Lapak Akut Opk Kel 20

download Lapak Akut Opk Kel 20

of 39

Transcript of Lapak Akut Opk Kel 20

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    1/39

    UJI TOKSISITAS AKUT (LC 50-24 Jam) DENGAN ORGANOFOSFAT DANKARBAMAT PADA BENIH IKAN MAS ( Cyprinus carpio )

    (ACUTE TOXICIT TEST (LC50-24H) !ITH ORGANOFOSFAT AND CARBAMATON COMMOON CARP)

    B"##a Ma$#%&'a D"a F" *%a+ Ra,a S" %a.a+ $#%a+a Ra/%,a

    Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas PadjadjaranJl. Raya Bandung – Sumedang Km 21 Jatinangor !"#". $ele%on& '(22) *+ 2+++++

    email& yulianara,ika-ya oo./om

    ABSTRAK

    Praktikum ini 0ertujuan untuk mengeta ui tingkat toksisitas 0a an*0a an yang diuji 0erdasarkan konsentrasi tertentu serta mem0andingkan konsentrasi at toksik yang satudengan yang lainnya dalam al si,at ra/un dari 0a an toksik yang diuji. Praktikum inidilaksanakan di 3a0oratorium 4SP Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UniversitasPadjadjaran %ada 0ulan 5ovem0er 2(1!. 4etode %enelitian yang digunakan adala metodeeks%erimental dengan digunakan tiga konsentrasi media uji utama yakni6 ( 2! %%m 1 ! %%mdan " %%m serta kontrol. 7alam %engujian toksisitas akut ini terda%at tiga %erlakuan yakni

    %erlakuan I %erlakuan II dan %erlakuan III. 7imana %erlakuan I meru%akan %erlakuan kelas86 %erlakuan II meru%akan %erlakuan kelas B6 dan %erlakuan III meru%akan %erlakuan kelasKelautan. Pengamatan dilakukan ter ada% mortalitas 0eni ikan mas. 9asil %raktikummenunjukkan 0a :a konsentrasi media uji 'organo,os,at dan kar0amat) yang da%at

    mematikan !(; 0a an uji '0eni Ikan 4as) selama 2 jam %ema%aran yaitu ( 2! %%m – " %%m. Per itungan analisa %ro0it yang di%erole dari nilai 3< !( *2 jam se0esar 12 =(" %%m.9al ini mengindikasikan 0a :a si,at toksik media uji 'organo,os,at dan kar0amat) termasuk dalam ketegori toksik.

    Ka a ,$+1% Uji toksisitas akut, LC 50 , organofosfat, karbamat, mortalitas, ikan mas

    ABSTRACT

    $ is %ra/ti/um aims to ,igure out rate o, to>i/ materials t a are tested 0ased on /ertain/onsentration and /om%aring t at /onsentration o, to>i/ material in terms o, t e to>i/ity o, to>i/ material tested. $ is %ra/ti/um is /ondu/ted at t e 3a0oratory o, 4SP Fa/ulty o,

    Fis eries and 4arine S/ien/es University o, Padjadjaran on 5ovem0er 2(1!. $ e analyti/almet ods used in t is la0 is e>%erimentals analysis met od 0y using t ree /onsentration mainmedia test6 (.2! %%m 1.! %%m and " %%m and /ontrols. In t is e>%eriments t ere are t reetreatment treatment I treatment II dan treatment III. ? ere is treatment I is treatment o, /lassS6 treatment II is treatment o, /lass B6 and treatment III is treatment o, marine /lass.@0servation e>amined mortality o, gold,is 'i/.

    K"' .3*& Acute toxicity test, LC 50 , organofosfat, carbamat, mortality, common carp

    1

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    2/39

    PENDAHULUAN

    4enurut Sastra:ijaya '2((() dalam

    kesuma et al. '2((+) %en/emaran

    lingkungan adala %eru0a an lingkungan

    yang tidak menguntungkan terjadinya

    %eru0a an dalam suatu tatanan 0aru yang

    le0i 0uruk se0agian karena tindakan

    manusia se/ara langsng atau tidak

    langsung. Pen/emaran lingkungan

    k ususnya %erairan sala satunya

    dise0a0kan dari logam 0erat yang 0erasal

    dari kegiatan industri mau%un alam.

    3ogam 0erat yang sering terda%at dalam

    %en/emaran air adala 9g P0

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    3/39

    material ra/un dan %eru0a an lingkungan

    %enye0arannya luas dan muda dida%at

    dalam jumla 0anyak muda di%eli ara di

    la0oratorium.

    Uji toksisitas akut meru%akan

    0agian dari uji toksisitas kuantitati, yang

    dilakukan dalam jangka :aktu yang

    singkat se0agai aki0at dari %ema%aran

    jangka %endek suatu 0a an kimia uji ini

    memiliki %eran se0agai %engukur derajat

    toksikan suatu at kimia. Pema%aran akut

    da%at 0eru%a %ema%aran tunggal atau

    0erulang dalam :aktu yang singkat

    'umumnya kurang dari 2 jam). $olak ukur

    kuantitati, yang %aling sering digunakan

    untuk menyatakan kisaran let al

    /on/entration atau toksik adala 3< !(*

    maka %erlunya dilakukan %raktikum

    %ema%aran dan %engamatan uji toksisitas

    akut ini dengan tujuan %enulisan la%oran

    untuk mengeta ui 3< !( *2 jam dari 0a an

    toksik rganofosfat, !arbamat, Piretroi"

    $er ada% Ikan 4as ' Cyprinus carpio 3)

    mengeta ui tingkat toksisitas 0a an –

    0a an yang diuji 0erdasarkan konsentrasi

    tertentu mem0andingkan konsentrasi at

    toksik yang satu dengan yang lain dalam

    al si,at toksik dari 0a an toksik yang diuji

    dan mengeta ui e,ek akut se0agai aki0at

    dari %ema%aran jangka %endek dengan

    dosis yang tinggi dari toksikan terse0ut

    ter ada% Ikan 4as.

    DATA DAN PENDEKATAN

    !a, $ &a+ a+ a#

    Praktikum ini dilakukan selama dua

    ari dengan %arameter :aktu %emaran +

    jam yaitu Ra0u tanggal ( novem0er 2(1!

    di 3a0oratorium 4SP Fakultas Perikanan

    dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran.

    A#a &a+ a a+

    8lat yang digunakan dalam

    %raktikum ini adala 0otol to%les se0agai

    :ada untuk %engujian mi/ro%i%%et

    se0agai alat untuk mengam0il 0a an toksik

    uji dalam konsentrasi yang tela

    ditentukan %i%et tetes digunakan untuk

    mengam0il e:an uji gelas ukur ! m3

    untuk meng itung volume air medium

    yang digunakan Beaker lass 2!( m3

    untuk menam%ung e:an uji se0elum

    dimasukkan ke dalam :ada %engujian

    dan saringan untuk %engam0ilan ikan dari

    0ak ikan serta di0utu kan %engaduk ka/a

    untuk mengaduk 0a an uji terse0ut. 9and

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    4/39

    ini data yang di%erole dalam %er/o0aan

    dianalisis 0erdasarkan D%a Pro0it yang

    menga/u %ada 9u0ert '1=C=).

    4etode uji toksisitas akut ter ada%

    0eni ikan mas yaitu &

    M" 3&" U8% T3,7%7% a7

    Uji toksisitas 0ertujuan untuk

    menda%atkan toksisitas yang mematikan

    'letal to>i/ity) yang 0ersi,at akut. 7alam

    %er/o0aan uji toksisitas akut ini dilakukan

    ter ada% 0eni ikan mas yang terle0i

    da ulu disia%kan dan dia:ali dengan6

    aklimatisasi 0eni ikan mas terse0ut

    selama " ari. Kedalam :ada to%les yang

    tela diisi air medium se0anyak " liter

    selanjutnya dimasukkan masing* masing

    1( ekor 0eni dengan menggunakan

    saringan yang tela disediakan

    selanjutnya setela masing masing 0eni

    suda dimasukan kedalam tol%les terse0ut

    %ersia%kan mi/ro%i%%et untuk di0eri

    %erlakuan 0a an toksik uji

    '@rgano,os,atEKar0amatEPiretroid sintetik)

    dengan variasi konsentrasi yang masing*

    masing tela ditentukan dimasukkan ke

    dalam to%les. Pengamatan dilakukan

    selama + jam dengan selang %engamatan

    1! menit "( menit 1 jam 2 jam jam +

    jam 1# jam 2 jam "# jam dan + jam.

    4ortalitas diamati dengan /ara

    meng itung jumla 0eni yang mati.

    M" 3&" H$ "* Da a

    8nalisis data yang digunakan untuk menentukan nilai 3< !( *2 jam adala

    8nalisis Pro0it yang menga/u %ada 9u0ert

    '1=C=) yaitu se0agai 0erikut & 9u0ungan

    nilai logaritma konsentrasi 0a an toksik uji

    dan nilai Pro0it dari %ersentase mortalitas

    e:an uji meru%akan ,ungsi linear G a H

    0>. 5ilai 3< !( *2 di%erole dari 1( ekor

    0eni ikan mas 3arutan Sto/k Ba an Uji

    anti log m dimana m meru%akan logaritma

    konsentrasi 0a an toksik %ada G ! yaitu

    nilai Pro0it !(; e:an uji se ingga

    %ersamaan regresi menjadi &

    4 G

    7engan nilai a dan 0 di%erole 0erdasarkan

    %ersamaan se0agai 0erikut &

    0G .'1)

    aG 1En ' *0 ) .'2)

    Persamaan regresi G G a>H0

    3

    m G .......................'")

    Keterangan & & 5ilai %ro0it mortalitas & logaritma konsentrasi 0a an uji

    5 & 0anyaknya %erlakuan8 6 konstanta

    0 & slo%e E kemiringanm & nilai %ada G !3

    HASIL DAN DISKUSI

    Berdasarkan asil uji toksisitas akut

    '3< !( ) ter ada% 0eni ikan mas denganmenggunakan 0a an toksik organo,os,at

    4

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    5/39

    dan kar0amat digunakan tiga konsentrasi

    media uji utama yakni6 ( 2! %%m 1 ! %%m

    dan " %%m serta kontrol. 7alam %engujian

    toksisitas akut ini terda%at tiga %erlakuan

    yakni %erlakuan I %erlakuan II dan

    %erlakuan III. 7imana %erlakuan I

    meru%akan %erlakuan kelas 86 %erlakuan II

    meru%akan %erlakuan kelas B6 dan

    %erlakuan III meru%akan %erlakuan kelas

    Kelautan.

    $a0el 1. 4ortalitas 0eni Ikan 4as %ada uji toksisitas akut '3

    ?aktu

    Pema%aranKonsentrasi

    4ortalitasI II III

    + jam

    Kontrol ( ( 1((.2! %%m = 1( =1.! %%m = ! =

    " %%m ! " C

    2 jam

    Kontrol ( ( +(.2! %%m 1( 1( 1(1.! %%m 1( + 1(" %%m 1( # 1(

    + jam

    Kontrol ( ( #(.2! %%m 1( 1( 1(1.! %%m 1( 1( 1(" %%m 1( 1( 1(

    4ortalitas 0eni Ikan 4as %adamasing* masing konsentrasi media uji

    0ervariasi sejak jam ke*+ sam%ai jam ke*

    2 al ini da%at dili at %ada ta0el 1.

    5amun yang %aling tinggi dan /e%at

    %engaru nya iala media uji dengan

    konsentrasi ( 2! %%m dalam semua

    %erlakuan. Pada + jam %ertama media uji

    ini tela menye0a0kan mortalitas %ada

    masing*masing %erlakuan I %erlakuan II

    dan %erlakuan III 0erturut*turut se0esar

    =(; 1((; dan =(; 0eni Ikan 4as

    mati. Sedangkan media uji yang %aling

    renda dan lam0at %engaru nya iala

    media uji dengan konsentrasi " %%m

    mengalami mortalitas %ada masing*masing

    %erlakuan I %erlakuan II dan %erlakuan III 0erturut*turut se0esar !(; "(; dan C(;.

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    6/39

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    7/39

    am0ar 1. 4ortalitas Kumulati, Beni Ikan 4as selama + Jam Pema%aran %adaPerlakuan I II dan III

    Per itungan analisa %ro0it

    di%erole nilai 3

    12 =(" %%m. Jika nilai 3< !( %ada %engujian

    ini memiliki konsentrasi 12 =(" %%m

    di%er0andingkan dengan kriteria %ada

    $a0el 2 maka toksisitas media uji

    'organo,os,at dan kar0amat) termasuk

    dalam kategori toksik.

    $a0el 2. $oksisitas 0erdasarkan nilai 3< !(Si,at $oksik 5ilai 3< !( 5on $oksik L1((.((( mgEl9am%ir tidak

    toksik

    1(.((( – 1((.(((

    mgEl$oksisitas renda 1((( – 1(.(((

    mgEl$oksisitas sedang 1(( – 1((( mgEl

    $oksik 1 – 1(( mgElSangat toksik M1 mgEl

    7

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    8/39

    KESIMPULAN

    Konsentrasi media uji

    'organo,os,at dan kar0amat) yang da%at

    mematikan !(; 0a an uji '0eni Ikan

    4as) selama 2 jam %ema%aran yaitu ( 2!

    %%m – " %%m. Per itungan analisa %ro0it

    yang di%erole dari nilai 3< !( *2 jam

    se0esar 12 =(" %%m. 9al ini

    mengindikasikan 0a :a si,at toksik media

    uji 'organo,os,at dan kar0amat) termasuk

    dalam ketegori toksik.

    DAFTAR PUSTAKA

    8sma:i S. 1=+#. Pemeliharaan #kan"alam !eramba . Jakarta&

    ramedia.

    Blalo/k 9u0ert 4. Jr. 1=C=. $ocial $tatistics . $okyo& 4/ ra:*9illKogakus a 3td.

    D,,endi 9e,ni. 7kk. 2(12. $oksisitas 8kut'3< !( ) Ser0uk Bor ' Cutting )$er ada% 7a% nia s%. JurnalBumi 3estari Nolume 12 5o. 2

    lm "21 – "2#. Institut PertanianBogor. Bogor

    D,,endi 9. B.8. Utomo and .?ardiatno 2(11. $oksisitaslim0a %enge0oran minyak ter ada% 0enur udang :indu'Penaeus monodon). 3ingkungan$ro%is '2)& =" – 1(".

    Kesuma 2((+. Bioindikator D,ekti,itasPengelolaan 8ir 3im0a RumaSakit Umum 7aera 80dul4oeloe/k dengan Penentuan3et al i/ity o, 7rilling ?aste

    and Its Im%a/t on ill Stru/ture o, Post 3arvae o, $iger Pra:n'Penaeus monodon). lo0alJournal o, DnvironmentalResear/ 2'1)&"#* 1.

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    9/39

    LAMPIRAN

    Lam6%*a+ 9 P*37"&$* P*a, %,$m

    Prosedur Uji toksisitas akut ter ada% 0eni

    ikan mas

    Penyia%an 0eni ikan mas6 dia:alidengan6 aklimatisasi 0eni selama " ari.

    7alam to%les yang tela diisi airmedium se0anyak " liter dimasukkanmasing * masing 1( ekor 0eni denganmenggunakan saringan

    7engan menggunakan4i/ro%i%%et 0a an toksik uji '@rgano,os,atEKar0amatEPiretroid

    sintetik) dengan variasi konsentrasiyang masing *masing teladitentukan dimasukkan ke dalamto les.

    Pengamatan dilakukan selama+ jam dengan selang

    %engamatan 1! menit "(

    menit 1 jam 2 jam jam + jam 1# jam 2 jamdan + jam.4ortalitas diamati dengan /arameng itung jumla 0eni yangyang mati.

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    10/39

    Lam6%*a+ 2 R",a6% $#a7% Da a LC50-24 Jam

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    11/39

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    12/39

    $ eoreti/al S%ontaneous Res%onse Rate G (.((((

    3

    3

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    13/39

    +H

    *

    *

    * .

    *

    CH .

    * .

    * o

    * .

    * o

    #H .

    * .

    * .

    * .

    * .

    !H .

    * .

    * .

    * .

    * .

    H .

    * .

    * .

    * .

    * .

    "H .

    *

    * .

    *

    *

    2H

    *

    **

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    14/39

    *

    1H

    *

    *

    *

    *

    (H

    *H**************H********H*********H*********H********H**************H*

    D1. 4edia ujitoksisitas

    2. 9e:an Uji$oksisitas' Cyprinuscarpio 3).

    ". ProsesPengam0ilan 0a antoksik@rgano,os,at dankar0amat

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    15/39

    UJI TOKSISITAS SUB LETHAL P RETROID SINTETIK (LC 50)TERHADAP GEJALA FISIOLOGIS GEJALA KLINIS

    DAN MORTALITAS IKAN MAS ( Cyprinus carpio )

    B"##a Ma$#%&'a D"a F" *%a+ Ra,a S" %a.a+ P$ *a $#%a+a Ra/%,a

    Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas PadjadjaranJalan Raya Bandung*Sumedang Km 21 Jatinangor Ja:a BaratDmail& yulianara,ika-ya oo./om

    ABSTRAK Ikan mas layak digunakan se0agai indikator 0iologis karena sensiti, ter ada% material ra/undan %eru0a an lingkungan %enye0arannya luas dan muda dida%at dalam jumla 0anyakserta muda di%eli ara di la0oratorium. $ujuan dari %enelitian ini yaitu untuk mengeta uitoksisitas su0*let al ter ada% %estisida %yretroid sintetik dengan menggunakan e:an ujiterse0ut untuk menentukan e,ek kronis dan mortalitasnya. 4etode %enelitian yang digunakan

    yaitu 4etode Uji $oksisitas Su0*3et al. 7alam %enelitian ini ikan mas di0eri %erlakuankontrol untuk da%at mem0andingkannya dengan res%on dari 0er0agai %erlakuan yangdi0erikan dengan konsentrasi %yretroid sintetik yang 0er0eda yaitu ( %%m ( (! %%m ( 1(

    %%m ( 1! %%m dan ( 2( %%m. Karena se0agai kontrol maka ikan mas di0eri %erlakuankonsentrasi ( %%m. 7ari asil %enelitian da%at disim%ulkan 0a :a semakin rendakonsentrasi %yretroid sintetik yang di0erikan maka Survival Rate 'SR) ikan mas semakintinggi ter0ukti dengan %erlakuan kontrol yang SR nya se0esar 1((;. Untuk gerak o%er/ulumdan gerak renang ikan ikan mas dengan %erlakuan kontrol le0i sta0il di0andingkan denganikan mas %erlakuan lain.

    Ka a ,$+1% ikan mas, pestisi"a, pyretroi" sintetik, sub%lethal

    ABSTRACTi/ material and t eenvironmental / anges t eir distri0ution are 0road and /an a,,ord in uge amount and easymaintained in t e la0oratory. $ e %ur%ose o, t is resear/ t at is to kno: su0*let al to>i/ityo, synt eti/ %yretroid :it animal tests to determine / roni/ e,,e/t and its mortality. $ emet od used is t e Su0*3et al $o>i/ity $est 4et ods. In t is resear/ /ar% given /ontroltreatment so t at it /an /om%are to a res%onse ,rom various treatment given 0y di,,eren/e/on/entration o, t e synt eti/ %yretroid ( %%m (.(! %%m (.1( %%m (.1! %%m and (.2( %%m.8s a /ontrol /ar% given treatment /on/entration ( %%m. $ e o0servations s o:ed t at t elo:er e>%osure /on/entrations o, synt eti/ %yretroid t e ig er Survival Rate 'SR) o,

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    16/39

    PENDAHULUAN

    Pen/emaran air adala suatu

    %eru0a an keadaan di suatu tem%at

    %enam%ungan air se%erti danau sungai

    lautan dan air tana aki0at aktivitas

    manusia. 4enurut Ke%utusan 4enteri

    5egara Ke%endudukan dan 3ingkungan

    9idu% 5o. (2E4D539EIE1==+ yang

    dimaksud dengan %olusiE%en/emaran air

    adala masuknya at energi atau

    kom%onenn lain kedalam air ole kegiatan

    manusia atau ole %roses alam kurang atau

    tidak da%at 0er,ungsi lagi dengan

    %eruntukannya.

    Sum0er %en/emaran yakni lim0a

    sala satunya 0erasal dari %ertanian yakni

    %estisida. Ber0agai %estisida digunakan

    se0agai %engendalian ama untuk

    meningkatkan %roduksi %ertanian.

    Pestisida yang masuk dalam jumla 0esar

    da%at 0ersi,at ra/un 0agi 0iota*0iota yang

    idu% di%erairan. 3ogam 0erat yang sering

    terda%at dalam %en/emaran air adala 9g

    P0

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    17/39

    la0oratorium. Penelitian %ema%aran dan

    %engamatan uji toksisitas sub lethal ini

    0ertujuan untuk mengeta ui tingkat

    toksisitas 0a an – 0a an yang diuji

    0erdasarkan konsentrasi tertentu

    mem0andingkan konsentrasi at toksik

    yang satu dengan yang lain dalam si,at

    ra/un dari 0a an toksik yang diuji dan

    mengeta ui aki0at dari %ema%aran dalam

    jangka :aktu yang %anjang dengan dosis

    yang renda ter ada% ikan mas.

    DATA DAN PENDEKATAN

    Penelitian Uji $oksisitas Su0let al

    dilaksanakan %ada tanggal 11 5ovem0er

    sam%ai dengan tanggal 1+ 5ovem0er 2(1

    %ada %ukul 1".((*1 ."( ?IB dan

    %engamatan selama C ari yang 0ertem%at

    di 3a0oratorium 8kuakultur edung

    7ekanat Fakultas Perikanan dan Ilmu

    Kelautan Universitas Padjadjaran.8lat yang digunakan dalam

    %raktikum ini adala akuarium yang

    digunakan untuk meletakan e:an yang

    akan di uji akuarium se0agai

    :ada Etem%at %engamatan selang dan 0atuaerasi digunakan se0agai %enyalur udara

    atau oksigen kedalam kedalam akuarium

    %om%a aerasi digunakan untuk

    meng asilkan udara untuk disalurkan ke

    dalam akuarium saringan ikan digunakan

    se0agai alat %engam0il ikan dari 0ak

    %enam%ung serta tim0angan yang di

    gunakan dalam %enelitian kali ini 0er,ungsi

    untuk menim0ang 0erat ikan selang

    si% on digunakan mem0ersi kan kotoran

    %ada akuarium selama %enelitian

    0erlangsung. %9 meter dan do meter yang

    di gunakan %ada %enelitian ini 0er,ungsi

    se0agai alat %engukur derajat keasaman air

    serta di0utu kan han" counter untuk

    meng itung 0ukaan o%er/ulum ikan .Ba an %enelitian yang digunakan

    dalam uji toksisitas su0*let al ini adala

    ikan uji organo,os,at %yret roid sintetik

    kar0amat %akan ikan kertas la0el tissue

    la0 dan sarung tangan yang 0er,ungsi

    se0agai 0a an uji %enelitian.M" 3&" &a+ P*37"&$*

    Prosedur uji toksisitas su0*let al

    ter ada% 0eni ikan mas yaitu &Parameter yang diamati dari uji toksisitas

    su0let al %ada ikan umumnya gejala

    ,isiologis se%erti aktivitas gerak 'gerak akti, E %asi, gerak renang gerak

    o%er/ulumE mulut ikan dalam aktivitas

    res%irasi) dan gejala klinis '%roduksi lendir

    %ada sisik serta keadaan insang %ada ikan

    aki0at dari larutan 0a an toksik ).

    Penelitian ini sangat %enting untuk

    menunjuk organ sasaran 'misalnya ati)sistem Kardiovaskular 'system syara,) atau

    toksisitas k usus 'misalnya karsinogenitas)

    yang mem0utu kan %enelitian yang le0i

    lanjut. 9asil uji ketoksikan su0kronis akan

    mem0erikan in,ormasi yang 0erman,aat

    tentang e,ek utama senya:a uji dan organ

    sasaran yang di%engaru inya. Selain itu

    juga da%at di%erole in,o tentang

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    18/39

    %erkem0angan e,ek toksik yang lam0at

    0erkaitan dengan takaran yang tidak

    teramati %ada uji ketoksikan akut.

    Kekera0atan antar kadar senya:a%ada

    dara dan jaringan ter ada% %erkem0angan

    luka toksik dan keter0alikan e,ek toksik.

    $ujuan utama dari uji ini adala untuk

    mengungka%kan dosis tertinggi yang

    di0erikan tan%a mem0erikan e,ek

    merugikan serta untuk mengeta ui

    %engaru senya:a kimia ter ada% 0adan

    dalam %em0erian 0erulang.

    Pengamatan ikan uji dilakukan

    %ada satu jam %ertama dilanjutkan dengan

    %engamatan arian selama satu minggu.

    Pem0erian %akan di0erikan setia% ari

    se0anyak setenga sendok ke/il dan

    disi,on setia% ari dengan mengganti air

    se0anyak yang di0uang dengan air media

    sesuai konsentrasi yang diteta%kan.7i0uat

    gra,ik gerak o%er/ulum %er kelom%ok dan

    %er kelas serta gra,ik $ur'i'al (ate 'SR)

    ikan uji.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Berdasarkan asil uji toksisitas su0

    let al '3< !( ) ter ada% 0eni Ikan 4as

    dengan menggunakan 0a an toksik

    %yretroid sintetik. 5ilai 3< !( yang

    digunakan %ada %enelitian se0esar ( 2!

    mgE3 dengan menggunakan konsentrasi

    %ema%aran se0esar +(; #(; (; dan

    2(; se ingga digunakan em%at

    konsentrasi media uji utama yakni ( 2(

    %%m ( 1! %%m ( 1( %%m dan ( (! %%m

    serta kontrol. 4ortalitas dan res%on

    ,isiologis mau%un res%on klinis 0eni Ikan

    4as %ada masing*masing media uji

    0ervariasi. Pada %enelitian ini res%on

    ,isiologis 0eni Ikan 4as yang diukur

    adala gerakan 0uka tutu% o%er/ulum dan

    aktivitas gerak sedangkan res%on klinis

    yang diukur adala meta0olisme 0eru%a

    0anyak atau tidaknya lendir yang

    dikeluarkan.

    M3* a#% a7 R"763+ F%73#3 %7 &a+ R"763+

    K#%+%7

    Res%on 0eni Ikan 4as ter ada%

    0a an toksik %yretroid sintetik ( %%m

    'kontrol) selama :aktu %ema%aran da%at

    dili at %ada ta0el 0erikut.

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    19/39

    Ta "# 9 R"763+ "+% I,a+ Ma7 6a&a $8% 3,7%7% a7 7$ #" a# (LC50) 6a&a ,3+7"+ *a7%,3+ *3#

    ?aktu

    7eda

    Res%on FisologisRes%on

    Klinis4ortalitas

    Survival

    rate ';)erakan

    @%er/ulum

    8ktivitas

    erak 1 jam C( HH HH ( 1((

    1 ari 1 + HH HH ( 1((

    2 ari 1(= HH HH ( 1((

    " ari 11+ HH HH ( 1((

    ari 11( HH HH ( 1((

    ! ari 11 HH HH ( 1((

    # ari 1(+ HH HH ( 1((

    C ari 1(! HH HH ( 1((

    Pada %erlakuan konsentrasi ( %%m

    'kontrol) terli at 0a :a gerakan 0uka tutu%

    o%er/ulum 0eni Ikan 4as mengalami

    kenaikan %ada satu jam %ertama dan

    kemudian gerakan 0uka tutu% o%er/ulum

    teta% konstan 0erkisar antara 1(! – 1 + 0uka tutu% o%er/ulum %er menit. 7emikian

    juga dengan aktivitas gerak 0eni Ikan

    4as yang teta% akti, ingga ak ir

    %ema%aran uji toksisitas sub lethal '3

    Res%on klinis 0eni Ikan 4as ter ada%

    media uji konsentrasi ( %%m 'kontrol)

    menunjukan 0a :a 0eni Ikan 4as /uku%

    mengeluarkan lendir selama :aktu

    %ema%aran 0erlangsung. Pada %engamatan

    uji toksisitas su0 let al dengan media uji

    se0agai kontrol tidak dida%atkan 0eni

    Ikan 4as yang mati se ingga di%erole

    SR se0esar 1((;.

    9al ini 0er0eda dengan %erlakuan

    media uji lainnya dimana %ada konsentrasi

    ( (! %%m dida%atkan 2 ekor 0eni Ikan

    4as yang mati se ingga SR yang

    di%erole anya se0esar #(;. Begitu%un

    %ada %erlakuan media uji dengan

    konsentrasi ( 1( %%m ( 1! %%m dan ( 2(

    %%m dimana semua e:an uji '0eni Ikan4as) mengalami kematian se ingga SR

    yang di%erole se0asar (;. Se/ara umum

    se0agian 0esar %erlakuan media uji dengan

    %em0erian %yretroid sintetik menunjukkan

    adanya %enurunan laju konsumsi oksigen

    yang ditandai dengan 0erkurangnya

    gerakan 0uka tutu% o%er/ulum se ingga

    %enurunan mulai 0er%engaru ter ada%

    laju konsumsi oksigen yang terjadi %ada

    konsentrasi ( (! %%m ( 1( %%m ( 1! %%m

    dan ( 2( %%m. 4enurunnya laju konsumsi

    oksigen adala karena disorganisasi

    %erna,asan yang dise0a0kan ole oksigen

    se0agai 0a an %erna,asan di0utu kan ole

    sel untuk 0er0agai rekasi meta0olisme

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    20/39

    sala satunya %engeluaran lendir. 3aju

    konsumsi oksigen menurun ketika :aktu

    %em0erian %yretroid sintetik di%a%arkan.

    Peranan %erna,asan dan konsumsi oksigen

    adala se0agai %arameter ,isiologis yang

    %enting untuk menilai toksisitas ra/un

    karena meru%akan indikator yang %enting

    untuk %engeluaran energi selama

    meta0olisme. Se ingga %enurunan

    konsumsi oksigen yang le0i 0esar dalam

    laju konsumsi oksigen %ada ikan diduga

    karena ,aktor internal at %en/emar

    se0agai ra/un yang da%at mengu0a siklus

    meta0olisme.

    Gam a* 9 G*a/%, a $#a7% &a a G"*a, O6"*,$#$m I,a+ Ma7 &"+ a+ 6"ma6a*a+6'*" *3%& 7%+ " %, ,3+ *3# 7"#ama : a*%

    Gam a* 2 G*a/%, a $#a7% &a a S$*;%;a# Ra " I,a+ Ma7 &"+ a+ 6"ma6a*a+ 6'*" *3%&7%+ " %, ,3+ *3# 7"#ama : a*%

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    21/39

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    22/39

    KESIMPULAN

    Pada media uji se0agai kontrol

    tidak dida%atkan 0eni Ikan 4as yang

    mati se ingga di%erole SR se0esar 1((;.

    Begitu%un dengan res%on gerakan 0uka

    tutu% o%er/ulum yang /uku% sta0il selama

    :aktu %emaran serta aktivitas meta0olisme

    yang /uku% mengeluarkan lendir. 5amun

    0er0eda al dengan %erlakuan media uji

    %ada konsentrasi ( 2( %%m ( 1! %%m ( 1(

    %%m dan ( (! %%m dimana terda%at

    mortalitas se ingga SR menurun menjadi

    se0esar (; – #(; serta res%on yang

    menunjukan adanya %enurunan laju

    konsumsi oksigen.

    DAFTAR PUSTAKA

    8sma:i S. 1=+#. Pemeliharaan #kan

    "alam !eramba . Jakarta& ramedia.

    7amayanty 4aret a 4ega dkk. 2(1".Pengaru Pa%aran Su0 3et alInsektisida 7ia inon #(( D<ter ada% 3aju Konsumsi @ksigendan 3aju Pertum0u an Ikan 4ujair ' reochromis mossambicus ).Fakultas 4atematika dan IlmuPengeta uan 8lam. Institut$eknologi Se%ulu 5o%erm0er 'I$S)Sura0aya.

    Rudiyanti S. dan 8. 7. Dkasari. 2((=.Pertum0u an dan Survival Rate Ikan4as ' Cyprinus carpio Linn ) %ada

    0er0agai Konsentrasi PestisidaReagent ( " . Jurnal Saintek Perikanan.

    Surya:ardani F. 2(((. Pengaru

    Konsenterasi Su0 3et al P osmidonter ada% Pertum0u an Ikan 5ila.

    Skri%si. Fakultas Perikanan dan IlmuKelautan IPB Bogor.

    Soemirat J. 2((". $oksisitas 3ingkungan.adja 4ada University Press.ogyakarta.

    Sudamardi 1==". $oksikologi 3im0aPa0rik Kulit $er ada%

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    23/39

    LAMPIRAN

    Lam6%*a+ 9 P*37"&$* P"+"#% %a+

    9 9 P"*7%a6a+ U8% S$ L" a# 9 2 P"#a,7a+aa+ U8% S$ L" a#

    23

    7iaklimatisasi ikan uji didalam 0ak ,i0er selama "

    ari di la0oratoriumdengan aerasi yang /uku%

    8kurium di0ersi kan dandi0ilas dengan air 0ersilalu isi se0anyak 1! liter

    'se0agai volume kerja)dengan air ledeng

    7isetting alat aerasi '0lo:er Eaerator) 0eserta %erlengka%annyase%erti selang aerasi 0atu aerasi

    %engatur 0ukaan udara dan %enem%el selang aerasi %ada %osisi

    yang sesuai

    7isam0ungkan ka0el 0lo:erEaerator ke dalamsum0er arus listrik dandiatur volume aerasisesuai dengan ke0utu an.

    7i0uat konsentrasi sto/k dari 0a an uji'organo,os,at kar0amatdan %iretroid sintetik

    @rgano,os,at HKar0amat).

    Ke dalam akuariumdimasukkan masing*masing1( ekor ikan uji 'sesuaidengan Kelas Ukuran Ikan)ke/uali ikan 0esar se0anyak !ekor ditunggu 0e0era%a saat

    ingga ikan uji terli at sudaterada%tasi denganlingkungan akuarium.

    7iam0il se/ara a/ak " 'tiga)ikan uji dari setia% akuariumuntuk ditim0ang 0o0ot a:almasing*masing dirata*ratakandan ditem%atkan kem0ali ikan*ikan terse0ut ke dalamakuarium.

    Ke dalam akuarium ditam0a kan 0a an uji ingga konsentrasi ak ir 0a an uji. di dalam akuarium terse0utse0esar 2!; !(; dan C!; dari nilai3

    7iaduk %erla an ingga 0a an ujilarut sem%urna dalam air akuarium

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    24/39

    Lam6%*a+ 2 G*a/%, G"8a#a F%7%3#3 %7 &a+ K#%+%7

    24

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    25/39

    25

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    26/39

    26

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    27/39

    Lam6%*a+ < Ta "# G"8a#a F%7%3#3 %7 G"8a#a K#%+%7 &a+ M3* a#% a7 I,a+ Ma7

    Kel Ulang

    an

    konsentr

    asi

    Gejala FisiologisGejala

    Klinis

    Survival

    Rate T p !"

    G" Rata#Rata

    $GRata#Rata

    1

    1

    %&2%pp' (4 )) ) % 26 2&5

    2 * 6% ) ) % 25 7&

    (3

    3%&1%pp' 6% )) )) % 25 7&(2

    4%&%5pp' (+ )) ) 6% 26 2&5

    5 Kontrol +6 )) )) 1%% 24&5 ,

    26 7&++ #

    6

    2

    %&2%pp' 75 )) )) % 26 7&(

    7%&15pp' 27( ) )) % 27 7&77

    (%&1%pp' 61 ) ) % 2( 2&5

    +%&%5pp' +5 )) ) 6% 25&5 7&71

    1% Kontrol 144 )) )) % 2711

    3

    %&2 pp' 7( )) )) % 26 7&(6 #

    12 %&15pp' 51 )) )) % 26 2&5

    13%&1%pp' 67 )) )) % 25 7&6+ #

    14%&%5pp' 43 )) )) % 27 7&5

    15 Kontrol 127 )) ) (% 25&26 7&(( %16

    4

    %&2 pp' 7+ )) )) % 26 2&517 %&15 15( ) ))) % 25

    1(%&1%pp' (3 )) )) % 26 7&+2

    1+ %&%5pp' +% ) )) 2% 26 7&+6

    2% Kontrol 1%3 )) )) 1%% 26 2&5

    27

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    28/39

    PENGAMATAN HISTOPATOLOGI ORGAN INSANG HATIGINJAL DAN USUS IKAN MAS ( Cyprinus carpio )

    AKIBAT PEMAPARAN PESTISIDA

    B"##a Ma$##%&'a D"a /" *%a+ Ra,a S" %a.a+ P$ *a $#%a+a Ra/%,a

    Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas PadjadjaranJalan Raya Bandung*Sumedang Km 21 Jatinangor Ja:a BaratDmail& yulianara,ika-ya oo./om

    ABSTRAK

    Pen/emaran lingkungan %erairan da%at dise0a0kan ole %olutan organik mau%un anorganik.Polutan organik yang sering men/emari %erairan sala satu /onto nya adala %estisida. Ikanmas se0agai sam%el yang dijadikan se0agai sala satu indikator %en/emaran denganmengamati insang ati ginjal dan usus. Penelitian ini 0ertujuan untuk mengeta ui

    isto%atologi insang ginjal ati dan usus ikan mas ' Cyprinus carpio ) aki0at %ema%aran %estisida. 4etode %enelitian yang digunakan yaitu metode isto%atologi dengan %em0uatandan %engamatan %re%arat dengan %arameter yang diamati :arna ukuran tanda itam dankarakter k usus %er0andingan antara organ %atogen dan kontrol. 9asil %engamatanmenunjukan 0a :a %ema%aran 0a an toksik %estisida menye0a0kan kerusakan jaringan %adaorgan –organ ikan mas 0aik organ insang usus ginjal dan ati. Semakin tinggi konsentrasi

    0a an toksik dan :aktu %ema%aran maka akan semakin 0esar %ula kerusakan yangditim0ulkan

    Ka a ,$+1% & Histopatologi, Pestisi"a, )oksik, #nsang, *injal, Hati, Usus

    ABSTRACK 8Ouati/ environmental %ollution /an 0e /aused 0y organi/ and inorgani/ %ollutants. @,tenorgani/ %ollutants /ontaminate :aters one e>am%le is %esti/ides.

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    29/39

    PENDAHULUANPada umumnya %estisida yang

    digunakan untuk mengendalikan

    organisme %engganggu adala 0iosida

    yang tidak saja 0ersi,at ra/un ter ada%

    organisme %engganggu sasaran teta%i juga

    da%at mem0erikan %engaru yang tidak diinginkan ter ada% organisme 0ukan

    sasaran termasuk manusia serta

    lingkungan idu%. Sala satu organisme

    0ukan sasaran yaitu ikan. Pestisida yang

    mengenai 0adan air kemudian masuk ke

    lingkungan %erairan tentu saja akan

    mem0erikan dam%ak 0uruk 0agi

    organisme %erairan se%erti ikan. Untuk

    mengta uinya da%at dilakukan uji

    isto%atologi ter ada% ikan yang

    terindikasi terkena %a%aran %estisida

    terse0ut.

    9isto%atologi adala /a0ang

    0iologi yang mem%elajari kondisi dan

    ,ungsi jaringan dalam u0ungannya

    dengan %enyakit. 9isto%atologi sangat

    %enting dalam kaitan dengan diagnosis

    %enyakit karena sala satu %ertim0angan

    dalam %enegakan diagnosis melalui asil

    %engamatan ter ada% jaringan yang diduga

    terganggu.

    8nalisis isto%atologi dilakukan

    dengan mem0andingkan kondisi jaringan

    se at ter ada% jaringan sam%el da%at

    diketa ui a%aka suatu %enyakit yang

    diduga 0enar*0enar menyerang atau tidak.

    8da%un /ara %em0uatan %re%arat

    isto%atologi jaringan e:an mula*mula

    dengan menyia%kan jaringan segar dalam

    %engamatan mikrosko%is yaitu dengan /ara

    ,iksasi. $ujuan dilakukannya ,iksasi adala

    men/ega terjadi kerusakan %ada jaringanmeng entikan %roses meta0olisme se/ara

    /e%at menga:etkan kom%onen sitologis

    dan istologis menga:etkan keadaan

    se0enarnya mengeraskan materi yang

    lem0ek dan jaringan*jaringan da%at

    di:arnai se ingga 0isa diketa ui 0agian*

    0agian jaringan 8,,u:a '2((C)Selanjutnya ta a% de idrasi

    de idrasi dilakukan setela ,iksasi dengan

    tujuan untuk mengeluarkan air dari

    jaringan ini meru%akan %rinsi% dari teknik

    %ara,in yaitu air dikeluarkan dan diganti

    dengan %ara,in se ingga 0lok jaringan

    muda di%otong ini dilakukan 2 ta a%

    yakni de idrasi dan %enjerni an. Proses

    2+

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    30/39

    de idrasi dilakukan dengan memasukkan

    jaringan yang suda di,iksasi kedalam

    larutan alko ol 0erturut*turut dari kadar

    C(; sam%ai 1((; Ro00y '2((().

    Selanjutnya dengan %roses

    clearing untuk memungkinkan %ara,,in

    da%at masuk ke dalam sel arusla

    alko ol di dalam organ diganti dengan at

    yang muda mengusir alko ol teta%i

    kemudian arus 0isa diusir ole %ara,,in.

    Clearing atau dealko olisasi ini da%at

    menggunakan aceton, ben+ol,toluol, dan

    xilol . Proses clearing da%at dilakukan

    selama 2 jam Jvetunud '2((+).

    Setela dilakukan %roses Clearing

    kemudian mbe""ing dilakukan dengan

    mem0uat kotak kertas. Be0era%a

    keuntungan menggunakan kotak kertas

    yaitu 0isa mem0uat ara sayatan dan

    menandai jaringan. Se0elum jaringan atau

    sam%el ditanam maka terle0i da ulu

    %ara,,in dalam kotak arus mem0eku %ada

    0agian dasarnya se ingga memungkinkan

    o0jek tidak langsung menem%el %ada dasar

    kertas. Blok %ara,,in yang akan disayat

    dulu maka di0entuk dulu ' trimming ).

    Bentuk 0lok disesuaikan dengan 0entuk

    %itanya yang diinginkan Botanika '2((+).

    $a a% selanjutnya yaitu

    %emotongan jaringan dengan

    menggunakan %isau mikrotom. Proses ini

    dise0ut cutting menggunakan %isau

    mikrotom. Pisau mikrotom meru%akan %isau k usus yang digunakan untuk

    %emotongan %re%arat istologis jaringan.

    Proses se/tioning dia:ali dengan

    %engirisan 0lok %ara,in dengan scalpel

    se ingga %ermukaan 0lok %ara,in yang

    akan diiris dengan mikrotom 0er0entuk

    segi em%at. Irisla sedemikian ru%a

    se ingga %re%arat akan terletak te%at

    0erada di tenga 0lok Botanika '2((+).

    Prosedur terak ir yang dilakukan

    %ada jaringan jantung adala %roses

    %e:arnaan atau staining . 9al ini

    dilakukan agar mem%erjelas 0agian*0agian

    jaringan %ada jantung ikan nila saat

    %engamatan dalam %roses %e:arnaan

    menggunakan haematoxilin 0er:arna 0iru

    yang 0er,ungsi mem0erikan :arna %ada

    inti sel xylene yang 0er,ungsi untuk

    mem0ersi kan %ara,in eosin yang

    0er:arna mera 0ersi,at asam tujuannya

    untuk mela:an sito%lasma dan re idrasi

    dengan alko ol =#; * C(; se0agai media

    %eng antar untuk %roses %e:arnaan

    dengan 9D. 8%a0ila %roses ini tidak

    dilakukan maka akan mem%ersulit %ada

    saat %engamatan di 0a:a mikrosko%.

    Be0era%a 0agian tu0u ikan yang

    0iasanya dijadikan sam%el untuk uji

    isto%atologis adala insang ginjal ati

    usus dan jantung. Pada insang sel*sel yang

    0er%eran dalam osmoregulasi adala sel*

    sel chlori"e yang terletak %ada dasar

    lem0aran lem0aran insang. Studi mengenai

    ,ungsi dan 0iokimia:i insang teleosteimengindikasikan 0a :a insang teleostei

    3%

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    31/39

    meru%akan %om%a ion untuk chlori"e

    '

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    32/39

    %engamatan ter ada% %eru0a an

    mor,ologi struktur dan indikasi kerusakan

    atau in,eksi atau mutasi lainnya aki0at

    %engaru %enyakit 0a an toksik atau

    %roses*%roses mutagenisis lainnya.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    9asil %engamatan isto%atologis

    insang %ada ikan mas yang ter%a%ar ole

    %estisida mau%un yang kontrol da%at

    dili at %ada am0ar 1 dan 2 0erikut.

    Gam a* 9 S *$, $* H%7 3#3 % I+7a+I,a+ Ma7 K3+ *3#

    Gam a* 2 S *$, $* H%7 3#3 % I+7a+I,a+ Ma7 Pa 3#3 %7

    Pada asil %engamatan kontrol

    jaringan insang ikan mas %ada %engamatan

    %re%arat 0elum terjadi %eru0a an dimana

    susunan lamella teratur dan ra%i :arna

    terli at /era dan ukuran lamella sama

    0esar dan tidak terli at kerusakan disetia%

    lamella. 5amun terda%at 0e0era%a

    nekrosis %ada lamella insang yang

    menunjukkan adanya kematian sel.

    Pada gam0ar 2 terli at 0a :a

    terjadi %eru0a an %ada struktur istologi

    insang ikan mas %atologis dimana terjadi

    sejumla kerusakan jaringan %ada lamella

    %rimer dan lamella sekunder ikan mas

    yang meli%uti ,usi lamella dan i%er%lasia.

    Fusi lamella ditandai dengan adanya ,usi

    '%erlekatan) antar lamella sekunder karena

    adanya i%er%lasi sel lamella sekunder.

    9i%er%lasia terjadi dengan adanya

    %enam0a an jumla sel*sel lamella

    sekunder se ingga lamella sekunder

    semakin mem0esar dan 0er im%it

    aki0atnya antara lamella sekunder saling

    menem%el dan menyatu uniar '2((=).

    9al ini mem0uat lamella insang

    terli at le0i 0esar dari keadaan normal

    dan %ada insang terse0ut tidak terli at lagi

    dengan jelas %er0edaan antara lamella

    %rimer dan sekundernya. 9i%er%lasia

    lamella sekunder juga 0erkaitan dengan

    edema %ada lamella dan i%ertro%i sel

    e%itel. Jika terjadi kerusakan %ada lamella

    maka %erederan dara akan terganggu danterjadi %em0endungan dara . Kerusakan

    32

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    33/39

    ini da%at menye0a0kan gangguan %ada

    sirkulasi yang menye0a0kan kekurangan

    su%lai oksigen untuk ikan. 9al ini semakin

    lama akan menye0a0kan e,ek let al %ada

    ikan.

    Gam a* < S *$, $* H%7 3#3 % Ha % I,a+Ma7 K3+ *3#

    Gam a* 4 S *$, $* H%7 3#3 % Ha % I,a+Ma7 Pa 3#3 %7

    Pada asil %engamatan kontrol

    jaringan ati ikan mas %ada %engamatan

    %re%arat 0elum terjadi %eru0a an %ada

    struktur jaringan ati dimana :arna

    terlli at /era ukuran jaringan yang /uku%

    0esar dan tidak terda%at rongga 0erlu0ang.

    5amun %ada jaringan ati terse0ut

    ditemukan 0e0era%a nekrosis atau titik

    itam yang menandakan adanya kematian

    sel %ada jaringan terse0ut.

    Pada asil %engamatan %atologis

    jaringan ati ikan mas terjadi %eru0a an

    struktur jaringan ati. Pada gam0ar

    menunjukan adanya kerusakan jaringan

    yang manandakan adanya i%ertro%i.

    9i%ertro%i adala %eningkatan volume

    organ atau jaringan aki0at %em0esaran

    kom%onen sel. Pem0engkakan %ada sel

    ati ditandai dengan adanya vakuola

    'ruang*ruang kosong) aki0at e%atosit

    mem0engkak yang menye0a0kan sinusoid

    menyem%it dan sito%lasma tam%ak keru

    yang kemudia akan terjadi kematian sel

    'nekrosis). Pem0engkakan sel atau

    degenerasi vakuola 0ersi,at reversi0el

    se ingga a%a0ila %a%aran at toksik tidak

    0erlanjut maka sel da%at kem0ali normal.

    5amun jika %engaru at toksik

    0erlangsung lama maka sel tidak da%at

    mentolerir kerusakan yang diaki0atkan

    ole at toksik terse0ut Setyo:ati dkk

    '2((C).

    33

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    34/39

    Gam a* 5 S *$, $* H%7 3#3 % G%+8a#I,a+ Ma7 K3+ *3#

    Gam a* = S *$, $* H%7 3#3 % G%+8a#I,a+ Ma7 Pa 3#3 %7

    Pada asil %engamatan kontrol

    jaringan ginjal ikan mas %ada %engamatan

    %re%arat 0elum 0anyak terjadi %eru0a an

    %ada struktur jaringan ginjal dimana

    ukuran jaringan yang normal dan tidak

    terda%at nekrosis atau kematian sel.

    5amun %ada jaringan ginjal terse0ut

    memiliki :arna yang sedik %ekat dan

    terda%at 0e0era%a rongga antar sel yang

    dise0ut atro%i.

    Pada asil %engamatan %atologis

    jaringan ginjal ikan mas terjadi %eru0a an

    struktur jaringan ginjal. $erli at 0a :a

    :arna jaringan ginjal ikan mas %ada

    %engamatan %atologis 0er:arna le0i

    /era . Pada gam0ar # menunjukan adanya

    kerusakan jaringan yang manandakan

    adanya atro%i dan edema. Ddema

    meru%akan keadaan dimana terjadinya

    %eningkatan jumla /airan %ada

    kom%artemen intraselular. 4enurut

    uyton and 9all '1==#) dalam Pa ra

    '2((+) terjadinya edema dise0a0kan ole

    meningkatnya tekanan idrostatik intra

    vaskula menim0ulkan %erem0esan /airan

    %lasma dara keluar dan masuk ke dalam

    ruang interstisium. 9al terse0ut da%at

    diaki0atkan ole 0er0agai kondisi

    %atologik diantaranya terjadinya in,lamasi

    yang 0erkaitan dengan %ermea0ilitas

    vaskular juga da%at meru%akan %eru0a an

    lanjut %as/a kongesti.

    8%a0ila sel mengalami /edera ta%i

    tidak mati maka sering sel*sel terse0ut

    menunjukkan %eru0a an*%eru0a an

    mor,ologis yang suda da%at dikenali

    umumnya sel yangterlil0at adala sel*sel

    akti, se/ara meta0olik se%erti %ada ginjal.

    Pada ginjal yang mengalami nekrosis

    menandakan adanya sel yang mati %ada

    0agian terse0ut. Penye0a0nya da%at 0eru%a

    gangguan 0enda asing. Pada ginjal yang

    tidak terli at lagi antara glomerulus tu0uli

    dan jaringan emato%oietik 0iasa dise0ut

    kariolisi yaitu ilangnnya 0entuk inti sel

    se ingga tidak nam%ak lagi.

    34

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    35/39

    Gam a* : S *$, $* H%7 3#3 % U7$7 I,a+Ma7 K3+ *3#

    Gam a* > S *$, $* H%7 3#3 % U7$7 I,a+Ma7 Pa 3#3 %7

    Pada asil %engamatan kontrol

    jaringan usus ikan mas %engamatan

    %re%arat 0elum 0anyak terjadi %eru0a an

    %ada struktur jaringan usus dimana ukuran

    jaringan yang normal dan :arna jaringan

    usus yang le0i /era . 5amun %ada jaringan usus terse0ut ditemukan nekrosis

    atau kematian sel.

    9al ini 0er0eda dengan asil

    %engamatan %atologis usus ikan mas

    dimana tela terjadi kerusakan %ada

    0e0era%a jaringan yang ditandai dengan

    adanya i%ertro%i dan edema. 9i%ertro%imeru%akan %roses 0ertam0a nya ukuran

    atau volume dari suatu 0agian tu0u

    karena suatu %eningkatan ukuran dari sel*

    sel individu. 9i%ertro%i 0iasanya

    dise0a0kan ole %eningkatan %ermintaan

    ter ada% ,ungsi teta%i da%at juga

    diiniasiasikan ole agen in,eksi Pa ra

    '2((+). 9i%ertro%i la%isan mukosa da%at

    terjadi se ingga lumen akan menyem%it

    karena vili*vili usus akan mene0al. Pada

    kondisi kronis al ini da%at menye0a0kan

    i%er%lasia sel*sel go0let yang jumla nya

    akan meningkat drasti/ 9i0iya '1==!).

    Gam a* ? S *$, $* H%7 3#3 % Ha % I,a+Ma7 'a+ T"*6a6a* L3 am B"*a

    Gam a* 90 S *$, $* H%7 3#3 % I+7a+I,a+ Ma7 'a+ T"*6a6a* L3 am B"*a

    35

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    36/39

    Pada asil %engamatan %re%arat

    istologi insang yang ter%a%ar logam 0erat

    tidak ditemukan 0anyak kerusakan

    dimana anya ditemukan nekrosis atau

    tanda itam yang meru%akan kematian sel

    dan i%o%lasia. 9i%o%lasia yaitu adanya

    %enurunan jumla sel yang nyata dalam

    jaringan yang mengaki0atkan %enurunan

    jaringan atau organ aki0atnya organ

    terse0ut menjadi kerdil.

    9al ini 0er0eda dengan

    %engamatan %re%arat istologi ati ikan

    mas yang ter%a%ar logam 0erat dimana

    ditemukan kerusakan 0eru%a i%er%lasia

    dan adanya nekrosis. 5ekrosis

    menggam0arkan keadaan dimana terjadi

    %enurunan aktivitas jaringan yang ditandai

    dengan ilangnya 0e0era%a 0agian sel satudemi satu dari satu jaringan se ingga

    dalam :aktu yang tidak lama akan

    mengalami kematian.

    KESIMPULAN

    Pada %engamatan isto%atologi

    organ insang ati ginjal dan ususmenunjukan 0a :a organ yang mengalami

    kerusakan %aling 0esar yakni %ada organ

    insang. 9al ini dikarenakan insang

    0er u0ungan langsung dengan lingkungan

    luar %erairan dan se0agai organ yang

    0er,ungsi se0agai ,ilter %ada sistem

    res%irasi ikan.

    DAFTAR PUSTAKA

    8,,u:a. 2((C. .aringan pa"a He/an .tt%&EEa,,u:a.:ord%ress./om.

    7iakses %ada tanggal 2= 5ovem0er 2(1!.

    Botanika. 2((+. -ixation mbe""ing sectioning . tt%EE0otanika.0iologija.org. 7iakses tanggal 2= 5ovem0er 2(1!.

    uyton 8 < dan 9all J D. 1==#. -isiologi !e"okteran . Ddisi I . D <P iladel% ia.

    9i0iya $. 'edited) 1=+2. An Atlas of -ish Histology, ormal An" Pathological -eatures . Kodans a3td. Ja%an.

    Jvetunud. 2((+. Parafin He/an .tt%&EE:::.jvetunud./om. 7iakses

    tanggal 2= 5ovem0er 2(1!.

    Kusrini Dni 5urul 9anum K arisma 8diSu/i%to 4arlina 8 mad 2((C.

    Anatomi rgan Pencernaan #kan ila 1erah reochromis sp . I$B.Bogor.

    Pa ra Fad ila 7e00y. 2((+. *ambaran Histopatologi #nsang, tot "anUsus pa"a #kan Lele 2Clarias s%348sal dari 7aera Bogor. IPB

    Ro00y 5 dkk. 2(((. Histologi3 FakultasKedokteran Universitas9asanuddin. 4akassar.

    Setyo:ati 8d elia 9idayati 7e:i P.7.58:ik 80dulgani 5urlita. $tu"i

    Histopatologi Hati #kan elanak 21ugil cephalus4 "i 1uara$ungai Aloo $i"oarjo3 Sura0aya.I$S

    uniar Nika. 2((=. )oksisitas 1erkuri2Hg4 )erha"ap !elangsungan

    Hi"up, Pertumbuhan, *ambaran 6arah 6an !erusakan rgan

    36

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    37/39

    pa"a #kan ila reochromis iloticus T. Skri%si FakultasPerikanan dan Ilmu Kelautan.Bogor& IPB.

    37

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    38/39

    LAMPIRAN

    3am%iran 1. Prosedur Praktikum

    3am%iran 2. $a0el Pengamatan Pre%arat 9isto%atologi

    4engamati %re%arat istologi organinsang ' gill ) ginjal ' ki"ney ) ati' hepar ) dan usus ' #ntestine ) ikan ujiyang normal dan yang tela di0eri

    %ema%aran 0a an toksik.

    4em0andingkan %er0edaan diantarakeduanya 0erdasarkan %arameter :arnaukuran ada tidaknya neukrosisEtandadan karakter k usus lainnya.

    4endokumentasikan masing*masing %re%arat istologi organ e:an uji'kontrol dan %atogen).

    Ikan di0eda dan diam0il organ yangendak dijadikan %re%arat

    Fiksasi dengan larutan B5F

    de idrasi

    ylin dan Dosin

  • 8/18/2019 Lapak Akut Opk Kel 20

    39/39

    Ta "# 9 P"+ ama a+ H%7 3#3 % P*"6a*a I+7a+ I,a+ Ma7 'a+ T"*6a6a* P"7 %7%&aParameter Kontrol Patologis

    ?arna Ungu /era Ungu tuaE%ekatUkuran 5ormal 3e0i 0esar

    5ekrosis $erda%at nekrosis $idak terda%at nekrosisKarakter k usus * 9i%er%lasia dan Fusi lamella

    Ta "# 2 P"+ ama a+ H%7 3#3 % P*"6a*a Ha % I,a+ Ma7 'a+ T"*6a6a* P"7 %7%&aParameter Kontrol Patologis

    ?arna Ungu /era Ungu tuaE%ekatUkuran 5ormal 3e0i 0esar

    5ekrosis $erda%at nekrosis $erda%at nekrosisKarakter k usus 9i%er%lasia 9i%ertro%i

    Ta "# < P"+ ama a+ H%7 3#3 % P*"6a*a G%+8a# I,a+ Ma7 'a+ T"*6a6a* P"7 %7%&aParameter Kontrol Patologis

    ?arna Ungu tuaE%ekat Ungu /eraUkuran 5ormal 5ormal

    5ekrosis $idak terda%at nekrosis $idak terda%at nekrosisKarakter k usus * 8tro%i dan Ddema

    Ta "# 4 P"+ ama a+ H%7 3#3 % P*"6a*a U7$7 I,a+ Ma7 'a+ T"*6a6a* P"7 %7%&aParameter Kontrol Patologis

    ?arna Ungu tuaE%ekat Ungu /eraUkuran 3e0i ke/il 3e0i 0esar

    5ekrosis $erda%at nekrosis $erda%at nekrosisKarakter k usus 9i%o%lasia Ddema

    Ta "# 5 P"+ ama a+ H%7 3#3 % P*"6a*a Ha % &a+ I+7a+ I,a+ Ma7 'a+ T"*6a6a*L3 am B"*a

    Parameter Insang 9ati

    ?arna Ungu /era 4era tuaE%ekatUkuran 5ormal 3e0i 0esar 5ekrosis $erda%at nekrosis $erda%at nekrosis

    Karakter k usus * 9i%er%lasia