LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP) BALAI EMBRIO...

33
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP) BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG-BOGOR TAHUN 2013

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA (LAKIP) BALAI EMBRIO...

KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

(LAKIP)

BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG-BOGOR

TAHUN 2013

v

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...........................................................................................RINGKASAN EKSEKUTIF .....................................................................................DAFTAR ISI DAFTAR BAGAN ..................................................................................................DAFTAR TABEL ...................................................................................................DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................DAFTAR GRAFIK .................................................................................................. BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................................

A. Latar Belakang ....................................................................................B. Struktur Organisasi dan Tugas Fungsi ................................................C. Kondisi Balai Embrio Ternak Cipelang ................................................

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA ............................................A. Rencana Strategis Tahun 2010-2014 dan Program Kerja

Tahun 2013 ....................................................................................... 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ..................................................... 2. Kebijakan dan Program ..............................................................B. Perjanjian Kinerja ..............................................................................

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................

A. Pengukuran Kinerjan .......................................................................... B. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas kinerja .......................................

C. Akuntabilitan Keuangan .................................................................... BAB IV. PENUTUP ...............................................................................................

Halaman i ii iv v vi vii viii

1 1 2 3

5

5 5 6 8

9 9

11 24

26

v

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

DAFTAR BAGAN

BAGAN Halaman 1. Struktur Organisasi di Balai Embrio Ternak Cipelang ...................................... 2

v

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Rincian Rencana Kegiatan Balai Embrio Ternak Cipelang 2010-2014 ............. 6 2. Program Kerja Tahun 2013 ............................................................................. 7 3. Kontrak Kinerja Balai Embrio Ternak Cipelang tahun 2013 .............................. 9 4. Pengukuran Kinerja Balai Embrio Ternak Cipelang tahun 2013 ....................... 10 5. Evaluasi Capaian Kinerja terhadap Anggaran Balai Embrio

Ternak Cipelang Tahun 2013 .......................................................................... 11 6. Evaluasi Capaian Kinerja terhadap Kontrak Kinerja Balai Embrio

Ternak Cipelang Tahun 2013 .......................................................................... 11 7. Jumlah Donor di Balai Embrio Ternak Cipelang .............................................. 12 8. Jumlah Resipien/Betina Lokal/Dalam Negeri di BET Cipelang ........................ 12 9. Realisasi Kegiatan Operasional Balai Embrio Ternak Cipelang Tahun 2011 .. 12 10. Produksi Embrio di BET Cipelang Tahun 2011 dan 2012 ................................ 13 11. Target dan Pencapaian Kegiatan Produksi Embrio .......................................... 14 12. Perbandingan Rata-rata Produksi Embrio Tahun 2012 dengan Tahun 2013 .... 14 13. Potensi Produksi Embrio di BET Tahun 2014 ................................................... 15 14. Rincian Stock Embrio s/d 31 Desember 2012 di BET Cipelang ....................... 16 15. Ketersediaan Bibit ternak di BET Cipelang ...................................................... 16 16. Hasil Kegiatan Distribusi ................................................................................. 17 17. Hasil Seleksi Resipien ..................................................................................... 18 18. Hasil Kegiatan TE .......................................................................................... 18 19. Daftar Daerah Yang melakukan Aplikasi TE tahun 2011 ................................. 19 20. Rekapitulasi Jumlah Ternak Bibit ..................................................................... 20 21. Capaian Kegiatan Pengembangan Pakan di Balai Embrio Ternak Cipelang..... 21 22. Kegiatan Pengembangan dan Pemantapan HPT Tahun 2013 ......................... 21 23. Hasil Sinkronisasi Birahi Tahun 2013 ............................................................... 23 24. Realisasi Penerimaan PNBP 2012-2013 ......................................................... 25 25. Realisasi Anggaran DIPA s/d Desember 2013 ................................................ 25

v

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1. Daftar Pegawai BET Cipelang Tahun 2013 ...................................................... . 27 2. Realisasi Anggaran Tahun 2013 ....................................................................... . 36 3. Laporan Sistem Akuntabilitas Instansi ............................................................. . 51

v

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

DAFTAR GRAFIK

GRAFIK Halaman 1. Ketersediaan Donor dan Resipien di BET Cipelang tahun 1994-2013 ............... 17

1

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor merupakan institusi unit pelaksana teknis

dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang sejak tahun 1994

ditugaskan untuk melakukan produksi, pengembangan dan distribusi embrio ternak

untuk pengembangan peternakan di Indonesia. Sejak tahun 1994 sampai saat ini telah

dilakukan kegiatan produksi embrio sampai kepada aplikasi teknologi transfer embrio

pada sapi perah dan sapi potong di lapangan.

Aplikasi transfer embrio yang dilakukan pada sapi perah lebih mengarah kepada

penyediaan bibit sapi yang berkualitas, sesuai sumber daya lokal yang tersedia di

masyarakat. Kebijakan penerapan transfer embrio merupakan suatu terobosan dalam

pembangunan peternakan yang perlu dilanjutkan, dimana dukungan perkembangan

dalam ilmu pengetahuan reproduksi dan rekayasa genetik telah mengalami

perkembangan cukup pesat. Aplikasi teknologi reproduksi transfer embrio dilakukan

melalui jaringan kerja rekayasa proses dan rekayasa genetik, pola pelayanan aplikasi

teknologi reproduksi transfer embrio, dan sistem kerja aplikasi transfer embrio, baik

untuk pembentukan bibit dasar maupun breeding stock serta bakalan produksi sampai

saat ini penjabaran operasionalisasi perlu disempurnakan dalam bentuk peningkatan

kualitas genetik ternak yang lebih terarah.

Tuntutan untuk dapat memenuhi ketersediaan pejantan dan donor sebagai bibit

dasar dalam negeri sangat tinggi. Sampai saat ini terdapat 2 BIB Nasional dan 16 BIB

Daerah yang memerlukan total replacement pejantan bangsa murni sebanyak 86-108

ekor per tahun dalam rangka swasembada bull 2013. Permintaan penyediaan sapi

unggul yang semakin meningkat merupakan prospek bagi BET Cipelang agar selalu

meningkatkan produksi embrio untuk penyediaan bibit-bibit sapi unggul baik jantan

maupun betina melalui aplikasi teknologi TE.

2

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

B. STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS FUNGSI

Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor merupakan salah satu Unit Pelaksana

Teknis yang berada dibawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan,

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Berdiri sejak tahun 1994, berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 464/Kpts/OT.210/6/1994 tanggal 9 Juni

1994 yang disempurnakan dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor

: 286/Kpts/OT.210/4/2002 tanggal 16 April 2002, tentang Organisasi dan Tata Kerja

Balai Embrio Ternak Cipelang, kemudian disempurnakan kembali dengan Peraturan

Menteri Pertanian Nomor : 57/Permentan/OT.140/5/2013 tanggal 24 Mei 2013, tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Embrio Ternak Cipelang, adalah sebagai berikut :

a. Kepala Balai

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

c. Kepala Seksi Pelayanan Teknik Pemeliharaan Ternak

d. Kepala Seksi Pelayanan Teknik Produksi dan Aplikasi

e. Kepala Seksi Informasi dan Penyebaran Hasil

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Bagan 1. Struktur Organisasi Balai Embrio Ternak Cipelang – Bogor

KEPALA BALAI

SEKSI PELAYANAN TEKNIS

PEMELIHARAAN TERNAK

SEKSI INFORMASI DAN

PENYEBARAN HASIL

SUB BAGIAN

TATA USAHA

KELOMPOK PEJABAT FUNGSIONAL

MEDIK VETERINER

PARAMEDIK VETERINER

PENGAWAS BIBIT TERNAK

SEKSI PELAYANAN TEKNIS

PRODUKSI DAN APLIKASI

3

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

Balai Embrio Ternak Cipelang mempunyai tugas pokok melaksanakan produksi,

pengembangan dan distribusi embrio ternak. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud di atas, Balai Embrio Ternak Cipelang menyelenggarakan fungsi :

1. Penyusunan program, rencana kerja, dan anggaran, pelaksanaan kerjasama, serta

penyiapan evaluasi dan pelaporan;

2. Pelaksanaan pemeliharaan ternak donor dan resipien;

3. Pelaksanaan penyiapan donor, super ovulasi, inseminasi buatan, panen/flushing

dan Seleksi/rangking embrio;

4. Pelaksanaan pemeliharaan embrio;

5. Pelaksanaan penyiapan ternak resipien dan transfer embrio;

6. Pemantauan dan evaluasi hasil embrio;

7. Pelaksanaan registrasi bibit hasil transfer embrio;

8. Pemantauan dan evaluasi hasil embrio;

9. Pelaksanaan registrasi bibit hasil transfer embrio;

10. Pemeliharaan, pemeriksaan kesehatan hewan, dan pelaksanaan diagnosa penyakit

hewan;

11. Penyediaan pakan ternak dan pengelolaan hijauan pakan ternak;

12. Pemberian pelayanan pengujian mutu embrio;

13. Pemberian bimbingan teknis pemeliharaan ternak donor, ternak resipien, bibit

ternak, produksi dan transfer embrio;

14. Pemberian pelayanan teknis pemeliharaan ternak donor, ternak resipien, bibit

ternak, dan kesehatan hewan;

15. Pemberian pelayanan teknis produksi dan aplikasi transfer embrio;

16. Pemberian informasi, dokumentasi dan penyebaran embrio, hasil transfer embrio

dan bibit ternak;

17. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

C. KONDISI BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

Balai Embrio Ternak Cipelang terletak di desa Cipelang Kecamatan Cijeruk

Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Berdasarkan iklim dan curah hujan termasuk

iklim tropis type B, berada dalam pengeruh angin musim, dimana musim penghujan

berlangsung pada bulan Oktober sampai bulan April, sedangkan musim kemarau

berlangsung pada bulan Mei sampai September. Temperatur rata-rata antara 18-22ºC.

Dan kelembaban antara 70-80%. Jenis tanah dominan Latosol dan Andosol, tekstur

tanah halus sampai sedang dengan kedalaman efektif lebih dari 9 cm.

4

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

Potensi yang dimiliki oleh Balai Embrio Ternak antara lain : donor dengan mutu

genetik unggul merupakan potensi dan aset BET Cipelang untuk produksi embrio yang

akan menghasilkan bibit unggul baik betina maupun jantan. Betina hasil TE akan

dimanfaatkan oleh BET Cipelang, UPT/D dan Village Breeding Center sebagai redonor

sedangkan pejantan hasil TE akan dijaring oleh B/BIB/D dalam rangka replacement

pejantan. Keberadaan resipien di BET Cipelang sangat diperlukan sehingga program

replacement bibit (Pejantan dan Donor) dapat berjalan secara kontinue. Sarana dan

prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan seperti kandang, rearing unit, kebun

HMT, lahan, laboratorium, klinik keswan, paddock, dll. Dalam mendukung keterbukaan

informasi BET menyediakan media informasi seperti banner, leaflet, brosur, kalender,

pesawat telepon, mesin fax dan internet mendukung BET Cipelang untuk melakukan

diseminasi informasi kepada stakeholder. Stakeholder juga dapat mengakses BET

Cipelang melalui website www.betcipelang.info.

Tersedianya Sumber Daya Manusia di Balai Embrio Ternak Cipelang dan daerah

aplikasi transfer embrio yang menguasai ilmu dibidang bioteknologi reproduksi

merupakan potensi yang sangat besar dalam mendukung pengembangan kegiatan

produksi, distribusi dan transfer embrio dengan jumlah SDM yang ada di BET Cipelang

berjumlah 101 orang terdiri dari PNS 65 orang, tenaga kontrak 36 orang.

5

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2014 DAN PROGRAM KERJA TAHUN 2013

1. Visi, Misi, Nilai-Nilai, Tujuan Dan Sasaran

a. Visi

Visi Balai Embrio Ternak adalah “Menjadi Sumber Benih dan Bibit Ternak

Unggul Nasional”

b. Misi

1. Meningkatkan populasi donor untuk optimalisasi produksi embrio.

2. Optimalisasi resipien guna meningkatkan kelahiran hasil TE untuk penyediaaan

bibit sapi unggul.

3. Meningkatkan pemanfaatan sapi lokal sebagai sumber bibit dan pelestarian

plasma nutfah.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan, penyebaran informasi, pemasaran produk,

monitoring dan evaluasi serta kerjasama dalam penyediaan bibit sapi unggul

5. Meningkatkan sumberdaya manusia yang profesional melalui pendidikan dan

pelatihan, seminar, workshop, apresiasi sesuai dengan kompetensi dan

kebutuhan pengembangan profesi.

6. Meningkatkan akuntabilitas kinerja dengan tertib administrasi, perencanaan,

keuangan, koordinasi, komunikasi dan kolaborasi.

c. Tujuan

1. Meningkatkan ketersediaan bibit ternak sapi unggul

2. Mempercepat peningkatan mutu genetik ternak sapi Indonesia

3. Adanya jaminan kualitas genetik bibit/embrio melalui import semen untuk

mencegah resiko terjadinya inbreeding.

4. Adanya jaminan kualitas bibit melalui import embrio untuk program replacement

donor maupun pejantan yang telah beradaptasi dengan lingkungan.

5. Meningkatkan jumlah resipien di BET Cipelang sehingga program replacement

bibit pejantan dan donor dapat berjalan secara kontinue.

6. Meningkatkan pemanfaatan bibit unggul hasil TE oleh B/BIB nasional maupun

daerah untuk pejantan penghasil semen

7. Meningkatkan pemanfaatan bibit unggul hasil TE betina sebagai donor pengganti

(replacement) di BET Cipelang.

6

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

8. Meningkatkan pelayanan dalam bioteknologi Transfer Embrio melalui kerjasama

antara Balai Embrio Ternak Cipelang dengan UPT/D, Dinas, LSM/Koperasi,

perusahaan swasta dan petani peternak melalui KSO/KST yang berwawasan

sistem dan usaha agribisnis

9. Meningkatkan produktivitas ternak lokal untuk produksi embrio

10. Meningkatkan kebuntingan dan kelahiran bibit ternak sapi unggul bersertifikat

melalui TE

11. Meningkatnya keterampilan dan pengetahuan petugas dan petani dalam

mengadopsi/memanfaatkan paket teknologi reproduksi (TE).

d. Sasaran Tabel 01. Rincian Rencana Kegiatan Balai Embrio Ternak Cipelang 2010-2014

No Kegiatan Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 1 Donor di BET Jumlah Donor 83 133 138 188 193 2 Semen Impor 545 600 993 1353 1400 3 Embrio Impor 50 - 75 125 125 4 Resipien di BET Jumlah resipien 49 89 335 335 335 5 Produksi embrio 400 490 580 640 700 6 TE di luar BET 150 183 580 640 700 7 Kebuntingan Di luar BET 45 54 174 192 210 Di BET 29 29 42 150 150 8 Kelahiran Total 59 66 163 342 360 9 Di luar BET Jmlh 36 43 130 153 168 10 Di BET Jmlh 23 23 33 120 120 11 Anggaran (juta rupiah) 5.933 7.264 33.113 49.791 43.706 12 Anggaran Terealisasi (juta rupiah) 9.076 7.264 10.500 18.257 36.208

2. Kebijakan Dan Program

a. Kebijakan Beberapa kebijakan Balai Embrio Ternak Cipelang untuk mencapai tujuan

dalam periode 2010 – 2014 adalah sebagai berikut :

� Penerapan ISO 9001-2008

� Kebijakan peningkatan kualitas dan kuantitas embrio

� Kebijakan peningkatan kualitas dan kuantitas bibit ternak

� Kebijakan pelayanan prima kepada masyarakat

� Kebijakan pengembangan SDM

7

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

b. Program Kerja Tahun 2013

UNIT KERJA ESELON I : DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

UNIT KERJA ESELON II : DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

SATKER/UNIT ESELON III : BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG BOGOR

Uraian Indikator Kinerja Target Uraian Indikator Kinerja Satuan Target

1 2 3 1 2 3 4 5

INPUT

Peningkatan Produksi

Embrio Ternak

Peningkatan Produksi

Embrio Ternak

640 Embrio 1. Optimalisasi sapi donor Optimalisasi Sapi Donor Sapi donor mampu

menghasilkan embrio

yang berkualitas.

ekor donor 202

2. Operasional pemeliharaan sapi donor Optimalisasi Sapi Resipien Sapi resipien siap untuk

aplikasi transfer embrio

di BET Cipelang

ekor Resipien 289

3. Pengadaan sarana dan prasarana

teknis dan administrasi.

Pengadaan sarana dan prasarana

BET Cipelang

Terlaksananya kegiatan

operasional teknis dan

administrasi.

Kegiatan 2

4. Pengadaan hormon reproduksi OUT PUT

5. Pengadaan semen dan embrio

impor

Terpenuhinya

permintaan embrio dari

stakeholder.

embrio 640

OUTCOME

Terjadinya kelahiran

anak BIbit di BET

Cipelang

Ekor pedet

Jantan dan

betina di BET

60

7. Penelitian dan pengembangan. Terbentuknya wilayah

pengembangan aplikasi TE dan

sentra-sentra penghasil bibit

ternak sapi unggul.

Terlaksananya kegiatan

distribusi embrio

embrio 480

Transfer embrio di

Lapangan/stake holder

embrio 480

Meningkatnya

pemahaman terhadap

bioteknologi reproduksi

dan ketrampilan

petugas dalam kegiatan

produksi dan aplikasi

transfer embrio.

Stake

holder/Provinsi/

Perusahaan

17

BENEFIT

Kelahiran anak Hasil TE

di lapangan/stake

holder/Tersedianya

Bibit Ternak

ekor 60

Sosialisasi Program Balai Embrio

Ternak dan Bintek Petugas Teknis

Produksi dan Aplikasi TE

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2013

SASARAN

PROGRAM

KEGIATAN

Produksi embrio dari sapi donor

produktif

6. Operasional pemeliharaan sapi

resipien

Terpenuhinya kebutuhan bibit sapi

nasional dan replacement Bull di

BIB Nasional dan daerah

8

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

B. PERJANJIAN KINERJA

9

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

BAB III.

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggung jawaban keberhasilan dan atau

kegagalan pelaksanaan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

sebagai tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya pelaksanaan kebijakan dan

program yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah, berdasarkan suatu sistem

akuntabilitas yang memadai. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) dilakukan melalui proses penyusunan rencana strategis, penyusunan

recana kinerja, pengukuran kinerja dan pengukuran pencapaian sasaran.

A. PENGUKURAN KINERJA

Perkembangan capaian kinerja merupakan wujud pertanggung jawaban

keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan sebagai tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya

pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada setiap instansi

pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Penyusunan Laporan

dilakukan melalui proses penyusunan penetapan kinerja, penyusunan recana kinerja,

pengukuran kinerja dan pengukuran pencapaian sasaran. Berikut adalah target capaian

kinerja di Balai Embrio Ternak Cipelang Tahun 2013 :

Tabel 3. Kontrak Kinerja Balai Embrio Ternak Cipelang tahun 2013

No. Uraian Indikator Target Capaian

%Total

1 Produksi Embrio 640 embrio 640 930 145,31

2 Produksi Bibit 60 ekor 60 60 100

3 Distribusi 480 embrio 480 1,109 231,04

4 Kelompok Binaan 20 kel 20 25 125

5 Kegiatan Pakan 20 ha 20 20 100

6 Anggaran 100 % 100 95,67 95,67

Target capaian akan menjadi acuan dalam pengukuran kinerja kegiatan Balai.

Pengukuran kinerja kegiatan digunakan sebagai dasar untuk mengukur capaian realisasi

kegiatan. Berikut adalah target capaian kinerja dan hasil pengukuran kinerja kegiatan di

Balai Embrio Ternak Cipelang Tahun 2013 :

10

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

Tabel 4. Pengukuran Kinerja Balai Embrio Ternak Cipelang tahun 2013

Uraian Indikator Kinerja Target Uraian Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Realisasi1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 9

INPUTPeningkatan Produksi Embrio Ternak

Peningkatan Produksi Embrio Ternak

640 Embrio 1. Optimalisasi sapi donor Optimalisasi Sapi Donor Sapi donor mampumenghasilkan embrio yangberkualitas.

ekor donor 202 202 100.00%

2. Operasional pemeliharaan sapi donor

Optimalisasi Sapi Resipien Sapi resipien siap untukaplikasi transfer embrio diBET Cipelang

ekor Resipien 289 321 111.07%

3. Pengadaan sarana dan prasarana teknis dan administrasi.

Pengadaan sarana dan prasarana BET Cipelang

Terlaksananya kegiatanoperasional teknis danadministrasi.

Kegiatan 2 2 100.00%

4. Pengadaan hormon reproduksi

OUT PUT

5. Pengadaan semen danembrio impor

Terpenuhinya permintaanembrio dari stakeholder.

embrio 640 930 145.31%

OUTCOMETerjadinya kelahiran anakBIbit di BET Cipelang

Ekor pedet Jantan dan betina di BET

60 60 100.00%

7. Penelitian dan pengembangan.

Terbentuknya wilayahpengembangan aplikasi TEdan sentra-sentra penghasilbibit ternak sapi unggul.

Terlaksananya kegiatandistribusi embrio

embrio 480 1,109 231.04%

Transfer embrio diLapangan/stake holder

embrio 480 590 122.92%

Meningkatnya pemahamanterhadap bioteknologireproduksi dan ketrampilanpetugas dalam kegiatanproduksi dan aplikasi transferembrio.

Stake holder/Provinsi/Perusahaan

17 38 223.53%

BENEFITKelahiran anak Hasil TE dilapangan/stake holder/Tersedianya BibitTernak

ekor 60 7 11.67% laporan masih berlangsung

Sosialisasi Program Balai Embrio Ternak dan Bintek Petugas Teknis Produksi dan Aplikasi TE

SASARANPROGRAM Keterangan

KEGIATAN

Produksi embrio dari sapi donor produktif

6. Operasional pemeliharaan sapi resipien

Terpenuhinya kebutuhan bibit sapi nasional dan replacement Bull di BIB Nasional dan daerah

Sesuai dengan Program Kegiatan pada Eselon I yaitu Pencapaian Swasembada

Daging Sapi/kerbau dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Aman, Sehat,Utuh

dan Halal serta Kegiatan di Eselon II untuk Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Benih dan

Bibit dengan mengoptimalkan Sumber daya Lokal ditetapkan Output Kinerja BET Cipelang

adalah Peningkatan Produksi embrio sebanyak 640 embrio dengan sasaran kinerja

terlaksananya produksi 640 embrio. Dari Target Out put 640 embrio yang ditetapkan untuk

tahun 2013 BET dapat terealisasi sebanyak 930 embrio atau 145%.

Secara Umum target dapat dicapai lebih dari 100%, adapun capaian Terhadap

outcome bervariasi, dimana target kelahiran Bibit di BET tercapai 100% atau tersedia bibit

sebanyak 60 ekor dari target 60 ekor, sedangkan Distribusi tercapai 231.04% dan Transfer

embrio 123%. Peningkatan distribusi maupun TE terjadi karena pningkatan jumlah resipien

di BET Cipelang, sehingga lebih memudahkan dalam mencari resipien yang terseleksi.

Sementara itu kelahiran anak hasil TE di lapangan masih terkendala dalam monitoring,

karena daerah tidak melaporkan anak yang lahir dari hasil TE. Benetif atau keuntungan

akan kelahiran anak hasil TE baru dapat di ukur pada tahun 2014 mengingat kegiatan TE

tahun 2013 akan menghasilkan anak pada tahun 2014.

11

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

B. EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Hasil capaian kinerja berdasarkan anggaran tahun 2013 dapat dievaluasi sebagaimana Tabel 5 berikut :

Tabel 5. Evaluasi Capaian Kinerja Terhadap Anggaran Balai Embrio Ternak

Cipelang Tahun 2013 No. Uraian % Total

1 Produksi Embrio 640 embrio 930 embrio

2 Produksi Bibit 60 ekor 60 ekor

3 Distribusi 480 embrio 1109 embrio

4 TE 480 embrio 590 embrio

8 Kelompok Binaan 20 kel 25 kel

9 Kegiatan Pakan 20 ha 20 ha

100 % 95.67 %

33,297,565,000 Rupiah 31,855,549,565 Rupiah10 Anggaran 95.67

Target Capaian

137.38

Kinerja Balai Embrio Ternak Cipelang tidak dapat dilepaskan dari Kontrak kinerja

yang telah disepakati pada tahun 2013. Berikut hasil capaian terhadap kontrak kinerja

tahun 2013 yang dapat dievaluasi sebagaimana Tabel 6:

Tabel 6. Evaluasi Capaian Kinerja Terhadap Kontrak Kinerja Balai Embrio Ternak Cipelang Tahun 2013

NO % % %Capaian Realisasi Efis

Pagu Realisasi insi Rp Rp

1 Program Utama : a Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan

Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang Ama, Sehat,Utuh dan HalalKegiatan:Peningkatan Kuantitas Dan Kualitas Benih dan Bibit Dengan Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal

Produksi Benih (Embrio) 640 embrio 930 embrio

Bibit 60 ekor 60 ekorb Peningkatan Produksi Pakan Ternak Dengan

Pendayagunaan Sumber Daya LokalLahan HPT 20 ha 20 ha 100 1,650,000,000 1,628,127,500 98.67 1.33

2 Program Tambahan:Peningkatan Produksi Ternak Dengan Pendayagunaan Sumber Daya lokalKegiatan:Sinkronisasi birahi 2500 ekor 3073 ekor 122.92 1,782,012,000 1,780,651,788 99.92 23.00

46.18

Penyerapan Anggaran

141.43 29,865,553,000 28,446,770,277 95.25

Program Indikator Kinerja

RealisasiTargetSasaran

Hasil Pengukuran kinerja kegiatan Balai Embrio Ternak tahun 2013 dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Program Utama

a. Peningkatan Bibit

1) Input

Ketersedian ternak sapi donor di Balai Embrio Ternak sebagaimana tabel 7

menunjukkan, bahwa jumlah donor awal tahun 2013 sebanyak 176 ekor. Dan

kondisi donor di tahun akhir tahun 2013 sebanyak 202 ekor. Dari target donor 202

ekor telah terealisasi 202 ekor atau tercapainya kegiatan 100% dalam

menyediakan sapi donor yang mampu menghasilkan embrio. Dari perbandingan

tahun 2010 hingga 2013 terjadi penambahan populasi Donor setiap tahunnya

(tabel 5). Penambahan donor pada tahun 2013 disebakan karena adanya

12

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

penambahan pengadaan donor lokal. Dengan penambahan tersebut diharapkan

dapat menambah produksi embrio sapi lokal yang dapat meningkatkan mutu

genetik sapi lokal. Penambahan jumlah tersebut sesuai dengan renstra BET

tahun 2010-2014 dalam rangka pemenuhan kebutuhan embrio.

Tabel 7. Jumlah Sapi Donor di Balai Embrio Ternak Cipelang

Bangsa

2010 2011 2012 2013 Donor Donor Donor Donor

Impor BET Impor BET Impor BET Impor BET FH 11 12 12 15 9 20 9 20

Simmental 18 1 37 2 35 10 35 10 Limousin 25 - 44 2 43 21 43 21

Angus 9 2 13 3 13 10 13 10 Brahman 5 - 5 1 5 1 5 1 Brangus - - 2 - 2 1 2 1 Ongole - - - - - 6 - 27 Madura - - - - - - - 5

Jumlah 68 15 113 23 107 69 107 95

83 136 176 202

Pada indikator sapi resipien di BET Cipelang yang digunakan untuk transfer

embrio pada tahun 2013 adalah sebanyak 321 ekor dapat terealisasi. Tabel 8

menyajikan jumlah resipien/betina lokal/dalam negeri di BET Cipelang

Tabel 8. Jumlah Sapi Resipien di Balai Embrio Ternak Cipelang

Bangsa Resipien/Betina lokal/Ekor

2010 2011 2012 2013 FH 24 62 309 304 SO 5 7 7 3 PO 20 19 18 13

Limousin - 1 1 1 Jumlah 49 89 335 321

Kegiatan operasional teknis dan administrasi dapat terlaksana dengan baik

pada 2 kegiatan yang ada atau terealisasi 100% dengan uraian kegiatan

sebagaimana Tabel 9 berikut :

Tabel 9. Realisasi kegiatan Operasional Balai Embrio Ternak Cipelang Tahun 2013 NO Uraian Kegiatan %

1 Optimalisasi Kelahiran Melalui Sinkronisasi Birahi 5000 dosis 5000 dosis 100

2 Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan

Pendayagunaan Sumber Daya Lokal 20 ha 20 ha 100

3 Peningkatan Produksi Embrio 3 keg 3 keg 100

4

Administrasi kegiatan ketatausahaan, sarana prasarana, 6 keg 6 keg 100

5

Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan

Perkantoran 65 orang 65 orang 100

6 Pelayanan Publik atau Birokrasi 1 keg 1 keg 100

7 Fasilitasi UPT 1 keg 1 keg 100

Target Realisasi

13

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

Produktifitas donor akan mempengaruhi hasil embrio yang diperoleh, akan

berlanjut kepada berapa jumlah embrio yang dapat didistribusikan serta di TE

sehingga terjadi kebuntingan yang akhirnya diharapkan akan lahir.

2) Output

Output Balai Embrio Ternak Cipelang adalah embrio dimana target tahun

2013 sebesar 640 dan terealisasi 930 atau mencapai 145.31%. Apabila

dibandingkan dengan produksi tahun 2012 yang mencapai 138.28% maka terjadi

kenaikan produksi sebanyak 7.3%. Berikut ini Tabel yang menunjukkan produksi

embrio per bangsa tahun 2012 dan 2013:

Tabel 10. Produksi Embrio Per Bangsa Tahun 2012 dan 2013

Target Realisasi Target Realisasi

I INSITU Perah

1. FH 60 16 54 79

Jumlah Perah 60 16 54 79

Potong

2. SIMMENTAL 150 174 186 232

3. LIMOUSIN 150 166 232 296

4. BRAHMAN 50 37 24 11

5. BRANGUS 10 1 16 6

5. ANGUS 50 95 88 121

6. PO 20 24 20 2

7.SO 10 0 20 34

Jumlah Potong 440 497 586 702

500 513 640 781

II EXSITU 1. PERAH 30 18 32 44

2. BRAHMAN 10 0 8 0

3. PO 10 0 16 6

4. BALI 10 0 16 4

5. BRANGUS 0 0 0 0

6. SIMMENTAL 10 45 32 45

7.SO 10 18 32 8

8.ACEH 0 0 0 0

9.Wagyu 0 113 24 11

80 194 160 118

580 707 800 899

III BIBIT 1.Bali CROSS 0 8 0 29

SEBAR 2. BRAHMAN CROSS 0 70 6 0

3. SIMMENTAL CROSS 0 12 0 1

4.LIMOUSIN CROSS 0 0

5.PO CROSS 0 5 0 1

0 95 6 31

580 802 806 930

JUMLAH INSITU

JUMLAH EX SITU

JUMLAH BIBIT GRADE A

JUMLAH BIBIT GRADE B

JUMLAH TOTAL EMBRIO

No Lokasi Bangsa

2013

EMBRIO BIBIT GRADE B

2012

EMBRIO BIBIT GRADE A

Pada tahun 2013 telah diproduksi embrio sebanyak 930 embrio, yang

terdiri dari 2 kegiatan produksi yaitu produksi embrio untuk memenuhi capaian

kinerja BET Cipelang sebanyak 737 embrio dan produksi embrio untuk memenuhi

kebutuhan embrio untuk kegiatan program twinning sebanyak 190 embrio. Data

selengkapnya dapat dilihat di tabel 1 dibawah ini :

14

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

Tabel 11. Target dan Pencapaian Kegiatan Produksi Embrio.

No. Uraian % Capaian Keterangan

Kegiatan Utama

1 Produksi Embrio

Produksi Embrio BET 640 embrio 737 embrio 115.2

Poduksi Embrio Twinning 190 embrio 193 embrio 101.6 Produk eksitu dan insitu

Jumlah 830 embrio 930 112

Target Indikator Capain

Berdasarkan hasil data diatas terlihat bahwa produksi embrio yang dihasilkan

melebihi dari target produksi yang ditentukan, hal ini disebabkan oleh beberapa

hal diantaranya :

a. Adanya kegiatan produksi embrio tambahan dari kegiatan program twinning

yang pelaksanaannya dibebankan ke BET Cipelang sebanyak 190 embrio.

b. Untuk kegiatan twinning pelaksaan produksinya diutamakan menggunakan

donor yang ada di luar BET Cipelang (Produksi eksitu).

c. Pada tahun 2013 tepatnya dimulai pada bulan Mei telah dilakukan uji coba

protokol baru untuk kegiatan produksi embrio dalam upaya peningkatan jumlah

embrio yang layak transfer (transferable), yang hasilnya cukup nyata

memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi embrio yang dihasilkan

per kegiatan superovulasi (tahun 2012 rata-rata produksi embrio layak transfer

grade 123 di 2.66 embrio/flushing, pada tahun 2013 bisa meningkat menjadi

4,84 embrio/flushing) data dapat dilihat pada Tabel 11. Hal ini dilakukan untuk

lebih mengefektifkan dan efisiensi di penggunaaan hormon dan semakin

terbatasnya donor yang layak produksi. Hasil dari kegiatan tersebut

memberikan peningkatan produksi embrio sebanyak 15.2% dari target yang

harus dicapai.

Tabel 12.Perbandingan Rata-rata produksi Embrio Tahun 2012 dengan Tahun 2013

avg % avg %Rata-rata Embrio - Oosit terpanen /Flushing 5.70 10.17 embrio per flushingRata-rata Embrio Grade 123 2.66 46.57% 4.84 47.63% embrio per flushingRata-rata Embrio DG 1.33 23.33% 2.22 21.85% embrio per flushingRata-Rata embrio UF 1.72 30.11% 3.10 30.52% embrio per flushing

20132012Perolehan embrio Keterangan

Target produksi embrio di tahun 2014 sebanyak 750 embrio, target tersebut

cukup realistis untuk dijadikan target produksi embrio di BET Cipelang pada tahun

2014 dengan melihat potensi produksi dari donor-donor yang dimiliki BET

Cipelang saat ini. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 13 dibawah ini, berkaitan

dengan potensi produksi embrio di BET Cipelang .

15

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

Tabel 13. Potensi Produksi Embrio di BET Cipelang Tahun 2014

Berdasarkan Tabel 13. diatas terlihat bahwa potensi untuk produksi embrio di

BET Cipelang tahun 2014 sebanyak 749 embrio. Beberapa hal yang

menyebabkan hal tersebut adalah :

a. Diperkirakan hanya 60% donor yang siap diprogram untuk kegiatan produksi

embrio tahun ini, hal ini disebabkan adanya donor yang diistirahatkan, donor

yang mengalami recovery performan tubuhnya atau kesehatan tubuhnya.

b. Setiap donor yang diproduksi rata-rata diproduksi sebanyak 3 kali/tahun

maksimal di 4 kali.

c. Perkiraan rata-rata perolehan embrio layak transfer per satu kali program

produksi (SOV) adalah 3 embrio/flushing.

d. Untuk donor lokal pada tahun 2014 belum seluruhnya siap untuk diproduksi

karena tahun 2014 donor lokal baru dibuntingkan dan beranak, baru setelah

satu kali beranak donor lokal siap untuk diproduksi, sehingga kemungkinan

donor lokal akan banyak diproduksi tahun 2015.

e. Selain hal teknis diatas, faktor non teknis di kegiatan produksi embrio sangat

memberikan pengaruh sangat besar terhadap pencapaian target yang ingin

dicapai, diantaranya 1). Tingkat respon dari hormon superovulasi untuk setiap

individu donor sangat variatif, 2). Proses perkembangan embrio tidak bisa

dikendalikan secara langsung, karena terjadi di dalam tubuh ternak sehingga

semua tergantung kondisi fisiologis ternak tersebut, 3). Performa sapi donor

sangat berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan produksi embrio.

Embrio hasil produksi akan didistribusikan sehingga dapat digunakan untuk

transfer embrio. Sampai dengan Desember 2013 jumlah stok embrio di Balai

Embrio Ternak Cipelang sebanyak 1.556 embrio terdiri dari 669 embrio insitu, 132

Produktif 60%

Produksi 3 kali/tahun

Jumlah Embrio

1 FH 8 8 16 11.85 10 29 86 2 Limousine 41 2 43 31.85 26 77 232 3 Simmental 34 2 36 26.67 22 65 194 4 Brahman 3 1 4 2.96 2 7 22 5 Angus 13 4 17 12.59 10 31 92 6 Brangus 2 0 2 1.48 1 4 11 7 Sumba

Ongole (SO) 0 4 4 2.96 2 7 22

8 Peranakan Ongole (PO) 0 25 25 18.52 10 30 90

9 Aceh 6 6 4.44 0 0 0 10 Madura 5 0 0.00 0 0 0 11 Bali 0 0 0.00 0 0 0

Jumlah 101 57 153 113 83 250 749

No Rumpun Donor Impor Donor BET Total

Jumlah Donor

% Populasi Potensi Produksi Embrio / Tahun

16

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

embrio eksitu dan 755 embrio impor. Rincian stok embrio sampai dengan 2013

dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Rincian Stock Embrio s/d 31 Desember 2013 di BET Cipelang

No. U R A I A N STOCK

GRADE A

A INSITU

1 FH 62

2 Simmental 163

4 Brahman 99

6 Angus 121

7 Limousin 212

12 PO 1

14 WAGYU 11

SUB TOTAL 669

B EX SITU

1 FH 46

2 Simmental 21

3 PO 3

5 Bali 15

6 Brangus 9

8 SO 38

SUB TOTAL 132

C IMPOR*)

1 FH impor 116

2 Simmental Impor 188

3 Brahman Impor 163

4 Angus Impor 89

5 Limousin Impor 199

SUB TOTAL 755

JUMLAH 1556

Tidak seluruh hasil produksi embrio didistribusikan karena tidak semua

lokasi mampu menyerap embrio dengan cepat mengingat seleksi untuk aplikasi

TE yang ketat, sehingga di BET akan selalu tersedia stock embrio, selain itu

stock embrio yang ada sebagian untuk digunakan di BET sendiri.

3) Outcome

1. Kelahiran bibit sapi di BET Cipelang adalah suatu keharusan sebagai bentuk

peran serta BET dalam menyediakan bibit ternak. Tahun 2013 target

penyediaan bibit oleh BET Cipelang sebanyak 60 ekor dan sampai dengan

akhir Desember 2013 tersedia 60 ekor bibit atau tercapai sampai 100%.

Tabel 15. Ketersediaan Bibit ternak (ekor) di BET Cipelang

Tersedianya Bibit pejantan di BET Cipelang akan mempermudah B/BIB/D

untuk memperoleh bibit yang berkualitas, sementara untuk bibit betina akan

No Uraian 2013 1 Jantan 37 2 Betina 23 Jumlah 60

17

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

digunakan untuk donor pengganti sebagai penghasil bibit unggul di masa yang

akan datang.

Permasalahan yang terjadi dalam aplikasi TE adalah sulitnya untuk

mendapatkan resipien yang memenuhi syarat di lapangan. Sebagai salah satu

upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, semenjak tahun 2005 BET

menambah jumlah resipien resipien , jumlah resipien yang cukup akan

mempermudah dalam pemenuhan kebutuhan bibit oleh BET Cipelang.

Grafik 1. Ketersedian Donor dan Resipien di BET Cipelang tahun 1994 s/d 2013

2. Distribusi embrio Tahun 2013 sebanyak 1.109 embrio dari target 480 embrio

atau 231,04%. Distribusi dilakukan sesuai dengan kesiapan daerah untuk

melaksanakan TE, embrio hanya diberikan pada daerah yang berkomitmen

dalam program pembibitan. Pada tahun 2013 distribusi embrio telah

melampaui target, hal ini dikarenakan penyelarasan kegiatan antara BET dan

daerah dengan kualifikasi pengetahuan persyaratan daerah penerima kini lebih

baik, rincian sebagaimana tabel 16.

Tabel 16. Hasil Kegiatan Distribusi

No Uraian 2010 2011 2012 2013 1 Target 400 367 580 480 2 Realisasi 392 361 674 1.109 % 98 98,36 116,21 231.04

Tercapainya target distribusi disebabkan karena penambahan jumlah

resipien di BET sehingga embrio dapat didistribusikan di BET sendiri.

Sementara itu untuk pendistribusian ke daerah masih sangat terbatas, hal ini

disebabkan pemilihan daerah yang lebih selektif sebagai penerima embrio dan

pelaksana TE. Program breeding yang belum jelas menjadi alasan tidak

dipenuhinya permintaan embrio dari daerah. Sebagai tindak lanjut daerah yang

18

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

belum mendapatkan distribusi embrio di berikan sosialisasi dan dibantu dalam

membentuk usaha perbibitan, pemilihan lokasi, dan populasi yang sesuai

dengan standar/prosedur TE. Hal ini dilakukan dalam bentuk kerjasama yang

intensif dengan daerah sehingga dalam pelaksanaannya akan mudah

termonitor dan terevaluasi.

3. Dalam upaya memenuhi target TE didaerah faktor utama yang menentukan

adalah ketersediaan resipien. Terbatasnya jumlah resipien menyebabkan

target seleksi terhadap calon resipien masih rendah. Tabel 17 menunjukkan

target dan realisasi seleksi resipien. Dari Tabel dapat dilihat bahwa target

seleksi resipien dan realisasi tahun 2010-2012 kurang dari 60% artinya jumlah

sapi betina yang dapat diseleksi sebagai calon resipien jumlahnya terbatas dan

dari seleksi calon resipien jumlah resipien yang layak TE semakin rendah

(Tabel 18). Untuk tahun 2013 jumlah calon resipien terseleksi meningkat

karena sebagian dari resipien tersebut ada di BET Cipelang.

Tabel 17. Hasil Seleksi Resipien No Kegiatan 2010 2011 2012 2013 1 Target seleksi 1200 549 1200 1200 2 Realisasi seleksi 704 318 512 885 % seleksi calon resipien 58 57 42,66 73.75

Target transfer embrio tahun 2013 adalah 480 embrio, realisasinya 590

embrio atau sama dengan 123 % dari target (Tabel 18). Teknologi TE tidak

jauh berbeda dengan pelaksanaan IB, akan tetapi ketepatan waktu lebih

krusial karena bila IB dalam setiap dosisnya mengandung minimal 25 juta sel

sperma sedangkan TE hanya 1 embrio saja, untuk itu ketepatan waktu dan

ketelitian sangat diperlukan. Selain ketepatan waktu dan kemampuan petugas

kondisi resipien harus benar-benar prima. Manajemen pemeliharaanpun

sangat berpengaruh terhadap ketahanan kebuntingan yang meliputi,

kebersihan, pakan dan perawatan ekstra sangat perlu dilakukan untuk

mendapatkan hasil maksimal.

Tabel 18. Hasil Kegiatan TE No Kegiatan 2010 2011 2012 2013 1 Target 400 183 580 480 2 Realisasi 176 159 439 590 % 44 86,88 75,7 123

Daerah yang mendapatkan embrio adalah daerah yang layak untuk

aplikasi transfer embrio yang antara lain yaitu daerah yang mempunyai

populasi resipien tinggi dan kondisi resipien yang baik, sehingga pelaksanaan

19

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

aplikasi TE lebih baik dilaksanakan di UPT,UPTD,VBC berpopulasi padat yang

intensif IB dan kondisi resipien yang umumnya memenuhi persyaratan teknis.

4. Terjadinya peningkatan pemahaman terhadap bioteknologi reproduksi dan

keterampilan petugas teknis produksi dan transfer embrio semakin baik dari

target 17 daerah lokasi TE terealisasi 38 daerah lokasi TE atau sebesar 100%

dari target. Rincian daerah yang kerjasama sebagaimana Tabel berikut :

Tabel 19. daftar daerah yang melakukan aplikasi TE 2013 No Lokasi No Lokasi 1 UPT Pembibitan 18 Disnak Prov. Jatim

a BET Cipelang 19 Probolinggo b BBPTU Baturraden 20 Lamongan c BPTU Sembawa 21 Jombang d BPTU P.Mangatas 22 Nganjuk e BPTU Sapi Bali 23 Tuban

2 PT. Raihan DF Kunak 24 Pasuruan 3 PT. Rumpin-Bogor 25 Blitar 4 BPPT-SP Ciamis 26 Malang 5 UPTD BPPIB-TSP Bunikasih 27 Jember 6 Depok 28 Unair Surabaya 7 Bali Farm Caringin-Bogor 29 Mojokerto 8 Palasari Bangun Karso 30 Disnak Prop. Sumbar 9 Subang 31 Disnak Prop. Sumut 10 Jonggol Bogor 32 Disnak Prop. Lampung 11 Purwakarta 33 Prop. Riau 12 Prop. Jawa Barat 34 Prop. Sulawesi Tenggara 13 Jawa Tengah 35 Prop. Gorontalo 14 Kendal 36 Disnak Prop. Gorontalo 15 Rembang 37 BBalitvet Bogor 16 Banyumas 38 Prov. Papua 17 Pati

Beberapa daerah di Indonesia yang telah menerapkan Transfer embrio

telah memperoleh manfaatnya/ hasil dari pelaksanaan TE. Daerah yang telah

melaksanakan kerjasama teknis pelayanan aktif antara lain : Jawa Barat,

Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Sumatera Barat,

Sumatera Selatan, Lampung, Kalimatan Timur, Kalimantan Barat, kalimantan

Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Riau, Papua. Selain

itu BBPTU Baturraden, BPTU Padang Mangatas, BPTU Sembawa, BPTU Sapi

Bali, BPPT-SP Ciamis, BPPT-SP Cikole, BPPT-SP Bunikasih, BIBD Banjar

Baru, UPTD Kab. Tuban, Lolit Sapo Grati, BBalitvet. Selain itu juga aktif

melayani LSM, perusahaan swasta dan Univaersitas yang concern terhadap

program TE antara lain: SMD Jabar, MAHAD Al-Zaytun, KPBS Pangalengan,

KPSBU Lembang, Kelompok Peternak Goalpara, PT. Raihan Dairy Farm

20

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

(Kunak), PT. Karya Anugrah Rumpin-Bogor, PT. Tossa Agro, KUD Pujon,

Palasari Bangun Karso, FKH IPB dan Univ. Sriwijaya.

Selain kegiatan di BPTU dan daerah, BET cipelang melaksanakan

kegiatan bimbingan teknis produksi dan aplikasi TE bagi tenaga teknis

lapangan yang dibiayai secara swadaya sehingga jumlah tenaga teknis yang

mampu melaksanakan TE dilapangan semakin meningkat. Sampai dengan

tahun 2013 telah dilatih 290 peserta dalam 14 angkatan. Untuk tahun 2013

telah dilatih 28 peserta dalam 4 angkatan.

Tenaga didaerah yang telah mengikuti bimbingan teknis akan

mempermudah BET dalam pelaksanaan kegiatan aplikasi TE, Monitoring dan

evaluasi kegiatan TE secara keseluruhan dilapangan. Hal ini juga membantu

kerjasama yang berkelanjutan.

4) Benefit Kelahiran anak hasil TE belum dapat dianalisis karena anak hasil TE tahun

2013, data kelahiran baru dapat dikumpulkan pada tahun 2014. Hasil monitoring

dan evaluasi anak hasil Te sejak tahun 1994 s/d 2013 dapat dilihat pada Tabel

berikut:

Tabel 20. Rekapitulasi Jumlah Ternak Bibit 1994 s/d 2013

No Jenis Kelamin Jumlah 1 Jantan 454 2 Betina 499 Jumlah 953

Dari 953 ekor kelahiran dan sebagian telah termanfaatkan, dimana bibit

betina di daerah digunakan sebagai bibit induk lokal dan untuk jantan digunakan

sebagai pejantan kelompok dan di produksi semennya di B/BIB/D.

Secara keseluruhan manfaat yang dirasakan adalah bahwa Hasil TE akan

memberikan keuntungan apabila dikelola dengan benar dan dengan perencanaan

yang matang. Hasil langsung pada pemilik adalah harga ternak yang cukup tinggi

dibandingkan dengan ternak hasil IB dan sangat murah jika dibandingkan dengan

ternak Import, jumlah Pejantan hasil TE yang telah dimanfaatkan sampai dengan

tahun 2013 sebanyak 196 ekor oleh B/BIB/D.

b. Peningkatan Produksi Pakan Ternak

1) Input Kegiatan peningkatan produksi pakan dengan pendayagunaan sumber daya

lokal diharapkan dapat meningkatkan produktifitas dan kemandirian Balai. Kegitan

pakan ditargetkan dapat mengelola lahan seluas 20 ha dengan dukungan penuh

21

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

dari kegiatan pengembangan pakan yang dilakukan Balai Embrio Ternak

Cipelang. Berikut adalah tabel capaian kegiatan pengembangan pakan di Balai

Embrio Ternak Cipelang

Tabel 21. Capaian Kegiatan Pengembangan Pakan di Balai Embrio Ternak Cipelang

No Program/Kegiatan

Kinerja

Satuan Target Realisasi %

1 Peningkatan Produksi Pakan Ternak dengan

Pendayagunaan Sumber Daya Lokal

Rp. 1,650,000,000 1,646,643,100 99.80%

a. Pengadaan Sarana dan Prasarana unit 2 4 200.00%

b. Penguatan Sumber Bibit/benih HPT di UPT ha 20 20 100.00%

c. Kendaraan Bermotor/Truk unit 2 2 100.00%

2) Output

Hasil kegiatan telah memperlihatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan,

dimana dari anggaran Rp. 1.650.000,00 telah terealisasi 1.646.643.100,00. Dari

anggaran tersebut telah direalisasikan pengadaan mesin pengolah pupuk, mesin

mixing pakan, mesin hammer miil, dan mesin choper. Dalam rangka

pengembangan dan pemantapan HPT telah dilaksanakan perawatan kebun HMT,

perluasan lahan kebun HMT, dan renovasi/perluasan padang pengembalaan.

Selain itu pada tahun 2013 telah terealisasi pengadaan truk pengangkut rumput

dan operasional HPT. Berikut ini adalah Tabel 22 kegiatan pengembangan dan

pemantapan HPT tahun 2013.

Tabel 22. Kegiatan Pengembangan dan Pemantapan HPT Tahun 2013

Vol Satuan Vol Satuan

1 Pengadaan Sarana dan Prasarana 2 Unit 4 Unit

SARANA PENGEMBANGAN DAN PEMANTAPAN HPT

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

- Pengadaan Mesin pengolah pupuk 1 UNIT 1 UNIT

- Pengadaan Mesin Mixing Pakan 1 UNIT 1 UNIT

- Pengadaan Mesin Hammer Mill 1 UNIT

- Pengadaan Mesin Chopper 1 UNIT

2 Penguatan Sumber Bibit/Benih Hijauan Pakan Ternak di UPT 20 Ha 20 Ha

PENGEMBANGAN DAN PEMANTAPAN HPT 20 ha

- Perawatan Kebun HMT 20 HA 20 Ha

- Perluasan lahan HPT 10 HA 10 Ha

- Renovasi Lahan HMT 20 HA 20 Ha

- Perluasan Lahan Kebun HMT 5 HA 5 Ha

- Renovasi/perluasan Padang Penggembalaan 1 KEG 1 KEG

3 Kendaraan Bermotor 2 Unit 2 Unit

Belanja Modal Peralatan dan Mesin

- Pengadaan Kendaraan Truk Pengangkut Rumput 2 UNIT 2 UNIT

Realisasi

Peningkatan Produksi Pakan Ternak Dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal

NoKegiatan

Target

2) Outcome

Dukungan sarana dan prasarana pengembangan dan penguatan HPT

telah dilaksanakan produksi HPT sebanyak 3.317.485 kg dan produksi silase

sebanyak 34.605 kg. Sejak bulan Juli tahun 2013 Balai embrio ternak telah

memanfaatkan pengadaan mesin forage mixing pakan untuk memenuhi

22

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

kebutuhan konsentrat. Hingga bulan Desember 2013 telah diproduksi sebanyak

338.550 kg konsentrat.

3) Benefit

Pemenuhan konsentrat dan HPT sesuai fisiologis ternak membuat kondisi

ternak yang optimal baik secara produksi maupun reproduksi. Pembinaan dan

kemitraan antara Balai Embrio Ternak Cipelang dengan masyarakat yaitu

kelompok Tugu Jaya, BSS, maupun perorangan meningkatkan pengetahuan

mereka mengenai HPT, dan nilai tambah dari menanam HPT.

2. Program Tambahan

Optimalisasi Kelahiran Melalui Sinkronisasi Birahi

a. Input

Kegiatan sinkronisasi berahi dilaksanakan di 6 (enam) Provinsi antara lain Jawa

Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Lampung dan Kalimantan Barat dengan

target sebanyak 2500 ekor (5000 dosis) dengan menggunakan metode doublé

dosis.

Berdasarkan data tabel 23, kegiatan sinkronisasi sudah dilaksanakan di 7(tujuh)

Provinsi dengan hasil sebagai berikut :

1. Jumlah sapi produktif yang diseleksi adalah sebanyak 4553 ekor, seleksi sapi

betina terbanyak dilakukan di wilayah Prov. Riau sebanyak 1044 ekor (22.93%),

Prov. Jawa Barat 965 ekor (21.19%), Prov. Jawa Timur 866 ekor (19.02%), Prov.

Lampung yaitu sebanyak 696 ekor (15.28%), Prov. Jawa Tengah 622 ekor

(13.66%), Prov. Kalimantan Barat sebanyak 345 ekor (7.57%) dan Provinsi

Banten sebanyak 17 ekor (0.37%).

2. Jumlah sapi yang bunting adalah sebanyak 879 ekor (19.31%) dari total sapi yang

diseleksi. Jumlah sapi bunting terbanyak terdapat di Prov. Riau yaitu sebanyak

464 ekor (44.44%). Hal ini dikarenakan telah dilaksanakan sinkronisasi berahi

pada pertengahan tahun 2012.

3. Sapi yang mengalami gangguan reproduksi adalah sebanyak 57 ekor (1.25%)

dari total sapi yang diseleksi.

4. Sapi dara, post partus, BCS kurang, masa folikuler dan sudah di IB oleh dinas

terkait termasuk ke dalam lain-lain sebanyak 544 ekor (11.95%) dari total sapi

yang diseleksi.

5. Jumlah hormon yang dipakai sudah mencapai 5000 dosis. Pelaksanaan

sinkronisasi berahi di beberapa daerah menggunakan single dosis. Hormon yang

digunakan pada kegiatan sinkronisasi berahi ini adalah Lutalyse dan

Capriglandin.

23

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

6. Jumlah sapi yang disinkron adalah sebanyak 3073 ekor atau sudah mencapai

122.92% dari target 2500 ekor atau 67.49% dari total sapi yang diseleksi.

Tabel 23. Hasil Sinkronisasi Berahi tahun 2013 Error! Not a valid link.

b. Output

Berdasarkan target yang ditetapkan pada 2.500 ekor sapi, Balai Embrio Ternak

telah melaksanakan sinkronisasi terhadap 3073 ekor atau mencapai 122.92%

sebagaimana dalam Tabel 23.

c. Outcome

Berdasarkan data pada Tabel 23 outcome yang didapatkan dari pelaksanaan

sinkronisasi di 6 (Enam) provinsi adalah sebagai berikut:

1. Jumlah sapi yang sudah di IB adalah sebanyak 2657ekor ( 86.46%) dari total

sapi yang disinkron. Berkurangnya jumlah sapi yang di IB dengan jumlah sapi

yang disinkron disebabkan karena sapi ada yang dijual dan peternak sulit

mengumpulkan sapi pada saat akan dilakukan IB.

2. Jumlah sapi yang di PKB adalah sebanyak 2474 ekor (93.11%) dari total sapi

yang di IB. Jumlah Sapi yang di IB dan di PKB tidak sama disebabkan karena di

beberapa daerah belum dilakukan PKB dan adanya sapi yang sudah disinkron

dan di IB dijual atau afkir.

3. Jumlah sapi yang bunting dari kegiatan sinkron sebanyak 1135 ekor (45.88%)

dari total sapi yang di PKB. Kegiatan PKB masih dilaksanakan di beberapa

daerah hingga minggu ke dua (2) bulan September 2013.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Aspek keuangan sebagai salah satu sumber dana bagi terselenggaranya

pembangunan di bidang peternakan di BET Cipelang dituangkan dalam DIPA Balai Embrio

Ternak Cipelang tahun anggaran 2013. DIPA tahun anggaran 2013 ditetapkan

berdasarkan surat pengesahan DIPA Kementerian Pertanian masing-masing dengan

nomor : 018.06.2.238996/2013 tanggal 5 Desember 2012 dengan nilai nominal pagu awal

Rp.36.208.863.000,-. Dalam tahun anggaran 2013 dilakukan lima kali revisi yaitu revisi

pertama pada tanggal 19 Maret 2013 (revisi otomatis), revisi kedua pada tanggal 12 Juni

2013 (penghematan anggaran), revisi ketiga adalah revisi akun perjalanan pada tanggal 19

Juli 2013, revisi keempat pada tanggal 26 September 2013 (pengurangan pagu DIPA dari

Rp.36.208.863.000,- menjadi Rp.33.297.565.000,-.), dan revisi kelima pada tanggal 18

Oktober 2013.

24

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

Penyusunan DIPA tahun anggaran 2013 berpedoman pada Peraturan Direktorat

Jenderal Perbendaharaan nomor:PER-66/PB/2005 tentang mekanisme Pelaksanaan

Pembayaran atas beban APBN, sehingga DIPA Tahun Anggaran 2013 telah mengarah

pada pola penyusunan anggaran berbasis kinerja. Dengan demikian upaya penilaian

keberhasilan atau capaian kinerja BET Cipelang telah berdasarkan tolak ukur Renstra.

Pemahaman inilah yang terus diterapkan dalam setiap pengalokasian dana tahun-tahun

berikutnya.

Pertanggungjawaban aspek keuangan BET Cipelang berdasarkan DIPA perubahan

tahun anggaran 2013 secara garis besar adalah sebagai berikut :

Dari Tabel 24 penerimaan tahun 2013 telah melebihi target sebesar 151,2%, dan jika

dibandingkan dengan penerimaan tahun 2012 terjadi peningkatan baik pada penerimaan

fungsional maupun penerimaan umum.

25

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

a. Penerimaan

Tabel 24. Realisasi Penerimaan PNBP Tahun 2012 dan 2013

b. Belanja

Realisasi belanja/ penggunaan anggaran tahun 2013 seperti pada Tabel berikut:

Tabel 25. Realisasi Anggaran DIPA s/d bulan Desember 2013

Kode

Kegiatan

Sinkronisasi Birahi

1 1782.053 Optimalisasi Kelahiran Melalui Sinkronisasi Birahi 1,782,012,000 1,780,651,788 99.92

Peningkatan Produksi Pakan Ternak

2 1783.035 Pengadaan Sarana dan Prasarana 315,000,000 315,000,000 100.00

3 1783.049 Penguatan Sumber Bibit/Benih Hijauan Pakan Ternak di UPT 838,990,000 838,867,500 99.99

4 1783.995 Kendaraan Bermotor 496,010,000 492,775,600 99.35

Peningkatan Bibit

5 1785.020 Peningkatan Penerapan Teknologi Perbibitan 42,000,000 40,597,138 96.66

6 1785.030 Peningkatan Embrio Transfer 6,052,156,000 5,983,136,250 98.86

7 1785.032 Penambahan Indukan Sapi 7,280,637,000 7,000,882,530 96.16

8 1785.037 Administrasi Kegiatan dan Ketata Usahaan 773,776,000 717,656,816 92.75

9 1785.038 Fasilitasi PNBP 149,350,000 149,025,000 99.78

10 1785.039 Pengadaan Sarana dan Prasarana 1,552,000,000 1,548,874,000 99.80

11 1785.051 Peningkatan SDM Perbibitan 60,000,000 59,995,000 99.99

12 1785.994 Layanan Perkantoran 5,755,076,000 5,296,490,357 92.03

13 1785.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 90,500,000 90,450,000 99.94

14 1785.997 Paralatan dan Fasilitas Perkantoran 576,000,000 576,000,000 100.00

15 1785.998 Gedung/Bangunan 7,534,058,000 6,965,147,586 92.45

33,297,565,000 31,855,549,565 95.67 JUMLAH

No. Nama Keluaran TARGET REALISASI %

Secara keseluruhan dana DIPA 2013 terserap sebesar Rp 31.855.549.565,00

atau 95,67%. tidak terserapnya dana sebesar Rp. 1.442.015.435 ,00 disebabkan beberapa

kegiatan pengadaan yang tidak bisa dibayarkan sampai dengan 100% dikarenakan cacat

mutu atau tidak sesuai standar yang dikehendaki, dan sisa realisasi belanja gaji, belanja

langganan listrik dan telepon dan sisa lelang.

26

LAKIP BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2013

BAB IV

PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Balai Embrio Ternak Tahun 2013

disusun secara objektif mencerminkan kinerja Balai Embro Ternak Cipelang sebagai

perwujudan dari komitmen seluruh jajaran pegawai dalam upaya melaksanakan administrasi

kepemerintahan yang baik (good govermence), dengan menyajikan informasi tingkat

keberhasilan maupun kekurangberhasilan dalam pencapaian program/kegiatan strategis

utama yang telah ditetapkan dalam Renstra maupun Rencana Kinerja Tahunan. Indikator-

indikator keberhasilan telah dirumuskan dan dikuantitatifkan agar pengukuran kinerja dapat

dilakukan secara objektif dan optimal.

Lakip diharapkan dapat menjadi umpan balik yang berguna untuk pengembangan

sistem akuntabilitas kinerja dan peningkatan kinerja Balai serta dapat memenuhi kewajiban

untuk mempertanggung jawabkan Penetapan Kinerja yang diberikan instansi atasannya

dalam menyelenggarakan produksi, pengembangan dan distribusi embrio ternak. Hasil

Kegiatan Tahun 2013 di Balai Embrio Ternak Cipelang adalah terlampauinya produksi

embrio sebanyak 930 embrio dari target 640 embrio atau 145,31%, Kelompok Binaan 25

kelompok dari target 20 kelompok (125%) kegiatan Pakan HPT terealisasi 20 ha dari target

20 ha (100%) dengan serapan anggaran Rp.31,855,549,565,- dari Pagu yang diberikan

sebesar Rp.33,297,565,000,- atau 95,67%. Berdasarkan kondisi tersebut kinerja Balai

Embrio Ternak tahun 2013 terlihat dari target yang ditetapkan dapat dicapai rataan realisasi

terlihat rataan realisasi sebesar 132,8%, sehingga apabila dicermati BET Cipelang telah

memanfaatkan anggaran secara optimal untuk hasil yang maksimal.

Balai telah mengambil langkah-langkah antisipatif menyiasati berbagai permasalahan

dan kendala dengan mengoptimalkan kegiatan produksi embrio di daerah sesuai dengan

potensi sumber daya genetik lokal yang ada. Guna tercapainya kinerja yang lebih baik di

tahun-tahun berikutnya BET akan lebih mendorong terbentuknya sumber bibit di daerah dan

memenuhi kebutuhan bibit jantan dan betina dalam negeri sehingga dapat tercapainya

swasembada daging sapi dan kerbau tahun 2014 dan mengurangi impor bibit sapi.

Semoga Lakip tahun 2013 BET Cipelang dapat menjadi cerminan hasil kegiatan dan

menjadi acuan dalam perbaikan pelaksanakan kegiatan di tahun berikutnya.