Laporan Cluster Datmin
-
Upload
pamungkas-tri-jayanto -
Category
Documents
-
view
120 -
download
1
Transcript of Laporan Cluster Datmin
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Permasalahan
Dalam era globalisasi akhir-akhir ini dunia harus memiliki misi yang jelas untuk
membawa usahanya kearah yang lebih baik dan siap dengan berbagai perubahan situasi
lingkungan, kebutuhan, dan harapan masyarakat yang tidak menentu. Bila dunia usaha itu
tidak mengikuti arus globalisasi maka akan tertinggal jauh diantara para pesaing yang
semakin kompetitif.
Pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan naiknya pendapatan perkapita masyarakat
terutama di kota-kota besar akan meningkatkan standar hidup masyarakatnya, sehingga
menimbulkan peruba han perilaku konsumen dimana konsumen akan menginginkan
sesuatu yang serba cepat dan mudah. Dalam pola kebiasan makan konsumen maka
muncul kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan yang berubah kearah kemudahan
dan kenyamanan bagi konsumen.
Perkembangan ekonomi membawa dampak besar bagi kehidupan manusia terutama
pada dunia usaha kuliner yang merupakan salah satu penopang dalam perekonomian
indonesia. Makanan selalu menempati urutan teratas dalam pemenuhan kebutuhan
manusia, sehingga dikategorikan kedalam kebutuhan primer atau kebutuhan pokok.
Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam memenuhi kebutuhannya. Beberapa
orang memilih rumah makan yang mewah dengan hidangan dan pelayanan yang berkelas
dengan harapan bahwa konsumen akan merasa puas setelah mengorbankan sejumlah uang
yang cukup besar. Ada pula yang cenderung memilih rumah makan yang biasa namun
memberikan kepuasan dalam cita rasa makanan yang disantapnya. Sebagian konsumen
juga memilih rumah makan yang biasa dimana menu makanan yang disajikan dapat
diambil sendiri oleh konsumen sesuai kebutuhan mereka, sehingga sesuai dengan apa
yang mereka inginkan dan tidakperlu mengeluarkan uang yan cukup besar.
Di samping itu, banyaknya usaha rumah makan yang bermunculan baik usaha kecil
maupun besarakan berdampak pada persaingan yang ketat, baik yang sejenis maupun
yang tidak sejenis. Oleh karena itu untuk meningkatkan dan mempertahankan usaha serta
persaingan yang ketatdiperlukan suatu cara, salah satunya dengan meningkatkan
kepuasan konsumen maka tingkat penjualan dipastikan akan naik. Oleh sebab itu
konsumen harus dipuaskan, jika tidak ini akan berdampak buruk bagi usaha itu sendiri,
seperti menurunnya pendapatan dan hilangnya pelanggan, hal tersebut dikarenakan
konsumen sangat penting sebagai pendapatan , maka perusahaan ini harus berusaha untuk
memaksimalkan pelayanan terhadap pelanggan.
Seperti halnya dengan bisnis Rumah makan prasmanan OKE IKI , masyarakat akan
semakin mengutamakan segi praktis, cepat, bersih, dan cenderung memilih tempat yang
nyaman untuk mengkonsumsi makanan tersebut. Hal ini juga dapat dilihat dari ketatnya
persaingan produk berupa makanan, harga, dan kualitas pelayanan diantara sekian
banyaknya rumah makan prasmanan.
Dengan banyaknya rumah makan prasmanan yang ada, maka konsumen pun memiliki
pilihan yang leluasa pula untuk melakukan pengkonsumsian yang akan membuat dirinya
merasa puas. Agar konsumen tetap loyal dan tidak beralih kerumah makan yang lain,
maka makanan yang dijual seharusnya tidak hanya berkualitas tetapi juga memilikai
variasi yang beragam, harga yang bersaing dan pelayanan yang menyenangkan.
Rumah makan prasmanan OKE IKI merupakan salah satu rumah makan yang
mengikuti globalisasi untuk memenuhi tuntutan dari pengkonsumsian makanan bagi
masyarakat yang menginginkan penyediaan makanan yang bervariasi, praktis, bersih
berkualitas dan harga yang terjangkau.
Penelitian ini juga diarahkan untuk mengetahui hal yang mempengaruhi tingkat
kepuasan konsumen sehingga konsumen tidak kecewa dan tetap menjadi pelanggan yang
bersangkutan khususnya Rumah makan prasmanan OKE IKI, bahkan menjadi pelanggan
yang loyal sehingga dapat meningkatkan penjualan dan pada gilirannya akan
meningkatkan laba restoran tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berikut ini adalah rumusan masalah yang ada pada penelitian ini :
1. Indikator apakah yang secara signifikan berpengaruh pada variabel yang
diamati pada penelitian ini?
2. Berapa dan bagaimanakah karakteristik dari setiap cluster yang terbentuk?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Deduktif
2.1.1 Pengertian Kepuasan Konsumen
Menurut Olson (1999,p.157), kepuasan konsumen adalah konsep penting dalam
konsep pemasaran dan penelitiaan konsumen sudah menjadi pendapat umum bahwa
konsumen sudah merasa puas dengan suatu produk jasa atau merek ,mereka cenderung
akan terus membeli dan mengguna kan serta memberitahu orang lain tentang pengalaman
mereka yang menyenangkan dengan produk tersebut. Jika mereka tidak
dipuaskan ,mereka cenderung beralih merek serta mengajukan keberatan pada produsen,
pengecer, dan bahkan menceritakannya pada konsumen
lainnya.
Berdasarkan pendapat Irawan (2002, p.3) kepuasan konsumen adalah hasil
akumulasi dari konsumen atau pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa. Oleh
karena itu setiap transaksi atau pengalaman baru, akan memberikan pengaruh terhadap
kepuasaan konsumen, karena kepuasan konsumen mempunyai dimensi waktu karena
hasil akumulasi.
Seorang konsumen yang puas adalah konsumen yang merasa mendapatkan nilai
dari pemasok, produsen atau penyedia jasa. Nilai dapat berasal dari produk, pelayanan,
sistem atau sesuatu yang bersifat emosi. Jika konsumen mendapatkan produk yang
berkualitas kalau nilai tersebut bagi konsumen adalah kenyamanan, maka kepuasan akan
datang apabila pelayanan yang diperole h benar-benar nyaman. Kalau nilai dari konsumen
adalah harga yang murah, maka pe langgan akan puas kepada produsen yang memberikan
harga yang kompetitif.
2.1.2 Faktor-faktor Pendorong Kepuasan Konsumen
Menurut Irawan (2002, pp37-40), faktor-f aktor pendorong kepuasan konsumen
terbagi atas lima bagian, yaitu :
1. Kualitas produk
Konsumen merasa puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk ternyata
kualitas produk tersebut baik sebagai contoh, konsumen akan merasa puas terhadap
televisi yang dibeli apabila mengahasilkan gambar dan suara yang baik, awet atau
tidak cepat rusak, memiliki banyak fasilitas, tidak ada gangguan, dan disain yang
menarik.
2. Harga
Untuk konsumen yang sensitif, biasanya harga yang murah adalah sumber kepuasan
yang penting karena mereka akan mendapatkan nilai uang yang tinggi, komponen
harga ini relatif tidak penting bagi mereka yang tidak sensitif terhadap harga.
Bagi mereka yang tidak perduli dengan harga, mereka lebih menyukai harga yang
sedikit mahal namun kualitasnya baik daripada harga yang murah tetapi kualitasnya
tidak sesuai dengan keinginannya.
Jadi persaingan dalam harga akan mendapatkan perhatian konsumen sepanjang
kualitas barang adalah sama. Kualitas produk dan harga seringkali tidak mampu
menciptakan keunggulan bersaing dalam hal kepuasan konsumen.
Kedua aspek ini relatif mudah ditiru dengan teknologi yang hampir standar, setiap
perusahaan biasanya mempunyai kemampuan untuk menciptakan kualitas produk
yang hampir sama dengan para pesa ing. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang
lebih mengandalkan aspek yang ketiga yaitu services quality.
3. Service quality
Untuk memuaskan pelanggan, suatu perusahaan hendaknya terlebih dahulu harus
dapat memuaskan karyawan agar produk yang dihasilkan tidak rusak kualitasnya dan
pelayanan kepada pelanggan dapat diberikan lebih baik lagi, jika karyawan merasa
puas akan lebih mudah bagi mereka untuk menerapkan kepada pelanggan bagaimana
rasa puas itu.
Menurut yoeti (2000, pp.67-72) ada empat cara agar seorang karyawan dapat
memberikan pelayanan kepada pelanggan secara baik, yaitu: skill, efficiency,
courtesy dan pride.
a. Skill
Untuk dapat memberikan pelayanan yang baik dan sesuai standar
perusahaan , seorang karyawan harus melalui pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan perusahaan (inhouse training)
b. Efficiency
Untuk mengurangi kesalahan (zero defect) suatu kesalahan kecil dapat
mempengaruhi kualitas produk, meningkatkan biaya dan menimbulkan citra
yang tidak baik bagi perusahaan.
c. Courtesy (keramah tamahan)
Yang dimaksud disini adalah bukan suatu tingkah laku yang dibuat-buat,
tetapi harus dengan dan dari lubuk hati yang paling dalam, karena para
pelanggan dapat membedakan mana yang pura-pura dan mana yang keramah
tamahan yang sebenarnya.
4. Emotional factor
Faktor ini relatif penting karena kepuasan pelanggan timbul pada saat ia sedang
mengkonsumsi produk makanan tertentu, hal ini disebabkan karena merk produk
makanan tersebut sudah tercipta dengan baik, baik dari segi kualitas makanan, harga
yang tidak murah karena harga yang mahal identik dengan kualitas produk yang
tinggi dan sebaliknya, serta pelayanan yang diberikan.
5. Kemudahan
Konsumen akan semakin puas apabila tempat mudah dicapai dan juga nyaman.
Dengan mengetahui kelima faktor ini, tentulah tidak cukup bagi perusahaan untuk
merancang strategi dan program peningkatan kepuasan konsumen.Langkah
berikutnya adalah mengetahui berapa bobot masing-masing faktor dalam menciptakan
kepuasan konsumen.
Kontribusi faktor ini juga dapat berubah dari waktu ke waktu untuk suatu
industri.Besarnya bobot relatif mudah diketahui dengan melakukan survey.Dalam survey,
konsumen dapat ditanyakan secara langsung mengenai kepuasan mereka dan tingkat
kepentingan dari masing-masing faktor tersebut dalam mempengaruhi kepuasan mereka
setelah menggunakan produk atau jasa.
2.1.3 Kebutuhan Pelanggan
Kebutuhan pelanggan (customer requirement) sebagai karakteristik atau atribut
barang atau jasa yang mewakili dimensi yang oleh pelanggan dipergunakan sebagai dasar
pendapat mereka mengenai jenis barang atau jasa.Dimensi yang di gunakan adalah
dimensi mutu standar.Dimensi mutu berlaku untuk berbagai jenis organisasi penghasil
jasa.
Dimensi kualitas jasa menurut Zeithaml dan M.J.Bitner yang dikutip oleh Umar (2003 :
152) dibagi menjadi lima dimensi kualitas jasa yaitu:
1. Reliability, yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat
dan terpercaya.
2. Responsive, yaitu respon atau kesiapan karyawan dalam membantu pelanggan dan
memberikan pelayanan dengan cepat dan tanggap, yang meliputi kesigapan
karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam melayani
transaksi, dan penanganan keluhan pelanggan.
3. Assurance, yaitu meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk
secara tepat, kualitas keramah tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan
pelayanan, ketrampilan dalam memberikan informasi.
Dimensi ini merupakan gabungan dari sub dimensi :
a. Kompensi (competence), ketrampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh para
karyawan untuk melakukan pelayanan.
b. Kesopanan (courtesy), meliputi keramahan, perhatian dan sikap para
karyawan.
c. Kredibilitas (credibility), meliputi hal-hal yang mendukung dengan
kepercayaan kepada perusahaan, seperti reputasi, prestasi.
4. Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada
pelanggan, seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan
karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk
memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya.
Dimensi ini merupakan gabungan dari sub dimensi :
a. Akses (access), meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang
ditawarkan perusahaan.
b. Komunikasi (communication), merupakan kemampuan melakukan komunikasi
untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan (understanding the
customer), meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui dan memahami
kebutuan dan keinginan pelanggan.
5. Tangible, meliputi penampilan fasilitas fisik, seperti gedung ruangan front office,
tersedia tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan, kelengkapan
peralatan komunikasi dan penampilan.
2.1.4 Analisis Cluster
Analisis cluster merupakan teknik multivariat yang mempunyai tujuan utama
untuk mengelompokkan objek-objek berdasarkan karakteristik yang dimilikinya. Analisis
cluster mengklasifikasi objek sehingga setiap objek yang paling dekat kesamaannya
dengan objek lain berada dalam cluster yang sama. Cluster-cluster yang terbentuk
memiliki homogenitasinternal yang tinggi dan heterogenitaseksternal yang tinggi.
Berbeda dengan teknik multivariat lainnya, analisis ini tidak mengestimasi set vaiabel
secara empiris sebaliknya menggunakan set variabel yang ditentukan oleh peneliti itu
sendiri. Fokus dari analisis cluster adalah membandingkan objek berdasarkan set variabel,
hal inilah yang menyebabkan para ahli mendefinisikan set variabel sebagai tahap kritis
dalam analisis cluster. Set variabel cluster adalah suatu set variabel yang
merpresentasikan karakteristik yang dipakai objek-objek. Bedanya dengan analisis faktor
adalah bahwa analisis cluster terfokus pada pengelompokan objek sedangkan analisis
faktor terfokus pada kelompok variabel.
Solusi analisis cluster bersifat tidak unik, anggota cluster untuk tiap penyelesaian
atau solusi tergantung pada beberapa elemen prosedur dan beberapa solusi yang berbeda
dapat diperoleh dengan mengubah satu elemen atau lebih. Solusi cluster secara
keseluruhan bergantung pada variabel-variaabel yang digunakan sebagai dasar untuk
menilai kesamaan. Penambahan atau pengurangan variabel-variabel yang relevan dapat
mempengaruhi substansi hasi analisisi cluster.
2.2 Kajian Induktif
Rina Dwiwinarsih (2009) dengan judul Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen
Terhadap Pelayanan Bakmi Aisy di Depok. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan
kuisioner kepada 50 orang konsumen (pelanggan) sebanyak 10 pertanyaaan yang
dilaksanakan di Bakmi Aisy untuk mengetahui seberapa besar analisis kepuasan
komsumen terhadap pelayanaan Bakmi Aisy Depok dengan menggunakan uji Chi Square
dan uji skala likert. dari 50 responden, sebanyak 11,4% (5 responden)menyatakan sangat
puas, 38% (19 responden) meyatakan puas, 41.4% (21 responden) menyatakan cukup
puas, 7.8% (3 responden) menyatakan kurang puas, dan 1.4% (2 responden) Menyatakan
tidak puas Dengan begitu dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata konsumen merasa
Cukup Puas dengan keseluruhan pelayanan yang diberikan oleh Bakmi Aisy
Depok.Mengacu pada kualitas pelayanan dengan 5 dimensi kualitas pelayanan yang
menentukan mutu jasa Bakmi Aisy di Depok.diperoleh ke simpulan sebagai berikut
dimana konsumen merasa cukup puas bahkan puas dengan pelayana n yang diberikan
oleh Bakmi Aisy ini dapat dilihat dengan jumlah persentasenya sebesar 79,4% atau
sebanyak 40 responden.
Santi Parmanti Widjaja (2004) dengan judul Analisis Tingkat kepuasan
konsumen: Studi kasus di Restoran Rico. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan
kuisioner kepada 50 orang konsumen (pelanggan) dan wawancara kepada pemilik
langsung restoran Rico dengan alat bantu daftar pertanyaan yang akan diajukan. Jenis
metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif jenis
survei. Metode deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah
berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala
tertentu.Pada penggunaan sampel yaitu dengan cara non-acak yang dipermudah
(Convinience Sampling / aksidental ), dengan metode ini kuesioner dapat dibagikan ke
siapa saja yang berhasil ditemui dan diminta pendapat di Restoran Rico pada hari yang
telah ditentukan.
Perbedaanya di penelitian ini adalah penggunaan metode yang diapakai dalam
penelitian yaitu analisis cluster. Yang dimaan dengan metode ini dapat mengelompokkan
berbagai data yang telah dikumpulkan agar pengambangan dapat menjadi lebih terarah
dan fokus.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Rumah makan prasmanan OKE IKI adalah salah satu rumah makan di Yogyakarta
dan berlokasi di Jalan Kaliurang Km. 8, Banteng, Yogyakarta.
3.2 Metode pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah metode
wawancara, observasi dan kuisioner. Rinciannya adalah wawancara dan observasi untuk
menentukan variable apa yang digunakan dalam kuisioner. Lalu kuisioner disebarkan
untuk mendapatkan nilai-nilai data.
3.3 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah primer.Data langsung diambil
dari responden berdasarkan kuisioner yang telah diisi.
3.4 Alur Penelitian
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pemelihan Indikator Variabel (Kualitas Layanan)
Karakteristik Kepuasan dibagai dalam lima dimensi, yaitu :
a. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan
sesuai dengan yang di harapkan dengan baik dan memuaskan (Variabel Y7).
b. Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan pelayan untuk memberikan
pelayanan dengan tanggap dan segera (Variabel Y6).
c. Assurance (jaminan),yaitu meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan
terhadap produk menu makanan dan minuman secara tepat, kualitas, keramah
tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan, ketrampilan
dalam memberikan informasi (Variabel Y1,Y4)
d. Empathy (perhatian),yaitu perhatian secara individual yang diberikan rumah
makan kepada pelanggan, seperti kemudahan untuk menghubungi rumah
makan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan
usaha rumah makan untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya
(Variabel Y8)
e. Tangibles (faktor fisik), yaitu fasilitas fisik, pegawai dan perlengkapan, serta
penampilan personil. Ruang tunggu, ruang operasi, peralatan dan bahan-bahan
tertulis.(Variabel Y2, Y3, dan Y5).
4.2 Rekapitulasi Hasil Kuisioner
Gambar 4.1 Hasil variable X
Gambar 4.2 Hasil variable Y
4.2.1 Kuisioner 1
52%48%
Jenis kelaminLaki-Laki Perempuan
Gambar 4.3 Diagram jenis kelamin
Dari kuisioner yang didapat, didapatkan data persentasi jenis kelamin yakni 48% untuk
berjenis kelamin perempuan, dan 52% untuk jenis kelamin laki-laki.
3%
81%
16%
Umur< 18 tahun 18-35 tahun 36-55 tahun > 55 tahun
Gambar 4.4 Diagram umur
Dari kuisioner yang didapat, didapatkan data umur bahwa persentasi umur di bawah 18
thn ada 3%, untuk umur 18-35thn adalah 81%, dan 16% buat umur 18-35%, sedangkan
0% buat umur diatas 55%.
61%23%
6%
10%
Pekerjaanpelajar Wiraswasta PNS Lain-lain
Gambar 4.5 Diagram pekerjaan
Dari kuisioner yang didapat dinyatakan bahwa 61% buat pelajar, 23% wiraswasta, 6%
PNS dan 10% buat pekerjaan lain-lain.
68%
29%
3%
Frekuensi Berkunjung< 7 kali 8-10 kali 11-14 kali > 14 kali
Gambar 4.6 Diagram frekuensi berkunjung
Dari kuisioner yang didapat dinyatakan bahwa frekuensi kunjungan ke warung makan
okeiki adalah 68% buat yang di bawah 7 kali, 29% buat 8-10 kali, 3% untuk 11-14%, dan
0% untuk diatas 14 kali.
3%
23%
55%
19%
Pengeluaran makan permingguRp 50.000 - Rp 100.000 Rp 101.000 - Rp 150.000Rp 151.000 - Rp 200.000 > Rp 200.000
Gambar 4.7 Diagram pengeluaran makan perminggu
Dari quisioner yang didapat dinyatakan bahwa pengeluaran makan perminggu ialah 3%
untuk Rp50.000-Rp100.000, 23% untuk Rp101.000-Rp150.000, 55% untuk Rp151.000-
Rp200.000, dan 19% untuk lebih dari Rp 200.000
35%
39%
26%
Penghasilan perbulan< Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000Rp 2.001.000 - Rp 3.000.000 > Rp 3.000.000
Gambar 4.8 Diagram penghasilan perbulan
Dari kuisioner diatas didapat bahwa penghasilan perbulan ialah 35% untuk Rp1.000.000-
Rp2.000.000, 39% Rp 2.001.000-Rp 3.000.000, 26% yang lebih dari Rp3.000.000
4.2.2 Kuisioner 2
16%
77%
6%
Kualitas makanan dan minumanSangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas
Gambar 4.9 Diagram kualitas makanan dan minuman
Dari kuisioner yang didapat dinyatakan bahwa tingkat kepuasan untuk kualitas makanan
dan minuman ialah, 16% untuk sangat puas, 77% untuk puas, 7% untuk tidak puas, dan
0% untuk yang tidak puas.
19%
65%
16%
Variasi menuSangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas
Gambar 4.10 diagram variasi menu
Dari kuisioner yang didapat dinyatakan bahwa tingkat kepuasan untuk variasi menu ialah,
19% untuk sangat puas, 65% untuk puas, 16% untuk tidak puas, dan 0% untuk yang tidak
puas.
10%
65%
26%
FasilitasSangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas
Gambar 4.11 Diagram fasilitas
Dari kuisioner yang didapat dinyatakan bahwa tingkat kepuasan untuk fasilitas ialah, 10%
untuk sangat puas, 64% untuk puas, 26% untuk tidak puas, dan 0% untuk yang tidak
puas.
3%
48%48%
HargaSangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas
Gambar 4.12 Diagram harga
Dari kuisioner yang didapat dinyatakan bahwa tingkat kepuasan untuk harga ialah, 3%
untuk sangat puas, 49% untuk puas, 48% untuk tidak puas, dan 0% untuk yang tidak
puas.
6%
87%
6%
LokasiSangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas
Gambar 4.13 Diagram lokasi
Dari kuisioner yang didapat dinyatakan bahwa tingkat kepuasan untuk lokasi ialah, 7%
untuk sangat puas, 87% untuk puas, 6% untuk tidak puas, dan 0% untuk yang tidak puas.
23%
71%
6%
Kecepatan PelayananSangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas
Gambar 4.14 Diagram kecepatan pelayanan
Dari kuisioner yang didapat dinyatakan bahwa tingkat kepuasan untuk kecepatan
pelayanan ialah, 23% untuk sangat puas, 71% untuk puas, 6% untuk tidak puas, dan 0%
untuk yang tidak puas.
13%
71%
16%
KepuasanSangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas
Gambar 4.15 Diagram kepuasan
Dari kuisioner yang didapat dinyatakan bahwa tingkat kepuasan untuk kepuasan ialah,
13% untuk sangat puas, 71% untuk puas, 16% untuk tidak puas, dan 0% untuk yang tidak
puas.
19%
74%
6%
kemudahan dan biayaSangat Puas Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas
Gambar 4.16 Diagram kemudahan dan biaya
Dari kuisioner yang didapat dinyatakan bahwa tingkat kepuasan untuk kemudahan dan
biaya ialah, 19% untuk sangat puas, 74% untuk puas, 7% untuk tidak puas, dan 0% untuk
yang tidak puas.
4.2.3 Output dan Analisis Dendogram
Gambar 4.17 Dendogram
Crosstabs
Tabel 4.1 kualitas makanan dan minuman
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kualitas_makanan_minuman *
Cluter_Member
31 100.0% 0 .0% 31 100.0%
Variasi_menu * Cluter_Member 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%
Fasilitas * Cluter_Member 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%
Harga * Cluter_Member 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%
Lokasi * Cluter_Member 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%
Kecepatan Pelayanan *
Cluter_Member
31 100.0% 0 .0% 31 100.0%
Kepuasan * Cluter_Member 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%
kemudahan dan biaya *
Cluter_Member
31 100.0% 0 .0% 31 100.0%
Crosstab
Cluter_Member
Total1.00 2.00 3.00
Kualitas_makanan_min
uman
SP Count 4 0 1 5
% of
Total
12.9% .0% 3.2% 16.1%
P Count 14 9 1 24
% of
Total
45.2% 29.0% 3.2% 77.4%
TP Count 1 1 0 2
Crosstab
Cluter_Member
Total1.00 2.00 3.00
% of
Total
3.2% 3.2% .0% 6.5%
Total Count 19 10 2 31
% of
Total
61.3% 32.3% 6.5% 100.0%
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora
Approx.
Tb
Approx.
Sig.
Interval by
Interval
Pearson's R .040 .208 .216 .830c
Ordinal by
Ordinal
Spearman
Correlation
.110 .190 .594 .557c
N of Valid Cases 31
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Variasi_menu * Cluter_Member
Tabel 4.2 Variasi menu
Crosstab
Cluter_Member
Total1.00 2.00 3.00
Variasi_menu SP Count 6 0 0 6
% of
Total
19.4% .0% .0% 19.4%
P Count 9 9 2 20
% of
Total
29.0% 29.0% 6.5% 64.5%
TP Count 4 1 0 5
% of
Total
12.9% 3.2% .0% 16.1%
Total Count 19 10 2 31
% of
Total
61.3% 32.3% 6.5% 100.0%
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora
Approx.
Tb
Approx.
Sig.
Interval by
Interval
Pearson's R .040 .208 .216 .830c
Ordinal by
Ordinal
Spearman
Correlation
.110 .190 .594 .557c
N of Valid Cases 31
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Fasilitas * Cluter_Member
Tabel 4.3 Fasilitas
Crosstab
Cluter_Member
Total1.00 2.00 3.00
Fasilitas SP Count 1 1 1 3
% of
Total
3.2% 3.2% 3.2% 9.7%
P Count 12 8 0 20
% of
Total
38.7% 25.8% .0% 64.5%
TP Count 6 1 1 8
% of
Total
19.4% 3.2% 3.2% 25.8%
Total Count 19 10 2 31
% of
Total
61.3% 32.3% 6.5% 100.0%
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora
Approx.
Tb
Approx.
Sig.
Interval by
Interval
Pearson's R -.207 .229 -1.139 .264c
Ordinal by
Ordinal
Spearman
Correlation
-.210 .196 -1.156 .257c
N of Valid Cases 31
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Harga * Cluter_Member
Tabel 4.4 Harga
Crosstab
Cluter_Member
Total1.00 2.00 3.00
Harga SP Count 0 1 0 1
% of
Total
.0% 3.2% .0% 3.2%
P Count 9 6 0 15
% of
Total
29.0% 19.4% .0% 48.4%
TP Count 10 3 2 15
% of
Total
32.3% 9.7% 6.5% 48.4%
Total Count 19 10 2 31
% of
Total
61.3% 32.3% 6.5% 100.0%
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora
Approx.
Tb
Approx.
Sig.
Interval by
Interval
Pearson's R -.030 .182 -.163 .871c
Ordinal by
Ordinal
Spearman
Correlation
-.080 .186 -.434 .667c
N of Valid Cases 31
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Lokasi * Cluter_Member
Tabel 4.5 Lokasi
Crosstab
Cluter_Member
Total1.00 2.00 3.00
Lokasi SP Count 1 1 0 2
% of
Total
3.2% 3.2% .0% 6.5%
P Count 17 8 2 27
% of
Total
54.8% 25.8% 6.5% 87.1%
TP Count 1 1 0 2
% of
Total
3.2% 3.2% .0% 6.5%
Total Count 19 10 2 31
% of
Total
61.3% 32.3% 6.5% 100.0%
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora
Approx.
Tb
Approx.
Sig.
Interval by
Interval
Pearson's R .000 .147 .000 1.000c
Ordinal by
Ordinal
Spearman
Correlation
.000 .172 .000 1.000c
N of Valid Cases 31
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Kecepatan Pelayanan * Cluter_Member
Tabel 4.6 kecepatan pelayanan
Crosstab
Cluter_Member
Total1.00 2.00 3.00
Kecepatan
Pelayanan
SP Count 3 3 1 7
% of
Total
9.7% 9.7% 3.2% 22.6%
P Count 15 6 1 22
% of
Total
48.4% 19.4% 3.2% 71.0%
TP Count 1 1 0 2
% of
Total
3.2% 3.2% .0% 6.5%
Total Count 19 10 2 31
% of
Total
61.3% 32.3% 6.5% 100.0%
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora
Approx.
Tb
Approx.
Sig.
Interval by
Interval
Pearson's R -.178 .184 -.975 .338c
Ordinal by
Ordinal
Spearman
Correlation
-.171 .189 -.934 .358c
N of Valid Cases 31
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Kepuasan * Cluter_Member
Tabel 4.7 kepuasan
Crosstab
Cluter_Member
Total1.00 2.00 3.00
Kepuasan SP Count 3 1 0 4
% of
Total
9.7% 3.2% .0% 12.9%
P Count 14 7 1 22
% of
Total
45.2% 22.6% 3.2% 71.0%
TP Count 2 2 1 5
% of
Total
6.5% 6.5% 3.2% 16.1%
Total Count 19 10 2 31
% of
Total
61.3% 32.3% 6.5% 100.0%
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora
Approx.
Tb
Approx.
Sig.
Interval by
Interval
Pearson's R .249 .173 1.385 .177c
Ordinal by
Ordinal
Spearman
Correlation
.228 .175 1.259 .218c
N of Valid Cases 31
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
kemudahan dan biaya * Cluter_Member
Tabel 4.8 kemudahan dan biaya
Crosstab
Cluter_Member
Total1.00 2.00 3.00
kemudahan dan
biaya
SP Count 5 1 0 6
% of
Total
16.1% 3.2% .0% 19.4%
P Count 13 8 2 23
% of
Total
41.9% 25.8% 6.5% 74.2%
TP Count 1 1 0 2
% of
Total
3.2% 3.2% .0% 6.5%
Total Count 19 10 2 31
% of
Total
61.3% 32.3% 6.5% 100.0%
Symmetric Measures
Value
Asymp. Std.
Errora
Approx.
Tb
Approx.
Sig.
Interval by
Interval
Pearson's R .193 .131 1.061 .298c
Ordinal by
Ordinal
Spearman
Correlation
.211 .148 1.161 .255c
N of Valid Cases 31
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
4.2.4 Analisis Dendogram
Berdasarkan gambar dendogram dapat dianalisis bahwa terdapat 3 cluster di studi
kasus ini apabila diambil cut off antara 10 – 15. Berikut ini pembagian cluster-cluster nya
a. Cluster 1 terdapat Sembilan belas orang yaitu Deno, Ummi, Yuda.S, Ega, Hebnu,
Isni, Ramdan, Sari, Iqbal, Ismi, Nanda, Ahmad, Gita, Siska, Rahmat, Dian, Nadia,
Yudi, dan Hanny.
b. Cluster 2 terdapat sepuluh orang yaitu Bunga, Mawar, Ucok, F.Yuda, Amar, Ibnu,
Lisa, Luna, Hadi, dan Ratih.
c. Cluster 3 terdapat dua orang yaitu Arya dan sholeh
4.3 Karakteristik dari setiap cluster
Masing-masing kluster mempunyai karakteristik seperti dibawah ini:
a. Karakteristik cluster 1:
1. Terdapat 10 perempuan, dan 9 laki-laki.
2. Terdapat 18 yang berusia 18-35thn, dan hanya 1 yang di bawah 18thn.
3. Terdapat 18 pelajar, dan 1 wiraswasta.
4. Frekuensi berkunjung di kluster satu yakni 12 untuk yang kurang dari 7 kali,
dan 7 untuk 8-10 kali.
5. Pengeluaran makan perminggu ada 1 untuk Rp50.000-100.000, 5 untuk
Rp101.000-Rp150.000, 12 untuk Rp151.000-Rp200.000, 1 untuk yang lebih
dari Rp200.000
6. Ada 10 orang yang berpendapatan Rp1.000.000-Rp2.000.000 perbulan, dan
ada 9 orang yang bependapatan Rp2.001.000-Rp3.000.000
b. Karakteristik cluster 2:
1. Terdapat 5 perempuan, dan 5 laki-laki.
2. Terdapat 5 yang berusia 18-35thn, dan 5 yang 36-55thn.
3. Terdapat 1 pelajar, 6 wiraswasta, 1 PNS, dan 2 lain-lain.
4. Frekuensi berkunjung di kluster dua yakni 7 untuk yang kurang dari 7 kali, 2
untuk 8-10 kali, dan 1 untuk 11-14 kali.
5. Pengeluaran makan perminggu ada 2 untuk Rp101.000-Rp150.000, 3 untuk
Rp151.000-Rp200.000, dan 5 untuk yang lebih dari Rp200.000
6. Ada 3 orang yang berpendapatan Rp2.001.000-Rp3.000.000 perbulan, dan ada
7 orang yang bependapatan lebih dari Rp3.000.000
c. Karakteristik cluster 3:
1. Hanya terdapat 2 laki-laki.
2. Kedua usianya adalah 18-35 thn
3. Pekerjaannya ialah 1 PNS dan 1 lain-lain
4. Frekuensi berkunjung di kluster 3 yakni kurang dari 7 kali( keduanya)
5. Kedua pengeluaran ialah Rp151.000-200.000
6. Pendapatan ada yang Rp1.000.000-Rp2.000.000, dan ada yang lebih dari 3
juta.
4.4 Kemanfaatan Knowledge dari Cluster yang terbentuk bagi Rumah makan
Okeiki.
Setelah melihat output, maka dapat dianalisis bahwa pada kluster 1 para
konsumen merasakan kepuasan kepuasan pada semua dimensi yang dimilikin rumah
makan okeiki dan para konsumen banyak yang merasa puas karena lokasi rumah
makan okeiki dinilai sangat strategis bagi kluster 1, tetapi di cluster ini juga ada yang
tidak puas pada variasi menu dan harga makanan dan minuman, maka langkah yang
tepat adalah merombak atau memperbaiki bagian tersebut. Pada kluster 2 konsumen
merasa sangat puas pada kualitas makanan dan minuman yang di sajikan rumah
makan okeiki, juga pada varian menunya, namun adapun di cluster ini yang tidak
memuaskan adalah harga dan kecepatan pelayanan, sehingga harus diperbaiki agar
konsumen kliuster 2 merasa puas,dan di kluster 3 konsumen merasa puas pada variasi
makanan, lokasi, dan kemudahan dan biaya, namun adapun hal yang tidak
memuaskan kluster 3 adalah fasilitas dan harga. Dilihat dari masing-masing cluster ini
maka dapat disimpulkan bahwa pada setiap cluster memiliki kesamaan para
pelanggannya merasa paling puas pada setiap masing-masing dimensi kualitasnya
khususnya pada bagian lokasi, dan variasi menu karena memeliki prosentase yang
paling besar. Namun pada cluster 1, 2 dan 3para pelanggan merasa tidak puas pada
dimensi harga, maka perlu adanya perbaikan pada dimensi ini.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan-kesimpulan yang kami dapat dalam studi lapangan clustering ini yaitu:
1. Indikator yang secara signifikan paling berpengaruh pada variable yang diamati pada
penelitian ini adalah pada dimensi Lokasi. Yaitu dengan total prosentase baik dan
sangat baik sebesar 87 %.
2. Dalam penelitian ini terdapat 3 cluster dengan karakteristik yaitu cluster 1 didominasi
oleh perempuan menjelang dewasa, pekerjaannya didominasi pelajar, dengan dominan
frekuensi kunjung kurang dari 7 kali, pengeluaran makan perminggu di dominasi
Rp151.000-200.000, dan pendapatan perbulan didominasi Rp1.000.000-Rp2.000.000.
Lalu kluster 2imbang yakni 5 perempuan dan 5 laki-laki yang menjelang dewasa,
pekerjaannya didominasi wiraswasta, dengan dominan frekuensi kunjung kurang dari
7 kali, pengeluaran makan perminggu di dominasi lebih dari Rp200.000, dan
pendapatan perbulan didominasi lebih dari Rp3.000.000 dan yang terakir kluster 3
didominasi oleh laki-laki menjelang dewasa, pekerjaannya didominasi PNS, dengan
dominan frekuensi kunjung kurang dari 7 kali, pengeluaran makan perminggu di
dominasi Rp151.000-200.000, dan pendapatan perbulan didominasi Rp1.000.000-
Rp2.000.000.
5.2 Rekomendasi
1. Bagi peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lainsebagaipembanding agar
didapat hasil yang lebih sempurna.
2. Para karyawan diharapkan bisa lebih membantu pelanggan dalam segala hal dan dapat
memberikan kenyamanan kepada para pelanggannya.
3. Untuk Rumah Sakit Panti Rapih agar dapat menambah Kelengkapan alat serta
efektifitas supaya pelanggan merasa lebih puas akan layanan rumah sakit ini.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan, Handi. 2002. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. PT. Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran; Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol.
Jilid 1 dan 2. PT. Prenhallindo, Jakarta.
Candra Ganda M, Lawrence. Analisis Kepuasan Konsumen terhadap pelayanaan Pada
Kios “tawin Tailor”, Universitas gunadarma : Jakarta 2003
Suprapto, J. 2001. Pengkuran Tingkat Kepuasan Pelanggan; untuk Menaikkan Pangsa
Pasar.Edisi Baru. Rineka Sipta, Jakarta.
Yoeti, Oka A. 2000. Customer Service; Cara Efektif Memuaskan Pelanggan.
PradnyaParamitha, Jakarta.
Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi PemasaranRemaja Rosdakarya
Bandung.
Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen.PT. Gramedi8a Pustaka
Utama, Jakarta.
Santi Parminti Widjaja, 2004. Analisis tingkat kepuasan konsumen: Studi kasus di
Restoran Rico.Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
Rina Dwiwinarsih, 2009. Analisis Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan bakmi
Aisy di Depok. Universitas Gunadarma, depok.
LAMPIRAN
LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING
MODUL 3
Analisis Cluster
Kelompok : B-21 Tgl. Praktikum : 29 Mei 2013
Nama : 1.Hamzah Arfan Hari Praktikum : Rabu
2.Pamungkas T.J Dikumpulkan tanggal : 10 Juni 2013
Kelas : B Yogyakarta, ………………………… 2013
Asisten : DM-27
KriteriaPenilaia
n Asisten
Format Laporan : (maks. 20)
Isi : (maks. 40)
Analisa : (maks. 40) (...................................)
TOTAL :
LABORATORIUM DATA MINING
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2013