Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

24
CONTOH MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS D I S U S U N OLEH: NAMA: KETUA : ADI RAHMAN ANGGOTA :1. ARI BAGITO 2. DAHLIA DOSEN PEMBIMBING : NOVEGYA RATIH P, SE UNIVERSITAS BATURAJA UNBARA Jl. Ratu penghulu No 02301 Karang Sari 32115 Telp./fax. (0735)326122 BATURAJA –SUMATERA SELATAN

Transcript of Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

Page 1: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

CONTOH MAKALAH MANAJEMEN AGRIBISNIS

DISUSUN

OLEH:NAMA: KETUA : ADI RAHMAN

ANGGOTA :1. ARI BAGITO 2. DAHLIA

DOSEN PEMBIMBING : NOVEGYA RATIH P, SE

UNIVERSITAS BATURAJA UNBARA

Jl. Ratu penghulu No 02301 Karang Sari 32115 Telp./fax. (0735)326122BATURAJA –SUMATERA SELATAN

BAB I

PENDAHULUAN

Page 2: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

I.1. Latar Belakang

Pengertian Agribisnis

Agribisnis berasal dari kata  Agribusiness, di mana Agri=Agriculture artinya pertanian

dan  Business artinya usaha atau kegiatan yang berorientasi profit. Jadi secara

sederhana Agribisnis (agribusiness) didefinisikan sebagai usaha atau kegiatan pertanian dan

terkait dengan pertanian yang berorientasi profit. Dan beberapa menurut para ahli:

  Pengertian Agribisnis menurut Soekartawi (1993): 

Agribisnis berasal dari kata agri  dan  bisnis. Agri berasal dari bahasa

Inggris, agricultural (pertanian). Bisnis berarti usaha komersial dalam dunia perdagangan.

  Pengertian agribisnis menurut Wikipedia adalah :

Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya,

baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan

pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain).

Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya,

pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. 

  Pengertian Agribisnis Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004):

Agribisnis adalah setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian, yang

meliputi pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun juga

pengusahaan pengelolaan hasil pertanian.

Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan

pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan

dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan,

hingga tahap pemasaran.

  Pengertian Agribisnis Menurut Downey and Erickson (1987) dalam Saragih (1998): 

Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian

dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan  dari mata rantai produksi, pengolahan

masukan dan  keluaran produksi (agroindustri), pemasaran masukan-keluaran pertanian dan

Page 3: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud dengan berhubungan adalah kegiatan usaha

yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan  usaha yang ditunjang  oleh kegiatan pertanian.

  Pengertian Agribisnis menurut Arsyad dkk: 

Agribisnis adalah kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari

matarantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran produk-produk yang ada hubungannya

dengan pertanian dalam arti luas.

  Pengertian Agribisnis Menurut Wibowo dkk, (1994):

Pengertian agribisnis mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan, prosesing,

penyaluran sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu usaha tani atau

agroindustri yang saling terkait satu sama lain.

Pengertian Manajemen

Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada

keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan

bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:

Manajemen sebagai suatu proses,

1. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,

2. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)

Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda

definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen

menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi. Dalam Encylopedia of the

Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu

tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.

Selanjutnya,Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai

sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan

yang sama. Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang

melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan

aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen. Menurut pengertian yang

ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun

Page 4: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen

adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya

kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.

Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang

melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan

organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu

pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang

diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman,

pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.

Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan

melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para

manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk

melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan

pekerjaan itu oleh dirinya sendiri. Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja.

Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal.

Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber

daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari gambar di atas menunjukkan bahwa manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari

proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling

mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

4t6

Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions)

Page 5: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis

mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur

manajemen. Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen akan tampak jelas dengan

dikemukakannyapendapat beberapa penulis sebagai berikut:

  Planning

Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang

sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan

serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir

merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :

1. Tindakan apa yang harus dikerjakan ?

2. Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?

3. Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?

4. kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?

5. Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?

6. Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?

Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk

mencapaisasaran tadi.

  Organizing

Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang

terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.

  Leading

Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :

Mengambil keputusan

Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.

Page 6: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

  Memeberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.Memeilih

orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuandan sikap-

sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.

  Directing/Commanding

Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi

bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas

masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan

yang telah ditetapkan semula.

  Motivating

Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa

pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan

kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.

  Coordinating

Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan

berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan

menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja

sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.

  Controlling

Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi

manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa

yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan

yang telah digariskan semula.

  Reporting

Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau

pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi

kepada pejabat yang lebih tinggi.

Page 7: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

  Staffing

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu

organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap

tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.

  Forecasting

Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai

kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.

Tingkatan Manajemen (Manajemen Level).

Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi tingkatan manajer menjadi 3

tingkatan :

1. Manajer lini garis-pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam

suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Dan mereka

tidak membawahi manajer yang lain.

2. Manajer menengah (Middle Manager) adalah manajemen menengah dapat meliputi

beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan

mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya kadang-kadang juga karyawan

operasional.

3. Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relative kecil, manager

puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.

Page 8: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

Manajemen Agribisnis

Manajemen agribisnis bukan hanya menjelaskan apa adanya fenomena agribisnis

(sebagaimana ilmu ekonomi atau ekonomi pertanian), tetapi lebih menekankan bagaimana

seharusnya. Oleh karena itu, manajemen agribisnis tidak cukup hanya memiliki landasan teori

ekonomi saja, tetapi juga teori pengambilan keputusan. Keunikan dari manajemen agribisnis

terletak pada karakteristik agribnisnis yang berbeda dengan bisnis atau sector ekonomi yang lain,

bukan dari teori ekonomi dan teori pengambilan keputusan yang digunakan. Seingga lebih tepat

jika disebut sebagai menjerial ekonomi. Manajemen dalam agribisnis mempunyai sifat yang unik

karena sifat produk pertanian yang sangat bergantung pada musim, mudah rusak, dan

produksinya melibatkan banyak petani yang berlahan sempit dan bermodal sangat terbatas.

Sebagian besar waktu yang dimiliki seorang manajer (agribisnis) digunakan untuk mengambil

keputusan. Pengambilan keputusan yang tepat merupakan inti keberhasilan agribisnis

I.2. Batasan Masalah

1. Peran manajer di dalam menghadapi perspektif global pada masa mendatang?

2. Strategi manajer dalam pembangunan manajemen?

I.3. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran manajer dalam menghadapi sebuah prospektif secara global?

2. Bagaimana strategi manajer di dalam memaksimalkan kerja berorganisasi dalam

manajemen?

Page 9: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Pengertian

Dengan terjadinya perubahan lingkup organisasi agrabisnisdi dalam industri perkebunan

mau tidak mau akan menuntut perusahaan-perusahaan untuk melakukan penyesuaian. Sebagian

perlu mengkaji ulang strategi manajemennya berdasarkan:

-          kepentingan pokok sumber manajemen tersebut

-          perubahan bidang kerja manajer dan semua bidang yang terkait

-          kebutuhan akan peningkatan kemampuan mamnajer agar dapat menyesuaikan diri dengan

kebutuhan akibat perubahan yang terjadi

Pokok kecendrungan berkaitan dengan organisasi agribisnis yaitu bentuk dasar tugas

manajer dan kemampuan yang di butuhkan untuk di tampilkan.

Dalam studi kasus yang ditampilkan mengambarkan proses dari penciptaan program

pengembangan manajemen dalam suatu perusahaan perkebunan besar dan menitik beratkan pada

unsur kunci bagi kesuksesan prestasi. Pada akhirnya, kecendrungan dalam pengembangan

manajemen di tampilkan untuk menitik beratkan perubahan filosopi dan teknik yang berjalan dan

oleh karenanya perusahaan-perusahaan harus berharap kapan untuk memperbaiki pengembangan

strategi manajemen mereka.

II.2. Sumber Manajemen

Dalam suatu era perubahan yang berkesinambungan dan intensif, kebenaran seperti di

bawah ini akan menjadi bukti nyata:

-          Sistem manajemen adalah bersifat pokok.

-          Sejak dahulu aset terpenting dari sebuah perusahaan adalah sumber daya manusia dan sebagai

modal pokoknya adalah intelektualitas. Manajemen merupakan kunci dari sumber daya manusia

Page 10: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

karena tanpa manajemen yang efektif, organisasi tidak akan mampu menjawab setiap tantangan

yang timbul akibat dari teknologi, perubahan teknologi dan lingkungan yang sudah berjalan

dalam kegiatan industri.

-          Tugas manajer dan tugas terkait merupakan subjek dari perubahan radikal.

-          Dalam menghadapi perubahan tidak mungkin untuk menentukan statistik penjabaran tugas

untuk staf manajemen karena bentuk tugas akan pada akhirnya berubah untuk mengarah kepada

peran lain dan tanggung jawab baru.

-          Manajer yang mempunyai kemampuan ( seperti: pengetahuan, kecakapan, dan keahlian) akan di

perlikan dan terus berubah.

-          Secara logika dapat dikatakan bahwa jika bentuk tugaas telah dirubah maka kemudian

kecakapan yang di butuhkan untuk memenuhi tugas tersebut juga akan berbeda.

-          Manajer perlu mengadakan perubahan agar tetap efektif.

Dalam dunia yang selalu berubah , manajer tidak akan lagi efektif di posnya jika mereka

tidak pleksibel untuk merubah sikap mereka menghadapi tantangan dari tugas-tugas baru.

Sekali organisasi mengenai perubahan dalam pengetahuandalam pengetahuan, sikap dan

prilaku dari manajer dan seluruh sisa dari gugusan tugas, maka pertanyaan berikut harus di

ajukan untuk menjamin bahwa perubahan yang diinginkan terjadi:

-          Apa tugas manajer dan bagaimana dapat berubah?

-          Apakah manajer memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan tugas secara efektif ?

-          Bagaimana cara organisasi terlibat dalam proses peraliran manajer untuk menemukan kebutuhan

yang diharapkan dan untuk dikembangkan ?

Kita tunda pertanyaan tadi yang berhubungan dengan manajer, tetapi juga berkaitan dengan

seluruh karyawan tingkat lapangan hingga direktur utama. Untuk menjawabnya kita harus dapat

membuat organisasi yang mampu menyelami sumber manajemennya dan menentukan strategi

perubahan guna menghadapi tantangan dimasa mendatang.

Page 11: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

II.3. Kecendrungan Perubahan di Bidang Agribisnis

Dalam konteks ini sangat penting untuk mengenali kecendrungan perubahan besar yang

terjadi di bidang agribisnis ( industri perkebunan ) di seluruh dunia. Ini dapat di kelompokkan

menjadi 3 kategori perubahan:

-          perubahan dalam keorganisasian yang berkaitan dengan industri

-          Perubahan peran manajer

-          Perubahan kemampuan yang dibutuhkan dari manajer

Ini merupakan 3 buah kunci yang masing-masing berdiri sendiri dalam memberikan kontribusi

terhadap suatu sikap manajerialyang efektif yang menunjukan kecendrungan sama di dunia.

Perbedaan pokok diantara negara-negara produsen dan diantara perkebunan dalam negara-negara

tersebut condong ketingkat perubahan yang sudah terjadi dan tingkat mana yang sedang berjalan.

Perlu digaris bawahi bahwa daftar di bawah ini mengambarkan beberapa perubahan yang terjadi

dan prosesnya tidak akan berhenti. Itu juga merefleksikan kecendrungan yang terjadi dalam

industri dan tidak perlu terjadi pada setiap organisasi. Jadi itu semua tidak dapat dijadikan untuk

perubahan gaya manajerial.

Page 12: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

II.4. Lingkup Organisasi

Lingkup organisasi agribisnis telah berubah secara dramatis selama 2 dekade lalu dan

terus berubah dengan cepat. Perubahan mencolok yang dapat diidentifikasi adalah sebagai

berikut:

Perubahan dari perusahaan asing menjadi perusahaan nasional ditandai diindonesia dan

malaysia, juga di indiadan negara lainnya. Pergerakan ini condong untuk di barengi dengan

Page 13: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

penurunan persaingan dalam jumlah manajemen yang dilakukan oleh orang-orang asing.

Penurunan ini juga nampak pada perusahaan- perusahaan multi nasional yang memiliki

kebijakan untuk menambah orang-orang pribumi untuk menduduki posisi top manajemen.

Dahulu, bidang agribisnis dianggap kegiatan tertutup yang tidak memiliki hubungan

dengan dunia luar. Komunikasi dengan menggunakan modern dan meningkatkan jumlah

penduduk di negara tropis membuat banyak perkebunan lebih bersifat sebagai industri lokal

dengan memperkerjakan penduduk yang berada di sekitarnya. Ketercualian dan kesenjangan

komunikasi memang masih terasa seperti di daerah-daerah bukan bukaan baru, dimana

perkebunan yang dibuka berada jauh di ibukota. Tetapi dengan menurunya harga penggunaan

telepon satelit kita berharap kesenjangan komunikasi dapat di jembatani segera.

Perkebunan biasanya menerapkan peraturan tersendiri. Ada kecendrungan bahwa bibit

di anggap sebagai tujuan akhir. Sekali dipanen dan diproses maka akan berakhir. Pendekatan

sudah dilakukan dengan membuat perkebunan sebagai bisnis dimana tujuan manajemen tidak

hanya sekedar menumbuhkan bibit untuk mendapatkan uang.

Perubahan kultural dari perkebunan menjadi perniagaan juga mengangkat penyesuaian

perangkat manajemen dan organisasiserta filosofi yang diambildari industri lain. Ini meliputi

penciptaan proses perniagaan, total manajemen kualitas ( TQM / Total Quality Management )

peningkatan prestasi proyek dan melakukan persaingan.

TQM dilindungi oleh beberapa obat melawan penyakit dalam manajemen. Untum

mensukseskan TQM diperlukan perubahan yang mendasar dalam kultur organisasi. TQM bukan

suatu yang dapat dibeli dan diterapkan oleh konsultan secara cepat. Ini lebih merupakan filosofi

yang menempatkan konsumen sebagai keutamaan dan menuntut setiap orang dalam organisasi

berupaya secara maksimal dengan sumber-sumber yang ada.

Ini merupakam filosofi yang meminta bahwa tidak ada seorang pun yang merasa puas

dengan apa yang dikerjakan tetapi harus berupaya meningkatkan kualitas produk,

mempromosikannya, sumber daya manusia, nilainya dan kesenangan untuk menerima

Page 14: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

konsumen. TQM adalah kultur dari berubahan yang meminta manajemen untuk meningkatkan

daya kerja, meghilangkan kekhawatiran dan membimbing dengan contoh. Bagaimana juga dalam

beberapa perkebunan yang mencoba untuk menerapkan TQM, masih terasa sulit bagi para

manajernya dan anggota lainnya dalam gugus tugas untuk mengenali konsep seperti “

Konsumen, Persaingan, Penambahan nilai dan pasar”.

Kecendrungan yang konkuren untuk manajemen perkebunan adalah merubah dari

pandangan seni menjadi disiplin ilmiah. Pada manajer terus bertanya kepada diri mereka

mengapa kualitas tanaman dapat berbeda, tidak hanya diantara lahan-lahan yang ada, tetapi juga

terjadi pada setiap perkebunan diantara negara-negara dan benua-benua.

Sebuah pendekatan yang lebih berkesan yang dilakukan oleh manajemen dalam

penerimaan informasi lebih baik, telah memberi makna kepada pergerakan meninggalkan status

sebagai penerima pesana selama bertahun-tahun sebelumnya dimana prosedur yang sudah ada

berjalan dengan kaku serta telah membudaya, menjadi lebih meningkat dimana para manajer

dituntut untuk memiliki gagasan-gagasan dan sudut pandang serta sanggup mengambil

keputusan berkaitan dengan bidang agribisnis mereka dan disadari atas pengalaman dan

keputusan ( juga untuk kebijaakan perusahaan secara menyeluruh ).

Aspek ilmiah dari manajemen agribisnis menjadi bertambahpenting sebagai gerak laju

kecendrungan dari intensifikasi buruh kearah kemajuan mekanisme pertanian. Beberapa jenis

tanaman seperti teh telah dapat dilakukan proses mekanisasi terutama terutama untuk kerja

pemanenan, sedangkan untuk proses panen kelapa sawit atau karet maka proses makanisasi

secara penuh masih memerlukan waktu beberapa tahun kedepan.

II.5. Tuntutan-tuntutan Bidang Kerja

Kita masih ingat pada jaman koliniel tentang adanya para bangsawan pereusahaan yang

menjadi “tuan tanah” dimana ucapan mereka merupakan hukum. Disini tidak dimasukkan bahwa

mereka sudah tidak ada lagi, tetapi kalaupun masih ada berarti itu merupaka era lain. Manajer

senior pada saat ini memiliki peran yang lebih mendekati sebagai seorang pelatih team yang

Page 15: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

secara terus menerus mencoba untuk meningkatkan kualitas para pemainnya. Ia dapat memberi

saran dengan tegas dan dengan lemah lembut kepada para pemain kapan sajaia mau tetapi secara

pasti ia mengetahuipada setiap penutup hari semua itu akan menjadi kekuatan mereka dan

kemampuan mereka yang akan menentukan apakah dapat memenangkan permainan atau kalah

ketika mereka memasuki lapangan.

Perubahan sifat pekerjaan manajer

II.6. Kemampuan Individu

Untuk menghadapi tantangan ini para pimpinan manajerr dimasa mendatang perlu

dilengkapi dengan kecakapan dan keahlian baru. Mereka perlu memainkan peran dan tangguang

jawab yang berbeda seolah-olah mereka harus menjalankan misi dan objektifitas untuk abad

selanjutnya. Untuk menata secara efektif, manajer hari esok harus meningkatkan kemampuannya

untuk bidang tugas dan kegiatan yang lebih luas agar dapat memenuhi tuntutan tugas dan lingkup

organisasi yang kian tumbuh, dimana ia berada.

Perubahan tehadap tingkat kemampuan

Manajerial yang dibutuhkan

Page 16: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

II.7. Strategi Pengembangan Manajemen

Untuk meyakinkan bahwa agribisnis dilengkapi dengan jenis manajer yang tepat dimasa

mendatang,pimpinan masa kini perlu mengenali kebutuhan akan unsur baru ini. Para manajer

muda yang terdidik perlu dimotivasi untuk mengenali jalan karier dan secara aktif mencari

tantangan dan menerima tanggung jawab. Mereka harus percaya bahwa karier dibidang

agribisnis bukan ibarat menyelam kedalam air deras dari ketidak pastian bidang pertanian.

Mereka tidak hanya puas dengan menjadi assistent manajer “belajar melalui pekerjaan

“ tetapi harus mempunyai keinginan meraih kemajuan pesat untuk mencapai jenjang

profesionalisme.

Strategi pengembangan manajer yang baik, bagaimanapun membutuhkan lebih dari

sekedar penerapan program pelatihan (mad hoc). Secara jelas dan objektif pengembangan

manajemen secara luas membutuhkan rencana sama seperti rencana pengembangan usaha.

Keterlibatan badan usaha terhadap objektifitas seperti ini harus didukung oleh manajer

terkait untuk mengembangkan karier anak buahnya. Skema peningkatan dari prestasi dan karier

diperlukan untuk mendukung dan menambah daya guna upaya menuju kearah objektifitas

organisasi secra menyeluruh. Sebagai tambahan, sistem pemberian penghargaan juga diperlukan

Page 17: Contoh Makalah Manajemen Agribisnis

khususnya yang berhubungan dengan prestasi, serta perencanaan yang diperlukan sesuai dengan

kebutuhan organisasi dimasa mendatang.

Langah awal dengan menerapkan strategi yang diambil yaitu dengan memenuhi

keperluan akan pelatihan yang kompherebsif. Ini dimulai melalui temu wicara ini adalah untuk

menjelaskan tentang prosedur yang diajukan dan untuk meyakinkan bahwa manajemen puncak

akan melihat strategi pengembangan manajemen sebagai refleksi dari persepsi mereka terhadap

kebutuhan perusahaan. Setelah itu dilakukan investigasi melalui wawancara secara perorangan

dengan para manajer serta beberapa kali seminar untuk direktur dan senior manajer lainnya.

Laporan hasil rekomendasikanuntuk melengkapi perusahaan dengan perbaikan yang

cepat dan akurat terhadap prestasi manajemen. Ini dapat dilakukan melalui beberapa kali

program pelatihan manajemen yang intensif bagi para manajer dari segala tingkatan. Sebelum

pelaksanaan penerapan manajemen, persetujuan maupun komiktmen dari masing-masing

direktur dari setiap perusahaan harus diperoleh.

Program-program demikian diarahkan untuk:

Membekali para manajer dengan kecakapan manajerial baik secara teknis maupun umum

yang diperlukan untuk menangani pekerjaan secara efektif dan efisien.

Menyapkan mereka untuk bertanggung jawab manajerial yang lebih besar dimasa

mendatang.

Daftar Pustaka

www.manajemen-agrabisnis.co.id

Pembahasan dari buku manajemen agrabisnis.