LAPORAN FISIKA SMA

6
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA PERCOBAAN HUKUM OHM DISUSUN UNTUK MEMENUHI SYARAT ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP KELAS XII TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Disusun oleh: Nama : Daherman No. : 28 Kelas : XII IPA 1 SMA NEGERI KARANGPANDAN

Transcript of LAPORAN FISIKA SMA

Page 1: LAPORAN FISIKA SMA

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

PERCOBAAN HUKUM OHM

DISUSUN UNTUK MEMENUHI SYARAT ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP

KELAS XII TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Disusun oleh:

Nama : Daherman

No. : 28

Kelas : XII IPA 1

SMA NEGERI KARANGPANDAN

2013

Page 2: LAPORAN FISIKA SMA

v=i×R

LAPORAN PRAKTIKUM

I. Tujuan : Mengetahui hubungan antara tegangan (v) dan kuat arus(i) yang

mengalir dalam sebuah rangkaian.

II. Alat dan Bahan:

1. Voltmeter

2. Ampere meter

3. Baterai

4. Hambatan/resistor

5. Kabel penghubung

III. Landasan Teori:

Arus listrik adalah aliran muatan listrik. Arah arus listrik sesuai

dengan arah aliran muatan positif, atau berlawanan arah dengan arah aliran

muatan negatif. Arus listrik mengalir dari titik yang berpotensial tinggi ke

titik yang berpotensial rendah dalam rangkaian tertutup.

Kuat arus adalah jumlah muatan yang mengalir melalui suatu

penghantar per satuan waktu. Dengan demikian satuan arus listrik dalam SI

adalah coulomb per sekon (C/s) yang lebih dikenal dengan Ampere (A),

diambil dari nama seorang fisikawan Perancis bernama Andre Marie

Ampere. Seorang ahli fisika dari Jerman yang bernama George Simon Ohm

menemukan hubungan antara kuat arus dan tegangan listrik

Hukum Ohm menyatakan bahwa kuat arus yang mengalir pada suatu

kawat penghantar sebanding dengan tegangan yang menimbulkannya.

Hukum Ohm dinyatakan dalam persamaan:

v = tegangan/beda potensial (volt)

R = hambatan/resistansi (ohm)

i = kuat arus (A)

Satu Ohm adalah besarnya hambatan suatu pengahantar sehingga

dapat dihasilkan arus satu amper oleh beda potensial sebesar 1 volt.

Page 3: LAPORAN FISIKA SMA

IV. Langkah Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan.

2. Menghubungkan hambatan dengan voltmeter dan amperemeter

menggunakan kabel penghubung.

3. Menghubungkan satu buah baterai dengan voltmeter secara seri,

dan menghubungkannya dengan amperemeter secara paralel

menggunakan kabel penghubung

4. Membaca hasil pengukuran voltmeter dan amperemeter

5. Menulis hasil pengukuran di tabel data percobaan

6. Mencabut kabel yang menghubungkan baterai dengan

amperemeter

7. Melakukan percobaan kedua dengan menambah satu baterai dan

merangkainya secara seri tanpa mengubah hambatan.

8. Melakukan langkah 4-7 hingga empat kali percobaan.

V. Data Percobaan

Percobaan V i R P

1 1,2 6 0,2 7,2

2 2,6 12 0,22 31,2

3 4,4 18 0,24 79,2

4 6,0 22 0,27 132

Page 4: LAPORAN FISIKA SMA

6 12 18 221

1.52

2.53

3.54

4.55

5.56

Grafik

hambatan

tega

nagn

(vol

y)

VI. Perhitungan

v=i×R R= vi

P=v ×i

Percobaan 1:

R= vi=1,2v

6 A=0,2

P=v ×i=1,2v ×6 A=7,2watt

Percobaan 2:

R= vi=2,6 v

12 A=0,22

P=v ×i=2,6 v×12 A=31,2watt

Percobaan 3:

R= vi=4,4v

18 A=0,24

P=v ×i=4,4 v ×18 A=79,2watt

Percobaan 4:

R= vi=6,0 v

22 A=0,27

Page 5: LAPORAN FISIKA SMA

P=v ×i=6,0v ×22 A=132watt

VII. Analisa Data

Menurut perhitungan tersebut besarnya hambatan berbeda-beda tiap

percobaan, padahal hambatan yang digunakan sama, sehingga seharusnya

besarnya hambatan di semua percobaan sama. Kemungkinan hal ini terjadi

karena alat yang digunakan tidak berfungsi dengan baik dan karena arus

yang berbeda (karena menggunakan baterai ), atau karena pembacaan

voltmeter dan amperemeter yang kurang tepat.

VIII. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kuat arus yang

mengalir pada suatu kawat penghantar sebanding dengan tegangan, dengan

kata lain hambatan berbanding terbalik dengan kuat arus.