LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI
-
Upload
fikri-armin -
Category
Documents
-
view
276 -
download
0
Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 1/29
LAPORAN PRAKTIKUM
EKOLOGI TANAMAN
“Pengaruh Lingkungan Abiotik Yang Mempengaruhi Tanaman”
Di susun Oleh Kelompok 2:
1. Dedi Kuswara
2. Elif Liani
3. Fikri Armin
4. Puti Anisa
5. Reza Yudiasyah
6. Siti Humaeroh
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 2/29
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr.,Wb.
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT , karena atas berkah, rahmat, dan karunianya
sehingga kati sebagai penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Ekologi Tanaman ini tepat pada
waktunya.
Adapun Judul dari praktikum yang telah kita lakukan adalah “Faktor lingkungan abiotik yang
mempengaruhi tanaman”. Kegiatan praktikum ini dilakukan di dekat KP3B lahan praktikum jurusan
Agroekoteknologi, tanaman yang di gunakan sebagai sampel adalah kacang hijau, dengan alasan usia darikacang hijau lebih cepat panen. Selain factor lingkungan abiotik di praktikum ini juga mengamati perbedaan
pertumbuhan dengan beberapa macam perlakuan, diantaranya perbedaan dosis pupuk dan jenis pupuk
yang di gunakan.
Dalam praktikum ini kami terdiri dari enam orang, diantaranya: Dedi Kuswara, Reza Yudiasyah,
Fikri Armin, Puti Anisa, Elif Liani, dan Siti Humaeroh. Bersyukur telah selesai melaksanakan praktikum
sesuai dengan prosedur dan instruksi dari Asisten Dosen.
Kami ucapkan terimakasih kepada segenap Dosen pengampu dan asisten dosen yang telah
memberikan ilmu dan arahan dalam praktikum, dan semoga apa yang kami tulis dapat bermanfaat. Amin.
Tidak lupa pula kami sebagai Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan
ini masih terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik agar dapat lebih baik kedepannya.
Serang, Juni 2011
Wassalam,
Penulis
DAFTAR ISI
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 3/29
Kata pengantar IDaftar Isi II
Daftar table IIIDaftar gambar IV
Daftar lampiran V
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1. Latar belakang 11.2. Tujuan 1
Bab II Tinjauan Pustaka 22.1. Sistematika dan botani 2
2.2. Manfaat tanaman 3
2.3. Teknis budidaya 62.4. Pola tanam 9
2.5. Pupuk 9
Bab III Bahan dan Metode 103.1. Waktu dan tempat 10
3.2. Bahan dan alat 10
3.3. Cara kerja 113.4. Parameter pengamatan 11
Bab IV Hasil dan Pembahasan 12
4.1. Hasil 124.2. Pembahasan 21
Bab V Penutup 225.1. Kesimpulan 22
5.2. Saran 22
Daftar Pustaka 23
Datar Lampran 24
• Lampiran 1 25
• Lampiran 2
• Lampiran 3
26
DAFTAR TABEL
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 4/29
Tinggi tanaman
Table 1. Data pengamatan tinggi tanaman pada 56 HST dari semua perlakuan 12
Jumlah daun
Tabel 2. Data pengamatan jumlah daun pada 56 HST dari semua perlakuan 13
Luas daun
Tabel 3. Data pengmatan luas daun dari semua perlakuan 13
Bobot kering
Tabel 4. Data bobot kering dari semua perlakuan 14
Jumlah Polong Per Tanaman
Tabel 5. Data Pengamatan Jumlah Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P1 14
Tabel 6. Data Pengamatan Jumlah Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P2 15
Tabel 7. Data Pengamatan Jumlah Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P3 15Tabel 8. Data Pengamatan Jumlah Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P4 15
Tabel 9. Data Pengamatan Jumlah Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P5 16
Tabel 10. Data Pengamatan Jumlah Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P6 16Tabel 11. Data Pengamatan Jumlah Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P7 16
Bobot Polong
Tabel 12. Data Pengamatan Bobot Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P1 17Tabel 13. Data Pengamatan Bobot Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P2 17
Tabel 14. Data Pengamatan Bobot Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P3 17
Tabel 15. Data Pengamatan Bobot Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P4 18Tabel 16. Data Pengamatan Bobot Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P5 18
Tabel 17. Data Pengamatan Bobot Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P6 18
Tabel 18. Data Pengamatan Bobot Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P7 19
Jumlah Biji Per Tanaman
Tabel 19. Data Pengamatan Jumlah Biji Per Tanaman 19
Bobot Biji
Tabel 20. Data Pengamatan Bobot Biji Dari Semua Perlakuan 20
Bobot 100 biji
Tabel 21. Data Pengamatan Bobot 100 Biji Dari Semua Perlakuan 20
DAFTAR LMPIRAN
Lampiran 1. Perlakuan percobaan 23
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 5/29
Lampiran 2. Tata letak percobaan 24
Lampran 3. Jadual pelaksanaan praktikum mata kuliah ekologi tanaman 25
BAB I
PENDAHULUAN
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 6/29
1.1. Latar Belakang
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di
daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai
tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak
dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan
sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran
yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge.
Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya
akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur . Tepung biji kacang hijau, disebut di
pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung
membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.
1.2. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan abiotik dalam hal ini
pemberian unsure hara (pupuk) yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistematika dan Botani Tanaman Kacang Hijau
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 7/29
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek
(kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau golden gram.
Morfologi Tanaman Kacang Hijau Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan
ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm,tergantung varietasnya. Cabangnya
menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat danberbulu. Warna batang dan
cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian)
dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya.
Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning,
tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang,dan dapat menyerbuk
sendiri. Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan
biasanya berbulupendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua
berwarna hitam atau coklat.Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji kacang hijau lebih kecil
dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakanhijau kusam atau hijau
mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam. Tanaman kacang hijau
berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.
2.2. Manfaat Tanaman
Berikut ini adalah beberapa manfaat kacang hijau secara umum dirasakan dan
diketahui olehmasyarakat. Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 8/29
komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dimakan rakyat Indonesia , seperti:
bubur kacang hijau dan isi onde-onde, dan lain-lain. Kecambahnya dikenal sebagai tauge.
Tanaman ini mengandung zat-zat gizi, antara lain: amylum, protein, besi, belerang,
kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, niasin, vitamin (B1, A, dan E). Manfaat lain
dari tanaman ini adalah dapat melancarkan buang air besar dan menambah semangat hidup.
Selain itu juga dapat digunakan untuk pengobatan hepatitis, terkilir, beri-beri, demam nifas,
kepala pusing/vertigo, memulihkan kesehatan, kencing kurang lancar, kurang darah,
jantung mengipas, dan kepala pusing.
Sebagai makanan, tanaman yang diperkirakan berasal dari India ini menghasilkan
berbagai masakan. Mulai dari aneka panganan kecil, bubur, sampai kolak. Namun selain
rasanya yang gurih dan lezat, kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, diantaranya dapat beberapa di tulis sebagai berikut:
• Nutrisi Penting
Kacang hijau atau Phaseolus Aureus berasal dari Famili Leguminoseae alias polong-
polongan. Kandungan proteinnya cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting,
antara lain; kalsium dan fosfor yang sangat diperlukan tubuh. Sedangkan kandungan
lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh, sehingga aman dikonsumsi oleh orang yang
memiliki masalah kelebihan berat badan.
• Protein Tinggi
Kacang hijau mengandung protein tinggi, sebanyak 24%. Dalam menu masyarakat
sehari-hari, kacang-kacangan adalah alternatif sumber protein nabati terbaik. Secara tradisi,
ibu-ibu hamil sering dianjurkan mengonsumsi kacang hijau agar bayi yang dilahirkan
mempunyai rambut lebat. Pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk sel rambut memerlukan gizi
yang baik terutama protein, dan karena kacang hijau kaya akan protein maka keinginan
untuk mempunyai bayi berambut tebal akan terwujud.
• Kalsium dan fosfor
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk
memperkuat tulang.
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 9/29
• Lemak Rendah
Sangat baik bagi orang yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak
yang rendah dalam kacang hijau menyebabkan bahan makanan/minuman yang terbuat dari
kacang hijau tidak mudah tengik. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak
jenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung
lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan
jantung.
• Vitamin B1 (tiamin)
o Untuk pertumbuhan. Pada awalnya vitamin B1 dikenal sebagai anti beri beri.
Selanjutnya dibuktikan bahwa vitamin B1 juga bermanfaat untuk membantu proses
pertumbuhan. Defisiensi vitamin B1 dapat mengganggu proses pencernaan makanan danselanjutnya dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan. Dengan meningkatkan asupan
bahan makanan yang banyak mengandung vitamin B1, seperti kacang hijau, hambatan
pertumbuhanpun dapat diperbaiki.
o Meningkatkan nafsu makan dan memperbaiki saluran pencernaan.
Secara tak langsung peran ini sangat berkaitan dengan efek perbaikan pertumbuhan badan.
Penelitian mengungkapkan bahwa defisiensi vitamin B1 menyebabkan waktu pengosongan
lambung dan usus dua kali lebih lambat yang mengindikasikan sulitnya proses pencernaan
makanan yang terjadi sehingga kemungkinan makanan tersebut tidak dapat diserap dengan
baik.
o Sumber energi Vitamin B1 adalah bagian dari koenzim yang berperan penting dalam
oksidasi karbohidrat untuk diubah menjadi energi. Tanpa kehadiran vitamin B1 tubuh akan
mengalami kesulitan dalam memecah karbohidrat.
o Memaksimalkan kerja syaraf Tanda-tanda pertama orang yang kekurangan vitamin
B1 adalah penurunan kerja syaraf. Kegiatan syaraf terganggu karena oksidasi karbohidrat
terhambat. Penelitian pada sekelompok orang yang makanannya kurang cukup
mengandung vitamin B1 dalam waktu singkat muncul gejala-gejala mudah tersinggung,
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 10/29
tidak mampu memusatkan pikiran, dan kurang bersemangat. Hal ini mirip dengan tanda-
tanda orang stress.
• Vitamin B2 (riboflavin)
o Membantu penyerapan protein di dalam tubuhSalah satu teori menyebutkan bahwa vitamin B2 dapat membantu penyerapan proteindi dalam tubuh. Kehadiran vitamin B2 akan meningkatkan pemanfaatan protein
sehingga penyerapannya menjadi lebih efisien.
• Tidak kalah dengan kacangnya, kecambahnya juga memiliki manfaat yang sering
kita kenal dengn tauge seperti:
o Antioksidan yang terkandung di dalamnya dapat membantu memperlambat proses
penuaan dan mencegah penyebaran sel kanker.
o Kandungan vitamin E-nya membantu meningkatkan kesuburan.
o Sangat baik untuk menjaga keasaman lambung dan memperlancar pencernaan.
karena bersifat alkalis (basa).
o Untuk kecantikan, yaitu membantu meremajakan dan menghaluskan kulit,
menghilangkan noda-noda hitam pada wajah, menyembuhkan jerawat,
menyuburkan rambut dan melangsingkan tubuh.
Meskipun tanaman kacang hijau memiliki banyak manfaat, namun tanaman ini masih
kurang mendapatkan perhatian petani untuk dibudidayaka n. Di Indonesia sebagian besar
luas tanam kacang hijau menduduki posisi terakhir dibanding tanaman pangan lainnya,
seperti: padi, jagung, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, dan kedelai. Pada hal, tanaman
kacang hijau memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan. Dibanding dengan
tanaman kacang-kacangan lainnya, kacang hijau memiliki kelebihan ditinjau dari segi
agronomi dan ekonomis, seperti: (a) lebih tahan kekeringan; (b) serangan hama dan
penyakit lebih sedikit; (c) dapat dipanen pada umur 55-60 hari; (d) dapat ditanam pada
tanah yang kurang subur; dan (e) cara budidayanya mudah.
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 11/29
2.3. Teknis Budidaya
• Penggunaan Varietas Unggul
Menurut Balitkabi (2005), semua varietas kacang hijau yang telah dilepas cocok ditanam di lahan sawah. Namun, untuk daerah endemik penyakit embun tepung dan bercak
daun (Cercospora) dianjurkan menanam varietas Sriti, Kenari, Perkutut, Murai, dan
Kutilang. Namun di sini kita menggunakan varietas atau benih biasa yang biasa dapat di
peroleh dari took atau warung-warung.
• Penyiapan lahan
Kacang hijau dapat tumbuh pada semua jenis tanah sepanjang kelembaban dantersedianya unsur hara yang cukup. Untuk itu lahan yang akan dipergunakan harus
dipersiapkan sebaik-baiknya. Penyiapan lahan di mulai dengan penggemburan tanah.
Tanah yang di siapkan untuk praktikum kali ini berukuran 1.5 m x 2 m.
• Penanaman
Untuk penanaman kacang hijau pada praktikum ini di lakukan dengan pembuatan lubang tanam kurang
lebih sedalam 3-5 cm dengan jarak tanam 20 X 30 cm. pada setiap lubang yang telah di buat di taruh atau ditanam benih sebanyak 3 butir pada nsetiap lubangnya, di maksudkan agar mengantisipasi tanaman gagal
tumbuh, karena tanaman yang akan di amati adalah sebanyak satu tanaman pada setiap lubang tanamnya.
• Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan pemupukan berimbang. Dosis pupuk per hektar secara
umum dapat diberikan 50 kg Urea, 50 Kg NPK, pupuk organik. Atau dosis disesuaikan
dengan rekomendasi setempat. Waktu Pemberian pupuk dasar, satu hari sebelum atau saattanam sebesar 25 kg Urea, NPK pupuk susulan dengan dosis 25 kg Urea diberikan pada
umur 16-20 hari. Di dalam praktikum ini di gunakan dengan beberapa perlakuan, dimamna
setiap perlakuan berbeda takaran atau dosis yang di gunakan.
• Penyiangan
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 12/29
Penyiangan gulma dilakukan 2 kali. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman
berumur 15 hari setelah tanam (HST) atau kurang lebih 2 minggu setelah tanam (MST),
sebelum berbunga atau tergantung populasi gulma. Penyiangan kedua dilakukan pada umur
26-30 hari setelah tanam (HST). Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan
pertama.
• Pengendalian hama dan penyakit
Hama utama kacang hijau antara lain lalat kacang hijau Agromyza phaseoli, ulat jengkal
Plusia chalcites, kepik hijau Nezara viridula, kepik coklat Riptortus linearis, pengerek
polong Maruca testutalis, dan Etiella zinckenella Penyakit utama kacang hijau antara lain
adalah bercak daun (Cercospora canescens), embun tepung (Erysiphe polygoni), dan
penyakit puru (Elsinoe glycines). Pengendalian hama dan penyakit dilakukan melalui
prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dimana penggunaan pestisida dilakukan
apabila komponen PHT yang lain tidak berhasil
• Pengairan
Periode kritis tanaman terhadap air adalah pada saat tanam dan pada saat berbunga
(umur 25 hari), pembentukan dan pengisian polong (umur 45 hari). Pada masa lainnya
jumlah air yang dibutuhkan relatif sedikit. Pengairan dilakukan melalui selokan antar
bedengan. Namun dalam praktikum kali kita menggunakan pengairan dengan secara
langsung menyiram di area sekitar tumbuh akar. Penyiraman ini juga dilakukan sebanyak 1
kali dalam seminggu.
• Panen dan pasca panen
Panen dapat dilakukan apabila polong sudah berwarna hitam atau coklat
Panen dilakukan dengan cara dipetik dan sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari pada
saat udaranya masih lembab Untuk varietas kacang hijau umumnya panen dilakukan lebih
dari 2 kali. Jarak panen pertama dengan kedua dan ketiga waktunya bervariasi berkisar 3-5
hari. Pengeringan polong dapat dilakukan dengan sinar matahari dengan menjemur di atas
terpal/plastic Pembijian dilakukan dengan memasukkan polong ke dalam plastik dan
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 13/29
dipukul-pukul dengan bambu hingga polong pecah. Pembersihan biji dari kotoran dan
kulit dengan menggunakan nyiru (tampah) dan biji dikeringkan lagi sampai kering simpan
yaitu kadar air mencapai 8-10 %.
2.4. Pola tanam
Kacang hijau dapat ditanam dengan cara tumpang sari dengan jagung atau dengan cara
monokultur. Karena tanaman kacang hijau toleran akan kondisi air yang minim maka
biasanya para petani menanam kacang hijau setelah panen padi dengan pola padi-kacang
hijau-padi.
2.5. Pupuk
Ada berbagai macam perlkuan yang diberikan pada beberpa kondisi tanah, tergantung dari keadaan unsure
yang ada dalam tanh, apabila tanaman kacang hijau ditanam pada lahan sawah bekas tanaman padi
maka tidak perlu dilakukan pemupukan. Dan jika pada lahan kering diperlukan pemupukan
dengan NPK. Serta pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg Urea + 45 -
90 kg TSP + 50 kg KCL/ha.
BAB III
BAHAN DAN METODOLOGI PRAKTIKUM
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 14/29
3.1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan di dekat KP3B kebun jurusan agronomi fakultas pertanian - untirta. Praktikum dilaksanakan muli dari bulan April hingga Juni 2011.
3.2. Bahan dan Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
• Cangkul
• Tali raffia
• Gunting
• Label
• Kertas
• Pensil
• Ajir
• Leaf area meter
• Timbangan
• Ember
• Penggaris
• Oven
Bahan- bahan yang diperlukan dalam percobaan ini, sebagai beikut:
• Media tanam berupa lahan (kebun percobaan)
• Pupuk (urea)
• Air
• Benih kacang hijau
3.3. Cara Kerja
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 15/29
• Setiap kelompok praktikum menyiapkan lahan berupa petakan dengan ukuran 2 m
x 1.5 m.
• Setiap petakan ditanami benih kacang hijau ( Phaseolus radiatus) dengan jumlah 3
butir per lubang tanam sedalam 3 cm dengan jarak tanam 30 cm x 20 cm.
• Pada umur tanaman tujuh hari setelah tanam (7 HST) dilakukan penjarangan
denan cara membiarkan satu tanaman tumbuh per lubang tanam denganmemotong
tanaman lainnya. Diupayakan setiap petak berisi tanaman yang seragam untuk
selanjutnya dipelihara.
• Tanaman pada setiap petak tersebut dipelihara dengan perlakuan sesuai ketentuan
yang telah ditetapkan.
• Penempatan perlakuan ditetapkan dan diatur sebagaimana disajiakan pada letak
percobaan.
• Setiap kelompok bertanggung jawab penuh terhadap percobaannya dengan
melaksanakanya sesuai jadwal kegiatan sebagaimana disajikan.
•
Tentukan tanaman sampel sebanyak tujuh tanaman yang akan diamati pertumbuhan dan perkembangan serta hasil tanaman tersebut.
3.4. Parameter Pengamatan
Pada praktikum kali ini ada beberapa yang telah diamati, diantaranya adalah sebagai
berikut:
• Pertambahan tinggi tanaman
• Pertambahan Jumlah daun
• Luas daun
• Jumlah polong
• Bobot kering tanaman
• Jumlah polong
• Bobot polong
• Jumlah biji
• Bobot biji
• Bobot 100 butir
BAB IV
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 16/29
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Dari hasil pengamatan selama 9 MST (Minggu Setelah Tanam) dalam praktikum
ekologi ini telah didapat data mengenai parameter pengamatan tinggi, jumlah daun, luas
daun,jumlah polong tanaman kacang hijau. Kesemua data tersebut disajikan dalam tabel.
Parameter Pengamatan Tinggi Tanaman Dari praktikum yang telah kami laksanakan,
didapatkan data tinggi tanaman kacang hijau sebagaiberikut :
•
Tinggi tanaman
Table 1. Data pengamatan tinggi tanaman pada 56 HST dari semua perlakuan
Perlakuan
Tinggi Tanaman(cm) pada 56 HST
Tinggi rata
rata
Sampel
1
Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
P1 35 49 22 24 40 34
P2 22 26 25 24 23 24
P3 35 32.5 39 35 39 36.1
P4 44 47 46.5 43 46 45.3
P5 46.5 65 73 60 83 65.5
P6 20.5 20 21 22 19 20.5
P7 15.5 17.5 27,.1 22.3 18.8 20.24
• Jumlah Daun
Tabel 2. Data pengamatan jumlah daun pada 56 HST dari semua perlakuan
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 17/29
Perlakuan Jumlah Daun pada 56 HST Jumlah Daun
rata rataSampel
1
Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
P1 9 8 5 13 11 9
P2 9 8 9 6 8 8P3 9 10 9 10 10 10
P4 5 4 4 5 5 5
P5 7 12 6 7 15 9
P6 13 10 12 11 7 11
P7 13 7 8 11 7 9
• Luas daun
Tabel 3. Data pengmatan luas daun dari semua perlakuan
Perlakuan Luas Daun (cm2) Luas Daun (cm2)
rata rataSampel 6 Sampel 7
P1 208.5 303 255.75
P2 153.75 336.75 245.25P3 214.25 314.25 264.25
P4 237.5 421.65 329.575
P5 379,5 198,75 289.125
P6 424,5 567 495,75
P7 247.5 446.25 470.65
Bobot kering
Tabel 4. Data bobot kering dari semua perlakuan
Perlakuan Bobot kering (gr) Bobot kering (gr)
rata rataSampel 6 Sampel 7
P1 36 28.55 32.275
P2 59.2 53.7 56.45
P3 36.6 28.9 32.75
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 18/29
P4 17.7 25.6 21.65
P5 16.055 13.145 14.6
P6 30.2 37.9 34.075
P7 12.35 18.9 15.625
• Jumlah Polong Per Tanaman
Tabel 5. Data Pengamatan Jumlah Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P1
Sampel Banyaknya Polong Jumlah Polong
Isi Hampa
1 9 1 10
2 16 2 183 3 1 4
4 15 5 20
5 11 2 13
Rata rata 11 2 13
Tabel 6. Data Pengamatan Jumlah Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P2
Sampel Banyaknya Polong Jumlah Polong
Isi Hampa
1 11 4 15
2 12 3 15
3 12 2 14
4 6 - 6
5 16 1 17
Rata rata 11,4 2 15
Tabel 7. Data Pengamatan Jumlah Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P3
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 19/29
Sampel Banyaknya Polong Jumlah Polong
Isi Hampa
1 14 - 14
2 10 2 12
3 11 - 11
4 7 - 75 18 - 18
Rata rata 12 0.4 12.4
Tabel 8. Data Pengamatan Jumlah Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P4
Sampel Banyaknya Polong Jumlah Polong
Isi Hampa
1 5
2 9
3 8
4 7
5 3
Rata rata
Tabel 9. Data Pengamatan Jumlah Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P5
Sampel Banyaknya Polong Jumlah Polong
Isi Hampa
1 3 6 9
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 20/29
2 12 3 15
3 4 5 9
4 8 1 9
5 - - -
Rata rata 7 3 10
Tabel 10. Data Pengamatan Jumlah Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P6
Sampel Banyaknya Polong Jumlah Polong
Isi Hampa
1 21 5 26
2 10 5 153 12 8 20
4 9 14 23
5 13 5 18
Rata rata 13 7 20
Tabel 11. Data Pengamatan Jumlah Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P7
Sampel Banyaknya Polong Jumlah Polong
Isi Hampa
1 13 4 17
2 1 7 8
3 1 10 11
4 2 10 12
5 3 6 9
Rata rata 4 7 11
• Bobot Polong
Tabel 12. Data Pengamatan Bobot Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P1
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 21/29
Sampel Bobot Polong Bobot Polong
Isi Hampa
1 6.61 1.41 8.02
2 11.02 0.28 11.3
3 1.53 - 1.53
4 88.9 0.62 89.525 7.58 0.42 8
Rata rata 23.128 0.546 23.674
Tabel 13. Data Pengamatan Bobot Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P2
Sampel Bobot Polong Bobot Polong
Isi Hampa
1 6.87 2.32 9.19
2 6.86 2.04 8.9
3 13.31 0.72 14.03
4 12.19 - 12.19
5 8.31 0.70 9.01
Rata rata 9.508 1.156 10.664
Tabel 14. Data Pengamatan Bobot Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P3
Sampel Bobot Polong Bobot Polong
Isi Hampa
1 10.23 - 10.23
2 2.90 0.093 2.993
3 8.14 - 8.14
4 4.51 - 4.51
5 14.22 - 14.22
Rata rata 8 0.0186 8.0186
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 22/29
Tabel 15. Data Pengamatan Bobot Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P4
Sampel Bobot Polong Bobot Polong
Isi Hampa
1 3
2 4.62
3 4.45
4 3.78
5 1.57
Rata rata 3.484
Tabel 16. Data Pengamatan Bobot Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P5
Sampel Bobot Polong Bobot Polong
Isi Hampa
1 3.36 2.89 6.25
2 12.55 2.62 15.17
3 3.09 1.80 4.89
4 2.40 0.80 3.2
5 4.26 1.86 6.12
Rata rata 5.1272 1.994 7.126
Tabel 17. Data Pengamatan Bobot Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P6
Sampel Bobot Polong Bobot Polong
Isi Hampa
1 7.87 1.05 8.92
2 3.72 0.89 4.61
3 7.16 1.72 8.88
4 5.68 2.95 8.63
5 7.48 0.78 8.26Rata rata 6.382 1.478 7.86
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 23/29
Tabel 18. Data Pengamatan Bobot Polong Per Tanaman Untuk Perlakuan P7
Sampel Bobot Polong Bobot Polong
Isi Hampa
1 3.65 1.62 5.27
2 0.65 2.35 3
3 0.76 1.55 2.31
4 0.84 2.55 3.39
5 1.24 1.95 3.19
Rata rata 1.428 2.004 3.432
• Jumlah Biji Per Tanaman
Tabel 19. Data Pengamatan Jumlah Biji Per Tanaman
Perlakuan Jumlah Biji Per Tanaman Rata rata
jumlah Biji Per
Tanaman
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
P1 107 27 160 140 106 108
P2 59 65 137 127 54 88
P3 124 38 110 58 188 104
P4 21 73 57 82 31 53P5 50 170 56 67 40 77
P6 100 64 78 80 100 84
P7 100 11 37 33 36 43
• Bobot Biji
Tabel 20. Data Pengamatan Bobot Biji Dari Semua Perlakuan
Perlakuan Bobot biji (gr) Bobot biji
(gr) rata
rata
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5
P1 5.48 1.10 7.98 5.9 4.79 5.05
P2 5.70 4.71 9.38 4.33 5.82 5.988
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 24/29
P3 6.93 1.68 5.61 3.65 10.63 5.7
P4 0.53 3.12 3.07 2.20 0.93 1.97
P5 1.7 8.24 4.03 4.83 4.075 4.575
P6 3.65 1.28 4.41 3.44 4.35 3.426
P7 2.24 0.32 0.35 0.56 0.65 0.824
• Bobot 100 biji
Tabel 21. Data Pengamatan Bobot 100 Biji Dari Semua Perlakuan
Pemberian unsure hara yang berbeda bertujuan untuk memperoleh data
pertumbuhan dan hasil tanaman, mengingat adanya hubungan unsure hara terhadap
produksi dan hasil dari suatu tanaman.
Dalam percobaan ini kami menggunakan tanaman kacang hijau (Phaseolus
radiatus) varietas wallet sebagai tanaman uji cobanya. Untuk perlakuannya kami
memberikan 7 perlakuan unsure hara yang berbeda setiap petakan yang masing masing
perlakuannya bias dilihat dilampiran.
Dari percobaan yang kami lakukan dengan 7 perlakuan unsure hara yang berbeda
setiap petakan didapat data pertumbuhan dan hasil yang berbeda dintaranya : untuk rata
rata tinggi tanaman tertinggi dengan tinggi 65.5 cm didapat dari perlakuan P5 dengan
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 25/29
menggunakan pupuk NPK, untuk rata rata jumlah daun terbanyak dengan jumlah 11 helai
(tripoliet) diperoleh dari perlakuan P6 dengan menggunakan pupuk organic, untuk rata rata
luas daun terluas dengan luas 495,75 cm2 diperoleh dari perlakuan P6 dengan menggunkan
pupuk organic, untuk rata rata bobot kering dengan bobot 56.45 gr diperoleh dari perlakuan
P2 dengan menggunakan pupuk urea, untuk jumlah polong terbanyak diperoleh dari
perlakuan P6 dengan rata rata jumlah polong 20 terdiri dari 13 polong isi dan 7 polong
hampa, pada perlakuan P7 didapat rata rata jumlah polong
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini didapatkan simpulan sebagai berikut:
• Pemberian pupuk yang berbeda-beda berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman kacang hijau memberikan perbedaan pertumbuhan pada
setiap perlakuan.
• pada setiap perlakuan menghasilkan polong dan bobot biji yang beragam
yang dengan demikin menunjukan keragaman hasil akibat dari perbedaan
perlakuan yang diberikan.
5.2. Saran
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat disrankan sebagai berikut
• Dalam pngamatan terutama pengukuran hendaknya satu orang saja yang
mengukur agar tidak terjadi distorsi.
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 26/29
• Pengaturan jumlah populasi lebih baik satu tanaman, dalam menanam jangan
terlalu banyak populasi dan jarak tanam jangan terlalu sempit atau rapat.
• dalam hal pemeliharaan sebaiknya dilakukan lebih banyak lagi dalam
seminggu, karena hal ini dapat mencegah pertumbuhan yang kurang maksimal.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau, 15 juni 2011.
http://www.plantamor.com/index.php?plant=981,13 juni 2011
Deptan.1945. Budidaya Teknologi, http://epetani.deptan.go.id/budidaya/teknologi-
budidaya-kacang-hijau-1495 , 15 Juni 2011
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 27/29
LAMPIRAN 1. Perlakuan percobaan
Perlakuan
Kelas
Kelompok
IVA IVB IVC IV NR
P1 1 1 1 1
P2 2 2 2 2
P3 3 3 3 3
P4 4 4 4 4
P5 5 5 5 5
P6 6 6 6 6P7 7 7 7 7
Keterangan:
P1 = Tanpa pupuk
P2 = Pupuk urea dosis 100 kg/hektar
P3 = Pupuk TSP dosis 75 kg/hektar
P4 = Pupuk KCl dosis 75 kg/hektar
P5 = Pupuk urea + TSP + KCl dosis (100+75 +75 kg/hektar)
P6 = Pupuk kompos/ kandang dosis 1 ton/hektar
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 28/29
P7 = Pupuk kompos/ kandang dosis 3 ton/hektar
Lampiran 2. Tata letak percobaan
P2 P5 P1 P4
P5 P2 P7 P3
P4 P6 P4 P2
P1 P3 P2 P7
P6 P7 P5 P6
P3 P4 P6 P1
P2 P1 P3 P5
Keterangan:
P1 = Tanpa pupuk
5/17/2018 LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-ekologi-55b07c3d4d265 29/29
P2 = Pupuk urea dosis 100 kg/hektar
P3 = Pupuk TSP dosis 75 kg/hektar
P4 = Pupuk KCl dosis 75 kg/hektar
P5 = Pupuk urea + TSP + KCl dosis (100+75 +75 kg/hektar)
P6 = Pupuk kompos/ kandang dosis 1 ton/hektar
P7 = Pupuk kompos/ kandang dosis 3 ton/hektar
Lampran 3. Jadual pelaksanaan praktikum mata kuliah ekologi tanaman
Hari dan waktu praktikum: Rabu pukul 07.00 – 09.00
Tempat: Kebun percobaan Fakultas Pertanian KP3B curug serang.
Uraian
Kegiatan
Maret April Mei Juni
M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2
Pertemuan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Persiapan v
Penanaman v
Pemeliharaan,
perlakuan,
dan
pengamatan v v v v v v v v v
Laporan v
Seminar v