LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA 2016ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/05/... ·...

65
LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA TAHUN 2019 DIREKTORAT INDUSTRI TEKSTIL KULIT DAN ALAS KAKI Direktorat Industri Tekstil Kulit dan Alas Kaki Direktorat Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Gedung Kementerian Perindustrian Lantai 9 Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan 021-5253794

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA 2016ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/05/... ·...

  • LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA TAHUN 2019

    DIREKTORAT INDUSTRI TEKSTIL KULIT DAN ALAS KAKI

    Direktorat Industri Tekstil Kulit dan Alas Kaki

    Direktorat Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Gedung Kementerian Perindustrian Lantai 9 Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan 021-5253794

  • i

    LAKIP DIT. ITKAK 2019

    KATA PENGANTAR

    Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat

    menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Direktorat Industri Tekstil Kulit dan Alas Kaki (Dit. ITKAK) Tahun 2019.

    LAKIP ini merupakan media pertanggungjawaban keberhasilan atau

    kegagalan Dit. ITKAK dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis sesuai

    dengan tugas pokok dan fungsinya yaitu pembinaan industri tekstil, kulit,

    dan alas kaki yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja untuk

    pencapaian visi dan pelaksanaan misi.

    Diterbitkannya LAKIP ini diharapkan dapat memberikan gambaran

    mengenai kinerja Dit. ITKAK secara transparan sehingga dapat menjadi

    fokus perbaikan kinerja berkesinambungan yang harus dilakukan dimasa

    mendatang.

    Akhir kata, kami berharap agar laporan ini dapat dimanfaatkan sebagai

    media evaluasi untuk menilai kinerja bagi seluruh anggota organisasi Dit.

    ITKAK khususnya serta seluruh stakeholder pada umumnya.

    Jakarta, 20 Januari 2020 Plt. Direktur Industri Tekstil Kulit

    dan Alas Kaki

    Ttd.

    Taufieq Bawazier

    [ KATA PENGANTAR ]

  • ii

    LAKIP DIT. ITKAK 2019

    IKTISAR EKSEKUTIF

    Setiap instansi pemerintah wajib mempertanggungjawabkan

    kinerjanya kepada publik. Pertanggungjawaban tersebut diwujudkan

    dalam bentuk pemberian informasi kinerja kepada masyarakat.

    Pertanggungjawaban ini tentu saja tidak semata-mata dimaksudkan

    untuk memberikan informasi tentang kegiatan dan anggaran yang telah

    digunakan, melainkan informasi tentang sejauh mana unit kerja tersebut

    memberikan manfaat atau hasil kepada lingkungannya.

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Direktorat Industri Tekstil Kulit Alas Kaki (Dit. ITKAK) Tahun 2019 ini

    berisi laporan capaian kinerja yang dibandingkan terhadap target yang

    telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (Perkin) dengan mengacu pada

    Rencana Strategis Dit. ITKAK Perubahan Tahun 2017 – 2019. Secara

    umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dit. ITKAK sebagaimana

    diamanatkan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun

    2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian telah

    dapat diselenggarakan sesuai dengan yang direncanakan. Dit. ITKAK

    beserta seluruh jajarannya telah berupaya optimal melaksanakan

    kewajiban pembinaan melalui kegiatan revitalisasi dan penumbuhan

    industri binaannya. Data capaian kinerja dalam laporan ini diperoleh dari

    data BPS, BKPM, Kementerian Perindustrian (data hasil olah Dit. ITKAK

    dan Pusdatin), serta data dari luar yang dapat dipercaya.

    LAKIP Tahun 2019 ini menjelaskan beberapa hal penting yang

    menjadi keberhasilan maupun ketidakberhasilan kinerja organisasi

    secara menyeluruh. Tiga tujuan dan tiga indikator kinerja tujuan yang

    menjadi kunci keberhasilan organisasi dijelaskan dalam LAKIP ini. Selain

    itu, juga menjelaskan dua sasaran strategis yang ditetapkan berdasarkan

    perspektif stakeholder dan satu sasaran strategis yang ditetapkan

    berdasarkan perspektif bisnis internal. Namun, terdapat sasaran dalam

    indikator sasaran strategis belum terealisasi dengan baik disebabkan

    adanya berbagai perubahan dari kondisi di lapangan yang kurang

    diperhitungkan dalam proses perencanaan sebelumnya serta pelaksanaan

    penghematan anggaran di awal tahun. Pencapaian kinerja keuangan bila

    dilihat dari pagu anggaran riil tanpa self blokir mencapai 88,28%,

    sedangkan jika dengan self blokir hanya mencapai 74,95%.

    [ IKHTISAR EKSEKUTIF ]

  • iii

    LAKIP DIT. ITKAK 2019

    D

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................ i

    IKTISAR EKSEKUTIF ....................................................................... ii

    DAFTAR ISI .................................................................................. iiiii

    DAFTAR TABEL ............................................................................... v

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................... vi

    BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1

    A. Latar Belakang .......................................................................... 1

    B. Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Industri Tekstil Kulit dan Alas Kaki ................................................................................... 4

    C. Peran Strategis Direktorat Industri Tekstil Kulit dan Alas Kaki .. 9

    D. Struktur Organisasi .................................................................. 9

    BAB II RENCANA KEGIATAN ......................................................... 11

    A. Kegiatan Tahun 2019 .............................................................. 11

    B. Kebijakan dan Strategi Direktorat Industri Tekstil Kulit dan Alas

    Kaki ........................................................................................ 17

    C. Rencana Kinerja Direktorat Industri Tekstil Kulit dan Alas Kaki ........................................................................................ 17

    D. Perjanjian Kinerja ........................ Error! Bookmark not defined.

    E. Rencana Anggaran .................................................................. 20

    F. Profil Indikator dan Dasar Perhitungan Capaian IKU ............... 20

    G. Penanggung Jawab Capaian IKU dan IKSS .............................. 23

    BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ................................................. 25

    A. Analisis Capaian Kinerja Direktorat Industri Tekstil Kulit dan

    Alas Kaki ................................................................................. 25

    A.1 Realisasi Target sesuai Indikator Kinerja Tujuan .................... 25

    A.2 Realisasi Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis I Berdasarkan Perspektif Pemangku Kepentingan .................... 34

    A.3 Realisasi Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis II

    Berdasarkan Perspektif Pemangku Kepentingan .................... 40

    A.4 Realisasi Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis Berdasarkan Perspektif Proses Bisnis Internal ....................... 48

    B. Akuntabilitas Keuangan .......................................................... 50

    [ DAFTAR ISI ]

  • iv

    LAKIP DIT. ITKAK 2019

    C. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan ...................................... 51

    D. Langkah Tindak Lanjut ........................................................... 51

    BAB IV. PENUTUP .......................................................................... 52

    A. Kesimpulan ............................................................................. 52

    B. Permasalahan ......................................................................... 52

    C. Langkah Tindak Lanjut ........................................................... 53

  • v

    LAKIP DIT. ITKAK 2019

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 KBLI Lingkup Pembinaan Dit. ITKAK.......................................................... 8 Tabel 2 Tujuan dan Indikator Kinerja Dit. ITKAK Tahun 2017 – 2019

    .......................................................................................................................................... 163 Tabel 3 Matriks Rencana Strategis Dit. ITKAK Tahun 2017 - 2019 ...... 17 Tabel 4 Matriks Rencana Kinerja Dit. ITKAK Tahun 2019 ....................... 208 Tabel 5 Perjanjian Kinerja Dit. ITKAK Tahun 2019 .......................................... 19 Tabel 6 Alokasi Awal Anggaran Dit.ITKAK Tahun 2019 ................................ 20 Tabel 7 Profil Indikator dan Dasar Perhitungan Capaian IKU dalam

    indikator kinerja tujuan .................................................................................... 22 Tabel 8 Penanggung Jawab Capaian IKT ................................................................. 23 Tabel 9 Penanggung Jawab terhadap Capaian IKU dan IKSS................... 24 Tabel 10 Capaian SS dan IKT Dit.ITKAK Tahun 2019 ....................................... 25 Tabel 11 Laju Pertumbuhan dan Kontribusi PDB Tahun 2015 - 2019 . 27 Tabel 12 Struktur Biaya Produksi ITKAK ................................................................... 29 Tabel 13 Dampak Restrukturisasi Permesinan ITKAK ...................................... 30 Tabel 14 Data penyerapan tenaga kerja pada Industri Tekstil Kulit dan

    Alas Kaki Tahun 2015-2019 ........................................................................... 30 Tabel 15 Perbandingan capaian indikator kinerja tujuan Tahun 2019

    dengan tahun sebelumnya .............................................................................. 33 Tabel 16 Capaian SS I dan IKSS Dit.ITKAK Tahun 2019 ................................ 34 Tabel 17 Nilai Investasi tahun 2015 – 2019 .............................................................. 35 Tabel 18 Supply - Demand Industri tekstil Hulu .................................................... 38 Tabel 19 Supply - Demand Industri Kain .................................................................... 39 Tabel 20 Perbandingan Capaian IKSS I Tahun 2018 - 2019 ........................ 40 Tabel 21 Perbandingan SS II dan IKSS Dit.ITKAK Tahun 2019 ................. 41 Tabel 22 Nilai Ekspor ITKAK Tahun 2015 - 2019 ................................................. 42 Tabel 23 Neraca Perdagangan ITKAK Tahun 2015 - 2019 .............................. 43 Tabel 24 Perbandingan Capaian IKSS II Tahun 2018 - 2019 ....................... 47 Tabel 25 Capaiam SS dan IKSS Perspektif Proses Bisnis Internal ........... 48 Tabel 26 Perbandingan Capaian IKSS II Tahun 2018 - 2019 ....................... 49 Tabel 27 Rincian Alokasi Anggaran dan Realisasi pada Direktorat

    ITKAK s/d Triwulan IV Tahun 2019 ......................................................... 50

    file:///C:/Users/ndhie-z/Google%20Drive/SUBDIT_PEP/PEP%202019/Penilaian%20LAKIP%202018/2.%20LAKIP%20DIT%20ITA%202018%20-%20new%20auidited.docx%23_Toc8290739

  • vi

    LAKIP DIT. ITKAK 2019

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Struktur Organisasi Direktorat Industri Tekstil Tekstil, Kulit

    dan Alas Kaki ......................................................................................................... 10 Gambar 2 Peta Strategi Dit. ITKAK 2015-2019 ....................................................... 16 Gambar 3 Grafik Pertumbuhan ITKAK 2015-2019 .............................................. 26 Gambar 4 Grafik Neraca Perdagangan Industri Tekstil .................................... 37 Gambar 5 Grafik Kontribusi Nilai Ekspor ITKAK Tahun 2015 - 2019 .... 41 Gambar 6 Grafik PDB ITKAK Tahun 2015-2019 ................................................... 46

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN A. Latar Belakang

    Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005 – 2025, disebutkan

    bahwa struktur perekonomian diperkuat dengan mendudukkan sektor industri

    sebagai motor penggerak yang didukung oleh kegiatan pertanian dalam arti luas,

    kelautan, dan pertambangan yang menghasilkan produk-produk secara efisien,

    modern, dan berkelanjutan serta jasa-jasa pelayanan yang efektif yang

    menerapkan praktik terbaik dan ketatakelolaan yang baik agar terwujud

    ketahanan ekonomi yang tangguh. Pembangunan industri diarahkan untuk

    mewujudkan industri yang berdaya saing dengan struktur industri yang sehat dan

    berkeadilan, yaitu sebagai berikut:

    1. Dalam hal penguasaan usaha, struktur industri disehatkan dengan meniadakan

    praktek-praktek monopoli dan berbagai distorsi pasar.

    2. Dalam hal skala usaha, struktur industri akan dikuatkan dengan menjadikan

    Industri Kecil dan Menengah (IKM) sebagai basis industri nasional, yaitu

    terintegrasi dalam mata rantai pertambahan nilai dengan industri berskala

    besar.

    3. Struktur industri akan diperdalam dengan mendorong diversifikasi ke hulu

    dan ke hilir membentuk rumpun industri yang sehat dan kuat.

    Arah kebijakan pembangunan RPJPN tersebut kemudian dituangkan pada

    Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019 yang

    menetapkan arah kebijakan pembangunan industri nasional yaitu menarik

    investasi industri dengan menyediakan tempat industri tersebut dibangun, dalam

    arti tempat yang seluruh sarana prasarana yang dibutuhkan telah tersedia. Setelah

    itu dirumuskan kebijakan yang menyangkut arah pertumbuhan populasi tersebut

    serta arah peningkatan produktivitasnya dengan fokus prioritas pembangunan

    industri sebagai berikut:

    1. Pengembangan Perwilayahan Industri di luar Pulau Jawa: (a) Wilayah Pusat

    Pertumbuhan Industri terutama yang berada dalam Koridor ekonomi; (b)

    Kawasan Peruntukan Industri; (c) Kawasan Industri; dan (d) Sentra IKM

  • 2

    2. Penumbuhan Populasi Industri dengan menambah paling tidak sekitar 9 ribu

    usaha industri berskala besar dan sedang dimana 50 persen tumbuh di luar

    Jawa, serta tumbuhnya industri kecil sekitar 20 ribu unit usaha;

    3. Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas (nilai ekspor dan nilai tambah per

    tenaga kerja).

    Dalam rangka mewujudkan arah kebijakan pembangunan industri

    tersebut, Direktorat Industri Tekstil kulit dan Alas Kaki (Dit. ITKAK) melaksanakan

    serangkaian kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dit.

    ITKAK Tahun 2015 – 2019 yang kemudian diperbarui melalui Renstra Dit. ITKAK

    Perubahan Tahun 2017 – 2019. Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dit. ITKAK

    selama periode tahun 2017 – 2019 adalah Revitalisasi dan Penumbuhan Industri

    Tekstil Kulit dan Alas Kaki (ITKAK) yang dilaksanakan sesuai amanat tugas dan

    fungsi direktorat sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Perindustrian

    Nomor 107 Tahun 2015 tentang Tata Kerja dan Organisasi Kementerian

    Perindustrian yang kemudian diperbarui menjadi Peraturan Menteri Perindustrian

    Nomor 35 Tahun 2018 karena terjadi reorganisasi unit kerja di lingkungan

    Kementerian Perindustrian.

    Reorganisasi Kementerian Perindustrian pada akhir tahun 2018

    menyebabkan perubahan nomenklatur unit kerja. Direktorat Industri Tekstil Kulit

    Alas Kaki dan Aneka (Dit. ITKAKA) berubah menjadi Dit. ITKAK dengan

    mengurangi lingkup binaan, yaitu industri aneka. Direktorat Jenderal Industri

    Kimia Tekstil dan Aneka (Ditjen IKTA) yang menaungi Dit. ITKAK juga berubah

    menjadi Direktorat Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil (Ditjen IKFT).

    Perubahan tersebut hanya mengubah ruang lingkup industry binaan saja tanpa

    mengubah substansi dan esensi Renstra. Oleh karena itu pada tahun 2019 Dit.

    ITKAK tetap meneruskan Renstra Dit. ITKAKA Perubahan Tahun 2017 – 2019 yang

    kemudian disebut dengan Renstra Dit. ITKAK Perubahan Tahun 2017 – 2019 pada

    laporan ini.

    Kegiatan tersebut di atas merupakan penjabaran dari program prioritas

    nasional RPJMN Tahun 2015-2019, amanat dalam Peraturan Pemerintah Nomor

    14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN)

    Tahun 2015 – 2035, Program Kabinet Kerja, Nawa Cita Presiden Tahun 2015 –

  • 3

    2019, dan Program Prioritas Dit. ITKAK dengan menyelaraskan kepada Renstra

    Ditjenh IKFT serta Renstra Kementerian Perindustrian. Untuk mengukur tingkat

    keberhasilan dari pelaksanaan program dan kegiatan, di dalam Renstra Dit. ITKAK

    juga telah ditetapkan Sasaran Strategis (SS) beserta Indikator Kinerja (IK) yang

    bersifat kuantitatif dari masing-masing sasaran strategis.

    Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian menyadari bahwa

    sektor industri tersebut perlu dibina dan ditingkatkan daya saingnya, oleh karena

    itu Menteri Perindustrian melalui Peraturan Menteri Nomor 30 Tahun 2017

    tentang Jenis-jenis Industri dalam Pembinaan Direktorat Jenderal dan Badan di

    Lingkungan Kementerian Perindustrian, memberikan kewenangan pembinaan

    Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), Alas Kaki, dan Industri Penyamakan dan

    Barang Jadi Kulit menjadi industri binaan prioritas dibawah binaan Dit. ITKAK.

    Sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada publik, maka Dit. ITKAK

    menyusun laporan kinerja yang dituangkan dalam LAKIP yang tidak semata-mata

    memberikan informasi tentang kegiatan dan anggaran yang telah digunakan,

    melainkan informasi tentang sejauh mana Dit. ITKAK mampu memberikan manfaat

    atau hasil kepada lingkungannya. Hal ini sesuai dengan amanat dalam Peraturan

    Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah (SAKIP). Oleh karena itu maka disusunlah Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah (LAKIP) Dit. ITKAK Tahun 2019, sebagai bentuk pertanggungjawaban

    atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. LAKIP

    ini disusun secara komprehensif, obyektif, jujur, akurat, dan transparan, sesuai

    dengan lingkup tanggung jawab, prioritas, dan manfaat bagi Dit. ITKAK sendiri

    serta seluruh stakeholder. LAKIP ini disusun bersifat rutin sekali dalam setahun,

    dan disampaikan secara bertahap dan berjenjang pada setiap akhir tahun anggaran.

    Sehingga dengan demikian LAKIP ini selain berfungsi sebagai bentuk

    pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi, juga dapat dijadikan bahan

    oleh Pimpinan untuk mengambil keputusan, utamanya dalam upaya rangka

    peningkatan daya saing industri tekstil, kulit, dan alas kaki.

  • 4

    B. Tugas dan Fungsi

    Berdasarkan pasal 264 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun

    2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Dit. ITKAK

    mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana induk

    pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri,

    pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,

    pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri,

    penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan

    industri di bidang industri tekstil, kulit, dan alas kaki. Dalam melaksanakan tugas

    tersebut di atas, Dit. ITKAK menyelenggarakan fungsi:

    1. Penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi, dan pelaporan

    pengembangan industri tekstil, kulit, dan alas kaki;

    2. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi

    industri tekstil, kulit, dan alas kaki;

    3. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri

    nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri, pembangunan

    sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,

    pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, penanaman modal

    dan fasilitas industri serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang

    industri tekstil, kulit, dan alas kaki;

    4. Penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria di

    bidang perencanaan, perizinan, data, dan informasi industri tekstil, kulit, dan

    alas kaki;

    5. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perizinan,

    perencanaan, data, dan informasi industri tekstil, kulit, dan alas kaki;

    6. Pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI), standar industri

    hijau, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada industri

    tekstil, kulit, dan alas kaki; dan

    7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.

    Dalam menjalankan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dit. ITKAK terbagi

    dalam 4 (empat) subdirektorat dan 1 (satu) subbagian, yaitu:

    1. Subdirektorat program pengembangan industri tekstil, kulit, dan alas kaki;

  • 5

    mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan penyusunan

    rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan

    pengolahan data, serta penyajian informasi di bidang industri tekstil, kulit,

    dan alas kaki. Subdirektorat ini membawahi 2 (dua) seksi, yaitu :

    a) Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

    perumusan dan penyusunan rencana, program, dan anggaran di bidang

    industri tekstil, kulit, dan alas kaki.

    b) Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan

    bahan evaluasi dan pelaporan, pengumpulan, dan pengolahan data, serta

    penyajian informasi di bidang industri tekstil, kulit, dan alas kaki.

    2. Subdirektorat industri tekstil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

    perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan sumber

    daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan,

    pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman

    modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di

    bidang industri tekstil, Subdirektorat ini membawahi 2 (dua) seksi, yaitu:

    a) Seksi sumber daya industri dan sarana prasarana industri mempunyai

    tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan

    penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan industri,

    penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri,

    pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan

    teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan,

    penyiapan bahan pelaksanaan standarisasi dan pengolahan serta

    pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma,

    standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi

    perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan

    pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar

    Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang industri tekstil.

    b) Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan

    bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis,

    peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan

    kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan

  • 6

    penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi,

    penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan

    pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan

    kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri tekstil.

    3. Subdirektorat industri pakaian jadi dan produk tekstil lainnya mempunyai

    tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran

    industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan

    prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri,

    perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan

    teknis pengembangan industri di bidang industri pakaian jadi dan produk

    tekstil lainnya. Subdirektorat ini membawahi 2 (dua) seksi, yaitu:

    a) Seksi sumber daya industri dan sarana prasarana industri mempunyai

    tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan

    penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan industri,

    penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri,

    pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan

    teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan,

    penyiapan bahan pelaksanaan standarisasi dan pengolahan serta

    pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma,

    standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi

    perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan

    pelaksanaan pengawasan SNI dan SKKNI di bidang industri pakaian jadi

    dan produk tekstil lainnya.

    b) Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan

    bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis,

    peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan

    kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan

    penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi,

    penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan

    pelaksanaan pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan

    kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri pakaian jadi

    dan produk tekstil lainnya

  • 7

    4. Subdirektorat industri kulit dan alas kaki mempunyai tugas melaksanakan

    penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan

    sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,

    pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri,

    penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis

    pengembangan industri di bidang industri kulit dan alas kaki. Subdirektorat

    ini membawahi 2 (dua) seksi, yaitu:

    a) Seksi sumber daya dan sarana prasarana industri mempunyai tugas

    melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan penyebaran

    industri ke seluruh wilayah pengembangan industri, penyiapan bahan

    pembangunan sumber daya manusia industri, pemanfaatan sumber daya

    alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreativitas dan

    inovasi, serta sumber pembiayaan, penyiapan bahan pelaksanaan

    standardisasi dan pengolahan serta pemanfaatan sistem informasi,

    penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria

    serta bimbingan teknis dan supervisi perencanaan, perizinan, dan

    informasi industri, serta penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan SNI

    dan SKKNI di bidang industri kulit dan alas kaki.

    b) Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan

    bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis,

    peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan

    kerja sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan

    penyelamatan industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi,

    penanaman modal, dan pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan

    pengawasan standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan

    teknis pengembangan industri di bidang industri kulit dan alas kaki.

    5. Subbagian tata usaha dan manajemen kinerja; mempunyai tugas melakukan

    urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

    Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 30

    Tahun 2017 tentang tentang Jenis-jenis Industri dalam Pembinaan Direktorat

    Jenderal dan Badan di Lingkungan Kementerian Perindustrian, Dit. ITKAK

    membina sektor industri sesuai dengan KBLI 2015 sebagai berikut :

  • 8

    Tabel 1 KBLI Lingkup Pembinaan Dit. ITKAK

    No KBLI Deskripsi 1 13111 Industri persiapan serat tekstil 2 13112 Industri pemintalan benang 3 13113 Industri pemintalan benang jahit 4 13121 Industri pertenunan (bukan karung goni dan karung lainnya) 5 13123 Industri bulu tiruan tenunan 6 13131 Industri penyempurnaan benang 7 13132 Industri penyempurnaan kain 8 13133 Industri pencetakan kain 9 13911 Industri kain rajutan

    10 13913 Industri bulu tiruan rajutan 11 13941 Industri tali (selain tali rafia) 12 13942 Industri barang dari tali 13 13991 Industri kain pita 14 13992 Industri yang menghasilkan kain keperluan industry 15 13993 Industri nonwoven 16 13999 Industri tekstil lainnya YTDL 17 20131 Industri damar buatan dan bahan baku plastik (khusus poliester) 18 20301 Industri serat/benang/strip filamen buatan 19 20302 Industri serat stapel buatan 20 23129 Industri barang lainnya dari kaca (khusus serat kaca/fiberglass

    termasuk produk dari wol kaca dan nonwoven kaca) 21 13921 Industri barang jadi tekstil untuk keperluan rumah tangga 22 13922 Industri barang jadi tekstil sulaman 23 13923 Industri bantal dan sejenisnya 24 13924 Industri barang jadi rajutan dan sulaman 25 13925 Industri karung goni 26 13926 Industri karung bukan goni 27 13929 Industri barang jadi tekstil lainnya 28 13930 Industri karpet dan permadani 29 14111 Industri pakaian jadi (konveksi) dari tekstil 30 14131 Industri perlengkapan pakaian dari tekstil 31 14200 Industri pakaian jadi dan barang dari kulit berbulu 32 14301 Industri pakaian jadi rajutan 33 14302 Idustri pakaian jadi sulaman/border 34 14303 Industri rajutan kaos kaki dan sejenisnya 35 14132 Industri perlengkapan pakaian dari kulit 36 14112 Industri pakaian jadi (konveksi) dari kulit 37 15111 Industri pengawetan kulit 38 15112 Industri penyamakan kulit 39 15113 Industri pencelupan kulit bulu 40 15114 Industri kulit buatan/imitasi 41 15121 Industri barang dari kulit dan kulit buatan untuk keperluan pribadi 42 15122 Industri barang dari kulit dan kulit buatan untuk keperluan teknik 43 15129 Industri barang dari kulit dan kulit buatan untuk keperluan lainnya 44 15201 Industri alas kaki untuk keperluan sehari-hari 45 15202 Industri sepatu olahraga 46 15203 Industri sepatu teknik lapangan / keperluan industry 47 15209 Industri alas kaki lainnya

  • 9

    C. Peran Strategis Direktorat Industri Tekstil Kulit dan Alas Kaki

    Berdasarkan amanat Keputusan Menteri Perindustrian, Dit. ITKAK

    merupakan unit kerja yang mempunyai tanggung jawab langsung kepada Ditjen

    IKFT. Peran strategis organisasi yang akan dilaksanakan Dit. ITKAK adalah “Dit.

    ITKAK sebagai fasilitator dan dinamisator yang efektif dan efisien dalam

    pengembangan industri tekstil, kulit, dan alas kaki sehingga dapat mewujudkan

    industri yang tangguh, berdaya saing kuat, dan berperan dalam perekonomian

    negara”

    Dit. ITKAK bertanggung jawab terhadap pengembangan industri tekstil,

    kulit, dan alas kaki dimana sektor industri ini berkontribusi cukup signifikan pada

    perindustrian nasional. Industri Pakaian Jadi (IPJ), Industri Kulit dan Barang dari

    Kulit (IKBK), dan Industri Alas Kaki (IAK) merupakan subsektor industri yang

    bercirikan padat karya, memiliki keterkaitan tinggi mulai dari hulu hingga hilir, dan

    menjadi andalan ekspor penghasil devisa negara. Sedangkan Industri Tekstil (IT)

    merupakan industry yang berkarakteristik padat modal dan lahap energi. Dengan

    memperhatikan karakteristik tersebut, Dit. ITKAK berupaya untuk mengembangkan

    industri binaannya melalui program kegiatan yang aspiratif, fasilitatif, dan

    akomodatif. Sesuai Rencana Strategis (Renstra) Dit. ITKAK Perubahan Tahun 2017 –

    2019, kondisi Industri TPT yang diharapkan dalam jangka menengah pada tahun

    2017 - 2019 adalah sebagai berikut :

    1. Penumbuhan populasi industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    2. Peningkatan daya saing industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    3. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang industri tekstil, kulit, dan alas

    kaki yang berdaya saing dan berkelanjutan

    D. Struktur Organisasi

    Dalam menjalankan tugas pembinaan industri tekstil, kulit, dan alas kaki,

    sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang

    Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Dit. ITKAK dibantu 4

    (empat) subdirektorat dan 1 (satu) subbagian. Adapun struktur organisasi Dit.

    ITKAK dapat dilihat pada Gambar 1.

  • 10

    Gambar 1 Struktur Organisasi Dit. ITKAK

  • 11

    BAB II

    RENCANA KEGIATAN

    A. Kegiatan Tahun 2019

    Untuk mencapai target pada tahun 2019, Dit. ITKAK telah menetapkan

    kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Tekstil

    Kulit dan Alas Kaki dengan 2 (dua) indikator utama yaitu:

    1. Meningkatnya populasi industri tekstil, kulit dan alas kaki;

    2. Meningkatnya daya saing industri tekstil, kulit dan alas kaki.

    Berdasarkan kondisi umum, potensi, permasalahan, dan tantangan yang

    dihadapi ke depan, maka Dit. ITKAK sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

    sebagai salah satu unit Eselon II di lingkungan Kementerian Perindustrian dituntut

    melaksanakan tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri,

    pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,

    pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri,

    penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan

    industri di bidang industri tekstil, kulit, dan alas kaki. Untuk itu, maka disusunlah

    visi dan misi pembangunan industri tekstil, kulit, dan alas kaki yang akan dicapai

    melalui pencapaian tujuan, sasaran strategis, dan pelaksanaan program dan

    kegiatan utama maupun kegiatan pendukungnya.

    Renstra Dit. ITKAK tahun 2017 - 2019 menjadi pedoman pada penetapan

    dan pencapaian kinerja Dit. ITKAK melalui perumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,

    Kebijakan, Strategi dan Program Utama Dit. ITKAK, yaitu:

    a. Visi

    Visi pembangunan industri tekstil, kulit, dan alas kaki disusun berdasarkan

    visi pembangunan industri secara menyeluruh guna mencapai visi, misi, sasaran,

    dan target pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan pada RPJMN 2015 –

    2019, serta mendukung pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara sesuai

    dengan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945, yaitu mewujudkan

    masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Visi yang diamanatkan Undang-

    Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian pada Pasal 3 yaitu “Industri

  • 12

    merupakan pilar dan motor penggerak perekonomian nasional”. Oleh karena itu,

    visi pembangunan industri berdasarkan Trisakti dan Nawacita berbunyi

    “Mewujudkan Indonesia menjadi negara industri yang berdaya saing dengan

    struktur industri yang kuat berbasiskan sumber daya alam”.

    Dengan menyelaraskan visi pembangunan industry Trisakti dan Nawacita

    yang telah diadopsi oleh Kementerian Perindustrian dan Ditjen IKFT, maka visi

    pembangunan industri tekstil, kulit, dan alas kaki adalah: “Terwujudnya Industri

    Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang

    Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan”.

    Dengan perumusan visi Dit. ITKAK Tahun 2017 - 2019 tersebut diharapkan

    sektor industri tekstil, kulit, dan alas kaki telah terarahkan agar menjadi industri

    yang memiliki daya saing yang berkekuatan tinggi dalam rangka menciptakan

    pembangunan industri berkelanjutan dan ikut menjadi penggerak industri

    nasional.

    b. Misi

    Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut di atas, maka Dit. ITKAK

    menetapkan 2 (dua) misi organisasi, yaitu:

    1. Peningkatan populasi industri tekstil, kulit, dan alas kaki untuk memperkuat

    dan memperdalam struktur industri nasional;

    2. Peningkatan daya saing dan produktivitas industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    untuk mewujudkan industri nasional yang mandiri, berdaya saing, maju, dan

    berwawasan lingkungan.

    c. Tujuan

    Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi, Dit. ITKAK menetapkan

    tujuan yang ingin dicapai dalam untuk 3 (tiga) tahun ke depan yaitu “Meningkatnya

    Peran Industri Tekstil Kulit dan Alas Kaki dalam Perekonomian Nasional.” Indikator

    kinerja ketercapaian tujuan ini adalah:

    1. Laju pertumbuhan PDB industri tekstil, kulit, dan alas kaki;

    2. Kontribusi PDB industri tekstil, kulit, dan alas kaki terhadap PDB Nasional;

    3. Jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor industri tekstil, kulit, dan alas kaki.

  • 13

    Ta

    be

    l 2

    Tu

    juan

    dan

    In

    dik

    ato

    r K

    iner

    ja D

    it. I

    TK

    AK

    Tah

    un

    20

    17

    – 2

    01

    9

    Ko

    de

    T

    uju

    an

    T

    uju

    an

    P

    en

    jela

    san

    Tu

    jua

    n

    Ko

    de

    In

    dik

    ato

    r K

    ine

    rja

    T

    uju

    an

    (IK

    T)

    Pe

    nje

    lasa

    n I

    KT

    K

    od

    e

    Tu

    jua

    n

    Ta

    rge

    t

    20

    17

    2

    01

    8

    20

    19

    (1)

    (2)

    (3)

    (4)

    (5)

    (6)

    (7)

    (8)

    (9)

    (10

    )

    Tj

    Men

    ingk

    atn

    ya

    per

    an in

    du

    stri

    te

    kst

    il, k

    uli

    t,

    dan

    ala

    s k

    aki

    dal

    am

    per

    eko

    no

    mia

    n n

    asio

    nal

    Per

    an in

    du

    stri

    te

    kst

    il, k

    uli

    t, d

    an

    alas

    kak

    i dal

    am

    per

    eko

    no

    mia

    n

    dii

    nd

    ikas

    ikan

    d

    enga

    n

    per

    kem

    ban

    gan

    laju

    p

    ertu

    mb

    uh

    an P

    DB

    d

    an k

    on

    trib

    usi

    te

    rhad

    ap P

    DB

    n

    asio

    nal

    ser

    ta

    pen

    yera

    pan

    ten

    aga

    ker

    ja in

    du

    stri

    n

    asio

    nal

    Tj.1

    L

    aju

    p

    ertu

    mb

    uh

    an

    PD

    B in

    du

    stri

    te

    kst

    il, k

    uli

    t,

    dan

    ala

    s k

    aki

    Laj

    u p

    ertu

    mb

    uh

    an

    PD

    B in

    du

    stri

    te

    kst

    il, k

    uli

    t, d

    an

    alas

    kak

    i dih

    itu

    ng

    atas

    das

    ar h

    arga

    k

    on

    stan

    tah

    un

    2

    01

    0 y

    ang

    dip

    ub

    lik

    asik

    an o

    leh

    B

    adan

    Pu

    sat

    Stat

    isti

    k (

    BP

    S).

    Per

    sen

    2

    ,59

    – 2

    ,88

    2

    ,76

    – 3

    ,15

    3

    ,56

    – 4

    ,05

    Tj.2

    K

    on

    trib

    usi

    PD

    B

    ind

    ust

    ri t

    ekst

    il,

    ku

    lit,

    dan

    ala

    s k

    aki t

    erh

    adap

    P

    DB

    nas

    ion

    al

    Ko

    ntr

    ibu

    si P

    DB

    in

    du

    stri

    tek

    stil

    , k

    uli

    t, d

    an a

    las

    kak

    i d

    ihit

    un

    g d

    enga

    n

    mem

    ban

    din

    gkan

    n

    ilai

    PD

    B in

    du

    stri

    te

    kst

    il, k

    uli

    t, d

    an,

    alas

    kak

    i den

    gan

    n

    ilai

    PD

    B N

    asio

    nal

    Per

    sen

    1

    ,55

    – 1

    ,58

    1

    ,58

    – 1

    ,61

    1

    ,61

    – 1

    ,63

    T

    j.3

    Jum

    lah

    p

    enye

    rap

    an

    ten

    aga

    ker

    ja d

    i se

    kto

    r in

    du

    stri

    te

    kst

    il, k

    uli

    t,

    dan

    ala

    s k

    aki

    Jum

    lah

    ten

    aga

    ker

    ja

    yan

    g te

    rser

    ap d

    i se

    kto

    r in

    du

    stri

    te

    kst

    il, k

    uli

    t, d

    an

    alas

    kak

    i

    Juta

    Ora

    ng

    4,9

    5 –

    4,9

    8

    4,9

    5 -

    5,0

    2

    5,0

    1 -

    5,1

    2

  • 14

    d. Sasaran

    Untuk mewujudkan pencapaian kondisi yang diinginkan dan tujuan diatas

    sesuai dengan Visi dan Misi Dit. ITKAK, maka sasaran yang ingin dicapai Dit. ITKAK

    Tahun 2017 – 2019 terbagi menjadi 2 (dua) yaitu sasaran berdasarkan perspektif

    pemangku kepentingan dan sasaran berdasarkan proses bisnis internal dengan

    penjelasan sebagai berikut:

    Perspektif Pemangku Kepentingan

    Yang dimaksud dengan perspektif pemangku kepentingan adalah sasaran kondisi

    yang diwujudkan Dit. ITKAK bersama-sama dengan para pemangku kepentingan.

    Para pemangku kepentingan adalah pelaku usaha industri tekstil, kulit, dan alas

    kaki; Kementerian Perindustrian cq. Dit. ITKAK; dan instansi terkait lainnya.

    Sasaran Strategis (SS) dari Perspektif Pemangku Kepentingan adalah:

    1. Sasaran Strategis 1: Meningkatnya populasi industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    Meningkatnya populasi industri tekstil, kulit, dan alas kaki diindikasikan

    dengan peningkatan jumlah unit usaha pada industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    serta penyerapan tenaga kerja Industri Besar Sedang (IBS) pada sektor

    industri tekstil, kulit, dan alas kaki. Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)

    dari sasaran strategis ini adalah:

    1) Jumlah unit industri tekstil, kulit, dan alas kaki.

    2) Nilai investasi di sektor industri tekstil, kulit, dan alas kaki.

    2. Sasaran Strategis 2: Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri

    tekstil, kulit, dan alas kaki

    Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri tekstil, kulit, dan

    alas kaki dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk dalam negeri

    dibandingkan dengan seluruh pangsa pasar baik dalam negeri maupun luar

    negeri. Peningkatan daya saing dan produktivitas dilakukan melalui

    pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi industri yang bertujuan

    untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan

    kemandirian industri nasional. IKSS dari sasaran strategis ini adalah:

    1) Kontribusi ekspor produk industri tekstil, kulit, dan alas kaki terhadap

    ekspor nasional.

    2) Produktivitas SDM industri tekstil, kulit, dan alas kaki.

  • 15

    IKSS dalam perspektif pemangku kepentingan merupakan Indikator Kinerja

    Utama (IKU) Dit. ITKAK.

    Perspektif Proses Bisnis Internal

    Yang dimaksud dengan perspektif proses internal adalah sasaran kondisi yang

    diperlukan dalam pelaksanaan proses bisnis (administrasi pemerintahan) antara

    yang dilakukan Dit. ITKAK dengan dan terhadap industri binaannya. Sasaran

    Strategis dari Perspektif Proses Internal adalah:

    1. Sasaran Strategis 2: Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang industry

    tekstil, kulit, dan alas kaki yang berdaya saing dan berkelanjutan

    Peran pemerintah dalam peningkatan daya saing industri salah satunya

    diindikasikan dengan penyusunan, penetapan, dan pemberlakuan standarisasi

    yang dimaksudkan untuk mempertahankan penguasaan pasar dalam negeri

    maupun ekspansi ekspor. Standarisasi dimaksud dapat berupa standarisasi

    produk, kompetensi tenaga kerja, serta proses produksi dan manajemen. IKSS

    dari sasaran ini adalah:

    1) Infrastruktur kompetensi yang terbentuk

    2) Infrastruktur standar produk yang terbentuk

    B. Kebijakan dan Strategi

    Guna mewujudkan pencapaian sasaran yang ditetapkan sebelumnya, maka

    telah disusun Peta Strategi yang menguraikan peta jalan yang akan ditempuh

    untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Peta Strategi tersebut

    menggambarkan posisi tujuan dan sasaran bersadarkan perspektif pemangku

    kepentingan dan proses bisnis internal. Setiap substansi yang termuat dalam Peta

    Stratgei tersebut dijabarkan indikator kinerjanya yang kemudian menjadi

    petunjuk bagi perumusan kegiatan Dit. ITKAK. Peta Strategi Dit. ITKAK dapat

    dilihat pada gambar di bawah ini.

  • 16

    Gambar 2 Peta Strategi Dit. ITKAK 2017-2019

    Dalam peta strategi Dit. ITKAK diatas telah ditetapkan Sasaran Strategis (SS)

    atau Indikator Kinerja (IK) yang akan dicapai pada Tahun 2017 - 2019. Indikator

    kinerja dari masing-masing sasaran ini dan target realisasinya pada tahun 2017 -

    2019 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

    Tabel 3 Matriks Rencana Strategis Dit. ITKAK Tahun 2017 – 2019.

    Kode SS

    Sasaran Strategis (SS)

    Kode IKSS

    Indikator Kinerja Sasaran Strategis

    (IKSS) Satuan

    Target

    2017 2018 2019

    TUJUAN

    T Meningkatnya peran industri tekstil, kulit, dan alas kaki dalam perekonomian nasional

    T1 Laju pertumbuhan industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    Persen 2,59 – 2,88

    2,76 – 3,15

    3,56 - 4,05

    T2 Kontribusi PDB industri tekstil, kulit, dan alas kaki terhadap PDB nasional

    Persen 1,55 – 1,58 1,58 – 1,61

    1,61 - 1,63

    T3 Penyerapan tenaga kerja industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    Orang

    Tenaga

    Kerja

    4,95 – 4,98

    4,95 - 5,02

    5,01 - 5,12

    PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN

    S1 Meningkatnya populasi dan persebaran industri tekstil,

    S1.1 Jumlah unit tekstil, kulit, dan alas kaki besar sedang yang tumbuh

    Unit 288 294 160 - 176

  • 17

    Kode SS

    Sasaran Strategis (SS)

    Kode IKSS

    Indikator Kinerja Sasaran Strategis

    (IKSS) Satuan

    Target

    2017 2018 2019

    kulit, dan alas kaki

    S1.2 Nilai investasi di sektor tekstil, kulit, dan alas kaki

    Rp triliun 36,9-42,3 36,4-38,7 23,6

    S2 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    S2.1 Kontribusi ekspor produk industri tekstil, kulit, dan alas kaki terhadap ekspor nasional.

    Persen 17,48-17,53

    17,5 14,39

    S2.2 Produktivitas SDM industry tekstil, kulit, dan alas kaki

    Rp. Juta/ tenaga kerja

    144,9 161,2 150,6

    PERSEPEKTIF BISNIS INTERNAL

    T2 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang industrI tekstil, kulit, dan alas kaki yang berdaya saing dan berkelanjutan

    T2.1 Infrastruktur kompetensi yang terbentuk

    RSKKNI 2 1 2

    T2.2 Infrastruktur standar produk yang terbentuk

    RSNI/ Rancangan Regulasi

    SNI

    12 12 12

    Tabel diatas hanya menyajikan Tujuan dan SS yang di-cascade oleh Ditjen

    IKFT kepada Dit. ITKAK (top-down cascade). Cascading tersebut dimuat dalam

    dokumen Renstra Dit. ITKAK Perubahan Tahun 2017 – 2019. Hal ini bukan berarti

    kegiatan yang dianggarkan dan dilaksanakan Dit. ITKAK hanya berdasarkan

    matriks diatas. Dit. ITKAK juga melaksanakan tugas dan fungsi yang terkait

    kegiatan perspektif kelembagaan, misalnya administrasi keuangan, kearsipan,

    ketatausahaan, kepegawaian, dan lainnya. Kegiatan tersebut dimunculkan pada

    dokumen Perjanjian Kinerja individu pejabat struktural Dit. ITKAK.

    C. Rencana Kinerja

    Selanjutnya setelah ditetapkan Rencana Strategis Dit. ITKAK Tahun 2017-

    2019 perlu diturunkan sasaran dan indiktaor kinerja tahunan yang dirangkum

    dalam dokumen Rencana Kinerja Dit. ITKAK Tahun 2019. Rencana Kinerja

    merupakan acuan bagi perumusan kegiatan dan penganggaran dalam rangka

    mencapai sasaran dan indikator kinerja tahunan. Pada tahun 2019, Dit. ITKAK telah

    menetapkan Rencana Kinerja sebagai berikut:

  • 18

    Tabel 4 Matriks Rencana Kinerja Dit. ITKAK Tahun 2019.

    Kode SS Sasaran

    Strategis (SS) Kode IKSS

    Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)

    Satuan Target 2019

    PERSPEKTIF STAKEHOLDER

    S1 Meningkatnya populasi dan persebaran industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    S1.1 Jumlah unit industri tekstil, kulit, dan alas kaki berskala besar – sedang yang tumbuh

    Unit 160 - 176

    S1.2 Nilai investasi di sektor industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    Rp Triliun 23,6

    S2 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    S2.1 Kontribusi ekspor produk industri tekstil, kulit, dan alas kaki terhadap ekspor nasional.

    Persen 14,39

    S2.2 Produktivitas SDM industri tekstil, Kulit, dan alas kaki

    Rp Juta/ Tenaga Kerja

    150,6

    PERSEPEKTIF BISNIS INTERNAL

    T2 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang industry tekstil, kulit, dan alas kaki yang berdaya saing dan berkelanjutan

    T2.1 Infrastruktur kompetensi yang terbentuk

    RSKKNI 2

    T2.2 Infrastruktur Standar produk yang terbentuk

    RSNI/ Rancangan

    Regulasi SNI

    12

    D. Perjanjian Kinerja

    Dokumen Rencana Kinerja diterbitkan satu tahun sebelum tahun anggaran

    berjalan. Hal ini ditujukan agar Rencana Kinerja menjadi pedoman dalam

    penyusunan program kegiatan. Setelah rancangan program kegiatan tersebut

    disahkan menjadi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), maka pada awal

    tahun anggaran pimpinan unit harus menyusun Perjanjian Kinerja sebagai bukti

    kontrak kerja antara pimpinan unit Eselon II kepada pimpinan unit Eselon I.

    dokumen Perjanjian Kinerja inilah yang akan selalu direview capaiannya setiap

    triwulan dan dilaporkan. Dalam dokumen Perjanjian Kinerja diperbolehkan tidak

    mencantumkan seluruh SS dan IK sehingga pada tahun 2019 Dit. ITKAK menyusun

    dokumen Perjanjian Kinerja yang mencakup Perspektif Pemangku Kepentingan

    dan Proses Bisnis Internal. Perspektif Tujuan tidak dicantumkan dan

    diperjanjikan namun akan selalu direview dan dilaporkan hasilnya. Berikut adalah

    dokumen Perjanjian Kinerja Dit. ITKAK Tahun 2019:

  • 19

    Tabel 5 Perjanjian Kinerja Dit. ITKAK Tahun 2019

    Kode SS

    Sasaran Strategis (SS)

    Kode IKSS

    Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)

    Satuan Target 2018

    PERSPEKTIF STAKEHOLDER

    S1 Meningkatnya populasi dan persebaran industry tekstil, kulit, dan alas kaki

    S1.1 Jumlah unit tekstil, kulit, dan alas kaki berskala besar – sedang yang sedang tumbuh

    Unit 160 - 176

    S1.2 Nilai investasi di sektor industry tekstil, kulit, dan alas kaki

    Rp triliun 23,6

    S2 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    S2.1 Kontribusi ekspor produk industri tekstil, kulit, dan alas kaki terhadap ekspor nasional.

    Persen 14,39

    S2.2 Produktivitas SDM industry tekstil, kulit, dan alas kaki

    Rp. Juta/ tenaga kerja

    150,6

    PERSEPEKTIF BISNIS INTERNAL

    T2 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang industri tekstil, kulit, dan alas kaki yang berdaya saing dan berkelanjutan

    T2.1 Infrastruktur kompetensi yang terbentuk

    RSKKNI 2

    T2.2 Infrastruktur Standar produk yang terbentuk

    RSNI/ Rancangan

    Regulasi SNI

    12

    Perjanjian Kinerja disusun, ditandangani, dan dilaksanakan oleh pimpinan

    Dit. ITKAK yang didukung oleh jajaran pejabat struktural Eselon III dan Eselon IV

    di lingkungan Dit. ITKAK. Oleh karena itu dokumen Perjanjian Kinerja Dit. ITKAK

    di-cascade hingga ke level Eselon III dan Eselon IV untuk kemudian ditandatangani

    dan dilaksanakan oleh Pejabat tersebut. Dengan demikian, setiap pejabat

    struktural di lingkungan Dit. ITKAK memiliki kontrak kerja yang akan menjadi

    pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsi. Perjanjian Kinerja tersebut

    direview dan dilaporkan setiap akhir tahun melalui laporan LAKIP ini.

    E. Rencana Anggaran

    Untuk mencapai target pada tahun 2019, Dit. ITKAK telah menetapkan

    kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu Revitalisasi dan Penumbuhan Industri Tekstil,

    Kulit, dan Alas Kaki dengan dukungan anggaran DIPA sebesar Rp. 31.996.342.000

    (Tiga puluh satu milyar sembilan ratus sembilan puluh enam juta tiga ratus empat

    puluh dua ribu rupiah) yang terdiri dari 8 (delapan) output dengan masing-

    masing anggaran setiap output sebagai berikut :

  • 20

    Tabel 6 Alokasi Awal Anggaran Dit. ITKAK tahun 2019 Kode Kegiatan/Output Pendukung Pagu Anggaran Target Output 1875 Penumbuhan dan Pengembangan Industri

    Tekstil, Kulit,dan Alas Kaki 5.558.044.000

    1875.019 Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong Iklim Investasi Industri Tekstil, Kulit Dan Alas Kaki

    500.000.000 1 Dokumen

    1875.023 Rekomendasi Kebijakan Dalam Rangka Mendorong Peningkatan Daya Saing Industri Tekstil, Kulit Dan Alas Kaki

    500.000.000 1 Dokumen

    1875.024 Rancangan Standar Nasional Indonesia (rsni) Industri Tekstil, Kulit Dan Alas Kaki

    2.505.363.000 12 RSNI

    1875.038 Branding Produk Garmen, Fashion Dan Alas Kaki

    1.252.681.000 5 Merek

    1875.039 Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan Dan Tata Usaha

    800.000.000 3 Dokumen

    4913 Peningkatan Kompetensi SDM Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki

    26.438.298.000

    4913.001 Implementasi Making Indonesia 4.0 Sektor Tekstil Dan Busana

    10.000.000.000 1 Pilot Project

    4913.002 Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (rskkni) Industri Tekstil, Kulit Dan Alas Kaki

    1.240.000.000 2 RSKKNI

    4913.003 Sdm Industri Tekstil, Kulit Dan Alas Kaki Yang Mengikuti Diklat

    15.198.298.000 1200 Orang Tenaga Kerja

    Total Anggaran 31.996.342.0 00

    F. Profil Indikator dan Dasar Perhitungan Capaian IKU

    Penetapan capaian indikator kinerja dilakukan dengan menggunakan

    data sekunder yang berasal dari BPS, BKPM, dan lainnya. Disamping itu juga

    digunakan data primer dari internal Kementerian Perindustrian untuk penetapan

    dan pengukuran capaian indikoator kinerja tertentu. Data yang digunakan

    diantaranya adalah:

    1. Produk Domestik Bruto (PDB)

    Data PDB yang digunakan berasal dari publikasi secara triwulanan BPS. Data

    PDB tersebut terdiri dari data nilai nominal dan laju pertumbuhan yang dirinci

    berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha di Indonesia (KBLI) 2 Digit. Data

    PDB yang digunakan oleh Dit. ITKAK adalah Industri Tekstil dan Pakaian Jadi,

    serta industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki. Mengingat Dit. ITKAK

    membina ketiga subsektor tersebut, maka untuk penyajian laju pertumbuhan

    nilai PDB diagregasi terlebih dahulu baru kemudian dihitung laju

    pertumbuhannya. Adapun perhitungan laju pertumbuhan yang digunakan

    adalah sebagai berikut :

    Untuk pertumbuhan industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka maka :

  • 21

    PDBt: PDB harga konstan Industri Tekstil dan Pakaian Jadi, + PDB

    harga konstan Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

    pada tahun t

    PDBt-1: PDB harga konstan Industri Tekstil dan Pakaian Jadi, + PDB

    harga konstan Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

    pada tahun t – 1 ( 1 tahun sebelumnya)

    Sedangkan untuk perhitungan Kontribusi PDB industry tekstil, kulit, dan alas

    kaki terhadap PDB nasional dihitung dengan PDB atas dasar harga berlaku

    sektor tersebut terhadap PDB nasional pada tahun yang sama menggunakan

    rumus :

    Kontribusi PDB = PDBt/PDB Nasional

    Keterangan : PDBt adalah PDB untuk sektor/tahun tertentu

    2. Data Tenaga Kerja

    Penghitungan indicator jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor industry

    tekstil, kulit, dan alas kaki dilakukan dengan menjumlahkan tenaga kerja

    subsektor berdasarkan data Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang

    dikeluarkan BPS dua kali dalam setahun. Adapun rumus perhitungan yang

    digunakan adalah :

    Jumlah penyerapan tenaga kerja ITKAK = TK Industri Tekstil (KBLI 13) + TK

    Industri Pakaian Jadi (KBLI 14) + TK Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas

    Kaki (KBLI 15)

    3. Data investasi

    Penghitungan indikator penambahan unit baru (baik unit baru atau ekspansi)

    dan nilai investasi bersumber dari data investasi Badan Koordinasi

    Penanaman Modal (BKPM). Data investasi tersebut memuat jumlah proyek

    dan nilai proyek yang berasal dari Izin Prinsip (IP), Izin Usaha Industri (IUI),

    dan realisasi Laporan Koordinasi Penanaman Modal (LKPM). Data dirilis setiap

    triwulan dengan kode klasifikasi KBLI 2 Digit. Penghitungan indicator unit

    baru berasal dari jumlah proyek dan penghitungan nilai investasi berasal dari

    nilai proyek.

  • 22

    4. Data Ekspor Impor

    Penghitungan indicator kontribusi ekspor produk tekstil, kulit, dan alas kaki

    berasal dari nilai ekspor produk tekstil, kulit, dan alas kaki dibandingkan

    dengan nilai ekspor nasional. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

    Kontribusi X = Xt/X Nasional

    Keterangan : Xt adalah nilai ekspor untuk sektor/tahun tertentu

    5. Data produktivitas tenaga kerja

    Indicator produktivitas tenaga kerja dihitung dengan rumus sebagai berikut:

    Produktivitas tenaga kerja = PDBt Tkt 6. Data RSKKNI dan RSNI

    Capaian draft RSKKNI dan RSNI dihitung dengan melihat realisasi draft RSNI dan

    RSKKNI yang tersusun sampai rapat Prakonvensi.

    Adapun Ringkasan Profil Indikator dan Dasar Perhitungan Capaian IKU dalam

    indikator kinerja sasaran dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 7 Profil Indikator dan Dasar Penghitungan Capaian IKU dalam indikator kinerja tujuan

    Indikator Kinerja (IK)

    Penjelasa IK Komponen Perhitungan Sumber Data

    1. Laju pertumbuhan PDB industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    Laju Pertumbuhan PDB menggambarkan kinerja industri pada sector Tekstil Kulit dan Alas Kaki dibandingkan tahun-tahun sebelumnya

    Membandingkan PDB sector Tekstil Kulit dan Alas Kaki tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya (PDB harga konstan seri 2010)

    Data PDB sesuai lapangan Usaha

    (BPS)

    2. Kontribusi PDB industri tekstil, kulit, dan alas kaki terhadap PDB nasional

    Kontribusi PDB menggambarkan peran industri Tekstil Kulit dan Alas Kaki terhadap perekonomian Nasional

    Menghitung share PDB sector Tekstil Kulit dan Alas Kaki tahun tertentu terhadap PDB Nasional (PDB harga berlaku seri 2010)

    Data PDB sesuai

    lapangan Usaha (BPS)

    3. Jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    Penyerapan tenaga kerja menggambarkan sector peran industri Tekstil Kulit dan Alas Kaki sebagai industri padat karya terhadap penyerapan tenaga kerja

    Menghitung jumlah penyerapan sector Tekstil Kulit dan Alas Kaki tahun

    Data Survei Angkatan Kerja Nasional/Saker

    nas (BPS)

    4. Jumlah unit industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    Pertumbuhan populasi pada industri Tekstil Kulit dan Alas Kaki

    unit usaha besar sedang yang tumbuh. Berdasarkan data BKPM, jumlah Izin Usaha Industri (IUI) yang terbit pada tahun 2018

    Data IP, IUI, dan LKPM

    triwulanan dari OSS BKPM

    5. Nilai investasi di sektor industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    Perhitungan nilai realisasi investasi (PMA dan PMDN) di sektor industri pengolahan Tekstil Kulit dan Alas Kaki

    nilai realisasi investasi (PMA dan PMDN) berupa IUI pada tahun berjalan

    Data IP, IUI, dan LKPM

    triwulanan dari OSS BKPM

  • 23

    Indikator Kinerja (IK)

    Penjelasa IK Komponen Perhitungan Sumber Data

    berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BKPM

    6. Kontribusi ekspor produk industri

    industri tekstil, kulit, dan alas kaki terhadap ekspor nasional.

    Perbandingan nilai ekspor produk industri Tekstil Kulit dan Alas Kaki terhadap nilai ekspor nasional setiap tahunnya

    Data Ekspor – Impor BPS Data Ekspor Impor Bulanan

    BPS

    7. Produktivitas

    SDM industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    Perbandingan antara Nilai Tambah yang dihasilkan oleh sector Tekstil Kulit dan Alas Kaki terhadap jumlah tenaga kerjanya

    Nilai PDB harga berlaku berdasarkan survey BPS triwulanan dan data Tenaga Kerja berdasarkan data Sakernas BPS

    Data PDB Triwulanan BPS dan Data Tenaga Kerja Sakernas

    semesteran BPS

    8. Infrastruktur kompetensi yang terbentuk

    Jumlah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) bidang Tekstil Kulit dan Alas Kaki yang tersusun sampai dengan tahap prakonvensi

    Jumlah Draft RSKKNI s/d tahap prakonvensi

    Kemenperin

    9. Infrastruktur Standar Produk yang terbentuk

    Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) bidang Tekstil Kulit dan Alas Kaki yang tersusun sampai dengan tahap prakonvensi

    Jumlah Draft RSNI s/d tahap prakonvensi

    Kemenperin

    G. Penanggung Jawab terhadap Capaian IKU dan IKSS

    Terhadap indikator kinerja utama dan indikator kinerja sasaran yang

    telah ditetapkan, kemudian dilakukan pembagian tanggung jawab terhadap

    capaian dari masing-masing indikator dimaksud dengan mengacu kepada tugas

    pokok dan fungsi yang tercantum dalam peraturan Menteri Perindustrian No 35

    Tahun 2018. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Direktur Industri Tekstil

    Kulit Alas Kaki dan Aneka bertanggung jawab terhadap capaian dari masing-

    masing IKT bersama dengan subdit terkait dengan rincian sebagai berikut:

    Tabel 8 Penanggung Jawab Capaian IKT

    No Sasaran Strategis (SS)

    Indikator Kinerja Utama (IKU) Penanggung Jawab

    1 Meningkatnya peran industri industri tekstil, kulit, dan alas

    kaki dalam perekonomian nasional

    1. Laju pertumbuhan PDB industri industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    Dir ITKAK, Subdit PEP, IT, IPJ dan IAK

    2. Kontribusi PDB industri tekstil, kulit, dan alas kaki terhadap PDB nasional

    Dir ITKAK, Subdit PEP, IT, IPJ dan IAK

    3. Jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    Dir ITKAK, Subdit IAK & IPJ

    Sedangkan terhadap Capaian IKSS rincian penanggung jawab sampai

    dengan level Eselon III adalah :

  • 24

    Tabel 91 Penanggung Jawab terhadap Capaian IKU dan IKSS

    Kode Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Penanggung Jawab

    S1.1 Jumlah unit industri tekstil, kulit, dan alas kaki Subdit PEP, IT, IPJ, dan IAK

    S1.2 Nilai investasi di sektor industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    Subdit PEP, IT, IPJ, dan IAK

    S2.1 Kontribusi ekspor produk industri tekstil, kulit, dan alas kaki terhadap ekspor nasional.

    Subdit IPJ dan IAK

    S2.2 Produktivitas SDM industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    Subdit IT, IPJ, dan IAK

    T2.1 Infrastruktur kompetensi yang terbentuk Subdit IT, IPJ, dan IAK

    T2.2 Infrastruktur Standar produk yang terbentuk Subdit IT, IPJ, dan IAK

  • 25

    BAB III

    PELAKSANAAN KEGIATAN

    Secara umum Dit. ITKAK telah melaksanakan tugas fungsi sesuai

    amanat Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang

    Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian. Dit. ITKAK mempunyai

    tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri,

    pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana

    industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan

    industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis

    pengembangan industri di bidang industri tekstil, kulit, dan alas kaki. Tugas dan

    fungsi tersebut dilaksanakan dalam bentuk kegiatan DIPA Dit. ITKAK Tahun 2019

    yang berpedoman pada Rencana Kinerja (Renkin) dan Perjanjian Kinerja (Perkin).

    Keberhasilan dan kegagalan pencapaian SS, IK, dan target output DIPA diuraikan

    dan dianalisis berdasarkan realisasi kegiatan DIPA pendukung SS dan IK tersebut.

    A. Analisis Capaian Kinerja

    Pencapaian target berdasarkan SS dan IK yang dimuat dalam Rencana

    Strategis Perubahan Tahun 2017 – 2019, Rencana Kinerja Tahun 2019, serta

    Perjanjian Kinerja Tahun 2019 diuraikan berdasarkan perspektif sebagai berikut:

    1. Realisasi Target sesuai Indikator Kinerja Tujuan

    Perspektif tujuan memuat SS dan IKT yang tanggung jawab

    pencapaiannya dipikul oleh pemerintah (Dit. ITKAK dan instansi lainnya) beserta

    pelaku industri dan sektor pendukung lainnya.

    Tabel 10 Capaian SS dan IKT Dit. ITKAK Tahun 2019

    No Sasaran Strategis (SS)

    Indikator Kinerja Tujuan (IKT)

    Satuan Target 2019

    Capaian 2019

    Target ’17 – ‘19

    Capaian ’17 – ‘19

    Perspektif Tujuan 1. Meningkatnya

    peran industri tekstil, kulit, dan alas kaki dalam perekonomian nasional

    1. Laju pertumbuhan PDB industri Tekstil Kulit dan Alas Kaki

    Persen 3,56 - 4,05

    10,5 3,56 - 4,05 10,5

    2. Kontribusi PDB Tekstil Kulit dan Alas Kaki terhadap PDB nasional

    Persen 1,61 - 1,63

    1,53 1,61 - 1,63 1,53

    3. Penyerapan tenaga kerja industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    Rp Juta per

    Orang

    5,01 - 5,12

    4,8 5,01 - 5,12 4,8

    Sumber : BPS (diolah)

  • 26

    Esensi penetapan SS dan IKT dengan perspektif tujuan adalah harapan

    adanya peningkatan nilai tambah industri yang merupakan selisih antara biaya

    output dengan biaya input. Peningkatan nilai tambah industri tekstil, kulit, dan

    alas kaki merupakan parameter yang menunjukkan bahwa industri tekstil, kulit,

    dan alas kaki sebagai industri pengolahan menghasilkan nilai tambah yang

    menyumbang terhadap perekonomian nasional. Nilai tambah tersebut kemudian

    digunakan sebagai pengukuran PDB dan sebagai indikator pertumbuhan sektor

    industri ini. Industri tekstil, kulit, dan alas kaki meningkatkan nilai output yang

    dihasilkan dari proses industrinya yang pada sisi lain menggambarkan juga daya

    saing yang semakin baik yang berasal dari efisiensi proses produksi yang berjalan.

    Semakin efisien struktur biaya produksi maka akan semakin meningkat daya

    saing sektor tersebut.

    Gambar 3 Grafik Pertumbuhan ITKAK Tahun 2015 - 2019

    Berdasarkan gambar diatas diatas dapat diketahui bahwa subsektor

    industri tekstil mengalami pertumbuhan yang konsisten dan pelan, sedangkan

    subsektor industry pakaian jadi mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.

    Meski demikian kontribusi nilai tambah (PDB) kedua subsektor ini menunjukkan

    kinerja yang stagnan yang tidak menunjukkan peningkatan selama tahun 2018 –

    2019 (lihat Tabel …). Sementara itu, subsektor industri kulit, barang dari kulit, dan

    alas kaki mengalami perlambatan sebesar 0,99 persen. Penurunan laju tersebut

    sangat drastis dibanding pertumbuhan pada tahun 2018 sebesar 9,42 persen.

    Besaran nominal peningkatan nilai tambah adalah parameter utama

    yang mengindikasikan adanya pertumbuhan peranan industri tekstil, kulit, dan

    alas kaki terhadap ekonomi nasional. Namun, proporsi peranan tersebut harus

    IT; 4,97

    IPJ; 19,48

    IKAK; -0,99

    ITKAK; 10,5

    -10

    -5

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    2015 2016 2017 2018 2019

    Pertumbuhan ITKAK Tahun 2015 - 2019 (%)

  • 27

    dibandingkan dengan peranan sektor lainnya dan pertumbuhan ekonomi nasional

    itu sendiri. Pada tahun 2019, ekonomi nasional bertumbuh sebesar 5,03 persen

    dan industry pengolahan bertumbuh sebesar 4,34 persen. Dengan demikian,

    capaian laju pertumbuhan sector industri tekstil, kulit, dan alas kaki sebesar 10,5

    persen sehingga dapat dikatakan pesat. Namun, kontrubusi PDB industry tekstil,

    kulit, dan alas kaki yang tercapai hanya sebesar 1,53 persen. Hal ini berarti

    meskipun laju pertumbuhan nilai tambah sangat pesat, penambahan besaran

    nominal nilai tambah sektor industri tekstil, kulit, dan alas kaki kalah bersaing

    dengan besaran nominal peningkatan nilai tambah sektor lainnya dalam

    perekonomian nasional. Perkembangan laju pertumbuhan dan kontribusi PDB

    industri tekstil, kulit, dan alas kaki dibandingkan sektor lainnya dapat

    digambarkan sebagai berikut:

    Tabel 11 Laju Pertumbuhan dan Kontribusi PDB Tahun 2015 - 2019

    Industri Indikator 2015 2016 2017 2018* 2019**

    Ekonomi Nasional Growth 4,88 5.03 5.07 5.17 5.03

    Share 100 100 100 100 100

    Pengolahan Nonmigas Growth 5,05 4.43 4.85 4.77 4.34

    Share 18,20 18,21 17,89 17,63 17,18

    Kimia, Farmasi, dan Tekstil : Growth 3,34 1.95 3.07 3.63 6.08

    Share 4.77 4.60 4.41 4.28 4.28

    A. Tekstil dan Pakaian Jadi Growth -4,79 -0.09 3.83 8.73 15.35

    Share 1.21 1.16 1.11 1.14 1.14

    1. Tekstil Growth 1,76 2.34 2.33 3.37 4.97

    Share 0.32 0.32 0.31 0.31 0.31

    2. Pakaian Jadi Growth -7,32 -1.12 4.48 11.02 19.48

    Share 0.89 0.84 0.80 0.83 0.83

    B. Kulit dan Alas Kaki Growth 3,97 8.36 2.22 9.42 -0.99

    Share 0.27 0.28 0.27 0.28 0.28

    C. Kimia, Farmasi dan Obat

    Tradisional

    Growth 7,61 5.84 4.53 -1.42 8.48

    Share 1.82 1.80 1.74 1.62 1.62

    1. Bahan Kimia dan Barang

    Kimia

    Growth 4,43 3.52 3.48 -4.18 8.20

    Share 1.37 1.33 1.25 1.12 1.12

    2. Farmasi, Obat Kimia dan

    Obat Tradisional

    Growth 15,94 11.33 6.85 4.46 9.03

    Share 0.44 0.47 0.48 0.49 0.49

    D. Karet, Barang dari Karet dan

    Plastik

    Growth 5,04 -8.50 2.47 6.92 -5.52

    Share 0.75 0.64 0.63 0.62 0.62

    E. Barang Galian bukan Logam Growth 6,03 5.47 -0.86 2.75 -1.03

    Share 0.72 0.72 0.66 0.63 0.63

    Sumber : BPS (diolah)

  • 28

    Laju pertumbuhan dan kontribusi PDB tidak harus selalu selaras

    berbanding lurus. Hal ini tercermin pada data sandingan laju pertumbuhan dan

    kontribusi PDB sektoral. Pada tabel tersebut industri pengolahan nonmigas

    mengalami laju pertumbuhan yang terus menurun dari tahun 2015 (5,05 persen)

    hingga tahun 2019 (4,34persen) yang diikuti oleh penurunan kontribusi PDB.

    Sedangkan sektor industri kimia, farmasi, dan tekstil secara agregat mengalami

    kontraksi laju pertumbuhan pada tahun 2016 (dari 3,34 persen ke 1,95 persen)

    yang dilanjutkan kenaikan laju pertumbuhan dari tahun 2017 hingga tahun 2019

    (3,07 persen menjadi 6,08 persen) namun kontribusi PDB-nya konsisten menurun

    dari tahun 2015 hingga tahun 2019 (dari 4,77 persen menjadi 4,28 persen).

    Demikian pula sektor industry tekstil, kulit, dan alas kaki yang laju

    pertumbuhannya fluktuatif tetapi kontribusi konsisten menurun pada periode

    tahun 2015 – 2019.

    Tabel diatas menunjukkan bahwa industri tekstil, kulit, dan alas kaki

    sedang dalam masa persaingan yang ketat di pasar dunia, khususnya pasar

    regional. Kawasan regional (RRC, Asia Tenggara, Asia Selatan) merupakan

    kawasan padat industri tekstil, kulit, dan alas kaki. Berdasarkan data UN Comtrade,

    pada tahun 2018 Indonesia merupakan pemain terbesar ke-5 dunia untuk produk

    garmen, alas kaki, dan travel goods (koper, tas, mantel, dan sejenisnya). Namun,

    meski demikian pangsa pasar ekspor yang diperoleh hanya bernilai USD 19 Milyar

    dibanding RRC yang bernilai USD 364 Milyar (data Worldbank). Bahkan Vietnam

    sebagai pemain baru telah meraup pasar ekspor sebesar USD 50,47 Milyar.

    Indonesia sebagai pemain senior di kawasan terus didesak untuk

    meningkatkan efisiensi struktur biaya produksi karena negara pesaing sangat

    gencar melakukan investasi teknologi yang dibarengi dengan perbaikan iklim

    usaha kondusif. Peningkatan efisiensi struktur biaya produksi sangat berkaitan

    erat dengan investasi dan iklim usaha. Sejauh ini subsektor industri garmen

    nasional masih bergantung pada bahan baku impor, yaitu kain. Kondisi industry

    tekstil, terutama kain, pada tahun 2019 mengalami defisit neraca perdagangan

    sebesar USD 2,87 Milyar. Kain domestik menghadapi tantangan peningkatan

    kualitas, daya saing harga, dan kontrak impor kain yang diberlakukan pemilik

    brand pada industry garmen . Oleh karena itu, untuk menekan biaya produksi

    diperlukan kekuatan rantai pasok yang kokoh dari hulu hingga hilir, dan jika

  • 29

    mungkin dapat dipenuhi dari pasar domestik. Berikut adalah gambaran struktur

    biaya industry tekstil, kulit, dan alas kaki pada tahun 2019:

    Tabel 12 Struktur Biaya Produksi ITKAK

    Jenis Pengeluaran Industri Pakaian

    Jadi

    Industri Tekstil

    Industri Kulit

    Industri Alas kaki

    A. Tenaga Kerja 20.54 8.26 12.33 29.78 - Tenaga Kerja Langsung 18.29 6.83 10.33 25.75 - Tenaga Kerja Tak Langsung 2.25 1.43 1.99 4.04 B. Bahan Baku 51.84 69.66 69.83 59.40 - Bahan Baku Impor 27.75 52.74 56.83 39.98 - Bahan Baku Lokal 24.09 16.92 13.00 19.42 C. Pengeluaran Lainnya 19.48 9.56 8.62 7.08 - Jasa 1.58 2.19 0.35 0.57 - Sewa Bangunan 2.30 0.35 0.89 0.79 - Sewa Tanah 0.04 0.01 0.03 0.01 - Biaya Hadiah 0.10 0.03 0.04 0.04 - Bunga Pinjaman 0.64 1.38 1.25 0.77 - Biaya Representasi dan Royalti 0.03 0.03 0.01 0.00 - Pajak Tak Langsung 6.36 0.50 0.63 0.56 - Biaya Lainnya 8.44 5.07 5.43 4.35 D. Bahan Bakar 2.57 3.55 3.56 0.82 E. Tenaga Listrik 5.57 8.97 5.66 2.92 - PLN 5.51 8.10 5.66 2.87 - Non PLN 0.06 0.87 0.01 0.05

    Total Biaya 100 100 100 100

    Selama periode tahun 2007 hingga tahun 2015, Dit. ITKAK telah

    merealisasikan Bantuan Restrukturisasi Permesinan Industri TPT, serta Industri

    Penyamakan Kulit dan Alas Kaki. Dalam kurun waktu tersebut, Dit. ITKAK telah

    mensubsidi investasi mesin peralatan senilai Rp 1,28 Trilyun kepada 401

    perusahaan ITPT dan 55 perusahaan IPAK. Nilai bantuan tersebut berhasil

    menarik investasi senilai Rp 13,82 Trilyun atau menambah kapasitas produksi

    sebesar 83 Juta Ton. Diharapkan kegiatan tersebut mampu mendongkrak daya

    saing produk tekstil, kulit, dan alas kaki nasional.

    Meskipun kegiatan restrukturisasi tersebut telah dilaksanakan pada

    masa RPJMN yang telah berlalu, namun dampak yang diperoleh bersifat jangka

    panjang. Hal ini karena investasi penambahan kapasitas sangat berperan pada

    penguatan rantai pasok dan penyerapan tenaga kerja baru hingga saat ini. Dampak

    kegiatan restrukturisasi tersebut adalah sebagai berikut:

  • 30

    Table 13 Dampak Restrukturisasi Permesinan ITKAK

    Sumber: Data ITKAK, diolah Peningkatan nilai tambah sangat erat kaitannya dengan penambahan

    kapasitas dan efisiensi struktur biaya. Oleh karena itu, dalam rangka mendorong

    laju pertumbuhan dan peran industry tekstil, kulit, dan alas kaki nasional, maka

    kegiatan Restrukturisasi Permesinan akan dilanjutkan pada tahun 2020 dan

    seterusnya. Salah satu dampak peningkatan kapasitas adalah penambahan

    penyerapan tenaga kerja yang dimuat dalam IKT. Capaian penyerapan tenaga

    kerja industri tekstil, kulit, dan alas kaki adalah sebagai berikut:

    Tabel 2 Penyerapan Tenaga Kerja ITKAK Tahun 2015-2019

    Subsektor Satuan 2015 2016 2017 2018 2019 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi Juta 3.42 3.44 3.77 3.91 3.91 Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas Kaki

    Juta 0.66 0.78 0.78 0.75 0.88

    Sumber : BPS (diolah)

    Penyerapan kerja industry tekstil, kulit, dan alas kaki bertambah 130

    Ribu Orang yang berasal dari penyerapan tenaga kerja industri kulit, barang dari

    kulit, dan alas kaki. Hal ini dikarenakan peningkatan investasi penambahan

    kapasitas yang dilakukan oleh subsektor tersebut lebih besar (Rp 2,89 Trilyun)

    dibanding investasi pada subsektor industri pakaian jadi (Rp 1,16 Trilyun).

    Investasi pada subsector industry tekstil juga sangat signifikan (Rp 3,72 Trilyun

    atau 48,31 Persen dari investasi ITKAK) tetapi subsektor tersebut bukan

    berkarakteristik padat karya sehingga tidak menambah penyerapan tenaga kerja.

    Bahkan pada tahun 2019 subsektor industri tekstil diperkirakan mengalami

    pengurangan tenaga kerja karena utilisasinya menurun akibat lonjakan impor.

    Namun, pengurangan tenaga kerja tersebut terutupi oleh kinerja penambahan

    Parameter Evaluasi Sebelum Sesudah Perubahan

    (%)

    Kapasitas terpasang (Ton/Tahun) 381.160.131 464.062.963 21,75%

    Realisasi Produksi 315.781.541 382.803.728 21,22%

    Energi

    Penggunaan (Kwh) 12.303.956.825 13.146.661.289 6,85%

    Efisiensi (Kwh/ton) 38,96 34,34 -11,86%

    Tenaga Kerja (orang) 714.311 742.606 3,96%

    Volume Penjualan (Ton)

    Total 274.833.015 293.097.023 6,65%

    Ekspor 132.684.566 142.754.149 7,59%

    Dalam Negeri 142.148.449 150.342.875 5,76%

  • 31

    investasi subsektor industri pakaian jadi. Postur komposisi investasi subsector

    dapat dilihat pada Tabel 17.

    Dengan memperhatikan capaian IKT diatas, maka kinerja Dit. ITKAK

    dapat dianggap telah mampu memfasilitasi ITKAK meningkatkan perannya dalam

    perekonomian nasional, khususnya terkait kinerja PDB dan penyerapan tenaga

    kerja. Kondisi tersebut diharapkan dapat memberikan dampak berupa

    peningkatan ketahanan ITKAK dan penguatan daya saing agar ITKAK dapat

    melampaui target kinerja di masa mendatang sehingga outcome sebagaimana

    ditetapkan dalam visi “Terwujudnya ITKAK yang berdaya saing dengan struktur

    yang kuat” akan tercapai. Dit. ITKAK optimis outcome tersebut dapat tercapai

    dengan mengupayakan percepatan peningkatan daya saing melalui pemutakhiran

    teknologi dan kompetensi disertai perbaikan rantai pasok dan penyelenggaraan

    tata niaga yang mendukung fair trade.

    Kegiatan jangka pendek yang telah dilakukan Dit. ITKAK pada tahun

    2019 untuk mencapai target IKT adalah Implementasi Making Indonesia 4.0

    Sektor Tekstil dan Busana. Kegiatan ini terdiri dari:

    - Bimbingan teknis Lighthouse Project Industry 4.0

    Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dit. ITKAK melalui kerjasama dengan

    Sucofindo. Penerima amanfaat kegiatan ini adalah PT. Globalindo Intimates, PT.

    Lucky Print Abadi, dan PT. Asia Pacific Rayon. Maksud penyelenggaraan

    lighthouse project ini adalah untuk menjadikan perusahaan penerima manfaat

    sebagai pilot project percontohan implementasi MI4.0. Perusahaan tersebut

    diberikan pelatihan manajemen transformasi, serta audit teknologi dan sistem

    existing. Perusahaan penerima manfaat diwajibkan bersedia memberikan

    asistensi bagi perusahaan lain yang ingin mengimplementasikan MI4.0

    - Penyusunan Roadmap Alur Material ITKAK

    Roadmap Alur Material ITKAK disusun oleh Dit. ITKAK bersama dengan Badan

    penelitian dan Pengembangan Teknologi (BPPT). Roadmap ini disusun dengan

    tujuan memperbaiki rantai pasok dan pengembangan material ITKAK. Dengan

    tersusunnya roadmap tersebut diharapkan dapat tersusun strategi dan

    rencana aksi pengembangan industri tekstil, kulit, dan alas kaki untuk

    memenangkan persaingan melalui efisiensi rantai pasok. Roadmap Alur

  • 32

    Material ITKAK juga akan menjadi pedoman bagi Dit. ITKAK untuk perumusan

    kegiatan dan anggaran pembinaan industry tekstil, kulit, dan alas kaki.

    - Pendirian Indonesia Smart Textile Industry Hub (ISTIH)

    Dalam rangka menghubungkan industry hulu – hilir domestik, Dit. ITKAK

    mendirikan marketplace ISTIH yang pada tahun 2019 telah mewadahi lebih

    dari 200 perusahaan industri tekstil dan garmen. Industry tekstil dan garmen

    dipilih sebagai subsektor awal yang tergabung dsalam ISTIH dengan tujuan

    mengurangi impor kain dan mendorong industri garmen dalam negeri untuk

    menggunakan kain produksi dalam negeri. Marketplace ISTIH juga merupakan

    salah satu bentuk pengembangan MI4.0 dimana supply dan delivery dapat

    memanfaatkan Internet of Things (IoT) untuk menjangkau pasar yang lebih

    luas. Kedepan ISTIH juga akan dikembangkan untuk merambah pasar

    internasional. Untuk itu, operasional dan pemeliharaan ISTIH akan terus

    dilanggarkan pada tahun-tahun berikutnya hingga cakupan subsektornya

    menjadi lebih lengkap dan penambahan fitur marketplace yang lebih

    memudahkan para pemangku kepentingan.

    Seluruh kegiatan MI4.0 diatas dianggarakan dengan nilai Rp 10 Milyar dengan

    realisasi anggaran Rp 8,63 Milyar dan efisiensi anggaran sebesar Rp 1,37 Milyar.

    Selain sumber daya anggaran, Dit. ITKAK juga mampu melakukan efisiensi waktu

    dan sumber daya teknologi terkait kegiatan ISTIH. Sedianya kegiatan ISTIH harus

    dilaksanakan selama 6 (enam) bulan masa kerja, tetapi pekerjaan ISTIH dapat

    diselesaikan selama 4 (empat) bulan oleh konsultan pelaksana (PT. Surveyor

    Indonesia). Masa kerja tersebut turut berkontribusi pada efisiensi biaya dan SDM.

    Disamping itu, ISTIH dapat menjaring 217 perusahaan untuk masuk kedalam

    platform marketplace tersebut. Capaian tersebut lebih banyak dari target yang

    hanya sebesar 200 perusahaan. Hal ini berarti Dit. ITKAK dapat mencapai output

    lebih banyak dengan efisiensi sumber daya waktu dan biaya.

    Disamping kegiatan MI4.0, Dit. ITKAK juga menyelenggarakan kegiatan

    lainnya untuk mendukiung pencapaian IKT, yaitu:

    - Rekomendasi Kebijakan dalam rangka Peningkatan Daya Saing dan

    Produktivitas ITKAK

    Kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk FGD dengan topik permasalahan

    bahan baku dan penyempurnaan ASEAN Harmonized Tariff Nomenclature

  • 33

    (AHTN) Tahun 2020. Disamping itu, Dit. ITKAK juga menyelenggarakan

    kegiatan untuk menyelesaikan isu actual yang terjadi, yaitu khususnya terkait

    lonjakan impor kain yang menyebabkan produsen tekstil menurunkan utilisasi

    dan merumahkan karyawan. Workshop dan Sosialisasi Bea Masuk Tindakan

    Pengamanan Sementara (BMTPS) diselenggarakan sebagai upaya Dit. ITKAK

    untuk memberikan waktu pemulihan produsen tekstil yang mengalami injury

    akibat lonjakan impor.

    - Penyusunan Dokumen Program, Evaluasi, dan Tata Usaha

    Penyusunan Dokumen Program, Evaluasi, dan Tata Usaha untuk memfasilitasi

    kegiatan operasional Dit. ITKAK dalam rangka pencapaian Tujuan, SS, dan IKT.

    Diantara pelayanan rutin yang dilakukan Dit. ITKAK kepada industry adalah

    pelayanan surat keterangan (pertimbangan teknis) untuk produsen yang

    membutuhkan rekomendasi impor dari Kementerian Perdagangan. Sedangkan

    kegiatan rutin internal terkait pembinaan industri adalah penyusunan

    dokumen program kegiatan dan anggaran, evaluasi dan pelaporan

    pelaksanaan DIPA, kearsipan, dan rumah tangga direktorat.

    Kedua kegiatan diatas dianggarkan dengan nilai Rp 1,3 Milyar dengan nilai

    realisasi sebesar Rp 1,16 Milyar dan efisiensi sebesar Rp 1,4 Milyar. Matriks

    kegiatan DIPA pendukung pencapaian IKT dirinci pada Bagian Lampiran laporan

    ini. Disamping kegiatan DIPA, Dit. ITKAK juga memfasilitasi kegiatan non-DIPA,

    yaitu fasilitasi pemberian Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) kepada

    industry karpet, serta benang filament, dan penyamakan kulit BMDTP

    dianggarkan senilai Rp 79,8 Milyar dengan nilai realisasi sebesar Rp 53,64 Milyar

    atau sebesar 67,22 Persen. Penerima manfaat BMDTP adalah sebanyak 11

    perusahaan.

    Pencapaian IKT tahun 2019 dapat dikatakan lebih baik bila

    dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana sebelumnya mengalami

    pertumbuhan negatif namun pada tahun ini lebih baik dan menunjukkan

    ketercapaian yang cukup baik pada setiap IKT yang ditetapkan. Capaian laju

    pertumbuhan, kontribusi, maupun penyerapan tenaga kerja terutama didorong

    oleh semakin baiknya pertumbuhan dan kinerja pada industri TPT yang didorong

    oleh beberapa kebijakan yang difasilitasi oleh instansi lainnya, yaitu antara lain

    melalui: insentif investasi dengan tax allowance and tax holiday, insentif untuk

  • 34

    industri padat karya, penertiban fasilitas kepabeanan dan pencegahan impor

    berisiko tinggi serta impor ilegal, percepatan FTA, dan penguatan pendidikan

    vokasi yang link and match antara SMK dengan industri. Perbandingan kinerja

    industri TPT dibandingkan dengan tahun sebelumnya adalah sebagai berikut.

    Tabel 3 Perbandingan Capaian IKT Tahun 2018 - 2019

    No Sasaran Strategis (SS)

    Indikator Kinerja Tujuan (IKT)

    Target Capaian % Capaian

    2018 2019 2018 2019 2018 2019

    1 Meningkatnya peran industri tekstil, kulit, dan alas kaki dalam perekonomian nasional

    1. Laju pertumbuhan PDB industri tekstil, kulit, dan alas kaki (%)

    2,76 – 3,15

    3,56 - 4,05

    8,86 10,5 281,3 259.3

    2. Kontribusi PDB industri tekstil, kulit, dan alas kaki terhadap PDB nasional (%)

    1,58 – 1,61

    1,61 - 1,63

    1,42 1,53 88,2 95,03

    3. Jumlah penyerapan tenaga kerja di industri tekstil, kulit, dan alas kaki (Juta orang)

    4,95 – 5,02

    5,01 - 5,12

    4,66 4,8 92,8 95,8

    Secara umum capaian dari seluruh IKT tahun 2019 sangat baik karena

    tercapai lebih dari 95 persen diatas target. Capaian IKT laju pertumbuhan sangat

    tinggi dikarenakan meningkatnya kontrak ekspor industri garmen (lihat Tabel 22

    dan Grafik 5) yang juga mengakibatkan terdongkraknya kinerja ITPT. Laju

    pertumbuhan pada tahun 2019 tercapai sebesar 259 Persen dari target,

    sedangkan pada tahun 2018 tercapai lebih baik, yaitu 281 Persen. Sedangkan

    capaian IKT kontribusi PDB terrealisasi sebesar 95,3 persen dari target. Meski

    demikian, capaian ini masih lebih baik bila dibandingkan dengan tahun 2018

    sebesar 94,67 persen. Untuk itu pada tahun 2020, sektor ITKAK diharapkan dapat

    lebih meningkatkan kinerja ekspor dan meningkatkan daya saingnya sehingga

    nilai tambah yang dihasilkan lebih banyak. Capaian kinerja penyerapan tenaga

    kerja juga belum dapat tercapai maksimal karena data tersebut diambil dari data

    Sakernas BPS yang dirilis setiap Bulan Agustus sehingga belum dapat mewakili

    kondisi pada akhir tahun 2019. Hal ini terutama mengingat pertumbuhan industri

    sebesar 19,5 persen sehingga dimungkinkan adanya rekrutmen yang menambah

    jumlah karyawan untuk menyelesaikan job order kontrak ekspor. Capaian

    penyerapan tenaga kerja pada tahun 2019 terrealisasi 95,8 Persen dari target,

    lebih baik dari realisasi tahun 2018 sebesar 92,8 Persen.

  • 35

    2. Realisasi Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis I Perspektif

    Pemangku Kepentingan

    Perspektif pemangku kepentingan memuat SS dan IKSS yang tanggung

    jawab pencapaiannya dipikul oleh pemerintah (Dit. ITKAK dan instansi lainnya)

    beserta pelaku industri dan sektor pendukung lainnya.

    Tabel 16 Capaian SS I dan IKSS Dit. ITKAK Tahun 2019

    Sumber: Data BKPM, diolah

    Sasaran penambahan populasi dan persebaran industri tekstil, kulit,

    dan alas kaki merupakan suatu kondisi yang ingin dicapai Dit. ITKAK dimana

    untuk memperbesar nilai PDB sektoral salah satunya adalah dengan cara

    menambah investasi. Untuk menambah volume dan nilai output. Oleh karena itu,

    IKSS 1 pada SS I ini