Public Space
description
Transcript of Public Space
PUBLIC SPACE
Pengertian Public Space
“Public Space” atau Ruang publik, adalah sebuah ruang dimana semua orang memiliki hak
yang sama untuk mengaksesnya atau mengadakan berbagai kepentingan dan kegiatan
publik, tanpa perlu merasa minder karena kondisi ekonomi atau sosialnya, juga tidak perlu
meminta izin kepada seseorang atau suatu pihak tertentu untuk dapat mengaksesnya. Ini
berarti, tanpa batasan, siapa saja bisa berinteraksi di ruang itu.
Ruang publik merupakan tempat berinteraksi bagi semua orang tanpa ada batasan ruang
maupun waktu. Ini merupakan ruang di mana kita secara bebas melempar opini, kebutuhan
serta keprihatinan dengan bebas dari tekanan siapapun.
Tugas ruang publik adalah menampung dan memberi tempat secara fair pada semua
permasalahan. Ruang publik lahir untuk berkembang dan terlepas dari segala kepentingan.
Percaya atau tidak, setiap orang pasti membutuhkan ruang publik untuk berkreasi dan
mengembangkan diri.
Pemaknaan ruang publik sendiri tidak selalu dirujukkan pada kerangka spatial di mana
masyarakat dapat berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung. Arena dan ruang sosial,
sejauh ia mampu menampung beragam entitas sosial; individu, komunitas, atau
perkumpulan, dengan keragaman minat, dapat pula dikategorikan sebagai ruang publik.
Ruang publik bisa mewujud secara abstrak seperti media massa dan internet, bisa juga
berwujud material seperti tata kota, ruang-ruang diskusi, perpustakaan umum, sarana
olahraga dan sebagainya.
Ruang publik ditandai oleh tiga hal, masing-masing responsif, demokratis, dan bermakna.
Responsif dalam arti, ruang publik harus dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dan
kepentingan luas. Sementara, demokratis berarti ruang publik seharusnya dapat digunakan
oleh masyarakat umum dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya serta
aksesibel bagi berbagai kondisi fisik manusia. Dan terakhir bermakna, yang berarti ruang
publik harus memiliki tautan antara manusia, ruang, dunia luas, dan konteks sosial.
Public Space Menurut Jürgen Habermas
Jurgen Habermas dilahirkan pada
tanggal 18 Juni 1929 di
kota Dusseldorf, Jerman. Dia
dibesarkan di kota Gummersbach,
kota kecil dekat dengan
Dusseldorf. Ketika ia memasuki masa
remaja diakhir Perang Dunia II, ia baru
menyadari bersama bangsanya akan
kejahatan rezim nasional-
sosialisdibawah kepemimpinan Aldof
Hitler. Mungkin hal ini yang
mendorong pemikiran Habermas tentang pentingnya demokrasi di negaranya.
Jurgen Habermas adalah seorang filsuf dan sosiolog dari Jerman. Ia adalah generasi kedua
dari Mazhab Frankfurt. Jurgen Habermas adalah penerus dari Teori Kritis yang ditawarkan
oleh para pendahulunya (Max Horkheimer, Theodor Adorno, dan Herbert Marcuse).
Konsepsi modern "ruang publik" (public sphere) kali pertama digagas oleh Jürgen Habermas
dalam bukunya The Structural Transformation Of The Public Sphere – An Inquiry Into A
Category Of Bourgeois Society. Konsep ini merujuk pada "pentas atau arena di mana
masyarakat mampu mengemukakan opini, kepentingan dan kebutuhan mereka secara
diskursif dan bebas dari tekanan siapapun".
Bagi Habermas, ruang publik memiliki peran yang cukup berarti dalam proses
berdemokrasi. Ruang publik merupakan ruang demokratis atau wahana diskursus
masyarakat, yang mana warga negara dapat menyatakan opini-opini, kepentingan-
kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan mereka secara diskursif. Ruang publik merupakan
syarat penting dalam demokrasi. Ruang publik adalah tempat warga berkomunikasi
mengenai kegelisahan-kegelisahan politis warga. Selain itu, ruang publik merupakan wadah
yang mana warganegara dengan bebas dapat menyatakan sikap dan argumen mereka
terhadap negara atau pemerintah. Ruang publik bukan hanya sekedar fisik, maksudnya
sebuah institusi atau organisasi yang legal, melainkan adalah komunikasi warga itu sendiri.
Ruang publik harus bersifat bebas, terbuka, transparan dan tidak ada intervensi pemerintah
atau otonom di dalamnya. Ruang publik itu harus mudah diakses semua orang. Dari ruang
publik ini dapat terhimpun kekuatan solidaritas masyarakat warga untuk melawan mesin-
mesin pasar/kapitalis dan mesin-mesin politik.
Habermas membagi-bagi ruang publik, tempat para aktor-aktor masyarakat warga
membangun ruang publik, Pluralitas (keluaraga, kelompok-kelompok informal, organisasi-
organisasi sukarela, dst), publisitas (media massa, institusi-institusi kultural, dst), keprivatan
(wilayah perkembangan individu dan moral), legalitas (struktur-struktur hukum umum dan
hak-hak dasar). Jadi dapat kita tarik kesimpulan bahwa ruang publik bukan hanya ada satu,
tetapi ada banyak ruang publik di tengah-tengah masyrakat warga. Kita tidak dapat
membatasi ruang publik, ruang publik ada dimana saja. Di mana ada masyarakat yang duduk
berkumpul bersama dan berdiskusi tentang tema-tema yang relevan, maka disitu hadir
ruang publik. Selain itu, ruang publik tidak terikat dengan kepentingan-kepentingan pasar
maupun politik. Oleh karena itu, ruang publik tidak terbatas.
Contoh Interior Public Space
1. Norwegian Library's Modern Ribbed Interior Design
2. Sports Architecture Building of Zamet Centre by 3LHD in Croatia