Lapkas Gnaps Revisi 2

download Lapkas Gnaps Revisi 2

of 18

Transcript of Lapkas Gnaps Revisi 2

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    1/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Glomerulonefritis merupakan suatu istilah umum yang digunakan untuk berbagai penyakit

    dan kelainan histopatologis yang menunjukkan adanya peradangan pada kapiler glomerulus.1

    Glomerulonefritis merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal tahap akhir dan

    tingginya angka morbiditas baik pada anak maupun dewasa. Sebagian besar glomerulonefritis

    bersifat kronik dengan penyebab yang tidak jelas dan sebagian besar tampaknya bersifat

    imunologis.1,2

    Salah satu bentuk glomerulonefritis akut yang banyak dijumpai pada anak adalah

    glomerulonefritis akut pasca streptokokus (GN!S". Glomerulonefritis akut pasca

    streptokokus (GN!S" adalah suatu sindrom nefritik akut yang ditandai dengan timbulnya

    hematuria, edema, hipertensi, dan penurunan fungsi ginjal (a#otemia".$,% Gejala&gejala ini

    timbul setelah infeksi kuman streptokokus beta hemolitikus grup di saluran napas bagian

    atas atau di kulit.', Galur yang dapat menyebabkan glomerulonefritis akut ini disebut

    streptokokus nefritogenik.',)

    GN!S terutama menyerang anak usia sekolah dan dapat terjadi pada semua usia,

    tetapi jarang menyerang anak usia *+ tahun dan paling sering terjadi pada usia '& tahun.

    !enelitian multisenter di ndonesia memperlihatkan sebaran usia 2,%&1% tahun dengan rerata

    usia tertinggi ),$' tahun dan rasio -/ adalah 1,+$1.+ GN!S merupakan penyakit yang

    bersifatself-limiting, tetapi dapat juga menyebabkan gagal ginjal akut. Sebagian besar pasien

    (0%" akan sembuh, tetapi % di antaranya dapat mengalami perjalanan penyakit yang

    memburuk dengan cepat.+,$

    ngka kejadian GN!S sukar ditentukan mengingat bentuk asimtomatik lebih

    banyak dijumpai daripada bentuk simtomatik. i negara maju, insiden GN!S berkurang

    akibat sanitasi yang lebih baik, pengobatan dini penyakit infeksi, sedangkan di negara sedang

    berkembang insiden GN!S masih banyak dijumpai. i ndonesia dan 3ashmir, GN!S

    lebih banyak ditemukan pada golongan sosial ekonomi rendah, masing&masing '),0 dan

    '',0.+4leh karena itu pencegahan dan pengobatan infeksi saluran napas atas dan kulit

    dapat menurunkan kejadian penyakit ini.$,'

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    2/18

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    Identitas Pasien

    Nama 5

    6enis 3elamin 7aki&laki

    8mur 1+ $912 tahun

    :erat 7ahir ;idak diketahui

    !artus Spontan, letak belakang kepala, oleh biang kampung

    3ebangsaan ndonesia

    Suku :angsa 5inahasa

    nak ke nak ke&2 dari 2 anak

    5asuk ;

    Family Tree:

    Anamnesis

    Keluhan Utama: 3encing berwarna merah sejak + hari S5

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    3/18

    nyeri perut, nyeri pinggang juga dialami penderita dalam waktu yang bersamaan. Nyeri

    pinggang tidak ada penjalaran ke punggung maupun ke perut. @935 berada diluarrumah. Sumber air minum berasal dari sumur. Sumber penerangan listrik berasal dari !7N.

    !enanganan sampah dengan cara dibakar.

    Penyakit yan #ernah diderita

    5orbili A

    Baricella &

    !ertusis &

    iare A

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    4/18

    @acing A

    :atuk9pilek A

    7ain&lain &

    Pemeriksaan $isik

    3eadaan 8mum : ;ampak sakit

    3esadaran 3ompos 5entis

    ;ekanan arah 1$=91== mm?g

    Nadi 0' C9menit

    arna Sawo matang

    Dfloresensi ;idak ditemukan kelainan

    !igmentasi ;idak ada

    6aringan !arut ;idak ada

    7apisan 7emak Normal

    ;urgor 3embali cepat

    ;onus Normal

    4edema ;idak ada

    Ke#ala

    :entuk 5esosefal

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    5/18

    & ;ekanan :ola 5ata Normal& !alpebra Ddema A9A& 3onjungtiEa nemis &9&& Skl era kterik &9&&

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    6/18

    ktus 3ordis tidak nampak

    :atas 3iri 7inea midklaEikularis sinistra

    :atas 3anan 7inea parasternalis dekstra

    :atas tas Sela iga &

    :unyi 6antung peks 51 52

    :unyi 6antung orta 1 2

    :unyi 6antung !ulmo !1 * !2

    :ising ;idak ada

    A(d!men

    :entuk atar lemas :8 (A" normal

    7ain&lain nyeri tekan suprapubic (A", nyeri ketok @B (A" kanan

    ?epar H tidak teraba

    7ien ;idak teraba

    )enitalia Eksterna

    7aki&laki, normal

    Kelen*ar

    !embesaran kelenjar tidak ditemukan

    Ot!t&!t!t :

    Normal

    Re+leks&re+leks :

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    7/18

    ; 1$=91== mm?g N 0' C9mnt

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    8/18

    8rinalisis

    !h % 7eukosit AAA

    :erat jenis 1,=2= Dritrosit AAAA

    >arna 3uning muda !rotein AAAA

    3ekeruhan 6ernih Gluk Normal

    :ilirubin A 3eton Negatif

    8robilin Normal

    $!ll!w U#

    02 Se#tem(er 2013

    S :3 (A" merah tua, nyeri saat bak (&", demam (&", muntah (&", bengkak (&"

    4 38 tampak sakit, 3es @5 . ;ekanan darah 1%=91== mm?g, nadi )2 C9menit,

    respirasi 2) C9menit, suhu +',+o@

    3epala konjungtiEa anemis (&", sklera ikterik (&", !@? (&"

    ;horaks simetris, retraksi (&"

    @or9pulmo dbn

    bdomen datar, lemas, :8 (A" normal

    ?epar9lien tidak teraba, nyeri tekan suprapubic (&"

    Nyeri ketok @B (A" kanan

    Dkstremitas kral hangat, edema (&"

    Suspek GN!S dd S3

    ! & moCicillin + C 1 tab (2"

    & Furosemide + C I tab (dosis =,% mg9kg ::9kali"& @aptopril + C 12,% mg (dosis =,+ mg9kg ::9kali"& 8:97!9:: ' jam dan 2$ jam

    & ;N

    @.3epala konjungtiEa anemis (&", sklera ikterik (J", !@? (&"

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    9/18

    ;horaks simetris, retraksi (&"

    @or9pulmo dbn

    bdomen datar, lemas, :8 (A" normal

    ?epar9lien tidak teraba, nyeri tekan suprapubic (&"

    Nyeri ketok @B (A" kanan

    Dkstremitas kral hangat, edema (&"

    Suspek GN!S dd S3

    ! & moCicillin + C 1 tab (+"

    & Furosemide + C I tab (dosis =,% mg9kg ::9kali"& @aptopril + C 12,% mg (dosis =,+ mg9kg ::9kali"& 8:97!9:: ' jam dan 2$ jam& ;N

    3epala konjungtiEa anemis (&", sklera ikterik (J", !@? (&"

    ;horaks simetris, retraksi (&"

    @or9pulmo dbn

    bdomen datar, lemas, :8 (A" normal

    ?epar9lien tidak teraba, nyeri tekan suprapubic (&"

    Nyeri ketok @B (A" kanan

    Dkstremitas kral hangat, edema (&"

    Suspek GN!S dd S3

    ! & moCicillin + C 1 tab ($"

    & Furosemide + C 2% mg (dosis =,% mg9kg ::9kali"& 8:97!9::9: ' jam dan 2$ jam& ;N

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    10/18

    S :3 (A" merah tua, nyeri saat bak (&", demam (&", muntah (&", bengkak (&"

    4 38 tampak sakit, 3es @5 .

    ; 1+=9)= mm?g, N2 C9menit,

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    11/18

    ;horaks simetris, retraksi (&"

    @or9pulmo dbn

    bdomen datar, lemas, :8 (A" normal

    ?epar9lien tidak teraba, nyeri tekan suprapubic (&"

    Nyeri ketok @B (&" kanan

    Dkstremitas kral hangat, edema (&"

    GN!S dd S3 A hiperuricemia

    ! & moCicillin + C 1 tab ('"

    & Furosemide + C 1 tab (dosis 1 mg9kg ::9kali"& @aptopril 2 C 2% mg (=,% mg9kg ::9kali"& llopurinol 1C1==mg

    !ro 87

    08 Se#tem(er 2013

    S :3 (A" kuning tua, nyeri saat bak (&", demam (&", muntah (&", bengkak (&"

    4 38 tampak sakit, 3es @5 .

    ; 11=9)= mm?g, N)$ C9menit,

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    12/18

    4 38 tampak sakit, 3es @5 .

    ; 11=9= mm?g, N)= C9menit,

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    13/18

    :atasi minum 1%== cc9hari (1 ml L urine output"

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    14/18

    BAB III

    DISKUSI

    Glomerulonefritis kut !asca Streptokokus (GN!S" adalah suatu peradangan glomerulus

    yang secara histopatologi menunjukkan proliferasi dan inflamasi glomeruli yang didahului

    oleh infeksigroup A -hemolytic streptococci (G:?S" dan ditandai dengan gejala nefritik

    seperti hematuria, edema, hipertensi, oligouria yang terjadi secara akut.+,0

    GN!S lebih sering terjadi pada anak usia ' sampai 1% tahun dan jarang pada usia di

    bawah 2 tahun. GN!S didahului oleh infeksi G:?S melalui infeksi saluran pernapasan

    akut (S!" atau infeksi kulit (piodermi" dengan periode laten 1&2 minggu pada S! atau +

    minggu pada pioderma.!ada kasus ini, penderita laki&laki usia 1+ $912 tahun :erdasarkan kepustakaan,

    GN!S sering terjadi pada anak usia '&1% tahun dan umum ditemukan pada anak laki&laki

    dibanding perempuan dengan perbandingan 21.+,$

    namnesis pada GN!S biasa ditemukan riwayat infeksi saluran napas atas

    (faringitis" 1&2 minggu sebelumya atau infeksi kulit (pyoderma" +&' minggu sebelumnya.

    !ada kasus ini, pasien menyangkal riwayat infeksi saluran nafas maupun infeksi kulit namun

    setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, didapatkan swab tenggorok positif untuk

    streptococcus pyogene atau G?:S, kemungkinan pada pasien ini telah terjadi S! namun

    tidak diketahui atau disadari oleh orang tua pasien.$,1=,11

    !emeriksaan fisik pada penderita ditemukan urin berwarna merah, edema palpebra

    pada pemeriksaan awal, terdapat nyeri ketuk pada @B, nyeri tekan suprapubik, serta

    peningkatan tekanan darah (1$=91== mm?g pada pemeriksaan pertama". :erdasarkan

    kepustakaan, temuan yang paling sering pada pemeriksaan klinis adalah fitur dari sindrom

    nefritik akut seperti edema dengan hipertensi ringan. danya urine berwarna merah atau

    seperti coca&cola (gross hematuria", tekanan darah tinggi, tubuh bengkak dan riwayat infeksi

    kulit atau tenggorokan.+,$,11 Sedangkan untuk nyeri ketuk pada @B dan nyeri tekan

    suprapubik merujuk pada gejala S3 namun diperlukan pemeriksaan penunjang seperti kultur

    urin untuk membuktikan adanya kolonisasi bakteri pada saluran kemih untuk menegakkan

    diagnosis S3.12

    !emeriksaan laboratorium yang penting untuk menunjang penegakkan diagnosis pasti

    GN!S khususnya pada kasus ini adalah mengonfirmasi adanya hematuria terutama bila

    hematuria yang tidak terlihat secara makroskopik, silinder eritrosit serta untuk menemukan

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    15/18

    proteinuria melalui pemeriksaan urinalisis. :erikut dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal

    seperti ureum dan kreatinin yang umumnya ditemukan meningkat, S;4 yang meningkat

    pada %&)= kasus, komplemen @+ yang menurun pada hampir semua pasien pada minggu

    pertama. 6ika terjadi komplikasi gagal ginjal akut, didapatkan hiperkalemia, asidosis

    metabolik, hiperfosfatemia, dan hipokalsemia. !ada kasus ini, didapatkan hematuria baik

    makroskopik maupun mikroskopik dari pemeriksaan urinalisis, didapatkan juga proteinuria

    baik melalui urinalisis maupun urin bakar. !ada pemeriksaan S;4 didapatkan hasil 2==

    yang menunjukkan adanya peningkatan titer antibodi terhadap G:?S serta didapatkan

    swab tenggorok yang positif streptococcus pyogene yang merupakan adanya riwayat infeksi

    tenggorokan yang dapat menyebabkan GN!S.+,$,12,1+

    :iopsi ginjal secara umum tidak direkomendasikan pada pasien GN!S, namun

    biopsy ginjal dapat dilakukan pada keadaan&keadaan bila S;4 atau titer streptolisin gagal

    menunjukkan infeksi streptokokus, normocomplementemia, insufisiensi ginjal khususunya

    jika angka filtrasi glomerulus masih kurang dari += ml9mnt91.+ m2 untuk lebih dari 1

    minggu, kadar @+ persisten rendah lewat '&) minggu, dan hematuria rekuren, khususnya

    hematuria frank. 8SG ginjal secara umum memperlihatkan ginjal normal sampai penebalan

    ginjal bilateral dengan beberapa fakta peningkatan ekogenesitasnya.1,+,1$,1%

    !enatalaksanaan pasien GN!S pada kasus ini, meliputi eradikasi kuman dan

    pengobatan terhadap gagal ginjal akut dan akibatnya. !engobatan antibiotik untuk infeksi

    kuman streptokokus yang menyerang tenggorokan atau kulit sebelumnya, tidak

    mempengaruhi perjalanan atau beratnya penyakit. 5eskipun demikian, pengobatan antibiotik

    dapat mencegah penyebaran kuman di masyarakat sehingga akan mengurangi kejadian

    GN!S dan mencegah wabah. !emberian penisilin pada fase akut dianjurkan hanya untuk 1=

    hari, sedangkan pemberian profilaksis yang lama tidak dianjurkan. Secara teoritis seorang

    anak dapat terinfeksi lagi dengan kuman nefritogen lain, tetapi kemungkinan ini sangat kecil

    sekali. 6ika alergi terhadap golongan penisilin, diganti dengan eritromisin += mg9kg ::9hari

    dibagi + dosis selama 1= hari. :eberapa klinisi memberikan antibiotik hanya bila terbukti ada

    infeksi yang masih aktif, namun sebagian ahli lainnya tetap menyarankan pemberian

    antibiotik untuk menghindarkan terjadinya penularan dan wabah yang meluas. !emberian

    terapi penisilin 1= hari sekarang sudah bukan merupakan terapi baku emas lagi, sebab

    resistensi yang makin meningkat, dan sebaiknya digantikan oleh antibiotik golongan

    sefalosporin yang lebih sensitif dengan lama terapi yang lebih singkat.+,0,1%,1'

    ;idak ada pengobatan spesifik untuk GN!S, pengobatan hanya merupakansimptomatik. !ada kasus ringan, dapat dilakukan tirah baring, mengatasi sembab kalau perlu

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    16/18

    dengan diuretik, atau mengatasi hipertensi yang timbul dengan Easodilator atau obat&obat anti

    hipertensi yang sesuai. !ada gagal ginjal akut harus dilakukan restriksi cairan, pengaturan

    nutrisi dengan pemberian diet yang mengandung kalori yang adekuat, rendah protein, rendah

    natrium, serta restriksi kalium dan fosfat. 3ontrol tekanan darah dengan hidrala#in, calcium

    channel blocker, beta blocker, atau diuretik. !ada keadaan sembab paru atau gagal jantung

    kongestif akibat oEerload cairan perlu dilakukan restriksi cairan, diuretik, kalau perlu

    dilakukan dialisis akut atau terapi pengganti ginjal. !embatasan aktiEitas dilakukan selama

    fase awal, terutama bila ada hipertensi. ;irah baring dapat menurunkan derajat dan durasi

    hematuria gross, tetapi tidak mempengaruhi perjalanan penyakit atau prognosis jangka

    panjang.1',1,1)

    !enyakit ini dapat sembuh sempurna dalam waktu 1&2 minggu bila tidak ada

    komplikasi, sehingga sering digolongkan ke dalam self limiting disease. >alaupun sangat

    jarang, GN!S dapat kambuh kembali.+,10,2=

    !ada umumnya perjalanan penyakit GN!S ditandai dengan fase akut yang

    berlangsung 1&2 minggu, kemudian disusul dengan menghilangnya gejala laboratorik

    terutama hematuria mikroskopik dan proteinuria dalam waktu 1&12 bulan. !ada anak )%&0%

    kasus GN!S sembuh sempurna, sedangkan pada orang dewasa %=&% GN!S dapat

    berlangsung kronis, baik secara klinik maupun secara histologik atau laboratorik. !ada orang

    dewasa kira&kira 1%&+= kasus masuk ke dalam proses kronik, sedangkan pada anak %&1=

    kasus menjadi glomerulonefritis kronik. >alaupun prognosis GN!S baik, kematian bisa

    terjadi terutama dalam fase akut akibat gangguan ginjal akut (cute kidney injury", edema

    paru akut atau ensefalopati hipertensi.+,$,21

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    17/18

    DA$%AR PUS%AKA

    1. ?ilmanto . !andangan :aru !engobatan Glomerulonefritis. Sari !ediatri. 2== 6uniM

    0(1" p. 1&'.2. Noer 5S. Glomerulonefritis. n latas ?, ;ambunan ;, ;rihono !!, !ardede S4,

    editors. :uku jar Nefrologi nak. 2nd ed. 6akarta :alai !enerbit F38M 2==2. p.

    +2+&+'1.+. yatt , Gerber 5, 3aplan D7, 7ee G, et al. @linical

    practical guideline for the diagnosis and management of group streptococcal

    pharyngitis 2=12 update by the infectious disease society of america. S

    Guideline. 2=12 September p. 1&1.12. katan okter nak ndonesia. nfeksi Saluran 3emih. n !udjiadi ?, ?egar :,

    ?andryastuti S, dris NS, Gandaputra D!, ?armoniati D, editors. !edoman

    !elayanan 5edis.M 2==0. p. 1+'&1+).

    1+. Suarta 3. Drythrocyturia and proteinuria conEersion in post&streptococcal acuteglomerulonephritis. !aediatrica ndonesiana. 2=='M $'(+&$" p. 1&'.

  • 7/25/2019 Lapkas Gnaps Revisi 2

    18/18

    1$. ian G7, ?uang 7, 5ao 6?, 7iu 5. cute !ost&streptococcal Glomerulonephritis

    with Normal ith ?etero#ygous @omplement Factor ?J