Laporan BAB III Sd v (Shared)

26
[email protected] Laporan PPL S1 PGSD FKIP UMS 2010 31 BAB III KEADAAN KELAS YANG DIOBSERVASI A. Denah Tempat duduk Ruang kelas Secara umum penataan tempat duduk dan ruang kelas IA di SD Negeri Gumpang 01 Kartasura, teratur cukup baik sehingga anak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan nyaman dan menyenangkan. Berikut ini gambar susunan tempat duduk ruang kelas IA di SD Negeri Gumpang 01 Kartasura ;

description

Laporan PPL PGSD

Transcript of Laporan BAB III Sd v (Shared)

Page 1: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

31  

BAB III

KEADAAN KELAS YANG DIOBSERVASI

A. Denah Tempat duduk Ruang kelas

Secara umum penataan tempat duduk dan ruang kelas IA di SD

Negeri Gumpang 01 Kartasura, teratur cukup baik sehingga anak dapat

mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan nyaman dan menyenangkan.

Berikut ini gambar susunan tempat duduk ruang kelas IA di SD

Negeri Gumpang 01 Kartasura ;

Page 2: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

32  

Keterangan:

A : Meja Guru

A1 : Kursi Guru

B : Lemari Kelas

C : Papan Tulis

D : Tempat Cuci Tangan

E : Pintu Ruang Kelas

F : Meja Siswa

F1 : Kursi Siswa

G : Jendela

B. Kesan Umum Kelas I A

Siswa kelas IA rata-rata memiliki kemampuan bervariasi atau

beraneka ragam. Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, proses

belajar mengajar di kelas IA dapat dikatakan berhasil dalam pencapaian

tujuan pembelajaran, ini dikarenakan dalam proses belajar mengajar ini

siswa selalu dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Setelah mengadakan observasi dan melakukan pendekatan pada

siswa-siswinya, penulis melihat adanya keantusiasan pada siswa-siswi

kelas IA dalam proses pembelajaran. Para siswa memberikan kesan positif

saat pembelajaran yaitu ditampakkan dengan keaktifan siswa dalam

menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Mereka selalu berusaha

merespon materi atau pelajaran yang disampaikan guru, baik pada

pelajaran eksak maupun non eksak.

Selain ada kesan positif, ada juga pesan negatif atau kurang baik

yang penulis temui di kelas 1A. Ada siswa yang berbicara sendiri dengan

teman sebangkunya, bercanda dan ada pula yang mengganggu temannya

ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Beberapa hal tersebut

dapat mengakibatkan kegiatan belajar mengajar kurang lancar atau kurang

efektif serta kurang efisien dikarenakan terlalu banyak waktu yang

Page 3: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

33  

terbuang hanya untuk menegur siswa. Akan tetapi penulis merasa bahwa

kekurangan-kekurangan tersebut masih dalam batas-batas yang

normal/wajar karena mungkin masih terbawa dengan keadaan di TK. Hal

ini dikatakan dalam batas normal karena terbukti prestasi siswa-siswa

kelas 1A memiliki prestasi yang rata-rata bagus.

C. Hubungan Guru dengan Murid

Secara umum hubungan antara murid dengan guru maupun murid

dengan murid di kelas 1A SD Negeri Gumpang 1 Kartasura berjalan

dengan baik. Adapun rincian hubungannya adalah sebagai berikut:

1. Hubungan Murid dengan Guru

Hubungan murid dengan guru baik pada saat proses

pembelajaran berlangsung maupun saat di luar jam pelajaran

adalah sebagai berikut:

a. Adanya kerjasama antara guru dan murid, misalnya guru

membantu murid yang sulit belajar, siswa atau murid

yang selalu berusaha disiplin ketika kegiatan belajar

mengajar berlangsung sehingga memudahkan guru dalam

menyampaikan materi; murid yang membantu guru dalam

menyiapkan media yang akan digunakan; dan lain-lain.

b. Adanya komunikasi yang terbuka antara guru dan siswa

baik mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan

pembelajaran maupun yang tidak.

2. Hubungan Murid dengan Murid

Hubungan murid dengan murid pada umumnya sudah

terbina dengan baik dan terjalin hubungan yang harmonis diantara

mereka. Keadaan ini selalu tampak dalam keadaan sehari-hari

mereka di sekolah. Anak kelas 1A SD Negeri Gumpang 01 selalu

nampak akrab, baik ketika di dalam kelas maupun ketika di luar

kelas/istirahat. Mereka saling terbuka, saling pengertian, dan saling

Page 4: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

34  

perhatian. Kalaupun ada siswa yang usil atau suka mengganggu

temannya itu masih dalam batas normal kenakalan anak kelas

rendah pada umumnya, hubungan baik yang dibina siswa kelas 1A

tidak hanya berkisar hubungan antar siswa kelas 1A saja melainkan

mencakup hubungan murid kelas 1A dengan kelas-kelas lainnya.

Sehingga nampaklah suasana hidup rukun dan harmonis di SD

Negeri Gumpang 01 Kartasura, Sukoharjo.

D. Sarana dan Prasarana Kelas

Dilihat dari kelengkapannya, sarana dan prasarana yang ada di

kelas 1A cukup lengkap. Inventaris kelas berupa perlengkapan yang ada di

kelas 1A, antara lain:

3. Gambar-gambar

a. Gambar-gambar kesetiaan negara.

1. Garuda Pancasila.

2. Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden

Republik Indonesia.

b. Gambar lima agama di Indonesia.

c. Gambar hewan.

d. Gambar huruf abjad

4. Perlengkapan

a. Penggaris.

b. Papan tulis dan penghapus.

c. Meja dan kursi guru.

d. Meja dan kursi murid.

e. Almari dan meja buku.

f. Jam dinding.

g. Kalender.

h. Kapur tulis.

i. Lampu.

Page 5: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

35  

j. Alat-alat kebersihan.

k. Alat peraga.

l. Jadwal pelajaran

m. Tata tertib kelas.

E. Kekhususah Kelas I A

Di SD Negeri Gumpang 01 Kartasura tiap-tiap kelas mempunyai

kekhususan, baik dalam hal prestasi maupun keterlibatan siswa dalam

mengikuti jalannya kegiatan belajar-mengajar. Selain itu setiap kelas pada

SD Negeri Gumpang 01 ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda,

misalnya cara bergaul, tingkat kecerdasan, serta keadaan ekonomi

keluarga siswa.

Di kelas 1 yang merupakan kelas rendah tepatnya di SD Negeri

Gumpang 01 memiliki kekhususan dalam menerima pelajaran. Mereka

lebih canderung menyenangi metode pembelajaran yang bersifat

permainan atau berbentuk permainan. Dan siswa-siswa kelas 1A

cenderung menyukai media-media yang berupa benda konkret karena cara

berpikir mereka masih konkret pula sehingga mereka lebih condong

menyenangi benda-benda yang biasa mereka jumpai dalam kehidupan

sehari hari.

Murid-murid kelas 1A cenderung aktif baik dalam bergerak

maupun dalam berpikir. Diantara 23 siswa, ada sebagian siswa yang masih

terlihat belum konsentrasi pada pelajaran dan sering terjadi kegaduhan

bahkan pertengkaran. Walaupun begitu, siswa-siswa kelas 1A merupakan

siswa-siswa yang cukup pandai. Dan adanya perbedaan dari karakteristik

masing-masing siswa menyebabkan kelas ini semakin berwarna namun

tetap kompak. Mereka juga berasal dari tingkat sosial ekonomi yang

berbeda-beda. Walaupun begitu, tidak ada sikap membeda-bedakan

diantara mereka sehingga sikap kekeluargaan yang ada di kelas 1A terlihat

kental sehingga tercipta suasana yang harmonis yang dapat mendukung

Page 6: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

36  

perkembangan psikis mereka yang masih berada dalam tahap

perkembangan.

F. Jadwal Pelajaran

JADWAL PELAJARAN KELAS IA

TAHUN AJARAN 2010/2011

JAM

KE

WAKTU SENIN SELASA RABU

1.

2.

3.

07.00-07.15

07.35-08.10

08.10-08.45

Upacara

Matematika

Matematika

PKn

PKn

Bhs. Indonesia

Bhs. Inggris

Bhs. Inggris

Pend. Agama

08.45-09.00 ISTIRAHAT

4.

5.

09.00-09.35

09.35-10.00

Bhs. Jawa

Bhs. Jawa

IPS

IPS

Pend. Agama

Pend. Agama

JAM

KE

WAKTU KAMIS JUM’AT SABTU

1.

2.

3.

07.00-07.15

07.15-08.10

08.10-08.45

IPA

IPA

Matematika

Matematika

Matematika

Bhs. Indonesia

Penjas Okres

Penjas Orkes

Pengem. Diri

08.45-09.00 ISTIRAHAT

4.

5.

09.00-09.35

09.35-10.10

Bhs. Indonesia

Bhs. Indonesia

Seni Bud&Ket

Seni Bud&Ket

Bhs.Indonesi

Bhs.Indonesia

Tabel 4 Jadwal Pelajaran Kelas IA SDN Gumpang 01 Tahun 2010/2011

Page 7: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

37  

G. Buku Administrasi Guru Kelas I

Buku administrasi guru kelas IA memiliki buku-buku administrasi

sebagai berikut:

5. Buku mutasi kelas I

6. Buku daftar nilai

7. Buku daftar kelas

8. Buku daftar penerimaan Raport

9. Buku kenaikan kelas

10. Buku Notulen

11. Buku pengembalian Raport

12. Buku Absensi siswa

13. Buku perbaikan dan Buku Pengayaan

14. Buku Silabus

   

Page 8: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

38  

BAB IV

HASIL MODEL DAN OBSERVASI TEMAN –TEMAN YANG

MENGAJAR

A. Model dan Guru

Hasil Oservasi Pembelajaran di Kelas

a. KetepatanWaktu

Kedisiplinan dilingkungan SD Negeri Gumpang 01 dalam hal

waktu sudah cukup baik. Hal tersebut tampak padaketepatan guru yang

sudah berada di sekolah 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai.

Walaupun hal tersebut tidak ditepati seluruh siswa, hal ini dapat

dimaklumi karena banyak siswa yang jauh rumahnya dari sekolah.

Namun hal tersebut tidak mempengaruhi jalannya kegiatan belajar

mengajar.

b. Persiapan Guru Sebelum Mengajar

Sebelum mengajar guru mempersiapkan diri sebaik-baiknya.

Persiapan tersebut antara lain:

Kerapian

Seorang guru harus berpakaian rapi didepan kelas sehingga

menimbulkan kesan yang baik pada siswa.

Kondisi fisik

Sebelum mengajar, guru memastikan bahwa kondisi fisik dalam

keadaan sehat sehingga kegiatan belajar-mengajar lebih kosentrasi.

Penguasaan materi

Sebelum mengajar guru mempersiapkan materi dan menguasainya

sebelum diajarkan pada siswa sehigga kegiatan belajar mengajar

berjalan lancar

c. Hal-hal yang Dilakukan Guru Pada Kegiatan Awal Mengajar

Guru mengucapkan salam bila memasuki kelas dan memulai

pelajaran dengan berdoa pada saat jam pelajaran pertama dimulai. Hal

tersebut mempunyai dampak positif yang mempunyai kebiasaan di

Page 9: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

39  

kalangan pendidik dan anak didik. Untuk mewujudkan perhatian guru

terhadap siswanya, guru mengabsen siswa satu persatu.

d. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar

Guru memulai pelajaran dengan pre-test untuk mengingatkan

kembali kegiatan terdahulu dan membawa siswa pada materi yang terkait

dengan materi yang telah diajarkan.

Komunikasi dua arah lebih banyak diarahkan dalam kegiatan

belajar, hal ini sedikit banyak dapat mengurangi kegaduhan terutama

siswa yang duduk di belakang. Siswa sesekali diminta mengerjakan soal

di depan kelas dan siswa lain memberi respon terhadap pekerjaan

temannya. Hal tersebut berguna untuk mengatifkan siswa sekaligus untuk

daya serap siswa dan mengetahui di mana letak kelemahannya, sehingga

guru lebih mudah mengevaluasi.

Guru menulis bahan pelajaran di papan tulis tentang hal-hal yang

penting dan mendasar. Guru biasanya tidak membawa buku pada waktu

menerangkan pelajaran di depan kelas. Hal ini Nampak bahwa guru

benar-benar menuasai materi pelajaran yang diajarkan. Apabila ada

sesuatu ribut atau mengganggu teman yang lain, guru menegur dengan

memberikan pertanyaan.

Kewibawaan guru dalam kelas, di sisi lain guru memberi pujian

pada siswa yang berpartisipasi aktif, meskipun belum benar, pujian

tersebut berguna untuk memberi dorongan kepada siswa agar lebih

meningkatkan belajarnya.

e. Hal-hal yang Dilakukan Guru pada Akhir Kegiatan Belajar Mengajar

Hal-hal yang dilakukan oleh guru pada akhir kegiatan yaitu guru

memberi kesempatan kepada siswanya untuk bertanya hal-hal yang

belum jelas yang mungkin dijumpai pada waktu menerima pelajaran tadi.

Guru juga menarik kesimpulan dari pelajaran tersebut. Setelah itu guru

memberi tugas untuk dikerjakan di rumah. Setelah itu guru mengisi buku

jurnal kemajuan kelas. Yang terakhir yaitu guru mengakhiri pelajaran

dengan bacaan hamdallah dan mengucapkan salam.

Page 10: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

40  

B. Observasi Guru dan Teman Mengajar

a. Observasi Guru Mengajar

Tujuan observasi adalah memperoleh gambaran dalam mengajar.

Baik itu mengenai penguasaan kelas, cara menyampaikan materi,

mengatasi pertanyaan maupun hal-hal lain yang mendukung proses

belajar mengajar. Sehingga dengan demikian praktikan memiliki

acuandalam latihan praktek mengajar, ujia npraktek maupun terjun di

lapangan. Observasi yang dapat praktikan lakukan adalah terhadap

seorang guru yaitu:

Nama : Warsiti

Hari/Tanggal : Rabu, 4 agustus 2010

BidangStudi : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas/Semester : I/I

Waktu : 2 x 30 menit

Pokok bahasan : Hidup Rukun

Sub pokok bahasan : Memahami perbedaan jenis kelamin, agama dan

suku bangsa

I. Materi

Hidup rukun dalam perbedaan jenis kelamin, agama dan suku

bangsa.

II. Langkah-langkah kegiatan

a. Pengelolaan Kelas

- Guru menyiapkan anak untuk menerima pelajaran

- Berdo’a

- Memberi salam

- Mengabsen

b. Membuka Pelajaran

- Guru memberi apersepsi

c. Kegiatan Inti

- Siswa mendengarkan penjelasan materi dari guru

- Siswa diberi contoh-contoh kerukunan

Page 11: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

41  

- Siswa disuruh memberi contoh lain

- Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru

- Siswa disuruh maju ke depan untuk menuliskan hasil

kerja

- Siswa bersama guru membahas soal

d. Kegiatan Penutup

- Siswa bersama guru membuat kesimpulan

- Salam penutup

III. Pengelolaan Kelas

- Situasi dan kondisi terkendali, anak-anak memperhatikan

penjelasan dari guru

IV. Gaya Guru Mengajar

- Gaya guru tenang, perhatian, simpatik dan kadang-kadang

berjalan untuk membantu anak yang belum mengerti

V. Metode

- Ceramah

- Tanya jawab

- Penugasan

VI. Media

Buku Pendidikan Kewarganegaraan kelas I SD, penerbit :

Depdiknas

b. Observasi Teman Mengajar

Dari hasil observasi yang praktikan lakukan terhadap teman yang

mengajar diperoleh data sebagai berikut:

Nama : Rini Setyaningsih

Hari/Tanggal : Senin, 04 Oktober 2010

Bidang studi : Matematika

Kelas/Semester : II/I

Waktu : 2 x 35 menit

Pokok bahasan : Mengenal satuan waktu jam

Sub pokokbahasan : Menyebutkan waktu dalam satuan jam

Page 12: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

42  

I. Membuka Pelajaran

Guru mengucapkan salam, kemudian menyampaikan topik

yang akan dibahas dan menyebutkan tujuan pembelajaran

baru pelajaran dimulai dengan apersepsi

II. Kegiatan Inti Pembelajaran

- Dalam proses penyampaian materi dalam hal ini guru

menerangkan materi tentang satuan waktu jam.

- Ketika guru mengajar guru lebih sering ke belakang

atau di tengah-tengah siswa sehingga siswa

memperhatikan pelajaran yang disampaikan guru.

III. Menutup Pelajaran

Dalam menutup pelajaran guru dan murid menyimpulkan

materi pelajaran

IV. Gaya Guru Mengajar

Gaya mengajar guru bervariasi, suara cukup lantang dan

sikap guru tidak kaku atau luwes

V. Kesan-kesan

- Sikap Guru

Dalam proses belajar mengajar guru aktif memberikan

motivasi atau memberi respon terhadap siswa.

- Aktivitas Kelas

Dalam pengelolaan kelas cukup baik ehingga siswa

dapat mengikuti dan menguasai materi yang telah

diberikan.

- Hubungan Guru dengan Siswa

Selama pelajaran berlangsung hubungan guru dengan

siswa cukup baik, harmonis, akrab dan menyatu

sehingga praktikan nampak seperti guru yang

sebenarnya.

- Penggunaan Bahasa

Page 13: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

43  

Dalam menyampaikan materi pelajaran guru

menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa

- Pelaksanaan Evaluasi

Dalam mengadakan evaluasi cukup lancar dan tepat

waktu. Guru banyak memberikan penguatan pada

siswa sehingga kegiatan evaluasi dapat berjalan

dengan baik dan lancar

   

Page 14: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

44  

BAB V

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Pendahuluan

1. Pengertian

Berdasarkan pasal 25 peraturan pemerintah no.28/1990. Bimbingan

merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya

menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa

depan. Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi siswa untuk

membantu siswa mengenal lingkungan sehingga dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungan sosial, budaya, ekonomi, serta alam sekitar. Sedangkan

bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan untuk

membantu siswa memikirkan dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan

ke SLTP dan kariernya di masa depan.

2. Latar Belakang

Siswa sekolah dasar pada umumnya berusia 6 sampai dangan 13

tahun dan dalam tahap perkembangannya sedang berada dalam masa

kanak-kanak. Pada masa itu, anak mulai memasuki lingkungan sekolah

dengan tiga ciri utama yang menonjol, yaitu:

a. Dorongan yang kuat untuk berhubungan dengan kelompok lain di

luar keluarga.

b. Dorongan ingin tahu yang kuat terhadap dunia luar.

c. Pertumbuhan fisik mendorong anak untuk merasa senang akan

permainan yang mengarah pada dunia pekerjaan.

Pada ketiga ciri tersebut terdapat sejumlah tugas perkembangan yang

harus dipenuhi siswa sekolah dasar mencakup aspek pribadi, sosial,

pendidikan, dan karier.

Pergaulan anak pada masa ini sudah cukup luas yaitu tidak terbatas

pada lingkungan keluarga saja, melainkan dalam lingkungan sekolah

juga.Sekolah memberi pengaruh besar bagi perkembangan diri anak.

Pengalaman-pengalaman baru di sekolah banyak mempengaruhi dan

Page 15: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

45  

membantu proses penyelesaian tugas-tugas perkembangannya.

Perkembangan tersebut meliputi pertumbuhan fisik, psikis, dan sosial.

Sehubungan dengan hal tersebutdi atas, maka perlu di berikan

layanan bimbingan khusus di sekolah dasar guna membantu siswa

memperoleh perkembangan secara optimal sesuai bakat dan

kemampuannya selama proses pendidikan di sekolah dasar sesuai dengan

tujuan yang diharapkan.

3. Tujuan Bimbingan dan Konseling.

Secara umum layanan bimbingan konseling (BK) bertujuan untuk

membantu siswa dalam memahami lingkungannya dan mampu

merencanakan masa depannya selam proses pendidikan di sekolah dasar

sehingga dapat mewujudkan dirinya sebagai pribadi yang mandiri dan

bertanggung jawab, menjadi pelajar yang kreatif, dan menjadi pekerja

yang kretif.

Secara khusus layanan bimbingan bertujuan untuk membantu siswa

agar dapat memenuhi tugas-tugas perkembangan yang meliputi aspek

sosial, pendidikan dan karier serta tujuannya.

Dalam aspek pribadi dan sosial dalam perkembangannya,layanan

bimbingan membantu siswa agar :

a. Memiliki pemahaman baru akan dirinya.

b. Mengembangkan sikap positif.

c. Membuat pilihan-pilihan kegiatan secara sehat.

d. Memiliki rasa tanggung jawab.

e. Mengembangkan ketrampilan hubungan antar pribadi.

Dalam aspek pendidikan, layanan bimbingan membantu siswa agar :

a. Merencanakan cara belajar yang benar.

b. Menetapkan tujuan dan rencana pendidikan.

c. Membantu arah pekerjaan agar mencapai prestasi belajar secara

optimal sesuai bakat dan kemampuannya.

d. Memiliki keterampilan untuk menghadapi UAS.

Page 16: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

46  

Dalam aspek perkembangan karier, layanan bimbingan membantu siswa

agar:

a. Mengenal berbagai jenis pekerjaan.

b. Merencanakan masa depan.

c. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan, dan minat dengan jenis

pekerjaan.

d. Membantu mencapai cita-cita.

4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup bimbingan di sekolah dasar adalah melayani semua

siswa, tidak hanya siswa yang bermasalah saja, dan dilakukan dalam batas

kemampuan yang dimiliki pembimbing. Ditinjau dari tujuan dan

materinya, lingkup layanan bimbingan mengutamakan pada bidang :

a. Bimbingan Sosial-Pribadi.

Bimbingan sosial pribadi dimaksudkan untuk mencapai

tujuan tugas perkembangan pribadi sosial dalam mewujudkan

pribadi yang mandiri dan tanggung jawab.

b. Bimbingan Belajar.

Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan tugas

perkembangan pendidikan dalam mewujudkan pribadi sebagai

pelajar yang kreatif.

c. Bimbingan Karier.

Bimbingan karier dimaksudkan agar siswa mengenal jenis-

jwnis pekerjaan serta memahami diri secara sederhana.

B. Identifakasi Masalah

1. Jenis-jenis Masalah

Timbulnya masalah pada diri siswa berkaitan dengan proses-

proses pemenuhan kebutuhannya dan kebutuhan seorang siswa tersebut

akan berkaitan dengan masa perkembangannya baik fisik, psikis, dan

sosial.

Page 17: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

47  

Murid-murid sekolah dasar rata-rata berusia 6-13 tahun. Pada

umumnya anak-anak akan menunjukkan perilaku sebagai perwujudan

perkembangan jiwanya, yang kreatif, berbeda antara masa sebelum dan

sesudahnya.

Sejalan dengan tingkat perkembangannya serta kebutuhannya,

maka masalah-masalah yang menonjol pada anak-anak masa sekolah dasar

adalah sebagai berikut :

a) Masalah yang berkaitan dengan masalah pendidikan atau masalah

belajar. Yang termasuk didalamnya adalah :

1) Kesulitan dalam menemukan cara-cara yang tepat sesuai

dengan bidang studinya.

2) Motivasi belajar yang rendah.

3) Sering membolos.

4) Minat belajar yang kurang, dan lain-lain.

b) Masalah yang berkaiatan dengan penyesuaian diri di sekolah,

terutama murid-murid di kelas tinggi.

c) Masalah yang berkaitan dengan kondisi psikologis, seperti :

1) Suka menyendiri.

2) Pemalu.

3) Mengalami kekecewaan.

4) Kurang kasih sayang.

5) Kurang perhatian orang tua.

6) Agresif, dan lain-lain.

d) Masalah yang beikutrkaitan dengan perbedaan yang tajam antara

nilai-nilai di rumah dengan di sekolah.

e) Masalah masalah yang berkaitan dengan hubungan sosial atau

pergaulan dengan sesama teman di sekolah maupun di lingkungan

sosial lainnya.

2. Pengelompoan Masalah

Dari jenis-jenis masalah yang ada pada diri klien, dapat di

kelompokan sebagia berkut:

Page 18: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

48  

a) Masalah yang berkitan dengan pendidikan.

b) Masalah yang berkaitan dengan kondisi psikologis.

c) Masalah yang berkaitan dengan hubungan sosial dan lingkungan.

Murid-murid SD Negeri Gumpang 01 Kartasura merupakan

komunitas anak perkotaan, sehingga masalah pergaulan dan

perkembangan anak erat hubungannya dengan masalah perkotaan (daerah

urban).

Masalah-masalah yang sering timbul akibat ketidaksesuaian

hubungan sosial pergaulan antara teman, diantaranya sebagai berrikut:

a) Tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan.

b) Mudah tersinggung.

c) Selalu bergantung pada orang lain.

d) Acuh tak acuh terhadap teman.

e) Suka bergaul dengan teman diatas/dibawah usianya.

C. Pengumpulan data

1. Jenis Data

Jenis data yang harus dikumpulkan dalam pelaksanaan layanan

bimbingan tergantung pada jenis persoalan yang dihadapi.Masalah yang

komplek dan berat memerlukan data yang lengkap dan banyak.Karena

harus mengungkap data yang lengkap tentang berbagai aspek, berbeda

dengan masalah yang ringan dan sederhana.Data yang dikumpulkan untuk

masalah yang sederhana dan ringan cukup hanya beberapa macam saja.

Namun secara keseluruhan data murid yang harus dikumpulkan dalam

rangka pelaksanaan bimbingan dapat dikelompokkan menjadi empat (4),

yaitu :

a. Data Pribadi

b. Data Keluarga

c. Data Lingkungan Sosial

d. Data Pendidikan

Page 19: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

49  

2. Sumber Data

Sumber data merupakan tempat kita memperoleh data atau informasi

secara rinci tentang diri siswa. Data dapat diperoleh dari :

a. Siswa yang bersangkutan.

b. Guru.

c. Teman siswa yang bersangkutan.

d. Hasil angket.

3. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data, dapat dilakukan dengan berbagai

macam cara/teknik, adapun teknik pengumpulan data yang praktikan

gunakan adalah sebagai berikut :

a. Wawancara langsung dengan klien.

b. Wawancara dengan teman klien.

c. Observasi.

d. Angket.

e. Analisis hasil pekerjaan siswa.

Penentuan setiap teknik yang digunakan didasarkan pada jenis data

yang akan dikumpulkan, keadaan murid, serta situasi dan kondisi yang ada

pada diri kita sebagai pembimbing.

D. Bentuk layanan

1. Bentuk – Bentuk Layanan Bimbingan Konseling

Bimbingan sebagai suatu pelayanan bimbingan bagi murid-murid di

sekolah yang berusaha agar murid-murid di sekolah berkembangsecara

optimal sesuai dengan perkembangan masing-masing.Dengan

perkembangan yang optimal diharapkan mereka menunjukan perilaku

fisik,psikis,dan sosial yang harmonis.

Pelayanan bimbingan dengan segala bentuknya sangat di perlukan.

Bentuk-bentuk pelayanan bimbingan di sekolah dasar antara lain :

Page 20: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

50  

a. Pemberian informasi.

b. Pengajaran perbaikan.

c. Program pengajaran.

d. Bimbingan khusus belajar.

2. Tahap-tahap

Layanan bimbingan merupakan teknik yang di lakukan konselor

untuk mencapai sasaran bimbingan,adapun proses bimbingan berlangsung

dalam tahap-tahap:

Menciptakan hubungan yang harmonis.

Analisis dan sintesis.

Diagnosa masalah klien.

Pragnosa.

Treatment.

Tindak lanjut.

E. Pelaksanaan Bimbingan Konseling

a. Klien 1

1. Identitas Klien 1

Kasus : Malas Belajar

Nama Lengkap : Muhammad Ridho Ramdani

Nama Panggilan: Ridho

Jenis Kelamin : Laki-laki

TTL : Kartasura, 18 November 2001

Kelas : 1

Agama : Islam

Anak ke : 2 dari 3 bersaudara

Nama Ayah : Ahmad Muchlis

Pekerjaan ayah : swasta

Nama Ibu : Inayati

Pekerjaan Ibu : swasta

Page 21: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

51  

Alamat : Jalan Ahmad Yani no. 178

2. Gambaran Masalah

Muhammad Ridho Ramdaniyang sering di panggil Ridho ini

merupakan siswa kelas 1 SD N Gumpang 01. Masalah yang di hadapi

adalah malas dan kurang motivasi belajar sehingga gaduh dan cenderung

tidak memperhatikan guru waktu menjelaskan materi pelajaran.

3. Latar Belakang dan Latar Depan Masalah.

a. Beberapa hal yang menjadi latar belakang masalah yang dialami

Muhammad ridho ramdanimenjadi malas dan kurang motivasi

belajar meliputi:

Kurang semangat dan motivasi dalam mengikuti kegiatan

belajar mengajar.

Malas dalam mengikuti kegiatan mengajar

Tempat duduk yang berada di belakang sendiri.

Teman sebangku klien

b. Latar Depan masalah

Masalah yang dihadapi Muhammad ridho ramdani yang

malas dan kurang motivasi belajar dapat menimbulkan kerugian

pada diri sendiri antara lain:

Perolehan nilai prestasi yang kurang.

Dapat membemtuk karakter yang malas.

Dapat menghambat cita-cita di masa depan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh dari:

Wawancara dengan Rhido.

Wawancara dengan teman sebangku Rhido.

Wawancara dengan guru kelas Rhido.

Angket sosiometris.

5. Usaha Pencegahan Masalah

Adapun usaha pencegahan yang dapat di lakukan adalah:

Page 22: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

52  

Menimbulkan motivasi pada anak.

Menyajikan pelajaran semenarik mungkin.

Pada saat menjelaskan materi hendaknya guru meminta untuk

memperhatikan.

Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

Memberikan pelajaran tambahan materi.

Memberikan perhatian khusus baik di sekolah maupun dirumah.

6. Usaha Pemecahan Masalah

Usaha yang biasa dilakukan untuk memecahkan masalah ini adalah:

Memotivasi siswa agar lebih bersemangat.

Memberikan perhatian khusus pada anak.

Memberi nasehat dan perhatian yang lebih.

Mengadakan bimbingan dan pengarahan pada anak

Memberi sarana dan pra sarana yang menunjang.

7. Tindak Lanjut

Untuk mengetahui perkembangan anak setelah pemberian bimbingan

dan penyuluhan, maka penulis selalu memantau kegiatan anak dalam

kegiatan belajar mengajar maupun pergaulan. Selain itu memberikan tugas

pada anak baik berupa materi maupun soal-soal latihan untuk di kerjakan

di sekolah maupun dirumah.

b. Klien II

1. Identitas Klien II

Kasus : Malas mengerjakan tugas

Nama Lengkap : Bima Priangga Dewi

Nama Panggilan: Bima

Jenis Kelamin : Laki-laki

TTL : Kartasura, 29 Mey 2002

Kelas : IV

Agama : Islam

Page 23: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

53  

Anak ke : 2 dari 2 bersaudara

Nama Ayah : Endra Sasmita

Pekerjaan ayah : swasta

Nama Ibu : Sri Suryaningsih

Pekerjaan Ibu : ibu rumah tangga

Alamat : Jahidan Rt 03/2 Ngadirejo Kartasura

2. Gambaran Masalah

Bima merupakan siswa kelas IVA SD N Gumpang 01 yang

mempunyai masalah tentang keseriusan dan konsentrasi dalam belajar.

Bima enggan mengerjakan tugas yang diberikan guru dan terkadang

menangis bila diberi teguran. Selain itu sifat Bima juga sedikit usil dan

sering ramai di kelas tetapi terkadang aktif dan berani bila ditunjuk untuk

menjawab pertanyaan dari guru.

3. Latar Belakang dan Latar Depan

a. Latar Belakang

Dengan mengumpulkan berbagai data dan keterangan tentang Bima

penyebab masalah pada klien adalah:

Memerlukan seseorang yang mendampingi pada saat

kegiatan belajar

b. Latar Depan

Apabila masalah klien ini berkelanjutan maka akan terjadi:

Prestasi belajar yang kurang baik.

Anak tidak memiliki motivasi untuk serius dan konsentrasi

dalam belajar.

Malas dan kurang displin akan menghambat kemajuan

anak.

4. Teknik Pengupulan data

Observasi tingkah laku siswa.

Wawancara dengan Bima.

Wawancara dengan guru kelas Bima.

Page 24: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

54  

Angket Sosiometris

5. Usaha Pencegahan Masalah

Adapun usaha pencegahan yang dapat di lakukan adalah:

Menyajikan suasana pelajaran yang menyenangkan.

Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

Memberikan pelajaran tambahan materi.

Memberikan perhatian khusus baik di sekolah maupun dirumah.

Menimbulkan motivasi pada anak.

6. Usaha Pemecahan Masalah

Usaha yang bias dilakukan untuk memecahkan masalah ini adalah:

Memotivasi siswa agar lebih bersemangat untuk belajar dengan di

damping orang tua ataupun keluarga yang ada di lingkungan rumah.

Guru memberikan perhatian khusus pada anak.

Memberi nasehat dan perhatian yang lebih.

Mengadakan bimbingan dan pengarahan pada anak

Teman-teman sekelas hendaknya membantu memberi dorongan

agar lebih serius dan konsentrasi pada saat belajar.

7. Tindak Lanjut

Untuk mengetahui perkembangan anak setelah pemberian bimbingan

dan penyuluhan, maka penulis selalu memantau kegiatan anak dalam

kegiatan belajar mengajar maupun pergaulan. Selain itu memberikan tugas

pada anak baik berupa materi maupun soal-soal latihan untuk di kerjakan

di skolah maupun dirumah.

F. Kesimpulan dan saran

1. Kesimpulan

Dari proses bimbingan dan penyuluhan yang telah dilaksankan, secara

keseluruhan dapat konselor simpulkan sebagai berikut:

a. Faktor utama yang menjadi penyebab utama siswa mengalami

masalah kesulitan belajar adalah sebagai berikut:

Page 25: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

55  

1) Komunikasi dengan orang tua kurang.

2) Kurang perhatian dari orang tua.

3) Perkembangan anak tidak dipantau dengan baik.

4) Kecerdasan untuk belajar rendah.

5) Motivasi untuk belajar tidak ada.

6) Dasar kemampuan secara genetikal kurang.

b. Faktor pengiring yang ikut menyebabkan timbulnya kesulitan dan

kurang sadarnya terhadap belajar dan pelajaran adalah:

1) Kondisi lingkungan kurang mendukung.

2) Kondisi psikis dan fisik klien yang kurang menguntungkan

dan kurang mendukung proses pemaksimalan kemauan,

motivasi dan kemampuan belajar.

3) Keluarga yang kurang tanggap terhadap perkembangan

psikologis dan mental sosial dari anak.

Apabila kedua faktor tersebut dapat diminimalisir, besar kemungkinan

klien akan berkembang ke arah yang lebih baik dengan derajat perubahan

sikap dan kemampuan yang spektakuler. Pemecahan masalah yang kiranya

dapat ditempuh adalah dengan dua tahap atau cara, yaitu:

1. Cara preventif (pencegahan)

Dengan memberi informasi secara terus menerus dan

berkesinambungan.Faktor penghargaan dan perhatian terhadap

emosi dan karakteristik siswa menjadi penentu utama dalam

penggunaan metode ini.

2. Cara kuratif

Penggunaan metode ini merupakan jalan terakhir jika metode

yang pertama sudah benar-benar tidak dapat ditempuh lagi.

2. Saran-Saran

Untuk membantu kelancaran klien yang mengalami kesulitan dalam

belajar, sebaiknya di lakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Page 26: Laporan BAB III Sd v (Shared)

[email protected]     Laporan PPL S‐1 PGSD FKIP UMS 2010 

56  

a. Usaha bimbingan dan penyuluhan ini sebaiknya ditindak lanjuti

dengan usaha pengarahan dan bimbingan yang lebih baik, praktis,

sistematis, dan terarah.

b. Perlunya koreasi atau keterhubungan (kelangsungan komunikasi)

yang sehat guna memantau dan megontrol perkembangan klien, serta

lebih meningkatkan kepercayaan orang tua / wali murid terhadap

pelaksanaan proses pembinaan mental dan daya pikir anak-anaknya

selaku peserta didik di SD Negeri Gumpang 1 Kartasura.