Laporan Drg Nursiah Work Loud-1

19
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Jantung merupakan organ yang sangat penting dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam melakukan aktivitas sehari- hari. jantung mempunyai tugas untuk memompakan darah kesuluruh tubuh yang berfungsi untuk mengangkut o2 yang dibutuhkan oleh otot. hal ini dilakukan dengan pengaturan lokak aliran darah terhadap kebutuhan jaringan. sifat jantung pada beberapa hal seperti otot rangka, walaupun terdapat sistem otonom jantung dengan mekanisme regulasi. semakin besar metabolisme dalam sauatu organ, makin besar aliran darahnya. hal ini akan dikompensasi jantung dengan mempercepat denyutnya dan meperbesar banyaknya aliran darah yang dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh. perubahan denyut nadi sering dipakai sebagai dasar untuk phiscal fitness test, dimana perubahan-perubahan yang sedikit atau tanpa perubahan menunjukan baiknya pengaturan sistem sirkulasi, sedang penurunan atau peningkatan yang mencolok merupakan pertanda buruknya penyesuaian sistem ini. Pemeriksaan denyut nadi dan tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah perubahan posisi tubuh dan aktivitas tubuh. Dengan mengamati serta mempelajari hasil pengaruh perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik terhadap denyut nadi kita akan memperoleh sebagian gambaran mengenai sistem kardiovaskuler seseorang. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan denyut nadi dan beban kerja ? Bagaimana cara menghitung denyut nadi seseorang ? Bagaimana perbedaan denyut nadi seseorang yang bekerja dan istirahat ?

description

we

Transcript of Laporan Drg Nursiah Work Loud-1

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang

Jantung merupakan organ yang sangat penting dan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam melakukan aktivitas sehari-hari. jantung mempunyai tugas untuk memompakan darah kesuluruh tubuh yang berfungsi untuk mengangkut o2 yang dibutuhkan oleh otot. hal ini dilakukan dengan pengaturan lokak aliran darah terhadap kebutuhan jaringan. sifat jantung pada beberapa hal seperti otot rangka, walaupun terdapat sistem otonom jantung dengan mekanisme regulasi. semakin besar metabolisme dalam sauatu organ, makin besar aliran darahnya. hal ini akan dikompensasi jantung dengan mempercepat denyutnya dan meperbesar banyaknya aliran darah yang dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh. perubahan denyut nadi sering dipakai sebagai dasar untuk phiscal fitness test, dimana perubahan-perubahan yang sedikit atau tanpa perubahan menunjukan baiknya pengaturan sistem sirkulasi, sedang penurunan atau peningkatan yang mencolok merupakan pertanda buruknya penyesuaian sistem ini.Pemeriksaan denyut nadi dan tekanan darah seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah perubahan posisi tubuh dan aktivitas tubuh. Dengan mengamati serta mempelajari hasil pengaruh perubahan posisi tubuh dan aktivitas fisik terhadap denyut nadi kita akan memperoleh sebagian gambaran mengenai sistem kardiovaskuler seseorang.

Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan denyut nadi dan beban kerja ? Bagaimana cara menghitung denyut nadi seseorang ? Bagaimana perbedaan denyut nadi seseorang yang bekerja dan istirahat ? Bagaimana cara menghitung energy expenditure ? Bagaimana cara menghitung oxygen consumption ? Bagaimana cara mengukur dan menghitung persen cardiovacular load ? Bagaimana cara mengetahui tingkatan beban kerja seseorang berdasarkan reaksi fisiologi?

Tujuan1.3.1 Tujuan UmumUntuk melaksanakan tugas dari Blok V yang berupa Tugas Praktikum yaitu WorkLoad ( Energy Expenditure Heart Rate Oxygen Consumption).1.3.2 Tujuan Khusus Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung denyut nadi seseorang baik dalam keadaan istirahat maupun dalam bekerja Untuk mengetahui perbedaan denyut nadi antara bekerja dan istirahat Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung energy expenditure seseorang Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung oxygen consumption seseorang Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung persen cardiovascular load Untuk mengetahui beban kerja berdasarkan denyut nadi kerja Untuk mengetahui tingkatan beban kerja berdasarkan reaksi fisiologi

1.4 Manfaat memahami cara menghitung denyut nadi seseorang baik dalam keadaan istirahat maupun dalam keadaan bekerja serta persen cardiovascular load dan memahami klasifikasi beban kerja berdasarkan denyut nadi dan reaksi fisiologinya.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Denyut NadiDenyut nadi adalah darah yang mengalir melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. denyut nadi sering diambil di pergelangan tangan unutuk mepekirakan denyut jantung. frekuensi irama denyut/detak jantung yang dapat dipalpasi (diraba) dipermukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Pada jantung manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA (irama sinus normal, NSR= Normal Sinus Rhythim). Waktu istirahat, jantung berdenyut kira-kira 70 kali kecepatannya berkurang waktu tidur dan bertambah karena emosi, kerja, demam, dan banyak rangsangan yang lainnya. Denyut nadi seseorang akan terus meningkat bila suhu tubuh meningkat kecuali bila pekerja yang bersangkutan telah beraklimatisasi terhadap suhu udara yang tinggi. Denyut nadi maksimum untuk orang dewasa adalah 180-200 denyut per menit dan keadaan ini biasanya hanya dapat berlangsung dalam waktu beberapa menit saja. Tempat meraba denyut nadi adalah pergelangan tangan bagian depan sebelah atas pangkal ibu jari tangan (Arteri radialis), dileher sebelah kiri/kanan depan otot sterno cleido mastoidues (Arteri carolis), dada sebelah kiri tepat diapex jantung (Arteri temparalis) dan di pelipis. (Muffichatum, 2006). Menurut Wijaya (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi kerja atau denyut jantung adalah: a) Aktivitas: denyut jantung akan bertambah secara lambat setelah makan atau dalam keadaan tenang.b) Ukuran dan umur: spesies yang lebih besar cenderung mempunyai denyut jantung yang lebih lambat.c) Temperature: denyut jantung biasanya bertambah dengan kenaikan temperature dalam jangka waktu lingkungan normal.d) Jenis kelamin.e) Obat-obatan Dalam percobaan yang akan dilakukan dapat dilihat faktor apa saja yang mempengaruhi kerja jantung yang dapat dirasakan dari denyut nadi. Denyut nadi maksimal (Maximal Heart Rate) adalah maksimal denyut nadi yang dapat dilakukan pada saat melakukan aktivitas maksimal. untun mentukan denyut nadi maksimaldigunakan rumus 220-umur. Denyut nadi latihan dilakukan pengukuran setelah menyelesaikan satu set latihan dan ini bisa memantau intensitas latihan yang telah ditetapkan sebelumnya. Denyut nadi istirahat adalah denyut nadi yang diukur saat istirahat dan tidak setelah melakukan aktivitas. pengukuran denyut nadi ini dapat menggambarkan tingkat kesegaran jasmani seseorang .

2.2 Beban KerjaTubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. adanya massa otot yang bobotny hampir lebih dari separuh beban tubuh, memungkinkan kita untuk dapat menggerakan dan melakukan pekerjaan. pekerjaan disatu pihak mempunyai arti penting bagi kemajuan dan peningkatan prestaswi, sehingga mencapai kehidupan yang produktif sebagai satu tujuan hidup.beban kerja dalam penelitian diukur atau didetaksi dengan denyut nadi. dimana pengukurannya dihitung dengan satuan denyut permenit pada arteri radialis di pergelangan tangan .Faktor yang mempengaruhi beban kerjaBahwa secara umum hubungan antara beban kerja dan kapasitaskerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat komplek, baik faktorinternal maupun faktor eksternal. Faktor eksternal beban kerja adalahbebanyang berasal dari luar tubuh pekerja. Termasuk beban kerjaeksternal adalah tugas (task) yang dilakukan bersifat fisik seperti: bebankerja, stasiun kerja, alat dan sarana kerja, kondisi atau medan kerja, caraangkat-angkut, alat bantu kerja, dan lain-lain. Kemudian organisasi yangterdiri dari: lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir, dan lain-lain. Selain itu lingkungan kerja yang meliputi: suhu, intensitas penerangan, debu, hubungan pekerja dengan pekerja, dansebagai berikut. Ketiga aspek ini sering disebut stressor.Sedangkan faktor internal beban kerja adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal. Reaksi tubuh tersebut dikenal sebagai strain . Berat ringannya strain dapat dinilai baiksecara objektif maupun subjektif. Penilaian secara objektif melalui perubahan reaksi fisiologis, sedangkan penilaian subjektif dapat dilakukan melalui perubahan reaksi psikologis dan perubahan perilaku.Karena itu strain secara subjektif berkait erat dengan harapan,keinginan, kepuasan dan penilaian subjektif lainnya. Secara lebih ringkas faktor internal meliputi: Faktor somatis jenis kelamin, umur

2.2.1 Manifestasi Kerja BeratDengan bertambah kompleksnya aktivitas otot, maka beberapa hal yang patut dijadikan pokok bahasan dan analisa terhadap manifestasi kerja berat tersebut antara lain : Denyut Jantung (heart rate) Tekanan darah (blood pressure) Cardiac Output (Keluaran paru dengan satuan liter per menit ) Komposisi kimia darah (kandungan asam laktat ) Temperatur darah (body temperature) Kecepatan berkeringat (Sweating rate) Pulmonary vebtilation (kecepatan membuka atau menutupnya vebtilasi parudengan satuan liter per menit ) Konsumsi energiSelain dimanfaatkan untuk evaluasi dan perancangan tata cara kerja, hasil pengukuran energi yang dikonsumsi untuk kerja juga bisa diaplikasikan untuk beberapa alasan yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan sebagai berikut: Keselamatan (safety) Pengaturan jadwal istirahat (scheduling breaks) Beban Kerja Fisik Vs Beban Kerja Mental Spesifikasi jabatan (job spesification) dan seleksi personil Evaluasi jabatan (job evaluation) Tekanan dari faktor lingkungan (environment stress)( Sritomo Wignjosoebroto,Ergonomi : Studi Gerak dan Waktu, 1995)Menurut Astrand & Rodahl (1977) dan Rodahl (1989) bahwa penilaian beban fisik dapat dilakukan dengan dua metode secara objektif , yaitu penelitian secara langsung dan metode tidak langsung. Metode pengukuran langsung yaitu dengan mengukur oksigen yang dikeluarkan (energy expenditure) melalui asupan energi selama bekerja. Semakin berat kerja semakin banyak energi yang dikeluarkan.Kemudian Konz (1996) mengemukakan bahwa denyut jantung adalah suatu alat estimasi laju metabolisme yang baik, kecuali dalam keadaan emosi dan konsodilatasi. Kategori berat ringannya beban kerja didasarkan pada metabolisme respirasi, suhu tubuh, dan denyut jantung menurut Christensen, dapat dilihat pada table di berikut: KategoriKonsumsiOksigen( liter/ menit)TemperaturRectalo CEnergiKkal/MenitDenyutJantungDenyutJantung

SangatRingan0.25 0.337.5< 2.5< 606 7

Ringan0.5 137.52.5-5.060 10011 - 20

Moderat1.0 - 1.537.5 385.0-7.5100 125

20 31

Berat1.5 - 2.038 38.57.5- 10.00125 15031 - 43

Sangat berat2.0 2.538.5 3910.00-12.5150 17543 - 56

Berat Extrim> 2.5> 39> 12.5> 17560 - 100

ut ini :Tabel 1.1 Hubungan antara metabolisme, respirasi, temperature badandan denyut jantung sebagai medi pengukur beban kerja ( Sumber : Christensen, 1964 )

Berat ringannya beban kerja yang diterima oleh seorang tenaga kerja dapat digunakan untuk menentukan berapa lama seorang tenaga kerja dapat melakukan aktivitas kerjanya sesuai dengan kemampuan atau kapasitas kerja yang bersangkutan. Di mana semakin berat beban kerja, maka akan semakin pendek waktu seseorang untuk bekerja tanpa kelelahan dan gangguan fisiologis yang berarti atau sebaliknya. Dalam suatu kerja fisik, manusia akan menghasilkan perubahan dalam konsumsi Oksigen, Heart Rate, Temperatur tubuh dan perubahan senyawa kimia dalam tubuh.Kerja fisik ini dikelompokkan oleh Davis dan Miller:1. Kerja total seluruh tubuh, yang menngunakan sebagian besar otot biasanyamelibatkan dua per tiga atau tiga seperempat otot tubuh.2. Kerja otot yang membutuhkan energi Expenditure karena otot yang digunakanlebih sedikit.3. Kerja otot statis, otot digunakan untuk menghasilkan gaya tetapi tanpa kerjamekanik membutuhkan kontraksi sebagian otot.

2.2.2 Beban Kerja Karena Faktor EksternalFaktor eksternal adalah beban kerja yang berasal dari luar tubuh pekerja ,yang termasuk beban kerja eksternal adalah tugas (task) itu sendiri, organisasi dan lingkungan kerja. Ketiga factor tersebut disebutstressor :1. Tugas (Task)2. OrganisasiKerja3. LingkunganKerja

2.2.3 Beban Kerja Karena Faktor InternalFaktor internal beban kerja adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh itu sendiri sebagai akibat adanya reaksi dari beban kerja eksternal Secara singkat faktor internal meliputi : Factor somatic (jeniskelamin, umur, ukurantubuh, kondisikesehatan) Faktor psikis (motivasi,persepsi,kepercayaan, keinginan, kepuasan)

Cara Menghitung Denyut NadiPengukuran denyut jantung selama bekerja merupakan suatu metode untuk menilaicardiovasculair strain. Derajat beban kerja hanya tergantung pada jumlah kalori yangdikonsumsi, akan tetapi juga bergantung pada pembebanan otot statis. Sejumlah konsumsienergi tertentu akan lebih berat jika hanya ditunjang oleh sejumlah kecil otot relativeterhadap sejumlah besar otot. Beberapa hal yang berkaitan dengen pengukuran denyut jantung adalah sebagai berikut :1.Astrand dan Christensen meneliti pengeluaran energi dari tingkat denyut jantungdan menemukan adanya hubungan langsung antara keduanya. Tingkat pulsa dandenyut jantung permenit dapat digunakan untuk menghitung pengeluaran energi.2.Secara lebih luas dapat dikatakan bahwa kecepatan denyut jantung dan pernapasan dipengaruhi oleh tekanan fisiologis, tekanan oleh lingkungan, atautekanan akibat kerja keras, di mana ketiga faktor tersebut memberikan pengaruhyang sama besar. Pengukuran berdasarkan criteria fisiologis ini bisa digunakan apabila faktor-faktor yang berpengaruh tersebut dapat diabaikan atau situasikegiatan dalam keadaan normal. ( Retno Megawati, 2003 )Pengukuran denyut jantung dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:1.Merasakan denyut jantung yang ada pada arteri radial pada pergelangantangan.2.Mendengarkan denyut jantung dengan stethoscope.3.Menggunakan ECG (Electrocardiograph), yaitu mengukur signal elektrik yang diukur dari otot jantung pada permukaan kulit dada. Salah satu yang dapat digunakan untuk menghitung denyut jantung adalah telemetridengan menggunakan rangsangan Electroardio Graph (ECG). Apabila peralatan tersebut tidak tersedia dapat memakai stopwatch dengan metode 10 denyut (Kilbon, 1992). Denganmetode tersebut dapat dihitung denyut nadi kerja sebagai berikut:

Selain metode denyut jantung tersebut, dapat juga dilakuakan penghitungan denyut nadi dengan menggunakan metode 15 atau 30 detik. Penggunaan nadi kerja untuk menilai berat ringanya beban kerja memiliki beberapa keuntungam. Selain mudah, cepat, dan murah juga tidak memerlukan peralatan yang mahal, tidak menggangu aktivitas pekerja yangdilakukan pengukuran. Kepekaan denyut nadi akan segera berubah dengan perubahan pembebanan, baik yang berasal dari pembebanan mekanik, fisika, maupun kimiawi. Denyutnadi untuk mengestimasi index beban kerja terdiri dari beberapa jenis, Muller ( 1962 )Memberikan definisi sebagai berikut:a.Denyut jantung pada saat istirahat (resting pulse) adalah rata-rata denyut jantung sebelum suatu pekerjaan dimulai. b. Denyut jantung selama bekerja (working pulse) adalah rata-rata denyut jantung pada saat seseorang bekerja.c. Denyut jantung untuk bekerja (work pulse) adalah selisish antara senyut jantung selama bekerja dan selama istirahat.d.Denyut jantung selama istirahat total (recovery cost or recovery cost) adalah jumlah aljabar denyut jantung dan berhentinya denyut pada suatu pekerjaan selesai dikerjakannya sampai dengan denyut berada pada kondisi istirahatnya.e. Denyut kerja total (Total work pulse or cardiac cost ) adalah jumlah denyut jantung dari mulainya suatu pekerjaan samapi dengan denyut berada padakondisi istirahatnya (resting level ). ( Nurmianto, 1998 )

Gambar 2.2Denyut jantung pada berbagai macam kondisi kerja Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa seseorang dalam keadaan normala. Waktu sebelum kerja (rest) kecepatan denyut jantung dalam keadaan konstan / stabilwalaupun ada perubahan kecepatan denyutnya tetapi tidak terlalu jauh perbedaannya. b. Waktu selama bekerja (work) kecepatan denyut jantung dalam keadaan cenderungnaik.Semakin lama waktu kerja yang dilakukan maka makin banyak energi yang keluar sehingga kecepatan denyut jantung bertambah cepat naik.c. Waktu setelah bekerja / waktu pemulihan / recovery kecepatan denyut jantung dalam keadaan cenderung turun. Kondisi kerja yang lama maka perlu dibutuhkan waktu istirahat yang digunakan untuk memulihkan energi kita terkumpul kembali setelah mencapai titik puncak kelelahan. Peningkatan denyut nadi mempunyai peran yang sangat penting di dalam peningkatan cardio output dari istirahat samapi kerja maksimum, peningkatan tersebut oleh Rodahl(2000) didefinisikan sebagai heart rate reserve (HR reserve). HR reserve tersebutdiekspresikan dalam presentase yang dihitung dengan menggunakan rumus :

Denyut nadi maksimum = 220 umur (Astrand and Rodall, 1997)Dari hasil perhitungan % CVL tersedut kemudian dibandingkan dengan klasifikasi sebagai berikut:x 30 % = tidak terjadi kelelahan30 < x 60 % = diperlukan perbaikan60 < x 80 % = kerja dalam waktu singkat80 < x 100 % = diperlukan tindakan segerax > 100 % = tidak diperbolehkan beraktivitas

Selain cara-cara tersebut, Kilbon (1992) mengusulkan bahwa cardiovasculair strain dapat diestimasi denjgan menggunakan denyut nadi pemulihan (hearth rate recover) atau dikenal dengan metode Brouba. Keuntungan dari metode ini adalah sama sekali tidaj mengganggu atau menghentikan aktivitas kegiatan selama bekerja. Denyut nadi pemulihan (P) dihitung pada akhir 30 detik pada menit pertama, ke dua, dan ke tiga. P 1, 2, 3 adalah rata-rata dari ketiga nilai tersebut dan dihubungkan dengan total cardiac cost dengan ketentuan sebagai berikut : Jika P1 P3 10, atau P1, P2, P3 seluruhnya < 90, nadi pemulihannormal Jika rata-rata P1 tercatat 110, dan P1 P3 10, maka beban kerjatifak berlebihan Jika P1 P3 < 10, dan jika P3 > 90 perlu redesain pekerjaan

Laju pemulihan denyut nadi dipengaruhi oleh nilai absolute denyut nadipada ketergantungguan pekerjaan (the interruption of work), tingkat kebugaran (individual fitness), dan pemaparan panas lingkungan. Jika nadi pemulihan tidak segera tercapai maka diperluakan redesain pekerjaan untuk mengurangi tekanan fisik. Redesain tersebut dapat berupa variabel tunggal maupun keseluruhan dari variabel bebas (tasks, organisasai kerja, dan lingkungan kerja) yang menyebabkan beban tugas tambahan. (Tarwaka, Solichul, H.A Bakri, 2004)Untuk menghindari kerugian pengukuran pekerja ketika bekerja, dapat digunakan perubahan tingkat denyut selama pemulihan. Kurva pemulihan tingkat denyut jantung menunjukkan :

Tekanan fisiologis Aptitude fisik dari subjek Keberadaan kelelahan fisiologis Kelelahan fisiologis saat rangkaian periode kerja diamati

Dengan melakukan pengukuran pada titik dapat ditunjukkan bahwa :a. Untuk melakukan pemulihan normal : pengukuran dari denyut pertamake denyut ketiga sama atau lebih besar dari 10 denyut per menit. Ketiga denyut nadi sama atau lebih kecil dari 90 per menit.b. Tanpa pemulihan : penurunan dari denyut pertama ke denyut ketiga atau lebih kecil dari 10 denyut / menit. Denyut nadi ketiga di atas 90 denyut/ menit.

Tekanan Darah adalah Tekanan Hidrostatik dari darah pada pembuluh arteri / Tekanan pada dinding arteri akibat darah yang di pompa jantung. Denyut merupakan pemeriksaan pada pembuluh nadi atau arteri. Ukuran kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas, arteri karotis pada leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis atau arteri tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat dilakukan dengan bantuan stetoskopNadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang berdasarkan systol dan gystole dari jantung.1. Bayi baru lahir : 140 kali per menit2. Umur di bawah umur 1 bulan : 110 kali per menit3. Umur 1 - 6 bulan :30 kali per menit4. Umur 6 - 12 bulan :15 kali per menit5. Umur 1 - 2 tahun :10 kali per menit6. Umur 2 - 6 tahun :05 kali per menit7. Umur 6 - 10 tahun :95 kali per menit8. Umur 10 - 14 tahun :85 kali per menit9. Umur 14 - 18 tahun :82 kali per menit10. Umur di atas 18 tahun 60 - 100 kali per menit11. Usia Lanjut 60 -70 kali per menit

Cara Menghitung Denyut Nadi1. Tempel dan tekankan (Jangan terlalu keras) tiga jari (telunjuk, tengah, manis) salah satu tangan pada pergelangan tagan yang lain. Temukan denyut nadi anda. Setelah itu, barulah Anda mulai menghitung.2. Hitunglah denyut nadi Selama 15 detik. Kemudian, hasilnya dikalikan 4.

Angka-angka Denyut nadi normal: 60 - 100/menit Denyut nadi maksimal: 220 Umur Zone latihan (training zone; yaitu tingkat intensitas dimana Anda bisa berolahraga): 70% - 85% dari denyut nadi maksimal

Cara menghitung denyut nadi seseorang adalah dengan cara letakkan jari pada pergelangan tangan (jangan menggunakan ibu jari), atau dapat juga meraba daerah leher disamping tenggorokan, atau dapat juga dengan secara langsung menempelkan telinga pada dadaorangyangakandiperiksauntuk mendengar detak jantungnya.Denyut nadi pada orang yang sedang berisitirahat adalah sekita 60 80 permenit untuk orang dewasa, 80 100 permenit untuk anak-anak, dan 100 140 permenit pada bayi. Namun denyut nadi bisa lebih cepat jika seseorang dalam keadaan ketakutan, habis berolah raga, atau sakit panas. Umumnya denyut nadi akan meningkat sekitar 20 kali permenit untuk setiap satu derajat celcius penderita sakit panas. Sebagai catatan, denyut nadi yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan dapat berarti gangguan pada jantung. Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut pradicardi. Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut tachicardi.

BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi PelaksanaanPraktikum ini dilaksanakan di Ruangan Praktikum Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

3.2 Waktu PelaksanaanPraktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Maret 2015.

3.3 Subjek Tugas MandiriMenghitung denyut nadi serta energy expenditure dan oxygen consumption.

3.4 Langkah KerjaPelaksanaan praktikum dipandu oleh dosen pembimbing.

3.4.1 Pengumpulan DataMelakukan pengukuran denyut nadi secara langsung terhadap mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Palembang.

3.4.2 Pengolahan DataAnalisis kualitatif dan deskriptif yaitu pengolahan data yang dilakukan dengan cara menghitung data yang sudah didapat dengan menggunakan rumus yang sudah ditentukan dan mendeskripsikannya setelah mengetahui hasil perhitungan.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HasilAdapun hasil penghitungan yang didapatkan setelah melakukan praktikum dirangkum dalam tabel berikut:

No.NamaDenyut Nadi IstirahatDenyut Nadi MaksimalDenyut Nadi Kerja%CVLEnergy ExpenditureOxygen ConsumptionWork Loud

1FW85202120355,81,16moderate

2SMSMR68201102255,20,9light

3NAH9720312214,157,21,44Moderate

4SM10220113028,74,80,14light

5FR9620310811,25,81,16moderate

6NTM108202144389,41,88heavy

7RPJ942011205071,4moderate

8GWS108202144389,41,88heavy

9RSLN84,520210313,1951light

10RK108201144459,41,88heavy

11OPK9020110210,815,21,04moderate

12VA7620113067,26,51,8moderate

13JZF77,52019211,744,50,9light

14NA7020385554,060,81light

15DF7520090196,51,4moderate

16MAM93,520212020,9471,4moderate

17AA75,220215663,710,62,12Very heavy

18AW118,520215616,1610,62,12Very heavy

19ARS103,2520216259,4910,82,16Very heavy

20RRK125,720315639,1910,62,12Very heavy

Berdasarkan data praktikum dari 20 mahasiswa bahwa terdapat 25% mahasiswa Work Loadnya Light (1 pria dan 4 wanita), 40% mahasiswa Work Loadnya Moderate (5 pria dan 3 wanita), 15% mahasiswa Work Loadnya Heavy (1 pria dan 2 wanita), dan 20% mahasiswa Work Loadnya Very Heavy (1 pria dan 3 wanita).

4.2 PembahasanBerdasarkan hasil praktikum, kita ketahui terdapat perbedaan antara denyut nadi istirahat dengan denyut nadi saat kerja, hal ini terjadi karena pada saat istirahat kita tidak melakukan banyak aktivitas sehingga jantung memompa darah sedikit dibandingkan saat kita melakukan aktivitas. Saat kita melakukan aktivitas, tubuh membutuhkan banyak energi sehingga jantung memompa darah dengan cepat agar suplay oksigen ditubuh terpenuhi, itu merupakan kompensasi tubuh agar tidak kekurangan jumlah oksigen apabila melakukan sebuah aktivitas. Besarnya aktivitas dapat dilihat dari hasil %CVL nya, didapatkan hampir 80% mahasiswa tidak terjadi kelelahan, artinya Cardio Vascular Loadnya dalam batas normal. Hal ini bisa juga berpengaruh dari seberapa lama dan seberapa berat aktivitas yang dilakukan.Beban kerja pun bisa dilihat dengan Klasifikasi Beban Kerja Work LoadOxygen ConsumtionEnergi ExpenditureHeart Rate During Work

Light0.5 1.02.5 560 - 100

Moderate1.0 1.55 7.5100 125

Heavy1.5 27.5 10125 150

Very Heavy2 2.510 12.5150 175

Dari hasil interpretasi data dapat dilihat bahwa 60% mahasiswa Work Load nya Light dikarenakan tingkat aktivitasnya tidak terlalu tinggi dan CVL nya dalam batas normal sehingga konsumsi oksigennya juga tidak terlalu besar, Heart Ratenya juga berkisar normal begitupun kebutuhan energinya sesuai dengan aktivitasnya yang tidak terlalu memporsir energi yang begitu besar.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KesimpulanBerdasarkan hasil praktikum dapat ditarik kesimpulan bahwa denyut jantung seseorang dapat dirasakan melalui denyut nadi yang terletak di arteri bagian bawah kulit pada pergelangan tangan ataupun leher. Jumlah denyut nadi orang dewasa yang dalam kondisi normal (sehat) adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm). Jumlah ini dapat berbeda pada seseorang karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah aktivitas fisik dan suhu udara sekitar. Semakin tinggi aktivitas fisik seseorang maka jumlah deyut nadi per menitnya juga semakin banyak. Begitu pula dengan suhu. Meningkatnya suhu diiringi dengan meningkatnya jumlah denyut nadi tiap menit. Terdapat perbedaan antara denyut nadi istirahat dengan denyut nadi saat kerja, hal ini terjadi karena pada saat istirahat kita tidak melakukan banyak aktivitas sehingga jantung memompa darah sedikit dibandingkan saat kita melakukan aktivitas.Saat kita melakukan aktivitas, tubuh membutuhkan banyak energi sehingga jantung memompa darah dengan cepat agar suplay oksigen ditubuh terpenuhi, itu merupakan kompensasi tubuh agar tidak kekurangan jumlah oksigen apabila melakukan sebuah aktivitas.Besarnya aktivitas dapat dilihat dari hasil %CVL nya, didapatkan hampir 80% mahasiswa tidak terjadi kelelahan, artinya Cardio Vascular Loadnya dalam batas normal. Hal ini bisa juga berpengaruh dari seberapa lama dan seberapa berat aktivitas yang dilakukan.Beban kerja pun bisa dilihat dengan Klasifikasi Beban Kerja Work LoadOxygen ConsumtionEnergi ExpenditureHeart Rate During Work

Light0.5 1.02.5 560 100

Moderate1.0 1.55 7.5100 125

Heavy1.5 27.5 10125 150

Very Heavy2 2.510 12.5150 175

Dari hasil interpretasi data dapat dilihat bahwa 60% mahasiswa Work Load nya Light dikarenakan tingkat aktivitasnya tidak terlalu tinggi dan CVLnya dalam batas normal sehingga konsumsi oksigennya juga tidak terlalu besar, Heart Ratenya juga berkisar normal begitupun kebutuhan energinya sesuai dengan aktivitasnya yang tidak terlalu memporsir energi yang begitu besar.

5.2 SaranBerdasarkan praktikum yang telah dilakukan penulis menyarankan ketika sedang berlangsungnya praktikum utamakan ketelitian dan kesungguhan, terutama dalam merasakan denyut nadi.

DAFTAR PUSTAKA

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Kansinos: Yogyakarta Jati, Wijaya. 2007. Biologi. Ganeca: JakartaMuffichatum, 2006. Hubungan antara Tekanan Panas, Denyut Nadi dan Produktivitas Kerja pada pekerja Pandai Besi Paguyuban Wesi Aji Dororejo Batang. http://digilib.unnes.ac.id. Diakses pada tanggal 21 Maret 2015Sritomo, Wignjosoebroto. 1995. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Edisi Pertama. PT Guna Widya.Surabaya Tarwaka., Bakri, Solichul HA. dan Sudiajeng, Lilik. 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Uniba Press, Surakarta.