LAPORAN EKOLOGI ALELOPATI

download LAPORAN EKOLOGI ALELOPATI

of 16

Transcript of LAPORAN EKOLOGI ALELOPATI

LAPORAN EKOLOGI TANAMAN ALELOPATI21 Des 2010 Tinggalkan sebuah Komentar by 4m3one in Uncategorized PENDAHULUAN Latar balakang Species gulma yang diketahui mengeluarkan senyawa senyawa beracun adalah alang alang (Imperata cilyndrica ), teki ( Cyperus rotundus), Agropron intermedium, Salvia lenchophyella, dan lainnya. Persaingan yang timbul akibat dikeluarkannya zat yang meracuni tumbuhan alin disebut allelopathy. Interaksi biokoimia antara gulma dan pertanaman antara lain menyebabkan gangguan perkecambahan biji, kecambah jadi abnornal, pertumbuhan memanjang akar terhambat, perubahan susunan sel sel akar dan lain sebagainya, ( Sukman dan Yakup, 1995 ) Hambatan pertumbuhan akibat adanya allelopat dalam peristiwa allelopat, misalnya hambatan pada pembelahan sel, pengambilan moneral, respirasi, penutupan stomata, sintesis protein, dll. Peristiwa allelopati ialah peristiwa adanya pengaruh jelek dari zat kimia ( allelopat ) yang dikeluarkan tumbuhan tertentu yang dapat merugikan pertumbuhan tanaman lain jenis yang tumbuh di sekitarny. ( Moenandir, 1993 ) Hambatan allelopathy dapat pula berbentuk pengurangan dan kelambatan perkecambahan biji, penahanan pertumbuhan tanaman, gangguan sistem perakaran, klorosis, layu, bahkan kematian tanaman. Tumbuhan yang bersifat sebagai alelopat mempunyai kemampuan bersaing yang lebih hebat sehingga pertumbuhan tanaman pokok lebih terhambat, dan hasilnya semakin menurun ( http:// www. www.indoft.index.com/index-php, 2009 ) Respon yang akan terjadi karna pemberian allelopati adalah panjang tajuk dan akar yang terhambat yang dapat disebut sebagai herbisida pra tumbuh namun hal ini tergantung juga pada formulasi ekstraksi allelopati yang diberikan. perkembangan tumbuhan tergantung pada konsentrasi ekstrak, sumber ekstrak, temperatur ruangan, dan jenis tumbuhan yang dievaluasi serta saat aplikasi ( http :// [email protected] , 2010 ) Pertumbuhan rambut akar juga terganggu, dengan melihat fenomena ini maka allelokimia yang berasal dari ekstrak Imperata cylindrica dan Acasia mangium mungkin bekerja mengganggu proses fotosintesis atau proses pembelahan sel. Penekanan pertumbuhan dan perkembangan karena ekstrak alang-alang dan akasia ditandai dengan penurunan tinggi tanaman, penurunan panjang akar, perubahan warna daun (Dari hijau normal menjadi kekuning-kuningan) serta bengkaknya akar, ( http://id.wikipedia. allelopati /wiki/2009 ) Daun merupakan tempat terbesar bagi substansi beracun yang dapat mengganggu tumbuhan tetangganya. Jenis substansi beracun ini meliputi gugusan asam organik, gula, asam amino, pekat, asam gibberelat, terpenoid, alkaloid, dan fenolat (Sukman dan Yakup 1995 ) Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui penyebab penurunan atau peningkatan perkecambahan akibat perlakukan konsentrasi alelopati.

Kegunaan Percobaan - Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti Praktikal Test di Laboratorium Ekologi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan - Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Rukmana ( 2007 ) sistematika tanaman jagung adalah : Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Graminae Famili : Graminaceae Genus : Zea Spesies : Zea mays L. Sistem perakaran tanaman jagung berfungsi sebagai alat untuk menghisap air serta garam garam yang terdapat dalam tanah, mengeluarkan zat organik serta senyawa yang tidak diperlukan dan alat pernafasan. Perakaran tanaman jagung terdiri atas empat macam akar, yaitu akar utama, akar cabang, akar lateral, dan akar rambut,( Rukmana, 1997 ) Pada tanaman jagung dapat dilihat karakter lain dan ciri khas tanaman ini antara lain, umumnya batang tamnaman ini tidak bercabang kecuali jika terdapat pada jagung manis akan sering dijumpai yang berasal dari pangkal batang yang berkisar antara kedua pelepah yang tumbuh antara 10-30 cm, tergantung pada tipe jagung. Ruas-ruas berbentuk silindris dan ruasruas batang berbentuk agak pipih. (Rukmana, 1997) . Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia poaceae. Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang antara pelepah dan helai daun terdapat ligula, (George, 1985 ) Keluarnya bunga yang berdampingan dengan bakal buah dan berkembang menjadi seminal root yang sifatnya hanya sementara. Setelah kecambahnya berumur 6-10 hari maka akan tumbuh akar permanen yang keluar pada kedalaman 2,5 cm dari kedalaman tanaman (Rukmana, 1997) Pada umumnya biji jagung tersusun dalam barisan melekat secara lurus atau berkelok kelok dan berjumlah antara 8 20 biji. Biji jagung terdiri atas 3 bagian utama, yaitu kulit biji, endosperm dan embrio. Buah jagung terdiri atas tongkol, biji dan daun pembungkus. Biji jagung mempunyai bentuk, warna dan kandungan endosperm yang bervariasi, ( Splittstoesser, 1984 ) Syarat Tumbuh Iklim Kisaran tenmperatur untuk syarat pertumbuhan tanaman jagung adalah antara 23C 27C dengan temperatur optimum 25C. Temperatur rendah akan menghambat pertumbuhan tanaman, sedangkan temperatur tinggi vegetatif yang berlebihan, sehingga akan menurunkan produksi. Jumlah curah hujan yang diperlukan untuk pertumbuhan jagung yang optimal adalah 1.200 1.500 mm per tahun dengan bulan basah (> 100 mm/bulan) 7-9 bulan dan bulan kering (