Laporan BAB III Sd v (Shared)
-
Upload
prapto-ari-perwira -
Category
Documents
-
view
432 -
download
3
description
Transcript of Laporan BAB III Sd v (Shared)
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
31
BAB III
KEADAAN KELAS YANG DIOBSERVASI
A. Denah Tempat duduk Ruang kelas
Secara umum penataan tempat duduk dan ruang kelas IA di SD
Negeri Gumpang 01 Kartasura, teratur cukup baik sehingga anak dapat
mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan nyaman dan menyenangkan.
Berikut ini gambar susunan tempat duduk ruang kelas IA di SD
Negeri Gumpang 01 Kartasura ;
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
32
Keterangan:
A : Meja Guru
A1 : Kursi Guru
B : Lemari Kelas
C : Papan Tulis
D : Tempat Cuci Tangan
E : Pintu Ruang Kelas
F : Meja Siswa
F1 : Kursi Siswa
G : Jendela
B. Kesan Umum Kelas I A
Siswa kelas IA rata-rata memiliki kemampuan bervariasi atau
beraneka ragam. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, proses
belajar mengajar di kelas IA dapat dikatakan berhasil dalam pencapaian
tujuan pembelajaran, ini dikarenakan dalam proses belajar mengajar ini
siswa selalu dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Setelah mengadakan observasi dan melakukan pendekatan pada
siswa-siswinya, penulis melihat adanya keantusiasan pada siswa-siswi
kelas IA dalam proses pembelajaran. Para siswa memberikan kesan positif
saat pembelajaran yaitu ditampakkan dengan keaktifan siswa dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Mereka selalu berusaha
merespon materi atau pelajaran yang disampaikan guru, baik pada
pelajaran eksak maupun non eksak.
Selain ada kesan positif, ada juga pesan negatif atau kurang baik
yang penulis temui di kelas 1A. Ada siswa yang berbicara sendiri dengan
teman sebangkunya, bercanda dan ada pula yang mengganggu temannya
ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Beberapa hal tersebut
dapat mengakibatkan kegiatan belajar mengajar kurang lancar atau kurang
efektif serta kurang efisien dikarenakan terlalu banyak waktu yang
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
33
terbuang hanya untuk menegur siswa. Akan tetapi penulis merasa bahwa
kekurangan-kekurangan tersebut masih dalam batas-batas yang
normal/wajar karena mungkin masih terbawa dengan keadaan di TK. Hal
ini dikatakan dalam batas normal karena terbukti prestasi siswa-siswa
kelas 1A memiliki prestasi yang rata-rata bagus.
C. Hubungan Guru dengan Murid
Secara umum hubungan antara murid dengan guru maupun murid
dengan murid di kelas 1A SD Negeri Gumpang 1 Kartasura berjalan
dengan baik. Adapun rincian hubungannya adalah sebagai berikut:
1. Hubungan Murid dengan Guru
Hubungan murid dengan guru baik pada saat proses
pembelajaran berlangsung maupun saat di luar jam pelajaran
adalah sebagai berikut:
a. Adanya kerjasama antara guru dan murid, misalnya guru
membantu murid yang sulit belajar, siswa atau murid
yang selalu berusaha disiplin ketika kegiatan belajar
mengajar berlangsung sehingga memudahkan guru dalam
menyampaikan materi; murid yang membantu guru dalam
menyiapkan media yang akan digunakan; dan lain-lain.
b. Adanya komunikasi yang terbuka antara guru dan siswa
baik mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan
pembelajaran maupun yang tidak.
2. Hubungan Murid dengan Murid
Hubungan murid dengan murid pada umumnya sudah
terbina dengan baik dan terjalin hubungan yang harmonis diantara
mereka. Keadaan ini selalu tampak dalam keadaan sehari-hari
mereka di sekolah. Anak kelas 1A SD Negeri Gumpang 01 selalu
nampak akrab, baik ketika di dalam kelas maupun ketika di luar
kelas/istirahat. Mereka saling terbuka, saling pengertian, dan saling
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
34
perhatian. Kalaupun ada siswa yang usil atau suka mengganggu
temannya itu masih dalam batas normal kenakalan anak kelas
rendah pada umumnya, hubungan baik yang dibina siswa kelas 1A
tidak hanya berkisar hubungan antar siswa kelas 1A saja melainkan
mencakup hubungan murid kelas 1A dengan kelas-kelas lainnya.
Sehingga nampaklah suasana hidup rukun dan harmonis di SD
Negeri Gumpang 01 Kartasura, Sukoharjo.
D. Sarana dan Prasarana Kelas
Dilihat dari kelengkapannya, sarana dan prasarana yang ada di
kelas 1A cukup lengkap. Inventaris kelas berupa perlengkapan yang ada di
kelas 1A, antara lain:
3. Gambar-gambar
a. Gambar-gambar kesetiaan negara.
1. Garuda Pancasila.
2. Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden
Republik Indonesia.
b. Gambar lima agama di Indonesia.
c. Gambar hewan.
d. Gambar huruf abjad
4. Perlengkapan
a. Penggaris.
b. Papan tulis dan penghapus.
c. Meja dan kursi guru.
d. Meja dan kursi murid.
e. Almari dan meja buku.
f. Jam dinding.
g. Kalender.
h. Kapur tulis.
i. Lampu.
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
35
j. Alat-alat kebersihan.
k. Alat peraga.
l. Jadwal pelajaran
m. Tata tertib kelas.
E. Kekhususah Kelas I A
Di SD Negeri Gumpang 01 Kartasura tiap-tiap kelas mempunyai
kekhususan, baik dalam hal prestasi maupun keterlibatan siswa dalam
mengikuti jalannya kegiatan belajar-mengajar. Selain itu setiap kelas pada
SD Negeri Gumpang 01 ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda,
misalnya cara bergaul, tingkat kecerdasan, serta keadaan ekonomi
keluarga siswa.
Di kelas 1 yang merupakan kelas rendah tepatnya di SD Negeri
Gumpang 01 memiliki kekhususan dalam menerima pelajaran. Mereka
lebih canderung menyenangi metode pembelajaran yang bersifat
permainan atau berbentuk permainan. Dan siswa-siswa kelas 1A
cenderung menyukai media-media yang berupa benda konkret karena cara
berpikir mereka masih konkret pula sehingga mereka lebih condong
menyenangi benda-benda yang biasa mereka jumpai dalam kehidupan
sehari hari.
Murid-murid kelas 1A cenderung aktif baik dalam bergerak
maupun dalam berpikir. Diantara 23 siswa, ada sebagian siswa yang masih
terlihat belum konsentrasi pada pelajaran dan sering terjadi kegaduhan
bahkan pertengkaran. Walaupun begitu, siswa-siswa kelas 1A merupakan
siswa-siswa yang cukup pandai. Dan adanya perbedaan dari karakteristik
masing-masing siswa menyebabkan kelas ini semakin berwarna namun
tetap kompak. Mereka juga berasal dari tingkat sosial ekonomi yang
berbeda-beda. Walaupun begitu, tidak ada sikap membeda-bedakan
diantara mereka sehingga sikap kekeluargaan yang ada di kelas 1A terlihat
kental sehingga tercipta suasana yang harmonis yang dapat mendukung
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
36
perkembangan psikis mereka yang masih berada dalam tahap
perkembangan.
F. Jadwal Pelajaran
JADWAL PELAJARAN KELAS IA
TAHUN AJARAN 2010/2011
JAM
KE
WAKTU SENIN SELASA RABU
1.
2.
3.
07.00-07.15
07.35-08.10
08.10-08.45
Upacara
Matematika
Matematika
PKn
PKn
Bhs. Indonesia
Bhs. Inggris
Bhs. Inggris
Pend. Agama
08.45-09.00 ISTIRAHAT
4.
5.
09.00-09.35
09.35-10.00
Bhs. Jawa
Bhs. Jawa
IPS
IPS
Pend. Agama
Pend. Agama
JAM
KE
WAKTU KAMIS JUM’AT SABTU
1.
2.
3.
07.00-07.15
07.15-08.10
08.10-08.45
IPA
IPA
Matematika
Matematika
Matematika
Bhs. Indonesia
Penjas Okres
Penjas Orkes
Pengem. Diri
08.45-09.00 ISTIRAHAT
4.
5.
09.00-09.35
09.35-10.10
Bhs. Indonesia
Bhs. Indonesia
Seni Bud&Ket
Seni Bud&Ket
Bhs.Indonesi
Bhs.Indonesia
Tabel 4 Jadwal Pelajaran Kelas IA SDN Gumpang 01 Tahun 2010/2011
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
37
G. Buku Administrasi Guru Kelas I
Buku administrasi guru kelas IA memiliki buku-buku administrasi
sebagai berikut:
5. Buku mutasi kelas I
6. Buku daftar nilai
7. Buku daftar kelas
8. Buku daftar penerimaan Raport
9. Buku kenaikan kelas
10. Buku Notulen
11. Buku pengembalian Raport
12. Buku Absensi siswa
13. Buku perbaikan dan Buku Pengayaan
14. Buku Silabus
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
38
BAB IV
HASIL MODEL DAN OBSERVASI TEMAN –TEMAN YANG
MENGAJAR
A. Model dan Guru
Hasil Oservasi Pembelajaran di Kelas
a. KetepatanWaktu
Kedisiplinan dilingkungan SD Negeri Gumpang 01 dalam hal
waktu sudah cukup baik. Hal tersebut tampak padaketepatan guru yang
sudah berada di sekolah 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai.
Walaupun hal tersebut tidak ditepati seluruh siswa, hal ini dapat
dimaklumi karena banyak siswa yang jauh rumahnya dari sekolah.
Namun hal tersebut tidak mempengaruhi jalannya kegiatan belajar
mengajar.
b. Persiapan Guru Sebelum Mengajar
Sebelum mengajar guru mempersiapkan diri sebaik-baiknya.
Persiapan tersebut antara lain:
Kerapian
Seorang guru harus berpakaian rapi didepan kelas sehingga
menimbulkan kesan yang baik pada siswa.
Kondisi fisik
Sebelum mengajar, guru memastikan bahwa kondisi fisik dalam
keadaan sehat sehingga kegiatan belajar-mengajar lebih kosentrasi.
Penguasaan materi
Sebelum mengajar guru mempersiapkan materi dan menguasainya
sebelum diajarkan pada siswa sehigga kegiatan belajar mengajar
berjalan lancar
c. Hal-hal yang Dilakukan Guru Pada Kegiatan Awal Mengajar
Guru mengucapkan salam bila memasuki kelas dan memulai
pelajaran dengan berdoa pada saat jam pelajaran pertama dimulai. Hal
tersebut mempunyai dampak positif yang mempunyai kebiasaan di
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
39
kalangan pendidik dan anak didik. Untuk mewujudkan perhatian guru
terhadap siswanya, guru mengabsen siswa satu persatu.
d. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
Guru memulai pelajaran dengan pre-test untuk mengingatkan
kembali kegiatan terdahulu dan membawa siswa pada materi yang terkait
dengan materi yang telah diajarkan.
Komunikasi dua arah lebih banyak diarahkan dalam kegiatan
belajar, hal ini sedikit banyak dapat mengurangi kegaduhan terutama
siswa yang duduk di belakang. Siswa sesekali diminta mengerjakan soal
di depan kelas dan siswa lain memberi respon terhadap pekerjaan
temannya. Hal tersebut berguna untuk mengatifkan siswa sekaligus untuk
daya serap siswa dan mengetahui di mana letak kelemahannya, sehingga
guru lebih mudah mengevaluasi.
Guru menulis bahan pelajaran di papan tulis tentang hal-hal yang
penting dan mendasar. Guru biasanya tidak membawa buku pada waktu
menerangkan pelajaran di depan kelas. Hal ini Nampak bahwa guru
benar-benar menuasai materi pelajaran yang diajarkan. Apabila ada
sesuatu ribut atau mengganggu teman yang lain, guru menegur dengan
memberikan pertanyaan.
Kewibawaan guru dalam kelas, di sisi lain guru memberi pujian
pada siswa yang berpartisipasi aktif, meskipun belum benar, pujian
tersebut berguna untuk memberi dorongan kepada siswa agar lebih
meningkatkan belajarnya.
e. Hal-hal yang Dilakukan Guru pada Akhir Kegiatan Belajar Mengajar
Hal-hal yang dilakukan oleh guru pada akhir kegiatan yaitu guru
memberi kesempatan kepada siswanya untuk bertanya hal-hal yang
belum jelas yang mungkin dijumpai pada waktu menerima pelajaran tadi.
Guru juga menarik kesimpulan dari pelajaran tersebut. Setelah itu guru
memberi tugas untuk dikerjakan di rumah. Setelah itu guru mengisi buku
jurnal kemajuan kelas. Yang terakhir yaitu guru mengakhiri pelajaran
dengan bacaan hamdallah dan mengucapkan salam.
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
40
B. Observasi Guru dan Teman Mengajar
a. Observasi Guru Mengajar
Tujuan observasi adalah memperoleh gambaran dalam mengajar.
Baik itu mengenai penguasaan kelas, cara menyampaikan materi,
mengatasi pertanyaan maupun hal-hal lain yang mendukung proses
belajar mengajar. Sehingga dengan demikian praktikan memiliki
acuandalam latihan praktek mengajar, ujia npraktek maupun terjun di
lapangan. Observasi yang dapat praktikan lakukan adalah terhadap
seorang guru yaitu:
Nama : Warsiti
Hari/Tanggal : Rabu, 4 agustus 2010
BidangStudi : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : I/I
Waktu : 2 x 30 menit
Pokok bahasan : Hidup Rukun
Sub pokok bahasan : Memahami perbedaan jenis kelamin, agama dan
suku bangsa
I. Materi
Hidup rukun dalam perbedaan jenis kelamin, agama dan suku
bangsa.
II. Langkah-langkah kegiatan
a. Pengelolaan Kelas
- Guru menyiapkan anak untuk menerima pelajaran
- Berdo’a
- Memberi salam
- Mengabsen
b. Membuka Pelajaran
- Guru memberi apersepsi
c. Kegiatan Inti
- Siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru
- Siswa diberi contoh-contoh kerukunan
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
41
- Siswa disuruh memberi contoh lain
- Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru
- Siswa disuruh maju ke depan untuk menuliskan hasil
kerja
- Siswa bersama guru membahas soal
d. Kegiatan Penutup
- Siswa bersama guru membuat kesimpulan
- Salam penutup
III. Pengelolaan Kelas
- Situasi dan kondisi terkendali, anak-anak memperhatikan
penjelasan dari guru
IV. Gaya Guru Mengajar
- Gaya guru tenang, perhatian, simpatik dan kadang-kadang
berjalan untuk membantu anak yang belum mengerti
V. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
- Penugasan
VI. Media
Buku Pendidikan Kewarganegaraan kelas I SD, penerbit :
Depdiknas
b. Observasi Teman Mengajar
Dari hasil observasi yang praktikan lakukan terhadap teman yang
mengajar diperoleh data sebagai berikut:
Nama : Rini Setyaningsih
Hari/Tanggal : Senin, 04 Oktober 2010
Bidang studi : Matematika
Kelas/Semester : II/I
Waktu : 2 x 35 menit
Pokok bahasan : Mengenal satuan waktu jam
Sub pokokbahasan : Menyebutkan waktu dalam satuan jam
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
42
I. Membuka Pelajaran
Guru mengucapkan salam, kemudian menyampaikan topik
yang akan dibahas dan menyebutkan tujuan pembelajaran
baru pelajaran dimulai dengan apersepsi
II. Kegiatan Inti Pembelajaran
- Dalam proses penyampaian materi dalam hal ini guru
menerangkan materi tentang satuan waktu jam.
- Ketika guru mengajar guru lebih sering ke belakang
atau di tengah-tengah siswa sehingga siswa
memperhatikan pelajaran yang disampaikan guru.
III. Menutup Pelajaran
Dalam menutup pelajaran guru dan murid menyimpulkan
materi pelajaran
IV. Gaya Guru Mengajar
Gaya mengajar guru bervariasi, suara cukup lantang dan
sikap guru tidak kaku atau luwes
V. Kesan-kesan
- Sikap Guru
Dalam proses belajar mengajar guru aktif memberikan
motivasi atau memberi respon terhadap siswa.
- Aktivitas Kelas
Dalam pengelolaan kelas cukup baik ehingga siswa
dapat mengikuti dan menguasai materi yang telah
diberikan.
- Hubungan Guru dengan Siswa
Selama pelajaran berlangsung hubungan guru dengan
siswa cukup baik, harmonis, akrab dan menyatu
sehingga praktikan nampak seperti guru yang
sebenarnya.
- Penggunaan Bahasa
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
43
Dalam menyampaikan materi pelajaran guru
menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa
- Pelaksanaan Evaluasi
Dalam mengadakan evaluasi cukup lancar dan tepat
waktu. Guru banyak memberikan penguatan pada
siswa sehingga kegiatan evaluasi dapat berjalan
dengan baik dan lancar
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
44
BAB V
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Pendahuluan
1. Pengertian
Berdasarkan pasal 25 peraturan pemerintah no.28/1990. Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya
menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa
depan. Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi siswa untuk
membantu siswa mengenal lingkungan sehingga dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan sosial, budaya, ekonomi, serta alam sekitar. Sedangkan
bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan untuk
membantu siswa memikirkan dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan
ke SLTP dan kariernya di masa depan.
2. Latar Belakang
Siswa sekolah dasar pada umumnya berusia 6 sampai dangan 13
tahun dan dalam tahap perkembangannya sedang berada dalam masa
kanak-kanak. Pada masa itu, anak mulai memasuki lingkungan sekolah
dengan tiga ciri utama yang menonjol, yaitu:
a. Dorongan yang kuat untuk berhubungan dengan kelompok lain di
luar keluarga.
b. Dorongan ingin tahu yang kuat terhadap dunia luar.
c. Pertumbuhan fisik mendorong anak untuk merasa senang akan
permainan yang mengarah pada dunia pekerjaan.
Pada ketiga ciri tersebut terdapat sejumlah tugas perkembangan yang
harus dipenuhi siswa sekolah dasar mencakup aspek pribadi, sosial,
pendidikan, dan karier.
Pergaulan anak pada masa ini sudah cukup luas yaitu tidak terbatas
pada lingkungan keluarga saja, melainkan dalam lingkungan sekolah
juga.Sekolah memberi pengaruh besar bagi perkembangan diri anak.
Pengalaman-pengalaman baru di sekolah banyak mempengaruhi dan
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
45
membantu proses penyelesaian tugas-tugas perkembangannya.
Perkembangan tersebut meliputi pertumbuhan fisik, psikis, dan sosial.
Sehubungan dengan hal tersebutdi atas, maka perlu di berikan
layanan bimbingan khusus di sekolah dasar guna membantu siswa
memperoleh perkembangan secara optimal sesuai bakat dan
kemampuannya selama proses pendidikan di sekolah dasar sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
3. Tujuan Bimbingan dan Konseling.
Secara umum layanan bimbingan konseling (BK) bertujuan untuk
membantu siswa dalam memahami lingkungannya dan mampu
merencanakan masa depannya selam proses pendidikan di sekolah dasar
sehingga dapat mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang mandiri dan
bertanggung jawab, menjadi pelajar yang kreatif, dan menjadi pekerja
yang kretif.
Secara khusus layanan bimbingan bertujuan untuk membantu siswa
agar dapat memenuhi tugas-tugas perkembangan yang meliputi aspek
sosial, pendidikan dan karier serta tujuannya.
Dalam aspek pribadi dan sosial dalam perkembangannya,layanan
bimbingan membantu siswa agar :
a. Memiliki pemahaman baru akan dirinya.
b. Mengembangkan sikap positif.
c. Membuat pilihan-pilihan kegiatan secara sehat.
d. Memiliki rasa tanggung jawab.
e. Mengembangkan ketrampilan hubungan antar pribadi.
Dalam aspek pendidikan, layanan bimbingan membantu siswa agar :
a. Merencanakan cara belajar yang benar.
b. Menetapkan tujuan dan rencana pendidikan.
c. Membantu arah pekerjaan agar mencapai prestasi belajar secara
optimal sesuai bakat dan kemampuannya.
d. Memiliki keterampilan untuk menghadapi UAS.
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
46
Dalam aspek perkembangan karier, layanan bimbingan membantu siswa
agar:
a. Mengenal berbagai jenis pekerjaan.
b. Merencanakan masa depan.
c. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan, dan minat dengan jenis
pekerjaan.
d. Membantu mencapai cita-cita.
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup bimbingan di sekolah dasar adalah melayani semua
siswa, tidak hanya siswa yang bermasalah saja, dan dilakukan dalam batas
kemampuan yang dimiliki pembimbing. Ditinjau dari tujuan dan
materinya, lingkup layanan bimbingan mengutamakan pada bidang :
a. Bimbingan Sosial-Pribadi.
Bimbingan sosial pribadi dimaksudkan untuk mencapai
tujuan tugas perkembangan pribadi sosial dalam mewujudkan
pribadi yang mandiri dan tanggung jawab.
b. Bimbingan Belajar.
Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan tugas
perkembangan pendidikan dalam mewujudkan pribadi sebagai
pelajar yang kreatif.
c. Bimbingan Karier.
Bimbingan karier dimaksudkan agar siswa mengenal jenis-
jwnis pekerjaan serta memahami diri secara sederhana.
B. Identifakasi Masalah
1. Jenis-jenis Masalah
Timbulnya masalah pada diri siswa berkaitan dengan proses-
proses pemenuhan kebutuhannya dan kebutuhan seorang siswa tersebut
akan berkaitan dengan masa perkembangannya baik fisik, psikis, dan
sosial.
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
47
Murid-murid sekolah dasar rata-rata berusia 6-13 tahun. Pada
umumnya anak-anak akan menunjukkan perilaku sebagai perwujudan
perkembangan jiwanya, yang kreatif, berbeda antara masa sebelum dan
sesudahnya.
Sejalan dengan tingkat perkembangannya serta kebutuhannya,
maka masalah-masalah yang menonjol pada anak-anak masa sekolah dasar
adalah sebagai berikut :
a) Masalah yang berkaitan dengan masalah pendidikan atau masalah
belajar. Yang termasuk didalamnya adalah :
1) Kesulitan dalam menemukan cara-cara yang tepat sesuai
dengan bidang studinya.
2) Motivasi belajar yang rendah.
3) Sering membolos.
4) Minat belajar yang kurang, dan lain-lain.
b) Masalah yang berkaiatan dengan penyesuaian diri di sekolah,
terutama murid-murid di kelas tinggi.
c) Masalah yang berkaitan dengan kondisi psikologis, seperti :
1) Suka menyendiri.
2) Pemalu.
3) Mengalami kekecewaan.
4) Kurang kasih sayang.
5) Kurang perhatian orang tua.
6) Agresif, dan lain-lain.
d) Masalah yang beikutrkaitan dengan perbedaan yang tajam antara
nilai-nilai di rumah dengan di sekolah.
e) Masalah masalah yang berkaitan dengan hubungan sosial atau
pergaulan dengan sesama teman di sekolah maupun di lingkungan
sosial lainnya.
2. Pengelompoan Masalah
Dari jenis-jenis masalah yang ada pada diri klien, dapat di
kelompokan sebagia berkut:
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
48
a) Masalah yang berkitan dengan pendidikan.
b) Masalah yang berkaitan dengan kondisi psikologis.
c) Masalah yang berkaitan dengan hubungan sosial dan lingkungan.
Murid-murid SD Negeri Gumpang 01 Kartasura merupakan
komunitas anak perkotaan, sehingga masalah pergaulan dan
perkembangan anak erat hubungannya dengan masalah perkotaan (daerah
urban).
Masalah-masalah yang sering timbul akibat ketidaksesuaian
hubungan sosial pergaulan antara teman, diantaranya sebagai berrikut:
a) Tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan.
b) Mudah tersinggung.
c) Selalu bergantung pada orang lain.
d) Acuh tak acuh terhadap teman.
e) Suka bergaul dengan teman diatas/dibawah usianya.
C. Pengumpulan data
1. Jenis Data
Jenis data yang harus dikumpulkan dalam pelaksanaan layanan
bimbingan tergantung pada jenis persoalan yang dihadapi.Masalah yang
komplek dan berat memerlukan data yang lengkap dan banyak.Karena
harus mengungkap data yang lengkap tentang berbagai aspek, berbeda
dengan masalah yang ringan dan sederhana.Data yang dikumpulkan untuk
masalah yang sederhana dan ringan cukup hanya beberapa macam saja.
Namun secara keseluruhan data murid yang harus dikumpulkan dalam
rangka pelaksanaan bimbingan dapat dikelompokkan menjadi empat (4),
yaitu :
a. Data Pribadi
b. Data Keluarga
c. Data Lingkungan Sosial
d. Data Pendidikan
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
49
2. Sumber Data
Sumber data merupakan tempat kita memperoleh data atau informasi
secara rinci tentang diri siswa. Data dapat diperoleh dari :
a. Siswa yang bersangkutan.
b. Guru.
c. Teman siswa yang bersangkutan.
d. Hasil angket.
3. Tehnik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data, dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara/teknik, adapun teknik pengumpulan data yang praktikan
gunakan adalah sebagai berikut :
a. Wawancara langsung dengan klien.
b. Wawancara dengan teman klien.
c. Observasi.
d. Angket.
e. Analisis hasil pekerjaan siswa.
Penentuan setiap teknik yang digunakan didasarkan pada jenis data
yang akan dikumpulkan, keadaan murid, serta situasi dan kondisi yang ada
pada diri kita sebagai pembimbing.
D. Bentuk layanan
1. Bentuk – Bentuk Layanan Bimbingan Konseling
Bimbingan sebagai suatu pelayanan bimbingan bagi murid-murid di
sekolah yang berusaha agar murid-murid di sekolah berkembangsecara
optimal sesuai dengan perkembangan masing-masing.Dengan
perkembangan yang optimal diharapkan mereka menunjukan perilaku
fisik,psikis,dan sosial yang harmonis.
Pelayanan bimbingan dengan segala bentuknya sangat di perlukan.
Bentuk-bentuk pelayanan bimbingan di sekolah dasar antara lain :
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
50
a. Pemberian informasi.
b. Pengajaran perbaikan.
c. Program pengajaran.
d. Bimbingan khusus belajar.
2. Tahap-tahap
Layanan bimbingan merupakan teknik yang di lakukan konselor
untuk mencapai sasaran bimbingan,adapun proses bimbingan berlangsung
dalam tahap-tahap:
Menciptakan hubungan yang harmonis.
Analisis dan sintesis.
Diagnosa masalah klien.
Pragnosa.
Treatment.
Tindak lanjut.
E. Pelaksanaan Bimbingan Konseling
a. Klien 1
1. Identitas Klien 1
Kasus : Malas Belajar
Nama Lengkap : Muhammad Ridho Ramdani
Nama Panggilan: Ridho
Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL : Kartasura, 18 November 2001
Kelas : 1
Agama : Islam
Anak ke : 2 dari 3 bersaudara
Nama Ayah : Ahmad Muchlis
Pekerjaan ayah : swasta
Nama Ibu : Inayati
Pekerjaan Ibu : swasta
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
51
Alamat : Jalan Ahmad Yani no. 178
2. Gambaran Masalah
Muhammad Ridho Ramdaniyang sering di panggil Ridho ini
merupakan siswa kelas 1 SD N Gumpang 01. Masalah yang di hadapi
adalah malas dan kurang motivasi belajar sehingga gaduh dan cenderung
tidak memperhatikan guru waktu menjelaskan materi pelajaran.
3. Latar Belakang dan Latar Depan Masalah.
a. Beberapa hal yang menjadi latar belakang masalah yang dialami
Muhammad ridho ramdanimenjadi malas dan kurang motivasi
belajar meliputi:
Kurang semangat dan motivasi dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
Malas dalam mengikuti kegiatan mengajar
Tempat duduk yang berada di belakang sendiri.
Teman sebangku klien
b. Latar Depan masalah
Masalah yang dihadapi Muhammad ridho ramdani yang
malas dan kurang motivasi belajar dapat menimbulkan kerugian
pada diri sendiri antara lain:
Perolehan nilai prestasi yang kurang.
Dapat membemtuk karakter yang malas.
Dapat menghambat cita-cita di masa depan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dari:
Wawancara dengan Rhido.
Wawancara dengan teman sebangku Rhido.
Wawancara dengan guru kelas Rhido.
Angket sosiometris.
5. Usaha Pencegahan Masalah
Adapun usaha pencegahan yang dapat di lakukan adalah:
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
52
Menimbulkan motivasi pada anak.
Menyajikan pelajaran semenarik mungkin.
Pada saat menjelaskan materi hendaknya guru meminta untuk
memperhatikan.
Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.
Memberikan pelajaran tambahan materi.
Memberikan perhatian khusus baik di sekolah maupun dirumah.
6. Usaha Pemecahan Masalah
Usaha yang biasa dilakukan untuk memecahkan masalah ini adalah:
Memotivasi siswa agar lebih bersemangat.
Memberikan perhatian khusus pada anak.
Memberi nasehat dan perhatian yang lebih.
Mengadakan bimbingan dan pengarahan pada anak
Memberi sarana dan pra sarana yang menunjang.
7. Tindak Lanjut
Untuk mengetahui perkembangan anak setelah pemberian bimbingan
dan penyuluhan, maka penulis selalu memantau kegiatan anak dalam
kegiatan belajar mengajar maupun pergaulan. Selain itu memberikan tugas
pada anak baik berupa materi maupun soal-soal latihan untuk di kerjakan
di sekolah maupun dirumah.
b. Klien II
1. Identitas Klien II
Kasus : Malas mengerjakan tugas
Nama Lengkap : Bima Priangga Dewi
Nama Panggilan: Bima
Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL : Kartasura, 29 Mey 2002
Kelas : IV
Agama : Islam
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
53
Anak ke : 2 dari 2 bersaudara
Nama Ayah : Endra Sasmita
Pekerjaan ayah : swasta
Nama Ibu : Sri Suryaningsih
Pekerjaan Ibu : ibu rumah tangga
Alamat : Jahidan Rt 03/2 Ngadirejo Kartasura
2. Gambaran Masalah
Bima merupakan siswa kelas IVA SD N Gumpang 01 yang
mempunyai masalah tentang keseriusan dan konsentrasi dalam belajar.
Bima enggan mengerjakan tugas yang diberikan guru dan terkadang
menangis bila diberi teguran. Selain itu sifat Bima juga sedikit usil dan
sering ramai di kelas tetapi terkadang aktif dan berani bila ditunjuk untuk
menjawab pertanyaan dari guru.
3. Latar Belakang dan Latar Depan
a. Latar Belakang
Dengan mengumpulkan berbagai data dan keterangan tentang Bima
penyebab masalah pada klien adalah:
Memerlukan seseorang yang mendampingi pada saat
kegiatan belajar
b. Latar Depan
Apabila masalah klien ini berkelanjutan maka akan terjadi:
Prestasi belajar yang kurang baik.
Anak tidak memiliki motivasi untuk serius dan konsentrasi
dalam belajar.
Malas dan kurang displin akan menghambat kemajuan
anak.
4. Teknik Pengupulan data
Observasi tingkah laku siswa.
Wawancara dengan Bima.
Wawancara dengan guru kelas Bima.
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
54
Angket Sosiometris
5. Usaha Pencegahan Masalah
Adapun usaha pencegahan yang dapat di lakukan adalah:
Menyajikan suasana pelajaran yang menyenangkan.
Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.
Memberikan pelajaran tambahan materi.
Memberikan perhatian khusus baik di sekolah maupun dirumah.
Menimbulkan motivasi pada anak.
6. Usaha Pemecahan Masalah
Usaha yang bias dilakukan untuk memecahkan masalah ini adalah:
Memotivasi siswa agar lebih bersemangat untuk belajar dengan di
damping orang tua ataupun keluarga yang ada di lingkungan rumah.
Guru memberikan perhatian khusus pada anak.
Memberi nasehat dan perhatian yang lebih.
Mengadakan bimbingan dan pengarahan pada anak
Teman-teman sekelas hendaknya membantu memberi dorongan
agar lebih serius dan konsentrasi pada saat belajar.
7. Tindak Lanjut
Untuk mengetahui perkembangan anak setelah pemberian bimbingan
dan penyuluhan, maka penulis selalu memantau kegiatan anak dalam
kegiatan belajar mengajar maupun pergaulan. Selain itu memberikan tugas
pada anak baik berupa materi maupun soal-soal latihan untuk di kerjakan
di skolah maupun dirumah.
F. Kesimpulan dan saran
1. Kesimpulan
Dari proses bimbingan dan penyuluhan yang telah dilaksankan, secara
keseluruhan dapat konselor simpulkan sebagai berikut:
a. Faktor utama yang menjadi penyebab utama siswa mengalami
masalah kesulitan belajar adalah sebagai berikut:
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
55
1) Komunikasi dengan orang tua kurang.
2) Kurang perhatian dari orang tua.
3) Perkembangan anak tidak dipantau dengan baik.
4) Kecerdasan untuk belajar rendah.
5) Motivasi untuk belajar tidak ada.
6) Dasar kemampuan secara genetikal kurang.
b. Faktor pengiring yang ikut menyebabkan timbulnya kesulitan dan
kurang sadarnya terhadap belajar dan pelajaran adalah:
1) Kondisi lingkungan kurang mendukung.
2) Kondisi psikis dan fisik klien yang kurang menguntungkan
dan kurang mendukung proses pemaksimalan kemauan,
motivasi dan kemampuan belajar.
3) Keluarga yang kurang tanggap terhadap perkembangan
psikologis dan mental sosial dari anak.
Apabila kedua faktor tersebut dapat diminimalisir, besar kemungkinan
klien akan berkembang ke arah yang lebih baik dengan derajat perubahan
sikap dan kemampuan yang spektakuler. Pemecahan masalah yang kiranya
dapat ditempuh adalah dengan dua tahap atau cara, yaitu:
1. Cara preventif (pencegahan)
Dengan memberi informasi secara terus menerus dan
berkesinambungan.Faktor penghargaan dan perhatian terhadap
emosi dan karakteristik siswa menjadi penentu utama dalam
penggunaan metode ini.
2. Cara kuratif
Penggunaan metode ini merupakan jalan terakhir jika metode
yang pertama sudah benar-benar tidak dapat ditempuh lagi.
2. Saran-Saran
Untuk membantu kelancaran klien yang mengalami kesulitan dalam
belajar, sebaiknya di lakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
[email protected] Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010
56
a. Usaha bimbingan dan penyuluhan ini sebaiknya ditindak lanjuti
dengan usaha pengarahan dan bimbingan yang lebih baik, praktis,
sistematis, dan terarah.
b. Perlunya koreasi atau keterhubungan (kelangsungan komunikasi)
yang sehat guna memantau dan megontrol perkembangan klien, serta
lebih meningkatkan kepercayaan orang tua / wali murid terhadap
pelaksanaan proses pembinaan mental dan daya pikir anak-anaknya
selaku peserta didik di SD Negeri Gumpang 1 Kartasura.