Analisa Industri Tekstil

14
KERTAS KERJA MANAJEMEN STRATEGIS (REVISI) ANALISA FAKTOR INTERNAL & EKSTERNAL PADA INDUSTRI TEKSTIL Di susun oleh : Bambang Andjar P./12211016 UNIVERSITAS TRILOGI JAKARTA 2013 A. Latar Belakang Industri tekstil adalah perusahaan yang membuat dan mendistribusikan bahan tenunan yang digunakan sebagai bahan pakaian, mebel, karpet dan lain sebagainya. Beberapa perusahaan telah menanamkan modal yang sangat besar untuk teknologi tenun yang sangat canggih, dan sementara di Asia perusahaan-perusahaan dengan biaya- rendah pun mulai muncul dan berproduksi. Tekstil adalah produk tanpa merek dan bea impor untuk beberapa jenis produk tekstil telah diberlakukan di beberapa negara. Jumlah perusahaan pada industri ini sangat besar, dan yang terbesar menguasai tidak lebih dari 10 (sepuluh) persen pangsa pasar. Bahan tenun tradisional seperti katun dan wol, saat ini terancam oleh bahan tenun alternatif berbahan dasar kimia seperti nylon dan rayon. Beberapa perusahaan pun telah berproduksi dengan bahan tenun baru ini, dan hal ini telah merubah peta industri tekstil. B. Tujuan Penelitian Analisa terhadap faktor-faktor Internal dan eksternal ytang mempengaruhi Industri Tekstil dengan asumsi-asumsi bahwa perusahaan berada di kawasan Asia atau lebih khusus Indonesia dan data-data umum yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Kertas Kerja Manajemen Strategis | Analisa Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Industri Tekstil 1

description

Strategic management Analysis (VRIO)

Transcript of Analisa Industri Tekstil

Page 1: Analisa Industri Tekstil

KERTAS KERJA MANAJEMEN STRATEGIS (REVISI)ANALISA FAKTOR INTERNAL & EKSTERNAL

PADA INDUSTRI TEKSTIL Di susun oleh :

Bambang Andjar P./12211016UNIVERSITAS TRILOGI

JAKARTA2013

A. Latar BelakangIndustri tekstil adalah perusahaan yang membuat dan

mendistribusikan bahan tenunan yang digunakan sebagai bahan pakaian, mebel, karpet dan lain sebagainya. Beberapa perusahaan telah menanamkan modal yang sangat besar untuk teknologi tenun yang sangat canggih, dan sementara di Asia perusahaan-perusahaan dengan biaya-rendah pun mulai muncul dan berproduksi. Tekstil adalah produk tanpa merek dan bea impor untuk beberapa jenis produk tekstil telah diberlakukan di beberapa negara. Jumlah perusahaan pada industri ini sangat besar, dan yang terbesar menguasai tidak lebih dari 10 (sepuluh) persen pangsa pasar. Bahan tenun tradisional seperti katun dan wol, saat ini terancam oleh bahan tenun alternatif berbahan dasar kimia seperti nylon dan rayon. Beberapa perusahaan pun telah berproduksi dengan bahan tenun baru ini, dan hal ini telah merubah peta industri tekstil.

B. Tujuan Penelitian Analisa terhadap faktor-faktor Internal dan eksternal ytang mempengaruhi

Industri Tekstil dengan asumsi-asumsi bahwa perusahaan berada di kawasan Asia atau lebih khusus Indonesia dan data-data umum yang dikumpulkan dari berbagai sumber.

C. PEMBAHASAN

1. Analisis Visi Perusahaan.Visi perusahaan seharusnya dapat memanfaatkan kemajuan teknologi

Industri ini untuk melakukan terobosan dari sisi bahan baku produksi. Perusahaan harus dapat meningkatkan efisiensi produksi dengan pengembangan teknologi dimana departemen Research & Development mencari dan membuat tekstur kain yang spesifik yang mempunyai keunggulan deferensiasi produk. Dengan asumsi di atas maka visi perusahaan dapat dituliskan sebagai :

Kertas Kerja Manajemen Strategis | Analisa Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Industri Tekstil 1

Page 2: Analisa Industri Tekstil

“Menjadi Perusahaan / Pabrik Tekstil dengan Teknologi Produksi Terdepan dan Tercanggih”

2. Pernyataan Misi PerusahaanPengembangan produk baru akan dilakukan dengan diciptakan

berbagai macam jenis kain baru untuk mengisi pasar, operator mesin ditingkatkan keahliannya dalam menangani dan mengoperasikan mesin, sehingga selain dapat menangani mesin dengan lebih baik juga menghasilkan mutu produk yang semakin baik serta meningkatkan efisiensi juga kemampuan operator untuk menangani, mengoperasikan dan memantau beberapa mesin sekaligus akan meningkatkan efisiensi produksi. Hal lain terlihat dari kualitas produk yang dihasilkan sudah memenuhi standar Internasional, sehingga kualitas produknya sudah diakui sebagai komoditas ekspor yang bertaraf internasional.

Untuk cara pemasaran ekspor selain secara langsung kepada distributor dirintis pula kepada agen-agen, baik yang mempunyai perwakilan lokal maupun yang ada diluar negeri dengan cara melakukan penetrasi pasar terutama dipasar internasional dengan dasar keunggulan bersaing seperti: produk tekstil mengandung keistimewaan daya tahan, gaya, rancangan serta pelayanan dengan kemudahan dan ketepatan waktu pengiriman untuk tujuan memenuhi kepuasan pelanggan.

3. Filosofi Perusahaana. Hubungan Perusahaan dengan Stake Holder :

Perusahaan dengan pola rekrutmen yang dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas masyarakat disekitarnya dan hubungan perusahaan dengan masyarakat cukup baik tampak pada pedulinya perusahaan memperhatikan pengolahan air limbah agar tidak merusak lingkungan sekitar perusahaan, disamping itu untuk karyawan yang cukup berprestasi akan diberikan penghargaan.

b. Tujuan Perusahaan.

Tujuan perusahaan dalam jangka pendek adalah meningkatkan pemasaran tekstil terutama dengan ekspor tekstil dan berusaha agar kinerja perusahaan perusahaan berada pada tingkat yang sehat untuk pencapaian laba yang sesuai dengan performa perusahaan dalam persaingan yang makin ketat dengan meluncurkan jenis produk yang spesifik kepasar Internasional terutama kepasar Eropa, Inggris dan Amerika mengingat harga jual tekstil ke negara tersebut masih cukup tinggi disamping itu perilaku distributor atau agen untuk negara-negara tersebut relatif baik dalam arti masih dapat memegang komitmen. Mengurangi idle mesin dengan memberi prioritas pengolahan

Kertas Kerja Manajemen Strategis | Analisa Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Industri Tekstil 2

Page 3: Analisa Industri Tekstil

persiapan kain setengah jadi khusus untuk order dari negara Eropa, Inggris dan Amerika.

c. Kebijakan Perusahaan

Pihak manajemen harus tanggap terhadap situasi pasar baik mengenai permintaan produk yang belum dihasilkan oleh perusahaan maupun dalam hal peningkatan kualitas produk. Dengan jenis produk yang bervariasi dan kualitas yang memenuhi standar akan menjamin kesinambungan penjualan dan menguatnya daya saing.Gaya manajemen dalam tiga tahun terakhir ini diharapkan mengarah pada gaya yang fleksibel terhadap aktifitas organisasi perusahaan. Hal ini tampak dengan perubahan struktur organisasi dengan tujuan untuk meningkatkan performa perusahaan, disamping itu juga manajemen cukup memperhatikan sumber daya manusia staf dan karyawan yang berkompeten untuk mengembangkan keakhliannya. Sedangkan untuk proses produksi dimodifikasi dengan performa mesin yang ada guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tekstilnya.

4. Analisa Faktor Lingkungan Eksternal Makro

A. Aspek Ekonomi:Di negara-negara Asia (kecuali India), sumbangan Industri Tekstil

terhadap Gross National Product relatif masih kecil, maka masih diperlukan peningkatan pemasaran produk tekstil ke pasar internasional. Perusahaan perlu mengetahui arah perekonomian dari negara dimana ia beroperasi. Menurunnya nilai rupiah terhadap US dollar menjadikan barang - barang ekspor dari Indonesia lebih kompetitif dibandingkan dengan barang - barang dari negara pesaing terutama negara-negara yang tidak mengalami depresiasi nilai mata uangnya. Keadaan perekonomian ini menguntungkan sebagian perusahaan pelaku ekspor, tapi bagi yang tidak pandai mengelola keuangannya akan mendapat keuntungan yang makin mengecil, bahkan beberapa perusahaan banyak yang bangkrut atau mengurangi kegiatan usahanya dan sebagai akibatnya makin meluas pengangguran. Namun demikian ada pengusaha / eksportir justru mengalami kemajuan dalam usahanya dalam kondisi naiknya kurs US dollar, terutama perusahaan yang mengekspor barang - barang dengan bahan baku lokal atau kandungan lokalnya tinggi.

B. Aspek Politik dan Hukum.a. Kebijakan pemerintah di bidang ekspor - impor mengenai deregulasi

di bidang industri dan perdagangan secara bertahap. Kemauan

Kertas Kerja Manajemen Strategis | Analisa Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Industri Tekstil 3

Page 4: Analisa Industri Tekstil

yang kuat dari pemerintah untuk menggalakkan ekspor terutama non-migas akan memberikan rangsangan bagi para eksportir untuk meningkatkan volume ekspornya. Rangsangan tersebut dapat berupa kemudahan - kemudahan dalam hal investasi maupun keringanan pajak bagi perusahaan - perusahaan yang berorientasi ekspor.

b. Kemauan yang kuat dari pemerintah untuk menggalakkan ekspor terutama non-migas akan memberikan rangsangan bagi para eksportir untuk meningkatkan volume ekspornya. Rangsangan tersebut dapat berupa kemudahan - kemudahan dalam hal investasi maupun keringanan pajak bagi perusahaan - perusahaan yang berorientasi ekspor.

C. Situasi Politik

Kondisi politik luar negeri maupun dalam negeri dapat mempengaruhi iklim usaha yang baik langsung maupun tidak langsung. Pergantian pemimpin salah satu negara dapat mengubah arah kebijaksanaan dalam perdagangan internasional. Hubungan dagang dengan negara - negara yang pemerintahnya relatif stabil lebih menguntungkan dari pada negara - negara yang sering bergolak. Demikian juga keadaan politik dalam negeri yang stabil akan menjamin kelangsungan dan iklim berusaha. Walaupun untuk ekspor kenegara Amerika Serikat dan Eropa memiliki peluang pasar relatif besar namun pembatasan kuota, isu hak asasi manusia dan isu lingkungan menjadi hambatan utama dalam pemasaran ekspornya.

Kondisi politik luar negeri khususnya negara - negara tujuan utama ekspor kain polyester light georgete yaitu : Amerika, Jerman, Inggris, Perancis, Bagian negara UAE seperti Dubai dan Jeddah. saat ini dalam keadaan stabil. Dari ke enam negara tersebut Amerika, Perancis, Inggris dan Jerman menjadi tujuan ekspor utama. Pada waktu yang akan datang volume ekspornya masih dapat ditingkatkan. Hambatan kuota untuk negara Eropa harus dapat diatasi demikian pula masalah kuota untuk negara Amerika harus dapat diatasi. Kondisi politik di negara - negara seperti Thailand, Malaysia,Singapore, Hongkong saat ini dinilai cukup stabil. Dilihat dari segi politik, peluang ekspor ke negara - negara tersebut masih memungkinkan.

D. Demografi, Sosial dan Budaya

Faktor-faktor demografi, sosial dan budaya dalam pengaruhnya kepada Industri Tekstil khususnya di Asia, secara umum memberikan arah yang positif dari sisi populasi penduduk dan budaya timur yang tidak mentolerir pemakaian busana yang minim. Maka faktor ini adalah kekuatan pendukung terbesar pada industri tekstil

4. Analisis Lingkungan Industri Tekstil (Faktor Eksternal Mikro)Kertas Kerja Manajemen Strategis | Analisa Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Industri Tekstil 4

Page 5: Analisa Industri Tekstil

Analisis persaingan industri ditentukan oleh intensitas persaingan antar kompetitor, Intensitas ancaman pendatang baru, Intensitas ancaman barang substitusi, Intensitas kekuatan tawar menawar pemasok, dan Intensitas kekuatan tawar menawar pembeli. Analisis persaingan industri menunjukkan kategori intensitas persaingan relatif sedang.

A. Persaingan Antar Pesaing Industri Tekstil (RIVALRY)Ditentukan oleh jumlah pesaing, pertumbuhan industri, biaya tetap,

diferensiasi produk, tambahan kapasitas yang diperlukan, karakteristik pesaing dan hambatan keluar industri. Persaingan antar pesaing industri Tekstil kategori "sedang” karena tingkat diferensiasi produk sangat beragam, hambatan besar untuk keluar dari Industri Tekstil dan jumlah order meningkat pada saat secara insidentil dan tidak menentu dari tahun ke tahun kadang menuntut tambahan kapasitas produksi. Selain itu arus order terlambat membuat kapasitas mesin sebagian idle. Kahadiran pesaing industri dari dalam negeri patut diperhitungkan walupun hasil produknya belum seperti standard produksi PT. A ataupun PT. B tapi untuk pasar menengah kebawah cukup mengurangi porsi pangsa pasar tekstil terutama harganya lebih murah sekitar 20 % tapi kualitasnya juga tidak memenuhi standar negara - negara Amerika, Perancis, Inggris dan Jerman. Sedangkan pesaing yang paling dominan adalah pesaing dari group sendiri yaitu PT. B. Untuk mengantisispasinya ialah dengan meningkatkan kemampuan menciptakan desain - desain yang baru dengan arah warna yang spesifik dan waktu pengiriman yang lebih cepat akan membuat PT. A dapat lebih bersaing dipasar internasional.

Hal ini ditunjukkan dengan besarnya intensitas antar pesaing kapasitas sedang, tapi kuncinya penetrasi pasar adalah kewaspadaan pada karakteristik pesaing.

B. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Bargaining Power of Supplier)

Jumlah pemasok bahan kimia untuk menunjang produksi tekstil sangat banyak, disamping itu jenis bahan kimia dye-stuff untuk melengkapi proses produksi printing dan dyeing ditawarkan berbagai jenis dan merk oleh para pemasok seperti dari perusahaan kimia Perancis, Jerman dan Amerika yang kantor perwakilannya ada di Jakarta, sehingga Perusahaan Tekstil mempunyai bargaining power yang tinggi. Intensitas kekuatan tawar menawar pemasok ditentukan oleh jumlah, tingkat diferensiasi produk yang dipasarkan, peran produk yang dipasok bagi pelanggan, tingkat kepentingan pelanggan industri bagi pemasok, ancaman adanya produk substitusi dan ancaman integrasi kedepan oleh pemasok. Dalam industri Tekstil kekuatan tawar menawar pemasok termasuk kategori "sedang".

C. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargaining Power of Buyer)Ditentukan oleh jumlah pemasok, ciri produk, biaya pengalihan, nilai

produk dalam struktur biaya pembeli, kesempatan integrasi kebelakang, tingkat kepentingan kualitas produk bagi pembeli dan informasi yang dimiliki

Kertas Kerja Manajemen Strategis | Analisa Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Industri Tekstil 5

Page 6: Analisa Industri Tekstil

pembeli. Intensitas kekuatan tawar menawar pembeli pada industri tekstil termasuk kategori "sedang" karena :

a. Tergantung pada besarnya keuntungan yang diperoleh pembeli.b. Tingkat kepentingan kualitas produk bagi pembeli masih rendah.Sekalipun perusahaan pembeli tersebut berbasis di negaranya

(misalnya Hongkong dan Jepang) tapi mereka juga memiliki kantor cabang di beberapa negara lainnya, disamping itu barang yang dibeli dari Perusahaan Tekstil tidak terbatas untuk tujuan negara tersebut, melainkan dapat ke negara Eropa dan negara lainnya. Importir - importir tersebut merupakan agen pembelian dan mereka memiliki agen penjualan. Selain itu mereka juga mempunyai jaringan pemasaran dan lebih aktif mencari pasar sasaran untuk produksi yang diimpornya. Hal tersebut menguntungkan Perusahaan yang memiliki jaringan yang luas diluar negeri, tetapi untuk pengembangan pemasaran dan peningkatan pangsa pasar harus mulai dilakukan pemasaran secara langsung terutama pada konsumen industri (garment), sehingga Perusahaan Tekstil dapat mengurangi ketergantungan terhadap para agen atau distributor, selain itu posisi para agen dan distributor dapat dikendalikan oleh perusahaan.

Ada beberapa perusahaan trading besar di pasar industri tektil dunia. Posisi mereka di pasar sangat membantu Perusahaan Tekstil, karena selain membeli produk tekstil dari Perusahaan mereka juga berfungsi sebagai distributor yang mengatur siklus hidup produksi suatu jenis kain pada booking season tertentu. Sehingga setiap pedagang dipasar internasional yang membeli barang dari mereka akan mendapatkan dua keuntungan, dalam arti keuntungan jaminan mutu dan desain produk tekstil.

D. Ancaman Pendatang Baru (New Entrants)Mengingat struktur pasar produk tekstil adalah persaingan sempurna,

dan adanya produsen yang bermunculan dan berproduksi di negara-negara Asia terutama, China dan Vietnam yang memiliki performa lebih baik dalam hal waktu produksi yang lebih singkat dan waktu pengiriman lebih cepat dan tepat. Dengan demikian kehadiran mereka patut diperhitungkan walaupun hasil produksi mereka dalam arti kualitas produk tekstil yang dihasilkan mereka masih dibawah hasil produk tekstil dalam negeri, maka hasil produksi mereka banyak mengarah pada pasar menengah kebawah seperti pemasaran ke Afghanistan, dan negara-negara Afrika.

Ancaman pendatang baru ditentukan oleh skala ekonomi, diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya pengalihan, akses ke saluran distribusi, keunggulan relatif dan kebijakan pemerintah.

Dalam kondisi perekonomian sekarang ini ancaman pendatang baru diduga relatif kecil dan dapat diantisipasi dengan cara segera mengisi produk tekstilnya dipasar Internasional untuk meningkatkan pangsa pasar barang impor di negara yang dituju dan meningkatkan akses kesaluran distribusi sehingga akan menjadi barrier to entry bagi pemasok asing (produk barang impor milik perusahaan asing).

E. Ancaman Barang Substitusi (Substitution Products)Kertas Kerja Manajemen Strategis | Analisa Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Industri Tekstil 6

Page 7: Analisa Industri Tekstil

Ditentukan oleh produk yang memiliki fungsi yang sama, perkembangan teknologi, tingkat harga produk substitusi, Ancaman barang substitusi pada lingkungan industri tekstil termasuk dalam kategori sedang.

Khusus untuk pasar negara  Afrika bila ada produk tekstil yang memiliki desain yang sama, maka produk substitusi yang berharga murah yang lebih mudah dipasarkan. Bahan baku substitusi untuk produk tekstil pasar negara Amerika, Jerman, Perancis dan Inggris relatif hampir tidak ada. Karena distributor sangat menekankan keutuhan kontruksi dan material kain yang selalu diikuti dari saat diperkenalkan, dipesan dan pada saat pengiriman. Sehingga bila ada perbedaan komposisi kain sebaiknya diinformasikan terlebih dahulu. Perilaku konsumen negara - negara tersebut sangat mengutamakan keterbukaan dari pihak produser. Dapat ditunjukkan bahwa faktor ini relatif sedang.

5. Analisa SWOT Dengan menggunakan tools sederhana yang dibuat dalam Ms Excel

2007 analisa terhadap faktor Internal Perusahaan adalah sebagai berikut:

A. Kekuatan

B. Kelemahan

Kertas Kerja Manajemen Strategis | Analisa Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Industri Tekstil 7

Page 8: Analisa Industri Tekstil

C. Peluang

D. Ancaman

Kertas Kerja Manajemen Strategis | Analisa Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Industri Tekstil 8

Page 9: Analisa Industri Tekstil

6. Kesimpulan

A. Baseline SWOT dan Faktor Ekstenal

Kertas Kerja Manajemen Strategis | Analisa Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Industri Tekstil 9

Page 10: Analisa Industri Tekstil

Dalam baseline ini dapat diketahui bahwa: Total Kekuatan dan Peluang lebih besar (62) dibandingkan

dengan Total Kelemahan dan Ancaman (45) Dalam faktor eksternal lingkungan industri menunjukkan rata-

rata pada kekuatan yang sedang dan satu faktor kekuatan kecil (new entrants)

Dalam faktor eksternal makro menunjukkan rata-rata kekuatan sedang ke arah KUAT yang mendukung industri ini

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam kondisi ini di level corporate adalah:

1. Membangun aspek kreatif ide-ide baru dan inovasi khususnya pada sisi desain

2. Membangun segera aspek Patent, copyright dan Intellectual Property sebagai kelanjutan dari poin 1.

3. Mengembangkan keterampilan teknis dan apabila perlu melakukan akuisisi terhadap personal atau tim yang dianggap superior di bidang teknis ini.

DAFTAR PUSTAKA :

Kertas Kerja Manajemen Strategis | Analisa Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Industri Tekstil 10

Page 11: Analisa Industri Tekstil

1. Strategic Management and Competitive Advantage”, Barney & Hesterley, 3rd Edition,2010, Prentice Hall, USA;

2. “Strategic Management”, Hitt.,Ireland.,Hoskisson., 6th Edition, 2005,South-Western, USA.

3. Presentasi & Workshop Roadmap 2013-2016, Tim Roadmap PT Alita Praya Mitra, Desember 2012, Jakarta

4. “Understanding & Fundamental Industry Analysis”, Lecture Material, ocz79644, www.docstoc.com

Kertas Kerja Manajemen Strategis | Analisa Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Industri Tekstil 11