Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas
-
Upload
trisna-ulandari -
Category
Documents
-
view
254 -
download
1
description
Transcript of Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas
LAPORAN HASIL DISKUSI
PROBLEM-BASED LEARNING
PBL Blok Komunitas
SKENARIO ldquo Jangan Sampai Telat ya rdquo
Minggu ke-3
Tanggal 6-12 Maret 2015
Grup H
ZUNIA NGESTI R (125070300111005)
DEWI NOORSYALI HANDAYANI (125070300111006)
FINDY SIRATU PUTRI (125070300111012)
RIZKI SATRIA A (125070300111023)
AFRIELIA LAILY W (125070300111032)
VIVIAN DEVI EKA E (125070300111043)
RIZKA AYU RIFDAH I (125070300111050)
REDY AMUKTI (125070300111050)
SOFIE AYU MISRINA (125070301111001)
DESAK MADE TRISNA U (125070301111002)
RACHMI FARICHA (125070301111005)
MAULIDATUL KHASANAH (125070301111020)
MONISKA DWIJANTI LUKIS (125070302111001)
RUDI NURYADI (125070307111002)
JURUSAN ILMU GIZI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip1
DAFTAR ISIhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2
ISIhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip3
A SKENARIOhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip3
B DAFTAR UNCLEAR TERMhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip3
C DAFTAR CUEShelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4
D DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATIONhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4
E HASILBRAINSTORMINGhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip5
F DAFTAR LEARNING OBJECTIVEhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip9
G HIPOTESIShelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip9
H PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVEhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip11
KESIMPULAN DAN REKOMENDASIhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip25
REFERENSI DAFTAR PUSTAKAhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip27
TIM PENYUSUNhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip29
2
A SKENARIO
ldquoJangan Sampai Telat ya helliprdquo
Pelaksanaan program pemberian kapsul vitamin A pada balita 2 kali per tahun (bulan Februari
dan Agustus) di kota I padatahun 2013 persentase cakupan programnya yaitu 715 Pada
tahun 2014 dilakukan edukasi kepada ibu-ibu yang memiliki balita tentang pentingnya vitamin A
serta meginformasikan tentang jadwal pemberian kapsul vitamin A pada balita agar ibu-ibu tidak
telat membawa balitanya ke posyandu atau pelayanan kesehatan terdekat Akhir tahun 2014
persentase cakupannya menjadi 721 namun persentase tersebut masih di bawah target SPM
yang ditetapkan oleh Depkes RI Sebagai bagian dari kegiatan evaluasi ahli gizi diminta untuk
mendesain kegiatan yang lebih efektif pada tahun 2015 untuk meningkatkan persentase caupan
balita yang mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun dengan terlebih dahulu membuat
instrument pengukuran perubahan perilaku pada tahun sebelumnya
B DAFTAR UNCLEAR TERMS
1 Instrument pengukuran alat pengukur yang digunakan untuk mencapai tujuan (kamus
bahasa Indonesia)
2 SPM standar pelayanan minimal di bidang kesehatan tolak ukur di bidang kesehatan yang
digunakan sebagai patokan keberhasilan di daerah kabupaten atau kota (kamus gizi)
3 Kapsul Vitamin A pembungkus kecil yang menyerpai tabung berisi vitamin A dimana
vitamin A sendiri merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang mempunyai berbagai
peran dalam tubuh yaitu diferensiasi sel pertumbuhan dan perkembangan janin dan
plasenta pertumbuhan badan penglihatan menjaga fertilitas pada perkembangan sperma
dan indung telur menjaga fungsi sel epitel seperti saluran pencernaan saluran kemih
mulut yang diberikan tiap bulan februari dan agustus (kamus bahasa Indonesia kamus gizi)
4 Persentase cakupan program persentase capaian keberhasilan dari suatu program yag
sudah dilakukan (kbbi)
5 Edukasi proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok tertentu melalui
pelatihan dan pengajaran (kbbi)
6 Balita anak yang berusia di bawah 5 tahun rentang 0-4 tahun 11 bulan (kamus gizi)
3
7 Posyandu pos pelayanan terpadu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola dari
oleh untuk dan bersama masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan dasar dan
memantau pertumbuhan balita dalam rangka meningkatkan kesehatan dengan pembinaan
yang dilakukan oleh puskesmas setempat (kamus gizi)
8 Desain suatu rancangan program (kbbi)
9 Efektif dapat membuahkan hasil (kbbi)
10 Evaluasi penilaian suatu program untuk melihat apakah tujuan dari program berhasil atau
tidak (kbbi)
C DAFTAR CUES
Ahli gizi mampu membuat instrument perubahan perilaku pada tahun 2014 sebagai bagian dari
kegiatan evaluasi agar mampu membuat desain kegiatan pemberian kapsul vitamin A yang
efektif untuk meningkatkan persentase cakupan balita sesuai target SPM Depkes RI pada tahun
2015
D DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATION
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat
digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu difokuskan pada skenario)
4 Apa kendalan yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai
5 Apa tujuan dan manfaat instrument perubahan perilaku
6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
4
E HASIL BRAINSTORMING
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
Jawaban
Konsumsi vit A rendah pada balita sehingga tidak mencukupi kebutuhan balita Semua jenis
vitamin mudah rusak dengan pemasakan yang tidak sesuai Tujuan pemberiannya adalah
untuk mengurangi risiko penyakit mata mendukung pertumbuhan anak karena apabila
balita kekurangan vitamin A maka dampak bagi balita adalah bisa buta senja xeroftalmia
hingga kebutaan
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
Tujuan untuk menyamaratakan pelayanan kesehatan pada tiap daerah
Manfaat sebagai patokan keberhasilan suatu program
Target SPM target SPM vitamin A dalam Depkes RI termasuk pada pelayanan kesehatan
balita yaitu 90
3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat
digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu dfokuskan pada scenario)
Jawaban
- Daftar hadir ibu yang datang mengambil kapsul Vitamin A
- Persentase dari tahun sebelumnya
4 Apa kendala yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai
Jawaban
- Kurangnya pelayanan kesehatan
- Akses ke pelayanan kesehatan
- Kurangnya kesadaran ibu
- Adanya perbedaan pelayanan
- Kurangnya penyuluhan tentang cara pemberian kapsul vitamin A
- Faktor dari ibu dimana ibu bekerja sehingga tida bisa datang
- Terdapat wabah penyakit yang menyebabkan masyarakat tidak dapat datang ke
posyandu
- Edukasi hanya diberikan kepada ibu sehingga pengasuh tidak mendapatkan informasi
5
- Kepatuhan ibu dalam memberikan vitamin A
- Kurangnya jumlah kader posyandu
5 Apa tujuan dan anfaat instrument perubahan perilaku
Jawaban
Tujuan untuk mengukur perubahan perilaku sehingga dapat mengetahui keberhasilan
program yang dilakukan
Manfaat dapat mengevaluasi dan membuat program yang lebih baik
6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
Jawaban
- Kuisioner
- Check list jadwal
- Presensi ibu
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
- Check list jadwal
- Presensi ibu
7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
- Sasaran
- Karakteristik sasaran (pengetahuan pendidikan sosial budaya sosial ekonomi)
- Sosial budaya
- Hasil evaluasi program sebelumnya dan rekomendasi
- Waktu
- SDM
- Biaya
- Media yang digunakan
8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
6
- Jalan santai lalu diberikan doorprize di akhir acara
- Wisata bali sehat mengajak balita dan ibu untuk jalan-jalan bersama sambil diberi
edukasi
- Pendekoran posyandu lalu diadakan acara pasar murah agar masyarakat yang datang
lebih banyak
- Nonton bareng video edukasi video seperti film tentang anak yang diberi kapsul vitamin
A dan yang tidak diberikan setelah acara nonton video ibu-ibu diberikan edukasi
- Hadiah untuk beberapa ibu yang datang awal saat pemberian kapsul vitamin A
9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Perencanaan
- Membentuk kepanitiaan tim
- Menentukan jangka waktu
- Menentukan sasaran (ibu dan pengasuh)
- Memperhatikan karakteristik (tingkat sosial ekonomi sosial budaya pendidikan)
- Menentukan konsep (dapat melihat dari kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya)
- Menentukan biaya
Persiapan
- Persiapan perlengkapan seperti tempat dan sound system
Pelaksanaan
- Rundown dari suatu program (intervensi kegiatan)
Evaluasi
- Indikator dan instrumen
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
Jawaban
- Video
- Poster
- Spanduk
- Banner
- Iklan singkat
- Lomba untuk balita misal lomba mewarna tentang vitamin A
7
F DAFTAR LEARNING OBJECTIVE
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
3 Indikator apa saja yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu
difokuskan pada skenario)
4 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
5 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
6 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
7 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
8
Kesenjangan pelayanan kesehatan
evaluasi
Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90
SPM pemerintah
Indikator
Kendala yang ditentukan
SPM vitamin A 70
Program pemerintah
Instrument perubahan perilaku
Jenis Tujuan Manfaat
Pembuatan kegiatan
Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan
Sasaran dkkPerubahan perilaku
Peningkatan SDM
Target SDM tercapai
G HIPOTESIS
1 Hipotesis DK1
9
Dampak kekurangan Vitamin A
Program pemberian kapsul vitamin A
Hal yang diperhatikan Langkah langkah
Program efektif
Instrument perubahan perilaku
EVALUASI
Indikator
Target SPM 85
Pentingnya Vitamin A
sasaran
Kapsul
Waktu
bayi
6-11 bulan
12-59 bulan
Ibu nifas
Biru (100rb IU)
Merah (200 rb IU)
Agustus
Februari
Media
Sosiolisasi
FGD
Perubahan perilaku
INPUT
PROSES
OUTPUT
2 Hipotesis DK2
10
I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A
Jawaban
Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi
Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit
yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang
(Nadya 2009)
Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak
hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A
(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A
sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup
berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan
kematian pada balita
(Depkes RI 2009)
Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan
paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan
balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada
bayi
(WHO2011)
Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena
- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu
menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah
- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A
- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi
kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit
sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak
buruk
(IPHN 2008)
B dampak tidak diberikan vitamin A
Jawaban
- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh
berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-
organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi
11
gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan
dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl
- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya
kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan
kebutaan
(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)
- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan
menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi
saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan
tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus
xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada
menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia
(Depkes RI 2003)
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
a tujuan SPM
- meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik indonesia
(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)
b Manfaat standar pelayanan minimal
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu
pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban
penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
12
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
(Siriyei 2013)
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
(kemenkes 2003)
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
(Dinas kesehatan prov jateng2011)
c Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
(Kemenkes RI 2003)
- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita
(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi
Jawaban
A Indikator input
1 Logistik
Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan
kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan
2 SDM
Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan
tokoh agama
3 Dana operasional
Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan
suplementasi vitamin A
4 Sarana dan prasarana
13
Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
suplementasi vitamin A
B Indikator proses
1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A
2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali
- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali
3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan
Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data
jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang
dilaporkan ke posyandu adalah
- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak
baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti
Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)
- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan
direkapitulasi dalam buku bantu
- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus
dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada
- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan
lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa
- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas
4 Ketepatan jadwal sosialisasi
Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan
menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan
vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari
H pemberian kapsul vitamin A
5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan
pemantauan wilayah ssetempat
C Indikator output
Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
(Depkes RI 2009)
4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
14
Jawaban
Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode
pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain
1 Survey
Kuesioner the activities and skills profile
Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja
Sasaran tiap individu kader bersifat self report
Langkah - langkah penggunaan
Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring
Kelebihan
Lebih akurat valid reliable
Kelemahan
Skoring masih kuantitatif
Sedikit bias
Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih
Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan
perilaku
Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga
mempengaruhi jawaban
Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam
kuesioner
Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap
materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader
terhadap materi penyuluhan
Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan
Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri
mereka sendiri
Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu
dari kader
Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi
moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan
laporan diri melalui kuisoner
Skala pengukuran instrumen
Skala thorstone
15
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang
paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak
setuju dan sangat tidak setuju
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal
dengan dua kategori yaitu positif atau negatif
(Mardapi 2011)
2 Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan
antara lain
a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom
jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai
atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100
Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau
pedoman perubahan perilaku
Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada
Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak
subyektif
b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran
Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan
terlibat dalam suatu kegiatan
16
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip1
DAFTAR ISIhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2
ISIhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip3
A SKENARIOhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip3
B DAFTAR UNCLEAR TERMhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip3
C DAFTAR CUEShelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4
D DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATIONhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4
E HASILBRAINSTORMINGhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip5
F DAFTAR LEARNING OBJECTIVEhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip9
G HIPOTESIShelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip9
H PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVEhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip11
KESIMPULAN DAN REKOMENDASIhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip25
REFERENSI DAFTAR PUSTAKAhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip27
TIM PENYUSUNhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip29
2
A SKENARIO
ldquoJangan Sampai Telat ya helliprdquo
Pelaksanaan program pemberian kapsul vitamin A pada balita 2 kali per tahun (bulan Februari
dan Agustus) di kota I padatahun 2013 persentase cakupan programnya yaitu 715 Pada
tahun 2014 dilakukan edukasi kepada ibu-ibu yang memiliki balita tentang pentingnya vitamin A
serta meginformasikan tentang jadwal pemberian kapsul vitamin A pada balita agar ibu-ibu tidak
telat membawa balitanya ke posyandu atau pelayanan kesehatan terdekat Akhir tahun 2014
persentase cakupannya menjadi 721 namun persentase tersebut masih di bawah target SPM
yang ditetapkan oleh Depkes RI Sebagai bagian dari kegiatan evaluasi ahli gizi diminta untuk
mendesain kegiatan yang lebih efektif pada tahun 2015 untuk meningkatkan persentase caupan
balita yang mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun dengan terlebih dahulu membuat
instrument pengukuran perubahan perilaku pada tahun sebelumnya
B DAFTAR UNCLEAR TERMS
1 Instrument pengukuran alat pengukur yang digunakan untuk mencapai tujuan (kamus
bahasa Indonesia)
2 SPM standar pelayanan minimal di bidang kesehatan tolak ukur di bidang kesehatan yang
digunakan sebagai patokan keberhasilan di daerah kabupaten atau kota (kamus gizi)
3 Kapsul Vitamin A pembungkus kecil yang menyerpai tabung berisi vitamin A dimana
vitamin A sendiri merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang mempunyai berbagai
peran dalam tubuh yaitu diferensiasi sel pertumbuhan dan perkembangan janin dan
plasenta pertumbuhan badan penglihatan menjaga fertilitas pada perkembangan sperma
dan indung telur menjaga fungsi sel epitel seperti saluran pencernaan saluran kemih
mulut yang diberikan tiap bulan februari dan agustus (kamus bahasa Indonesia kamus gizi)
4 Persentase cakupan program persentase capaian keberhasilan dari suatu program yag
sudah dilakukan (kbbi)
5 Edukasi proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok tertentu melalui
pelatihan dan pengajaran (kbbi)
6 Balita anak yang berusia di bawah 5 tahun rentang 0-4 tahun 11 bulan (kamus gizi)
3
7 Posyandu pos pelayanan terpadu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola dari
oleh untuk dan bersama masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan dasar dan
memantau pertumbuhan balita dalam rangka meningkatkan kesehatan dengan pembinaan
yang dilakukan oleh puskesmas setempat (kamus gizi)
8 Desain suatu rancangan program (kbbi)
9 Efektif dapat membuahkan hasil (kbbi)
10 Evaluasi penilaian suatu program untuk melihat apakah tujuan dari program berhasil atau
tidak (kbbi)
C DAFTAR CUES
Ahli gizi mampu membuat instrument perubahan perilaku pada tahun 2014 sebagai bagian dari
kegiatan evaluasi agar mampu membuat desain kegiatan pemberian kapsul vitamin A yang
efektif untuk meningkatkan persentase cakupan balita sesuai target SPM Depkes RI pada tahun
2015
D DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATION
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat
digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu difokuskan pada skenario)
4 Apa kendalan yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai
5 Apa tujuan dan manfaat instrument perubahan perilaku
6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
4
E HASIL BRAINSTORMING
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
Jawaban
Konsumsi vit A rendah pada balita sehingga tidak mencukupi kebutuhan balita Semua jenis
vitamin mudah rusak dengan pemasakan yang tidak sesuai Tujuan pemberiannya adalah
untuk mengurangi risiko penyakit mata mendukung pertumbuhan anak karena apabila
balita kekurangan vitamin A maka dampak bagi balita adalah bisa buta senja xeroftalmia
hingga kebutaan
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
Tujuan untuk menyamaratakan pelayanan kesehatan pada tiap daerah
Manfaat sebagai patokan keberhasilan suatu program
Target SPM target SPM vitamin A dalam Depkes RI termasuk pada pelayanan kesehatan
balita yaitu 90
3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat
digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu dfokuskan pada scenario)
Jawaban
- Daftar hadir ibu yang datang mengambil kapsul Vitamin A
- Persentase dari tahun sebelumnya
4 Apa kendala yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai
Jawaban
- Kurangnya pelayanan kesehatan
- Akses ke pelayanan kesehatan
- Kurangnya kesadaran ibu
- Adanya perbedaan pelayanan
- Kurangnya penyuluhan tentang cara pemberian kapsul vitamin A
- Faktor dari ibu dimana ibu bekerja sehingga tida bisa datang
- Terdapat wabah penyakit yang menyebabkan masyarakat tidak dapat datang ke
posyandu
- Edukasi hanya diberikan kepada ibu sehingga pengasuh tidak mendapatkan informasi
5
- Kepatuhan ibu dalam memberikan vitamin A
- Kurangnya jumlah kader posyandu
5 Apa tujuan dan anfaat instrument perubahan perilaku
Jawaban
Tujuan untuk mengukur perubahan perilaku sehingga dapat mengetahui keberhasilan
program yang dilakukan
Manfaat dapat mengevaluasi dan membuat program yang lebih baik
6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
Jawaban
- Kuisioner
- Check list jadwal
- Presensi ibu
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
- Check list jadwal
- Presensi ibu
7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
- Sasaran
- Karakteristik sasaran (pengetahuan pendidikan sosial budaya sosial ekonomi)
- Sosial budaya
- Hasil evaluasi program sebelumnya dan rekomendasi
- Waktu
- SDM
- Biaya
- Media yang digunakan
8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
6
- Jalan santai lalu diberikan doorprize di akhir acara
- Wisata bali sehat mengajak balita dan ibu untuk jalan-jalan bersama sambil diberi
edukasi
- Pendekoran posyandu lalu diadakan acara pasar murah agar masyarakat yang datang
lebih banyak
- Nonton bareng video edukasi video seperti film tentang anak yang diberi kapsul vitamin
A dan yang tidak diberikan setelah acara nonton video ibu-ibu diberikan edukasi
- Hadiah untuk beberapa ibu yang datang awal saat pemberian kapsul vitamin A
9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Perencanaan
- Membentuk kepanitiaan tim
- Menentukan jangka waktu
- Menentukan sasaran (ibu dan pengasuh)
- Memperhatikan karakteristik (tingkat sosial ekonomi sosial budaya pendidikan)
- Menentukan konsep (dapat melihat dari kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya)
- Menentukan biaya
Persiapan
- Persiapan perlengkapan seperti tempat dan sound system
Pelaksanaan
- Rundown dari suatu program (intervensi kegiatan)
Evaluasi
- Indikator dan instrumen
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
Jawaban
- Video
- Poster
- Spanduk
- Banner
- Iklan singkat
- Lomba untuk balita misal lomba mewarna tentang vitamin A
7
F DAFTAR LEARNING OBJECTIVE
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
3 Indikator apa saja yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu
difokuskan pada skenario)
4 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
5 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
6 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
7 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
8
Kesenjangan pelayanan kesehatan
evaluasi
Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90
SPM pemerintah
Indikator
Kendala yang ditentukan
SPM vitamin A 70
Program pemerintah
Instrument perubahan perilaku
Jenis Tujuan Manfaat
Pembuatan kegiatan
Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan
Sasaran dkkPerubahan perilaku
Peningkatan SDM
Target SDM tercapai
G HIPOTESIS
1 Hipotesis DK1
9
Dampak kekurangan Vitamin A
Program pemberian kapsul vitamin A
Hal yang diperhatikan Langkah langkah
Program efektif
Instrument perubahan perilaku
EVALUASI
Indikator
Target SPM 85
Pentingnya Vitamin A
sasaran
Kapsul
Waktu
bayi
6-11 bulan
12-59 bulan
Ibu nifas
Biru (100rb IU)
Merah (200 rb IU)
Agustus
Februari
Media
Sosiolisasi
FGD
Perubahan perilaku
INPUT
PROSES
OUTPUT
2 Hipotesis DK2
10
I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A
Jawaban
Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi
Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit
yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang
(Nadya 2009)
Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak
hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A
(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A
sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup
berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan
kematian pada balita
(Depkes RI 2009)
Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan
paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan
balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada
bayi
(WHO2011)
Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena
- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu
menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah
- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A
- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi
kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit
sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak
buruk
(IPHN 2008)
B dampak tidak diberikan vitamin A
Jawaban
- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh
berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-
organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi
11
gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan
dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl
- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya
kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan
kebutaan
(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)
- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan
menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi
saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan
tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus
xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada
menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia
(Depkes RI 2003)
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
a tujuan SPM
- meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik indonesia
(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)
b Manfaat standar pelayanan minimal
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu
pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban
penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
12
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
(Siriyei 2013)
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
(kemenkes 2003)
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
(Dinas kesehatan prov jateng2011)
c Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
(Kemenkes RI 2003)
- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita
(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi
Jawaban
A Indikator input
1 Logistik
Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan
kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan
2 SDM
Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan
tokoh agama
3 Dana operasional
Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan
suplementasi vitamin A
4 Sarana dan prasarana
13
Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
suplementasi vitamin A
B Indikator proses
1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A
2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali
- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali
3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan
Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data
jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang
dilaporkan ke posyandu adalah
- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak
baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti
Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)
- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan
direkapitulasi dalam buku bantu
- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus
dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada
- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan
lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa
- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas
4 Ketepatan jadwal sosialisasi
Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan
menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan
vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari
H pemberian kapsul vitamin A
5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan
pemantauan wilayah ssetempat
C Indikator output
Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
(Depkes RI 2009)
4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
14
Jawaban
Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode
pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain
1 Survey
Kuesioner the activities and skills profile
Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja
Sasaran tiap individu kader bersifat self report
Langkah - langkah penggunaan
Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring
Kelebihan
Lebih akurat valid reliable
Kelemahan
Skoring masih kuantitatif
Sedikit bias
Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih
Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan
perilaku
Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga
mempengaruhi jawaban
Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam
kuesioner
Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap
materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader
terhadap materi penyuluhan
Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan
Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri
mereka sendiri
Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu
dari kader
Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi
moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan
laporan diri melalui kuisoner
Skala pengukuran instrumen
Skala thorstone
15
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang
paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak
setuju dan sangat tidak setuju
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal
dengan dua kategori yaitu positif atau negatif
(Mardapi 2011)
2 Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan
antara lain
a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom
jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai
atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100
Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau
pedoman perubahan perilaku
Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada
Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak
subyektif
b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran
Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan
terlibat dalam suatu kegiatan
16
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
A SKENARIO
ldquoJangan Sampai Telat ya helliprdquo
Pelaksanaan program pemberian kapsul vitamin A pada balita 2 kali per tahun (bulan Februari
dan Agustus) di kota I padatahun 2013 persentase cakupan programnya yaitu 715 Pada
tahun 2014 dilakukan edukasi kepada ibu-ibu yang memiliki balita tentang pentingnya vitamin A
serta meginformasikan tentang jadwal pemberian kapsul vitamin A pada balita agar ibu-ibu tidak
telat membawa balitanya ke posyandu atau pelayanan kesehatan terdekat Akhir tahun 2014
persentase cakupannya menjadi 721 namun persentase tersebut masih di bawah target SPM
yang ditetapkan oleh Depkes RI Sebagai bagian dari kegiatan evaluasi ahli gizi diminta untuk
mendesain kegiatan yang lebih efektif pada tahun 2015 untuk meningkatkan persentase caupan
balita yang mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun dengan terlebih dahulu membuat
instrument pengukuran perubahan perilaku pada tahun sebelumnya
B DAFTAR UNCLEAR TERMS
1 Instrument pengukuran alat pengukur yang digunakan untuk mencapai tujuan (kamus
bahasa Indonesia)
2 SPM standar pelayanan minimal di bidang kesehatan tolak ukur di bidang kesehatan yang
digunakan sebagai patokan keberhasilan di daerah kabupaten atau kota (kamus gizi)
3 Kapsul Vitamin A pembungkus kecil yang menyerpai tabung berisi vitamin A dimana
vitamin A sendiri merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang mempunyai berbagai
peran dalam tubuh yaitu diferensiasi sel pertumbuhan dan perkembangan janin dan
plasenta pertumbuhan badan penglihatan menjaga fertilitas pada perkembangan sperma
dan indung telur menjaga fungsi sel epitel seperti saluran pencernaan saluran kemih
mulut yang diberikan tiap bulan februari dan agustus (kamus bahasa Indonesia kamus gizi)
4 Persentase cakupan program persentase capaian keberhasilan dari suatu program yag
sudah dilakukan (kbbi)
5 Edukasi proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok tertentu melalui
pelatihan dan pengajaran (kbbi)
6 Balita anak yang berusia di bawah 5 tahun rentang 0-4 tahun 11 bulan (kamus gizi)
3
7 Posyandu pos pelayanan terpadu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola dari
oleh untuk dan bersama masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan dasar dan
memantau pertumbuhan balita dalam rangka meningkatkan kesehatan dengan pembinaan
yang dilakukan oleh puskesmas setempat (kamus gizi)
8 Desain suatu rancangan program (kbbi)
9 Efektif dapat membuahkan hasil (kbbi)
10 Evaluasi penilaian suatu program untuk melihat apakah tujuan dari program berhasil atau
tidak (kbbi)
C DAFTAR CUES
Ahli gizi mampu membuat instrument perubahan perilaku pada tahun 2014 sebagai bagian dari
kegiatan evaluasi agar mampu membuat desain kegiatan pemberian kapsul vitamin A yang
efektif untuk meningkatkan persentase cakupan balita sesuai target SPM Depkes RI pada tahun
2015
D DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATION
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat
digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu difokuskan pada skenario)
4 Apa kendalan yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai
5 Apa tujuan dan manfaat instrument perubahan perilaku
6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
4
E HASIL BRAINSTORMING
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
Jawaban
Konsumsi vit A rendah pada balita sehingga tidak mencukupi kebutuhan balita Semua jenis
vitamin mudah rusak dengan pemasakan yang tidak sesuai Tujuan pemberiannya adalah
untuk mengurangi risiko penyakit mata mendukung pertumbuhan anak karena apabila
balita kekurangan vitamin A maka dampak bagi balita adalah bisa buta senja xeroftalmia
hingga kebutaan
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
Tujuan untuk menyamaratakan pelayanan kesehatan pada tiap daerah
Manfaat sebagai patokan keberhasilan suatu program
Target SPM target SPM vitamin A dalam Depkes RI termasuk pada pelayanan kesehatan
balita yaitu 90
3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat
digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu dfokuskan pada scenario)
Jawaban
- Daftar hadir ibu yang datang mengambil kapsul Vitamin A
- Persentase dari tahun sebelumnya
4 Apa kendala yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai
Jawaban
- Kurangnya pelayanan kesehatan
- Akses ke pelayanan kesehatan
- Kurangnya kesadaran ibu
- Adanya perbedaan pelayanan
- Kurangnya penyuluhan tentang cara pemberian kapsul vitamin A
- Faktor dari ibu dimana ibu bekerja sehingga tida bisa datang
- Terdapat wabah penyakit yang menyebabkan masyarakat tidak dapat datang ke
posyandu
- Edukasi hanya diberikan kepada ibu sehingga pengasuh tidak mendapatkan informasi
5
- Kepatuhan ibu dalam memberikan vitamin A
- Kurangnya jumlah kader posyandu
5 Apa tujuan dan anfaat instrument perubahan perilaku
Jawaban
Tujuan untuk mengukur perubahan perilaku sehingga dapat mengetahui keberhasilan
program yang dilakukan
Manfaat dapat mengevaluasi dan membuat program yang lebih baik
6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
Jawaban
- Kuisioner
- Check list jadwal
- Presensi ibu
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
- Check list jadwal
- Presensi ibu
7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
- Sasaran
- Karakteristik sasaran (pengetahuan pendidikan sosial budaya sosial ekonomi)
- Sosial budaya
- Hasil evaluasi program sebelumnya dan rekomendasi
- Waktu
- SDM
- Biaya
- Media yang digunakan
8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
6
- Jalan santai lalu diberikan doorprize di akhir acara
- Wisata bali sehat mengajak balita dan ibu untuk jalan-jalan bersama sambil diberi
edukasi
- Pendekoran posyandu lalu diadakan acara pasar murah agar masyarakat yang datang
lebih banyak
- Nonton bareng video edukasi video seperti film tentang anak yang diberi kapsul vitamin
A dan yang tidak diberikan setelah acara nonton video ibu-ibu diberikan edukasi
- Hadiah untuk beberapa ibu yang datang awal saat pemberian kapsul vitamin A
9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Perencanaan
- Membentuk kepanitiaan tim
- Menentukan jangka waktu
- Menentukan sasaran (ibu dan pengasuh)
- Memperhatikan karakteristik (tingkat sosial ekonomi sosial budaya pendidikan)
- Menentukan konsep (dapat melihat dari kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya)
- Menentukan biaya
Persiapan
- Persiapan perlengkapan seperti tempat dan sound system
Pelaksanaan
- Rundown dari suatu program (intervensi kegiatan)
Evaluasi
- Indikator dan instrumen
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
Jawaban
- Video
- Poster
- Spanduk
- Banner
- Iklan singkat
- Lomba untuk balita misal lomba mewarna tentang vitamin A
7
F DAFTAR LEARNING OBJECTIVE
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
3 Indikator apa saja yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu
difokuskan pada skenario)
4 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
5 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
6 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
7 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
8
Kesenjangan pelayanan kesehatan
evaluasi
Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90
SPM pemerintah
Indikator
Kendala yang ditentukan
SPM vitamin A 70
Program pemerintah
Instrument perubahan perilaku
Jenis Tujuan Manfaat
Pembuatan kegiatan
Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan
Sasaran dkkPerubahan perilaku
Peningkatan SDM
Target SDM tercapai
G HIPOTESIS
1 Hipotesis DK1
9
Dampak kekurangan Vitamin A
Program pemberian kapsul vitamin A
Hal yang diperhatikan Langkah langkah
Program efektif
Instrument perubahan perilaku
EVALUASI
Indikator
Target SPM 85
Pentingnya Vitamin A
sasaran
Kapsul
Waktu
bayi
6-11 bulan
12-59 bulan
Ibu nifas
Biru (100rb IU)
Merah (200 rb IU)
Agustus
Februari
Media
Sosiolisasi
FGD
Perubahan perilaku
INPUT
PROSES
OUTPUT
2 Hipotesis DK2
10
I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A
Jawaban
Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi
Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit
yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang
(Nadya 2009)
Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak
hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A
(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A
sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup
berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan
kematian pada balita
(Depkes RI 2009)
Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan
paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan
balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada
bayi
(WHO2011)
Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena
- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu
menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah
- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A
- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi
kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit
sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak
buruk
(IPHN 2008)
B dampak tidak diberikan vitamin A
Jawaban
- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh
berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-
organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi
11
gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan
dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl
- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya
kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan
kebutaan
(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)
- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan
menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi
saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan
tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus
xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada
menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia
(Depkes RI 2003)
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
a tujuan SPM
- meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik indonesia
(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)
b Manfaat standar pelayanan minimal
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu
pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban
penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
12
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
(Siriyei 2013)
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
(kemenkes 2003)
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
(Dinas kesehatan prov jateng2011)
c Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
(Kemenkes RI 2003)
- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita
(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi
Jawaban
A Indikator input
1 Logistik
Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan
kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan
2 SDM
Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan
tokoh agama
3 Dana operasional
Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan
suplementasi vitamin A
4 Sarana dan prasarana
13
Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
suplementasi vitamin A
B Indikator proses
1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A
2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali
- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali
3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan
Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data
jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang
dilaporkan ke posyandu adalah
- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak
baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti
Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)
- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan
direkapitulasi dalam buku bantu
- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus
dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada
- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan
lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa
- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas
4 Ketepatan jadwal sosialisasi
Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan
menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan
vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari
H pemberian kapsul vitamin A
5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan
pemantauan wilayah ssetempat
C Indikator output
Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
(Depkes RI 2009)
4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
14
Jawaban
Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode
pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain
1 Survey
Kuesioner the activities and skills profile
Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja
Sasaran tiap individu kader bersifat self report
Langkah - langkah penggunaan
Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring
Kelebihan
Lebih akurat valid reliable
Kelemahan
Skoring masih kuantitatif
Sedikit bias
Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih
Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan
perilaku
Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga
mempengaruhi jawaban
Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam
kuesioner
Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap
materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader
terhadap materi penyuluhan
Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan
Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri
mereka sendiri
Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu
dari kader
Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi
moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan
laporan diri melalui kuisoner
Skala pengukuran instrumen
Skala thorstone
15
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang
paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak
setuju dan sangat tidak setuju
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal
dengan dua kategori yaitu positif atau negatif
(Mardapi 2011)
2 Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan
antara lain
a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom
jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai
atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100
Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau
pedoman perubahan perilaku
Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada
Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak
subyektif
b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran
Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan
terlibat dalam suatu kegiatan
16
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
7 Posyandu pos pelayanan terpadu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola dari
oleh untuk dan bersama masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan dasar dan
memantau pertumbuhan balita dalam rangka meningkatkan kesehatan dengan pembinaan
yang dilakukan oleh puskesmas setempat (kamus gizi)
8 Desain suatu rancangan program (kbbi)
9 Efektif dapat membuahkan hasil (kbbi)
10 Evaluasi penilaian suatu program untuk melihat apakah tujuan dari program berhasil atau
tidak (kbbi)
C DAFTAR CUES
Ahli gizi mampu membuat instrument perubahan perilaku pada tahun 2014 sebagai bagian dari
kegiatan evaluasi agar mampu membuat desain kegiatan pemberian kapsul vitamin A yang
efektif untuk meningkatkan persentase cakupan balita sesuai target SPM Depkes RI pada tahun
2015
D DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATION
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat
digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu difokuskan pada skenario)
4 Apa kendalan yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai
5 Apa tujuan dan manfaat instrument perubahan perilaku
6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
4
E HASIL BRAINSTORMING
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
Jawaban
Konsumsi vit A rendah pada balita sehingga tidak mencukupi kebutuhan balita Semua jenis
vitamin mudah rusak dengan pemasakan yang tidak sesuai Tujuan pemberiannya adalah
untuk mengurangi risiko penyakit mata mendukung pertumbuhan anak karena apabila
balita kekurangan vitamin A maka dampak bagi balita adalah bisa buta senja xeroftalmia
hingga kebutaan
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
Tujuan untuk menyamaratakan pelayanan kesehatan pada tiap daerah
Manfaat sebagai patokan keberhasilan suatu program
Target SPM target SPM vitamin A dalam Depkes RI termasuk pada pelayanan kesehatan
balita yaitu 90
3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat
digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu dfokuskan pada scenario)
Jawaban
- Daftar hadir ibu yang datang mengambil kapsul Vitamin A
- Persentase dari tahun sebelumnya
4 Apa kendala yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai
Jawaban
- Kurangnya pelayanan kesehatan
- Akses ke pelayanan kesehatan
- Kurangnya kesadaran ibu
- Adanya perbedaan pelayanan
- Kurangnya penyuluhan tentang cara pemberian kapsul vitamin A
- Faktor dari ibu dimana ibu bekerja sehingga tida bisa datang
- Terdapat wabah penyakit yang menyebabkan masyarakat tidak dapat datang ke
posyandu
- Edukasi hanya diberikan kepada ibu sehingga pengasuh tidak mendapatkan informasi
5
- Kepatuhan ibu dalam memberikan vitamin A
- Kurangnya jumlah kader posyandu
5 Apa tujuan dan anfaat instrument perubahan perilaku
Jawaban
Tujuan untuk mengukur perubahan perilaku sehingga dapat mengetahui keberhasilan
program yang dilakukan
Manfaat dapat mengevaluasi dan membuat program yang lebih baik
6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
Jawaban
- Kuisioner
- Check list jadwal
- Presensi ibu
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
- Check list jadwal
- Presensi ibu
7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
- Sasaran
- Karakteristik sasaran (pengetahuan pendidikan sosial budaya sosial ekonomi)
- Sosial budaya
- Hasil evaluasi program sebelumnya dan rekomendasi
- Waktu
- SDM
- Biaya
- Media yang digunakan
8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
6
- Jalan santai lalu diberikan doorprize di akhir acara
- Wisata bali sehat mengajak balita dan ibu untuk jalan-jalan bersama sambil diberi
edukasi
- Pendekoran posyandu lalu diadakan acara pasar murah agar masyarakat yang datang
lebih banyak
- Nonton bareng video edukasi video seperti film tentang anak yang diberi kapsul vitamin
A dan yang tidak diberikan setelah acara nonton video ibu-ibu diberikan edukasi
- Hadiah untuk beberapa ibu yang datang awal saat pemberian kapsul vitamin A
9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Perencanaan
- Membentuk kepanitiaan tim
- Menentukan jangka waktu
- Menentukan sasaran (ibu dan pengasuh)
- Memperhatikan karakteristik (tingkat sosial ekonomi sosial budaya pendidikan)
- Menentukan konsep (dapat melihat dari kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya)
- Menentukan biaya
Persiapan
- Persiapan perlengkapan seperti tempat dan sound system
Pelaksanaan
- Rundown dari suatu program (intervensi kegiatan)
Evaluasi
- Indikator dan instrumen
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
Jawaban
- Video
- Poster
- Spanduk
- Banner
- Iklan singkat
- Lomba untuk balita misal lomba mewarna tentang vitamin A
7
F DAFTAR LEARNING OBJECTIVE
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
3 Indikator apa saja yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu
difokuskan pada skenario)
4 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
5 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
6 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
7 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
8
Kesenjangan pelayanan kesehatan
evaluasi
Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90
SPM pemerintah
Indikator
Kendala yang ditentukan
SPM vitamin A 70
Program pemerintah
Instrument perubahan perilaku
Jenis Tujuan Manfaat
Pembuatan kegiatan
Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan
Sasaran dkkPerubahan perilaku
Peningkatan SDM
Target SDM tercapai
G HIPOTESIS
1 Hipotesis DK1
9
Dampak kekurangan Vitamin A
Program pemberian kapsul vitamin A
Hal yang diperhatikan Langkah langkah
Program efektif
Instrument perubahan perilaku
EVALUASI
Indikator
Target SPM 85
Pentingnya Vitamin A
sasaran
Kapsul
Waktu
bayi
6-11 bulan
12-59 bulan
Ibu nifas
Biru (100rb IU)
Merah (200 rb IU)
Agustus
Februari
Media
Sosiolisasi
FGD
Perubahan perilaku
INPUT
PROSES
OUTPUT
2 Hipotesis DK2
10
I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A
Jawaban
Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi
Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit
yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang
(Nadya 2009)
Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak
hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A
(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A
sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup
berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan
kematian pada balita
(Depkes RI 2009)
Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan
paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan
balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada
bayi
(WHO2011)
Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena
- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu
menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah
- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A
- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi
kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit
sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak
buruk
(IPHN 2008)
B dampak tidak diberikan vitamin A
Jawaban
- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh
berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-
organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi
11
gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan
dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl
- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya
kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan
kebutaan
(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)
- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan
menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi
saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan
tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus
xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada
menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia
(Depkes RI 2003)
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
a tujuan SPM
- meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik indonesia
(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)
b Manfaat standar pelayanan minimal
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu
pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban
penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
12
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
(Siriyei 2013)
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
(kemenkes 2003)
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
(Dinas kesehatan prov jateng2011)
c Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
(Kemenkes RI 2003)
- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita
(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi
Jawaban
A Indikator input
1 Logistik
Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan
kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan
2 SDM
Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan
tokoh agama
3 Dana operasional
Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan
suplementasi vitamin A
4 Sarana dan prasarana
13
Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
suplementasi vitamin A
B Indikator proses
1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A
2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali
- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali
3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan
Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data
jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang
dilaporkan ke posyandu adalah
- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak
baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti
Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)
- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan
direkapitulasi dalam buku bantu
- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus
dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada
- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan
lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa
- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas
4 Ketepatan jadwal sosialisasi
Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan
menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan
vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari
H pemberian kapsul vitamin A
5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan
pemantauan wilayah ssetempat
C Indikator output
Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
(Depkes RI 2009)
4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
14
Jawaban
Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode
pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain
1 Survey
Kuesioner the activities and skills profile
Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja
Sasaran tiap individu kader bersifat self report
Langkah - langkah penggunaan
Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring
Kelebihan
Lebih akurat valid reliable
Kelemahan
Skoring masih kuantitatif
Sedikit bias
Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih
Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan
perilaku
Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga
mempengaruhi jawaban
Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam
kuesioner
Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap
materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader
terhadap materi penyuluhan
Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan
Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri
mereka sendiri
Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu
dari kader
Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi
moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan
laporan diri melalui kuisoner
Skala pengukuran instrumen
Skala thorstone
15
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang
paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak
setuju dan sangat tidak setuju
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal
dengan dua kategori yaitu positif atau negatif
(Mardapi 2011)
2 Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan
antara lain
a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom
jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai
atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100
Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau
pedoman perubahan perilaku
Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada
Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak
subyektif
b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran
Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan
terlibat dalam suatu kegiatan
16
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
E HASIL BRAINSTORMING
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
Jawaban
Konsumsi vit A rendah pada balita sehingga tidak mencukupi kebutuhan balita Semua jenis
vitamin mudah rusak dengan pemasakan yang tidak sesuai Tujuan pemberiannya adalah
untuk mengurangi risiko penyakit mata mendukung pertumbuhan anak karena apabila
balita kekurangan vitamin A maka dampak bagi balita adalah bisa buta senja xeroftalmia
hingga kebutaan
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
Tujuan untuk menyamaratakan pelayanan kesehatan pada tiap daerah
Manfaat sebagai patokan keberhasilan suatu program
Target SPM target SPM vitamin A dalam Depkes RI termasuk pada pelayanan kesehatan
balita yaitu 90
3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat
digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu dfokuskan pada scenario)
Jawaban
- Daftar hadir ibu yang datang mengambil kapsul Vitamin A
- Persentase dari tahun sebelumnya
4 Apa kendala yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai
Jawaban
- Kurangnya pelayanan kesehatan
- Akses ke pelayanan kesehatan
- Kurangnya kesadaran ibu
- Adanya perbedaan pelayanan
- Kurangnya penyuluhan tentang cara pemberian kapsul vitamin A
- Faktor dari ibu dimana ibu bekerja sehingga tida bisa datang
- Terdapat wabah penyakit yang menyebabkan masyarakat tidak dapat datang ke
posyandu
- Edukasi hanya diberikan kepada ibu sehingga pengasuh tidak mendapatkan informasi
5
- Kepatuhan ibu dalam memberikan vitamin A
- Kurangnya jumlah kader posyandu
5 Apa tujuan dan anfaat instrument perubahan perilaku
Jawaban
Tujuan untuk mengukur perubahan perilaku sehingga dapat mengetahui keberhasilan
program yang dilakukan
Manfaat dapat mengevaluasi dan membuat program yang lebih baik
6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
Jawaban
- Kuisioner
- Check list jadwal
- Presensi ibu
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
- Check list jadwal
- Presensi ibu
7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
- Sasaran
- Karakteristik sasaran (pengetahuan pendidikan sosial budaya sosial ekonomi)
- Sosial budaya
- Hasil evaluasi program sebelumnya dan rekomendasi
- Waktu
- SDM
- Biaya
- Media yang digunakan
8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
6
- Jalan santai lalu diberikan doorprize di akhir acara
- Wisata bali sehat mengajak balita dan ibu untuk jalan-jalan bersama sambil diberi
edukasi
- Pendekoran posyandu lalu diadakan acara pasar murah agar masyarakat yang datang
lebih banyak
- Nonton bareng video edukasi video seperti film tentang anak yang diberi kapsul vitamin
A dan yang tidak diberikan setelah acara nonton video ibu-ibu diberikan edukasi
- Hadiah untuk beberapa ibu yang datang awal saat pemberian kapsul vitamin A
9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Perencanaan
- Membentuk kepanitiaan tim
- Menentukan jangka waktu
- Menentukan sasaran (ibu dan pengasuh)
- Memperhatikan karakteristik (tingkat sosial ekonomi sosial budaya pendidikan)
- Menentukan konsep (dapat melihat dari kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya)
- Menentukan biaya
Persiapan
- Persiapan perlengkapan seperti tempat dan sound system
Pelaksanaan
- Rundown dari suatu program (intervensi kegiatan)
Evaluasi
- Indikator dan instrumen
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
Jawaban
- Video
- Poster
- Spanduk
- Banner
- Iklan singkat
- Lomba untuk balita misal lomba mewarna tentang vitamin A
7
F DAFTAR LEARNING OBJECTIVE
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
3 Indikator apa saja yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu
difokuskan pada skenario)
4 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
5 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
6 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
7 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
8
Kesenjangan pelayanan kesehatan
evaluasi
Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90
SPM pemerintah
Indikator
Kendala yang ditentukan
SPM vitamin A 70
Program pemerintah
Instrument perubahan perilaku
Jenis Tujuan Manfaat
Pembuatan kegiatan
Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan
Sasaran dkkPerubahan perilaku
Peningkatan SDM
Target SDM tercapai
G HIPOTESIS
1 Hipotesis DK1
9
Dampak kekurangan Vitamin A
Program pemberian kapsul vitamin A
Hal yang diperhatikan Langkah langkah
Program efektif
Instrument perubahan perilaku
EVALUASI
Indikator
Target SPM 85
Pentingnya Vitamin A
sasaran
Kapsul
Waktu
bayi
6-11 bulan
12-59 bulan
Ibu nifas
Biru (100rb IU)
Merah (200 rb IU)
Agustus
Februari
Media
Sosiolisasi
FGD
Perubahan perilaku
INPUT
PROSES
OUTPUT
2 Hipotesis DK2
10
I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A
Jawaban
Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi
Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit
yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang
(Nadya 2009)
Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak
hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A
(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A
sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup
berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan
kematian pada balita
(Depkes RI 2009)
Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan
paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan
balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada
bayi
(WHO2011)
Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena
- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu
menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah
- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A
- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi
kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit
sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak
buruk
(IPHN 2008)
B dampak tidak diberikan vitamin A
Jawaban
- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh
berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-
organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi
11
gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan
dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl
- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya
kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan
kebutaan
(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)
- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan
menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi
saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan
tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus
xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada
menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia
(Depkes RI 2003)
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
a tujuan SPM
- meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik indonesia
(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)
b Manfaat standar pelayanan minimal
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu
pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban
penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
12
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
(Siriyei 2013)
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
(kemenkes 2003)
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
(Dinas kesehatan prov jateng2011)
c Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
(Kemenkes RI 2003)
- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita
(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi
Jawaban
A Indikator input
1 Logistik
Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan
kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan
2 SDM
Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan
tokoh agama
3 Dana operasional
Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan
suplementasi vitamin A
4 Sarana dan prasarana
13
Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
suplementasi vitamin A
B Indikator proses
1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A
2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali
- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali
3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan
Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data
jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang
dilaporkan ke posyandu adalah
- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak
baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti
Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)
- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan
direkapitulasi dalam buku bantu
- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus
dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada
- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan
lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa
- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas
4 Ketepatan jadwal sosialisasi
Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan
menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan
vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari
H pemberian kapsul vitamin A
5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan
pemantauan wilayah ssetempat
C Indikator output
Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
(Depkes RI 2009)
4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
14
Jawaban
Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode
pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain
1 Survey
Kuesioner the activities and skills profile
Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja
Sasaran tiap individu kader bersifat self report
Langkah - langkah penggunaan
Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring
Kelebihan
Lebih akurat valid reliable
Kelemahan
Skoring masih kuantitatif
Sedikit bias
Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih
Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan
perilaku
Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga
mempengaruhi jawaban
Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam
kuesioner
Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap
materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader
terhadap materi penyuluhan
Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan
Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri
mereka sendiri
Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu
dari kader
Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi
moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan
laporan diri melalui kuisoner
Skala pengukuran instrumen
Skala thorstone
15
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang
paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak
setuju dan sangat tidak setuju
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal
dengan dua kategori yaitu positif atau negatif
(Mardapi 2011)
2 Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan
antara lain
a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom
jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai
atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100
Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau
pedoman perubahan perilaku
Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada
Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak
subyektif
b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran
Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan
terlibat dalam suatu kegiatan
16
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
- Kepatuhan ibu dalam memberikan vitamin A
- Kurangnya jumlah kader posyandu
5 Apa tujuan dan anfaat instrument perubahan perilaku
Jawaban
Tujuan untuk mengukur perubahan perilaku sehingga dapat mengetahui keberhasilan
program yang dilakukan
Manfaat dapat mengevaluasi dan membuat program yang lebih baik
6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
Jawaban
- Kuisioner
- Check list jadwal
- Presensi ibu
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
- Check list jadwal
- Presensi ibu
7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
- Sasaran
- Karakteristik sasaran (pengetahuan pendidikan sosial budaya sosial ekonomi)
- Sosial budaya
- Hasil evaluasi program sebelumnya dan rekomendasi
- Waktu
- SDM
- Biaya
- Media yang digunakan
8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
6
- Jalan santai lalu diberikan doorprize di akhir acara
- Wisata bali sehat mengajak balita dan ibu untuk jalan-jalan bersama sambil diberi
edukasi
- Pendekoran posyandu lalu diadakan acara pasar murah agar masyarakat yang datang
lebih banyak
- Nonton bareng video edukasi video seperti film tentang anak yang diberi kapsul vitamin
A dan yang tidak diberikan setelah acara nonton video ibu-ibu diberikan edukasi
- Hadiah untuk beberapa ibu yang datang awal saat pemberian kapsul vitamin A
9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Perencanaan
- Membentuk kepanitiaan tim
- Menentukan jangka waktu
- Menentukan sasaran (ibu dan pengasuh)
- Memperhatikan karakteristik (tingkat sosial ekonomi sosial budaya pendidikan)
- Menentukan konsep (dapat melihat dari kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya)
- Menentukan biaya
Persiapan
- Persiapan perlengkapan seperti tempat dan sound system
Pelaksanaan
- Rundown dari suatu program (intervensi kegiatan)
Evaluasi
- Indikator dan instrumen
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
Jawaban
- Video
- Poster
- Spanduk
- Banner
- Iklan singkat
- Lomba untuk balita misal lomba mewarna tentang vitamin A
7
F DAFTAR LEARNING OBJECTIVE
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
3 Indikator apa saja yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu
difokuskan pada skenario)
4 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
5 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
6 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
7 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
8
Kesenjangan pelayanan kesehatan
evaluasi
Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90
SPM pemerintah
Indikator
Kendala yang ditentukan
SPM vitamin A 70
Program pemerintah
Instrument perubahan perilaku
Jenis Tujuan Manfaat
Pembuatan kegiatan
Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan
Sasaran dkkPerubahan perilaku
Peningkatan SDM
Target SDM tercapai
G HIPOTESIS
1 Hipotesis DK1
9
Dampak kekurangan Vitamin A
Program pemberian kapsul vitamin A
Hal yang diperhatikan Langkah langkah
Program efektif
Instrument perubahan perilaku
EVALUASI
Indikator
Target SPM 85
Pentingnya Vitamin A
sasaran
Kapsul
Waktu
bayi
6-11 bulan
12-59 bulan
Ibu nifas
Biru (100rb IU)
Merah (200 rb IU)
Agustus
Februari
Media
Sosiolisasi
FGD
Perubahan perilaku
INPUT
PROSES
OUTPUT
2 Hipotesis DK2
10
I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A
Jawaban
Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi
Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit
yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang
(Nadya 2009)
Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak
hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A
(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A
sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup
berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan
kematian pada balita
(Depkes RI 2009)
Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan
paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan
balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada
bayi
(WHO2011)
Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena
- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu
menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah
- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A
- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi
kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit
sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak
buruk
(IPHN 2008)
B dampak tidak diberikan vitamin A
Jawaban
- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh
berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-
organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi
11
gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan
dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl
- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya
kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan
kebutaan
(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)
- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan
menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi
saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan
tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus
xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada
menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia
(Depkes RI 2003)
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
a tujuan SPM
- meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik indonesia
(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)
b Manfaat standar pelayanan minimal
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu
pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban
penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
12
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
(Siriyei 2013)
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
(kemenkes 2003)
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
(Dinas kesehatan prov jateng2011)
c Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
(Kemenkes RI 2003)
- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita
(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi
Jawaban
A Indikator input
1 Logistik
Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan
kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan
2 SDM
Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan
tokoh agama
3 Dana operasional
Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan
suplementasi vitamin A
4 Sarana dan prasarana
13
Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
suplementasi vitamin A
B Indikator proses
1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A
2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali
- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali
3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan
Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data
jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang
dilaporkan ke posyandu adalah
- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak
baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti
Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)
- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan
direkapitulasi dalam buku bantu
- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus
dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada
- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan
lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa
- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas
4 Ketepatan jadwal sosialisasi
Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan
menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan
vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari
H pemberian kapsul vitamin A
5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan
pemantauan wilayah ssetempat
C Indikator output
Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
(Depkes RI 2009)
4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
14
Jawaban
Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode
pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain
1 Survey
Kuesioner the activities and skills profile
Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja
Sasaran tiap individu kader bersifat self report
Langkah - langkah penggunaan
Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring
Kelebihan
Lebih akurat valid reliable
Kelemahan
Skoring masih kuantitatif
Sedikit bias
Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih
Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan
perilaku
Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga
mempengaruhi jawaban
Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam
kuesioner
Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap
materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader
terhadap materi penyuluhan
Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan
Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri
mereka sendiri
Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu
dari kader
Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi
moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan
laporan diri melalui kuisoner
Skala pengukuran instrumen
Skala thorstone
15
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang
paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak
setuju dan sangat tidak setuju
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal
dengan dua kategori yaitu positif atau negatif
(Mardapi 2011)
2 Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan
antara lain
a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom
jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai
atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100
Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau
pedoman perubahan perilaku
Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada
Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak
subyektif
b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran
Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan
terlibat dalam suatu kegiatan
16
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
- Jalan santai lalu diberikan doorprize di akhir acara
- Wisata bali sehat mengajak balita dan ibu untuk jalan-jalan bersama sambil diberi
edukasi
- Pendekoran posyandu lalu diadakan acara pasar murah agar masyarakat yang datang
lebih banyak
- Nonton bareng video edukasi video seperti film tentang anak yang diberi kapsul vitamin
A dan yang tidak diberikan setelah acara nonton video ibu-ibu diberikan edukasi
- Hadiah untuk beberapa ibu yang datang awal saat pemberian kapsul vitamin A
9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Perencanaan
- Membentuk kepanitiaan tim
- Menentukan jangka waktu
- Menentukan sasaran (ibu dan pengasuh)
- Memperhatikan karakteristik (tingkat sosial ekonomi sosial budaya pendidikan)
- Menentukan konsep (dapat melihat dari kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya)
- Menentukan biaya
Persiapan
- Persiapan perlengkapan seperti tempat dan sound system
Pelaksanaan
- Rundown dari suatu program (intervensi kegiatan)
Evaluasi
- Indikator dan instrumen
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
Jawaban
- Video
- Poster
- Spanduk
- Banner
- Iklan singkat
- Lomba untuk balita misal lomba mewarna tentang vitamin A
7
F DAFTAR LEARNING OBJECTIVE
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
3 Indikator apa saja yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu
difokuskan pada skenario)
4 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
5 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
6 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
7 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
8
Kesenjangan pelayanan kesehatan
evaluasi
Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90
SPM pemerintah
Indikator
Kendala yang ditentukan
SPM vitamin A 70
Program pemerintah
Instrument perubahan perilaku
Jenis Tujuan Manfaat
Pembuatan kegiatan
Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan
Sasaran dkkPerubahan perilaku
Peningkatan SDM
Target SDM tercapai
G HIPOTESIS
1 Hipotesis DK1
9
Dampak kekurangan Vitamin A
Program pemberian kapsul vitamin A
Hal yang diperhatikan Langkah langkah
Program efektif
Instrument perubahan perilaku
EVALUASI
Indikator
Target SPM 85
Pentingnya Vitamin A
sasaran
Kapsul
Waktu
bayi
6-11 bulan
12-59 bulan
Ibu nifas
Biru (100rb IU)
Merah (200 rb IU)
Agustus
Februari
Media
Sosiolisasi
FGD
Perubahan perilaku
INPUT
PROSES
OUTPUT
2 Hipotesis DK2
10
I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A
Jawaban
Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi
Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit
yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang
(Nadya 2009)
Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak
hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A
(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A
sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup
berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan
kematian pada balita
(Depkes RI 2009)
Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan
paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan
balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada
bayi
(WHO2011)
Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena
- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu
menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah
- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A
- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi
kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit
sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak
buruk
(IPHN 2008)
B dampak tidak diberikan vitamin A
Jawaban
- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh
berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-
organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi
11
gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan
dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl
- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya
kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan
kebutaan
(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)
- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan
menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi
saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan
tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus
xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada
menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia
(Depkes RI 2003)
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
a tujuan SPM
- meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik indonesia
(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)
b Manfaat standar pelayanan minimal
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu
pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban
penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
12
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
(Siriyei 2013)
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
(kemenkes 2003)
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
(Dinas kesehatan prov jateng2011)
c Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
(Kemenkes RI 2003)
- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita
(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi
Jawaban
A Indikator input
1 Logistik
Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan
kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan
2 SDM
Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan
tokoh agama
3 Dana operasional
Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan
suplementasi vitamin A
4 Sarana dan prasarana
13
Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
suplementasi vitamin A
B Indikator proses
1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A
2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali
- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali
3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan
Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data
jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang
dilaporkan ke posyandu adalah
- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak
baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti
Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)
- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan
direkapitulasi dalam buku bantu
- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus
dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada
- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan
lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa
- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas
4 Ketepatan jadwal sosialisasi
Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan
menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan
vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari
H pemberian kapsul vitamin A
5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan
pemantauan wilayah ssetempat
C Indikator output
Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
(Depkes RI 2009)
4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
14
Jawaban
Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode
pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain
1 Survey
Kuesioner the activities and skills profile
Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja
Sasaran tiap individu kader bersifat self report
Langkah - langkah penggunaan
Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring
Kelebihan
Lebih akurat valid reliable
Kelemahan
Skoring masih kuantitatif
Sedikit bias
Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih
Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan
perilaku
Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga
mempengaruhi jawaban
Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam
kuesioner
Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap
materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader
terhadap materi penyuluhan
Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan
Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri
mereka sendiri
Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu
dari kader
Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi
moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan
laporan diri melalui kuisoner
Skala pengukuran instrumen
Skala thorstone
15
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang
paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak
setuju dan sangat tidak setuju
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal
dengan dua kategori yaitu positif atau negatif
(Mardapi 2011)
2 Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan
antara lain
a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom
jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai
atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100
Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau
pedoman perubahan perilaku
Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada
Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak
subyektif
b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran
Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan
terlibat dalam suatu kegiatan
16
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
F DAFTAR LEARNING OBJECTIVE
1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A
2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
3 Indikator apa saja yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu
difokuskan pada skenario)
4 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
5 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
6 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
7 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
b Media apa saja yang digunakan program tersebut
8
Kesenjangan pelayanan kesehatan
evaluasi
Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90
SPM pemerintah
Indikator
Kendala yang ditentukan
SPM vitamin A 70
Program pemerintah
Instrument perubahan perilaku
Jenis Tujuan Manfaat
Pembuatan kegiatan
Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan
Sasaran dkkPerubahan perilaku
Peningkatan SDM
Target SDM tercapai
G HIPOTESIS
1 Hipotesis DK1
9
Dampak kekurangan Vitamin A
Program pemberian kapsul vitamin A
Hal yang diperhatikan Langkah langkah
Program efektif
Instrument perubahan perilaku
EVALUASI
Indikator
Target SPM 85
Pentingnya Vitamin A
sasaran
Kapsul
Waktu
bayi
6-11 bulan
12-59 bulan
Ibu nifas
Biru (100rb IU)
Merah (200 rb IU)
Agustus
Februari
Media
Sosiolisasi
FGD
Perubahan perilaku
INPUT
PROSES
OUTPUT
2 Hipotesis DK2
10
I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A
Jawaban
Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi
Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit
yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang
(Nadya 2009)
Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak
hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A
(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A
sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup
berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan
kematian pada balita
(Depkes RI 2009)
Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan
paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan
balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada
bayi
(WHO2011)
Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena
- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu
menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah
- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A
- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi
kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit
sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak
buruk
(IPHN 2008)
B dampak tidak diberikan vitamin A
Jawaban
- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh
berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-
organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi
11
gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan
dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl
- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya
kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan
kebutaan
(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)
- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan
menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi
saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan
tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus
xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada
menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia
(Depkes RI 2003)
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
a tujuan SPM
- meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik indonesia
(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)
b Manfaat standar pelayanan minimal
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu
pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban
penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
12
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
(Siriyei 2013)
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
(kemenkes 2003)
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
(Dinas kesehatan prov jateng2011)
c Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
(Kemenkes RI 2003)
- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita
(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi
Jawaban
A Indikator input
1 Logistik
Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan
kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan
2 SDM
Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan
tokoh agama
3 Dana operasional
Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan
suplementasi vitamin A
4 Sarana dan prasarana
13
Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
suplementasi vitamin A
B Indikator proses
1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A
2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali
- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali
3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan
Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data
jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang
dilaporkan ke posyandu adalah
- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak
baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti
Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)
- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan
direkapitulasi dalam buku bantu
- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus
dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada
- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan
lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa
- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas
4 Ketepatan jadwal sosialisasi
Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan
menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan
vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari
H pemberian kapsul vitamin A
5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan
pemantauan wilayah ssetempat
C Indikator output
Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
(Depkes RI 2009)
4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
14
Jawaban
Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode
pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain
1 Survey
Kuesioner the activities and skills profile
Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja
Sasaran tiap individu kader bersifat self report
Langkah - langkah penggunaan
Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring
Kelebihan
Lebih akurat valid reliable
Kelemahan
Skoring masih kuantitatif
Sedikit bias
Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih
Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan
perilaku
Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga
mempengaruhi jawaban
Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam
kuesioner
Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap
materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader
terhadap materi penyuluhan
Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan
Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri
mereka sendiri
Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu
dari kader
Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi
moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan
laporan diri melalui kuisoner
Skala pengukuran instrumen
Skala thorstone
15
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang
paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak
setuju dan sangat tidak setuju
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal
dengan dua kategori yaitu positif atau negatif
(Mardapi 2011)
2 Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan
antara lain
a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom
jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai
atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100
Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau
pedoman perubahan perilaku
Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada
Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak
subyektif
b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran
Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan
terlibat dalam suatu kegiatan
16
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
Kesenjangan pelayanan kesehatan
evaluasi
Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90
SPM pemerintah
Indikator
Kendala yang ditentukan
SPM vitamin A 70
Program pemerintah
Instrument perubahan perilaku
Jenis Tujuan Manfaat
Pembuatan kegiatan
Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan
Sasaran dkkPerubahan perilaku
Peningkatan SDM
Target SDM tercapai
G HIPOTESIS
1 Hipotesis DK1
9
Dampak kekurangan Vitamin A
Program pemberian kapsul vitamin A
Hal yang diperhatikan Langkah langkah
Program efektif
Instrument perubahan perilaku
EVALUASI
Indikator
Target SPM 85
Pentingnya Vitamin A
sasaran
Kapsul
Waktu
bayi
6-11 bulan
12-59 bulan
Ibu nifas
Biru (100rb IU)
Merah (200 rb IU)
Agustus
Februari
Media
Sosiolisasi
FGD
Perubahan perilaku
INPUT
PROSES
OUTPUT
2 Hipotesis DK2
10
I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A
Jawaban
Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi
Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit
yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang
(Nadya 2009)
Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak
hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A
(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A
sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup
berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan
kematian pada balita
(Depkes RI 2009)
Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan
paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan
balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada
bayi
(WHO2011)
Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena
- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu
menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah
- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A
- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi
kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit
sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak
buruk
(IPHN 2008)
B dampak tidak diberikan vitamin A
Jawaban
- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh
berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-
organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi
11
gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan
dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl
- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya
kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan
kebutaan
(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)
- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan
menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi
saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan
tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus
xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada
menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia
(Depkes RI 2003)
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
a tujuan SPM
- meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik indonesia
(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)
b Manfaat standar pelayanan minimal
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu
pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban
penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
12
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
(Siriyei 2013)
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
(kemenkes 2003)
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
(Dinas kesehatan prov jateng2011)
c Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
(Kemenkes RI 2003)
- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita
(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi
Jawaban
A Indikator input
1 Logistik
Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan
kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan
2 SDM
Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan
tokoh agama
3 Dana operasional
Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan
suplementasi vitamin A
4 Sarana dan prasarana
13
Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
suplementasi vitamin A
B Indikator proses
1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A
2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali
- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali
3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan
Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data
jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang
dilaporkan ke posyandu adalah
- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak
baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti
Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)
- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan
direkapitulasi dalam buku bantu
- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus
dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada
- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan
lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa
- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas
4 Ketepatan jadwal sosialisasi
Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan
menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan
vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari
H pemberian kapsul vitamin A
5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan
pemantauan wilayah ssetempat
C Indikator output
Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
(Depkes RI 2009)
4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
14
Jawaban
Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode
pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain
1 Survey
Kuesioner the activities and skills profile
Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja
Sasaran tiap individu kader bersifat self report
Langkah - langkah penggunaan
Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring
Kelebihan
Lebih akurat valid reliable
Kelemahan
Skoring masih kuantitatif
Sedikit bias
Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih
Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan
perilaku
Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga
mempengaruhi jawaban
Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam
kuesioner
Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap
materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader
terhadap materi penyuluhan
Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan
Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri
mereka sendiri
Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu
dari kader
Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi
moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan
laporan diri melalui kuisoner
Skala pengukuran instrumen
Skala thorstone
15
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang
paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak
setuju dan sangat tidak setuju
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal
dengan dua kategori yaitu positif atau negatif
(Mardapi 2011)
2 Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan
antara lain
a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom
jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai
atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100
Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau
pedoman perubahan perilaku
Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada
Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak
subyektif
b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran
Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan
terlibat dalam suatu kegiatan
16
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
Dampak kekurangan Vitamin A
Program pemberian kapsul vitamin A
Hal yang diperhatikan Langkah langkah
Program efektif
Instrument perubahan perilaku
EVALUASI
Indikator
Target SPM 85
Pentingnya Vitamin A
sasaran
Kapsul
Waktu
bayi
6-11 bulan
12-59 bulan
Ibu nifas
Biru (100rb IU)
Merah (200 rb IU)
Agustus
Februari
Media
Sosiolisasi
FGD
Perubahan perilaku
INPUT
PROSES
OUTPUT
2 Hipotesis DK2
10
I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A
Jawaban
Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi
Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit
yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang
(Nadya 2009)
Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak
hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A
(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A
sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup
berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan
kematian pada balita
(Depkes RI 2009)
Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan
paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan
balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada
bayi
(WHO2011)
Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena
- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu
menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah
- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A
- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi
kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit
sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak
buruk
(IPHN 2008)
B dampak tidak diberikan vitamin A
Jawaban
- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh
berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-
organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi
11
gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan
dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl
- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya
kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan
kebutaan
(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)
- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan
menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi
saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan
tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus
xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada
menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia
(Depkes RI 2003)
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
a tujuan SPM
- meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik indonesia
(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)
b Manfaat standar pelayanan minimal
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu
pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban
penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
12
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
(Siriyei 2013)
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
(kemenkes 2003)
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
(Dinas kesehatan prov jateng2011)
c Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
(Kemenkes RI 2003)
- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita
(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi
Jawaban
A Indikator input
1 Logistik
Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan
kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan
2 SDM
Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan
tokoh agama
3 Dana operasional
Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan
suplementasi vitamin A
4 Sarana dan prasarana
13
Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
suplementasi vitamin A
B Indikator proses
1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A
2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali
- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali
3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan
Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data
jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang
dilaporkan ke posyandu adalah
- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak
baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti
Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)
- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan
direkapitulasi dalam buku bantu
- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus
dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada
- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan
lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa
- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas
4 Ketepatan jadwal sosialisasi
Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan
menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan
vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari
H pemberian kapsul vitamin A
5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan
pemantauan wilayah ssetempat
C Indikator output
Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
(Depkes RI 2009)
4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
14
Jawaban
Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode
pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain
1 Survey
Kuesioner the activities and skills profile
Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja
Sasaran tiap individu kader bersifat self report
Langkah - langkah penggunaan
Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring
Kelebihan
Lebih akurat valid reliable
Kelemahan
Skoring masih kuantitatif
Sedikit bias
Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih
Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan
perilaku
Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga
mempengaruhi jawaban
Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam
kuesioner
Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap
materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader
terhadap materi penyuluhan
Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan
Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri
mereka sendiri
Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu
dari kader
Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi
moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan
laporan diri melalui kuisoner
Skala pengukuran instrumen
Skala thorstone
15
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang
paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak
setuju dan sangat tidak setuju
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal
dengan dua kategori yaitu positif atau negatif
(Mardapi 2011)
2 Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan
antara lain
a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom
jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai
atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100
Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau
pedoman perubahan perilaku
Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada
Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak
subyektif
b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran
Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan
terlibat dalam suatu kegiatan
16
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE
1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A
Jawaban
Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang
dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi
Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit
yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang
(Nadya 2009)
Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak
hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A
(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A
sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup
berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan
kematian pada balita
(Depkes RI 2009)
Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan
paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan
balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada
bayi
(WHO2011)
Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena
- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu
menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah
- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A
- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi
kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit
sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak
buruk
(IPHN 2008)
B dampak tidak diberikan vitamin A
Jawaban
- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh
berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-
organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi
11
gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan
dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl
- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya
kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan
kebutaan
(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)
- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan
menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi
saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan
tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus
xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada
menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia
(Depkes RI 2003)
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
a tujuan SPM
- meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik indonesia
(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)
b Manfaat standar pelayanan minimal
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu
pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban
penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
12
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
(Siriyei 2013)
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
(kemenkes 2003)
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
(Dinas kesehatan prov jateng2011)
c Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
(Kemenkes RI 2003)
- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita
(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi
Jawaban
A Indikator input
1 Logistik
Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan
kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan
2 SDM
Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan
tokoh agama
3 Dana operasional
Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan
suplementasi vitamin A
4 Sarana dan prasarana
13
Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
suplementasi vitamin A
B Indikator proses
1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A
2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali
- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali
3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan
Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data
jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang
dilaporkan ke posyandu adalah
- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak
baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti
Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)
- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan
direkapitulasi dalam buku bantu
- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus
dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada
- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan
lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa
- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas
4 Ketepatan jadwal sosialisasi
Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan
menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan
vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari
H pemberian kapsul vitamin A
5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan
pemantauan wilayah ssetempat
C Indikator output
Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
(Depkes RI 2009)
4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
14
Jawaban
Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode
pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain
1 Survey
Kuesioner the activities and skills profile
Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja
Sasaran tiap individu kader bersifat self report
Langkah - langkah penggunaan
Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring
Kelebihan
Lebih akurat valid reliable
Kelemahan
Skoring masih kuantitatif
Sedikit bias
Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih
Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan
perilaku
Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga
mempengaruhi jawaban
Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam
kuesioner
Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap
materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader
terhadap materi penyuluhan
Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan
Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri
mereka sendiri
Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu
dari kader
Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi
moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan
laporan diri melalui kuisoner
Skala pengukuran instrumen
Skala thorstone
15
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang
paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak
setuju dan sangat tidak setuju
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal
dengan dua kategori yaitu positif atau negatif
(Mardapi 2011)
2 Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan
antara lain
a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom
jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai
atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100
Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau
pedoman perubahan perilaku
Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada
Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak
subyektif
b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran
Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan
terlibat dalam suatu kegiatan
16
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan
dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl
- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya
kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan
kebutaan
(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)
- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan
menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi
saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan
tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus
xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada
menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia
(Depkes RI 2003)
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI
Jawaban
a tujuan SPM
- meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik indonesia
(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)
b Manfaat standar pelayanan minimal
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu
pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan
pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban
penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
12
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
(Siriyei 2013)
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
(kemenkes 2003)
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
(Dinas kesehatan prov jateng2011)
c Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
(Kemenkes RI 2003)
- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita
(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi
Jawaban
A Indikator input
1 Logistik
Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan
kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan
2 SDM
Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan
tokoh agama
3 Dana operasional
Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan
suplementasi vitamin A
4 Sarana dan prasarana
13
Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
suplementasi vitamin A
B Indikator proses
1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A
2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali
- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali
3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan
Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data
jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang
dilaporkan ke posyandu adalah
- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak
baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti
Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)
- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan
direkapitulasi dalam buku bantu
- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus
dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada
- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan
lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa
- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas
4 Ketepatan jadwal sosialisasi
Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan
menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan
vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari
H pemberian kapsul vitamin A
5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan
pemantauan wilayah ssetempat
C Indikator output
Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
(Depkes RI 2009)
4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
14
Jawaban
Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode
pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain
1 Survey
Kuesioner the activities and skills profile
Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja
Sasaran tiap individu kader bersifat self report
Langkah - langkah penggunaan
Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring
Kelebihan
Lebih akurat valid reliable
Kelemahan
Skoring masih kuantitatif
Sedikit bias
Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih
Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan
perilaku
Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga
mempengaruhi jawaban
Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam
kuesioner
Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap
materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader
terhadap materi penyuluhan
Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan
Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri
mereka sendiri
Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu
dari kader
Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi
moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan
laporan diri melalui kuisoner
Skala pengukuran instrumen
Skala thorstone
15
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang
paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak
setuju dan sangat tidak setuju
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal
dengan dua kategori yaitu positif atau negatif
(Mardapi 2011)
2 Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan
antara lain
a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom
jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai
atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100
Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau
pedoman perubahan perilaku
Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada
Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak
subyektif
b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran
Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan
terlibat dalam suatu kegiatan
16
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
(Siriyei 2013)
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
(kemenkes 2003)
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
(Dinas kesehatan prov jateng2011)
c Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
(Kemenkes RI 2003)
- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita
(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi
Jawaban
A Indikator input
1 Logistik
Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan
kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan
2 SDM
Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan
tokoh agama
3 Dana operasional
Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan
suplementasi vitamin A
4 Sarana dan prasarana
13
Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
suplementasi vitamin A
B Indikator proses
1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A
2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali
- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali
3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan
Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data
jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang
dilaporkan ke posyandu adalah
- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak
baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti
Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)
- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan
direkapitulasi dalam buku bantu
- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus
dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada
- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan
lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa
- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas
4 Ketepatan jadwal sosialisasi
Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan
menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan
vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari
H pemberian kapsul vitamin A
5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan
pemantauan wilayah ssetempat
C Indikator output
Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
(Depkes RI 2009)
4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
14
Jawaban
Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode
pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain
1 Survey
Kuesioner the activities and skills profile
Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja
Sasaran tiap individu kader bersifat self report
Langkah - langkah penggunaan
Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring
Kelebihan
Lebih akurat valid reliable
Kelemahan
Skoring masih kuantitatif
Sedikit bias
Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih
Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan
perilaku
Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga
mempengaruhi jawaban
Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam
kuesioner
Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap
materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader
terhadap materi penyuluhan
Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan
Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri
mereka sendiri
Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu
dari kader
Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi
moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan
laporan diri melalui kuisoner
Skala pengukuran instrumen
Skala thorstone
15
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang
paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak
setuju dan sangat tidak setuju
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal
dengan dua kategori yaitu positif atau negatif
(Mardapi 2011)
2 Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan
antara lain
a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom
jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai
atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100
Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau
pedoman perubahan perilaku
Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada
Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak
subyektif
b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran
Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan
terlibat dalam suatu kegiatan
16
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
suplementasi vitamin A
B Indikator proses
1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A
2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai
- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali
- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali
3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan
Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data
jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang
dilaporkan ke posyandu adalah
- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak
baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti
Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)
- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan
direkapitulasi dalam buku bantu
- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus
dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada
- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan
lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa
- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas
4 Ketepatan jadwal sosialisasi
Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan
menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan
vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari
H pemberian kapsul vitamin A
5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan
pemantauan wilayah ssetempat
C Indikator output
Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
(Depkes RI 2009)
4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku
14
Jawaban
Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode
pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain
1 Survey
Kuesioner the activities and skills profile
Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja
Sasaran tiap individu kader bersifat self report
Langkah - langkah penggunaan
Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring
Kelebihan
Lebih akurat valid reliable
Kelemahan
Skoring masih kuantitatif
Sedikit bias
Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih
Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan
perilaku
Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga
mempengaruhi jawaban
Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam
kuesioner
Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap
materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader
terhadap materi penyuluhan
Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan
Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri
mereka sendiri
Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu
dari kader
Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi
moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan
laporan diri melalui kuisoner
Skala pengukuran instrumen
Skala thorstone
15
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang
paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak
setuju dan sangat tidak setuju
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal
dengan dua kategori yaitu positif atau negatif
(Mardapi 2011)
2 Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan
antara lain
a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom
jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai
atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100
Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau
pedoman perubahan perilaku
Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada
Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak
subyektif
b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran
Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan
terlibat dalam suatu kegiatan
16
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
Jawaban
Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode
pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain
1 Survey
Kuesioner the activities and skills profile
Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja
Sasaran tiap individu kader bersifat self report
Langkah - langkah penggunaan
Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring
Kelebihan
Lebih akurat valid reliable
Kelemahan
Skoring masih kuantitatif
Sedikit bias
Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih
Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan
perilaku
Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga
mempengaruhi jawaban
Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam
kuesioner
Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap
materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader
terhadap materi penyuluhan
Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan
Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri
mereka sendiri
Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu
dari kader
Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi
moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan
laporan diri melalui kuisoner
Skala pengukuran instrumen
Skala thorstone
15
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang
paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak
setuju dan sangat tidak setuju
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal
dengan dua kategori yaitu positif atau negatif
(Mardapi 2011)
2 Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan
antara lain
a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom
jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai
atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100
Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau
pedoman perubahan perilaku
Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada
Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak
subyektif
b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran
Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan
terlibat dalam suatu kegiatan
16
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang
paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1
Skala likert
Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak
setuju dan sangat tidak setuju
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk
kuisioner adalah
Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan
Pertanayaan jangan samar-samar
Hindari pertanyaan yang bias
Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian
Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal
dengan dua kategori yaitu positif atau negatif
(Mardapi 2011)
2 Observasi langsung
Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara
langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan
antara lain
a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom
jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai
atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak
Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus
Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya
jumlah jawaban yadan tidak x 100
Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau
pedoman perubahan perilaku
Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada
Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak
subyektif
b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi
dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran
Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau
mengukur sikap responden
Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan
terlibat dalam suatu kegiatan
16
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
(Moerdiyanto 2011)
a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan
penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul
vitamin A
(DEPKES RI 2006)
b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan
hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu
c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang
telah dicatat di KMS
(DEPKES RI 2009)
d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan
informasi cakupan kapsul vitamin A
(Riskesdas2007)
b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku
Jawaban
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
(Notoadmodjo 2007)
5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
Jawaban
1 Sasaran
Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan
Sasaran tidak langsung
1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat
2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif
3 Petugas kesehatan
(Depkes RI 2009)
17
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
Sasaran (karakteristik)
Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari
bahasa yang digunakan
Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa
kelompok atau individu
Adat istiadat daerah setempat
(Supariasa 2012)
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan
Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai
pengobatan dan sarana kesehatan lain
Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan
lain-lain
(Depkes RI 2009)
3 Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan
vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari
menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul
vitamin A
(Depkes RI 2009)
4 Kegiatan
- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh
mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai
- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta
- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan
kegiatan
- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta
(BPJS 2014)
5 Media
- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah
pencetakan
- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta
- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang
berlaku
18
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
(BPJS 2014)
6 Lain ndash lain
Bagaimana cara memberikan bantuan teknis
yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah
sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk
meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
(Depkes 2009)
6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
Jawaban
Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang
efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan
partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang
vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul
dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat
digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes
poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi
yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi
keagamaan dll
a sosialisasi rutin berkala
- formal informal seminar penyuluhan rutin
- penyebaran stiker poster leafet dan media lain
- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat
b sosialisasi periodik
- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi
vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa
- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat
publikasi wilayah yang sulit terjangkau
- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal
( depkes RI2009)
Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis
a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan
peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan
19
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan
sendiri
b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat
dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai
pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan
yang dicapai akan bersifat menetap
c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah
tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu
yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih
mantap dan mendalam
(Nugroho dan Arsad 2008)
Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan
baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan
Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan
banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba
Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih
besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan
Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat
mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa
lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan
perilaku setelah lomba selesai
(Corps 2010)
Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)
dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku
pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan
Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)
pilihlah lokasi informal
ciptakan suasana yang menyenangkan
hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok
dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta
berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi
observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta
jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang
20
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka
Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang
perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak
perilaku pengasuhan
perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan
(Positive Deviance amp Health 2004)
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase
cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi
dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh
depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi
posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana
kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita
organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan
yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng
dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Jawaban
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
21
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
(saifudin 2007)
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
(depkes RI 2004)
b Media yang digunakan program tersebut
Jawaban
media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
(depkes RI2009)
22
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
KESIMPULAN
1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A
Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi
2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public
- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan
- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan
- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam
kerangka negara kesatuan republik Indonesia
Manfaat SPM
- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah
- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)
- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan
dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota
- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan
pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling
minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan
kesehatan
- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf
kesejahteraan masyarakat yang meningkat
- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh
masyarakat
Target SPM
- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun
2010
23
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85
3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input
1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana
b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik
c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul
4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner
Instrument yang sesuai
Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang
bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak
positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti
checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan
analisana dapat dilakukan seperti skala likert
5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan
1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung
2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat
3 Waktu pelaksanaan
4 Kegiatan
5 Media
6 Lain - lain
6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam
meningkatkan SPM
- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic
24
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
- Kegiatan lomba
- Fgd
Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk
perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan
persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi
kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal
ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti
pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik
swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti
PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami
akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi
kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita
sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain
7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan
Tahapan program
pada tahapan Perencanaan
bagian dari system administrasi
dilakukan terus menerus dan berkesinambungan
berorientasi pada masa depan
mampu menyelesaikan masalah
mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan
bersifat mampu kelola
tahap Identifikasi masalah
penentuan besarnya masalah
luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki
kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan
relevan dan realitas
Penyusunan rencana
alternative program
target
biaya
Tahap pelaksanaan
prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)
25
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
Tahap evaluasi
apakah rencana sudah dilaksanakan
tujuan sudah tercapai
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif
Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)
pendataan sasaran balita
perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A
pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A
sweeping pemberian kapsul vitamin A
menggandakan buku pedoman dan juknis
monitoring dan evaluasi
Media yang digunakan program
Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster
Media elektronik dapat berupa tv radio
Media lain dapat berupa seni tradisional
REKOMENDASI
Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa
tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini
juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di
maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan
26
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
DAFTAR PUSTAKA
Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat
Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta
Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan
Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah
Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta
Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota
Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta
Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara
Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta
Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat
Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015
Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta
BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI
27
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
TIMPENYUSUN
A KETUA
RUDI NURYADI 125070307111002
B SEKRETARIS
AFRIELIA LAILY W 125070300111032
VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043
C ANGGOTA
1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005
2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006
3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012
4 RIKI SATRIA A 125070300111023
5 REDY AMUKTI 125070300111050
6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001
7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002
8 RACHMI FARICHA 125070301111005
9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020
10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001
11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050
a FASILITATOR
Bu Catur Saptaning W
b PROSES DISKUSI
1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI
- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai
- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau
permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya
- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi
2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI
- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku
28
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29
- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian
kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM
29