Proposal Drg Wulan Fix (2)

36
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PRAFELENSI PASIEN PERIODONTITIS DIDUGA DIABETES MELITUS DIKLINIK PERIODONSIA RSGM UNEJ BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN DISUSUN OLEH: ACHMAD HENDRAWAN S NIM 131610101001 Angkatan 2013 WAHYU HIDAYAT NIM111610101094 Angkatan2013 ZHARA HAFZAH AUDILLA NIM 111910101026 Angkatan 2013 RIA DHINI MUSYAROFAH NIM 121910101043 Angkatan 2013 CATUR PUTRI KINASIH NIM 131610101052 Angkatan 2013 KARINA SARASWATI I NIM 131610101052 Angkatan 2013 i

description

proposal

Transcript of Proposal Drg Wulan Fix (2)

Page 1: Proposal Drg Wulan Fix (2)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAJUDUL PROGRAM

PRAFELENSI PASIEN PERIODONTITIS DIDUGA DIABETES MELITUS DIKLINIK PERIODONSIA RSGM UNEJ

BIDANG KEGIATAN:PKM PENELITIAN

DISUSUN OLEH:ACHMAD HENDRAWAN S NIM 131610101001 Angkatan 2013

WAHYU HIDAYAT NIM111610101094 Angkatan2013

ZHARA HAFZAH AUDILLA NIM 111910101026 Angkatan 2013

RIA DHINI MUSYAROFAH NIM 121910101043 Angkatan 2013

CATUR PUTRI KINASIH NIM 131610101052 Angkatan 2013

KARINA SARASWATI I NIM 131610101052 Angkatan 2013

UNIVERSITAS JEMBERJEMBER

2015

i

Page 2: Proposal Drg Wulan Fix (2)

HALAMAN PENGESAHAN

1. JudulKegiatan :PRAFELENSI PASIEN PERIODONTITIS DIDUGA DIABETES MELITUS DIKLINIK PERIODONSIA RSGM UNEJ2. BidangKegiatan : PKM P3. KetuaPelaksanaKegiatana. NamaLengkap : Wahyu Hidayatb. NIM :131610101002c. Jurusan : Pendidikan Dokter Gigid. Universitas :UniversitasJembere. AlamatRumahdan No Tel./HP : Banjarnegaraf. Alamat email :[email protected] / 0857262962684. AnggotaPelaksanaKegiatan/Penulis : 5 orang5. DosenPendamping

a. NamaLengkapdanGelar : -b. NIDN : -

c. AlamatRumahdan No Tel./HP : -6. BiayaKegiatan Total

a. Dikti : Rp.1.975.000,00b. Sumber lain (sebutkan . . . ) : Rp. 1.975.000,00

7. JangkaWaktuPelaksanaan : 5 bulan

Jember, Maret 2015Menyetujui,PembantuDekanIII KetuaPelaksana KegiatanFakultas Kedokteran Gigi

(Drg, Happy Harmono, M. Kes) (Wahyu Hidayat)NIP.19671101 199702 1001 NIM.131610101002

Pembantu Rektor III DosenPendampingBidangKemahasiswaan

(Prof. Dr.Mohammad Saleh, S.E, M.Sc)

ii

Page 3: Proposal Drg Wulan Fix (2)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................ iHALAMAN PENGESAHAN................................................................. iiDAFTAR ISI............................................................................................ iiiRINGKASA..............................................................................................ivBAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang........................................................................ 11.2. Rumusan Masalah................................................................... 21.3. Tujuan Penelitian.................................................................... 21.4. Manfaat Penelitian.................................................................. 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA1.1. Penyakit Periodontal............................................................... 21.2. Diabetes Militus....................................................................... 41.3. Hubungan Periodontitis dengan Diabetes Millitus ............. 51.4. Pemeriksaan Glukosa Darah dan Glukosa Urin.................. 7

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN1.5. Jenis Penelitian........................................................................ 81.6. Tempat dan Waktu Pelaksanaan........................................... 81.7. Populasi Penelitian.................................................................. 81.8. Sample Penelitian.................................................................... 81.9. Alat dan Bahan........................................................................ 81.10...................................................................................................Prosedur

Pemeriksaan............................................................................. 81.11...................................................................................................Analisis

Data........................................................................................... 91.12...................................................................................................Hasil

Analisis..................................................................................... 9BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 AnggaranBiaya................................................................................ 94.2 JadwalKegiatan......................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 10LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1..................................................................................... 11Lampiran 2..................................................................................... 18Lampiran 3..................................................................................... 19Lampiran 4..................................................................................... 20

iii

Page 4: Proposal Drg Wulan Fix (2)

RINGKASAN

Periodontitis merupakan salah satu penyakit inflamasi dalam rongga mulut yang saat ini keberadaannya sering kita temui. Periodontitis diderita oleh manusia hampir di seluruh dunia dan mencapai   50% dari jumlah populasi dewasa. Di Asia dan Afrika prevalensi dan intensitas penyakit periodontal terlihat lebih tinggi daripada di Eropa, Amerika dan Australia. Sedangkan di Indonesia, periodontitis ini menduduki urutan ke dua.EtiologiutamanyasepertiPlakdankalkulus, genetik, danusia. Sedangkanetiologisekundernyaadalahkebiasaanburuk, Iatrogenikdanpenyakitsistemik.

Penyakit sistemik memegang pengaruh yang besar terhadap bertambah parahnya kerusakan jaringan periodontalsepertipadapenderita diabetes mellitus. Hal ini dapat terjadi karena berbagai macam komplikasi yang timbul akibat penyakit sistemik, misalnya neuropati, angiopati, dan fungsi imun yang menurun. Komplikasi tersebut akan menjadi faktor prediposisi yang dapat memperparah keadaan jaringan periodontal yang pada awalnya rusak karena faktor utama.

Diabetes millitus (DM) adalah suatu keadaan hiperglikemia kronik disertai dengan berbagai kelainan metabolik yang disebabkan gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembulu darah, dengan disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop elektron.

Penyebab Penyakit diabetes digolongkan menjadi dua yaitu insulin dependent diabetes millitus (IDDM)atau diabetes millitus tergantung insulin (DMTI) disebabkan oleh dektruksi sel β pulau langerhans akibat proses auto imun. Sedangkan penyebab yang ke dua adalah non insulin dependent diabetes millitus (NIDDM) atau diabetes millitus tidak tergantung insulin (DMTTI) disebabkan kegagalan relatif sel β dan sesistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Terjadi defisiensi relatif dimana sel β tidak mampu mengimbangi resistensi insulin.

Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui hubungan periodontitis dan diabetes melitus adalah pemeriksaan kadar glukosa darah dan kadar glukosa urin pada pasien periodontitis. Pemeriksaan glukosa darah dapat dilakukan dengan menggunakan sample darah kapiler yang kemudian diletakkan pada monitor glukometer untuk mengetahui kadar glukosa darah tersebut. Sedangkan pemeriksaan glukosa urin dapat dilakukan dengan menggunakan metode reduksi. Prinsipnya adalah dalam suasana alkalis, glukosa dapat mereduksi cupri menjadi cupro(Cu2O) yang mengendap dan berwarna merah.

iv

Page 5: Proposal Drg Wulan Fix (2)

Intensitas warna merah ini secara kasar menunjukkan jumlah glukosa. Reaksi ini dapat terlihat dengan menggunakan reagen benedict.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pravelensi pasien periodontitis yang diduga mengalami diabetes melitus dengan cara mengukur kadar glukosa darah dan glukosa urin pada pasien periodontitis sebagai indikator ada tidaknya hubungan antara periodontitis dengan diabetes melitus pada pasien tersebut.

Program diawalidenganpemeriksaanglukosadarahdanglukosaurinpadapasien periodontitis diklinikperiodonsia yang didugamenderita diabetes mellitus. Program dikatakanberhasiljikamendapatkansampelpemeriksaanglukosadarahdanglukosaurinlebihdari normal.

Page 6: Proposal Drg Wulan Fix (2)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPeriodontitis merupakan salah satu penyakit inflamasi dalam rongga mulut

yang saat ini keberadaannya sering kita temui. Periodontitis diderita oleh manusia hampir di seluruh dunia dan mencapai   50% dari jumlah populasi dewasa. Di Asia dan Afrika prevalensi dan intensitas penyakit periodontal terlihat lebih tinggi daripada di Eropa, Amerika dan Australia. Sedangkan di Indonesia,periodontitis ini menduduki urutan ke dua (Wahyukundari, 2009). Etiologi yang dapat menyebabkan terjadinya periodontitis dapat dibedakan menjadi faktor utama dan faktor predisposisi.

Penyakit diabetes melitus merupakan salah satu kelainan sistemik yang dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya periodontitis. Diabetes millitus (DM) adalah suatu keadaan hiperglikemia kronik disertai dengan berbagai kelainan metabolik yang disebabkan gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya komplikasi terhadap periodontitis. Komplikasi yang ditimbulkan oleh diabetes melitus terhadap periodontitis berupa kondisi hiperglikemia yang mengakibatkan kadar glukosa GCF meningkat sehingga bakteri patogen penyebab periodontitis akan semakin banyak. Kondisi hiperglikemia juga mengakibatkan fungsi sel imun menjadi turun, mediator proinflamasi meningkat, osteoklast sebagai peresorbsi tulang meningkat, fungsi fibroblast untuk memperbaiki jaringan menurun, dan mikrovaskuler berubah sehingga nutrisi yang seharusnya ditransfer ke syaraf pemicu sekresi saliva menjadi terhambat dan terjadilah xerostomia.

Namun, keadaan yang sebaliknya juga dapat terjadi yakni komplikasi yang ditimbulkan oleh periodontitis terhadap penyakit diabetes melitus. Komplikasi ini dapat berupa peningkatan kadar proinflammatory cytokine dan marker inflamasi seperti IL-6, CRP, dan fibrinogen yang menyebabkan resistensi insulin. Resistensi insulin ini akan mengakibatkan kadar glukosa dalam darah menjadi meningkat karena glukosa dalam darah tidak dapat ditransfer ke jaringan tubuh dan akhirnya terjadi hiperglikemia.

Hasil penelitian tingkat keparahan periodontitis pada 126 penderita diabetes mellitus pada tahun 2008 terdapat 8 orang (6,3 %) yang menderita periodontitis reversibel dan 118 orang (93,7 %) yang menderita periodontitis irreversible. Penderita diabetes mellitus mempunyai kecenderungan untuk menderita periodontitis lebih besar dibandingkan dengan yang tidak menderita diabetes mellitus(Hidyati, 2008).

Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui hubungan periodontitis dan diabetes melitus adalah pemeriksaan kadar glukosa darah dan kadar glukosa urin pada pasien periodontitis. Pemeriksaan glukosa darah dapat dilakukan dengan menggunakan sample darah kapiler yang kemudian diletakkan pada monitor glukometer untuk mengetahui kadar glukosa darah tersebut.

1

Page 7: Proposal Drg Wulan Fix (2)

Sedangkan pemeriksaan glukosa urin dapat dilakukan dengan menggunakan metode reduksi. Prinsipnya adalah dalam suasana alkalis, glukosa dapat mereduksi cupri menjadi cupro(Cu2O) yang mengendap dan berwarna merah. Intensitas warna merah ini secara kasar menunjukkan jumlah glukosa. Reaksi ini dapat terlihat dengan menggunakan reagen benedict.

Berdasarkan pernyataan di atas, kami berkeinginan untuk meneliti pravelensi pasien periodontitis di Klinik Periodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember (RSGM FKG UNEJ) yang diduga mengalami penyakit diabetes melitus dengan cara mengukur kadar glukosa darah dan glukosa urin pasien.

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana kadar glukosa darah pada pasien periodontitis di Klinik

Periodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember?

2. Bagaimana pravelensi pasien periodontitis Klinik Periodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember yang diduga mengalami diabetes melitus?

1.3Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuipravelensi pasien

periodontitis yang diduga mengalami diabetes melitus dengan cara mengukur kadar glukosa darah dan glukosa urin pada pasien periodontitis sebagai indikator ada tidaknya hubungan antara periodontitis dengan diabetes melitus pada pasien tersebut.

1.4 Manfaat Penelitian1. Mengetahui pravelensi pasien periodontitis yang berhubungan dengan

penyakit diabetes melitus di Klinik Periodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dengan menggunakan indikator glukosa darah dan glukosa urin

2. Pemeriksaan glukosa darah dan glukosa urin tergolong sebagai pemeriksaan yang sederhana, sehingga mudah untuk dilaksanakan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyakit Periodontal2.1.1 Definisi

Penyakit periodontal merupakan penyakit yang mengenai jaringan periodontal seperti gingiva, sementum, ligamen periodontal, serta tulang alveolar.Periodontitis diderita oleh manusia hampir di seluruh dunia dan mencapai 50% dari jumlah populasi dewasa. Di Asia dan Afrika prevalensi dan intensitas

2

Page 8: Proposal Drg Wulan Fix (2)

penyakit periodontal terlihat lebih tinggi daripada di Eropa, Amerika dan Australia. Sedangkan di Indonesia,periodontitis ini menduduki urutan ke dua (Wahyukundari, 2009). Etiologi yang dapat menyebabkan terjadinya periodontitis dapat dibedakan menjadi faktor utama dan faktor predisposisi.

2.1.2 Etiologi a. Faktor Utama1. Plak dan Kalkulus

Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik interseluler jika seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya. Faktor lokal yang sering disebut sebagai faktor etiologi dalam penyakit periodontal, antara lain adalah bakteri dalam plak, kalkulus, materi alba, dan debris makanan. Di antara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah plak gigi. Semua faktor lokal tersebut diakibatkan karena kurangnya memelihara kebersihan gigi dan mulut.2. Faktor Genetik

Telah banyak diketahui bahwa kerentanan terhadap penyakit periodontal berbeda antara kelompok ras atau etnis tertentu misalnya di Amerika, orang Afrika-Amerika memiliki lebih banyak penyakit periodontal daripada orang ras Kaukasian meskipun perbedaan ini bisa disebabkan dari faktor lingkungan, namun hal ini bisa disebabkan perbedaan susunan genetik dari ras atau etnis tertentu3. Usia

Dari beberapa penelitian yang dilakukan, mengenai perbandingan perkembangan gingivitis antara orang dewasa dan orang tua menunjukkan perkembangan gingivitis lebih cepat pada kelompok orang tua (65-80 tahun) menunjukkan terjadi penyusutan jaringan ikat, terjadi peningkatan aliran gingival crevicular fluid (GCF) dan terjadi peningkatan gingival indeks. (Lebukan, 2013)

b. Faktor Predisposisi1. Kebiasaan

Salah satu penyebab penyakit periodontal yang berkaitan dengan kebiasaan ialah merokok. Peningkatan prevalensi dengan kerusakan jaringan periodontal berhubungan dengan kebiasaan merokok dimana terjadi interaksi bakteri yang menghasilkan kerusakan jaringan periodontal yang lebih agresif. Ketidakseimbangan antara bakteri dengan respon jaringan periodontal bisa disebabkan karena perubahan komposisi plak subgingiva yang disertai dengan peningkatan jumlah dan virulensi dari organisme patogen. 2. Penyakit Sistemik

Saat ini berbagai macam penelitian mengenai hubungan penyakit periodontal dengan penyakit sistemik seperti diabetes melitus tipe 2 dan end stage renal disease telah banyak dilakukan. Hubungan antara keduanya dapat berupa penyakit periodontal sebagai manifestasi penyakit sistemik maupun penyakit sistemik

3

Page 9: Proposal Drg Wulan Fix (2)

sebagai manifestasi penyakit periodontal. Namun, saat ini akan dibahas mengenai penyakit periodontal sebagai manifestasi penyakit sistemik berkaitan dengan etiologi penyakit periodontal.

Penyakit sistemik memegang pengaruh yang besar terhadap bertambah parahnya kerusakan jaringan periodontal. Hal ini dapat terjadi karena berbagai macam komplikasi yang timbul akibat penyakit sistemik, misalnya neuropati, angiopati, dan fungsi imun yang menurun. Komplikasi tersebut akan menjadi faktor prediposisi yang dapat memperparah keadaan jaringan periodontal yang pada awalnya rusak karena faktor utama. (Stephani, 2013)

2.2 Diabetes Melitus2.2.1 Definisi Diabetes Melitus

Diabetes millitus (DM) adalah suatu keadaan hiperglikemia kronik disertai dengan berbagai kelainan metabolik yang disebabkan gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembulu darah, dengan disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop elektron.

2.2.2 Etiologi Penyakit Diabetes MelitusPenyebab Penyakit diabetes digolongkan menjadi dua yaitu insulin

dependent diabetes millitus (IDDM)atau diabetes millitus tergantung insulin (DMTI) disebabkan oleh dektruksi sel β pulau langerhans akibat proses auto imun. Sedangkan penyebab yang ke dua adalah non insulin dependent diabetes millitus (NIDDM) atau diabetes millitus tidak tergantung insulin (DMTTI) disebabkan kegagalan relatif sel β dan sesistensi insulin. Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Terjadi defisiensi relatif dimana sel β tidak mampu mengimbangi resistensi insulin.

2.2.3 PatogenesisGlukagon merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel alfa pulau

langerhans pada pankreas sebagai respons terhadap kadar glukosa darah yang rendah dan pencetus glukoneogenesis pada hati. Jika kadar glukosa dalam darah itu rendah, maka glukagon akan menstimuli metabolisme lemak dan protein untuk menghasilkan glukosa, sehingga glukosa dalam darah kembali normal. Namun, jika terjadi gangguan, maka glukagon akan terus-menerus membuat glukosa dan menyebabkan kadar glukosa dalam darah lebih tinggi (hiperglikemia).

Sedangkan, insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel beta pulau langerhas pada pankreas. Jika kadar glukosa dalam darah tinggi, maka insulin akan memasukkan glukosa tersebut ke dalam sel agar sel dapat memetabolisme glukosa tersebut menjadi energi (ATP). Namun, dikarenakan sel beta pankreas yang tidak bisa menghasilkan insulin atau karena gangguan reseptor insulin yang

4

Page 10: Proposal Drg Wulan Fix (2)

ada di sel yang tidak bisa menangkap insulin, maka insulin tidak bekerja sebagaimana fungsinya. Oleh karena itu, glukosa tetap tinggi dalam darah. Hal ini yang mencetuskan terjadinya hiperglikemia pula.

Terjadinya hiperglikemia ini bisa menyebabkan Diabetes Mellitus (DM) dan non-Diabetes Mellitus (non-DM). Seseorang yang mengalami stress bisa menyebabkan hiperglikemia, namun, setelah beberapa saat, glukosa dalam darah akan kembali normal. Selain itu, setelah kita makan, glukosa dalam darah pun akan meningkat, namun hal ini bisa dinormalkan pula. Penjelasan di atas tersebut, bisa menyebabkan hiperglikemia, namun tidak sampai pada penyakit Diabetes Mellitus atau disebut sebagai non-Diabetes Mellitus.

Jika keadaan hiperglikemia tidak bisa diatasi dikarenakan insulin tidak bekerja dengan baik, maka glukosa dalam darah tidak bisa kembali dalam kadar normal. Selain itu, karena gangguan reseptor insulin yang ada di sel yang tidak bisa menangkap insulin juga dapat menyebabkan glukosa dalam darah tidak bisa kembali dalam kadar normal, dan hal ini bisa menyebabkan Diabetes Mellitus.(Mansjoer, 2006)

2.3 Hubungan Periodontitis dengan Diabetes Melitus2.3.1 Diabetes Melitus sebagai Faktor Resiko Penyakit Periodontal

Pada penderita diabetes melitus, terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah. Hal ini mempengaruhi konsentrasi glukosa pada GCF (Gingival Crevicular Fluid), yakni semakin meningkat. Keadaan ini akan merubah lingkungan mikroflora pada subgingiva dan membuat bakteri semakin berkembang dan lebih patogen sehingga potensi terjadinya infeksi juga meningkat.

Selain itu terjadinya peningkatan glukosa darah (hiperglikemia) juga dapat menyebabkan fungsi sel-sel yang berperan dalam respon inflamasi mengalami perubahan. Sel-sel tersebut meliputi sel PMN (polimorphonuclear), monosit, dan makrofag. Adapun perubahan yang terjadi adalah defisiensi fungsi akibat peningkatan kalsium sitosol sehingga menyebabkan aktivitas kemotaksis, fagositosis, serta adhesi sel terhambat. Terhambatnya fungsi sel tersebut akan menyebabkan destruksi bakteri patogen terhambat pula. Di lain sisi, makrofag dan monosit juga berfungsi untuk meningkatkan produksi pro-inflammatory cytokine serta mediator-mediator lain seperti tumor necrosis factor (TNF-α). Peningkatan produksi tersebut akan memperparah destruksi sel host.

Keparahan destruksi sel host, dalam hal ini jaringan periodontal, juga dapat diperparah oleh terganggunya fungsi fibroblas akibat keadaan hiperglikemia. Fibroblas merupakan sel reparatif primer pada jaringan periodonsium. Oleh karena terganggunya fungi sel ini, maka sintesis kolagen akan berkurang dan kolagen yang diproduksi fibroblas bersifat rentan terdegradasi oleh enzim matriks metalloproteinase yang jumlah produksinya meningkat pada pasien diabetes. Selain itu, pada kondisi hiperglikemia, terjadi pula inhibisi proliferasi osteoblas

5

Page 11: Proposal Drg Wulan Fix (2)

yang menurunkan pembentukan tulang serta properti mekanik dari tulang yang baru terdeposisi.

Selain itu, salah satu komplikasi yang terjadi pada penderita diabetes melitus adalah perubahan integritas mikrovaskular, yang sering menyebabkan kerusakan organ seperti neuropati, retinopati dan nefropati. Perubahan integritas mikrovaskuler dapat terjadi melalui jalur pembentukan advancedglycation end products (AGEs). Pada jalur ini proses yang terjadi adalah glukosa mampu melekat secara kimiawi ke gugus asam amino pada protein tanpa bantuan enzim. Pada kondisi ini, protein serta molekul matriks mengalami non-enzymaticglycosylation yang menghasilkan advancedglycation end products (AGEs) pada jaringan, termasuk jaringan periodonsium. AGEs merupakan rantai utama yang menghubungkan banyak komplikasi diabetes karena AGEs menyebabkan abnormalitas fungsi sel endotel serta perubahan pertumbuhan dan proliferasi pembuluh darah kapiler.

Akumulasi AGEs pada pasien diabetes juga meningkatkan intensitas respons inflamasi monosit dan makrofag, yang ditunjukkan dengan meningkatnya produksi proinflammatory cytokine seperti IL-1α dan TNF-α. ). TNF-a menstimulasi terjadinya proliferasi, diferensiasi, dan aktivasi osteoklas, sehingga aktivitas resopsi tulang menjadi meningkat, dalam hal ini adalah tulang alveolar. Selain itu, AGEs juga berinteraksi dengan kolagen dan membuat kolagen lebih sulit diperbaiki bila mengalami kerusakan. Akibatnya, kolagen pasien diabetes lebih mudah terdegradasi. (Stephani, 2013)

2.3.2 Penyakit Periodontal sebagai Faktor Resiko Diabetes MelitusMekanisme pengaruh penyakit periodontal terhadap diabetes melitus telah

diketahui melalui berbagai macam penelitian yang dilakukan belakanganini. Dari penelitian-penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa pada pasien dengan penyakit periodontaldapat ditemukan peningkatan kadarproinflammatory cytokine. Hal ini menyebabkan peningkatanresistensi terhadap insulin dan mempersulitkontrol glukosa darah. Beberapa studi juga menunjukkan bahwa pasien periodontitis, terutama yang jaringan periodontalnya dikolonisasi oleh bakteri gram negatif seperti P. gingivalis, Tannerellaforsynthesis, dan Prevotella intermedia, mempunyai lebih banyak marker inflamasi seperti C-reactive protein (CRP), IL-6, dan fibrinogen dibandingkan pasien tanpa periodontitis peningkatan marker inflamasi ini dapat menyebabkan resistensi insulin. Peningkatan resistensi insulin dan penurunan kontrol glikemik juga ditemukan pada pasien periodontitis tersebut.

Terapi periodontal akan mereduksi peradangan lokal, yang diikuti dengan penurunan levelC-reactive protein (CRP), IL-6,dan TNF-α serta kontrol glikemik yang lebih baik. Hal ini membuktikan bahwa kondisi lokal pada jaringan periodontal sangat mempengaruhi kondisi sistemik.1,4

6

Page 12: Proposal Drg Wulan Fix (2)

2.4 Pemeriksaan Glukosa Darah dan Glukosa Urin2.4.1 Pemeriksaan Glukosa Darah

Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentukdari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati danotot rangka. ( Joyce LeeFever, 2007 ). Salah satu pemeriksaan untuk mengukur kadar glukosa darah adalah pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa memperhatikan makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut. (Depkes RI, 1999)Pemeriksaan glukosa darah tanpa persiapan bertujuan untuk melihat kadar gula darah sesaat tanpa puasa dan tanpa pertimbangan waktu setelah makan. Untuk memantau kadar glukosa darah dapat dipakai bahan plasma vena atau serum dan darah kapiler (Hardjoeno, et al., 2003).

Glukometer adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kadar glukosa darah kapiler. Alat ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980 di Amerika Utara, dimana saat itu ada 2 jenis glukometer (Bayer) dan Accu-check meter (Roche). Alat ini menggunakan prinsip kerja ultrasound, menggunakan kapasitas panas dan menghantar panas sebagai sensor pengukur gula. Hasil pengukuran cukup cepat dalam hitungan detik. Pada alat Glukometer Accu-check meter menunjukkan hasil glukosa darah antara 10 – 600 mg/dl. Dan Nilai rujukan untuk glukosa darah postprandial adalah <140 mg/dl pada orang dewasa. ( Joyce Lefever, 2007 )

2.4.2 Pemeriksaan Glukosa UrinPemeriksaan adanya glukosa dalam urine termasuk pemeriksaan

penyaring. Salah satu sample urin yang dapat digunakan untuk pemeriksaan tersebut adalah sample urinpostprandial. Urin postprandial adalah urin yang pertama kali dilepaskan 1,5-3 jam setelah makan. Urin ini berguna untuk pemeriksaan glukosuria. Metode yang digunakan dapat bermacam-macam, salah satu caranya adalah metode Reduksi. Reaksi Reduksi bertujuan untuk mengetahui adanya zat-zat yang dapat merduksi urin, salah satunya adalah glukosa. Akan tetapi bila tes reduksi positif, belum tentu dalam urine terdapat glukosa, sebab banyak zat-zat lain yang juga mempunyai sifat reduksi, seperti monosakarisa lain (misalnya: galaktosa, fruktosa dan pentosa), disakarida (laktosa), asam homogentisic, zat alkopton, formalin yang dipakai sebagai pengawet urin, glukoronat-glukoronat, silikat dalam dosis tinggi,vitamin C dan protein (khususnya albumin) dalam jumlah banyak.

Prinsip dari metode reduksi ini adalah dalam suasana alkalis, glukosa dapat mereduksi cupri menjadi cupro(Cu2O) yang mengendap dan berwarna merah. Intensitas warna merah ini secara kasar menunjukkan jumlah glukosa. Reaksi ini dapat terlihat dengan menggunakan reagen benedict.(Ganda soebrata, 2010)

7

Page 13: Proposal Drg Wulan Fix (2)

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif

3.2 Waktu dan TempatPenelitian ini akan dilakukan pada tanggal 15 Maret - 15Juli 2015 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

3.2 Populasi PenelitianPopulasi penelitian ini adalah pasien periodontitis di klinik periodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.

3.3 Sample PenelitianSample penelitian ini adalah sample darah kapilersewaktudan sample urin

2 jam postprandial pada pasien periodontitis di Klinik Periodonsia Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Adapun kriteria pasien yang akan diteliti adalah pasien laki-laki dan perempuan berumur 40 tahun ke atas dengan jumlah total 150 pasien.

3.4 Alat dan Bahan

No.

Pemeriksaan Darah Pemeriksaan UrinAlat Bahan Alat Bahan

1. Lanset Darah kapiler Tabung reaksi 7 tetes urin2. Glukometer

(Accu-Check)- Heater 5 cc reagen

Benedict3. - - Strip Reagen Air4. - - Clinitexs status

Table alat dan bahan penelitian

3.6 Prosedur Pemeriksaan3.6.1 Prosedur pemeriksaan glukosa daraha. Mengambil sample darah kapiler menggunakan lansetb. Meletakkan darah tersebut pada monitor glukometerc. Membaca hasil monitoring pada glukometer yang menunjukkan hasil glukosa darah antara 10-600 mg/dl

3.6.2 Prosedur pemeriksaan glukosa urina. Memasukkan 5 cc Reagen Benedict ke dalam tabung reaksi b. Memasukkan 5-8 tetes urin ke dalam tabung reaksic. Memanaskan air hingga mendidihd. Memasukkan tabung reaksi ke dalam air mendidih selama 5 menite. Mengangkat tabung, kocok, dan membaca hasil

8

Page 14: Proposal Drg Wulan Fix (2)

3.7 Analisis Data3.7.1 Analisis data glukosa daraha. Kadar glukosa darah sewaktu <90 mg/dL : Bukan DMb. Kadar glukosa darah sewaktu 90-199 mg/dL : Belum pasti DMc. Kadar glukosa darah sewaktu ≥200 mg/dL : DM

3.7.2 Analisis data glukosa urinInterpretasi Tes Glukosa Urin Kualitatif:Warna : Interpretasi: (1+) s/d ( 4+) mungkin/diduga DMHijau kekuningan dan keruh Positif +      (1+): sesuai dengan 0,5–1 % glukosaKuning keruh Positif ++    (2+): sesuai dengan 1–1,5 % glukosaJingga / warna lumpur keruh Positif +++  (3+): sesuai dengan 2–3,5 % glukosaMerah keruh Positif ++++(4+): sesuai dengan > 3,5 % glukosa3.7.3 Analisis Pravelensi

Prevalensi dihitung dengan cara membagi jumlah orang yang memiliki penyakit DM dengan jumlah total orang dalam kelompok.

3.8 Hasil AnalisisNo. Nama

PasienJenis Kelamin

Usia Glukosa Darah

Glukosa Urin

Diagnosa

1.2.3.4.5s/d150.

Pravelensi =Tabel analisis data

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

NO NAMA ALAT/BAHAN JUMLAH HARGAAlat yang dipakai

1. Glukometer 1 pcs Rp 450.000,002. Lancet Otomatis 1 box (isi 250) Rp 75.000,00

Bahan habis pakai1. Reagen @Rp 150.000,00 4 x Rp 150.000,00 Rp 600.000,002. Stri Reagen+ Clinitex status 1 box (isi 250) Rp 350.000,00

Jumlah Rp 1.475.000,00

9

Page 15: Proposal Drg Wulan Fix (2)

4.2 Jadwal Kegiatan

Tahap Jenis Kegiatan

Bulan-1

Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2Persiapan

KonsultasiPersiapan peralatan dan BahanSewa Tempat

Pelaksanaan

Pemeriksaan Glukosa darah Pemeriksaan Glukosa Urin Perhitungan pravelensi

Laporan

Evaluasi

Laporan akhir

DAFTAR PUSTAKA1. Lebukan, Beatrik Jaica. 2013. Faktor – Faktor Penyebab Penyakit Periodontal.

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanudin2. Mansjoer Arif, Triyanti Kuspuji, Dkk. Edisi Ketiga.2001.Kapita selekta

kedoktera. Media Aesculapius. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.3. Hidayati Sri, Adin Mu’afiro, Joko Suwito. 2008. Analisis faktor yang

berhubungan dengan tingkat keparahan periodontitis pada penderita DM tipe 2 di poli diabetes RSU dr. Soetomo Surabaya. Buletin penelitian RSU dr. Soetomo Vol 10 No.2.

4. Nandya. Status Kesehatan Jaringan Periodontal Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dibandingkan Dengan Pasien Non Diabetes Mellitus Berdasarkan GPI. Surabaya : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

5. Indrasari, Stephani Dwiyanti. 2013. Hubungan antara Diabetes Melitus dengan Penyakit Periodontal. Jakarta : CDK-210/ vol. 40 no. 11

6. Nugroho, Heru Santoso Wahito. Laboratorium Klinik 1:Pemeriksaan Hematologi. Biokimia-Program D3 Kebidanan

7. Ganda soebrata, R. 2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakya.8. Patel,H.P.2006. The Abnormal Urinalysis. Pediatr Clin N Am, 52:325-337.9. Strasinger, S.K. dan Lorenzo, M.S.D.2008. Uribalysis and Body Fluids. 5th

Editions. Philadelphia: F A. Davis Company.

10

Page 16: Proposal Drg Wulan Fix (2)

Lampiran 1. Biodata Ketua dan AnggotaAnggota Pelaksana 1

A. Identitas Diri Ketua

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Wahyu Hidayat

2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. Program Studi Fakultas Kedokteran Gigi4. NIM 1316101010025. Tempat dan Tanggal Lahir Banjarnegara 24 Oktober 1994

6. E-mail [email protected]

7. No Telepon/Hp 085726296268

B. Riwayat PendidikanSD SMP SMA

Nama InstitusiSDN 3 Kutabanjar Banjarnegara

SMPN 1 Banjarnegara

SMAN 1 Banjarnegara

Jurusan - - IPATahun Masuk – Lulus

2001-2007 2007-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar ilmiah (Oral Presentation)

NoNama Pertemuan Ilmiah

/ SeminarJudul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1 - - -2 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

PenghargaanTahun

1 - - -2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P

Jember, 10 Maret 2015

(Wahyu Hidayat)

Page 17: Proposal Drg Wulan Fix (2)

Anggota Pelaksana 2A. Identitas Diri

1.Nama Lengkap (dengan gelar) AchmadHendrawanSumarna2.Jenis Kelamin Laki- laki3.Program Studi FKG4.NIM 1316101010015.Tempat dan Tanggal Lahir Sragen, 17 MEI 19966.E-mail [email protected] Telepon/Hp 08975068806

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama InstitusiSDN Sragen4

SMPN 1 SRAGENSMAN 3 SURAKARTA

Jurusan - - IPATahun Masuk – Lulus

2002-2008

2008-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar ilmiah (Oral Presentation)

NoNama Pertemuan Ilmiah

/ SeminarJudul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1 - - -2 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

PenghargaanTahun

1 - - -2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P

Jember, 10 Maret 2015

(AchmadHendrawanS)Anggota Pelaksana 3

11

13

Page 18: Proposal Drg Wulan Fix (2)

A. Identitas Diri1.Nama Lengkap (dengan gelar) ZharaHafzahAudilla2.Jenis Kelamin Perempuan

3.Program StudiFakultasKedokteran Gigi UniversitasJember

4.NIM 1316101010035.Tempat dan Tanggal Lahir Blitar, 27 Juli 19956.E-mail [email protected] Telepon/Hp 085705403528

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama InstitusiSDN Tangkil 01

SMPN 01 Wlingi SMAN 01 Talun

Jurusan - - IPATahun Masuk – Lulus

2001-2007

2007-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar ilmiah (Oral Presentation)

NoNama Pertemuan Ilmiah

/ SeminarJudul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1 - - -2 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

PenghargaanTahun

1 - - -2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P

Jember, 05 Maret 2015

(ZharaHafzahAudilla)Anggota Pelaksana 4

A. Identitas Diri

14

Page 19: Proposal Drg Wulan Fix (2)

1.Nama Lengkap (dengan gelar) Ria Dhini Musyarofah2.Jenis Kelamin Perempuan3.Program Studi Pendidikan Dokter Gigi4.NIM 1316101010045.Tempat dan Tanggal Lahir Magetan, 12 September 19956.E-mail [email protected] Telepon/Hp 085736857991

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi Mi Aljariyah SMPN I MagetanSMAN 1 Magetan

Jurusan - - IPATahun Masuk – Lulus

2007 2010 2013

C. Pemakalah Seminar ilmiah (Oral Presentation)

NoNama Pertemuan Ilmiah

/ SeminarJudul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1 - - -2 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

PenghargaanTahun

110 besar finalis literatur

review di Moestopo2013

2 - - -Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P

Jember, 10 Maret 2015

(Ria Dhini M)Anggota Pelaksana 5

A. Identitas Diri1.Nama Lengkap (dengan gelar) Catur Putri Kinasih

15

Page 20: Proposal Drg Wulan Fix (2)

2.Jenis Kelamin Perempuan3.Program Studi Pendidikan Dokter Gigi4.NIM 1316101010055.Tempat dan Tanggal Lahir Probolinggo, 24 Agustus 19956.E-mail [email protected] Telepon/Hp 085646880255

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama InstitusiSDN Kotaanyar I

SMPN I Kotaanyar Tunas Luhur

Jurusan - - IPATahun Masuk – Lulus

2001 2007 2010

C. Pemakalah Seminar ilmiah (Oral Presentation)

NoNama Pertemuan Ilmiah

/ SeminarJudul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1 - - -2 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

PenghargaanTahun

1 - - -2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P

Jember, 10 Maret 2015

(Catur Putri K)Anggota Pelaksana 6

A. Identitas Diri 1.Nama Lengkap (dengan gelar) Karina Saraswati Ichwani

16

Page 21: Proposal Drg Wulan Fix (2)

2.Jenis Kelamin Perempuan3.Program Studi Fakultas Kedokteran Gigi4.NIM 1316101010065.Tempat dan Tanggal Lahir Ponorogo , 8 Mei 19956.E-mail [email protected] Telepon/Hp 085785760018

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama InstitusiSDN 1 SOMOROTO

SMP N 1 PONOROGO

SMA N 1 PONOROGO

Jurusan - -Tahun Masuk – Lulus

2000-2007

2007-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar ilmiah (Oral Presentation)

NoNama Pertemuan Ilmiah

/ SeminarJudul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1 - - -2 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No Jenis PenghargaanInstitusi Pemberi

PenghargaanTahun

1 - - -2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P

Jember, 10 Maret 2015

(Karina Saraswati Ichwani)Lampiran 2. Justifikasi Anggaran

17

Page 22: Proposal Drg Wulan Fix (2)

No Uraian Satuan VolumeHarga Satuan

(Rp)

Jumlah (Rp)

1 Peralatan penunjangGlukometer Unit 1 450.000,00 450.000,00Lancet Otomatis Unit 1 75.000,00 75.000,00Jumlah 525.000,00

2 Bahan bakuReagen unit 4 150.000,00 600.000,00Stri Reagen+ Clinitex status

Unit 1 350.000,00 350.000,00

Jumlah 950.000,003 Transportasi Kali 20 20.000 400.000

Jumlah 400.0004 Lain-lain

Pembuatan Proposal Paket 1 50.000 50.000Pembuatan laporan Paket 1 50.000 50.000Jumlah 100.000

Jumlah Total 1.975.000,00

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian TugasNo. Nama/NIM Program BidangIlmu AlokasiWaktu UraianTugas

18

Page 23: Proposal Drg Wulan Fix (2)

Studi (jam/minggu)1 Achmad

Hendrawan S.131610101001

Pendidikan Dokter Gigi

Kedokteran Gigi

10 Mengkoordinir jadwal pelaksanaan dan metode penelitian

2 Wahyu Hidayat131610101002

Pendidikan Dokter Gigi

Kedokteran Gigi

10 Menjembatani komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat

3 Zhara Hafzah Audilla131610101003

Pendidikan Dokter Gigi

Kedokteran Gigi

10 Mengatur keluar masuknya dana

4 Ria Dhini Musyarofah131610101004

Pendidikan Dokter Gigi

Kedokteran Gigi

10 Mengkoordinir jadwal pelaksanaan dan metode penelitian

5 Catur Putri Kinasih131610101005

Pendidikan Dokter Gigi

Kedokteran Gigi

10 Mengkoordinasi penyusunan dan evaluasi laporan

6 Karina Saraswati Ichwani131610101007

Pendidikan Dokter Gigi

Kedokteran Gigi

10 Mengatur pelaksanaan seluruh program dan kreativitas mahasiswa

18

19

Page 24: Proposal Drg Wulan Fix (2)

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Jl. Kalimantan Nomor 37 KampusTegalboto, Jember, 68121

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawahini:Nama : Wahyu HidayatNIM : 131610101002Program Studi : Pendidikan Dokter GigiFakultas : Kedokteran Gigi

DenganinimenyatakanbahwausulanProgram Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitiansayadenganjudul:prafelensi pasien periodontitis diduga diabetes melitus diklinik periodonsia rsgm unejyang diusulkanbersifat original danbelumpernahdibiayaiolehlembagaatausumberdana lain.Bilamana di kemudianhariditemukanketidaksesuaiandenganpernyataanini, makasayabersediadituntutdandiprosessesuaidenganketentuan yang berlakudanmengembalikanseluruhbiayapenelitian yang sudahditerimakekasnegara.Demikianpernyataaninidibuatdengansesungguhnyadandengansebenar-benarnya.

Jember, Maret 2015

Mengetahui, Yang menyatakan,Pembantu Rektor III KetuaBidangKemahasiswaan

Meterai Rp6.000

(Prof. Dr. Mohammad Saleh, S.E, M.Sc) ( Wahyu Hidayat ) NIP. 195608311984031002 NIM131610101002

20

Page 25: Proposal Drg Wulan Fix (2)