2016.

    Tujuan Pelaksanaan : Menjalin persatuan antara pemuda kampung KKN di

    distrik Bruyadori.

    Sasaran : Semua Pemuda Mandori Sup

    Jumlah Peserta : 7 orang mahasiswa KKN dan 18 orang pemuda serta

    masyarakat Kampung Mandori dan Mandori Sup.

    Target : Memahami pentingnya pola hidup yang sehat dalam

    kehidupan sehari-hari

    Terealisasi : 100%

    Deskripsi Hasil : Dapat mempererat persatuan pemuda antar kampung

    KKN

    Faktor Pendukung : Cuaca yang baik, sarana dan prasana pertandingan

    yang sudah tersedia,tingkat antuasiasme masyharakat

    yang sangat tinggi..

    Faktor penghambat : Adanya konflik antar masyarakat.Pembahasan : Pertandingan ini di lakukan 2 kali dari 4 kali waktu

    yang direncanakan,bertempat di lapangan bola Inasi

    yang diikuti oleh 1 orang mahasiswa KKN dan 18

    orang pemuda kampung Mandori dan Mandori

    Sup .Faktor penghambat