laporan 1

11
PENETAPAN KADAR HEMOGLOBIN (CARA SAHLI) OLEH : SEMESTER III KOMANG OKTARINA PUTRI (P07134014004) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

Transcript of laporan 1

Page 1: laporan 1

PENETAPAN KADAR HEMOGLOBIN

(CARA SAHLI)

OLEH :

SEMESTER III

KOMANG OKTARINA PUTRI (P07134014004)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

TAHUN AKADEMIK 2015/2016

Page 2: laporan 1

I. TUJUAN

a. Tujuan Umum

1. Mahasiswa dapat mengetahui cara penetapan kadar Hemoglobin dengan

metode Sahli.

2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara penetapan kadar Hemoglobin dengan

metode Sahli.

b. Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat melakukan cara penetapan kadar Hemoglobin darah

probandus dengan menggunakan metode Sahli.

2. Mahasiswa dapat mengetahui kadar Hemoglobin darah probandus.

3. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil penetapan kadar Hemoglobin

darah probandus.

II. METODE

Metode yang digunakan adalah metode Sahli

III. PRINSIP

Hemoglobin diubah menjadi hematin asam oleh HCl 0.1 N, kemudian warna yang

terjadi dibandingkan secara visuil dengan standard permanent dalam alat itu.

IV. DASAR TEORI

Molekul hemoglobin yang ada pada manusia merupakan seperangkat protein yang

dibentuk dari rantai polipeptida α- dan β-globin yang menjadi unit structural dan

fungsional tetrametrik. Fungsi utama dari hemoglobin ini adalah untuk mengangkut

O2 (oksigen) dari paru-paru ke jaringa yang ada dalam tubuh manusia, namun

hemoglobin juga berinteraksi secara khusus dengan 3 gas lain seperti, CO2

(karbondioksida), CO (karbon monoksida), NO (oksida nitrat), dimana ketiga gas ini

memiliki peran biologis yang penting dalam tubuh manusia. Hemoglobin dibentuk di

mitokondria eritrosit dan di sel muda eritrosit (proeritroblast atau eritroblast

basofilik).

Page 3: laporan 1

Kadar hemoglobin pada setiap individu berbeda sesuai dengan jenis kelaminnya.

Standar kadar hemoglobin antara 13,4 g / dL pada pria, dan 12,3 g / dL pada wanita.

Menggunakan definisi klinis standar anemia <12 g / dL pada wanita, <13 g / dL pada

pria. Berikut table tingkat anemia sesuai dengan kadar Hb :

( http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4089072/table/T1/ )

V. ALAT DAN BAHAN

a. Alat :

• Haemometer Sahli

• Pipet Sahli yang berskala dari 0.02 ml

• Standart sumber cahaya

• Pipet pasteur dan bola karet

• Batang pengaduk

b. Bahan Pemeriksaan :

• Darah Kapiler, Darah Vena (EDTA atau Oxalat)

c. Reagent :

• Aquadest

• HCL 0.1N

VI. CARA KERJA

1. Dilarutan HCl 0,1 N dimasukkan kedalam tabung pengencer hemometer sampai

tanda 2 gr%.

2. Sampel darah dihisap dengan pipet hemoglobin sampai garis tanda 0.02 ml.

3. Dilap darah yang melekat pada sebelah luar ujung pipet.

Page 4: laporan 1

4. Dicatat waktunya dan segeralah alirkan dari pipet kedalam dasar tabung

pengenceranyang berisi HCl itu. Hati – hati jangan sampai terjadi gelembung

udara.

5. Diangkat pipet itu sedikit, lalu isap asam HCl yang jernih itu kedalam pipet, 2

atau 3 kali untuk membersihkan darah yang masih tinggal dalam pipet.

6. Dicampur isi tabung itu supaya darah dan asam bersenyawa, warna campuran

menjadi coklat tua. Kemudian didiamkan selama 5 menit.

7. Ditambahkan aquadest setetes demi setetes, tiap kali diaduk dengan batang

pengaduk yang tersedia. Persamaan warna campuran dan batang standart harus

dicapai dalam waktu 3 – 5 menit setelah saat darah dan HCl dicam dalam alat

sahli. Pada usaha mempersamakan warna hendaknya tabung diputar demikian

sehingga garis bagi tidak terlihat.

8. Dibaca kadar hemoglobin dengan gram/100 ml darah (gr%).

VII. HASIL PENGAMATAN

Nama Probandus : Sintya

Umur Probandus : 19 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Kadar Hemoglobin : 11,8 gr %

Page 5: laporan 1

VIII. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dilakukan penentuan kadar hemoglobin pada probandus

dengan menggunakan metode Sahli. Penetapan kadar hemoglobin (Hb) pada

probandus dengan menggunakan metode Sahli merupakan metode dimana cara

kerjanya melakukan penyesuaian dengan warna standar yang pada alat Sahli. Prinsip

metode Sahli ini mengubah hemoglobin menjadi hematin asam kemudian melakukan

perbandingan warna dengan warna standar pada alat Sahli. Sebelum melakukan

praktikum disiapakan alat dan bahan yanag akan digunakan terlebih dahulu dan

gunakan APD lengkap dengan baik dan benar. Pastikan tabung hemometer dan pipet

dalam keadaan kering dan bersih. Langkah pertama yang dilakukan adalah

mengambil HCl 0,1 N menggunkan pipet tetes dan masukkan kedalam tabung

hemometer sampi tanda batas 2 gr % gunakan garis baca yang berwarna kuning.

Langkah selanjutnya adalah mengambil darah pada tabung yang sudah berisi ETDA

menggunakan pipet yang sudah tersedia pada alat Sahli. Penggunaan tabung EDTA

untuk tempat sampel yaitu untuk menghindari adanya koagulasi atau penggumpalan

pada sampel darah. Jika terjadi koagulasi maka darah tidak akan bisa digunakan

untuk tes laboratorium. Darah yang di ambil menggunkan pipet hemoglobin sampa

tanda batas 0.02 ml, kemudian masukkan darah pada dasar tabung hemometer dengan

berhati-hati. Pada saat pencampuran HCl dengan sampel darah dilakukan sangat hati-

hati dan perlahan untuk menghindari terjadinya pencampuran langsung antara HCl

dengan sampel darah. Jika sampel darah segera tercampur dengan HCl, maka kita

tidak bisa melakukan pencucian pada pipet hemoglobin. Jika pipet hemoglobin sudah

bersih dicuci dengan HCl, homogenkan sampel darah dengan HCl 0,1 N dan

dilakukan penghitungan waktu segera setelah darah dimasukkan ke dalam HCl

dengan ketentuan 3-5 menit. Tujuan penghitungan waktu ini yaitu untuk memastikan

hemoglobin sudah diubah menjadi hematin asam oleh HCl. Waktu antara 3-5 menit

merupakan waktu yang efektif untuk mengubah hemoglobin menjadi hematin asam,

jika kurang dari 3 menit ditakutkan hemoglobin belum berubah menjadi hematin

asam dan jika lebih dari 5 menit dikhawatirkan hematin asam yang sudah terbentuk

rusak dan tidak baik digunakan diaman hal ini akan memperngaruhi hasil

pengamatan. Penggunaan HCl disini yaitu agar eritrosit lisis sehingga hemoglobin

Page 6: laporan 1

keluar dan dapat berikatan dengan HCl. Setelah penghomogenan dilakukan

penambahan aquadest tetes demi tetes untuk melakukan penyesuaian warna dengan

warna standar yang ada pada alat Sahli. Penambahan aquadest ini disertai dengan

pengadukan terus menerus agar hasil yang didapat sesuai dengan interpretasi dan

sesuai dengan warna standar pada alat. Hasil yang di dapat bahwa kadar hemoglobin

dari probandus menunjukkan hasil 11,8 gr %. Hal ini menunjukkan bahwa kadar

hemoglobin probandus kurang dari standar, dimana seharusnya probandus memiliki

kadar Hb paling rendadah 12,3 gr/dl. Namun dari hasil tersebut kita tidak boleh

memberi keterangan bahwa probandus tersebut mengalami Anemia, walaupun

anemia dalam kategori rendah. Sesuai dengan keterangan yang didapat, probandus

tidak mengalami gejala yang menunjukkan Anemia seperti lemah, letih, lesu, cepat

lelah, dan probandus mendapat istirahat yang cukup. Hasil yang didapat tidak

senantiasa akurat dan sesuai dengan kenyataan, hal ini karena metode ini merupakan

metode yang memiliki ketelitian yang rendah dan merupakan metode dalam

pembacaan hasil akan menghasilkan nilai yang subjektif karena pembacaan nilai

masih dilakukan secara manual. Selain hal tersebut dapat dikarenakan kesalahan oleh

praktikan dalam melakukan praktikum seperti pembacaan miniskus, volume sampel

yang diambil, dan kesalahan pada alat itu sendiri. Kadar dari hasil yang didapat

dengan standar kadar Hb memiliki selisih yang sangat dekat yaitu sekitar 0.2 gr %,

maka dari itu probandus tidak bisa tikatakan mengalami anemia dikarenakan hanya

hasil yang iddapat kurang dari standar.

IX. KESIMPULAN

Penetapan kadar hemoglobin dengan metode Sahli yaitu dengan penyesuaian

warna yang terjadi dengan warna standar yang ada pada alat Sahli. Metode ini

menggunakan HCl sebagai pelarut sampel darah yang kemudian dihomogenkan

dengan sampel darah. Dari praktikum yang dilakukan didapat kadar Hb dari

probandus yaitu 11,8 gr % dimana probandus memiliki umu 19 tahun dan berjenis

kelamin perempuan. Dapat dikatakan bahwa probandus memiliki kadar hemoglobin

Page 7: laporan 1

kurang dari normal, karena kadar Hb normal wanita antara 12,3 gr/dl. Namun tidak

bisa tikatakan mengalami anemia karena probandus tidak mengalami gejala anemia.

Page 8: laporan 1

Daftar Pustaka

Schechter , Alan N. 2008. Hemoglobin research and the origins of molecular medicine.

[online].tersedia : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2581994/

J Health Popul Nutr. 2014. Assessing Diagnostic Accuracy of Haemoglobin Colour Scale in

Real-life Setting.[online].tersedia :

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4089072/

Gottesman, Rebecca F dkk.2010. Neglect is more common and severe at extreme hemoglobin

levels in right-hemispheric stroke.[online].tersedia :

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2941527/