LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...

56
PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2016

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH...

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

KABUPATEN TANAH BUMBU

TAHUN 2016

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Lingkungan Hidup Daerah

(BLHD) Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 dapat diselesaikan. Penyusunan LAKIP

merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 7

Tahun 1999, untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya

yang dipercayakan kepada BLHD Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan Rencana

Strategis (RENSTRA) BLHD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 – 2021.

Penyusunan LAKIP ini merupakan perwujudan salah satu indikator (tolok ukur)

dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance), dan secara

garis besar berisikan informasi mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah

dilaksanakan selama Tahun Anggaran 2016 yang mengacu kepada Rencana Strategi

BLHD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 - 2021.

Penyusunan LAKIP BLHD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 ini telah

dupayakan sebaik mungkin, walaupun demikian LAKIP BLHD Kabupaten Tanah Bumbu

Tahun 2016 tidak terlepas dari kekurangan- kekurangan sehubungan dengan kendala-

kendala yang dihadapi. Namun demikian BLHD Kabupaten Tanah Bumbu telah

mengupayakan untuk mengatasi kendala- kendala tersebut melalui koordinasi dengan

pelaksana kegiatan.

Demikian disampaikan, diharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

kita semua khususnya dalam mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BLHD

Kabupaten Tanah Bumbu, Kami mengharapkan sumbang saran pihak-pihak terkait atas

kekurangan laporan ini, karena Kami menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna.

Akhirnya kepada semua pihak yang terkait dan turut memberikan bantuan dalam

penyusunan laporan ini diucapkan terima kasih.

Batulicin, 10 Januari 2017 Januari

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

IKHTISAR EKSEKUTIF

Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) merupakan laporan yang

memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja Badan Lingkungan Hidup Daerah

(BLHD) Kabupaten Tanah Bumbu selama Tahun 2016. Capaian kinerja Tahun 2016

tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja Tahun 2016 sebagai tolok ukur

keberhasilan tahunan BLHD Kabupaten Tanah Bumbu. Analisis atas capaian kinerja

terhadap rencana kinerja ini akan menjadi bahan evaluasi sebagai bahan perbaikan

kinerja di masa datang.

Sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

BLHD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 berpedoman pada Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010

Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada

level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada

level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran

dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja

tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan

penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator outcome atau minimal output

dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan.

Berdasarkan pengukuran pencapaian kinerja sasaran dan kinerja kegiatan

menunjukkan hasil bahwa BLHD Kab. Tanah Bumbu sudah berupaya dengan optimal

dan dapat dikatakan berhasil dalam melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, meskipun dalam pelaksanaannya beberapa

kegiatan yang dilaksanakan untuk pencapaian indikator sasaran ada yang tidak dapat

terealisasi sepenuhnya dikarenakan kondisi anggaran. Namun secara keseluruhan,

prosentase tingkat pencapaian target sasaran dengan nilai 92% dari 3 (tiga) sasaran

dan 5 (lima) indikator sasaran yang direncanakan, serta dapat dilihat pula pada

prosentase pencapaian target indikator kegiatan yang pada dasarnya dengan penilaian

berkategori sangat baik untuk 3 (tiga) program dan 29 (duapuluh sembilan) kegiatan.

DAFTAR ISI

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Halaman KATA PENGANTAR i

RINGKASAN EKSEKUTIF ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR LAMPIRAN iv

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang I-1

1.2 Landasan Hukum I-1

1.3 Maksud dan Tujuan I-3

1.4 Gambaran Umum Badan Lingkungan Hidup Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu

I-3

1.5 Gambaran Kondisi Lingkungan I-9

1.6 Sistematika Penyusunan LAKIP BLHD Kabupaten

Tanah Bumbu Tahun 2016 I-9

Bab II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KAB. TANAH BUMBU TAHUN 2016

2.1. Rencana Strategis II-1

A. Visi II-1

B. Misi II-2

C. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Jangka Menengah BLHD Kabupaten Tanah Bumbu

II-2

2.2. Rencana Kinerja II-7

2.2.1 Penetapan Kinerja II-7

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja III-1

3.2. Hasil Pengukuran Kinerja III-3

3.3. 3.4 3.5 3.6 3.7.

Sinkronisasi Sasaran Strategis dan SPM Bidang LH Indikator Kinerja Lingkungan Hidup pada RPJMD Analisis Capaian Kinerja Evaluasi Capaian Kinerja Akuntabilitas Keuangan

III-12 III-17 III-18 III-22 III-32

3.8. Analisa Permasalahan III-37

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan IV-1

B. Saran

IV-1

DAFTAR LAMPIRAN

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Lampiran 1 Tujuan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BLHD sesuai RENSTRA

2016-2021

Lampiran 2 Perjanjian Kinerja BLHD TA. 2016

Lampiran 3 Rencana Kinerja Tahunan BLHD TA. 2016

Lampiran 4 Pengukuran Kinerja BLHD TA. 2016

Lampiran 5 Laporan Kinerja BLHD Triwulan IV TA.2016

Lampiran 6 Target dan Realisasi Fisik dan Anggaran BLHD Triwulan IV TA. 2016

BAB I

PENDAHULUAN

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka mewujudkan good governance diperlukan akuntabilitas kinerja

yang baik dari jajaran aparatur Pemerintah, sehingga penyelenggaraan manajemen

pemerintahan dan pembangunan dapat berdaya guna dan berhasil guna secara

optimal.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) berdasarkan

Instruksi Presiden No : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah merupakan Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program/Kegiatan yang

dilaksanakan oleh Aparatur Instansi Pemerintah sebagai pelaksana Program /

Kegiatan dalam satu Tahun Anggaran. Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD)

merupakan bagian integral dari Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu yang

bertanggung jawab dalam penyelenggaraan urusan Lingkungan Hidup di wilayah

Kabupaten Tanah Bumbu sehingga wajib menyampaikan LAKIP.

LAKIP merupakan bentuk dari Evaluasi Pelaksanaan Program/ Kegiatan

SKPD sebagai tolok ukur tercapai atau tidaknya suatu target dan sasaran / tujuan

pelaksanaan program / kegiatan sesuai visi dan misi kegiatan yang dilaksanakan.

Untuk itu dalam penyusunan LAKIP mutlak diperlukan adalah Visi, Misi, Tujuan dan

Sasaran BLHD Kabupaten Tanah Bumbu serta penjabarannya dalam bentuk

strategi kebijaksanaan yang diimplementasikan dalam program kerja yang terjabar

menjadi kegiatan operasional yang rinci, spesifik dan terukur.

1.2. Landasan Hukum

Penyusunan LAKIP Tahun 2016 ini disusun berdasarkan beberapa landasan

sebagai berikut:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2003 tentang

Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 22, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4265)

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4286)

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 104)

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4844);

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2005 Tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

7. Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan daerah;

8. Peratruran Pemerintah Nomor 208 Tahun 2000 tetang tatacara

Pertanggungjawaban Kepala Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

11. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2005-2009;

12. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Laporan Kinerja

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

13. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

PP No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

14. Surat Edaran Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Dalam

Negeri Nomor 061/163 Tahun 2008 tentang Penataan Kelembagaan

Lingkungan Hidup Daerah;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Tugas Pokok dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah

Kabupaten Tanah Bumbu;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 16 Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

Tahun 2006 – 2025;

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 17 Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

Tahun 2011 – 2015

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud

Maksud penyusunan LAKIP BLHD Kabupaten Tanah Bumbu TA. 2016 adalah :

a. Memenuhi salah satu unsur dari rangkaian implementasi Sistem Akuntabilitas

Kinerja BLHD Kab. Tanah Bumbu

b. Memberikan informasi mengenai pelaksanaan Program dan Kegiatan Strategis

dalam Rencana Strategis BLHD Kab. Tanah Bumbu Tahun 2016–2021 yang

telah dilaksanakan pada tahun 2016.

1.3.2. Tujuan

Tujuan penyusunan LAKIP BLHD Kab. Tanah Bumbu TA. 2016 adalah sebagai

berikut:

a. Meningkatkan akuntabilitas kinerja di lingkungan BLHD Kab. Tanah Bumbu

dalam menjalankan tugas dan perannya sesuai dengan prinsip-prinsip tata

kepemerintahan yang baik, melalui penyajian gambaran atas pelaksanaan

tugas yang diemban dalam berbagai program dan kegiatan selama TA 2016

b. Memberikan umpan balik terhadap upaya peningkatan kinerja dan

pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan Visi dan

Misi dalam Renstra Bapedalda Kab. Tanah Bumbu Tahun 2016–2021.

1.4. Gambaran Umum Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

Dalam rangka memenuhi kelengkapan Pemerintahan Kabupaten sesuai

yang diamanatkan dalam Undang-Undang No: 2 Tahun 2003 Tentang Pembentukan

Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Propinsi Kalimantan Selatan

maka dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu No: 16 Tahun 2007

tanggal 12 Nopember 2007 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok dan

Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Tanah Bumbu yang salah satunya

adalah Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu diperbaharui dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu No : 20

Tahun 2011 tanggal 20 September 2011 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas

Pokok dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Tanah Bumbu yang salah

satunya adalah Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Tanah Bumbu No. 25 tahun 2012

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

ditetapkan tugas pokok, fungsi uraian tugas dan tata kerja unsur-unsur organisasi

Badan Lingkungan Hidup DaerahKabupaten Tanah Bumbu.

1.4.1. Tugas Pokok dan Fungsi

Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai

tugas pokok membantu Kepala Daerah dalam menyelenggarakan tugas umum

pemerintahan dan pembangunan mencakup bagian dan bidang-bidang sebagai

berikut :

1. Sekretariat

2. Bidang Pengawasan dan Penanggulangan Pencemaran

3. Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan

4. Bidang Analisis Pengelolaan Kualitas Lingkungan

5. UPT Badan (Laboratorium Lingkungan)

Sedangkan Fungsi Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah

Bumbu dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut di atas meliputi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan dan perlindungan

lingkungan daerah sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh bupati berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2. Fasilitasi dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang

pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup;

3. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan pengawasan

pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup;

4. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan, pengawasan

dan penanggulangan pencemaran;

5. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan analisis

pengelolaan kualitas lingkungan;

6. Perumusan dan penetapan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan

upaya pengendalian kualitas lingkungan hidup;

7. Pelaksanaan pelayanan umum;

8. Pengelolaan urusan ketatausahaan;

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

1.4.2. Susunan Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu No: 20 Tahun

2011 tanggal 20 September 2011 susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup

Daerah Kabupaten Tanah Bumbu terdiri dari :

1. Kepala Badan

Mempunyai tugas memimpin, melakukan koordinasi, pengawasan dan

pengendalian dalam penyelenggaraan kegiatan di Bidang Lingkungan Hidup

2. Sekretariat

Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan

mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan,

penyusunan program dan keuangan. Sekretariat membawahi :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

c. Sub Bagian Evaluasi, Dokumentasi dan Pelaporan

3. Bidang Pengawasan dan Penanggulangan Pencemaran

Bidang Pengawasan dan Penaggulangan Pencemaran mempunyai tugas

melaksanakan pengawasan, penanggulangan pencemaran dan pengrusakan,

penegakan hukum dan pemulihan dibidang lingkungan hidup. Bidang

Pengawasan dan Penanggulangan Pencemaran terdiri dari :

a. Sub Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum; dan

b. Sub Bidang Penanggulangan dan Pemulihan Pencemaran

4. Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan

Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan

pengendalian dampak lingkungan. Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan

terdiri dari :

a. Sub Bidang Bina Teknis AMDAL

b. Sub Bidang Evaluasi AMDAL dan Laboratorium

5. Bidang Analisis Pengelolaan Kualitas Lingkungan

Bidang Analisis Pengelolaan Kualitas Lingkungan mempunyai tugas

melaksanakan analisis, pengelolaan dan pemantauan kualitas lingkungan.

Bidang Analisis Pengelolaan Kualitas Lingkungan (APKL) terdiri dari :

a. Sub Bidang Pelaksanaan PKL

b. Sub Bidang Pemantauan dan Evaluasi PKL

6. UPT Laboratorium Lingkungan Hidup

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Unit Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian

kewenangan dan tugas teknis tertentu untuk melakukan analisis laboratoris serta

pengembangannya dalam rangka penyajian data dan informasi dibidang

lingkungan hidup

Secara rinci struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah terdapat

pada tabel di bawah ini :

KEPALA

BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

KEPALA LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SEKRETARIS

KEPALA SUB BAGIAN UMUM

DAN

KEPEGAWAIAN

KEPALA SUB BAGIAN

PERENCANAAN

DAN KEUANGAN

KEPALA BIDANG PENGAWASAN DAN PENANGGULANGAN

PENCEMARAN

KEPALA BIDANG PENCEGAHAN DAMPAK

LINGKUNGAN

KEPALA SUB BIDANG PENGAWASAN DAN

PENEGAKAN HUKUM

KEPALA SUB BIDANG BINA

TEKNIS AMDAL

KEPALA SUB BIDANG PENANGGULANGAN

DAN PEMULIHAN

KEPALA SUB BIDANG EVALUASI AMDAL DAN

LABORATORIUM

KEPALA SUB BAGIAN

EVALUASI, DOKUMENTASI

DAN

PELAPORAN

KEPALA BIDANG ANALISIS PENGELOLAAN KUALITAS

LINGKUNGAN (APKL)

KEPALA SUB BIDANG

PELAKSANAAN PKL

KEPALA SUB BIDANG PEMANTAUAN DAN EVALUASI

PKL

KASUBBAG. TATA USAHA LAB. LH

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

1.4.3. Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan kegiatannya saat ini, BLHD Kabupaten Tanah Bumbu

didukung oleh 34 orang PNS ditambah 18 orang tenaga Non PNS (PTT/Honorer).

Untuk menunjang pencapaian visi, misi dan tujuan BLHD Kabupaten Tanah

Bumbu, kualitas dan kuantitas SDM mutlak diperlukan. Sampai sejauh ini

keberadaan pegawai BLHD Kabupaten Tanah Bumbu dapat dilihat pada tabel 1.1

s/d 1.6.

Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Sesuai Status Kepegawaian

No Status Golongan

Jumlah

I II III IV

1. PNS - 8 21 5 34

2. PTT 6

3 THL/Honorer 12

Jumlah 52

Tabel 1.2 Data PNS Menurut Golongan

No Unit Kerja Golongan

Jumlah

I II III IV

1. Kepala Badan - - - 1 1

2 Sekretariat - 1 4 1 6

3 Bidang Pengawasan dan Penanggulangan Pencemaran

- - 2 1 3

4 Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan

- - 3 - 3

5 Bidang Analisis Pengelolaan Kualitas Lingkungan

- 2 2 2 6

6 UPT Laboratorium Lingkungan Hidup

- - 2 - 2

7 Kelompok Jabatan Fungsional

- 4 9 - 13

Jumlah 7 22 5 34

Tabel 1. 3 Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Penjenjangan ( Diklat )

No Tingkat Penjenjangan Jumlah ( orang )

1. Non Diklat - 2. Spada / Adum / Diklat PIM IV 5 3. Spadya / Spamen / Diklat PIM III 2 4. Sespa / Spamen / Diklat PIM II 1 5. Lemhanas / Spati -

Jumlah 8

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Tabel 1.4 Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Jabatan / Eselonering

No Eselonering Jumlah (orang)

1. I a I b

- -

2.

II a II b II c II d

3 1 - -

3. III a III b

1 3

4. IV a IV b

9 1

5 Non Eselon -

Tabel 1.5 Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah ( orang )

1. SD - 2. SLTP - 3. SLTA 4 4. D I - 5. D II - 6. D III 3 7. D IV - 8. S 1 22 9. S 2 5 10. S 3 -

Jumlah 34

1.5. Gambaran Kondisi Lingkungan

Berdasar kajian kondisi dan situasi Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun

2016 – 2021 (Renstra BLHD Kabupaten Tanah Bumbu 2016 – 2021), dan potensi

maupun isu strategis yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu, dapat dirumuskan ada

beberapa isu pokok strategis sesuai dengan tugas dan fungsi BLHD Kabupaten

Tanah Bumbu yang wajib mendapat perhatian bersama, yaitu :

1. Kualitas air tercemar “sedang”

2. Lubang tambang belum dikelola maksimal dan terjadinya degradasi tutupan

lahan vegetasi

3. Debu dan emisi dari kegiatan usaha yang mencemari lingkungan pemukiman

4. Kesadaran masyarakat dalam berbudaya menghargai kondisi lingkungan yang

baik belum maksimal

1.6. Sistematika Penyusunan LAKIP BLHD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016

Untuk menggambarkan akuntabilitas kinerja BLHD Kabupaten Tanah Bumbu

maka disusunlah LAKIP Tahun 2016 yang berpedoman pada Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:

Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif)

Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, aspek

strategis BLHD Kabupaten Tanah Bumbu, serta struktur organisasi;

Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan secara ringkas

dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanan program, kegiatan dan

anggaran BLHD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 meliputi Rencana Strategis

BLHD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 - 2021 dan Penetapan Kinerja Tahun

2016.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016, menjelaskan analisis pencapaian

sasaran kinerja BLHD Kab. Tanah Bumbu TA. 2016, dengan pengungkapan dan

penyajian dari hasil pengukuran kinerja.

Bab IV – Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan

Akuntabilitas Kinerja BLHD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 dan menguraikan

rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa mendatang.

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

TAHUN 2016

2.1. RENCANA STRATEGIS

RENSTRA BLHD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 - 2021 disusun

dengan maksud menyediakan dokumen perencanaan bagi BLHD Kabupaten Tanah

Bumbu untuk kurun waktu tahun 2016 - 2021. Sedangkan tujuannya adalah :

1. Sinkronisasi Tujuan, Sasaran, program dan kegiatan BLHD dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Tanah Bumbu

2. Menyediakan bahan serta pedoman untuk penyusunan Rencana Kinerja

(Rencana Kerja Tahunan) BLHD Kabupaten Tanah Bumbu dalam kurun waktu

tahun 2016 – 2021

3. Meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi BLHD Kabupaten Tanah Bumbu

beserta seluruh unit kerjanya dalam pengendalian dampak lingkungan hidup

dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.

A. VISI

Visi adalah cara pandang jauh ke depan ke arah mana organisasi akan

dibawa. Visi yang baik harus realistis dan mampu menjadi tuntutan bagi

organisasi agar eksis, unggul, antisipatif dan inovatif.

Visi Kabupaten Tanah Bumbu adalah “Terwujudnya Kabupaten

Tanah Bumbu Sebagai Poros Maritim Utama serta Pusat Perdagangan,

Industri, dan Pariwisata di Kalimantan Berbasis pada Keunggulan Lokal

dan Potensi Strategis Daerah Menuju Tanah Bumbu Yang Maju, Sejahtera

dan Berintelektual Tinggi”.

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Kepala Daerah, Badan

Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu menetapkan Visi sebagai

berikut :

“Terwujudnya Lingkungan Hidup Kabupaten Tanah Bumbu Yang Berkualitas”

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

B. M I S I

Misi adalah pernyataan eksplisit dari organisasi tentang apa saja yang

harus dicapai dengan menyebutkan kegiatan spesifik yang harus dilakukan

dalam rangka mewujudkan visinya. Adapun Misi Kabupaten Tanah Bumbu

adalah :

1. Menyelenggarakan penataan dan pengelolaan pelabuhan sebagai

terminal point guna mendorong pemanfaatan keunggulan maritim serta

menyelenggarakan pengelolaan wilayah pesisir yang mampu

mendorong optimalisasi perekonomian masyarakat dan pariwisata.

2. Meningkatkan Kegiatan Industri dan Perdagangan Berbasis Ekonomi

Kerakyatan Melalui Perluasan Kesempatan dan Perlindungan Bagi

Pelaku Industri Guna Menopang Daya Saing Masyarakat Lokal di

Tengah Arus Regional dan Nasional.

3. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya

Ekonomi yang berkelanjutan, berwawasan Lingkungan serta

memperhatikan Kearifan Lokal Untuk Menghadirkan Kesejahteraan.

4. Menyelenggarakan Program Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia

yang memiliki daya saing di tengah arus persaingan masyarakat

ekonomi ASEAN (MEA) dengan berbasis pada masyarakat yang

berakhlak dan memiliki akar lokal.

5. Menyelenggarakan Tata Kelola Pemerintahan dan Birokrasi yang Baik,

Efektif dan Bersih.

Guna mewujudkan Visi Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu, maka misi pembangunan yang akan dilakukan adalah

Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup.

C. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS JANGKA MENENGAH BLHD

KABUPATEN TANAH BUMBU

Agar lebih terarah, visi dan misi perlu dirumuskan dalam bentuk tujuan

dan sasaran strategis dengan mempertimbangkan nilai manfaat bagi publik dan

kemampuan sumber daya yang dimiliki. Hal ini berarti bahwa tujuan strategis

merupakan penjabaran atau pelaksanaan dari pernyataan misi yang akan

dicapai dalam jangka 5 (lima) tahun ke depan. disamping itu dapat diketahui

secara tepat apa yang sudah dilakukan dan dijadikan sebagai pengukur tingkat

capaian visi dan misi organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu. Tujuan dan sasaran strategis dimaksud dalam rangka

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

pencapaian sasaran yang ingin dicapai dari masing-masing misi adalah sebagai

berikut :

1. Misi : Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup

Tujuan :

Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup

Sasaran :

Meningkatnya Kondisi Kualitas Lingkungan Hidup

Tabel 2.1

Tujuan dan Indikator Tujuan

No.

Tujuan Indikator Tujuan

Kondisi Awal Target Kinerja

2015 2021

1. Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

Cukup Baik

Tabel 2.2.

Matrik Indikator Kinerja Sasaran

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR

KINERJA

TARGET KINERJA PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

MISI 1: MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

1 Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup

Meningkatnya Kondisi kualitas lingkungan hidup

Indeks

Kualitas Air

(IKA)

Indeks

Kualitas

Udara

Kurang

Sangat baik

Kurang

Sangat baik

Kurang

Sangat baik

Cukup

Sangat baik

Cukup

Sangat baik

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

2.2. RENCANA KINERJA

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) disusun berdasarkan Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun

2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Rencana kerja Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Tanah Bumbu dapat dilihat pada lampiran Rencana Kinerja Tahun

2016. Rencana Kinerja tahun 2016 merupakan dokumen yang menyajikan sasaran

beserta indikator kinerja dan target yang akan dicapai pada tahun 2016. Rencana

kinerja tersebut selanjutnya dituangkan menjadi Penetapan Kinerja yang merupakan

tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada tahun 2016.

2.2.1. PERJANJIAN KINERJA

Dalam rangka memenuhi perencanaan kinerja yang dimaksud diperlukan

suatu perjanjian kinerja dalam bentuk perjanjian kinerja sebagai tolok ukur terhadap

hasil capaian kinerja dalam rentang waktu 1 (satu) tahun anggaran (terlampir).

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) BLHD Kabupaten Tanah Bumbu tidak terlepas dari rangkaian

mekanisme fungsi perencanaan yang sudah berjalan mulai dari Perencanaan Strategis

(RENSTRA) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ataupun Rencana Kinerja

Tahunan (RKT), dan Penetapan Kinerja (PK), serta tidak terlepas dari pelaksanaan

pembangunan itu sendiri sebagai fungsi Actuating dari berbagai piranti perencanaan yang

sudah dibuat tersebut, hingga kemudian sampailah pada saat pertanggung jawaban

pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan seluruh sumber daya manajemen

pendukungnya.

Pertanggung jawaban pengukuran yang diukur adalah kegiatan, program, dan

sasaran, yang prosesnya adalah sejauh mana kegiatan, program, dan sasaran

dilaksanakan tidak salah arah dengan berbagai piranti perencanaan yang telah dibuat.

3.1 PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah

ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi BLHD Kabupaten Tanah Bumbu.

Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan

didasarkan pada kelompok indikator kenerja kegiatan yang berupa indikator-indikator

masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Penilaian tersebut tidak terlepas dari

proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian

dalam proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan

berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan yang dilakukan untuk menilai

apakah kebijakan yang telah ditempuh selama tahun 2016 dapat mendukung tercapainya

tujuan dan sasaran badan dan pada akhirnya memberikan kontribusi yang signifikan

terhadap pencapaian tujuan dan pembangunan Kabupaten sebagaimana telah

diamanatkan dalam RPJMD.

Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target

setiap Indokator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan penghitungan

akan diketahui selisih atau celah Kinerja. Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut

dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja

dimasa yang akan datang (performance improvement).

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran,

menggunakan skala pengukuran 4 (empat) katagori sebagai berikut :

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2016

No Persentase Capaian Kategori Capaian

1 Lebih dari 100 % Sangat Baik

2 75 % sampai 100 % Baik

3 55 % sampai 75 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara target

dengan realisasi masing - masing indikator sasaran. Tingkat capaian kinerja masing -

masing indikator disajikan pada tabel pengukuran kinerja sasaran strategis tahun 2016.

Pengukuran kinerja ini digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau

kegagalan pelaksanaan program atau kegiatan pada tahun 2016 sesuai dengan sasaran

dan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan

Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu. Adapun Tabel Pengukuran Kinerja

disajikan sebagai berikut :

Tabel 3.2 Pengukuran Kinerja Sasaran Strategi Tahun 2016

No Sasaran Indikator Sasaran Target Tahun

2016

Realisasi Tahun 2016

Prosentase Capaian

Tahun 2016

(1) (2) (3) (5) (6) (7)

1. Meningkatnya Kondisi kualitas lingkungan hidup

Indeks Kualitas Air (IKA)

Indeks Kualitas Udara

Kurang

Sangat Baik

Sangat Kurang

Sangat Baik

85%

100%

3.2. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Evaluasi kinerja dilakukan terhadap pencapaian setiap indikator kinerja kegiatan

untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang mendukung keberhasilan

atau kegagalan dalam pelaksanaan suatu program atau kegiatan dengan

membandingkan prosentase capaian Indikator Sasaran pada tahun 2016 dengan tahun

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

sebelumnya. Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan

kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari

guna perbaikan pelaksanaan program atau kegiatan di masa yang akan datang.

Pengukuran kinerja BLHD Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016 menggunakan

metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor : 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Hasil pengukuran kinerja

beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu tahun 2016 disajikan sebagai berikut :

Sasaran : Meningkatnya Kondisi Kualitas Lingkungan Hidup

Sasaran tersebut di atas terdiri atas 2 (dua) indikator sasaran, dengan hasil

sebagai berikut :

Tabel 3.3. Sasaran Strategis dari Misi BLHD Tahun 2016

NO SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET TAHUN

2016 REALISASI

TAHUN 2016

PROSENTASE CAPAIAN

KINERJA (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

Meningkatnya Kondisi Kualitas Lingkungan Hidup

1.1. Indeks Kualitas Air (IKA)

Kurang Sangat Kurang

85

1.2. Indeks Kualitas Udara (IKU)

Sangat Baik Sangat Baik 100

RATA-RATA SASARAN/INDIKATOR SASARAN 92,5

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pencapaian sasaran 1 dengan 2

indikator sasaran pada tahun 2016 dengan kategori capaian 92,5% disimpulkan

BAIK. Berikut evaluasi dan analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran

tersebut :

1.1 Indeks Kualitas Air (IKA)

Indikator tersebut dilaksanakan melalui Program Pengendalian

Pencemaran dan perusakan lingkungan Hidup dengan kegiatan utamanya

adalah Pemantauan Kualitas Lingkungan. Indikator sasaran tidak dapat

dibandingkan dengan capaian tahun 2015 (periode RENSTRA BLHD Tahun

2011-2015) karena Indeks Kualitas Air (IKA) merupakan indikator sasaran baru

yang merupakan penyempurnaan dari indikator sebelumnya yaitu Data kondisi

lingkungan Kabupaten Tanah Bumbu meliputi kualitas air, tanah dan udara.

Pada indikator sebelumnya belum dilakukan perhitungan kondisi kualitas air,

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

udara dan lingkungan hidup dalam bentuk indeks, namun hanya menghitung

dari jumlah paramater kualitas air, udara dan tanah yang dipantau/diambil

sampelnya (pengujian di Laboratorium Lingkungan Kab. Tanah Bumbu),

sehingga capaian hanya berupa prosentase parameter kualitas air/udara/tanah

yang memenuhi baku mutu sesuai ketentuan yang berlaku sehingga belum bisa

digambarkan secara akurat tentang kondisi/status kualitas air/udara/lingkungan

hidup Kabupaten Tanah Bumbu per tahunnya. Namun di periode RENSTRA

BLHD 2016-2021 dilakukan pembenahan indikator sasaran dimana indikator

sasaran ini salah satunya sebagai data pendukung capaian Indikator Kinerja

Daerah pada Misi Ketiga Kepala Daerah seperti tertuang pada RPJMD

Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2021, yaitu Indeks Kualitas Lingkungan

Hidup (IKLH).

Pengertian dari Indeks Kualitas Air (IKA) itu sendiri adalah kondisi

kualitatif air yang diukur dan atau di uji berdasarkan parameter-parameter

tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Adapun latar belakang/dasar indikator sasaran IKA dengan fokus pada

air DAS/sungai di Kabupaten Tanah Bumbu, karena air sungai itu sendiri

menjadi sumber air baku untuk berbagai kebutuhan lainnya, seperti industri,

pertanian dll. Di lain pihak sungai juga dijadikan tempat pembuangan berbagai

macam limbah sehingga tercemar dan kualitasnya semakin menurun. Karena

peranannya tersebut, maka sangat layak jika kualitas air sungai dijadikan

indikator kualitas lingkungan hidup. Perhitungan indeks untuk indikator

kualitas air sungai dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan

Status Mutu Air. Dalam pedoman tersebut dijelaskan antara lain mengenai

penentuan status mutu air dengan engan metode indeks pencemaran (Pollution

Index – PI). Parameter yang dijadikan dasar perhitungan IKA sebanyak 7

parameter yaitu DO, BOD, COD, pH, TSS, e Coli dan Total Coli.

Perhitungan IKA dilaksanakan melalui Kegiatan Pemantauan Kualitas

Lingkungan yang mengambil sampel air pada 3 DAS yaitu Batulicin, Kusan, dan

Satui di area Hulu, tengah dan hilir dengan total titik sampel DAS sebanyak 9

titik pemantauan, sedangkan sampel air sungai sebanyak 19 titik, yaitu pada

sungai Bening, Mandulin, Sungai Dua I, Mereh, Sebamban, Bunati, Setarap,

Angsana, Ata, Sela, Sungai Dua II, Jelamu, Baruna, Mangkalapi, Taras,

Pabilahan, Satui Hulu, Batuharang dan Batulaki. Total sampel yang diambil

adalah 28 titik. Kegiatan pengambilan dan pengujian sampel ini direncanakan

dilaksanakan sebanyak 2 periode, namun karena kondisi anggaran Kab. Tanah

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Bumbu tidak semua sampel dapat diambil dalam 2 periode, hanya 3 titik DAS

Batulicin dan 13 titik sungai yang bisa diambil sebanyak 2 periode.

Dari hasil pengambilan sampel air DAS/Sungai Tahun 2016 didapatkan

hasil perhitungan INDEKS KUALITAS AIR (IKA) adalah sebesar 52,14 atau

dengan kategori SANGAT KURANG. Hal ini jelas tidak memenuhi target yang

telah ditetapkan yaitu IKA Kab. Tanah Bumbu dengan Kategori KURANG atau

nilai antara 58 ≤ x < 66.

Berikut analisis capaian indikator sasaran INDEKS KUALITAS AIR (IKA)

KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2016 :

Periode I kegiatan pengambilan sampel air dilaksanakan di bulan Januari 2016

atau saat musim hujan sehingga dari hasil uji Laboratorium ada beberapa

parameter yang melebihi baku mutu diantaranya TSS, BOD, COD, eColi dan

Total Coli. Tingginya beberapa parameter kualitas air tersebut diindikasikan

beberapa faktor diantaranya :

a. Pengaruh musim hujan mengakibatkan erosi sehinga terjadi pengikisan di

sempadan sungai

b. Kondisi anggaran mempengaruhi pelaksanaan kegiatan yang bertujuan

untuk meningkatkan nilai IKA, diantaranya :

- Dari target 2 (dua) kali periode pelaksanaan pengambilan sampel air

limbah pelaku usaha yang merupakan salah satu Standard Pelayanan

Minimal (SPM) bidang LH, hanya dapat dilakukan sekali saja dalam

setahun sehingga tidak dapat diketahui progress upaya pengelolaan air

limbah periode kedua yang dilakukan oleh pelaku usaha dibandingkan

pada periode pertama

- Kegiatan pembinaan dan pengawasan pelaku usaha dari target 180

pelaku usaha hanya dapat dilaksanakan binwas pada 166 pelaku usaha.

Hal ini menyebabkan pembinaan ke pelaku usaha khususnya terkait

pengelolaan air limbah tidak maksimal

- Kegiatan pengambilan sampel air DAS/Sungai yang semula direncanakan

sebanyak 2 (dua) periode hanya dapat terlaksana 1 (satu) periode pada

28 titik pantau dan sebagian bisa dilaksanakan pada periode kedua. Jika

dibandingkan dengan periode pertama yang diambil pada musim hujan,

pada periode kedua yang diambil pada kisaran bulan Agustus-September

2016 dimana kondisi curah hujan rendah, beberapa parameter banyak

yang memenuhi baku mutu. Namun karena tidak semua titik pantau

sungai dapat diambil sampel air nya sehingga mempengaruhi hasil

perhitungan IKA.

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Faktor-faktor tersebut diatas menunjukkan bahwa pentingnya dukungan

anggaran untuk pelaksanaan pembinaan dan pengawasan rutin terkait

pengelolaan air limbah pelaku usaha, pengambilan sampel air limbah

pelaku usaha di outlet untuk mengetahui hasil pengelolaan air limbah

pelaku usaha sebelum dibuang ke perairan umum, serta pemantauan

rutin kondisi kualitas air DAS/Sungai berupa pengambilan dan pengujian

sampel air sungai di Kabupaten Tanah Bumbu. Ketiga kegiatan tersebut

sangat mendukung untuk penyediaan data kondisi IKA.

Adapun Program dan Kegiatan yang mendukung pencapaian indikator sasaran

Indeks Kualitas Air (IKA) adalah sebagai berikut :

1. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Indikator Outcome program ini adalah Optimalisasi Kualitas Lingkungan

ditargetkan Cukup dan terealisasi 100 % sesuai dengan targetnya yaitu

Cukup dengan kegiatan-kegiatan penunjang sebagai berikut :

a. Kegiatan Penilaian Kota Sehat/Adipura

Pagu anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 59.376.000,- dan terealisasi

sebesar Rp 42.078.000,- (70,86%) dengan capaian output 16 kali

Pemantauan Adipura yang terealisasi sesuai target sebesar 100 %.

b. Pemantauan Kualitas Lingkungan

Pagu Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 34.650.000,- dan terealisasi

sebesar Rp 30.000.000,- (86,58%) dengan capaian output kegiatan 58

titik pantau dan terealisasi hanya 58,92 % yaitu 33 titik pantau

c. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup

Pagu Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 188.225.000,- dan terealisasi

sebesar Rp 159.119.000,- (84,54%) dengan capaian output kegiatan 3

laporan dan terealisasi sesuai target 100 % yaitu 3 laporan

d. Pengkajian Dampak Lingkungan

Pagu Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 36.570.000,- dan terealisasi

sebesar Rp 8.821.000,- (24,10%) dengan capaian output kegiatan 1

Dokumen dan tidak terealisasi sesuai target yaitu 0 %

e. Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan

Hidup

Pagu Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 22.800.000,- dan terealisasi

sebesar Rp 20.250.000,- (88,80%) dengan capaian output kegiatan 2

desa binaan dan terealisasi 100 % sesuai target yaitu 2 desa binaan

f. Penanggulangan dan Pemulihan Pencemaran

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Pagu Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 36.225.000,- dan terealisasi

sebesar Rp 29.750.000,- (82,10%) dengan capaian output kegiatan 8

Laporan Monitoring dan Evaluasi dan terealisasi 100 % sesuai target

yaitu 8 Laporan Monitoring dan Evaluasi

g. Koordinasi Penilaian Adiwiyata

Pagu Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 162.006.000,- dan terealisasi

sebesar Rp 142.964.000,- (88,20%) dengan capaian output kegiatan 5

Sekolah Adiwiyata yang masuk nominasi Provinsi dan Nasional dan

terealisasi 100 % sesuai target yaitu 5 Sekolah Adiwiyata yang masuk

nominasi Provinsi dan Nasional

h. Pengembangan kapasitas dalam rangka pengendalian pencemaran

dan perusakan lingkungan hidup

Pagu Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 38.700.000,- dan terealisasi

sebesar Rp 33.620.000,- (86,90%) dengan capaian output kegiatan

100 peserta yang mengikuti sosialisasi dan terealisasi sesuai target

yaitu 100 %

i. Pelayanan Pengaduan Masyarakat

Pagu Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 11.100.000,- dan terealisasi

sebesar Rp 10.950.000,- (98,60%) dengan capaian output kegiatan

100 % Jumlah Pengaduan Masyarakat yang ditindaklanjuti dan

terealisasi sesuai target yaitu 100 %

j. Pengembangan Sarana dan Prasarana Laboratorium Lingkungan

Pagu anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 382.112.500,- dan terealisasi

sebesar Rp. 312.617.707,- (81,80%). Sedangkan capaian output

kegiatan, dari target 25 item peralatan laboratorium lingkungan hidup,

1 tambahan bangunan lab. LH, IPAL lab. LH dan 1 Dokumen

Perencanaan Bangunan dan terelisasi 96,30 % yaitu 25 item peralatan

laboratorium lingkungan hidup, 1 tambahan bangunan lab. LH, IPAL

lab. LH dan 0 Dokumen Perencanaan Bangunan

2. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Lingkungan

Indikator Outcome program ini adalah Prosentase Peningkatan Kualitas Data

Primer dan Sekunder Lingkungan Hidup yang ditargetkan 81 % dan terealisasi

82 % atau tingkat capaian 101,20% dengan kegiatan penunjang sebagai

berikut:

a. Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan

Pagu Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 23.380.000,- dan terealisasi

sebesar Rp 18.452.250,- (78,90%) dengan capaian output kegiatan 2

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Dokumen (MIH dan SLHD) dan terealisasi 100 % yaitu 2 Dokumen (MIH

dan SLHD)

3. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Indikator Outcome program ini adalah Tingkat Ketaatan Pelaku Usaha

ditargetkan 90 % dan terealisasi 85 % atau tingkat capaian sebesar 94,40%,

dengan kegiatan-kegiatan penunjang sebagai berikut :

a. Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair

Pagu Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 38.415.000,- dan terealisasi

sebesar Rp 28.200.000,- (73,40%) dengan capaian output kegiatan 1

Dokumen Laporan Hasil Pengujian Kadar Polusi Limbah dan terealisasi

sesuai target yaitu 1 Dokumen (100%)

b. Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri

Pagu Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 20.700..000,- dan terealisasi

sebesar Rp 11.400.000,- (55,10%) dengan capaian output kegiatan Iindeks

Kualitas Udara Sangat Baik dan terealisasi sesuai target yaitu Indeks

Kualitas Udara Sangat Baik (100%)

c. Akreditasi Laboratorium Lingkungan Hidup

Pagu anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 140.740.000,- dan terealisasi

sebesar Rp 112.955.920,- (80,30%) dengan capaian output kegiatan 1

Laporan Hasil Akreditasi dan terelisasi sebagaimana target yaitu 1 Laporan

Hasil Akreditasi (100%)

d. Peningkatan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan

Pagu anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 382.112.500,- dan terealisasi

sebesar Rp. 312.617.707,- (81,80%) dengan capaian output kegiatan 1200

Sampel Jasa Pelayanan Laboratorium dan terelisasi sebagaimana melebihi

target sebanyak 3244 Sampel atau sebesar 270,30% Jasa Pelayanan

Laboratorium.

1.2 Indeks Kualitas Udara (IKU)

Indikator tersebut dilaksanakan melalui Program Peningkatan Pengendalian

Polusi dengan kegiatan Pengujian Emisi/Polusi Udara akibat Aktivitas Industri.

Dari tabel 3.3. terlihat bahwa capaian indikator sasaran IKU sesuai dengan

targetnya yaitu berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai 90,047 atau

dikategorikan “SANGAT BAIK”.

Pengertian Indeks Kualitas Udara (IKU) itu sendiri adalah gambaran atau

indikasi awal yang memberikan kesimpulan tentang kondisi kualitas udara pada

kurun waktu tertentu. Seperti hal nya IKA, untuk perhitungan IKU belum bisa

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

dibandingkan dengan indikator sasaran RENSTRA periode tahun sebelumnya

karena hanya sebatas menghitung parameter kualitas udara yang memenuhi

baku mutu sesuai ketentuan yang berlaku, belum kearah perhitungan indeks

kualitas udara. Untuk dapat menyajikan mengenai status/kondisi kualitas udara

Kab. Tanah Bumbu maka dilakukan pembenahan indikator sasaran pada

RENSTRA tahun 2016-2021. Adapun Metode perhitungan dan analisa data

digunakan metode indeks kualitas udara (IKU) model EU/Indeks annual Model

EU-LEU. Pengambilan sampel dilakukan di 10 titik pada 10 kecamatan masing-

masing adalah Kecamatan Simpang empat, Batulicin, Kusan Hilir, Angsana,

Kusan Hulu, Sei. Loban, Karang Bintang, Kuranji, Satui dan Mantewe.

Parameter yang diuji dan menjadi dasar perhitungan IKU adalah SO2 dan NO2.

Dari hasil pengujian dan perhitungan IKU diperoleh nilai IKU = 90,047 atau

dengan kategori "SANGAT BAIK". Jika dibandingkan dengan target indikator

sasaran tahun 2016 yaitu "SANGAT BAIK" maka realisasi tercapai sesuai

dengan targetnya.

Adapun Program dan Kegiatan yang mendukung pencapaian indikator sasaran

Indeks Kualitas Udara (IKAU) adalah sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Indikator Outcome program ini adalah Tingkat Ketaatan Pelaku Usaha

ditargetkan 90 % dan terealisasi 85 % atau tingkat capaian sebesar 94,40%,

dengan kegiatan-kegiatan penunjang sebagai berikut :

a. Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri

Pagu Anggaran Kegiatan ini sebesar Rp 20.700.000,- dan terealisasi

sebesar Rp 11.

400.000,- (55,10%) dengan capaian output kegiatan Iindeks Kualitas Udara

Sangat Baik dan terealisasi sesuai target yaitu Indeks Kualitas Udara

Sangat Baik (100%)

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Dari uraian tersebut diatas dapat dilihat efisiensi penggunaan anggaran dalam mencapai

2 (dua) indikator sasaran yang ada. Ringkasan penggunaan anggaran dalam mencapai

IKU sebagaimana perjanjian kinerja BLHD Kab. Tanah Bumbu Tahun 2016 adalah

sebagai berikut :

Realisasi Keuangan Terhadap Capaian Sasaran IKU BLHD

NO. SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR SASARAN

TARGET PROGRAM/KEGIATAN

ANGGARAN SEBELUM

PERUBAHAN (Rp.)

ANGGARAN SEBELUM

PERUBAHAN (Rp.)

REALISASI (Rp.)

1 Meningkatnya Kondisi Kualitas Lingkungan Hidup

Indeks

Kualitas

Air (IKA)

Kurang

a. Program : Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Kegiatan :

- Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura

- Pemantauan Kualitas Lingkungan

- Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan bidang lingkungan hidup

- Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup

- Koordinasi Penilaian Sekolah ADIWIYATA

- Pengembangan kapasitas dalam rangka pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

- Pelayanan Pengaduan masyarakat

- Pengembangan prasarana dan sarana laboratorium lingkungan

- Pengkajian Dampak Lingk - Penanggulangan dan

Pemulihan Pencemaran b. Program :

Peningkatan Pengendalian Polusi Kegiatan : - Pengujian Kadar Polusi

Limbah Padat dan Limbah Cair

- Akreditasi Laboratorium Lingkungan

- Peningkatan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan

c. Program : Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup Kegiatan : - Pengembangan Data dan

Informasi Lingkungan

1.977.495.000,-

455.647.500,-

28.295.000,-

1.689.424.000

561.267.500

23.380.000

1.530.897.000

453.773.627

18.452.250

Indeks

Kualitas

Udara

Sangat baik

a. Program : Peningkatan Pengendalian Polusi

Kegiatan :

- Pengujian emisi/polusi udara akibat aktifitas industry

27.040.000,- 20.700.000,- 11.400.000,-

T O T A L

2.496.485.500,-

2.294.771.500 2.018.572.877

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari total rencana anggaran (setelah perubahan) Rp.

2.294.771.500,-, terealisasi sebesar Rp. 2.018.572.877,- atau sebesar 87,96%. Dari

realisasi tersebut terlihat efisiensi anggaran dalam rangka pencapaian sasaran (IKU)

BLHD TA. 2016 yaitu Rp. 2.294.771.500 – Rp. 2.018.572.877 = Rp. 276.198.623,-.

3.3. SINKRONISASI CAPAIAN SASARAN STRATEGIS BLHD KAB. TANAH BUMBU DENGAN PELAYANAN STANDARD PELAYANAN MINIMAL (SPM) DAN INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2015 DAN 2016

BLHD Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai tugas pokok melaksanakan

kewenangan otonomi daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut BLHD

Kabupaten Tanah Bumbu mempunyai fungsi sesuai dengan Standard Pelayanan

Minimum dan IKK Bidang Lingkungan Hidup, yakni :

1. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air

2. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara Dari Sumber Tidak Bergerak

3. Pelayanan Informasi Status Kerusakan Lahan Dan/Atau Tanah Untuk Produksi

Biomassa

4. Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan

Pencemaran Dan/Atau Perusakan Lingkungan

5. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL

6. Penegakan Hukum Lingkungan

7. Pencemaran Status Mutu Air

Ketujuh fungsi tersebut merupakan indikator kinerja BLHD yang menjadi tolak

ukur dalam pencapaian sasaran strategi 5 (lima) tahun kedepan. Indikator sasaran

beserta target kinerja yang telah ditetapkan dalam RENSTRA BLHD ditujukan untuk

mewujudkan pelayanan SPM dan IKK Bidang LH. Keberhasilan capaian indikator

sasaran berarti pula keberhasilan dalam pelaksanaan SPM dan IKK. Jabaran

pencapaian kinerja pelayanan BLHD Kabupaten Tanah Bumbu ditinjau dari indikator

kinerja berdasarkan SPM dan IKK bidang lingkungan beserta target dan realisasinya

ditunjukkan pada pada tabel berikut :

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Tabel 3.6. Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Lingkungan Hidup Daerah sesuai Standard Nasional (SPM dan IKK Bidang LH Tahun 2016-2020)

No Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi

BLHD Kabupaten Tanah Bumbu Target

SPM Target

IKK

Kondisi

Awal

(2015)

Target Renstra BLHD Kabupaten Tanah

Bumbu Tahun Ke-

Realisasi

Capaian

Tahun Ke -

Rasio

Capaian

Pada

Tahun Ke

-

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2016

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air 100% 86,67% 100% 100% 100% 100% 100% 70% 70%

2 Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara

dari Sumber Tidak Bergerak 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3 Pelayanan Informasi Status Kerusakan

Lahan Dan/Atau Tanah Untuk Produksi

Biomassa

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0% 0%

4 Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan

Masyarakat Akibat Adanya Dugaan

Pencemaran Dan/Atau Perusakan

Lingkungan

100% 63,44% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Cakupan pengawasan terhadap

pelaksanaan AMDAL 80% 60,87% 70,37% 72,98% 75,38% 77,60% 79,65% 58,33% 82,90%

6 Penegakan Hukum Lingkungan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

7 Pencemaran status mutu air 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Analisis capaian SPM dan IKK bidang LH tahun 2016 dan dibandingkan dengan capaian di

kondisi awal tahun 2015 :

A. SPM Bidang LH pelaksanaannya sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan

Hidup Nomor 19 dan 20 Tahun 2008 :

1. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air

Terlihat pada tabel di atas angka realisasi belum memenuhi target yang ditetapkan, di

tahun 2015 dari target 100% terealisasi 86,67% (dari 30 pelaku usaha yang diambil

sampel air nya, 26 diantaranya dikategorikan taat kelola air limbah), sedangkan di tahun

2016 hanya terealisasi sebesar 70% (dari 30 pelaku usaha yang diambil sampel air

limbahnya, 21 diantaranya dikategorikan taat kelola air limbah). Indikiator pelayanan ini

dihitung dari prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan

administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air. Beberapa faktor yang

menyebabkan tidak tercapainya realisasi sesuai target adalah :

- Dari beberapa pelaku usaha yang telah ditetapkan sebagai target SPM beberapa

diantaranya tidak aktif/tidak ada kegiatan

- Ada sebagian kecil pelaku usaha yang dikategorikan tidak taat dalam pegelolaan air

limbahnya. Dari hasil uji sampel air limbah pelaku usaha ada parameter yang

melebihi baku mutu yang dipersyaratkan yaitu TSS da pH, hal ini disebabkan

perusahaan dalam pengelolaan pengendapan tidak optimal. Faktor lain adalah jenis

tanah titik penaatan secara alamiah sudah mengandung tingkat keasaman yang

tinggi sehingga perlu penanganan lebih maksimal

- Dari sisi anggaran, kondisi anggaran menyebabkan dari target 30 pelaku usaha yang

diambil sampelnya 2 (dua) periode dalam setahun hanya dapat dilaksanakan 1 (satu)

periode saja. Hal ini menyebabkan tim SPM dari BLHD tidak dapat memantau hasil

kelola air limbah pelaku usaha di periode kedua. Akibatnya tidak dapat diketahui

peningkatan upaya pengelolaan air limbah yang dilakukan oleh pelaku usaha. Hasil

uji kualitas air limbah pelaku usaha ini juga diserahkan tim SPM kepada tim binwas

BLHD agar dapat dijadikan dasar sebagai langkah pembinaan dan pengawasan

kepada pelaku usaha yang hasil uji sampel air limbahnya ada parameter yang

melebihi baku mutu.

2. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara Dari Sumber Tidak Bergerak

Pelayanan SPM tersebut terlihat pada tabel terealisasi sesuai dengan targetnya. Tahun

2015 kegiatan dapat terealisasi sesuai dengan target yaitu 100% atau sebanyak 5

pelaku usaha berdasarkan hasil uji emisi cerobongnya dinyatakan memenuhi

persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara. Demikian halnya di

tahun 2016 terealisasi 100% atau dari 6 pelaku usaha yang diambil sampel emisi

cerobongnya, semuanya dikategorikan taat.

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

3. Pelayanan Informasi Status Kerusakan Lahan Dan/Atau Tanah Untuk Produksi

Biomassa

Kajian kerusakan Biomassa mulai dilaksanakan tahun 2013 s.d 2015 yang dilaksanakan

secara bertahap sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu di 2 (dua) Kecamatan

Tahun 2013 (Kecamatan Batulicin dan Kusan Hilir, 2 (dua) Kecamatan Tahun 2014 di

Kecamatan Karang Bintang dan Simpang Empat, 6 (enam) Kecamatan lainnya di Tahun

2015 (Sungai Loban, Angsana, Mantewe, Satui, Kusan Hulu dan Kuranji). S.d. tahun

2015 telah dilakukan pemantauan di seluruh lahan dan/atau tanah yang diperuntukkan

untuk Biomassa di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, yaitu seluas 373.378,100 Ha.

Direncanakan kegiatan ini akan terus berlanjut di periode RENSTRA BLHD tahun 2016-

2021. Namun karena kondisi anggaran sehingga penyusunan dokumen kajian Biomassa

tahun 2016 tidak dapat tersusun karena kegiatan pemantauan tanah di 10 kecamatan

tidak dapat terselesaikan. Dari target 100 titik di 10 Kecamatan yang akan dipantau,

hanya 40 titik saja yang dapat diambil sampelnya. Ketidaklengkapan data hasil uji

kualitas tanah ini mengakibatkan tidak dapat dilakukan analisis secara menyeluruh

terhadap status kerusakan lahan dan/atau produksi Biomassa.

4. Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan

Pencemaran Dan/Atau Perusakan Lingkungan

Target Indikator SPM tersebut adalah 100% yaitu jumlah pengaduan yang masuk dan

ditindaklanjuti oleh Tim Pengaduan BLHD setiap tahunnya. Pengaduan yang masuk

diklasifikasikan dulu yang termasuk dalam pengaduan masalah lingkungan dan

pengaduan yang bisa ditindaklanjuti adalah pengaduan dengan sumber pencemar yang

izin usaha/izin lingkungannya dikeluarkan oleh Bupati Tanah Bumbu. Di Tahun 2015

sebanyak 9 pengaduan masuk dan ditindaklajuti. Sedangkan tahun 2016 adalah

sebanyak 8 pengaduan masuk dan ditindaklanjuti

B. IKK Bidang LH

Berikut hasil pelaksanaan 3 (tiga) IKK Bidang LH tahun 2015 sebagai data kondisi awal dan

capaian tahun 2016 :

1. Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL

Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL pada tabel di atas, untuk tahun

2015 tidak sesuai dengan targetnya yaitu 80% namun hanya terealisasi 60,87% (dari 92

pelaku usaha wajib AMDAL hanya 56 pelaku usaha yang dapat terawasi). Demikan

halnya di tahun 2016, berdasarkan evaluasi hasil tahun 2015 maka dilakukan penurunan

target yaitu sebesar 70,37% namun hanya terealisasi 58,33% (dari 96 pelaku usaha

wajib AMDAL hanya 56 pelaku usaha yang dapat terawasi). Adanya penurunan target

dan realisasi yang tidak sesuai target dikarenakan:

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

- Berdasarkan hasil temuan Tim Pembinaan dan Pengawasan di lapangan ada

beberapa pelaku usaha berdokumen AMDALyang tidak aktif lagi beroperasi/tidak ada

kegiatan

- Ada beberapa kegiatan berdokumen AMDAL yang sudah memiliki dokumen namun

belum memulai kegiatannya di tahun 2016

2. Penegakan Hukum Lingkungan

Sama halnya dengan pelayanan pengaduan masyarakat, kegiatan Penegakan hukum

Lingkungan yang ada seluruhnya telah ditindaklanjuti oleh Tim Pengaduan BLHD

Kabupaten Tanah Bumbu setiap tahunnya

3. Pencemaran Status Mutu Air

Pencemaran Status Mutu Air, juga telah terealisasi sesuai target yaitu 100% terlaksana

pemantauan mutu sumber data air di 3 DAS (Batulicin, Kusan,Satui) dan kawasan

industri beradasarkan draf peta RTRWK, meliputi wilayah kecamatan Simpang Empat

(Desa Sarigadung dan Desa Gunung Besar) dan Kecamatan Karang Bintang (Desa

Manunggal).

3.4. Penetapan Indikator Kinerja Daerah Lingkungan Hidup Pada Misi Ketiga RPJMD

Kabupaten Tanah Bumbu

Indikator bidang Lingkungan Hidup yang diangkat sebagai indikator kinerja daerah

dalam rangka mendukung pencapaian Misi Ketiga Pembangunan Kabupaten Tanah Bumbu

yaitu “Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Ekonomi

yang berkelanjutan, berwawasan Lingkungan serta memperhatikan Kearifan Lokal

Untuk Menghadirkan Kesejahteraan” adalah Indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

(IKLH). Berikut target IKLH tahun 2016-2020 sebagaimana tertuang pada RPJMD

Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016-2021 dan capaian IKLH Kabupaten Tanah Bumbu

tahun 2016 :

Indikator Kinerja

Satuan

Kinerja pada awal

periode RPJMD (2015)

Target Capaian Kinerja Sasaran Kinerja Pada Akhir

RPJMD (2021)

Capaian Tahun 2016 2016 2017 2018 2019 2020

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

indeks 67,77

(Cukup) 66 ≤ x ≤

74 (cukup) 66 ≤ x ≤

74 (cukup) 66 ≤ x ≤

74 (cukup) 74 < x ≤ 82 (Baik)

74 < x ≤ 82 (Baik)

74 < x ≤ 82 (Baik)

69,632 (cukup)

Dari tabel di atas yaitu terlihat bahwa nila IKLH terealisasi sesuai targetnya.

Dari target sebesar 66 ≤ x ≤ 74 atau dengan kategori “CUKUP”, terealisasi sebesar 69,632

atau dengan kategori “CUKUP”. Capaian IKLH ini dihitung dari 3 (tiga) aspek yaitu

nilai Indeks Kualitas Air (IKA), nilai Indeks Kualitas Udara (IKU) dan Indeks Tutupan

Hutan (ITH). IKLH juga diangkat sebagai indikator kinerja program yang

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

dilaksanakan BLHD Kab. Tanah Bumbu di tahun 2016 yaitu program pengendalian

pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. Secara lengkap mengenai

pengertian dan uraian capaian dari IKLH akan dibahas pada capaian

program/kegiatan. Hasil capaian IKLH ini akan menjadi bahan evaluasi untuk

peningkatan kinerja kegiatan BLHD Kab. Tanah Bumbu di tahun-tahun mendatang

khususnya juga untuk perencanaan RENSTRA periode mendatang.

3.5. Analisis Capaian Kinerja (Penyebab Keberhasilan / Kegagalan Atau

Peningkatan / Penurunan Kinerja Serta Alternative Solusi Yang Dilakukan)

3.5.1. Sasaran Strategi Misi

Tabel 3.7 Sasaran Strategi Misi BLHD

No

Sasaran

Indikator Sasaran

Target Tahun 2016

Realisasi Tahun 2016

Tingkat Capaian Tahun 2016

(1) (2) (3) (5) (6) (7)

1.

Meningkatnya Kondisi Kualitas Lingkungan Hidup

Indeks Kualitas Air (IKA)

Kurang Sangat Kurang 85%

Indeks Kualitas Udara (IKU)

Sangat Baik Sangat Baik 100%

RATA-RATA SASARAN/INDIKATOR SASARAN 92,5%

URAIAN SINGKAT PERMASALAHAN :

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa pencapaian sasaran strategis pada

Misi dengan 2 (dua) indikator sasaran disimpulkan BAIK meskipun pada

pelaksanaannya ada 1 (satu) indikator sasaran yang tercapai sesuai dengan

targetnya, yaitu Indeks Kualitas Air (IKA) dimana targetnya adalah “KURANG”

namun terealisasi dengan kategori “SANGAT KURANG” dikarenakan kondisi

anggaran Kabupaten tanah Bumbu tahun 2016 sehingga menyebabkan beberapa

kegiatan pendukung untuk penyediaan data IKA tidak dapat maksimal dilaksanakan,

diantaranya kegiatan pembinaan dan pengawasan pelaku usaha, pelaksanaan

pengambilan sampel air limbah pada pelaku usaha dan pengambilan sampel air

DAS/sungai di 28 titik pemantauan yang seharusnya bisa dilaksanakan 2 (dua)

periode dalam setahun hanya 16 titik saja yang bisa dilaksanakan 2 (dua) periode

dan ini jelas mempengaruhi hasil uji kualitas air DAS/sungai di wilayah Kabupaten

Tanah Bumbu. Sedangkan pada indikator sasaran Indeks Kualitas Udara (IKU)

terealisasi sesuai dengan targetnya, yaitu kategori “SANGAT BAIK”.

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

ALTERNATIF/SOLUSI :

Dalam rangka peningkatan nilai IKA, IKU dan IKLH (Indeks Kualitas Lingkungan)

maka dilakukan beberapa rencana kegiatan diantaranya :

- Di akhir tahun 2016 telah dilaksanakan Rapat Koordinasi antara SKPD terkait

dengan Pelaku usaha di sekitar wilayah DAS/Sungai terkait dengan hasil kualitas

air sungai serta upaya pengelolaan kualitas air limbah pelaku usaha sebelum

dibuang ke perairan umum (sungai). Kegiatan ini direncanakan akan terus

berlanjut sampai dengan berakhirnya periode RENSTRA BLHD dalam rangka

mempertahankan kualitas lingkungan di Kabupaten Tanah Bumbu.

- Merekomendasikan upaya pemulihan sempadan sungai dengan penanaman

tanaman penyangga salah satunya penanaman bambu.

3.5.3. Sasaran

Berikut total scoring capaian indikator sasaran :

No Sasaran Indikator Sasaran Target Tahun

2016

Realisasi Tahun 2016

Prosentase Capaian Tahun 2016

(1) (2) (3) (5) (6) (7)

1. Meningkatnya Kondisi Kualitas lingkungan hidup

Indeks Kualitas Air (IKA)

Indeks Kualitas Udara

Kurang

Sangat Baik

Sangat Kurang

Sangat Baik

85%

100%

RATA-RATA SASARAN / INDIKATOR SASARAN 92,5%

Analisis diarahkan terhadap Capaian Indikator Sasaran yang menghasilkan nilai dengan

kategori <55% berkategori tidak baik/tidak berhasil, 55%–60% berkategori kurang

baik/kurang berhasil, 65 % - 8 0 % b e r k a t e g o r i b a i k / b e r h a s i l dan capaian kinerja yang

bernilai 85%-100% berkategori baik, serta capaian di atas nilai 100 yang ekstrim

berkategori amat baik.

Dari hasil scoring indikator sasaran maka capaian BLHD Kab. Tanah Bumbu tahun 2016 adalah 92,5% atau dengan Kategori “BAIK”.

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

3.6. EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN Evaluasi terhadap capaian kinerja program dan kegiatan diarahkan terhadap

indikator kinerja kegiatan yang terdiri dari : Input, Output dan Outcome. Hasil evaluasi kinerja

kegiatan menunjukkan capaian kinerja antara 80% sampai dengan 100% yang mempunyai

makna baik.

Hasil evaluasi terhadap program dan kegiatan BLHD Kab. Tanah Bumbu Tahun

2016 dapat dilihat pada tabel Capaian Kinerja Program dan kegiatan yang dianalisis yaitu

sebagai berikut:

a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Jumlah kegiatan 10 (sepuluh) dengan rincian hasil pelaksanaan sebagai berikut :

No Program/Kegiatan Indikator

Program/Kegiatam Target Realisasi % Fisik

1 2 3 4 5 6

1 Program : Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Optimalisasi Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

Cukup Cukup 100%

1. Kegiatan : Koordinasi Penilaian Kota sehat / ADIPURA

Pemantauan pada Titik Pantau ADIPURA

16 kali pemantauan ADIPURA

16 kali pemantauan

ADIPURA

100%

2. Kegiatan : Pemantauan Kualitas Lingkungan

Pemantauan Kondisi Lingkungan Hidup Kab. Tanah Bumbu

58Titik Pantau 33 Titik Pantau 58,92%

3. Kegiatan : Pengawasan pelaksanaan Kebijakan Lingkungan Hidup

Laporan Hasil Pengawasan, Penyelesaian Perizinan dan Evaluasi Kebijakan Lingkungan Hidup

3 Laporan 3 Laporan 100%

4. Kegiatan : Pengkajian dampak Lingkungan

Jumlah dokumen hasil Kajian (Kajian Biomassa)

1 Dokumen 0 Dokumen 0%

5. Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengendalian Lingkungan Hidup

Jumlah Desa dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang Dibina

2 Desa Binaan 2 Desa Binaan 100%

6. Penanggulangan dan pemulihan pencemaran

Monitoring dan Evaluasi

8 Laporan 8 Laporan 100%

7. Koordinasi Penilaian ADIWIYATA

Sekolah adiwiyata yang Masuk Nominasi Provinsi dan Nasional

5 sekolah adiwiyata yang masuk nominasi Provinsi dan Nasional

5 sekolah adiwiyata yang masuk nominasi Provinsi dan Nasional

100%

8. Pengembangan kapasitas dalam rangka pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

Jumlah Peserta yang Mengikuti Sosialisasi

100 peserta 100 Peserta 100%

9. Pelayanan pengaduan masyarakat

Jumlah Pengaduan Masyarakat yang ditindak lanjuti

100% 100% 100%

10. Pengembangan Sarana dan Prasarana Laboratorium Lingkungan

Jumlah prasarana dan sarana laboratorium

25 item peralatan Lab. LH, 1 Tambahan Bangunan Lab. LH, IPAL Lab. LH, dan 1 dokumen perencanaan bangunan

25 item peralatan Lab. LH, 1 Tambahan Bangunan Lab. LH, IPAL Lab. LH, dan 0 dokumen perencanaan bangunan

96,30%

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa capaian kinerja program Pengendalian

Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup dari 10 (sepuluh) kegiatan pada, dapat

dapat disimpulkan pencapaian berkategori Sangat Baik, meskipun dalam

pelaksanaannya ada beberapa kegiatan yang tidak dapat maksimal

dilaksanakan karena kondisi/desfisit anggaran. Adapun uraian capaian kinerja

program tersebut adalah sebagai berikut :

Target kinerja program (outcome) adalah Optimalisasi Kualitas Lingkungan

Hidup Kabupaten Tanah Bumbu. Pengukuran kinerja program tersebut

diterjemahkan dalam bentuk perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan hidup

(IKLH). IKLH itu sendiri memiliki pengertian alat ukur sederhana yang

dikembangkan oleh Kementerian LH di Tahun 2009 untuk mengetahui tingkat

pencapaian upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah maupun semua

elemen masyarakat dalam mengurangi laju kerusakan lingkungan dan pemulihan

kualitas lingkungan. Tujuan yang melatar belakangi disusunnya indeks kualitas

lingkungan hidup (IKLH) Kab. Tanah Bumbu adalah :

- Memberikan informasi kepada para pengambil keputusan di tingkat pusat dan daerah

tentang kondisi lingkungan di daerah sebagai bahan evaluasi kebijakan pembangunan

yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

- Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik tentang pencapaian

target program - program pemerintah di bidang pengelolaan lingkungan hidup

Konsep IKLH, seperti yang dikembangkan oleh BPS, hanya mengambil tiga

indikator kualitas lingkungan yaitu kualitas air sungai, kualitas udara, dan tutupan

hutan. Struktur perhitungan IKLH 100 % adalah = 30% Indeks Pencemaran Air +

30% Indeks Pencemaran Udara + 40% Indeks Tutupan Hutan atau IKLH = (30%

x IPA) + (30% x IPU) + (40% x ITH). Kategori penilaian IKLH dibagi menjadi 7

(tujuh) kategori yaitu :

Kategori IKLH Nilai Unggul x > 90

Sangat Baik 82 < x ≤ 90

Baik 74 < x ≤ 82

Cukup 66 ≤ x ≤ 74

Kurang 58 ≤ x < 66

Sangat Kurang 50 ≤ x< 58

Waspada x < 50

Perhitungan IKLH Kab. Tanah Bumbu baru dilaksakan di tahun 2016 oleh BLHD

Kab. Tanah Bumbu melalui Program Pengendalian pencemaran dan

perusakan lingkungan hidup dengan kegiatan utamanya adalah

Pemantauan Kualitas Lingkungan (data dukung perhitungan IKA) dan

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Program Pengendalian Polusi dengan kegiatan pendukungnya adalah

Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri (data dukung

perhitungan IKU). Sedangkan data ITH bersumber dari BAPPEDA Kab. Tanah

Bumbu berdasarkan Peta RTRWK. Perhitungan ini dilaksanakan sebagai

penyempurnaan dari perhitungan kualitas lingkungan sesuai dengan metode

yang telah ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sebelumnya perhitungan hanya berdasarkan prosentase hasil uji kualitas

air/udara/tanah yang memenuhi baku mutu dan dianggap belum mampu

menggambarkan kondisi lingkungan hidup secara akurat.

Target capaian IKLH Kab. Tanah Bumbu tahun 2016 yang sekaligus merupakan

target indikator kinerja daerah misi ketiga RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu

adalah Kategori "CUKUP" atau dengan kisaran nilai 66 ≤ x ≤ 74 (CUKUP).

Dari hasil perhitungan, didapatkan :

- Capaian nilai Indeks Kualitas Air (IKA) adalah 52,14 atau kategori "SANGAT

KURANG"

- Capaian nilai Indeks Kualitas udara (IKU) adalah 90,047 atau kategori

"SANGAT BAIK"

- Nilai ITH adalah 67,44

Dari ketiga indikator kualitas lingkungan tersebut didapatkan nilai IKLH Kab.

Tanah Bumbu Tahun 2016 adalah 69,632 atau kategori "CUKUP" atau sesuai

dengan target yang telah ditetapkan. Nilai IKLH ini akan dijadikan sebagai

bahan evaluasi keberhasilan pelaksanaan program-program kegiatan bidang

lingkungan hidup baik yang dilakukan oleh BLHD Kab. Tanah Bumbu maupun SKPD

terkait dan juga dapat dijadikan sebagai dasar penyusunan program di bidang

pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka perbaikan optimalisasi kualitas

lingkungan Kabupaten Tanah Bumbu selama 5 tahun mendatang.

b. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Lingkungan

Jumlah kegiatan 1 (satu) dengan rincian hasil pelaksanaan sebagai berikut :

No Program/Kegiatan Indikator

Program/Kegiatan Target Realisasi % Fisik

1 2 3 4 5 6

1 Program : Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup

Prosentasi peningkatan kualitas data primer dan sekunder lingkungan hidup

81% 82% 101,23%

Kegiatan : Pengembangan data dan informasi lingkungan

Dokumen SLHD dan MIH 2 Dokumen (MIH dan SLHD)

2 Dokumen (MIH dan

SLHD

100%

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa capaian kinerja dari program Peningkatan Kualitas

dan Akses Lingkungan melalui kegiatan dengan keluaran Buku Laporan Status

Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dan Laporan Menuju Indonesia Hijau (MIH) Tahun

2016 dapat dilaksanakan secara penuh sehingga pencapaian berkategori 100% / Sangat

Baik. Penyusunan kedua laporan tersebut rutin dilaksanakan sejak periode

RENSTRA BLHD tahun sebelumnya s.d. periode RENSTRA BLHD Tahun 2016-

2021, karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan wajib bidang lingkungan

hidup khususnya Kabupaten penerima dana DAK-LH. Penyusunan Laporan

Berikut uraian capaian kinerja program Peningkatan Kualitas dan Akses Lingkungan :

- Seperti pada periode RENSTRA BLHD sebelumnya (tahun 2011-2015), untuk tahun

2016, penetapan target berdasarkan jumlah data sekunder dan primer yang harus

dipenuhi dalam rangka penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD)

Kab. Tanah Bumbu. Dari Juknis yang ada, jumlah data sesuai dengan format adalah

66 tabel data. Berdasarkan hasil evaluasi pengumpulan data tahun-tahun sebelumnya

masih ada beberapa data yang bersumber dari dinas/instansi terkait yang masih belum

dapat terisi maka penetapan target tahun 2016 adalah sebesar 81% atau sebanyak 53

data terisi sesuai dengan format.

- Berdasarkan jumlah data sekunder yang tersedia pada Dinas/Instansi terkait maupun

data primer yang diambil oleh BLHD Kab. Tanah Bumbu untuk keperluan penyusunan

Laporan SLHD Kab. Tanah Bumbu Tahun 2016, dari 66 tabel data yang ada, 54 tabel

data diantaranya terisi atau terealisasi sebesar 82% melebihi target pengisian tabel

data yang telah ditetapkan sebesar 81%.

Faktor utama capaian tahun 2016 dan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya

adalah rutin dilaksanakan koordinasi antara BLHD dengan dinas/instansi terkait untuk

data yang diperlukan dalam rangka penyusunan laporan SLHD Kab. Tanah Bumbu.

Dilaksanakan rapat koordinasi sebanyak 2 kali dalam setahun sangat berpengaruh pada

peningkatan jumlah data sekaligus kualitas data yang diperoleh, meskipun pada tahun ini

karena kondisi anggaran rapat koordinasi hanya dapat terlaksana 1 (satu) kali. Faktor lain

yang juga sangat berperan adalah pelaksanaan pengumpulan data yang memang harus

selalu di konfirmasi kepada dinas/instansi terkait setelah pelaksanaan rapat koordinasi.

Diharapkan pada tahun mendatang jumlah dan kualitas data baik itu data primer yang

tersedia pada BLHD maupun data sekunder pada dinas/instansi terkait makin meningkat

atau paling tidak selalu sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

c. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Jumlah kegiatan 4 (empat) dengan rincian hasil pelaksanaan sebagai berikut :

No Program/Kegiatan Indikator Program/Kegiatam Target Realisasi % Fisik 1 2 3 4 5 6

1 Program : Peningkatan Pengendalian Polusi

Tingkat Ketaatan Pelaku Usaha

90% 85% 94,44%

1. Kegiatan : Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri

Indeks Kualitas Udara

Sangat Baik

Sangat Baik 100%

2. Kegiatan : Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair

Laporan Hasil Pengujian Kadar Polusi Limbah (SPM Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air)

1 Dokumen

1 Dokumen 100%

3. Kegiatan : Akreditasi laboratorium lingkungan hidup

Laporan Hasil Akreditasi

1 laporan 1 Laporan 100%

4. Kegiatan : Peningkatan pengelolaan laboratorium lingkungan

Jumlah Jasa Pelayanan Laboratorium

1200 Sampel

3244 Sampel 270,33%

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa capaian kinerja dari program Peningkatan

Pengendalian Polusi terealisasi di kisaran 85-100% atau dengan kategori “BAIK”.

Kegiatan utama capaian kinerja program tersebut terletak pada kegiatan Pengujian

emisi/polusi udara akibat aktivitas industri dan Pengujian kadar polusi limbah padat dan

limbah cair. Berikut uraian capaian kinerja program Peningkatan Pengendalian

Polusi:

a. Capaian program tersebut diatas dihitung dari target kinerja kegiatan Pengujian

emisi/polusi udara akibat aktivitas industri yang merupakan pelaksanaan dari

Standard Pelayanan Minimal (SPM) pelayanan pencegahan Pencemaran Udara dari

Sumber tidak Bergerak (emisi cerobong pelaku usaha) dan kegiatan Pengujian kadar

polusi limbah padat dan limbah cair yang merupakan pelaksanaan dari SPM

Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air. Dari kedua kegiatan tersebut, target kinerja

Program tersebut di atas tahun 2016 adalah sebesar 90%. Perhitungan target adalah

sebagai berikut :

- Kegiatan Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri yang merupakan

pelaksanaan dari Standard Pelayanan Minimal (SPM) pelayanan pencegahan

Pencemaran Udara dari Sumber tidak Bergerak mengambil sampel emisi

cerobong pada 5 pelaku usaha dan ditargetkan 100% dikategorikan taat dalam

kelola emisinya.

- Kegiatan Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair yang merupakan

pelaksanaan dari SPM Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air, yang mengambil

sampel air limbah pada 30 pelaku usaha dan ditargetkan 80% diantaranya atau

sekitar 24 pelaku usaha dikategorikan taat kelola air limbah sebelum dibuang ke

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

perairan umum.

- Kemudian kedua prosentase tersebut dirata-ratakan, didapatkan target total

Tingkat Ketaatan Pelaku Usaha tahun 2016 sebesar 90%.

- Dari hasil pengambilan sampel dan hasil uji pada Laboratorium Lingkungan Kab.

Tanah Bumbu didapatkan untuk SPM Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air

terealisasi sebesar 70% atau dari 30 pelaku usaha yang diambil sampel air

limbahnya, 21 pelaku usaha diantaranya dikategorikan taat pengelolaan air limbah

dan untuk SPM pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber tidak Bergerak

terealisasi sebesar 100% atau dari 6 pelaku usaha yang diambil sampel emisi

cerobongnya, semuanya dikategorikan taat kelola emisi cerobongnya. Sehingga

dari kedua perhitungan capaian tersebut didapatkan rata-rata realisasi Tingkat

Ketaatan Pelaku Usaha tahun 2016 sebesar 85%, sedikit lebih rendah dari target

yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan target capaian kinerja

programnya adalah sebesar 94,44%, dan dikategorikan “BAIK”.

b. Dari kedua kegiatan utama tersebut, ada 2 (dua) kegiatan pendukung terlaksananya

pengambilan dan pengujian sampel air dan emisi yaitu kegiatan Akreditasi

Laboratorium Lingkungan Hidup dan Peningkatan Pengelolaan Laboratorium

Lingkungan. Pentingnya kedua kegiatan pendukung tersebut adalah karena

Laboratorium Lingkungan Kab. Tanah Bumbu sebagai Laboratorium Lingkungan

dengan akreditasi parameter air dan udara terbanyak di wilayah Kalimantan. Dengan

status akreditasi tersebut jelas proses pengambilan dan pengujian sampel akan

sesuai dengan standard yang berlaku, hasilnya valid, akurat dan cepat. Sedangkan

pada kegiatan Peningkatan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan merupakan

pendukung tersedianya kebutuhan bahan kimia untuk proses pengujian sampel.

Pengukuran keberhasilan kinerja kegiatan tersebut terlihat pada tabel di atas, dimana

dari target 1.200 sampel, terealisasi sebanyak 3.244 sampel yang diuji dan selesai

tepat waktu (rincian 2.655 sampel air, 370 sampel udara ambien dan 199 sampel

emisi), atau sebesar 270,33%. Tingginya capaian kinerja kegiatan tersebut

dikarenakan sebagian besar pelaku usaha di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan

wilayah lain seperti Kotabaru, Pelaihari, Balikpapan (Kalselteng) mengirimkan sampel

air/udara/emisi ke Laboratorium Lingkungan Kabupaten Tanah Bumbu.

c. Diharapkan dukungan anggaran untuk memaksimalkan capaian kinerja

program/kegiatan tersebut pada tahun mendatang. Seperti pemenuhan sarana dan

prasarana baik itu berupa peralatan, sarana mobilitas dan peningkatan gedung serta

penambahan SDM yang kompeten.

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Dari hasil pengukuran kinerja di atas, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pada

tahun 2016 BLHD Kab. Tanah Bumbu telah dapat mencapai realisasi kinerja 15 kegiatan

dari 3 program yang ada. Berikut rekapitulasi seluruh program dan kegiatan :

Program Kegiatan Indikator Kinerja

Program/Kegiatan

Hasil Keluaran Program/Kegiatan

CAPAIAN PROGRAM

Rencana Realisasi Satuan

1 2 3 4 5 6

Urusan Wajib LINGKUNGAN HIDUP

Program : Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Optimalisasi Kualitas Lingkungan (IKLH)

Cukup Cukup Indeks 100%

Kegiatan 1 : Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura

Pemantauan pada Titik Pantau ADIPURA

16 16 Jumlah Pemantauan

di Titik Pantau ADIPURA

100,00%

Kegiatan 2 : Pemantauan Kualitas Lingkungan

Pemantauan Kondisi Lingkungan Hidup Kab. Tanah Bumbu

58 33 Titik Pantau 56,90%

Kegiatan 3 : Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Lingkungan Hidup

Laporan Hasil Pengawasan, Penyelesaian Perizinan dan Evaluasi Kebijakan Lingkungan Hidup

3 3 Laporan 100,00%

Kegiatan 4 : Pengkajian Dampak Lingkungan

Jumlah dokumen hasil Kajian 1 0 Dokumen 0,00%

Kegiatan 5 : Peningkatan Peran Serta

Masyarakat Dalam Pengendalian Lingkungan Hidup

Jumlah Desa dan Kelompok

Swadaya Masyarakat (KSM) yang Dibina

2 2 Desa Binaan 100%

Kegiatan 6 : Penanggulangan dan pemulihan pencemaran

Monitoring dan Evaluasi 8 8 Laporan 100,00%

Kegiatan 7 : Koordinasi penilaian Adiwiyata

Jumlah Sekolah Adiwiyata yang masuk Nominasi Provinsi dan Nasional

5 5 Sekolah Adiwiyata

100,00%

Kegiatan 8 : Pengembangan kapasitas dalam rangka pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

Jumlah Peserta yang Mengikuti Sosialisasi

100 100 Peserta 100,00%

Kegiatan 9 : Pelayanan pengaduan masyarakat

Jumlah Pengaduan Masyarakat yang ditindak lanjuti

100 100 % 100,00%

Kegiatan 10 : Pengembangan sarana dan prasarana laboratorium lingkungan

Jumlah prasarana dan sarana laboratorium

25 25 Item Peralatan Lab

100,00%

1 1 Tambahan Bangunan Lab. LH

100,00%

1 1 IPAL Lab. LH 100,00%

1 0 dokumen perencanaan

bangunan

0,00%

Program : Peningkatan Kualitas Akses dan Informasi SDA dan LH

Prosentasi peningkatan kualitas data primer dan sekunder lingkungan hidup

81 82 % 101,23%

Kegiatan 1 : Pengembangan Data Dan Informasi Lingkungan

Dokumen SLHD dan MIH 2 2 Laporan 100,00%

Program : Peningkatan Pengendalian Polusi

Tingkat Ketaatan Pelaku Usaha 90 85 % 94,44%

Kegiatan 1 : Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri

Indeks Kualitas Udara (IKU) Sangat Baik

Sangat Baik

Indeks 100,00%

0% 100%

Kegiatan 2 : Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair

Laporan Hasil Pengujian Kadar Polusi Limbah

1 1 Dokumen 100,00%

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Kegiatan 3 : Akreditasi Laboratorium Lingkungan Hidup

Laporan Hasil Akreditasi 1 1 Laporan 100,00%

Kegiatan 4 : Peningkatan pengelolaan laboratorium lingkungan

Jumlah Jasa Pelayanan Laboratorium

1200 3244 Sampel 270,33%

TOTAL URUSAN LH 98,60%

TOTAL KESELURUHAN 98,60%

Berdasarkan kategori scoring tersebut di atas Pencapaian kinerja BLHD Kab. Tanah Bumbu

Tahun 2016 sebesar 98,60% dapat disimpulkan termasuk kategori SANGAT BAIK. Capaian

ini sama dengan capaian kinerja tahun anggaran 2015 yaitu sebesar 98,98% (Sangat Baik).

Dengan melihat perbandingan tersebut maka pencapaian kinerja di tahun 2016

sama dengan capaian tahun anggaran 2015. Adapun faktor yang menyebabkan pendorong

keberhasilan kinerja BLHD Kab. Tanah Bumbu adalah sebagai berikut :

1. SDM yang kompeten, meskipun masih ada kebutuhan penambahan SDM yang

kompeten

2. Disiplin dan semangat bekerja aparatur yang cepat dan tepat waktu dalam pelaksanaan

kegiatan serta kerjasama/koordinasi yang baik dalam satuan kerja BLHD Kab. Tanah

Bumbu

3. Faktor lainnya adalah pelaksanaan kegiatan berdasarkan sasaran strategis yang telah

ditetapkan pada RENSTRA BLHD Kab. Tanah Bumbu

Dari keberhasilan yang dicapai tersebut, tidak dapat dipungkiri juga ada beberapa faktor

penghambat dalam pelaksanaan kegiatan diantaranya :

1. Masih kurangnya ketersediaan SDM yang kompeten

2. Pemenuhan prasarana dan sarana operasional kegiatan sesuai standard masih terbatas

dengan pagu yang ada

3. Kondisi alam (cuaca dl) serta medan/akses jalan yang belum kondusif yang terkadang

menyulitkan pelaksanaan kegiatan seperti pengambilan sampel air DAS dan sungai.

4. Masih kurangnya kesadaran dan peran serta masyarakat dan pelaku dalam mengelola

lingkungan

5. Ketersediaan anggaran untuk memaksimalkan kinerja program/kegiatan

Faktor-faktor keberhasilan dan faktor penghambat tersebut menjadi bahan evaluasi

perencanaan kegiatan dan anggaran di tahun berikutnya dengan tujuan untuk peningkatan

kinerja BLHD Kab. Tanah Bumbu

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

3.7. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Untuk mencapai indikator keberhasilan sebagaimana yang telah diuraikan pada

bagian depan, selain faktor pendukung maka aspek keuangan sangat berpengaruh untuk

mencapai indikator keberhasilan dimaksud. Operasionalisasi kegiatan dapat dilaksanakan

apabila didukung pembiayaan yang memadai. Sumber pembiayaan kegiatan dimaksud

berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Pada tahun 2016 belanja BLHD Kab. Tanah Bumbu terdiri atas belanja tidak

langsung dan belanja langsung yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor : 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Uraian

pembiayaan belanja langsung dan tidak langsung BLHD Kab. Tanah Bumbu TA. 2016

sebagai berikut :

3.7.1. Belanja Langsung

Anggaran belanja langsung BLHD Kab. Tanah Bumbu TA. 2016 adalah sebesar

Rp.3.613.217.050,- yang terbagi menjadi belanja rutin operasional kantor sebesar Rp

1.318.445.550,- dan belanja wajib bidang lingkungan hidup sebesar Rp 2.294.771.500,-.

Adapun Realisasi belanja langsung sebesar Rp. 3.271.669.485,- atau 90,55%. yang terdiri

dari ralisasi belanja rutin sebesar Rp 1.253.096.608,- dan realisasi belanja wajib bidang

lingkungan hidup sebesar Rp 2.018.572.877,- yang secara rinci dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 3.10.

Program, Kegiatan, Pagu dan Realisasi Belanja Langsung TA. 2016

No Program Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi Keuangan

Dana Yang Tidak Terserap

(Rp.)

Rp

%

1 2 3 4 5 6 7

BELANJA LANGSUNG

I Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

27.300.000 26.994.220 98,88 305.780

2 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/operasional

85.800.000 69.234.050 80,69 16.565.950

3 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

147.590.000 145.039.600 98,27 2.550.400

4 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

2.324.000 2.324.000 100 0

5 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja

7.700.000 6.150.000 79,87 1.550.000

6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 40.697.800 40.544.600 99,62 153.200

7 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

8.910.750 8.846.250 99,28 64.500

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

8 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

1.150.000 1.150.000 100 0

9 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

84.593.000 80.923.000 95,66 3.670.000

10 Penyediaan makanan dan minuman

10.130.000 5.103.000 50,38 5.027.000

11 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

306.050.000 289.437.888 94,57 16.612.112

12 Penyediaan Jasa Tenaga Non PNS

567.350.000 548.500.000 96,68 18.850.000

13 Rapat-Rapat Koordinasi Dalam Daerah

7.050.000 7.050.000 100 0

II Peningkatan Disiplin Aparatur

14 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu

21.800.000 21.800.000 100 0

III Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingk.

15 Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura

59.378.000 42.078.000 70,86 17.300.000

16 Pemantauan Kualitas Lingkungan

34.650.000 30.000.000 86,58 4.650.000

17 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Lingkungan Hidup

188.225.000 159.119.000 84,54 29.106.000

18 Pengkajian Dampak Lingkungan

36.570.000 8.821.000 54,12 27.749.000

19 Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengendalian Lingkungan Hidup

22.800.000 20.250.000 88,82 2.550.000

20 Penanggulangan dan pemulihan pencemaran

36.225.000 29.750.000 82,13 6.475.000

21 Koordinasi penilaian Adiwiyata

162.006.000 142.964.000 88,25 19.042.000

22 Pengembangan kapasitas dalam rangka pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

38.700.000 33.620.000 86,87 5.080.000

23 Pelayanan pengaduan masyarakat

11.100.000 10.950.000 98,65

150.000

24 Pengembangan sarana dan prasarana laboratorium lingkungan

1.099.770.000 1.057.395.000 96,15 42.375.000

VI Peningkatan Kualitas dan Akses Lingk.

25 Pengembangan Data Dan Informasi Lingkungan

23.380.000 18.452.250 78,92 4.927.750

VII Peningkatan Pengendalian Polusi

26 Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas industri

20.700.000 11.400.000 55,07 9.300.000

27 Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Limbah Cair

38.415.000 28.200.000 73,41 10.215.000

28 Akreditasi Laboratorium Lingkungan Hidup

140.740.000

112.955.920 80,26 27.784.080

29 Peningkatan pengelolaan laboratorium lingkungan

382.112.500 312.617.707 81,81 69.494.793

3.613.217.050 3.271.669.485 90,55 341.547.565

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

3.7.2. Belanja Tidak Langsung

Anggaran belanja tidak langsung BLHD Kab. Tanah Bumbu TA. 2016 adalah

sebesar Rp. 3.525.231.615,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 3.357.323.077,- atau

95,24 %.

Dari tabel belanja langsung dan belanja tidak langsung di atas, akuntabilitas

keuangan BLHD Kab. Tanah Bumbu secara keseluruhan TA 2016 dengan realisasi

anggaran mencapai Rp. 6.628.992.562,- (92,86%) dari total keseluruhan anggaran TA. 2016

(meliputi belanja langsung dan belanja tidak langsung) sebesar Rp. 7.138.448.665,-

Terlihat dalam penggunaan anggaran terjadi peningkatan yang diimbangi juga

peningkatan realisasi fisik kegiatan. Dari sisi efisiensi terlihat juga adanya penghematan

penggunaan dana pada input dalam menghasilkan output kegiatan Dengan demikian

efisiensi anggaran belanja (belanja langsung dan tidak langsung) BLHD Kabupaten

509.456.103,00

Berarti sangatlah jelas keberhasilan kinerja yang telah dicapai BLHD Kab. Tanah

Bumbu tahun 2016 sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

3.7.3. PENDAPATAN

Realisasi pungutan atau penerimaan asli daerah pada Badan Lingkungan Hidup

Daerah Kabupaten Tanah Bumbu s.d. 14 Desember tahun 2016 adalah sebesar Rp.

3.006.794.992,- (berasal dari Retribusi Izin Gangguan (HO) dan Retribusi Kekayaan Daerah

(Laboratorium). Berikut uraian target dan realisasi penerimaan BLHD Tahun Anggaran

2016:

Tabel 3.11. Realisasi Penerimaan Daerah pada BLHD Kab. Tanah Bumbu 2016

No. Jenis Penerimaan Target (Rp.) Realisasi (Rp.) Prosentase

1. Retribusi Izin Gangguan (HO)

2.250.004.887,- 1.712.046.192 76,09%

2. Retribusi Kekayaan Daerah (Laboratorium)

1.500.783.000,- 1.523.548.700 101,52%

JUMLAH 3.750.787.887,- 3.235.594.892 86,26%

Sumber : Bendahara Penerima BLHD Kabupaten Tanah Bumbu

Jika dbandingkan pada tahun sebelumnya, realisasi penerimaan HO tahun 2016

juga tidak mencapai target. Sedangkan Retribusi Kekayaan Daerah melebihi target yang

telah ditetapkan. Berikut perbandingan target dan realisasi pendapatan dari tahun 2015 dan

2016 :

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Tabel 3.12 Perbandingan Target dan Realisasi PAD Tahun 2015 dan 2016

Uraian Target Tahun Realisasi pada Tahun ke- (Rp.) Rasio antara

Realisasi dan Target Tahun ke-

2015 2016 2015 2016 2015

2016

1 2 3 4 5 6 7

Pendapatan Asli Daerah

- HO 2.500.000.000 2.250.004.887 1.917.946.006 1.712.046.192 76,71%

76,09%

- Retribusi Kekayaan Daerah (Laboratorium)

900.004.000 1.500.783.000 1.339.797.700 1.523.548.700 148,86% 101,52%

TOTAL 3.400.004.000 3.750.787.887,- 3.257.743.706 3.235.594.892 95,51% 86,26%

Sejak tahun 2012 – 2016, jenis penerimaan pada BLHD Kab. Tanah Bumbu hanya

bersumber dari Retribusi HO saja, sedangkan jenis penerimaan lainnya pada tahun 2011

yaitu Retribusi Izin Pembuangan Limbah Cair yang terealisasi sebesar Rp.60.000.000,- (55%

dari target penerimaan Rp. 120.000.000,-), Retribusi Izin Penyimpanan Sementara Limbah

B3 yang terealisasi sebesar Rp. 42.000.000,- ( 52,50% dari target penerimaan Rp.

80.000.000,-), Retribusi Pemanfaatan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS) yang

terealisasi sebesar Rp. 3.000.000,- (50% dari target penerimaan Rp. 6.000.000,-) tidak dapat

ditarik lagi retribusinya. Hal tersebut sangatlah beralasan dikarenakan beberapa faktor yaitu :

1. Perda No. 06 Tahun 2008 tentang Retribusi yang menjadi dasar penarikan Retribusi Izin

Pembuangan Limbah Cair, Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3 dan Pemanfaatan

LCPKS pada tahun 2011 tidak berlaku lagi karena adanya PP No. 29 Tahun 2009 tentang

Retribusi Limbah Cair dimana didalamnya mengatur tentang jenis-jenis penarikan

retribusi. Dari beberapa jenis retribusi, 3 retribusi tersebut tidak terdapat pada PP No. 29

Tahun 2009.

2. Faktor lain yang menjadi alasan tidak ditargetkannya penerimaan dari 3 retribusi tersebut

tahun 2012 dan 2015 yaitu terbitnya Perda No 1 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa

Umum di Kabupaten Tanah Bumbu dimana didalam salah satu pasalnya yaitu pasal 58

ayat 1 menyebutkan bahwa objek retribusi pengolahan limbah cair adalah pelayanan

pengolahan limbah cair rumah tangga, perkantoran, dan industri yang disediakan, dimiliki,

dan/atau dikelola secara khusus pleh Pemerintah Daerah dalam bentuk instalasi

pengelolaan limbah cair. Kendala utama adalah belum adanya instansi khusus yang

menangani pengelolaan limbah cair di Kab. Tanah Bumbu.

3. Faktor tersebut di atas yang menjadikan alasan tidak adanya penarikan retribusi limbah

cair, penyimpanan limbah B3 dan LCPKS pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2016,

sehingga tidak ada realisasi penerimaan dari 3 sumber retribusi tersebut dan hanya

retribusi HO yang dapat ditargetkan dan terealisasi.

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

4. Dasar hukum penarikan retribusi HO di tahun 2012 dan 2014 yaitu Perda No. 03 Tahun

2012 tentang Retribusi Ijin Gangguan Keramaian/HO yang merupakan perubahan atas

Perda No. 02 Tahun 2005 tentang Retribusi Ijin Gangguan Keramaian/HO.

Sedangkan pada tahun 2012 s.d. 2016 sumber penerimaan BLHD selain bersumber

dari HO, juga bersumber dari Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yaitu tarif pemeriksaan

sampel uji kualitas lingkungan pada Laboratorium Lingkungan BLHD Kab. Tanah Bumbu

yang sudah terakreditasi (parameter air) dimana pelaksanaannya berdasarkan Perda

Kabupaten Tanah Bumbu No.03 Tahun 2014 Tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan

Daerah. Dari tabel 3.16 dapat dilihat perbandingan antara target dan realisasi pendapatan.

Dari sektor HO, tahun 2015 hanya terealisasi sebesar 76,71% dan tahun 2016 juga

belum mencapai target yaitu sebesar 76,09% dikarenakan ada beberapa kegiatan/usaha

yang tidak ada kegiatan (tidak aktif) seperti stockpile dan pelabuhan batubara sehingga tidak

melakukan perpanjangan izin HO. Dari sektor retribusi kekayaaan daerah, tahun 2015 DAN

2016 realisasinya melebihi target, hal ini dikarenakan UPT Laboratorium LH Kab. Tanah

Bumbu merupakan Lab. LH dengan parameter terbanyak yang terakreditasi di Kalimantan

sehingga hal tersebut menjadi salah satu faktor utama peningkatan jumlah pengujian sampel

air dari berbagai kegiatan baik itu oleh pelaku usaha, masyarakat umum dan instansi dari

Kab. Tanah Bumbu ataupun luar Kab. Tanah Bumbu.

3.8. ANALISA PERMASALAHAN

Selama tahun 2016, pelaksanaan kegiatan pada BLHD Kab.Tanah Bumbu

umumnya sudah berjalan dengan baik dalam arti mengarah kepada kesesuaian Standard

Pelayanan Minimal (SPM) bidang lingkungan hidup dan IKK Bidang LH .

Upaya yang dilakukan dalam rangka terwujudnya visi dan misi BLHD Kab.Tanah

Bumbu adalah mengevaluasi kembali usulan – usulan dana untuk menunjang Program dan

kegiatan yang ada pada Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tanah Bumbu agar

hasil yang diharapkan berhasil guna dan tepat waktu.

Permasalahan lain yang dihadapi oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten

Tanah Bumbu pada Tahun Anggaran 2016 yaitu menyangkut peningkatan / pengembangan

baik secara kualitas maupun kuantitas untuk menunjang aktifitas operasional dinas dan

peningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Hal tersebut di atas erat kaitannya dengan

keterbatasan sumber daya manusia pengelola lingkungan hidup dan alokasi

dana/penganggaran APBD. Ini lebih disebabkan karena makin meningkatnya tuntutan

pekerjaan dan pelayanan kepada masyarakat.

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Berikut diuraikan permasalahan yang menjadi kendala dalam pencapaian kinerja

BLHD Kab. Tanah Bumbu :

1. Sekretariat

Permasalahan :

a. Kurangnya SDM yang berkualitas

b. Kurangnya kualitas SDM melalui pelatihan dan bimtek

c. Kurangnya jaringan internet dan sempitnya ruang kerja

Solusi :

a. Perlunya penambahan SDM yang berkualitas & handal

b. Perlunya peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan dan bimtek

c. Penambahan jaringan internet dan memperluas ruang kerja

d. Mengikutsertakan staf di bagian sekretariat dalam segala kegiatan

2. Bidang Pengawasan dan Penanggulangan Pencemaran

Permasalahan :

a. Kurangnya alat transportasi ( mobil operasional terbatas )

b. Peningkatan SDM yang handal & berkualitas

c. Fasilitas penunjang terkait telekomunikasi & informatika

d. Ruang kerja kurang layak ( terlalu sempit )

Solusi :

a. Penambahan alat transportasi ( sarana )

b. Mengikuti Diklat

c. Pemasangan jaringan ( fasilitas internet, hard disk eksternal )

d. Memperluas ruang kerja

3. Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan

Permasalahan :

a. Mobil operasional kegiatan tidak ada

b. Kurangnya jumlah personil laki – laki dan tenaga untuk administrasi Sekretaris Komisi

AMDAL

c. Terbatasnya jumlah personil yang memiliki sertifikat penilai AMDAL

d. Ruang penyimpanan dokumen sudah melebihi kapasitas /

Solusi :

a. Penyediaan mobil operasional Bidang PDL

b. Penambahan pegawai laki – laki ( lapangan ) & perempuan ( administrasi )

c. Mengikutsertakan staf PDL untuk pelatihan penilai AMDAL ( S 1 )

d. Penambahan ruang dokumen / memindah ruang dokumen ketempat yang lebih

memadai

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

4 Bidang Analisis Pengelolaan Kualitas Lingkungan

Permasalahan :

Permasalahan :

a. Minimnya sarana penunjang dalam melaksanakan kegiatan di bidang seperti

kurangnya alat ( kamera, PC, printer, UPS, kendaraan roda 2 / Trail, APD )

b. Kurang personil yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam melaksanakan

kegiatan pemantapan kualitas lingkungan

Solusi :

a. Adanya penambahan sarana penunjang ( PC, printer, UPS, Kendaraan roda 2 )

b. Penambahan personil yang memiliki kemampuan dan kompetensi untuk

melaksanakan kegiatan pemantauan kualitas lingkungan

5. Laboratorium Lingkungan Hidup

Permasalahan :

a. Kurangnya sumber daya manusia ( analis dan PPC )

b. Bangunan gedung kurang memadai

c. Pihak ke 3 : pengukuran limbah B3 kurang respon

d. Dengan pertambahnya ruang lingkup pengujian harus di tunjang dengan alat yang

maksimal

e. Kurangnya diklat peningkatan SDM

f. Kurangnya jaminan kesehatan personil Lab

g. Anggaran pengadaan bahan sangat kurang

h. Kerusakan alat di pertengahan tahun atau mendadak tidak bisa diperbaiki karena

biaya perbaikan alat tidak ada

i. Kehabisan bahan yang tak terduga

Solusi :

a. Penambahan personil Lab

b. Penambahan gedung analis Lab

c. Penambahan alat Lab. yang memadai

d. Penambahan dikalt baik eksternal maupun internal

e. Penambahan surplemen kesehatan

f. Cek kesehatan per- 6 bulan sekali

Jika ditinjau dari pelaksanaan kegiatan prioritas pada Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Tanah Bumbu, ada beberapa hal yang menjadi kendala meskipun dalam

pencapaiannya, kegiatan tersebut terealisasi 100%. Kendala dan permasalahan tersebut

diantaranya adalah :

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

1. Kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Sehat Adipura :

Permasalahan :

a. Kurangnya perbaikan kondisi fisik titik pantau secara kontinyu artinya penanggung

jawab menangani titik – titik pantau adipura masih belum maksimal

b. Tim ADIPURA yang termuat dalam SK Bupati Tanah Bumbu belum bekerja secara

maksimal

c. Adanya tambahan kriteria dari Kementerian LH dan Kehutanan tentang penilaian

adipura yaitu nilai rata – rata TPA titik pantau minimal 74,00 dengan nilai kumulatif

tahun pemantauan ( Tahap I dan Tahap II ) minimal 75,00

d. TPST skala kabupaten yang menjadi titik pantau ADIPURA masih belum sinkron

Solusi :

a. Perbaikan kondisi fisik titik pantau dengan memperbanyak koordinasi secara

berjenjang dan peninjauan titik pantau secara berkala yang dihadiri oleh anggota Tim

ADIPURA kabupaten

b. Pemantapan tim adipura tingkat kabupaten melalui rapat koordinasi dihadiri oleh

pemegang kebijakan di SKPD penanggung jawab adipura dan surat menyurat

c. Memberikan masukan saat rakor adipura tingkat provinsi agar kriteria adipura jangan

berubah – ubah

d. Koordinasi dengan SKPD terkait tentang penetapan TPST skala kabupaten

2. Kegiatan Pembinaan ADIWIYATA :

Permasalahan :

a. Masih ada beberapa sekolah atau guru tidak mengerti cara mengintegrasikan materi

adiwiyata kedalam matpel, karena RPP PLH bisa terintegrasi atau monolitik

b. BLHD sebagai unit kerja yang berbentuk badan mengakibatkan kurang lincah dalam

bergerak, dimana tidak bisa membantu secara fisik kepada sekolah, misalnya;

pembuatan jalan bagus menuju sekolah, penambahan jumlah WC di sekolah, sapras,

diharapkan kondisi ini bisa diatasi di tahun 2017 ketika BLHD akan berubah

nomenklatur menjadi Dinas Lingkungan Hidup.

Solusi :

a. Meminta data sekolah yang respon terhadap adiwiyata melalui UPK sebagai

perpanjangan Disdik di tingkat kecamatan

b. Pembinaan sekolah yang belum pernah ikut dalam lomba adiwiyata dan yang belum

lolos di tingkat kabupaten tahun 2016

c. Sosialisasi adiwiyata melalui pertemuan bulanan guru ( KKG, MGM, MKKS, atau

kegiatan lainnya )

d. Aplikasi adiwiyata akan tersebar luaskan dengan bantuan sekolah yang sudah meraih

Adiwiyata Tingkat Nasional dan Tim Pengembangan Adiwiyata

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

e. Berusaha memperbaiki dokumen adiwiyata supaya bisa maju ketingkat Nasional

maupun Mandiri

f. Bantuan sapras bagi sekolah adiwiyata yang akan diusulkan ke tingkat Provinsi tahun

berjalan akan difasilitasi oleh BLHD se SKPD terkait dan pihak ketiga

3. Kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan :

Permasalahan :

a. Infomasi pelaksanaan juknis kegiatan MIH dan SLHD belum dapat diterima secara

akurat

b. Masih minimnya anggaran dalam penyusunan kegiatan MIH dan SLHD untuk

mendapatkan hasil yang maksimal (Rapat koordinasi dan Perjalanan dinas dalam

rangka pengumpulan data)

c. Kurangnya peran serta dinas/instansi terkait dalam rangka pemenuhan data sekunder,

sehingga ada beberapa data yang tidak dapat terisi

Solusi :

a. Perlu adanya konsultasi langsung mengenai juklak dan juknis pelaksanaan

penyusunan MIH dan SLHD Ke BLHD provinsi dan KLHK

b. Perlu adanya penambahan anggaran untuk mendapatkan hasil yang maksimal

4. Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan (Pemantauan DAS/Sungai dan pelaksanaan

SPM Bidang LH) :

Permasalahan :

a. Transportasi ( mobil yang ada kondisinya yang kurang maksimal dan jumlahnya

kurang)

Solusi :

a. Penambahan mobil baru

5. Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup

Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha)

Permasalahan :

a. Parameter insitu ( Ph , debit air )

b. Perlengkapan safety sesuai SNI

c. Kamera , GPS

Solusi :

a. Pengadaan alat ukur Ph, debit air

b. Pengadaan perlengkapan safety

c. Pengadaan kamera , GPS

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

Penyelesaian Perijinan Bidang Lingkungan Hidup :

Permasalahan :

a. Belum adanya sosialisasi Perundang – undangan terbaru mengenai perizinan limbah

cair dan limbah B3

b. Belum adanya perlengkapan APD yang memadai untuk tim peninjau lapangan

c. Belum adanya alat pengukur kualitas air limbah dan limbah B3

d. Dari sisi pelau usaha, kendala yang ada adalah permohonan yang masuk sebagian

belum dilengkapi syarat administrasi, sebagian permohonan yang ditindak lanjuti

belum melakukan saran perbaikan teknis/BAP

e. Sebagian permohonan perizinan yang masuk masih dalam proses di Bupati

f. Sebagian perusahaan sudah memiliki izin yang berlaku

Solusi :

a. Perlu adanya sosialisasi teknis pelaksanaan Perundang – undangan terbaru mengenai

perizinan limbah cair dan limbah B3 baik itu kepada instansi maupun pelaku usaha

b. Perlu adanya pengadaan perlengkapan APD yang memadai untuk tim peninjau

lapangan

c. Perlu adanya pengadaan alat pengukur kualitas air limbah dan air limbah B3

Evaluasi AMDAL/UKL-UPL :

Permasalahan :

a. Mobil operasional kegiatan

b. Jumlah personil laki - laki

Solusi :

b. Penambahan mobil operasional PDL

c. Penambahan personil laki – laki

6. Akreditasi Laboratorium Lingkungan

Permasalahan :

a. Kendala dengan pihak ke 3 : KAN yang tidak sesuai rencana / mengikuti jadwal KAN

b. Kalibrasi alat Lab. harus di kirim ke Pulau Jawa

Solusi :

a. Koordinasi intensif dengan KAN

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengukuran pencapaian kinerja sasaran 1 Renstra BLHD 2016 –

2021 adalah meningkatnya kondisi kualitas lingkungan hidup dengan 2 indikator kinerja

sasaran yaitu Indeks Kualitas Air dan Indeks Kualitas Udara untuk tahun 2016, BLHD

Kab. Tanah Bumbu dapat mencapai target kinerja 92,5 % dengan kategori BAIK.

Adapaun outcome program – program yang mendukung sasaran ini, juga dapat

terealisasi sesuai rencana yaitu :

1. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Indikator Outcome program ini adalah Optimalisasi Kualitas Lingkungan ditargetkan

Cukup dan terealisasi 100 % sesuai dengan targetnya yaitu Cukup

2. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Lingkungan

Indikator Outcome program ini adalah Prosentase Peningkatan Kualitas Data Primer dan

Sekunder Lingkungan Hidup yang ditargetkan 81 % dan terealisasi 82 %

3. Program Pengendalian Polusi

Indikator Outcome program ini adalah Tingkat Ketaatan Pelaku Usaha ditargetkan 90 %

dan terealisasi 85 %

Kegiatan penunjang dari program tersebut di atas terealisasi sesuai rencana yang

telah ditetapkan sebelumnya, meskipun dalam pelaksanaannya beberapa kegiatan yang

dilaksanakan untuk pencapaian indikator sasaran ada yang tidak dapat terealisasi

sepenuhnya dikarenakan kondisi anggaran. Namun secara keseluruhan, prosentase tingkat

pencapaian target sasaran dengan nilai 92,5% dari 1 (satu) sasaran dan 2 (dua) indikator

sasaran yang direncanakan,

B. Saran

Permasalahan utama yang dihadapi oleh BLHD Kab. Tanah Bumbu pada Tahun

Anggaran 2016 yaitu adanya keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di

bidang lingkungan hidup yang seharusnya memerlukan adanya pendidikan dan latihan

khususnya bidang lingkungan hidup.

Untuk mengoptimalkan peningkatkan kinerja BLHD Kab. Tanah Bumbu

berdasarkan dari hasil pengukuran dan evaluasi kinerja pencapaian sasaran dan kegiatan,

saran-saran yang dapat dilakukan sebagai masukan antara lain adalah :

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam

1. Pembangunan yang berwawasan lingkungan dan tertib perlu dijadikan prioritas unggulan

pembangunan di Kabupaten Tanah Bumbu disaat ini maupun di masa mendatang.

2. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung dalam rangka peningkatan kemampuan

operasional pengelolaan lingkungan hidup.

3. Pengembangan kemampuan dan keterampilan SDM yang ada melalui diklat / pelatihan

teknis serta kesesuaian penempatan SDM dari segi latar belakang pendidikan dalam

tugasnya adalah prioritas utama untuk mendukung optimalisasi pencapaian program.

4. Mengusulkan penambahan pegawai BLHD Kab. Tanah Bumbu pada BKD Kab. Tanah

Bumbu yang mempunyai latar belakang pendidikan sesuai kebutuhan.

5. Ketersediaan anggaran untuk memaksimalkan kinerja dalam rangka peningkatan capaian

program/kegiatan

Untuk poin 2 dan 3 di atas, diperlukan kontinuitas pembinaan, jumlah dana yang

memadai dan ketersediaan anggaran.

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)sakip.tanahbumbukab.go.id/wp-content/uploads/2017/... · Penyusunan LAKIP merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam