Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

38
LAPORAN HASIL DISKUSI PROBLEM-BASED LEARNING PBL Blok Komunitas SKENARIO “ Jangan Sampai Telat ya ” Minggu ke-3 Tanggal 6-12 Maret 2015 Grup H ZUNIA NGESTI R (125070300111005) DEWI NOORSYALI HANDAYANI (125070300111006) FINDY SIRATU PUTRI (125070300111012) RIZKI SATRIA A (125070300111023) AFRIELIA LAILY W (125070300111032) VIVIAN DEVI EKA E (125070300111043) RIZKA AYU RIFDAH I (125070300111050) REDY AMUKTI (125070300111050) SOFIE AYU MISRINA (125070301111001) DESAK MADE TRISNA U (125070301111002) RACHMI FARICHA (125070301111005) MAULIDATUL KHASANAH (125070301111020) MONISKA DWIJANTI LUKIS (125070302111001) RUDI NURYADI (125070307111002) JURUSAN ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN 1

description

Komunitas

Transcript of Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

Page 1: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

LAPORAN HASIL DISKUSI

PROBLEM-BASED LEARNING

PBL Blok Komunitas

SKENARIO ldquo Jangan Sampai Telat ya rdquo

Minggu ke-3

Tanggal 6-12 Maret 2015

Grup H

ZUNIA NGESTI R (125070300111005)

DEWI NOORSYALI HANDAYANI (125070300111006)

FINDY SIRATU PUTRI (125070300111012)

RIZKI SATRIA A (125070300111023)

AFRIELIA LAILY W (125070300111032)

VIVIAN DEVI EKA E (125070300111043)

RIZKA AYU RIFDAH I (125070300111050)

REDY AMUKTI (125070300111050)

SOFIE AYU MISRINA (125070301111001)

DESAK MADE TRISNA U (125070301111002)

RACHMI FARICHA (125070301111005)

MAULIDATUL KHASANAH (125070301111020)

MONISKA DWIJANTI LUKIS (125070302111001)

RUDI NURYADI (125070307111002)

JURUSAN ILMU GIZI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

1

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip1

DAFTAR ISIhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2

ISIhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip3

A SKENARIOhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip3

B DAFTAR UNCLEAR TERMhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip3

C DAFTAR CUEShelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4

D DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATIONhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4

E HASILBRAINSTORMINGhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip5

F DAFTAR LEARNING OBJECTIVEhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip9

G HIPOTESIShelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip9

H PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVEhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip11

KESIMPULAN DAN REKOMENDASIhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip25

REFERENSI DAFTAR PUSTAKAhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip27

TIM PENYUSUNhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip29

2

A SKENARIO

ldquoJangan Sampai Telat ya helliprdquo

Pelaksanaan program pemberian kapsul vitamin A pada balita 2 kali per tahun (bulan Februari

dan Agustus) di kota I padatahun 2013 persentase cakupan programnya yaitu 715 Pada

tahun 2014 dilakukan edukasi kepada ibu-ibu yang memiliki balita tentang pentingnya vitamin A

serta meginformasikan tentang jadwal pemberian kapsul vitamin A pada balita agar ibu-ibu tidak

telat membawa balitanya ke posyandu atau pelayanan kesehatan terdekat Akhir tahun 2014

persentase cakupannya menjadi 721 namun persentase tersebut masih di bawah target SPM

yang ditetapkan oleh Depkes RI Sebagai bagian dari kegiatan evaluasi ahli gizi diminta untuk

mendesain kegiatan yang lebih efektif pada tahun 2015 untuk meningkatkan persentase caupan

balita yang mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun dengan terlebih dahulu membuat

instrument pengukuran perubahan perilaku pada tahun sebelumnya

B DAFTAR UNCLEAR TERMS

1 Instrument pengukuran alat pengukur yang digunakan untuk mencapai tujuan (kamus

bahasa Indonesia)

2 SPM standar pelayanan minimal di bidang kesehatan tolak ukur di bidang kesehatan yang

digunakan sebagai patokan keberhasilan di daerah kabupaten atau kota (kamus gizi)

3 Kapsul Vitamin A pembungkus kecil yang menyerpai tabung berisi vitamin A dimana

vitamin A sendiri merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang mempunyai berbagai

peran dalam tubuh yaitu diferensiasi sel pertumbuhan dan perkembangan janin dan

plasenta pertumbuhan badan penglihatan menjaga fertilitas pada perkembangan sperma

dan indung telur menjaga fungsi sel epitel seperti saluran pencernaan saluran kemih

mulut yang diberikan tiap bulan februari dan agustus (kamus bahasa Indonesia kamus gizi)

4 Persentase cakupan program persentase capaian keberhasilan dari suatu program yag

sudah dilakukan (kbbi)

5 Edukasi proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok tertentu melalui

pelatihan dan pengajaran (kbbi)

6 Balita anak yang berusia di bawah 5 tahun rentang 0-4 tahun 11 bulan (kamus gizi)

3

7 Posyandu pos pelayanan terpadu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola dari

oleh untuk dan bersama masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan dasar dan

memantau pertumbuhan balita dalam rangka meningkatkan kesehatan dengan pembinaan

yang dilakukan oleh puskesmas setempat (kamus gizi)

8 Desain suatu rancangan program (kbbi)

9 Efektif dapat membuahkan hasil (kbbi)

10 Evaluasi penilaian suatu program untuk melihat apakah tujuan dari program berhasil atau

tidak (kbbi)

C DAFTAR CUES

Ahli gizi mampu membuat instrument perubahan perilaku pada tahun 2014 sebagai bagian dari

kegiatan evaluasi agar mampu membuat desain kegiatan pemberian kapsul vitamin A yang

efektif untuk meningkatkan persentase cakupan balita sesuai target SPM Depkes RI pada tahun

2015

D DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATION

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat

digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu difokuskan pada skenario)

4 Apa kendalan yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai

5 Apa tujuan dan manfaat instrument perubahan perilaku

6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

4

E HASIL BRAINSTORMING

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

Jawaban

Konsumsi vit A rendah pada balita sehingga tidak mencukupi kebutuhan balita Semua jenis

vitamin mudah rusak dengan pemasakan yang tidak sesuai Tujuan pemberiannya adalah

untuk mengurangi risiko penyakit mata mendukung pertumbuhan anak karena apabila

balita kekurangan vitamin A maka dampak bagi balita adalah bisa buta senja xeroftalmia

hingga kebutaan

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

Tujuan untuk menyamaratakan pelayanan kesehatan pada tiap daerah

Manfaat sebagai patokan keberhasilan suatu program

Target SPM target SPM vitamin A dalam Depkes RI termasuk pada pelayanan kesehatan

balita yaitu 90

3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat

digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu dfokuskan pada scenario)

Jawaban

- Daftar hadir ibu yang datang mengambil kapsul Vitamin A

- Persentase dari tahun sebelumnya

4 Apa kendala yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai

Jawaban

- Kurangnya pelayanan kesehatan

- Akses ke pelayanan kesehatan

- Kurangnya kesadaran ibu

- Adanya perbedaan pelayanan

- Kurangnya penyuluhan tentang cara pemberian kapsul vitamin A

- Faktor dari ibu dimana ibu bekerja sehingga tida bisa datang

- Terdapat wabah penyakit yang menyebabkan masyarakat tidak dapat datang ke

posyandu

- Edukasi hanya diberikan kepada ibu sehingga pengasuh tidak mendapatkan informasi

5

- Kepatuhan ibu dalam memberikan vitamin A

- Kurangnya jumlah kader posyandu

5 Apa tujuan dan anfaat instrument perubahan perilaku

Jawaban

Tujuan untuk mengukur perubahan perilaku sehingga dapat mengetahui keberhasilan

program yang dilakukan

Manfaat dapat mengevaluasi dan membuat program yang lebih baik

6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

Jawaban

- Kuisioner

- Check list jadwal

- Presensi ibu

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

- Check list jadwal

- Presensi ibu

7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

- Sasaran

- Karakteristik sasaran (pengetahuan pendidikan sosial budaya sosial ekonomi)

- Sosial budaya

- Hasil evaluasi program sebelumnya dan rekomendasi

- Waktu

- SDM

- Biaya

- Media yang digunakan

8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

6

- Jalan santai lalu diberikan doorprize di akhir acara

- Wisata bali sehat mengajak balita dan ibu untuk jalan-jalan bersama sambil diberi

edukasi

- Pendekoran posyandu lalu diadakan acara pasar murah agar masyarakat yang datang

lebih banyak

- Nonton bareng video edukasi video seperti film tentang anak yang diberi kapsul vitamin

A dan yang tidak diberikan setelah acara nonton video ibu-ibu diberikan edukasi

- Hadiah untuk beberapa ibu yang datang awal saat pemberian kapsul vitamin A

9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Perencanaan

- Membentuk kepanitiaan tim

- Menentukan jangka waktu

- Menentukan sasaran (ibu dan pengasuh)

- Memperhatikan karakteristik (tingkat sosial ekonomi sosial budaya pendidikan)

- Menentukan konsep (dapat melihat dari kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya)

- Menentukan biaya

Persiapan

- Persiapan perlengkapan seperti tempat dan sound system

Pelaksanaan

- Rundown dari suatu program (intervensi kegiatan)

Evaluasi

- Indikator dan instrumen

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

Jawaban

- Video

- Poster

- Spanduk

- Banner

- Iklan singkat

- Lomba untuk balita misal lomba mewarna tentang vitamin A

7

F DAFTAR LEARNING OBJECTIVE

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

3 Indikator apa saja yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu

difokuskan pada skenario)

4 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

5 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

6 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

7 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

8

Kesenjangan pelayanan kesehatan

evaluasi

Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90

SPM pemerintah

Indikator

Kendala yang ditentukan

SPM vitamin A 70

Program pemerintah

Instrument perubahan perilaku

Jenis Tujuan Manfaat

Pembuatan kegiatan

Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan

Sasaran dkkPerubahan perilaku

Peningkatan SDM

Target SDM tercapai

G HIPOTESIS

1 Hipotesis DK1

9

Dampak kekurangan Vitamin A

Program pemberian kapsul vitamin A

Hal yang diperhatikan Langkah langkah

Program efektif

Instrument perubahan perilaku

EVALUASI

Indikator

Target SPM 85

Pentingnya Vitamin A

sasaran

Kapsul

Waktu

bayi

6-11 bulan

12-59 bulan

Ibu nifas

Biru (100rb IU)

Merah (200 rb IU)

Agustus

Februari

Media

Sosiolisasi

FGD

Perubahan perilaku

INPUT

PROSES

OUTPUT

2 Hipotesis DK2

10

I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A

Jawaban

Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang

dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi

Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit

yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang

(Nadya 2009)

Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak

hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A

(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A

sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup

berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan

kematian pada balita

(Depkes RI 2009)

Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan

paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan

balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada

bayi

(WHO2011)

Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena

- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu

menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah

- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A

- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi

kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit

sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak

buruk

(IPHN 2008)

B dampak tidak diberikan vitamin A

Jawaban

- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh

berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-

organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi

11

gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan

dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl

- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya

kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan

kebutaan

(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)

- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan

menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi

saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan

tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus

xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada

menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia

(Depkes RI 2003)

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

a tujuan SPM

- meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik indonesia

(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)

b Manfaat standar pelayanan minimal

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu

pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan

pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban

penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

12

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

(Siriyei 2013)

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

(kemenkes 2003)

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

(Dinas kesehatan prov jateng2011)

c Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

(Kemenkes RI 2003)

- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita

(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi

Jawaban

A Indikator input

1 Logistik

Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan

kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan

2 SDM

Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan

tokoh agama

3 Dana operasional

Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan

suplementasi vitamin A

4 Sarana dan prasarana

13

Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

suplementasi vitamin A

B Indikator proses

1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A

2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai

- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali

- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali

3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan

Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data

jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang

dilaporkan ke posyandu adalah

- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak

baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti

Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)

- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan

direkapitulasi dalam buku bantu

- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus

dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada

- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan

lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa

- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas

4 Ketepatan jadwal sosialisasi

Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan

menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan

vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari

H pemberian kapsul vitamin A

5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan

pemantauan wilayah ssetempat

C Indikator output

Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

(Depkes RI 2009)

4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

14

Jawaban

Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode

pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain

1 Survey

Kuesioner the activities and skills profile

Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja

Sasaran tiap individu kader bersifat self report

Langkah - langkah penggunaan

Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring

Kelebihan

Lebih akurat valid reliable

Kelemahan

Skoring masih kuantitatif

Sedikit bias

Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih

Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan

perilaku

Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga

mempengaruhi jawaban

Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam

kuesioner

Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap

materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader

terhadap materi penyuluhan

Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan

Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri

mereka sendiri

Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu

dari kader

Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi

moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan

laporan diri melalui kuisoner

Skala pengukuran instrumen

Skala thorstone

15

Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang

paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1

Skala likert

Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak

setuju dan sangat tidak setuju

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk

kuisioner adalah

Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan

Pertanayaan jangan samar-samar

Hindari pertanyaan yang bias

Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian

Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal

dengan dua kategori yaitu positif atau negatif

(Mardapi 2011)

2 Observasi langsung

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara

langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan

antara lain

a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom

jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai

atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak

Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus

Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya

jumlah jawaban yadan tidak x 100

Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau

pedoman perubahan perilaku

Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada

Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak

subyektif

b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran

Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau

mengukur sikap responden

Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan

terlibat dalam suatu kegiatan

16

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 2: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip1

DAFTAR ISIhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip2

ISIhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip3

A SKENARIOhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip3

B DAFTAR UNCLEAR TERMhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip3

C DAFTAR CUEShelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4

D DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATIONhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip4

E HASILBRAINSTORMINGhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip5

F DAFTAR LEARNING OBJECTIVEhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip9

G HIPOTESIShelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip9

H PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVEhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip11

KESIMPULAN DAN REKOMENDASIhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip25

REFERENSI DAFTAR PUSTAKAhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip27

TIM PENYUSUNhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip29

2

A SKENARIO

ldquoJangan Sampai Telat ya helliprdquo

Pelaksanaan program pemberian kapsul vitamin A pada balita 2 kali per tahun (bulan Februari

dan Agustus) di kota I padatahun 2013 persentase cakupan programnya yaitu 715 Pada

tahun 2014 dilakukan edukasi kepada ibu-ibu yang memiliki balita tentang pentingnya vitamin A

serta meginformasikan tentang jadwal pemberian kapsul vitamin A pada balita agar ibu-ibu tidak

telat membawa balitanya ke posyandu atau pelayanan kesehatan terdekat Akhir tahun 2014

persentase cakupannya menjadi 721 namun persentase tersebut masih di bawah target SPM

yang ditetapkan oleh Depkes RI Sebagai bagian dari kegiatan evaluasi ahli gizi diminta untuk

mendesain kegiatan yang lebih efektif pada tahun 2015 untuk meningkatkan persentase caupan

balita yang mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun dengan terlebih dahulu membuat

instrument pengukuran perubahan perilaku pada tahun sebelumnya

B DAFTAR UNCLEAR TERMS

1 Instrument pengukuran alat pengukur yang digunakan untuk mencapai tujuan (kamus

bahasa Indonesia)

2 SPM standar pelayanan minimal di bidang kesehatan tolak ukur di bidang kesehatan yang

digunakan sebagai patokan keberhasilan di daerah kabupaten atau kota (kamus gizi)

3 Kapsul Vitamin A pembungkus kecil yang menyerpai tabung berisi vitamin A dimana

vitamin A sendiri merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang mempunyai berbagai

peran dalam tubuh yaitu diferensiasi sel pertumbuhan dan perkembangan janin dan

plasenta pertumbuhan badan penglihatan menjaga fertilitas pada perkembangan sperma

dan indung telur menjaga fungsi sel epitel seperti saluran pencernaan saluran kemih

mulut yang diberikan tiap bulan februari dan agustus (kamus bahasa Indonesia kamus gizi)

4 Persentase cakupan program persentase capaian keberhasilan dari suatu program yag

sudah dilakukan (kbbi)

5 Edukasi proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok tertentu melalui

pelatihan dan pengajaran (kbbi)

6 Balita anak yang berusia di bawah 5 tahun rentang 0-4 tahun 11 bulan (kamus gizi)

3

7 Posyandu pos pelayanan terpadu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola dari

oleh untuk dan bersama masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan dasar dan

memantau pertumbuhan balita dalam rangka meningkatkan kesehatan dengan pembinaan

yang dilakukan oleh puskesmas setempat (kamus gizi)

8 Desain suatu rancangan program (kbbi)

9 Efektif dapat membuahkan hasil (kbbi)

10 Evaluasi penilaian suatu program untuk melihat apakah tujuan dari program berhasil atau

tidak (kbbi)

C DAFTAR CUES

Ahli gizi mampu membuat instrument perubahan perilaku pada tahun 2014 sebagai bagian dari

kegiatan evaluasi agar mampu membuat desain kegiatan pemberian kapsul vitamin A yang

efektif untuk meningkatkan persentase cakupan balita sesuai target SPM Depkes RI pada tahun

2015

D DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATION

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat

digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu difokuskan pada skenario)

4 Apa kendalan yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai

5 Apa tujuan dan manfaat instrument perubahan perilaku

6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

4

E HASIL BRAINSTORMING

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

Jawaban

Konsumsi vit A rendah pada balita sehingga tidak mencukupi kebutuhan balita Semua jenis

vitamin mudah rusak dengan pemasakan yang tidak sesuai Tujuan pemberiannya adalah

untuk mengurangi risiko penyakit mata mendukung pertumbuhan anak karena apabila

balita kekurangan vitamin A maka dampak bagi balita adalah bisa buta senja xeroftalmia

hingga kebutaan

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

Tujuan untuk menyamaratakan pelayanan kesehatan pada tiap daerah

Manfaat sebagai patokan keberhasilan suatu program

Target SPM target SPM vitamin A dalam Depkes RI termasuk pada pelayanan kesehatan

balita yaitu 90

3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat

digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu dfokuskan pada scenario)

Jawaban

- Daftar hadir ibu yang datang mengambil kapsul Vitamin A

- Persentase dari tahun sebelumnya

4 Apa kendala yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai

Jawaban

- Kurangnya pelayanan kesehatan

- Akses ke pelayanan kesehatan

- Kurangnya kesadaran ibu

- Adanya perbedaan pelayanan

- Kurangnya penyuluhan tentang cara pemberian kapsul vitamin A

- Faktor dari ibu dimana ibu bekerja sehingga tida bisa datang

- Terdapat wabah penyakit yang menyebabkan masyarakat tidak dapat datang ke

posyandu

- Edukasi hanya diberikan kepada ibu sehingga pengasuh tidak mendapatkan informasi

5

- Kepatuhan ibu dalam memberikan vitamin A

- Kurangnya jumlah kader posyandu

5 Apa tujuan dan anfaat instrument perubahan perilaku

Jawaban

Tujuan untuk mengukur perubahan perilaku sehingga dapat mengetahui keberhasilan

program yang dilakukan

Manfaat dapat mengevaluasi dan membuat program yang lebih baik

6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

Jawaban

- Kuisioner

- Check list jadwal

- Presensi ibu

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

- Check list jadwal

- Presensi ibu

7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

- Sasaran

- Karakteristik sasaran (pengetahuan pendidikan sosial budaya sosial ekonomi)

- Sosial budaya

- Hasil evaluasi program sebelumnya dan rekomendasi

- Waktu

- SDM

- Biaya

- Media yang digunakan

8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

6

- Jalan santai lalu diberikan doorprize di akhir acara

- Wisata bali sehat mengajak balita dan ibu untuk jalan-jalan bersama sambil diberi

edukasi

- Pendekoran posyandu lalu diadakan acara pasar murah agar masyarakat yang datang

lebih banyak

- Nonton bareng video edukasi video seperti film tentang anak yang diberi kapsul vitamin

A dan yang tidak diberikan setelah acara nonton video ibu-ibu diberikan edukasi

- Hadiah untuk beberapa ibu yang datang awal saat pemberian kapsul vitamin A

9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Perencanaan

- Membentuk kepanitiaan tim

- Menentukan jangka waktu

- Menentukan sasaran (ibu dan pengasuh)

- Memperhatikan karakteristik (tingkat sosial ekonomi sosial budaya pendidikan)

- Menentukan konsep (dapat melihat dari kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya)

- Menentukan biaya

Persiapan

- Persiapan perlengkapan seperti tempat dan sound system

Pelaksanaan

- Rundown dari suatu program (intervensi kegiatan)

Evaluasi

- Indikator dan instrumen

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

Jawaban

- Video

- Poster

- Spanduk

- Banner

- Iklan singkat

- Lomba untuk balita misal lomba mewarna tentang vitamin A

7

F DAFTAR LEARNING OBJECTIVE

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

3 Indikator apa saja yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu

difokuskan pada skenario)

4 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

5 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

6 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

7 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

8

Kesenjangan pelayanan kesehatan

evaluasi

Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90

SPM pemerintah

Indikator

Kendala yang ditentukan

SPM vitamin A 70

Program pemerintah

Instrument perubahan perilaku

Jenis Tujuan Manfaat

Pembuatan kegiatan

Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan

Sasaran dkkPerubahan perilaku

Peningkatan SDM

Target SDM tercapai

G HIPOTESIS

1 Hipotesis DK1

9

Dampak kekurangan Vitamin A

Program pemberian kapsul vitamin A

Hal yang diperhatikan Langkah langkah

Program efektif

Instrument perubahan perilaku

EVALUASI

Indikator

Target SPM 85

Pentingnya Vitamin A

sasaran

Kapsul

Waktu

bayi

6-11 bulan

12-59 bulan

Ibu nifas

Biru (100rb IU)

Merah (200 rb IU)

Agustus

Februari

Media

Sosiolisasi

FGD

Perubahan perilaku

INPUT

PROSES

OUTPUT

2 Hipotesis DK2

10

I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A

Jawaban

Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang

dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi

Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit

yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang

(Nadya 2009)

Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak

hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A

(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A

sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup

berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan

kematian pada balita

(Depkes RI 2009)

Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan

paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan

balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada

bayi

(WHO2011)

Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena

- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu

menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah

- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A

- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi

kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit

sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak

buruk

(IPHN 2008)

B dampak tidak diberikan vitamin A

Jawaban

- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh

berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-

organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi

11

gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan

dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl

- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya

kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan

kebutaan

(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)

- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan

menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi

saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan

tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus

xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada

menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia

(Depkes RI 2003)

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

a tujuan SPM

- meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik indonesia

(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)

b Manfaat standar pelayanan minimal

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu

pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan

pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban

penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

12

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

(Siriyei 2013)

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

(kemenkes 2003)

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

(Dinas kesehatan prov jateng2011)

c Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

(Kemenkes RI 2003)

- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita

(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi

Jawaban

A Indikator input

1 Logistik

Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan

kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan

2 SDM

Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan

tokoh agama

3 Dana operasional

Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan

suplementasi vitamin A

4 Sarana dan prasarana

13

Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

suplementasi vitamin A

B Indikator proses

1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A

2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai

- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali

- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali

3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan

Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data

jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang

dilaporkan ke posyandu adalah

- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak

baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti

Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)

- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan

direkapitulasi dalam buku bantu

- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus

dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada

- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan

lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa

- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas

4 Ketepatan jadwal sosialisasi

Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan

menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan

vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari

H pemberian kapsul vitamin A

5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan

pemantauan wilayah ssetempat

C Indikator output

Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

(Depkes RI 2009)

4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

14

Jawaban

Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode

pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain

1 Survey

Kuesioner the activities and skills profile

Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja

Sasaran tiap individu kader bersifat self report

Langkah - langkah penggunaan

Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring

Kelebihan

Lebih akurat valid reliable

Kelemahan

Skoring masih kuantitatif

Sedikit bias

Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih

Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan

perilaku

Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga

mempengaruhi jawaban

Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam

kuesioner

Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap

materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader

terhadap materi penyuluhan

Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan

Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri

mereka sendiri

Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu

dari kader

Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi

moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan

laporan diri melalui kuisoner

Skala pengukuran instrumen

Skala thorstone

15

Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang

paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1

Skala likert

Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak

setuju dan sangat tidak setuju

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk

kuisioner adalah

Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan

Pertanayaan jangan samar-samar

Hindari pertanyaan yang bias

Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian

Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal

dengan dua kategori yaitu positif atau negatif

(Mardapi 2011)

2 Observasi langsung

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara

langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan

antara lain

a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom

jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai

atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak

Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus

Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya

jumlah jawaban yadan tidak x 100

Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau

pedoman perubahan perilaku

Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada

Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak

subyektif

b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran

Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau

mengukur sikap responden

Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan

terlibat dalam suatu kegiatan

16

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 3: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

A SKENARIO

ldquoJangan Sampai Telat ya helliprdquo

Pelaksanaan program pemberian kapsul vitamin A pada balita 2 kali per tahun (bulan Februari

dan Agustus) di kota I padatahun 2013 persentase cakupan programnya yaitu 715 Pada

tahun 2014 dilakukan edukasi kepada ibu-ibu yang memiliki balita tentang pentingnya vitamin A

serta meginformasikan tentang jadwal pemberian kapsul vitamin A pada balita agar ibu-ibu tidak

telat membawa balitanya ke posyandu atau pelayanan kesehatan terdekat Akhir tahun 2014

persentase cakupannya menjadi 721 namun persentase tersebut masih di bawah target SPM

yang ditetapkan oleh Depkes RI Sebagai bagian dari kegiatan evaluasi ahli gizi diminta untuk

mendesain kegiatan yang lebih efektif pada tahun 2015 untuk meningkatkan persentase caupan

balita yang mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun dengan terlebih dahulu membuat

instrument pengukuran perubahan perilaku pada tahun sebelumnya

B DAFTAR UNCLEAR TERMS

1 Instrument pengukuran alat pengukur yang digunakan untuk mencapai tujuan (kamus

bahasa Indonesia)

2 SPM standar pelayanan minimal di bidang kesehatan tolak ukur di bidang kesehatan yang

digunakan sebagai patokan keberhasilan di daerah kabupaten atau kota (kamus gizi)

3 Kapsul Vitamin A pembungkus kecil yang menyerpai tabung berisi vitamin A dimana

vitamin A sendiri merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang mempunyai berbagai

peran dalam tubuh yaitu diferensiasi sel pertumbuhan dan perkembangan janin dan

plasenta pertumbuhan badan penglihatan menjaga fertilitas pada perkembangan sperma

dan indung telur menjaga fungsi sel epitel seperti saluran pencernaan saluran kemih

mulut yang diberikan tiap bulan februari dan agustus (kamus bahasa Indonesia kamus gizi)

4 Persentase cakupan program persentase capaian keberhasilan dari suatu program yag

sudah dilakukan (kbbi)

5 Edukasi proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok tertentu melalui

pelatihan dan pengajaran (kbbi)

6 Balita anak yang berusia di bawah 5 tahun rentang 0-4 tahun 11 bulan (kamus gizi)

3

7 Posyandu pos pelayanan terpadu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola dari

oleh untuk dan bersama masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan dasar dan

memantau pertumbuhan balita dalam rangka meningkatkan kesehatan dengan pembinaan

yang dilakukan oleh puskesmas setempat (kamus gizi)

8 Desain suatu rancangan program (kbbi)

9 Efektif dapat membuahkan hasil (kbbi)

10 Evaluasi penilaian suatu program untuk melihat apakah tujuan dari program berhasil atau

tidak (kbbi)

C DAFTAR CUES

Ahli gizi mampu membuat instrument perubahan perilaku pada tahun 2014 sebagai bagian dari

kegiatan evaluasi agar mampu membuat desain kegiatan pemberian kapsul vitamin A yang

efektif untuk meningkatkan persentase cakupan balita sesuai target SPM Depkes RI pada tahun

2015

D DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATION

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat

digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu difokuskan pada skenario)

4 Apa kendalan yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai

5 Apa tujuan dan manfaat instrument perubahan perilaku

6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

4

E HASIL BRAINSTORMING

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

Jawaban

Konsumsi vit A rendah pada balita sehingga tidak mencukupi kebutuhan balita Semua jenis

vitamin mudah rusak dengan pemasakan yang tidak sesuai Tujuan pemberiannya adalah

untuk mengurangi risiko penyakit mata mendukung pertumbuhan anak karena apabila

balita kekurangan vitamin A maka dampak bagi balita adalah bisa buta senja xeroftalmia

hingga kebutaan

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

Tujuan untuk menyamaratakan pelayanan kesehatan pada tiap daerah

Manfaat sebagai patokan keberhasilan suatu program

Target SPM target SPM vitamin A dalam Depkes RI termasuk pada pelayanan kesehatan

balita yaitu 90

3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat

digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu dfokuskan pada scenario)

Jawaban

- Daftar hadir ibu yang datang mengambil kapsul Vitamin A

- Persentase dari tahun sebelumnya

4 Apa kendala yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai

Jawaban

- Kurangnya pelayanan kesehatan

- Akses ke pelayanan kesehatan

- Kurangnya kesadaran ibu

- Adanya perbedaan pelayanan

- Kurangnya penyuluhan tentang cara pemberian kapsul vitamin A

- Faktor dari ibu dimana ibu bekerja sehingga tida bisa datang

- Terdapat wabah penyakit yang menyebabkan masyarakat tidak dapat datang ke

posyandu

- Edukasi hanya diberikan kepada ibu sehingga pengasuh tidak mendapatkan informasi

5

- Kepatuhan ibu dalam memberikan vitamin A

- Kurangnya jumlah kader posyandu

5 Apa tujuan dan anfaat instrument perubahan perilaku

Jawaban

Tujuan untuk mengukur perubahan perilaku sehingga dapat mengetahui keberhasilan

program yang dilakukan

Manfaat dapat mengevaluasi dan membuat program yang lebih baik

6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

Jawaban

- Kuisioner

- Check list jadwal

- Presensi ibu

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

- Check list jadwal

- Presensi ibu

7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

- Sasaran

- Karakteristik sasaran (pengetahuan pendidikan sosial budaya sosial ekonomi)

- Sosial budaya

- Hasil evaluasi program sebelumnya dan rekomendasi

- Waktu

- SDM

- Biaya

- Media yang digunakan

8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

6

- Jalan santai lalu diberikan doorprize di akhir acara

- Wisata bali sehat mengajak balita dan ibu untuk jalan-jalan bersama sambil diberi

edukasi

- Pendekoran posyandu lalu diadakan acara pasar murah agar masyarakat yang datang

lebih banyak

- Nonton bareng video edukasi video seperti film tentang anak yang diberi kapsul vitamin

A dan yang tidak diberikan setelah acara nonton video ibu-ibu diberikan edukasi

- Hadiah untuk beberapa ibu yang datang awal saat pemberian kapsul vitamin A

9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Perencanaan

- Membentuk kepanitiaan tim

- Menentukan jangka waktu

- Menentukan sasaran (ibu dan pengasuh)

- Memperhatikan karakteristik (tingkat sosial ekonomi sosial budaya pendidikan)

- Menentukan konsep (dapat melihat dari kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya)

- Menentukan biaya

Persiapan

- Persiapan perlengkapan seperti tempat dan sound system

Pelaksanaan

- Rundown dari suatu program (intervensi kegiatan)

Evaluasi

- Indikator dan instrumen

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

Jawaban

- Video

- Poster

- Spanduk

- Banner

- Iklan singkat

- Lomba untuk balita misal lomba mewarna tentang vitamin A

7

F DAFTAR LEARNING OBJECTIVE

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

3 Indikator apa saja yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu

difokuskan pada skenario)

4 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

5 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

6 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

7 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

8

Kesenjangan pelayanan kesehatan

evaluasi

Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90

SPM pemerintah

Indikator

Kendala yang ditentukan

SPM vitamin A 70

Program pemerintah

Instrument perubahan perilaku

Jenis Tujuan Manfaat

Pembuatan kegiatan

Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan

Sasaran dkkPerubahan perilaku

Peningkatan SDM

Target SDM tercapai

G HIPOTESIS

1 Hipotesis DK1

9

Dampak kekurangan Vitamin A

Program pemberian kapsul vitamin A

Hal yang diperhatikan Langkah langkah

Program efektif

Instrument perubahan perilaku

EVALUASI

Indikator

Target SPM 85

Pentingnya Vitamin A

sasaran

Kapsul

Waktu

bayi

6-11 bulan

12-59 bulan

Ibu nifas

Biru (100rb IU)

Merah (200 rb IU)

Agustus

Februari

Media

Sosiolisasi

FGD

Perubahan perilaku

INPUT

PROSES

OUTPUT

2 Hipotesis DK2

10

I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A

Jawaban

Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang

dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi

Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit

yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang

(Nadya 2009)

Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak

hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A

(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A

sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup

berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan

kematian pada balita

(Depkes RI 2009)

Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan

paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan

balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada

bayi

(WHO2011)

Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena

- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu

menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah

- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A

- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi

kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit

sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak

buruk

(IPHN 2008)

B dampak tidak diberikan vitamin A

Jawaban

- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh

berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-

organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi

11

gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan

dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl

- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya

kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan

kebutaan

(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)

- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan

menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi

saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan

tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus

xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada

menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia

(Depkes RI 2003)

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

a tujuan SPM

- meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik indonesia

(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)

b Manfaat standar pelayanan minimal

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu

pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan

pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban

penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

12

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

(Siriyei 2013)

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

(kemenkes 2003)

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

(Dinas kesehatan prov jateng2011)

c Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

(Kemenkes RI 2003)

- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita

(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi

Jawaban

A Indikator input

1 Logistik

Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan

kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan

2 SDM

Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan

tokoh agama

3 Dana operasional

Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan

suplementasi vitamin A

4 Sarana dan prasarana

13

Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

suplementasi vitamin A

B Indikator proses

1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A

2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai

- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali

- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali

3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan

Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data

jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang

dilaporkan ke posyandu adalah

- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak

baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti

Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)

- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan

direkapitulasi dalam buku bantu

- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus

dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada

- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan

lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa

- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas

4 Ketepatan jadwal sosialisasi

Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan

menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan

vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari

H pemberian kapsul vitamin A

5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan

pemantauan wilayah ssetempat

C Indikator output

Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

(Depkes RI 2009)

4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

14

Jawaban

Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode

pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain

1 Survey

Kuesioner the activities and skills profile

Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja

Sasaran tiap individu kader bersifat self report

Langkah - langkah penggunaan

Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring

Kelebihan

Lebih akurat valid reliable

Kelemahan

Skoring masih kuantitatif

Sedikit bias

Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih

Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan

perilaku

Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga

mempengaruhi jawaban

Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam

kuesioner

Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap

materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader

terhadap materi penyuluhan

Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan

Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri

mereka sendiri

Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu

dari kader

Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi

moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan

laporan diri melalui kuisoner

Skala pengukuran instrumen

Skala thorstone

15

Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang

paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1

Skala likert

Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak

setuju dan sangat tidak setuju

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk

kuisioner adalah

Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan

Pertanayaan jangan samar-samar

Hindari pertanyaan yang bias

Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian

Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal

dengan dua kategori yaitu positif atau negatif

(Mardapi 2011)

2 Observasi langsung

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara

langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan

antara lain

a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom

jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai

atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak

Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus

Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya

jumlah jawaban yadan tidak x 100

Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau

pedoman perubahan perilaku

Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada

Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak

subyektif

b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran

Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau

mengukur sikap responden

Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan

terlibat dalam suatu kegiatan

16

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 4: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

7 Posyandu pos pelayanan terpadu upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola dari

oleh untuk dan bersama masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan dasar dan

memantau pertumbuhan balita dalam rangka meningkatkan kesehatan dengan pembinaan

yang dilakukan oleh puskesmas setempat (kamus gizi)

8 Desain suatu rancangan program (kbbi)

9 Efektif dapat membuahkan hasil (kbbi)

10 Evaluasi penilaian suatu program untuk melihat apakah tujuan dari program berhasil atau

tidak (kbbi)

C DAFTAR CUES

Ahli gizi mampu membuat instrument perubahan perilaku pada tahun 2014 sebagai bagian dari

kegiatan evaluasi agar mampu membuat desain kegiatan pemberian kapsul vitamin A yang

efektif untuk meningkatkan persentase cakupan balita sesuai target SPM Depkes RI pada tahun

2015

D DAFTAR PROBLEM IDENTIFICATION

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat

digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu difokuskan pada skenario)

4 Apa kendalan yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai

5 Apa tujuan dan manfaat instrument perubahan perilaku

6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

4

E HASIL BRAINSTORMING

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

Jawaban

Konsumsi vit A rendah pada balita sehingga tidak mencukupi kebutuhan balita Semua jenis

vitamin mudah rusak dengan pemasakan yang tidak sesuai Tujuan pemberiannya adalah

untuk mengurangi risiko penyakit mata mendukung pertumbuhan anak karena apabila

balita kekurangan vitamin A maka dampak bagi balita adalah bisa buta senja xeroftalmia

hingga kebutaan

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

Tujuan untuk menyamaratakan pelayanan kesehatan pada tiap daerah

Manfaat sebagai patokan keberhasilan suatu program

Target SPM target SPM vitamin A dalam Depkes RI termasuk pada pelayanan kesehatan

balita yaitu 90

3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat

digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu dfokuskan pada scenario)

Jawaban

- Daftar hadir ibu yang datang mengambil kapsul Vitamin A

- Persentase dari tahun sebelumnya

4 Apa kendala yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai

Jawaban

- Kurangnya pelayanan kesehatan

- Akses ke pelayanan kesehatan

- Kurangnya kesadaran ibu

- Adanya perbedaan pelayanan

- Kurangnya penyuluhan tentang cara pemberian kapsul vitamin A

- Faktor dari ibu dimana ibu bekerja sehingga tida bisa datang

- Terdapat wabah penyakit yang menyebabkan masyarakat tidak dapat datang ke

posyandu

- Edukasi hanya diberikan kepada ibu sehingga pengasuh tidak mendapatkan informasi

5

- Kepatuhan ibu dalam memberikan vitamin A

- Kurangnya jumlah kader posyandu

5 Apa tujuan dan anfaat instrument perubahan perilaku

Jawaban

Tujuan untuk mengukur perubahan perilaku sehingga dapat mengetahui keberhasilan

program yang dilakukan

Manfaat dapat mengevaluasi dan membuat program yang lebih baik

6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

Jawaban

- Kuisioner

- Check list jadwal

- Presensi ibu

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

- Check list jadwal

- Presensi ibu

7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

- Sasaran

- Karakteristik sasaran (pengetahuan pendidikan sosial budaya sosial ekonomi)

- Sosial budaya

- Hasil evaluasi program sebelumnya dan rekomendasi

- Waktu

- SDM

- Biaya

- Media yang digunakan

8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

6

- Jalan santai lalu diberikan doorprize di akhir acara

- Wisata bali sehat mengajak balita dan ibu untuk jalan-jalan bersama sambil diberi

edukasi

- Pendekoran posyandu lalu diadakan acara pasar murah agar masyarakat yang datang

lebih banyak

- Nonton bareng video edukasi video seperti film tentang anak yang diberi kapsul vitamin

A dan yang tidak diberikan setelah acara nonton video ibu-ibu diberikan edukasi

- Hadiah untuk beberapa ibu yang datang awal saat pemberian kapsul vitamin A

9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Perencanaan

- Membentuk kepanitiaan tim

- Menentukan jangka waktu

- Menentukan sasaran (ibu dan pengasuh)

- Memperhatikan karakteristik (tingkat sosial ekonomi sosial budaya pendidikan)

- Menentukan konsep (dapat melihat dari kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya)

- Menentukan biaya

Persiapan

- Persiapan perlengkapan seperti tempat dan sound system

Pelaksanaan

- Rundown dari suatu program (intervensi kegiatan)

Evaluasi

- Indikator dan instrumen

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

Jawaban

- Video

- Poster

- Spanduk

- Banner

- Iklan singkat

- Lomba untuk balita misal lomba mewarna tentang vitamin A

7

F DAFTAR LEARNING OBJECTIVE

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

3 Indikator apa saja yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu

difokuskan pada skenario)

4 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

5 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

6 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

7 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

8

Kesenjangan pelayanan kesehatan

evaluasi

Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90

SPM pemerintah

Indikator

Kendala yang ditentukan

SPM vitamin A 70

Program pemerintah

Instrument perubahan perilaku

Jenis Tujuan Manfaat

Pembuatan kegiatan

Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan

Sasaran dkkPerubahan perilaku

Peningkatan SDM

Target SDM tercapai

G HIPOTESIS

1 Hipotesis DK1

9

Dampak kekurangan Vitamin A

Program pemberian kapsul vitamin A

Hal yang diperhatikan Langkah langkah

Program efektif

Instrument perubahan perilaku

EVALUASI

Indikator

Target SPM 85

Pentingnya Vitamin A

sasaran

Kapsul

Waktu

bayi

6-11 bulan

12-59 bulan

Ibu nifas

Biru (100rb IU)

Merah (200 rb IU)

Agustus

Februari

Media

Sosiolisasi

FGD

Perubahan perilaku

INPUT

PROSES

OUTPUT

2 Hipotesis DK2

10

I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A

Jawaban

Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang

dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi

Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit

yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang

(Nadya 2009)

Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak

hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A

(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A

sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup

berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan

kematian pada balita

(Depkes RI 2009)

Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan

paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan

balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada

bayi

(WHO2011)

Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena

- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu

menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah

- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A

- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi

kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit

sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak

buruk

(IPHN 2008)

B dampak tidak diberikan vitamin A

Jawaban

- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh

berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-

organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi

11

gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan

dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl

- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya

kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan

kebutaan

(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)

- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan

menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi

saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan

tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus

xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada

menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia

(Depkes RI 2003)

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

a tujuan SPM

- meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik indonesia

(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)

b Manfaat standar pelayanan minimal

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu

pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan

pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban

penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

12

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

(Siriyei 2013)

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

(kemenkes 2003)

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

(Dinas kesehatan prov jateng2011)

c Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

(Kemenkes RI 2003)

- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita

(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi

Jawaban

A Indikator input

1 Logistik

Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan

kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan

2 SDM

Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan

tokoh agama

3 Dana operasional

Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan

suplementasi vitamin A

4 Sarana dan prasarana

13

Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

suplementasi vitamin A

B Indikator proses

1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A

2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai

- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali

- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali

3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan

Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data

jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang

dilaporkan ke posyandu adalah

- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak

baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti

Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)

- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan

direkapitulasi dalam buku bantu

- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus

dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada

- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan

lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa

- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas

4 Ketepatan jadwal sosialisasi

Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan

menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan

vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari

H pemberian kapsul vitamin A

5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan

pemantauan wilayah ssetempat

C Indikator output

Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

(Depkes RI 2009)

4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

14

Jawaban

Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode

pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain

1 Survey

Kuesioner the activities and skills profile

Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja

Sasaran tiap individu kader bersifat self report

Langkah - langkah penggunaan

Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring

Kelebihan

Lebih akurat valid reliable

Kelemahan

Skoring masih kuantitatif

Sedikit bias

Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih

Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan

perilaku

Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga

mempengaruhi jawaban

Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam

kuesioner

Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap

materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader

terhadap materi penyuluhan

Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan

Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri

mereka sendiri

Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu

dari kader

Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi

moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan

laporan diri melalui kuisoner

Skala pengukuran instrumen

Skala thorstone

15

Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang

paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1

Skala likert

Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak

setuju dan sangat tidak setuju

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk

kuisioner adalah

Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan

Pertanayaan jangan samar-samar

Hindari pertanyaan yang bias

Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian

Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal

dengan dua kategori yaitu positif atau negatif

(Mardapi 2011)

2 Observasi langsung

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara

langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan

antara lain

a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom

jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai

atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak

Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus

Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya

jumlah jawaban yadan tidak x 100

Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau

pedoman perubahan perilaku

Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada

Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak

subyektif

b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran

Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau

mengukur sikap responden

Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan

terlibat dalam suatu kegiatan

16

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 5: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

E HASIL BRAINSTORMING

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

Jawaban

Konsumsi vit A rendah pada balita sehingga tidak mencukupi kebutuhan balita Semua jenis

vitamin mudah rusak dengan pemasakan yang tidak sesuai Tujuan pemberiannya adalah

untuk mengurangi risiko penyakit mata mendukung pertumbuhan anak karena apabila

balita kekurangan vitamin A maka dampak bagi balita adalah bisa buta senja xeroftalmia

hingga kebutaan

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

Tujuan untuk menyamaratakan pelayanan kesehatan pada tiap daerah

Manfaat sebagai patokan keberhasilan suatu program

Target SPM target SPM vitamin A dalam Depkes RI termasuk pada pelayanan kesehatan

balita yaitu 90

3 Bagaimana cara mengevaluasi program pemberian vitamin A Indikator apa saja yang dapat

digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu dfokuskan pada scenario)

Jawaban

- Daftar hadir ibu yang datang mengambil kapsul Vitamin A

- Persentase dari tahun sebelumnya

4 Apa kendala yang membuat target pemberian kapsul vitamin A tidak tercapai

Jawaban

- Kurangnya pelayanan kesehatan

- Akses ke pelayanan kesehatan

- Kurangnya kesadaran ibu

- Adanya perbedaan pelayanan

- Kurangnya penyuluhan tentang cara pemberian kapsul vitamin A

- Faktor dari ibu dimana ibu bekerja sehingga tida bisa datang

- Terdapat wabah penyakit yang menyebabkan masyarakat tidak dapat datang ke

posyandu

- Edukasi hanya diberikan kepada ibu sehingga pengasuh tidak mendapatkan informasi

5

- Kepatuhan ibu dalam memberikan vitamin A

- Kurangnya jumlah kader posyandu

5 Apa tujuan dan anfaat instrument perubahan perilaku

Jawaban

Tujuan untuk mengukur perubahan perilaku sehingga dapat mengetahui keberhasilan

program yang dilakukan

Manfaat dapat mengevaluasi dan membuat program yang lebih baik

6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

Jawaban

- Kuisioner

- Check list jadwal

- Presensi ibu

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

- Check list jadwal

- Presensi ibu

7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

- Sasaran

- Karakteristik sasaran (pengetahuan pendidikan sosial budaya sosial ekonomi)

- Sosial budaya

- Hasil evaluasi program sebelumnya dan rekomendasi

- Waktu

- SDM

- Biaya

- Media yang digunakan

8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

6

- Jalan santai lalu diberikan doorprize di akhir acara

- Wisata bali sehat mengajak balita dan ibu untuk jalan-jalan bersama sambil diberi

edukasi

- Pendekoran posyandu lalu diadakan acara pasar murah agar masyarakat yang datang

lebih banyak

- Nonton bareng video edukasi video seperti film tentang anak yang diberi kapsul vitamin

A dan yang tidak diberikan setelah acara nonton video ibu-ibu diberikan edukasi

- Hadiah untuk beberapa ibu yang datang awal saat pemberian kapsul vitamin A

9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Perencanaan

- Membentuk kepanitiaan tim

- Menentukan jangka waktu

- Menentukan sasaran (ibu dan pengasuh)

- Memperhatikan karakteristik (tingkat sosial ekonomi sosial budaya pendidikan)

- Menentukan konsep (dapat melihat dari kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya)

- Menentukan biaya

Persiapan

- Persiapan perlengkapan seperti tempat dan sound system

Pelaksanaan

- Rundown dari suatu program (intervensi kegiatan)

Evaluasi

- Indikator dan instrumen

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

Jawaban

- Video

- Poster

- Spanduk

- Banner

- Iklan singkat

- Lomba untuk balita misal lomba mewarna tentang vitamin A

7

F DAFTAR LEARNING OBJECTIVE

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

3 Indikator apa saja yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu

difokuskan pada skenario)

4 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

5 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

6 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

7 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

8

Kesenjangan pelayanan kesehatan

evaluasi

Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90

SPM pemerintah

Indikator

Kendala yang ditentukan

SPM vitamin A 70

Program pemerintah

Instrument perubahan perilaku

Jenis Tujuan Manfaat

Pembuatan kegiatan

Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan

Sasaran dkkPerubahan perilaku

Peningkatan SDM

Target SDM tercapai

G HIPOTESIS

1 Hipotesis DK1

9

Dampak kekurangan Vitamin A

Program pemberian kapsul vitamin A

Hal yang diperhatikan Langkah langkah

Program efektif

Instrument perubahan perilaku

EVALUASI

Indikator

Target SPM 85

Pentingnya Vitamin A

sasaran

Kapsul

Waktu

bayi

6-11 bulan

12-59 bulan

Ibu nifas

Biru (100rb IU)

Merah (200 rb IU)

Agustus

Februari

Media

Sosiolisasi

FGD

Perubahan perilaku

INPUT

PROSES

OUTPUT

2 Hipotesis DK2

10

I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A

Jawaban

Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang

dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi

Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit

yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang

(Nadya 2009)

Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak

hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A

(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A

sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup

berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan

kematian pada balita

(Depkes RI 2009)

Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan

paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan

balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada

bayi

(WHO2011)

Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena

- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu

menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah

- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A

- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi

kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit

sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak

buruk

(IPHN 2008)

B dampak tidak diberikan vitamin A

Jawaban

- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh

berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-

organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi

11

gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan

dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl

- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya

kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan

kebutaan

(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)

- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan

menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi

saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan

tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus

xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada

menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia

(Depkes RI 2003)

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

a tujuan SPM

- meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik indonesia

(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)

b Manfaat standar pelayanan minimal

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu

pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan

pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban

penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

12

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

(Siriyei 2013)

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

(kemenkes 2003)

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

(Dinas kesehatan prov jateng2011)

c Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

(Kemenkes RI 2003)

- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita

(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi

Jawaban

A Indikator input

1 Logistik

Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan

kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan

2 SDM

Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan

tokoh agama

3 Dana operasional

Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan

suplementasi vitamin A

4 Sarana dan prasarana

13

Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

suplementasi vitamin A

B Indikator proses

1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A

2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai

- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali

- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali

3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan

Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data

jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang

dilaporkan ke posyandu adalah

- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak

baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti

Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)

- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan

direkapitulasi dalam buku bantu

- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus

dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada

- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan

lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa

- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas

4 Ketepatan jadwal sosialisasi

Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan

menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan

vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari

H pemberian kapsul vitamin A

5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan

pemantauan wilayah ssetempat

C Indikator output

Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

(Depkes RI 2009)

4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

14

Jawaban

Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode

pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain

1 Survey

Kuesioner the activities and skills profile

Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja

Sasaran tiap individu kader bersifat self report

Langkah - langkah penggunaan

Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring

Kelebihan

Lebih akurat valid reliable

Kelemahan

Skoring masih kuantitatif

Sedikit bias

Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih

Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan

perilaku

Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga

mempengaruhi jawaban

Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam

kuesioner

Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap

materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader

terhadap materi penyuluhan

Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan

Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri

mereka sendiri

Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu

dari kader

Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi

moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan

laporan diri melalui kuisoner

Skala pengukuran instrumen

Skala thorstone

15

Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang

paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1

Skala likert

Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak

setuju dan sangat tidak setuju

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk

kuisioner adalah

Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan

Pertanayaan jangan samar-samar

Hindari pertanyaan yang bias

Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian

Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal

dengan dua kategori yaitu positif atau negatif

(Mardapi 2011)

2 Observasi langsung

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara

langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan

antara lain

a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom

jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai

atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak

Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus

Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya

jumlah jawaban yadan tidak x 100

Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau

pedoman perubahan perilaku

Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada

Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak

subyektif

b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran

Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau

mengukur sikap responden

Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan

terlibat dalam suatu kegiatan

16

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 6: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

- Kepatuhan ibu dalam memberikan vitamin A

- Kurangnya jumlah kader posyandu

5 Apa tujuan dan anfaat instrument perubahan perilaku

Jawaban

Tujuan untuk mengukur perubahan perilaku sehingga dapat mengetahui keberhasilan

program yang dilakukan

Manfaat dapat mengevaluasi dan membuat program yang lebih baik

6 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

Jawaban

- Kuisioner

- Check list jadwal

- Presensi ibu

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

- Check list jadwal

- Presensi ibu

7 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

- Sasaran

- Karakteristik sasaran (pengetahuan pendidikan sosial budaya sosial ekonomi)

- Sosial budaya

- Hasil evaluasi program sebelumnya dan rekomendasi

- Waktu

- SDM

- Biaya

- Media yang digunakan

8 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

6

- Jalan santai lalu diberikan doorprize di akhir acara

- Wisata bali sehat mengajak balita dan ibu untuk jalan-jalan bersama sambil diberi

edukasi

- Pendekoran posyandu lalu diadakan acara pasar murah agar masyarakat yang datang

lebih banyak

- Nonton bareng video edukasi video seperti film tentang anak yang diberi kapsul vitamin

A dan yang tidak diberikan setelah acara nonton video ibu-ibu diberikan edukasi

- Hadiah untuk beberapa ibu yang datang awal saat pemberian kapsul vitamin A

9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Perencanaan

- Membentuk kepanitiaan tim

- Menentukan jangka waktu

- Menentukan sasaran (ibu dan pengasuh)

- Memperhatikan karakteristik (tingkat sosial ekonomi sosial budaya pendidikan)

- Menentukan konsep (dapat melihat dari kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya)

- Menentukan biaya

Persiapan

- Persiapan perlengkapan seperti tempat dan sound system

Pelaksanaan

- Rundown dari suatu program (intervensi kegiatan)

Evaluasi

- Indikator dan instrumen

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

Jawaban

- Video

- Poster

- Spanduk

- Banner

- Iklan singkat

- Lomba untuk balita misal lomba mewarna tentang vitamin A

7

F DAFTAR LEARNING OBJECTIVE

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

3 Indikator apa saja yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu

difokuskan pada skenario)

4 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

5 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

6 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

7 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

8

Kesenjangan pelayanan kesehatan

evaluasi

Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90

SPM pemerintah

Indikator

Kendala yang ditentukan

SPM vitamin A 70

Program pemerintah

Instrument perubahan perilaku

Jenis Tujuan Manfaat

Pembuatan kegiatan

Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan

Sasaran dkkPerubahan perilaku

Peningkatan SDM

Target SDM tercapai

G HIPOTESIS

1 Hipotesis DK1

9

Dampak kekurangan Vitamin A

Program pemberian kapsul vitamin A

Hal yang diperhatikan Langkah langkah

Program efektif

Instrument perubahan perilaku

EVALUASI

Indikator

Target SPM 85

Pentingnya Vitamin A

sasaran

Kapsul

Waktu

bayi

6-11 bulan

12-59 bulan

Ibu nifas

Biru (100rb IU)

Merah (200 rb IU)

Agustus

Februari

Media

Sosiolisasi

FGD

Perubahan perilaku

INPUT

PROSES

OUTPUT

2 Hipotesis DK2

10

I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A

Jawaban

Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang

dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi

Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit

yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang

(Nadya 2009)

Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak

hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A

(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A

sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup

berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan

kematian pada balita

(Depkes RI 2009)

Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan

paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan

balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada

bayi

(WHO2011)

Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena

- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu

menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah

- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A

- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi

kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit

sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak

buruk

(IPHN 2008)

B dampak tidak diberikan vitamin A

Jawaban

- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh

berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-

organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi

11

gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan

dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl

- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya

kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan

kebutaan

(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)

- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan

menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi

saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan

tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus

xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada

menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia

(Depkes RI 2003)

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

a tujuan SPM

- meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik indonesia

(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)

b Manfaat standar pelayanan minimal

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu

pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan

pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban

penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

12

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

(Siriyei 2013)

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

(kemenkes 2003)

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

(Dinas kesehatan prov jateng2011)

c Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

(Kemenkes RI 2003)

- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita

(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi

Jawaban

A Indikator input

1 Logistik

Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan

kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan

2 SDM

Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan

tokoh agama

3 Dana operasional

Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan

suplementasi vitamin A

4 Sarana dan prasarana

13

Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

suplementasi vitamin A

B Indikator proses

1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A

2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai

- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali

- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali

3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan

Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data

jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang

dilaporkan ke posyandu adalah

- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak

baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti

Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)

- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan

direkapitulasi dalam buku bantu

- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus

dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada

- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan

lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa

- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas

4 Ketepatan jadwal sosialisasi

Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan

menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan

vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari

H pemberian kapsul vitamin A

5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan

pemantauan wilayah ssetempat

C Indikator output

Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

(Depkes RI 2009)

4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

14

Jawaban

Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode

pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain

1 Survey

Kuesioner the activities and skills profile

Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja

Sasaran tiap individu kader bersifat self report

Langkah - langkah penggunaan

Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring

Kelebihan

Lebih akurat valid reliable

Kelemahan

Skoring masih kuantitatif

Sedikit bias

Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih

Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan

perilaku

Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga

mempengaruhi jawaban

Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam

kuesioner

Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap

materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader

terhadap materi penyuluhan

Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan

Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri

mereka sendiri

Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu

dari kader

Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi

moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan

laporan diri melalui kuisoner

Skala pengukuran instrumen

Skala thorstone

15

Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang

paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1

Skala likert

Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak

setuju dan sangat tidak setuju

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk

kuisioner adalah

Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan

Pertanayaan jangan samar-samar

Hindari pertanyaan yang bias

Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian

Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal

dengan dua kategori yaitu positif atau negatif

(Mardapi 2011)

2 Observasi langsung

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara

langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan

antara lain

a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom

jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai

atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak

Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus

Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya

jumlah jawaban yadan tidak x 100

Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau

pedoman perubahan perilaku

Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada

Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak

subyektif

b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran

Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau

mengukur sikap responden

Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan

terlibat dalam suatu kegiatan

16

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 7: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

- Jalan santai lalu diberikan doorprize di akhir acara

- Wisata bali sehat mengajak balita dan ibu untuk jalan-jalan bersama sambil diberi

edukasi

- Pendekoran posyandu lalu diadakan acara pasar murah agar masyarakat yang datang

lebih banyak

- Nonton bareng video edukasi video seperti film tentang anak yang diberi kapsul vitamin

A dan yang tidak diberikan setelah acara nonton video ibu-ibu diberikan edukasi

- Hadiah untuk beberapa ibu yang datang awal saat pemberian kapsul vitamin A

9 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Perencanaan

- Membentuk kepanitiaan tim

- Menentukan jangka waktu

- Menentukan sasaran (ibu dan pengasuh)

- Memperhatikan karakteristik (tingkat sosial ekonomi sosial budaya pendidikan)

- Menentukan konsep (dapat melihat dari kegiatan pada tahun-tahun sebelumnya)

- Menentukan biaya

Persiapan

- Persiapan perlengkapan seperti tempat dan sound system

Pelaksanaan

- Rundown dari suatu program (intervensi kegiatan)

Evaluasi

- Indikator dan instrumen

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

Jawaban

- Video

- Poster

- Spanduk

- Banner

- Iklan singkat

- Lomba untuk balita misal lomba mewarna tentang vitamin A

7

F DAFTAR LEARNING OBJECTIVE

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

3 Indikator apa saja yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu

difokuskan pada skenario)

4 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

5 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

6 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

7 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

8

Kesenjangan pelayanan kesehatan

evaluasi

Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90

SPM pemerintah

Indikator

Kendala yang ditentukan

SPM vitamin A 70

Program pemerintah

Instrument perubahan perilaku

Jenis Tujuan Manfaat

Pembuatan kegiatan

Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan

Sasaran dkkPerubahan perilaku

Peningkatan SDM

Target SDM tercapai

G HIPOTESIS

1 Hipotesis DK1

9

Dampak kekurangan Vitamin A

Program pemberian kapsul vitamin A

Hal yang diperhatikan Langkah langkah

Program efektif

Instrument perubahan perilaku

EVALUASI

Indikator

Target SPM 85

Pentingnya Vitamin A

sasaran

Kapsul

Waktu

bayi

6-11 bulan

12-59 bulan

Ibu nifas

Biru (100rb IU)

Merah (200 rb IU)

Agustus

Februari

Media

Sosiolisasi

FGD

Perubahan perilaku

INPUT

PROSES

OUTPUT

2 Hipotesis DK2

10

I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A

Jawaban

Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang

dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi

Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit

yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang

(Nadya 2009)

Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak

hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A

(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A

sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup

berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan

kematian pada balita

(Depkes RI 2009)

Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan

paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan

balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada

bayi

(WHO2011)

Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena

- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu

menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah

- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A

- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi

kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit

sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak

buruk

(IPHN 2008)

B dampak tidak diberikan vitamin A

Jawaban

- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh

berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-

organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi

11

gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan

dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl

- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya

kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan

kebutaan

(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)

- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan

menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi

saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan

tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus

xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada

menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia

(Depkes RI 2003)

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

a tujuan SPM

- meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik indonesia

(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)

b Manfaat standar pelayanan minimal

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu

pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan

pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban

penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

12

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

(Siriyei 2013)

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

(kemenkes 2003)

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

(Dinas kesehatan prov jateng2011)

c Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

(Kemenkes RI 2003)

- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita

(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi

Jawaban

A Indikator input

1 Logistik

Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan

kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan

2 SDM

Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan

tokoh agama

3 Dana operasional

Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan

suplementasi vitamin A

4 Sarana dan prasarana

13

Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

suplementasi vitamin A

B Indikator proses

1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A

2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai

- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali

- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali

3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan

Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data

jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang

dilaporkan ke posyandu adalah

- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak

baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti

Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)

- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan

direkapitulasi dalam buku bantu

- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus

dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada

- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan

lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa

- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas

4 Ketepatan jadwal sosialisasi

Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan

menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan

vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari

H pemberian kapsul vitamin A

5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan

pemantauan wilayah ssetempat

C Indikator output

Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

(Depkes RI 2009)

4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

14

Jawaban

Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode

pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain

1 Survey

Kuesioner the activities and skills profile

Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja

Sasaran tiap individu kader bersifat self report

Langkah - langkah penggunaan

Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring

Kelebihan

Lebih akurat valid reliable

Kelemahan

Skoring masih kuantitatif

Sedikit bias

Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih

Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan

perilaku

Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga

mempengaruhi jawaban

Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam

kuesioner

Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap

materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader

terhadap materi penyuluhan

Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan

Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri

mereka sendiri

Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu

dari kader

Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi

moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan

laporan diri melalui kuisoner

Skala pengukuran instrumen

Skala thorstone

15

Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang

paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1

Skala likert

Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak

setuju dan sangat tidak setuju

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk

kuisioner adalah

Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan

Pertanayaan jangan samar-samar

Hindari pertanyaan yang bias

Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian

Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal

dengan dua kategori yaitu positif atau negatif

(Mardapi 2011)

2 Observasi langsung

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara

langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan

antara lain

a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom

jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai

atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak

Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus

Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya

jumlah jawaban yadan tidak x 100

Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau

pedoman perubahan perilaku

Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada

Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak

subyektif

b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran

Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau

mengukur sikap responden

Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan

terlibat dalam suatu kegiatan

16

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 8: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

F DAFTAR LEARNING OBJECTIVE

1 Mengapa pemberian vitamin A penting bagi balita Apa dampak tidak diberikan vitamin A

2 Apa tujuan dan mafaat SPM Berapa target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

3 Indikator apa saja yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi (Secara umum lalu

difokuskan pada skenario)

4 a Apa saja jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

b Instrumen apa yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

5 Apa saja yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

6 Kegiatan apa saja yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

7 a Bagaimana tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

b Media apa saja yang digunakan program tersebut

8

Kesenjangan pelayanan kesehatan

evaluasi

Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90

SPM pemerintah

Indikator

Kendala yang ditentukan

SPM vitamin A 70

Program pemerintah

Instrument perubahan perilaku

Jenis Tujuan Manfaat

Pembuatan kegiatan

Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan

Sasaran dkkPerubahan perilaku

Peningkatan SDM

Target SDM tercapai

G HIPOTESIS

1 Hipotesis DK1

9

Dampak kekurangan Vitamin A

Program pemberian kapsul vitamin A

Hal yang diperhatikan Langkah langkah

Program efektif

Instrument perubahan perilaku

EVALUASI

Indikator

Target SPM 85

Pentingnya Vitamin A

sasaran

Kapsul

Waktu

bayi

6-11 bulan

12-59 bulan

Ibu nifas

Biru (100rb IU)

Merah (200 rb IU)

Agustus

Februari

Media

Sosiolisasi

FGD

Perubahan perilaku

INPUT

PROSES

OUTPUT

2 Hipotesis DK2

10

I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A

Jawaban

Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang

dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi

Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit

yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang

(Nadya 2009)

Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak

hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A

(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A

sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup

berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan

kematian pada balita

(Depkes RI 2009)

Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan

paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan

balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada

bayi

(WHO2011)

Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena

- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu

menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah

- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A

- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi

kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit

sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak

buruk

(IPHN 2008)

B dampak tidak diberikan vitamin A

Jawaban

- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh

berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-

organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi

11

gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan

dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl

- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya

kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan

kebutaan

(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)

- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan

menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi

saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan

tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus

xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada

menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia

(Depkes RI 2003)

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

a tujuan SPM

- meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik indonesia

(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)

b Manfaat standar pelayanan minimal

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu

pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan

pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban

penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

12

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

(Siriyei 2013)

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

(kemenkes 2003)

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

(Dinas kesehatan prov jateng2011)

c Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

(Kemenkes RI 2003)

- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita

(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi

Jawaban

A Indikator input

1 Logistik

Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan

kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan

2 SDM

Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan

tokoh agama

3 Dana operasional

Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan

suplementasi vitamin A

4 Sarana dan prasarana

13

Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

suplementasi vitamin A

B Indikator proses

1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A

2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai

- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali

- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali

3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan

Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data

jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang

dilaporkan ke posyandu adalah

- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak

baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti

Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)

- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan

direkapitulasi dalam buku bantu

- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus

dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada

- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan

lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa

- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas

4 Ketepatan jadwal sosialisasi

Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan

menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan

vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari

H pemberian kapsul vitamin A

5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan

pemantauan wilayah ssetempat

C Indikator output

Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

(Depkes RI 2009)

4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

14

Jawaban

Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode

pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain

1 Survey

Kuesioner the activities and skills profile

Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja

Sasaran tiap individu kader bersifat self report

Langkah - langkah penggunaan

Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring

Kelebihan

Lebih akurat valid reliable

Kelemahan

Skoring masih kuantitatif

Sedikit bias

Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih

Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan

perilaku

Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga

mempengaruhi jawaban

Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam

kuesioner

Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap

materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader

terhadap materi penyuluhan

Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan

Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri

mereka sendiri

Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu

dari kader

Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi

moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan

laporan diri melalui kuisoner

Skala pengukuran instrumen

Skala thorstone

15

Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang

paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1

Skala likert

Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak

setuju dan sangat tidak setuju

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk

kuisioner adalah

Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan

Pertanayaan jangan samar-samar

Hindari pertanyaan yang bias

Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian

Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal

dengan dua kategori yaitu positif atau negatif

(Mardapi 2011)

2 Observasi langsung

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara

langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan

antara lain

a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom

jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai

atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak

Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus

Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya

jumlah jawaban yadan tidak x 100

Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau

pedoman perubahan perilaku

Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada

Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak

subyektif

b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran

Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau

mengukur sikap responden

Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan

terlibat dalam suatu kegiatan

16

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 9: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

Kesenjangan pelayanan kesehatan

evaluasi

Pentingnya konsumsi vitamin A SPM vitamin A 90

SPM pemerintah

Indikator

Kendala yang ditentukan

SPM vitamin A 70

Program pemerintah

Instrument perubahan perilaku

Jenis Tujuan Manfaat

Pembuatan kegiatan

Hal yang perlu diperhatiakn MediaTahapan

Sasaran dkkPerubahan perilaku

Peningkatan SDM

Target SDM tercapai

G HIPOTESIS

1 Hipotesis DK1

9

Dampak kekurangan Vitamin A

Program pemberian kapsul vitamin A

Hal yang diperhatikan Langkah langkah

Program efektif

Instrument perubahan perilaku

EVALUASI

Indikator

Target SPM 85

Pentingnya Vitamin A

sasaran

Kapsul

Waktu

bayi

6-11 bulan

12-59 bulan

Ibu nifas

Biru (100rb IU)

Merah (200 rb IU)

Agustus

Februari

Media

Sosiolisasi

FGD

Perubahan perilaku

INPUT

PROSES

OUTPUT

2 Hipotesis DK2

10

I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A

Jawaban

Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang

dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi

Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit

yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang

(Nadya 2009)

Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak

hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A

(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A

sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup

berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan

kematian pada balita

(Depkes RI 2009)

Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan

paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan

balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada

bayi

(WHO2011)

Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena

- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu

menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah

- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A

- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi

kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit

sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak

buruk

(IPHN 2008)

B dampak tidak diberikan vitamin A

Jawaban

- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh

berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-

organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi

11

gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan

dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl

- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya

kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan

kebutaan

(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)

- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan

menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi

saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan

tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus

xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada

menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia

(Depkes RI 2003)

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

a tujuan SPM

- meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik indonesia

(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)

b Manfaat standar pelayanan minimal

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu

pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan

pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban

penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

12

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

(Siriyei 2013)

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

(kemenkes 2003)

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

(Dinas kesehatan prov jateng2011)

c Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

(Kemenkes RI 2003)

- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita

(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi

Jawaban

A Indikator input

1 Logistik

Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan

kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan

2 SDM

Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan

tokoh agama

3 Dana operasional

Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan

suplementasi vitamin A

4 Sarana dan prasarana

13

Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

suplementasi vitamin A

B Indikator proses

1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A

2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai

- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali

- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali

3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan

Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data

jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang

dilaporkan ke posyandu adalah

- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak

baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti

Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)

- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan

direkapitulasi dalam buku bantu

- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus

dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada

- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan

lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa

- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas

4 Ketepatan jadwal sosialisasi

Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan

menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan

vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari

H pemberian kapsul vitamin A

5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan

pemantauan wilayah ssetempat

C Indikator output

Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

(Depkes RI 2009)

4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

14

Jawaban

Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode

pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain

1 Survey

Kuesioner the activities and skills profile

Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja

Sasaran tiap individu kader bersifat self report

Langkah - langkah penggunaan

Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring

Kelebihan

Lebih akurat valid reliable

Kelemahan

Skoring masih kuantitatif

Sedikit bias

Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih

Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan

perilaku

Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga

mempengaruhi jawaban

Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam

kuesioner

Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap

materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader

terhadap materi penyuluhan

Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan

Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri

mereka sendiri

Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu

dari kader

Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi

moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan

laporan diri melalui kuisoner

Skala pengukuran instrumen

Skala thorstone

15

Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang

paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1

Skala likert

Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak

setuju dan sangat tidak setuju

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk

kuisioner adalah

Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan

Pertanayaan jangan samar-samar

Hindari pertanyaan yang bias

Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian

Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal

dengan dua kategori yaitu positif atau negatif

(Mardapi 2011)

2 Observasi langsung

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara

langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan

antara lain

a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom

jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai

atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak

Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus

Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya

jumlah jawaban yadan tidak x 100

Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau

pedoman perubahan perilaku

Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada

Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak

subyektif

b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran

Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau

mengukur sikap responden

Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan

terlibat dalam suatu kegiatan

16

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 10: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

Dampak kekurangan Vitamin A

Program pemberian kapsul vitamin A

Hal yang diperhatikan Langkah langkah

Program efektif

Instrument perubahan perilaku

EVALUASI

Indikator

Target SPM 85

Pentingnya Vitamin A

sasaran

Kapsul

Waktu

bayi

6-11 bulan

12-59 bulan

Ibu nifas

Biru (100rb IU)

Merah (200 rb IU)

Agustus

Februari

Media

Sosiolisasi

FGD

Perubahan perilaku

INPUT

PROSES

OUTPUT

2 Hipotesis DK2

10

I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A

Jawaban

Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang

dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi

Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit

yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang

(Nadya 2009)

Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak

hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A

(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A

sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup

berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan

kematian pada balita

(Depkes RI 2009)

Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan

paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan

balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada

bayi

(WHO2011)

Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena

- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu

menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah

- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A

- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi

kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit

sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak

buruk

(IPHN 2008)

B dampak tidak diberikan vitamin A

Jawaban

- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh

berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-

organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi

11

gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan

dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl

- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya

kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan

kebutaan

(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)

- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan

menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi

saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan

tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus

xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada

menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia

(Depkes RI 2003)

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

a tujuan SPM

- meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik indonesia

(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)

b Manfaat standar pelayanan minimal

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu

pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan

pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban

penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

12

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

(Siriyei 2013)

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

(kemenkes 2003)

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

(Dinas kesehatan prov jateng2011)

c Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

(Kemenkes RI 2003)

- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita

(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi

Jawaban

A Indikator input

1 Logistik

Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan

kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan

2 SDM

Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan

tokoh agama

3 Dana operasional

Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan

suplementasi vitamin A

4 Sarana dan prasarana

13

Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

suplementasi vitamin A

B Indikator proses

1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A

2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai

- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali

- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali

3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan

Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data

jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang

dilaporkan ke posyandu adalah

- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak

baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti

Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)

- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan

direkapitulasi dalam buku bantu

- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus

dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada

- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan

lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa

- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas

4 Ketepatan jadwal sosialisasi

Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan

menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan

vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari

H pemberian kapsul vitamin A

5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan

pemantauan wilayah ssetempat

C Indikator output

Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

(Depkes RI 2009)

4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

14

Jawaban

Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode

pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain

1 Survey

Kuesioner the activities and skills profile

Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja

Sasaran tiap individu kader bersifat self report

Langkah - langkah penggunaan

Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring

Kelebihan

Lebih akurat valid reliable

Kelemahan

Skoring masih kuantitatif

Sedikit bias

Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih

Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan

perilaku

Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga

mempengaruhi jawaban

Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam

kuesioner

Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap

materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader

terhadap materi penyuluhan

Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan

Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri

mereka sendiri

Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu

dari kader

Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi

moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan

laporan diri melalui kuisoner

Skala pengukuran instrumen

Skala thorstone

15

Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang

paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1

Skala likert

Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak

setuju dan sangat tidak setuju

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk

kuisioner adalah

Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan

Pertanayaan jangan samar-samar

Hindari pertanyaan yang bias

Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian

Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal

dengan dua kategori yaitu positif atau negatif

(Mardapi 2011)

2 Observasi langsung

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara

langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan

antara lain

a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom

jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai

atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak

Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus

Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya

jumlah jawaban yadan tidak x 100

Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau

pedoman perubahan perilaku

Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada

Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak

subyektif

b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran

Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau

mengukur sikap responden

Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan

terlibat dalam suatu kegiatan

16

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 11: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

I PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE

1 A Pentingnya pemberian kapsul vitamin A

Jawaban

Untuk perkembangan dan pertumbuhan vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang

dan sel epitel yang berguna dalam pembentukan email pada gigi

Fungsi kekebalan yaitu dapat meningkatkan respon antibody yang bergantung pada limfosit

yg berperan sebagai kekebalan tubuh seseorang

(Nadya 2009)

Suplementasi kapsul vitamin A tidak pada anak usia 6-59 bulan dan ibu nifas bertujuan tidak

hanya untuk pencegahan kebutaan tetapi juga untuk penanggulangan kekurangan vitamin A

(KVA) Penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa pemberian kapsul vitamin A

sebanyak 2 kali setahun pada balita merupakan salah satu intervensi kesehatan yang cukup

berpengaruh bagi pencegahan KVA dan kebutaan serta penurunan kejadian kesakitan dan

kematian pada balita

(Depkes RI 2009)

Menurut WHO 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A dan

paling banyak terjadi di Afrika dan Asia Tenggar dan kebutuhan vitamin A pada bayi dan

balita meningkat karena digunakan untuk pertumbuhan dan melawan penyakit infeksi pada

bayi

(WHO2011)

Menurut IPHN suplementasi kapsul vitamin A penting karena

- Biasanya ibu saat hami kekurangan vitamin A sehingga pada saat menyusui ibu

menghasilkan ASI dengan konsentrasi vitamin A rendah

- Selama pemberian ASI ibu mengkonsumsi rendah sumber vitamin A

- Di Negara Negara berkembang yang miskin bayi dan balita sering sakit hal ini terjadi

kerika nafsu makan rendah asupan makan rendag malabsorbsi infeksi parasit

sehingga meningkatkan katabolisme yang menyebabkan status vitamin A pada anak

buruk

(IPHN 2008)

B dampak tidak diberikan vitamin A

Jawaban

- Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi dimana simpanan Vitamin A dalam tubuh

berkurang diaman ada kelainan sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-

organ seluruh tubuh termasuk paru-paru usus mata dan organ lain akan tetapi

11

gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan

dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl

- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya

kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan

kebutaan

(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)

- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan

menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi

saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan

tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus

xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada

menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia

(Depkes RI 2003)

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

a tujuan SPM

- meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik indonesia

(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)

b Manfaat standar pelayanan minimal

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu

pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan

pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban

penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

12

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

(Siriyei 2013)

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

(kemenkes 2003)

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

(Dinas kesehatan prov jateng2011)

c Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

(Kemenkes RI 2003)

- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita

(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi

Jawaban

A Indikator input

1 Logistik

Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan

kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan

2 SDM

Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan

tokoh agama

3 Dana operasional

Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan

suplementasi vitamin A

4 Sarana dan prasarana

13

Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

suplementasi vitamin A

B Indikator proses

1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A

2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai

- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali

- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali

3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan

Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data

jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang

dilaporkan ke posyandu adalah

- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak

baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti

Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)

- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan

direkapitulasi dalam buku bantu

- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus

dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada

- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan

lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa

- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas

4 Ketepatan jadwal sosialisasi

Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan

menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan

vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari

H pemberian kapsul vitamin A

5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan

pemantauan wilayah ssetempat

C Indikator output

Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

(Depkes RI 2009)

4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

14

Jawaban

Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode

pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain

1 Survey

Kuesioner the activities and skills profile

Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja

Sasaran tiap individu kader bersifat self report

Langkah - langkah penggunaan

Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring

Kelebihan

Lebih akurat valid reliable

Kelemahan

Skoring masih kuantitatif

Sedikit bias

Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih

Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan

perilaku

Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga

mempengaruhi jawaban

Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam

kuesioner

Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap

materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader

terhadap materi penyuluhan

Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan

Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri

mereka sendiri

Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu

dari kader

Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi

moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan

laporan diri melalui kuisoner

Skala pengukuran instrumen

Skala thorstone

15

Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang

paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1

Skala likert

Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak

setuju dan sangat tidak setuju

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk

kuisioner adalah

Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan

Pertanayaan jangan samar-samar

Hindari pertanyaan yang bias

Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian

Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal

dengan dua kategori yaitu positif atau negatif

(Mardapi 2011)

2 Observasi langsung

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara

langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan

antara lain

a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom

jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai

atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak

Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus

Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya

jumlah jawaban yadan tidak x 100

Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau

pedoman perubahan perilaku

Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada

Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak

subyektif

b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran

Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau

mengukur sikap responden

Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan

terlibat dalam suatu kegiatan

16

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 12: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

gambaran yang karakteristik langsung terlihat pada mataKeadaan ini ditunjukan

dengan kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 microgdl

- Xerophtalmia gangguan pada mata akibat kekurangan vitamin A termasuk terjadinya

kelainan anatomi bola mata dan gangguan fungsi sel retina yang dapat menyebabkan

kebutaan

(Depkes 2009) (Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xerophtalmia 2003)

- Karena tidak diberikannya vitamin A maka dalam kurun waktu beberapa lama akan

menderita KVA yang kedepannya balita tersebut akan sangat mudah terserang infeksi

saluran pernafasan akut campak cacar air diare dan infeksi lainnya karena daya tahan

tubuh yang menurun selain itu dapat menimbulkan atau meningkatkan kasus

xeroftalmia yang nantinya berujung pada kebutaan seumur hidup dan bermuara pada

menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia

(Depkes RI 2003)

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM yang ditetapkan oleh Depkes RI

Jawaban

a tujuan SPM

- meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

( Peraturan Gubernur Jakarta 2014)

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik indonesia

(Dinas kesehatan provinsi jateng 2011)

b Manfaat standar pelayanan minimal

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu

pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan

pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban

penyelenggaraan standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

(Kepmenkes No 828Menkes SKIX2008)

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

12

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

(Siriyei 2013)

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

(kemenkes 2003)

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

(Dinas kesehatan prov jateng2011)

c Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

(Kemenkes RI 2003)

- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita

(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi

Jawaban

A Indikator input

1 Logistik

Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan

kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan

2 SDM

Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan

tokoh agama

3 Dana operasional

Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan

suplementasi vitamin A

4 Sarana dan prasarana

13

Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

suplementasi vitamin A

B Indikator proses

1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A

2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai

- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali

- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali

3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan

Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data

jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang

dilaporkan ke posyandu adalah

- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak

baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti

Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)

- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan

direkapitulasi dalam buku bantu

- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus

dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada

- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan

lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa

- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas

4 Ketepatan jadwal sosialisasi

Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan

menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan

vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari

H pemberian kapsul vitamin A

5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan

pemantauan wilayah ssetempat

C Indikator output

Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

(Depkes RI 2009)

4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

14

Jawaban

Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode

pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain

1 Survey

Kuesioner the activities and skills profile

Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja

Sasaran tiap individu kader bersifat self report

Langkah - langkah penggunaan

Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring

Kelebihan

Lebih akurat valid reliable

Kelemahan

Skoring masih kuantitatif

Sedikit bias

Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih

Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan

perilaku

Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga

mempengaruhi jawaban

Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam

kuesioner

Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap

materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader

terhadap materi penyuluhan

Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan

Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri

mereka sendiri

Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu

dari kader

Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi

moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan

laporan diri melalui kuisoner

Skala pengukuran instrumen

Skala thorstone

15

Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang

paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1

Skala likert

Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak

setuju dan sangat tidak setuju

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk

kuisioner adalah

Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan

Pertanayaan jangan samar-samar

Hindari pertanyaan yang bias

Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian

Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal

dengan dua kategori yaitu positif atau negatif

(Mardapi 2011)

2 Observasi langsung

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara

langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan

antara lain

a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom

jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai

atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak

Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus

Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya

jumlah jawaban yadan tidak x 100

Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau

pedoman perubahan perilaku

Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada

Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak

subyektif

b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran

Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau

mengukur sikap responden

Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan

terlibat dalam suatu kegiatan

16

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 13: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

(Siriyei 2013)

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

(kemenkes 2003)

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

(Dinas kesehatan prov jateng2011)

c Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

(Kemenkes RI 2003)

- rumus perhitungan cakupan pelayanan kesehatan anak balita

(Variabel dan Indikator Program Gizi dan KIA)

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi

Jawaban

A Indikator input

1 Logistik

Diperoleh dari jumlah dan ketersediaan kapsul vitamin A di setiap tempat pelayanan

kesehatan dengan menggunakan formulir pencatatan - pelaporan

2 SDM

Mengevaluasi kinerja petugas kesehatan dan peranan aparat desa seperti kader dan

tokoh agama

3 Dana operasional

Mengevaluasi berapa biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan

suplementasi vitamin A

4 Sarana dan prasarana

13

Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

suplementasi vitamin A

B Indikator proses

1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A

2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai

- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali

- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali

3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan

Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data

jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang

dilaporkan ke posyandu adalah

- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak

baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti

Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)

- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan

direkapitulasi dalam buku bantu

- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus

dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada

- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan

lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa

- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas

4 Ketepatan jadwal sosialisasi

Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan

menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan

vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari

H pemberian kapsul vitamin A

5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan

pemantauan wilayah ssetempat

C Indikator output

Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

(Depkes RI 2009)

4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

14

Jawaban

Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode

pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain

1 Survey

Kuesioner the activities and skills profile

Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja

Sasaran tiap individu kader bersifat self report

Langkah - langkah penggunaan

Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring

Kelebihan

Lebih akurat valid reliable

Kelemahan

Skoring masih kuantitatif

Sedikit bias

Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih

Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan

perilaku

Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga

mempengaruhi jawaban

Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam

kuesioner

Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap

materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader

terhadap materi penyuluhan

Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan

Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri

mereka sendiri

Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu

dari kader

Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi

moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan

laporan diri melalui kuisoner

Skala pengukuran instrumen

Skala thorstone

15

Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang

paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1

Skala likert

Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak

setuju dan sangat tidak setuju

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk

kuisioner adalah

Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan

Pertanayaan jangan samar-samar

Hindari pertanyaan yang bias

Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian

Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal

dengan dua kategori yaitu positif atau negatif

(Mardapi 2011)

2 Observasi langsung

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara

langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan

antara lain

a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom

jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai

atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak

Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus

Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya

jumlah jawaban yadan tidak x 100

Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau

pedoman perubahan perilaku

Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada

Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak

subyektif

b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran

Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau

mengukur sikap responden

Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan

terlibat dalam suatu kegiatan

16

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 14: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

Apa saja sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

suplementasi vitamin A

B Indikator proses

1 Jumlah sasaran yang datang dan menerima pemberian vitamin A

2 Ketepatan sasaran menerima dosis yang sesuai

- 100000 IU (warna biru) untuk bayi 6-11 bulan diberikan 1 kali

- 200000 IU (warna merah) untuk anak balita 12-59 bulan diberikan 2 kali

3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan

Data utama yang harus dicantumkan adalah data jumlah sasaran program data

jumlah yang menerima kapsul vitamin A dan cakupan kapsul vitamin A Data yang

dilaporkan ke posyandu adalah

- Setiap posyandu melakukan registrasi semua bayi umur 6-11 bulan dan anak

baita umur 12-59 bulan hasilnya dicatat pada buku register yang ada seperti

Register Penimbangan Balita atau Sistem Informasi Posyandu (SIP)

- Setiap pemberian kapsul vitamin A dicatat pada KMS buku KIA dan

direkapitulasi dalam buku bantu

- Setiap pemberian kapsul vitamin A yang dilakukan melalui sweeping juga harus

dicatat pada buku pencatatan kegiatan yang ada

- Pencatatan di semua posyandu dan di luar posyandu seperti TK PAUD dan

lain-lain direkapitulasi untuk memperoleh cakupan tingkat desa

- Hasil rekapitulasi pemberian vitamin A setiap desa dilaporkan ke puskesmas

4 Ketepatan jadwal sosialisasi

Sosialisasi suplementasi vitamin A dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan

menjelang bulan vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan

vitamin A 1 hari menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari

H pemberian kapsul vitamin A

5 Koordinasi daam pencatatan pelaporan dan umpan balik dalam melakukan

pemantauan wilayah ssetempat

C Indikator output

Cakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

(Depkes RI 2009)

4 a Jenis instrument pengukuran perubahan perilaku

14

Jawaban

Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode

pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain

1 Survey

Kuesioner the activities and skills profile

Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja

Sasaran tiap individu kader bersifat self report

Langkah - langkah penggunaan

Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring

Kelebihan

Lebih akurat valid reliable

Kelemahan

Skoring masih kuantitatif

Sedikit bias

Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih

Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan

perilaku

Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga

mempengaruhi jawaban

Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam

kuesioner

Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap

materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader

terhadap materi penyuluhan

Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan

Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri

mereka sendiri

Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu

dari kader

Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi

moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan

laporan diri melalui kuisoner

Skala pengukuran instrumen

Skala thorstone

15

Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang

paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1

Skala likert

Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak

setuju dan sangat tidak setuju

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk

kuisioner adalah

Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan

Pertanayaan jangan samar-samar

Hindari pertanyaan yang bias

Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian

Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal

dengan dua kategori yaitu positif atau negatif

(Mardapi 2011)

2 Observasi langsung

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara

langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan

antara lain

a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom

jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai

atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak

Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus

Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya

jumlah jawaban yadan tidak x 100

Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau

pedoman perubahan perilaku

Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada

Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak

subyektif

b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran

Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau

mengukur sikap responden

Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan

terlibat dalam suatu kegiatan

16

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 15: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

Jawaban

Instrument pengukuran perubahan perilaku yang digunakan tergantung kepada metode

pengukuran yang digunakan Metodenya antara lain

1 Survey

Kuesioner the activities and skills profile

Tujuan mengukur status fungsional dan penggunaan skill individu saat bekerja

Sasaran tiap individu kader bersifat self report

Langkah - langkah penggunaan

Sudah terstandar tinggal mengisi selanjutnya dilakukan skoring

Kelebihan

Lebih akurat valid reliable

Kelemahan

Skoring masih kuantitatif

Sedikit bias

Dibutuhkan skoring yg berkualitas dan terlatih

Apabila individu tdk menjawab pertanyaan maka tidak diketahui perubahan

perilaku

Apabila pertanyaannya banyak dapat menimbulkan kejenuhan sehingga

mempengaruhi jawaban

Komponen hal ndash hal afektif yg harus diukur dari perubahan perilaku yang ada dalam

kuesioner

Minat bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang minat kader terhadap

materi penyuluhan yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan minat kader

terhadap materi penyuluhan

Sikap untuk mengetahu sikap kader terhadap kegiatan penyuluhan

Konsep diri dimaksudkan agar kader mengetahui kelemahan dan kelebihan diri

mereka sendiri

Nilai dan keyakinan bertujuan untuk mengungkapkan nilai dan keyakinan indivdu

dari kader

Moral bertujuan untuk mengungkap atau mengetahui moral individu Informasi

moral seseorang diperoleh melalui pengamatan perbuatan yang ditampilkan dan

laporan diri melalui kuisoner

Skala pengukuran instrumen

Skala thorstone

15

Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang

paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1

Skala likert

Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak

setuju dan sangat tidak setuju

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk

kuisioner adalah

Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan

Pertanayaan jangan samar-samar

Hindari pertanyaan yang bias

Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian

Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal

dengan dua kategori yaitu positif atau negatif

(Mardapi 2011)

2 Observasi langsung

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara

langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan

antara lain

a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom

jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai

atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak

Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus

Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya

jumlah jawaban yadan tidak x 100

Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau

pedoman perubahan perilaku

Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada

Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak

subyektif

b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran

Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau

mengukur sikap responden

Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan

terlibat dalam suatu kegiatan

16

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 16: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

Skala thurstone terdir dari tujuh kategori untuk menggambarkan minat yang

paling banyak bernilai 7 dan yang paling kecil bernilai 1

Skala likert

Skala likert terdiri dari empat kategori yang berisi sangat setuju setuju tidak

setuju dan sangat tidak setuju

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kata- kata untuk

kuisioner adalah

Gunakan kata-kata yang sederhana sesuai dengan tngkat pendidikan

Pertanayaan jangan samar-samar

Hindari pertanyaan yang bias

Hindari pertanyaan hipotetikal atau pengandaian

Interpretasi kuesioner penafsiran hasil pengukuran menggunakan distribus normal

dengan dua kategori yaitu positif atau negatif

(Mardapi 2011)

2 Observasi langsung

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamat melihat dan menilai secara

langsung perilaku yang dilakukan oleh sasaran yang dinilai Instrument yang digunakan

antara lain

a Checklist checklist berisi indikator-indikator pedoman observasi yang berisi kolom

jawaban ya atau tidak Pengamat melihat perilaku sasaran apakah perilakunya sesuai

atau tidak dengan pedoman kemudian mencentang kolom check ya atau tidak

Tingkat kepatuhan pengamat dapat dinilai dengan rumus

Tingkat kepatuhan = jumlah jawaban ya

jumlah jawaban yadan tidak x 100

Apabila tingkat kepatuhan bernilai gt80 berarti telah memenuhi standar atau

pedoman perubahan perilaku

Kelebihan instrument checklist pengamat dapat mengamati realitas yang ada

Kekurangan instrument checklist membutuhkan pengamat yang ahli dan tidak

subyektif

b Participation chart digunakan untuk melihat keterlibatan dan tingkat partisipasi

dalam suatu kegiatan Instrument ini lebih menilai kehadiran dan partisipasi sasaran

Kelebihan participation chart sangat baik untuk mengamati kegiatan atau

mengukur sikap responden

Kekurangan participation chart tidak dapat memberikan informasi mengenai alasan

terlibat dalam suatu kegiatan

16

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 17: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

(Moerdiyanto 2011)

a KMS (kartu Menuju Sehat) = merupakan alat sederhana yang digunakan untuk

mencatat dan memantau kesehatan dan pertumbuhan anak juga berisi catatan

penting individu tentang identitas balita imunisasi dan pemberian kapsul

vitamin A

(DEPKES RI 2006)

b Buku Register = Setiap posyandu melakukan registrasi semua balita 12-59 bulan

hasilnya dicatat dalam buku register seperti buku sistem informasi posyandu

c Buku bantu = Untuk merekapitulasi setiap pemberian kapsul vitamin A yang

telah dicatat di KMS

(DEPKES RI 2009)

d Kuesioner = Pertanyaan mengenai vitamin A bertujuan untuk mengumpulkan

informasi cakupan kapsul vitamin A

(Riskesdas2007)

b Instrumen yang sesuai untuk mengukur perubahan perilaku

Jawaban

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

(Notoadmodjo 2007)

5 Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

Jawaban

1 Sasaran

Sasaran langsung Ibu yang mempunyai balita usia 6-59 bulan

Sasaran tidak langsung

1 Tokoh agama tokoh masyarakat dan organisasi masyarakat

2 Pemegang kebijakan (bupatiwalikota camat kepala desalurah) dan legislatif

3 Petugas kesehatan

(Depkes RI 2009)

17

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 18: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

Sasaran (karakteristik)

Tingkat pendidikan terkait teknik penyampaian metode dan tingkat kesulitan dari

bahasa yang digunakan

Jumlah sasaran apakah kegiatan yang direncanakan digunakan untuk massa

kelompok atau individu

Adat istiadat daerah setempat

(Supariasa 2012)

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat yang dapat digunakan

Pelayanan kesehatan Posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai

pengobatan dan sarana kesehatan lain

Organisasi masyarakat Karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dan

lain-lain

(Depkes RI 2009)

3 Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara rutinberkala 1 bulan menjelang bulan

vitamin A (bulan Januari dan Juli) beberapa harii menjelang bulan vitamin A 1 hari

menjelang hari posyandupendistribusian vitamin A dan pada hari H pemberian kapsul

vitamin A

(Depkes RI 2009)

4 Kegiatan

- Adanya informasi awal mengenai peserta sasaran edukasi sehingga tenaga penyuluh

mampu membuat strategi dan materi penyuluhan yang sesuai

- Penentuan jenis kegiatan yang sesuai kebutuhan peserta

- Peningkatan kegiatan kemitraan dan koordinasi lintas sector dalam mensukseskan

kegiatan

- Pemanatauan jumlah partisipasi peserta

(BPJS 2014)

5 Media

- Memastikan kontinuitas materi media pemilihan jenis dan penetapan jumlah

pencetakan

- Penyusunan konten materi edukasi sesuai segmentasi dan kebutuhan peserta

- Proses pengadaan media harus sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa yang

berlaku

18

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 19: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

(BPJS 2014)

6 Lain ndash lain

Bagaimana cara memberikan bantuan teknis

yaitu tentang cara mengawasi kegiatan sehari-hari yng dilakukan masyarakat apakah

sudah sesuai dengan target dalam melakukan kegiatan tersbut Tujuannya untuk

meningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan

(Depkes 2009)

6 Kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

Jawaban

Sosialisasi merupakan bagian yang penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang

efektif Sosialisasi memberikan kontribusi yang penting untuk terciptanya mobilisasi dan

partisipasi yang efektif dalam masyarakat Penyebarluasan informasi khususnya tentang

vitamin A dan program suplementasi vitamin A perlu dilakukan sebelum bulan kapsul

dengan tujuan untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A Sarana yang dapat

digunakan adalah antara lain pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes

poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain Adapun organisasi

yang dapat digunakan antara lain meliputi PKK karang taruna organisasi wanita organisasi

keagamaan dll

a sosialisasi rutin berkala

- formal informal seminar penyuluhan rutin

- penyebaran stiker poster leafet dan media lain

- menyisipkan kegiatan pada organisasi di masyarakat

b sosialisasi periodik

- 1 bulan menjelang bulan vitamin A = pasang spanduk pemberitahuan tempat distribusi

vitamin A melalui radiopertemuan dengan aparatunsur desa

- berapa hari menjelang hari H = publikasi pemberdayaan peran aktif masyarakat

publikasi wilayah yang sulit terjangkau

- menjelang pendistribusian vitamin A= pemberdayaan aktif pengumuman masal

( depkes RI2009)

Kegiatan mendorong perubahan perilaku kesehatan dibedakan menjadi 3 jenis

a Menggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan misalnya dengan

peraturanundang-undang yang harus dipatuhi masyarakatt Dengan cara ini perubahan

19

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 20: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

perilakunya cepat tapi tidak berlangsung lama karena bukan berdasarkan keinginan

sendiri

b Pemberian informasi yang diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat

dapat menimbulkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku benar sesuai

pengetahuan Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu lama tetapi perubahan

yang dicapai akan bersifat menetap

c Diskusi partisipatif di mana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya 1 arah

tetapi dilakukan secara partisipatif Dengan cara ini perubahan membutuhkan waktu

yang lebih lama dari kedua cara yang telah disebut sebelumnya tetapi akan lebih

mantap dan mendalam

(Nugroho dan Arsad 2008)

Kegiatan lomba disukai oleh seluruh kalangan Lomba aata kompetisi yang dikelola dengan

baik akan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas karena memunculkan hiburan

Lomba juga dapat membantu penyebarluasan pesan dengan lebih cepat karena melibatkan

banyak orang dan memicu perubahan perilaku Hadiah diperlukan sebagai daya tarik lomba

Seringkali lomba endorong masyarakat memberkan kontribusi dan usaha yang jauh lebih

besar daripada nilai hadiah yang diperebutkan

Namun hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah adanya diskusi dengan masyarakat

mengenai kriteria penilaian siapa yang cukup adil menadi juri lomba berapa lamamasa

lomba frekuensi penilaian wilayah lomba (antar RT atau RW) dan bagaimana keberlanjutan

perilaku setelah lomba selesai

(Corps 2010)

Menggunakan diskusi kelompok terarah (FGD)

dalam metode ini menyediakan informasi yang kontekstual menyangkut berbagai perilaku

pemberian makanan pengasuhan anak kebersihan dan mencari pelayanan kesehatan

Tips untuk mengadakan diskusi kelompok terarah (FGD)

pilihlah lokasi informal

ciptakan suasana yang menyenangkan

hormati berbagai idekepercayaandan nilai-nilai kelompok

dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan terhadap respon peserta

berikan dorongan kepada semua orang untuk berpartisipasi dalam diskusi

observasi dan waspada terhadap tingkat kenyamanan ketidak nyamanan peserta

jangan biarkan diskusi didominasi oleh satu orang

20

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 21: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

pastikan semua orang dapat mengungkapkan ide mereka

Pertanyaan dalam FGD meliputi pertanyaan tentang

perilaku pemberian kapsul vitamin A rarr pentingnya vitamin A untuk anak

perilaku pengasuhan

perilaku pencarian pelayanan kesehatan rarr misal tentang penyakit yang ditakutkan

(Positive Deviance amp Health 2004)

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan persentase

cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi kegiatan sosialisasi

dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal ndash hal yang diuraikan oleh

depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti pelayanan kesehatan meliputi

posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik swasta balai pengobatan dan sarana

kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti PKK karang taruna organisasi wanita

organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami akan merancang sebuah rangkaian kegiatan

yang menarik untuk proses sosialisasi kepada masyarakat seperti acara nonton bareng

dilanjutkan dengan fgd wisata balita sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 a Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Jawaban

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

21

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 22: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

(saifudin 2007)

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

(depkes RI 2004)

b Media yang digunakan program tersebut

Jawaban

media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

(depkes RI2009)

22

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 23: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

A KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KESIMPULAN

1 Pentingnya pemberian kapsul vitamin A - Untuk perkembangan dan pertumbuhan- Untuk meningkatkan respon antibody- Karena 19 juta ibu hamil dan 190 juta balita mengalami defisiensi vitamin A

Dampak tidak diberikan vitamin A - KVA- Xerophtalmia- Mudah terserang penyakit infeksi

2 Tujuan dan manfaat SPM serta target SPM - meningkatkan kualitas pelayanan public

- memberikan kepastian kepada penerima pelayanan

- memberikan perlindungan kepada penyelenggara pelayanan

- Bertujuan agar kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam

kerangka negara kesatuan republik Indonesia

Manfaat SPM

- Mengurangii kesenjangan pelayanan kesehatan antar daerah

- Sebagai alat pemerintah pusat dan daerah untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata (Pusdiklat-aparaturkes)

- Memberikan panduan kepada daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan

dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan

standart pelayanan minimal bidang kesehatan di KabupatenKota

- Untuk mengurangi kesenjangan pelayanan kesehatanDengan adanya pemenuhan

pelayanan kesehatan yang paling mendasar dan esensial pada tingkat yang paling

minimal secara nasional diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pelayanan

kesehatan

- Kebutuhan dasar masyarakat akan kesehatan terpenuhi sehingga terwujudlah taraf

kesejahteraan masyarakat yang meningkat

- Bagi pemerintah daerah SPM dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam penentuan

biaya yang diperlukan untuk menyediakan pelayanan untuk yang diperlukan oleh

masyarakat

Target SPM

- cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun sebesar 90 untuk tahun

2010

23

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 24: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

- Pada anak 6-59 bulan tahun 2012 80 2013 83 2014 85

3 Indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk bahan evaluasi a Indicator input

1 Logistik2 SDM3 Dana operasional4 Sarana dan prasarana

b Indicator proses1 Jumlah sasaran2 Ketepatan sasaran3 Ketepatan pencatatan dan pelaporan4 Ketepatan jadwal sosialisasi5 Koordinasi dalam pencatatan pelaporan dan umpan balik

c Indicator outputCakupan suplementasi kapsul vitamin A sesuai sasaran pemberian kapsul

4 Jenis instrument perubahan perilaku 1 Metode survey menggunakan kuisioner the activities dan skills profile2 Observasi langsung check list participation chart3 KMS4 Buku register5 Buku bantu6 Kuisioner

Instrument yang sesuai

Teknik skala yang dapat digunakan adalah teknik skala guttman Yang merupakan skala yang

bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban yan tegas seperti ya dan tidak

positif dan negative setuju dan tidak setuju benar dan salah Pada umumnya dibuat seperti

checklist dengan interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan salah nilainya 0 dan

analisana dapat dilakukan seperti skala likert

5 Yang perlu diperhatikan dalam membuat desain kegiatan

1 Sasaran baik langsung maupun tidak langsung

2 Lokasi atau sarana pelayanan dan organisasi masyarakat

3 Waktu pelaksanaan

4 Kegiatan

5 Media

6 Lain - lain

6 Kegiatan yang efektif untk mengubah perilaku pemberian kapsul vitamin A dalam

meningkatkan SPM

- Sosialisasi baik rutinberkala atau periodic

24

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 25: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

- Kegiatan lomba

- Fgd

Dalam skenario ini kami berpanduan pada depkes bahwa kegiatan yang efektif untuk

perubahan perilaku adalah berupa sosialisasi Namun dalam rangka meningkatkan

persentase cakupan balita yang mendapat kapsul vitamin A kami akan memodifikasi

kegiatan sosialisasi dengan kegiatan yang lebih menarik dengan mempertimbangkan hal

ndash hal yang diuraikan oleh depkes yaitu dengan memanfaatkan sarana yang ada seperti

pelayanan kesehatan meliputi posyandu puskesmas polindes poskesdes praktik

swasta balai pengobatan dan sarana kesehatan lain serta organisasi yang ada seperti

PKK karang taruna organisasi wanita organisasi keagamaan dll Maka kelompok kami

akan merancang sebuah rangkaian kegiatan yang menarik untuk proses sosialisasi

kepada masyarakat seperti acara nonton bareng dilanjutkan dengan fgd wisata balita

sehat pasar murah acara berbagai lomba dan lain ndash lain

7 Tahapan dalam membuat program suatu kegiatan

Tahapan program

pada tahapan Perencanaan

bagian dari system administrasi

dilakukan terus menerus dan berkesinambungan

berorientasi pada masa depan

mampu menyelesaikan masalah

mempunyai tujuan atau kesesuaian dengan tujuan

bersifat mampu kelola

tahap Identifikasi masalah

penentuan besarnya masalah

luas dan kondisi populasi yang ingin diperbaiki

kelebihan dan kekurangan perubahan yang ingin diselesaikan

relevan dan realitas

Penyusunan rencana

alternative program

target

biaya

Tahap pelaksanaan

prosedur oprasional kegiatan ( agar kegiatan sesuai rencana)

25

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 26: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

Tahap evaluasi

apakah rencana sudah dilaksanakan

tujuan sudah tercapai

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

apakah kebijakanprogram berjalan secara efektif

Langkah-langkah membuat program kesehatan (pemberian kapsul vitamin A)

pendataan sasaran balita

perencanaan kebutuhan kapsul vitamin A

pengadaan dan pendistribusian kapsul vitamin A

sweeping pemberian kapsul vitamin A

menggandakan buku pedoman dan juknis

monitoring dan evaluasi

Media yang digunakan program

Media cetak dapat berupa leaflet brosur spanduk banner poster

Media elektronik dapat berupa tv radio

Media lain dapat berupa seni tradisional

REKOMENDASI

Skenario dalam PBL minggu ini dapat menambah dan memperdalam pengetahuan mahasiswa

tentang instrument pengukuran perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat Scenario ini

juga membantu mahasiswa untuk berfikir kreatif mengenai kegiatan yang harus dilakukan di

maasyarakat untuk meningkatkan minat masyarakat dalam hal kesehatan

26

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 27: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

DAFTAR PUSTAKA

Depkes2009 Panduan manajemen supplementasi vitamin A gizi masyarakat

Panduan penyusunan kinerja pemerintah 2011 jakarta

Depkes RI 2004 Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Field Book Metode dan Media Promosi Kesehatan

Kushandajani 2004 Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Peningkatan Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah

Depkes RI 2003 Deteksi dan Tatalaksana Kasus Xeroftalmia Pedoman bagi Tenaga Kesehatan Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Depkes RI 2009 Metode dan Media Promosi Kesehatan Pusat Promosi Kesehatan Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan dalam Pencapaian PHBS Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat Departemen Kesehatan Jakarta

Kemenkes RI 2008 Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828MenkesSKIX2008 Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesahatan di KabupatenKota

Mardapi djemari 2011 Penilaian Pendidikan Karakter Universitas Negeri YogyakartaMoerdiyanto 2011 Teknik Monitoring dan Evaluasi dalam Rangka MEMPEROLEH INFORMASI

UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN Universitas Negeri YogyakartaNotoadmodjo Soekidjo 2007 Ilmu Kesehatan dan Ilmu Perilaku Jakarta Rineka Cipta

Nadya Rangi 2009 Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita tentang Pemberian Kapsul Vitamin A di Lingkungan IX kelurahan paya pasir kecamatan medan marelan Skripsi Medan Universitas Sumatera Utara

Pusdiklat Aparaturkes Desentralisasi Kesehatan Standar pelayanan minimal JakartaSupariasa I dewa nyoman 2012 Pendidikan dan Konsultasi gizi Jakarta EGCperaturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta nomor 20 tahun 2014 Jakarta

Depkes RI 2009 Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A Direktorat Bina Gizi Masyarakat

Nugroho dan Arsad Rahim Ali 2008 Perilaku Kesehatan dan Proses Perubahannya httparali2008wordpresscomperubahan-perilaku-dan-proses-perubahannyapdf Diakses tanggal 7 Maret 2015

Mercy Corps 2010 Pedoman Pelaksanaan Promosi Perubahan perilaku Berbasis Msyarakat Jakarta

BPJS 2014 Edukasi Kesehatan Jakarta Depkes RI

27

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 28: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

TIMPENYUSUN

A KETUA

RUDI NURYADI 125070307111002

B SEKRETARIS

AFRIELIA LAILY W 125070300111032

VIVIAN DEVI EKA E 125070300111043

C ANGGOTA

1 ZUNIA NGESTI R 125070300111005

2 DEWI NOORSYALI HANDAYANI 125070300111006

3 FINDY SIRATU PUTRI 125070300111012

4 RIKI SATRIA A 125070300111023

5 REDY AMUKTI 125070300111050

6 SOFIE AYU MISRINA 125070301111001

7 DESAK MADE TRISNA U 125070301111002

8 RACHMI FARICHA 125070301111005

9 MAULIDATUL KHASANAH 125070301111020

10 MONISKA DWIJANTI LUKIS 125070302111001

11 RIZKA AYU RIFDAH I 125070300111050

a FASILITATOR

Bu Catur Saptaning W

b PROSES DISKUSI

1 KEMAMPUAN FASILITATOR DALAM MEMFASILITASI

- Mampu mengarahkan mahasiswa dalam memenuhi kompetensi yang akan dicapai

- Mampu mengarahkan agar mahasiswa tidak melenceng dengan kompetensi atau

permasalahan yang terdapat dalam kasus atau pembahasan yang sebenarnya

- Mampu mengarahkan mahasiswa agar tetap fokus dalam mengikuti diskusi

2 KOMPETENSI HASIL BELAJAR YANG DICAPAI OLEH ANGGOTA DISKUSI

- Mahasiswa mampu membuat instrument pengukuran perubahan perilaku

28

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29

Page 29: Laporan Hasil Diskusi Week 3 Komunitas

- Mahasiswa mampu mendesain kegiatan yang efektif untuk mengubah perilaku pemberian

kapsul vitamin A dalam mencapai target SPM

29