Laporan Full Betol

78
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada awalnya perkembangan komputer pada tahun 1950-an, komputer berfungsi sendiri-sendiri tanpa dapat berhubung satu dengan lainnya. Baru pada akhir tahun 1960-an, Departemen Pertahanan Amerika (Departement of Defence atau disingkat DOD) mengadakan riset mengenai jaringan komputer. Jaringan komputer yang dibangun ini menggunakan metode yang mirip dengan hubungan telepon dimana komputer dapat berhubungan dengan komputer lainnya, bahkan ke suatu tempat atau Negara yang berjauhan. Kemudian DOD mendirikan lembaga riset yang bernama Advanced Research Project Agency (ARPA), kemudian diganti namanya menjadi Defence Advanced Research Project Agency (DARPA). Hasil dari proyek ini adalah ARPAnet yang sekarang disebut dengan internet yang menunjang perkembangan konsep-konsep protocol TCP/IP. ARPAnet berkembang menjadi internet yang dimulai dengan menghubungkan badan-badan pemerintah dan universitas- universitas, yang kemudian menyebar ke dunia bisnis. Jaringan Local Area Network (LAN) baru mendapat perhatian seiring semakin berkembangnya PC di tahun 1980-an. Potensi untuk saling menghubungkan komputer secara bersama-sama dapat dilaksanakan. Jaringan ini 1

Transcript of Laporan Full Betol

Page 1: Laporan Full Betol

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada awalnya perkembangan komputer pada tahun 1950-an, komputer

berfungsi sendiri-sendiri tanpa dapat berhubung satu dengan lainnya. Baru pada

akhir tahun 1960-an, Departemen Pertahanan Amerika (Departement of Defence

atau disingkat DOD) mengadakan riset mengenai jaringan komputer. Jaringan

komputer yang dibangun ini menggunakan metode yang mirip dengan hubungan

telepon dimana komputer dapat berhubungan dengan komputer lainnya, bahkan

ke suatu tempat atau Negara yang berjauhan. Kemudian DOD mendirikan

lembaga riset yang bernama Advanced Research Project Agency (ARPA),

kemudian diganti namanya menjadi Defence Advanced Research Project Agency

(DARPA). Hasil dari proyek ini adalah ARPAnet yang sekarang disebut dengan

internet yang menunjang perkembangan konsep-konsep protocol TCP/IP.

ARPAnet berkembang menjadi internet yang dimulai dengan menghubungkan

badan-badan pemerintah dan universitas-universitas, yang kemudian menyebar ke

dunia bisnis.

Jaringan Local Area Network (LAN) baru mendapat perhatian seiring

semakin berkembangnya PC di tahun 1980-an. Potensi untuk saling

menghubungkan komputer secara bersama-sama dapat dilaksanakan. Jaringan ini

kemudian dihubungkan dengan jaringan LAN lain yang berjauhan satu dengan

lainnya yang kini dikenal sebagai Wide Area Network (WAN).

PT Pupuk Iskandar Muda sebagai salah satu perusahaan Badan Usaha

Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi pupuk urea mempunyai

beberapa Departemen, yaitu: Departemen HUMAS, Departemen SDM,

Departemen Umum, Departemen Keamanan, Departemen Keuangan, Departemen

Pemasaran, Departemen Produksi dan Departemen Teknologi Informasi dan

Komunikasi, untuk peningkatan efektifitas dan efisiensi pengolahan yang

bermuara kepada percepatan pencapaian produktifitas dan sasaran perusahaan, PT

Pupuk Iskandar Muda telah membangun suatu infrastruktur jaringan komunikasi

1

Page 2: Laporan Full Betol

data berlandaskan pada teknologi jaringan komputer yang mampu

mendistribusikan data atau informasi dengan cepat dan akurat antar unit kerja

dilingkungan PT Pupuk Iskandar Muda.

Adapun sistem jaringan yan dibangun di PT Pupuk Iskandar Muda adalah

Local Area Network (LAN) dengan menggunakan ethernet. Teknologi ethernet

yang digunakan di PT Pupuk Iskandar Muda adalah Fast Ethernet. Sementara

protocol yang digunakan adalah TCP/IP. Melalui teknologi VSAT, komunikasi

data antar LAN dikantor PT Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe dengan LAN

yang berada dikantor perwakilan PT Pupuk Iskandar Muda di Jakarta dapat

dilakukan.

Dengan adanya dukungan jaringan komunikasi internal maupun eksternal,

PT Pupuk Iskandar muda memiliki sarana yang terintegrasi ke jaringan yang

cukup memadai sehingga dapat memberikan hasil yang cepat, akurat serta

terorganisir. Dari latar belakang yang telah penulis buat di atas, maka penulis

tertarik untuk mengambil topik untuk pembuatan laporan praktek kerja lapangan

dengan judul “Konfigurasi Static Routing Protocol pada WAN PT Pupuk

Iskandar Muda”.

1.2 Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang akan

dibahas adalah:

1. Bagaimana mengkonfigurasi static routing protocol pada WAN PT Pupuk

Iskandar Muda.

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kerja praktek ini adalah agar

dapat mengetahui bagaimana cara mengkonfigurasikan static routing protocol

pada WAN dimana penulis melaksanakan kerja praktek.

1.4 Manfaat penelitian

Manfaat dilaksanakannya kerja praktek di PT Pupuk Iskandar Muda itu

adalah sebagai sarana untuk melatih mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmunya

yang telah diperoleh dibangku kuliah kedalam dunia kerja, melatih kemampuan,

2

Page 3: Laporan Full Betol

disiplin, tanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan memberikan pengalaman

kerja bagi mahasiswa agar siap dalam menghadapi dunia kerja yang

sesungguhnya. Secara spesifik manfaatnya sebagai berikut:

1. Menyelesaikan salah satu syarat untuk memenuhi kurikulum Universitas

Almuslim Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika.

2. Dapat menerapkan dan membandingkan ilmu-ilmu teoritis yang diperoleh

di bangku kuliah ke dalam pekerjaan yang sebenarnya.

1.5 Batasan masalah

Untuk membatasi masalah yang dikaji, maka penulis membatasi atau

memfokuskan hanya membahas:

1. Proses konfigurasi static routing protocol pada WAN PT Pupuk Iskandar

Muda dengan mensimulasikannya menggunakan aplikasi cisco packet

tracer versi 5.3.

1.6 Sistematika Penelitian

Secara garis besar materi penulisan laporan kerja praktek ini terbagi atas 5

bab yang disPT PIMn sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab I merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,

Perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan

masalah, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Dasar teori yang dibahas dalam Bab ini adalah model OSI, model

referensi TCP/IP versi DoD, teknologi jaringan area luas (WAN), alamat

IP (IP address), subnetting, pengenalan Cisco IOS, routing IP dan

protokol routing.

BAB III GAMBARAN UMUM ORGANISASI

Bagian ini akan membahas sejarah singkat perusahaan, struktur

organisasi PT Pupuk Iskandar Muda, prestasi dan penghargaan,

3

Page 4: Laporan Full Betol

Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), tugas dan

tanggung jawab Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK).

BAB IV STUDI KASUS

Pada bab ini membahas tentang, topologi jaringan, konfigurasi router

menggunakan cisco packet tracer versi 5.3.

BAB V PENUTUP

Bab V merupakan penutup yang membahas kesimpulan dan saran-saran.

4

Page 5: Laporan Full Betol

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Model OSI

Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan

bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah

melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain.

Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-

masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model ini diciptakan

berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International Standards

Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protocol

internasional yang digunakan pada berbagai layer . Model ini disebut ISO OSI

(Open System Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi

pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem

yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya.

Gambar 2.1 Struktur layer OSI

5

Page 6: Laporan Full Betol

Model OSI memiliki tujuh layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh

layer tersebut adalah :

1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.

2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.

3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan

standar protocol internasional.

4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang

melewati interface.

5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda

tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi

jumlah layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur

jaringan tidak menjadi sulit dipakai.

2.1.1 Karakteristik Lapisan OSI

Ke tujuh lapisan dari model referensi OSI dapat dibagi ke dalam dua

kategori, yaitu lapisan atas dan lapisan bawah. Lapisan atas dari model OSI

berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya

pada software. Lapisan tertinggi (lapisan aplikasi) adalah lapisan penutup sebelum

ke pengguna (user), keduanya, pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi

proses dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi. Istilah

lapisan atas kadang-kadang digunakan untuk menunjuk ke beberapa lapisan atas

dari lapisan lapisan yang lain di model OSI.

Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data.

Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan

software. Lapisan-lapisan bawah yang lain pada umumnya hanya

diimplementasikan dalam software. Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah

lapisan penutup bagi media jaringan fisik (misalnya jaringan kabel), dan sebagai

penanggung jawab bagi penempatan informasi pada media jaringan.

6

Page 7: Laporan Full Betol

2.1.1.1 Physical layer

Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel

komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan

bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi

lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit.

Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang perlu

digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan untuk

angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah transmisi

dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin yang

dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara umum masalah-

masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan

interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah physical.

2.1.1.2 Data link layer

Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan

mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.

Sebelum diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini

dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah

data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link

layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses

acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima.

Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa

mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer-lah

untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan

dengan cara membubuhkan bit khPT PIMs ke awal dan akhir frame. Bila secara

insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian

khPT PIMs untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah dianggap

sebagai batas-batas frame.

Terjadinya noise pada saluran dapat merusak frame. Dalam hal ini,

perangkat lunak data link layer pada mesin sumber dapat mengirim kembali frame

yang rusak tersebut. Akan tetapi transmisi frame sama secara berulang-ulang bisa

7

Page 8: Laporan Full Betol

menimbulkan duplikasi frame. Frame duplikat perlu dikirim apabila

acknowledgement frame dari penerima yang dikembalikan ke pengirim telah

hilang. Tergantung pada layer inilah untuk mengatasi masalah-masalah yang

disebabkan rusaknya, hilangnya dan duplikasi frame. Data link layer menyediakan

beberapa kelas layanan bagi network layer. Kelas layanan ini dapat dibedakan

dalam hal kualitas dan harganya.

Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link layer (dan juga

sebagian besar layer-layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses

pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme

pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah

ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Seringkali

pengaturan aliran dan penanganan error ini dilakukan secara terintegrasi.

Saluran yang dapat mengirim data pada kedua arahnya juga bisa

menimbulkan masalah. Sehingga dengan demikian perlu dijadikan bahan

pertimbangan bagi software data link layer. Masalah yang dapat timbul di sini

adalah bahwa frame-frame acknoeledgement yang mengalir dari A ke B bersaing

saling mendahului dengan aliran dari B ke A.

2.1.1.3 Network layer

Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah

desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman

paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang

“dihubungkan ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal

percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik,

dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah

paket tergantung beban jaringan saat itu.

Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak

paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang

bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian

kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer. Karena operator

subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya. Seringkali terdapat

8

Page 9: Laporan Full Betol

beberapa fungsi accounting yang dibuat pada network layer. Untuk membuat

informasi tagihan, setidaknya software mesti menghitung jumlah paket atau

karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap pelanggannya. Accounting menjadi

lebih rumit, bilamana sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarip

yang berbeda.

Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat

menimbulkan masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan

oleh sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan

lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat menerima paket sama sekali karena

ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnyapun bias berbeda pula, demikian juga

dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas untuk mengatasi semua

masalah seperti ini, sehingga memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda

untuk saling terinterkoneksi.

2.1.1.4 Transport layer

Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer,

memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data

ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di

sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara

efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan

teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.

Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang

berbeda bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila

koneksi transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat

membuat koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi

pengiriman data ke sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain

pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport

layer dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang

sama. Hal tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh

session layer.

9

Page 10: Laporan Full Betol

Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan

pada gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer

yang paling populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan

pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula

jenis layanan transport lainnya.

Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin

urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis

layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai. Transport layer merupakan layer

end to end sebenarnya, dari sumber ke tujuan.

Dengan kata lain, sebuah program pada mesin sumber membawa

percakapan dengan program yang sama dengan pada mesin yang dituju. Pada

layer-layer bawah, protokol terdapat di antara kedua mesin dan mesin-mesin lain

yang berada didekatnya. Protokol tidak terdapat pada mesin sumber terluar atau

mesin tujuan terluar, yang mungkin dipisahkan oleh sejumlah router. Perbedaan

antara layer 1 sampai 3 yang terjalin, dan layer 4 sampai 7 yang end to end.

Sebagai tambahan bagi penggabungan beberapa aliran pesan ke satu

channel, transport layer harus hati-hati dalam menetapkan dan memutuskan

koneksi pada jaringan. Proses ini memerlukan mekanisma penamaan, sehingga

suatu proses pada sebuah mesin mempunyai cara untuk menerangkan dengan

siapa mesin itu ingin bercakap-cakap. Juga harus ada mekanisme untuk mengatur

arus informasi, sehingga arus informasi dari host yang cepat tidak membanjiri

host yang lambat. Mekanisme seperti itu disebut pengendalian aliran dan

memainkan peranan penting pada transport layer (juga pada layer-layer lainnya).

Pengendalian aliran antara host dengan host berbeda dengan pengendalian

aliran router dengan router. Kita akan mengetahui nanti bahwa prinsip-prinsip

yang sama digunakan untuk kedua jenis pengendalian tersebut.

2.1.1.5 Session layer

Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session

dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data

biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang

10

Page 11: Laporan Full Betol

istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk

memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk

memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.

Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian

dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah

pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu

arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk

menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.

Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian

protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang

bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur

aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya

pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.

Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat

terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke

mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua

crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh

transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami

kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session

layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash,

hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.

2.1.1.6 Presentation layer

Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk

menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu.

Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri

suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan

pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer

memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan. Satu contoh

layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak

memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data

11

Page 12: Laporan Full Betol

sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut

dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating

point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana.

Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam

memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode),

integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk

memungkinkan dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda

untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat

dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan

digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini

dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer

menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya.

2.1.1.7 Application layer

Lapis fisik berkomunikasi langsung dengan berbagai jenis media

komunikasi yang sesungguhnya. Application layer terdiri dari bermacam-macam

protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di

seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja

pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki

layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang

berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan

sebagainya.

Suatu cara untuk mengatasi masalah seperti di ata, adalah dengan

menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-

program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap

jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi

terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya. Misalnya, saat editor

menggerakkan cursor terminal virtual ke sudut layar kiri, software tersebut harus

mengeluarkan urutan perintah yang sesuai untuk mencapai cursor tersebut.

Seluruh software terminal virtual berada pada application layer. Fungsi

application layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan

12

Page 13: Laporan Full Betol

yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan

barisbaris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem

ke system lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya

ketidakkompatibelan ini. Tugas tersebut juga merupakan pekerjaan appication

layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan

berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khPT PIMs lainnya.

2.2 Teknologi jaringan area luas (WAN)

Wide Area Network (WAN) merupakan sistem jaringan yang

menghubungkan antar jaringan LAN. Sistem jaringan WAN beroperasi dengan

tidak dibatasi oleh masalah geografis. Dalam sistem jaringan WAN, kita dapat

mengakses resources yang bukan milik kita sendiri. Agar dapat mengakses

resources tersebut kita membutuhkan penyedia layanan jaringan WAN yang

mampu menyediakan suatu jaringan WAN, misal jaringan telepon (PSTN). Itulah

yang membedakan teknologi LAN dengan WAN, dimana untuk bisa

menggunakan teknologi WAN kita harus menyewa fasilitas pihak penyedia

layanan.

Teknologi jaringan WAN dapat menggunakan berbagai jenis koneksi yang

berbeda. Koneksi-koneksi itu dapat dilihat pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Jenis-jenis koneksi WAN

13

Page 14: Laporan Full Betol

Jenis- jenis koneksi WAN tersebut adalah:

1. Leased Line, yang disebut juga dengan istilah titik-ke-titik (point-to-

point) atau koneksi dedicated. Koneksi leased-line tidak memerlukan

proses call setup terlebih dahulu ketika hendak mengirimkan data antar

DTE. Mekanisme pengiriman pada koneksi ini dilakukan secara

synchronous serial.

2. Circuit Switching yaitu jenis koneksi dimana prosedur call setup harus

dilakukan terlebih dahulu sebelum pengiriman data. PSTN merupakan

contoh sistem jaringan yang menerapkan koneksi circuit switching.

Mekanisme pengiriman dapat dilakukan secara asynchronous serial.

3. Packet switching adalah metode switching WAN yang memungkinkan

pengguna untuk berbagi bandwidth guna menghemat biaya. Teknologi

ini merupakan pengembangan dari teknologi leased line. Mekanisme

pengiriman pada koneksi ini dilakukan secara synchronous serial.

2.2.1 Protokol WAN

Saat ini terdapat beberapa jenis protokol yang digunakan untuk

menyediakan mekanisme pengiriman data melalui jaringan WAN. Beberapa

diantaranya adalah:

1. Frame Relay

Frame relay adalah sebuah teknologi packet-switched yang mendefinisikan

proses pengiriman data melalui sebuah jaringan data publik, dengan

spesifikasi lapis data link dan lapis fisik. Frame relay adalah penerus dari

X.25 yang dulu banyak digunakan untuk melakukan kompensasi terhadap

physical error. Frame relay dapat lebih efektif dari segi biaya

dibandingkan sambungan pont-to-point, dapat berjalan pada kecepatan 64

Kbps dan dapat mencapai 45 Mbps. Frame relay menyediakan fungsi-

fungsi tambahan untuk alokasi bandwidth dinamis dan pengendalian

kongesti.

14

Page 15: Laporan Full Betol

2. ISDN (Integrated Services Digital Network)

ISDN merupakan serangkaian protokol yang dapat membawa data dalam

bentuk teks, suara, grafik, dan video secara simultan, serta didesain pada

jaringan telepon publik. Pada ISDN, proses call setup dan transfer data

lebih cepat dibandingkan oleh sambungan dial up.

3. LAPB (Link Acces Procedure Balanced)

LAPB diciptakan untuk menjadi sebuah protokol connection-oriented

pada lapis data link untuk digunakan dengan X.25. LAPB juga dapat

digunakan sebagai tranport data link yang sederhana.

4. HDLC (High-Level Data-Link Control)

HDLC dikembangkan dari Syncronous Data Link Control (SDLC) yang

diciptakan ooeh IBM sebagai sebuah protokol koneksi data link.

5. PPP (Point-to-Point)

PPP merupakan protokol data link yang dapat digunakan pada media

asynchronous serial. PPP pada dasarnya merupakan pengembangan dari

protokol Serial Line Interface Protocol (SLIP), yakni sebuah protokol

standar point to point yang menggunakan protokol TCP/IP.

6. ATM (Asyncronous Transfer Mode)

ATM diciptakan untuk lalu lintas data yang sensitif terhadap waktu,

menyediakan transmisi suara, video, dan data yang serentak. ATM

menggunakan cell yang panjangnya 53 byte.

2.2.2 Pengkabelan WAN

Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam menghubungkan jaringan

WAN. Koneksi WAN yang umum digunakan adalah leased line yang dedicated

yang menggunakan HDLC, PPP, ISDN, dan Frame Relay. Kecepatan rata-ratanya

adalah 2,4 Kbps sampai 45 Mbps.

1. Transmisi Serial

Konektor serial WAN menggunakan transmisi serial, di mana bit data

yang dikirimkan satu per satu melewati sebuah saluran tunggal. Konektor

serial yang tersedia antara lain:

15

Page 16: Laporan Full Betol

a. EIA/TIA-232

b. EIA/TIA-449

c. V.35 (digunakan untuk menghubungkan CSU/DSU)

d. X.21 (digunakan di X.25)

e. EIA-530

2. Interface Fixed dan Modular

Beberapa router yang dijual Cisco memiliki interface yang tetap (fixed),

sedangkan yang lain modular. Router yang fixed, misalnya seri 2500

namun router seri 1600, 1700, 2600, 3600, dan seri yang lebih tinggi

sudah modular.

2.3 Alamat IP (IP address)

Alamat IP merupakan bilangan yang digunakan sebagai pengenal bagi

tiap-tiap mesin yang berada pada jaringan IP. Pengalamatan IP digunakan untuk

mengetahui lokasi spesifik dari alat di dalam sebuah jaringan. Alamat IP adalah

alamat software yang terpatri ke dalam Network Interface Card (NIC) dan

digunakan untuk menemukan host pada jaringan lokal. Pengalamatan IP didesain

untuk memungkinkan sebuah host berkomunikasi dengan host lain pada jaringan

yang berbeda, tanpa mempedulikan tipe dari LAN yang digunakan oleh host yang

berpartisipasi.

2.3.1 Format alamat IP

Alamat IP terdiri atas 32 bit informasi. Bit ini terbagi menjadi empat

bagian, yang dikenal sebagai oktet atau byte, dimana masing-masing terdiri atas 1

byte (8bit). Pengalamatan IP dapat dilakukan dengan tiga metode, yakni:

a. Dotted-decimal, seperti 172.16.30.56

b. Binner, seperti 10101100.00011110.00111000

c. Heksadesimal, seperti AC.10.1E.38

2.3.2 Alamat jaringan

Alamat jaringan (yang juga bisa disebut sebagai nomor jaringan)

memberikan identifikasi unik untuk setiap jaringan. Setiap mesin pada jaringan

16

Page 17: Laporan Full Betol

yang sama menggunakan alamat jaringan yang sama sebagai bagian dari alamat

IP. Sebagai contoh, jika alamat IP adalah 172.16.30.56 maka alamat jaringannya

adalah 172.16.

Alamat node memberikan identifikasi secara unik pada setiap mesin di

dalam jaringan. Bagian dari alamat ini haruslah unik karena alamat node

mengidentifikasikan sebuah mesin tertentu. Alamat node disebut juga dengan

alamat host. Sebagai contoh, jika alamat IP adalah 172.16.30.56 maka alamat

node adalah 30.56.

Membagi sebuah alamat IP menjadi alamat jaringan dan node ditentukan

oleh kelas jaringan. Kelas jaringan terdiri atas tiga kelas yaitu:

1. Kelas jaringan A

Jaringan kelas A didefinisikan pada oktet pertama antara 0 dan 127, dan

tidak bisa kurang atau lebih.

2. Kelas jaringan B

Jaringan kelas B didefinisikan pada oktet pertama antara 128 dan 191.

3. Kelas jaringan C

Jaringan kelas C diidentifikasikan pada oktet pertama antara 192 dan 223.

4. Kelas jaringan D dan E

Alamat diantara 244 dan 255 dicadangkan untuk jaringan kelas D dan E.

Kelas D (range antara 224-239) digunakan sebagai alamat multicast dan kelas E

(range antara 240-255) hanya digunakan untuk penelitian.

Ada beberapa alamat IP dicadangkan untuk kebutuhan khPT PIMs, jadi

administrator jaringan tidak akan bisa memberikan alamat ini ke node. Beberapa

alamat IP ini antara lain:

1. Alamat node semuanya 0 diartikan “alamat jaringan” atau semua host pada

jaringan spesifik.

2. Alamat node semuanya 1 diartikan “semua node” pada jaringan spesifik;

sebagai contoh, 128.2.255.255 artinya “semua node” pada jaringan 128.2

(alamat kelas B).

17

Page 18: Laporan Full Betol

3. Seluruh alamat IP di set 0 digunakan oleh router Cisco untuk

menunjukkan rute default.

4. Seluruh alamat IP di set 1 (sama dengan 255.255.255.255) berarti

broadcast ke semua node pada current network (network yang sedang

aktif). Terkadang disebut broadcast terbatas.

2.3.2.1 Alamat kelas A

Di dalam jaringan kelas A, byte pertama digunakan untuk menunjukkan

alamat jaringan, dan tiga byte sisanya digunakan untuk alamat node. Formatnya

adalah network.node.node.node. Sebagai contoh jika alamat IP adalah

49.22.102.70, maka angka 49 menunjukkan alamat jaringan, dan 22.102.70

menunjukkan alamat node.

1. Host ID kelas A yang Sah

Berikut ini contoh cara menentukan host ID yang sah dalam pengalamatan

jaringan kelas A yaitu:

a. Semua bit host off, menunjukkan alamat jaringan:10.0.0.0

b. Semua bit host on, menunjukkan alamat broadcast:10.255.255.255

Maka host yang sah adalah host dengan angka diantara alamat jaringan

dan alamat broadcast yaitu 10.0.0.1 sampai 10.255.255.254.

2.3.2.2 Alamat kelas B

Pada jaringan kelas B, dua byte pertama menunjukkan alamat jaringan dan

dua byte selebihnya digunakan untuk alamat node. Formatnya yaitu:

network.network.node.node.

1. Host ID Kelas B yang Sah

Berikut ini contoh cara menentukan host ID yang sah di dalam

pengalamatan jaringan kelas B yaitu:

a. Semua bit host off, menunjukkan alamat jaringan: 172.16.0.0.

b. Semua bit host on, menunjukkan alamat broadcast: 172.16.255.255.

Host yang sah host dengan angka di antara alamat jaringan dan broadcast:

172.16.0.1 sampai 172.16.255.254.

18

Page 19: Laporan Full Betol

2.3.2.3 Alamat kelas C

Tiga byte pertama dari pengalamatan jaringan kelas C digunakan alamat

jaringan, dengan hanya menyisakan satu byte kecil untuk alamat node. Formatnya

yaitu: network.network.network.node.

1. Host ID Kelas C yang Sah

Berikut ini contoh cara menentukan host ID yang sah di dalam

pengalamatan jaringan kelas C yaitu:

a. Semua bit host off, menunjukkan alamat jaringan: 192.168.100.0.

b. Semua bit host on, menunjukkan alamat broadcast: 192.168.100.255

Host yang sah yaitu host dengan angka di antara alamat jaringan dan alamat

broadcast: 192.168.100.1 sampai 192.168.100.254

2.4 Subnetting

Subnetting merupakan sebuah teknik peminjaman bagian host untuk

dijadikan bagian jaringan, yang berakibat memperbanyak jumlah subnet dan

memperkecil jumlah host. Ada beberapa alasan untuk melakukan subnetting,

yakni:

1. Mengurangi lalu lintas jaringan. Sebuah host agar dapat berkomunikasi

dengan host yang memiliki alamat jaringan berbeda diperlukan sebuah

router. Dengan router, semua lalu lintas akan tetap tinggal di jaringan

lokal; hanya paket yang ditujukan untuk jaringan lain yang akan melalui

router.

2. Teroptimasinya unjuk kerja jaringan. Ini adalah hasil dari berkurangnya

lalu lintas jaringan.

3. Menyederhanakan pengelolaan. Menjadi lebih mudah mengidentifikasi

dan mengisolasi masalah-masalah di sebuah kumpulan jaringan-jaringan

yang lebih kecil dan saling berhubungan.

4. Membantu pengembangan jaringan ke jarak geografis yang jauh. Dengan

menghubungkan banyak jaringan yang lebih kecil akan membuat sistem

lebih efisien.

19

Page 20: Laporan Full Betol

Untuk membuat subnet dilakukan pengambilan bit-bit dari bagian host

sebuah alamat IP dan me-reverse atau menyimpannya untuk mendefinisikan

alamat subnet. Jadi semakin banyak jumlah subnet maka semakin sedikit jumlah

bit yang tersedia untuk mendefinisikan host-host.

2.4.1 Subnet mask

Agar perencanaan alamat subnet bekerja, semua mesin di jaringan harus

tahu bagian mana dari alamat host yang akan digunakan sebagai alamat subnet. Ini

dilakukan dengan menetapkan sebuah subnet mask untuk setiap mesin. Sebuah

subnet mask adalah sebuah nilai 32-bit yang memungkinkan penerima paket IP

membedakan bagian ID (identifikasi) jaringan dari sebuah alamat IP dengan

bagian ID host dari alamat IP tersebut.

Administrator jaringan menciptakan sebuah subnet mask 32-bit yang

terdiri dari bit 1 dan 0. Bit 1 di subnet mask mewakili posisi yang ditempati oleh

alamat jaringan atau subnet tersebut. Tabel 2.1 memperlihatkan subnet mask yang

default untuk kelas A, B dan C.

Tabel 2.1 Subnet Mask Default

Kelas Format Subnet mask default

A NET.HOST.HOST.HOST 255.0.0.0

B NET.NET.HOST.HOST 255.255.0.0

C NET.NET.NET.HOST 255.255.255.0

2.5 Pengenalan Cisco IOS

Cisco Internetwork Operating System (IOS) adalah kernel (inti) dari router

Cisco dan sebagian besar switch. Kernel adalah bagian dasar yang tidak dapat

dipisahkan dari sistem operasi yang mengalokasikan sumber daya dan mengatur

seperti interface low-level hardware dan keamanan. Hampir semua router Cisco

berjalan dengan IOS yang sama.

Cisco IOS diciptakan untuk memberikan layanan network dan

memungkinkan aplikasi jaringan. Berikut ini adalah beberapa hal penting yang

menjadi tanggung jawab IOS router Cisco antara lain:

1. Membawa protokol jaringan dan fungsinya.

20

Page 21: Laporan Full Betol

2. Menghubungkan lalu lintas high-speed antarperalatan.

3. Menambahkan keamanan ke controll access dan menghentikan pemakaian

jaringan oleh yang tidak berhak.

4. Menyediakan skalabilitas untuk kemudahan berkembangnya jaringan dan

redundancy.

5. Menyediakan reabilitas jaringan untuk koneksi ke sumber daya jaringan

(network resource).

2.5.1 Mode atau tingkat akses dalam Cisco IOS

Cisco IOS terdiri dari beberapa mode atau tingkat akses. Mode atau tingkat

aksesnya antara lain:

1. User EXEC Mode

User EXEC mode merupakan mode Cisco IOS yang terluar. Mode ini

ditandai dengan tanda:

Router>

Perintah-perintah yang terdapat dalam User EXEC mode sangat terbatas

dan user cenderung hanya bisa menggunakan perintah-perintah untuk

melakukan verifikasi, itupun tidak seluruhnya bisa dilakukan dari user

mode. Untuk keluar dari user mode dapat dilakukan dengan perintah

logout, seperti berikut:

Router>logout

2. Priviledge EXEC Mode

Mode priviledge memiliki lebih banyak perintah dibanding user mode.

Semua perintah yang terdapat pada user mode dapat dilakukan dari

priviledge mode. Priviledge mode dapat dimasuki lewat user mode dengan

menggunakan perintah enable seperti berikut:

Router>

Router>enable

Router#

Untuk keluar dari priviledge mode dapat dilakukan dengan perintah

disable atau exit seperti berikut:

21

Page 22: Laporan Full Betol

Router#disable

Router>

3. Global Configuration Mode

Perintah-perintah yang terdapat dalam mode ini merupakan perintah

konfigurasi umum yang berlaku untuk sebuah router. Mode ini dapat

dimasuki dari priviledge mode dengan menggunakan perintah configure

terminal seperti berikut:

Router#configure terminal

Router(config)#

Untuk kembali ke mode priviledge dapat dilakukan dengan menjalankan

perintah exit.

2.5.2 Perintah-perintah status Router

Status router dapat dilihat dengan menggunakan perintah show. Beberapa

perintah show yang biasa digunakan untuk verifikasi antara lain:

1. Show flash, digunakan untuk menampilkan nama file IOS yang terdapat di

flash memory.

2. Show version, digunakan untuk menampilkan versi IOS yang sedang

digunakan.

3. Show protocols, menampilkan protokol-protokol yang digunakan oleh

router.

4. Show running-config, menampilkan isi konfigurasi yang sedang berjalan

dan terdapat di RAM.

5. Show startup-config, menampilkan isi file konfigurasi cadangan yang

terdapat di NVRAM. Isi dari startup-config sama dengan isi running-

config jika isi running-config tidak mengalami perubahan.

6. Show ip route, menampilkan isi tabel routing.

7. how interfaces, menampilkan status dari interface yang terdapat di router.

2.6 Routing IP

Routing IP adalah proses memindahkan paket dari satu jaringan ke

jaringan lain menggunakan router-router.

22

Page 23: Laporan Full Betol

2.6.1 Tabel Routing

Fungsi utama router adalah meneruskan paket ke network tujuannya, yakni

alamat IP tujuan dari paket tersebut. Untuk melakukannya, maka router perlu

mencari informasi routing yang tersimpan dalam tabel routing-nya. Tipe

informasi yang ada pada tabel routing antara lain :

1. Direct route yang didapat dari interface yang terpasang.

2. Indirect route yang dapat dicapai melalui sebuah atau beberapa gateway.

3. Default route yang merupakan arah akhir apabila tidak bisa terhubung

melalui direct maupun indirect route.

Tabel routing adalah sebuah catatan data dalam RAM untuk menyimpan

informasi route tentang remote network dan network yang terhubung langsung

(directly connected network). Tabel routing terdiri dari kumpulan network/next

hop. Kumpulan tersebut memberitahu router bahwa network tujuan dapat dicapai

secara optimal dengan mengirim paket ke router yang spesifik yang merupakan

langkah selanjutnya dalam perjalanan ke tujuan akhir. Kumpulan next hop dapat

juga menjadi exit interface ke tujuan akhir.

Kumpulan network/exit interface bisa juga merepresentasikan alamat

network tujuan dari paket IP. Kumpulan tersebut terdapat dalam router network

yang terhubung secara langsung.

Network yang terhubung langsung adalah network yang terpasang secara

langsung ke satu dari interface router. Ketika interface router dikonfigurasi

dengan alamat IP dan subnet mask, interface menjadi sebuah host dalam jaringan

tersebut. Alamat network dan subnet mask dari interface, bersama dengan nomor

dan tipe interface, memasuki tabel routing sebagai network yang terhubung

langsung. Ketika router meneruskan paket kepada sebuah host, seperti sebuah

web server, maka host tersebut berada pada network yang sama sebagai router

network yang terhubung langsung.

2.6.2 Dasar-dasar Routing

Setelah terbentuk internetwork dengan mengkoneksikan WAN dan LAN

ke sebuah router, maka perlu dilakukan konfigurasi alamat jaringan logikal

23

Page 24: Laporan Full Betol

seperti alamat IP untuk semua host pada internetwork sehingga mereka dapat

berkomunikasi melalui internetwork tersebut.

Istilah routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari

sebuah alat dan mengirimkannya melalui jaringan ke alat lain di sebuah jaringan

yang berbeda. Router tidak peduli dengan host, router hanya memperhatikan

tentang jaringan dan jalur terbaik ke setiap jaringan. Alamat jaringan logikal dari

host tujuan digunakan untuk menyampaikan paket ke sebuah jaringan melalui

sebuah jaringan yang routed (jaringan yang terhubung ke satu atau beberapa

jaringan melalui satu atau beberapa route), kemudian alamat hardware dari host

digunakan untuk mengirimkan paket dari router ke host tujuan yang benar.

Router melakukan routing lalu lintas data ke semua jaringan dalam

internetwork. Agar bisa dilakukan routing paket, maka sebuah router harus

mengetahui hal-hal berikut:

1. Alamat tujuan

2. Router-router tetangga, dimana sebuah router bisa mempelajari tentang

network remote.

3. Route yang mungkin ke semua network remote.

4. Route terbaik untuk setiap network remote.

5. Bagaimana menjaga dan memverifikasi informasi routing.

Router mempelajari tentang network-network remote dari router-router

tetangga atau dari seorang administrator. Router kemudian akan membuat sebuah

tabel routing yang menggambarkan bagaimana menemukan network-network

remote. Sebuah router hanya dapat mengirimkan paket-paket ke network yang

sudah terdaftar pada tabel routing. Jika router menerima sebuah paket untuk

sebuah network yang tidak terdaftar pada tabel routing, maka router akan

membuangnya.

2.6.3 Protokol Routing

Protokol routing bertujuan mencari jalan tersingkat untuk mencapai

tujuan. Sebuah protokol routing digunakan oleh router untuk secara dinamis

menemukan sebuah jaringan di sebuah internetwork dan memastikan bahwa

24

Page 25: Laporan Full Betol

semua router memiliki tabel routing yang sama. Ada beberapa cara untuk

mengkonfigurasi tabel routing sehingga paket dapat diteruskan ke network lain.

Dengan memahami jenis-jenis routing yang berbeda akan membantu

mendapatkan solusi yang terbaik. Jenis-jenis routing tersebut adalah:

1. Routing statis

2. Routing default

3. Routing dinamis

2.6.3.1 Routing Statis

Routing statis terjadi jika penambahan route-route di tabel routing dari

setiap router dilakukan secara manual. Routing statis memiliki keuntungan

sebagai berikut:

1. Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router, yang berarti

dapat membeli router yang lebih murah.

2. Tidak ada bandwidth yang digunakan diantara router, yang berarti

mungkin dapat menghemat uang untuk link WAN.

3. Routing statis menambah keamanan karena administrator dapat memilih

untuk mengizinkan akses routing ke network tertentu saja.

Routing statis juga mempunyai kerugian-kerugian, yakni:

1. Administrator benar-benar harus memahami internetwork dan bagaimana

setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasi router dengan

benar.

2. Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, maka administrator

harus menambahkan sebuah route ke semua router secara manual.

3. Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena

menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan yang lama.

2.6.3.2 Routing Default

Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket ke seluruh

network tujuan yang remote yang tidak ada di tabel routing ke router hop

25

Page 26: Laporan Full Betol

berikutnya. Routing default hanya dapat digunakan pada network-network stub,

yaitu network yang hanya memiliki satu jalur keluar (exit path) dari network itu.

Untuk mengkonfigurasi sebuah route default dapat digunakan wildcards di

alamat network dan lokasi mask dari sebuah route statis. Bahkan sebenarnya

sebuah route default dapat dianggap sebagai sebuah route statis yang

menggunakan wildcards ketimbang informasi network dan mask.

2.6.3.3 Routing Dinamis

Protokol routing adalah gabungan dari proses, algoritma, dan pesan yang

digunakan untuk pertukaran informasi dan mengisi tabel routing dengan jalur

terbaik pilihan protokol routing. Satu dari keuntungan menggunakan protokol

routing dinamis adalah bahwa router bertukar informasi routing bahkan ketika

terjadi perubahan topologi. Pertukaran ini mengizinkan router secara otomatis

mempelajari tentang network baru dan juga menemukan jalur alternatif ketika link

ke network yang ada mengalami kegagalan.

Protokol routing dinamis membutuhkan lebih sedikit overhead

administrative dibanding routing statis. Tapi bagaimanapun, biaya penggunaan

protokol routing dinamis sebagian digunakan untuk operasi protokol termasuk

waktu CPU dan bandwidth pada link network.

Untuk merepresentasikan jarak, routing dinamis menggunakan nilai

metrik. Parameter-paramater yang biasa digunakan untuk menghasilkan sebuah

nilai metrik, diantaranya adalah:

1. Hop count, berdasarkan pada banyaknya router yang dilewati.

2. Ticks, berdasarkan waktu yang diperlukan dengan satuan waktu ticks.

3. Cost, berdasarkan pada perbandingan sebuah nilai patokan standar dengan

bandwidth yang tersedia.

Protokol routing dinamis dapat diklasifikasikan menjadi Interior Gateway

Protocol (IGP) dan Exterior Gateway Protocol (EGP). Interior Gateway Protocol

(IGP) dapat diklasifikasikan dalam tiga kelas, yakni:

1. Distance vector. Protokol distance-vector menemukan jalur terbaik ke

sebuah network remote dengan menilai jarak. Setiap kali sebuah paket

26

Page 27: Laporan Full Betol

melalui sebuah router disebut sebagai sebuah hop. Route dengan hop yang

paling sedikit ke network yang dituju, akan menjadi route yang terbaik.

Vektor menunjukkan arah ke network remote. Baik RIP dan IGRP adalah

protokol routing jenis distance vector. RIP dan IGRP mengirimkan semua

tabel routing ke router-router tetangga yang terhubung secara langsung.

2. Link state. Pada protokol link-state atau yang disebut juga protokol

shortest-path-first, setiap router akan menciptakan tiga buah tabel

terpisah. Satu dari tabel ini mencatat perubahan dari jaringan-jaringan

yang terhubung secara langsung, satu tabel lain menentukan topologi dari

keseluruhan internetwork, dan tabel yang terakhir digunakan sebagai tabel

routing. Router yang link-state mengetahui lebih banyak tentang

internetwork dibandingkan semua jenis protokol routing yang distance

vector. OSPF adalah sebuah routing protocol IP yang sepenuhnya link-

state. Protokol link-state mengirimkan update-update yang berisi status

dari link mereka sendiri ke semua router lain di internetwork.

3. Hybrid. Protokol hybrid menggunakan aspek-aspek dari protokol routing

jenis distance-vector dan jenis link-state (sebagai contoh adalah EIGRP).

2.7 Administrative Distance (AD)

Administrative Distance (AD) digunakan untuk mengukur apa yang

disebut dengan trustworthiness (ke-dapat dipercayaan) dari informasi routing

yang diterima oleh sebuah router dari router tetangga. Sebuah administrative

distance adalah sebuah bilangan bulat dari 0 sampai 255, dimana 0 adalah yang

paling dapat dipercaya dan 255 berarti tidak ada lalu lintas data yang akan melalui

router ini.

Jika sebuah router menerima dua update mengenai network remote yang

sama, maka hal pertama yang dicek oleh router adalah AD. Jika satu dari route

yang di-advertise (diumumkan oleh router lain) memiliki AD yang lebih rendah

dari yang lain, maka route dengan AD terendah tersebut akan ditempatkan di tabel

routing.

27

Page 28: Laporan Full Betol

Jika kedua route yang di-advertise memiliki AD yang sama, maka yang

disebut metric dari protokol routing (misalnya jumlah hop atau bandwidth dari

sambungan ) akan digunakan untuk menemukan jalur terbaik ke network remote.

Route yang di-advertised dengan metrik terendah akan ditempatkan di tabel

routing. Tetapi jika kedua router memiliki AD dan metrik yang sama, maka

protokol routing akan melakukan load-balance (pengimbangan beban) ke network

remote (yang berarti router akan mengirimkan paket melalui kedua link yang

memiliki AD dan metrik yang sama tersebut).

Administrative distance default yang digunakan oleh sebuah router Cisco

untuk memutuskan route mana yang akan ditempuh menuju sebuah network

remote diperlihatkan pada Tabel 2.2

Tabel 2.2 Administrative Distance Default

Sumber Route AD DefaultInterface yang terhubung langsung Route statis EIGRP IGRP OSPF RIP External EIGRP Tidak diketahui (unknown)

0190100110120170255 (route ini tidak akan pernah digunakan)

Jika sebuah jaringan terhubung secara langsung, router akan selalu

menggunakan interface yang terhubung ke jaringan itu. Jika seorang administrator

mengkonfigurasi sebuah route statis, router akan lebih mempercayai route statis

tersebut dibandingkan route dinamis yang dipelajari dari router lain.

Administrative distance dapat diubah dari route statis, tetapi, secara default

mereka memiliki AD 1. Jika terdapat sebuah route statis, route yang diumumkan

oleh RIP (RIP-advertised route), dan sebuah route yang diumumkan oleh IGRP

(IGRP-advertised route), maka secara default, router akan selalu menggunakan

route statis kecuali jika mengubah AD dari route statis tersebut.

28

Page 29: Laporan Full Betol

29

Page 30: Laporan Full Betol

BAB III GAMBARAN UMUM ORGANISASI

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT Pupuk Iskandar Muda atau dengan nama lain PT PIM adalah anak

perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak dibidang industri pupuk

urea dan industri kimia lainnya, merupakan pabrik pupuk urea pertama di

Indonesia yang dibangun oleh putra – putri Indonesia dengan kontraktor nasional

PT Rekayasa Industri, sebagai proyek berskala besar pertama yang dipercayakan

Pemerintah kepada kontraktor nasional. Didirikan Berdasarkan Akte Notaris

Soeleman Ardjasasmita SH No. 54 pada tanggal 24 Februari 1982, dengan nama

PT Pupuk Iskandar Muda. Penetapan lokasi pembangunan pabrik PT PIM di

Lhokseumawe – Aceh Utara berdasarkan faktor kesediaan cadangan gas bumi

sebagai sumber bahan baku, fasilitas water intake dan adanya sarana pelabuhan

sebagai tempat bongkar muat peralatan pabrik, serta letak yang sangat strategis

bagi negara tujuan ekspor.

Gambar 3.1 PT. Pupuk Iskandar Muda

Pembangunan Pabrik PIM-1 selesai tahun 1984 dengan total investasi

sebesar US$ 308,4 juta, sedangkan Pabrik PIM-2 selesai dibangun pada tahun

2005 dengan total investasi sebesar US$ 310,2 juta.

Pabrik PT PIM terdiri dari :

30

Page 31: Laporan Full Betol

- Unit Pabrik Urea Prill (Pabrik Urea 1) dengan kapasitas produksi sebesar

570.000 ton/tahun, menggunakan teknologi Mitsui Toatsu Jepang.

- Unit Pabrik Amonia (Pabrik Amonia 1) dengan kapasitas produksi sebesar

386.000 ton/tahun menggunakan teknologi Kellog Amerika.

- Unit Pabrik Urea Granule ( Pabrik Urea 2 ) dengan kapasitas produksi

sebesar 570.000 ton/tahun, menggunakan teknologi Toyo Acces dari

Jepang.

- Unit Pabrik Amonia (Pabrik Amonia 2) dengan kapasitas produksi sebesar

396.000 ton/tahun menggunakan teknologi Kellog Amerika.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,

berkaitan dengan perubahan modal sesuai dengan Akte Notaris B.R.AY.

Mahyastoeti. Notonegoro, S.H. No. 01 tanggal 02 Januari 2012, Akte Notaris

Lumassia, SH No. 10 tanggal 19 Januari 2012 dan Akte Notaris Lumassia, SH

No. 02 tanggal 07 Februari 2012 yang dibuat berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 54 tanggal 22 Desember 2011, tentang penyertaan modal Negara Republik

Indonesia ke dalam modal saham PT Pupuk Iskandar Muda yang selanjutnya

dialihkan seluruhnya ke dalam modal saham perusahaan perseroan (Persero) PT

Pupuk Sriwidjaja, sehingga sPT PIMnan modal saham 99,99955% PT Pupuk

Sriwidjaja (Persero) dan 0,00045% Yayasan Kesejahteraan Karyawan (YKK) PT

PIM.

3.2 Struktur Organisasi PT Pupuk Iskandar Muda

Organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dari aktifitas yang

dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Dalam

organisasi pembagian tugas adalah suatu keharusan, sesuai struktur organisasi dan

job description dari masing-masing Kompartemen / Departemen sampai unit-unit

terkecil dalam organisasi. Struktur organisasi dalam suatu perusahaan sangat

diperlukan untuk menunjang keberhasilan perusahaan.

Perusahaan yang berhasil dalam mencapai tujuannya tidak hanya

tergantung pada sistem manajemen yang baik. Namun diperlukan stuktur

organisasi yang fleksibel dan berkembang sesuai dengan kondisi yang dihadapi

31

Page 32: Laporan Full Betol

perusahaan. Semua unsure organisasi perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan

wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik intern atau

ekstern untuk mencapai kesatuan gerak secara sinergis yang disesuaikan dengan

tugas pokok masing-masing.

Dewan Direksi (Bord of Director) berfungsi mengelola perusahaan secara

korporat sesuai dengan ketetapan pemegang saham melalui kebijakan strategi

fungsional seperti : pemasaran, produksi, keuangan, pengembangan dan

pemberdayaan seluruh aset dan potensi yang dimiliki. Unsur-unsur organisasi PT

Pupuk Iskandar Muda terdiri dari beberapa unsur, yaitu :

1. Unsur Pimpinan adalah Direksi yang terdiri dari : Direktur Utama,

Direktur Produksi, Teknik & Pengembangan, Direktur Komersil dan

Direktur SDM & umum.

2. Unsur Pembantu Pimpinan terdiri dari : Sekretaris Perusahaan, Satuan

Pengawasan Intern (SPI), Kompartemen SDM, Kompartemen Umum,

Kompartemen Produksi, Kompartemen Pemeliharaan, Kompartemen

Keuangan dan Kompartemen Pemasaran.

3. Unsur Pelaksanaan adalah yang langsung melaksanakan proses produksi,

pemeliharaan pabrik serta yang melaksanakan pemasaran produk, yaitu :

Kompartemen Produksi, Kompartemen Pemeliharaan dan Kompartemen

Pemasaran.

4. Unsur Penunjang terdiri dari Kompartemen lainnya sebagaimana yang

tertera pada struktur organisasi (terlampir).

5. Unsur Pengawasan merupakan Unit Kerja yang melakukan pengawasan

dan inspeksi seluruh kegiatan perusahaan meliputi operasional dan

keuangan yang terdiri dari : Satuan Pengawasan Intern (SPI),

Kompartemen Pemeliharaan (Departemen Inspeksi & K2) serta

Kompartemen Produksi (Departemen Perencanaan & Pengendalian

Produksi)

32

Page 33: Laporan Full Betol

3.3 Prestasi dan Penghargaan

Komitmen Pupuk Iskandar Muda akan produk yang berkualitas terwujud

dalam pengabdian dan kerja keras yang diakui dalam pasar internasional maupun

domestik. Semenjak didirikan hingga sekarang, Pupuk Iskandar Muda telah

berhasil meraih berbagai penghargaan dalam bidang industri. Penghargaan-

penghargaan nasional yang telah diterima Pupuk Iskandar Muda adalah:

Tabel 3.1 Penghargaan Nasional dan Internasional

Penghargaan Nasional Penghargaan Internasional

Tahun 2008 - Meraih Penghargaan Penerapan Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3), dari Gubernur NAD bekerja sama dengan BRR Aceh. Pada tanggal 18 Maret 2008.

Five Star Health and Safety Management System Audit, dengan mendapatkan 3 bintang, oleh British Safety Council, 2000

Tahun 2007 - Meraih Penghargaan Zero Accident Award sebanyak 7.931.351 Jam Kerja tanpa kecelakaan dari Pusat oleh President R.I

Five Star Health and Safety Management System Audit, dengan mendapatkan 5 bintang, oleh British Safety Council, 1997

Tahun 2004 - Meraih Penghargaan Bendera Perak untuk Pelaksanaan Internal Audit SMK-3 Oleh Auditor Intern  Pupuk Iskandar Muda.

Sword of Honour dari Bristish Safety Council, untuk bidang keselamatan kerja, 1997.

Tahun 2003 - Meraih Penghargaan Bendera Perak untuk Pelaksanaan Internal Audit SMK-3 Oleh Auditor Intern  Pupuk Iskandar Muda.

Five Star Health and Safety Management System Audit, dengan mendapatkan 5 bintang, oleh British Safety Council, 1996

Tahun 2002 - Meraih Penghargaan Zero Accident Award sebanyak  9.043.113 Jam Kerja tanpa kecelakaan dari Pusat oleh President R.I

Sword of Honour dari Bristish Safety Council, untuk bidang keselamatan kerja, 1996.

Tahun 2002 - Meraih Penghargaan Zero Accident Award sebanyak  9.043.113 Jam Kerja tanpa kecelakaan dari Jamsostek.

Nasional Safety Award dari Bristish Safety Council, untuk bidang keselamatan kerja, 1996.

Tahun 2002 - Meraih Penghargaan Bendera Emas Sistem Manajemen Keselamtan & Kesehatan Kerja (SMK-3) dari Kementrian Tenaga Kerja.

Five Star Health and Safety Management System Audit, dengan mendapatkan 4 bintang, oleh British Safety Council, 1995

Tahun 2002 - Meraih Penghargaan Bendera Perak untuk Pelaksanaan Internal Audit SMK-3 Oleh Auditor Intern  Pupuk Iskandar Muda.

Nasional Safety Award dari Bristish Safety Council, untuk bidang keselamatan kerja, 1993.

Tahun 2000 - Meraih Penghargaan Bintang 4, dalam rangka Safety Audit Internal BSC oleh British Safety Council.

Nasional Safety Award dari Bristish Safety Council, untuk bidang keselamatan kerja, 1989.

Tahun 1999 - Meraih Penghargaan Bendera Emas Sistem Manajemen Keselamtan & Kesehatan Kerja (SMK-3) dari Kementrian Tenaga Kerja.Tahun 1999 - Meraih Penghargaan Bintang 4, dalam rangka Safety Audit Internal BSC oleh British Safety Council.

33

Page 34: Laporan Full Betol

Lanjutan Tabel 3.1

Tahun 1998 - Meraih Penghargaan Zero Accident Award sebanyak  22.226.796 Jam Kerja tanpa kecelakaan dari Pusat oleh President R.ITahun 1997 - Meraih Penghargaan Zero Accident Award sebanyak  13.726.656 Jam Kerja tanpa kecelakaan dari Pusat oleh President R.ITahun 1996 - Meraih Penghargaan Zero Accident Award sebanyak  13.726.656 Jam Kerja tanpa kecelakaan dari Pusat oleh President R.ITahun 1996 - Meraih Penghargaan Bintang 3, dalam rangka Safety Audit Internal BSC oleh British Safety Council.Tahun 1995 - Meraih Penghargaan Bintang 4, Five Star Acuan British Safety Council (BSC) Tingkat APPI.Tahun 1995 - Meraih Penghargaan Bintang 3, dalam rangka Safety Audit Internal BSC oleh British Safety Council.Tahun 1994 - Meraih Penghargaan Zero Accident Award sebanyak  8.216.696 Jam Kerja tanpa kecelakaan dari Pusat oleh President R.ITahun 1993 - Meraih Penghargaan Bintang 4, Five Star Acuan British Safety Council (BSC) Tingkat APPI.Tahun 1992 - Meraih Penghargaan Zero Accident Award sebanyak  8.358.282 Jam Kerja tanpa kecelakaan dari Pusat oleh President R.I

3.4 Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi

Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi sebelumnya dinamakan

Biro PUSLAHTA atau Pusat Pengolahan Data, merupakan suat unit kerja yang

berada dibawah koordinir dari Kompartenen Administrasi Keuangan PT PIM.

Departemen Teknologi dan Komunikasi berfungsi mengkoordinir pengembangan

dan pengoperasian sistem informasi untuk mencapai terciptanya sistem informasi

yang terpadu pada seluruh jajaran unit kerja. Selain itu juga berfungsi sebagai

pemenuhan manajemen dalam mengambil kebutuhan yang cepat, akuran dan

strategis. Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi membawahi dan

mengkoordinasi Superitendent Pengembangan Sistem & Infrastruktur,

Superitendent Operasional Sistem dan Superitendent Operasional Infrastruktur.

34

Page 35: Laporan Full Betol

Adapun sejarah berdiri Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi

akan di urai sebagai berikut :

a. Tahun 1985

1. Belum memiliki unit kerja sendiri

2. Program utama yang diimplementasikan yaitu proses komputerisasi

penggajian menggunakan mesin ”Super Micro Fortune”

(Departemen Keuangan).

b. Tahun 1987-1988

1. Proses pembuatan laporan keuangan perusahaan (GL plus me

Cormack Dogde) dan Inventori Control System (ICS)

menggunakan Mesin IBM S-36 yang disewakan di kantor Bank

Bumi Daya Lhokseumawe.

2. Pada tahun 1987-1988, Biro Puslahta belum memiliki unit kerja

sendiri dan masih bergabung dengan Departemen Teknik.

3. Calon tenaga kerja IT masih dalam tahap training hingga tahun

1990.

c. Tahun 1995

1. Telah memiliki unit kerja dengan nama Biro Pusat Pengolahan

Data.

2. Telah memiliki Mesin Server ”Mini Komputer Dec Micro Vax

3400”

3. Implementasi Sistem Sumber Daya Manusia (SDM) Penggajian,

dan ICS.

4. Sistem informasi PenyPT PIMnan dan Pengawasan Anggaran (PC

Base).

d. Tahun 1997-2000

1. Pengaantian Sistem dan Teknologi (Down Sizing) dari mini server

ke PC Server Base dan jaringan. Dengan konsep Local Area

Network menggunakan teknologi Ethernet untuk LAN dengan

kapasitas 100 Mbps.

35

Page 36: Laporan Full Betol

2. Semua aplikasi dibangun dengan konsep konsep Database

Manajement System (DBMS) dengan Oracle database dan Client

Server.

3. Sistem Informasi Managemen (SIM) SDM / Penggajian, SIM

Finance, SIM logistik dan SIM Pemeliharaan.

e. Tahun 2002

1. Pembangunan dan Pengembangan fasilitas komunikasi data satelit

dengan VSAT.

2. Pembangunan dan Pengembangan fasilitas Web Mail dan Firewall

dan Client Server.

3. Implementasi fasilitas internet dalam sistem jaringan komputer

perusahaan.

f. Tahun 2008

1. Implementasi dan penggunaan aplikasi E-mail yaitu Lotus

Domino.

2. Pembangunan server Anti Virus Norman yang terdistribusi ke

setiap client / user.

3. Implementasi sistem domain controller / active directory

menggunakan windows server 2003.

4. Penggunaan dan implementasi sistem firewall yang baru berupa

pemasangan Watch Guard (firebox), yang berfungsi sebagai

Intrusion Prevention System (IPS), Antivirus dan Antispam.

5. Implementasi sistem proxy server menggunakan ISA server 2006.

g. Tahun 2009

1. Penggunaan dan implementasi aplikasi dan Lotus Quickr dan Lotus

Sametime sebagai media kolaborasi file dan komunikasi terpadu

enterprise.

2. Implementasi Blackberry Enterprise Server (BES) sebagai layanan

e-mail corporate dari Blackberry.

h. Tahun 2011

36

Page 37: Laporan Full Betol

GENERAL MANAGER KEUANGAN

MANAGER TEKNOLOGI INF. & KOMUNIKASI

HELPDESK TATA USAHA

S/I BANG SISTEM & INFRASTRUKTUR

S/I OPERASIONAL SISTEM

S/I OPERASIONAL INFRASTRUKTUR

KLP. BANG SISTEMKLP. BANG INFRASTRUKTUR

KLP. OPR. SERVER & DATABASEKLP. OPR. INFRASTRUKTUR TIKLP. OPR. INFRASTRUKTUR KOM

1. Perubahan nama dari Biro Puslahta menjadi Departemen

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

2. Perubahan nama juga diikuti dengan perubahan struktur organisasi

Departemen TIK, dari dua bagian (system analist & programmer

dan bagian P.D.E) menjadi 3 bagian (Superitendent Pengembangan

Sistem & Infrastruktur, Superitendent Operasional Sistem dan

Superitendent Operasional Infrastruktur).

3. Pembangunan tata kelola TI (IT Govenance).

4. Pengembangan Web Site PT PIM.

5. Pembangunan IT Virtualization (Replacement Server aplikasi SDM

/ penggajian, SIM Finance, SIM Logistik dan SIM Pemeliharaan.

3.4.1 Struktur Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Gambar 3.2 Struktur Departemen TIK

37

Page 38: Laporan Full Betol

3.4.2 Tugas dan tanggung jawab Departemen Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK)

Tabel 3.2 Tanggung Jawab Departemen TIK

JABATAN TANGGUNG JAWAB

Manager Departemen TIK

1. Memastikan bahwa pengembangan sistem teknologi informasi dan komunikasi perusahaan berjalan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan stack holder.

2. Memastikan bahwa semua peralatan sistem teknologi informasi dan komunikasi perusahaan beroperasi dengan baik dan optimal.

3. Memastikan pemeliharaan peralatan sistem teknologi informasi dan komunikasi perusahaan berjalan dengan baik dan dengan cost efektif setiap tahun.

4. Memastikan tersPT PIMnnya anggaran pengembangan, operasional dan pemeliharaan sistem teknologi informasi dan komunikasi perusahaan yang dibutuhkan.

5. Memastikan terselenggaranya pengelolaan/manajemen resiko bidang teknologi informasi dan komunikasi.

6. Memastikan inventarisasi perangkat sistem teknologi informasi dan komunikasi perusahaan tercatat dengan baik dan akurat serta mudah ditelPT PIMri.

7. Memastikan tersPT PIMnnya SOP dan atau instruksi kerja dari opersional masin-masing bagian, dokumen mudah telPT PIMr dan dilaksanakan dengan konsisten.

8. Memastikan tersPT PIMnnya program kerja, identifikasi resiko serta KPI tahunan masing-masing bagian di Dept. TIK.

9. Memastikan kerahasiaan data perusahaan yang ada terjaga dengan baik.

10.Terkelolanya kinerja bawahan yang optimum serta terPT PIMlkannya rencana pelatihan dan promosi bawahan, serta pengaturan cuti bawahan secara efektif.

1. Bertanggung jawab atas rencana penyempurnaan dan pengembangan sistem & infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi sesuai kebutuhan proses bisnis perusahaan dan telah mengkomodir perubahan teknologi.

38

Page 39: Laporan Full Betol

Superintendent Pengembangan Sistem &

Infrastruktur

2. Memastikan tersPT PIMnnya anggaran pengembangan sistem teknologi informasi dan komunikasi yang dibutuhkan dengan cost effective setiap tahunnya.

3. Memastikan inventarisasi segala kegiatan pengembangan sistem informasi dan komunikasi tercatat dengan baik dan akurat.

4. Memastikan segala SOP dan instruksi kerja pada segala kegiatan pengembangan sistem informasi dan komunikasi tersedia dan dijalankan secara konsisten.

5. Memastikan resiko-resiko atas pengambangan sistem informasi dan komunikasi dapat dikelola denga baik.

6. Memastikan tersPT PIMnnya program kerja, identifikasi resiko serta KPI tahunan bagian operasional sistem.

7. Memastikan semua SOP instruksi kerja serta identifikasi resiko Dept. TIK terdokumentasi dengan baik sesuai kaedah penyPT PIMnan dan mudah ditelPT PIMri.

8. Memastikan kerahasiaan data perusahaan yang ada terjaga dengan baik.

9. Memastikan terkelolanya kinerja bawahan yang optimum serta terPT PIMlkannya rencana pelatihan dan promosi bawahan, serta pengaturan cuti bawahan secara efektif.

Superitendent Operasional Sistem

1. Memastikan bahwa operasional dan pemeliharaan H/W dan S/W bagian operasional sistem berjalan dengan baik dan handal, yaitu :- Mesin server (produksi dan Backup).- Aplikasi dan database yang berada dalam

mesin server produksi dan back up.- Perlengkapan pendukung operasional sistem

pada Data Center.- Perangkat S/W dalam operasional dan

pemeliharaan poin 1, 2 dan 3 diatas seperti sistem operasi, aplikasi bisnis dan sistem keamanan pada Data Center dan perangkat S/W aplikasi bisnis dalam operasional di setiap user.

2. Memastikan bahwa inventarisasi perangkat atas tanggung jawab poin 1 diatas tercatat dengan baik dan akurat.

3. Memastikan bahwa segala SOP dan instruksi atas tanggung jawab poin 1 diatas tersedia dan

39

Page 40: Laporan Full Betol

dilaksanakan dengan konsisten.4. Memastikan resiko-resiko atas tanggung jawab

poin 1 diatas dikelola dengan baik.5. TersPT PIMnnya anggaran biaya atas tanggung

jawab poin 1 diatas dengan cost effective setiap tahunnya.

6. TersPT PIMnnya program kerja, identifikasi resiko serta KPI tahunan bagian operasional sistem.

7. Memastikan kerahasiaan data perusahaan yang ada terjaga dengan baik.

8. Terkelolanya kinerja bawahan yang optimum serta terPT PIMlkannya rencana pelatihan dan promosi bawahan, serta pengaturan cuti bawahan secara efektif.

Superintendent Operasional

Infrastruktur

1. Memastikan bahwa operasional dan pemeliharaan H/W dan S/W bagian operasional infrastruktur berjalan dengan baik dan handal, yaitu :- NOC dan perangkat pendukung terkait dengan

sistem infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi.

- Perangkat komputer stand alone dan komputer LAN di setiap unit kerja, termasuk printer dan perangkat lainnya yang terhubung dengan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi seperti perangkat komunikasi data dan voice terkait denga perangkat NOC.

- Pernagkat jaringan komputer perusahaan beserta perlengkapan yang tersebar di seluruh unit kerja.

- Perangkat S/W dalam operasional dan pemeliharaan poin 1, 2 dan 3 diatas seperti sistem operasi, sistem keamanan jaringan komputer, aplikasi penunjang lainnya diluar aplikasi bisnis.

2. memastikan bahwa inventarisasi perangkat atas tanggung jawab poin 1 diatas tercatat dengan baik dan akurat.

3. Memastikan bahwa segala SOP dan instruksi atas tanggung jawab poin 1 diatas tersedia dan dilaksanakan dengan konsisten.

4. Memastikan resiko-resiko atas tanggung jawab poin 1 diatas dikelola dengan baik.

5. TersPT PIMnnya anggaran biaya atas tanggung jawab poin 1 diatas dengan cost effective setiap tahunnya.

6. TersPT PIMnnya program kerja, identifikasi resiko

40

Page 41: Laporan Full Betol

serta KPI tahunan bagian operasional infrastruktur.7. Memastika kerahasiaan data perusahaan yang ada

terjaga dengan baik.8. Terkelolanya kenerja bawahan yang optimum serta

tersPT PIMlkannya rencana pelatihan dan promosi bawahan, serta pengaturan cuti bawahan secara efektif.

41

Page 42: Laporan Full Betol

BAB IVSTUDI KASUS

4.1 Topologi Jaringan

Sebagai langkah awal untuk membuat sebuah jaringan komputer adalah

menentukan topologi yang akan digunakan untuk jaringan yang akan kita buat.

Pada laporan ini, penulis akan menjelaskan konfigurasi router berdasarkan desain

jaringan pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.1. Topologi Jaringan

Seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas, Router PIM Lhokseumawe

terhubung langsung dengan LAN PIM Lhokseumawe 01 dan Router PIM Jakarta.

Router PIM Jakarta terhubung langsung dengan LAN PIM Jakarta 01 dan Router

PIM Lhokseumawe. Maka setiap Interface pada kedua Router harus diberi alamat

yang sesuai dengan device/network yang terhubung langsung dengan Router.

4.2 Konfigurasi Router

Konfigurasi statis router pada WAN PT PIM yang digunakan ada 4

(empat) alamat network, yaitu :

1. Router PIM Lhokseumawe dengan alamat interface fast ethernet

192.168.0.1/28 dan untuk alamat interface serial 192.168.10.1/28

2. Router PIM Jakarta dengan alamat interface fast ethernet 192.168.1.1/28

dan untuk alamat interface serial 192.168.11.1/28

3. LAN PIM Lhokseumawe 01 dengan alamat network 192.168.0.2/28

42

Page 43: Laporan Full Betol

4. LAN PIM Jakarta 01 dengan alamat network 192.168.1.2/28

4.2.1 Pemberian IP Address komputer yang akan digunakan

Langkah pertama yang harus kita lakukan supaya dapat melakukan

konfigurasi router adalah memberi alamat IP pada komputer yang akan kita

hubungkan langsung dengan router untuk proses konfigurasi. Pada laporan ini

penulis menggunakan setting static IP supaya dapat langsung inisialisasi dengan

alamat IP Router.

Gambar 4.2 Setting IP PC PIM Lhokseumawe 01

Gambar 4.3 Setting IP PC PIM Jakarta 01

43

Page 44: Laporan Full Betol

Setelah komputer yang akan dihubungkan langsung dengan router diberi

alamat IP, selanjutnya hubungkan komputer dan router dengan menggunakan

kabel straight atau kabel LAN.

4.2.2 Konfigurasi Router PIM Lhokseumawe

Berikut ini adalah perintah-perintah yang digunakan untuk konfigurasi

pada Router Cisco pada PIM Lhokseumawe.

router0>enablerouter0#config terminalEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.router0(config)#hostname PIM_LSMPIM_LSM(config)#interface fa0/0PIM_LSM(config-if)#ip add 192.168.0.1 255.255.255.240PIM_LSM(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

PIM_LSM(config-if)#interface se2/0PIM_LSM(config-if)#ip add 192.168.10.1 255.255.255.240PIM_LSM(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to downPIM_LSM(config-if)#clock rate 64000PIM_LSM(config-if)#description koneksi ke PIM_JKTPIM_LSM(config-if)#exitPIM_LSM(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.240 se2/0PIM_LSM(config)#exit

%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by consolePIM_LSM#copy run startDestination filename [startup-config]? Building configuration...[OK]

4.2.2.1 Penjelasan konfigurasi Router Lhokseumawe

Untuk akses dari tingkat user exec ke privileged exec mode

Router>enable

Untuk masuk ke konfigurasi global mode

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Router(config)#hostname PIM_LSM

Perintah “hostname PIM_LSM” berarti kita memberi nama host router

dengan nama PIM_LSM.

44

Page 45: Laporan Full Betol

Router(config)#hostname PIM_LSMPIM_LSM(config)#

Untuk memberi alamat interface yang ada pada router adalah dengan

mengetikkan :

PIM_LSM(config)#interface fa0/0PIM_LSM(config-if)#ip add 192.168.0.1 255.255.255.240PIM_LSM(config-if)#no shut

Perintah di atas berarti pemberian alamat untuk interface fast ethernet0/0

dengan nama PIM_LSM dan alamat ip 192.168.0.1. Interface ini yang akan

terhubung langsung dengan interface pada router PIM_JKT. Untuk interface

serial2/0 yang akan terhubung langsung dengan LAN PIM Jakarta diketikkan

perintah berikut:

PIM_LSM(config-if)#interface se2/0PIM_LSM(config-if)#ip add 192.168.10.1 255.255.255.240PIM_LSM(config-if)#no shut%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to downPIM_LSM(config-if)#clock rate 64000PIM_LSM(config-if)#description koneksi ke PIM_JKTPIM_LSM(config-if)#exit

Kemudian pengisian routing tabel pada router lhokseumawe dengan

mengetikkan perintah berikut :

PIM_LSM(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.240 se2/0PIM_LSM(config)#exit

Ini merupakan IP routing statis dengan rincian sebagai berikut :

Router(config)#ip route <network destination id> <subnetmask> <exit interface>

Dimana :

Konfigurasi static routing dengan mendefinisikan exit interface dilakukan dengan

mendefinisikan alamat network tujuan beserta exit interface pada router yang

dikonfigurasi untuk alamat tersebut. Dimana alamat exit interface adalah interface keluar

pada router untuk meneruskan paket sesuai dengan alamat tujuan. Syntax untuk

melakukan static routing by exit interface :

PIM_LSM(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.240 se2/0PIM_LSM(config)#exit

Static routing protocol adalah jenis routing protokol yang statis,

maksudnya routing table tidak dipengaruhi oleh update routing table dari router

lainnya dan user harus mendefinisikan alur routing yang tetap secara spesifik.

Setelah selesai melakukan proses inisialisasi router, untuk menyimpan

45

Page 46: Laporan Full Betol

konfigurasi ke file startup konfigurasi dalam NVRAM, masuk ke privileged

EXEC mode. Seperti perintah di bawah ini.

PIM_LSM#copy run startDestination filename [startup-config]? Building configuration...[OK]

4.2.3 Konfigurasi Router PIM Jakarta

Konfigurasi router PIM Jakarta tidak jauh beda dengan konfigurasi router

PIM Lhokseumawe. Karena hanya mengubah alamat IP router sesuai dengan

konfigurasi router yang sudah ditentukan pada pembahasan diatas sebelumnya.

Alamat IP router yang penulis gunakan adalah 192.168.1.1. Berikut ini adalah

perintah-perintah yang digunakan untuk konfigurasi pada Router Cisco pada PIM

Jakarta.

router1>enablerouter1#config terminalEnter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.router1(config)#hostname PIM_JKTPIM_JKT(config)#interface fa0/0PIM_JKT(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.240PIM_JKT(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

PIM_JKT(config-if)#interface se2/0PIM_JKT(config-if)#ip add 192.168.11.1 255.255.255.240PIM_JKT(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up

PIM_JKT(config-if)#clock rate 64000%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to upPIM_JKT(config-if)#description koneksi ke PIM_LSMPIM_JKT(config-if)#exit

PIM_JKT(config)#ip route 192.168.0.0 255.255.255.240 se2/0PIM_JKT(config)#exit

%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by consolePIM_JKT#copy run startDestination filename [startup-config]? Building configuration...[OK]

46

Page 47: Laporan Full Betol

4.2.3.1 Penjelasan konfigurasi Router Jakarta

Untuk akses dari tingkat user exec ke privileged exec mode

Router>enable

Untuk masuk ke konfigurasi global mode

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.Router(config)#hostname PIM_JKT

Perintah “hostname PIM_JKT” berarti kita memberi nama host router

dengan nama PIM_JKT.

Router(config)#hostname PIM_JKTPIM_ JKT(config)#

Untuk memberi alamat interface yang ada pada router adalah dengan

mengetikkan :

PIM_ JKT(config)#interface fa0/0PIM_ JKT config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.240PIM_ JKT(config-if)#no shut

Perintah di atas berarti pemberian alamat untuk interface fast ethernet0/0

dengan nama PIM_JKT dan alamat ip 192.168.1.1. Interface ini yang akan

terhubung langsung dengan interface pada router PIM_LSM. Untuk interface

serial2/0 yang akan terhubung langsung dengan LAN PIM Lhokseumawe

diketikkan perintah berikut:

PIM_JKT(config-if)#interface se2/0PIM_JKT(config-if)#ip add 192.168.11.1 255.255.255.240PIM_JKT(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up

PIM_JKT(config-if)#clock rate 64000PIM_JKT(config-if)#%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up

PIM_JKT(config-if)#description koneksi ke PIM_LSMPIM_JKT(config-if)#exit

Kemudian pengisian routing tabel pada router jakarta dengan mengetikkan

perintah berikut :

PIM_JKT(config)#ip route 192.168.0.0 255.255.255.240 se2/0PIM_JKT(config)#exit

Ini merupakan IP routing statis dengan rincian sebagai berikut :

Router(config)#ip route <network destination id> <subnet

47

Page 48: Laporan Full Betol

mask> <exit >interface>

Dimana :

Konfigurasi static routing dengan mendefinisikan exit interface dilakukan dengan

mendefinisikan alamat network tujuan beserta exit interface pada router yang

dikonfigurasi untuk alamat tersebut. Dimana alamat exit interface adalah interface keluar

pada router untuk meneruskan paket sesuai dengan alamat tujuan. Syntax untuk

melakukan static routing by exit interface.

PIM_JKT(config)#ip route 192.168.0.0 255.255.255.240 se2/0PIM_JKT(config)#exit

Static routing protocol adalah jenis routing protokol yang statis,

maksudnya routing table tidak dipengaruhi oleh update routing table dari router

lainnya dan user harus mendefinisikan alur routing yang tetap secara spesifik.

Setelah selesai melakukan proses inisialisasi router, untuk menyimpan

konfigurasi ke file startup konfigurasi dalam NVRAM, masuk ke privileged

EXEC mode. Seperti perintah di bawah ini.

PIM_JKT#copy run start

Destination filename [startup-config]?

Building configuration...

[OK]

Untuk melihat keberhasilan konfigurasi routing pada router PIM

Lhokseumawe dengan perintah sh ip route:

PIM_LSM>enablePIM_LSM#sh ip routeCodes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2 E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

192.168.0.0/28 is subnetted, 1 subnetsC 192.168.0.0 is directly connected, FastEthernet0/0 192.168.1.0/28 is subnetted, 1 subnetsS 192.168.1.0 is directly connected, Serial2/0 192.168.10.0/28 is subnetted, 1 subnets

48

Page 49: Laporan Full Betol

C 192.168.10.0 is directly connected, Serial2/0

Kode S menandakan bahwa hubungan secara statis, sedangkan kode C

menandakan hubungan secara langsung.

Untuk melihat keberhasilan konfigurasi routing pada router PIM Jakarta

dengan perintah sh ip route:

PIM_JKT#sh ip routeCodes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2 E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

192.168.0.0/28 is subnetted, 1 subnetsS 192.168.0.0 is directly connected, Serial2/0 192.168.1.0/28 is subnetted, 1 subnetsC 192.168.1.0 is directly connected, FastEthernet0/0 192.168.11.0/28 is subnetted, 1 subnetsC 192.168.11.0 is directly connected, Serial2/0

Untuk melihat keberhasilan koneksi router PIM Lhokseumawe dengan

router PIM Jakarta dengan melakukan ping dari router PIM_LSM ke router

PIM_JKT:

PIM_LSM#ping 192.168.1.1

Type escape sequence to abort.Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 192.168.1.1, timeout is 2 seconds:!!!!!Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 31/37/63 ms

Dari ping ke router PIM_JKT menunjukkan koneksinya sukses, hal itu

dapat kita tahu dari tanda ! , jika gagal akan keluar tanda titik (“.”). Juga

dilakukan ping ke router PIM Lhokseumawe dari router PIM Jakarta:

PIM_JKT#ping 192.168.0.1

Type escape sequence to abort.

Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 192.168.0.1, timeout is 2

seconds:

!!!!!

49

Page 50: Laporan Full Betol

Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 17/25/32

ms

Untuk melihat apakah kita berhasil mengkonfigurasi static routing

protocol, kita harus melakukan ping dari PC PIM Lhokseumawe 01(192.168.1.2)

ke PC PIM Jakarta 01. begitu juga sebaliknya, yaitu melakukan ping dari PC PIM

Jakarta01(192.168.0.2) ke PC PIM Lhokseumawe 01.

Gambar 4.4 Ping dari PC PIM Lhokseumawe 01 ke PC PIM Jakarta 01

Dari hasil ping diatas terlihat tulisan Reply from 192.168.1.2: bytes=32 time=156ms TTL=126. Ini berarti koneksi di PC PIM Lhokseumawe 01dengan PC PIM Jakarta 01 sukses, begitu juga sebaliknya. Sedangkan jika koneksi gagal, maka akan muncul tulisan “Reply time out”.

50

Page 51: Laporan Full Betol

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah mempelajari dan menkonfigurasi static routing protocol pada PT

Pupuk Iskandar Muda, maka penulis membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Konfigurasi statis router pada jaringan WAN PT PIM ynag digunakan ada

4 (empat) alamat network, yaitu :

a. Router PIM Lhokseumawe dengan alamat interface fast ethernet

192.168.0.1/28 dan untuk alamat interface serial 192.168.10.1/28

b. Router PIM Jakarta dengan alamat interface fast ethernet

192.168.1.1/28 dan untuk alamat interface serial 192.168.11.1/28

c. LAN PIM Lhokseumawe 01 dengan alamat network 192.168.0.2/28

d. LAN PIM Jakarta 01 dengan alamat network 192.168.1.2/28

2. Langkah-langkah yang dilakukan untuk konfigurasi router cisco adalah :

a. Pemberian alamat ip untuk komputer yang akan dihubungkan pada

jaringan.

b. Konfigurasi Router PIM Lhokseumawe dan Router PIM Jakarta.

c. Uji koneksi dengan perintah ping.

3. PenyPT PIMnan laporan ini hanya mengenai konfigurasi statis routing

protocol. Sehingga masih banyak kekurangan tentang penjelasan

konfigurasi router lebih lanjut.

5.2 Saran

1. Untuk mahasiswa yang kerja praktek sebaiknya materi yang akan

dipraktikan ditentukan terlebih dahulu agar mahasiswa ada persiapan yang

lebih siap.

51

Page 52: Laporan Full Betol

ABSTRAK

Sekarang jaringan konputer memiliki dampak yang berarti di kehidupan kita. Merubah cara kita hidup, bekerja, dan bermainan. Jaringan komputer didalam konteks yang lebih besar (internet) memungkinkan orang untuk berkomunikasi, berkerjasama, dan berinteraksi dalam cara – cara yang belum pernah dilakukannya. Kita menggunakan jaringan dalam berbagai cara, termasuk web applications, IP telephony, video conference, interactive gaming, electronic commerce, education, dan lain-lain. Router menhubungkan jaringan satu dengan yang lain. Oleh karena itu router bertanggung jawab untuk pengiriman paket melalui jaringan yang berbeda. Router menggunakan tabel routingnya untuk menentukan jalur terbaik untuk menyampaikan paket. Static route dan protokol dinamik routing digunakan oleh router untuk mempelajari network remote dan membangun tabel routing-nya. Protokol routing digunakan untuk memfasilitasi penukaran informasi routing antar router. Routing protokol memungkinkan router untuk berbagi informasi tentang network remote secara static dan secara otomatis menambah informasi ini ke tabel routing-nya. Protokol routing menentukan jalur terbaik ke setiap network yang kemudian ditambahkan ke tabel routing. Kelebihan utama menggunakan protokol routing static adalah bahwa router menukarkan informasi routing kapanpun terjadi perubahan topologi. Pertukaran ini memungkinkan router untuk mempelajari secara otomatis tentang network baru dan juga untuk menemukan jalur alternative ketika terjadi kegagalan/kerusakan link ke network tersebut. Jika router digunakan pada jaringan komputer PT PIM dan dikonfigurasi static routing, maka dapat membuat kinerja jaringan komputer PT PIM semakin baik dan membantu/meringankan kerja administrator untuk memaintain jaringan komputer PT PIM.

Kata kunci : Konfigurasi, Static Routing, WAN

52

Page 53: Laporan Full Betol

DAFTAR PUSTAKA

1. http://ikc.vip.net.id/umum/alfred-cisco.php

2. http://mudji.net/press/?p=21

3. http://mudji.net/press/?cat=15

4. http://one.indoskripsi.com/artikel-skripsi-tentang/dasar-dasar-

konfigurasi-routercisco

5. http://student.eepisits.edu/~izankboy/laporan/Jaringan/ccna2-3.pdf

6. http://www.cisco.com

7. http://repository.PT PIM.ac.id/simple-search?

query=ilmu+komputer&sort_by=0&order=DESC&rpp=10&

etal=0&start=60

8. http://digilib.stikom.edu/xsearch.php?

txtKey=sistem+pendukung+keputusan&ip=125.162.33.229&t

xtMode=normal&Submit=C+A+R+I

53