LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...
Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP )
TAHUN 2018
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Jl. Tanjungpura Karangmalang Indramayu, Tlp./ Fax. (0234) 7121830
2019
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..... ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ................................................................ 3
C. Data Organisasi ......................................................................
D. Permasalahan SKPD ...............................................................
3
14
BAB II PERENCANAAN KINERJA ........................................................ 16
A. Gambaran Umum Rencana Strategis Tahun 2016-2021 .......... 16
A.1. Visi dan Misi Kepala Daerah serta Wakil Kepala Daerah .. 17
B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ........................ 21
B.1. Tujuan ...................................................................... 21
C. Prioritas Program SKPD .......................................................... 21
C.1. Prioritas Program Tahun 2018 ....................................... 21
C.2. Capaian Kinerja Tahun 2018........................................... 21
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA . .....................................................
A. Capaian Kinerja Organisasi ..................................................... 29
1. Membandingkan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
2018 ( Format I ) ............................................................
29
2. Membandingkan antara Realisasi Kinerja serta Capaian
Kinerja Tahun 2018 dengan Tahun 2017 dan Tahun 2016
( Format II ) ....................................................................
31
3. Membandingkan Realisasi Kinerja Sampai dengan Tahun
2018 dengan Target Jangka Menengah yang terdapat dalam
Dokumen Perencanaan Startegis Organisasi ( Format III ) ...
34
4. Analisis Penyebab Keberhasilan / Kegagalan atau
Peningkatan / Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang
telah dilakukan
35
B. Realisasi Anggaran ................................................................. 41
BAB IV PENUTUP ................................................................................... 44
A. Kesimpulan ............................................................................
B. Saran ....................................................................................
44
45
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Halaman
SKEMA PERAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN 9
SKEMA HUBUNGAN SASARAN INDUK DENGAN SASARAN UNIT 12
DAFTAR TABEL
v
Halaman
IKU DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN INDRAMAYU 13
PROGRAM KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2016 14
PERJANJIAN KINERJA DINAS PERTANIAN PETERNAKAN KABUPATEN INDRAMAYU
17
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN INDRAMAYU
22
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
29
CAPAIAN KINERJA SASARAN TAHUN 2014, TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016 33
TARGET DAN REALISASI ANGGARAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
39
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat
rakhmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu
Tahun 2018 dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan
dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu Tahun 2018 ini dibuat sebagai bahan
monitoring kinerja dan keberhasilan pencapaian sasaran program pembangunan
peternakan Kabupaten Indramayu selama Tahun Anggaran 2018 guna mencapai visi
pembangunan Kabupaten Indramayu yaitu Terwujudnya Masyarakat Indramayu yang
Religius, Maju, Mandiri dan Sejahtera serta Terciptanya Keunggulan Daerah
(Indramayu Remaja Tiga).
Selanjutnya capaian kinerja yang memenuhi sasaran maupun yang tidak
memenuhi sasaran akan dilakukan analisis lebih lanjut bagi tujuan identifikasi peluang
perbaikan kinerja yang dapat dilakukan pada tahun-tahun berikutnya. Dengan
demikian informasi kinerja yang ada sepenuhnya akan dimanfaatkan oleh kami untuk
perbaikan kinerja dalam upaya pemenuhan visi dan misi organisasi.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu tahun 2018 ini disampaikan
dengan harapan dapat menjadi bahan peningkatan kinerja pada tahun yang akan
datang.
Indramayu, Januari 2019
KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN INDRAMAYU
H. JOKO PRAMONO
Pembina Utama Muda NIP. 19610421 198903 1 007
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Maksud dan Tujuan 3
C. Data Organisasi
D. Permasalahan SKPD
3
14
BAB II PERENCANAAN KINERJA 17
A. Gambaran Umum Rencana Strategis Tahun 2016-2021 17
A.1. Visi dan Misi SKPD 18
B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 20
B.1. Tujuan 20
C. Prioritas Program SKPD 20
C.1. Prioritas Program Tahun 2018
20
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 28
A. Capaian Kinerja Organisasi 28
1. Membandingkan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
2018 ( Format I )
28
2. Membandingkan antara Realisasi Kinerja serta Capaian
Kinerja Tahun 2018 dengan Tahun 2017 dan Tahun 2016 (Format II)
30
3. Membandingkan Realisasi Kinerja Sampai dengan Tahun
2018 dengan Target Jangka Menengah yang terdapat dalam Dokumen Perencanaan Startegis Organisasi ( Format III )
33
4. Analisis Penyebab Keberhasilan / Kegagalan atau
Peningkatan / Penurunan Kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan
33
B. Realisasi Anggaran 35
BAB IV PENUTUP 40
A. Kesimpulan 40
iii
1
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun 2017 merupakan awal implementasi Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu Tahun
2016 – 2021 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu
Nomor 09 Tahun 2016 Pasal 2 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah bidang kewenangan yang ditangani adalah bidang peternakan, yang
dilaksanakan dalam kerangka mewujudkan visi Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kabupaten Indramayu 2016 – 2021 : “Terwujudnya Masyarakat
Peternak yang Sejahtera melalui pembangunan peternakan yang
berdaya saing dan berbasis sumberdaya lokal menuju ketahanan
pangan asal ternak”.
Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten
Indramayu Tahun 2016 – 2021 merupakan dokumen perencanaan strategis
untuk memberikan arah kebijakan dan strategi pembangunan sebagai tolok ukur
dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kabupaten Indramayu, dan dokumen ini berfungsi untuk menetapkan tujuan,
sasaran strategis, kebijakan prioritas bagi perumusan dan pelaksanaan program
dan kegiatan.
Untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi pengelolaan sumber daya yang berbasis kinerja, maka disusunlah Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu Tahun 2018 yang merupakan tahun ke
2 dari implementasi Renstra 2016 – 2021, sebagai bagian dari pemenuhan
kewajiban dalam perspektif transparansi dan akuntabilitas publik.
Penyusunan LAKIP Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kabupaten Indramayu Tahun 2018 ditetapkan dan mengacu pada peraturan
perundangan, sebagai berikut :
2
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi;
6. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Kinerja
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan IKU;
8. Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
5889/IX/6/Y/1999 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 5 Tahun 2006 tentang
Pedoman Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Indramayu;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 18 Tahun 2006 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Indramayu Tahun 2005 - 2025;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Indramayu
(Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Tahun 2016 Nomor 9)
3
14. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Indramayu Tahun 2016 – 2021;
15. Peraturan Bupati Indramayu Nomor 53 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu.
B. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu Tahun 2018
dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan informasi pelaksanaan program
dan kegiatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu
selama tahun 2018 yang mengacu pada Renstra Dinas Peternakan Kesehatan
Hewan Kabupaten Indramayu.
Melalui penyajian mengenai gambaran dan informasi tentang pelaksanaan
program dan kegiatan yang komprehensif, terkait pula dengan fungsi LAKIP yang
strategis bagi perkembangan kapasitas dan kapabilitas instansi, penyusunan
LAKIP ini berperan dan bertujuan sebagai media akuntabilitas instansi yang
dapat menjadi acuan baku dan analisis lanjutan yang mengarah pada sinergitas,
sinkronisasi dan integritas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten
Indramayu dalam agenda mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good
Governance).
LAKIP Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu
Tahun 2018 ini juga berorientasi untuk sarana perbaikan dan peningkatan kinerja
secara berkesinambungan disertai analisis lanjutan dengan tujuan untuk
mengidentifikasi peluang-peluang dan masukan-masukan penting guna
perbaikan kinerja pada masa berikut dalam rangka mewujudkan visi misi Renstra
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu Tahun 2018.
C. Data Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 53 Tahun 2016 (Pasal
5), susunan organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten
Indramayu sebagai berikut :
4
1. Kepala;
2. Sekretariat, membawahkan :
Sub Bagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian;
Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;
3. Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan, membawahkan :
Seksi Prasarana dan Sarana;
Seksi Pakan dan Pembiayaan;
Seksi Penyuluhan;
4. Bidang Perbibitan dan Produsi Ternak, membawahkan :
Seksi Perbibitan;
Seksi Ruminansia;
Seksi Non Ruminansia;
5. Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner , Pengolahan dan
Pemasaran, membawahkan;
Seksi Kesehatan Hewan;
Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner;
Seksi Pengolahan dan Pemasaran.
Bidang Tugas:
1. Kepala Dinas
Tugas : Memimpin, mengoordinasikan,dan mengendalikan Dinas
dalam melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Daerah di Bidang Pertanian, dengan konsentrasi Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di Bidang Pertanian, dengan konsentrasi Peternakan dan Kesehatan Hewan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang Pertanian, dengan konsentrasi Peternakan dan Kesehatan Hewan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Bidang Pertanian, dengan konsentrasi Peternakan dan Kesehatan Hewan;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas di Bidang Pertanian,
5
dengan konsentrasi Peternakan dan Kesehatan Hewan; e. Penyelenggaraan koordinasi, konsultasi, dan kerjasama di
Bidang Pertanian, dengan konsentrasi Peternakan dan Kesehatan Hewan;
f. Pelaksanaan pengelolaan UPT; g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait
dengan tugas dan fungsinya. 2. Sekretaris
Tugas : Membantu Kepala dalam memimpin, mengoordinasikan, dan mengendalikan tugas-tugas di Bidang Keuangan, Umum dan Kepegawaian, serta Perencanaan dan Evaluasi.
Fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan rencana dan program kerja, serta pengelolaan pelayanan kesekretariatan;
b. Perumusan kebijakan teknis dan pengoordinasian penyusunan rencana dan program kerja Dinas;
c. Penyusunan rencana strategis, rencana kerja, dan perjanjian kinerja Dinas;
d. Pengoordinasian penyusunan rencana anggaran Dinas; e. Penyelenggaraan dan pengelolaan tata usaha, kearsipan,
perpustakaan, kerumahtanggaan, kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan;
f. Penyelenggaraan kehumasan dan keprotokolan lingkup Dinas;
g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan;
h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi,dan pelaporan pelaksanaan tugas Dinas;
i. Penyusunan bahan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah, laporan akuntabilitas kinerja, dan laporan pertanggungjawaban Bupati;
j. Pengoordinasian penyusunan laporan keuangan Dinas; k. Pengoordinasian dan fasilitasi kegiatan Bidang; l. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala terkait
dengan tugas dan fungsinya. Sekretariat, membawahkan :
a. Sub Bagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi.
3. Sub Bagian Keuangan, Umum dan Kepegawaian
Tugas : Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan keuangan, tata usaha, kearsipan, perpustakaan, kehumasan,
6
keprotokolan, kerumah tanggaan, kepegawaian, dan perlengkapan lingkup Dinas.
Fungsi : a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja operasional pengelolaan keuangan, tata usaha, kearsipan, perpustakaan, kehumasan, keprotokolan, kerumah tanggaan, kepegawaian, dan perlengkapan lingkup Dinas;
b. Pelaksanaan penatausahaan keuangan Dinas; c. Pelaksanaan penyiapan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM) Dinas; d. Penelitian pengujian kebenaran, kelengkapan dan
keabsahan surat pertanggungjawaban (SPJ) atau tanda bukti pengeluaran uang;
e. Penyelenggaraan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan Dinas;
f. Pengelolaan tata usaha, kearsipan, perpustakaan; g. Penyelenggaraan kehumasan dan keprotokolan; h. Penyiapan bahan pembinaan dan pengelolaan administrasi
kepegawaian; i. Pengelolaan administrasi perlengkapan; j. Pengelolaan dan pengendalian administrasi perjalanan
dinas; k. Penyelenggaraan kerumah tanggaan, meliputi pelayanan
akomodasi, pemeliharaan, kebersihan, serta keamanan dan ketertiban;
l. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.
4. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Tugas : Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan
perencanaan, evaluasi dan pelaporan Dinas.
Fungsi : a. b. c. d. e. f. g.
Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja operasional pengelolaan perencanaan, evaluasi dan pelaporan Dinas; Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja Dinas; Penyiapan bahan penyusunan rencana strategis, rencana kerja, dan perjanjian kinerja Dinas; Penyiapan bahan pengoordinasian penyusunan rencana anggaran Dinas; Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data perencanaan dan program kerja Dinas; Pelaksanaan penyusunan rancangan peraturan perundang- undangan penunjang pelaksanaan tugas; Penyiapan bahan penyusunan laporan pelaksanaan pemerintahan daerah, laporan akuntabilitas kinerja, dan
7
h.
laporan pertanggungjawaban Bupati; Pelaksanaan fungsilain yang diberikan oleh Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya;
5. Kepala Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan
Tugas : Melaksanakan melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan.
Fungsi : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q.
Perumusan kebijakan teknis di Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan; Pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan; Pelaksanaan penyediaan dukungan infrastruktur Peternakan; Pelaksanaan pengembangan potensi dan pengelolaan lahan dan kawasan Peternakan; Pelaksanaan penyediaan, pengawasan, dan bimbingan penggunaan pakan ternak dan hijauan pakan ternak; Pelaksanaan pemberian bimbingan pembiayaan Peternakan; Pelaksanaan pemberian fasilitasi investasi Peternakan; Penyusunan kebijakan dan programa penyuluhan Peternakan; Pelaksanaan penyuluhan Peternakan dan pengembangan mekanisme, tata kerja, dan metode penyuluhan Peternakan. Pengumpulan, pengolahan, pengemasan dan penyebaran materi penyuluhan bagi pelaku utama dan pelaku usaha. Pengelolaan kelembagaan dan ketenagaan. Pemberian fasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan dan forum masyarakat bagi Peternak dan pelaku usaha; Peningkatan kapasitas penyuluh pegawai negeri sipil, swadaya dan swasta; Pelaksanaan pemantauan dan pengendalian di Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan; Pelaksanaan koordinasi, konsultasi, dan kerjasama di Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan; Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan; Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan, membawahkan : a. Seksi Prasarana dan Sarana; b. Seksi Pakan dan Pembiayaan;
8
c. Seksi Penyuluhan. 6. Kepala Seksi Prasarana dan Sarana
Tugas : Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Prasarana dan Sarana Peternakan.
Fungsi : a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di Bidang Prasarana dan Sarana peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Prasarana dan Sarana Peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan penyediaan dukungan infrastruktur Peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan pengembangan potensi dan pengelolaan lahan dan kawasan Peternakan; Penyiapan bahan bimbingan pengembangan dan penggunaan Sarana Prasarana Peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan pengendalian di Bidang Prasarana dan Sarana Peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi, konsultasi, dan kerjasama di Bidang Prasarana dan Sarana Peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Bidang Prasarana dan Sarana Peternakan; Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.
7. Seksi Pakan dan Pembiayaan
Tugas : Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan,
pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Pakan dan Pembiayaan Peternakan.
Fungsi : a. b. c. d. e. f.
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di Bidang Pakan dan Pembiayaan Peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Pakan dan Pembiayaan Peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan penyediaan, pengawasan, dan bimbingan penggunaan pakan ternak dan hijauan pakan ternak; Penyiapan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan pembiayaan peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan pemberian fasilitasi investasi peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan pengendalian di Bidang Pakan dan Pembiayaan Peternakan;
9
g. h. i.
Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan kerja sama di Bidang Pakan dan Pembiayaan Peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Bidang Pakan dan Pembiayaan Peternakan; Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.
8. Kepala Seksi Penyuluhan
Tugas : Melaksanakanpenyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Penyuluhan Peternakan.
Fungsi : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di Bidang Penyuluhan Peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Penyuluhan Peternakan; Penyiapan bahan penguatan, pengembangan, peningkatan kapasitas kelembagaan penyuluhan peternakan dan kelembagaan peternak; Penyiapan bahan dan fasilitasi akreditasi kelembagaan penyuluhan peternakan dan kelembagaan peternak; Penyiapan bahan penyusunan kebijakan dan pengelolaan data base ketenagaan penyuluhan peternakan; Penyiapan bahan pengembangan kompetensi kerja ketenagaan penyuluhan peternakan; Penyiapan bahan penyusunan program, materi dan metodologi penyuluhan peternakan; Penyiapan bahan informasi dan media penyuluhan peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan pengendalian di Bidang Penyuluhan Peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi, konsultasi, dan kerjasama di Bidang Penyuluhan Peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Bidang Penyuluhan Peternakan; Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.
9. Kepala Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak
Tugas : Melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak.
Fungsi : a. b.
Perumusan kebijakan teknisdi Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak; Pelaksanaan kebijakan teknisdi Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak;
10
c. d. e. f. g. h. i.
Pengelolaan sumber daya genetik hewan; Pengendalian peredaran benih/bibit ternak; Pemberian bimbingan peningkatan produksi ternak; Pelaksanaan pemantauan dan pengendalian di Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak; Pelaksanaan koordinasi, konsultasi, dan kerjasama di Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak; Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak; Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak, membawahkan : a. Seksi Perbibitan; b. Seksi Ruminansia; c. Seksi Non Ruminansia. 10. Kepala Seksi Perbibitan
Tugas : Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Perbibitan.
Fungsi : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di Bidang Perbibitan; Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Perbibitan; Penyiapan bahan penyediaan dan peredaran benih/bibit ternak; Penyiapan bahan pengendalian penyebaran benih/bibit ternak unggul; Penyiapan bahan pengawasan produksi dan mutu benih/bibit ternak; Penyiapan bahan pelaksanaan seleksi dan pengujian mutu benih/bibit ternak unggul; Penyiapan bahan pengelolaan sumber daya genetik hewan melalui jaminan kemurnian dan kelestarian; Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan pengendalian di Bidang Perbibitan; Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan kerjasama di Bidang Perbibitan; Penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Bidang Perbibitan; Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.
11
11. Kepala Seksi Ruminansia
Tugas : Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Ruminansia.
Fungsi : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di Bidang Ruminansia; Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Ruminansia; Penyiapan bahan pembinaan peningkatan produksi dan produktivitas peternakan ruminansia; Penyiapan bahan pengawasan, pelaksanaan, dan evaluasi inseminasi buatan dan pemeriksaan kebuntingan ternak ruminansia; Penyiapan bahan pemantauan distribusi bahan dan peralatan inseminasi buatan; Penyiapan bahan pemantauan lalu lintas ternak ruminansia; Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan pengendalian di Bidang Ruminansia; Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi, konsultasi, dan kerjasama di Bidang Ruminansia; Penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Bidang Ruminansia; Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.
12. Kepala Seksi Non Ruminansia
Tugas : Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Non Ruminansia.
Fungsi : a. b. c. d. e. f. g. h.
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di Bidang Non Ruminansia; Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Non Ruminansia; Penyiapan bahan pembinaan peningkatan produksi dan produktivitas peternakan non ruminansia; Penyiapan bahan pemantauan lalu lintas ternak non ruminansia; Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan pengendalian di Bidang Non Ruminansia; Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi, konsultasi, dan kerjasama di Bidang Non Ruminansia; Penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Bidang Non Ruminansia; Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.
12
13. Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran
Tugas : Melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan.
Fungsi : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n.
Perumusan kebijakan teknisdi Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; Pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; Pengendalian penyakit hewan dan penjaminan kesehatan hewan; Pengawasan obat hewan; Pengawasan pemasukan dan pengeluaran hewan, dan produk hewan; Pengelolaan pelayanan jasa laboratorium dan jasa medic veteriner; Penerapan dan pengawasan persyaratan teknis kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan; Pemberian izin/rekomendasi di Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; Pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di Bidang Peternakan; Pelaksanaan pemantauan dan pengendalian di Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; Pelaksanaan koordinasi, konsultasi, dan kerjasama di Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; Pelaksanaan evaluasi dan pelaporandi Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, serta Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala terkait dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran, membawahkan : a. Seksi Kesehatan Hewan; b. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner; c. Seksi Pengolahan dan Pemasaran. 14. Kepala Seksi Kesehatan Hewan
13
Tugas : Tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Kesehatan Hewan.
Fungsi : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n.
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di Bidang Kesehatan Hewan; Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknisdi Bidang Kesehatan Hewan; penyiapan bahan pengawasan mutu obat hewan tingkat distributor; Penyiapan bahan pengamatan, pencegahan,dan pemberantasan penyakit hewan; Penyiapan bahan penetapan persyaratan teknis kesehatan hewan dan penerbitan keterangan kesehatan hewan; Pelaksanaan fasilitasi unit pelayanan kesehatan hewan; Penyiapan bahan penanggulangan, penutupan, dan pembukaan daerah wabah penyakit hewan menular; Penyiapan bahan pengawasan peredaran dan penerapan mutu obat hewan; Penyiapan bahan penerbitan rekomendasi usaha distributor obat hewan; Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis kesehatan hewan; Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan pengendalian di Bidang Kesehatan Hewan; Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi, konsultasi, dan kerjasama di Bidang Kesehatan Hewan; Penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Bidang Kesehatan Hewan; Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.
15. Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner
Tugas : Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner.
Fungsi : a. b. c. d. e. f.
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner; Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner; Penyiapan bahan penilaian penerapan penanganan limbah, hygiene, dan sanitasi usaha produk hewan; Pelaksanaan pemberian fasilitas sertifikasi unit usaha produk hewan skala kecil; Penyiapan bahan rekomendasi teknis hasil penilaian dokumen aplikasi pengeluaran dan/atau pemasukan produk hewan; Pelaksanaan analisis resiko pengeluaran dan pemasukan
14
g. h. i. j. k. l. m.
produk hewan; Penyiapan sertifikasi veteriner pengeluaran produk hewan; Penyiapan bahan pencegahan penularan zoonosis; Penyiapan bahan bimbingan rumah potong dan pemotongan hewan qurban; Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan pengendalian di Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner; Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi, konsultasi, dan kerjasama di Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner; Penyiapan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner; Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala bidang terkait dengan tugas dan fungsinya.
16. Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran
Tugas : Tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan.
Fungsi : a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis di Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan; Penyiapan bahan bimbingan dan pengembangan unit pengolahan hasil di Bidang Peternakan; Penyiapan bahan penyusunan kebutuhan alat pengolahan hasil peternakan dan kesehatan hewan; Penyiapan bahan penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dan pemberian Surat Keterangan Kelayakan Pengolahan (SKKP/SKP) di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan; Pelaksanaan pelayanan dan pengembangan informasi pasar di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan; Pelaksanaan fasilitasi promosi produk di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan; Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis pengolahan dan pemasaran hasil di Bidang Peternakan; Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan pengendalian di Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan;
d. Permasalahan SKPD
Isu dan masalah strategis yang berkembang di bidang Peternakan
dan Kesehatan Hewan adalah sebagai berikut :
15
1. Keterbatasan sarana dan prasarana Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan;
2. Keterbatasan anggaran operasional dalam melaksanakan tugas-tugas
pelayanan;
3. Keterbatasan jumlah aparatur khusus petugas teknis peternakan
kecamatan;
4. Terbatasnya penguasaan dan penerapan teknologi dalam budidaya
peternakan di tingkat peternak;
5. Terbatasnya permodalan yang dimiliki peternak, yang ditandai
dengan skala usaha kepemilikan ternak yang kurang ekonomis;
6. Terbatasnya akses terhadap informasi harga pasar produk
peternakan oleh peternak;
7. Masih adanya pencemaran lingkungan oleh limbah yang dihasilkan
para peternak;
8. Belum memadainya informasi pemetaan potensi peternakan;
9. Belum tersedianya lahan untuk pengembangan hijauan pakan ternak
yang berkualitas;
10. Masih lemahnya kelembagaan kelompok peternak;
11. Belum terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap produk asal
ternak yang berkualitas;
12. Terbatasnya kualitas bahan pangan asal hewan, dan memenuhi
standar pangan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
13. Sulitnya mendapatkan bibit ternak yang berkualitas sebagai
pengganti bibit yang sudah tidak produktif;
14. Masih munculnya wabah penyakit menular pada ternak khususnya flu
burung (AI);
15. Masih rendahnya kualitas produk peternakan dan nilai tambah yang
diterima peternak dalam usaha peternakannya.
16
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Gambaran Umum Rencana Strategis Tahun 2016-2021
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu
mempunyai rencana strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu 5 tahun, yaitu untuk tahun 2016 – 2021 sekaligus menjadi
tahun pertama bagi pelaksanaan Indikator Kinerja Utama (IKU). Hal ini menjadi
titik tolak dari penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) secara komprehensif di lingkungan Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kabupaten Indramayu. Dalam SAKIP tersebut dibentuk sistem kerja yang
dimulai dari fase perencanaan melalui penyusunan dokumen RENSTRA yang
kemudian dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Penetapan
Kinerja (PK). Dilanjutkan dengan fase pengukuran kinerja melalui penggunaaan
instrumen IKU, Fase berikutnya yaitu pelaporan kinerja yang diwujudkan dalam
dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan fase
evaluasi dan pemanfaatan informasi kinerja sebagai materi umpan balik formulasi
kebijakan.
Penyusunan Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 mengacu dari hasil pelaksanaan dan
evaluasi Renstra 2011-2015.
Dokumen Renstra 2016-2021 berfungsi untuk menuntun segenap
penyelenggara unit organisasi di lingkungan Dinas Pertanian dan Peternakan
dalam melaksanakan program/kegiatan pembangunan sesuai tugas dan fungsi
yang diemban, terutama memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi yang
akan dicapai dalam periode lima tahun kedepan.
Keberadaan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten
Indramayu yang merupakan bagian Integral dari Pemerintah Kabupaten
Indramayu, sepenuhnya akan mendukung pencapaian Visi dan Misi Pemerintah
17
Kabupaten Indramayu dalam menjalankan peran strategisnya sebagaimana
ilustrasi berikut ini.
Dengan dikembangkan dan diterapkannya Sistem AKIP, maka
“Akuntabilitas Kinerja” Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten
Indramayu secara keseluruhan adalah dalam upaya mencapai Visi dan Misi
bersama. Akuntabilitas Kinerja tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban
atas amanat yang diberikan oleh Stakeholders (komponen masyarakat).
Disamping itu informasi kinerja yang ada akan berguna bagi pengguna anggaran
untuk peningkatan kinerja berikutnya.
A.1 Visi dan Misi Kepala Daerah serta Wakil Kepala Daerah
a. VISI
Visi dalam RPJMD merupakan penjabaran visi Bupati/Wakil Bupati
terpilih hasil Pemilihan Kepala Daerah yang dilaksanakan secara langsung
pada tahun 2015.
Visi Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Indramayu adalah :
“Terwujudnya Masyarakat Indramayu Yang Religius, Maju, Mandiri, Sejahtera
Serta Terciptanya Keunggulan Daerah (Indramayu Remaja Tiga)”
Dengan pengertian Religius diartikan bahwa masyarakat
Indramayu diharapkan memiliki tingkat pemahaman dan pengamalan nilai-
nilai agama secara baik dan benar, sehingga dapat tercermin dalam pola
berfikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai agama yang diyakini.
DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KABUPATEN INDRAMAYU
18
Maju diartikan bahwa masyarakat Indramayu cerdas, terampil,
bergerak dinamis, kreatif, inovatif serta tangguh menghadapi tantangan.
Mandiri diartikan bahwa segala sumberdaya yang dimiliki sudah
dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat Indramayu, sehingga sesuai
dengan nafas dan tujuan hakiki penyelenggaraan otonomi.
Sejahtera diartikan bahwa masyarakat Indramayu memiliki rata-rata
tingkat pendapatan yang memadai, tingkat pendidikan yang cukup dan
derajat kesehatan yang baik, sehingga dapat hidup layak, baik secara fisik
maupun non fisik.
Keunggulan Daerah, diartikan bahwa dengan segala potensi sumber
daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh kabupaten
Indramayu, melalului 3 (tiga) pilar utama, yaitu pemerintah daerah (Local
Government Sector), sektor swasta (Privat sector) dan masyarakat
(Society) berupaya terus mendorong dan memfasilitasi masyarakatnya
dalam meningkatkan inovasi serta kreatifitasnya yang diharapkan akan
dapat menaikkan daya saing daerah dan pada gilirannya akan mampu
meningkatkan keunggulan daerah.
Pemahaman Akronim : "Indramayu Remaja Tiga", secara substantif
diartikan sebagai kepanjangan dari akronim visi yang telah diuraikan di atas,
yaitu : terwujudnya masyarakat INDRAMAYU yang REligius, maju,
MAndiri, seJAhtera serTa terclptanya keunGgulan dAerah
(INDRAMAYU REMAJA TIGA).
b. MISI
Visi tersebut akan diwujudkan melalui 7 (tujuh) misi yang terangkum
dalam SAPTA KARYA MULIH HARJA. Ketujuh misi itu adalah :
Adapun misi yang akan ditempuh untuk mencapai visi tersebut
adalah :
Misi Pertama, Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Berbasis
Ajaran Agama, Ilmu Pengetahuan,Teknologi (IPTEK) Dan Budaya Lokal.
Tujuan : Meningkatkan Mutu Sumber Daya Manusia.
19
Sasaran : Taraf pendidikan, derajat kesehatan, aksesibilitas informasi,
apresiasi budaya lokal, prestasi olahraga, intensitas
wisata/rekreasi, laju pertumbuhan penduduk serta penyandang
masalah kesejahteraan sosial.
Misi Kedua, Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat Melalui Penguatan
Lembaga Ekonomi Kerakyatan Serta Keserasian Industri Dan Pertanian
Tujuan : Meningkatkan produksi dan pendapatan masyarakat
Sasaran : Pelaku wirausaha, serapan tenaga kerja, Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), ketahanan pangan serta Neraca
Perdagangan Daerah
Misi Ketiga, Mengembangkan Infra Struktur Wilayah Dan Pengelolaan
Lingkungan Secara Selaras, Lestari Dan Optimal
Tujuan : Menyelaraskan tata ruang, keamanan dan kelestarian
lingkungan serta meningkatkan kelayakan permukiman dan
keprasaranaan.
Sasaran : Tata ruang, lingkungan hidup, bencana alam dan permukiman
dan prasarana wilayah, Meningkatkan Kualitas Hidup
Misi Keempat, Meningkatkan Peran Masyarakat Dalam Mewujudkan
Keunggulan Daerah Yang Berbasis Kearifan Lokal.
Tujuan : Meningkatkan pelayanan umum serta partisipasi aktif dan
pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan, serapan
tenaga kerja
Sasaran : Pelayanan umum prima, partisipasi aktif dan pemberdayaan
masyarakat dalam pembangunan dan inovasi manajemen
pembangunan.
Misi Kelima, Mengembangkan Reformasi Birokrasi, Dengan Mewujudkan
Pemerintahan Yang Bersih, Profesional Dan Mengayomi Rakyat.
Tujuan : Meningkatkan kualitas SDM aparatur dalam pelayanan prima
dan penerapan good governance
Sasaran : Pelayanan prima dan kepuasan masyarakat.
Misi Keenam, Menguatkan Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan
Masyarakat.
Tujuan : Mewujudkan peran pemerintah desa dalam upaya
pemberdayaan dan partisipasi aktif masyarakat desa
20
Sasaran : Ketahanan masyarakat desa.
Misi Ketujuh, Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Tujuan : Meningkatkan sumber dan nilai pendapatan asli daerah
Sasaran : Nilai Pendapatan Asli Daerah dan sumber pendapatan asli
daerah.
Dalam melaksanakan Visi, Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan masuk ke dalam Misi
Kedua, yaitu Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat Melalui Penguatan
Lembaga Ekonomi Kerakyatan Serta Keserasian Industri Dan Pertanian.
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi fungsi sesuai dengan
urusannya memperhatikan faktor-faktor yang menghambat dan faktor
pendorong yang mempengaruhi pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah terpilih antara lain :
a. Faktor-faktor penghambat :
Terbatasnya sarana dan prasarana peternakan;
Kemampuan SDM, baik kuantitas dan kualitas yang belum memadai;
Transformasi dan Aplikasi Teknologi yang masih rendah;
Terbatasnya anggaran yang tersedia dari APBD.
b. Faktor-faktor pendorong :
Adanya tupoksi dan struktur organisasi;
Komitmen pimpinan daerah untuk meningkatkan pembangunan
sektor peternakan dan kesehatan hewan yang tinggi;
Tersedianya Standar Operating Prosedure (SOP), Juklak, Juknis
untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
Kemajuan teknologi dan informasi;
Potensi pemberdayaan lahan peternakan yang masih cukup besar
untuk dapat dikembangkan;
Dukungan dana DAK, dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang
meningkat.
21
B.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
B.1.1. Tujuan
Adapun tujuan strategis Dari Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kabupaten Indramayu adalah sebagai berikut :
Tujuan Pembangunan peternakan dan kesehatan hewan
Kabupaten Indramayu adalah :
a. Meningkatkan populasi, produksi dan produktivitas ternak;
b. Meningkatkan konsumsi hasil ternak, lapangan kerja dan
pendapatan peternak;
c. Mewujudkan SDM peternak dan kelembagaan peternakan yang
mandiri;
d. Mengembangkan sistem agribisnis peternakan yang berwawasan
lingkungan;
e. Mewujudkan hewan yang sehat dan ketersediaan bahan asal
hewan yang ASUH (Aman Sehat Utuh dan Halal).
C. PRIORITAS PROGRAM SKPD
C.1 PRIORITAS PROGRAM TAHUN 2018
Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Kabupaten
Indramayu tahun 2016-2021 untuk bidang peternakan adalah untuk
peningkatan populasi ternak. Prioritas program Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu pada Tahun 2018 untuk
peningkatan populasi yaitu :
1. Program Peningkatan Populasi dan Produksi Peternakan.
C.2. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018
Berikut adalah capaian kinerja Tahun 2018 :
1. Urusan Pilihan :
NO
URUSAN WAJIB JENIS PELAYANAN INDIKATOR KINERJA NILAI ( % )
Capaian Tahun 2018
Program Peningkatan Populasi dan Produksi Peternakan
1. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak
Terlaksananya Pelayanan Kesehatan Hewan
- Terlayaninya kebutuhan kesehatan hewan sejumlah 2000 satuan ternak
100 98,70
22
2. Promosi Peternakan
Mengikuti Kontes Ternak Kabupaten,Pameran/Promosi Peternakan diluar Daerah dan Pameran Pembangunan
- Jumlah Kontes Ternak,pameran/promosi produk peternakan dan Pameran Pembangunan 1 kali
100 93,85
3. Pembibitan dan Perawatan Ternak
Ketersediaan Pakan Ternak - Terlaksananya Pengadaan Pakan Ternak sebanyak 6 Ton dan Inseminasi Buatan
100 93,89
4. Pemantauan Produk Asal Hewan (Kesmavet)
Terlaksanaya Monitoring
Pemotong Qurban dan
Pemerikaan Sampel Bahan
Asal Hewan
- Termonitoringnya Pemotongan
Hewan Qurban dan Sampel
Bahan Asal Hewan di 8
Kecamatan
100 96,75
5. Bimbingan Teknis Pengolahan Produk Bahan Asal Hewan
Tersedianya Jumlah Peserta Pelatihan
- Terlaksananya Kegiatan Pelatihan Pengolahan Bahan Asal Hewan sebanyak 20 Peserta
100 62,35
6. Survelans Penyakit Hewan
Tersedianya Data Penyakit
Hewan
Tersedianya Laporan Kejadian
Penyakit Hewan selama 12
Bulan
100 73,61
7. Operasional Kegiatan Inseminasi Buatan
Tersedianya Pengadaan
Bahan dan Alat IB
Terselenggaranya Pengadaan
Bahan/Alat IB sebanyak 4 Jenis
dan Terlayaninya Pelaksanaan
IB sebanyak 2400 IB
100 96,57
8. Pengembangan Pakan Ternak Berkualitas
Tertanaminya Rumput
Pakan Indigofera
Meningkatnya Kualitas dan
Efisiensi Pakan Ternak
Ruminansia di 3 Kecamatan
100 98,37
9. Peningkatan Kualitas Ternak dan Produksi Unggas Lokal
Tersedianya Jumlah
Peserta Bimtek/Tamu
Usaha
Terlatihnya Peternak sebanyak
100 orang dan Pengusaha
Ternak sebanyak 50 orang
100 77,36
10. Pengembangan Budidaya Unggas Lokal
Jumlah Ternak yang
dibudidayakan dan
tersedianya jumlah peserta
workshop
Terlaksananya jumlah ternak
yang dibudidayakan sebanyak 2
Jenis
100 56,92
11.
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna
Tersedianya Sarana
Budidaya Peternakan
Meningkatnya Produksi
Budidaya Peternakan
100 93,73
12.
Peningkatan Koordinasi dan Kapasitas Petugas Statistik Peternakan
Tersedianya Data Populasi
Ternak
Meningkatnya Kualitas Data
Peternakan
100 84,00
23
4.1.1. Sasaran
Terkait dengan keempat tujuan tersebut, Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu menetapkan sasaran yang
ingin dicapai dalam periode waktu 2016 – 2021, yaitu :
a) Meningkatnya populasi ternak;
b) Meningkatnya produksi hasil ternak;
c) Meningkatnya produktifitas ternak;
d) Meningkatnya ketersediaan bibit ternak yang berkualitas;
e) Meningkatnya ketersediaan pakan ternak;
f) Meningkatnya konsumsi hasil ternak;
g) Meningkatnya pendapatan peternak;
h) Meningkatnya SDM peternak dan kelembagaan peternakan
yang mandiri;
i) Meningkatnya pemanfaatan teknologi tepat guna (TTG) bidang
peternakan
j) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat
terhadap pengolahan hasil peternakan;
k) Meningkatnya promosi produk hasil peternakan;
l) Meningkatnya pengendalian penyakit pada hewan/ternak;
m) Meningkatnya pemberantasan penyakit pada hewan/ternak;
n) Meningkatnya pengawasan bahan asal hewan yang ASUH
(Aman Sehat Utuh dan Halal);
o) Meningkatnya sistem pelaporan keuangan dan kinerja
pembangunan yang berbasis informasi dan teknologi.
4.2. Strategi dan Kebijakan
4.2.1. Strategi
Strategi merupakan cara untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan. Sesuai dengan visi dan misi, tujuan dan sasaran,
maka strategi mencapai tujuan dan sasaran sebagai berikut :
24
1. Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Peternakan;
2. Pemberdayaan Masyarakat Peternak;
3. Pengoptimalan Potensi Sumberdaya Ternak;
4. Pengembangan Pemanfaatan Teknologi;
5. Pengoptimalan kinerja aparatur Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu.
4.2.2. Kebijakan
Kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan serta tindakan-
tindakan tertentu yang mengandung persepsi dan tekanan khusus
yang diperlukan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai.
Perumusan kebijakan tidak lepas dari penilaian keterkaitan
antara Visi, Misi dan isu-isu strategis yang telah ditentukan. Kebijakan
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu dalam
lima tahun ke depan diarahkan sebagai berikut :
1. Peningkatan jumlah populasi peternakan;
2. Peningkatan jumlah Produksi dan produktivitas peternakan;
3. Menurunkan Penyakit menular ternak strategis;
4. Pemanfaatan alat mesin Peternakan dan Kesehatan Hewan;
5. Pengembangan balai perbibitan ternak;
6. Pengendalian penyakit menular ternak.
1. Program
Program adalah penjabaran dari kebijakan Satuan Kerja Perangkat
Daerah dalam bentuk upaya nyata yang berisi satu atau lebih kegiatan
dengan menggunakan sumberdaya yang disiapkan untuk mencapai hasil
yang terukur sesuai dengan misi SKPD. Selanjutnya program merupakan
dukungan nyata bagi keberhasilan pelaksanaan tujuan dan sasaran serta
kebijakan dengan demikian program disusun secara nyata, sistimatis dan
25
terpadu sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
2. Kegiatan
Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh
satu atau unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran
terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan
pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumber daya
manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau
kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut
sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam
bentuk barang/jasa.
A. Program Peningkatan populasi dan produsi peternakan
1. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak
2. Promosi Peteranakan
3. Pembibitan dan Perawatan Ternak
4. Pemantauan Produk Pangan Asal Hewan ( Kesmavet )
5. Bimbingan Teknis Pengolahan Produk Bahan Asal Hewan
6. Survelans Penyakit Hewan
7. Operasional Kegiatan Inseminasi Buatan
8. Pengembangan Pakan Ternak Berkualitas
9. Peningkatan Kualitas Ternak dan Produksi Unggas Lokal
10. Pengembangan Budidaya Unggas Lokal
11. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna
12. Peningkatan Koordinasi dan Kapasitas Petugas Statistik Peternakan
26
B. Rencana Kerja OPD Tahun 2018
Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan jangka menengah
sebagaimana yang diuraikan dalam Rencana Strategis Dinas Peternakan
Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu 2016 – 2021 di susunlah Rencana
Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu yang
merupakan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan SKPD. Rencana Kerja
Tahun 2018 merupakan acuan pelaksanaan kegiatan pembangunan lingkup
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu yang berisi
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan lingkup Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu yang dibuat dalam rangka
menindaklanjuti RPJMD dan Renstra SKPD.
Berdasarkan Renja 2018 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kabupaten Indramayu telah melaksanakan 4 program dan 22 kegiatan yang
anggarannya bersumber dari APBD Kabupaten Indramayu.
Adapun Program Kerja Dinas Peternakan Kesehatan hewan Kabupaten
Indramayu seperti tertera pada tabel di bawah ini :
27
PROGRAM KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
TAHUN 2018
NO.
PROGRAM
KEGIATAN
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik
2. Penyediaan Alat Tulis Kantor, Barang Cetakan dan Penggandaan
3. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 4. Penyediaan Makanan dan Minuman 5. Rapat-rapat Koordinasi/ Konsultasi / Kunjungan
ke Dalam Daerah dan Luar Daerah
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1. Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Gedung Kantor
2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional/Mobil Jabatan
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
1. Pengumpulan Updating dan Analisis Data Informasi Program dan Kegiatan
2. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Keuangan
4. Program Peningkatan Populasi dan Produksi Ternak
1. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak
2. Promosi Peternakan 3. Pembibitan dan Perawatan Ternak 4. Pemantauan Produk Pangan Asal Hewan
( Kesmavet ) 5. Bimbingan Teknis Pengolahan Produk Bahan
Asal Hewan 6. Survelans Penyakit Hewan 7. Operasional Kegiatan Inseminasi Buatan 8. Pengembangan Pakan Ternak Berkualitas 9. Peningkatan Kualitas Ternak dan Produksi
Unggas Lokal 10.Pengembangan Budidaya Unggas Lokal 11.Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi
Peternakan Tepat Guna 12.Peningkatan Koordinasi dan kapasitas Petugas
Statistik Peternakan
28
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2018 DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN
INDRAMAYU
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
1. Meningkatnya Populasi dan Produksi Peternakan
1. Jumlah Populasi Peternakan
2. Jumlah Produksi Peternakan: - Daging - Telur
293.020 Satuan Ternak
27.141,82 ton 20.625,09 ton
No. Program Anggaran
Keterangan
1. Program Peningkatan Populasi dan Produksi Ternak
Rp. 1.832.919.000
APBD
Jumlah I Rp. 1.832.919.000
Program Pendukung :
1. Program Administrasi Perkantoran
Rp. 208.465.000
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rp. 377.616.000
3. Program Peningkatan Pengembangan sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Rp. 10.500.000
Jumlah II Rp. 596.581.000
Jumlah I dan II Rp. 2.429.500.000
29
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kabupaten
Indramayu Tahun 2018 diukur dari keberhasilan pencapaian sasaran strategis,
yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu Tahun 2016 - 2021. Mengacu pada
Renstra tersebut, kemudian difokuskan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU)
ditetapkanlah sasaran dan kebijakan strategis dari Dinas Peternakan Dan
Kesehatan Hewan.
Sesuai dengan sasaran strategis yang telah dijabarkan, dilakukan evaluasi
dan analisis untuk mengetahui capaian kinerja tiap sasaran dan kebijakan.
Dengan ini disajikan evaluasi dan analisis kinerja serta akuntabilitas keuangan.
A. Capaian Kinerja Organisasi
1. Membandingkan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2018
Sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2018 Sasaran Strategis dan Misi yang
telah ditetapkan dalam Renstra 2016-2021 Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kabupaten Indramayu terdapat 1 (satu) Sasaran starategis sebagaimana
formulir diatas dengan penjelasan sebagai berikut :
Sasaran 1 : Meningkatnya populasi dan produksi peternakan
Sasaran tersebut diukur dengan Indikator Kinerja Sasaran yaitu jumlah
populasi dan jumlah produksi peternakan yang terdiri dari daging dan telur.
Capaian terhadap indikator kinerja tersebut dapat ditunjukkan dalam tabel
berikut :
30
Format I
Capaian Kinerja Sasaran1 Tahun 2018
Kabupaten : Indramayu Nama SKPD : Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
Meningkatnya populasi dan produksi peternakan
Jumlah populasi
peternakan
ST 293.020 Satuan Ternak
339.887 115,99
Jumlah produksi peternakan
- Daging Ton 27.141,82 ton
41.792,27 153,98
- Telur Ton 20.625,09 ton
15.744,14 76,33
Rata-rata Capaian Sasaran 115,433
(1). Jumlah Populasi Peternakan
Indikator Kinerja ini menargetkan 150.628 Satuan Ternak yang terealisasi
339.887 Satuan Ternak maka nilai capaian indikator kinerjanya sebesar 115,99 %
dengan kategori baik, Indikator Kinerja ini apabila dibandingkan antara target dan
realisasi maka diperoleh realisasi lebih besar dari target yang telah ditetapkan yaitu
dengan capaian indikator kinerja sebesar 115,99%.
Pengukuran indikator kinerja tersebut dinilai dari realisasi jumlah populasi
peternakan yang dicapai tahun 2017 dibandingkan dengan target jumlah populasi
peternakan untuk tahun 2018 sehingga terealisasi 115,99%.
Atau dengan rumus : Persentase pencapaian = Realisasi x 100% Target
31
(2) Jumlah Produksi Peternakan
Indikator Kinerja ini menargetkan 27.141,82 ton ton daging yang terealisasi
41.792,27 ton daging dan untuk telur menargetkan 20.625,09 ton yang terealisasi
15.744,14 ton, maka nilai capaian indikator kinerjanya sebesar 153,98% untuk
daging dan 76,33% untuk telur.
Indikator Kinerja ini apabila dibandingkan antara target dan realisasi maka
diperoleh realisasi lebih besar dari target yang telah ditetapkan yaitu dengan rata-
rata capaian indikator kinerja sebesar 115,433%.
Pengukuran indikator kinerja tersebut dinilai dari realisasi jumlah produksi
peternakan yang dicapai tahun 2018 dibandingkan dengan target jumlah produksi
peternakan untuk tahun 2018 sehingga terealisasi 115,433%.
Atau dengan rumus : Persentase pencapaian = Realisasi x 100% Target
Indikator Kinerja pada Sasaran ini dilaksanakan melalui 1 Program dan 12
Kegiatan yaitu Program Peningkatan Populasi dan Produksi Peternakan.
2. Membandingkan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun
2018 dengan Tahun 2017 dan Tahun 2016 ( Format II )
Sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2018 Sasaran Strategis dan Misi yang telah
ditetapkan dalam Renstra 2016-2021 Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan
Kabupaten Indramayu terdapat 4 (Empat) Sasaran sebagaimana formulir diatas
dengan penjelasan sebagai berikut :
32
Format II Perbandingan Capaian Kinerja 3 (Tiga) Tahun Terakhir
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Target Realisasi Nilai Capaian Kinerja
(%)
Target Realisasi Nilai Capaian Kinerja
(%)
Target Realisasi Nilai Capaian Kinerja
(%)
Jumlah populasi peternakan
Satuan Ternak
146.241 321.491 219,8 150.628 333.772 221,59
293.020
Satuan
Ternak
339.887 115,99
Jumlah produksi
peternakan :
- Daging
- Telur
Ton
Ton
17.610,43
17.791,71
28.316,07
13.949,76
160,79
78,41
18.183,74
18.325,46
40.175,54
14.414,42
220,94
78,86
27.141,82
20.625,09
41.792,27
15.744,14
153,98
76,33
Rata-rata Capaian Sasaran 153 Rata-rata Capaian Sasaran
173,71 Rata-rata Capaian Sasaran
115,433 18.325,4
6 ton
14.414,4
2
78,86
33
( 5 ) Jumlah Populasi Peternakan
Pada Tahun 2018 Indikator Kinerja ini menargetkan 293.020 Satuan Ternak yang
terealisasi 339.887 Satuan Ternak maka nilai capaian Indikator Kinerjanya
sebesar 115,99% dengan kategori Baik.
Pada Tahun 2017 Indikator Kinerja ini menargetkan 150.628 Satuan Ternak,
terealisasi 333.772 Satuan Ternak maka nilai capaian indikator kinerja sebesar
221,59% dengan kategori Sangat Baik.
Sedangkan pada tahun 2016 Indikator Kinerja ini menargetkan 146.241 Satuan
Ternak, terealisasi 321.491 Satuan Ternak maka nilai capaian indikator kinerja
sebesar 219,8% dengan kategori Sangat Baik.
Apabila dibandingkan dengan tahun 2016 maka pada tahun 2017 ini
capaian indikator kinerjanya mengalami peningkatan yang sangat signifikan,
demikian juga dibandingkan dengan tahun 2017 maka di tahun 2018 ini capaian
indikator kinerjanya mengalami kenaikan yang sangat signifikan.
Untuk menghitung Prosentase Kenaikan populasi dengan rumus :
Realisasi tahun berkenaan – realisasi tahun sebelumnya x 100%
Realisasi tahun sebelumnya
REALISASI KINERJA TAHUN 2015
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian Kinerja
(%)
Meningkatnya populasi dan produksi peternakan
Jumlah populasi
peternakan
Satuan
Ternak
141.854 199.060 140,33
Jumlah produksi peternakan
86,61
- Daging Ton 17.097,50 16.613,92 97,17
- Telur Ton 17.273,50 13.136,90 76,05
Rata-rata Capaian Sasaran 113,47
34
Dengan melihat data pada tahun 2015 diatas, maka prosentase
kenaikan atau pertumbuhan populasi pada tahun 2016 adalah 61,5%, dengan
hasil sangat baik karena melebihi target yang diharapkan( 3%).
Prosentase kenaikan populasi pada tahun 2017 adalah sebesar 3,8%,
kemudian prosentase kenaikan populasi pada tahun 2018 adalah sebesar 18,1%,
(6) Jumlah Produksi Peternakan
Pada Tahun 2018 Indikator Kinerja ini menargetkan 27.141,82 ton
daging dan untuk telur menargetkan 20.625,09 ton dan yang terealisasi
41.792,27 ton daging dan 15.744,14 ton telur maka nilai capaian Indikator
Kinerjanya sebesar 153,98% utk daging dan 76,33 % untuk telur dan rata-rata
capaian 115,433 dengan kategori Baik.
Pada Tahun 2017 Indikator Kinerja ini menargetkan 18.183,74 ton
daging dan 18.325,46 ton telur dan yang terealisasi 40.175,54 ton daging dan
14.414,42 ton telur maka nilai capaian indikator kinerja sebesar 220,94 % untuk
daging dan 78,86% untuk telur dengan rata rata capaian 173,71 % dengan
kategori sangat Baik.
Sedangkan pada tahun 2016 Indikator Kinerja ini menargetkan 17.610,43 ton
daging dan 17.791,71 ton telur dan yg terealisasi 28.316,07 ton daging dan
13.949,76 ton telur maka nilai rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 153 %
dengan kategori sangat Baik.
Apabila dibandingkan dengan tahun 2016 maka pada tahun 2018 ini
capaian indikator kinerjanya mengalami kenaikan, demikian juga dibandingkan
dengan tahun 2017 maka di tahun 2018 ini capaian indikator kinerjanya
mengalami kenaikan jika melihat Realisasi yang ada.
Dengan melihat data pada tahun 2015 diatas, maka prosentase
kenaikan atau pertumbuhan produksi peternakan pada tahun 2016 berupa
daging sebesar 70,4%, dan produksi telur mencapai 6,18%, berarti rata-rata
pertumbuhan produksi peternakan adalah sebesar 38,29%.
35
Prosentase kenaikan produksi daging pada tahun 2017 adalah sebesar
41,88%, dan untuk telur sebesar 3,33%, rata-rata pertumbuhan produksi
peternakan adalah sebesar 22,60%.
kemudian prosentase kenaikan produksi daging pada tahun 2018
adalah sebesar 4,02%, dan untuk telur sebesar 9,22%, sehingga didapat rata-
rata pertumbuhan sebesar 6,62%.
3. Membandingkan Realisasi Kinerja Sampai dengan Tahun 2018 dengan
Target Jangka Menengah yang terdapat dalam Dokumen Perencanaan
Startegis Organisasi ( Format III )
Format III Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2018 Dengan
Target Jangka Menengah Yang Terdapat Dalam Dokumen Perencanaan Strategis Organisasi
No.
Target Jangka
Menengah (Renstra
SKPD)
Indikator Kinerja
Satuan
s/d. Tahun 2018
Target Realisasi Capaian Kinerja
(%)
1. 169.533 Jumlah populasi peternakan
ST 293.020 ST
339.887 ST
115,99
2. 96.382,03 Jumlah produksi peternakan:
Daging
Ton 62.935,99 Ton
110.283,88 Ton
175,2
3. 115.102,05 Telur Ton 56.742,26 Ton
44.108,32Ton
77,7
Jumlah Populasi Peternakan
Sampai dengan Tahun 2018 Indikator Kinerja ini menargetkan 293.020 Satuan
Ternak yang terealisasi 339.887 Satuan Ternak maka nilai capaian Indikator
Kinerjanya sebesar 115,99% dengan kategori Baik.
Apabila dibandingkan dengan target Jangka Menengah (Renstra) yaitu 169.533
Satuan Ternak, maka Sampai dengan Tahun 2018 ini capaian indikator
kinerjanya sudah melebihi target yang diharapkan, yaitu sebesar 200,5%.
(6) Jumlah Produksi Peternakan
36
Sampai dengan Tahun 2018 Indikator Kinerja ini menargetkan
62.925,99 ton daging dan untuk telur menargetkan 56.742,2 ton dan yang
terealisasi 110.283,88 ton daging dan 44.108,32 ton telur maka nilai capaian
Indikator Kinerjanya sebesar 175,2% utk daging dan 77,7% untuk telur.
Apabila dibandingkan dengan target Jangka Menengah (Renstra) yaitu 20.451,31
Ton untuk daging, maka Sampai dengan Tahun 2018 ini capaian indikator
kinerjanya sudah melebihi target yang diharapkan, yaitu sebesar 200,5%.
Untuk target produksi telur, sampai dengan tahun 2018 ini capaian
indikator 56.742,26 Ton dengan realisasi 44.108,32 Ton dengan capaian kinerja
sebesar 77,7% jika dibandingkan dengan Jangka Menengah (Renstra) yaitu
115.102,05 Ton, maka hanya mencapai 38,32%, dikarenakan populasi burung
puyuh yang terus menurun sehingga mengakibatkan produksi telur puyuh pun
menurun. Untuk produksi daging yang mengalami peningkatan Karena populasi
ayam potong yang semakin meningkat.
4. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau
Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Alternatif Solusi yang telah
dilakukan
(1) Jumlah populasi peternakan pada tahun 2018 mencapai rasio 115,99%
dimana jumlah populasi peternakan dari target kinerja sebanyak 293.020
Satuan Ternak. Indikator kinerja ini didukung oleh 12 kegiatan melalui
1(satu) Program Peningkatan Populasi dan Produksi Peternakan. Anggaran
untuk mendukung Sasaran Strategis ini sebesar Rp. 1.832.919.000,00,.
Dari pagu anggaran tersebut bersumber dari APBD Kabupaten, Adapun
kegiatan-kegiatan tersebut adalah : Pemeliharaan Kesehatan dan Penyakit
Menular Ternak, Promosi Peternakan, Pembibitan dan Perawatan Ternak,
Pemantauan Produk Pangan Asal Hewan ( Kesmavet ), Bimbingan Teknis
Pengolahan Produk Bahan Asal Hewan, Survelans Penyakit Hewan,
Operasional Kegiatan Inseminasi Buatan, Pengembangan Pakan Ternak
Berkualitas, Peningkatan Kualitas Ternak dan Produksi Unggas Lokal,
Pengembangan Budidaya Unggas Lokal, Pengadaan Sarana dan Prasarana
37
Teknologi Peternakan Tepat Guna, Peningkatan Koordinasi dan Kapasitas
Petugas Statistik Peternakan.
(2) Jumlah produksi peternakan pada tahun 2018 mencapai rasio 153,98% dan
76,33% dimana jumlah produksi peternakan dari target kinerja sebanyak
27.141,82 ton daging dan 20.625,09 ton telur. Indikator kinerja ini didukung
oleh 12 kegiatan melalui Program Peningkatan Populasi dan Produksi
Peternakan. Anggaran untuk mendukung Sasaran Strategis ini sebesar Rp.
1.832.919.000,00. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut adalah : Pemeliharaan
Kesehatan dan Penyakit Menular Ternak, Promosi Peternakan, Pembibitan
dan Perawatan Ternak, Pemantauan Produk Pangan Asal Hewan
(Kesmavet), Bimbingan Teknis Pengolahan Produk Bahan Asal Hewan,
Survelans Penyakit Hewan, Operasional Kegiatan Inseminasi Buatan,
Pengembangan Pakan Ternak Berkualitas, Peningkatan Kualitas Ternak dan
Produksi Unggas Lokal, Pengembangan Budidaya Unggas Lokal, Pengadaan
Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna, Peningkatan
Koordinasi dan Kapasitas Petugas Statistik Peternakan.
Produksi daging meningkat yang disebabkan oleh meningkatnya
pemotongan ternak, baik sapi potong, domba, ayam ras, ayam buras, itik
dan itik manila, Adanya Kenaikan populasi ayam ras pedaging dari 3.669.190
ekor menjadi 5.815.600 ekor dan adanya kenaikan populasi sapi potong
melalui kegiatan Inseminasi Buatan(IB).
Tetapi produksi telur menurun karena kurangnya motivasi dari peternak
yang disebabkan belum adanya kemitraan yang bisa membantu permodalan
peternak yang masih terbatas, Penurunan Populasi Puyuh dari proyeksi awal
2018 yaitu 37.672 ekor menjadi 12.310 pada akhir 2018 sehingga
mengakibatkan penurunan produksi telur puyuh, Teknologi pemeliharaan
ayam layer di peternak belum dilaksanakan secara insentif sehingga
berpengaruh terhadap kualitas telur.
Solusi yang telah dilakukan adalah dengan memberikan Pembinaan kepada
peternak ayam layer serta memberikan Bimbingan Teknis tentang teknologi
pemeilharaan ayam layer di Kabupaten Indramayu.
Serta tindak lanjut keberhasilan yang telah dilakukan adalah dengan :
38
Melaksanakan Pembinaan kepada kelompok peternak melaluui bintek
Keswan, Produksi dan Pembibitan serta Promosi Peternakan.
Melakukan Intensifikasi Inseminassi Buatan;
Dan Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasana Peternakan.
4.1. Analisis atas efisiensi penggunaan Sumber Daya
Berikut disampaikan analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumberdaya untuk Tahun
Anggaran 2018 pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Analisis atas efisiensi penggunaan Sumber Daya
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Capaian Kinerja
%
Penyerapan Anggaran
%
Tingkat Efisiensi
%
Meningkatnya populasi dan produksi peternakan
Jumlah populasi
peternakan
115,99
90,11 9,89
Jumlah produksi peternakan
- Daging 153,98
- Telur 76,33
Rata-rata Capaian Sasaran : 115,43 %
Ket:
Capaian Kinerja = Realisasi Indikator / target x100%
Penyerapan Anggaran = realisasi keuangan program yang mendukung
Indikator
Tingkat Efisiensi = 100-Penyerapan anggaran
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kabupaten Indramayu sepanjang Tahun Anggaran 2018 telah
39
melaksanakan program dan kegiatan dengan capaian kinerja yang
sangat baik yang terlihat dari pencapaian 2 indikator Kinerja sasaran
strategis dengan capaian melebihi 100% dan mempunyai rata rata
115,43%.
Dari sisi penggunaan Sumber Daya Keuangan, indikator kinerja sasaran
program bisa digolongkan telah tercapai secara efisien. Kondisi ini
terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 115,43 %,
lebih tinggi dibanding dengan realisasi anggaran Program tahun 2018
dengan alokasi anggaran Rp. 1.832.919.000,00 direalisasikan sebesar
Rp. 1.651.700.630,00 atau sebesar 90,11 %, sehingga anggaran tidak
tercapai sebesar Rp. 1.832.919.000,00.
4.2 Analisis Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan/
kegagalan pencapaian kinerja
Apabila dilihat dari rata-rata capaian kinerja pada tahun 2018 ini yaitu
sebesar 115,43 %, tentunya karena didukung oleh Sumber daya-sumber
daya manusia yang ada dan Sumber daya berupa anggaran yang
diperoleh. Untuk Program teknis yaitu Peningkatan Populasi dan Produksi
Peternakan dengan kegiatan :
1. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular
Ternak,
2. Promosi Peternakan;
3. Pembibitan dan Perawatan ternak;
4. Pemantauan Produk Pangan Asal Hewan;
5. Bimbingan teknis Pengolahan Produk Bahan Asal Hewan;
6. Surveilans Penyakit Hewan;
7. Operasional Kegiatan Inseminasi Buatan;
8. Pengembangan Pakan ternak Berkualitas;
9. Peningkatan Kualitas Ternak dan Produksi Unggas Lokal;
10. Pengembangan Budidaya Unggas Lokal;
11. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan;
40
12. Pengadaan sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat
Guna;
13. Peningkatan Koordinasi dan Kapasitas Petugas Statistik
Peternakan;
Diantara kegiatan kegiatan tersebut, terdapat kegiatan yang
menunjang keberhasilan adalah:
kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Menular Ternak dengan indikator kinerja kegiatannya adalah jumlah
pelayanan kesehatan hewan yang menargetkan 2.000 Satuan ternak
untuk kinerjanya dan dianggarkan sebesar Rp. 304.900.000,00 dan
diperoleh realisasi 3.725 ST dengan realisasi anggaran adalah Rp.
300.930.000,00 sehingga diperoleh prosentase capaiannya adalah
186,25% dan 98,70% untuk realisasi anggarannya.
Pelaksanaan aktif servis kesehatan hewan telah dilaksanakan pada 62
kelompok ternak sapi di Kabupaten Indramayu.
Gambaran status reproduksi ternak betina dewasa pada kelompok ternak
hasil aktif servis adalah : 16% bunting, 25% pasca inseminasi buatan,
7% post partus, 5% mengalami gangguan reproduksi dan 47% belum
dilaksanakan inseminasi buatan atau masih belum bunting.
Kemudian kegiatan Operasional Inseminasi Buatan yang
menargetkan 3 jenis bahan dan dan 2.400 IB(dosis), anggaran sebesar
Rp. 175.898.000,00 dengan realisasi untuk bahan sebesar 100% dan
untuk IB sebesar 3.514 IB(dosis) atau 146% , dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 96,57%. Selama pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
Pembinaan teknis oleh Petugas Teknis terhadap kelompok peternak
menyangkut aspek pelaksanaan kegiatan, meliputi pembinaan tentang
reproduksi, pengawasan terhadap pelaksanaan Inseminasi dan
pemeriksaan kebuntingan yang dilakukan oleh petugas teknis kabupaten,
dan peternakan tingkat kecamatan.
41
Kegiatan Pengembangan Pakan Ternak Berkualitas yang
menargetkan Tersedianya Lahan Pakan ternak berkualitas sebanyak 5
Hektar dan anggaran Rp. 255.149.000,00 serta realisasi sebesar 100%
untuk capaian kinerjanya dan relisasi anggaran sebesar Rp.
250.999.000,00 atau 98,37% .
Didalam kegiatan ini, pertama kali yang dilakukan adalah
sosialisasi Pakan Ternak di tingkat desa sebanyak 7 kali yaitu didesa
Singaraja Kec. Indramayu, Desa Lamaran Tarung Kecamatan Cantiigi,
BPP Gantar, Desa Majasari Kecamatan Sliyeg, BPP Kec. Jatibarang dan
BPP Bangodua.
Penyebaran bibit tanaman Indigovera ke Kelompok Tani, Peternak dan
Pembudidaya Tanaman Pakan Ternak sebagai percontohan (demplot),
dengan jumlah bibit yang disebar sebanyak 56.053 batang kepada 16
Kelompok tani. Setelah bibit disebar, diadakan kegiatan pemantauan dan
Evaluasi untuk mengetahui berbagai masalah yang timbul dan tingkat
keberhasilan yang dicapai serta pemecahan masalahnya.
Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan
Tepat Guna mempunyai target sebanyak 8 Unit sarana budidaya
peternakan yang terdiri dari Mesin Pencacah Jerami sebanyak 3 unit ; Bak
Fiber sebanyak 4 unit dan Mesin Pres Jerami sebanyak 1 unit dengan
Anggaran sebesar Rp. 163.200.000,00 realisasi 100% untuk targetnya
dan realisasi anggaran Rp. 152.960.000,00 atau 93,73%.
Kegiatan Peningkatan kualitas ternak dan Produksi Unggas Lokal
bertujuan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, siikap dan
keterampilan para peternak dalam manajemen produksi unggas dan
pengolahan pakan unggas sehingga mampu meningkatkan kualitas
manajemen peternkan demi meningkatnya produksi dan produktivitas
ternak. Dengan menargetkan 100 peserta Bimtek dan 50 temu Usaha
dan Anggaran sebesar Rp. 116.623.000,00 dengan realisasi 120 peserta
42
Bimtek dan temu usaha (80%) serta realisasi anggaran sebesar Rp.
90.223.500,00 (77,36%).
Kegiatan-kegiatan tersebut Saling bersinergi, sehingga rata-rata capaian
kinerjanya sebesar 115,433 %.
4.3 Pemecahan Masalah
Usaha yang dilakukan untuk pencapaian target tahun yang akan datang
adalah dengan mengusulkan program-program untuk peningkatan produksi
ternak sehingga pencapaian swasembada ternak dapat tercapai. Kegiatan
sosialisasi, monitoring dan pembinaan ke kelompok ternak serta pelatihan dan
bimbingan teknis juga harus ditingkatkan agar pengetahuan dan kemampuan
kelompok ternak meningkat serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan dapat
mendukung pencapaian produksi ternak secara keseluruhan. Selain itu
memberikan fasilitas kepada pemodal agar tertarik untuk menjalin kemitraan
dengan peternak dan memberikan bantuan permodalan kepada peternak.
B. Realisasi Anggaran
Pagu Anggaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten
Indramayu pada Tahun 2018 sebesar : Rp. 2.429.500.000,00 terealisasi
sebesar Rp. 2.224.178.772,00 (91,55 %).
Gambaran Realisasi Anggaran yang telah digunakan untuk mewujudkan
Kinerja Organisasi sebagaimana tabel dibawah ini :
Aspek keuangan meliputi target dan realisasi Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten, adapun yang dikelola oleh Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Target dan Realisasi Anggaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Tahun 2018
43
NO. SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN
PAGU ANGGARAN (Rp.)
REALISASI (Rp.) %
1.
Meningkatan populasi dan produksi peternakan
Program Peningkatan Populasi dan Produksi Ternak
1.832.919.000,00 1.651.700.630,00 90,11
Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak
304.900.000,00 300.930.000 98,70
Promosi Peternakan
179.000.000,00 167.991.126 93,85
Pembibitan dan Perawatan Ternak
118.405.000,00 111.174.000 93,89
Pemantauan Produk Pangan Asal Hewan
( Kesmavet )
145.000.000,00 140.285.500 96,75
Bimbingan Teknis Pengolahan Produk Bahan Asal Hewan
45.560.000,00 28.405.000 62,35
Survelans Penyakit Hewan
47.600.000,00 35.040.438 73,61
Operasional Kegiatan Inseminasi Buatan
175.898.000,00 169.871.815 96,57
Pengembangan Pakan Ternak Berkualitas
255.149.000,00 250.999.000 98,37
Peningkatan Kualitas Ternak dan Produksi
116.623.000,00 90.223.500 77,36
44
Unggas Lokal
Pengembangan Budidaya Unggas Lokal
120.832.000,00 68.782.751 56,92
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna
163.200.000,00 152.960.000 93,73
Peningkatan Koordinasi dan Kapasitas Petugas Statistik Peternakan
160.752.000,00 135.037.500 84,00
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
208.465.000,00 187.518.642,00 89,95
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
377.616.000,00 375.879.500,00 99,54
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
10.500.000,00 9.080.000,00 86,48
Jumlah Total 2.429.500.000,00 2.224.178.772,00 91,55
45
BAB IV P E N U T U P
A. Kesimpulan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kabupaten Indramayu merupakan tindak lanjut atau respons terhadap
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 dan Instruksi Presiden Nomor 7
Tahun 1999 tentang “Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah”.
Laporan Akuntabilitas Kinerja bertujuan untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan Pelaksanaan Program
dan Kegiatan serta pencapaian sasaran Tahun 2018 kepada Stakeholders,
dengan harapan agar dapat memberikan umpan balik untuk Peningkatan
Kinerja pada tahun berikutnya.
Tingkat keberhasilan atas 2 (dua) indikator kinerja sasaran sebagaimana
dimuat dalam Penetapan Kinerja Tahun Anggaran 2018, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Terdapat 1 (satu) indikator kinerja tercapai dengan kategori sangat tinggi
(91% ≤ 100%)
2. Terdapat 1 (satu) Indikator kinerja tercapai dengan kategori tinggi
(76%≤90%)
Tingkat Keberhasilan tersebut dihitung berdasarkan capaian masing-
masing program dan kegiatan serta sasaran Dinas Peternakan Kesehatan
Hewan Kabupaten Indramayu Tahun 2018.
46
Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Dinas Peternakan Dan
Kesehatan Hewan Tahun 2018 ini, diharapkan adanya kesiapan seluruh
jajaran dilingkungan Peternakan Dan Kesehatan Kabupaten Indramayu untuk
melaksanakan Good Governance dengan melibatkan Stakeholder sehingga
tercipta sasaran dan hasil Kerja serta Akuntabilitas baik kuantitatif maupun
kualitatif.
Capaian Akuntabilitas Kinerja Program dan Kegiatan untuk Tahun 2018
sebesar 91,55% dengan kategori Berhasil atau Baik. Tingkat keberhasilan
tersebut dihitung berdasarkan capaian masing-masing program dan kegiatan
serta sasaran Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Tahun 2018.
Dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Dinas Peternakan Dan
Kesehatan Hewan Tahun 2018 ini, diharapkan adanya kesiapan seluruh
jajaran di lingkungan Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan Kabupaten
Indramayu untuk melaksanakan Good Governance dengan melibatkan
Stakeholder sehingga tercipta sasaran dan hasil Kerja serta Akuntabilitas
baik kuantitatif maupun kualitatif yang memuaskan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas segera diambil langkah-langkah
pemecahan permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penerapan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Dinas Peternakan
dan Kesehatan Hewan. Oleh sebab itu dirumuskan saran-saran sebagai berikut :
1. Dibutuhkan komitmen seluruh jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan mulai dari staf sampai kepada pejabat yang di atas akan pentingnya
penerapan SAKIP yang tertib dan berkualitas agar pencapaian tujuan dan
sasaran strategis organisasi dapat dilakukan dengan efektif dan efisiensi
serta berhasil guna;
2. Perlu dilakukan upaya nyata untuk peningkatan pemahaman tentang SAKIP
serta kemampuan praktis dalam menyusun dokumen-dokumen kinerja
seperti misalnya memberikan pelatihan dan bimbingan dalam penyusunan
dan penerapan SAKIP secara komprehensif;
47
3. Kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi pemerintah perlu
disinkronisasikan dan diharmonisasi agar tercipta kejelasan arah dalam
penerapan SAKIP yang baik dan benar di jajaran instansi pemerintah.
Demikian agar masukan-masukan dapat diperhatikan dan
dipertimbangkan serta mendapatkan timbal balik yang efektif sebagai upaya
perbaikan kinerja di masa sekarang dan masa yang akan datang.
KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KABUPATEN INDRAMAYU
H. JOKO PRAMONO Pembina Utama Muda
NIP. 19610421 198903 1 007