Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

download Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

of 37

Transcript of Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    1/37

    LAPORAN HASILEVALUASI AKIP

    2012

    Pada Unit Eselon I Pusat Kementerian

    Agama

    Merupakan hasil dari kegiatan evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang

    dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Agama.

    08 Oktober 2012

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    2/37

    ~ 1 ~

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dalam rangka mewujudkan good governance, maka reformasi birokrasi dan

    pemberantasan KKN menjadi fokus prioritas utama pembangunan Kementerian Agama

    sesuai dengan RPJMN tahun 2010-2014. Berdasarkan Instruksi Presiden Republik

    Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

    Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/135/M.PAN/9/2004

    tentang Pedoman Umum Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka Evaluasi

    AKIP atas pelaksanaan rencana program pembangunan adalah tugas Menteri/Ketua

    Lembaga. Dalam pelaksanaannya, Menteri Agama RI mendelegasikan tugas tersebut

    menjadi salah satu tugas pokok Inspektorat Jenderal Kementerian Agama.

    Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

    KEP/135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah dan Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi Nomor: 03 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas

    Kinerja Internal, Inspektorat Jenderal berkewajiban melaksanakan evaluasi akuntabilitas

    kinerja pada Satuan Organisasi/Kerja di lingkungan Kementerian Agama.

    Keberhasilan penerapan akuntabilitas kinerja di lingkungan instansi pemerintah sangat

    membutuhkan komitmen dan konsistensi yang tinggi dalam pelaksanaannya. Hal tersebut

    dikarenakan hasilnya yang tidak bisa dirasakan dalam jangka pendek. Sebagaimana yang

    diamanahkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), sektor

    pemerintahan diharapkan secara terus menerus mengevaluasi diri dan melakukan

    perbaikan kinerjanya agar bisa bekerja secara efektif, efisien dan ekonomis. Hal inilah yang

    mendorong diadakannya Evaluasi AKIP sebagai bentuk tindak lanjut dari pelaksanaan

    Inpres Nomor 7 Tahun 1999 dan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

    Nomor: KEP/135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah.

    Evaluasi AKIP merupakan salah satu agenda penting reformasi birokrasi yang sedang

    dijalankan pemerintah dalam usaha menuju perbaikan governanceserta sistem manajemen

    yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas dan peningkatan kinerja berorientasi pada

    hasil (outcome). Dalam Evaluasi AKIP di lingkungan Kementerian Agama, komponen yang

    akan dinilai oleh terdiri dari Komponen Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, dan

    Pelaporan Kinerja. Setiap komponen dan sub-komponen yang digunakan dalam Evaluasi

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    3/37

    ~ 2 ~

    AKIP menggunakan bobot yang disesuaikan ketentuan bobot dalam Surat Edaran Menteri

    Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 03 Tahun 2011

    tentang Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal. Komponen dan sub-komponen

    Evaluasi AKIP selanjutnya dioperasionalkan dalam bentuk pertanyaan di kuesioner dan

    temuan-temuan dalam penilaian Evaluasi AKIP dijelaskan dalam matriks Laporan Hasil

    Evaluasi.

    Hasil akhir Evaluasi AKIP adalah nilai dengan rentang 0 sampai 100. Nilai 100

    merupakan nilai tertinggi yang diberikan kepada Satuan Kerja yang telah dievaluasi karena

    kelengkapan sistem akuntabilitas di lingkungan instansinya. Nilai di tingkat komponen yang

    tinggi dari Unit Eselon I akan diumumkan dan disampaikan oleh Inspektorat Jenderal

    Kementerian Agama kepada stakeholders. Dengan adanya Evaluasi AKIP, instansi akan

    mengetahui tingkat penerapan akuntabilitas kinerjanya sekaligus dapat membandingkan

    seberapa besar upaya akuntabiltias kinerja yang sudah dilakukannya dibandingkan dengan

    instansi lain.

    1.2 Tujuan Evaluasi AKIP

    Hasil Evaluasi AKIP diharapkan dapat memberikan gambaran kepada instansi

    pemerintah mengenai kemajuan dalam pengembangan upaya pelaksanaan akuntabilitas

    kinerja pemerintah dan secara aktif menjalankan roda pemerintahan secara akuntabel dan

    transparan di instansinya, serta memberikan masukan terhadap instansi pemerintah dalam

    meningkatkan upaya pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan baik dengan

    memperhatikan tiga pilar utama yang merupakan elemen dasar yang saling berkaitan, yaitu

    partisipasi, transparansi dan akuntabilitas. Secara umum tujuan pelaksanaan Evaluasi AKIP

    adalah sebagai berikut:

    1. Terwujudnya penilaian dan pengukuran kualitas AKIP di lingkungan Kementerian

    Agama;

    2. Diperolehnya informasi tentang tingkat keberhasilan penerapan Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah (AKIP) terhadap satuan kerja di lingkungan Kementerian Agama.

    1.3 Pembobotan Nilai Evaluasi AKIP di Lingkungan Kementerian Agama

    Evaluasi akuntabilitas kinerja menyimpulkan hasil penilaian fakta objektif dalam

    mengimplementasikan perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, sesuai

    dengan kriteria masing-masing komponen yang ada dalam LKE.

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    4/37

    ~ 3 ~

    Berikut ini adalah pembobotan nilai evaluasi akuntabilitas kinerja di lingkungan

    Kementerian Agama:

    1.4 Kriteria Penilaian

    Ada dua macam bentuk penilaian terhadap masing-masing komponen dan sub-

    komponen yang telah dibagi ke dalam beberapa pertanyaan sebagai kriteria pemenuhan

    sub-komponen tersebut. Setiap pertanyaan akan dijawab dengan ya/tidakatau a/b/c/d/e.

    Jawaban ya/tidak diberikan untuk pertanyaan-pertanyaan yang langsung dapat dijawab

    sesuai dengan pemenuhan kriteria. Jawaban a/b/c/d/e diberikan untuk pertanyaan-

    pertanyaan yang membutuhkan judgement dari evaluator dan biasanya terkait dengan

    kualitas suatu sub-komponen tertentu.

    Setiap jawabannya Ya akan diberikan nilai 1, sedangkan jawaban Tidak maka akan

    diberikan nilai 0.

    Untuk jawaban a/b/c/d/e, penilaian didasarkan pada judgement evaluator dengan

    kriteria sebagai berikut:

    Jawaban Kriteria Nilai

    A Memenuhi hampir semua kriteria

    (lebih dari 80% s/d 100%)

    1

    B Memenuhi sebagian besar kriteria

    (lebih dari 60% s/d 80%)

    0,75

    C Memenuhi sebagian kriteria

    (lebih dari 40% s/d 60%)

    0,50

    D Memenuhi sebagian kecilkriteria

    (lebih dari 20% s/d 40%)

    0,25

    E Sangat kurang memenuhi kriteria

    (kurang dari 20%)

    0

    NoAspek yang

    dinilaiBobot

    Jenis PenilaianJumlah

    Pemenuhan KualitasImplementasi &Capaian Kinerja

    1Renstra 20 7 7 6 20

    Renja 15 5 5 5 15

    Penkin 10 4 3 3 10

    2 PK 20 7 7 6 20

    3 LAKIP 35 15 10 10 35

    Jumlah 100 38 32 30 100

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    5/37

    ~ 4 ~

    1.5 Penyimpulan Hasil Evaluasi

    Penyimpulan atas hasil evaluasi terhadap akuntabilitas kinerja dilakukan dengan

    menjumlahkan angka tertimbang dari masing-masing komponen. Nilai hasil akhir dari

    penjumlahan komponen-komponen akan dipergunakan untuk menentukan tingkat

    akuntabilitas kinerja satuan organisasi/kerja yang bersangkutan, dengan kategori

    sebagai berikut:

    No Kategori Nilai Angka Interpretasi

    1 AA >85-100 Memuaskan

    2 A >75-85 Sangat Baik

    3 B >65-75 Baik, perlu sedikit perbaikan

    4 CC >50-65Cukup Baik (memadai), perlu banyak

    perbaikan yang tidak mendasar

    5 C >30-50Agak kurang,perlu banyak perbaikan,

    termasuk perubahan yang mendasar

    6 D 0-30Kurang,perlu banyak sekali perbaikan dan

    perubahan yang sangat mendasar

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    6/37

    ~ 5 ~

    BAB II

    HASIL EVALUASI AKIP TAHUN 2012

    PADA UNIT ESELON I PUSAT KEMENTERIAN AGAMA

    Evaluasi AKIP tahun 2012 baru dapat dilaksanakan pada 10 Unit Eselon I Pusat

    Kementerian Agama, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan tim evaluator yang

    terbentuk belum memadai jumlahnya. Tahun depan Evaluasi AKIP akan dilaksanakan

    terhadap seluruh unit satuan kerja Kementerian Agama dengan mengmabil sampling

    terhadap Unit Eselon I Pusat, Kanwil, Perguruan Tinggi Agama Negeri, Kankemenag

    Kab./Kota, dan Madrasah.

    2.1. Hasil Penilaian Evaluasi AKIP pada Unit Eselon I Kementerian Agama

    Hasil penilaian Evaluasi AKIP terhadap 3 komponen AKIP pada Unit Eselon I Pusat

    Kementerian Agama menunjukkan telah diukur tingkat pelaksanaan good governance

    dan good governmentyang berfokus pada peningkatan akuntabilitas dan peningkatan

    kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome). Nilai Evaluasi AKIP 2012 pada Unit

    Eselon I Pusat Kementerian Agama yang dihitung berdasarkan nilai rata-rata Hasil

    Evaluasi dapat dilihat pada Tabel II.1. Dari Tabel II.1. terlihat bahwa Nilai Evaluasi AKIP

    pada Unit Eselon I Pusat adalah 58,47atau berpredikat CC, yang berarti Cukup Baik

    (memadai) dan perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar. Dari tiga komponen

    utama, komponen perencanaan kinerja yang merupakan komponen pencapaian nilai

    tertinggi, dikarenakan pentingnya komponen ini hanya mendapatkan nilai 26,63 atau

    hanya separuh dari nilai total akumulasi nilai yang diharapkan. Ini menandakan bahwa

    perhatian Unit Eselon I Pusat Kementerian Agama pada komponen ini masih kurang.

    Bahkan ada beberapa Unit Eselon I yang tidak memiliki dokumen Rencana Strategis

    (Renstra) tersendiri ataupun Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan Penetapan Kinerja(Penkin). Untuk kedua komponen lainnya, komponen pengukuran kinerja mendapatkan

    nilai 8.49 dan komponen pelaporan kinerja memperoleh nilai 23.35. Dari rata-rata nilai

    tiap komponen yang dievaluasi, komponen pengukuran kinerja mendapatkan nilai

    terendah, di mana hasil evaluasi penialian pada komponen ini menghasilkan angka di

    bawah 50% dari total nilai. Tentunya, ini menjadi pekerjaan rumah bagi masing-masing

    Unit Eselon I Pusat Kementerian Agama agar lebih memperhatikan lagi komponen

    tersebut, di samping tentunya juga perlu meningkatkan perhatian pada komponen yang

    lain.

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    7/37

    ~ 6 ~

    Tabel II.1.

    Nilai rata-rata Evaluasi AKIP pada Unit Eselon I Pusat Kemenag

    NO TOTAL KOMPONEN/SUB KOMPONEN EVALUASI AKIP NILAI

    Nilai Total Evaluasi AKIP 58,47

    1 Total Komponen Perencanaan Kinerja (45.00) 26,63

    1.1. Dokumen Renstra (20.00) 11,33

    1.1.1 Pemenuhan Renstra (7.00) 4,90

    1.1.2 Kualitas Renstra (7.00) 4,43

    1.1.3 Implementasi Renstra (6.00) 2,00

    1.2. Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (15.00) 11,50

    1.2.1 Pemenuhan RKT (5.00) 4,25

    1.2.2 Kualitas RKT (5.00) 3,50

    1.2.3 Implementasi RKT (5.00) 3,75

    1.3. Dokumen Penetapan Kinerja (10.00) 3,80

    1.3.1 Pemenuhan Penkin (4.00) 2,13

    1.3.2 Kualitas Penkin (3.00) 1,44

    1.3.3 Implementasi Penkin (3.00) 0,23

    2 Total Komponen Pengukuran Kinerja (20.00) 8,49

    2.1. Pemenuhan Pengukuran (7.00) 3,27

    2.2. Kualitas Pengukuran (7.00) 3,45

    2.3. Implementasi Pengukuran (6.00) 1,78

    3 Total Komponen Pelaporan Kinerja (35.00) 23,35

    3.1. Pemenuhan Pelaporan (15.00) 10,28

    3.2. Kualitas Pelaporan (10.00) 7,17

    3.3. Implementasi Pelaporan (10.00) 5,91

    Predikat : CC

    Interpretasi : Cukup Baik(memadai), perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    8/37

    ~ 7 ~

    Pada Tabel II.2 dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil evaluasi AKIP pada seluruh

    Unit Eselon I Pusat Kementerian Agama, terdapat 3 (tiga) instansi yang memperoleh

    predikat B atau Baik (perlu sedikit perbaikan), yaitu Inspektorat Jenderal, Ditjen Bimas

    Kristen, dan Ditjen Bimas Hindu. Keunggulan nilai Evaluasi AKIP yang didapat ketiga

    instansi terletak pada komponen perencanaan dan pengukuran kinerja, di mana pada

    kedua komponen tersebut nilai yang diraih telah mendekati total alokasi nilai. Terutama

    pada komponen pengukuran kinerja yang hampir mendekati 75%, yang berarti bahwa

    sistem pengukuran kinerja pada ketiga instansi tersebut telah dilakukan dengan baik

    dan optimal.

    Dari seluruh unit Eselon I Pusat yang telah dievaluasi, terdapat 2 (dua) instansi yang

    mendapatkan predikat C (Agak Kurang, perlu banyak perbaikan dan perubahan

    mendasar), yaitu Sekretariat Jenderal dan Ditjen Bimas Budha. Rendahnya nilai

    Evaluasi AKIP pada kedua instansi tersebut dikarenakan tidak adanya dokumen

    perencanaan tersendiri seperti Renstra, RKT, dan Penkin. Komponen pengukuran

    kinerja pada kedua instansi tersebut juga masih lemah, di samping terdapat dua instansi

    lain yang juga lemah dalam komponen pengukuran kinerja, yaitu Ditjen Bimas Katholik

    dan Balitbang.

    Secara keseluruhan, hasil evaluasi pada unit Eselon I Pusat Kementerian Agama

    menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem AKIP pada Unit Eselon I Pusat masih dirasa

    kurang aktif dalam upayanya menuju Kepemerintahan yang Baik (Good Governance).

    Masih ada beberapa komponen yang butuh perhatian lebih besar, yaitu perencanaan

    dan pengukuran kinerja. Pada kedua komponen tersebut, masih terdapat beberapa

    instansi yang tidak memiliki dokumen perencanaan dan pengukuran tersendiri. Kedua

    komponen utama Evaluasi AKIP tersebut harus ditingkatkan dan diperbaiki lagi dalam

    upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja di lingkungan Unit Eselon I Pusat dan

    didukung oleh seluruh sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Sedangkan untuk

    komponen pelaporan, secara keseluruhan hasil evaluasi menunjukkan bahwa masing-

    masing Unit Eselon I Pusat telah memiliki inisiatif dan usaha untuk menjadi instansiyang lebih terbuka dan transparan. Namun, masih ada beberapa instansi yang tidak

    memberikan gambaran pembandingan tingkat capaian kinerja yang telah dilakukan

    dengan tahun sebelumnya, sehingga informasi yang didapatkan dari laporan kinerja

    masih belum bisa diandalkan.

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    9/37

    ~ 8 ~

    Tabel II.2

    Nilai Total pada Unit Eselon I Pusat

    No Unit Utama

    NIlai

    AKIP

    Pre-

    dikat

    EVALUASI AKIP

    KomponenPerencenaan

    Kinerja

    KomponenPengukuran

    Kinerja

    KomponenPelaporan

    Kinerja

    Nilai % Nilai % Nilai %

    1 Inspektorat Jenderal 73,23 B 38,05 84,56% 14,47 72,33% 20,71 59,17%

    2 Sekretariat Jenderal 34,62 C 8,96 19,91% 3,35 16,75% 22,31 63,75%

    3 Ditjen Bimas Islam 64,01 CC 27,75 61,66% 10,07 50,33% 26,20 74,86%

    4 Ditjen Bimas Katolik 60,13 CC 28,03 62,28% 5,34 26,71% 26,76 76,47%

    5 Ditjen Bimas Kristen 67,19 B 34,78 77,30% 14,24 71,21% 18,17 51,90%

    6 Ditjen Bimas Budha 36,13 C 9,17 20,37% 2,33 11,67% 24,63 70,38%

    7 Ditjen Bimas Hindu 71,91 B 36,23 80,52% 14,32 71,58% 21,36 61,03%

    8 Ditjen Pendis 64,06 CC 32,62 72,49% 3,61 18,04% 27,83 79,52%

    9 Ditjen PHU 62,92 CC 28,60 63,56% 14,39 71,96% 19,92 56,92%

    10 Balitbang 50,46 CC 22,11 49,14% 2,78 13,88% 25,58 73,08%

    Penjelasan lebih lanjut hasil Evaluasi AKIP 2012 pada Unit Eselon I Pusat

    Kementerian Agama ditunjukkan melalui uraian dari setiap komponen Evaluasi AKIP,

    serta Inspektorat Jenderal Kementerian Agama mendorong Unit Eselon I Pusat untuk

    menerapkan beberapa upaya perbaikan yang diberikan.

    2.1.1. Perencanaan Kinerja

    Perencanaan merupakan proses awal dimana manajemen memutuskan tujuan dan

    cara pencapaiannya. Perencanaan adalah hal yang sangat esensial karena dalam

    kenyataanya perencanaan memegang peranan lebih bila dibandng dengan fungsi-

    fungsi manajemen yang lainnya, yaitu pengorganisasian, pengarahan, dan

    pengawasan. Karena itulah, maka perencanaan mendapat porsi cukup besar dalam

    penilaian evaluasi AKIP di lingkungan Kementerian Agama.

    Penilaian komponen perencanaan kinerja dalam Evaluasi AKIP dilakukan dengan

    menilai tiga sub-komponen, yakni: 1) Dokumen Rencana Strategis (Renstra); 2)

    Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan; 3) Dokumen Penetapan Kinerja

    (Penkin). Berikut nilai sub-komponen perencanaan kinerja di Unit Eselon I Pusat:

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    10/37

    ~ 9 ~

    Tabel II.3.

    Nilai Rata-rata Komponen Perencanaan Kinerja

    Pada Unit Eselon I Pusat

    No Total Komponen/Sub Komponen Evaluasi AKIP Nilai

    1. Perencanaan Kinerja (45.00) 26.63

    1.1 Dokumen Rencana Strategis (20.00) 11.33

    1.2 Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (15.00) 11.50

    1.3 Dokumen Penetapan Kinerja (10.00) 3.80

    Tabel II.4.

    Nilai Komponen Perencanaan Kinerja pada Unit Eselon I Pusat

    No Unit KerjaPerencanaan Kinerja

    TotalRenstra RKT Penkin

    1 Inspektorat Jenderal 14.80 15.00 8.25 38.05

    2 Sekretariat Jenderal 0.00 8.96 0.00 8.96

    3 Ditjen Bimas Islam 13.14 10.63 3.98 27.75

    4 Ditjen Bimas Katolik 14.03 9.79 4.21 28.03

    5 Ditjen Bimas Kristen 17.83 12.08 4.88 34.786 Ditjen Bimas Budha 0.00 9.17 0.00 9.17

    7 Ditjen Bimas Hindu 15.19 13.75 7.29 36.23

    8 Ditjen Pendidikan Islam 14.39 13.13 5.10 32.62

    9 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah 16.10 12.50 0.00 28.60

    10 Balitbang 7.80 10.00 4.31 22.11

    Rata-rata 11.33 11.50 3.80 26.63

    Table II.3 menjelaskan bahwa Unit Eselon I Pusat Kementerian Agama kurang

    memperhatikan ketersediaan dokumen perencanaan kinerja secara tersendiri. Hampir

    sebagian besar Unit Eselon I Pusat hanya membuat dokumen perencanaan kinerja

    sebagai lampiran dalam Laporan Akuntabilitas Instansi pemerintah (LAKIP), padahal

    seharusnya masing-masing dokumen perencanaan dibuat secara terpisah sebagai

    sebuah buku tersendiri dengan memenuhi format pembuatan makalah. Tidak adanya

    dokumen perencanaan secara terpisah dalam bentuk buku akan menyulitkan proses

    kelancaran kinerja dikarenakan tidak ada buku rujukan sebagai pegangan dalam

    menentukan kebijakan. Keberadaan dokumen perencanaan kinerja ini sangat penting,

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    11/37

    ~ 10 ~

    karena bisa membantu proses pengambilan kebijakan, penentuan program atau

    kegiatan, dan penetapan kinerja sesuai dengan visi misi intansi terkait. Secara

    keseluruhan upaya penerapan akuntabilitas yang telah dilakukan oleh Unit Eselon I

    Pusat terkait komponen perencanaan kinerja ini, adalah:

    a. Telah tersedia dokumen Renstra yang mengandung visi misi dan sasaran serta

    program pendukung yang telah ditetapkan, akan tetapi sebagian besar dokumen

    tersebut tidak dibuat secara terpisah dan hanya sebagai lampiran LAKIP. Karena

    penilaian ketersediaan dokumen Renstra adalah tersendiri, maka sebagian besar

    dokumen tidak dapat dinilai dikarenakan hanya berupa lampiran matriks dalam

    LAKIP. Format penyusunan Renstra juga tidak sesuai dengan Peraturan Bappenas

    Nomor 5 Tahun 2009.

    b. Sebagian besar dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) juga hanya berbentuk

    lampiran dalam LAKIP, meski format yang disusun telah sesuai dengan peraturan

    yang berlaku. Akan tetapi, karena dokumen RKT tidak dibuat terpisah dan berbeda

    dengan dokumen RKT yang dijadikan lampiran dalam LAKIP, maka hasil penilaian

    sub-komponen ini tidak bisa maksimal;

    c. Sebagian besar dokumen Penkin tidak dibuat tersendiri dan tidak memuat perjanjian

    kinerja instansi terhadap unit kerja di atasnya.

    Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh Unit Eselon I Pusat untuk

    memaksimalkan peran komponen perencanaan kinerja:

    a. Segera dibukukan dokumen perencanaan yang telah dibuat, mulai dari Renstra

    yang di dalamnya memuat Indikator Kinerja Utama (IKU) dan rencana

    pembangunan serta rencana pendanaan 5 tahun, Rencana Kinerja Tahunan (RKT),

    dan Penetapan Kinerja. Dokumen tersebut harus didistribusikan agar menjadi

    panduan untuk melaksanakan pekerjaan;

    b. Menyelaraskan visi misi dan sasaran yang dimuat dalam Renstra dan diturunkan

    dalam Rencana KInerja Tahunan maupun Penetapan Kinerja, agar programmaupun kegiatan yang dicanangkan sesuai dengan Renstra;

    c. Dokumen RKT harus disusun sebelum anggaran disetujui, sedangkan dokumen

    Penkin disusun segera setelah anggaran disetujui paling lambat bulan Maret tahun

    berjalan;

    d. Dokumen Penkin disusun dengan format sesuai peraturan PerMenPAN & RB

    Nomor 29 Tahun 2010. Dokumen Penkin terdiri dari dua hal, yaitu surat pernyataan

    seluruh pejabat yang ditandatangani oleh pejabat yang bersangkutan dan atasan

    langsungnya, serta dilampiri dengan matriks penetapan kinerja.

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    12/37

    ~ 11 ~

    2.1.2. Pengukuran Kinerja

    Penilaian komponen pengukuran kinerja dalam Evaluasi AKIP, dilakukan dengan menilai

    tiga sub-komponen, yakni: 1) Pemenuhan Pengukuran: 2) Kualitas Pengukuran dan 3)

    Implementasi Pengukuran. Berikut nilai komponen pengukuran kinerja pada Unit Eselon I

    Pusat Kementerian Agama:

    Tabel II.5.

    Nilai Rata-rata Komponen Pengukuran Kinerja

    Pada Unit Eselon I Pusat

    No Total Komponen/Sub Komponen Evaluasi AKIP Nilai

    2. Pengukuran Kinerja (10.00) 8,49

    2.1 Pemenuhan Pengukuran (7.00) 3,27

    2.2 Kualitas Pengukuran (7.00) 3,45

    2.3 Implementasi Pengukuran (6.00) 1,78

    Tabel II.6.

    Nilai Komponen Pengukuran Kinerja

    Pada Unit Eselon I Pusat

    No Unit KerjaPengukuran Kinerja

    TotalPemenuhan Kualitas Implementasi

    1 Inspektorat Jenderal 4,67 6,30 3,50 14,47

    2 Sekretariat Jenderal 0,00 2,10 1,25 3,35

    3 Ditjen Bimas Islam 4,67 3,15 2,25 10,07

    4 Ditjen Bimas Katolik 4,67 0,18 0,50 5,34

    5 Ditjen Bimas Kristen 4,67 6,83 2,75 14,24

    6 Ditjen Bimas Budha 2,33 0,00 0,00 2,33

    7 Ditjen Bimas Hindu 4,67 6,65 3,00 14,32

    8 Ditjen Pendidikan Islam 2,33 0,53 0,75 3,61

    9 Ditjen Penyelenggaraan Hajidan Umrah

    4,67 6,48 3,25 14,39

    10 Balitbang 0,00 2,28 0,50 2,78

    Rata-rata 3,27 3,45 1,78 8,49

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    13/37

    ~ 12 ~

    Bila dilihat dari Tabel II.4, hasil penilaian Komponen Pengukuran Kinerja Evaluasi AKIP

    pada Unit Eselon I Pusat Kementerian Agama masih berada dibawah separuh dari nilai

    maksimal. Hal ini dikarenakan Unit Eselon I Pusat Kementerian Agama belum

    memberlakukan sistem pengukuran kinerja dengan optimal sebagai evaluasi berjangka dan

    bahan perbaikan atas program atau kegiatan yang tidak tepat sasaran.

    Upaya penerapan akuntabilitas yang telah dilakukan oleh Unit Eselon I Pusat Kementerian

    Agama terkait komponen pengukuran kinerja, adalah sebagai berikut:

    a. Sistem pengukuran kinerja masih belum dilaksanakan dengan optimal, karena

    hanya mengandalkan form matriks Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan

    Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS). Padahal ada hal lain yang semestinya

    menjadi fundamen pengukuran, yaitu pengukuran IKU dan indicator yang lain;

    b. Tidak ada pengukuran yang dilakukan secara berkala, sehingga tidak bisa

    didapatkan perbandingan data realisasi dengan rencana sebagai bahan perbaikan

    kinerja.

    Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan peran komponen

    pengukuran kinerja:

    a. Membuat pengukuran kinerja yang objektif dan terukur untuk menilai kinerja

    instansi, dilakukan minimal setiap triwulan, berbeda dengan PKK & PPS yang

    elemen penilaiannya hanya melihat aspek realisasi kinerja keseluruhan instansi;

    b. Mengukur Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran keberhasilan kinerja

    instansi secara formal;

    c. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS)

    lebih dioptimalkan sebagai bahan masukan untuk perbaikan program atau kegiatan

    yang tidak tepat sasaran;

    d. Mengumpulkan dan menganalisis data kinerja secara berkala, minimal setiap bulan;

    e. Mengevaluasi hasil capaian kinerja secara berkala;f. Mengidentifikasi permasalahan, penyebab, dan solusi perbaikan kinerja.

    2.1.3. Pelaporan Kinerja

    Komponen pelaporan kinerja memiliki tiga sub-komponen penilaian sebagaimana

    komponen pengukuran kinerja, yaitu: pemenuhan pelaporan, kualitas pengukuran, dan

    implementasi pengukuran. Penyusunan laporan ini didasarkan pada Inpres No 07 Tahun

    1999 yang mewajibkan setiap instansi pemerintah dan unit kerja untuk menyusun laporan

    akuntabilitas kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban atas segala tugas dan kewajiban

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    14/37

    ~ 13 ~

    yang diamanatkan kepadanya. Dalam pelaksanaannya, format penyusunan laporan ini

    didasarkan pada PMA No. 21 Tahun 2006 dan PerMenPAN & RB No 29 Tahun 2010

    tentang pedoman penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

    Ketiga sub-komponen merupakan ukuran penilaian LAKIP yang disusun telah sesuai

    dengan format yang telah ditetapkan dan informasinya dapat diandalkan untuk perbaikan

    tahun yang akan datang. Pengukuran pelaporan kinerja dilakukan tapenilaian dokumen

    LAKIP tahun 2011. Berikut nilai komponen pelaporan kinerja pada Unit Eselon I Pusat

    Kementerian Agama:

    Tabel II.7Nilai Rata-rata Komponen Pelaporan Kinerja

    Pada Unit Eselon I Pusat

    No Total Komponen/Sub Komponen Evaluasi AKIP Nilai

    3. Pelaporan Kinerja (35.00) 23,35

    3.1 Pemenuhan Pelaporan (15.00) 10,28

    3.2 Kualitas Penyajian Informasi Kinerja (10.00) 7,17

    3.3 Implementasi dan Capaian Kinerja (10.00) 5,91

    Tabel II.8.NIlai Komponen Pelaporan Kinerja

    pada Unit Eselon I Pusat Kementerian Agama

    No Unit KerjaPelaporan Kinerja

    TotalPemenuhan Kualitas Implementasi

    1 Inspektorat Jenderal 6,75 8,33 5,63 20,71

    2 Sekretariat Jenderal 12,00 5,00 5,31 22,31

    3 Ditjen Bimas Islam 12,00 6,39 7,81 26,20

    4 Ditjen Bimas Katolik 13,50 6,39 6,88 26,76

    5 Ditjen Bimas Kristen 9,00 9,17 0,00 18,17

    6 Ditjen Bimas Budha 10,50 6,94 7,19 24,63

    7 Ditjen Bimas Hindu 9,00 8,61 3,75 21,36

    8 Ditjen Pendidikan Islam 12,00 8,33 7,50 27,83

    9 Ditjen Penyelenggaraan Hajidan Umrah

    6,00 6,11 7,81 19,92

    10 Balitbang 12,00 6,39 7,19 25,58

    Rata-rata10,28 7,17 5,91 23,35

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    15/37

    ~ 14 ~

    Pada Tabel II.7 menjelaskan bahwa nilai rata-rata komponen pelaporan kinerja dari Unit

    Eselon I Pusat adalah 23,35. Perolehan nilai yang lebih tinggi dibandingkan kedua

    komponen yang lain ini dikarenakan Unit Eselon I Pusat telah menjalankan mekanisme

    yang kuat dalam pelaporan kinerja.

    Upaya yang dapat dilakukanuntuk memaksimalkan pelaporan kinerja dalam pelaksanaan

    akuntabilitas kinerja instansi, yaitu:

    a. LAKIP disusun dan disesuaikan format dan isinya berdasarkan Permenpan Nomor

    29 Tahun 2010, PMA Nomor 21 Tahun 2006, dan SK LAN Tahun 2003;

    b. Menyampaikan LAKIP tepat pada waktunya, yaitu sebelum 30 Januari. Untuk itu

    diharapkan LAKIP telah disusun segera setelah tahun anggaran berakhir;

    c. LAKIP dijilid rapi dan didistribusikan.

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    16/37

    ~ 15 ~

    BAB III

    SIMPULAN DAN SARAN

    Nilai rata-rata Evaluasi AKIP Unit Eselon I Pusat Kementerian Agama secara umum adalah

    58,47 dan mendapatkan predikat CC yang berarti Cukup Baik. Berdasarkan simpulan yang

    diambil dari hasil Evaluasi AKIP pada Unit Eselon I Pusat Kementerian Agama, berikut

    disajikan saran perbaikan Inspektorat Jenderal Kementerian Agama bagi pimpinan instansi.

    No Komponen Upaya yang Disarankan untuk Dilakukan

    1 Perencanaan

    Kinerja

    Nilai Komponen:

    26,63

    a. Segera dibukukan dokumen perencanaan yang telah

    dibuat, mulai dari Renstra yang di dalamnya memuat

    Indikator Kinerja Utama (IKU) dan rencana

    pembangunan serta rencana pendanaan 5 tahun,

    Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan Penetapan

    Kinerja. Dokumen tersebut harus didistribusikan agar

    menjadi panduan untuk melaksanakan pekerjaan;

    b. Menyelaraskan visi misi dan sasaran yang dimuat

    dalam Renstra dan diturunkan dalam Rencana KInerja

    Tahunan maupun Penetapan Kinerja, agar programmaupun kegiatan yang dicanangkan sesuai dengan

    Renstra;

    c. Dokumen RKT harus disusun sebelum anggaran

    disetujui, sedangkan dokumen Penkin disusun segera

    setelah anggaran disetujui paling lambat bulan Maret

    tahun berjalan;

    d. Dokumen Penkin disusun dengan format sesuai

    peraturan PerMenPAN & RB Nomor 29 Tahun 2010.Dokumen Penkin terdiri dari dua hal, yaitu surat

    pernyataan seluruh pejabat yang ditandatangani oleh

    pejabat yang bersangkutan dan atasan langsungnya,

    serta dilampiri dengan matriks penetapan kinerja.

    2 Pengukuran Kinerja

    Nilai Komponen:

    8,49

    a. Membuat pengukuran kinerja yang objektif dan terukur

    untuk menilai kinerja instansi, dilakukan minimal setiap

    triwulan, berbeda dengan PKK & PPS yang elemen

    penilaiannya hanya melihat aspek realisasi kinerja

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    17/37

    ~ 16 ~

    keseluruhan instansi;

    b. Mengukur Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai

    ukuran keberhasilan kinerja instansi secara formal;

    c. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan Pengukuran

    Pencapaian Sasaran (PPS) lebih dioptimalkan sebagai

    bahan masukan untuk perbaikan program atau

    kegiatan yang tidak tepat sasaran;

    d. Mengumpulkan dan menganalisis data kinerja secara

    berkala, minimal setiap bulan;

    e. Mengevaluasi hasil capaian kinerja secara berkala;

    f. Mengidentifikasi permasalahan, penyebab, dan solusi

    perbaikan kinerja.

    3 Pelaporan Kinerja

    Nilai Komponen:

    23,35

    a. LAKIP disusun dan disesuaikan format dan isinya

    berdasarkan Permenpan Nomor 29 Tahun 2010, PMA

    Nomor 21 Tahun 2006, dan SK LAN Tahun 2003;

    b. Menyampaikan LAKIP tepat pada waktunya, yaitu

    sebelum 30 Januari. Untuk itu diharapkan LAKIP telah

    disusun segera setelah tahun anggaran berakhir;

    c. LAKIP dijilid rapi dan didistribusikan.

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    18/37

    ~ 17 ~

    BAB IV

    PENUTUP

    Dengan adanya Evaluasi AKIP ini diharapkan agar UnitEselon I Pusat Kementerian Agama

    terus melakukan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) secara

    berkesinambungan (continuous improvement). Unit Eselon I Pusat diharapkan dapat terus

    menjaga konsistensi dan mengupayakan peningkatan dalam upaya penerapan akuntabilitas

    melalui tiga komponen utama yang diukur dalam Evaluasi AKIP.

    Dari penilaian ini tentunya Inspektorat Jenderal Kementerian Agama tetap mengapresiasi

    usaha perbaikan yang telah dilakukan Unit Eselon I Pusat, dan diharapkan nilai Evaluasi

    AKIP pada Unit Eselon I Pusat Kementerian Agama di tahun mendatang dapat meningkat

    seiring dengan kemajuan upaya penerapan akuntabilitas yang dilakukan.

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    19/37

    ~ 18 ~

    Lampiran 1: Daftar Evaluasi AKIP Atas Unit Eselon I Pusat

    NO SATKER1 INSPEKTORAT JENDERAL

    2 SEKRETARIAT JENDERAL

    3 DITJEN BIMAS ISLAM

    4 DITJEN BIMAS KATOLIK

    5 DITJEN BIMAS KRISTEN

    6 DITJEN BIMAS BUDHA

    7 DITJEN BIMAS HINDU

    8 DITJEN PENDIDIKAN ISLAM

    9 DITJEN PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH

    10 BALITBANG

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    20/37

    ~ 19 ~

    Lampiran 2: Nilai Rata-rata Evaluasi AKIP Pada Unit Eselon I Pusat Kemenag

    NO TOTAL KOMPONEN/SUB KOMPONEN EVALUASI AKIP NILAI

    Nilai Total Evaluasi AKIP 58,47

    1 Total Komponen Perencanaan Kinerja (45.00) 26,63

    1.1. Dokumen Renstra (20.00) 11,33

    1.1.1 Pemenuhan Renstra (7.00) 4,90

    1.1.2 Kualitas Renstra (7.00) 4,43

    1.1.3 Implementasi Renstra (6.00) 2,00

    1.2. Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (15.00) 11,50

    1.2.1 Pemenuhan RKT (5.00) 4,25

    1.2.2 Kualitas RKT (5.00) 3,50

    1.2.3 Implementasi RKT (5.00) 3,75

    1.3. Dokumen Penetapan Kinerja (10.00) 3,80

    1.3.1 Pemenuhan Penkin (4.00) 2,13

    1.3.2 Kualitas Penkin (3.00) 1,44

    1.3.3 Implementasi Penkin (3.00) 0,23

    2 Total Komponen Pengukuran Kinerja (20.00) 8,49

    2.1. Pemenuhan Pengukuran (7.00) 3,27

    2.2. Kualitas Pengukuran (7.00) 3,45

    2.3. Implementasi Pengukuran (6.00) 1,78

    3 Total Komponen Pelaporan Kinerja (35.00) 23,35

    3.1. Pemenuhan Pelaporan (15.00) 10,28

    3.2. Kualitas Pelaporan (10.00) 7,17

    3.3. Implementasi Pelaporan (10.00) 5,91

    Predikat : CC

    Interpretasi : Cukup Baik(memadai), perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    21/37

    ~ 20 ~

    Lampiran 3: Nilai Evaluasi AKIP pada Masing-masing Unit Eselon I Pusat Kemenag

    KERTAS KERJA EVALUASI

    AKUNTABILITAS KINERJA BIMAS KATHOLIK

    KEMENTERIAN AGAMA

    NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN

    Y/T NILAI

    1 2 3 4

    A. PERENCANAAN KINERJA (45%) 62,28% 28,03

    I. DOKUMEN RENSTRA (20%) 70,13% 14,03

    a. PEMENUHAN RENSTRA (7%) 0,75 5,25

    b. KUALITAS RENSTRA (7%) 0,83 5,78

    c. IMPLEMENTASI RENSTRA (6%) 0,75 3,00

    II. DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) (15%) 65,28% 9,79a. PEMENUHAN RKT (5%) 1,00 5,00

    b. KUALITAS RKT (5%) 0,46 2,29

    c. IMPLEMENTASI RKT (5%) 0,50 2,50

    III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (PENKIN) (10%) 42,08% 4,21

    a. PEMENUHAN PENKIN (4%) 0,58 2,33

    b. KUALITAS PENKIN (3%) 0,63 1,88

    c. IMPLEMENTASI PENKIN (3%) 0,00 0,00

    B. PENGUKURAN KINERJA (20%) 26,71% 5,34

    I. PEMENUHAN PENGUKURAN (7%) 0,67 4,67

    II. KUALITAS PENGUKURAN (7%) 0,03 0,18III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%) 0,08 0,50

    C. PELAPORAN KINERJA (35%) 76,47% 26,76

    I. PEMENUHAN PELAPORAN (15%) 0,90 13,50

    II. KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (10%) 0,64 6,39

    III. IMPLEMENTASI DAN CAPAIAN KINERJA (10%) 0,69 6,88

    HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%) 60,13% 60,13

    Bimas Katholik

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    22/37

    ~ 21 ~

    KERTAS KERJA EVALUASI

    AKUNTABILITAS KINERJA DITJEN PENDIS

    KEMENTERIAN AGAMA

    NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN

    Y/T NILAI

    1 2 3 4

    A. PERENCANAAN KINERJA (45%) 72,49% 32,62

    I. DOKUMEN RENSTRA (20%) 71,96% 14,39

    a. PEMENUHAN RENSTRA (7%) 0,92 6,42

    b. KUALITAS RENSTRA (7%) 0,93 6,48

    c. IMPLEMENTASI RENSTRA (6%) 0,38 1,50

    II. DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) (15%) 87,50% 13,13

    a. PEMENUHAN RKT (5%) 1,00 5,00

    b. KUALITAS RKT (5%) 0,63 3,13

    c. IMPLEMENTASI RKT (5%) 1,00 5,00

    III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (PENKIN) (10%) 51,04% 5,10

    a. PEMENUHAN PENKIN (4%) 0,67 2,67

    b. KUALITAS PENKIN (3%) 0,81 2,44

    c. IMPLEMENTASI PENKIN (3%) 0,00 0,00

    B. PENGUKURAN KINERJA (20%) 18,04% 3,61

    I. PEMENUHAN PENGUKURAN (7%) 0,33 2,33

    II. KUALITAS PENGUKURAN (7%) 0,08 0,53

    III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%) 0,13 0,75

    C. PELAPORAN KINERJA (35%) 79,52% 27,83

    I. PEMENUHAN PELAPORAN (15%) 0,80 12,00

    II. KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (10%) 0,83 8,33

    III. IMPLEMENTASI DAN CAPAIAN KINERJA (10%) 0,75 7,50

    HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%) 64,06% 64,06

    Ditjen Pendis

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    23/37

    ~ 22 ~

    KERTAS KERJA EVALUASI

    AKUNTABILITAS KINERJA BIMAS BUDHA

    KEMENTERIAN AGAMA

    NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN

    Y/T NILAI

    1 2 3 4

    A. PERENCANAAN KINERJA (45%) 2 0,3 7% 9 ,17

    I. DOKUMEN RENSTRA (20%) 0,00% 0,00

    a. PEMENUHAN RENSTRA (7%) 0,00 0,00

    b. KUALITAS RENSTRA (7%) 0,00 0,00

    c. IMPLEMENTASI RENSTRA (6%) 0,00 0,00

    II. DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) (15%) 61,11% 9,17

    a. PEMENUHAN RKT (5%) 1,00 5,00

    b. KUALITAS RKT (5%) 0,83 4,17

    c. IMPLEMENTASI RKT (5%) 0,00 0,00

    III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (PENKIN) (10%) 0,00% 0,00

    a. PEMENUHAN PENKIN (4%) 0,00 0,00

    b. KUALITAS PENKIN (3%) 0,00 0,00

    c. IMPLEMENTASI PENKIN (3%) 0,00 0,00

    B. PENGUKURAN KINERJA (20%) 11,67% 2,33

    I. PEMENUHAN PENGUKURAN (7%) 0,33 2,33

    II. KUALITAS PENGUKURAN (7%) 0,00 0,00

    III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%) 0,00 0,00

    C. PELAPORAN KINERJA (35%) 70,38% 24,63

    I. PEMENUHAN PELAPORAN (15%) 0,70 10,50

    II. KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (10%) 0,69 6,94

    III. IMPLEMENTASI DAN CAPAIAN KINERJA (10%) 0,72 7,19

    HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%) 36,13% 36,13

    Bimas Budha

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    24/37

    ~ 23 ~

    KERTAS KERJA EVALUASI

    AKUNTABILITAS KINERJA BIMAS KRISTEN

    KEMENTERIAN AGAMA

    NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN

    Y/T NILAI

    1 2 3 4

    A. PERENCANAAN KINERJA (45%) 77,30% 34,78

    I. DOKUMEN RENSTRA (20%) 89,13% 17,83

    a. PEMENUHAN RENSTRA (7%) 1,00 7,00

    b. KUALITAS RENSTRA (7%) 0,98 6,83

    c. IMPLEMENTASI RENSTRA (6%) 1,00 4,00

    II. DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) (15%) 80,56% 12,08

    a. PEMENUHAN RKT (5%) 0,67 3,33

    b. KUALITAS RKT (5%) 0,75 3,75

    c. IMPLEMENTASI RKT (5%) 1,00 5,00

    III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (PENKIN) (10%) 48,75% 4,88

    a. PEMENUHAN PENKIN (4%) 0,75 3,00

    b. KUALITAS PENKIN (3%) 0,63 1,88

    c. IMPLEMENTASI PENKIN (3%) 0,00 0,00

    B. PENGUKURAN KINERJA (20%) 71,21% 14,24

    I. PEMENUHAN PENGUKURAN (7%) 0,67 4,67

    II. KUALITAS PENGUKURAN (7%) 0,98 6,83

    III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%) 0,46 2,75

    C. PELAPORAN KINERJA (35%) 51,90% 18,17

    I. PEMENUHAN PELAPORAN (15%) 0,60 9,00

    II. KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (10%) 0,92 9,17

    III. IMPLEMENTASI DAN CAPAIAN KINERJA (10%) 0,00 0,00

    HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%) 67,19% 67,19

    Bimas Kristen

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    25/37

    ~ 24 ~

    KERTAS KERJA EVALUASI

    AKUNTABILITAS KINERJA BALITBANG

    KEMENTERIAN AGAMA

    NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN

    Y/T NILAI

    1 2 3 4

    A. PERENCANAAN KINERJA (45%) 49,14% 22,11

    I. DOKUMEN RENSTRA (20%) 39,00% 7,80

    a. PEMENUHAN RENSTRA (7%) 0,50 3,50

    b. KUALITAS RENSTRA (7%) 0,40 2,80

    c. IMPLEMENTASI RENSTRA (6%) 0,38 1,50

    II. DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) (15%) 66,67% 10,00

    a. PEMENUHAN RKT (5%) 0,67 3,33

    b. KUALITAS RKT (5%) 0,33 1,67

    c. IMPLEMENTASI RKT (5%) 1,00 5,00

    III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (PENKIN) (10%) 43,13% 4,31

    a. PEMENUHAN PENKIN (4%) 0,75 3,00

    b. KUALITAS PENKIN (3%) 0,44 1,31

    c. IMPLEMENTASI PENKIN (3%) 0,00 0,00

    B. PENGUKURAN KINERJA (20%) 13,88% 2,78

    I. PEMENUHAN PENGUKURAN (7%) 0,00 0,00

    II. KUALITAS PENGUKURAN (7%) 0,33 2,28

    III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%) 0,08 0,50

    C. PELAPORAN KINERJA (35%) 73,08% 25,58

    I. PEMENUHAN PELAPORAN (15%) 0,80 12,00

    II. KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (10%) 0,64 6,39

    III. IMPLEMENTASI DAN CAPAIAN KINERJA (10%) 0,72 7,19

    HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%) 50,46% 50,46

    Balitbang

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    26/37

    ~ 25 ~

    KERTAS KERJA EVALUASI

    AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL

    KEMENTERIAN AGAMA

    NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN

    Y/T NILAI

    1 2 3 4

    A. PERENCANAAN KINERJA (45%) 84,56% 38,05

    I. DOKUMEN RENSTRA (20%) 74,00% 14,80

    a. PEMENUHAN RENSTRA (7%) 1,00 7,00

    b. KUALITAS RENSTRA (7%) 0,90 6,30

    c. IMPLEMENTASI RENSTRA (6%) 0,38 1,50

    II. DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) (15%) 100,00% 15,00

    a. PEMENUHAN RKT (5%) 1,00 5,00

    b. KUALITAS RKT (5%) 1,00 5,00

    c. IMPLEMENTASI RKT (5%) 1,00 5,00

    III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (PENKIN) (10%) 82,50% 8,25

    a. PEMENUHAN PENKIN (4%) 1,00 4,00

    b. KUALITAS PENKIN (3%) 1,00 3,00

    c. IMPLEMENTASI PENKIN (3%) 0,42 1,25

    B. PENGUKURAN KINERJA (20%) 72,33% 14,47

    I. PEMENUHAN PENGUKURAN (7%) 0,67 4,67

    II. KUALITAS PENGUKURAN (7%) 0,90 6,30

    III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%) 0,58 3,50

    C. PELAPORAN KINERJA (35%) 59,17% 20,71

    I. PEMENUHAN PELAPORAN (15%) 0,45 6,75

    II. KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (10%) 0,83 8,33

    III. IMPLEMENTASI DAN CAPAIAN KINERJA (10%) 0,56 5,63

    HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%) 73,23% 73,23

    Itjen

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    27/37

    ~ 26 ~

    KERTAS KERJA EVALUASI

    AKUNTABILITAS KINERJA BIMAS ISLAM

    KEMENTERIAN AGAMA

    NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN

    Y/T NILAI

    1 2 3 4

    A. PERENCANAAN KINERJA (45%) 61,66% 27,75

    I. DOKUMEN RENSTRA (20%) 65,71% 13,14

    a. PEMENUHAN RENSTRA (7%) 0,92 6,42

    b. KUALITAS RENSTRA (7%) 0,68 4,73

    c. IMPLEMENTASI RENSTRA (6%) 0,50 2,00

    II. DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) (15%) 70,83% 10,63

    a. PEMENUHAN RKT (5%) 0,67 3,33

    b. KUALITAS RKT (5%) 0,71 3,54

    c. IMPLEMENTASI RKT (5%) 0,75 3,75

    III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (PENKIN) (10%) 39,79% 3,98

    a. PEMENUHAN PENKIN (4%) 0,67 2,67

    b. KUALITAS PENKIN (3%) 0,44 1,31

    c. IMPLEMENTASI PENKIN (3%) 0,00 0,00

    B. PENGUKURAN KINERJA (20%) 50,33% 10,07

    I. PEMENUHAN PENGUKURAN (7%) 0,67 4,67

    II. KUALITAS PENGUKURAN (7%) 0,45 3,15

    III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%) 0,38 2,25

    C. PELAPORAN KINERJA (35%) 74,86% 26,20

    I. PEMENUHAN PELAPORAN (15%) 0,80 12,00

    II. KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (10%) 0,64 6,39

    III. IMPLEMENTASI DAN CAPAIAN KINERJA (10%) 0,78 7,81

    HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%) 64,01% 64,01

    Bimas Islam

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    28/37

    ~ 27 ~

    KERTAS KERJA EVALUASI

    AKUNTABILITAS KINERJA DITJEN PHU

    KEMENTERIAN AGAMA

    NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN

    Y/T NILAI

    1 2 3 4

    A. PERENCANAAN KINERJA (45%) 63,56% 28,60

    I. DOKUMEN RENSTRA (20%) 80,50% 16,10

    a. PEMENUHAN RENSTRA (7%) 1,00 7,00

    b. KUALITAS RENSTRA (7%) 0,80 5,60

    c. IMPLEMENTASI RENSTRA (6%) 0,88 3,50

    II. DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) (15%) 83,33% 12,50

    a. PEMENUHAN RKT (5%) 1,00 5,00

    b. KUALITAS RKT (5%) 0,88 4,38

    c. IMPLEMENTASI RKT (5%) 0,63 3,13

    III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (PENKIN) (10%) 0,00% 0,00

    a. PEMENUHAN PENKIN (4%) 0,00 0,00

    b. KUALITAS PENKIN (3%) 0,00 0,00

    c. IMPLEMENTASI PENKIN (3%) 0,00 0,00

    B. PENGUKURAN KINERJA (20%) 71,96% 14,39

    I. PEMENUHAN PENGUKURAN (7%) 0,67 4,67

    II. KUALITAS PENGUKURAN (7%) 0,93 6,48

    III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%) 0,54 3,25

    C. PELAPORAN KINERJA (35%) 56,92% 19,92

    I. PEMENUHAN PELAPORAN (15%) 0,40 6,00

    II. KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (10%) 0,61 6,11

    III. IMPLEMENTASI DAN CAPAIAN KINERJA (10%) 0,78 7,81

    HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%) 62,92% 62,92

    Ditjen PHU

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    29/37

    ~ 28 ~

    KERTAS KERJA EVALUASI

    AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL

    KEMENTERIAN AGAMA

    NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN

    Y/T NILAI

    1 2 3 4

    A. PERENCANAAN KINERJA (45%) 1 9,9 1% 8 ,96

    I. DOKUMEN RENSTRA (20%) 0,00% 0,00

    a. PEMENUHAN RENSTRA (7%) 0,00 0,00

    b. KUALITAS RENSTRA (7%) 0,00 0,00

    c. IMPLEMENTASI RENSTRA (6%) 0,00 0,00

    II. DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) (15%) 59,72% 8,96

    a. PEMENUHAN RKT (5%) 0,50 2,50

    b. KUALITAS RKT (5%) 0,54 2,71

    c. IMPLEMENTASI RKT (5%) 0,75 3,75

    III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (PENKIN) (10%) 0,00% 0,00

    a. PEMENUHAN PENKIN (4%) 0,00 0,00

    b. KUALITAS PENKIN (3%) 0,00 0,00

    c. IMPLEMENTASI PENKIN (3%) 0,00 0,00

    B. PENGUKURAN KINERJA (20%) 16,75% 3,35

    I. PEMENUHAN PENGUKURAN (7%) 0,00 0,00

    II. KUALITAS PENGUKURAN (7%) 0,30 2,10

    III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%) 0,21 1,25

    C. PELAPORAN KINERJA (35%) 63,75% 22,31

    I. PEMENUHAN PELAPORAN (15%) 0,80 12,00

    II. KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (10%) 0,50 5,00

    III. IMPLEMENTASI DAN CAPAIAN KINERJA (10%) 0,53 5,31

    HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%) 34,62% 34,62

    Setjen

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    30/37

    ~ 29 ~

    KERTAS KERJA EVALUASI

    AKUNTABILITAS KINERJA BIMAS HINDU

    KEMENTERIAN AGAMA

    NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN

    Y/T NILAI

    1 2 3 4

    A. PERENCANAAN KINERJA (45%) 80,52% 36,23

    I. DOKUMEN RENSTRA (20%) 75,96% 15,19

    a. PEMENUHAN RENSTRA (7%) 0,92 6,42

    b. KUALITAS RENSTRA (7%) 0,83 5,78

    c. IMPLEMENTASI RENSTRA (6%) 0,75 3,00

    II. DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) (15%) 91,67% 13,75

    a. PEMENUHAN RKT (5%) 1,00 5,00

    b. KUALITAS RKT (5%) 0,88 4,38

    c. IMPLEMENTASI RKT (5%) 0,88 4,38

    III. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA (PENKIN) (10%) 72,92% 7,29

    a. PEMENUHAN PENKIN (4%) 0,92 3,67

    b. KUALITAS PENKIN (3%) 0,88 2,63

    c. IMPLEMENTASI PENKIN (3%) 0,33 1,00

    B. PENGUKURAN KINERJA (20%) 71,58% 14,32

    I. PEMENUHAN PENGUKURAN (7%) 0,67 4,67

    II. KUALITAS PENGUKURAN (7%) 0,95 6,65

    III. IMPLEMENTASI PENGUKURAN (6%) 0,50 3,00

    C. PELAPORAN KINERJA (35%) 61,03% 21,36

    I. PEMENUHAN PELAPORAN (15%) 0,60 9,00

    II. KUALITAS PENYAJIAN INFORMASI KINERJA (10%) 0,86 8,61

    III. IMPLEMENTASI DAN CAPAIAN KINERJA (10%) 0,38 3,75

    HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA (100%) 71,91% 71,91

    Bimas Hindu

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    31/37

    KEMENTERIAN AGAMA RI

    INSPEKTORAT JENDERALJALAN RS FATMAWATI NOMOR 33A CIPETE PO. BOX 3867

    TELEPON 021-75916038, 7697853, 7691849 FAX. 021-7692112

    JAKARTA 12420

    Nomor : IJ/1.c/OT.00/1031/2012 22 Oktober 2012Lampiran :Hal : Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja

    Pada Unit Eselon I Pusat Kementerian Agama

    Kepada Yth.

    Deputi Bidang Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur

    Kementerian PAN & RB

    Jakarta

    Dengan hormat, berdasarkan Surat Edaran Men-PAN dan RB Nomor:

    03 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal

    seluruh unit organisasi dilaksanakan oleh pengawas internal, Inspektorat

    Jenderal (Itjen) Kementerian Agama telah melaksanakan Evaluasi

    Akuntabilitas Kinerja pada 10 Unit Eselon I Pusat Kementerian Agama

    terhadap pelaksanaan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (AKIP) Tahun

    2011. Kesepuluh Unit Eselon I Pusat tersebut yaitu: Inspektorat Jenderal,

    Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katolik, Ditjen Pendidikan Islam, Badan

    Litbang & Diklat, Ditjen Bimas Budha, Sekretariat Jenderal, Ditjen BimasIslam, Ditjen Penyelenggaran Haji dan Umrah, dan Ditjen Bimas Hindu.

    Evaluasi Akuntabilitas Kinerja dilaksanakan dengan Metode Evaluasi

    Literatur terhadap dokumen AKIP yaitu: Dokumen Rencana Strategis

    (Renstra) tahun 2010-2014, Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

    tahun 2011, Dokumen Penetapan Kinerja (Penkin) tahun 2011, dan

    Dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun

    2011. Adapun hasil Evaluasi AKIP Tahun 2012, bersama ini kami

    sampaikan Laporan Hasil Evaluasi (LHE) pada 10 Unit Eselon I Pusat

    Kementerian Agama. Selain LHE AKIP, dilampirkan juga Buku Petunjuk

    Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan KementerianAgama.

    Demikian, atas perhatian dan kerja samanya disampaikan terima

    kasih.

    Inspektur Jenderal

    M. Jasin

    NIP195806141985031013

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    32/37

    ~ ii ~

    LAPORAN HASIL EVALUASI

    AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP)

    UNIT ESELON I KEMENTERIAN AGAMA

    TAHUN 2012

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    33/37

    ~ iii ~

    PENGANTAR

    Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) 2012 merupakan kegiatan

    Inspektorat Jenderal sesuai dengan ketentuan Instruksi Presiden Republik Indonesia

    Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/135/M.PAN/9/2004 tentang

    Pedoman Umum Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sesuai dengan Inpres

    dan Keputusan MenPan tersebut, maka Evaluasi LAKIP atas pelaksanaan rencana

    program pembangunan adalah tugas Menteri/Ketua Lembaga. Dalam pelaksanaannya,

    Menteri Agama R.I. mendelegasikan tugas tersebut menjadi salah satu tugas pokok Unit

    Pengawasan Intern, dalam hal ini Inspektorat Jenderal Kementerian Agama.

    Kegiatan ini juga merupakan salah satu agenda Reformasi Birokrasi Kementerian

    Agama dan merupakan pondasi yang kuat dalam upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja

    sebagai pencegahan atas resiko terjadinya korupsi khususnya di lingkungan Kementerian

    Agama. Untuk itu, Inspektorat Jenderal Kementerian Agama sesuai dengan visinya

    Menjadi Pengendali dan Penjamin Mutu Kinerja Kementerian Agama berkewajiban

    melakukan pengendalian atas terlaksananya Sistem AKIP dan terbebasnya Kementerian

    Agama dari korupsi demi terciptanya kepemerintahan yang baik (Good Governance) yang

    berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi

    dan nepotisme.

    Evaluasi AKIP di lingkungan Kementerian Agama tahun 2012 ini pada awalnya

    melibatkan seluruh unit satker Kementerian Agama, mulai dari unit eselon I, Kanwil,

    Perguruan Tinggi/Universitas, Kankemenag, dan Madrasah. Akan tetapi, dikarenakan tidak

    cukupnya waktu penilaian dan data yang masuk belum sampai separo dari jumlah

    keseluruhan sauna kerja di lingkungan Kementerian Agama, maka penilaian evaluasi AKIP

    ini hanya ditujukan kepada 9 Unit Eselon I Pusat. Ke-9 Unit Eselon I Pusat tersebut adalah

    Inspektorat Jenderal, Sekretariat Jenderal, Ditjen Pendidikan Islam, Ditjen PenyelenggaranHaji dan Umrah, Ditjen Bimas Islam, Ditjen Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katholik, Ditjen

    Bimas Budha, Ditjen Bimas Hindu, dan Balitbang. Data-data pendukung merupakan unsur

    penting dalam penilaian evaluasi AKIP ini, yaitu Rencana Strategis (Renstra) yang di

    dalamnya memuat Indikator Kinerja Utama (IKU) dan rencana pembangunan 5 (lima)

    tahunan berikut pendanannya, Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja

    (PenKin), pengukuran kinerja, dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    (LAKIP) sebagai komitmen dan kesadaran instansi terkait menuju Good Governance dan

    Clean Government. Karena itulah, verifikasi penilaian Evaluasi AKIP disesuaikan dengan

    data pendukung yang ada dan valid.

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    34/37

    ~ iv ~

    Atas partisipasi aktif Unit Eselon I Pusat dalam Evaluasi AKIP dan partisipasi satker

    lain yang telah mengirimkan data SAKIP kepada Inspektorat Jenderal, Inspektur Jenderal

    Kementerian Agama mengucapkan terima kasih. Inspektur Jenderal juga mengucapkan

    terima kasih kepada Tim Penilai dari Inspektorat Jenderal yang telah membantu dalam

    melakukan penilaian. Semoga hasil Evaluasi AKIP ini bisa memberikan kontribusi nyata

    bagi pengambil kebijakan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja di setiap

    Kementerian/Lembaga.

    Jakarta, Oktober 2012

    Inspektur Jenderal

    H. Moch. Jasin

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    35/37

    ~ v ~

    DAFTAR ISI

    PENGANTAR ...... iii

    DAFTAR ISI ...... v

    DAFTAR TABEL ...... vi

    DAFTAR LAMPIRAN ...... vii

    BAB I PENDAHULUAN ...... 1

    1.1 Latar Belakang ...... 1

    1.2 Tujuan ...... 3

    1.3 Pembobotan Nilai ... 4

    1.4 Kriteria Penilaian ... 4

    1.5 Penyimpulan

    Hasil Reviu ... 5

    BAB II EVALUASI AKIP PADA UNIT ESELON I KEMENTERIAN AGAMA. 6

    2.1 Hasil Evaluasi AKIP pada Unit Eselon I Kementerian Agama ... 6

    2.1.1 Perencanaan Kinerja .... 9

    2.1.2 Pengukuran Kinerja ...... 12

    2.1.3 Pelaporan Kinerja .. 13

    BAB III SIMPULAN DAN SARAN 16

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    36/37

    ~ vi ~

    DAFTAR TABEL

    Tabel II.1 Nilai Rata-rata Evaluasi AKIP Pada Unit Eselon I Kementerian Agama

    Tabel II.2 Nilai Total Evaluasi AKIP Pada Unit Eselon I Pusat ....

    Tabel II.3 Nilai Komponen Perencanaan Kinerja di Unit Eselon I..

    Tabel II.4 Nilai Komponen Pengukuran Kinerja di Unit Eselon I ............................

    Tabel II.5 NIlai Komponen Pelaporan Kinerja di Unit Eselon I..

  • 7/22/2019 Laporan Hasil Evaluasi AKIP Eselon I Revisi (1)

    37/37

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Daftar Peserta Evaluasi AKIP Unit Eselon I Kementerian Agama 18

    Lampiran 2 Nilai Evaluasi AKIP Unit Eselon I Kementerian Agama 19

    Lampiran 3 Nilai Evaluasi AKIP pada Masing-masing Unit Eselon I 20