LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN...

96
i LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PEMASARAN SALE PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI MURNI DI KECAMATAN DAYEUHLUHUR KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun Anah Furyanah, S.E., M.M 0412018301 (Ketua) Haidilia Maharani, S.Sos, M.M 0310086804 (Anggota) Dibiayai oleh : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Kontrak Penelitian Nomor : 178/A5/SPKP/LPPM/UNPAM/3/2019 PERGURUAN TINGGI PAMULANG TANGGERANG SELATAN NOVEMBER 2019

Transcript of LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN...

Page 1: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

i

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN DOSEN PEMULA

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PEMASARAN SALE

PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI MURNI DI

KECAMATAN DAYEUHLUHUR KABUPATEN CILACAP

PROVINSI JAWA TENGAH

Tahun ke – 1 dari rencana 1 tahun

Anah Furyanah, S.E., M.M 0412018301 (Ketua)

Haidilia Maharani, S.Sos, M.M 0310086804 (Anggota)

Dibiayai oleh :

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat

Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Sesuai dengan Kontrak Penelitian

Nomor : 178/A5/SPKP/LPPM/UNPAM/3/2019

PERGURUAN TINGGI PAMULANG

TANGGERANG SELATAN

NOVEMBER 2019

Page 2: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

ii

Page 3: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan karunia, rahmat dan hidayah Nya atas terselesaikannya Penelitian

Dosen Pemula dengan judul : “Analisis Nilai Tambah Dan Strategi Pemasaran

Sale Pisang Pada Industri Rumah Tangga Sari Murni Di Kecamatan

Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah”.

Terselesaikannya penelitian dosen pemula ini merupakan sebuah karya

yang tidak terlepas dari bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak.

Maka dari itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih

dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :

1. Dr. HC. Drs. H. Darsono, Selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya.

2. Dr. H. Dayat Hidayat, M.M selaku Rektor Universitas Pamulang.

3. Dr. Ir. H. R. Boedi Hasmanto, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pamulang.

4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penelitian dosen pemula ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan,

semangat dan dorongan dari semua pihak.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam melakukan penulisan laporan

penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan, oleh

karena itu penulis sangat perlu atas kritik dan saran yang membangun untuk

kesempurnaan dalam penulisan ini. Penulis berharap hasil karya ini dapt

bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi masyarakat sebagai

pembaca.

Pamulang, November 2019

Anah Furyanah dan Haidilia Maharani

Page 4: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

iv

RINGKASAN

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai

tambah yang diberikan buah pisang setelah diolah menjadi sale pisang di

industry rumah tangga sari murni di kecamatan Dayeuhluhur kabupaten

Cilacap Jawa Tengah. untuk mengetahui rancangan staretegi pemasaran

sale pisang pada industry rumah tangga sari murni di kecamatan

Dayeuhluhur kabupaten Cilacap Jawa Tengah.

Metode analisis : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif

analisis, menggunakan analisa Nilai tambah metode hayami dan analisa

SWOT. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa

Tengah.

Hasil penelitian pada industri sale pisang sari murni yaitu setelah

melakukan analisa menggunakan metode hayami terdapat nilai tambah

pada industry sale pisang sari murni sebesar rp 5.740,- setiap kilogramnya.

Buah pisang yang sebelum diolah mempunyai harga Rp 2.500 setelah

diolah menjadi Rp 46.000,- untuk pisang sale dan Rp 35.000,- untuk pisang

sale siem. Setelah melakukan analisis SWOT strategi pasar pada industry

sale pisang sari murni adalah berada pada kuadran I yaitu menggunakan

strategi SO ( Strength-opportunity) yaitu menggunakan kekuatan

perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi. Strategi tersebut

yaitu : mengadakan kerjasama dengan reseller, lokasi strategis dekat

dengan jalan besar dimaksimalkan untuk promosi dan pemasangan spanduk

besar serta pemajangan produk yang lengkap, kualitas produk harus terus

dijaga, menjaga ketersediaan bahan baku, pembinaan terhadap tenaga kerja.

Kata Kunci: nilai tambah, strategi pemasaran,industry rumah tangga

Page 5: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

v

ABSTRACT

This research was conducted with the aim of finding out the added value of

bananas after being processing into bananas sale in Sari Murni household industries

in Dayeuhluhur sub-district, Cilacap, Central Java. The next goal is to find out the

design of the marketing strategy for Sale of bananas in the Sari Murni household

industries in Dayeuhluhur sub District, Cilacap, Central Java.

Method of analysis : this study is descriptive analysis, using analysis of the

Hayami method and SWOT analysis. This research location is in Cilacap Regency,

Central Java Province.

The results of the research on Sari Murni banana industry, namely after

analyzing using the Hayami method, there was an added value in the industry of the

Sari Murni banana Sale of Rp. 5,740, - every one kilogram. Bananas which before

processing have a price of Rp. 2,500,-/kg, after being processed into Rp. 46,000, -/kg

for Ambon Sale Bananas and Rp. 35,000 for Banana Siem Sale. After carrying out a

SWOT analysis of market strategy in the industry, Sari Murni banana industriesis in

quadrant I, namely using the SO strategy (Strength-opportunity), which is using the

company's strength to take advantage of the opportunities faced. The strategy is:

collaborating with resellers, strategic locations close to major roads are maximized

for the promotion and installation of large banners and complete product displays,

product quality must be maintained, maintaining the availability of raw materials,

guidance to workers.

Key words : Added value, marketing strategy, home industry

Page 6: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii

RINGKASAN .......................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Batasan Masalah................................................................................ 7

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 8

2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................... 8

2.1.1 Nilai Tambah ......................................................................... 8

2.1.2 Strategi Pemasaran ................................................................ 9

2.1.3 Industri ................................................................................... 9

2.1.4 Penelitian Terkait................................................................... 11

2.2 Kerangka Berfikir .............................................................................. 14

2.3 Hipotesis ............................................................................................ 17

Page 7: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

vii

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT .................................................................... 18

3.1 Tujuan Penelitian ............................................................................... 18

3.2 Manfaat Penelitian ............................................................................. 18

BAB IV METODE PENELITIAN....................................................................... 20

4.1 Tipe Penelitian ................................................................................... 20

4.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian ..................................................... 20

4.3 Tehnik Pengumpulan Data ................................................................ 21

4.4 Variabel Peneliitian dan Definisi Operasional Variabel ................... 22

4.5 Teknik Analisis Data ......................................................................... 22

1. Analisa Nilai Tambah ................................................................. 22

2. Analisa Swot ............................................................................... 20

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 27

5.1 Sistem Produksi Pembuatan Sale Pisang ............................................. 27

5.2 Proses Produksi ................................................................................... 30

5.3 Nilai Tambah Sale Pisang Industri Sari Murni .................................... 31

5.4 Strategi Pemasaran Industri Sale Pisang Sari Murni ........................... 35

5.5 Hasil Analisa SWOT ........................................................................... 41

5.6 Penentuan Posisi Pada Industry Sale Pisang Sari Murni ..................... 42

5.7 Matriks SWOT .................................................................................... 45

5.8 Formulasi Strategi ................................................................................ 48

BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ............................................. 51

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 52

7.1 Kesimpulan ......................................................................................... 52

7.2 Saran ................................................................................................... 53

Page 8: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

viii

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 54

LAMPIRAN ............................................................................................................. 55

Page 9: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Banyaknya pohon yang di panen menurut jumlah komoditi di kabupaten

Cilacap 2010-2016 ................................................................................. 3

Tabel 1. 2 Produksi Sale Pisang pada Industri Rumah Tangga Sari Murni pada Bulan

Desember 2017-April 2018 .................................................................... 5

Tabel 2. 1 Penelitian terdahulu ................................................................................ 11

Tabel 4. 1 Perhitungan Nilai Tambah Menurut Metode Hayami ............................ 22

Tabel 4. 2 Matriks SWOT ...................................................................................... 26

Tabel 5.1 Bahan Penolong Sale Pisang ................................................................. 28

Tabel 5.2 Rata-Rata Penggunaan Tenaga Kerja .................................................... 29

Tabel 5.3 Perhitungan Upah Tenaga Kerja Perjam dalam sehari .......................... 30

Tabel 5.4 Perhitungan Nilai Tambah Buah Pisang Menjadi Sale Pisang ............. 32

Tabel 5.5 Hasil Analisa SWOT Kekuatan ............................................................ 41

Tabel 5.6 Hasil Analisa SWOT Kelemahan .......................................................... 42

Tabel 5.7 Hasil Analisa SWOT Peluang ............................................................... 42

Tabel 5.8 Hasil Analisa SWOT Ancaman ............................................................. 43

Tabel 5.9 Pembobotan Analisa SWOT ................................................................. 44

Tabel 5.10 Alternatif Strategi Pengembangan Industri Sale Pisang Sari Murni ...... 46

Page 10: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ............................................................................. 16

Gambar 5.1 Proses Pembuatan Sale Pisang Di Industry Sari Murni ....................... 31

Gambar 5.2 Matriks Posisi SWOT .......................................................................... 44

Page 11: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor Industri pertanian untuk saat ini merupakan salah satu bagian yang

terus diupayakan untuk pengembangan kegiatan ekonomi pada sektor pertanian

dalam rangka meningkatkan pertanian yang modern, dalam hal ini sebagai

komitmen nasional. Indonesia sebagai Negara agraris menyadarkan penduduknya

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil bertani, maka dari itu sector

pertanian menjadi salah satu sector yang terus diandalkan untuk menunjang laju

pertumbuhan ekonomi nasional.

Strategi pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis dan

agroindustry pada dasarnya menunjukkan arah bahwa pengembangan a

gribisnis merupakan suatu upaya yang sangat penting untuk mencapai

beberapa tujuan, yaitu menarik dan mendorong munculnya industry baru di sector

pertanian, menciptakan struktur perekonomian yang tangguh, efisien dan

fleksibel, menciptakan nilai tambah, meningktakan penerimaan devisa,

menciptakan lapangan kerja dan memperbaiki pembagian pendapatan (Irwansyah

Simin, 2014).

Prospek agribisnis di Indonesia sangat baik karena didukung dengan

kuantitas kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berlimpah.

Namun secara kualitas masih kurang mendukung, karena pelaku agribisnis yang

mayoritas petani dan berdomisili di pedesaan masih memiliki tingkat pendidikan

yang relative rendah, keterampilan masih rendah, kemampuan mengakses

Page 12: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

2

teknologi rendah, minat generasi muda terhadap bertani rendah, yang menjadi

faktor penghambat dalam pembangunan agribisnis di Indonesia.

Sector pertanian mempunyai hubungan yang erat dengan sector industri,

sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Salah satu hubungan

itu adalah usaha pembuatan sale pisang dengan ketersediaan buah sebagai bahan

baku, salah satu buah yang digunakan sebagai bahan baku sale adalah buah

pisang.

Saragih dalam Irwansyah Simin (2014) menyatakan, bahwa kondisi

agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem

agribisnis yang dipraktekkan masih banyak menampilkan ciri struktur dipersal,

integrasi horizontal dan asimetris. Struktur agribisnis yang dipersal dicirikan oleh

tidak adanya hubungan organisasi fungsional antar subsistem off-farm hulu dan

on-farm, antara off-farm hulu dan on-farm hilir dan terhadap subsistem panjang.

Hal ini yang merupakan kelemahan sistem agribisnis Indonesia antara lain

terjadinya ketimpangan kekuatan antar subsistem agribisnis. Kekuatan

pengelolaan pada subsistem on-farm (usahatani) yang kuat tidak didukung oleh

penyediaan bibit/benih yang cukup pada subsistem off-farm hulu. Kekuatan

pengelolaan pada subsistem on-farm (produktivitas yang tinggi) tidak didukung

dengan kekuatan yang cukup pada subsistem off-farm hilir (pengolahan dan

pemasaran hasil).

Perkembangan sector industry diarahkan pada peningkatan kemajuan dan

kemandirian perekonomian nasional dan peningkatan kesejahtraan rakyat. Usaha

peingkatan mutu sumber daya manusia dalam meningktakan produktivitas dan

kemampuan optimal sumber daya alam dan daya produksi lainnya harus terus

Page 13: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

3

dibangun. Sehingga akan tercipta peningkatan efisiensi dan produktivitas serta

inovasi dalam menghasilkan barang dan jasa yang akan bernilai tambah serta

berorientasi pada pasar dalam negeri maupun luar negeri yang akan memajukan

struktur ekonomi nasional.

Menurut Irwansyah Simin (2014) komoditi tanaman pangan yang mampu

mendukung berdirinya industry adalah salah satunya buah pisang. Buah pisang

mempunyai daya guna yang luas karena selain sebagai bahan baku industry

pangan dan non pangan juga sebagai konsumsi rumah tangga. Buah pisang adalah

komoditas yang memiliki nilai tambah cukup baik, tersedia dalam jumlah besar,

dan mudah ditemuakan di pasar. Untuk wilayah kabupaten Cilacap mayoritas

adalah perkebunan sehingga buah pisang banyak ditemukan di kabupaten Cilacap

bagian barat. Berikut table banyaknya pohon yang dipanen menurut jumlah

komoditi di kabupaten Cilacap.

Tabel 1.1 : Banyaknya pohon yang di panen menurut jumlah komoditi di

kabupaten Cilacap 2010-2016

Jenis Komoditi panen Th 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Alpukat/Avocado

Mangga/Mango

Rambutan

Duku

Jeruk/Orange

Belimbing

Manggis/Mangosteen

Nangka/Jackfruit

Durian

Jambu Biji/Guava

Sirsak/Soursoup

1885

64969

268427

8959

166507

4878

1833

62551

17398

72074

8228

2741

174971

220083

5437

27609

3733

52603

43371

46908

43214

6938

926

120751

115196

10298

66800

1244

44721

17943

35150

14175

2159

907

111690

126684

2680

68618

1518

43635

5659

10032

15716

2612

1447

129175

190286

7249

46322

921

48101

15619

39942

14281

757

1191

113807

192497

7189

80295

1105

53213

15446

32454

8671

1146

2136

16813

127739

8316

90421

1300

71244

15775

24194

17709

2573

Page 14: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

4

Melinjo

Sawo

Pepaya/Papaya

Pisang/Banana

Nanas/Pineapple

Salak/Bark

Sukun/ToothlessGum

Petai

Jengkol

Jambu Air

75772

35317

136610

1900818

43737

58653

52165

60839

46979

13190

66661

42747

192143

1651392

47109

63761

37633

71018

30474

11423

38152

17754

135141

470901

11539

21413

13895

39323

12544

3786

23558

13997

80245

412990

11951

17643

11379

19930

10610

5042

10819

15425

91103

463291

7459

13804

7749

22654

7564

2819

16989

8099

141066

457361

9599

16113

12503

38619

16588

3851

16935

9913

165998

516198

11484

20400

7153

37640

5366

6028

Sumber : BPS Kabupaten Cilacap 2018

Berdasarkan table 1 diatas hasil panen terbanyak di kabupaten Cilacap

adalah buah pisang sebesar 1.900.818 pohon pada tahun 2010 dan terus menurun

sampai dengan tahun 2016 sebanyak 516.198 pohon tetapi masih terbanyak hasil

panennya diantara buah-buahan yang lainnya. Penurunan jumlah hasil panen ini

dapat disebabkan oleh ketidaktahuan adanya nilai ekonomis atau nilai tambah

pada buah pisang. Maka dengan kondisi seperti ini akan menjadi peluang baik

untuk peningkatan nilai ekonomis dengan menjadikan buah pisang mempunyai

nilai tambah dibandingkan dengan dijual tidak diolah terlebih dahulu.

Salah satu industry rumah tangga di kabupaten Cilacap kecamatan

Dayeuhluhur yang mengolah buah pisang menjadi sale adalah industry rumah

tangga yang bernama Sari murni yang berdiri dari tahun 1990 an dan masih dapat

bertahan sampai dengan sekarang.

Meskipun banyak industry yang tidak bertahan tetapi Sari murni ini dapat

mempertahankannya. Berdasarkan hasil wawancara sementara dengan industry

rumah tangga sarimurni maka diperoleh data sbb :

Page 15: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

5

Tabel 1.2 : Produksi Sale Pisang pada Industri Rumah Tangga Sari Murni

pada Bulan Desember 2017-April 2018

No Bulan Jumlah Pisang

Mentah

Produksi Sale

Pisang

1 Desember 60 kuintal 40 kg

2 Januari 62 kuintal 45 kg

3 Februari 60 kuintal 40 kg

4 Maret 65 kuintal 50 kg

5 April 70 kuintal 55 kg

Sumber : Industri Rumah Tangga Sari Murni, 2018

Berdasarkan table 2 diatas menunjukkan produksi sale pisang pada industry

rumah tangga sari murni pada bulan Desember 2017 sampai dengan April 2018.

Pada bulan Desember tahun 2017 menghasilkan bahan baku sebanyak 60 kuintal

pisang siam dan produksi sale nya sebanyak 40 kg, bulan Januari tahun 2018

jumlah bahan bakunya sebanyak 62 kuintal dan menghasilkan produksi sebesar 45

kg, bulan Februari menggunakan jumlah bahan baku sebesar 60 kuintal dengan

jumlah produksi sebesar 40 kg. pada bulan Maret jumlah produksi pisang sebesar

65 kuintal dengan jumlah produksi 50 kg dan untuk bulan April jumlah bahan

baku sebesar 70 kuintal dengan jumlah produksi sebesar 55 kg. Produksi sale

pisang setiap bulannya mengalami fluktuasi sesuai dengan permintaan konsumen.

Dalam meningkatkan permintaan akan sale pisang pada industri rumah

tangga sari murni diperlukan strategi untuk memasarkan hasil produksi tersebut.

Page 16: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

6

Menurut Dindy Darmawanti P et all (2012) Pemasaran merupakan ujung tombak

dari serangkaian kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang jasa ataupun barang.

Pemasaran juga sangat menentukan apakah usaha yang dijalankan mampu

bertahan dan menghasilkan laba atau tidak. Produksi dan pemasaran memiliki

keterkaitan yang sangat erat. Peningkatan produksi tidak akan berjalan dengan

baik apabila tidak di dukung oleh system pemasaran yang dapat menyerap hasil

produksi pada tingkat harga yang layak. Tiap unit agroindustri dalam menjalankan

kegiatan bisnisnya dihadapkan pada faktor lingkungan eksternal, yaitu lingkungan

yang berada di luar unit usaha yang bisa berupa peluang dan ancaman

(opportunities and threats) sedangkan lingkungan internal adalah lingkungan yang

berada dalam unit usaha itu sendiri yang bisa berupa kekuatan dan kelemahan

(strengths and weakness). Dalam menghadapi persaingan ekonomi global dan

kemajuan teknologi maka usaha rumahan ini perlu merumuskan strategi

pemasaran untuk mengembangkan usahanya dan menjawab tantangan yang

dihadapi.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas maka pengembangan industry

rumah tangga sari murni dengan bahan baku yang tersedia dalam jumlah dan

waktu yang sesuai serta didukung oleh alat komunikasi yang semakin maju untuk

menunjang pemasarannya, hal tersebut merupakan syarat kecukupan untuk

berproduksi secara berkelanjutan. Optimalisasi nilai tambah dicapai pada pola

industri yang berintegrasi langsung dengan usahatani keluarga dan perusahaan

pertanian. Maka dari itu penulis sangat tertarik untuk mengambil judul “ Analisa

Nilai Tambah dan strategi Pemasaran Sale Pisang Pada Industri Rumah

Tangga Sari Murni Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap Jawa

Page 17: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

7

Tengah”.

1.2 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan untuk menspesifikasikan agar penelitian ini

fokus pada variabel yang diteliti, sehingga dapat dilakukan penelitian lebih

mendalam. Masalah yang akan diteliti dibatasi pada analisa nilai tambah buah

pisang menjadi sale pisang dan strategi pemasaran sale pisang pada industry

rumah tangga sari murni kecamatan Dayeuhluhur kabupaten Cilacap.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Berapa besar nilai tambah yang diberikan buah pisang setelah diolah menjadi

sale pisang di industri rumah tangga sari murni di kecamatan Dayeuhluhur

kabupaten Cilacap Jawa Tengah?

2. Bagaimana staretegi pemasaran sale pisang pada industri rumah tangga sari

murni di kecamatan Dayeuhluhur kabupaten Cilacap Jawa Tengah?

Page 18: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Landasan Teori

1.1.1 Nilai Tambah

Menurut blogspot.co.id (2017) dalam Agrobisnis nilai tambah (value added)

adalah pertambahan nilai suatu komoditas karena mengalami proses

pengolahan, pengangkutan ataupun penyimpanan dalam suatu produksi. Dalam

proses pengolahan nilai tambah dapat didefinisikan sebagai selisih antara nilai

produk dengan nilai biaya bahan baku dan input lainnya, tidak termasuk tenaga

kerja. Menurut Hayami, Kawagoe, Marooka, Siregar (1987) dalam

blogspot.co.id (2017), analisis nilai tambah pengolahan produk pertanian dapat

dilakukan dengan cara sederhana, yaitu melalui perhitungan nilai tambah per

kilogram bahan baku untuk satu kali pengolahan yang menghasilkan produk

tertentu.

1.1.2 Strategi Pemasaran

Pengertian manajemen pemasaran menurut Sofjan Assauri 2013 dalam R

Halim (2016)“manajemen pemasaran merupakan kegiatan penganalisisan,

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program-program yang dibuat

untuk membentuk, membangun dan memelihara keuntungan dari pertukaran

melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahan) dalam

jangka panjang.” Sedangkan strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan

sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha

pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan

acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam

Page 19: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

9

menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Tujuan

akhir pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuannya. Tujuan

utama dalam perusahaan adalah mencari laba. Sedangkan tujuan lainnya

adalah mendapatkan dana yang memadai untuk melakukan aktivitas-aktivitas

sosial dan pelayanan public (Kotler dan Amstrong, 2008 dalam H. Apriyani

(2015).

1.1.3 Industri

Menurut Badan Pusat Statistika 2015 dalam Anah dan Sulis (2017)

industri merupakan kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan perubahan

barang jadi dan barang yang belum bernilai menjadi barang yang nilainya lebih

dan layak. Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha

yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa,

terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan

administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang

atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut. Industri berdasarkan

jumlah tenaga kerjanya terbagi empat. Badan Pusat Statistik (BPS)

membedakan jenis industri berdasarkan jumlah tenaga kerjanya, yaitu :

a. Industri Rumah Tangga memiliki pekerja 1-4 orang

b. Industri Kecil memiliki pekerja 5-19 orang

c. Industri Menengah memiliki pekerja 20-99 orang

d. Industri Besar memiliki pekerja lebih dari 100 orang

Industri rumah tangga memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap

pemanfaatan sumber daya manusia yaitu memberikan peluang kerja dalam

upaya untuk mengurangi pengangguran. Perubahan pola pertanian menuju

Page 20: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

10

agroindustri juga membawa peluang bagi masyarakat untuk mencari alternative

penghasilan tambahan melalui industry rumah tangga, Alkautsar, 2013 dalam

A. Nugroho (2017) . pengertian industri rumah tangga disebutt pula sebagai

kegiatan keluarga yaitu sebagai unit-unit konsumtif dan produktif yang terdiri

dari paling sedikit dua anggota keluarga rumahtangga yang sama, sama-sama

menanggung pekerjaan makanan dan tempat berlindung, Kimbal, 2015 dalam

A. Nugroho (2017).

Menurut Nurul Annisa, (2005) kelebihan industri rumah tangga ini

adalah kepercayaan yang terbangun dalam menjalankan usaha. Hal ini

dikarenakan keterlibatan penuh dengan anggota keluarga dalam membangun

industri. Kepercayaan merupakan faktor utama dalam mengolah modal,

mengolah administrasi, penjualan, dan keuangan dalam industri. Dengan modal

kepercayaan ini pula, jika kondisi industr sedang sepi atau lemah, selayaknya

keluarga akan saling mendukung dan tidak menuntut banyak keuntungan yang

sedang sulit diperoleh. Hal ini berdampak baik bagi upaya untuk membangun

industry rumah tangga. Berikut ini adalah contoh kegiatan industri rumah

tangga, yaitu:

1. Industri kerajinan

2. Industri bahan makanan

3. Industri pakaian ibadah

Page 21: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

11

1.2 Penelitian Terkait

Tabel 2.1.Penelitisn terdahulu

No Judul ISSN, Vol, No,

Tahun

Persaman Perbedaan Hasil

1. Irwansyah

Simin,

Analisi Nilai

Tambah

Buah Pisang

Menjadi

Keripik

Pisang Pada

Industri

Rumah

TAngga Sofie

Di Kota Palu

ISSN:2338-

3011, 2014

Menganalisis

Nilai Tambah

Buah Pisang

Wilayah

dan

tambahan

variable

Nilai tambah yang

dihasilkan oleh industri

Sofie sebesar Rp.

34.533,34/kg

2. Dindy

Darmawanti

P dkk,

Strategi

Pemasaran

Keripik

Pisang Dalam

Rangka

Mencapai

ketahanan

Pangan Di

Kecamatan

Cilongok,

Kabupaten

Banyumas

ISSN: 1829-

9946, Vol. 8

No. 2, 2012

Meneliti

Strategi

Pemasaran

Wilayah

yang

diteliti

dan objek

yang

diteliti

Posisi usaha home

industri berada di

kuadran I sehingga

diusahakan untuk

memperkuat lingkungan

internal

3. Almasdi

Syahza dan

Cakra,

Jurnal

Eksekutif Vol.

7 No. 4, 2007

Menganalisis

nilai tambah

dan startegi

Wilayah

penelitian

dan objek

Komoditas bebuahan

yang dapat dijadikan

komoditas unggulan di

Page 22: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

12

Analisis Nilai

Tambah dan

Peluang

Pengembang

an Bebuahan

Sebagai

Komoditas

Unggulan

Agribisnis Di

Kabupaten

Karimun

Proponsi

Riau

pengembanga

n

penelitian Karimun Riau adalah

durian, manggis,pisang,

rambutan, jeruk nenas.

Terdapat 4 strategi

pengembangan

bebuahan di Karimun

riau.

4. Mutmainah

Hamidah

dkk, Analisis

Nilai

Tambah

Agroindustri

Keripik Ubi

Di Kota

Pontianak

Jurnal Social

Economic of

Agriculture,vol

. 4 No. 2, 2015

Menganailisis

nilai tambah

agroindustri

Wilayah

dan objek

yang

diteliti

Nilai tambah yang

diperoleh pada usaha

agroindustry keripik ubi

rata-rata sebesar Rp.

25.231/kg atau sebsar

78,8 %.

5. Nathalie

Elfriyani dkk,

Analisis Nilai

Tambah dan

prospek

Pengembang

an

Agroindustri

Dodol Tomat

Jurnal Sosio

Ekonomika

Bisnis , ISSN

1412-8241, vol

15, No 1, 2012

Menganilisis

nilai tambah

dan strategi

pengembanga

n produk

agribisnis

Wilayah

dan objek

yang

diteliti

Nilai tambah tomat

menjadi dodol tomat

perproses produksi

adalah sebesar

Rp.24.239. bahan baku,

dengan rasio nilai

tambah sebesar 75,74%

selama periode

penelitian Dari analisis

factor lingkungan

eksternal dan internal

diketahui prospek

Page 23: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

13

pengembangan yang

dilakukan oleh

agroindustri adalah

dengan cara penguatan

modal,pengembanagn

prospek

pemasaran,meningkatk

an volume produksi dan

pengembangan

tekhnologi.

6. Khusna

Ismiya

Yanuasari

dkk, Analisis

Pendapatan

dan Nilai

Tambah Serta

Pengembang

an

Agroindustri

Kacang

Oven Pada

CV. TB

Mitra Garuda

Di Kabupaten

Jember

Vol. 13 No. 2,

2015

Menganalisis

nilai tambah

dan strategi

pengembanga

n hasil

agribisnis

Wilayah

dan objek

penelitian

Agroindustri kacang

tanah panggang CV.

TDS Mitra Garuda

mampu memberikan

nilai tambah yang

positif dalam bentuk

kacang olahan

panggang. Agroindustri

kacang tanah panggang

terletak di White Lokasi

sehingga strategi yang

harus diterapkan adalah

strategi S-O

7. Ida BGS. Eka

Artika, Ida

Ayu Ketut

Marini,

Analisi Nilai

Tambah

(Value

Added) Buah

Ganec Swara,

Vol. 10, No 1,

2016

Menganalisis

Nilai tambah

buah pisang

Wilayah

penelitian

nilai tambah yang

diperoleh adalah sebesar

Rp. 74.861/kg dengan

rasio nilai tambah

sebesar 81 %, dan

keuntungan yang

diterima oleh

Page 24: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

14

Pisang

Menjadi

Kripik Pisang

Di Kelurahan

Babakan

Kota

Mataram

perusahaan adalah

sebesar Rp. 73.361(

100%)

8. Uswatun

Hasanah dkk,

Analisis Nilai

Tambah

Agroindustri

Sale Pisang

Di Kabupaten

Kebumen

iLmu

Pertanian, Vol.

18 No 3, 2015

Menganalisis

nilai tambah

sale pisang

Wilayah

yang

diteliti

Ukuran pisang raja siam

yang digunakan tidak

menghasilkan nilai

tambah yang berbeda,

pengusaha murni

mampu mengahsilkan

nilai tambah lebih besar

dibanding petani

pengrajin sale pisang,

pengusaha yang

membeli karekel sale

mampu menciptakan

nilai tambah lebih besar

dibandign dengan yang

membuat karekel

sendiri.

2.3 Kerangka Pemikiran

1. Nilai Tambah

Berdasarkan penelitian Irwansyah Simin (2014) mengenai nilai tambah

buah pisang menjadi keripik pisang adalah nilai tambah merupakan selisih

antara nilai output, sumbangan input lain dan harga bahan baku. Nilai

tambah yang dihasilkan oleh industry Sofie sebesar Rp. 34.533,34/kg.

Page 25: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

15

Rasio nilai tambah merupakan persentase antara nilai tambah dengan nilai

output. Besarnya rasio nilai tambah pada industri Sofie sebesar 81,44%.

Dimana hasil dari rasio nilai tambah terhadap nilai produk sebesar 81,44%,

menunjukan bahwa setiap Rp 100 nilai produk keripik pisang akan

diperoleh nilai tambah sebesar Rp. 81,44.

Berdasarkan penelitian Uswatun Hasanah dkk (2015) adalah

Penanganan pengolahan buah pisang Ambon melalui agroindustri rumah

tangga usaha sale pisang, dapat memberikan nilai tambah yang memadai

dan memperoleh pendapatan usaha tani yang lebih tinggi. Dimana R/C

ratio kelayakan usaha sale pisang ambon sebesar 4, 08. Semakin besar R/C

ratio maka akan semakin besar pula keuntungan yang diperoleh petani.

2. Strategi Pemasaran

Berdasarkan penelitian Dindy Darmawanti P dkk (2012) Posisi usaha

home industri berada di kuadran I yaitu strategi SO (Strenghts-

opportunity) sehingga diusahakan untuk memperkuat lingkungan internal

untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan semaksimal mungkin.

Menurut penelitian Almasdi Syahza dan Cakra (2007) adalah komoditas

bebuahan yang dapat dijadikan komoditas unggulan di Karimun Riau

adalah durian, manggis,pisang, rambutan, jeruk nenas. Terdapat 4 strategi

pengembangan bebuahan di Karimun riau.

Berdasarkan penelitian Nathalie Elfriyani dkk (2012) adalah Nilai

tambah tomat menjadi dodol tomat perproses produksi adalah sebesar

Rp.24.239. bahan baku, dengan rasio nilai tambah sebesar 75,74% selama

periode penelitian Dari analisis factor lingkungan eksternal dan internal

Page 26: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

16

diketahui prospek pengembangan yang dilakukan oleh agroindustri adalah

dengan cara penguatan modal, pengembanagn prospek

pemasaran,meningkatkan volume produksi dan pengembangan teknologi.

Untuk memberikan landasan teoritis yang memadai bagi penelitian,

diperlukan kerangka pemikiran yang bersumber dari penalaran atas

sejumlah teori dan temuan penelitian terdahulu yang ada. Oleh karena itu,

kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini dapat

digambarkan sabagai berikut :

Gambar 2. 1 : Kerangka Penelitian

Industry Rumah Tangga Sari Murni

Rekomendasi

Strategi Pemasaran

Analisa Strategi Pemasaran Sale

Pisang

Analisa Nilai Tambah

• Besarnya Nilai Tambah

• Nilai Output

• Keuntungan

• Imbalan Tenaga kerja

Page 27: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

17

4.6 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini antara lain :

1. Pengolahan buah pisang menjadi sale pisang memberikan nilai tambah

di industry rumah tangga sari murni kecamatan Dayeuhluhur

kabupaten Cilacap.

2. Posisi usaha industri rumah tangga sari murni di kecamatan

Dayeuhluhur kabupaten Cilacap berada di kuadran I yaitu strategi SO

(Strenghts-opportuity).

Page 28: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

18

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengacu pada latar belakang dan rumusan masalah

penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui nilai tambah yang diberikan buah pisang setelah diolah

menjadi sale pisang di industry rumah tangga sari murni di kecamatan

Dayeuhluhur kabupaten Cilacap Jawa Tengah

2. Untuk mengetahui rancangan staretegi pemasaran sale pisang pada industry

rumah tangga sari murni di kecamatan Dayeuhluhur kabupaten Cilacap Jawa

Tengah.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan

menambah kajian ilmu pengetahuan dan teknologi terutama bidang pendidikan,

ekonomi dan agribisnis.

3. Manfaat praktis

a. Bagi pemerintahan kabupaten Cilacap

Hasil penelitian ini diharapkan d ap a t menjadi bahan kajian

untuk mengevaluasi perkembangan agribisnis dan dapat menggali potensi

Page 29: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

19

daerah dengan mengetahui adanya nilai tambah pada hasil buah-buahan di

kabupaten Cilacap sehingga dapat meningkatkan kesejahtraan para petani

dan menunjang pendapatan daerah.

b. Bagi Akademisi

Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan, referensi

dan menyajikan informasi mengenai analisa nilai tambah dan staretgi

pemasaran buah pisang menjadi sale pisang di kecamatan Dayeuhluhur

kabupaten Cilacap.

c. Peneliti Berikutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber

informasi sebagai acuan dan dasar dalam penelitian selanjutnya.

Page 30: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

20

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis , mengenai analisa

Nilai tambah dan analisa strategi pemasaran sale pisang pada industri rumah

tangga sari murni Kecamatan Dayeuhluhur kabupaten Cilacap Jawa Tengah.

B. Jenis dan Sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini data primer dan data

sekunder. Responden dalam penelitian ini industri rumah tangga sari murni di

desa Panulisan Tengah kecamatan Dayeuhluhur kabupaten Cilacap provinsi Jawa

Tengah Penentuan responden dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu metode

yang bersifat tidak acak dan dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu, Nazir

1989 dalam Dindy Darmawanti Putri dkk (2012). Alasan pemilihan responden

dengan pertimbangan bahwa pimpinan perusahaan dan karyawan dapat

memberikan informasi tentang proses pengolahan sale pisang dan data yang

dibutuhkan. Jumlah responden sebanyak 8 orang, yaitu 1 orang pimpinan

perusahaan dan 7 orang karyawan bagian produksi dan bagian pengemasan pada

Industry Rumah Tangga Sari Murni. Industry rumah tangga Sari Murni ini dipilih

sebagai responden dengan pertimbangan bahwa industry penghasil sale pisang

yang kontinyu dari tahun 90 an sampai dengan sekarang.

Page 31: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

21

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dengan cara observasi dan wawancara langsung

dengan pimpinan perusahaan dan empat orang karyawan Industri Sari Murni

dengan menggunakan daftar pertanyaan (questionnaire), sedangkan data sekunder

diperoleh dari instansi terkait dan literature yang relevan dengan tujuan penelitian

ini.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah industry

rumah tangga sari murni, nilai tambah dan strategi pemasaran.

2. Definisi Operasional

a) Industri Rumah Tangga Sari Murni

Industri rumah tangga yang terdiri dari satu pimpinan dan empat

karyawan yang bekerja di industry Sari Murni tepatnya berada di

kecamatan Dayeuhluhur kabupaten Cilacap.

b) Nilai tambah

Nilai tambah adalah pertambahan nilai buah pisang karena

mengalami proses pengolahan, pengangkutan ataupun penyimpanan

dalam suatu produksi menjadi sale pisang, dinyatakan dalam satuan

rupiah,kilogram.

c) Strategi pemasaran Sale Pisang

Strategi pemasaran sale pisang adalah serangkaian tujuan dan

Page 32: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

22

sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha

pemasaran industri rumah tangga sari murni penghasil sale pisang dari

waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta

alokasinya, terutama sebagai tanggapan industri dalam menghadapi

lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Dengan

menggunakan Matriks SWOT akan menggambarkan secara jelas peluang

dan ancaman yang dimiliki industri rumah tangga sari murni yang

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

E. Teknik Analisis Data

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan analitik.

Menurut Nazir 2005 dalam Khusna Ismiya (2015) bahwa tujuan dari penelitian

deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual

dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan yang diselidiki. Sedangkan

metode analitis untuk menguji hipotesis-hipotesis dan mengadakan interpretasi

tentang hipotesis-hipotesis.

1. Analisa Nilai Tambah

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis nilai

tambah. Dari hasil perhitungan akan dihasilkan perkiraan nilai tambah

(Rp/Kg) dan keuntungan (Rp/Kg).

Tabel 4.1. Perhitungan Nilai Tambah Menurut Metode Hayami

No Variabel Nilai

Output, Input dan Harga

1 Output yang dihasilkan (kg/hari) A

Page 33: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

23

2 Bahan baku yang digunakan (kg/hari) B

3 Tenaga keja (jam/hari) C

4 Faktor konversi (1/2) d=a/b

5 Koefisien tenaga kerja e=c/b(3/2)

6 Harga output (Rp/kg) F

7 Upah rata-rata tenaga kerja (Rp/jam) pendapatan

dan keuntungan

G

8 Harga bahan baku (Rp/Kg bahan baku) H

9 Sumbangan Input lain (Rp/kg output) I

10 Nilai output (4x6)(Rp) j=dxf

11 a. Nilai tambah (10-9-8)(Rp)

b. Rasio nilai tambah (11a/10)x100%)

k= j-h-i

1(%) = (k/j) x 100%

12 a. Imbalan tenaga kerja (5x7)(Rp)

b. Bagian tenaga kerja (12a/11a) x 100 %)

m=e x g

n(%) = (m/k) x 100%

13 a. Keuntungan (11a -12a)(Rp)

b. Tingkat keuntungan (13a/11a)x 100 %

o=k-m

p(%) = (o/k) x 100%

Sumber : Hayami,et al 1987 dalam Irwansyah Simin (2014)

Konsep Operasional

1. Industri ialah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh Industri Rumah

Tangga Sari Murni dalam menghasilkan suatu produk berupa sale pisang.

2. Sale pisang adalah hasil produksi dari olahan Industri RumahTangga Sari

Murni.

3. Produksi adalah sale pisang olahan dari Industri Rumah Tangga Sari

Murni yang dihasilkan dan dinilai dalam rupiah.

Page 34: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

24

4. Harga output adalah harga sale pisang dalam kemasan 100 gram dinilai

dalam satuan rupiah.

5. Nilai tambah adalah selisih antara nilai produk sale pisang dengan nilai

bahan baku berupa buah pisang ambon dan pisang siam yang dikeluarkan

dalam Industri Rumah Sari Murni dinilai dalam satuan rupiah.

6. Bahan baku yang digunakan Industri Rumah Tangga Sari Murni dalam

pembuatan sale pisang adalah buah pisang ambon dan buah pisang siam.

7. Responden ialah pemilik Industri Rumah Tangga Sari Murni beserta 7

orang tenaga kerja yang memiliki keahlian masing masing dalam bidang

pengupasan, pengirisan, penggorengan, dan pengemasan yang

memproduksi sale pisang.

8. Koefisien tenaga kerja menunjukan banyaknya tenaga kerja yang

diperlukan oleh Industri Rumah Tangga Sari Murni dalam mengolah sale

pisang.

9. Imbalan bagi tenaga kerja menunjukkan besarnya upah yang diterima

oleh tenaga kerja langsung dinilai dalam satuan rupiah. Dimaksudkan

untuk memotivasi tenaga kerja mendapatkan keuntungan yang sebesar-

besarnya.

10. Nilai output menunjukan jumlah sale pisang yang dihasilkan Industri

Rumah Tangga Sari Murni dari hasil pengolahan buah pisang ambon

dan pisang siam menjadi sale pisang yang siap untuk dikonsumsi.

11. Keuntungan ialah selisih antara total penerimaan dengan total biaya

produksi dari hasil pengolahan tanaman pisang ambon dan pisang siam

menjadi sale pisang di Industri Rumah Tangga Sari Murni yang dinilai

Page 35: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

25

dalam satuan rupiah .

12. Tingkat keuntungan Industri Rumah Tangga Sari Murni ialah persentase

keuntungan yang diterima dibagi dengan nilai tambah yang dihasilkan

oleh Indutri Rumah Tangga Sari Murni.

2. Analisis Strategi Pemasaran

Penentuan strategi pemasaran agroindustry sale pisang dengan

menggunakanan analisis SWOT, terlebih dahulu dihimpun data melalui daftar

pertanyaan yang berisi seperangkat pernyataan yang telah dirancang sesuai

dengan dimensi dan variabel untuk masing-masing faktor kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman.

Cara yang dipakai untuk menjawab daftar pertanyaan yang diajukan

berdasarkan nilai penting untuk masing-masing item pertanyaan adalah

dengan menggunakan skala Likert 5 (lima) tingkat, yaitu A = 5 ( sangat

baik); B = 4 (baik); C = 3 (sedang); D = 2 (kurang baik) dan E = 1 (sangat

kurang baik). Untuk penentuan nilai penting terhadap masing-masing

pertanyaan dilakukan kepada pihak yang paling mengetahui terhadap strategi

pemasaran sale pisang. Menurut Rangkuti 2003 dalam Dindy Darmawanti

Putri dkk (2012), langkah - langkah dalam penyusunan analisis SWOT adalah

sebagai berikut:

1. Penentuan indikator - indikator yang menjadi faktor internal (kekuatan

dan kelemahan) maupun faktor eksternal (peluang dan ancaman) bagi

perusahaan. Indikator (item pernyataan) yang terdapat dalam kuesioner

didapat dari hasil pengamatan langsung dan wawancara dengan orang-

Page 36: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

26

orang yang mengetahui keadaan agroindustri keripik pisang yang

sebenarnya.

2. Penentuan nilai rating, yaitu ST (sangat tinggi) = 5, T (tinggi) = 4, S

(sedang) = 3, R (rendah) = 2, SR (sangat rendah) = 1.

3. Pemberian bobot pada masing- masing indikator berdasarkan tingkat

signifikansi dengan jumlah keseluruhan adalah 1.

4. Penentuan nilai kepentingan yang merupakan perkalian antara bobot

dengan nilai rating pada masing- masing indikator.

Perusahaan akan berada pada satu posisi strategi dari empat posisi

strategi yang ada, yaitu pada kuadran I pilihan strateginya adalah aggressive

strategy atau strategi SO (strengths-opportunities), kuadran II pilihan

strateginya adalah improvement strategy atau strategi WO (weaknesses-

opportunities), kuadran III pilihan strateginya adalah defense & survival

strategy atau strategi WT (weaknesses-threats) dan kuadran IV pilihan

strateginya adalah diversification strategy atau strategi ST (strengths-threats).

Tabel 4.2. Matriks SWOT :

IFAS

STRENGTH WEAKNESSES

Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO

Threats (T) Startegi ST Strategi WT

Page 37: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

27

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Industry sale pisang Sari Murni yang terletak di desa Panulisan Tengah Kecamatan

Dayeuhluuhur kabupaten Cilacap memiliki jenis sale pisang ambon dan sale pisang

siem. Berikut adalah hasil dari pengamatan dan interview langsu g ke responden.

5.1 Sistem Produksi Pembuatan Sale Pisang

5.1.1 Pengadaan Bahan Baku dan Bahan Penolong

Bahan baku yang digunakan oleh industry sale sari murni adalah buah pisang

ambon dan buah pisang siem. Bahan baku buah pisang tersebut diperoleh dari

mitra petani pisang daerah sekitar yang datang langsung ke industry sari murni

dengan membawa pisang yang siap dibeli oleh sari murni tersebut. Buah pisang

yang sesuai dengan kriteria untuk pembuatan sale pisang adalah buah pisang

yang sudah tua dan tidak ada bijinya. Bahan penolong yang digunkan untuk

pembuatan sale pisang yaitu terdiri dari tepung terigu, tepung beras, minyak

goreng, gula pasir, garam, vanili,plastic yang diperoleh di pasar tradisional

sedangkan cetak kemasan/label dilakukan oleh sendiri dengan cetakan yang

sederhana. Adapun untuk bahan bakar yaitu tabung gas diperoleh dari SPBU

atau warung kelontongan yang dekat dari lokasi penggorengan.

Berikut daftar rinci bahan penolong sale pisang yang digunakan oleh industry

sale pisang :

Page 38: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

28

Tabel 5.1 Bahan Penolong Sale Pisang

No Uraian Biaya

Pisang Sale Ambon Pisang sale siem

1 Minyak goreng 6 pcs @ 2lt Rp175.000,- Rp 175.000,-

2 Tepung beras 5 kg @ Rp

10.000,-

Rp 50.000,- Rp 50.000,-

3 Tepung Terigu 4 kg @ Rp

8.000,-

Rp 32.000,- Rp 32.000,-

4 Bahan bakar 1 tabung gas Rp 24.000,- Rp 24.000,-

5 Plastik 1 kg Rp 30.000,- Rp 30.000,-

6 Paneli Rp 2.000,- Rp 2.000,-

7 Gula pasir 1/2 kg Rp 7.000,- Rp 7.000,-

8 Garam Rp 1.000,- Rp 1.000,-

9 Cetak kemasan, label Rp 5.000,- Rp 5.000,-

Total Rp 326.000,- Rp 326.000,-

Penggunaan bahan baku (kg) 100 100

Sumbangan input

lain(Rp/Kg)

Rp 3.260,- Rp 3.260,-

Sumber : Data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dalam penggunaan bahan penolong

untuk pembuatan sale pisang ambon pada industry sari murni adalah sebesar Rp.

3.260,-, sedangkan untuk pembuatan sale pisang siem adalah sama dengan sale

pisang ambon yaitu Rp 3.260,-. Bahan-bahan penolong untuk kedua sale pisang

Page 39: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

29

adalah sama yang membedakannya di harga outputnya apabila sudah jadi sale

kering.

5.1.2 Penggunaan Tenaga Kerja

Industry sari murni dalam pembuatan sale pisang membutuhkan tenaga kerja

untuk proses pembuatan dimulai dari pengupasan, pengirisan, penggorengan,

pengemasan. Masing-masing tenaga kerja mempunyai tugas masing-masing.

Pada industry sale sari murni ini menggunakan tujuh karyawan dan satu pemilik

usaha. Untuk proses pengupasan dan pengirisan sampai dengan penjemuran

dilakukan dengan system borongan yang dilakukan oleh empat orang dengan

system pembayaran hitungannya per tampah. Setiap proses produksi

menghasilkan 36 tampah dalam setiap harinya. Adapun untuk proses

penggorengan dan pengemasan dilakukan oleh tiga orang dengan system

pembayaran adalah harian. Berikut tabel penggunaan tenaga kerja dapat dilihat

sebagai berikut :

Tabel 5.2. Rata-Rata Penggunaan Tenaga Kerja Pembuatan Sale Pisang Dalam

Satu Kali Proses Produksi Pada Industri Sari Murni Tahun 2019

Uraian Pembuatan Sale Pisang (jam / hari)

Sale Pisang Ambon 3

Sale Pisang Siem 3

Sumber : data primer diolah 2019

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa penggunaan tenaga kerja untuk

pembuatan sale pisang dalam satu kali proses produksi yang dilakukan setiap

hari adalah 6 jam yang dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul

Page 40: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

30

12.00. Sumber tenaga kerja yang digunakan di industry sari murni adalah

berasal dari penduduk daerah setempat yang berlokasi disekitar industry sari

murni. Berikut ditampilkan tabel perhitungan upah tenaga kerja perjam dalam

sehari

Tabel 5.3 Perhitungan Upah Tenaga Kerja Perjam dalam sehari

Penghitungan upah tenaga kerja per jam

Proses Jumlah tenaga kerja Rata-rata

Proses pengupasan dan

pengupasan

36@Rp2000 Rp 72,000.00

Proses penggorengan [email protected] Rp 100,000.00

Proses pengemasan [email protected] Rp 50,000.00

Total 7 Rp 222,000.00 Rp 31,714.29

Rata-rata /jam : sehari ada 6 jam

Rp 5,285.71

Sumber : Data Primer diolah 2019

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tenaga kerja per jam nya dapat rata-rata

upah sebesar Rp 5.285,71,-. Dengan demikian bahwa dapat dilihat bahwa bahan

baku, bahan penolong dan tenaga kerja di industry sale pisang sari murni dapat

memenuhi kebutuhannya untuk melakukan proses produksi dengan baik.

5.2 Proses Produksi

Proses produksi industry sale sari murni dilakukan setiap hari. Pembuatan sale

pisang sari murni dilakukan dengan proses sebagai berikut :

Page 41: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

31

Gambar 5.1 Proses Pembuatan Sale Pisang Di Industry Sari Murni

Dari gambar tersebut diatas proses produksi sale pisang di industry sari murni

adalah dimulai dengan datangnya buah pisang yang tua dan tidak ada bijinya

kemudian disimpan sampai dilanjutkan dengan pengupasan setelah dikupas

kemudian diiris, setelah diiris hasilnya disimpan di tampah (ebeg) kemudian

dijemur, setelah dijemur dilanjutkan dengan penggorengan kamudian terakhir

adalah pengemasan.

5.3 Nilai Tambah Sale Pisang Industri Sari Murni

Berikut adalah perhitngan nilai tambah yang dihasilkan oleh buah pisang yang

sudah diolah menjadi sale pisang di Industri sari murni.

Buah pisang

Disimpan sampai matang

Pengupasan

Pengirisan

Penjemuran Penggorengan

Pengemasan

Page 42: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

32

Tabel 5.4. Perhitungan Nilai Tambah Buah Pisang Menjadi Sale Pisang

No Variabel Nilai

Output, Input dan Harga Sale Pisang

Ambon

Sale Pisang Siem

1 Output yang dihasilkan (kg/hari) 25 kg 25 kg

2 Bahan baku yang digunakan

(kg/hari)

100 kg 100 kg

3 Tenaga kerja (jam/hari) 6 6

4 Faktor konversi (1/2) 0,25 0.25

5 Koefisien tenaga kerja 0.06 0,06

6 Harga output (Rp/kg) Rp 46.000,- Rp 35.000,-

7 Upah rata-rata tenaga kerja

(Rp/jam) pendapatan dan

keuntungan

Rp 5.285,- Rp 5.825,-

8 Harga bahan baku (Rp/Kg bahan

baku)

Rp 2.500,- Rp 2.500,-

9 Sumbangan Input lain (Rp/kg

output)

Rp 3.260,- Rp 3.260,-

10 Nilai output (4x6)(Rp) Rp 11.500,- Rp 8.750,-

11 c. Nilai tambah (10-9-8)(Rp)

d. Rasio nilai tambah

(11a/10)x100%)

Rp 5.740

49,91%

Rp 2.990,-

34.17%

12 c. Imbalan tenaga kerja (5x7)(Rp)

d. Bagian tenaga kerja (12a/11a) x

Rp317,1

9,2%%

RP 317,1

25,57%

Page 43: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

33

100 %)

13 c. Keuntungan (11a -12a)(Rp)

d. Tingkat keuntungan (13a/11a)x

100 %

Rp 5.422,9,-

94,5%

Rp 2.672.9,-

89,39%

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas nilai output sebesar Rp 11.500,- untuk sale pisang ambon

dan nilai output untuk sale pisang siem sebesar RP 8.750,-. Nilai output ini

dialokasi untuk bahan baku yang berupa bahan baku pisang ambon sebesar Rp

2.500,- setiap kilogramnya dan pisang sieum Rp 2.500,-/kg. Selain bahan baku

juga nilai output ini juga dialokasikan untuk bahan penunjang lainnya seperti

bahan-bahan penolong untuk pembuatan sale (tepung, bahan bakar dll). Untuk

bahan penunjang pisang sale ambon sebesar RP 3.260,- sama dengan pisang sale

sieum Rp 3.260. Faktor konversi merupakan pembagian antara jumlah output yang

dihasilkan dengan bahan baku yang digunakan. Dari tabel diatas diperoleh faktor

konversi pisang ambon dan pisang siem adalah 0,25 yang berarti bahwa setiap

kilogram buah pisang menghasilkan 0,25 kg sale pisang, hal ini diperoleh karena

ada bagian dari bahan baku pisang yang terbuang yaitu dari mulang pengupasan

kulit, ada buah pisang yang rusak atau busuk dan pengurangan kadar air buah

pisang pada saat penjemuran dan penggorengan pisang.

Koefisien tenaga kerja meunjukkan tenaga kerja langsung yang dibutuhkan

dalam pembuatan sale pisang. Koefisien tenaga kerja merupakan hasil bagi antara

tenaga kerja (HOK) dengan jumlah bahan baku, semakin banyak baha baku yang

digunakan maka akan semakin kecil koefisien tenaga kerja. Bahan baku yag

Page 44: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

34

digunakan oleh industry sari murni yaitu sebanyak 1 kuintal atau 100 kg sehingga

menghasilkan koefisien tenaga kerja adala 0,06.

Nilai tambah yag diperoleh digunakan untuk membayar biaya tenga kerja dan

keuntungan pemilik industry sari murni. Hal tersebut dapat dilihat bahwa nilai

tambah yang dihasilkan oleh industry sale pisang sari murni untuk sale pisang

ambon adalah sebesar Rp 5.740,-. Hal ini berarti buah pisang ambon apabila dijual

tanpa diolah menjadi sale harganya adalah sebesar Rp 2.500,- sedangkan apabila

diolah menjadi sale pisang memperoleh nilai tambah adalah sebesar Rp 5.740,-

dengan harga per kg nya dalah untuk pisang sale ambon sebesar Rp 46.000,- dan

pisang sale sieum dari harga buah pisang sebesar Rp 2.500,- dan sudah menjadi sale

pisang harga per kg nya adalah sebesar Rp 35.000,-. Nilai tambah yang berasal dari

sale pisang sieum berbeda dengan sale pisang ambon . Sale pisang siem mempunyai

nilai tambah yaitu sebesar Rp 2.990,-. Meski nilainya lebih kecil dari sale pisang

ambon tetapi tetap diatas harga buah pisang apabila dijual tidak diolah sebesar Rp

2.500,- . Sale pisang ambon dan sale pisang sieum di industry sari murni keduanya

mempunyai nilai tambah dengan rasio 49,91 % dan 34,17%. Hal ini membuktikan

bahwa hipotesis 1 pada penelitian ini diterima karena pengolahan buah pisang

menjadi sale pisang memberikan nilai tambah di industry rumah tangga sari murni

kecamatan Dayeuhluhur kabupaten Cilacap..

Nilai tambah dari kedua sale pisang tersebut sebesar masing-masing Rp

5.422,9,- dan Rp 2.672,9,- di distribuskikan ke tenaga kerja yang berarti bahwa

setiap satu kilogram pisang sale maka biaya tenaga kerja untuk kedua pisang sale

adalah sebesar Rp 317.1,- dan dengan rasio 9.2% untuk sale pisang ambon dan

25.57% untuk rasio tenaga kerja sale pisang siem, hal ini lebih kecil dibandingkan

Page 45: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

35

distribusi ke tingkat keuntungan untuk sale pisang ambon dengan rasio 94,5% yaitu

sebesar Rp 5.422,9,- dan sale pisang siem dengan rasio 89,39% sebesar Rp

2.672,9,-. Kecilnya rasio tenaga kerja bukan berarti rendahnya perolehan tenaga

kerja tetapi ini menggambarkan perimbangan besarnya bagian pendapatan dengan

bagian pendapatan pemilik industry.

Soeharjo 1991 (Uswatun Hasanah dkk,2015), apabila tingkat persentase

keuntungan yang dihasilkan tinggi, maka industry tersebut berperan lebih dalam

peningkatan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan apabila rasio imbalan tenaga

kerja terhadap nilai tambah tinggi (%), maka industry tersebut lebih berperan

dalam memberikan pendapatan kepada para tenaga kerjanya dan lebih berperan

terhadap pemerataan kesempatan kerja dan berperan juga dalam mengatasi

pengangguran tenaga kerja. Berdasarkan teori diatas, industry sari murni sale

pisang mempunyai rasio keuntungan tinggi terhadap nilai tambah. Sehingga

industry ini berperan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi.

5.4 Strategi Pemasaran Industri Sale Pisang Sari Murni

Agroindustry sari murni diperlukan pengembangan usaha untuk

memajukan agroindustrinya. Berbagai faktor ditentukan dalam menentukan

strategi pemasaran oleh agroindustry sari murni. Dalam penentuan strategi

pemasaran dalam penelitian ini adalah dengan menggunaka strategi SWOT.

5.4.1 Analisa Lingkungan Internal

Lingkungan internal sangat perlu sekali di analisis berbagai faktor yang

akan mempengaruhi terhdap kemajuan dari pihak internal. Faktor kekuatan

yang dimiliki oleh industry sari murni harus dianalisa untuk menjadikan

Page 46: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

36

kekuatan dari industry ini sebagai nilai dan solusi untuk semakin

berkembangnya industry. Adapun faktor kelemahan dari industry sari

murni juga perlu diketahui secara rinci karena dengan mengetahui

kelemahan dari industry sari murni maka suatu industry tersebut akan

mengkoreksi dan memperbaiki kelemahan yang dimiliki oleh suatu

industry tersebut.

1. Faktor kekuatan dari industry sari murni adalah sebagai berikut :

1. Kualitas produk sale pisang

Pemilik sale pisang industry sari murni merasakan bahwa produk

salenya mempunyai kualitas yang baik. Hal ini diceritakan bahwa

usaha sale pisangnya dimulai dari tahun 90 an sampai dengan

sekarang masih tetap ada dan disukai oleh konsumennya.

2. Ketersediaan tenaga kerja

Tenaga kerja yang bekerja di industry sari murni berada sekitar

lokasi sale pisang industry sari murni.

3. Bermitra dengan kelompok petani pisang

Petani pisang di sekitar lokasi industry sale pisang sari murni

termasuk banyak dan sudah bermitra dengan pemilik home indusstri

ini. Petani pisang dengan sendirinya datang mengantarkan

pisangnya, sehingga pemilik tidak perlu mencari-cari petani karena

sudah ada supplier loyal.

4. Hubungan baik dengan distributor

Page 47: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

37

Hubungan baik sudah terjalin dari dulu sehingga distributor

langganan datang sendiri untuk membeli sale pisang dalam jumlah

banyak untuk disalurkan lagi.

5. Lokasi usaha

Lokasi home industry ini berada didesa Panulisan tengah dan dekat

dengan jalan raya besar perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Kendaraan roda dua ataupun roda empat mudah menjangkaunya.

2. Faktor Kelemahan industry sale pisang adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan teknologi informasi (e-commerce)

Industry sale pisang sari murni ini belum menggunakan teknologi

informasi (internet), menurut keterangan dari pemilik dikarenakan

pemilik sudah tua dan belum diteruskan oleh anak-anaknya.

2. Promosi

Promosi yang dilakukan oleh industry sari murni ini adalah dari

mulut ke mulut. Hanya memasang spanduk depan lokasi dan tidak

promosi melalui media social ataupun iklan lainnya.

3. Diversifikasi

Diversifikasi produk pada usaha sale ini masih rendah, yang

tersedia hanya ada produk sale dan ada sedikit produk keripik ubi

dan rengginang. Jadi perlu adanya diversifikasi produk yang lebih

banyak lagi untuk kemajuan industry sari murni.

4. Jaringan distribusi

Jaringan distribusi yang diandalkan dari industry sari murni ini

hanya mengandalkan dari konsusmen yang datang.

Page 48: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

38

5. Modal usaha

Modal usaha yang dimiliki oleh industry sari murni terbatas

sehingga kurang mencukupi untuk mengembangkan usahanya.

6. Kemasan produk yang belum menarik

Kemasan yang digunakan oleh industry sari murni sangat sederhana

dengan kertas dan cetakan yang dibuat oleh sendiri.

7. Teknologi pengolahan sale

Teknologi yang digunakan masih tradisional hanya mengandalkan

cuaca panas untuk penjemurannya jadi sangat tergantung kepada

cuaca.

8. Izin PIRT dari Dinkes

Industry Sari Murni belum mempunyai PIRT, BPOM sehingga

dikemasan belum tercantum izin tersebut dan belum ada

pengecekan hasil sale di dinas kesehatan. Elemen tersebut sangat

berguna untuk bersaing di pasaran dengan pengrajin lainnya yang

menyangkut kualitas produk yang sudah diakui kesehatannya oleh

dinas kesehatan.

5.4.2 Analisa Lingkungan Eksternal

Analisa lingkungan eksternal ditujukan untuk mengetahui peluang

diluar yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan industry sale pisang

sari murni. Dalam hal ini peluang dan ancaman terhadap industry sari

murni merupakan faktor eksternal yang akan dianalisa sebagai berikut:

1. Peluang

1. Peran produk local

Page 49: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

39

Peluang yang tumbuh untuk produk local sangat tinggi dengan

adanya motivasi dari pemerintah untuk pengembangan

UMKM.

2. Banyaknya rumah makan

Dengan lokasi yang berada di jalur provinsi Jawa Barat dan

Jawa Tengah maka di pinggir jalan tersebut banyak berdiri

rumah makan. Sehingga peluang untuk menjual produk local

aderah tersebut sangat baik.

3. Toko penjualan makanan khas dll

Banyak berdiri toko atau sentra oleh-oleh khas daerah yang

ada di sekitar lokasi industry sari murni.

4. Jumlah pengrajin

Jumlah pengrajin khusus untuk sale pisang di daerah penelitian

masih terbatas sehingga ada peluang untuk memajukan usaha

sale lebih besar.

5. Kemudahan akses pemasaran

Dengan adanya lokasi strategis maka kemudahan akses

pemasaran keluar kota sangat terbuka sehingga peluang untuk

memasarka ke wilayah yang lebih luas sangat mudah.

6. Membuat inovasi baru

Dengan adanya peluang inovasi untuk mengembangkan

produk maka sale pisang pun dapat dibuat dengan beragam

inovasinya.

7. Kepercayaan konsumen

Page 50: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

40

Sale pisang sari murni selama ini dikenal dari informasi mulut

ke mulut dan banyak pengunjung yang datang langsung ke

tempat ini sehingga peluang akan terbuka untuk memberikan

kepercayaan kepada konsumen yang lebih luas lagi.

2. Ancaman

1. Persaingan usaha

Sudah pasti dengan adanya pesaing diluar yang menggunakan

berbagai macam strategi untuk mengembangkan usahanya

maka hal ini merupakan ancaman untuk industry rumah sari

murni. Maka harus dipersiapkan langkah-langkah untuk

mengurangi anccaman tersebut.

2. Pergeseran pola konsumsi

Adanya pergeseran pola konsumsi seperti bosan ataupun

menginginkan rasa dan model lain maka industry sari murni

harus dapat menanggulangi ancaman tersebut.

3. Polusi lingkungan

Seiring berjalannya waktu industry besar termasuk pabrik

sudah masuk kedaerah pinggiran maka polusi juga tidak dapat

dihindarkan khususnya untuk penjemuran sale pisang ini.

industry rumah sale sari murni harus membuat cara

menanggulangi polusi dari pabrik sekitar lokasi.

4. Perubahan cuaca

Industry rumah sari murni mengolah sale dengan adanya

tahapan penjemuran yang tergantung dari cuaca matahari

Page 51: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

41

terang, maka harus diperhatikan solusi jika cuaca hujan untuk

penjemuran buah pisang.

5. Persaingan perolehan bahan baku

Dengan adanya pergeseran pola hidup dari bertani pisang

berubah ke budaya bekerja dikota, perubahan cuaca hujan ke

kemarau maka bahan baku pisang dari petani pisang juga akan

berkurang. Maka harus diperhatikan solusi kestabilan

ketersediaan bahan baku buah pisang.

5.5 Hasil Analisa SWOT

Analisa faktor-faktor internal dan eksternal sudah diketahui maka langkah

selanjutnya adalah pemberian bobot dan rating. Berikut tabel-tabel hasil analisa

SWOT :

Tabel 5.5. Hasil Analisa SWOT Kekuatan

Faktor bobot Rating Nilai

tertimbang

(bobotxrating

)

Nilai %

1 Kualitas produk sale pisang 4 0.18 5 0.91

2 Ketersediaan tenaga kerja 5 0.23 5 1.14

3 Bermitra dengan kelompok petani

pisang

4 0.18 5 0.91

4 Hubungan baik dengan distributor 5 0.23 4 0.91

5 Lokasi usaha 4 0.18 2 0.36

Total 22 1

4.23

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Page 52: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

42

Tabel 5.6. Hasil Analisa SWOT Kelemahan

No Faktor Bobot Rating Nilai

tertimbang

bobotxrating

Nilai %

1 Penggunaan teknologi informasi(e-

commerce) dan mekanisasi

3 0.13 4 0.52

2 Promosi 3 0.13 3 0.39

3 Diversifikasi 2 0.09 2 0.17

4 Jaringan distribusi 2 0.09 4 0.35

5 Modal usaha 3 0.13 3 0.39

6 Kemasan produksi yang belum menarik 3 0.13 2 0.26

7 Teknologi pengolahan sale pisang 3 0.13 3 0.39

8 Ijin SIUP dan PIRT 4 0.17 4 0.70

23 1

3.17

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Tabel 5.7. Hasil Analisa SWOT Peluang

No

Faktor Bobot

Rating Nilai

Tertimbang

bobotxrating

Nilai %

1 Peran produk local 5 0.17 4 0.69

2 Banyaknya rumah makan 4 0.14 4 0.55

Page 53: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

43

3 Toko penjual makanan

khas dll

4 0.14 3 0.41

4 Jumlah pengrajin 4 0.14 4 0.55

5 Kemudahan akses

pemasaran

4 0.14 4 0.55

6 Membuat inovasi baru 3 0.10 4 0.41

7 Kepercayaan konsumen 5 0.17 4 0.69

Total 29 1 27 3.86

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Tabel 5.8. Hasil analisa SWOT Ancaman

No Faktor Bobot

Rating Nilai

Tertimbang

bobotxrating

Nilai %

1 Persaingan usaha 4 0.21 3 0.63

2 Pergeseran pola konsumsi 4 0.21 2 0.42

3 Polusi lingkungan 4 0.21 3 0.63

4 Perubahan cuaca 4 0.21 4 0.84

5 Persaingan perolehan bahan

baku

3 0.16 4 0.63

19 1 16 3.16

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Page 54: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

44

5.6 Penentuan Posisi Pada Industry Sale Pisang Sari Murni

Posisi perusahaan dapat ditentukan dengan memetakan hasil analisa dari analisa

SWOT. Hasil analisa SWOT dapa t diketahui dengan memetakan analisa faktor

internal dan eksternal. Hal ini ditujukan untuk memberi peraturan untuk

penentuan strategi yang dilakukan oleh produsen.

Gambar 5.2: Matriks Posisi SWOT

Tabel 5.9. Pembobotan Analisa SWOT

IFAS

Rata-rata

EFAS S= 4.23 W = 3.17

O = 3.86 SO=8.09 WO = 7.04 3.70

T = 3.16 ST= .39 WT = 6.33 3.51

Sumber : Data Primer diolah, 2019

Berdasarkan analisa matrix yang digunakan untuk memetakan posisi persaingan

pada industry sari murni, maka melalui nilai rata-rata skor pembobotan IFE yang

menggambarkan kekuatan internal perusahaan pada sumbu x sebesar 3,7. Untuk

Page 55: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

45

rata-rata skor pembobotan EFE yang menggambarkan daya tarik perusahaan pada

industry sari murni pada sumbu y adalah sebesar 3,5. Setelah diketahui matrik IFE

dan EFE nya maka didapat hasil bahwa industry sale pisang sari murni berada pada

kuadran I. Berdasarkan hasil tersebut maka industry rumah Sale pisang Sari Murni

berada pada posisi tumbuh dan membangun (Growth Opportunity). Posisi industry

Sari Murni pada kuadran I ini sangat menguntungkan. Industri Sari Murni memiliki

kekuatan dan peluang yang besar sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Strategi yang harus digunakan dalam memanfaatkan situasi ini adalah harus

mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy)

dimana harus menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi

industry sari murni. Dengan adanya nilai IFAS dan EFAS, dari ke empat faktor

tersebut nilai yang paling besar adalah nilai dari faktor Srength(S) dan

Opportunities (O) sebesar 8,09. Maka dari itu strategi yang tepat untuk digunakan

dalam industry sari murni adalah strategi S-O.

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis ke 2 dalam penelitian ini diterima

yaitu posisi usaha industry sale pisang Sari Muri di kecamatan Dayeuhluhur

kabupaten Cilacap berada di kuadran I yaitu strategi SO (Strenghts-opportuity).

5.7 Matriks SWOT

Tabel 5.10 Alternatif Strategi Pengembangan Industri Sale Pisang Sari

Murni

Page 56: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

46

STRENGTHS

1. Kualitas produk

2. Ketersediaan tenaga

kerja

3. Bermitra dengan

kelompok tani

4. Hubungan baik dengan

distributor

5. Lokasi usaha

WEAKNESS

1. Belum menggunakan

teknologi informasi (e-

commerce) dan mekanisasi

2. Kurangnya promosi

3. Diversifikasi produk

4. Jaringan distribusi

5. Modal usaha

6. Kemasan produk yang

belum menarik

7. Teknologi pengolahan

Izin SIUP dan PIRT

STRATEGI S O STRATEGI W O

OPPORTUNITY

1. Peran Produk Lokal

2. Banyak rumah

makan di sekitar

lokasi

3. Banyak toko penjual

makanan khas

4. Jumlah pengrajin

5. Kemudahan akses

pemasaran

6. Membuat inovasi

baru

7. Kepercayaan

konsumen

1.Mengadakan kerjasama

dengan rumah makan dan

toko makanan khas di

sekitar lokasi untuk

menjadi reseller (S1,4dan

O2,3)

2.Lokasi usaha yang

strategis dijadikan sarana

promosi dengan membuat

spanduk yang besar dan

pajangan Sale pisang yang

lengkap dan wisata

kunjungan proses produksi

sale pisang (S5 dan O5

3.Kualitas produk (rasa,

kebersihan dan

tekstur)harus terus di jaga

untuk menjaga

kepercayaan konsumen

1.Menggalakkan promosi baik

dengan spanduk di sekitar lokasi

atau promosi dimedia sosial

berisi tentang berbagai produk

dan testimoni tamu (facebook,

instragram, dll ) (W 1, 2 dan O7)

2.Menyediakan pengiriman ke

luar kota dengan biaya murah

dan tepat waktu ( W1, dan O1,2

Page 57: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

47

(S1dan O 7)

4.Meningkatkan produksi

dan memperluas jaringan

penjualan ke luar kota atau

luar pulau Jawa (S1 dan

O4,5)

5.Menjaga persediaan

bahan baku selalu ada

untuk menambah inovasi

varian produk sebagai

produk lokal yang banyak

diminati pelanggannya (S 3

dan O 1, O6)

Stratategi S T Weakness WK

THREATS

1.Persaingan usaha

2.Pergeseran pola

konsumen

3.Polusi Lingkungan

4.Perubahan cuaca

5.Persaingan perolehan

bahan baku

1.Membuat variant rasa

pisang sale yang mengikuti

perkembangan zaman (S 1,

2 dan T1, 2)

2.Membuat perjanjian

(agreement) dg kelompok

tani untuk mengatur

kepastian pasokan pisang

(S3 dan T4 , 5)

3.Bekerja sama dengan

Pemda setempat dalam

menangani polusi

lingkungan)

1.Memperbaharui alat produksi

dan merubah cara pengepakan

agar lebih higienis (W1 dan T1)

2.Secara rutin menanyakan

kepada pembeli (kuesioner)

mengenai kualitas pelayanan

dan variant rasa yang mereka

inginkan W 3 dan T1)

Page 58: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

48

5.8 Formulasi Strategi

Industri Sari murni harus focus pada strategi memanfaatkan kekuatannya untuk

mengatasi kelemahan dan ancaman yang dihadapi. Industry sari murni harus

mampu membaca dan menggunakan peluang yang ada sekarang untuk

memajukan industry sari murni sehingga bisa bertahan dan bahkan ikun bersaing

dengan pengrajin industry sale di pasar. Adapun langkah staretgi yang harus

dilakukan oleh industry sari murni dikategorikan ke dalam strategi jangka

pendek dan strategi jangka panjang.

a. Startegi Jangka Pendek

1. Mengadakan kerjasama dengan rumah makan dan toko makanan khas di

sekitar lokasi untuk menjadi reseller. Pemilik industry sari murni harus

mengepakan sayapnya untuk mengadakan komunikasi dan bekerjasama

dengan rumah makan dan toko khas oleh-oleh di sekitar lokasi tidak

menutup kemungkinan bekerjasama dengan supermarket yang berdekatan

dengan lokasi untuk menjadi resellernya pisang sale produksinya. Seiring

berkembangnya jalur transportasi provinsi dan jalur wisata yang semakin

ramai sehingga banyak rumah makan yang berdiri dan ramai. Maka pisang

sale sari murni ikut untuk dipajang dan dipasarkan di rumah makan

tersebut atau di toko khas oleh-oleh Cilacap.

2. Lokasi usaha yang strategis dijadikan sarana promosi dengan membuat

spanduk yang besar dan pajangan Sale pisang yang lengkap serta sebagai

wisata kunjungan konsumen melihat langsung pembuatan pisang sale.

Lokasi usaha yang dekat dengan jalan raya besar antar kota antar provinsi

dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat maka industry sale

Page 59: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

49

sari murni ini harus membuat Spanduk yang besar dan jelas terlihat bahwa

di lokasi tersebut ada Sale Pisang sebagai brand image atau ciri khas

daerah tersebut yang sudah berdiri dari tahun 90-an. Selama ini tidak ada

keterangan sama sekali hanya yang tahu saja yang ada disitu bahwa ada

produksi sale yang datang kelokasi.

3. Kualitas produk harus terus di jaga untuk menjaga kepercayaan konsumen.

Kualitas suatu produk harus konsisten bahkan harus terus ditingkatkan

mulai dari rasa, tekstur, bentuk dan kemasan yang terus up date untuk

menyenangkan para konsumen dan mapu bersaing dengan pengrajin sale

pisang lainnya. Selain dari kualitas produk, indusatri sari murni juga harus

menjaga akan kerapihan dan kebersihan industry tempat penggorengan dan

penjemuran, karena pengunjung dapat melakukan pembelian sale pisang

sekalian melihat langsung pembuatan sale pisang tersebut yang akan

menambah kepuasan pelanggan maksimal.

4. Menjaga persediaan bahan baku selalu ada untuk menambah inovasi varian

produk sebagai produk lokal yang banyak diminati pelanggannya. Industry

sari murni harus terus menjalin kerjasama dengan mitra kelompok petani

pisang agar tidak susah mendapatkan bahan baku sehingga industry sari

murni ini dapat terus memproduksi sale pisang sesuai dengan kapasitas dan

jumlah permintaan produksi.

5. Para tenaga kerja harus terus diberikan pembinaan dari mulai pengupasan,

pengirisan dan penjemuran sampai dengan penggorengan dan pengemasan.

Pemninaan tersebut dimulai dari keterampilan kerja sampai dengan

Page 60: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

50

kerapihan dan kebersihan para pekerja untuk mendukung kemajuan

kualitas dan mutu sale pisang sari murni.

b. Strategi Jangka Panjang

1. Meningkatkan produksi dan memperluas jaringan penjualan ke luar kota

atau luar pulau Jawa. Hal ini dilakukan untuk memajukan industry sale

pisang sari murni.

2. Meningkatkan kualitas pengemasan dengan menggunakan plastic atau dan

kertas untuk penulisan merknya harus yang lebih menarik. Hal ini

dilakukan untuk memberikan ketertarikan kepada konsumen dan mampu

bersaing dengan produk lainnya di pasaran.

3. Membuat inovasi produk dengan pemberian tambahan rasa atau toping

atau bentuk. Hal ini dilakukan untuk menangani kebosanan atau kejenuhan

konsumen terhadap produk tersebut.

Page 61: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

51

BAB VI

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

6.1 Rencana Tahapan Berikutnya

Berdasarkan hasil temuan dari penelitian yang sudah dilakukan maka rencana

tahapan berikutnya adalah :

1. Terdapat nilai tambah pada pengelolaan sale pisang industry sari murni yang

berada di Kecamatan Dayeuhluhur KAbupaten Cilacap, maka rencana

penelitian berikutnya adalah dengan menambah inovasi rasa dan pengemasan

produk sale pisang yang lebih modern.

2. Strategi pemsaran industry sale pisang sari murni adalah menggunakan strategi

SO ( Strategy Strength-Opportunity) maka penelitian selanjutnya mencoba

untuk mengadakan strategi lainnya untuk mendongkrak pemasaran lebih luas.

Page 62: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

52

BAB VII

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Terdapat nilai tambah pada pengolahan sale pisang industry sari murni yang

berlokasi di desa Panulisan Tengah Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap.

Nilai tambah dari pisang sale ambon industry sari murni adalah sebesar Rp 5.740,-

setiap kilogramnya. Sedangkan nilai tambah pisang sale sieum industry sari murni

adalah sebesar Rp 2.990,- per kilogramnya. Harga buah pisang ambon dan sieum

sebelum diolah adalah sebesar Rp 2.500,- kemudian setelah diolah menjadi pisang

sale ambon adalah sebesar Rp 46.000,- per kilogramnya dan untuk pisang sieumnya

sebesar Rp 35.000,-.

2. Strategi pemasaran untuk industry sari murni pisang sale yang ada di desa Panulisan

Tengah Kecamatan Dayeuhluhur kabupaten Cilacap adalah menggunakan startegi

SO ( strategy Strength-Opportunity) yang berada pada kuadran I pada matrik

SWOT dengan nilai EFAS nya adalah 3.5 dan nilai IFAS nya sebesar 3,7. Hal ini

menunjukkan bahwa industry sale pisang sari murni harus menggunakan startegi

mengembangkan kekuatannya dengan menggunakan peluang yang ada untuk

memajukan industry dan mampu bersaing di pasar sehingga industry sari murni

dapat terus bertahan bahkan mengalami kemajuan. Strategi tersebut yaitu :

mengadakan kerjasama dengan reseller, lokasi strategis dekat dengan jalan besar

dimaksimalkan untuk promosi dan pemasangan spanduk besar serta pemajangan

Page 63: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

53

produk yang lengkap, kualitas produk harus terus dijaga, menjaga ketersediaan

bahan baku, pembinaan terhadap tenaga kerja.

SARAN

Berdasarkan pengamatan dari hasil dan pembahasan maka saran yang akan diberikan

yaitu :

1. Efisiensi penggunaan biaya dan bahan baku harus selalu ditingkatkan untuk

menambah nilai tambah industry sari murni.

2. System pemasaran dari industry sale pisang sari murni harus ditingkatkan

maksimal. Seiring perkembangan jaman maka persaingan semakin ketat sehingga

saluran pemasaran harus bertambah.

3. Promosi menggunakan media harus mulai dijalankan karena media pada masa

sekarang ini adalah strategi promosi yang paling efektif dan jangkauan lebih luas.

4. Proses produksi harus ditingkatkan dengan peranan teknologi modern untuk

meingkatkan jumlah produksi.

5. Mempersiapkan sumber daya manusia untuk mengembangkan dan menerusakan

usaha industry sale pisang sari murni supaya tidak berjalan stagnan.

6. Perlunya bantuan pemerintah dalam mengembangkan dan memasarkan Usaha

mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai produk local yang mampu bersaing

di pasaran.

7. Perlunya bantuan pemerintah setempat dalam pembuatan SIUP dan PIRT dan

sertifikat halal industry sari murni.

Page 64: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

54

DAFTAR PUSTAKA

Almasdi Syahza dan Cakra (2007). Analisi Nilai Tambah dan Peluang Pengembangan

Bebuahan Sebagai Komoditas Unggulan Agribisnis Di Kabupaten Karimun

Proponsi Riau. Jurnal Eksekutif Vol. 7 No. 4.

A Nugroho (2017). http://UMY.ac.id

Badan Pusat Statistik. Provinsi Jawa Barat , 2015.

Badan Pusat Statistik. Provinsi kabupaten Cilacap, 2018.

Dindy Darmawanti P dkk (2012). Strategi Pemasaran Keripik Pisang Dalam Rangka

Mencapai ketahanan Pangan Di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.

Jurnal SEPA. Vol 8. No. 2, 162-167.

Hayami, Kawagoe, Marooka, Siregar 1987(2017) dalam Blogspot.co.id.

Irwansyah Simin (2014) Analisi Nilai Tambah Buah Pisang Menjadi Keripik Pisang

Pada Industri Rumah Tangga Sofie Di Kota Palu. Jurnal Agrotekbis 2 (5), 510-

516.

Mutmainah Hamidah dkk(2015). Analisis Nilai Tambah Agroindustri Keripik Ubi Di

Kota Pontianak. Jurnal Social Economic of Agriculture,vol. 4 No. 2.

Nathalie Elfriyani dkk (2012). Analisis Nilai Tambah dan prospek Pengembangan

Agroindustri Dodol Tomat. Sosio Ekonomika Bisnis. vol 15, No 1.

H. Apriyani.2015.https://repository.widyatama.ac.id

Ida BGS. Eka Artika, Ida Ayu Ketut Marini, (2016).Analisis Nilai Tambah (Value

Added) Buah Pisang Menjadi Kripik Pisang Di Kelurahan Babakan Kota

Mataram. Ganec Swara, Vol. 10, No 1.

Industri Rumah Tangga Sari Murni, 2018.

Page 65: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

55

Khusna Ismiya Yanuasari dkk (2015). Analisis Pendapatan dan Nilai Tambah Serta

Pengembangan Agroindustri Kacang Oven Pada CV. TB Mitra Garuda Di

Kabupaten Jember. Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 13 No. 2.

Nurul Annisa/XI 115 B/26.(2005). Kewirausahaan Industri Rumah Tangga.

www.academia.edu

R Alhalim.2016. dalam https://repository.Unpas.ac.id

Uswatun Hasanah dkk(2016). Analisis Nilai Tambah Agroindustri Sale Pisang Di

Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmu Pertanian, Vol. 18 No 3.

Page 66: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

56

Lampiran 1 : Daftar Biaya Bahan Penolong

No Urutan Biaya

Pisang Sale Ambon pisang sale siem

1 minyak goreng 6 pcs @ 2lt 175,000.00Rp 175,000.00Rp

2 Tepung beras 5 kg @ Rp 10000 50,000.00Rp 50,000.00Rp

3 Tepung Terigu 4 kg @ Rp 8000 32,000.00Rp 32,000.00Rp

4 Bahan bakar 1 tabung gas 24,000.00Rp 24,000.00Rp

5 Plastik 1 kg 30,000.00Rp 30,000.00Rp

6 Paneli 2,000.00Rp 2,000.00Rp

7 Gula pasir 1/2 kg 7,000.00Rp 7,000.00Rp

8 Garam 1,000.00Rp 1,000.00Rp

9 Cetak kemasan, label 5,000.00Rp 5,000.00Rp

Total 326,000.00Rp 326,000.00Rp

Penggunaan bahan baku (kg) 100.00 100.00

Sumbangan input lain(Rp/Kg) 3,260.00Rp 3,260.00Rp

Page 67: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

57

Lampiran 2 : Bobot Nilai Analisa SWOT

Faktor Strategis Kekuatan

Faktor Strategi Kelemahan

Faktor Strategi Peluang Total

Responden a b c d e f g

1 5 3 4 4 4 3 5

2 5 4 5 3 4 3 4

3 4 4 4 2 5 4 5

4 4 3 5 4 4 3 5

5 5 5 3 3 5 3 4

6 4 3 5 4 4 3 4

7 5 5 4 4 4 3 5

8 4 4 4 5 5 4 4

Total 36 31 34 29 35 26 36

Rata-rata 4.5 3.875 4.25 3.625 4.375 3.25 4.5

Bobot nilai 5 4 4 4 4 3 5 29

Bobot % 0.172414 0.137931 0.137931 0.137931 0.137931 0.103448 0.172414 1

Rating 4 4 3 4 4 4 4 27

Nilai tertimbang0.689655 0.551724 0.413793 0.551724 0.551724 0.413793 0.689655 3.862069

20 16 12 16 16 12 20 112

Faktor Strategis kelemahan

responden a b c d e f g h

1 3 3 2 2 2 2 3 4

2 4 3 3 2 3 2 4 4

3 3 3 2 3 2 2 3 5

4 4 4 2 3 3 3 2 3

5 3 4 3 2 2 3 3 4

6 3 3 2 3 2 2 4 5

7 3 3 3 2 3 3 3 4

8 4 4 2 2 3 3 4 4

Total 27 27 19 19 20 20 26 33

Rata-rata 3.375 3.375 2.375 2.375 2.5 2.5 3.25 4.125

Bobot nilai 3 3 2 2 3 3 3 4 23

Bobot% 0.130435 0.130434783 0.086956522 0.086956522 0.130434783 0.130435 0.130435 0.173913 1

Rating 4 3 2 4 3 2 3 4

Nilai tertimbang0.521739 0.391304348 0.173913043 0.347826087 0.391304348 0.26087 0.391304 0.695652 3.173913

12 9 4 8 9 6 9 16 73

Page 68: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

58

Faktor Startegi Peluang

Faktor Strategi Ancaman

Faktor strategi Ancaman

responden a b c d e

1 4 4 3 4 3

2 4 3 4 4 3

3 3 2 3 4 2

4 3 5 4 3 4

5 4 4 3 3 3

6 5 4 4 4 4

7 4 4 4 5 3

8 3 3 4 4 5

Total 30 29 29 31 27

Rata-rata 3.75 3.625 3.625 3.875 3.375

Bobot nilai 4 4 4 4 3 19

Bobot% 0.210526 0.210526 0.210526 0.210526 0.157895 1

Rating 3 2 3 4 4 16

Nilai tertimbang 0.631579 0.421053 0.631579 0.842105 0.631579 3.157895

12 8 12 16 12 60

Page 69: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

59

Lampiran 3 : Penilaian

Kekuatan

Kelemahan

Peluang

No Faktor bobot Rating Nilai Tertimbang

Nilai % (bobot x rating)

1 Kualitas produk sale pisang 4 0.18 5 0.91

2 Ketersediaan tenaga kerja 5 0.23 5 1.14

3 Bermitra dengan kelompok petani pisang 4 0.18 5 0.91

4 Hubungan baik dengan distributor 5 0.23 4 0.91

5 Lokasi usaha 4 0.18 2 0.36

22 1 4.23

No Faktor Bobot Rating Nilai Tertimbang

Nilai % (bobot x rating

1 Penggunaan teknologi informasi(e-commerce) dan mekanisasi 3 0.13 4 0.52

2 Promosi 3 0.13 3 0.39

3 Diversifikasi 2 0.09 2 0.17

4 Jaringan distribusi 2 0.09 4 0.35

5 Modal usaha 3 0.13 3 0.39

6 Kemasan produksi yang belum menarik 3 0.13 2 0.26

7 Teknologi pengolahan sale pisang 3 0.13 3 0.39

8 Ijin SIUP dan PIRT 4 0.17 4 0.70

23 1 3.17

No Faktor Bobot Rating Nilai Tertimbang

Nilai % bobot x rating

1 Peran produk local 5 0.17 4 0.69

2 Banyaknya rumah makan 4 0.14 4 0.55

3 Toko penjual makanan khas dll 4 0.14 3 0.41

4 Jumlah pengrajin 4 0.14 4 0.55

5 Kemudahan akses pemasaran 4 0.14 4 0.55

6 Membuat inovasi baru 3 0.10 4 0.41

7 Kepercayaan konsumen 5 0.17 4 0.69

Total 29 1 27 3.86

Page 70: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

60

Ancaman

Faktor Bobot Rating Nilai Tertimbang

Nilai % bobot x rating

Persaingan usaha 4 0.21 3 0.63

Pergeseran pola konsumsi 4 0.21 2 0.42

Polusi lingkungan 4 0.21 3 0.63

Perubahan cuaca 4 0.21 4 0.84

Persaingan perolehan bahan baku 3 0.16 4 0.63

19 1 16 3.16

Page 71: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

61

LAMPIRAN 4

Wawancara Penelitian Sale Pisang

Peneliti : Anah Furyanah, S.E .,M.M

Haidilia Maharani, S.Sos.,M.M

Universitas Pamulang

Kuesioner ini merupakan kuesioner terbuka karena jawaban diperoleh dari pihak

industry Sari Murni yang langsung dipimpin oleh Bapak/Ibu. Data yang digunakan

tidak akan disebarluaskan dan hanya untuk kepentingan penelitian Dosen (PDP)

DIKTI.

Penulis merupakan dosen dari universitas Pamulang Tangerang yang sedang menerima

dan mengerjakan penelitian dosen yang dibiayai oleh Pemerintahan DIKTI.

Saya mohon kepada bapak/ibu untuk meluangkan waktunya untuk menjawab

kuesioner ini, terima kasih

Hormat kami

Peneliti

Page 72: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

62

A. Identitas Responden

1. Nama : ...........................................................................

2. Alamat : .....................................................................

.....................................................................

3. Umur : ......................................... tahun

4. Jeniskelamin : L / P

5. Pendidikan formal terakhir :

a. Tidak tamat SD d. SMA

b. SD e. Perguruan Tinggi (D1, D2, D3, S1) c. SLTP

6. Pekerjaan : .............................

7. Jumlah anggota keluarga : .................... orang

8. Jumlah tanggungan : .................... orang

B. Kuesioner Nilai Tambah

1. Bagaimana cara membuat sale pisang?

2. Berapa kali proses produksi ?

3. Sekali proses produksi memerlukan berapa kg bahan baku pisang ?

4. Berapa harga buah pisang /kg ?

5. Berapa kg sale pisang yang dihasilkan dalam sekali proses produksi?

6. Berapa kali proses produksi dalam sebulan?

7. Berapa Harga output (sale pisang)/kg?

8. Berapa biaya tetap (banyaknya buah pisang)dalam sekali produksi?

(penyusutan alat )

9. Berapa biaya bahan penolong

- Minyak goreng :

- Tepung terigu : tepung beras :

- Bahan bakar :

- Plastic :

Page 73: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

63

- Air :

- Gula pasir

- Garam :

- listrik

- cetak kemasan, label

- peralatan :

- pengangkutan

-

10. Biaya tenaga kerja dalam satu kali proses produksi?

Upah Karyawan pengirisan: /jam/minggu/bulan

Upah Karyawan pengupasan : /jam/minggu/bulan

Upah Karyawan penggorengan :

Upah Karyawan pengepackan/pengemasan :

Darimana asal karyawan : perantau/ daerah sendiri

11. Biaya total : (biaya tetap + Biaya Variabel)?

12. Ada berapa macam bentuk kemasan dan berapa Ukuran dalam kemasan ?

13. Berapa harga setiap kemasan ? besar/kecil

14. Berapa standar jam kerja untuk karyawan ?

15. Upah rata-rata tenaga kerja?/proses produksi/ per bulan

C. Kuesioner Analisa Swot

Dilihat dari faktor internal perusahaan

1. Menurut Bapak / Ibu Hal-hal apa sajakah yang menjadi kekuatan

perusahaan?

______________________________________________________________

______________________________________________________________

2. Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa sajakah yang menjadi kelemahan

perusahaan?

______________________________________________________________

______________________________________________________________

Dilihat dari faktor eksternal perusahaan

1. Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa saja yang menjadi peluang perusahaan?

Page 74: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

64

____________________________________________________________

____________________________________________________________

2. Menurut Bapak/Ibu hal-hal apa sajakah yang menjadi ancaman bagi

perusahaan?

______________________________________________________________

___

______________________________________________________________

___

Pertanyaan untuk industry sari murni:

1. Apakah permasalahan utama yang dihadapi oleh industry sari murni saat ini?

2. Apa saja upaya promosi yang sudah dilakukan industry sari murni?

3. Dengan adanya teknologi internet apakah industry sari murni sudah

memanfaatkan teknologi internet tersebut?

4. Apakah strategi bersaing industry sari murni yang sekarang dilakukan?

5. Apa visi misi dari industry sari murni ini?

6. Apa sajakah produk yang dijual di industry sari murni ini?

7. Siapa sajakah pesaing utama dan pembeli utama di industry sari murni ini?

8. Apakah dengan adanya masalah yang dihadapi dua tahun terakhir ini

mengancam keberlangsungan industry sari murni sehingga kemungkinan

melakukan strategi defensive seperti bankrupt atau divestasi?

Page 75: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

65

Daftar kuisioner menggunakan skala Likert

Berikanlah tanda lingkaran pada skala yang anda pilih seseuai dengan keterangan yang

berada di table.

Kuesioner Pembobotan

Skala Definisi skala

1 Sangat rendah (SR)

2 Rendah (R)

3 Sedang (S)

4 Tinggi (T)

5 Sangat tinggi (ST)

1. Kekuatan

a. Kualitas produk sale pisang 1 2 3 4 5

b. Ketersediaan tenaga kerja 1 2 3 4 5

c. Bermitra dengan kelompok petani pisang 1 2 3 4 5

d. Hubungan baik dengan distributor 1 2 3 4 5

e. Lokasi usaha 1 2 3 4 5

2. Kelemahan

a. Penggunaan teknologi informasi(e-commerce) dan mekanisasi1 2 3 4 5

b. Promosi 1 2 3 4 5

c. Diversifikasi 1 2 3 4 5

d. Jaringan distribusi 1 2 3 4 5

e. Modal usaha 1 2 3 4 5

f. Kemasan produksi yang belum menarik 1 2 3 4 5

g. Teknologi pengolahan sale pisang 1 2 3 4 5

h. Ijin SIUP dan PIRT 1 2 3 4 5

3. Peluang

i. Peran produk local 1 2 3 4 5

j. Banyaknya rumah makan 1 2 3 4 5

k. Toko penjual makanan khas dll 1 2 3 4 5

l. Jumlah pengrajin 1 2 3 4 5

m. Kemudahan akses pemasaran 1 2 3 4 5

n. Membuat inovasi baru 1 2 3 4 5

o. Kepercayaan konsumen 1 2 3 4 5

4. Ancaman

p. Persaingan usaha 1 2 3 4 5

q. Pergeseran pola konsumsi 1 2 3 4 5

r. Polusi lingkungan 1 2 3 4 5

s. Perubahan cuaca 1 2 3 4 5

t. Persaingan perolehan bahan baku 1 2 3 4 5

Cat : lingkarilah skala yang anda pilih sesuai dengan keterangan di table

Page 76: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

66

Lampiran 5

Susunan Organisasi Tim Pengusul dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIDN Instansi

Asal

Bidang

Ilmu

Alokasi Waktu

(Jam/Minggu)

Uraian Tugas

1. Ketua

Anah

Furyanah,

S.E., M.M

Universitas

Pamulang

Manajemen 20

Jam/Minggu

Mengkoordinasikan

proses

pengumpulan data.

Mengkoordinasikan

pemakaian

instrumen

penelitian berupa

transkrip

wawancara terbuka.

Mengkoordinasikan

narasumber yang

tepat untuk

mendapatkan data

yang valid.

Mengkoordinasikan

analisis data, dan

interpretasi data.

Mengkoordinasikan

penyusunan

laporan akhir

penelitian.

Mengkoordinasikan

penyusunan

laporan akhir

penelitian.

Mengkoordinasikan

publikasi hasil

penelitian dalam

Page 77: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

67

seminar

nasional/prosiding.

Bertanggung jawab

terhadap hasil

pelaporan

penelitian mulai

dari laporan harian,

laporan kemajuan,

dan laporan akhir.

Bertanggung jawab

terhadap anggaran

penelitian.

2. Anggota

Sulistiyani

S.Pd., M.Pd

Universitas

Pamulang

Pendidikan

Ekonomi

20

Jam/Minggu

Membantu ketua

dalam proses

pengumpulan data.

Membantu ketua

dalam menyiapkan

instrument

penelitian berupa

transkrip

wawancara terbuka.

Membantu ketua

dalam mencari

narasumber yang

tepat untuk

mendapatkan data

yang valid.

Membantu ketua

dalam analisis data

dan interpretasi

data.

Membantu ketua

Page 78: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

68

dalam penyusunan

laporan akhir

penelitian.

Membantu ketua

dalam penyusunan

laporan akhir

penelitian.

Membantu ketua

dalam publikasi

hasil penelitian

dalam seminar

nasional/prosiding.

Membantu ketua

terhadap hasil

pelaporan

penelitian mulai

dari laporan harian,

laporan kemajuan,

dan laporan akhir.

Membantu ketua

dalam anggaran

penelitian.

Page 79: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

Lampiran 6

No

Kegiatan

Waktu Pelaksanaan (Bulan)

2018 – 2019 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4

1. Pelaksanaan Persiapan Penelitian

a. Perizinan dengan lembaga terkait

b. Penetapan lokasi penelitian

c. Pertemuan awal anggota penelitian

d. Penetapan lokasi tempat tinggal

sementara bagi peneliti

e. Rancangan dan Penetapan jadwal

penelitian

f. Penetapan bentuk rancangan

penelitian

g. Persiapan penyusunan instrument

penelitian

2. Pelaksanaan pra penelitian

a. Penetapan survei lapangan pra

penelitian

b. Pertemuan anggota pra penelitian

c. penyusunan laporan pra penelitian

Page 80: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

3. Sosialisasi dan Penetapan pelaksanaan penelitian

a. Sosialisasi penelitian

b. Pertemuan anggota penetapan

sosialisasi

c. Uji pakar

4. Pengadaan alat dan bahan penelitian

a. pembelian alat-alat penunjang

b. pembelian bahan habis pakai

5. Pelaksanaan Studi Pustaka

a. Pencarian data pendukung penelitian

via internet

b. Pencarian dan pembahasan beberapa

penelitian terkait penelitian

c. Studi pustaka

d. Penyusunan bahan studi perpustakaan

6 Pelaksanaan pengambilan data di lapangan

a. Pertemuan anggota persiapan

pengambilan data di lapangan

b. Koordinasi dengan perangkat desa di

lokasi penelitian

c. Koordinasi pengambilan data oleh

petugas lapangan

d. penyusunan data hasil pengambilan

data di lapangan

Page 81: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

7. Pelaksana Analisis Data

a. pertemuan anggota persiapan analisis

data

b. Mempersiapkan bahan analisis data

d. Penyusunan bahan hasil analisis data

8. Penyusunan Laporan Akhir

a. pertemuan anggota persiapan

penyusunan laporan akhir

b. Melakukan penyusunan konsep

laporan akhir

c.Penyusunan laporan akhir

d. Konsultasi pakar hasil laporan akhir

e. penyusunan bahan untuk presentasi

f. persiapan untuk pelaksanaan seminar

hasil penelitian

9. Pengadaan dan Pengiriman laporan

a.pelaksanaan penggandaan laporan

akhir

b. pengiriman laporan akhir

10. Publikasi Hasil Penelitian

a. Penyusunan naskah artikel ilmiah

b. Pemuatan naskah artikel ilmiah pada

jurnal terakreditasi

c. Persiapan presentasi hasil penelitian

d. Publikasi hasil penelitian dalam

Seminar Nasional

Page 82: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang
Page 83: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

Lampiran 7. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

Biodata Ketua

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Anah Furyanah, SE. MM

2 Jenis Kelamin Wanita

3 Jabatan Fungsional Asisten Profesor

4 NIP/NIK/Identitas lainnya -

5 NIDN 0412018301

6 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 12 Januari 1983

7 E-mail [email protected]

9 Nomor Telepon/HP 081808081229

10

Alamat Kantor

Jalan Surya Kencana No. 1

Pamulang, Tangerang

Selatan, Banten 11 Nomor Telepon/Faks 021-7412566

12

Lulusan yang Telah Dihasilkan

S-1 = . . orang;

S-2 = … orang;

S-3 = … orang 13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Manajemen Keuangan

2. Matematika Ekonomi I

3. Matematika Ekonomi II

4. Seminar Manajemen

Keuangan Internasional

Page 84: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S–2

Nama Perguruan

Tinggi

Universitas

Muhammadiyah

Purwokerto

Universitas Trisakti Jakarta

Bidang Ilmu

Manajemen

Keuangan

Manajemen

Pemasaran Tahun Masuk-

Lulus

1996-2001

2004-2006

Judul Skripsi/Tesis/Dis

ertasi

Analisa Pengaruh Faktor

Fundamental terhadap

Dividen cash Pada

Perusahaan yang

Terdapat di BEJ Jakarta

Pengaruh Corporate Brand

Terhadap Costumer Loyalty

Pada Showroom Hyundai

Pondok Indah Jakarta

Selatan

Nama Pembimbing/Pro

motor

1. Hermin Endratno,

S.E, M.M

2. Naelati

TubastuviS.E, M.M

1. Prof. Dr. Asep

Hermawan

2. Dr. Choirul Maksun

Page 85: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jumlah (Juta

(Rp.) 1

2017

Analisa Saluran Pemasaran Pertumbuhan TAnaman Karet di Desa Ciwalen Kabupaten Cilacap

Internal

Kampus

Rp. 3.000.000,-

2 2018 Pengaruh Jumlah

Industri dan

Desentralisasi Fiskal

Di Provinsi Jawa

Barat

Hibah dikti Rp 18.000.000,-

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM

maupun dari sumber lainnya.

Page 86: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun

Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian

Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber* Jumlah (Juta

(Rp.)

1

2017

Simulasi Manajemen

dan Kepemimpinan

dalam Osis Di Pondok

Pesanter Daarut

Tauhid Sarua Ciputat

Tangerang Selatan

LPPM

UNPAM

RP.2.000.000,-

2

2018

Implementasi Ilmu

Manajemen Dalam

Meningkatkan

Kesejahtraan Petani

Karet Di Desa

Ciwalen Kec.

Dayeuhluhur Kab.

Cilacap Jawa Tengah

LPPM

UNPAM

Rp. 4.000.000,-

3

2017

Penyuluhan dan

Pelatihan Pelayanan

Prima Untuk

Meningkatkan

Kualitas Pelayanan

Masyarakat Bagi Para

Pengurus Se-RW 05

Di Cilalung, Kel.

Jombang Kec.

CiputatTangerang

Selatan

LPPM

UNPAM

Rp. 3.000.000,-

Page 87: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

4

2018

Peran Manajemen

Orangtua dan Guru

Dalam Menghasilkan

Pendidikan Bermutu

Yang Berkarakter

Bagi Peserta Didik Di

Ambon Maluku Dan

Pulau Seram Maluku

Tengah

LPPM

UNPAM

Dan

Swadaya

Masyarakat

Rp. 10.000.000

5

2018

Pemberdayaan Ibu

Rumah Tangga Untuk

Menjadi Seorang

Wirausaha Di wilayah

RW 09 Kampung

Bulak, Kel. Benda

Baru, Kec. Pamulang

TAngerang Selatan-

Banten

Universitas

Pamulang

Dan

swadaya

anggota

Rp 2.000.000

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada

masyara kat DRPM maupun dari sumber lainnya.

Page 88: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

1. Jurnal Pemasaran Kompetitif Saluran Pemasaran

Karet

2018

2. Jurnal Pemasaran Kompetuitif Loyalitas Konsumen 2017

3. Jurnal Sekuritas Jumlah Industri dan

Desentralisasi Fiskal

2018

4 Jurnal Humanis PKM Desa Wisata di

Subang Jawa Barat

2019

Page 89: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit

1 Industri, Desentralisasi Fiskal

dan Tenaga Kerja

2019 1 UnpamPress

Page 90: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang
Page 91: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

Biodata Anggota Tim Pengusul 1

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Haidilia Maharani, S.Sos, M.M

2 Jenis Kelamin Wanita

3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli

4 NIP/NIK/Identitas lainnya -

5 NIDN 0310086804

6 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta ,10 Agustus 1968

7 E-mail [email protected]

9 Nomor Telepon/HP 0812 8274 7876

10

Alamat Kantor

Jalan Surya Kencana No. 1

Pamulang, Tangerang Selatan,

Banten 11 Nomor Telepon/Faks 021-7412566

12

Lulusan yang Telah Dihasilkan

S-1 = ... orang;

S-2 = … orang;

S-3 = … orang 13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Komunikasi Bisnis

2. Prilaku Organisasi

3. Manajemen Koperasi dan

Umkm

4. Balance Scorecard

Page 92: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S

2

Nama Perguruan

Tinggi

Sekolah Tinggi Administrasi

LAN

Universitas Prof.

Dr.Moestopo (Beragama)

Bidang Ilmu Administrasi Bisnis Manajemen

Tahun Masuk-Lulus 1998-2002 2012-2013

Judul

Skripsi/Tesis/Disertasi

Kualitas Pelayanan Pada Bagian

Penjualan Tiket Di Kantor Pusat

PT Pelita Air Service, Jakarta

Pengaruh Karakteristik

Individu dan Lingkungan

Kerja Terhadapa Kinerja

Dosen Pada LPK Saint

Mary Internasional

Nama

Pembimbing/Promotor

1. Dr. Ismail Said,S.H.

M.H

2. Novianty, S.E, M.Si

1. Prof. Dr. Yohannes

Basuki, M.M

2. Dr. Bambang Fajar,

M.M

Page 93: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jumlah (Juta (Rp.)

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DRPM

maupun dari sumber lainnya.

C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun

Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian

Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber* Jumlah (Juta

(Rp.) 1. 2017 Penyuluhan dan Pelatihan

Pelayanan Prima Untuk

Meningkatkan Kualitas

Pelayanan Masyarakat Bagi

Para Pengurus Se-RW 05

Di Cilalung, Kel. Jombang

Kec. CiputatTangerang

Selatan

Universitas

Pamulang

Rp.3.000.000

Page 94: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang

2. 2018 Implementasi Ilmu

Manajemen Dalam

Meningkatkan

Kesejahtraan Petani Karet

Di Desa Ciwalen Kec.

Dayeuhluhur Kab. Cilacap

Jawa Tengah

Universitas

Pamulang

Rp.4.000.000

3. 2018 Pemberdayaan Ibu Rumah

Tangga Untuk Menjadi

Seorang Wirausaha Di

wilayah RW 09 Kampung

Bulak, Kel. Benda Baru,

Kec. Pamulang TAngerang

Selatan-Banten

Universitas

Pamulang

Rp 2.000.000,-

* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian

kepada masyara kat DRPM maupun dari sumber lainnya.

D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/

Tahun 1

Dst.

Page 95: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang
Page 96: LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULAlppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/laporan...agribisnis di Indonesia saat ini masih memiliki beberapa kelemahan. Sistem agribisnis yang