LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

34
7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 1/34 gACARA 1 PEMURNIAN NaCl A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Prakrikum : Memahami prinsip pemurnian dan pengkristalan garam NaCl 2. Waktu Praktikum : Senin, 17 November !!" 3. Tempat Praktikum : #aboratorium $imia %asar, &PT M'P(, &niversitas Mataram B. LANDASAN TEORI $ristalisasi adalah proses pembentukan kristal padat dari suatu larutan induk )ang homogen* Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat+air )ang sangat penting dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk hingga 1!!-* Contoh proses kristalisasi : pembuatan gula pasir dari jus tebu.beet, pembuatan kristal pupuk dari larutan indukn)a, dll* $ristal itu sendiri merupakan susunan atom )ang beraturan dan berulang, )ang bentukn)a dapat berupa kubik, tetragonal, orthorombik, heksagonal, monoklin, triklin dan trigonal* /entuk itu nantin)a, tergantung dari proses do0nstream pemurnian2 )ang dilakukan dan juga spesi3ikasi produk )ang diharapkan pasar* S)arat utama terbentukn)a kristal dari suatu larutan adalah larutan induk harus dibuat dalam kondisi le0at jenuh supersaturated2* 4ang dimaksud dengan kondisi le0at jenuh adalah kondisi dimana pelarut solven2 mengandung 5at terlarut solute2 melebihi kemampuan pelarut tersebut untuk melarutkan solute pada suhu tetap* (tau kalau diilustrasikan dengan sebuah kelas, jika kapasitas suatu kelas adalah "! mahasis0a, karena han)a ada "! kursi* Maka mahasis0a ke+"1 )ang masuk ke kelas adalah mahasis0a )ang membuat kondisi kelas le0at jenuh* #antas bagaimana ara untuk menapai kondisi supersaturasi )ang diinginkan 6 /erdasarkan teori, solubilitas padatan dalam airan akan menurun seiring dengan penurunan suhu pendinginan2* Seiring dengan penurunan suhu, saturasi akan meningkat sedemikian hingga, sampai terapai kondisi supersaturasi* Pendinginan adalah salah satu dari ara )ang dapat digunakan untuk men apai kondisi supersaturasi* (kan tetapi ara ini han)a dapat dilakukan jika, solubilitas padatan dalam larutan sangat dipengaruhi oleh suhu* %an untuk sen)a0a CeS829 ara ini tidak berlaku, karena kelarutan sen)a0a ini dalam air akan berkurang dengan kenaikan suhu* Tiga metode lain )ang dapat digunakan untuk menapai kondisi supersaturasi adalah penguapan solven sehingga konsentrasi larutan menjadi makin pekat, penambahan sen)a0a lain, non solven, ke dalam larutan )ang akan menurunkan solubilitas padatan dan metode terakhir adalah reaksi kimia* #antas setelah kondisi supersaturasi di apai, bagaimana kita menumbuhkan kristal 6 #angkah pertama adalah membentuk inti kristal primer, )ang akan merangsang pembentukan kristal* &ntuk membentuk inti kristal primer, jika dibuat dari larutan induk, maka beda konsentrasi larutan le0at jenuh dengan konsentrasi jenuh C+C2 sebagai driving 3ore proses kristalisasi harus dibuat besar* %an ini membutuhkan energi )ang sangat besar* Sehingga untuk skala industri, tidak e3isien* #ebih disukai ara penambahan kristal )ang sudah jadi, untuk menginisiasi pembentukan inti kristal primer* Pemodelan matematis )ang me0akili proses nukleasi primer, sulit untuk dibuat* 8leh karena itu, perhitungan 0aktu tinggal semata+mata didasarkan dari hasil eksperimen* Mekanisme kristalisasi selanjutn)a adalah nukleasi sekunder* Pada 3ase ini, kristal tumbuh dikarenakan kontak antara kristal dan larutan* Terjadi pada kondisi supersaturasi )ang lebih rendah )ang memungkinkan kristal tumbuh dengan optimal* Nukleasi sekunder 1

Transcript of LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

Page 1: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 1/34

gACARA 1PEMURNIAN NaCl

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM1. Tujuan Prakrikum : Memahami prinsip pemurnian dan pengkristalan garam NaCl2. Waktu Praktikum : Senin, 17 November !!"3. Tempat Praktikum : #aboratorium $imia %asar, &PT M'P(, &niversitas Mataram

B. LANDASAN TEORI

$ristalisasi adalah proses pembentukan kristal padat dari suatu larutan induk )anghomogen* Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat+ air )ang sangat pentingdalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk hingga 1!!-* Contoh

proses kristalisasi : pembuatan gula pasir dari jus tebu.beet, pembuatan kristal pupuk darilarutan indukn)a, dll* $ristal itu sendiri merupakan susunan atom )ang beraturan dan

berulang, )ang bentukn)a dapat berupa kubik, tetragonal, orthorombik, heksagonal,monoklin, triklin dan trigonal* /entuk itu nantin)a, tergantung dari proses do0nstreampemurnian2 )ang dilakukan dan juga spesi3ikasi produk )ang diharapkan pasar*

S)arat utama terbentukn)a kristal dari suatu larutan adalah larutan induk harusdibuat dalam kondisi le0at jenuh supersaturated2* 4ang dimaksud dengan kondisi le0at

jenuh adalah kondisi dimana pelarut solven2 mengandung 5at terlarut solute2 melebihikemampuan pelarut tersebut untuk melarutkan solute pada suhu tetap* (tau kalaudiilustrasikan dengan sebuah kelas, jika kapasitas suatu kelas adalah "! mahasis0a,karena han)a ada "! kursi* Maka mahasis0a ke+"1 )ang masuk ke kelas adalahmahasis0a )ang membuat kondisi kelas le0at jenuh* #antas bagaimana ara untuk

men apai kondisi supersaturasi )ang diinginkan 6 /erdasarkan teori, solubilitas padatandalam airan akan menurun seiring dengan penurunan suhu pendinginan2* Seiring dengan penurunan suhu, saturasi akan meningkat sedemikian hingga, sampai ter apai kondisisupersaturasi* Pendinginan adalah salah satu dari ara )ang dapat digunakan untuk men apai kondisi supersaturasi* (kan tetapi ara ini han)a dapat dilakukan jika,solubilitas padatan dalam larutan sangat dipengaruhi oleh suhu* %an untuk sen)a0aCe S8 29 ara ini tidak berlaku, karena kelarutan sen)a0a ini dalam air akan berkurangdengan kenaikan suhu*

Tiga metode lain )ang dapat digunakan untuk men apai kondisi supersaturasi adalah penguapan solven sehingga konsentrasi larutan menjadi makin pekat, penambahansen)a0a lain, non solven, ke dalam larutan )ang akan menurunkan solubilitas padatan danmetode terakhir adalah reaksi kimia* #antas setelah kondisi supersaturasi di apai,

bagaimana kita menumbuhkan kristal 6 #angkah pertama adalah membentuk inti kristal primer, )ang akan merangsang pembentukan kristal* &ntuk membentuk inti kristal primer, jika dibuat dari larutan induk, maka beda konsentrasi larutan le0at jenuh dengankonsentrasi jenuh C+C 2 sebagai driving 3or e proses kristalisasi harus dibuat besar* %anini membutuhkan energi )ang sangat besar* Sehingga untuk skala industri, tidak e3isien*#ebih disukai ara penambahan kristal )ang sudah jadi, untuk menginisiasi pembentukaninti kristal primer* Pemodelan matematis )ang me0akili proses nukleasi primer, sulituntuk dibuat* 8leh karena itu, perhitungan 0aktu tinggal semata+mata didasarkan darihasil eksperimen*

Mekanisme kristalisasi selanjutn)a adalah nukleasi sekunder* Pada 3ase ini, kristaltumbuh dikarenakan kontak antara kristal dan larutan* Terjadi pada kondisi supersaturasi)ang lebih rendah )ang memungkinkan kristal tumbuh dengan optimal* Nukleasi sekunder

1

Page 2: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 2/34

Page 3: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 3/34

(=uades

? S8 pekat

$ertas saring

@aseline

D. SKEMA KERJA

E. HASIL PENGAMATAN1* ambar (#at

%i u i dengan air dingin%ievaporasi 1!! oC2%itimbang

Disaring dengan buchner

Dialirkan kelarutan jenuh

+ H S8 p

beberapa tetes2

Dimasukkan sedikit-sedikit ke 100 ml air

Residu Fitrat

Larutan + butiran endapan

Gas HCl

Garam dapur

Larutan jenuh

Garam dapur 0 gram

"

Page 4: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 4/34

* Tabel ?asil PengamatanProsedur $erja ?asil Pengamatan

− (=uades 1!! ml2 D garam dapur A! gr2− #arutan jenuh garam dapur berat

garam E 99*77gram2

− aram dapur D ? S8 tetes+tetes2

− aram menjadi kering, ke oklatan

dan panas

− as ?Cl tidak ber0arna2− ?Cl g2 #arutan jenuh garam dapur − $ristal NaCl putih2 D larutan garam

− %isaring D di u i− $ristal putih garam NaCl2

− ;iltrat bening2

− %itimbang − /erat NaCl E 1," gram

F. ANALISIS DATA1. Feaksi )ang terjadi

NaCl s2 D ? 8 l 2 NaCl aq 2

NaCl s2D ? S8 l 2 Na S8 s2 D ?Cl g 2

NaCl aq 2 D ?Cl g2 NaCl s2

2. Perhitungan%iketahui : /erat garam dapur E 99*77 gram

/erat NaCl E 1, G gram%itan)a : - rendemen NaCl E HHHH**6

<a0ab : - rendeman*

G.

dialirkan

-"*9

-1!!gram99,77

gram1, G

-1!!dapur garam/erat

NaCl/erat

=

×=

×=

#

Page 5: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 5/34

PEMBAHASANPada praktkum ini kami memperoleh kristal NaCl murni seban)ak 1, G gram* %imana

kristal ini diperoleh dengan ara mengalirkan gas ?Cl )ang merupakan hasil dari reaksi

garam dapur dengan ? S8 pekat 2 ke dalam larutangaram jenuh* /an)ak tidakn)a kristal)ang didapat dipengaruhi beberapa 3aktor kejenuhan larutan, dan ban)akn)a gas )ang masuk

ke dalam larutan*

Pembuatan larutan jenuh tidaklah sulit, tapi memerlukan 0aktu dan usaha )ang tidak

sedikit* Telah diketahui bah0a ketika larutan garam mendekati batas kejenuhann)a, ke epatan

larut dari garam semakin ke il* ?al ini ban)ak menge oh praktikan )ang mengira bah0a

larutan telah jenuh padahal belum men apai jenuh* #arutan )ang benar I benar jenuh akan

mempermudah dan memper epat terbentukn)a kristal* Sedangkan gas ?Cl )ang terbentuk

hendakn)a benar+ benar teralir dalam larutan jenuh dengan meminimalisir gas )ang terbuang*

$ristalisasi ini terjadi ketika gas ?Cl masuk pada > .>rlenme)er gambar skema

(lat2 mele0ati pipa dan menimbulkan gelombang pada larutan, sebagian gas larut dan

sebagian keluar dan berada pada permukaan larutan* ?Cl )ang larut merubah kelarutan NaCl

dalam larutan, kemudian mendesak NaCl merupakan salah satu sen)a0a ionik )ang

enderung membentuk kristal, dikarenakan pengaruh ion sejenis )aitu Cl +* Selain itu dalam

bentuk kristal >nergi potensialn)a lebih rendah dibandingkan atom+atom pembentukn)a,

sehingga enderung membentuk kristal dengan struktur )ang paling stabil, )aitu struktur

dengan kestabilan termodinamika terbesar* >33end), !!" J 19 2

H.

Page 6: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 6/34

SIMPULAN(dapun kesimpulan )ang dapat ditarik dalam praktikum kali ini, antara lain:

1. #arutan garam dapur )ang benar+benar jenuh supersaturated2 akan mempermudah dan

memper epat terbentukn)a kristal*

2. (dan)a penambahan ion sejenis Cl+ dari gas ?Cl )ang dialrkan, akan merubah kelarutan

garam NaCl dalam larutan, )ang memaksa NaCl keluar dari sistem larutran dan

membentuk padatan kristal*

3. Persentase garam )ang diperoleh sekitar 9," - dari total 99,77 gram garam dapur )ang

dilarutkan*

4. /an)akn)a kristal )ang terbentuk dipengaruhi oleh kejenuhan air dan gas ?Cl )ang larutdalam larutan garam*

$

Page 7: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 7/34

ACARA 2PEMBUATAN KNO 3

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM1. Tujuan Praktikum : + Memisahkan dua garam berdasarkan kelarutann)a pada suhu

tertentu*+ Membuat kalium nitrat

2. Waktu Praktikum : Senin, November !!"3. Tempat Praktikum : #aboratorium $imia %asar, &PT M'P(, &niversitas Mataram

B. LANDASAN TEORI

$ristalisasi adalah proses pembentukan kristal padat dari suatu larutan induk )anghomogen* Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat+ air )ang sangat penting

dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk hingga 1!!-* Contoh proses kristalisasi : pembuatan gula pasir dari jus tebu.beet, pembuatan kristal pupuk darilarutan indukn)a, dll* $ristal itu sendiri merupakan susunan atom )ang beraturan dan

berulang, )ang bentukn)a dapat berupa kubik, tetragonal, orthorombik, heksagonal,monoklin, triklin dan trigonal* /entuk itu nantin)a, tergantung dari proses do0nstreampemurnian2 )ang dilakukan dan juga spesi3ikasi produk )ang diharapkan pasar*

S)arat utama terbentukn)a kristal dari suatu larutan adalah larutan induk harusdibuat dalam kondisi le0at jenuh supersaturated2* 4ang dimaksud dengan kondisi le0at

jenuh adalah kondisi dimana pelarut solven2 mengandung 5at terlarut solute2 melebihikemampuan pelarut tersebut untuk melarutkan solute pada suhu tetap* (tau kalaudiilustrasikan dengan sebuah kelas, jika kapasitas suatu kelas adalah "! mahasis0a,karena han)a ada "! kursi* Maka mahasis0a ke+"1 )ang masuk ke kelas adalahmahasis0a )ang membuat kondisi kelas le0at jenuh* #antas bagaimana ara untuk men apai kondisi supersaturasi )ang diinginkan 6 /erdasarkan teori, solubilitas padatandalam airan akan menurun seiring dengan penurunan suhu pendinginan2* Seiring dengan

penurunan suhu, saturasi akan meningkat sedemikian hingga, sampai ter apai kondisisupersaturasi* Pendinginan adalah salah satu dari ara )ang dapat digunakan untuk men apai kondisi supersaturasi* (kan tetapi ara ini han)a dapat dilakukan jika,solubilitas padatan dalam larutan sangat dipengaruhi oleh suhu* %an untuk sen)a0aCe S8 29 ara ini tidak berlaku, karena kelarutan sen)a0a ini dalam air akan berkurangdengan kenaikan suhu*

Tiga metode lain )ang dapat digunakan untuk men apai kondisi supersaturasi adalah penguapan solven sehingga konsentrasi larutan menjadi makin pekat, penambahansen)a0a lain, non solven, ke dalam larutan )ang akan menurunkan solubilitas padatan danmetode terakhir adalah reaksi kimia* #antas setelah kondisi supersaturasi di apai,

bagaimana kita menumbuhkan kristal 6 #angkah pertama adalah membentuk inti kristal primer, )ang akan merangsang pembentukan kristal* &ntuk membentuk inti kristal primer, jika dibuat dari larutan induk, maka beda konsentrasi larutan le0at jenuh dengankonsentrasi jenuh C+C 2 sebagai driving 3or e proses kristalisasi harus dibuat besar* %anini membutuhkan energi )ang sangat besar* Sehingga untuk skala industri, tidak e3isien*#ebih disukai ara penambahan kristal )ang sudah jadi, untuk menginisiasi pembentukaninti kristal primer* Pemodelan matematis )ang me0akili proses nukleasi primer, sulituntuk dibuat* 8leh karena itu, perhitungan 0aktu tinggal semata+mata didasarkan darihasil eksperimen*

%

Page 8: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 8/34

Mekanisme kristalisasi selanjutn)a adalah nukleasi sekunder* Pada 3ase ini, kristaltumbuh dikarenakan kontak antara kristal dan larutan* Terjadi pada kondisi supersaturasi)ang lebih rendah )ang memungkinkan kristal tumbuh dengan optimal* Nukleasi sekunder membutuhkan bibit atau kristal )ang sudah jadi untuk merangsang pertumbuhan kristal

)ang baru* ;ase inipun juga sulit dibuat pemodelann)a, sehingga sama dengan nukleasi primer, penentuan 0aktun)a dilakukan dengan eksperimen*

<enis+jenis $ristaliser: 1* $ristaliser Tangki $ristaliser )ang paling kuno* #arutan jenuh, panas dibiarkan berkontak dengan udara terbuka dalam tangki terbuka* * S rapedSur3a e Cr)stalli5ers Contoh kristaliser jenis ini adalah S0enson+Walker r)stalli5er*/erupa saluran dengan lebar 3t, dengan penampang berbentuk setengah lingkaran*/agian luar dinding dilengkapi dengan jaket pendingin dan sebuah pisau pengeruk )angakan mengambil produk kristal )ang menempel pada dinding* 9* ;or ed Cir ulating#i=uid >vaporator+Cr)stalli5er $ristaliser jenis ini mengkombinasikan antara pendinginandan evaporasi untuk men apai kondisi supersaturasi* #arutan terlebih dulu dile0atkan

pemanas ?>, kemudian menuju badan kristaliser* %i sini terjadi 3lash evaporation,mengurangi jumlah pelarut dan meningkatkan konsentrasi solute, memba0a ke kondisisupersaturasi* Selanjutn)a larutan ini mengalir melalui area 3luidisasi dimana kristalterbentuk melalui nukleasi sekunder* Produk kristal diambil sebagai hasil ba0ah,sedangkan larutan pekat dire ) le, di ampur dengan umpan segar* * Cir ulating Magma@a uum Cr)stalli5er Pada tipe kristaliser ini, baik kristal ataupun larutan disirkulasi diluar

badan kristal* Setelah dipanaskan larutan akan dialirkan ke badan kristaliser* $ondisivakum menjadi pen)ebab menguapn)a pelarut, sehingga menjadi le0at jenuhhttp:..kimia*ums*a *id.artikel2*

NaCl memisah sebagai 5at paling kurang larut dan dpaat disaring pada pengdinginanhingga ! oC* $N8 9 jenuh lebih larut dalam air panas dari pada air dingin* Sedangkan

NaCl hamper tidak terpengaruh oleh suhu* $N8 9 merupakan 5at padat, kristal putihdengan titik leleh 9 ! oC dan si3at serupa NaN8 9 dan karena itu lebih disukai dalamindustri bahan peledak.peletup* /ahan ini mengandung $N8 9, arang dan belerang dalam

perbandingan B : 1 : 1 Nitiatmojo, 1G"9: A"2*

<ika ampuran tersebut dipanaskan terjadi reaksi :

$N8 9 s2 DS s2D S s2 $ S s2D N g 2D 9 C8 g 2

Terbentukn)a gas sebagai hasil reaksi disertai dengan suhu tinggi mengakibatkan perkembangan mendadak sehingga terajdi ledakan Sugi)arto, !!9: 9*1B2*

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM1. (lat+(lat Praktikum

elas kimia?ot plate#abu >rlenme)er CorongPengaduk oven

Nera a analitik

2. /ahan+/ahan Praktikum$alium klorida $Cl2

Natrium Nitrat NaN8 92(=uades$ertas saring

&

Page 9: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 9/34

Page 10: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 10/34

D. SKEMA KERJA

E. HASIL PENGAMATAN

Prosedur $erja ?asil Pengamatan+ (ir panas A! ml2 D $Cl 1A gr2 + $Cl larut epat+ (ir panas A! ml2 D NaN8 9 17 gr2 + NaN8 9 epat

%itimbang

%ikeringkan

%i3iltrasi

%iinkubasi

D a=uadesK sambil diaduk a=uades +2

K @ E ! ml%iinkubasi

K @ E ! ml%i3iltrasi selagi panas2

Dicampur

+ ()*9 17 gr + (Cl 1 gr

Filtrat

kristal

Crude kristal

Larutan + !ndapan

Larutan

Reseidu

Larutan + Residu

Filtrat

Campur larutan

Larutan ()*9

,uades panas A! ml2

Larutan (Cl

,uades panas A! ml2

10

Page 11: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 11/34

+ #arutan $Cl D larutan NaN8 9 + #arutan keruh putih+ %iuapkan @ E ! ml + #arutan keruh putih D endapan putih

+ %i3iltrasi + Fesidu : putih+ ;iltrat : /ening

+ ;iltrat diuapkan @ E ! ml + #arutan keruh putih D endapan putih+ %iinkubasi + >ndapan semakin mengental dan ban)ak + D a=uades sedikit2 dan di uapkan La=uades +2

sambil diaduk, kemudian diinkubasi+ #arutan keruh putih D endapan putih

+ %i3iltrasi + ;iltrat : bening+ Fesidu : Putih rude kristal $N8 92

+ Crude kristal $N8 9 dikeringkan dan ditimbang + kristal $N8 9 E *1 gram

F. ANALISIS DATA1. Feaksi )ang terjadi

$Cl aq2 D NaN8 aq 2 NaCl p2D $N8 9 aq 2

2. Perhitungan%iketahui : berat $Cl E 1A,!! gram

berat NaN8 9 E 17,! gramMr $Cl E 7 ,A gr.molMr NaNo 9 E "A gr.molMr $N8 9 E 1!1 gr.mol

berat kristal $N8 9 E ",9B gram%itan)a : - rendemen NaCl EHHHH**6<a0ab :

$Cl D NaN8 9 $N8 9 D NaCl 1 : 1 E 1sehingga mol $N8 9 akan sama dengan mol $Cl. NaN8 9 )ang bereaksi*

Mol $Cl

Mol NaN8 9

$Cl : NaN8 9 : $N8 9 E 1: 1: 1 E !* mol

mol $N8 9 E 9

9

* KNO Mr KNOberat

/erta $N8 9 E mol $N8 9 Mr $N8 9

E !, mol 1!1 gr.mol E !, gram/jadi, berat kristal se ara stoikiometri teori2 sebesar !, gram, sehingga :

- Fendemen E-1!!×

teori Berat percobaan Berat

E-1!!

,!

1*×

gram

gram

E 11G*A -

G. PEMBAHASAN

mol gr

mol gr,!

A,7

!1,1A

$ClMr

$Clberat===

mol

mol gr gr

,!"A

!",17

8 NaNMr

8 NaNberat

9

9===

11

Page 12: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 12/34

Pembuatan $N8 9 hampir dapat dikatakan han)a melibatkan proses sederhana* 4aitu

dengan men ampurkan larutan $Cl dan NaN8 9 kemudian ampuran laruta diuapkan hingga

kurang lebih menjadi .A dari volume totaln)a, denagan menggunakan pemanasan perlahan .

api ke il* (dapun reaksin)a :

$Cl a=2 D NaN8 9 a=2 → $N8 9 s2 D NaCl s2*

?an)a saja, untuk mendapatkan murni ada hambatan )ang perlu dile0ati )aitu memisahkan

kristal $N89 dengan kristal NaCl*

Salah satu ara untuk memisahkan kedua kristal tersebut dengan ara meman3aatkan

beda kelarutan masing I masing kristal* $ristal $N8 9 lebih mudah larut dalam air panas,sedangkan NaCl hampir tidak dipengaruhi oleh suhu* 8leh karena itu hasil endapan kristal

dibilas agar dapat diperoleh kristal $N8 9 murni, akan tetapi setelah dilakukan perbandingan

dengan menghitung - rendemen diperoleh nilai 11G,A - atau sekitar 1G,A - masih terdapat

kristal NaCl dalam endapan* Cukup ban)ak kristal NaCl )ang dapat dipisahkan dapat

menunjukan kelarutan $N8 9 lebih tinggi dibandingkan dengan NaCl* (kan tetapi hasil

pengamatan tersebut belum tentu menunjukan jumlah pasti $N8 9 )ang terbentuk, karena

tidak menutup kemungkinan kristal $N8 9 sebagian ikut terlarut ketika dibilas karena ketika

membilas dengan air )ang sesuai suhu kamar, jika suhu air lebih rendah kemungkinan akan

lebih ke il*

H. KESIMPULAN

(dapun kesimpulan )ang dapat ditarik dalam praktikum kali ini, antara lain:

1. $ristal $N8 9 dapat diperoleh dari reaksi antara $Cl dan NaN8 9 sesuai reaksi

$Cl a=2 D NaN8 9 a=2 → $N8 9 s2 D NaCl s2

2. /erat $N8 9 hasil praktikum !, gram, sedangkan hasil teoritis )aitu ,1 gram*

3. Persentase rendemen garam $N8 9 )ang diperoleh sekitar 11G,A-, )ang menunjukkan

besarn)a pen)impangan hasil praktikum dengan hasil se ara teoritis*

4. /an)akn)a kristal $N8 9 dengan kristal NaCl dapat dipisahkan dengan meman3aatkan perbedaan kelarutan antar keduan)a*

12

Page 13: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 13/34

5. NaCl lebih mudah larut daripada $N8 9 dalam air dingin*

1"

Page 14: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 14/34

ACARA 3PEMBUATAN Al K(SO 4)2.12 H 2O

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM1. Tujuan Praktikum : + Memahami beberapa aspek tentang unsur aluminium*

+ Membuat ta0as2. Waktu Praktiukm : Fabu, 9 %esember !!"3. Tempat Praktiukm : #aboratorium $imia %asar, &PT M'P(, &niversitas Mataram

B. LANDASAN TEORI

$ristalisasi adalah proses pembentukan kristal padat dari suatu larutan induk )anghomogen* Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat+ air )ang sangat pentingdalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk hingga 1!!-* Contoh

proses kristalisasi : pembuatan gula pasir dari jus tebu.beet, pembuatan kristal pupuk darilarutan indukn)a, dll* $ristal itu sendiri merupakan susunan atom )ang beraturan dan berulang, )ang bentukn)a dapat berupa kubik, tetragonal, orthorombik, heksagonal,monoklin, triklin dan trigonal* /entuk itu nantin)a, tergantung dari proses do0nstreampemurnian2 )ang dilakukan dan juga spesi3ikasi produk )ang diharapkan pasar*

S)arat utama terbentukn)a kristal dari suatu larutan adalah larutan induk harusdibuat dalam kondisi le0at jenuh supersaturated2* 4ang dimaksud dengan kondisi le0at

jenuh adalah kondisi dimana pelarut solven2 mengandung 5at terlarut solute2 melebihikemampuan pelarut tersebut untuk melarutkan solute pada suhu tetap* (tau kalaudiilustrasikan dengan sebuah kelas, jika kapasitas suatu kelas adalah "! mahasis0a,karena han)a ada "! kursi* Maka mahasis0a ke+"1 )ang masuk ke kelas adalahmahasis0a )ang membuat kondisi kelas le0at jenuh* #antas bagaimana ara untuk men apai kondisi supersaturasi )ang diinginkan 6 /erdasarkan teori, solubilitas padatandalam airan akan menurun seiring dengan penurunan suhu pendinginan2* Seiring dengan

penurunan suhu, saturasi akan meningkat sedemikian hingga, sampai ter apai kondisisupersaturasi* Pendinginan adalah salah satu dari ara )ang dapat digunakan untuk men apai kondisi supersaturasi* (kan tetapi ara ini han)a dapat dilakukan jika,solubilitas padatan dalam larutan sangat dipengaruhi oleh suhu* %an untuk sen)a0aCe S8 29 ara ini tidak berlaku, karena kelarutan sen)a0a ini dalam air akan berkurangdengan kenaikan suhu*

Tiga metode lain )ang dapat digunakan untuk men apai kondisi supersaturasi adalah

penguapan solven sehingga konsentrasi larutan menjadi makin pekat, penambahansen)a0a lain, non solven, ke dalam larutan )ang akan menurunkan solubilitas padatan danmetode terakhir adalah reaksi kimia* #antas setelah kondisi supersaturasi di apai,

bagaimana kita menumbuhkan kristal 6 #angkah pertama adalah membentuk inti kristal primer, )ang akan merangsang pembentukan kristal* &ntuk membentuk inti kristal primer, jika dibuat dari larutan induk, maka beda konsentrasi larutan le0at jenuh dengankonsentrasi jenuh C+C 2 sebagai driving 3or e proses kristalisasi harus dibuat besar* %anini membutuhkan energi )ang sangat besar* Sehingga untuk skala industri, tidak e3isien*#ebih disukai ara penambahan kristal )ang sudah jadi, untuk menginisiasi pembentukaninti kristal primer* Pemodelan matematis )ang me0akili proses nukleasi primer, sulituntuk dibuat* 8leh karena itu, perhitungan 0aktu tinggal semata+mata didasarkan darihasil eksperimen*

1#

Page 15: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 15/34

Mekanisme kristalisasi selanjutn)a adalah nukleasi sekunder* Pada 3ase ini, kristaltumbuh dikarenakan kontak antara kristal dan larutan* Terjadi pada kondisi supersaturasi)ang lebih rendah )ang memungkinkan kristal tumbuh dengan optimal* Nukleasi sekunder membutuhkan bibit atau kristal )ang sudah jadi untuk merangsang pertumbuhan kristal

)ang baru* ;ase inipun juga sulit dibuat pemodelann)a, sehingga sama dengan nukleasi primer, penentuan 0aktun)a dilakukan dengan eksperimen*

<enis+jenis $ristaliser: 1* $ristaliser Tangki $ristaliser )ang paling kuno* #arutan jenuh, panas dibiarkan berkontak dengan udara terbuka dalam tangki terbuka* * S rapedSur3a e Cr)stalli5ers Contoh kristaliser jenis ini adalah S0enson+Walker r)stalli5er*/erupa saluran dengan lebar 3t, dengan penampang berbentuk setengah lingkaran*/agian luar dinding dilengkapi dengan jaket pendingin dan sebuah pisau pengeruk )angakan mengambil produk kristal )ang menempel pada dinding* 9* ;or ed Cir ulating#i=uid >vaporator+Cr)stalli5er $ristaliser jenis ini mengkombinasikan antara pendinginandan evaporasi untuk men apai kondisi supersaturasi* #arutan terlebih dulu dile0atkan

pemanas ?>, kemudian menuju badan kristaliser* %i sini terjadi 3lash evaporation,mengurangi jumlah pelarut dan meningkatkan konsentrasi solute, memba0a ke kondisisupersaturasi* Selanjutn)a larutan ini mengalir melalui area 3luidisasi dimana kristalterbentuk melalui nukleasi sekunder* Produk kristal diambil sebagai hasil ba0ah,sedangkan larutan pekat dire ) le, di ampur dengan umpan segar* * Cir ulating Magma@a uum Cr)stalli5er Pada tipe kristaliser ini, baik kristal ataupun larutan disirkulasi diluar

badan kristal* Setelah dipanaskan larutan akan dialirkan ke badan kristaliser* $ondisivakum menjadi pen)ebab menguapn)a pelarut, sehingga menjadi le0at jenuhhttp:..kimia*ums*a *id.artikel 2*

#arutan berair )ang mengandung jumlah molar )ang sama dari (l S8 2 dan $ S8mengkristal sebagai kalium aluminium sul3at $(l S8 2 *1 ? 8* aram ini dikenal dengan

potas alum atau ta0as* (lum mempun)ai kegunaan )ang penting dari potas alum adalahsebagai pe0arna tekstil )ang di0arnai di elup2 direndam dalam larutan alum dandipanaskan dengan uap Petru i, 1G9: 11A2*

#arutan berair )ang mengandung jumlah molar )ang sama dari (l S8 2 dan $ S8mengkristal sebagai kalium aluminium sul3at $(l S8 2 *1 ? 8* aram ini dikenal dengan

potas alum atau ta0as* (lum mempun)ai kegunaan )ang penting dari potas alum adalahsebagai pe0arna tekstil )ang di0arnai di elup2 direndam dalam larutan alum dandipanaskan dengan uap Petru i, 1G9: 11A2*

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM1. (lat+(lat Praktikum

elas kimiaPenangans air Pengaduk Penjepit bakterielas ukur Pipet tetesCa0an penguapanCorong bu hner

2. /ahan+/ahan Praktikum(l S8 29*1" ? 8$ S8 (=uades

1

Page 16: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 16/34

$ertas saring

1$

Page 17: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 17/34

D. SKEMA KERJA

E. HASIL PENGAMATANProsedur $erja ?asil Pengamatan

+ (ir 1 ,A ml2 D (l S8 29 1B,7 gr2 dipanaskan, T E"! ! C

+ (l S8 29 larut bening putih2

+ (ir A ml2 D $ S8 ,9 gr2 + $ S8 larut+ $edua larutan di ampur dan dipiundahkan ke a0an

penguapan kemudian didinginkan suhu kamar2+ #arutann)a terdapat endapan

kristal2 putih

+ %i3iltrasi + Fesidu rude kristal2 : putih+ ;iltrat : /ening

+ %i u i D dikeringkan D ditimbang + $ristal $(l S8 2 *1 ? 8 E 1A*"Bgram

F. ANALISIS DATA1. Feaksi )ang terjadi

+ (l S8 92 *1"? 8 s2D ? 8 l 2 (# S8 2 9 aq2D 1G? 8 l 2

+ $ S8 s2D ? 8 l 2 $ S8 aq 2

(l S8 29 aq2D $ S 8 aq2 D ? 8 $(# S8 2 *1 ? 8 s2

2. Perhitungana. Se ara Teori

%iketahui : /erat (l S8 29*1"? 8 E 1B,7 gram

/erat $ S8 E ,9A gramMr* (l S8 29*1"? 8 E BBB gr.molMr* $ S8 E 17 gr.mol

Ditimbang

%i u i dengan sedikit air %ikeringkan

%i3iltrasi

%ipindahkan ke a0an penguapan%idinginkan suhu kamar2

%i ampur

+ ( S8 ,9A gr2 D (l S8 29 1B,7 gr2

Filtrat

(ristal

Crude kristal

Larutan berkristal

Campuran larutan

2 ml air12 " ml air .&0 ! C2

1%

Page 18: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 18/34

Mr* $(l S8 2 *1 ? 8 E 7 gr.mol%itan)a : - Fendemen E ****************6<a0ab :

Men ari mol (l S8 29*1"? 8

mol gram

Mr gram

mol mol

gr ! A1,!

BBB7,1B

===

Men ari mol $ S8

mol gram

Mr gram

mol mol

gr ! A!,!

179A,

===

(l S8 29*1"? 8 D $ S8 $(l S8 2 *1 ? 8Mula+mula : !,! A1 mol !,! A! molFeaksi : !,! A! mol !,! A! mol !,!A mol

Setimbang : !,!!!1 mol + !,!A mol

Massa $al S8 2 *1 ? 8 E mol O Mr E !,!A mol O 7 gr.molE 9,7 gram

b. Se ara >ksperimen/erat kristal E 1A*"B gram

- Fendemen E-1!!×

teorikristal Berat eksperimenkristal Berat

E-1!!

7,9"B*1A

×

gram gram

E BB*G1 -

G. PEMBAHASANPada praktikum kali ini dilakukan per obaan pembuatan ta0as atau alum )ang

terbentuk dari logam (lumunium dan $alium dengan molekul Sul3at membentuk

$(l S8 2 *1 ? 8* dalam pembentukan ta0as mengikat dua belas molekul air, sehinggaalum ini merupakan se)a0a )ang terhidrasi, atau dengan kata lain untuk membentuk

kristal ta0as harus membentuk hidrat agar stabil*

&ntuk pembuatan ta0as ini harus diperhatikan ketika melarutkan (l S8 2 tidak

boleh dipanaskan lebih dari "! oC karena akan terhidrolisis, tetapi sebelum di ampurkan

dilakukan (l S8 2 harus benar+benar larut* Feaksi larutan aluminium sul3at dengan

kalium sul3at pada suhu )ang tinggi, karena reaksin)a bersi3at endoterm membutuhkan

kalor2* Feaksin)a berjalan menurut persamaan reaksi berikut*

1&

Page 19: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 19/34

Page 20: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 20/34

H. KESIMPULAN(dapun kesimpulan )ang dapat ditarik dalam praktikum kali ini, antara lain:

1. Pembentukan (lum atau ta0as bersi3at endoterm memerlukan kalor2*2. $(l S8 2 akan membentuk kristal setelah membentuk hidratn)a, )aitu

$(l S8 2 *1 ? 8*3. $ristal ta0as )ang terbentuk ini ber0arna putih, padat, dan keras

20

Page 21: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 21/34

ACARA 4KIMIA MANGAN

A. P>#($S(N((N PF($T'$&M1. Tujuan Praktikum : + Mempelajari pembuatan sen)a0a mangan @'2, mangan '''2,

dan si3at+si3atn)a*2. Waktu Praktikum : Fabu, 1! %esember !!"3. Tempat Praktikum : #aboratorium $imia %asar, &PT M'P(, &niversitas Mataram

B. #(N%(S(N T>8F'

%ari kon3igurasi elektron 9dA s terlihat bah0a bilangan oksidasi tertinggi adalahD7 sebagai permanganat Mn8 +2 dan manga heptooksida* Sen)a0a tersebut adalahoksidator kuata dan dapatr direduksi menjadi mangan ''2* /ilangan oksidasi D dengan

ko3igurasi elektron orbital d setengah peuh adalah tingkat oksidasi paling stabil* <ika$alium Permanganat dipanaskan dengan $8? A!- maka dapat diamati perubahan 0arnaseperti ditunjukkan pada tabel diba0ah ini :

at )ang terdapat dalam

#arutan /asa/ilangan 8ksidasi /82 Warna

Mn8 +

Mn8 +

Mn8 9+

Mn8

Mn 8?2 9

Mn 8?2

D7

DB

DA

D

D9

D

&ngu

?ijau

/iru

Coklat Tua

?ijau

Merah Muda

Sen)a0a mangan @'2 kalium manganat, dapat dibuat dengan ara memanaskanampuran $Mn8 , Mn8 , dan $8? padat* Suatu larutan )ang mengandung mangan '''2dapat diperoleh dengan ara mengoksidasi mangan ''2 dengan $Mn8 dalam larutan

asam kuat* aram mangan )ang umum adalah MnS8 dengan $Mn8 * aram $Mn8 biasan)a digunakan dalam analisis volumetri* Namun karena larutan $Mn8 tidak dapatdigunakan sebagai larutan baku primer, maka diperlukan larutan standar untuk menentukan konsentrasi larutan $Mn8 * &ntuk maksud ini dapat digunakan larutan besi''2 ammonium sul3at )ang rumusn)a din)atakan dengan N? 2 S8 ;eS8 *n? 8* ?arga ndapat ditentukan dengan mereaksikan larutan garam ini dengan larutan standar $Mn8sesuai dengan persamaan rekasi Pur0oko, !!7: 1! +112*

8ksida+oksida mangan dengan tingkat oksidasi lebih rendah besi3at basa dan bereaksi dengan asam membentuk garam katson Mn ''2 dan Mn '''2* 8ksida+oksidadengan tingkat oksidasi lebih tinggi sebalikn)a bersi3at asam dan bereaksi dengan alkali

menghasilkan garam+garam anion+okso* <ika Mn8 dilebur dengan hidroksida logamalkali dan oksidator seperti $N8 maka akan terbentuk garam manganat @'2 )ang ber0arna hijau legam* aram ini stabil dalam larutan alkali kuat, tetapiterdisproporsionasi dalam larutan netral atau asam Sugi)arto, !!!9: A* 12

21

Page 22: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 22/34

Page 23: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 23/34

S$>M( $>F<(1. Pembuatan Sen)a0a Mangan @'2

+ ;iltrat hijau D ? S8 en er Am#2, di atat hasiln)a

2. Pembuatan Sen)a0a Mangan '''2

E.

$Mn8 !,!1 M 1! m#2 $Mn8 !,!1 M 1! m#2

Campuran #arutan Campuran #arutan

D ? S8 en er A m#2

D Mn8 sedikit2

%iko ok menit2

D Na8? en er A m#2

D Mn8 sedikit2

%iko ok meit2

%i3iltrasi %i3iltrasi

;iltrat FesiduFesidu ;iltrat

D MgS8 !,A gr2

D ? S8 p 1! tetes2

? S8 en er m#2

Campuran #arutan

?asil

%iinkubasi

D $Mn8 !,1 M A tetes2

D (=uades A! m#2

Campuran #arutan

2"

Page 24: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 24/34

?(S'# P>N (M(T(N1. Pembuatan sen)a0a mangan @'2

a. Tabung Feaksi '

$Mn8 !,!1 M D ? S8 !,!A M D Mn8 #arutan ungu D endapan hitam

$Mn8 !,1 M D ? S8 !,!A M D Mn8 #arutan ungu pekat D endapan oran)e

b. Tabung Feaksi ''

$Mn8 !,!1 M D Na8? !,1 M D Mn8 #arutan ungu D endapan oklat

$Mn8 !,1 M D Na8? !,A M D Mn8 #arutan ungu D endapan hijau

$Mn8 !,1 M D Na8? 1 M D Mn8 #arutan ungu D endapan hijau tahan lama2

$Mn8 !,1 M D Na8? M D Mn8 #arutan ungu D endapan hijau tahan lama22. Pembuatan sen)a0a mangan '''2

MnS8 D ? S8 !,1 M D ? S8 pekat #arutan putih$emudian D $Mn8 !,1 M #arutan oklat D endapan oklat

dan D ? 8 #arutan oklat D endapan larut

F. (N(#'S'S %(T(1. Pembuatan Sen)a0a Mangan @'2

a. %alam suasana asamMn8 + D e+ Mn8 + O > o E D !,AB @

Mn8 D ? 8 Mn8 +

D ?D

D e+

O 1 >o

E + , B @Mn8 + D e + Mn8 + > o E D !,AB @

Mn8 D ? 8 Mn8 + D ? D D e + > o E + , B @

Mn8 D Mn8 D ? 8 9Mn8 + D ? D > osell E +1,7! @

b. %alam suasana basaMn8 + D e+ Mn8 + O > o E D !,AB @

Mn8 D 8? + Mn8 + D ? 8 D e + O 1 >o E + !,AG @

Mn8 + D e + Mn8 + > o E D !,AB @

Mn8 D 8? D Mn8 + D ? 8 D e + > o E + !,AG @

Mn8 + D Mn8 D 8? + 9Mn8 + D ? 8 > osell E + !,!9 @

2. Pembuatan Sen)a0a Mangan '''2Mn D Mn 9D D e+ O A >o E + 1,A1 @

Mn8 + D "? D D Ae+ Mn D D ? 8 O 1 > o E D 1,A1 @

AMnD AMn 9D D Ae+ > o E + 1,A1 @

Mn8 + D "? D D Ae+ Mn D D ? 8 > o E D 1,A1 @

MnD

D Mn8 +

D "?D

AMn9D

D ? 8 >o

sell E ! @

2#

Page 25: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 25/34

G. PEMBAHASAN

Pembuatan mangan @'2 pada per obaan kali ini terdapat kendala ketika dilaksanakan

pada suasana asam, tidak terbentuk mangan @l 2 ketika di ampurkan )ang ditunjukkan

0arna hijau, ak(n tetapi 0arna larutan tidak berubah* Tapi pada suasana basa terbentuk 0arna

hijau* ?al ini menunjukkan untuk merubah biloks Mn8 + @''2 menjadi Mn8 @'2 perlu

adan)a suasana basa agar biloks dapat berubah*

&ntuk pembuatan Mn '''2 per obaan kami tidak berhasil, indikasi adan)a Mn '''2

adalah 0arna hijau, akan tetapi 0arna larutan ber0arna oklat, larutan tersebut diindikasikan

merupakan Mn8 '@2* ?al ini karena kondisi larutan tidak men ukupi untuk membentuk Mn

'''2* ?al ini dikarenakan praktikan lupa men)aring larutan dan tidak memeriksa 3iltratn)a,sehingga belum dapat dipastikan se ar pasti larutan )ang terbentuk* ?al ini dikarenakan

dalam larutan masih terdapat 5at lain antara lain Mn8 *

2

Page 26: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 26/34

H. KESIMPULAN(dapun kesimpulan )ang dapat ditarik dalam praktikum kali ini, antara lain:

1. Sen)a0a mangan lebih mudah berubah biloks pada suasana basa*

2. Warna larutan Mn @'2dan Mn '''2 adalah ber0arna hijau tapi untuk per obaan ,

mangan '''2 tidak dapat diperoleh melainkan Mn '@2*

3. $elalaian praktikan sebagai salah satu terjadin)a kesalahan pada praktikum kali ini*

2$

Page 27: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 27/34

Page 28: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 28/34

primer, )ang akan merangsang pembentukan kristal* &ntuk membentuk inti kristal primer, jika dibuat dari larutan induk, maka beda konsentrasi larutan le0at jenuh dengankonsentrasi jenuh C+C 2 sebagai driving 3or e proses kristalisasi harus dibuat besar* %anini membutuhkan energi )ang sangat besar* Sehingga untuk skala industri, tidak e3isien*

#ebih disukai ara penambahan kristal )ang sudah jadi, untuk menginisiasi pembentukaninti kristal primer* Pemodelan matematis )ang me0akili proses nukleasi primer, sulituntuk dibuat* 8leh karena itu, perhitungan 0aktu tinggal semata+mata didasarkan darihasil eksperimen*

Mekanisme kristalisasi selanjutn)a adalah nukleasi sekunder* Pada 3ase ini, kristaltumbuh dikarenakan kontak antara kristal dan larutan* Terjadi pada kondisi supersaturasi)ang lebih rendah )ang memungkinkan kristal tumbuh dengan optimal* Nukleasi sekunder membutuhkan bibit atau kristal )ang sudah jadi untuk merangsang pertumbuhan kristal)ang baru* ;ase inipun juga sulit dibuat pemodelann)a, sehingga sama dengan nukleasi

primer, penentuan 0aktun)a dilakukan dengan eksperimen*

<enis+jenis $ristaliser: 1* $ristaliser Tangki $ristaliser )ang paling kuno* #arutan jenuh, panas dibiarkan berkontak dengan udara terbuka dalam tangki terbuka* * S rapedSur3a e Cr)stalli5ers Contoh kristaliser jenis ini adalah S0enson+Walker r)stalli5er*/erupa saluran dengan lebar 3t, dengan penampang berbentuk setengah lingkaran*/agian luar dinding dilengkapi dengan jaket pendingin dan sebuah pisau pengeruk )angakan mengambil produk kristal )ang menempel pada dinding* 9* ;or ed Cir ulating#i=uid >vaporator+Cr)stalli5er $ristaliser jenis ini mengkombinasikan antara pendinginandan evaporasi untuk men apai kondisi supersaturasi* #arutan terlebih dulu dile0atkan

pemanas ?>, kemudian menuju badan kristaliser* %i sini terjadi 3lash evaporation,mengurangi jumlah pelarut dan meningkatkan konsentrasi solute, memba0a ke kondisisupersaturasi* Selanjutn)a larutan ini mengalir melalui area 3luidisasi dimana kristal

terbentuk melalui nukleasi sekunder* Produk kristal diambil sebagai hasil ba0ah,sedangkan larutan pekat dire ) le, di ampur dengan umpan segar* * Cir ulating Magma@a uum Cr)stalli5er Pada tipe kristaliser ini, baik kristal ataupun larutan disirkulasi diluar

badan kristal* Setelah dipanaskan larutan akan dialirkan ke badan kristaliser* $ondisivakum menjadi pen)ebab menguapn)a pelarut, sehingga menjadi le0at jenuhhttp:..kimia*ums*a *id.artikel2*

%i beberapa tempat dijumpai logam tembaga dalam keadaan bebas, namun "!-tembaga diperoleh dari bijihn)a, seperti Cu;eS pirit tembaga2 dan Cu S opper glan e2*8leh karena itu pada umumn)a bijih tembaga han)a mengandung beberapa persentembaga* Si3at kimia tembaga sangat berkaitan dengan energi ionisasi )ang besar,atomisasi )ang besar dan energi ionisasi )nag relati3 rendah, )ang mengakibatkan harga

potensial elektroda positi3 dan pada umumn)a kereakti3ann)a rendah Pur0oko, !!":2*

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM1. (lat+(lat Praktikum

elas kimia?ot platePengaduk

Nera a analitik Pipet gondok

Corong ka aPipet volumCa0an Penguapan

2&

Page 29: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 29/34

elas ukur pipet tetes#abu >rlenme)er

2. /ahan+/ahan PraktikumCuS8 * A? 8N? 2 *S8(monia pekat>tanol(=uades(luminium 3oil$ertas saring

D. SKEMA KERJA1. Pembuatan aram Fangkap Tembaga ''2 (mmonium Sul3at ?eksahidrat,

CuS8 N? 2 S8 *B? 8

2. Pembuatan aram $ompleks Tetraamin Tembaga ''2 Sul3at Monohidrat,QCu N? 92 S8 *? 8

CuS8 *A? 8 1G,GB gr2 D N? 2 S8 1!,AB gr2

$ristal besar

D (=uades B! m#2

%iaduk

%iuapkan @ E ! m#

%idinginkan semalam T kamar2

Campuran #arutan

Crude kristal

%iinkubasi

%idekantasi di3iltrasi2

%ikeringkan

Campuran #arutan

%itimbang

D C ? A8? ,A m# hati+hati

%itutup dengan aluminium 3oil D disimpan semalam

Campuran #arutan

N? 9 p ,A m#2 D (=uades A m#2

D CuS8 1A gram2

%iaduk

2'

Page 30: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 30/34

E. HASIL PENGAMATAN N8 Prosedur $erja ?asil Pengamatan

1

− CuS8 *A? ! D N? 2 S8 D a=uades B!ml2

− #arutan biru tua

− %iuapkan @ E ! ml − #arutan biru tua

− %idinginkan semalaman − kristal beron E biru muda

− 3iltrat E biru muda− %'inkubasi D didekantasi D dikeringkan Dditimbang

− kristal murni E G, B gram

− N? 9 p D a=uades DCuS8 * A? 8 − #arutan biru tua− D C ? A8? − #arutan biru pekat− %itutup dengan aluminium 3oil dan di

biarkan semalam− Terbentuk endapan kristal2

− %iaduk D didekantasiCa0an dibilas dengan N? 9 p dan C ? A8?

− ;iltrat E biru tua

− %i u i kristaln)a dengan C ? A8? − $ristal E biru pekat− $ristal dikeringkan dan ditimbang − kristal murni E 11, B gram

F. ANALISIS DATA1. Feaksi

CuS8 *A? 8 D N? 2 S8 D ? 8 CuS8 N? 2 S8 *B? 8

N? 9 D CuS8 *A? 8 Cu N? 92 S8 *? 8 D ? 8

2. Perhitungan1) Pembuatan garam rangkap CuS8 N? 2 S8 *B? 8

CuS8 *A? 8 D N? 2 S8 D ? 8 $(l S8 2 *1 ? 8Mula+mula : !,!" mol !,!" molFeaksi : !,!" mol !,!" mol !,!" molSetimbang : + + !,!" mol

#arutan D $ristal

Crude kristal

%iaduk

%idekantasai

%ibilas a0an dengan N? 9 aq 2 p ,A m#2 D etanol ,A m#2

%i u i dengan etanol A m#2

%ikeringkan

Campuran #arutan

%itimbang

"0

Page 31: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 31/34

Massa CuS8 N? 2S8 *B? 8 E mol O Mr E !,!" mol O 9GG gr.molE 91,G gram berat teori2

Massa CuS8 N? 2S8 *B? 8 pada prsaktikum E G, " gram

- Fendemen E-1!!×

teori Berat percobaan Berat

E-1!!

G,917",G

×

gram

gram

E G *9B-

2) Pembuatan garam kompleks QCu N? 92 RS8 *? 8Mol QCu N? 92 RS8 *? 8 E mol CuS8 *A? 8

E O H *CuS8Mr*? 8CuS8massa

E molgr 7G,A

gram1A

E !,!B mol

Massa QCu N? 92 S8 *? 8 E mol O Mr E !,!B mol O ,A gr.molE 1 *B7 gram berta teori2

Massa QCu N? 92 S8 *? 8 per obaan E 1 ,B9 gram

- Fendemen E-1!!×

teori Berat percobaan Berat

E-1!!

B7*1B9*1

×

gram gram

E GG*7 -

G. PEMBAHASAN

Terdapat dua pembentukan garam Cu pada praktikum kali ini* 4ang pertama )aitu

pembentukan garam rangkap pada Cu* Penambahan ammonium sul3at pada CuS8 langsung

membentuk ikatan setelah dipanaskan membentuk CuS8 N? 2 S8 atau dalam

strukturn)a

$emudian struktur ini membentuk hidrat kemudian terbentuklah kristal setelah larutan

didinginkan, kristal ber0arna biru langit*

"1

Page 32: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 32/34

4ang kedua pembentukan garam kompleks Cu dengan amoniak dan sul3at dalam

suasana basa membentuk kompleks Q Cu N? 92 RS8 ber0arna biru tua keunguan* $emudian

setelah didiamkan sehari terbentuk endapan biru*

<ika dilihat sepintas kedua garam tersebut tersusun dari Cu, amonia, hidrat dan sul3at,

akan tetapi dalam suasana )ang berbeda* &ntuk )ang pertam CuS8 dengan N? 2 S8 , jika

dilihat amonium sul3at merupakan garam dari ampuran asam kuat ? S8 2 dan basa lemah

N? 8?2 jadi bisa dikatakan untuk per obaan satu dilaksanakan pada suasana asam,

sedangkan )ang kedua pada suasana basa* Selain itu pula pada per obaan satu diberikan panas

agar dapat ter ampur dan larut sempurna, jadi ada kondisi dimana kristal garam Cu dapat

terbentuk*

"2

Page 33: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 33/34

Perbedaan hasil praktikum dengan hasil merupakan hal )ang 0ajar, dimana pada per obaan pertama - rendemen E G ,9B- , kedua GG*7 -* beberapa diantaran)a ketika pengambilanlarutan, pemanasan, penimbangan dan sebagain)a* (kan tetapi pada pembentukan kristal kaliini bisa dikatakan ukup berhasil karena diperoleh persen rendemen diatas G!-*

H. KESIMPULAN

(dapun kesimpulan )ang dapat ditarik dalam praktikum kali ini, antara lain:

1. $ristal garam rangkap Cu dapat diperoleh dari reaksi antara tembaga sul3at dengan

ammonium sul3at, sesuai reaksi

CuS8 *A? 8 D N? 2 S8 D ? 8 CuS8 N? 2 S8 *B? 8

2. aram rangkap Cu dibentuk dalam suasana asam, sedangkan garam kompleksn)a dalam

suasana basa*

3. Persentase rendemen garam rangkap Cu )ang diperoleh sekitar G ,9B-, dan persentase

rendemen garam kompleks Cu )ang diperoleh sekitar GG*7 -)ang menunjukkan besarn)a

pen)impangan hasil praktikum dengan hasil se ara teoritis*

""

Page 34: LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

7/23/2019 LAP.-TETEP-ANORG-2.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/lap-tetep-anorg-2rtf 34/34

DA TAR PUSTAKA

http:..kimia*ums*a *id.artikel

Nitiatmojo, Maskur* 1G"9* Mengkaji Kimia Anorganik Buku I * Malang: '$'P Malang

Petru i, ?, Falph* 1GG * Kimia Dasar dan Terapan Modern * <akarta: >rlangga

Pur0oko, (bhi, (gus* !!"* etunjuk raktikum Kimia Dasar Anorganik II * Mataram:&niversitas Mataram

Sugi)arto, ?, $hristian* !!9* Dasar!Dasar Kimia Anorganik "ogamI# 4og)akarta:&niversitas Negeri 4og)akarta

S)ukri, S* 1GGG* Kimia Dasar $ilid % * /andung: 'T/ Press*