laporan farmasetika terakhir

16
A. DASAR TEORI a.Emulsi Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi dalam cai ran pembawa, dis tabilkan den gan at pen gemulsi atau sur!aktan yan g coc ok "Dep#es RI, $%&%'. #omponen dari emulsi dapat digolongkan men(adi ) macam, yaitu* a. #omponen dasar Adalah pembentuk emulsi yang harus ter dapat didalam emulsi. Terdiri dari* o +ase dispers !ase internal !ase diskontinue -aitu at cair yang terbagibagi men(adi butiran kecil ke dalam at cair lain. o +ase kontin ue !ase e/sternal !ase luar -aitu at cair dalam emulsi yang ber!ungsi sebagai bahan dasar "pendukung' dari emulsi tersebut. o Emulgator Adalah bagian dari emulsi yang ber!ungsi untuk menstabilkan emulsi.  b. #omponen tambahan 0origen saporis, corigen odoris, corigen colouris, preser1ati1e, anti oksidan. "Anonim, )22%'. 3enis emulsi ada ), yaitu* a. 4at yang tak larut "umpamanya miny ak' terdisp ers dalam air. Terd iri dari tetesan tetesan minyak yang halus yang melayang dalam air. Emulsi ini dapat diencerkan dengan air dan disebut emulsi O5 "minyak dalam air'.  b. Air berbentuk tetesantetesan terbagi dalam at yang tidak larut, disebut emulsi tipe 5O "air dalam minyak'. Dalam praktik kita bagi dalam* a. Emul si alam "emul si 1era', dibuat dari bahan bahan bakal, diman a terdap at minya k yang harus diemulsikan bersama emulgatornya atau emulgatornya sudah terdapat dalam bi(i. 0ontoh* emulsi Amygd alae dulces, Semen 6ini, Semen 0ucurbitae, dan +ructus 0anabis.  b. Emulsi buatan "e mulsi spuria', dimana harus ditambahkan emulgator dan air. 0ontoh* Oleum Ricini "Duin, $%78'. #etidakstabilan dalam emulsi !armasi dapat digolongkan sebagai berikut* a. +lokulasi dan 0reaming

description

j

Transcript of laporan farmasetika terakhir

Page 1: laporan farmasetika terakhir

7/17/2019 laporan farmasetika terakhir

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmasetika-terakhir 1/16

A. DASAR TEORI

a.Emulsi

Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat, terdispersi

dalam cairan pembawa, distabilkan dengan at pengemulsi atau sur!aktan yang cocok 

"Dep#es RI, $%&%'.

#omponen dari emulsi dapat digolongkan men(adi ) macam, yaitu*

a. #omponen dasar 

Adalah pembentuk emulsi yang harus terdapat didalam emulsi. Terdiri dari*

o +ase dispers !ase internal !ase diskontinue

-aitu at cair yang terbagibagi men(adi butiran kecil ke dalam at cair lain.

o +ase kontinue !ase e/sternal !ase luar 

-aitu at cair dalam emulsi yang ber!ungsi sebagai bahan dasar "pendukung' dari emulsi

tersebut.

o Emulgator 

Adalah bagian dari emulsi yang ber!ungsi untuk menstabilkan emulsi.

 b. #omponen tambahan

0origen saporis, corigen odoris, corigen colouris, preser1ati1e, anti oksidan. "Anonim, )22%'.

3enis emulsi ada ), yaitu*

a. 4at yang tak larut "umpamanya minyak' terdispers dalam air. Terdiri dari tetesan

tetesan minyak yang halus yang melayang dalam air. Emulsi ini dapat diencerkan dengan air 

dan disebut emulsi O5 "minyak dalam air'.

 b. Air berbentuk tetesantetesan terbagi dalam at yang tidak larut, disebut emulsi tipe

5O "air dalam minyak'.

Dalam praktik kita bagi dalam*

a. Emulsi alam "emulsi 1era', dibuat dari bahanbahan bakal, dimana terdapat minyak 

yang harus diemulsikan bersama emulgatornya atau emulgatornya sudah terdapat dalam bi(i.

0ontoh* emulsi Amygdalae dulces, Semen 6ini, Semen 0ucurbitae, dan +ructus 0anabis.

 b. Emulsi buatan "emulsi spuria', dimana harus ditambahkan emulgator dan air. 0ontoh*

Oleum Ricini "Duin, $%78'.

#etidakstabilan dalam emulsi !armasi dapat digolongkan sebagai berikut*

a. +lokulasi dan 0reaming

Page 2: laporan farmasetika terakhir

7/17/2019 laporan farmasetika terakhir

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmasetika-terakhir 2/16

9erupakan pemisahan dari emulsi men(adi beberapa lapis cairan, dimana masingmasing

lapis mengandung !ase dispers yang berbeda.

 b. #oalesen dan pecahnya emulsi "cracking'

:roses cracking bersi!at tidak dapat kembali.

c. In1ersi

:eristiwa berubahnya sekonyongkonyong tipe emulsi 9A ke tipe A9 atau sebaliknya

"Anie!, )222'.

+aktor yang memecah emulsi*

a. :emecahan emulsi secara kimia, dengan penambahan at yang mengambil air, seperti

0a0l) eksikatus dan 0aO.

 b. :emecahan emulsi secara !isika*

o #enaikan suhu menyebabkan perubahan 1iskositas, mengubah si!at emulgator dan

menaikkan benturan butirbutir tetesan.

o :endinginan menyebabkan terpisahnya air dari sistem emulsi.

o :enambahan granul kasar 

o :engenceran emulsi yang berlebihan

o :enyaringan

o :emutaran dengan alat sentri!ugal

c. E!ek elektrolit terhadap stabilitas emulsi

+aktor !aktor yang mempengaruhi stabilnya emulsi adalah*

a. ;kuran partikel

 b. <iskositas

c. Rasio !ase 1olume

d. 9uatan listrik pada lapisan ganda listrik 

:embuatan emulsi*

a. 9etode gom basah "metode Inggris'

Page 3: laporan farmasetika terakhir

7/17/2019 laporan farmasetika terakhir

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmasetika-terakhir 3/16

Dibuat mucilago yang kental dengan sedikit air lalu ditambahkan minyak sedikit demi sedikit

dengan diaduk cepat.

 b. 9etode gom kering

#orpus emulsi dibuat dengan 8 bagian minyak, ) bagian air dan $ bagian gom, sselan(utnya

sisa air dan bahan lain ditambahkan. 9etode ini (uga disebut metode 8*)*$.

c. 9etode =6>

;ntuk memperoleh e!isiensi emulgator perlu diperhatikan si!atsi!at dari emulgator untuk tipe

sistem yang dipilih "Anie!, )22&'.

 b. :otio "larutan'

6arutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih at kimia yang terlarut.

9isal * terdispersi secara molekular dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yangsaling bercampur.

#arena molekulmolekul dalam pelarut terdispersi secara merata, maka penggunaan larutan

sebagai bentuk sediaan, umumnya memberikan (aminan keseragaman dosis dan memiliki

ketelitian yang baik (ika larutan diencerkan atau dicampur.

>ila at A dilarutkan dalam air atau pelarut lain akan men(adi tipe larutan sebagai berikut*

$. 6arutan encer, yaitu larutan yang mengandung se(umlah kecil at A yang terlarut.

). 6arutan, yaitu larutan yang mengandung se(umlah besar at A yang terlarut.

?. 6arutan (enuh, yaitu larutan yang mengandung (umlah maksimum at A yang dapat larut

dalam air pada tekanan dan temperatur tertentu.

8. 6arutan lewat (enuh, yaitu larutan yang mengandung (umlah at A yang terlarut melebihi

 batas kelarutannya didalam air pada temperature tertentu.

4at pelarut disebut (uga sol1ent, sedangkan at yang terlarut disebut solute. Sol1ent yang

 biasa dipakai *

$. Air, untuk macammacam garam.

). Spirtus, misalnya untuk kam!er, iodium, menthol.

?. @liserin, misalnya untuk tanin, at samak, bora/ dan !enol.

8. Eter, misalnya untuk kam!er, !os!or dan sublimat.

7. 9inyak, misalnya untuk kam!er dan menthol.

. :ara!in, liBuidum, untuk cera, cetaceum, minyakminyak, kam!er, menthol dan

klorbutanol.

&. Eter minyak tanah, untuk minyakminyak lemak.

>. +aktor -ang 9empengaruhi #elarutan

Page 4: laporan farmasetika terakhir

7/17/2019 laporan farmasetika terakhir

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmasetika-terakhir 4/16

$. Si!at dari solute dan sol1ent

Solute yang polar akan larut dalam sol1ent yang polar pula. 9isalnya garamgaram anorganik 

larut dalam air. Solute yang nonpolar larut dalam sol1ent yang nonpoar pula. 9isalnya

alkaloid basa "umumnya senyawa organik' larut dalam kloro!orm.

). 0osol1ensi

0osol1ensi adalah peristiwa kenaikan kelarutan suatu at karena adanya penambahan pelarut

lain atau modi!ikasi pelarut. 9isalnya luminal tidak larut dalam air, tetapi larut dalam

campuran air dan gliserin atau solutio petit.

?. #elarutan

4at yang mudah larut memerlukan sedikit pelarut, sedangkan at yang sukar larut

memerlukan banyak pelarut. #elarutan at anorganik yang digunakan dalam !armasi

umumnya adalah *

a. Dapat larut dalam air 

Semua garam klorida larut, kecuali Ag0l, :b0l), =g)0l). Semua garam nitrat larut kecuali

nitrat base. Semua garam sul!at larut kecuali >aSO8, :bSO8, 0aSO8.

 b. Tidak larut dalam air 

Semua garam karbonat tidak larut kecuali #)0O?, Ca)0O?. Semua oksida dan hidroksida

tidak larut kecuali #O=, CaO=, >aO, >a"O='). semua garam phos!at tidak larut kecuali

#?:O8, Ca?:O?.

8. Temperatur 

4at padat umumnya bertambah larut bila suhunya dinaikkan, at padat tersebut dikatakan

 bersi!at endoterm, karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas.

4at terlarut pelarut panas larutan.

>eberapa at yang lain (ustru kenaikan temperatur menyebabkan tidak larut, at tersebut

dikatakan bersi!at eksoterm, karena pada proses kelarutannya menghasilkan panas.

4at terlarut pelarut larutan panas

0ontoh * #O= dan #)SO8>erdasarkan pengaruh ini maka beberapa sediaan !armasi tidak boleh dipanaskan, misalnya *

a. 4atat yang atsiri, 0ontohnya * Etanol dan minyak atsiri.

 b. 4at yang terurai, misalnya * natrium karbonas.

c. Saturatio

d. Senyawasenyawa kalsium, misalnya * ABua calsis.

7. Salting Out

Page 5: laporan farmasetika terakhir

7/17/2019 laporan farmasetika terakhir

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmasetika-terakhir 5/16

Salting Out adalah :eristiwa adanya at terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan lebih

 besar dibanding at utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan at utama atau

terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia. 0ontohnya * kelarutan minyak atsiri dalam air 

akan turun bila kedalam air tersebut ditambahkan larutan Ca0l (enuh.

. Salting In

Salting in adalah adanya at terlarut tertentu yang menyebabkan kelarutan at utama dalam

sol1ent men(adi lebih besar. 0ontohnya * Ribo!la1in tidak larut dalam air tetapi larut dalam

larutan yang mengandung Cicotinamida.

&. :embentukan #ompleks

:embentukan kompleks adalah peristiwa ter(adinya interaksi antara senyawa tak larut dengan

at yang larut dengan membentuk garam kompleks. 0ontohnya * Iodium larut dalam larutan

#I atau CaI (enuh.

#ecepatan kelarutan dipengauhi oleh *

$. ;kuran partikel * 9akin halus solute, makin kecil ukuran partikel F makin luas permukaan

solute yang kontak dengan sol1ent, solute makin cepat larut.

). Suhu * ;mumnya kenaikan suhu menambah kenaikan kelaruta solute.

?. :engadukan.

0.9acam9acam Sediaan 6arutan Obat

>entuk sediaan larutan berdasarkan cara pemberiannya dibedakan atas *

6arutan oral

-aitu sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau lebih at dengan

atau tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau campuran

cosol1entair.

$. :otiones "obat minum'

Adalah solutio yang dimaksudkan untuk pemakaian dalam "peroral'. Selain berbentuk larutan

 potio dapat (uga berbentuk emulsi atau suspensi.). Sirup

Ada ? macam sirup yaitu *

a. Sirup simpleks, mengandung 7 G gula dalam larutan nipagin 2,)7 G b1.

 b. Sirup obat, mengandung satu atau lebih (enis obat dengan atau tanpa at tambahan

digunakan untuk pengobatan.

c. Sirup pewangi, tidak mengandung obat tetapi mengandung at pewangi atau penyedap lain.

:enambahan sirup ini bertu(uan untuk menutup rasa atau bau obat yang tidak enak.

?. Eli/ir 

Page 6: laporan farmasetika terakhir

7/17/2019 laporan farmasetika terakhir

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmasetika-terakhir 6/16

Adalah sediaan larutan yang mengandung bahan obat dan bahan tambahan "pemanis,

 pengawet, pewarna dan pewangi' sehingga memiliki bau dan rasa yang sedap dan sebagai

 pelarut digunakan campuran air H etanol.

Disini etanol ber!ungsi mempertinggi kelarutan obat pada eli/ir dapat pula ditmbahkan

glicerol, sorbitol atau propilenglikol. Sedangkan untuk pengganti gula bisa digunakan sirupgula.

8. Cetralisasi, saturatio dan potio e!!er1escent.

a. Cetralisasi adalah obat minum yang dibuat dengan mencampurkan bagian asam dan bagian

 basa sampai reaksi selesai dan larutan bersi!at netral. 0ontohnya * solutio citratis magnesici,

amygdalas ammonicus.

 b. Saturatio adalah Obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dengan basa tetapi

gas yang ter(adi ditahan dalam wadah sehingga larutan (enuh dengan gas.

c. :otio e!!er1escent adalah Saturatio yang 0O) nya lewat (enuh.

7. @uttae "drops'

@uttae obat tetes adalah sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspensi, apabila tidak 

dinyatakan lain maka dimaksudkan untuk obat dalam.

.Dll

6arutan topikal

6arutan topikal adalah larutan yang biasanya mengandung air tetapi seringkali (uga pelarut

lain, misalnya etanol untuk penggunaan topikal pada kulit dan untuk penggunaan topikal pada mukosa mulut. 6arutan topikal yang berupa suspensi disebut lotio. Sediaansediaan

termasuk larutan topikal *

$. 0ollyrium

Adalah sediaan berupa larutan steril, (ernih, bebas pirogen, isotonis, digunakan untuk 

membersihkan mata. Dapat ditambahkan at dapar dan at pengawet.

). @uttae Ophthalmicae

Tetes mata adalah larutan steril bebas partikel asing merupakan sediaan yang dibuat dan

dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata. Tetes mata (uga tersedia dalam bentuk suspensi, partikel halus dalam bentuk termikronisasi agar tidak menimbulkan iritasi

atau goresan pada kornea.

?. @argarisma

@argarisma obat kumur mulut adalah sediaan berupa larutan umumnya dalam keadaan pekat

yang harus diencerkan dahulu sebelum digunakan. Dimaksudkan untuk digunakan sebagai

 pencegahan atau pengobatan in!eksi tenggorokan. 0ontohnya * >etadin gargle.

8. @uttae Oris

Tetes mulut adalah Obat tetes yang digunakan untuk mulut dengan cara mengencerkan lebihdahulu dengan air untuk dikumurkumur, tidak untuk ditelan.

Page 7: laporan farmasetika terakhir

7/17/2019 laporan farmasetika terakhir

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmasetika-terakhir 7/16

7. @uttae Casalis

Tetes hidung adalah obat yang digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan obat

kedalam rongga hidung, dapat mengandung at pensuspensi, pendapar dan pengawet. 9inyak 

lemak atau minyak mineral tidak boleh digunakan sebagai cairan pembawa.

. Inhalation

Sediaan yang dimaksudkan untuk disedot oleh hidung atau mulut, atau disemprotkan dalam

 bentuk kabut kedalam saluran perna!asan. Tetesan butiran kabut harus seragam dan sangat

halus sehingga dapat mencapai bronkhioli.

&. In(ectiones Obat suntik 

In(eksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus

dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikan dengan cara

merobek (aringan kedalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.

. 6a1ement Enema 0lysma

0airan yang pemakaiannya per rectum colon yang gunanya untuk membersihkan atau

menghasilkan e!ek terapi setempat atau sistemik. Enema yang digunakan untuk 

membersihkan atau penolong pada sembelit atau pembersih !eces sebelum operasi, tidak 

 boleh mengandung at lendir. Selain untuk membersihkan enema (uga ber!ungsi sebagai

karminati1a, emolient, diagnostic, sedati1a, anthelmintic dan lainlain.

%. Douche

Adalah larutan dalam air yang dimaksudkan dengan suatu alat kedalam 1agina, baik untuk 

 pengobatan maupun untuk membersihkan. #arena larutan ini mengandung bahan obat atauantiseptik. 0ontoh * >etadin <agina Douche.

$2. Epithema Obat kompres

Adalah cairan yang dipakai untuk mendatangkan rasa dingin pada tempattempat yang sakit

dan panas karena radang atau berdasarkan si!at perbedaan tekanan osmose digunakan untuk 

mngeringkan luka bernanah. 0ontoh * Ri1anol.

$$. 6itus Oris

Oles bibir adalah cairan agak kental dan pemakaiannya secara disapukan dalam mulut.

0ontoh larutan $2 G >ora/ dalam gliserin.

=alhal yang perlu diperhatikan pada pembuatan obat tetes mata *

 Cilai isotonisitas

:endaparan

:engawet

:engental

:engkhelat

Page 8: laporan farmasetika terakhir

7/17/2019 laporan farmasetika terakhir

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmasetika-terakhir 8/16

>. RESE:

$.

R;9A= SA#IT 0ITRA #E6;AR@A

36 . 0I# DITIRO 87 SO6O"2)&$' %%%%

 

)$$)2$?

Dokter * dr. cristiano ronaldo

>agian

;mum peg.RSpend.ruangan

R 60. Scoots emulsion sec +9S 72

S S dd $ 0$

:ro * Reno "$7 thn'

Resep standar *

Scott " sec +9S hal '

R ol. Iecoris aselli 82

  Ol. 0innamomi 2.$

  :ul1. @om arabici $7

  Ca. hypophos 2.7

  0a. hypophos 2.7

  @lycerin $2

  ABua ?8

  S ? dd 0

:enimbangan bahan

$. Ol. Ic aselli J 82$22,$ / 72 J )2 g

). Ol. 0innamomi J 2.$$22,$ / 72 J 2,27 g J ) tetes

?. :@A J $7$22,$ / 72 J &,7 g

8. Air :@A J ),7 / &,? J $,&7 ml

7. Ca.hypophos J 2,7$22,$ / 72 J 2,)? g

. 0a.hypophos J 2,7$22,$ / 72 J 2,)? g

&. @lycerin J $2$22,$ / 72 J 8,% g. ABua J ?8$22,$ / 72 J $,% g

Page 9: laporan farmasetika terakhir

7/17/2019 laporan farmasetika terakhir

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmasetika-terakhir 9/16

%. Air panas J $,&7 H $& J ?, &7 g

0ara ker(a

$. #alibrasi botol

). Ol.iecoris aselli masukkan dalam mortir 

?. :@A masukkan dalam mortir aduk ad homogen

8. Ca.hypophospat dan ca.hypophospat masukkan dalam beaker glass air panas ad

larut , masukkan dalam mortir gerus ad halus dan homogen , sampai terbentuk corpus

emulsi .

7. Dimasukkan glycerin dalam mortir gerus ad homogeny air sisa

. 9asukkan dalam botol dan beri etiket .

A:OTE# SE=AT

36. 9O3OSI3I

SIA * $)?$)$)

A:T. >A6E . S.+AR9 ,A:T

 Co . $ tgl. )$$)2$?

Rena

$ / sehari $ sendok makan

).

A:OTE# SE=AT +AR9A

36. ROC@@O 5ARSITO & SO6O

"2)&$' &&8888

A:T * ETI#A DE5I S.Si ., Apt

0O:- RESE:

Resep dari *dr. emuliana

Dibuat * AA

;ntuk * 3oni

R 6ot. #umer!eldi 72

  s. obat (erawat

ndet

 

 pcc

  etika dwi S.Si ., Apt

Page 10: laporan farmasetika terakhir

7/17/2019 laporan farmasetika terakhir

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmasetika-terakhir 10/16

:roblem resep

Sol . hydratis calcii , aBua calcii , air kapur 

R/ * 0a "O=') 0O) K 0a0O? =)2

=arus di saring dulu , sehabis mengambil menimbang harus di kocok agar tetap

 (enuh

Tidak boleh dengan cawan aluminium "logam am!oter' harus dengan beaker glass

Resep standar

6otio kumer!eldi "sec +9S hal )'

"aBua cosmetika kumer!eldi'

R sul . praec )2

  0amphora ?

  9ucil . gum arab $2

  Sol. 0al. =ydrat $?8

  ABua . rosae $??

s.u.e

:enimbangan bahan

$. Sul!. :raec J )2?22 / 72 J ?.? g

). 0amphora J ??22 / 72 J 2.? g

?. :@A J $2?22 / 72 J $. g

8. Air :@A J $.7 / $. J ).8 ml

7. Sol. 0alc. hydrat J $?8?22 / 72 J )).? g

. ABua rosae J $???22 / 72 J )).$ g

0ara ker(a

$. #alibrasi botol

). 0amphora masukkan ke dalam mortir sp. +ortior B.s ad larut

?. Sul!ur pp :@A masukkan mortir gerus ad homogen

8. AB. calcii masukkan dalam mortir aduk ad homogen

7. Dimasukkan ke dalam botol aBua rose

. >eri etiket

Etiket

A:OTE# SE=AT

Page 11: laporan farmasetika terakhir

7/17/2019 laporan farmasetika terakhir

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmasetika-terakhir 11/16

 Co. 2) tgl )$$)2$?

3eri

Obat (erawat

#O0O# DA=;6;

?.

Dr. 9essi Simbolon

3l. >ernabeu 2&

SI: * 2&$2$$

 Co .2? tanggal )$$)2$?

R pot.ri1eri $22

  Adde  Acetaminophen )

  0odein =06 2,)7

 

S bdd part L

:ro * Cy. 9egi

Alamat * 36. hidup

:roblem resep

$. >erat (enis larutan as. 0itrate lebih besar dari larutan bicarbonate natrii , maka larutan

tersebut dapat campur baik dengan cara perlahan H lahan tanpa di go(ok . dengan

demikian dapat diperoleh sebanyak mungkin 0O) dalam lautan hingga dapat

memenuhi syarat saturasi

). 6arutan harus di campur dalam keadaan dingin pada suhu kamar $ ml gas 0O) larut

dalam $ ml air 

Resep standar 

:otio ri1eri " sec := < hal ?78 poin 87$ '

R as. Sitrat 7

  Air 72

  Spiritus citri 7

  Sirup simple/ )7

  Ca. bikarbonas

  Air $$2

Page 12: laporan farmasetika terakhir

7/17/2019 laporan farmasetika terakhir

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmasetika-terakhir 12/16

:erhitungan dosis

Dosis penyesuaian untuk codein

I / p J 2 mg

I h J ?22 mg

Dosis pemakaian

I / p J L / 2,)7 J 2,$)7 g

I h J ) / 2,$)7 J 2,)7 g

D9 "G'

I / p J 2,$)7 g 2 mg / $22 J )2,?? G

I h J 2,)7 ?22 mg / $22 J ?,?? G

:enurunan dosis

&2)2,?? / 2,)7 g J 8 mg

Dp

I / p J 8 mg / L J 8) mg

I h J 8) / ) J 8 mg

Dm "G'

I / p J 8)2 / $22 G J &2 G

I h 8 ?22 mg / $22 G J ) G

:enimbangan bahan

$. As. 0itrat 7)2$ / $22 g J ),8 g

). Spiritus citri 7)2$ / $22 g J ),8 g?. Ss )7)2$ / $22 g J $),8? g

8. Ca.bic )2$ / $22 g J ),% g

7. ABua $22 H " ),8 ),8 $),8? ), % 'g J &%,? ml

. Air u asam $? / &%,? mg J ), 78 ml

&. Air u basa )? / &%,? mg J 7?, 2 ml

. 0odein 8,2$? mg

%. :0T ) gram

0ara ker(a$. Sediakan air )7 ml

Page 13: laporan farmasetika terakhir

7/17/2019 laporan farmasetika terakhir

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmasetika-terakhir 13/16

). >uat larutan asam * larutkan as.sitrat dengan air dalam beaker glass syr simple/ dan

sp. 0itri codein =06

?. >uat larutan basa

8. 9asukkan no. $ dan no. ) ke dalam botol

7. )? bagian asam ke dalam botol , goyanggoyangkan

. $? bagian basa di masukkan botol lewat dinding botol dan langsung di tutup ikatantali d botol

&. >eri etiket

Etiket

A:OTE# 0R&

36. RIO DE 3ACEIRO

SIA *$$$)$?

 Co. 2? tgl )$$)2$?

 Cy. 9egi

) / sehari L botol

TIDA# >O6E= DI ;6AC@ TAC:A

RESE: DO#TER 

8.

A:OTE# SE=ATI

36. R;SA# :ARA=

"2)&$' )&)

 Co.28 tgl )$$)2$?

R mi/t. Anti rheumatic comp &7

  s. B dd 0 II

 pro * nelly "$& th'

:roblem resep

$. Catrii salisilat dan na.bikarbonat mengandung leburan garam yang mempercepat

oksidasi na. salisilat men(adi warna coklat

). Solusinya penambahan natrii pyrophospat 2,)7G dari (umlah bahan

?. Ter(adi penggaraman natrii salisilat dan na. bikarbonat tidak larut bersama

Resep standar 

Page 14: laporan farmasetika terakhir

7/17/2019 laporan farmasetika terakhir

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmasetika-terakhir 14/16

9i/tura anti rheumatic comp " sec !ms hal )$'

R na. bikarbonat $2

  Ca. salicyl $2

  Succ. 6iB 7

  ABua menth pip 72

  ABua dest ad ?22

  S 8 dd 0 II

Tiap $7 cc mengandung 2,7 g Ca. salicyl

:erhitungan dosis

 Ca. salicyl

Dm

I / p J $&)2 / )222 mg J $&22 mg

I h J $&)2 / $222 mg J $7?22 mg

Dosis pemakaian

I / p J ) g / $7ml / $ / ),7 g&7 ml J $ g

I h J 8 / $ g J 8 g

Dm G

I / p J $222$&22mg / $22G J 7,) G

I h J 8222$7?22 / $22 G J ),$8 G

:enimbangan bahan

$. Ca. salicyl J $2?22 / &7gJ ),7 g

). Ca. bic J $2?22 / &7g J ),7 g

?. Succ. 6iB J 7?22 / &7g J $,)7 g

8. AB. menth pip J 72?22 / &7 g J $),7 g7. ABua dest J &7 H $,&7 J 7 , )7 ml

. Catrii phospat J 2,)7 G / &7 J 2, $% g

0ara ker(a

$. #alibrasi botol &7 ml

). 9asukkan na. bikarbonat masukkan dalam mortir , gerus tuang masukkan dalam botol

?. Succus liB sir panas sama banyak ad larut

8. O.9.: dan sisa air sampai tanda batasEtiket

Page 15: laporan farmasetika terakhir

7/17/2019 laporan farmasetika terakhir

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmasetika-terakhir 15/16

A:OTE# SE=ATI

36. #E9ACA9ACA

A:T. +A60AO S.+AR9 Apt

 Co.28 )$$)2$?

 Celly

8 / sehari $ sendok makan

 

:E9>A=ASAC

I. Resep pertama * R 60. Scotts Emulsion

$. #alibrasikan botol

). Ditimbang ol. Iecoris dan timbang :@A masukkan kedalam mortir 

gerus ad homogen

?. Ditimbang Ca. =ypophospat dan 0a. =ypophospat masukkan ke dalam

 beaker glass tambahkan air panas sebagian aduk ad larut, masukkan ke

dalam mortir gerus ad terbentuk corpus

8. Ditimbang @lycerine masukkan ke dalam mortir gerus ad homogen

dan tambahkan sisa air 

7. Tambahkan ol. 0inammomi ) tetes

. 9asukkan ke dalam wadah botol, dan berikan etiket #O0O# 

DA=;6;

II. Resep kedua * R 6ot. #umer!eldi

$. #alibrasikan botol

). Ditimbang 0amphora masukkan ke dalam mortir Spiritus +ortior Bs

gerus ad larut

?. Ditimbang Sul!ur :: dan :@A air :@A masukkan ke dalam mortir 

gerus ad homogen

8. Ditimbang Sol. 0alcii masukkan ke dalam mortir gerus ad homogen

7. 9asukkan ke dalam botol

. Tambahkan AB. Rosae

&. >erikan etiket biru #O0O# DA=;6;

III. Resep ketiga * R 9i/. Anti Reumatik 

$. #alibrasikan botol

). Ditimbang Ca. >ikarbonat dan Ca. Salicyl masukkan ke dalam mortir 

gerus tuang dengan ABua sebagian masukkan ke botol

?. Ditimbang Succus 6iB. air panas sama banyak ad larut

8. Tambahkan O9: dan sisa ABua ad tanda batas

7. >erikan etiket #O0O# DA=;6;

I<. Resep keempat * R :otio Ri1eri

$. #librasikan botol

). >uat larutan asam * timbang As. 0itrat, Syr. Symple/, Sp. 0itri, dan0odein =06 dengan air masukkan ke dalam beaker glass.

Page 16: laporan farmasetika terakhir

7/17/2019 laporan farmasetika terakhir

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-farmasetika-terakhir 16/16

?. >uat larutan basa * timbang Ca. >ikarbonat dan airnya

8. )? bagian asam masukan ke dalam botol, go(og

7. $? bagian basa masukkan ke dalam botol lewat diding botol, langsung

di tutup

. >erikan etiket ikatkan dengan tali

#ESI9:;6AC

Semua Resep dapat dibuat.

DA+TAR :;STA#A

Ansel, h.c., $%$ M Introduction to pharmaceutical dosage forms”, 6ea N N

+ebiger, :hiladelphia.

“Farmakope Indonesia edisi III” Departemen #esehatan RI tahun $%&%

“Farmakope Indonesia edisi IV” Departemen #esehatan RI tahun $%%7

9artin, a.n., $%&2 “Psyhical pharmacy “, second edition, 6ea N +ebiger,

:hiladelphia.

9oh. Anie!, $%8 “Ilmu Farmasi”, @halia Indonesia, 3akarta.

9oh. Anie!, $%%2 “Ilmu Meracik Obat”, @a(ah 9ada ;ni1ersity :ress,

-ogyakarta.

9oh. Ane!, $%%8 “Farmasetika”, @a(ah 9ada ;ni1ersity :ress, -ogyakarta.

Sulistio @an. Dkk, $%$, “Farmakologi dan terapi”, bagian +armakologi

+akultas #edokteran, ;ni1ersitas Indonesia.

<an Duin, c.! “Reseptir”" ter(emahan '