Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer
-
Upload
dwi-riski-saputra -
Category
Documents
-
view
311 -
download
24
description
Transcript of Laporan Diskusi Tutorial Pembahasan Skenario IV Space Mantainer
Skenario IV
Gigi Ompong Adik Egi
Egi berumur 8 tahun, diantar oleh ibunya datang ke praktek dokter gigi
mengeluhkangigi belakang bawah kanannya yang tanggal, sehingga giginya
ompong dan sulit bila makan, akibatnya nafsu makannya menurun. Oleh karena
itu ibunya menginginkan dilakukan perawatan pada gigi anaknya yang hilang
tersebut. Dari anamnesa diketahui bahwa gigi yang ompong tersebut terjadi sejak
setahun yang lalu, karena karies dan dicabut. Suaminya bekerja sebgagai guru
swasta. Pemeriksaan klinis diketahui bahwa gigi molar permanennya adalah end
to end dan relasi anteriornya baik. Secara ronsenologis diketahui benih giginya
lengkap, gigi 45 masih tertutup tulang kortikal dan gigi 74 apikalnya terjadi
resopsi 2/3 apikal dan benih 34 sudah mulai menembus tulang alveolar. Dokter
gigi menyatakan bahwa gigi yang tanggal prematur perlu dibuatkan alat untuk
memperbaikinya.
1
STEP 1
Identifikasi Kata-kata sukar
1. End to end adalah relasi cusp ridge gigi posterior rahang atas dengan cusp
ridge posterior gigi rahang bawah dan biasanya disebut juga relasi kelas 2.
2. Gangren pulpa adalah jaringan pulpa dengan gigi nonvital sebagian
ataupun seluruhnya.Nonvitalnya pulpa ini disebabkan oleh karena adanya
infeksi mikroorganisme, trauma dan karies dan bisa juga disebabkan
karena kurangnya suplay darah pada jaringan pulpa sehingga gigi nampak
mengalami perubahan warna kecoklatan.
STEP 2
Identifikasi Permasalahan
1. Apa saja dampak dari tanggal prematur gigi sulung?
2. Hal-hal apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum dilakukan
perawatan pada gigi 85 dan 74?
3. Perawatan apa yang dilakukan untuk gigi sulung yang mengalami tanggal
prematur (gigi 85) dan perawatan gigi 74 yang gangren pulpa?
2
STEP 4
Mind Map
3
Gigi sulung tanggal prematur
Dampak
Efek terhadap gigi
pemanen
Efek psikologiEfek terhadap
kesehatan dan fungsi
rongga mulut
Benih gigi lengkap Benih gigi tidak
lengkap
Space maintainer
fungsiIndikasi dan
kontraindika
si
syaratklasifikasi
Gigi tiruan
STEP 5
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan indikasi dan
kontraindikasi penggunaan space maintainer.
2. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan syarat
penggunaan space maintainer.
3. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan prosedur
pemasangan space maintainer.
4. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan fungsi space
maintainer.
5. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan klasifikasi
space maintainer.
4
Step 7
Pembahasan
1. Indikasi dan Kontraindikasi Penggunaan Space Manntainer
Kehilangan gigi geligi susu secara dini dapat menyebabkan
terjadinya penutupan ruangan dengan pergerakan ke mesial gigi posterior
atau pemindahan ke lingual gigi anterior. Untuk mempertahankan ruangan
tersebut dipakai space maintainer, yaitu suatu alat yang dapat
mempertahankan lebar mesio-distal yang diperlukan gigi permanen sampai
gigi tersebut erupsi sempurna. Alat ini juga mempertahankan kontak
oklusal yang cukup untuk gigi antagonisnya sehingga dapat mencegah
terjadinya anomali yang lebih parah.
1.1 Indikasi Pemakaian Space Maintainer
a. Kehilangan gigi molar pertama susu secara dini
Bila gigi molar pertama susu hilang secara dini, perlu
dilakukan observasi terhadap anak tersebut. Biasanya jarang
dijumpai pergerakan gigi molar kedua susu ke mesial, tetapi
kadang-kadang ada dijumpai, karena adanya tekanan erupsi gigi
molar pertama permanen. Jika dalam waktu 6 bulan ada pergeseran
ke mesial sebesar 1 mm atau lebih, suatu space maintainer
sebaiknya dipasang.
b. Kehilangan gigi molar kedua susu secara dini
Kehilangan gigi molar kedua susu secara dini dapat
menimbulkan masalah ortodonti yang serius, karena akan terjadi
pergeseran ke mesial dari gigi molar pertama permanen yang dapat
menghalangi erupsi gigi premolar kedua. Hal ini dapat
5
mengakibatkan berkurangnya panjang lengkung dan terpendamnya
gigi molar kedua tersebut.
c. Kehilangan gigi susu anterior secara dini
Bila dijumpai kehilangan gigi susu anterior secara dini,
sebaiknya dilakukan pemasangan space maintainer, karena gerakan
lidah akan selalu menuju ke arah ruangan yang kosong tersebut dan
dapat menimbulkan kebiasaan buruk. Disamping itu, gangguan
bicara juga dapat terjadi. Dengan tidak adanya gigi bagian depan di
rongga mulut dapat membuat si anak merasa berbeda dari anak-
anak lainnya dan anak tersebut akan merasa tidak sempurna secara
psikologis.
d. Sesudah pencabutan gigi premolar pertama
Gigi premolar pertama adalah gigi yang paling sering dicabut
dalam merawat gigi berjejal. Gigi premolar pertama atas biasanya
erupsi sebelum gigi kaninus erupsi dan pencabutan gigi premolar
pertama permanen sering membuat gigi kaninus berada dalam
posisi yang baik tanpa memakai alat ortodonti. Tapi hal ini dapat
mengakibatkan pergeseran gigi posterior ke depan. Maka dalam hal
ini space maintainer sebaiknya dipasangkan di samping untuk
mencegah pergeseran gigi posterior juga mempertahankan ruang
bagi erupsi gigi premolar kedua tetangganya yang impaksi atau
untuk gigi kaninus yang akan erupsi.
e. Kehilangan gigi secara kongenital
Kehilangan gigi secara kongenital lebih sering terjadi pada gigi
permanen daripada gigi susu. Untuk gigi yang mengalami
kehilangan kongenital itu dapat dipasangkan space maintainer
6
untuk mempertahankan lebar mesio-distal gigi sampai gigi tersebut
dibuatkan gigi palsu.
f. Setelah pencabutan gigi molar pertama permanen
Kehilangan satu atau lebih gigi permanen sering diumpai
pada anak-anak. Jika gigi molar pertama permanen hilang beberapa
tahun sebelum erupsi gigi molar kedua permanen, maka gigi molar
kedua permanen dapat bergerak ke depan atau erupsi pada oklusi
normal, menempati ruang bekas gigi molar pertama permanen. Bila
hal ini terjadi, tidak akan menimbulkan masalah ortodonti. Tapi
jika gigi molar kedua permanen sudah erupsi sempurna atau erupsi
sebagian maka ada pilihan untuk mengatasinya. Pertama, gerakkan
gigi molar kedua permanen ke depan secara ortodonti dan kedua,
pertahankan ruangan yang ada dengan memakai space maintainer
untuk pembuatan bridge di kemudian hari.
g. Untuk menghindari supra erupsi gigi pada lengkung yang
berlawanan.
h. Untuk memperbaiki fisiologi pengunyahan anak-anak dan
mengembalikan kesehatan gigi yang optimal.
1.2 Kontraindikasi Pemakaian Space Maintainer
Tujuan space maintainer adalah mencegah terjadinya maloklusi yakni
dengan mempertahankan ruang dalam lengkung rahang sehingga gigi tetap
pengganti dapat erupsi dengan sempurna. Namun dalam penggunaan space
mantainer terdapat juga kondisi yang tidak dianjurkan menggunakan space
maintainer. Berikut Kontra Indikasi pengunaan space mantainer:
7
a. Tidak terdapat tulang alveolar yang menutup mahkota gigi tetap yang akan
erupsi. Karena dalam penggunaan Space Maintainer pada kondisi tersebut
dikhawatirkan dapat mengganggu proses erupsi.
b. Kekurangan ruang untuk erupsi gigi permanen. Hal ini termasuk
kekurangan ruang yang sangat banyak sehingga memerlukan tindakan
pencabutan gigi yang menghalangi erupsi gigi permanen.
c. Benih gigi permanen pengganti yang tidak terbentuk atau disebut dengan
agenesis . Kondisi tersebut tidak dianjurkan menggunakan space
mantainer tetapi dilakukan pemasangan gigi tiruan pada gigi yang tanggal
prematur.
d. Kasus maloklusi yang memerlukan perawatan di bidang Orthodonsia.
e. Kebersihan rongga mulut yang dipengaruhi sistemik. Adanya pengaruh
sistemik dalam kebersihan rongga mulut. Seperti pengaruh penyakit-
penyakit sistemik terhadap xerostomia. Pasien yang mengalami
xerostomia memiliki flow saliva yang sangat sedikit dan memicu
meningkatnya resiko terjadinya karies.
f. Sindrom Down. Pasien yang mengalami penyakit Sindrom Down ini juga
memiliki flow saliva yang rendah karena juga mengalami xerostomia.
Kondisi tersebut yang memicu peningkatan terjadinya resiko karies.
Ada beberapa kondisi yang membuat space mantainer tidak diaplikasikan
pada anak:
a. Jika gigi yang tanggal sebelum waktunya adalah gigi insisivus decidui,
maka pemasangan space mantainer tidak dianjurkan karena
pertumbuhan daerah ini ke arah transversal sangat laju dan pergeseran
gigi-gigi caninus ke arah mesial hampir tidak ada.
b. Jika dataran inklinasi dan tonjol-tonjol gigi yang berada di samping
gigi yang dicabut sudah mengunci sedemikian rupa dnegan gigi 8
antagonisnya, sehingga pergeseran ke arah tempat yang kosong itu
sudah terhalang dengan sendirinya.
c. Pada anak dengan usia masih sangat muda juga tidak diaplikasikan
karena kerjasama yang sulit dilakukan dengan dokter gigi.
2. Syarat Space Maintainer
Sebelum dilakukan pemasangan space maintainer pada rongga mulut
pasien, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan, diantaranya:
a. Tidak menghambat pertumbuhan lengkung rahang
b. Tidak menghambat perkembangan oklusi gigi
c. Dapat menjaga ruang dimensi proksimal (mempertahankan ukuran lebar
mesiodistal gigi yang tanggal)
d. Tidak mengganggu erupsi gigi antagonisnya maupun gigi permanen yang
merupakan gigi pengganti dari gigi yang telah tanggal
e. Tidak mempengaruhi fungsi bicara, pengunyahan, dan fungsi pergerakan
mandibula
f. Harus dapat memulihkan fungsi estetik dan juga dapat menghilangkan
trauma psikis
g. Dapat mencegah ekstrusi gigi lawan atau over erupsi dari gigi
antagonisnya. Hal ini kemungkinan bisa tejadi ketika gigi antagonis tak
bisa beroklusi karena gigi lawannya hilang, sehingga akan terjadi ekstrusi
sampai gigi tersebut berkontak dengan salah satu gigi lain di rahang yang
berlawanan
h. Tidak memberikan tekanan yang abnormal atau berlebihan pada gigi
penyangganya
i. Tidak mengganggu jaringan lunak sekitar
j. Desain sederhana agar tidak mengganggu fungsi gigi dan mulut,
ekonomis, kuat, dan mudah dibersihkan.
Secara radiografi juga ada beberapa syarat dilakukannya pemasangan
space maintainer, yaitu:
9
a. Terlihat adanya benih gigi permanen atau terdapat gigi pengganti
b. Terlihat adanya pembentukan akar gigi
c. Tidak ada kondisi patologis pada jalan erupsi gigi permanen
d. Tidak ada resorpsi patologis pada gigi penyangga
Hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan perawatan
setelah kehilangan gigi susu secara dini :
a. Waktu kehilangan gigi
Pergeseran gigi terjadi setelah enam bulan pertama setelah pencabutan.
Sehingga, space maintainer harus secepat mungkin dipasang. Jika dicabut sudah
berbulan-bulan, space maintainer dibuat untuk mencegah keadaan yang lebih
parah. Selain itu, juga dapat dibuat space maintainer yang berguna untuk
memperoleh kembali ruangan yang hilang untuk erupsi gigi penggantinya yang
disebut space regainer.
b. Usia gigi pasien
Waktu erupsi rata-rata gigi pasien tidak berpengaruh dalam pembuatan
space maintainer karena waktu erupsi gigi setiap pasien bervariasi. Menurut Gron,
gigi akan erupsi jika ¾ akar telah terbentuk tanpa memperhatikan umur anak.
Namun, kehilangan gigi susu dapat mempengaruhi waktu erupsinya gigi
pengganti.
c. Ketebalan tulang yang menutupi gigi yang belum erupsi
Jika tulang yang menutupi gigi permanen mengalami kerusakan akibat
infeksi, maka gigi permanen akan erupsi lebih cepat dan perkembangan akar
minimum. Jika kehilangan tulang terjadi sebelum ¾ akar gigi permanen terbentuk,
sebaiknya dokter gigi menganjurkan space maintainer. Space maintainer juga bisa
digunakan jika terdapat tulang yang menutupi mahkota, karena erupsi gigi
permanen tidak akan terjadi dalam beberapa bulan. Space maintainer tidak untuk
mengoreksi maloklusi tapi untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan agar
tidak menjadi lebih buruk.
10
3. Prosedur Pemasangan Space Maintainer
Dalam penggunaan space maintainer, diperlukan analisa perhitungan
untuk mengetahui ruang yang tersedia pada lengkung rahang. Terdapat
beberapa analisa yang dapat digunakan antara lain:
a. Analisa Geligi Campuran
1. Analisa Moyers
Diperkenalkan oleh Moyers, Jenkins dan staf ortodonsia
Universitas Michigan. Moyers memperkenalkan suatu analisis dengan
dasar pemikiran bahwa berdasarkan studi yang dilakukan beberapa
ahli, terdapat hubungan antara ukuran kelompok gigi pada satu bagian
dengan bagian lainnya. Seseorang dengan ukuran gigi yang besar pada
salah satu bagian dari mulut cenderung mempunyai gigi-gigi yang
besar pula pada tempat lain.
Berdasarkan penelitian, ukuran gigi insisif permanen rahang
bawah memiliki hubungan dengan ukuran kaninus dan premolar yang
belum tumbuh baik pada rahang atas maupun rahang bawah. Pada
analisa ini, dipilih gigi insisif rahang bawah untuk pengukurannya.
Hal karena gigi ini muncul lebih dulu di dalam rongga mulut pada
masa geligi campuran, mudah diukur secara akurat, dan secara
langsung seringkali terlibat dalam masalah penanganan ruangan
Keuntungan dari penggunaan analisa ini, antara lain:
Kesalahan sedikit dan ralat kecil diketahui dengan tepat.
Dapat dikerjakan dengan baik oleh ahli maupun bukan ahli.
Tidak membutuhkan banyak waktu.
Tidak memerlukan alat khusus, ataupun RO
Prosedur analisisnya adalah dengan mengukur lebar mesial
distal terbesar keempat insisif rahang bawah satu per satu, lalu hasil
yang diperoleh ini dicocokkan dengan table Moyers, dengan
probabilitas 75% (yang paling umum). Hasil ini untuk mengetahui
kemungkinan ukuran caninus, premolar 1-2 yang belum erupsi.
11
Probabilitas 75% berarti bahwa, kemungkinan hanya terdapat 1
diantara 4 kemungkinan bahwa jumlah lebar yang sebenarnya gigi
yang belum erupsi melebihi jumlah yang diperkirakan.
Kemudian ukuran tersebut dibandingkan dengan sisa ruangan
yang tersedia setelah keempat gigi insisif atas dan bawah disusun pada
kedudukannya yang benar pada rahang. Ruangan yang tersedia bagi
gigi 3, 4, 5 diukur dari distal insisif lateral samapai mesial M1
permanen. Kemudian bandingan hasil pada table moyers dengan hasil
sesungguhnya. Sehingga diperoleh kemungkinan kelebihan maupun
kekurangan ruangnya.
2. Tanaka-Johnson
Tanaka dan Johnson mengembangkan cara lain penggunaan
keempat insisif rahang bawah untuk memperkirakan ukuran kaninus
12
dan premolar yang belum erupsi. Metoda ini sangat sederhana dan
tidak memerlukan table atau gambaran radiografi.
Perkiraan ukuran lebar kaninus dan premolar pada satu
kuadran mandibula sama dengan setengah ukuran keempat insisif
rahang bawah ditambah 10,5 mm. Sedangkan perkiraan lebar ukuran
kaninus dan premolar pada satu kuadran maksila sama dengan ukuran
keempat insisif rahang bawah ditambah 11,0 mm
3. Metode Nance
Tujuan: untuk mengetahui apakah gigi permanen yang akan
tumbuh memiliki cukup ruang, kekurangan ruang, atau kelebihan
ruang.
Cara pengukuran:
Dengan menggunakan foto radiografi diukur secara vertical
Mengukur jarak/lebar gigi caninus, molar pertama, dan molar
kedua sulung dengan gigi pengganti yang ada dalam foto
radiografi (gigi caninus, premolar satu dan dua permanen)
Misal: jarak/ lebar gigi C, M1, M2 sulung pada rahang atas = 17
mm sedangkan jarak/ lebar gigi C, P1, P2 permanen pada rahang
atas = 19 mm. Gigi C, P1, dan P2 yang akan erupsi tidak akan
mendapat tempat yang cukup jadi akan berdesakan.
a. Untuk selisih lebar gigi C+M1+M2 sulung dengan C+P1+P2
permanen normal,
RA = 0,9-1 mm
RB = 1,7-2 mm
Analisa perhitungan RA dan RB yakni tempat yang tersedia
dikurangi tempat yang dibutuhkan.
Apabila kekurangan tempat 1-2 mm, dibuatkan space
maintainer
Apabila kekurangan tempat lebih dari 3 mm, konsul ke
orthodonsia
13
Apabila kelebihan tempat lebih dari 3 mm, dengan space
kontrol
b. Prosedur Pemasangan Space Maintainer
1. BAND AND LOOP SPACE MAINTAINER
a) Pilih dan pasang band. Band yang digunakan ialah band dari bahan
stainless steel. Band harus dipasang dengan ukuran yang benar
dengan ketentuan sebagai berikut:
Band harus dapat masuk bukan dengan tekanan jari, melainkan
dengan tekanan dari alat pendorong band.
Band harus melingkupi mahkota gigi dengan sempurna tanpa
ada celah di bagian bawahnya. Apabila band tidak melingkupi
seluruh mahkota gigi dengan sempurna, maka gigi yang
dipasangi band tersebut akan rentan terkena karies karena sulit
dibersihkan.
b) Ambil band dari gigi dan cekatkan pada model gigi pasien.
c) Bentuk wire loop. Wire loop dibentuk dari kawat berdiameter 0,9
mm atau 1,0 mm. Ujung loop harus terletak kencang pada band
sebelah bukal dan lingual. Lengan loop harus berjalan pada tiap sisi
tepat di atas gingiva. Bagian anterior loop harus menyentuh gigi di
mesialnya melewati space yang kosong. Wire loop harus cukup
lebar agar premolar dapat erupsi sebagian dan tidak boleh menekan
gingiva agar tidak terjadi iritasi.
d) Solder loop pada band. Hal yang perlu diperhatikan pada tahap
penyolderan adalah kebersihan dari band itu sendiri. Sebelum
disolder, band harus dibersihkan dari serbuk-serbuk cetakan
maupun debris yang menempel agar didapatkan hasil penyolderan
yang sempurna.
14
e) Haluskan dan poles space maintainer.
f) Coba alat tersebut pada gigi pasien untuk melihat kesesuaian band
pada gigi pasien.
g) Semen band tersebut. Sebelum dilekatkan dengan semen, gigi
pasien harus dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu.
Kemudian, isolasi menggunakan cotton roll dan saliva ejector.
Lalu, lapisi bagian dalam band dengan campuran semen
polikarboksilat. Selanjutnya, pasang alat tersebut pada gigi
menggunakana alat pendorong band. Terakhir, buang kelebihan
semen yang telah mengeras di sekitar gigi.
2. LINGUAL ARCH SPACE MAINTAINER
a) Pasang stainless steel band pada kedua gigi molar pertama
tetap rahang bawah.
b) Cekatkan space maintainer tersebut pada model gigi pasien.
c) Buat lingual arch dengan kawat stainless steel berdiameter
0,9 mm atau 1,0 mm.
d) Prosedur yang dijalankan untuk membuat lingual arch
space maintainer kurang lebih sama seperti cara membuat band
and loop space maintainer, yang membedakan dari keduanya
hanyalah bentuk alatnya.
3. BONDED WIRE SPACE MAINTAINER
Bonded wire space maintainer diperkenalkan oleh Artum &
Marstrander pada tahun 1983. Mereka menemukan kawat ortodonti
bulat dan berserat banyak dengan diameter 0,032 inchi yang memberi
hasil lebih memuaskan jika dibandingkan dengan kawat bulat biasa.
Berikut prosedur pembuatannya:
a) Bengkokkan kawat sesuai dengan space yang ingin
dipertahankan.
15
b) Bersihkan permukaan bukal gigi-geligi dimana kawat akan
dilekatkan.
c) Isolasi dan keringkan gigi-geligi dengan cotton roll dan
saliva ejector.
d) Etsa permukaan bukal gigi-geligi tersebut tempat kawat
akan dilekatkan.
e) Lekatkan kawat pada permukaan bukal gigi yang mengapit
space yang ingin dipertahankan.
4. Fungsi Space Maintainer
Tanggal prematur gigi sulung dapat menyebabkan maloklusi jika gigi
pengganti tidak dapat mencapai titik erupsi yang sempurna sehingga terjadi
delay eruption / uneruption gigi-gigi permanen. Hal ini juga menyebabkan
penurunan panjang lengkung rahang, pergerakan gigi ke ruang yang kosong
sehingga dapat menghalangi jalan erupsi gigi pengganti (abnormal erupted
path) dan hilangnya keseimbangan struktural dan fungsional rongga mulut.
Untuk mencegah hal tersebut, diperlukan suatu alat orthodontic preventif
yang digunakan untuk menjaga integritas suatu oklusi normal dari adanya
penyimpangan. Dalam hal ini diperlukan space maintainer.
Fungsi dari space maintainer itu sendiri, adalah :
a. Menjaga ruang yang dibutuhkan untuk gigi pengganti yang akan erupsi
b. Mencegah pergerakan gigi ke ruang yang terjadi akibat tanggal prematur
c. Mencegah hilangnya perkembangan lengkung rahang
d. Menjaga gigi permanen untuk tetap erupsi pada posisi yang benar dalam
lengkung rahang dengan periodonsium yang sehat
e. Mencegah ekstrusi gigi antagonis dari gigi yang tanggal prematur
f. Memperbaiki fungsi pengunyahan, estetik, dan bicara
g. Menjaga stabilitas antara tulang, gigi, dan komponen otot
Untuk mendapatkan semua fungsi space maintainer diatas, perlu
diperhatikan mengenai pemakaian space maintainer yang teratur dan dalam
16
jangka waktu pemakaian yang tidak tepat, karena jika terlalu lama maka akan
terjadi kerusakan pada jaringan lunak dan mempersulit aksi pembersihan
rongga mulut.
5. Klasifikasi Space Maintainer
Space maintainer adalah suatu alat yang dapat mempertahankan lebar
mesio-distal yang diperlukan gigi permanen sampai gigi tersebut erupsi
sempurna. Alat ini juga digunakan untuk mempertahankan kontak oklusal yang
cukup untuk gigi antagonisnya sehingga dapat mencegah terjadinya anomali
yang lebih parah. Menurut cara pemasangannya, space maintainer dibagi
menjadi dua yaitu:
a. Removable space maintainer
b. Fixed space maintainer
a. Removable Space Maintainer
Removable Space Maintainer adalah space maintainer yang dapat
dibuka atau dilepas dan dapat dipakai kembali atau disebut space maintainer
lepasan.
Indikasi :
1. Digunakan pada rahang atas maupun rahang bawah dimana telah
kehilangan gigi bilateral lebih dari satu, digunakan khusus bila gigi
hilang dalam satu kuadran lebih dari satu gigi atau premature loss satu
atau beberapa gigi posterior dan beberapa kasus yang sama pada gigi
anterior khususnya digunakan pada kehilangan banyak gigi secara
bilateral
2. tipe ini dapat digunakan pada semua bagian yang membutuhkan space
maintainer dimana fungsi dan kosmetik merupakan pertimbangan
utama . Alat ini dapat ditambahkan gigi-gigi artificial untuk
mengembalikan fungsi estetik.
3. Alat lepasan ini sering merupakan satu-satunya pilihan karena tidak
adanya gigi penyangga yang sesuai untuk alat cekat
17
4. alat ini juga digunakan pada kasus tanggalnya gigi M2 sulung sebelum
erupsi M1 permanen.
Kontra indikasi :
1. bila pasien alergi pada bahan resin yang digunakan pada pembuatan alat
2. bila pasien kurang kooperatif
3. bila beberapa gigi akan segera erupsi setelah dipasang dalam mulut dan
memerlukan penyesuaian
4. tidak boleh dianjurkan untuk pasien anak yang mempunyai masalah karies
dan kebersihan mulut yang jelek.
Keuntungannya:
1. mudah dibuat
2. memerlukan sedikit waktu
3. mudah penyesuaiannya
4. sedikit tekanan pada gigi bawahnya
5. elastisitas lebih bagus
6. mudah dibersihkan
7. memiliki konstruksi yang sederhana
8. pergerakan fungsional baik
9. biaya yang relatif murah
Masalah yang sering timbul dari pemakaian alat ini adalah
(kekurangan) malasnya anak memakai alat sehingga fungsi space
maintainer tidak tercapai dan alat jarang dibersihkan sehingga
menyebabkan iritasi jaringan mulut
18
Space Maintainer lepasan (Removable space maintainer) terbagi
menjadi 2 :
a. Tanpa Klamer Retensi
Untuk kehilangan gigi bilateral simetris. Seluruhnya terbuat dari
akrilik dimana retensinya didapat dari tepi servikal gigi. Teknik
pembuatab yang digunakan adalah self curing acrylic karena lebih
mudah dan murah
b. Dengan Klamer Retensi
Klamer Labial Bow
a. sebagai retensi, mencegah gigi anterior bergeser ke depan (RA >>)
b. RB tidak perlu bila overbite cukup (palatal gigi RA sebagai penahan)
c. RB bisa untuk tambahan retensi
d. klamer labial bow dikatakan ideal jika :
1) membentuk lengkung yang ideal melewati cusp caninus
19
2) busur labial terletak ditengah serviko insisal
3) loop tidak menyentuh mukosa atau gingiva agar tidak terjadi
iritasi
b. Fixed space maintainer
Ada beberapa space maintainer cekat yang sering digunakan dalam
klinik yaitu band-loop, crown-loop, distal shoe, dan lingual arch.
1. Band loop
Band loop adalah tipe space maintainer yang digunakan untuk
mempertahankan space atau ruangan akibat kehilangan satu gigi atau
lebih.Band loop dapat digunakan unilateral maupun bilateral, rahang
atas ataupun rahang bawah apabila ada gigi penyangga yang sesuai.
Kelebihan band loop adalah mudah dibuat, tidak mahal
menghindari pemakain pesawat orthodontik, dan dipakai pasien terasa
nyaman.Kekurangan dari band loop adalah dapat menyebabkan
terjadinya penekanan terhadap gingiva atau jaringan lunak sehingga
berpengaruh pada erupsi gigi sebelahnya.Pesawat band loop ini tidak
mengembalikan fungsi oklusal dari gigi yang hilang sehingga gigi
antagonisnya dapat mengalami ekstrusi.
Band loop adalah space maintainer sebagai penjangkar dengan
menggunakan band yang ditempatkan pada gigi penyangga
(abutment) kemudian disolder ke konektor.Konektornya berupa loop
dari kawat atau wire yang dibentuk dengan menggunakan tang
trifus.Konektor yang disolder ke band tersebut harus berjarak 1 mm
dari jaringan lunak dan sebaiknya wire loop tidak terlalu meluas ke
labial, bukal, dan lingual dari gigi yang tidak diberi band.Wire loop
harus cukup lebar supaya gigi penggantinya dapat erupsi pada
20
lengkung normalnya dan loop tidak boleh membatasi pergerakan gigi
geligi secara fisiologi.
Adapun indikasi digunakannya band loop adalah untuk
kehilangan gigi molar pertama atau pun molar kedua sulung baik
sebelum maupun setelah erupsinya gigi molar pertama permanen
untuk mencegah terjadinya displacement gigi molar pertama
permanen ke arah space akibat adanya tanggal prematur gigi sulung.
Proses penyemenan band loop pada abutment. Gigi
penyangganya harus dibersihkan dan keringkan lalu diisolasi dengan
cotton roll dan saliva ejector.Lalu band disemenkan ke gigi penyangga
(abutment) yang bersih dan dikeringkan denngan menggunakan GIC,
zinc phospate, atau polikarboksilat.Letakkan band dengan tekanan jari
dahulu dan pertahankan agar band tidak tergelincir karena dapat
menyebabkan luka jaringan lunak maupun keras, selanjutnya band
diletakkan dengan menggunakan band seater lalu dibuang kelebihan
semennya.Setelah selesai membersihkan dan memasang band, periksa
kembali dengan hati-hati untuk mengetahui apakah ada kerusakan
pada space maintainer.Setelah dilakukan pemasangan space
maintainer, pasien harus menghindari makanan seperti coklat karena
bersifat lengket sehingga sulit membersihkan band loop, pop corn, es
dan mengunyah permen karet karena takutnya permen karet sifatnya
lengket sehingga dapat mengubah posisi dari band loop sehingga tidak
didapatkan fungsi optimal dari space maintainer band loop ini.Pasien
dilarang menarik atau mendorong space maintainer dengan jari atau
lidah.Pasien harus menjaga kebersihan rongga mulut dan menyikat
gigi secara teratur atau flossing.Pada malam hari, pasien harus berhati-
hati membersihkan sekeliling kawat, band dan bagian lainnya.
Kontrol periodik setelah pemasangan band loop. Setelah
pemasangan space maintainer harus dikontrol periodik.Pasien datang
21
kembali setiap 3-4 bulan untuk memeriksa kesehatan mulut dan
mengevaluasi space maintainer apakah masih terpasang dengan tepat,
semen tidak larut, gigi penyangga masih kuat atau kokoh, dan space
maintainer dapat dilepas jika gigi permanen sudah mulai erupsi.Jika
dalam proses pemakaian, band longgar maka band harus dilepas
kemudian disemen kembali.
2. Distal Shoe
Distal shoe space maintainer pada awalnya bernama Willet’s
distal shoe dan tebuat dari casting emas.Sangat mahal,oleh karena itu
sekarang terdapat modifikasi design dari Willet distal shoe ini.Biasa
disebut Roche’s dari bar yang dipatri pada crown atistal shoe.
Merupakan suatu semifixed space maintainer dan diindikasikan
pada seseorang yang kehilangan m2 sulung , sedangkan gigi M1
permanen belum erupsi.Fungsi dari distal shoe sendiri diantaranya
adalah menceggah M1 ke mesial (tempat M2) , sebagai petunjuk
erupsi M1(guiding eruption), terdpat crown atau band yang dipasang
pada m1,distal extention dibuat dari crown/bandnya.Perpanjangan
band ke distal dengan ujung beban tertahan di mesial M1 yang belum
erupsi.
22
3. Lingual Arch
Lingual arch merupakan bilateral,fixed/ semifix, nonfungsional, dan
pasif space mentainer. Indikasi penggunaan lingual arch yaitu ketika ada
kehilangan gigi molar bilateral,setelah erupsi gigi insisiv permanen rahang
bawah. Jika lingual arch space mentainer diberikan sebelum erupsi gigi
insisiv permanen rahang bawah, itu mungkin mengganggu erupsi gigi
insisiv rahang bawah.
Pemasangan lingual arch yaitu bentuk wire “U”dan terdapat band di
ggi molar pertama permanen kanan dan kiri rahang bawah. Band terikat di
molar pertama kanan dan terpasang wire dari permukaan lingual sampai
permukaan lingual gigi anterior dan ditempatkan di atas singulum rahang
23
bawah. Hal ini menjaga terjadinya mesial drifting dari gigi posterior dan
mencegah kolaps dari gigi anterior.Kontraindikasi dari penggunaan lingual
arch yaitu pasien dengan depth bite ,karena insisiv rahang bawah dapat
kontak dengan wire di lingual insisiv di maksila.
4. Nance Palatal Arch
Nance palatal arch merupakan bilateral,fixed, pasif dan
nonfungsional space mentainer. Pemasangan nance palatal arch yaitu
molar pertama permanen sebagai pengait atau dipasang band. Arch
wire berada dari permukaan palatal molar pertama permanen terikat
ke yang lain. Bagian anterior berada sesuai dengan area ruge dan
terlekat pada button akrilik. Button akrilik yang ditempatkan kokoh di
ruge yaitu tempat penyedia retensi yang paling baik.
24
Indikasi penggunaan nance palatal arch yaitu ketika hilangnya gigi
molar sulung bilateral di rahang atas. Kontraindikasi penggunaan
nance palatal arch yaitu button akrilik mungkin akan menimbulkan
alergi akrilik pada beberapa orang, serta pengaplikasian yang mungkin
tidak sesuai akan mengakibatkan iritsi jaringan lunak disekitarnya.
25
5. Space Regainer
Merupakan suatu space maintainer aktif yang diindikasikan
pada kasus dimana ruang tempat gigi permanen yang akan erupsi
sudah tidak ada lagi karena telah terjadi displacement dari gigi
tetangganya.Atau biasanya pada kasus dimana terdapat mesial
drifting gigi M1 permanen.
Space Regainer berfungsi mengembalikan ruang yang telah
menyempit oleh karena tanggal premature.dengan menggunakan
alat seperti spring maupun screw expansi.
26
Kesimpulan
Space Mantainer adalah alat yang dapat mempertahankan ruang
akibat gigi yang tanggal premature dalam lengkung rahang sehingga gigi
permanen pengganti dapat erupsi dengan sempurna. Terdapat indikasi
dan kontraindikasi yang harus diperhatikan dalam melakukan perawatan
gigi yang tanggal premature dengan menggunakan space maintainer.
Menurut cara pemasangannya, space maintainer dibagi menjadi dua yaitu
removable space maintainer fixed space maintainer. Space Maintainer
lepasan (Removable space maintainer) terbagi menjadi 2 yaitu dengan
klamer retensi dan tanpa klamer retensi, sedangkan space maintainer
cekat (Fixed space maintainer) yang sering digunakan yaitu band-loop,
crown-loop, distal shoe, dan lingual arch, Nance palatal arc dan Space
regainer.
27
Daftar Pustaka
1. Andlaw RJ, Rock WP. 1992. Perawatan Gigi Anak Edisi 2. Jakarta: Widya
Medika
2. Foster, T.D. 1999. Buku Ajar Ortodonsi Ed.3. Jakarta: EGC
3. Foster, T.D. 2000. Buku Ajar Ortodonsi Edisi 3. Jakarta: EGC.
4. Graber TM. 1972.Orthodontict Principles and Practice 3rd Edition.
Philadelphia: W.B. Saunders Co
5. Laviana, Avi. Analisis Model Studi, Sumber Informasi Penting bagi
Diagnosis ortodonti. Bagian Orthodonti, FKG Universitas Padjajaran
Bandung
6. Lidya Sartika.: Penatalaksanaan Space Maintainer Lepasan pada
Kehilangan Gigi Molar susu Bilateral, 2002. USU e-Repository
7. Proffit, William R., et all. 1986. Contemporary Orthodontic. Mosby:
ELSEVIER
8. Rao, Arathi. 2002. Principles and Practices of Pedodontics Ed.3rd. New
Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher
9. Singh, Gurkeerat. 2007. Texbook of Orthodontics Ed.2nd. New Delhi:
Jaypee Brothers Medical Publisher
28