Makalah Agribisnis
-
Upload
ukhy-nagbhujis-fhazsolle -
Category
Documents
-
view
802 -
download
56
Transcript of Makalah Agribisnis
MAKALAH
PENGANTAR AGRIBISNIS
AGRIBISNIS KELAPA SAWIT
DI SUSUN OLEH:
MUH. ISMAIL
(G11111355)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmatnya penulis masih diberi kesehatan, sehingga penulis masih dapat
mengerjakan makalah ini.
Makalah ini dibuat sebagai tugas mid semester yang nantinya akan menunjang
nilai semester (final) untuk Mata Kuliah Pengantar Agribisnis. Makalah ini berjudul
“Agribisnis Kelapa Sawit”.
Suatu kebanggaan bagi penulis jikalau nantinya makalah yang dibuat ini dapat
bermanfaat bagi pembaca maupun orang lain. Penulis sadar sepenuhnya bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran-saran yang bersifat membangun agar
pembuatan makalah berikutnya bisa lebih baik dari sebelumnya. Dan mudah-
mudahan apa yang penulis lakukan selama ini menjadi berkah dan bermanfaat bagi
semua. Amin Yarabbal Alamin. Wassalamualaikum Wr.Wb.
Makassar, 25 November 2011
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………………. 1
Kata Pengantar………………………………………………………………………. 2
Daftar Isi…………………………………………………………………………….. 3
Bab I Pendahuduan………………………………………………………………….. 4
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….. 4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….. 5
1.3 Tujuan…………………………………………………………………… 5
1.4 Manfaat………………………………………………………………….. 6
Bab II Pembahasan………………………………………………………………….. 7
2.1 Pengertian Agribisnis…………………………………………………… 7
2.2 Minyak Kelapa Sawit (MKS)…………………………………………… 8
2.3 Proses Agribisnis Kelapa Sawit………………………………………... 11
A. Pengadaan dan penyaluran sarana produksi (Input)………………... 11
B. Produksi primer (budi daya)………………………………………... 16
C. Pengolahan………………………………………………………….. 23
D. Pemasaran………………………………………………………...… 25
Bab III Penutup………………………………………………………………..…… 27
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….. 27
3.2 Saran…………………………………………………………………… 28
Daftar pustaka……………………………………………………………………… 29
3
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pembangunan ekonomi jangka panjang tidak selalu harus diarahkan pada sektor
industri, tetapi dapat juga diarahkan pada sektor lain, seperti sektor pertanian dan
sektor jasa yang meliputi perdagangan, transportasi, komunikasi, perbankan, dan lain-
lain.
Transformasi sektor pertanian ke sektor industri bagi Negara yang
berkembamg seperti Indonesia, tidaklah dapat dihindarkan. Karena Indonesia
beranjak dari Negara agraris menuju Negara industri yang maju, maka peranan sektor
pertanian masih tetap mewarnai kemajuan sektor industri, karena itulah diperlukan
suatu kondisi struktur ekonomi yang seimbang antara bidang bidang industri yang
kuat dengan dukungan pertanian yang tangguh.
Untuk itu kita perlu meningkatkan perekonomian melalui sektor pertanian.
Agar ini tercapai, kita perlu adanya pelaku-pelaku disektor ini, terutama usaha-usaha
pada pada bidang pertanian (agribisnis).
Perkembangan dan perubahan struktur ekonomi saat ini tidak dapat
dipisahkan dari posisi agroindustri dan agro (agri)-bisnis, karena penampilan
agribisnis akan sangat ditentukan oleh posisi agroindustri dalam masa sekarang dan
masa mendatang dan pada akhirnya juga akan mempengaruhi penampilan struktur
ekonomi secara keseluruhan di masa mendatang.
4
Dalam pengembangan agribisnis, kita perlu memperhatikan komoditi yang
akan menjadi target dalam menjalankannya dan mengetahui keadaan pasar.
Pengembangan Agribisnis Kelapa Sawit bisa menjadi salah satu target, karena kelapa
sawit memiliki peluang pasar yang tinggi. Pengembangan agribisnis kelapa sawit
idealnya dapat diarahkan pada agribisnis skala kecil sampai menengah di pedesaan
dengan teknologi tepat guna, sehingga dapat membangun pasar dalam negeri yang
berdaya-beli tinggi dan meningkatkan daya saing nasional melalui peningkatan
kesejahteraan masyarakat pedesaan.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas maka ada rumusan masalah yang
perlu kita perhatikan, yaitu pentingnya sektor pertanian dalam pengembangan
perekonomian Negara, dalam hal ini usaha pertanian (agribisnis) khususnya pada
pengembangan agribisnis kelapa sawit. Dan yang menjadi pertanyaan sekarang,
“bagaimana cara pengembangan agribisnis kelapa sawit”?
I.3 Tujuan
Tujuannya yaitu untuk mengetahui seberapa besar peranan sektor pertanian dalam
perekonomian Negara, dalam hal ini agribisnis khususnya pada agribisnis kelapa
sawit, serta mengetahui cara pengembangan agribisnis kelapa sawit.
5
I.4 Manfaat
Sebagai sarana untuk mengembangkan wawasan terutama mengenai agribisnis
khususnya agribisnis kelapa sawit sebagai sarana sektor pertanian dalam peningkatan
perekonomian Negara.
6
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Agribisnis
Agribisnis merupakan suatu usaha dalam bidang pertanian, baik mulai dari
produksi, pengolahan, pemasaran atau kegiatan lain yang berkaitan. Usaha seperti ini
sering dikaitkan dengan kegiatan ekspor, karena dengan ekspor maka berarti ada
penambahan penerimaan devisa Negara dari agribisnis ini.
Sistem agribisnis dikelompokkan menjadi empat subsistem kegiatan, yaitu
pengadaan sarana produksi (agroindustri hulu), kegiatan produksi primer (budi daya),
pengolahan (agroindustri hilir), dan pemasaran dengan dukungan oloh lembaga
penunjang agribisnis.
Pengembangan agribisnis merupakan upaya pemerintah untuk masuk ke
sektor industri tanpa memerlukan transpormasi tenaga kerja yang crucial dari sektor
pertanian ke sektor (agro) industri. Transisi ini semakin penting karena kegiatan
agribisnis dapat menyerap sebagian tenaga kerja di sektor pertanian tanpa
memerlukan pelatihan yang bersifat khusus. Hal ini dapat terjadi karena tuntutan
pekerjaan di sektor awal agroindustri masih relatif sama dan tidak begitu banyak
berbeda dengan tuntutan pekerjaan di sektor budi daya tanaman.
Dengan adanya agribisnis ini dapat membuka lapangan pekerjaan yang lebih
banyak, sehingga dapat menyerap tenaga kerja yang akhirnya akan berdampak pada
pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan.
7
2.2 Minyak Kelapa Sawit (MKS)
Kebutuhan minyak nabati dan lemak dunia terus meningkat sebagai akibat
pertumbuhan penduduk dan peningkatan pendapatan domestik bruto. Jumlah
penduduk di Negara-negara kawasan Timur-jauh sekitar 3,2 milyar atau 50% dari
penduduk dunia. Di daerah inilah, tingkat pertumbuhan ekonomi merupakan yang
paling tinggi. Selain itu, komsumsi minyak per kapita penduduk di kawasan Asia
Timur dan Asia Tenggara juga masih jauh di bawah rata-rata penggunaan minyak
nabati dan lemak per kapita per tahun penduduk dunia.
Minyak kelapa sawit (MKS) merupakan komoditas yang mempunyai nilai
strategi karena merupakan bahan baku utama pembuatan minyak makan. Sementara
minyak makan merupakan salah satu 9 dari kebutuhan pokok bangsa Indonesia.
Permintaan akan minyak makan di dalam dan di luar negeri yang kuat merupakan
indikasi pentingnya peranan komoiditas kelapa sawit dalam perekononmian bangsa.
Kelapa sawit merupakan tanaman yang paling produktif dengan produksi
minyak per ha yang paling tinggi dari seluruh tanaman penghasil minyak nabati
lainnya. Apalagi Indonesia merupakan Negara tropis yang mendapat sinar matahari
melimpah sepanjang tahun dengan curah hujan yang cukup dan hamper merata,
kondisi inilah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman kelapa sawit. Agribisnis kelapa
sawit adalah salah satu dari sedikit industri yang merupakan keunggulan kompotitif
Indonesia untuk bersaing di tingkat global.
8
Selain mampu meningkatkan persaingan perekonomian di global, kelapa
sawit juga memang merupakan tanaman yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi
dan juga dapat dijadikan obat pada berbagai penyakit.
1. Kandungan nutrisi
Kelapa sawit merupakan berkah dari alam karena memiliki kandungan nutrisi
yang tinggi dan baik kesehatan manusia, seperti nilai kalori, vitamin, daya cerna, dan
rendah kadar kolestrolnya.
a. Kandungan kalori dan vitamin
MKS seperti minyak dan lemak nabati lainnya memiliki nilai kalori sebesar 9
kkal/g, di mana nilai kalori untuk protein dan karbohidrat masing-masing 4 kkal.
Minyak dan lemak nabati merupakan sumber vitamin A, D, dan E serta berfungsi
sebagai pembawa vitamin K. MKS merupakan sumber minyak yang kaya vitamin A,
di mana kandungan betakaroten mencapai 1.000 mg/kg. Kandungan alami provitamin
A pada MKS cukup tinggi, yaitu sekitar 900 IU/g sehingga jauh dari kandungan
provitamin A pada minyak ikan (sekitar 600 IU/g).
b. Daya cerna
Telah diketahui sebelumnya bahwa tidak ada perbedaan yang nyata antara
daya cerna beberapa jenis minyak dan lemak, kecuali pada jenis-jenis lemak yang
mempunyai titik cair tinggi (di atas 500 C) yang lebih rendah. Penurunan daya cerna
ini berlaku umum untuk semua lemak yang titik cairnya tinggi dan tidak ditentukan
9
oleh komponen individu di dalam lemak tersebut. Lemak jug memperkaya cita rasa
dan tekstur makanan serta membuat makanan dapat bertahan lebih lama.
c. Kandungan asam lemak esensial dan asam lemak tidak jenuh
MKS terdiri dari 50% asam lemak jenuh. Komponen-kmponen asam lemak
kira-kira terdiri atas 50% asam lemak jenuh, 40% asam lemak tidak jenuh (mono),
dan 10% asam lemak tidak jenuh (poly). Asam lemak tidak jenuh dalam MKS berupa
asam linoleat {C18 : 2(n-6)} yang dibutuhkan secara esensial untuk nutrisi manusia
dan hewan.
d. Kandungan kolesterol
Seperti jenis-jenis minyak nabati lainnya, MKS mengandung kadar kolesterol
yang rendah, yaitu sekitar 3 mg/kg. Sementara, lermak hewani mengandung kadar
kolesterol lebih tinggi, 50-100 kali dari MKS, misalnya mentega hewani (butter)
mengandung kolesterol 220 mg/kg.
2. MKS sebagai obat
Penyakit yang paling banyak membunuh manusia saat ini, yaitu penyakit
jantung dan kanker. Kedua penyakit ini terutama disebabkan oleh poola komsumsi
masyarakat yang banyak didominasi minyak dan lemak.
a. Jantung koroner
Lemak jenuh merupakan penyebab penyakit jantung, sedangkan lemak tidak
jenuh diyakini merupakan penangkal efek lemak jenuh. Kemungkinan, MKS
10
mengandung agen antithrombotic yang dapat menangkal pengaruh jelek asam lemak
jenuh.
b. Kanker
Telah diketahui bahwa makanan dan nutrisi yang terkandung di dalamnya
secara nyata mempengaruhi pembetukan sel kanker. Penelitian yang dilakukan
terhadap hewan percobaan secara konsisten menunjukkan bahwa pembentukan
beberapa jenis kanker disebabkan oleh makanan yang banyak mengandung lemak.
Senyawa-senyawa yang merupakan agen anti kanker yaitu vitamin E (tocopherol)
dan tocotrienol. MKS merupakan sumber makanan yang kaya B-karoten (provitamin
A) dan vitamin E.
2.3 Proses Agribisnis Kelapa Sawit
Dalam pengadaan agribisnis pada umumnya, ada empat subsistem ditambah
factor pendukung yang harus diperhatikan, yaitu pengadaan dan penyaluran sarana
produksi, budi daya pertanian, pengolahan, dan pemasaran, serta faktor pendukung
yaitu lembaga penunjang agribisnis (pertanahan, keuangan, penelitian, dan lain-lain).
A. Pengadaan dan penyaluran sarana produksi (input)
Perkebunan kelapa sawit merupakan jenis usaha jangka panjang. Kelapa sawit
yang ditanam saat ini baru akan dipanen beberapa tahun kemudian. Sebagai tanaman
tahunan sangat perlu kita perhatikan jenis bibit dan lahan sebagai media tanam yang
akan kita digunakan, sebab itu akan sangat berpengaruh terhadap produktvitas
11
tanaman nantinya. Dalam subsistem ini ada dua hal yaitu pembibitan dan pembukaan
lahan.
1. Pembibitan
Bahan tanaman (jenis varietas)
Bahan tanaman kelapa sawit bisa berasal dari persilangan berbagai sumber
(inter and intra specific crossing) dengan metode reciprocal recurrent selection
(RRS). Di samping itu, bahan tanaman kelapa sawit unggul juga bisa dihasilkan dari
pemuliaan pada tingkat molekuler yang diperbanyak secara vegetative dengan teknik
kultur jaringan.
Pertumbuhan bibit
Pertumbuhan awal bibit merupakan periode kritis yang sangat menentukan
keberhasilan tanaman dalam mencapai pertumbuhan yang baik di pembibitan.
Pertumbuhan dan vigor bibit tersebut sangat ditentukan oleh kecambah yang ditanam,
mofologi kecambah, dan cara penanamannya.
Persiapan pembibitan
Persiapan pembibitan akan menentukan system pembibitan yang akan
dipakai dengan melihat keuntungan dan kerugian secara konprehensif. Selain
menentukan system yang akan dipakai dalam pembibitan, kita juga perlu menentukan
areal pembibitan . Sebelum menentukan lokasi pembibitan, perlu dilakukan
peninjauan ke lokasi rencana pembibitan, dengan tujuan yaitu untuk mengetahui
12
sumber air yang terjamin. Dalam menentukan lokasi ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
Topografi datar untuk memudahkan pengaturan bibit dan mengurangi erosi
akibat hujan lebat dan penyiraman.
Dekat dengan sumber air dan air yang tersedia cukup banyak, terutama pada
musim kemarau.
Drainase harus baik sehingga air hujan tidak akan tergenang.
Lokasi harus mudah didatangi dan jalan ke pembibitan harus baik.
Area harus jauh dari sumber hama dan penyakit, tersanitasi dengan baik dan
terbuka, serta tidak terhalang oleh pohon-pohon besar atau bangunan.
Dekat dengan emplasemen sehingga pengawasan dapat dilakukan lebih
intensif.
Persiapan pembibitan utamanya membutuhkan waktu yang cukup lama
sehiungga persiapannya harus di mulai serentak dengan mempersiapkan persemaian.
Pemeliharaan pembibitan
Pemeliharaan pembibitan merupakan faktor utama yang menentukan
keberhasilan program pembibitan. Tanpa pemeliharaan yang baik, bibit yang unggul
sekali pun tidak akan bisa mengekspresikan keunggulan dan semuanya akan menjadi
sia-sia.
13
a. Pemeliharaan persemaian
Persemaian merupakan periode kritis seperti pada pemeliharaan bayi yang
baru dilahurkan. Kecerobohan dalam pemeliharaan persemeian dapat
menyebabkan kecambah mati. Pemeliharaan persemaian dengan cara:
penyiraman, penyiangan gulma, pemupukan, hama dan penyakit, dan seleksi
semai.
b. Pemelihara pembibitan utama
Pemeliharaan pembibitan utama merupakan kelanjutan dari pemeliharaan di
persemaian. Perawatan yang baik akan meningkatkan vigor bibit yang
nantinya akan berdampak pada peningkatan produksi. Ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pemeliharaan bibit utama yaitu: penyusunan dan
pengisian polibag, alih-tanam (pemindahan ke kantong besar), penyiraman,
pengendalian gulma, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, dan
seleksi bibit.
Alasan mengapa perlu dilakukan pembibitan yaitu:
Keadaan kecambah kelapa sawit yang mudah diserang insekta, tikus, dan hama
lain.
Bahan tanaman memerlukan ketegakan habitusnya sehingga tidak miring atau
roboh.
Pembibitan diperlukan untuk memperpendek waktu antara persiapan lapangan
dan penanaman pertama sehingga begitu lahan siap bibit juga sudah siap ditanam
14
2. Pembukaan lahan
Pembukaan lahan merupakan kegiatan yang dilakukan mulai dari perencanaan
tata ruang dan tata letak lahan sampai dengan pembukaan lahan secara fisik.
Membuka lahan merupakan pekerjaan teknis yang mudah, asalkan tersedia peralatan
dan sumber daya yang dibutuhkan. Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam
pembukaan lahan diantaranya kesesuaian lahan yang akan dibuka tersebut untuk budi
daya tanaman kelapa sawit.
Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan dalam operasional pembukaan lahan
sampai penanaman antara lain:
Membuat batasan areal yang akan dibuka.
Memilih lokasi bibitan dan memulai pembibitan.
Melakukan tender pembukaan lahan pada beberapa kontraktor.
Membuat surat perintah kerja kepada kontraktor yang dipilih.
Membuat batas blok-blok pekerjan dalam areal yang akan dibuka.
Membuat saluran drainase utama (jika diperlukan).
Imas dan tumbang (semimekanisme).
Pembakaran, perun (timbunan kayu), dan rumpuk atau perun dan rumpuk yang
di lakukan secara mekanis (tanpa bakar). Dalam konsep zero buning tidk
diperbolehkan lagi membuka lahan dengan cara pembakaran. Sebagai alternatif
penggati, digunakan metode pembersihan lahan dari tegakan kayu dengan
menggunakan alat berat seperti bulldozer dan excavator.
15
Membuat jalan utama (diikut dengan jalan pengumpul dan saluran air).
Membuat teras bersambung (khusus pada areal berbukit).
Memancang.
Membersihkan jalur tanam dan pasar tikus (jalan rintis).
Menanam kacang-kacangan sebagai penutup tanah.
Merawat kacang-kacangan penutup tanah.
Menanam kelapa sawit.
B. Produksi primer (budi daya)
Produksi primer (budi daya) merupakan subsistem yang menentukan tingkat
keberhasilan. Yang dimaksud ke dalam subsistem ini yaitu mulai dari penanaman,
parawatan, sampai dengan produksi dan panen.
1. Penanaman
Penanaman merupakan aktivitas utama yang menentukan tingkat keberhasilan
usaha suatu perkebunan. Umumnya, pola tanam kelapa sawit berbenyuk segi tiga
sama sisi pada areal rata/datar sampai bergelombang. Sementara, pada areal berbukit
dengan sudut kemiringan lebih dari 120, perlu bibuat teras kontur dengan jarak tanam
sesuai dengan ketentuan. Panjang sisi (jarak tanam) harus dibuat seoptimal mungkin
sehingga setiap individu tanaman mendapat ruang lingkungan serta sinar matahari
yang memadai dan segaram untuk mendapatkan produksi per ha yang maksimal
selama satu siklus hidup.
16
Kwalitas bibit merupakan faktor utama yang menentukan produksi per ha.
Namun, tanpa penanaman yang benar dan perawatan yang berkelanjutan, bibit yang
berkwalitas tetap tidak akan menghasilkan secara optimal. Dalam penanaman ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: waktu penanaman, persiapan tanam,
pembuatan lubang tanam, pemupukan lubang tanam, dan penanaman kelapa sawit.
Waktu penanaman di lapangan
Pada saat menanam kelapa sawit, pembuatan jalan sudah harus selesai sehingga
pengangkutan bibit dapat dilakukan truk atau traktor roda. Waktu penanaman
kelapa sawit antar lokasi biasanya berbeda-beda, tergantung pada situasi iklim
setempat. Di Indonesia, penanaman biasanya di sesuaikan dengan pola musim
hujan, di mana kelembapan tanah cukup tinggi untuk merangsang perkembangan
akar sehingga bibit cepat menyesuaikan diri dengan keadaan lapangan. Dua hal
penting yang perlu dihindarkan dalam penanaman kelapa sawit yaitu penanaman
pada periode kering yang berkepanjangan dan penanaman di daerah yang
tergenang. Umur bibit yang optimal untuk ditanam di lapangan yaitu berkisar 12
bulan. Bibit umur 10-14 bulan ini umumnya cukup baik untuk ditanam di
lapangan karena sudah memenuhi syarat-syarat utama pertanaman.
Persiapan tanam
Jarak tanam tergantung dari jenis/tipe tanah dan jenis bibit. Rekomendasi
beberapa institusi penghasil benih mengenai pola tanam umumnya 136 pokok/ha
(9,2 m x 9,2 m x 9,2 m) untuk tanah mineral dan 150 pokok/ha (8,8 m x 8,8 m x
17
8,8 m) untuk tanah gambut. Setelah jarak tanam sudah ditentukan, kita tinggal
melakukan pemancangan dengan maksud untuk memberikan tanda-tanda guna
pembuatan lubang tanam sesuai dengan jarak tanam yang telah direncanakan.
Selain itu, pemancangan juga digunakan sebagai pedoman untuk membuat jalan,
parit, teras/tapak kuda, dan penanaman kacang-kacangan penutup tanah.
Membuat lubang tanam
Tata urutan penanaman kelapa sawit mencakup pekerjaan membuat lubang
tanam, pemberian pupuk dasar, dan menanam bibit ke dalam lubang yang telah
disiapkan. Pembuatan lubang tanam dapat dilakukan secara manual dan mekanis
dengan menggunakan alat post hole digger. Sistem tanam yang dianjurkan yaitu
membuat lubang tanam 1 bulan sebelum tanam, untuk mengurangi kemasaman
tanah dan mengontrol lubang tanam yang dibuat. Sebelum membuat lubang
tanam, seluruh sampah, akar-akar, atau tunggul yang ada di permukaan tanah, di
mana lubang tanam akan dibuat harus dibersihkan terlabih dahulu.
Pemupukan lubang tanam
Dosis pupuk yang digunakan pada saat penanaman kelapa sawit yaitu 125 gram
TSP (tanah mineral) atau 250 gram RP (tanah gambut). Pupuk TSP atau RP
tersebut dicampur dengan top soil, kemudian dimasukkan ke dalam lubang tanam.
Untuk menjamin semua lubang diberi pupuk dengan dosis yang tepat, setiap bibit
diecer ke lubang tanam dilengkapi dengan untilan pupuk TSP atau RP sesuai
dosis rekomendasi.
18
Menanam kelapa sawit
Sehari sebelum penanaman, bibit sudah diecer ke dalam blok bersama-sama
dengan kantong yang berisi 150 g pupuk TSP dan 300 g pupuk Meister.
Pemberian pupuk posfat pada dasar dan dinding lubang tanam dimaksudkan untk
merangsang pertumbuhan akar. Kemudian lubang tanam ditimbun dengan lapisan
tanah bawah dan dipadatkan, setelah lubang tanam ditimbun dan kedalamannya
sekitar 35 cm (sesuai tinggi tanah pada polibag), kantong plastic dikoyak dengan
pisau, kemudian diletakkan dengan hati-hati ke dalam lubang. Sebelum ditimbun
posisi bibit harus diatur sehingga daunnya menghadap ke arah tiga jurusan
(system mata lima). Penimbunan dilakukan dengan lapisan tanah atas dan diinjak-
injak sampai padat sehingga timbunan tanah tersebut persis sejajar dengan leher
akar dan tanaman dapat berdiri tegak.
2. Perawatan
Perawatan juga menjadi suatu faktor utama yang menentukan hasil
produktivitas tanaman. Pada tahap ini ada beberapa kegiatan yang harus dilakukuan
terhadap tanaman kelapa sawit untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Pengolaan tajuk
Pengolaan tajuk yang tepat merupakan aspek kunci maksimalisasi produksi
kelapa sawit. Efesiensi tajuk merubah radiasi sinar matahari menjadi karbohidrat.
Pasokan karbohidrat untuk pertumbuhan vegetative dan generative ditentukan
oleh ukuran luas permukaan hijau daun. Pengolaan tajuk direfleksikan dengan
19
maksimalisasi indeks luas daun dengan pengaturan jarak tanam dan aktivitas
tunas pokok. Penunasan pelepah muda pada bagian atas tajuk menyebabkan
penurunan produksi yang lebih besar dibandingkan memotong pelepah tua.
Pemupukan
Kemampuan lahan dalam menyiapkan unsure hara secara terus-menerus bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit yang berumur panjang
sangatlah terbatas. Keterbatasan daya dukung lahan dalam penyediaan hara ini
harus diimbangi dengan penambahan unsure hara melalui pemupukan.
Pemupukan memberikan kontribusi yang sangat luas dalam meningkatkan
produksi dan kwalitas produk yang dihasilkan. Salah satu efek pemupukan yang
sangat bermanfaat yaitu meningkatnya kesuburan tanah yang menyebabkan
tingkat produksi tanaman menjadi relative stabil serta meningkatkan daya tahan
tanaman terhadap serangan penyakit dan pengaruh iklim yang tidak
menguntungkan. Selain itu, pemupukan bermanfaat melengkapi persediaan
unsure hara di dalam tanah sehingga kebutuhan tanaman terpenuhi dan pada
akhirnya akan mencapai hasil yang maksimal.
Perlindungan tanaman
Perlindungan tanaman merupakan suatu usaha untuk mempertahankan klimaks
buatan dengan member energi, berupa tindakan pengedalian hama, penyakit, dan
gulma.
20
Pengendalian gulma
Gulma adalah tumbuhan yang tumbuhnya salah tempat. Sebagai
tumbuhan gulma selalu berada di sekitar tanaman yang dibudidayakan dan
berasosiasi denganny secara khas. Umumnya gulma mudah melakukan
generasi sehingga unggul dalam persaingan dengan tanaman budi daya.
Secara fisik, gulma bersaing dengan tanaman budi daya dalam hal
memperoleh ruang, cahaya, air, nutrisi, gas-gas penting, serta zat kimia
yang disekresikan. Untuk itu, maka perlu dilakukan pengendalian denga
cara menyemprotkan herbisida atau dengan cara mengimasnya.
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit pada hakikatnya merupakan upaya untuk
mengendalikan suatu kehidupan. Oleh karena itu, konsep pengendaliannya
dimulai dari pengenalan dan pemahaman terhadap siklus hidup
hama/penyakit itu sendiri. Upaya mendeteksi hama dan penyakit pada
waktu yang lebih dini mutlak harus dilaksanakan. Selain akan
memudahkan tindakan pencegahan dan pengendalian, keuntungan deteksi
dini juga bertujuan agar tidak terjadi ledakan serangan yang tak
terkendali/terduga. Secara ekonomis, biaya pengendalian melalui deteksi
dini dipastikan jauh lebiuh rendah dari pada pengendadian serangan
hama/penyakit sudah menyebar luas. Hama yang sering menyerang
tanaman kelapa sawit di antarannya ulat api dan ulat kantong, tikus, rayap,
21
adoretus dan apogonia, seta babi hutan. Adapun penyakit yang menjadi
masalah pada tanaman kelapa sawit di antaranya yaitu penyakit-penyakit
daun pembibitan, penyakit busuk pangkal batang (ganoderma), penyakit
busuk tandan buah (marasmius), dan penyakit busuk pucuk (spear rot).
3. Produksi dan panen
Tujuan dari penanaman kelapa sawit yaitu untuk menghasilkan produk yang
optimal. Untuk mendapat produksi optimal,karakteristik dan factor-faktor yang
mempengaruhi produksi harus dipahami dan diusahakan berada pada level yang
optimal.
a. Produksi
Biomassa kelapa sawit terbentuk melalui proses fotosintesis. Dalam proses ini,
karbondioksida (CO2) dan air (H2O) diubah menjadi karbohidrat (CH2O) dengan
menggunakan radiasi matahari yang di serap melalui klorofil di dalam
kloroplasma hijau daun. Karbohidrat digunakan oleh tanaman untuk mendukung
keberadaan fungsi dirinya. Dalam membahas aspek produksi, tanaman mampu
memenuhi semua asumsi-asumsi agronomi dan fisiologi, di mana tanaman
mampu beradaptasi tehadap lingkungan sebagai tempat tumbuhnya serta
mendapat cukup pasokan hara dan air tanpa ada gangguan hama dan penyakit.
Salah satu factor pembatas produksi yaitu radiasi sinar matahari yang merupakan
fungsi dari luasan permukaan daun. Hasil produksi yang akan dihasilkan
tergantung dari proses sebelumnya yaitu penanaman dan perawatan tanaman.
22
b. Panen
Pekerjaan potong buah merupakan pekerjaan utama di perkebunan kelapa sawit
karena kangsung menjadi sumber pemasukan uang bagi perusahaan melalui
penjualan minyak kelapa sawit (MKS) dan inti kelapa sawit (IKS). Dengan
demikian, tugas utama personil di lapangan yaitu mengambil buah dari pokok
pada tingkat kematangan yang sesuai dan mengantarkannya ke pabrik sebanyak-
banyaknya dengan cara dan waktu yang tepat tanpa menimbulkan kerusakan pada
tanaman. Cara yang tepat akan mempengaruri kuantitas produksi, sedangkan
waktu yang tepat akan kwalitas produksi. Produksi MKS dan IKS per hektar di
suatu kebun dapat menunjukkan tingkat produksi yang dicapai sudah maksimal
atau belum. Produksi maksimal dapat dicapai jika kerungian produksi minimal.
Sumber-sumber kerungian di lapangan ialah potong buah mentah, buah yang
masak tinggal di pokok (tidak dipanen), brondolan tidak dikutip, buah atau
brondolan dicuri, serta buah di TPH tingkat terangkut ke PKS.
C. Pengolahan
Pengolahan merupakan suatu proses mengubah bahan mentah (baku) menjadi
bahan setengah jadi atau menjadi bahan jadi yang siap komsumsi. TBS yang telah
dipanen dengan melalui tahap-tahap dan prosedur, kemudian diangkut menuju tempat
pengolahan. TBS diolah di pabrik kelapa sawit untuk diambil minyak dan intinya.
Minyak dan inti yang dihasilkan dari PKS merupakan produksi setengah jadi. Minyak
23
mentah atau crude palm oil (CPO, MKS) dan inti (kernel, IKS) harus diolah lebih
lanjut untuk dijadikan produk jadi lainnya.
Stasiun proses pengolahan TBS menjadi MKS dan IKS umumnya terdiri dari
stasiun utama dan stasiun pendukung. Stasiun utama berfungsi sebagai berikut:
Penerima buah (fruit reception).
Rebusan (sterilizer).
Pemipilan (stripper).
Pencacahan (digester) dan pengempaan (presser).
Pemurnian (clarifier).
Pemisahan biji dan kerner (kerner).
Sementara, stasiun pendukung berfungsi sebagai berikut:
Pembangkit tenaga (power).
Laboratorium (laboratory).
Pengolahan air (water treatment).
Penimbunan produk (bulking).
Bengkel (workshop).
Dengan adanya dan kerja sama yang baik antara kedua stasiun ini, TBS dapat
diolah secara maksimal menjadi minyak mentah atau crude palm oil (CPO, MKS)
dan inti (kernel, IKS) dan kemudian harus diolah lebih lanjut untuk dijadikan produk
jadi lain seperti minyak makan.
24
D. Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu kegiatan menyampaikan suatu produk yang
dihasilkan oleh produsen kepada pengguna produk atau konsumen. Prospek
pemasaran MKS sangat cerah karena tekanan permintaan terhadap minyak goreng
yang berasal dari MKS terus meningkat karena meningkatnya jumlah penduduk dan
GDP dunia. Di samping itu, prospek pemasaran MKS juga dipengaruhi pesatnya
perkembangan industri yang berbasis bahan baku produk kelapa sawit.
Fluktuasi harga MKS pada saat ini lebih banyak disebabkan oleh goncangannya
pasokan yang disebabkan oleh factor internal serta factor eksternal berupa tarikan
harga pasaran dunia yang tinggi sehingga merangsang ekspor MKS dalam jumlah
yang besar. Pembentukan harga MKS sangat ditentukan oleh situasi perdangan di luar
negeri.
Analisis kenaikan harga MKS di pasar dunia biasanya selalu diakibatkan oleh
issue jelek yang mengakibatkan gagalnya panen komoditi lain, seperti kedelai, bunga
matahari, dan canola. Naiknya harga MKS terutama disebabkan oleh berkurangnya
pasokan minyak nabati lainnya.
Simulasi pengaruh iklam yang semula dianggap akan menggagalkan panen
komoditi tertentu di suatu Negara pada pertengahan tahun tertentu membuat para
trader berspekulasi bahwa Negara itu akan membuka tender MKS. Jika gangguan itu
tidak terlalu parah sehingga Negara itu membatalkan rencana pembelian maka harga
MKS akan bergerak turun.
25
Dengan melihat kecenderungan pasar serta perimbangan factor panawaran dan
permintaan maka prospek pamasaran MKS dalan 2 dasawarasa mendatang akan
cenderung meningkat, sepanjang kondisi-kondisi yang mempengaruhi pembentukan
harga dipengaruhi oleh mekanisme pasar secara bebas. Produsen MKS harus hati0-
hati untuk tidak tergoda pad pilihan harga MKS yang melebihi harga minyak nabati
subsitusinya. Dengan demikian, akhirnya akan terjadi koreksi pasar dan bisa
menurunkan harga MKS secara drastis.
Prospek penasaran MKS di dalam negeri akan dipengaruhi oleh peran
pemerintah dalam rangka pembangunan ekonomi merujuk pada system ekonomi
pasar. Secara umum, masa depan indusri kelapa sawit dan produk olahan-olahannya
dapat dirasakan sangat prospektif.
26
III. PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemaparan di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa
agribisnis kelapa sawit sangat memiliki peluang dalam peningkatan usaha dibidang
pertanian. Kelapa sawit merupakan komoditas yang mempunyai nilai strategis karena
merupakan bahan baku utama pembuatan minyak makan dan kelapa sawit juga
merupakan tanaman yang paling produktif dengan produksi minyak per hektar yang
paling tinggi dari seluruh penghasil minyak nabati lainnya.
Dengan meningkatnya kebutuhan minyak nabati dan lemak di dunia, sehingga
agribisnis kelapa sawit bisa menjadi salah satu alternatif dalam usaha dibidang
pertanian. Agribisnis kelapa sawit juga dapat membantu perekonomian jangka
panjang melalui sektor pertanian yang mengarah kepada sektor (agro) industri.
Dengan agribisnis kelapa sawit kita bisa membantu pemerintah meningkatkan
perekonomian Negara dalam menghadapi krisis global. Hal ini juga bisa membantu
pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan yang terjadi di
Negara kita ini. Karena dengan adanya pelaku-pelaku agribisnis (khusus agribisnis
kelapa sawit) ini dapat membuka lapangan pekerjaan luas, sehingga dapat menyerap
tenaga kerja yang banyak yang akhirnya akan mengurangi pengangguran dan
kemiskinan yang terjadi di Negara kita ini.
27
III.2 Saran
Melihat masalah yang dihadapi oleh Negara kita saat ini yang belum lepas dari
kebuntuhan, yaitu dalam mengatasi tingkat pengangguran dan pementasan
kemiskinan, penulis berharap kepada pemerintah dan khususnya pembaca agar bisa
memikirkan prospektif yang dimiliki agribisnis (kelapa sawit). Karena dengan adanya
pelaku-pelaku agribisnis (kelapa sawit) dan dengan dukungan dari pemerintah, kita
bersama bisa mengatasi sedikitnya dari masalah-masalah yang ada.
28