Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

40
Skenario IV Gigi Ompong Adik Egi Egi berumur 8 tahun, diantar oleh ibunya datang ke praktek dokter gigi mengeluhkangigi belakang bawah kanannya yang tanggal, sehingga giginya ompong dan sulit bila makan, akibatnya nafsu makannya menurun. Oleh karena itu ibunya menginginkan dilakukan perawatan pada gigi anaknya yang hilang tersebut. Dari anamnesa diketahui bahwa gigi yang ompong tersebut terjadi sejak setahun yang lalu, karena karies dan dicabut. Suaminya bekerja sebgagai guru swasta. Pemeriksaan klinis diketahui bahwa gigi molar permanennya adalah end to end dan relasi anteriornya baik. Secara ronsenologis diketahui benih giginya lengkap, gigi 45 masih tertutup tulang kortikal dan gigi 74 apikalnya terjadi resopsi 2/3 apikal dan benih 34 sudah mulai menembus tulang alveolar. Dokter gigi menyatakan bahwa gigi yang tanggal prematur perlu dibuatkan alat untuk memperbaikinya. 1

description

Bab Pembahasan diskusi tutorial tentang Space Mantainer

Transcript of Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

Page 1: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

Skenario IV

Gigi Ompong Adik Egi

Egi berumur 8 tahun, diantar oleh ibunya datang ke praktek dokter gigi

mengeluhkangigi belakang bawah kanannya yang tanggal, sehingga giginya

ompong dan sulit bila makan, akibatnya nafsu makannya menurun. Oleh karena

itu ibunya menginginkan dilakukan perawatan pada gigi anaknya yang hilang

tersebut. Dari anamnesa diketahui bahwa gigi yang ompong tersebut terjadi sejak

setahun yang lalu, karena karies dan dicabut. Suaminya bekerja sebgagai guru

swasta. Pemeriksaan klinis diketahui bahwa gigi molar permanennya adalah end

to end dan relasi anteriornya baik. Secara ronsenologis diketahui benih giginya

lengkap, gigi 45 masih tertutup tulang kortikal dan gigi 74 apikalnya terjadi

resopsi 2/3 apikal dan benih 34 sudah mulai menembus tulang alveolar. Dokter

gigi menyatakan bahwa gigi yang tanggal prematur perlu dibuatkan alat untuk

memperbaikinya.

1

Page 2: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

STEP 1

Identifikasi Kata-kata sukar

1. End to end adalah relasi cusp ridge gigi posterior rahang atas dengan cusp

ridge posterior gigi rahang bawah dan biasanya disebut juga relasi kelas 2.

2. Gangren pulpa adalah jaringan pulpa dengan gigi nonvital sebagian

ataupun seluruhnya.Nonvitalnya pulpa ini disebabkan oleh karena adanya

infeksi mikroorganisme, trauma dan karies dan bisa juga disebabkan

karena kurangnya suplay darah pada jaringan pulpa sehingga gigi nampak

mengalami perubahan warna kecoklatan.

STEP 2

Identifikasi Permasalahan

1. Apa saja dampak dari tanggal prematur gigi sulung?

2. Hal-hal apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum dilakukan

perawatan pada gigi 85 dan 74?

3. Perawatan apa yang dilakukan untuk gigi sulung yang mengalami tanggal

prematur (gigi 85) dan perawatan gigi 74 yang gangren pulpa?

2

Page 3: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

STEP 4

Mind Map

3

Gigi sulung tanggal prematur

Dampak

Efek terhadap gigi

pemanen

Efek psikologiEfek terhadap

kesehatan dan fungsi

rongga mulut

Benih gigi lengkap Benih gigi tidak

lengkap

Space maintainer

fungsiIndikasi dan

kontraindika

si

syaratklasifikasi

Gigi tiruan

Page 4: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

STEP 5

Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan indikasi dan

kontraindikasi penggunaan space maintainer.

2. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan syarat

penggunaan space maintainer.

3. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan prosedur

pemasangan space maintainer.

4. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan fungsi space

maintainer.

5. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan klasifikasi

space maintainer.

4

Page 5: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

Step 7

Pembahasan

1. Indikasi dan Kontraindikasi Penggunaan Space Manntainer

Kehilangan gigi geligi susu secara dini dapat menyebabkan

terjadinya penutupan ruangan dengan pergerakan ke mesial gigi posterior

atau pemindahan ke lingual gigi anterior. Untuk mempertahankan ruangan

tersebut dipakai space maintainer, yaitu suatu alat yang dapat

mempertahankan lebar mesio-distal yang diperlukan gigi permanen sampai

gigi tersebut erupsi sempurna. Alat ini juga mempertahankan kontak

oklusal yang cukup untuk gigi antagonisnya sehingga dapat mencegah

terjadinya anomali yang lebih parah.

1.1 Indikasi Pemakaian Space Maintainer

a. Kehilangan gigi molar pertama susu secara dini

Bila gigi molar pertama susu hilang secara dini, perlu

dilakukan observasi terhadap anak tersebut. Biasanya jarang

dijumpai pergerakan gigi molar kedua susu ke mesial, tetapi

kadang-kadang ada dijumpai, karena adanya tekanan erupsi gigi

molar pertama permanen. Jika dalam waktu 6 bulan ada pergeseran

ke mesial sebesar 1 mm atau lebih, suatu space maintainer

sebaiknya dipasang.

b. Kehilangan gigi molar kedua susu secara dini

Kehilangan gigi molar kedua susu secara dini dapat

menimbulkan masalah ortodonti yang serius, karena akan terjadi

pergeseran ke mesial dari gigi molar pertama permanen yang dapat

menghalangi erupsi gigi premolar kedua. Hal ini dapat

5

Page 6: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

mengakibatkan berkurangnya panjang lengkung dan terpendamnya

gigi molar kedua tersebut.

c. Kehilangan gigi susu anterior secara dini

Bila dijumpai kehilangan gigi susu anterior secara dini,

sebaiknya dilakukan pemasangan space maintainer, karena gerakan

lidah akan selalu menuju ke arah ruangan yang kosong tersebut dan

dapat menimbulkan kebiasaan buruk. Disamping itu, gangguan

bicara juga dapat terjadi. Dengan tidak adanya gigi bagian depan di

rongga mulut dapat membuat si anak merasa berbeda dari anak-

anak lainnya dan anak tersebut akan merasa tidak sempurna secara

psikologis.

d. Sesudah pencabutan gigi premolar pertama

Gigi premolar pertama adalah gigi yang paling sering dicabut

dalam merawat gigi berjejal. Gigi premolar pertama atas biasanya

erupsi sebelum gigi kaninus erupsi dan pencabutan gigi premolar

pertama permanen sering membuat gigi kaninus berada dalam

posisi yang baik tanpa memakai alat ortodonti. Tapi hal ini dapat

mengakibatkan pergeseran gigi posterior ke depan. Maka dalam hal

ini space maintainer sebaiknya dipasangkan di samping untuk

mencegah pergeseran gigi posterior juga mempertahankan ruang

bagi erupsi gigi premolar kedua tetangganya yang impaksi atau

untuk gigi kaninus yang akan erupsi.

e. Kehilangan gigi secara kongenital

Kehilangan gigi secara kongenital lebih sering terjadi pada gigi

permanen daripada gigi susu. Untuk gigi yang mengalami

kehilangan kongenital itu dapat dipasangkan space maintainer

6

Page 7: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

untuk mempertahankan lebar mesio-distal gigi sampai gigi tersebut

dibuatkan gigi palsu.

f. Setelah pencabutan gigi molar pertama permanen

Kehilangan satu atau lebih gigi permanen sering diumpai

pada anak-anak. Jika gigi molar pertama permanen hilang beberapa

tahun sebelum erupsi gigi molar kedua permanen, maka gigi molar

kedua permanen dapat bergerak ke depan atau erupsi pada oklusi

normal, menempati ruang bekas gigi molar pertama permanen. Bila

hal ini terjadi, tidak akan menimbulkan masalah ortodonti. Tapi

jika gigi molar kedua permanen sudah erupsi sempurna atau erupsi

sebagian maka ada pilihan untuk mengatasinya. Pertama, gerakkan

gigi molar kedua permanen ke depan secara ortodonti dan kedua,

pertahankan ruangan yang ada dengan memakai space maintainer

untuk pembuatan bridge di kemudian hari.

g. Untuk menghindari supra erupsi gigi pada lengkung yang

berlawanan.

h. Untuk memperbaiki fisiologi pengunyahan anak-anak dan

mengembalikan kesehatan gigi yang optimal.

1.2 Kontraindikasi Pemakaian Space Maintainer

Tujuan space maintainer adalah mencegah terjadinya maloklusi yakni

dengan mempertahankan ruang dalam lengkung rahang sehingga gigi tetap

pengganti dapat erupsi dengan sempurna. Namun dalam penggunaan space

mantainer terdapat juga kondisi yang tidak dianjurkan menggunakan space

maintainer. Berikut Kontra Indikasi pengunaan space mantainer:

7

Page 8: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

a. Tidak terdapat tulang alveolar yang menutup mahkota gigi tetap yang akan

erupsi. Karena dalam penggunaan Space Maintainer pada kondisi tersebut

dikhawatirkan dapat mengganggu proses erupsi.

b. Kekurangan ruang untuk erupsi gigi permanen. Hal ini termasuk

kekurangan ruang yang sangat banyak sehingga memerlukan tindakan

pencabutan gigi yang menghalangi erupsi gigi permanen.

c. Benih gigi permanen pengganti yang tidak terbentuk atau disebut dengan

agenesis . Kondisi tersebut tidak dianjurkan menggunakan space

mantainer tetapi dilakukan pemasangan gigi tiruan pada gigi yang tanggal

prematur.

d. Kasus maloklusi yang memerlukan perawatan di bidang Orthodonsia.

e. Kebersihan rongga mulut yang dipengaruhi sistemik. Adanya pengaruh

sistemik dalam kebersihan rongga mulut. Seperti pengaruh penyakit-

penyakit sistemik terhadap xerostomia. Pasien yang mengalami

xerostomia memiliki flow saliva yang sangat sedikit dan memicu

meningkatnya resiko terjadinya karies.

f. Sindrom Down. Pasien yang mengalami penyakit Sindrom Down ini juga

memiliki flow saliva yang rendah karena juga mengalami xerostomia.

Kondisi tersebut yang memicu peningkatan terjadinya resiko karies.

Ada beberapa kondisi yang membuat space mantainer tidak diaplikasikan

pada anak:

a. Jika gigi yang tanggal sebelum waktunya adalah gigi insisivus decidui,

maka pemasangan space mantainer tidak dianjurkan karena

pertumbuhan daerah ini ke arah transversal sangat laju dan pergeseran

gigi-gigi caninus ke arah mesial hampir tidak ada.

b. Jika dataran inklinasi dan tonjol-tonjol gigi yang berada di samping

gigi yang dicabut sudah mengunci sedemikian rupa dnegan gigi 8

Page 9: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

antagonisnya, sehingga pergeseran ke arah tempat yang kosong itu

sudah terhalang dengan sendirinya.

c. Pada anak dengan usia masih sangat muda juga tidak diaplikasikan

karena kerjasama yang sulit dilakukan dengan dokter gigi.

2. Syarat Space Maintainer

Sebelum dilakukan pemasangan space maintainer pada rongga mulut

pasien, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan, diantaranya:

a. Tidak menghambat pertumbuhan lengkung rahang

b. Tidak menghambat perkembangan oklusi gigi

c. Dapat menjaga ruang dimensi proksimal (mempertahankan ukuran lebar

mesiodistal gigi yang tanggal)

d. Tidak mengganggu erupsi gigi antagonisnya maupun gigi permanen yang

merupakan gigi pengganti dari gigi yang telah tanggal

e. Tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan fungsi pergerakan

mandibula

f. Harus dapat memulihkan fungsi estetik dan juga dapat menghilangkan

trauma psikis

g. Dapat mencegah ekstrusi gigi lawan atau over erupsi dari gigi

antagonisnya. Hal ini kemungkinan bisa tejadi ketika gigi antagonis tak

bisa beroklusi karena gigi lawannya hilang, sehingga akan terjadi ekstrusi

sampai gigi tersebut berkontak dengan salah satu gigi lain di rahang yang

berlawanan

h. Tidak memberikan tekanan yang abnormal atau berlebihan pada gigi

penyangganya

i. Tidak mengganggu jaringan lunak sekitar

j. Desain sederhana agar tidak mengganggu fungsi gigi dan mulut,

ekonomis, kuat, dan mudah dibersihkan.

Secara radiografi juga ada beberapa syarat dilakukannya pemasangan

space maintainer, yaitu:

9

Page 10: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

a. Terlihat adanya benih gigi permanen atau terdapat gigi pengganti

b. Terlihat adanya pembentukan akar gigi

c. Tidak ada kondisi patologis pada jalan erupsi gigi permanen

d. Tidak ada resorpsi patologis pada gigi penyangga

Hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan perawatan

setelah kehilangan gigi susu secara dini :

a. Waktu kehilangan gigi

Pergeseran gigi terjadi setelah enam bulan pertama setelah pencabutan.

Sehingga, space maintainer harus secepat mungkin dipasang. Jika dicabut sudah

berbulan-bulan, space maintainer dibuat untuk mencegah keadaan yang lebih

parah. Selain itu, juga dapat dibuat space maintainer yang berguna untuk

memperoleh kembali ruangan yang hilang untuk erupsi gigi penggantinya yang

disebut space regainer.

b. Usia gigi pasien

Waktu erupsi rata-rata gigi pasien tidak berpengaruh dalam pembuatan

space maintainer karena waktu erupsi gigi setiap pasien bervariasi. Menurut Gron,

gigi akan erupsi jika ¾ akar telah terbentuk tanpa memperhatikan umur anak.

Namun, kehilangan gigi susu dapat mempengaruhi waktu erupsinya gigi

pengganti.

c. Ketebalan tulang yang menutupi gigi yang belum erupsi

Jika tulang yang menutupi gigi permanen mengalami kerusakan akibat

infeksi, maka gigi permanen akan erupsi lebih cepat dan perkembangan akar

minimum. Jika kehilangan tulang terjadi sebelum ¾ akar gigi permanen terbentuk,

sebaiknya dokter gigi menganjurkan space maintainer. Space maintainer juga bisa

digunakan jika terdapat tulang yang menutupi mahkota, karena erupsi gigi

permanen tidak akan terjadi dalam beberapa bulan. Space maintainer tidak untuk

mengoreksi maloklusi tapi untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan agar

tidak menjadi lebih buruk.

10

Page 11: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

3. Prosedur Pemasangan Space Maintainer

Dalam penggunaan space maintainer, diperlukan analisa perhitungan

untuk mengetahui ruang yang tersedia pada lengkung rahang. Terdapat

beberapa analisa yang dapat digunakan antara lain:

a. Analisa Geligi Campuran

1. Analisa Moyers

Diperkenalkan oleh Moyers, Jenkins dan staf ortodonsia

Universitas Michigan. Moyers memperkenalkan suatu analisis dengan

dasar pemikiran bahwa berdasarkan studi yang dilakukan beberapa

ahli, terdapat hubungan antara ukuran kelompok gigi pada satu bagian

dengan bagian lainnya. Seseorang dengan ukuran gigi yang besar pada

salah satu bagian dari mulut cenderung mempunyai gigi-gigi yang

besar pula pada tempat lain.

Berdasarkan penelitian, ukuran gigi insisif permanen rahang

bawah memiliki hubungan dengan ukuran kaninus dan premolar yang

belum tumbuh baik pada rahang atas maupun rahang bawah. Pada

analisa ini, dipilih gigi insisif rahang bawah untuk pengukurannya.

Hal karena gigi ini muncul lebih dulu di dalam rongga mulut pada

masa geligi campuran, mudah diukur secara akurat, dan secara

langsung seringkali terlibat dalam masalah penanganan ruangan

Keuntungan dari penggunaan analisa ini, antara lain:

Kesalahan sedikit dan ralat kecil diketahui dengan tepat.

Dapat dikerjakan dengan baik oleh ahli maupun bukan ahli.

Tidak membutuhkan banyak waktu.

Tidak memerlukan alat khusus, ataupun RO

Prosedur analisisnya adalah dengan mengukur lebar mesial

distal terbesar keempat insisif rahang bawah satu per satu, lalu hasil

yang diperoleh ini dicocokkan dengan table Moyers, dengan

probabilitas 75% (yang paling umum). Hasil ini untuk mengetahui

kemungkinan ukuran caninus, premolar 1-2 yang belum erupsi.

11

Page 12: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

Probabilitas 75% berarti bahwa, kemungkinan hanya terdapat 1

diantara 4 kemungkinan bahwa jumlah lebar yang sebenarnya gigi

yang belum erupsi melebihi jumlah yang diperkirakan.

Kemudian ukuran tersebut dibandingkan dengan sisa ruangan

yang tersedia setelah keempat gigi insisif atas dan bawah disusun pada

kedudukannya yang benar pada rahang. Ruangan yang tersedia bagi

gigi 3, 4, 5 diukur dari distal insisif lateral samapai mesial M1

permanen. Kemudian bandingan hasil pada table moyers dengan hasil

sesungguhnya. Sehingga diperoleh kemungkinan kelebihan maupun

kekurangan ruangnya.

2. Tanaka-Johnson

Tanaka dan Johnson mengembangkan cara lain penggunaan

keempat insisif rahang bawah untuk memperkirakan ukuran kaninus

12

Page 13: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

dan premolar yang belum erupsi. Metoda ini sangat sederhana dan

tidak memerlukan table atau gambaran radiografi.

Perkiraan ukuran lebar kaninus dan premolar pada satu

kuadran mandibula sama dengan setengah ukuran keempat insisif

rahang bawah ditambah 10,5 mm. Sedangkan perkiraan lebar ukuran

kaninus dan premolar pada satu kuadran maksila sama dengan ukuran

keempat insisif rahang bawah ditambah 11,0 mm

3. Metode Nance

Tujuan: untuk mengetahui apakah gigi permanen yang akan

tumbuh memiliki cukup ruang, kekurangan ruang, atau kelebihan

ruang.

Cara pengukuran:

Dengan menggunakan foto radiografi diukur secara vertical

Mengukur jarak/lebar gigi caninus, molar pertama, dan molar

kedua sulung dengan gigi pengganti yang ada dalam foto

radiografi (gigi caninus, premolar satu dan dua permanen)

Misal: jarak/ lebar gigi C, M1, M2 sulung pada rahang atas = 17

mm sedangkan jarak/ lebar gigi C, P1, P2 permanen pada rahang

atas = 19 mm. Gigi C, P1, dan P2 yang akan erupsi tidak akan

mendapat tempat yang cukup jadi akan berdesakan.

a. Untuk selisih lebar gigi C+M1+M2 sulung dengan C+P1+P2

permanen normal,

RA = 0,9-1 mm

RB = 1,7-2 mm

Analisa perhitungan RA dan RB yakni tempat yang tersedia

dikurangi tempat yang dibutuhkan.

Apabila kekurangan tempat 1-2 mm, dibuatkan space

maintainer

Apabila kekurangan tempat lebih dari 3 mm, konsul ke

orthodonsia

13

Page 14: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

Apabila kelebihan tempat lebih dari 3 mm, dengan space

kontrol

b. Prosedur Pemasangan Space Maintainer

1. BAND AND LOOP SPACE MAINTAINER

a) Pilih dan pasang band. Band yang digunakan ialah band dari bahan

stainless steel. Band harus dipasang dengan ukuran yang benar

dengan ketentuan sebagai berikut:

Band harus dapat masuk bukan dengan tekanan jari, melainkan

dengan tekanan dari alat pendorong band.

Band harus melingkupi mahkota gigi dengan sempurna tanpa

ada celah di bagian bawahnya. Apabila band tidak melingkupi

seluruh mahkota gigi dengan sempurna, maka gigi yang

dipasangi band tersebut akan rentan terkena karies karena sulit

dibersihkan.

b) Ambil band dari gigi dan cekatkan pada model gigi pasien.

c) Bentuk wire loop. Wire loop dibentuk dari kawat berdiameter 0,9

mm atau 1,0 mm. Ujung loop harus terletak kencang pada band

sebelah bukal dan lingual. Lengan loop harus berjalan pada tiap sisi

tepat di atas gingiva. Bagian anterior loop harus menyentuh gigi di

mesialnya melewati space yang kosong. Wire loop harus cukup

lebar agar premolar dapat erupsi sebagian dan tidak boleh menekan

gingiva agar tidak terjadi iritasi.

d) Solder loop pada band. Hal yang perlu diperhatikan pada tahap

penyolderan adalah kebersihan dari band itu sendiri. Sebelum

disolder, band harus dibersihkan dari serbuk-serbuk cetakan

maupun debris yang menempel agar didapatkan hasil penyolderan

yang sempurna.

14

Page 15: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

e) Haluskan dan poles space maintainer.

f) Coba alat tersebut pada gigi pasien untuk melihat kesesuaian band

pada gigi pasien.

g) Semen band tersebut. Sebelum dilekatkan dengan semen, gigi

pasien harus dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu.

Kemudian, isolasi menggunakan cotton roll dan saliva ejector.

Lalu, lapisi bagian dalam band dengan campuran semen

polikarboksilat. Selanjutnya, pasang alat tersebut pada gigi

menggunakana alat pendorong band. Terakhir, buang kelebihan

semen yang telah mengeras di sekitar gigi.

2. LINGUAL ARCH SPACE MAINTAINER

a) Pasang stainless steel band pada kedua gigi molar pertama

tetap rahang bawah.

b) Cekatkan space maintainer tersebut pada model gigi pasien.

c) Buat lingual arch dengan kawat stainless steel berdiameter

0,9 mm atau 1,0 mm.

d) Prosedur yang dijalankan untuk membuat lingual arch

space maintainer kurang lebih sama seperti cara membuat band

and loop space maintainer, yang membedakan dari keduanya

hanyalah bentuk alatnya.

3. BONDED WIRE SPACE MAINTAINER

Bonded wire space maintainer diperkenalkan oleh Artum &

Marstrander pada tahun 1983. Mereka menemukan kawat ortodonti

bulat dan berserat banyak dengan diameter 0,032 inchi yang memberi

hasil lebih memuaskan jika dibandingkan dengan kawat bulat biasa.

Berikut prosedur pembuatannya:

a) Bengkokkan kawat sesuai dengan space yang ingin

dipertahankan.

15

Page 16: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

b) Bersihkan permukaan bukal gigi-geligi dimana kawat akan

dilekatkan.

c) Isolasi dan keringkan gigi-geligi dengan cotton roll dan

saliva ejector.

d) Etsa permukaan bukal gigi-geligi tersebut tempat kawat

akan dilekatkan.

e) Lekatkan kawat pada permukaan bukal gigi yang mengapit

space yang ingin dipertahankan.

4. Fungsi Space Maintainer

Tanggal prematur gigi sulung dapat menyebabkan maloklusi jika gigi

pengganti tidak dapat mencapai titik erupsi yang sempurna sehingga terjadi

delay eruption / uneruption gigi-gigi permanen. Hal ini juga menyebabkan

penurunan panjang lengkung rahang, pergerakan gigi ke ruang yang kosong

sehingga dapat menghalangi jalan erupsi gigi pengganti (abnormal erupted

path) dan hilangnya keseimbangan struktural dan fungsional rongga mulut.

Untuk mencegah hal tersebut, diperlukan suatu alat orthodontic preventif

yang digunakan untuk menjaga integritas suatu oklusi normal dari adanya

penyimpangan. Dalam hal ini diperlukan space maintainer.

Fungsi dari space maintainer itu sendiri, adalah :

a. Menjaga ruang yang dibutuhkan untuk gigi pengganti yang akan erupsi

b. Mencegah pergerakan gigi ke ruang yang terjadi akibat tanggal prematur

c. Mencegah hilangnya perkembangan lengkung rahang

d. Menjaga gigi permanen untuk tetap erupsi pada posisi yang benar dalam

lengkung rahang dengan periodonsium yang sehat

e. Mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang tanggal prematur

f. Memperbaiki fungsi pengunyahan, estetik, dan bicara

g. Menjaga stabilitas antara tulang, gigi, dan komponen otot

Untuk mendapatkan semua fungsi space maintainer diatas, perlu

diperhatikan mengenai pemakaian space maintainer yang teratur dan dalam

16

Page 17: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

jangka waktu pemakaian yang tidak tepat, karena jika terlalu lama maka akan

terjadi kerusakan pada jaringan lunak dan mempersulit aksi pembersihan

rongga mulut.

5. Klasifikasi Space Maintainer

Space maintainer adalah suatu alat yang dapat mempertahankan lebar

mesio-distal yang diperlukan gigi permanen sampai gigi tersebut erupsi

sempurna. Alat ini juga digunakan untuk mempertahankan kontak oklusal yang

cukup untuk gigi antagonisnya sehingga dapat mencegah terjadinya anomali

yang lebih parah. Menurut cara pemasangannya, space maintainer dibagi

menjadi dua yaitu:

a. Removable space maintainer

b. Fixed space maintainer

a. Removable Space Maintainer

Removable Space Maintainer adalah space maintainer yang dapat

dibuka atau dilepas dan dapat dipakai kembali atau disebut space maintainer

lepasan.

Indikasi :

1. Digunakan pada rahang atas maupun rahang bawah dimana telah

kehilangan gigi bilateral lebih dari satu, digunakan khusus bila gigi

hilang dalam satu kuadran lebih dari satu gigi atau premature loss satu

atau beberapa gigi posterior dan beberapa kasus yang sama pada gigi

anterior khususnya digunakan pada kehilangan banyak gigi secara

bilateral

2. tipe ini dapat digunakan pada semua bagian yang membutuhkan space

maintainer dimana fungsi dan kosmetik merupakan pertimbangan

utama . Alat ini dapat ditambahkan gigi-gigi artificial untuk

mengembalikan fungsi estetik.

3. Alat lepasan ini sering merupakan satu-satunya pilihan karena tidak

adanya gigi penyangga yang sesuai untuk alat cekat

17

Page 18: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

4. alat ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi M2 sulung sebelum

erupsi M1 permanen.

Kontra indikasi :

1. bila pasien alergi pada bahan resin yang digunakan pada pembuatan alat

2. bila pasien kurang kooperatif

3. bila beberapa gigi akan segera erupsi setelah dipasang dalam mulut dan

memerlukan penyesuaian

4. tidak boleh dianjurkan untuk pasien anak yang mempunyai masalah karies

dan kebersihan mulut yang jelek.

Keuntungannya:

1. mudah dibuat

2. memerlukan sedikit waktu

3. mudah penyesuaiannya

4. sedikit tekanan pada gigi bawahnya

5. elastisitas lebih bagus

6. mudah dibersihkan

7. memiliki konstruksi yang sederhana

8. pergerakan fungsional baik

9. biaya yang relatif murah

Masalah yang sering timbul dari pemakaian alat ini adalah

(kekurangan) malasnya anak memakai alat sehingga fungsi space

maintainer tidak tercapai dan alat jarang dibersihkan sehingga

menyebabkan iritasi jaringan mulut

18

Page 19: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

Space Maintainer lepasan (Removable space maintainer) terbagi

menjadi 2 :

a. Tanpa Klamer Retensi

Untuk kehilangan gigi bilateral simetris. Seluruhnya terbuat dari

akrilik dimana retensinya didapat dari tepi servikal gigi. Teknik

pembuatab yang digunakan adalah self curing acrylic karena lebih

mudah dan murah

b. Dengan Klamer Retensi

Klamer Labial Bow

a. sebagai retensi, mencegah gigi anterior bergeser ke depan (RA >>)

b. RB tidak perlu bila overbite cukup (palatal gigi RA sebagai penahan)

c. RB bisa untuk tambahan retensi

d. klamer labial bow dikatakan ideal jika :

1) membentuk lengkung yang ideal melewati cusp caninus

19

Page 20: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

2) busur labial terletak ditengah serviko insisal

3) loop tidak menyentuh mukosa atau gingiva agar tidak terjadi

iritasi

b. Fixed space maintainer

Ada beberapa space maintainer cekat yang sering digunakan dalam

klinik yaitu band-loop, crown-loop, distal shoe, dan lingual arch.

1. Band loop

Band loop adalah tipe space maintainer yang digunakan untuk

mempertahankan space atau ruangan akibat kehilangan satu gigi atau

lebih.Band loop dapat digunakan unilateral maupun bilateral, rahang

atas ataupun rahang bawah apabila ada gigi penyangga yang sesuai.

Kelebihan band loop adalah mudah dibuat, tidak mahal

menghindari pemakain pesawat orthodontik, dan dipakai pasien terasa

nyaman.Kekurangan dari band loop adalah dapat menyebabkan

terjadinya penekanan terhadap gingiva atau jaringan lunak sehingga

berpengaruh pada erupsi gigi sebelahnya.Pesawat band loop ini tidak

mengembalikan fungsi oklusal dari gigi yang hilang sehingga gigi

antagonisnya dapat mengalami ekstrusi.

Band loop adalah space maintainer sebagai penjangkar dengan

menggunakan band yang ditempatkan pada gigi penyangga

(abutment) kemudian disolder ke konektor.Konektornya berupa loop

dari kawat atau wire yang dibentuk dengan menggunakan tang

trifus.Konektor yang disolder ke band tersebut harus berjarak 1 mm

dari jaringan lunak dan sebaiknya wire loop tidak terlalu meluas ke

labial, bukal, dan lingual dari gigi yang tidak diberi band.Wire loop

harus cukup lebar supaya gigi penggantinya dapat erupsi pada

20

Page 21: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

lengkung normalnya dan loop tidak boleh membatasi pergerakan gigi

geligi secara fisiologi.

Adapun indikasi digunakannya band loop adalah untuk

kehilangan gigi molar pertama atau pun molar kedua sulung baik

sebelum maupun setelah erupsinya gigi molar pertama permanen

untuk mencegah terjadinya displacement gigi molar pertama

permanen ke arah space akibat adanya tanggal prematur gigi sulung.

Proses penyemenan band loop pada abutment. Gigi

penyangganya harus dibersihkan dan keringkan lalu diisolasi dengan

cotton roll dan saliva ejector.Lalu band disemenkan ke gigi penyangga

(abutment) yang bersih dan dikeringkan denngan menggunakan GIC,

zinc phospate, atau polikarboksilat.Letakkan band dengan tekanan jari

dahulu dan pertahankan agar band tidak tergelincir karena dapat

menyebabkan luka jaringan lunak maupun keras, selanjutnya band

diletakkan dengan menggunakan band seater lalu dibuang kelebihan

semennya.Setelah selesai membersihkan dan memasang band, periksa

kembali dengan hati-hati untuk mengetahui apakah ada kerusakan

pada space maintainer.Setelah dilakukan pemasangan space

maintainer, pasien harus menghindari makanan seperti coklat karena

bersifat lengket sehingga sulit membersihkan band loop, pop corn, es

dan mengunyah permen karet karena takutnya permen karet sifatnya

lengket sehingga dapat mengubah posisi dari band loop sehingga tidak

didapatkan fungsi optimal dari space maintainer band loop ini.Pasien

dilarang menarik atau mendorong space maintainer dengan jari atau

lidah.Pasien harus menjaga kebersihan rongga mulut dan menyikat

gigi secara teratur atau flossing.Pada malam hari, pasien harus berhati-

hati membersihkan sekeliling kawat, band dan bagian lainnya.

Kontrol periodik setelah pemasangan band loop. Setelah

pemasangan space maintainer harus dikontrol periodik.Pasien datang

21

Page 22: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

kembali setiap 3-4 bulan untuk memeriksa kesehatan mulut dan

mengevaluasi space maintainer apakah masih terpasang dengan tepat,

semen tidak larut, gigi penyangga masih kuat atau kokoh, dan space

maintainer dapat dilepas jika gigi permanen sudah mulai erupsi.Jika

dalam proses pemakaian, band longgar maka band harus dilepas

kemudian disemen kembali.

2. Distal Shoe

Distal shoe space maintainer pada awalnya bernama Willet’s

distal shoe dan tebuat dari casting emas.Sangat mahal,oleh karena itu

sekarang terdapat modifikasi design dari Willet distal shoe ini.Biasa

disebut Roche’s dari bar yang dipatri pada crown atistal shoe.

Merupakan suatu semifixed space maintainer dan diindikasikan

pada seseorang yang kehilangan m2 sulung , sedangkan gigi M1

permanen belum erupsi.Fungsi dari distal shoe sendiri diantaranya

adalah menceggah M1 ke mesial (tempat M2) , sebagai petunjuk

erupsi M1(guiding eruption), terdpat crown atau band yang dipasang

pada m1,distal extention dibuat dari crown/bandnya.Perpanjangan

band ke distal dengan ujung beban tertahan di mesial M1 yang belum

erupsi.

22

Page 23: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

3. Lingual Arch

Lingual arch merupakan bilateral,fixed/ semifix, nonfungsional, dan

pasif space mentainer. Indikasi penggunaan lingual arch yaitu ketika ada

kehilangan gigi molar bilateral,setelah erupsi gigi insisiv permanen rahang

bawah. Jika lingual arch space mentainer diberikan sebelum erupsi gigi

insisiv permanen rahang bawah, itu mungkin mengganggu erupsi gigi

insisiv rahang bawah.

Pemasangan lingual arch yaitu bentuk wire “U”dan terdapat band di

ggi molar pertama permanen kanan dan kiri rahang bawah. Band terikat di

molar pertama kanan dan terpasang wire dari permukaan lingual sampai

permukaan lingual gigi anterior dan ditempatkan di atas singulum rahang

23

Page 24: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

bawah. Hal ini menjaga terjadinya mesial drifting dari gigi posterior dan

mencegah kolaps dari gigi anterior.Kontraindikasi dari penggunaan lingual

arch yaitu pasien dengan depth bite ,karena insisiv rahang bawah dapat

kontak dengan wire di lingual insisiv di maksila.

4. Nance Palatal Arch

Nance palatal arch merupakan bilateral,fixed, pasif dan

nonfungsional space mentainer. Pemasangan nance palatal arch yaitu

molar pertama permanen sebagai pengait atau dipasang band. Arch

wire berada dari permukaan palatal molar pertama permanen terikat

ke yang lain. Bagian anterior berada sesuai dengan area ruge dan

terlekat pada button akrilik. Button akrilik yang ditempatkan kokoh di

ruge yaitu tempat penyedia retensi yang paling baik.

24

Page 25: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

Indikasi penggunaan nance palatal arch yaitu ketika hilangnya gigi

molar sulung bilateral di rahang atas. Kontraindikasi penggunaan

nance palatal arch yaitu button akrilik mungkin akan menimbulkan

alergi akrilik pada beberapa orang, serta pengaplikasian yang mungkin

tidak sesuai akan mengakibatkan iritsi jaringan lunak disekitarnya.

25

Page 26: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

5. Space Regainer

Merupakan suatu space maintainer aktif yang diindikasikan

pada kasus dimana ruang tempat gigi permanen yang akan erupsi

sudah tidak ada lagi karena telah terjadi displacement dari gigi

tetangganya.Atau biasanya pada kasus dimana terdapat mesial

drifting gigi M1 permanen.

Space Regainer berfungsi mengembalikan ruang yang telah

menyempit oleh karena tanggal premature.dengan menggunakan

alat seperti spring maupun screw expansi.

26

Page 27: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

Kesimpulan

Space Mantainer adalah alat yang dapat mempertahankan ruang

akibat gigi yang tanggal premature dalam lengkung rahang sehingga gigi

permanen pengganti dapat erupsi dengan sempurna. Terdapat indikasi

dan kontraindikasi yang harus diperhatikan dalam melakukan perawatan

gigi yang tanggal premature dengan menggunakan space maintainer.

Menurut cara pemasangannya, space maintainer dibagi menjadi dua yaitu

removable space maintainer fixed space maintainer. Space Maintainer

lepasan (Removable space maintainer) terbagi menjadi 2 yaitu dengan

klamer retensi dan tanpa klamer retensi, sedangkan space maintainer

cekat (Fixed space maintainer) yang sering digunakan yaitu band-loop,

crown-loop, distal shoe, dan lingual arch, Nance palatal arc dan Space

regainer.

27

Page 28: Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer

Daftar Pustaka

1. Andlaw RJ, Rock WP. 1992. Perawatan Gigi Anak Edisi 2. Jakarta: Widya

Medika

2. Foster, T.D. 1999. Buku Ajar Ortodonsi Ed.3. Jakarta: EGC

3. Foster, T.D. 2000. Buku Ajar Ortodonsi Edisi 3. Jakarta: EGC.

4. Graber TM. 1972.Orthodontict Principles and Practice 3rd Edition.

Philadelphia: W.B. Saunders Co

5. Laviana, Avi. Analisis Model Studi, Sumber Informasi Penting bagi

Diagnosis ortodonti. Bagian Orthodonti, FKG Universitas Padjajaran

Bandung

6. Lidya Sartika.: Penatalaksanaan Space Maintainer Lepasan pada

Kehilangan Gigi Molar susu Bilateral, 2002. USU e-Repository

7. Proffit, William R., et all. 1986. Contemporary Orthodontic. Mosby:

ELSEVIER

8. Rao, Arathi. 2002. Principles and Practices of Pedodontics Ed.3rd. New

Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher

9. Singh, Gurkeerat. 2007. Texbook of Orthodontics Ed.2nd. New Delhi:

Jaypee Brothers Medical Publisher

28