LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · di...
Transcript of LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKSlppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · di...
LAPORAN AKHIR
PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN PEMBUATAN KOMPOS CAIR DI SD NEGERI 4 PANJI
Dr. rer. nat. I Gusti Ngurah Agung Suryaputra, S.T., M.Sc.
NIP. 197712172003121002
Ni Wayan Yuningrat, S.T., M.Sc.
NIP. 1976011920032003122001
I Putu Parwata, S.Si., M.Si.
NIP. 197806032002121004
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Universitas Pendidikan Ganesha
Dengan SPK Nomor: 161/UN48.15/LPM/2015 Tanggal 5 Maret 2015
JURUSAN ANALIS KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2015
1
HALAMAN PENGESAHAN
1
.
Judul : Pelatihan pembuatan kompos cair di SD Negeri 4 Panji
2
.
Ketua Pelaksana
a) Nama Lengkap : Dr. rer. nat. I Gusti Ngurah Agung Suryaputra, S.T.,
M.Sc.
b) Jenis Kelamin : Laki-laki
c) NIP : 197712172003121002
d) Disiplin Ilmu : Kimia Kelautan
e) Pangkat/Golongan : Penata Muda/IIIa
f) Jabatan : Asisten Ahli
g) Fakultas/Jurusan : FMIPA/Analis Kimia
h) Alamat : Jl. Udayana 11 Singaraja
i) Telp/Faks/Email : 083117230599/[email protected]
j) Alamat Rumah : Jl. Ki Barak Panji Gang Lely no.8, Singaraja-Bali
81161
3
.
Jumlah anggota pelaksana : 2 (orang)
4
.
Lokasi Kegiatan
a) Nama Desa : Panji
b) Kecamata : Sukasada
c) Kabupaten/Kota : Buleleng
d) Provinsi : Bali
e
.
Jumlah biaya kegiatan : Rp. 9.500.000,-
f
.
Lama Kegiatan : 8 (delapan) bulan
Singaraja, 8 Oktober 2015
NIP. 197712172003121002
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa karena berkat
asung kerta wara nugraha Beliaulah laporan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) ini bisa
diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan bantuan dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih ada kekurangannya. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan masukan dari semua pihak untuk penyempurnaan laporan ini. Akhir
kata, penulis berharap laporan ini bermanfaat untuk semua pihak.
Singaraja, Oktober 2015
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ............................................................................................................1
Kata Pengantar .......................................................................................................................2
Daftar Isi ...............................................................................................................................3
Daftar Tabel ..........................................................................................................................4
Daftar Gambar ......................................................................................................................5
Bab I Pendahuluan ................................................................................................................6
1.1. Analisis Situasi ...............................................................................................................6
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah .............................................................................8
1.3. Tujuan Kegiatan .............................................................................................................8
1.4. Manfaat Kegiatan ...........................................................................................................9
BAB II Metode Pelaksanaan .................................................................................................10
2.1. Kerangka Pemecahan Masalah ......................................................................................10
2.2. Khalayak Sasaran ...........................................................................................................10
2.3. Metode Kegiatan ............................................................................................................11
2.4. Rancangan Evaluasi .......................................................................................................11
BAB III Hasil dan Pelaksanaan ............................................................................................12
3.1. Hasil Kegiatan ................................................................................................................12
3.2. Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................................................13
BAB IV Simpulan dan Saran ................................................................................................14
3.1. Simpulan ........................................................................................................................14
3.2. Saran ..............................................................................................................................14
4
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kerangka Pemecahan Masalah ............................................................................10
Tabel 2.2. Keterkaitan Tujuan dan Metode Kegiatan ...........................................................11
Tabel 3.1. Antusiasme Peserta dalam Mengikuti Kegiatan ..................................................12
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Tempat Pembuangan Sampah di SDN 4 Panji .................................................8
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
Kabupaten Buleleng merupakan kabupaten terluas di Provinsi Bali dengan luas
wilayah 1.365.88 km². Sebagai kabupaten yang terletak di pantai utara Pulau Bali, Buleleng
terkenal dengan obyek-obyek wisata pantainya, seperti Kawasan Wisata Kalibukbuk dengan
pantai Lovinanya, Pantai Penimbangan, Pantai Camplung, Pelabuhan Buleleng, dan lain-lain.
Seiring dengan semakin padatnya kawasan pemukiman penduduk, Kabupaten
Buleleng menghadapi masalah sampah yang serius. Sampah-sampah seringkali terlihat
menumpuk bahkan meluber di bak-bak penampungan sampah. Hal ini diperparah dengan
perilaku masyarakat yang suka membuang sampah sembarangan, baik di got, tanah kosong,
sungai, maupun di pantai. Beberapa cara sudah dilakukan oleh pemerintah untuk mengubah
perilaku masyarakat ini. Sebagai contoh, tulisan-tulisan dilarang membuang sampah
sembarangan sudah diletakkan dimana-mana. Penyuluhan-penyuluhan di berbagai lapisan
masyarakat juga sudah dilakukan. Begitu pula dengan pelatihan-pelatihan pengolahan
sampah juga sudah diberikan. Akan tetapi, semua yang telah diupayakan ini belum
membuahkan hasil yang maksimal. Hal ini disebabkan masyarakat sudah terbiasa membuang
sampah sembarangan sehingga susah untuk dirubah lagi. Untuk itu, diperlukan suatu metode
yang tepat, murah, dan mudah sehingga masyarakat bisa mengelola sampah dengan baik.
Berbeda dengan daerah lainnya, permasalahan sampah di Pulau Bali, termasuk
Kabupaten Buleleng, didominasi oleh sampah organik. Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Bali, mengungkapkan bahwa volume sampah di Bali rata-rata 10 ribu m3 per hari
dan 67 persen di antaranya adalah sampah organik (www.metrobali.com). Sampah-sampah
organik ini kebanyakan berasal dari rumah tangga, yang umumnya tidak memikirkan cara
untuk mengolah sampah. Jika tidak dibuang sembarangan, sampah biasanya hanya dibuang
ke tempat-tempat sampah yang nantinya akan menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA)
dan menimbulkan masalah pencemaran, terutama bau yang tidak sedap dan estetika. Bau
tidak sedap ini disebabkan oleh proses pembusukan sampah organik. Proses pembusukan
konvensional ini memerlukan waktu yang relatif lama, sekitar 2-3 bulan. Oleh karena itu,
diperlukan metode lain yang ramah lingkungan dan bisa dilakukan oleh setiap rumah tangga,
yaitu dengan melalui proses fermentasi.
7
Teknologi fermentasi sudah dikembangkan sejak lama di negara-negara lain, terutama
di Jepang. Dengan menggunakan bantuan mikroorganisme tertentu, maka penguraian sampah
organik menjadi kompos akan menimbulkan sedikit (atau bahkan tidak ada) bau. Cara ini
juga akan menghasilkan kompos dengan lebih cepat, sekitar 3-4 minggu. Bahkan metode ini
tidak memerlukan tanah yang luas sehingga bisa dilakukan di setiap lingkungan keluarga.
Akan tetapi, mengajak setiap keluarga untuk melakukan pengolahan sampah organik menjadi
kompos melalui metode fermentasi ini bukanlah perkara yang mudah. Orang sudah terbiasa
dengan pola pikir membuang sampah ke tempat sampah dan tidak memikirkan bagaimana
cara untuk mengolahnya. Untuk itulah, program pengabdian pada masyarakat ini menyasar di
sekolah dasar, untuk melatih guru-guru mengolah sampah organik menjadi kompos.
Diharapkan, nantinya guru-guru SD ini akan mengikutsertakan siswa-siswa SD dalam
pengolahannya sehingga pola pikir siswa-siswa ini terhadap sampah akan berubah.
Perubahan pola pikir inilah yang nantinya akan dibawa ke lingkungan rumah masing-masing.
Kegiatan P2M pengelolaan sampah ini akan diadakan bagi guru-guru SD Negeri 4
Panji yang terletak di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Sekolah ini
mengalami masalah yang cukup serius dalam penanganan sampah, dimana yang dihasilkan
sebagian besar adalah sampah organik. Dulu sekolah ini terbiasa membakar sampah-sampah
yang ada di sebuah bak sampah permanen. Namun, setelah membangun perpustakaan di
tempat dimana dulunya bak sampah ditempatkan, sekolah ini tidak lagi mempunyai bak
sampah. Untuk menyuruh siswa-siswa SD membuang sampah di tempat pembuangan
sementara (TPS) juga tidak mungkin, karena TPS terdekat berjarak sekitar 300 m. Oleh
karena itu, siswa-siswa SD kemudian membuang sampah di bekas kali yang sudah
mongering. Padahal, kantin sekolah berada dekat sekali dengan bekas kali tersebut (Gambar
1). Bisa dibayangkan bahwa makanan yang dijual di kantin sekolah tidak terjamin
kebersihannya. Besar kemungkinan lalat dan nyamuk dari tumpukan sampah hinggap di
makanan-makanan yang dijual dan membawa bibit-bibit penyakit. Jika makan terkontaminasi
tersebut dibeli dan dimakan oleh siswa-siswa SD, maka besar kemungkinan siswa-siswa
tersebut akan menjadi sakit.
8
Gambar 1.1. Tempat Pembuangan Sampah di SDN 4 Panji
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi di atas, maka bisa diketahui bahwa ada permasalahan
mengenai pengelolaan sampah di SD Negeri 4 Panji. Sebelumnya, sampah di sekolah ini
hanyalah sebatas pembakaran saja, belum meliputi pengelolaan sampah yang baik. Setelah
bak sampah permanennya ditiadakan, maka sampah hanya dibuang ke bekas kali yang
terletak di dekat kantin sekolah. Sampah yang sebagian besar merupakan sampah organik ini
akhirnya akan membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap. Selain itu, tumpukan sampah ini
berpotensi menyebarkan kuman-kuman penyakit melalui kantin sekolah yang terletak di
dekatnya.
Dengan demikian, permasalahan utama yang dialami oleh SD Negeri 1 ini adalah
menyangkut pengolahan sampah organik. Pada P2M ini, kegiatan akan difokuskan untuk
mengolah sampah organik menjadi kompos cair di sekolah tersebut dengan menggunakan
metode yang murah dan mudah.
1.3. Tujuan Kegiatan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, kegiatan
pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan
pengolahan sampah organik menjadi kompos cair kepada guru-guru SDN 4 Panji dengan
menggunakan metode yang murah dan mudah.
1.4. Manfaat Kegiatan
9
Kegiatan ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1) Guru-guru SD Negeri 4 Panji akan mendapatkan pengetahuan mengenai pengolahan
sampah organik menjadi kompos cair.
2) Sampah-sampah organik di SD Negeri 4 Panji tidak akan dibuang sembarang lagi.
Sekolah juga akan menghasilkan pupuk kompos yang bisa digunakan untuk
menyuburkan tanaman.
3) Setelah memperoleh pelatihan, maka guru-guru akan melibatkan para siswa untuk
mengolah sampah organik menjadi kompos cair.
Jika para siswa sudah terbiasa mengolah sampah dengan baik, maka mereka akan
menularkannya kepada keluarga terdekat dan lingkungan tempat tinggal mereka. Generasi
inilah yang kelak akan mengubah perilaku sosial masyarakat terhadap penanganan sampah.
10
BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1. Kerangka Pemecahan Masalah
Masalahan pokok yang akan dipecahkan dalam kegiatan P2M ini adalah kurangnya
pengetahuan guru-guru SD Negeri 4 Panji dalam mengolah sampah organik, sehingga
sampah hanya dibuang bekas kali dan membusuk di sana. Permasalahan ini akan dipecahkan
dengan berbagai alternatif kegiatan seperti pada Tabel 1 berikut.
Tabel 2.1. Kerangka Pemecahan Masalah
No Permasalahan Akar Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1 Sampah dibuang di
bekas kali
Tidak ada tempat
sampah.
Pelatihan pembuatan komposter.
Komposter bisa digunakan
sebagai tempat sampah organik
sekaligus untuk pembuatan
kompos.
2 Sampah
membusuk dan
menimbulkan
pencemaran
Guru-guru tidak
mengetahui metode
pengolahan sampah
organik menjadi
kompos cair dengan
bantuan effective
microorganism.
Pelatihan pembuatan kompos
cair
2.2. Khalayak Sasaran
Sasaran kegiatan P2M ini adalah guru-guru SD Negeri 4 Panji. Pemilihan ini
berdasarkan pertimbangan bahwa tujuan utamanya adalah menyelesaikan masalah sampah di
sekolah tersebut, yang sementara ini dibuang ke bekas kali. Dengan melatih guru-guru SD di
sana dalam pembuatan kompos cair, maka ke depannya, guru-guru akan melibatkan semua
siswa dalam pengelolaan sampah.
2.3. Metode Kegiatan
11
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya
adalah pelatihan. Melalui metode ini, diharapkan nantinya guru-guru SD Negeri 4 Panji
memahami dengan baik metode pembuatan kompos cair dan terampil dalam pembuatannya.
Keterkaitan metode yang digunakan dengan tujuan kegiatan P2M ini dapat dilihat pada Tabel
2.2.
Tabel 2.2. Keterkaitan Tujuan dan Metode Kegiatan
No Tujuan Metode
1 Meningkatkan keterampilan guru-guru
SD Negeri 4 Panji dalam membuat
komposter.
Pelatihan.
2 Meningkatkan keterampilan guru-guru
SD Negeri 4 Panji dalam pembuatan
kompos cair.
Pelatihan.
2.4. Rancangan Evaluasi
Evaluasi proses dilakukan terhadap variabel-variabel berikut: kehadiran peserta dalam
kegiatan, semangat/antusiasme peserta dalam kegiatan, dan keterampilan peserta dalam
pembuatan kompos cair. Kehadiran peserta diukur dengan absensi kegiatan, kemudian
dinyatakan dalam bentuk persentase kehadiran peserta. Semangat/antusiasme peserta
mengikuti kegiatan dilihat dari interaksi selama pelatihan. Keterampilan peserta dilihat dari
mampu tidaknya peserta membuat kompos cair secara mandiri.
Indikator yang digunakan sebagai ukuran keberhasilan kegiatan yang dilakukan
sebagai berikut.
1. Kehadiran peserta mengikuti kegiatan: lebih dari 85%.
2. Peserta mengikuti pelatihan dengan semangat.
3. Peserta terampil membuat kompos cair secara mandiri.
12
BAB III
HASIL DAN PELAKSANAAN
3.1. Hasil Kegiatan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diadakan di SD Negeri 4 Panji pada hari
Senin tanggal 8 Juni 2015. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Sekolah dan 8 orang Guru di
SDN 4 Panji. Secara umum kegiatan ini berjalan dengan lancar dengan hasil yang cukup
memuaskan, terlihat dari hasil evaluasi dari proses kegiatan. Hasil evaluasi meliputi
kehadiran peserta mengikuti kegiatan, antusiasme peserta, dan respon terhadap pelaksanaan
kegiatan. Hasil penilaian terhadap parameter-parameter evaluasi ditunjukkan di bawah ini.
3.1.1. Kehadiran Peserta
Peserta yang disasar dalam kegiatan ini adalah semua guru di SDN 4 Panji yang
berjumlah 10 orang (termasuk kepala sekolah). Sedangkan peserta yang hadir dalam kegiatan
adalah sebanyak 9 orang sehingga kehadiran peserta bisa dianggap memuaskan.
3.1.2. Antusiasme Peserta dalam Mengikuti Kegiatan
Kegiatan P2M ini diikuti oleh peserta dengan antusiasme yang tinggi. Hal ini terlihat
dari perhatian yang ditunjukkan oleh hampir semua peserta, dari awal sampai akhir kegiatan.
Bahkan, dalam sesi sosialisasi dan pelatihan, peserta juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang menunjukkan antusiasme mereka dan bahkan, kemungkinan untuk menerapkan metode
ini secara berkelanjutan. Data hasil penilaian terhadap antusiasme peserta dalam mengikuti
kegiatan, ditunjukkan pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1. Antusiasme Peserta dalam Mengikuti Kegiatan
No Aspek yang Diamati Nilai
Sangat
Baik
Baik Cukup Kurang Sangat
Kurang
1 Perhatian selama kegiatan berlangsung √
2 Keterlibatan dalam diskusi √
3 Semangat peserta dalam mengajukan
pertanyaan terkait materi
√
4 Kerjasama peserta selama kegiatan √
3.1.3. Tanggapan Peserta Terhadap Pelaksanaan Kegiatan
13
Kepala sekolah dan guru-guru SD Negeri 4 Panji menanggapi positif kegiatan P2M
ini. Selain terlihat dari antusiasme peserta, hal ini juga tercermin dari pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan dan juga permintaan sekolah untuk mendampingi mereka dalam pembuatan
pupuk kompos cair.
3.2. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan P2M ini dilaksanakan pada hari hari Senin tanggal 8 Juni 2015. Adapun
peserta kegiatan ini adalah guru-guru di SD Negeri 4 Panji. Kegiatan P2M yang dilakukan ini
secara umum menyasar pada pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos cair, yang
diberikan dalam bentuk sosialisasi dan demonstrasi. Sosialisasi diberikan untuk
meningkatkan pemahaman guru-guru SDN 4 Panji mengenai pemilahan dan pengolahan
sampah organik. Kegiatan demonstrasi bertujuan untuk memberikan gambaran kepada guru-
guru mengenai cara pembuatan komposter sederhana dan kompos cair.
Pada kegiatan sosialisasi, pemberian materi ditekankan pada cara untuk mengajak
para siswa memilah sampah organik dan non organik. Untuk keperluan pemilahan ini, maka
kegiatan P2M ini juga membantu pengadaan tempat sampah permanen organik dan non
organik, lengkap dengan tutupnya, untuk mencegah air hujan masuk ke tempat sampah.
Sosialisasi juga menekankan pada pembuatan kompos cair secara sederhana, yang bisa
dilakukan dengan mudah di sekolah-sekolah, dengan biaya yang murah. Untuk mencegah bau
tidak sedap yang bisa mengganggu kegiatan belajar di sekolah, maka pembuatan kompos cair
dilakukan dengan metode anaerob menggunakan bantuan EM4. Selain itu, pembuatan
kompos cair secara anaerob juga memberikan hasil yang lebih cepat dibandingkan secara
aerob.
Berdasarkan pelaksanaan P2M ini, bisa dikatakan bahwa kegiatan ini memberikan
manfaat yang cukup besar terhadap pengelolaan sampah organik di SD Negeri 4 Panji.
Melalui kegiatan inilah guru-guru mengetahui cara membuat kompos cair secara sederhana
dan murah. Dengan demikian, sampah-sampah organik yang biasanya dibakar, bisa diolah
menjadi pupuk kompos dan bermanfaat untuk menyuburkan tanaman-tanaman di sekolah
tersebut.
14
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah
dilakukan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.
1. Kegiatan P2M yang telah dilakukan mampu meningkatkan pemahaman guru-guru
SDN 4 Panji terhadap pemilahan sampah di sekolah.
2. Kegiatan P2M ini memberikan wawasan dan keterampilan pada guru-guru SDN 4
Panji dalam pembuatan komposter dan kompos cair secara anaerob.
4.2. Saran
Kegiatan P2M ini sebaiknya dilakukan juga di sekolah-sekolah lain di Desa Panji
mengingat pembuatan kompos cair secara anaerob ini belum lazim dilakukan, padahal cara
yang sederhana ini bisa menghasilkan pupuk kompos dengan kualitas yang baik.
15
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng. Buleleng dalam angka 2011. Bali: Badan Pusat
Statistik.
Gunawan, K. 2011. Pengelolaan sampah sebagai implementasi falsafah Tri Hita Karana
(Studi Kasus di Kabupaten Buleleng Bali). Media Komunikasi FIS, 10(1).
Gregson, N. and Crang, M. 2010. Materiality and Waste: Inorganic Vitality in a Networked
World. Environment and Planning A., 42(5): 1026-1032.
Kementerian Lingkungan Hidup. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008
Tentang Pengelolaan Sampah. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup.
Metrobali. 2014. Volume Sampah Bali 10.005,83 m3
perhari. (Online),
(http://metrobali.com/2014/09/16/volume-sampah-bali-10-00583-m3-per-hari/,
diakses 17 September 2014).
Oviantari, dkk., 2008. Pemberdayaan Petani Kelurahan Banyuning untuk Menanggapi Isu
Pemanasan Global Melalui Pembuatan Kompos dan Pakan Ternak dari Jerami.
Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Pemerintah Provinsi Bali. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Bali Tahun
2010. Bali: Pemerintah Provinsi Bali.
Suryaputra, dkk., 2014. Peningkatan pemahaman guru-guru SD di Kecamatan Buleleng
terhadap pengelolaan dan daur ulang sampah untuk mendukung implementasi
Kurikulum 2013. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
16
Lampiran 2. Peta Lokasi Pelaksanaan
SD Negeri 4 Panji
17
Lampiran 3. Foto-foto Kegiatan
18