laporan 1 serangga.doc
-
Upload
muhamad-goentoer -
Category
Documents
-
view
70 -
download
7
Transcript of laporan 1 serangga.doc
IDENTIFIKASI SERANGGA SEBAGAI HAMA ATAU MUSUH ALAMI
DENGAN KUNCI DETERMINASI SERANGGA
Disusun dalam rangka memenuhi tugas Praktikum Identifikasi Organisme
Pengganggu Tumbuhan
Oleh :
Muhamad Guntur Raharjo
121510501170
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keanekaragaman merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan
keadaan bermacam-macam suatu benda yang dapat terjadi akibat adanya
perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur dan lainnya. Pada dasarnya semua
makhluk hidup memiliki keanekaragaman. Keanekaragaman makhluk hidup
khususnya serangga terlihat dengan adanya perbedaan dalam karakteristik
morfologinya, bahkan berbeda pula pada sifat atau perilakunya. Perilaku yang
dimiliki oleh serangga dapat bersifat menguntungkan manusia dan dapat juga
merugikan manusia.
Pengaruh serangga terhadap kehidupan manusia dapat positif yaitu
membantu manusia tetapi dapat juga negatif, yaitu yang merugikan manusia.
Kalau kita lakukan analisis valuasi ekonomi secara benar akan didapat hasil
bahwa nilai ekonomi pengaruh positif atau manfaat serangga bagi manusia jauh
lebih besar daripada nilai ekonomi pengaruh negatif atau kerugian yang
diakibatkan oleh serangga. Namun masyarakat sudah terlanjur melihat serangga
hanya dari sisi negatif yang sangat merugikan kepentingan manusia sehingga
serangga lebih sering dianggap sebagai musuh manusia yang harus dibunuh dan
dimusnahkan.
Serangga memberikan pelayanan dan sumbangan pada manusia dalam
bentuk penyerbukan tanaman pertanian, menghasilkan madu, lilin, sutera, lak, dan
cat. Serangga sebagai bagian organisme pengurai dan biota tanah ikut menjaga
kesuburan tanah di lahan pertanian secara berkelanjutan. Serangga sebagai
pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan secara hayati serta mengendalikan
tanaman gulma yang tidak dikehendaki. Serangga dapat menjadi sebagai sumber
pangan bagi manusia dan pakan bagi ternak. Serangga bermanfaat untuk
kedokteran dan pembedahan, serta serangga sangat berguna dalam kegiatan
penelitian ilmiah berbagai bidang ilmu. Serangga dengan bentuk dan warnanya
yang indah memiliki nilai estetika tinggi yang memberikan inspirasi bagi para
seniman dan perancang.
Namun, dengan banyaknya serangga yang ada diharapkan kita dapat
mengetahui secara benar mengenai jenis-jenis serangga yang menguntungkan atau
merugikan manusia. Agar dapat mengetahui hal tersebut, maka perlu dilakukan
identifikasi terhadap serangga yang ada di lapang, sehingga nantinya kita dapat
memanfaatkan serangga-serangga tersebut sesuai kebutuhan.
1.2 Tujuan
1. Mengelompokkan serangga sebagai hama dan musuh alami.
2. Mengidentifikasi serangga yang bertindak sebagai hama atau musuh alami dari
berbagai ordo dan famili berdasarkan morfologinya dengan kunci determinasi
serangga.
BAB 2. METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum “Identifikasi Serangga Sebagai Hama atau Musuh Alami
dengan Kunci Determinasi Serangga” dilaksanakan pada hari jum’at, 20 Maret
2015 di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan
Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Jember pada pukul 07.00
WIB – selesai.
2.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat
1. Preparat serangga koleksi semua ordo
2. Kaca pembesar
3. Mikroskop
4. Jarum ent
5. Alat tulis
6. Buku kunci determinasi serangga
2.2.2 Bahan
1. Kertas A4
2.3 Cara Kerja
1. Mengkoleksi serangga hama dan musuh alaminya yang tertangkap dari suatu
habitat lahan pertanian atau perkebunan. Seorang mahasiswa diharapkan
mengkoleksi bahan sendiri untuk kemudia dipertukarkan dengan temannya.
Mengkoleksi bahan praktikum harus dilakukan pada praktikum hama
tumbuhan dan entomologi.
2. Mengamati karakteristik serangga tersebut berdasarkan pada ciri morfologi.
Ukuran, tipe alat mulut, tipe kaki, sayap, thorax, antena, dll. Seperti yang
telah dilakkan pada praktikum hama tumbuhan dan entomologi.
3. Menggunakan lensa pembesar atau mikroskop untuk menggambar dan
mendeskripsikannya.
4. Menentukan karakteristik yang dapat digunakan untuk membedakan serangga
tersebut agar dapat digolongkan sebagai hama, predator atau musuh alami.
5. Mengkelompokkan serangga tersebut berdasarkan ordo, familia, dan genus.
Bila mungkin tentukan pula spesiesnya berdasarkan kunci determinasi
serangga yang tersedia.
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel hasil identifikasi serangga.
No. Gambar Keterangan
1.
Kunci determinasi : 1(a); 2(a); 3(b);
4(b); 7(a)
Ordo : Coleoptera
2.
Kunci determinasi : 1(a); 2(b); 3(b);
4(b); 32(a)
Ordo : Hemiptera
3.
Kunci determinasi : 1(a); 2(b); 3(b);
8(a); 9(b); 10(b); 14(a)
Ordo : Lepidoptera
4.
Kunci determinasi : 1(a); 2(b); 8(b);
14(a)
Ordo : Lepidoptera
5.
Kunci determinasi : 1(a); 2(a); 3(b);
4(b); 6(b); 7(b); 43(a)
Ordo : Orthoptera
6.
Kunci determinasi : 1(a); 2(a); 3(b);
4(b); 5(b)
Ordo : Homoptera
7.
Kunci determinasi : 1(a); 2(b); 8(b);
14(b); 15(b); 16(b); 17(b); 21(a)
Ordo : Odonata
8.
Kunci determinasi : 1(a); 2(b); 8(a);
9(b); 11(b)
Ordo : Diptera
9.
Kunci determinasi : 1(a); 2(a); 3(b);
4(b); 6(b); 7(a)
Ordo : Coleoptera
10.
Kunci determinasi : 1(a); 2(a); 3(b);
4(b); 6(b); 7(a)
Ordo : Coleoptera
11.
Kunci determinasi : 1(a); 2(b); 3(b);
4(b); 16(a)
Ordo : Thysanoptera
3.2 Pembahasan
Kata insecta berasal dari bahasa latin, yaitu insecti = serangga. Banyak
anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk,
lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang, lebah, dll. Ciri khususnya adalah
kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.
Insecta dapat hidup di berbagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini
merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang. Insecta ada
yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit. Tubuh Insecta dibedakan menjadi
tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen.
Pada dasarnya, agar mengetahui jenis ataupun ordo dari masing – masing
insect atau serangga perlu adanya kegiatan identifikasi serangga. Indentifikasi
serangga sangatlah mudah, yakni dapat dilakukan dengan cara mencocokkan pada
buku kunci determinasi serangga ataupun dapat dilakukan dengan cara
menanyakan pada pihak yang ahli dibidangnya. Dalam praktikum kali ini, cara
yang dilakukan untuk mengidentifikasi serangga yakni dengan cara mencocokkan
serangga dengan buku kunci determinasi serangga. Dengan cara ini mahasiswa
lebih memahami jenis atau ordo dari serangga yang ada dan juga nantinya lebih
paham mengenai bedanya hama dengan musuh alami.
Pada kegiatan identifikasi preparat serangga kali ini telah teridentifikasi
beberapa serangga yang tergolong dalam kelompok-kelompok ordo.
Pengelompokan serangga ke dalam tingkat ordo sesuai dengan keadaan
morfologi preparat serangga yang disediakan dan dicocokkan dengan kunci
determinasi serangga. Berdasarkan ciri-ciri morfologis atau karakteristik fisik
serangga telah dapat diidentifikasi beberapa serangga yang termasuk dalam
beberapa ordo yaitu :
A. Oryctes rhinoceros
Morfologi serangga pada preparat yang dicocokkan dengan kunci
determinasi serangga yaitu :
1(a). Sayap ada.
2(a). Sayap depan dengan tekstur seperti mika/kulit atau tanduk terutama pada
pangkal sayap, sayap belakang bila ada bersifat membran.
3(b). Sayap depan sangat kecil
4(b). Alat mulut tipe pengunyah, mempunyai mandibel.
7(a). Sayap depan keras seperti tanduk tanpa vena, kedua sayap depan biasanya
bertemu satu sama lain membentuk sebuah garis lurus kebawah pada
tengah-tengah punggung, sayap belakang bersifat membran, berbentuk
sempit dan biasanya lebih panjang dari sayap depan dengan banyak vena-
vena, antena 11 ruas atau lebih.
Klasifikasi Oryctes rhinoceros :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Ordo : Coleoptera
Famili : Scarabaeidae
Genus : Oryctes
Spesies : Oryctes rhinoceros L.
B. Tettigades sp.
Morfologi serangga pada preparat yang dicocokkan dengan kunci
determinasi serangga yaitu :
1(a). Sayap ada.
2(b). Semua sayap bersifat membran.
3(b). Ciri-ciri tidak seperti 3(a) : Sayap depan sangat kecil, tumbuh tidak
seimbang dengan sayap belakang, bentuknya seperti tongkat (“club”), sayap
belakang besar seperti kipas; antenna paling sedikit satu ruas dengan
perkembangan sisi samping yang panjang, ukuran serangga sangat kecil,
jantan sayapnya seperti tali, merupakan serangga parasit.
4(b). Alat mulut tipe pengunyah, mempunyai mandibel.
32(a). Antenna lebih panjang dari kepala, tarsi 3 ruas (kutu busuk dan kutu
kelelawar)
Klasifikasi Tettigades sp. :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Cicadidae
Genus : Tettigomyiini
Spesies : Tettigades sp.
C. Ngengat (Skipper)
Morfologi serangga pada preparat yang dicocokkan dengan kunci
determinasi serangga yaitu :
1(a). Sayap ada.
2(b). Semua sayap bersifat membran.
3(b). Ciri-ciri tidak seperti 3(a) : Sayap depan sangat kecil, tumbuh tidak
seimbang dengan sayap belakang, bentuknya seperti tongkat (“club”), sayap
belakang besar seperti kipas; antenna paling sedikit satu ruas dengan
perkembangan sisi samping yang panjang, ukuran serangga sangat kecil,
jantan sayapnya seperti tali, merupakan serangga parasit.
8(a). Dengan satu pasang sayap.
9(b). Pronotum tidak seperti pada 9(a) (pronotum memanjang ke belakang
menutup abdomen dan berbentuk lancip pada bagian ujungnya; kaki
belakang membesar), kaki belakang tidak begitu membesar.
10(b). Tidak seperti ciri-ciri pada 10(a) : antenna paling sedikit satu ruas dengan
pertumbuhan memanjang disisi samping; sayap depan sangat kecil, sayap
belakang seperti kipas, ukuran sangat kecil.
14(a). Sayap sebagian besar tertutup oleh sisik.
Klasifikasi Ngengat :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Hesperiidae
Genus : Erionata
Spesies : Hidari irava
D. Kupu-kupu
Morfologi serangga pada preparat yang dicocokkan dengan kunci
determinasi serangga yaitu :
1(a). Sayap ada.
2(b). Semua sayap bersifat membran.
8(b). Dengan dua pasang sayap.
14(a). Sayap sebagian besar tertutup oleh sisik.
Klasifikasi Ngengat :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Nymphalidae
Genus : Erionata
E. Belalang kayu (Valanga nigricornis)
Morfologi serangga pada preparat yang dicocokkan dengan kunci
determinasi serangga yaitu :
1(a). Sayap ada.
2(a). Sayap depan dengan tekstur seperti mika/kulit atau tanduk terutama pada
pangkal sayap, sayap belakang bila ada bersifat membran.
3(b). Sayap depan sangat kecil
4(b). Alat mulut tipe pengunyah, mempunyai mandibel.
6(b). Abdomen tidak memiliki alat tambahan seperti “cerci” atau apabila ada
“cerci” sayap menutup sebagian perutnya, jumlah torsi bervariasi.
7(b). Sayap depan seperti mika dengan vena-vena dan saling tumpang tindih
menutup abdomen apabila sedang hinggap, sayap belakang lebar, biasanya
lebih pendek dari sayap depan dengan banyak vena-vena; antenna biasanya
memiliki ruas-ruas lebih dari 12 ruas.
43(a). Kaki belakang dengan fermur yang membesar, digunakan untuk meloncat,
ukuran lebih dari 5 mm.
Klasifikasi belalang kayu :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Ordo : Orthoptera
Famili : Acridoidae
Genus : Valanga
Spesies : Valanga nigricornis
F. Kepik (Corcidae)
Morfologi serangga pada preparat yang dicocokkan dengan kunci
determinasi serangga yaitu :
1(a). Sayap ada.
2(a). Sayap depan dengan tekstur seperti mika/kulit atau tanduk terutama pada
pangkal sayap, sayap belakang bila ada bersifat membran.
3(b). Sayap depan sangat kecil.
4(b). Alat mulut tipe pengunyah, mempunyai mandibel.
5(b). Paruh muncul dari bagian belakang kepala, sering terletak pada dasar kaki
depan; sayap depan dengan tekstur yang seragam, ujung sayap tidak atau
sedikit saja tumpang tindih.
Klasifikasi Kepik (Corcidae) :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Corcidae
G. Capung
Morfologi serangga pada preparat yang dicocokkan dengan kunci
determinasi serangga yaitu :
1(a). Sayap ada.
2(a). Sayap depan dengan tekstur seperti mika/kulit atau tanduk terutama pada
pangkal sayap, sayap belakang bila ada bersifat membran.
3(b). Sayap depan sangat kecil.
4(a). Alat mulut tipe penghisap dengan bentuk paruh (“beak”) panjang biasanya
beruas-ruas.
5(a). Paruh muncul dari bagian depan kepala, tekstur pangkal sayap depan (kira-
kira 2/3 bagian sayap) seperti mika atau kulit, ujung sayap (1/3 bagian)
bersifat membran, ujung sayap saling tumpang tindih (“overlapping”)
apabila serangga sedang hinggap.
Klasifikasi Capung :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Ordo : Odonata
Famili : Libelluliidae
Genus : Libellula
Spesies : Depressa
H. Lalat
Morfologi serangga pada preparat yang dicocokkan dengan kunci determinasi
serangga yaitu :
1(a). Sayap ada.
2(b). Semua sayap bersifat membran.
8(a). Dengan satu pasang sayap.
9(b). Pronotum tidak seperti pada 9(a) (pronotum memanjang ke belakang
menutup abdomen dan berbentuk lancip pada bagian ujungnya; kaki
belakang membesar), kaki belakang tidak begitu membesar.
11(b). Abdomen tidak seperti pada 11(a) (abdomen dengan alat tambahan caudal
yang panjang seperti ekor, mulut vestigial), tipe mulut pengunyah atau
penghisap.
Klasifikasi Lalat :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Ordo : Diptera
Famili : Drosphilidae
Genus : Drosophila
Spesies : Drosophila melanogaster
I. Coccinelidae
Morfologi serangga pada preparat yang dicocokkan dengan kunci
determinasi serangga yaitu :
1(a). Sayap ada.
2(a). Sayap depan dengan tekstur seperti mika/kulit atau tanduk terutama pada
pangkal sayap, sayap belakang bila ada bersifat membran.
3(b). Sayap depan sangat kecil.
4(b). Alat mulut tipe pengunyah, mempunyai mandibel.
6(b). Abdomen tidak memiliki cerci atau apabila ada cerci, sayap menutup
sebagian perutnya, jumlah torsi bervariasi.
7(a). Sayap depan keras seperti tanduk tanpa vena, kedua sayap depan biasanya
bertemu satu sama lain membentuk sebuah garis lurus kebawah pada
tengah-tengah punggung, sayap belakang bersifat membran, berbentuk
sempit dan biasanya lebih panjang dari sayap depan dengan banyak vena-
vena, antena 11 ruas atau lebih.
Klasifikasi Coccinelidae :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Ordo : Coleoptera
Famili : Coccinelidae
Genus : Coccinella
Spesies : Coccinella transversalis
J. Kumbang bangkai
Morfologi serangga pada preparat yang dicocokkan dengan kunci
determinasi serangga yaitu :
1(a). Sayap ada.
2(a). Sayap depan dengan tekstur seperti mika/kulit atau tanduk terutama pada
pangkal sayap, sayap belakang bila ada bersifat membran.
3(b). Sayap depan sangat kecil.
4(b). Alat mulut tipe pengunyah, mempunyai mandibel.
6(b). Abdomen tidak seperti pada 6(a) (abdomen dengan alat tambahan “cerci”
seperti pinset pada ujungnya, elytra/pangkal sayap yang seperti mika atau
kulit sangat pendek sehingga perut kelihatan telanjang, torsi 3 ruas) atau
apabila ada cerci, sayap menutup sebagian perutnya, jumlah torsi bervariasi.
7(a). Sayap depan keras seperti tanduk tanpa vena, kedua sayap depan biasanya
bertemu satu sama lain membentuk sebuah garis lurus kebawah pada
tengah-tengah punggung, sayap belakang bersifat membran, berbentuk
sempit dan biasanya lebih panjang dari sayap depan dengan banyak vena-
vena, antena 11 ruas atau lebih.
Klasifikasi Kumbang bangkai :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Ordo : Coleoptera
Famili : Dermestidae
Genus : Dermetes
Spesies : Dermetes maculatus
K. Thrips
Morfologi serangga pada preparat yang dicocokkan dengan kunci
determinasi serangga yaitu :
1(a). Sayap ada.
2(a). Sayap depan dengan tekstur seperti mika/kulit atau tanduk terutama pada
pangkal sayap, sayap belakang bila ada bersifat membran.
3(b). Sayap depan sangat kecil.
4(b). Alat mulut tipe pengunyah, mempunyai mandibel.
6(a). Abdomen dengan alat tambahan (“cerci”) seperti pinset pada ujungnya,
elytra (pangkal sayap yang seperti mika atau kulit) sangat pendek sehingga
perut kelihatan telanjang, torsi 3 ruas.
Klasifikasi Thrips :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Ordo : Thysanoptera
Famili : Thripidae
Genus : Thrips
Spesies : Thrips sp.
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Serangga memiliki jenis dan bentuk yang berbeda-beda, sehingga perlu adanya
kegiatan identifikasi serangga agar lebih memahami bentuk dan sifatnya
sehingga nantinya dapat memanfaatkan serangga-serangga yang ada.
2. Ada beberapa cara dalam melakukan identifikasi serangga yakni dengan
mencocokkan preparat serangga dengan buku kunci determinasi serangga dan
menanyakan pada pihak yang lebih mengerti.
3. Ada beberapa serangga yang diidentifikasi pada praktikum kali ini, diantaranya
ngengat, kupu-kupu, belalang, dll.
4.2 Saran
Disarankan agar mahasiswa lebih teliti dalam mengidentifikasi serangga,
sehingga nantinya tidak salah dalam menentukan ordo dari serangga yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
De Bekker, G. 2007. Atlas Binatang Aves dan Invertebrata. Solo : Tiga Serangkai.
Pracaya. 2008. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta : Penebar Swadaya
Richard dan Spilsbury, L. 2013. Penyiasat Serangga Ahli Entomologi. Kuala Lumpur : Legasi Press
Tjahjadi, N. 1989. Hama dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta : Kanisius