LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...
Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
(LAKIP)
TAHUN 2017
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Alamat : Jalan Penghulu RT. 05 RW. II Kelurahan Gunung Tinggi Kec. Batulicin
Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan
Telp/Fax. (0518) 6070507 Website : bpbd.tanahbumbukab.go.id
Email : [email protected] Kode Pos 72171
i
K A T A P E N G A N T A R
Laporan Akuntabilitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah
Bumbu adalah perwujudan tanggung jawab Instansi pemerintah dalam melaksanakan tugas
selama satu tahun anggaran, dan menjadi acuan dalam melaksanakan upaya penanggulangan
bencana di daerah, sejak pra bencana dan pasca bencana.
Terkait dengan Penyusunan LAKIP ini yang diharapkan penyusunannya efektif, sesuai dengan
Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
sebagai salah satu instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dituntut mampu
untuk mengimplementasikan Rencana Strategi (RENSTRA) Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, untuk itu sesuai tahapan yang telah ditetapkan, pengukuran
kinerja dan mengevaluasi capaian kinerja selama tahun 2017, maka hasilnya dilaporkan dalam
bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
Akhir kata Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu, lebih khusus kepada Tim Penyusun. Semoga Lakip ini dapat
menjadi dokumen bersama dan dijadikan refernsi dalam pelaksanaan kegiatan di Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
Batulicin, Januari 2018
Kelapa Pelaksana BPBD
Kabupaten Tanah Bumbu,
Hamaluddin Tahir, S. Pd, MM
Pembina Utama Muda. NIP. 19701005 199602 1 002
ii
D A F T A R I S I
Kata Pengantar ……………………………………………………………………............ i
Daftar Isi ……………………………………………………………………........................ ii
Daftar Gambar / Tabel ……………………………………………………………………... iii
Bab I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………… 1
B Isu – isu Strategis ………………………………………………….. 1
C. Dasar Hukum ……………………………………………………… 2
D. Tujuan ………………………………………………………………. 3
E. Gambaran Umumn BPBD ……………………………………….. 4
F. Struktur Organisasi ………………………………………………… 4
G. Susunan Kepegawaian …………………………………………… 6
H. Sistematika Penyusunan …………………………………………… 7
Bab II Perencanaan Kinerja ………………………………..…………………… 9
A. Capaian Kinerja Organisasi ………………………………………… 9
1. Visi …………………………………………………………………. 10
2. Misi ………………………………………………………………… 10
3. Tujuan ……………………………………………………………. 10
4.Sasaran …………………………………………………………… 11
5. Indikator Kinerja Utama …….. …………………………………. 13
B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ….……………………………… 14
C. Rencana Aksi ……………………………………………………….. 16
Bab III Akuntabilitas Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah 20
A. Capaian Kinerja tahun 2017 ……………………………………….. 21
B. Realisasi Anggaran …………………………………………………. 39
1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) ……………….
2. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ……………….
39
43
Bab IV Penutup …………………………………………………………………… 45
A. Kesimpulan …………………………………………………………. 45
B. Saran saran …………………………………………………………. 48
Halaman
iii
D A F T A R G A M B AR / T A B E L
1. Tabel Penetapan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2017
2. Tabel Pengukuran Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2017
1
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang
Selama ini penanganan bencana dilaksanakan secara parsial oleh instansi-instansi
teknis terkait, seperti Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian PU, dll. Begitu
pula pada tingkat provinsi dan Kabupaten/Kota, sehingga koordinasi antara instansi tersebut
cukup sulit. Selain itu ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai penanggulangan
bencana yang ada belum dapat dijadikan landasan hukum yang kuat dan menyeluruh serta
tidak sesuai dengan perkembangan keadaan masyarakat dan kebutuhan bangsa Indonesia
sehingga menghambat upaya penanggulangan bencana secara terencana, terkoordinasi dan
terpadu.
Tugas penyelenggaraan penanggulangan bencana tersebut ditangani oleh Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ditingkat pusat dan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) di tingkat daerah. Adapun hubungan kerja antara BNPB dan BPBD
bersifat koordinasi dan teknis kebencanaan dalam rangka upaya peningkatan kualitas
penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Maka sesuai amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana pada pasal 25. Dibentuklah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Tanah Bumbu dengan Peraturan Bupati Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 8 Tahun 2010
Pelantikan pejabat eselon dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2010.Tentang pembentukan,
Kedudukan, Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
KabupatenTanah Bumbu. Peraturan Bupati Nomor : 29 Tahun 2012 Tentang Tugas Pokok,
Fungsi, Uraian tugas dan Tata Kerja Unsur-unsur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
B. Isu – Isu Strategis
Isu Strategis yang mempunyai korelasi dengan kegiatan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu antara lain :
1. Belum adanya dokumen kontigensi
2. Belum tersedianya gedung Pusdalop guna memudahkan informasi kebencanaan
3. Belum tersedianya gudang logistik dan peralatan yang memadai
4. Penyusunan Program dilaksanakan per sektor dan tidak terpadu
5. Masih kurangnya antisipasi dan masih rendahnya tingkat sadar bencana
6. Pemahaman dan persepsi kebencanaan masih sangat rendah
2
7. Standar teknis penanggulangan bencana masih minim
8. Lokasi bencana yang umumnya sulit dijangkau
9. Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana yang mulai mengalami kerusakan/aus
C. Dasar Hukum
Dasar Hukum yang digunakan dalam Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
(LAKIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016
dengan berpedoman kepada :
1. Inpres Nomor : 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
2. TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang
bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
4. Undang-undang Nomor 28 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional.
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah.
7. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 3501).
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2005 tentang Penyusunan dan Penerapan
Standar Pelayanan Minimal.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan
Negara/Daerah.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
14. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana.
15. SEB Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan
Menteri Dalam Negeri 0008/M.PPN/01/2007/050/264A/SJ tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2007.
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi
dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana.
3
17. Peraturan Pemerintah Nomor : 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban
Kepal Daerah.
18. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29
Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
19. Peraturan Daerah Nomor : 29 Tahun 2012 Tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas
dan Tatakerja Unsur-unsur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu.
D. Tujuan
Tujuan Penyusunan Akuntabilitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah, adalah :
a. Sebagai pertanggungjawaban dari unit yang lebih rendah keunit kerja yang lebih tinggi,
atau pertanggungjawaban dari bawahan kepada atasan. Laporan akuntabilitas ini lebih
menonjolkan akuntabilitas manajerialnya.
b. Sebagai alat untuk pengambilan keputusan dari pelaksanaan perubahan-perubahan
kearah perbaikan dalam mencapai kehematan, efesiensi dan efektifitas pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi, serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
c. Sebagai alat untuk perbaikan dalam perencanaan, khususnya perencanaan jangka
menengah dan jangka pendek.
Lakip Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu diharapkan
dapat bermanfaat untuk:
1. Peningkatan Akuntabilitas Badan;
2. Umpan balik bagi peningkatan kinerja Badan;
3. Peningkatan perencanaan disegala bidang, baik perencanaan program/kegiatan
maupun perencanaan penggunaan sumberdaya organisasi Badan;
4. Meningkatkan kredibilitas Badan dimata instansi yang lebih tinggi dan akhirnya
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Badan;
5. Mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab Badan;
6. Mendorong Badan untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintah dan
pembangunan secara baik, sesuai ketentuan dan peraturan perundangan yang
berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat;
7. Menjadikan Badan yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif
dan responsive terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya.
4
E. Gambaran Umum BPBD
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu dibentuk peraturan
daerah nomor : 06 Tahun 2011 tentang pembentukan, kedudukan, tugas peraturan daerah
nomor : 14 tahun 2010 tentang tugas pokok, fungsi, uraian tugas dan tatakerja unsur-unsur
organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dinyatakan
bahwa :
1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu yang merupakan
unsuir pendukung Bupati, dipimpin oleh Kepala Badan yang secara eksofisio dijabat
oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
2. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di penanggulangan
bencana.
3. Dalam melaksanakan tugas sebagai dimaksud pada pasal 4 Badan Penanggulangan
Bencana Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan Bupati dan Badan
Nasional Penanggulangan Bencana terhadap usaha penanggulangan bencana
yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, serta
rekonstruksi secara adil dan setara;
b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
c. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;
d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanggulangan bencana;
e. Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada wilayahnya;
f. Melaporkan penyelengaraan penanggulangan bencana kepada Kepala Daerah
sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat
bencana;
g. Mengendalikan pengumpulan uang dan barang;
h. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang di terima dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah;
i. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
F. Struktur Organisasi BPBD
Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Daerah sesuai dengan peraturan Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu nomor 22 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Lain Kabupaten Tanah Bumbu, khususnya pada pasal 5, terdiri dari:
1. Kepala Badan
2. Pengarah Penanggulangan Bencana, dan
3. Pelaksana Penanggulangan Bencana
Pasal 6 ayat (1) unsur pengarah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a. pejabat
Pemerintah Daerah terkait; b. anggota masyarakat professional dan ahli dibidangnya. Ayat (3)
5
pengaturan lebih lanjut mengenai pengarah penanggulangan bencana ditetapkan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 7 ayat (1) pelaksana sebagaimana dimaksud ayat (2) pelaksana penanggulangan
bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas melaksanakan
penanggulangan bencana secara terintegrasi meliputi: a. pra bencana b. saat tanggap darurat
c. pasca bencana.
Susunan struktur organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah
Bumbu adalah sebagai berikut:
a. Kepala Pelaksana Badan sebagai pimpinan dan pengambil Keputusan
b. Sekretariat:
- Sekretaris
- Kasubbag Umum dan Kepegawaian
- Kasubbag Perencanaan dan Keuangan
- Kasubbag Evaluasi, Dokumentasi dan Pelaporan
-
c. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
- Kasubid Pencegahan
- Kasubid Kesiapsiagaan
d. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik
- Kasubid Kedaruratan
- Kasubid Logistik
e. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
- Kasubid Rehabilitasi
- Kasubid Rekonstruksi
Apabila kita melihat susunan struktur organisasi ini, maka kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa terdapat pembagian wewenang yang jelas dalam organisasi. Pembagian
wewenang ini dapat digambarkan dalam skema berikut ini :
6
G. Susunan Kepegawaian
Data jumlah pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah tahun 2016 PNS 41 orang,
PTT Umum 1 orang dan PTT Khusus 2 orang, BPK PNS 20 orang dan Damkar Non PNS 149
orang, SRC 16 orang dan lain-lain 4 orang, dengan rincian sebagai berikut :
1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
No Pegawai Eselonering Pendidikan Pangkat
PNS PTT Eselon Jumlah Pejabat
Tingkat Pendidkan
Jumlah PNS
Golongan/ Pangkat
Jumlah Pegawai
Keseluruham
1. 1 -- IIb 1 S2 1 IV.c 1
2. 4 - IIIb 4 S2
S1
S1
1
1
2
Iva
IVa
IIId
1
1
2
3. 8 - IVa
8
S2
S1
S1
SLTA
1
1
5
1
IIIc
IVa
IIIc
IIId
1
1
5
1
7
8
-
-
-
S.1
SLTA
SLTP
4
2
2
IIIa
IIc
IIa
4
2
2
- 3 - - S1 umum
S1 KH
SMA KH
1
1
1
PTT
PTT
PTT
1
1
1
21 3 24 24
2. Tim Reaksi Cepat BPBD, Cleaning Service, Jaga malam, dan Driver BPBD
No Pegawai Satuan Eselonering Pendidikan Pangkat
PNS
Honor
Eselon
Jumlah
Pejabat
Tingkat
Pendidkan
Jumlah
PNS
Gol/
Pangkat
Jumlah
Pegawai
Keseluruham
1. - 16 TRC - - SLTA
SLTP
SD
-
-
-
-
-
-
9
5
2
-
1 CS - - SMA - - 1
1 Jaga Malam
- - SD - - 1
- 1 Jaga Gudang
- - SMP - - 1
- 1 Driver - - SMA - - 1
20 20 20 20
H. Sistematika Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dibuat untuk mengetahui sejauh
mana capaian kenerja yang dapat diwujudkan organisasi.
Dalam penusunan LAKIP tahun 2016 ini, kami Badan Penanggulangan Bencana
Daerah telah mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman penyusunan penetapan
Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah. Adapun Kerangka
Sistematis Penyusunan LAKIP adalah Sebagai berikut :
Executive Summary (Ikhtisar Eksekutip)
Bab I Pendahuluan
8
Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Organisasi dan sekilas
pengantar lainnya
Bab II Perencanaan Kinerja
Dalam bab ini diikhtisarkan berapa hal penting dalam perencanaan dan
perjanjian kenerja (Dokumen penetapan kinerja)
Bab III Akuntabilitas Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
A. Capaian Kinerja Organisasi
B. Realisasi Anggaran
Bab IV Penutup
Lampiran- lampiran
9
B A B II
PERENCANAAN KINERJA
Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan
yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu yang berisi visi,
misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan program Kepala
Daerah.
Penyusunan RENSTRA atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Pemerintah Kabuputan Tanah Bumbu Tahun 2016-2021 berdasarakan Undang-Undang Nomor
28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi
danNepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614). RENSTRA Pemerintah Kabuputan Tanah Bumbu merupakan perencanaan
jangka menengah dan bersifat global yang perlu dijabarkan dalam perencanaan yang lebih
mikro dan operasionaloleh masing-masing SKPD dalam bentuk Rencana Strategis (Renstra)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabuputan Tanah Bumbu tahun 2016-2021 yang tiap
Tahunnya akan dijabarkan dalam dokumen Rencana Kerja Tahunan atau RKT
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
RENSTRA Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabuputan Tanah Bumbu tahun 2016-
2021 dibuat berdasar pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Tahun2016 – 2021 yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Tanah Bumbu tanggal 16
Agustus 2016 nomor 17 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Tanah Bumbu 2016 – 2021.
Dengan meperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul dengan
tetap mengacu pada Recana Strategis yang disusun mencakup Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Strategi dan Arah Kebijakan serta pencapaian tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam
tahun 2016 akan di jelaskan dalam bagian berikut :
10
1. Visi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu
Untuk menjamin terwujudnya Pemerintahan Daerah yang baik dan berjalan sesuai
dengan rencana dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dengan mengacu pada
tugas pokok dan fungsi sebagai instansi teknis yang berkewajiban melaksanakan salah
satu tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Menetapkan Visi adalah
“Mewujudkan Kabupaten Tanah Bumbu Tangguh Bencana untuk keamanan dan
kesejahteraan masyarakat” Visi juga merupakan suatu gambaran tentang suatu keadaan
ideal organisasi dimasa depan yang realistis, mempunyai daya tarik untuk mencapainya.
Dan dapat pula dikatakan bahwa Visi merupakan suatu pandangan yang dikonsentrasikan
kedepan, serta merupakan tuntutan dan sekaligus tantangan terhadap hal-hal yang ingin
diwujudkan di masa depan. Sesuai dengan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP), bahwa visi dapat didefinisikan sebagai cara
pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah harus dibawa agar dapat eksis,
antisipatif dan inovatif. Lebih lanjut dinyatakan bahwa visi adalah suatu gambaran yang
menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah.
2. Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan tersebut di atas maka ditetapkan 3 (tiga)
misi yaitu sebagai berikut :
1. Melindungi masyarakat Tanah Bumbu dari ancaman Bencana melalui pengurangan
resiko bencana;
2. Mewujudkan manajemen kebencanaan yang terencana, terpadu dan terkoordinasi
untuk meningkatkan kemampuan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam
penanggulangan bencana.
3. Menjamin kualitas kehidupan masyarakat terdampak bencana dengan program
rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yang adil, terukur, dan akuntabel.
3. Tujuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu
Tujuan pembangunan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui APBD
maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Mendukung
pelaksanaan misi Ke 3 yaitu Pengelolaan dan pemanfaatan SDA dan SDE yang
berkelanjutan, berwawasan lingkungan serta memperhatikan kearifan local untuk
11
menghadirkan kesejahteraan. Sedangkan sasaran Berkurangnya Potensi Kerawanan
Bencana alam sebagai bentuk tanggungjawab mendukung pencapaian Visi dan
pelaksanaan misi Bupati dan Wakil Bupati Tanah Bumbu melalui APBD/APBN untuk
Menurunkan Resiko Bencana.
Berdasarkan Visi dan Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tahun 2016 –
2021, beserta Tujuan Menwujutkan Lingkungan yang berkualitas Kabupaten Tanah
Bumbu, maka ditetapkan Tujuan Penanganan Kebencanaan:
Tabel : 2.1 Matriks Hubungan antara Misi dan Tujuan
Misi Tujuan Indikator 1. Melindungi masyarakat Tanah
Bumbu dari ancaman Bencana
melalui pengurangan resiko
bencana
2. Mewujudkan manajemen
kebencanaan yang terencana,
terpadu dan terkoordinasi untuk
meningkatkan kemampuan
pemerintah, masyarakat dan
dunia usaha dalam
penanggulangan bencana
3. Mnjamin kualitas kehidupan
masyarakat terdampak bencana
dengan program rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana
yang adil, teratur, dan akuntabel
Penanganan Kebencanaan
Indeks Risiko Bencana Banjir
Indeks Risiko Bencana
Gelombang Tinggi dan Abrasi
Indeks Risiko Bencana
Kebakaran Hutan dan Lahan
4. Sasaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu
Sasaran yang hendak dicapai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah
Bumbu dalam kurun waktu 5 (lima) Tahun (2016 – 2021), dapat dirumuskan berdasarkan tujuan
yang sudah ditetapkan, yaitu :
Tujuan : “ Penanganan Kebencanaan” adapun sasarannya adalah sebagai
berikut :
12
1. Sasaran : Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahan
bencana dan terwujudnya masyarakat siaga bencana melalui
peningkatan kesiapsiagaan unsur – unsur penanggulangan
bencana. Sesuai dengan Misi pertama BPBD adalah “Melindungi
masyarakat Tanah Bumbu dari ancaman Bencana melalui
pengurangan risiko bencana. Dengan cara Menurunkan risiko
bencana melalui pencegahan dan peningkatan kesiapsiagaan
bencana bagi seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Tanah
Bumbu.
2. Sasaran : Tertanganinya masyarakat korban bencana dengan membangun
sistem tanggap darurat bencana yang cepat, akurat, dan terukur
dengan standar operasi yang baku. Sesuai dengan Misi kedua
BPBD adalah “Mewujudkan manajemen kebencanaan yang
terencana, terpadu dan terkoordinasi untuk meningkatkan
kemampuan pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam
penanggulangan bencana”. Dengan cara Mengembangkan
pelayanan darurat bencana yang cepat, akurat, dan terukur.
3. Sasaran : Terlaksananya rehabilitasi dan rekonstruksi pada kawasan yang
terdampak bencana. Sesuai dengan Misi ketiga adalah “Menjamin kualitas
kehidupan masyarakat terdampak bencana dengan program rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana yang adil, terukur, dan akuntabel”. Dengan cara
Memulihkan kehidupan di daerah terdampak bencana.
13
Tabel : 2.2 Matriks Hubungan antara Tujuan dan Sasaran
Tujuan Sasaran
Uraian Indikator Uraian Indikator
Penanganan
Kebencana
Menurunkan
Resiko
Bencana
1.Peningkatan kerjasama
lintas sektor dalam
pencegahan bencana dan
terwujudnya masyarakat
siaga bencana melalui
peningkatan kesiapsiagaan
unsur – unsur
penanggulangan bencana.
Indeks Risiko
Bencana Banjir
2.Tertanganinya masyarakat
korban bencana dengan
membangun sistem
tanggap darurat bencana
yang cepat, akurat, dan
terukur dengan standar
operasi yang baku.
Indeks Risiko
Bencana
Gelombang
Tinggi dan
Abrasi
3.Terlaksananya rehabilitasi
dan rekonstruksi pada
kawasan yang terdampak
bencana.
Indeks Risiko
Bencana
Kebakaran Hutan
dan Lahan
5.Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2017
INDIKATOR TUJUAN
INDIKATOR KINERJA TARGET
Menurunkan
Resiko
Bencana
Indeks Resiko Banjir 34.2
Indeks Resiko Bencana Gelombang Tinggi da Abrasi 22.8
Indeks Resiko Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan 34.2
B. Rencana KinerjaTahunan (RKT)
Rencana Strategis (RENSTRA) Pemerintah Kabupaten Tanha Bumbu
merupakan perencanaan jangka menengah dan bersifat umum sehingga perlu
dijabarkan dalam perencanaan yang lebih mikro dan disesuaikan dengan Tugas Pokok
dan Fungsi (TUPOKSI) masing-masing SKPD dalam bentuk Rencana Strategis
(Renstra) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah BumbuTahun
14
2016-2021 yang tiap Tahunnya akan dijabarkan dalam dokumen Rencana Kinerja
Tahunan (RKT). Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN & RB)
Nomor : 29 Tahun 2010 Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. RKT yang sudah tersusun diterjemahkan
oleh tiap bidang kedalam bentuk kegiatan-kegiatan dalam 1 Tahun. Oleh bidang
kegiatan didelegasikan kepada sub-bidang untuk dilaksanakan secara optimalsesuai
dengan lokasi dan jadwal yang sudah ditetapkan
Adapun Rencana Kinerja Tahun 2017 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut :
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Utama
Target Program Kegiatan Anggaran
Penanga
nan
Kebenca
naan
Peningkatan
kerjasama lintas
sektor dalam
pencegahan
bencana dan
terwujudnya
masyarakat siaga
bencana melalui
peningkatan
kesiapsiagaan
unsur – unsur
penanggulangan
bencana.
Indeks
Risiko
Bencana
Banjir
34.2
Program Peningkatan kesiapsiagaan dan Pencegahan bahaya Kebakaran
Pemantauan dan Penyebarluasan informasi bencana alam
57.550.000,-
Indeks
Risiko
Bencana
Gelomban
g Tinggi
dan Abrasi
22.8
Pengadaan sarana dan Prasarana evakuasi penduduk dari ancaman korban bencana
15.650.000,-
Indeks
Risiko
Bencana
Kebakaran
Hutan dan
Lahan
35.10
Pengadaan logistic dan obat-obatan bagi penduduk di tempat penampungan sementara
174.060.000,-
Tertanganinya
masyarakat korban
bencana dengan
membangun
ystem tanggap
darurat bencana
yang cepat, akurat,
dan terukur dengan
standar operasi
yang baku.
Rata-rata
waktu
tanggap
darurat
(respone
time)
bencana
< 2 jam
Kegiatan peningkatan kafasitas/tim/relawan penanggulangan bencana
353.200.000,-
105.525.000,
Porsentas
e korban
bencana
yang
berhasil
ditanggani
100 %
Kegiatan wajib penyusunan manajemen kebencanaan
507.500.000,-
15
Terlaksananya
rehabilitasi dan
rekonstruksi pada
kawasan yang
terdampak
bencana.
Poresenta
se
kawasan
terdampak
bencana
yang
dinyatakan
pulih
100 %
Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana
Kegiatan Penyusunan dan analisis data informasi rehabilitasi dan rekonstruksi
506.
26.550.000,-
Program Pasca Bencana
Kegiatan Rehabilitasi dan rekonstruksi
63.20
3.913.090.000,-
C. Rencana Aksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang akan di capai atau dihasilkan pada sasaran
dan indicator kinerja sasaran pada tahun 2017 terdapat 3 program dan 7 kegiatan dengan
total pagu Rp. 899.875.000. Rencana aksi seperti yang tercantum dalam table berikut :
16
RENCANA AKSI
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2017
NO
TUJUAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
RENCANA AKSI
JADUAL KEGIATAN
PENANGGUNG
JAWAB URAIAN
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
URAIAN INDIKATOR
KINERJA
TARGET THN 2018
URAIAN INDIKATOR
KINERJA
TARGET THN 201
8
URAIAN INDIKATOR
KINERJA
TARGET
THN 2018
TW I
TW II
TW III
TW IV
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1
Penanganan Kebencanaan
Menurunkan Resiko Bencana
Sedang
1. Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahan bencana dan terwujudnya masyarakat siaga bencana melalui peningkatan kesiapsiagaan unsur-unsur penanggulangan bencana
Indeks Resiko Banjir
34.2
Program
Pencega
han Dini
dan
Penanga
nan
Korban
Bencana
Alam
Persentase
menurunnya
korban
terdampak
bencana
3
Pemantauan dan
Penyebarlausan
Informasi
potensi bencana
alam
Teratasinya
kabut asap
di kab.tanah
bumbu dan
terlaksanaya
apel siaga
bencana
100% 57,500,00
0
1.Melakukan
pemantauan –
Melakukan
penyebarluasan
informasi ke
masyarakat
tentang potensi
bencana.
2. Sosialisasi
kebencanaan
melalui radio,
leplet,
pemasangan
spanduk dan
baleho.
- √ √ √
Kabid
Pencega
han dan
Kesiapsi
agaan
17
Indeks resiko gelombang tinggi dan abrasi
22,8
Kegiatan peningkatan kapasitas/tim/ relawan/penanggulangan bencana
Jumlah anggota relawan terlatih
50 orang
105.525.000
Anggota relawan terlatih baik masyarakat maupun TRC PB
- √ - -
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Indeks resiko kebakaran hutan dan lahan
34,2
Kegiatan penyusunan wajib manajemen kebencanaan
Jumlah dokumen yang tersedia 1
dokumen
507.500.000
Melakukan sosialisasi dengan bekerjasama dengan pemerintah setempat
- - √ √
2.Tertanganinya masyarakat korban bencana dalam membangun sistem tanggap darurat bencana yang tepat, akurat dan terukurdengan standar operasi yang baku
< 2 jam
Persentase korban bencana yang berhasil ditangani
100%
Pengadaan
logistik dan obat-
obatan bagi
penduduk di
tempat
penampungan
sementara
Tersedianya
logistik dan
obat obatan
100%
174,06
0,000
Menyediakan peralatan penangganan bencana
√ √ √ -
Kabid Kedaruratan dan Logistik
18
Porsentase korban bencana yang berhasil ditanggani
100%
Pengadaan
sarana dan
prasarana
Evakuasi
Penduduk dari
ancaman korban
bencana alam
Tersedianya
peralatan
penanganan
bencana
1 Unit 14.800.00
0
Tersedianya logistik dan obat-obat bagi korban terdampak bencana
- - √ √
Kasubid Kedaruratan
2
Terlaksananya rehabilitasi dan rekonstruksi pada kawasan terdampak bencana
Presentase kawasan terdampak bencana yang dinyatakan pulih
100%
Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana
Jumlah Dokumen perencanaan daerah rawan bencana 100
%
Penyusunan dan
Analisis data
informasi dan
rehabilitasi dan
rekonstruksi
Tersedianya
dokumen
database
dan peta
kolompok
rentan
terhadap
bencana
100% 16.015.00
0
Tersedianya dokumen database dan peta kelompok rentan terhadap bencana
√ √ √ √ Kasubid rehabilitasi
3
Program Pasca Bencana
Presentase kawasan terdampak bencana yang dinyatakan pulih
100%
Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
Pasca Bencana
Jumlah
pertemuan
teknis dan
rapat
koordinasi
100%
3.913.090
.000
Pemulihan wawasan terdampak bencana
√ √ √ √ Kasubid
Rekonst
ruksi
19
B A B III
AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
Pada bagian ini akan diulas dan dianalisa hasil capaian kinerja atau lebih umum disebut
Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Penilaian LAKIP ini
merupakan pengukuran rangkaian mekanisme fungsi perencanaan yang sudah berjalan dalam
tahun bersangkutan, mulai dari Perencanaan Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) atau Renja, dan Penetapan Kinerja (PK) Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, dimana LAKIP merupakan laporan
yang menampilkan data beserta analisanya dari hasil pencapaian kinerja seluruh kegiatan yang
telah diprogram dan direncanakan dalam kurun satu tahun. Oleh karena itu LAKIP menjadi suatu
bentuk pertanggung-jawaban dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan, yang ditinjau
dari hasil pelaksanaan program kegiatan yang berpedoman pada penetapan target Indikator
Kinerja Sasaran, termasuk keterkaitan dengan penyerapan anggaran dan Impact atau dampak
yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
Wujud pengukuran yang tertuang dalam Laporan kinerja tersebut memiliki faktor-faktor
sebagia obyek pengukuran. Faktor-faktor yang diukur adalah merupakan elemen dari setiap
kegiatan yang dilaksanakan, yaitu target, realisasi, capaian dan keluaran. Perbandingan antar
obyek pengukuran akan menghasilkan suatu nilai prosentase, dimana nilai tersebut akan
digunakan sebagai tolok ukur tingkat keberhasilan kinerja suatu Badan. Nilai prosentase yang
memiliki pertumbuhan yang signifikan dari tahun ke tahun menjadi indikator keberhasilan dari
program kerja jangka menengah suatu SKPD.
Penyusunan LAKIP ini bukan sekedar melaporkan capaian kinerja semata, melainkan juga
sebagai media untuk mengontrol ada/tidaknya benefit atau keuntungan dari hasil program kegiatan
yang dilaksanakan serta ada tidaknya korelasi antara besarnya pendanaan yang telah diserap
SKPD dengan nilai manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
20
A. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017
Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu pada Tahun 2016 menjadi sebuah tahun yang sangat
penting. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penghargaan dari pemerintah pusat dan tuntutan
capaian kinerja dari setiap SKPD. Demikian juga dengan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu yang merupakan salah satu SKPD yang mampu menunjukkan
kinerja optimalnya dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya yang sudah menjadi tanggung
jawab Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
Sebagai bentuk pembuktian optimalnya kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu, maka disusunlah pelaporan kinerja berbasis data nyata dilapangan
yang dilengkapi dengan analisa terperinci yang dirangkai menjadi sebuah laporan yang dapat
dipertanggung-jawabkan akuntabilitasnya. Adapun proses pengukuran Kinerja dilakukan dengan
cara membandingkan target dari setiap Indokator Kinerja Sasaran yang telah ditetapkan didalam
Matrik Renstra dengan realisasi capaian kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu. Untuk mengetahui capaiannya maka dilakukan penghitungan dengan
cara mencari selisih antara target dan realisasi. Dari capaian yang dihasilkan akan ditemukan
suatu selisih atau celah Kinerja (performance gap). Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja
tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan masukan untuk penyususnan RKT (RENJA) tahun
berikutnya dengan strategi yang lebih tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan dating
(performance improvement).
Hal ini dibuktikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Tanah Bumbu untuk tetap berkomitmen dan konsekuen dalam menjalankan semua
program kegiatan yang sudah direncanakan secara optimal sesuai Tupoksi yang sudah
ditetapkan.
Untuk tetap menjaga kinerja tetap optimal, Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu melakukan berbagai strategi dan terobosan dalam melaksanakan
semua kegiatan yang berkenaan dengan setiap bidang Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu. Strategi yang dilaksanakan oleh Badan adalah dengan memaksimalkan
peran aktif SDM aparatur yang berkompeten untuk melakukan tindakan yang efektif dan efisien
21
disetiap event yang digelar. Efektifitas kerja dari setiap staf dan efisiensi dalam pengelolaan
anggaran menjadi point penting dalam pelaksanaan setiap kegiatan.
Dari perencanaan yang tepat dan pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan rencana dapat
menghasilkan kinerja yang optimal. Penilaian kinerja yang optimal dapat ditinjau dari pelaksanaan
kinerja dan dampak dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Kegiatan yang terlaksana dengan baik
akan menghasilkan keluaran (outcome) yang optimal. Keluaran yang optimal akan mampu
memberikan dampak positif terhadap pelaksanaan pembangunan secara umum (impact). Selain
optimalisasi kinerja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu juga
melakukan pengalokasian dan pengelolaan anggaran yang lebih bijaksana sesuai petunjuk yang
sudah ditetapkan.
Semua bentuk kegiatan harus mengacu pada Visi dan Misi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Dari Visi dan Misi ini kemudian diterjemahkan kedalam Tujuan
dan Sasaran dinas. Karena berpedoman pada Visi Misi Badan, maka konsekwrnsi dari semua
kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu harus mampu
mendukung program pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanah
Bumbu. Seberapa besar kontribusi yang mampu diberikan oleh Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu kepada kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari pengukuran
kinerja yang kami laporkan dalam format LAKIP ini.
Pengukuran capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu ditujukan untuk mendapatkan
informasi kinerja yaitu seberapa jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran strategis
yang telah ditetapkan.
1. Kerangka Pengukuran Kinerja
Adapun Pengukuran kinerja tersebut menggunakan rumus sebagai berikut :
a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin
rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus :
Capaian Indikator Kinerja = Realisasi X 100 % Target
22
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin
rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus :
Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2017
NO SKALA CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN
1 Lebih dari 100 % Sangat Baik
2 75 % sampai 100 % Baik
3 55 % sampai 75 % Cukup
4 Kurang dari 55 % Kurang
2. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja
Untuk capaian masing-masing indikator kinerja disimpulkan berdasarkan “Metode Rata-
Rata Data Kelompok”. Penyipulan capaian sasaran tersebut dijelaskan berikut ini :
Penyimpulan capaian sasaran tersebut dijelaskan berikut ini : Penyimpulan pada taingkat
sasaran dilakukan dengan mengalihkan jumlah indikator untuk setiap kategori (Sangat
berhasil, berhasil, cukup berhasil dan kurang berhasil( yang ada disetiap kelompok sasaran
dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah
indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut .
Nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut :
Sangat berhasil : 95,5
Berhasil : 85,5
Cukup Berhasil : 70,5
Kurang Berhasil : 30,5
Capaian Indikator Kinerja = 2 X Taraget - Realisasi X 100 % Target
Capaian Kinerja = Jumlah indikator setiap kategori x Nilai mean setiap kategori Jumlah indikator kinerja
23
CAPAIAN KINERJA
Indikator kinerja utama kabupaten tanah bumbu merupakan ukuran keberhasilan dari satu
tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2017 antara lain :
Adapun yang menjadi Kinerja/Sasaran dan inidikator kinerja adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kerjasama lintas sektor dalam pencegahan bencana dan terwujudnya
masyarakat siaga bencana melalui peningkatan kesiapsiagaan unsur unsur
penanggulangan bencana
Adapun Capaian Kinerja Pada Kinerja tersebut di atas dapat dilihat pada tabel indikator
kinerja beriktu ini :
Adapun rumus yang digunakan untuk meperoleh realisasi (pada kolom realisasi)
adalah sebagai berikut :
a. Tabel Capaian Kinerja Tahun 2017
No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
1 Indeks Resiko Bencana Banjir 34,2 19,29 143,6 %
Pada Indikator Indeks Resiko Bencana Banjir, Berdasarkan Hasil Pengukuran Indikator Kinerja
Sasaran pada Tabel di atas diperoleh prosentase sebesar 143.6 %. Capaian ini masuk dalam
kategori Sangat Baik. Prosentase capaian sebesar 143,6 % merupakan hasil dari perhitungan
prosentase antara target sebesar 34,2 % dengan realisasi capaian sebesar 19.29 %. Prosentase
capaian sebesar 143,6 % % merupakan cerminan dari pelaksanaan Program Pencegahan Dini
dan Penanganan Korban Bencana Alam.
b. Tabel Perbandingan Capaian Kinerja Tahun ini dengan Tahun Lalu
No Indikator Kinerja Target 2016
Realisasi 2016
% 2016
Target 2017
Realisasi 2017
% 2017
Selisih Capaian
1 Indeks Resiko Bencana Banjir
35,10 20,53 141,51 34,2 19,29 143,6 2.09 %
Pada Indikator Indeks Resiko Bencana Banjir, Berdasarkan Hasil Pengukuran Indikator Kinerja
Sasaran pada Tabel di atas dari capaian prosentase tahun sekarang dengan tahun yang dulu
Kelas Bahaya X Kerentanan Kapalitas
24
diperoleh prosentase selisih (meningkat) sebesar 2.09 %. Capaian ini menunjukkan adanya
peningkatan dalam hal penanganan resiko bencana banjir di kabupaten tanah bumbu. Prosentase
capaian sebesar 2.09 % merupakan hasil dari perhitungan antara selisih (pengurangan) persentase
realisasi tahun 2017 sebesar 143,6 % dikurang dengan prosentasi realisasi capaian tahun 2016
sebesar 141,51 %. Prosentase capaian sebesar 2.09 % merupakan cerminan dari pelaksanaan
Program Pencegahan Dini dan Penanganan Korban Bencana Alam.
c. Tabel Perbandingan capaian kinerja terhadap target akhir renstra tahun 2021
No Indikator Kinerja
Capaian Kinerja
2017 2021
1 Indeks Resiko Banjir 19,29 30,6
Pada Indikator Indeks Resiko Banjir ini di awal RPJMD tercatat angka 36 dan
diharapkan pada akhir RPJMD tahun 2021 turun menjadi 30,6, sedangkan untuk
realisasi di tahun 2017 hasilnya 19,29 penurunan yang cukup siginifikan bisa dikatakan
sudah melebihi target di akhir RPJMD, dalam hal ini BPBD telah melakukan kegiatan
kegiatan yang menunjang dalam usaha menurunkan indeks resiko banjir.
d. Luas wilayah kebanjiran
No Indikator Kinerja Sasaran Target Realisasi %
1. Luas Wilayah Rawan Kebanjiran 69.512 Ha 86.318 Ha 75,82
Pada indikator Luas wilayah rawan kebanjiaran, Berdasarkan Hasil Pengukuran Indikator Kinerja
Sasaran pada Tabel di atas, diperoleh Perhitungan sebesar 75,82 %. Capaian ini masuk dalam
kategori Cukup. Tingkat capaian sebesar 75,82 % merupakan hasil dari perhitungan antara target
sebesar 69,512 Ha dengan realisasi capaian sebesar 86.318 Ha.hal ini merupakan cerminan dari
pelaksanaan Program Pencegahan Dini dan Penanganan Korban Bencana Alam.
Data luas wilayah rawan kebanjiran sebesar 86.318 Ha adalah berdasarkan rilis data tahun 2016
yang bersumber pada dokumen kajian resiko bencana kabupaten tanah bumbu tahuh 2016, tidak
tercapainya target ini disebabkan pada awal penghimpunan data 2016 merupakan hasil
perkiraan luas wilayah rawan kebanjiran berdasarkan kejadian banjir pada tahun
sebelumnya. Dan untuk capaian di tahun 2017 ini belum diadakan perhitungan disebabkan
25
belum adanya kegiatan penyusunan dokumen kajian resiko bencana seperti yang dilakukan
di tahun 2016.
2. Tertanganinya masyarakat korban bencana dengan membangun sistem tentap darurat
bencana yang cepat, akurat dan terukur dengan standar operasional yang baku
Adapun Capaian Kinerja Pada Kinerja diatas dapat dilihat pada tabel indikator kinerja
beriktu ini :
a. Tabel Capaian Kinerja Tahun 2017
No Indikator Kinerja Sasaran Target Realisasi %
1 Indeks Resiko Becana Gelombang Tinggi dan Abrasi
22.8 20,03 112,1 %
Pada Indikator Indeks Resiko Bencana Gelombang tinggi dan abrasi, Berdasarkan Hasil
Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran pada Tabel di atas diperoleh prosentase sebesar
112.1 7%. Capaian ini masuk dalam kategori Sangat Baik. Prosentase capaian sebesar
112.1 %. merupakan hasil dari perhitungan prosentase antara target sebesar 22,8 %
dengan realisasi capaian sebesar 20,03 %. Prosentase capaian sebesar 112.1 %
merupakan cerminan dari pelaksanaan Program Pencegahan Dini dan Penanganan
Korban Bencana Alam.
Pada baulan Januari 2017 terjadi bencana gelombang pasang (ROB) yang melanda
sepanjang pesisir pantai di wilayah Kelurahan Kota Pagatan RT.01 Kecamatan Kusan
Hilir Kabupaten Tanah Bumbu
b. Tabel Perbandingan Capaian Kinerja Tahun ini dengan Tahun Lalu
No Indikator Kinerja Sasaran
Target 2016
Realisasi 2016
% 2016
Target 2017
Realisasi 2017
% 2017
Selisih Capaian
1 Indeks Resiko Becana Gelombang Tinggi dan Abrasi
23,40 23,33 100,30 22.8 20,03 112,1 11.8 %
26
Pada Indikator Indeks Resiko Bencana Gelombang tinggi dan abrasi, Berdasarkan Hasil
Pengukuran Indikator Kinerja Sasaran pada Tabel di atas dari capaian prosentase tahun sekarang
dengan tahun yang dulu diperoleh prosentase selisih (meningkat) sebesar 11.8 %. Capaian ini
menunjukkan adanya peningkatan dalam hal penanganan resiko bencana banjir di kabupaten tanah
bumbu. Prosentase capaian sebesar 11.8 % merupakan hasil dari perhitungan antara selisih
(pengurangan) persentase realisasi tahun 2017 sebesar 112,1 % dikurang dengan prosentasi
realisasi capaian tahun 2016 sebesar 100,30 %. Prosentase capaian sebesar 11.8 % merupakan
cerminan dari pelaksanaan Program Pencegahan Dini dan Penanganan Korban Bencana
Alam.
c. Tabel Perbandingan capaian kinerja terhadap target akhir renstra tahun 2021
No Indikator Kinerja
Capaian Kinerja
2017 2021
1 Indeks Resiko Bencana
Gelombang Tinggi dan Abrasi
20,3 20,4
Pada Indikator tersebut di atas di awal RPJMD tercatat angka 24 dan diharapkan pada
akhir RPJMD tahun 2021 turun menjadi 20,4, sedangkan untuk realisasi di tahun 2017
hasilnya 20,3 juga mengalami penurunan yang cukup dan sudah mencapai target di
akhir RPJMD, selanjutnya diharapkan penurunan indeks ini sampai akhir RPJMD dalam
hal ini BPBD telah melakukan kegiatan kegiatan yang menunjang dalam usaha
menurunkan indeks resiko bencana gelombang tinggi dan abrasi tersebut.
3. Terlaksananya rehabilitasi dan rekonstruksi pada kawasan terdampak bencana
Adapun Capaian Kinerja Pada Kinerja di atas dapat dilihat pada tabel indikator kinerja
beriktu ini :
a. Tabel Capaian Kinerja Tahun 2017
Pada indikator resiko bencana kebakaran Hutan dan Lahan, Berdasarkan Hasil Pengukuran
Indikator Kinerja Sasaran pada Tabel 3.1 diperoleh prosentase sebesar 141,1 %. Capaian ini masuk
No Indikator Kinerja Sasaran Target Ralisasi %
1. Indeks Resiko Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
34,2 20,16 141,1
27
dalam kategori Sangat Baik. Prosentase capaian sebesar 141,1 % merupakan hasil dari
perhitungan prosentase antara target sebesar 34,2 % dengan realisasi capaian sebesar 20,16 %.
Prosentase capaian sebesar 141,1 % merupakan cerminan dari pelaksanaan Program Pencegahan
Dini dan Penanganan Korban Bencana Alam.
Data wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan di kabupaten tanah bumbu
No Hari/Tanggal Lokasi Kejadian Luas yang
terbakar Kecamatan Desa
1. Kamis, 23 Maret 2017
Kec. Batulicin Kel. Gunung Tinggi
+ 2,5 Ha
2. Minggu, 27 Agustus
2017 + 1 Ha
3. Rabu, 30 Agustus 2017 + 1 Ha
4. Rabu, 30 Agustus 2017 Kec. Kusan Hilir Desa saring sungai bubu + 1,5 Ha
5. Jum’at, 01 September
2017 Kec. Batulicin
Kel. Gunung Tinggi + 5 Ha
6. Minggu, 03 September
2017 Kec. Simpang Empat
Desa Sarigadung + 3 Ha
7. Sabtu, 09 September
2017 Kec. Batulicin
Kel. Gunung Tinggi + 0,5 Ha
8. Sabtu, 09 September
2017
Kec. Kusan Hilir
Desa Sepunggur
+ 0,5 Ha
9. Sabtu, 09 September
2017 + 20 Ha
10. Sabtu, 09 September
2017 + 1 Ha
11. Sabtu, 09 September
2017
Desa Api-api + 1 Ha
12. Jum’at, 15 September
2017
Desa Sepunggur
+ 3 Ha
13. Selasa, 19 September
2017 + 40 Ha
14. Senin, 25 September
2017 + 1 Ha
15. Rabu, 27 September
2017 Kec. Batulicin
Kel. Gunung Tinggi + 2 Ha
28
16. Selasa, 31 Oktober 2017
Kec. Kusan Hilir Desa Sepunggur
+ 4 Ha
17. Kamis, 02 November
2017 + 10 Ha
18 Sabtu, 04 November
2017
Kec. Batulicin
Desa Kersik Putih + 1,5 Ha
19 Sabtu, 04 November
2017 Desa Polewali Marajae
+ 5 Ha
20 Minggu, 05 November
2017 + 20 Ha
21 Minggu, 05 November
2017 Kec. Kusan Hilir
Desa Sepunggur + 1 Ha
22 Selasa , 07 November
2017 Kec. Batulicin
Desa Suka Maju + 6 Ha
23 Rabu, 27 Desember
2017 Kec. Kusan Hilir
Desa Sepunggur + 4 Ha
b. Tabel Perbandingan Capaian Kinerja Tahun ini dengan Tahun Lalu
No Indikator Kinerja Sasaran
Target 2016
Ralisasi 2016
% 2016
Target 2017
Ralisasi 2017
% 2017
Selisish Capaian
1. Indeks Resiko Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
35,10 22,68 135,38 34,2 20,16 141,1 20.16 %
Pada indikator resiko bencana kebakaran Hutan dan Lahan, Berdasarkan Hasil Pengukuran
Indikator Kinerja Sasaran pada Tabel di atas dari capaian prosentase tahun sekarang dengan tahun
yang dulu diperoleh prosentase selisih (meningkat) sebesar 5.72 %. Capaian ini menunjukkan
adanya peningkatan dalam hal penanganan resiko bencana banjir di kabupaten tanah bumbu.
Prosentase capaian sebesar 5.72 % merupakan hasil dari perhitungan antara selisih (pengurangan)
persentase realisasi tahun 2017 sebesar 141,1 % dikurang dengan prosentasi realisasi capaian
tahun 2016 sebesar 135,38 %. Prosentase capaian sebesar 5.72 % merupakan cerminan dari
pelaksanaan Program Pencegahan Dini dan Penanganan Korban Bencana Alam.
29
c. Tabel Perbandingan capaian kinerja terhadap target akhir renstra tahun 2021
No Indikator Kinerja
Capaian Kinerja
2017 2021
1 Indeks Resiko Bencana
Kebakaran Hutan dan Lahan
20,16 30,6
Pada Indikator tersebut di atas di awal RPJMD tercatat angka 36 dan diharapkan pada
akhir RPJMD tahun 2021 turun menjadi 30,6, sedangkan untuk realisasi di tahun 2017
hasilnya 20,16, penurunan yang cukup siginifikan bisa dikatakan sudah melebihi target
di akhir RPJMD, dalam hal ini BPBD telah melakukan kegiatan kegiatan yang
menunjang dalam usaha menurunkan indeks resiko Kebakaran hutan dan lahan.
30
Bencana yang Terjadi dan tertangani Selama Tahun 2017
Bencana yang terjadi selama kurun waktu tahun 2017 di Kabupaten Tanah Bumbu secara garis besar
bencana dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Kebakaran Pemukiman
Selama tahun 2017 di Kabupaten Tanah Bumbu telah terjadi bencana kebakaran sebanyak 26 kali dengan
taksiran kerusakan dan kerugian ±Rp 2.957.250.000,- dengan korban sebanyak 58 KK/ 200 jiwa sebagai
berikut :
No Hari/Tanggal Lokasi Kejadian Jumlah
Korban Kecamatan Desa
1. Minggu, 01 Januari 2017 Kec. Satui Desa Sungai Cuka RT.02 2 KK/5 Jiwa
2. Senin, 16 Januari 2017 Kec.Simpang Empat Desa Barokah RT.08 2 KK/5 Jiwa
3. Senin, 23 Januari 2017 Kec.Mantewe Desa Gunung Raya RT.04 1 KK/4 Jiwa
4. Selasa, 07 Februari 2017 Kec. Satui Desa Sinar Bulan RT.05 2 KK/5 Jiwa
5. Selasa, 07 Februari 2017 Kec. Kusan Hilir Desa Muara Pagatan RT.03 2 KK/5 Jiwa
6. Selasa, 14 Februari 2017 Kec. Kusan Hilir Desa Wiritasi RT.03 1 KK/4 Jiwa
7. Sabtu, 17 Februari 2017 Kec. Batulicin Kel. Gunung Tinggi
RT.02.RW.01 1 KK/3 Jiwa
8. Selasa, 07 Maret 2017 Kec. Simpang Empat Kel. Tungkaran Pangeran
RT.03 2 KK/6 Jiwa
9. Rabu, 15 Maret 2017 Kec. Mantewe Desa Emil Baru 10 KK/41 Jiwa
10. Kamis, 27 April 2017 Kec. Batulicin Kel. Batulicin RT.04 1 KK/4 Jiwa
11. Rabu, 17 Mei 2017 Kec. Satui Desa Sinar Bulan RT.04 1 KK/4 Jiwa
12. Jum’at, 19 Mei 2017 Kec. Simpang Empat Desa Sarigadung RT.01 2 KK/4 Jiwa
13. Selasa, 06 Juni 2017 Kec. Simpang Empat Desa Sejahtera RT.02 14 KK/45 Jiwa
14. Minggu, 20 Agustus 2017 Kec. Karang Bintang Desa Manunggal 1 KK/3 Jiwa
15. Jum’at, 01 September 2017 Kec. Satui Desa Jombang 1 KK/4 Jiwa
16. Sabtu, 09 September 2017 Kec. Simpang Empat Desa Batu Ampar
4 Jiwa (Mess
Karyawan
PT.Asri)
17. Minggu, 17 September 2017 Kec. Simpang Empat Desa Gunung Antasari 4 KK/12 Jiwa
18. Jum’at, 22 September 2017 Kec. Simpang Empat Kel. Tungkaran Pangeran
19. Selasa, 26 September 2017 Kec. Batulicin Desa Segumbang 2 KK / 6 Jiwa
20. Senin, 09 Oktober 2017 Kec. Satui Desa Satui Barat 2 KK / 11 Jiwa
31
21 Rabu, 18 Oktober 2017 Kec. Karang Bintang Desa Karang Bintang 1 KK/ 7 Jiwa
22 Rabu, 01 November 2017 Kec. Kusan Hilir Desa Saring Sei Binjai, 1 KK/1 Jiwa
23 Minggu, 05 November 2017 Kec. Kusan Hilir Desa Betung 1 KK/4 Jiwa
24 Jum’at, 10 November 2017 Kec. Batulicin Kel. Batulicin 1 KK / 5 Jiwa
25 Kamis, 23 November 2017 Kec. Simpang Empat Desa Barokah 1 KK / 5 Jiwa
26 Selasa, 19 Desember 2017 Kec. Satui Desa Makmur Mulia RT.06 1 KK / 3 Jiwa
b. Banjir
Sepanjang tahun 2017 di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu pada umumnya mengalami musim cuaca
ekstrim dengan curah hujan tergolong cukup tinggi, sehingga menyebabkan terjadi 6 kali bencana banjir
dengan taksiran kerusakan dan kerugian Rp 820.710.900,- di 4 kecamatan dengan jumlah korban
sebanyak 3.050 KK/12.202 jiwa. yakni :
No Hari/Tanggal Lokasi Kejadian
Jumlah Korban Kecamatan Desa
1
Senin, 15 Mei 2017 Kec. Kusan Hulu
Desa Mangkalapi
Desa Tapus
Desa Darasan Binjai
Desa Guntung
Desa Tibarau Panjang
Desa Lasung
2 Selasa, 20 Juni 2017 Kec. Satui
Desa Sungai Danau 1.643 KK/6.572 Jiwa
Desa Sinar Bulan 894 KK/3.576 Jiwa
Desa Satui Barat 105 KK/420 Jiwa
Desa Sejahtera Mulia 35 KK/140 Jiwa
Desa Satui Timur 269 KK/1.076 Jiwa
Desa Jombang 102 KK/408 Jiwa
3 Rabu, 12 Juli 2017 Kec. Sungai
Loban
Desa Sebamban Baru
Desa Sebamban Lama
4 Jum’at 14 Juli 2017 Kec. Satui Desa Sinar Bulan
Desa Sungai Danau
32
Desa Satui Timur
Desa Jombang
5 Jum’at, 25 Agustus 2017 Kec. Mantewe Desa Emil Baru 2 KK / 10 Jiwa
6 Rabu, 30 Agustus 2017 Kec. Mantewe Desa Dukuh Rejo.
c. Angin Puting Beliung
Selama tahun 2017, terjadi 5 (lima) kali bencana angin puting beliung dengan taksiran kerugian Rp.
291.600.000,- dengan rincian sebagai berikut :
No Hari/Tanggal Lokasi Kejadian
Jumlah Kerusakan Kecamatan Desa
1 Jum’at, 13
Januari 2017 Kec. Angsana
Desa Banjarsari Sarana Pendidikan ( 1 buah)
Rusak Ringan
2 Minggu, 14
Januari 2017 Kec. Satui
Desa Setarap RT.04 1 buah rumah Rusak Berat
(Penghuni 1 KK/1 Jiwa)
3 Sabtu, 25
November 2017 Kec. Kusan Hilir
Desa Rantau Panjang
Hulu 4 KK/10 Jiwa
4 Kamis, 07
Desember 2017 Kec. Kusan Hilir
Desa Sepunggur 11 KK/56 Jiwa
5 Selasa, 19
Desember 2017 Kec. Kusan Hilir
Desa Kampung Baru 24 KK/ 106 Jiwa
Adapun bantuan bencana dari 3 jenis bencana di atas kepada korban yang telah dilakukan oleh BPBD
adalah berupa Bantuan Logistik dengan jumlah anggaran sesua di DPA BPBD sebesar Rp. 163.320.000,-
kemudian khusus penanganan banjir status darurat yang terjadi di bulan juni lokasi di kecamatan satui
dengan rincian Desa Sei Danau, Sinar Bulan, Satui Timur, Satui Barat, Sejahtera mulia dan desa jombang
pendanaannya melalui dana Biaya tak terduga pada DPA BPKAD sebesar 844.145.200,-
d. Tenggelam
Selama tahun 2017 , musibah tenggelam terjadi sebanyak 2 (dua) kali dengan korban meninggal sejumlah
2 (dua) orang dengan rincian sebagai berikut :
No Hari/Tanggal Lokasi Kejadian Jumlah Korban
Kecamatan Desa
1
Kamis, 23
November 2017 Kec. Kusan Hilir
Desa Pasar Baru
1 Jiwa
2 Jum’at, 22
Desember 2017 Kec. Satui
Desa Sungai Danau 1 Jiwa (laki laki dewasa)
Meninggal dunia
33
e. Tanah Longsor
Data bencana Longsor di Tahun 2017 sebanyak 2 (dua) kali kejadian dengan rincian kejadian
sesuai tertera pada table birikut ini :
No Hari/Tanggal Lokasi Kejadian
Jumlah Kerusakan Kecamatan Desa
1
Jum’at, 17
Februari 2017 Kec. Mantewe
Desa Gunung Raya
KM.54 (Jln.Alternatif)
2 Selasa, 29
Agustus 2017 Kec. Mantewe
Desa Emil Baru Terdapat 5 Titik Kejadian
f. Sambaran Petir
Selama tahun 2017, terjadi 3 (tiga) kali bencana sambaran Petir dengan rincian sebagai berikut :
No Hari/Tanggal Lokasi Kejadian
Jumlah Korban Kecamatan Desa
1
Kamis, 19
Januari 2017 Kec. Simpang Empat
Desa Mekarsari 2 Jiwa (dewasa)
Meninggal dunia
2 Selasa, 18 April
2017 Kec. Sungai Loban
Desa Sebambang
Baru
1 Jiwa (laki laki dewasa)
Meninggal dunia
3 Senin, 4
Desember 2017 Kec. Satui
Desa Sungai Danau
RT.03
1 Buah Rumah Kondisi
Rusak Berat
g. Abrasi Pantai dan Gelombang Pasang
Pada baulan Januari 2017 terjadi bencana gelombang pasang (ROB) yang melanda
sepanjang pesisir pantai di wilayah Kelurahan Kota Pagatan RT.01 Kecamatan Kusan
Hilir Kabupaten Tanah Bumbu
h. Kebakaran hutan dan Lahan
Selama tahun 2017 di Kabupaten Tanah Bumbu telah terjadi bencana kebakaran Hutan dan
Lahan sebanyak 23 kali dengan korban sebanyak 134,5 Ha dengan rincian sebagai berikut:
34
No Hari/Tanggal Lokasi Kejadian Luas yang
terbakar Kecamatan Desa
1. Kamis, 23 Maret 2017
Kec. Batulicin Kel. Gunung Tinggi
+ 2,5 Ha
2. Minggu, 27 Agustus 2017 + 1 Ha
3. Rabu, 30 Agustus 2017 + 1 Ha
4. Rabu, 30 Agustus 2017 Kec. Kusan Hilir Desa saring sungai bubu + 1,5 Ha
5. Jum’at, 01 September
2017 Kec. Batulicin
Kel. Gunung Tinggi + 5 Ha
6. Minggu, 03 September
2017
Kec. Simpang
Empat
Desa Sarigadung + 3 Ha
7. Sabtu, 09 September
2017 Kec. Batulicin
Kel. Gunung Tinggi + 0,5 Ha
8. Sabtu, 09 September
2017
Kec. Kusan Hilir
Desa Sepunggur
+ 0,5 Ha
9. Sabtu, 09 September
2017 + 20 Ha
10. Sabtu, 09 September
2017 + 1 Ha
11. Sabtu, 09 September
2017
Desa Api-api + 1 Ha
12. Jum’at, 15 September
2017
Desa Sepunggur
+ 3 Ha
13. Selasa, 19 September
2017 + 40 Ha
14. Senin, 25 September
2017 + 1 Ha
15. Rabu, 27 September
2017 Kec. Batulicin
Kel. Gunung Tinggi + 2 Ha
16. Selasa, 31 Oktober 2017
Kec. Kusan Hilir Desa Sepunggur
+ 4 Ha
17. Kamis, 02 November
2017
+ 10 Ha
18 Sabtu, 04 November 2017 Kec. Batulicin
Desa Kersik Putih + 1,5 Ha
19 Sabtu, 04 November 2017 Desa Polewali Marajae + 5 Ha
35
20 Minggu, 05 November
2017 + 20 Ha
21 Minggu, 05 November
2017 Kec. Kusan Hilir
Desa Sepunggur + 1 Ha
22 Selasa , 07 November
2017 Kec. Batulicin
Desa Suka Maju + 6 Ha
23 Rabu, 27 Desember 2017 Kec. Kusan Hilir Desa Sepunggur + 4 Ha
36
B A B IV
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah
Bumbu Tahun 2017 merupakan wujud pertanggung jawaban terhadap pelaksanaan kegiatan
pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Laporan ini juga
merupakan bahan untuk mengukur kinerja pada suatu institusi pemerintahan, dimana laporan ini
berisi semua hasil kerja dari pelaksanaan program kegiatan yang sudah disusun dalam Rencana
Kerja Tahunan dan Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu. Hasil kinerja yang dilaporkan berkenaan dengan pencapaian target
setiap kegiatan yang dilaksanakan. Dari beberapa target yang sudah ditetapkan didalam Matrik
Restra, terdapat beberapa realisasi yang tercapai 100% bahkan lebih. Hal ini menunjukkan
bahwa kontribusi dan peran Kabupaten Tanah Bumbu dalam perencanaan pembangunan
sekaligus implementasi kegiatan dilaksanakan dengan optimal. Optimalisasi kinerja Badan
Penaggulangan Bencana Daerah merupakan hasil nyata dari kesiapan kompetensi sumber daya
aparatur yang selalu ditingkatkan dan ditunjang dengan kerjasama tim dalam setiap kegiatan
yang dilaksanakan.
Adapun rekapitulasi kejadian bencana pada tahun 2017 yang telah ditanggani Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu tercantum dalam table berikut :
NO JENIS KEJADIAN VOLUME KORBAN
Keterangan KK JIWA
1 Kebakaran Pemukiman 26 58 200
2 Banjir 6
Kec. Satui 2
Kec. Mantewe 2
Kuc. Kusan Hulu 1
Kec. Sungai Loban 1
3 Angin Puting Beliung 5
Kec. Angsana 1
Kec. Satui 1
Kec. Kusan Hilir 3
4 Longsor 2
Kec. Mantewe (Desa Emil Baru) 2
5 Sambara Petir 3
Kec. Simpang Empat 1
Kec. Sungai Loban 1
Kec. Satui 1
6 Tenggelam 2
Kec. Kusan Hilir 1
Kec. Satui 1
37
7 Abrasi Pantai 1 Pantai Pagatan 1
8 Karhutla
23 134,5 Ha
Kec. Batulicin
44.5
10 Kali
Kel. Gunung Tinggi 6 X 12
Polewali Marajae 2 X 25
Hektar Kersik Putih 1 X 1.5
Suka Maju 1 X 6
Kec. Kusan Hilir
87 12 Kali
Sepunggur 10 X 84.5
Hektar Saring Sei Bubu 1 X 1.5
Api api 1 X 1
Kec. Simpang Empat
3 1 Kali Sarigadung 1 X 3
Total lahan terbakar 134.5
A. Capaian Indikator Kinerja
No Indikator Kinerja Sasaran Target Ralisasi %
1 Indeks Resiko Bencana Banjir 34,2 19,29 143,6 %
2 Indeks Resiko Becana Gelombang Tinggi
dan Abrasi 22.8 20,03 112,1 %
3 Indeks Resiko Bencana Kebakaran Hutan
dan Lahan 34,2 20,16 141,1
Dari jumlah empat indikator kinerja diatas dibagi rata mendapatkan hasil 118,15 % dengan nilai
Kategori Sangat Baik.
2. Tabel Perbandingan Capaian Kinerja Tahun ini dengan Tahun Lalu
No Indikator Kinerja
Sasaran
Target 2016
Ralisasi 2016
% 2016
Target 2017
Ralisasi 2017
% 2017
1 Indeks Resiko Bencana Banjir
35,10 20,53 141,51 34,2 19,29 143,6
2 Indeks Resiko Becana Gelombang Tinggi dan Abrasi
23,40 23,33 100,30 22.8 20,03 112,1
3 Indeks Resiko Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
35,10 22,68 135,38 34,2 20,16 141,1
38
Dari hasil perbandingan capaiaan kinerja pada tabel di atas ada 3 indikator yang
mengalami kenaikan capaian ini menandakan meningkatnya capaian realisasi dan
mrupakan cerminan dari pelaksanaan Program Pencegahan Dini dan Penanganan
Korban Bencana Alam
Disisi lain laporan ini juga memuat hasil evaluasi dari beberapa kegiatan yang belum
mencapai target yang telah ditetapkan. Walaupun tidak mencapai terget namun nilai dari
kegiatan - kegiatan tersebut secara keseluruhan masih masuk dalam ketegori baik
(capaian 75% - 100%) dan ada beberapa kegiatan yang Indikator Kinerjanya masuk
kategori Sangat Baik (>100%). Capaian tersebut bisa dijadikan sebagai acuan untuk
pembenahan kegiatan tahun berikutnya. Peningkatan yang perlu dilakukan untuk
menyikapi capaian tersebut diantaranya dengan melakukan evaluasi terhadap kegiatan-
kegiatan yang diprogramkan. Evaluasi yang dilakukan berkenaan dengan perencanaan
awal yang harus mengacu kepada program kerja RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu.
Program kerja yang disusun disesuaikan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Petensi
Rawan Bencana Kabupaten Tanah Bumbu. Dalam bidang Badan Penanggulangan
Bencana Daerah perlu dilakukan peningkatan Kerjasama lintas sector pencegahan
bencana dan terwujudnya masyarakat siaga bencana melalui peningkatan kesiapsiagaan
dikabupaten tanah bumbu.
Program Kegiatan tahun 2017 ada 3 program yang terdiri dari 7 kegiatan diluar kegiatan
rutin.
Dari anggaran Setelah Perubahan Belanja Tidak langsung dan Belanja Langsung,
anggaran yang terealisasi sebesar Rp. 8.441.819.251,- (Delapan Milyar Empat Ratus
Empat Puluh Satu Juta Delapan Ratus Sembilan Belas Ribu Dua Ratus Lima Puluh
Satu Rupiah) dari Pagu Anggaran 2017 yang ditetapkan sebesar sebesar Rp.
9.206.532.195,- (Sembilan Milyar Dua Ratus Enam Juta Lima Ratus Tiga Puluh Dua
Ribu Seratus Sembilan Puluh Lima Rupiah). atau sebesar 92 %, (Sembila Puluh
Persen ).
39
Sedangkan dana bantuan APBN Desa Tangguh Bencana (DESTANA) KARHUTLA
Fasilitasi Pemberdayaan dan Pengembangan Ketangguhan Masyarakat yang diperoleh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017
sebesar Rp.971.813.800,- (Sembilan ratus tujuh puluh satu juta delapan ratus tiga
belas ribu delapan ratus rupiah) dan terealisasi sebesar Rp. 596.813.600,- atau
sebesar 88,84 %. Anggaran tersebut digunakan untuk pembiayaan 1 kegiatan yaitu
Pengembangan Ketangguhan Masyarakat ( Fasilitasi Pemberdayaan dan
Pengembangan Ketangguhan Masyarakat) Tahun 2017
B. Saran – Saran
Semoga LAKIP ini bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan pedoman
pelaksanaan program dan kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tanah Bumbu dimasa yang akan datang. Dan tentunya dalam penyusunan
LAKIP ini masih ada kekurangan kekurangan untuk sangat dibutuhkan Saran saran demi
kelengkapan LAKIP Ini.
Batulicin, Januari 2018
Kelapa Pelaksana,
Hamaluddin Tahir, S. Pd, MM Pembina Utama Muda. NIP. 19701005 199602 1 002