Lapak gel Na-Diclofenac.docx

66
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUIDA DAN SEMISOLIDA GEL NATRIUM DIKLOFENAK Disusun oleh: Rika Nuraeni P17335113038 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG 1

Transcript of Lapak gel Na-Diclofenac.docx

Page 1: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUIDA DAN SEMISOLIDA

GEL NATRIUM DIKLOFENAK

Disusun oleh:

Rika Nuraeni

P17335113038

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

JURUSAN D-III FARMASI

2014

1

Page 2: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

GEL NATRIUM DIKLOFENAK

I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Menentukan formulasi yang tepat dalam pembuatan sediaan gel natrium

diklofenak 1%

2. Mengetahui permasalahan pada sediaan dan menentukan penyelesaian yang

diambil untuk sediaan.

3. Mengetahui efek farmakologi atau kegunaan dari bahan aktif dan bahan tambahan

lain.

4. Melakukan evaluasi dan mengetahui hasil evaluasi sediaan gel natrium

diklofenak sebanyak 1%

II. PENDAHULUAN

Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel

anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan.

gel kadang – kadang disebut jeli. (Departemen Kesehatan RI, 1995)

Gel kadang-kadang disebut Jeli, merupakan sistem semipadat terdiri dari

suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang

besar, tepenetrasi oleh suatu cairan. (Departemen Kesehatan RI, 1979)

Gel adalah sediaan bermassa lembek, berupa suspensi yang dibuat dari zarah

kecil senyawa organik atau makromolekul senyawa  organik, masing-masing

terbungkus dan saling terserap oleh cairan. (Formularium Nasional, 1978:315)

Gel didefinisikan sebagai suatu sistem setengah padat yang terdiri dari suatu

dispersi yang tersusun baik dalam partikel anorganik yang kecil atau molekul organik

yang besar dan saling menyerap cairan. Gel dalam makromolekulnya disebarkan ke

seluruh cairan sampai tidak terlihat ada batas diantaranya, cairan ini disebut gel satu

fase. Dalam hal, dimana massa gel terdiri dari kelompok-kelompok partikel kecil yang

berbeda, maka gel ini dikelompokkan sebagai sistem dua fase dan sering pula disebut

magma atau susu. Gel dan magma dianggap sebagai dispersi koloid oleh karena

masing-masing mengandung partikel-partikel dengan ukuran koloid. (Ansel, 1989)

2

Page 3: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

Gel umumnya merupakan suatu sediaan semipadat yang jernih, tembus cahaya

dan mengandung zat aktif, merupakan dispersi koloid, mempunyai kekuatan yang

disebabkan oleh jaringan yang saling berikatan pada fase terdispersi. (Ansel, 1989)

Sediaan gel sering mengandung fase sederhana, merupakan sistem semipadat

transparan yang semakin banyak digunakan sebagai formulasi sediaan topikal. Fase

cair dari gel dapat dipertahankan dalam tiga dimensi matriks polimer. Obat dapat

dipenetrasi dalam matriks atau dilarutkan dalam fase cair. (Langley, Chris &

D.Belcher, 2008)

Sifat / Karakteristik Gel  (Lachman, 496 – 499):

a. Zat pembentuk gel yang ideal untuk sediaan farmasi dan kosmetik ialah inert,

aman dan tidak bereaksi dengan komponen lain.

b. Pemilihan bahan pembentuk gel harus dapat memberikan bentuk padatan yang

baik selama penyimpanan tapi dapat rusak segera ketika sediaan diberikan

kekuatan atau daya yang disebabkan oleh pengocokan dalam botol, pemerasan

tube, atau selama penggunaan topikal.

c. Karakteristik gel harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan sediaan yang

diharapkan.

d. Penggunaan bahan pembentuk gel yang konsentrasinya sangat tinggi atau BM

besar dapat menghasilkan gel yang sulit untuk dikeluarkan atau digunakan.

e. Gel dapat terbentuk melalui penurunan temperatur, tapi dapat juga

pembentukan gel terjadi satelah pemanasan hingga suhu tertentu. Contoh

polimer seperti MC, HPMC dapat terlarut hanya pada air yang dingin yang akan

membentuk larutan yang kental dan pada peningkatan suhu larutan tersebut

akan membentuk gel.

f. Fenomena pembentukan gel atau pemisahan fase yang disebabkan oleh

pemanasan disebut thermogelation. Dalam hal tertentu gel akan keruh jika :

1. Gelling agent tidak mampu melarutkan seluruh bahan aktif (hanya terdispersi

dalam bentuk koloidal)

2. Gel berasal dari agregat yang terdispersi homogen (biasanya gelling agent

dari golongan anorganik yang tidak larut)

3. Mengandung fase minyak Emulgel

3

Page 4: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

Syarat-syarat dalam Sediaan Gel

Gel yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut (Lieberman, 1989: Martin

and Cammarata, 1990) :

1. Homogen

Bahan obat dan dasar gel harus mudah larut atau terdispersi dalam air atau

pelarut yang cocok atau menjamin homogenitas sehingga pembagian dosis

sesuai dengan tujuan terapi yang diharapkan.

2. Bahan dasar yang cocok dengan zat aktif

Bila ditinjau dari sifat fisika dan kimia bahan dasar yang digunakan harus cocok

dengan bahan obat sehingga dapat memberikan efek terapi yang diinginkan.

3. Konsistensi gel menghasilkan aliran pseudoplastis tiksotropik

Karena sifat aliran ini sangat penting pada penyebaran sediaan jika dioleskan

pada kulit tanpa penekanan yang berarti pada pemencetan dapat keluar dari

wadah misalnya tube.

4. Stabil

Gel harus stabil dari pengaruh lembab dan suhu selama penggunaan dan

penyimpanan.

Sifat dan Karakteristik Gel

a. Swelling

Gel dapat mengembang karena komponen pembentuk gel dapat mengabsorbsi

larutan sehingga terjadi pertambahan volume. Pelarut akan berpenetrasi diantara

matriks gel dan terjadi interaksi antara pelarut dengan gel. Pengembangan gel

kurang sempurna bila terjadi ikatan silang antar polimer di dalam matriks gel yang

dapat menyebabkan kelarutan komponen gel berkurang.

b. Sineresis

Cairan yang terjerat akan keluar dan berada di atas permukaan gel, akibat

adanya kontraksi di dalam massa gel. Mekanisme terjadinya kontraksi

berhubungan dengan fase relaksasi akibat adanya tekanan elastis pada saat

terbentuknya gel. Pada waktu pembentukan gel terjadi tekanan yang elastis,

sehingga terbentuk massa gel yang tegar. Adanya perubahan pada ketegaran gel

akan mengakibatkan jarak antar matriks berubah, sehingga memungkinkan cairan

bergerak menuju permukaan. Sineresis dapat terjadi pada hidrogel maupun

organogel.

4

Page 5: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

c. Efek Suhu

Gel dapat terbentuk melalui penurunan temperatur tapi dapat juga

pembentukan gel terjadi setelah pemanasan hingga suhu tertentu. Gelling agent

golongan polimer pada air yang dingin hanya terlarut dan membentuk larutan

yang kental. Pada peningkatan suhu larutan tersebut membentuk gel. Fenomena

pembentukan gel atau pemisahan fase yang disebabkan oleh pemanasan disebut

thermogelation.

d. Efek Elektrolit

Konsentrasi elektrolit yang sangat tinggi akan berpengaruh pada gel hidrofilik

dimana koloid digaramkan (melarut). Gel yang tidak terlalu hidrofilik dengan

konsentrasi elektrolit kecil akan meningkatkan rigiditas gel dan mengurangi waktu

untuk menyusun diri sesudah pemberian tekanan geser.

e. Rheologi

Larutan pembentuk gel (gelling agent) dan dispersi padatan yang terflokulasi

memberikan sifat aliran pseudoplastis yang khas, dan menunjukkan jalan aliran

non–newton (menggunakan alat brookfield) yang dikarakterisasi oleh penurunan

viskositas dan peningkatan laju aliran.

Bahan pembentuk gel (Anief, 1997).

Bahan yang dapat digunakan sebagai pembentuk gel biasanya adalah

hidrokolid organik (misalnya tragacant, natrium alginat, turunan selulosa dan turunan

polikarboksilat) dan hidrokoloid anorganik (misalnya bentonit dan veegum).

1. Tragacant

Jumlah tragacant yang dibutuhkan untuk membentuk gel tergantung pada

tujuan penggunaan.Sebagai lubrikan biasanya digunakan dengan konsentrasi 2-3%

sedangkan sebagai pembawa obat topikal digunakan sekitar 5%. Penggunaan

tragacant kurang diminati karena viskositasnya dipengaruhi oleh pH dan film yang

ditinggalkan pada kulit cenderung membentuk flek dan mudah terdegradasi oleh

mikroba.

2. Natrium alginate

Natrium alginat digunakan sebagai lubrikan dengan konsentrasi 1,5-2%

sedangkan pada topikal digunakan 5-10%. Natrium alginat kurang disukai karena

warna kuning tua dan membentuk massa gel yang kurang baik.

5

Page 6: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

3. Derivat selulosa

Derivat selulosa penggunaannya lebih luas sebagai bahan pembentuk gel

karena dapat menghasilkan gel yang netral terhadap alkali dan asam dengan

viskositas yang sangat stabil dan resistensinya sangat baik terhadap mikroba.

Kejernihannya yang tinggi karena  bebas dari pengotor yang tidak larut dan

memberikan lapisan film bila mengering pada kulilt. Derivat selulosa yang

biasanya digunakan adalah NaCMC, HPMC, dan lain-lain.

4. Pektin

Pektin dapat digunakan sebagai dasar gel untuk produk asam. Penggunaannya

hampir selalu dengan gliserin sebagai humektan dalam basis gel untuk sediaan

topical. Pektin sangat mudah mengalami degradasi oleh mikroba sehingga faktor

penyimpanan perlu mendapatkan perhatian khusus.

5. Bentonit

Bentonit digunakan sebagai basis gel untuk topical dengan konsentrasi 7-20%.

Gel yang dihasilkan mempunyai pH 9 sehingga kurang cocok untuk kulit dan

viskositasnya tidak stabil.

6. Carbomer

Carbomer merupakan polimer dari asam akrilat dan dapat membentuk gel

pada konsentrasi 0,5%.

Penyimpanan gel

Sediaan gel merupakan sediaan yang mengandung air atau pelarut lain yang

mudah menguap seperti etanol, maka pada waktu penyimpanan besar sekali

kemungkinan terjadinya penguapan yang menyebabkan sediaan menjadi lebih padat

dan kering (xerogel). Untuk mencegah hal tersebut maka digunakan wadah bermulut

lebar, tertutup rapat dan ditempat sejuk (Ansel, hal: 511)

Efek Farmakologi Obat

Diclofenac merupakan derivat fenilasetat (1974) termasuk NSAID yang

terkuat daya antiradangnya dengan efek samping yang kurang kuat dibandingkan obat

yang lainnya (indometasin, piroxicam). Obat ini sering digunakan untuk segala

macam nyeri, juga pada migrain dan encok. Secara parenteral sangat efektif untuk

6

Page 7: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

menanggulangi nyeri kolik hebat (kandung kemih dan kandung empedu). Kerusakan

hati fatal telah dilaporkan.

Reasorpsinya dari usus cepat dan lengkap, tetapi BA-nya rata-rata 55% akibat

FPE besar. Efek analgetisnya dimulai setelah satu jam, secara rektal dan intramuskular

lebih cepat masing-masing setelah 30 dan 15 menit. penyerapan garam-K lebih pesat

dari pada garam-Na. PP-nya diatas 99% plasma, t½-nya kurang lebih satu jam.

Ekskresi melalui kemih berangsung untuk 60% sebagai metabolit dan 20% dengan

empedu dan tinja. (Tan dan Rahardja, 2008)

Dalam klasifikasi selektivitasnya penghambatan COX, termasuk kelompok

preferential COX-2 inhibitor. Adsorpsi obat ini melalui saluran cerna berlangsung

cepat dan lengkap. Obat ini terikat 99% pada protein plasma dan mengalami efek

metabolisme lintas pertama (first pass) sebesar 40-50%. Walaupun waktu paruh

singkat yakni 1-3 jam, diclofenac diakumulasi dicairan sinovial yang menjelaskan

efek terapi di sendi jauh lebih panjang dari waktu paruh obat tersebut. (Departemen

Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007)

Natrium diklofenak digunakan untuk menghilangkan rasa sakit gejala lokal

dan pergelangan kaki, dan epiconditis. Untuk sediaan topikal digunakan kadar 1%.

Dengan dosis 4 kali sehari dioleskan pada bagian yang sakit. (Martindale.2009 hal

45) Diclofenac mempunyai aktivitas analgetik, antipiretik, dan antiimflamasi.

Diclofenac mempunyai kemampuan melawan COC-2 lebih baik dibandingkan obat

lain. (Goodman & Gilman.2010). Mekanisme kerja farmakologi secara pasti belum

jelas, namun banyak aksi/aktivitas dalam darah adalah menginhibisi sintesis

prostaglandin. (AHFS 2010, hal 2086)

7

Page 8: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

III. FORMULASI1. Bahan aktif

1.1 Natrium diklofenak [BM 318.1] [British Pharmacopoea hal 1893]Zat Natrium Diclofenac

Sinonim Natrium diklofenak

Struktur

Rumus molekul CH10Cl12NNaO2

Pemerian Putih, atau agak kekuningan, sedikit

higroskopis, bubuk kristal.

Kelarutan Sedikit larut dalam air, mudah larut dalam

methanol, larut dalam ethanol 96%, sedikit

larut dalam aseton.

Stabilitas Larutan yang sudah tidak mengandung

oksigen lebih stabil dibandingkan dengan

yang mengandung oksigen.

[Pharmaceutical Codex hal 875]

Inkompabilitas Dalam larutan dengan pH lebih kecil dari 2,

potensi berkurang dan cepat rusak dalam

larutan alkali hidroksida.

Keterangan lain Kegunaannya sebagai siklooksigenase inhibitor,

analgesik, antiinflamasi.

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari

8

Page 9: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

cahaya.

Kadar penggunaan Penggunaan topikal dalam sediaan gel

sebanyak 1%.

2. Eksipien2.1 CMC-Na [HOPE 6th, p : 118 - 120]

Nama Zat Vaselin Flavum

Sinonim Akucell, Aqualon CMC, Aquasorb, Blanose, Carbose D,

carmellosum natricum, Cel-O-Brandt, cellulose gum,

Cethylose, CMC sodium, E466, Finnfix, Glykocellan,

Nymcel ZSB, SCMC, sodium carboxymethylcellulose,

sodium cellulose glycolate, Sunrose, Tylose CB, Tylose

MGA, Walocel C, Xylo-Mucine.

Struktur

Titik lebur 227oC

Pemerian Serbuk putih atau agak putih, tidak berbau, tidak berasa,

bubuk granul, higroskopis.

Kelarutan Praktis tidak larut dalam aseton, etanol (95%), eter, dan

toluen. Mudah terdispersi didalam air, disemua

temperatur.

Stabilitas CMC-Na stabil, meskipun berupa material yang

higroskopis. Dalam kondisi lembab yang tinggi, dapat

mengabsorpsi 50% air. Dalam pelarut air, dan

penyimpanan yang lama, harus ditambahkan pengawet.

9

Page 10: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

CMC-Na harus disimpan dalam wadah tertutup baik,

sejuk dan kering.

Inkompatibilitas Inkompatibel dengan larutan asam kuat, dan dengan

garam besi yang terlarut, dan beberapa metal.

Penyimpanan Disimpan dalam tempat tertutup baik, terlindung dari

cahaya, di tempat sejuk dan kering.

Kegunaan Coating agent, stabilizing agent, suspending agent, tablet

and capsule disintegrant, tablet binder, viscosity-

increasing agent, water-absorbing agent.

Kadar kegunaan Emulsifying agent 0.25–1.0%

Gel-forming agent 3.0–6.0%

Oral solutions 0.1–1.0%

2.2 Amylum Manihot [HOPE 6th: Hal. 685-690]

Nama Zat Amylum manihot

Sinonim Tapioca starch

Struktur

Rumus Molekul (C6H10O5)n

pH 4.0 – 8.0

Pemerian Serbuk sangat halus, putih

[FI ed IV; Hal. 107]

Kelarutan

Praktis tidak larut dalam air dingin dan

ethanol

[FI ed IV; Hal. 107]

Stabilitas Pati kering stabil jika dilindungi dari

kelembapan yang tinggi. Larutan atau pasta

10

Page 11: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

pati tidak stabil dan mudah dimetabolisme

oleh mikroorganisme.

Inkompatibilita

s Pati inkompatibel dengan oksidator kuat

Penyimpanan Pati harus disimpan dalam wadah kedap

udara di tempat sejuk dan kering.

Kegunaan Gelling agent

Kadar

Penggunaan

10 bagian dari perbandingan 10:90:5 [IMO;

Hal. 71]

2.3 Hidroksipropil Metil Celulosa [HOPE 6th; Hal 326-329]

Nama Zat Hidroksipropil metil selulosa

Struktur

Rumus molekul CH3CH(OH)CH2

Titik lebur Brown di 190-200ºC; chars di 225-230ºC. kaca suhu transisi adalah 170-180ºC.

Pemerian Tidak berbau dan tidak berasa, berwarna putih krim,

berserat atau serbuk granul.

Kelarutan Larut dalam air dingin, membentuk larutan koloid kental.

Praktis tidak larut dalam air panas, kloroform, etanol 95%

dan eter. Tetapi larut dalam campuran etanol dan

diklorometan, campuran metanol dan diklorometan, dan

campuran air dan metanol.

11

Page 12: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

Stabilitas Serbuk HPMC adalah material yang stabil, bentuknya higroskopis setelah pengeringan. pH stabil 3-11. Dapat mengalami reverrsible fase sol-gel pada pemanasan dan pendinginan berturut-turut.

Inkompabilitas Inkompatibel dengan agent pengoksidasi. HPMC tidak

akan membentuk kompleks dengan garam logam atau ion

organik dari sediaan yang tidak larut.

Keterangan lain Density (bulk) 0.341 g/cm3

Density (tapped) 0.557 g/cm3

Density (true) 1.326 g/cm3

Penyimpanan Disimpan dalam wadah tertutup baik, di tempat sejuk dan

kering.

Kadar penggunaan 0.25% - 5.0%

2.4 Carbomer [HOPE 6th; Hal 110]

Zat Aktif Carbomer

Sinonim Acrypol; Acritamer; acrylic acid polymer; carbomera;

Carbopol;

carboxy polymethylene; polyacrylic acid; carboxyvinyl

polymer;

Pemulen; Tego Carbomer.

12

Page 13: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

Struktur

Rumus molekul (C3H4O2)n

Titik lebur Dekomposisi terjadi dalam waktu 30 menit pada 260oC.

Pemerian Berwarna putih, bersifat asam, bubuk higroskopik,

memiliki karakteristik sedikit berbau.

Kelarutan Dapat mengembang di air dan gliserin dan setelah terjadi

reaksi netralisasi dalam ethanol 95%.

Stabilitas Bahan higroskopik yang dapat dipanaskan dalam

temperatur dibawah 104oC

Inkompabilitas Inkompatibel dengan fenol, polymer kationik, asam kuat

Keterangan lain Density (bulk) 0.2 g/cm3 (powder); 0.4 g/cm3 (granular).

Density (tapped) 0.3 g/cm3 (powder); 0.4 g/cm3

(granular).

Penyimpanan Carbomer harus disimpan dalam wadah kedap udara,

wadah terlindung dari kelembaban. Penggunaan kaca,

plastik, atau kontainer berlapis resin direkomendasikan

untuk penyimpanan.

Kadar penggunaan Gelling agent konsentrasi 0.5-2.0%

2.5 Propilen Glikol [HOPE 6th, Hal : 592-593]

Zat Aktif Propylene Glycol

Sinonim

1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl ethyleneglycol; methyl glycol; propane-1,2-diol;

propylenglycolum.

13

Page 14: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

Struktur

Rumus molekul C3H8O2 76.09

Titik lebur -59oC

PemerianCairan jernih, tidak berwarna, kental dan lengket, praktis

tidak berbau, manis, sedikit asam mirip gliserin

Kelarutan

Larut dalam aseton, kloroform, etanol 95%, gliserin dan

air; larut dalam eter 1:6 ; tidak larut dengan mineral oil/

fixed oil; tapi akan melarutkan sebagian esensial oil.

StabilitasStabil ketika dicampur dengan etanol 95%, gliserin atau

air, dan larutan yang telah disterilisasi oleh autoklaf.

InkompabilitasPropilen glikol inkompatibel dengan zat kimia

pengoksidasi seperti potassium permanganat.

Keterangan lainTitik didih 188oCDensity 1.038 g/cm3 at 20oC

PenyimpananDalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya,

ditempat sejuk dan kering

Kadar penggunaan

Pengawet, desinfektan, humektan, solvent; plasticizer;

agen penstabil, kosolvent.

Solvent dan kosolvent topikal 5-80%

2.6 TEA [HOPE 6th, Hal : 754-755]

Zat Aktif Triethanolamine

SinonimTEA; Tealan; triethylolamine; trihydroxytriethylamine; tris(hydroxyethyl)amine; trolaminum.

14

Page 15: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

Struktur

Rumus molekul C6H15NO3 149.19

Titik lebur 20–21oC

PemerianCairan jernih,Warna agak kekuningan, larutan kental dan

lengket, sedikit berbau amoniakal.

KelarutanLarut dalam air, metanol, aseton, CCl4, 24 bagian

benzena, 63 bagian Ethyl eter

Stabilitas

Triethanolamine akan berubah kecoklatan jika terpapar

udara dan cahaya. 85% Triethanolamine cendrung

membuat lapisan di bawah suhu 15oC.

Inkompabilitas

Triethanolamine akan bereaksi dengan asam mineral dan

membentuk kristal garam dan ester. Dengan asam lemak

tinggi, triethanolamine membentuk garam yang larut

dalam air, dan memiliki karakter seperti sabun. TEA juga

dapat bereaksi dengan tembaga dan membentuk garam

kompleks. Pelunturan dan pengendapan dapat terjadi

pada penampilan garam logam berat. TEA dapat bereaksi

dengan zat kimia seperti tiorul klorida, untuk mengganti

grup hidroksi dengan halogen.Hasil produksi ini sangat

toxic, menyerupai serbuk kuning nitrogen.

Keterangan lain Titik didih 335oC

PenyimpananTriethanolamine harus disimpan dalam wadah kedap

udara, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk dan kering.

Kadar penggunaanAlkalizing agent (sesuai pH yang diinginkan) ;

emulsifying agent

2.7 Methylparaben [HOPE 6th : 442]

15

Page 16: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

Nama Zat Methylparaben

Sinonim Aseptoform M; CoSept M; E218; 4-hydroxybenzoic acid

methyl ester; metagin; Methyl Chemosept; methylis

parahydroxybenzoas; methyl p-hydroxybenzoate; Methyl

Parasept; Nipagin M; Solbrol M; Tegosept M; Uniphen

P-23.

Struktur

Rumus molekul C8H8O3

Pemerian Kristal tidak berwarna atau kristal putih bubuk. Tidak

berbau atau berbau khas lemah. Mempunyai sedikit rasa

terbakar.

Kelarutan Sukar larut dalam air, dalam benzena, dan dalam karbon

tetrachlorida, mudah larut dalam ethanol dan dalam eter.

[FI IV Hal 551]

Stabilitas Stabil pada pH larutan 3-6 [kurang dari 10%

terdekomposisi]. Larutan air pada pH 8 terjadi hidrolisis

secara cepat.

Inkompabilitas Aktivitas antimikroba methylparaben sangat berkurang

dengan adanya surfaktan no-ionik, seperti tween 80.

Namun, propylenglycol [10%] telah ditunjukkan untuk

mempotensiasi aktivitas antimikroba dari paraben.

Inkompatible dengan bahan lain, seperti bentonit, Na.

Alginat, minyak essensial, sorbitol,= dan atropin. Juga

bereaksi dengan berbagai gula. Methylparaben berubah

warna dengan adanya besi, dan akan terhidrolisis oleh

16

Page 17: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

basa lemah dan asam kuat.

pH 4-8

Penyimpanan Disimpan dalam wadah tertutup baik, sejuk dan kering.

Kegunaan Antimicrobial preservative

Kadar penggunaan 0,18%

2.8 Propylparaben [BM 180.20] [HOPE 6th hal 596]

Zat Propylparaben

Sinonim Aseptoform P, CoSept P, E216, 4-hydroxybenzoic acid

propylester, Nipagin P, Nipasol M, propagin, Propyl

Aseptoform, propylbutex, Propyl Chemosept, propylis

parahydroxybenzoas, propyl phydroxybenzoate, Propyl

Parasept, Solbrol P, Tegosept P, Uniphen P-23.

Struktur

Rumus molekul C10H12O3 BM 180.20

Titik lebur 295oC

Pemerian Bubuk putih, Kristal, tidak berbau, dan tidak berasa.

Kelarutan Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam ethanol

95% dan dalam eter, sukar larut dalam air mendidih.

Stabilitas Pada pH 3-6 stabil dalam larutan berair, [kurang dari 10%

dekomposisi]. Terjadi hidrolisis cepat pada pH 8 [10%

atau lebih, setelah sekitar 60 hari pada suhu kamar]

17

Page 18: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

Inkompabilitas Aktivitas mikroba berkurang apabila ada surfraktan

nonionic. Zat yang mengurangi aktivitas propylparaben

yaitu, magnesium alumunium silicat, magnesium

trisilikat, oksida besi kuning, propylparaben berubah

warna dengan adanya besi dan terhidrolisis oleh basa

lemah dan asam kuat.

Keterangan lain Kegunaan untuk pengawet atau antimicrobial

preservative dengan

Penyimpanan Harus disimpan dalam wadah tertutup baik ditempat

sejuk dan kering.

Kadar penggunaan konsentrasi 0.01-0.02 %.

2.9 Ethanol [HOPE 6th; Hal. 17]

Zat Ethanol

Sinonim Alcohol; Aethanolum.

Struktur

Rumus molekul C2H6O

Titik lebur -112oC

Pemerian Cairan tak berwarna; Jernih; Mudah menguap dan mudah

bergerak; Bau khas; Rassa panas; Mudah terbakar dengan

memberika nyala biru yang tak berasap.

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P, dan

dalam eter P.

Stabilita Mudah terbakar dengan adanya nyala biru tak berasap.

Inkompabilitas Dalam kondisi asam, larutan ethanol bereaksi keras

dengan bahan pengoksidasi. Campuran dengan alkali

18

Page 19: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

dapat menggelapkan warna karena reaksi dengan jumlah

sisa aldehid. Garam oraganik atau akasia dapat

diendapkan dari larutan atau disperse. Larutan ethanol

juga kompatibel dengan alumunium dan dapat

berinteraksi dengan beberapa obat.

Keterangan lain Pelarut

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di

tempat sejuk, jauh dari nyala api.

Kadar penggunaan Secukupnya.

19

Page 20: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

3.0 Aquadest [BM 18.02] [HOPE 6 th hal 766]

Zat Aqua destilata

Sinonim Aqua, aqua purificata, hydrogen oxide.

Rumus molekul H O H

BM 18.02

Titik lebur Boiling point 100oC

Pemerian Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak

memiliki rasa.

[JP15 hal 1236]

Kelarutan Dapat bercampur dengan pelarut polar lainnya.

Stabilitas Secara kimiawi air stabil dalam semua keadaan fisik [es,

cair, dan uap]. Air meninggalkan sistem pemurnian

farmasi dan memasuki tangki penyimpanan harus

memenuhi persyaratan tertentu. Tujuannya ketika

merancang dan mengoperasikan penyimpanan dan

distribusi sistem untuk menjaga air dari melebihi batas

yang diijinkan selama penyimpanan. penyimpanan dan

distribusi sistem harus memastikan bahwa air dilindungi

terhadap ion dan organik kontaminasi , yang akan

mengakibatkan peningkatan konduktivitas dan karbon

organik total. Sistem ini juga harus dilindungi secara fisik

masuknya partikel asing dan mikroorganisme sehingga

pertumbuhan mikroba dapat dicegah atau diminimalkan.

Inkompabilitas Air dapat bereaksi dengan obat-obatan dan eksipien lain

yang rentan terhadap hidrolisis [dekomposisi dalam

adanya air atau uap pada suhu tinggi. Air dapat bereaksi

dengan logam alkalidan bereaksi dengan oksida logam

alkali. Airnya juga bereaksi dengan garam anhidrat untuk

membentuk hidrat dari berbagai komposisi. Dan dengan

20

Page 21: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

bahan organic tertentu dan kalsium karbida.

Keterangan lain Keguanaannya sebagai pelarut.

PenyimpananAir untuk tujuan tertentu harus disimpan dalam wadah

yang sesuai. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik

[FI III hal 96]

Kadar penggunaan Nilai khusus air yang digunakan untuk aplikasi tertentu

dalam konsentrasi hingga 100%

21

Page 22: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

IV. PERMASALAHAN FARMASETIK DAN PENYELESAIAN

No

.

Permasalahan Penyelesaian

1. Bahan aktif ditujukan untuk

penggunaan topikal didaerah

persendian, dan harus akseptebel.

Sediaan dibuat gel.

[Aulton, 2002]

2. Dalam pembuatan gel, dibutuhkan

bahan pembentuk gel atau gelling

agent.

Digunakan gelling agent.

3. Sediaan membutuhkan bahan untuk

meningkatkan penetrasi ke daerah

yang dituju.

Digunakan Propylen glicol.

4. Sediaan mengandung air 85-95%,

mengakibatkan sediaan menjadi

media ideal pertumbuhan mikroba.

Penambahan Pengawet.

Methylparaben [HOPE 6th : 442]

Propylparaben [HOPE 6th hal 596]

5. Bahan aktif memiliki range pH

yang sempit sehingga memung-

kinkan terjadinya ketidakstabilan

pH pada saat penyimpanan.

Penambahan pendapar TEA untuk

menstabilkan pH basa.

22

Page 23: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

V. PENDEKATAN FORMULA

5.1 Optimasi I [Gelling agent Amylum manihot]

N

o.Nama Zat Jumlah Kegunaan

1. Natrium diklofenak 1% b/b Bahan aktif

2. Propilenglikol 10% b/bPelarut pengawet dan

penetran enhencer

3. Methyl paraben0.18 %

b/bPengawet

4. Propylparaben0.02%

b/bPengawet

5. Gelling agent 5% b/b Gelling agent

6. Propilenglikol 22,5%

b/bPelarut gelling agent

7. TEA qs b/b Pendapar

8. Ethanol qs b/b Pelarut bahan aktif

9. Aquadest Ad 100% Pelarut

VI. PENIMBANGAN

6.1 Sediaan dibuat sebanyak 10 gram dengan gelling agent Amylum manihot

No Nama Zat Jumlah

1.Natrium

diklofenak0.1 gram

2. Propilenglikol

1 gram BJ= BeratVolume

1.038g

cm3= 1 gram

volume

Volume = 0.99 mL ~1mL

3. Methyl paraben 0.018 gram

4. Propylparaben 0.002 gram

5. Amylum 0. 5 gram, air untuk Amylum manihot, ½ x 0.5

23

Page 24: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

manihot gram = 0,25 mL

6. Propilenglikol 2,25 gram

7. TEA qs

8. Ethanol qs

9. Aquadest Ad 100% (± 1,75 mL¿ BJ= 1 g/cm3

VII. PROSEDUR PEMBUATAN

VII.1 Optimasi gelling agent Amylum manihot sebanyak 10 gram

1. Dicuci alat, bilas dengan aquadest, dan dikeringkan.

2. Ditimbang semua bahan di neraca analitik

a. Natrium diklofenak sebanyak 0.1 gram

b. Propilenglikol sebanyak 1 gram

c. Methylparaben sebanyak 0.018 gram

d. Propylparaben sebanyak 0.002 gram

e. Amylum manihot sebanyak 0. 5 gram

f. Air untuk Amylum manihot sebanyak 0,25 mL

g. Propilenglikol sebanyak 2,25 gram

h. TEA secukupnya

i. Ethanol secukupnya

3. Dibuat gelling agent dengan cara mencampurkan 0,5 g Amylum manihot,

2,25 g Propilenglikol, dan 0,25 mL aquadest didalam beaker glass dan

dipanaskan diatas penangas air, sampai terbentuk massa gel.

4. Dilarutkan Propylparaben sebanyak 0.002 gram dan Methylparaben

dengan 1 g propylenglikol, diatas kaca arloji kemudian dimasukan ke

dalam massa gelling agent, bilas kaca arloji 2 mL aqudest sebanyak 2 kali,

aduk ad homogen.

5. Dilarutkan Na-Diclofenac sebanyak 0.1 gram dan 1 gram ethanol diatas

kaca arloji kemudian dimasukan kedalam massa gelling agent, bilas kaca

arloji dengan 2 mL aqudest sebanyak 2 kali, aduk ad homogen.

6. Ditambahkan sisa aquadest sebanyak (± 1,75 mL¿ aduk ad homogen

7. Hasil optimasi disimpan di dalam beaker glass 100 mL, untuk kemudian

ditunjukan kepada dosen pembimbing.

24

Page 25: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

25

Page 26: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

V. PENDEKATAN FORMULA

5.2 Optimasi 2 gelling agent HPMC

N

o.Nama Zat Jumlah Kegunaan

1. Natrium diklofenak 1% (b/b) Bahan aktif

2. HPMC 4% (b/b) Gelling agent

3. Propilen glikol 10% (b/b)Pelarut pengawet dan penetrant

enhancer

4. Metil paraben 0.18% (b/b) Pengawet

5. Propil paraben 0.02% (b/b) Pengawet

7. Etanol qs (b/b) Pelarut

8. Aquadest Ad 100% (b/b) Pelarut

VI. PENIMBANGAN

6.2 Optimasi 2 Sediaan dibuat sebanyak 10 gram dengan gelling agent HPMC

No. Nama Bahan Jumlah yang Ditimbang

1. Natrium diklofenak 0.1 gram

2. HPMC 0.4 gram

3. Propilen glikol1 gram BJ= Berat

Volume

1.038g

cm3= 1 gram

volume

Volume = 0.99 mL ~1mL

4. Metil paraben 0.018 gram

5. Propil paraben 0.002 gram

7. Etanol qs

8. Aquadest 8.47 gram

26

Page 27: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

VII. PROSEDUR PEMBUATAN

VII.2 Optimasi 2 gelling agent HPMC sebanyak 10 gram

1. Diuci alat. Dibilas dengan aquadest. Dan dikeringkan.

2. Disiapkan bahan yang akan ditimbang.

3. Ditimbang bahan satu per satu di neraca analitik.

a. Natrium diklofenak sebanyak 0.1 gram.

b. HPMC sebanyak 0.4 gram.

c. Metil paraben sebanyak 0.018 gram.

d. Propil paraben sebanyak 0.002 gram.

e. Propilenglikol sebanyak 1 gram.

f. Etanol sebanyak 1 gram.

4. Diukur aquadest pada gelas ukur sebanyak 4 ml. Dibilas dengan aquadest.

Dikeringkan.

5. Dikembangkan HPMC dengan cara :

Dispersikan HPMC dalam air panas sebanyak 30% jumlah air yang

digunakan, tunggu hingga HPMC sedikit mengembang, kemudian aduk

perlahan sambil ditingkatkan suhu sampai 80-90oC, aduk hingga terbentuk

massa gel.

6. Dilarutkan propil paraben sebanyak 0.002 gram dan metil paraben

sebanyak 0.018 gram ke dalam propilenglikol sebanyak 2 ml di kaca arloji.

Dimasukkan ke dalam gelling agent yang sudah dikembangkan. Diaduk ad

homogen. Dibilas kaca arloji dengan 2 ml aquadest.

7. Dilarutkan natrium diklofenak sebanyak 0.1 gram dengan 1 gram etanol di

beaker glass. Masukkan ke dalam gelling agent. Aduk ad homogen. Dibilas

beaker glass dengan 2 ml aquadest.

8. Dimasukkan sisa propilenglikol ke dalam massa gelling agent. Diaduk ad

homogen. Dibilas beaker glass dengan 2 ml aquadest.

9. Ditambahkan sisa aquadest sebanyak 4 ml yang telah diukur ke dalam

massa gelling agent. Diaduk ad homogen. Dibilas gelas ukur dengan

aquadest.

27

Page 28: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

V. PENDEKATAN FORMULA

5.3 Optimasi 3 [Gelling agent Carbomer]

VI. PENIMBANGAN

6.3

Optimasi 3 Sediaan dibuat sebanyak 10 gram dengan gelling agent Carbomer

No. Nama Bahan Jumlah yang Ditimbang

1. Natrium diklofenak 0.1 gram

2. Carbomer 0.1 gram

3. Propilen glikol1 gram BJ= Berat

Volume

1.038g

cm3= 1 gram

volume

Volume = 0.99 mL ~1mL

4. Metil paraben 0.018 gram

5. Propil paraben 0.002 gram

6. TEA qs

7. Etanol qs

8. Aquadest 8.78 ram

28

No

.Nama Bahan Jumlah Kegunaan

1. Natrium diklofenak 1% b/b Bahan aktif

2. Carbomer 1% b/b Gelling agent

3. Propilen glikol 10% b/bPelarut pengawet dan

penetrant enhancer

4. Metil paraben 0.18% b/b Pengawet

5. Propil paraben 0.02% b/b Pengawet

6. TEA qs b/b Pendapar

6. Etanol qs b/b Pelarut

7. Aquadest Ad 100%

b/bPelarut

Page 29: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

VII. PROSEDUR PEMBUATAN

VII.3 Optimasi 3 sediaan Na-diclofenac gel sebanyak 10 gram gelling agent

Carbomer

1. Dicuci alat. Dibilas dengan aquadest. Dikeringkan.

2. Disiapkan bahan yang akan ditimbang.

3. Ditimbang bahan satu per satu di neraca analitik.

g. Natrium diklofenak sebanyak 0.1 gram.

h. Carbomer sebanyak 0.1 gram.

i. Metil paraben sebanyak 0.018 gram.

j. Propil paraben sebanyak 0.002 gram.

k. Propilenglikol sebanyak 1 mL

l. Etanol sebanyak 1 gram.

4. Diukur aquadest di gelas ukur sebanyak 4 ml. Dibilas dengan aquadest.

5. Dikembangkan Carbomer dengan cara : Mengembangkan Carbomer dengan sisa

air sebanyak 81.8 gram, lalu dipanaskan, didispersikan aduk homogen, kemudian

menambahkan TEA hingga pH 6-11 (sesuai pH sediaan yang dibutuhkan : 7.5 pH)

6. Dilarutkan propil paraben sebanyak 0.002 gram dan metil paraben sebanyak 0.018

gram ke dalam propilenglikol sebanyak 2 ml di kaca arloji. Masukkan ke dalam

gelling agent yang sudah dikembangkan. Aduk ad homogen. Bilas kaca arloji

dengan 2 ml aquadest.

7. Dilarutkan natrium diklofenak sebanyak 0.1 gram dengan ditetesi etanol di kaca

arloji, hingga melarut. Masukkan ke dalam massa gelling agent. Aduk ad

homogen. Bilas kaca arloji dengan 2 ml aquadest.

8. Ditambahkan sisa propilenglikol ke dalam massa gelling agent. Aduk ad

homogen. Bilas beaker glass dengan 2 ml aquadest.

9. Hasil optimasi disimpan di dalam beaker glass 100 mL, untuk kemudian

ditunjukan kepada dosen pembimbing.

29

Page 30: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

V. PENDEKATAN FORMULA

5.4 Optimasi 4 [Gelling agent CMC-Na]

N

o.

Nama Zat Jumlah Kegunaan

1. Natrium Diclofenac 1% b/b Bahan aktif

2. Propilenglikol 10% b/bPelarut pengawet dan

penetran enhencer

3. Methyl paraben0.18 %

b/bPengawet

4. Propylparaben0.02%

b/bPengawet

5.Gelling agent (CMC-

Na)3.5% b/b Gelling agent

6. TEA qs b/b Pendapar

7. Ethanol qs b/b Pelarut bahan aktif

8. Aquadest Ad 100% Pelarut

VI. PENIMBANGAN

6.4 Optimasi 4 Sediaan dibuat sebanyak 10 gram dengan gelling agent CMC-Na

No Nama Zat Jumlah

1. Natrium Diclofenac 0.1 gram

2. Propilenglikol

1 gram BJ= BeratVolume

1.038g

cm3= 1 gram

volume

Volume = 0.99 mL ~1mL

3. Methyl paraben 0.018 gram

4. Propylparaben 0.002 gram

5. Gelling agent (CMC-Na)0.35 gram, air untuk Na-CMC 20x3.5

gram = 7 mL

6. TEA qs

7. Ethanol qs

8. Aquadest Ad 100%

30

Page 31: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

31

Page 32: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

VII. PROSEDUR PEMBUATAN

VII.4 Optimasi sediaan Na-diklofenak gel sebanyak 10 gram gelling agent

CMC-Na

1. Dicuci alat, bilas dengan aquadest, dan dikeringkan.

2. Ditimbang semua bahan di neraca analitik

a. Natrium diklofenak sebanyak 0.1 gram

b. Propilenglikol sebanyak 1 mL

c. Methylparaben sebanyak 0.018 gram

d. Propylparaben sebanyak 0.002 gram

e. CMC-Na sebanyak 0.35 gram

Air untuk CMC-Na sebanyak 7 mL

f. TEA secukupnya

g. Ethanol secukupnya

h. Aquadest sebanyak 1.53 mL

3. Dikembangkan gelling agent dengan menaburkan CMC-Na sebanyak 0.35

gram diatas air panas sebanyak 7 mL (20 kalinya CMC-Na) yang sudah

disiapkan sebelumnya didalam beaker glass, diaduk hingga terbentuk massa

gel.

4. Dilarutkan Propylparaben sebanyak 0.002 gram dan Methylparaben dengan 1

g propylenglikol, diatas kaca arloji kemudian dimasukan ke dalam massa

gelling agent, bilas kaca arloji 2 mL aqudest, aduk ad homogen.

5. Larutkan Na-Diclofenac sebanyak 0.1 gram dan 1 gram ethanol didalam

beaker glass kemudian dimasukan kedalam massa gelling agent, bilas beaker

glass dengan 2 mL aqudest, aduk ad homogen.

6. Masukan TEA sebanyak 0.15 gram ke dalam massa gelling agent, bilas

cawan dengan 2 mL aqudest, aduk ad homogen.

7. Masukan sisa propylenglikol kedalam massa gelling agent, bilas beaker glass

dengan 2 mL aqudest, aduk ad homogen.

8. Tambahkan sisa aquadest aduk ad homogen

9. Kemas dan beri etiket

32

Page 33: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

V. PENDEKATAN FORMULA

5.5 Pembuatan sediaan gel Na-diklifenak 100gram [Gelling agent CMC-Na]

N

o.

Nama Zat Jumlah Kegunaan

1. Natrium Diclofenac 1% b/b Bahan aktif

2. Propilenglikol 10% b/bPelarut pengawet dan

penetran enhencer

3. Methyl paraben0.18 %

b/bPengawet

4. Propylparaben0.02%

b/bPengawet

5.Gelling agent (CMC-

Na)

3.5%

b/bGelling agent

6. TEA qs b/b Pendapar

7. Ethanol qs b/b Pelarut bahan aktif

8. AquadestAd

100%Pelarut

VI. PENIMBANGAN

6.5 Sediaan dibuat sebanyak 100 gram dengan gelling agent CMC-Na

No Nama Zat Jumlah

1. Natrium Diclofenac 1 gram

2. Propilenglikol

10 gram BJ= BeratVolume

1.038g

cm3=1 0gram

volume

Volume = 9.6 mL

3. Methyl paraben 0.18 gram

4. Propylparaben 0.02 gram

5. Gelling agent (CMC-Na)3.5 gram, air untuk Na-CMC 20x3.5

gram = 70 mL

33

Page 34: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

6. TEA qs

7. Ethanol qs

8. Aquadest Ad 100%

VII. PROSEDUR PEMBUATAN

VII.5 sediaan Na-diklofenak gel sebanyak 100 gram

1. Dicuci alat, bilas dengan aquadest, dan dikeringkan.

2. Ditimbang semua bahan di neraca analitik

a. Natrium diklofenak sebanyak 1 gram

b. Propilenglikol sebanyak 9.6 mL

c. Methylparaben sebanyak 0.18 gram

d. Propylparaben sebanyak 0.02 gram

e. CMC-Na sebanyak 3.5 gram

Air untuk CMC-Na sebanyak 70 mL

f. TEA sebanyak

g. Ethanol secukupnya

h. Aquadest sebanyak 15.7 mL

3. Dikembangkan gelling agent dengan menaburkan CMC-Na sebanyak 3.5 gram

diatas air panas sebanyak 7 mL (20 kalinya CMC-Na) yang sudah disiapkan

sebelumnya didalam beaker glass, diaduk hingga terbentuk massa gel.

4. Dilarutkan Propylparaben sebanyak 0.02 gram dan Methylparaben sebanyak 0.18

gram dengan 9.6 mL propylenglikol, diatas kaca arloji kemudian dimasukan ke

dalam massa gelling agent, bilas kaca arloji 2 mL aqudest, aduk ad homogen.

5. Larutkan Na-Diclofenac sebanyak 1 gram dan 1 gram ethanol didalam beaker

glass kemudian dimasukan kedalam massa gelling agent, bilas beaker glass

dengan 2 mL aqudest, aduk ad homogen.

6. Masukan TEA sebanyak 0.15 gram ke dalam massa gelling agent, bilas cawan

dengan 2 mL aqudest, aduk ad homogen.

7. Masukan sisa propylenglikol kedalam massa gelling agent, bilas beaker glass

dengan 2 mL aqudest, aduk ad homogen.

34

Page 35: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

8. Tambahkan sisa aquadest sebanyak 7.7 mL aduk ad homogen

9. Kemas dan beri etiket

35

Page 36: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

VIII. DATA PENGAMATAN EVALUASI SEDIAAN

No Jenis evaluasi Prinsip evaluasi Jumlah

sampelHasil pengamatan Syarat

1. Volum

terpindahkan

Ditimbang wadah beserta isi obat

didalamnya dan tutup wadahnya,

sebelum ditimbang diberi label

terlebih dahulu. Kemudian dicatat

volume awal dari wadah tersebut.

Setelah itu isi wadah yang sama

dikeluarkan dan wadah dicuci bersih,

dikeringkan, lalu ditimbang kembali,

kemudian dicatat hasil volume

kosongnya. Dan dihitung volume isi

dari wadah tersebut dengan

mengurangkan volume awal dengan

volume akhir.

3

wadah

Wadah 1

W1= 14.207 gram

Wo= 4.316 gram

W1-Wo = 9.891 gram

Wadah 2

W1= 14.237 gram

Wo= 4.328 gram

W1-Wo = 9.909 gram

Wadah 3

W1= 14.020 gram

Wo= 4.107 gram

W1-Wo = 9.913 gram

Rata-rata uji volum

terpindahkan adalah

9.904 gram

Volume rata-tidak lebih

dari satu dari 30 wadah

volume kurang dari

95%, tetapi tidak

kurang dari 90% seperti

yang tertera pada etiket.

[FI IV hal 1089]

36

Page 37: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

3. Organoleptik Dilakukan pengujian bau dan warna. 3

wadah

Sediaan terlihat jernih,

tidak terasa berbau tengik,

kental.

Kondisi organoleptik

sebelum dan sesudah

penyimpanan harus

sama.

4. Uji pH Dilakukan menggunakan indikator

universal dengan memasukkan

indikator ke dalam sediaan dan hasil

yang didapatkan dicocokan dengan

trayek pH.

3

wadah

Dari ketiga wadah yang

diuji dengan menggunakan

pH universal menghasil-

kan nilai pH 7. Sesuai

dengan nilai pH pada saat

sebelum pengujian.

Perbedaan rentang pH

dari setiap botol tidak

boleh lebih dari ± 1.

Dan nilai pH sebelum

dan sesudah pengujian

harus sama.

5. Uji

Homogenitas

Dilakukan dengan mengambil

sampel sediaan kemudian dioleskan

tipis pada kaca arloji, kemudian

diamati menggunakan indra peraba.

3

wadah

Sediaan memiliki partikel

yang terdispersi homogen.

Jika dioleskan pada

sekeping kaca atau

bahan transparan lain

yang cocok, harus

menunjukan susunan

yang homogen tidak

terdapat butiran-butiran

yang tidak terdispersi.

(Syamsuni,2007)

37

Page 38: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

IX. PEMBAHASAN

Mayoritas gel dibentuk oleh agregasi partikel koloid sol, sistem padat

atau semipadat sehingga terbentuk sediaan yang terpenetrasi oleh cairan. Partikel

saling terhubung untuk membentuk jaringan, sehingga menjadikan kekakuan

pada struktur sediaan, fase kontinyu akan terjerat didalam matriks gel. Biasanya,

hanya sebagian kecil dari fase dispersi yang diperlukan untuk memberikan

kekakuan, misalnya 1% dari agar-agar dalam air menghasilkan gel. Sebuah gel

kaya cairan dapat disebut jelly, jika cairan dihilangkan dan hanya kerangka gel

saja, maka sediaan ini disebut xerogel. Gelatin kering, acacia tears dan

tragacanth ribbons merupakan contoh dari xerogels. (Aulton.2005)

Pada pembuatan gel, dibutuhkan suatu bahan yang dapat membentuk

massa gel pada sediaan. Dalam praktikum kali ini, kami mencoba melakukan

optimasi untuk mengetahui gelling agent dari bahan apakah yang dapat

menghasilkan konsistensi massa gel yang baik, bagus dan sesuai dengan bahan

aktif kami.

Sediaan gel, mengandung 85-95 % air. Dan dalam penyimpanannya,

dikhawatirkan akan terjadi kontak dengan udara atau pun medium lain, sehingga

sediaan menjadi media ideal dalam pertumbuhan dan kontaminasi

mikroorganisme, untuk menghindari hal tersebut, kami menambahakan

pengawet sebagai bahan untuk menghambat pertumbuhan dan kontaminasi

mikroba dalam sediaan selama penyimpanan. Dalam formula kami

menggunakan kombinasi pengawet methylparaben 0.18% dan propylparaben

0.02%. Pengawet ini digunakan karena bekerja efektif pada pH basa sehingga

sesuai dengan pH bahan aktif kami, natrium diklofenak yang memiliki nilai pH

basa yaitu sekitar 7.4 – 8.5.

Sediaan kami ditujukan untuk penggunaan topikal, yang tujuannya untuk

mengurangi rasa sakit dan gejala lokal pada keseleo pergelangan kaki ataupun

nyeri sendi lainnya. Dalam formula, kami membutuhkan suatu bahan sebagai

penetran enhancer untuk membawa obat agar dapat diadsorpsi ke daerah nyeri

yang dituju. Oleh karena itu, kami menambahkan propylenglikol sebagai bahan

untuk meningkatkan penetrasi obat ke daerah nyeri yang tersebut. Propylenglikol

juga digunakan untuk melarutkan bahan pengawet yang akan mudah larut jika

dalam propylenglikol.

38

Page 39: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

Dalam optimasi pertama, kami mencoba dengan menggunakan gelling

agent dari campuran amylum manihot, propylenglicol dan air. Dengan

perbandingan 2:9:1. Mengembangkannya dengan cara mencampurkan amylum

manihot, air, dan propilen glikol dalam beaker glass kemudian dipanaskan diatas

penangas air hingga terbentuk massa gel. Setelah itu dilarutkan bahan-bahan

tambahan lain, pengawet dilarutkan dalam propylenglicol dan bahan aktif

dilarutkan dalam ethanol karena bahan aktif sedikt larut dalam air sehingga

dilarutkan dalam ethanol akan lebih baik dibandingkan dalam air. Setelah itu,

campurkan gelling agent dengan bahan tambahan dan bahan aktif, aduk ad

terbentuk massa gel. Pada optimasi ini kami melihat konsistensi massa gel yang

bagus dibentuk oleh amylum manihot ini, namun karena amylum manihot

merupakan gelling agent yang berasal dari alam sehingga dikhawatirkan akan

mudah berubah konsistensinya, maka kami pun melakukan optimasi untuk

gelling agent yang lain.

Dalam optimasi kedua, kami mencoba dengan menggunakan gelling

agent dari bahan derivat selulosa yaitu HPMC dengan kadar 4%.

Mengembangkannya dengan cara mendispersikan HPMC dalam air panas 6 kali

jumlah HPMC yang digunakan. ditunggu hingga HPMC sedikit mengembang,

kemudian suhu ditingkatkan lagi sampai mencapai 60o-70o C diatas penangas air.

Kemudian aduk ad mendapatkan massa gel yang jernih. Ketika sebelum

ditambahkan bahan tambahan lain, massa gel yang dibentuk dari HPMC 4% ini

sangat bagus dan jernih, namun ketika ditambahkan bahan tambahan lain dan

berikut bahan aktifnya ternyata gel dengan HPMC ini menjadi menurun

konsistensi gel nya atau menjadi cair, sehingga kurang cocok dengan sediaan

yang ingin kami buat.

Dalam optimasi ketiga, kami pun mencoba dengan menggunakan gelling

agent dari golongan sintetik yaitu carbomer dengan kadar 1%.

Mengembangkannya dengan cara mendispersikan carbomer dalam air hangat,

kemudian ditunggu sampai carbomer mengembang lalu diaduk perlahan sampai

terbentuk massa gel. Setelah itu, ditambahkan bahan tambahan lain berikut bahan

aktifnya. Pada optimasi ini ternyata massa gel tidak jernih dan terlihat seperti

gumpalan-gumpalan gel. Sehingga optimasi ini kurang memuaskan, maka kami

39

Page 40: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

lanjutkan untuk mencoba optimasi keempat agar mendapatkan gelling agent

yang cocok dengan bahan aktif dan sediaan yang ingin kami buat.

Pada optimasi ke-empat, dengan gelling agent dari golongan semisintetik

yaitu CMC-Na dengan kadar 4%. Pertama, kami mengembangkan gelling agent

terlebih dahulu dengan cara, mendispersikan CMC-Na dalam air panas sebanyak

20 kalinya kemudian diaduk perlahan sampai terbentuk massa gel. Setelah itu,

ditambahkan zat tambahan lain berikut bahan aktifnya dan diaduk kembali

sampai homogen. Dalam optimasi ini, ternyata massa gel yang dihasilkan baik

dengan sediaan yang terlihat jernih dan semua bahan terdispersi secara homogen.

Maka dari itu, kami mengambil optimasi dengan gelling agent CMC-Na ini

untuk melanjutkan pada pembuatan sediaan skala besar sebanyak 100 gram.

Sediaan disimpan dalam wadah tertutup baik, dan terhindar dari kontak

cahaya atau sinar matahari langsung. Agar menghindari terjadinya perubahan

konsistensi massa salep dan terhindar dari penurunan efektifitas zat aktif.

Setelah satu minggu, dilakukan uji evaluasi sediaan, yaitu uji

organoleptik, uji pH, uji volum terpindahkan, dan uji homogenitas. Pada uji

organoleptik sediaan masih menunjukan penampilan yang sama yaitu memiliki

warna putih jernih, tidak berbau dan tidak berbau tengik. Kemudian ketika diuji

pH ternyata sediaan masih menunjukan pH yang sama dengan sebelumnya yaitu

dengan nilai pH 7. Pada uji volum terpindahkan sediaan memiliki rata-rata

volum dalam tiga kali replikasi yaitu 9.904 gram, hasil ini menunjukan bahwa

sediaan gel natrium diklofenak ini masih memenuhi syarat uji volum

terpindahkan yang tertera pada farmakope edisi IV yaitu volume rata-rata tidak

lebih dari satu dari 30 wadah volume kurang dari 95%, tetapi tidak kurang dari

90% dan sesuai dengan yang tertera pada etiket. Selanjutnya, ketika dilakukan

uji homogenitas dengan cara dioleskan tipis pada kaca arloji ternyata partikel

sediaan terdispersi secara homogen.

40

Page 41: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

X. KESIMPULAN

Formulasi yang tepat untuk sediaan yang dibuat adalah sebagai berikut:

N

o.

Nama Zat Jumlah Kegunaan

1. Natrium Diclofenac 1% b/b Bahan aktif

2. Propilenglikol 10% b/bPelarut pengawet dan

penetran enhencer

3. Methyl paraben0.18 %

b/bPengawet

4. Propylparaben0.02%

b/bPengawet

5.Gelling agent

(CMC-Na)3.5% b/b Gelling agent

6. TEA qs b/b Pendapar

7. Ethanol qs b/b Pelarut bahan aktif

8. Aquadest Ad 100% Pelarut

Menurut hasil evaluasi, sediaan gel natrium diklofenak baik dan stabil.

Secara organoleptika, sediaan berwarna putih jernih, tidak berbau dan tidak

berbau tengik, namun memiliki konsistensi massa gel yang sedikit kental. Dalam

sediaan tidak ditemukan pertumbuhan mikroorganisme. Kemudian ketika diuji

pH ternyata sediaan masih menunjukan nilai pH yang sama dengan sebelumnya

yaitu dengan nilai pH 7. Pada uji volum terpindahkan sediaan memiliki rata-rata

volum dalam tiga kali replikasi yaitu 9.904 gram, hasil ini menunjukan bahwa

sediaan gel natrium diklofenak ini masih memenuhi syarat uji volum

terpindahkan yang tertera pada farmakope edisi IV yaitu volume rata-rata tidak

lebih dari satu dari 30 wadah volume kurang dari 95%, tetapi tidak kurang dari

90% dan sesuai dengan yang tertera pada etiket. Selanjutnya, ketika dilakukan

uji homogenitas dengan cara dioleskan tipis pada kaca arloji ternyata partikel

sediaan terdispersi secara homogen.

41

Page 42: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

XI. DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV.

Jakarta: Departemen Kesehatan.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia, edisi III.

Jakarta: Departemen Kesehatan.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1978. Formularium Nasional, edisi II.

Jakarta: Departemen Kesehatan.

Rowe, Raymond C.2006. Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed.

London : Pharmaceutical Press.

Syamsuni, H.A. 2007. Ilmu Resep. Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Langley, Chris & D.Belcher. 2008. Pharmaceutical Compounding and Dispensing.

London : Pharmaceutical Press

Aulton, M.E. 2002. Pharmaceutic The Science of Dosage from Design. Elsevier Ltd.

The Council of The Royal Pharmaceutical Society of Great Britain. 1994. The

Pharmaceutical Codex, 12th ed., Principles and Practice of Pharmaceutics.

London: The Pharmaceutical Press.

Avis, Lieberman, Lachman, 1993. Pharmaceutical Dosage Forms, Parenteral

Medication, Vol. II, 2nd Ed. 

Tan Hoan Tjay dan Kirana Rahardja.2008.Obat-Obat Penting. Ed. ke 6.

Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Ansel, Howard C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi keempat.

Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press)

Sweetman, C Sean.2009.Martindale The Complete Drug The Complete Drug

Reference. Six-edition. London: Parmaceutical Press

The Department of Health.2009.British Pharmacopoeia.

London: The Stationery Office on behalf of the Medicines and Healthcare

Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia.2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.

Goodman & Gilman. 2010. Manual Farmakologi dan Terapi.

Jakarta : EGC. hal 689

42

Page 43: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

LAMPIRAN

Kemasan Sekunder

43

Page 44: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

Etiket

44

Page 45: Lapak gel Na-Diclofenac.docx

Brosur

45

KOMPOSISIDiclofenac Sodium ………………………………….... 1%

FARMAKOLOGIDiclofenac merupakan derivat fenilasetat (1974) termasuk NSAID yang terkuat daya antiradangnya dengan efek samping yang kurang kuat dibandingkan obat yang lainnya (indometasin, piroxicam). Obat ini sering digunakan untuk segala macam nyeri, juga pada migrain dan encok. Secara parenteral sangat efektif untuk menanggulangi nyeri kolik hebat (kandung kemih dan kandung empedu). Reasorpsinya dari usus cepat dan lengkap, tetapi BA-nya rata-rata 55% akibat FPE besar. Efek analgetisnya dimulai setelah satu jam, secara rektal dan intramuskular lebih cepat masing-masing setelah 30 dan 15 menit. penyerapan garam-K lebih pesat dari pada garam-Na. PP-nya diatas 99% plasma, t½-nya kurang lebih satu jam. Ekskresi melalui kemih berangsung untuk 60% sebagai metabolit dan 20% dengan empedu dan tinja.Dalam klasifikasi selektivitasnya penghambatan COX, termasuk kelompok preferential COX-2 inhibitor. Adsorpsi obat ini melalui saluran cerna berlangsung cepat dan lengkap. mengalami efek metabolisme lintas pertama (first pass) sebesar 40-50%. Walaupun waktu paruh singkat yakni 1-3 jam, diclofenac diakumulasi dicairan sinovial yang menjelaskan efek terapi di sendi jauh lebih panjang dari waktu paruh obat tersebut.

INDIKASINyeri sendi bagian atas (siku, pergelangan tangan, tangan)Nyeri akibat keseleoEpikonditisOsteoartitis Reumatoid artitis

CARA PAKAI4 kali sehari, dioleskan pada bagian yang sakit.

HINDARKAN DARI CAHAYA MATAHARI LANGSUNG. SIMPAN DALAM SUHU 25oCTUTUP KEMASAN RAPAT-RAPAT DAN JAUHKAN DARI JANGKAUAN ANAK-ANAK.

HANYA UNTUK PEMAKAIAN LUAR

No. Batch B05140507No. Reg. DTL 13B0177728A1Mfg Date 19 Mei 2014Exp Date 19 Mei 2017

PT. BOUMPOUKI FARMA Tbk. BANDUNG – INDONESIA