lap Mikrotek-MIKROMETRI
Transcript of lap Mikrotek-MIKROMETRI
MIKROMETRI
Laporan Praktikum Mikroteknik
NAMA : NATALINA
NIM : J1C108027
KELOMPOK : 4 (Empat)
ASISTEN : DEMES CORNELIA
PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI
FAKLUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBANG MANGKURAT
BANJARBARU
DESEMBER 2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikroskop merupakan alat bamtu utama dalam melakukan pengamatan
dan penelitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari
struktur benda-benda yang kecil. Ada dua macam mikroskop, yaitu mikrodkop
optic dan mikroskop electron. Mikroskop optik yang sering digunakan adalah
mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Salah satu pengukur objek miskroskopis
adalah micrometer. Ada dua macam micrometer yaitu micrometer objektif dan
micrometer okuler. Alat ini dapat berfungsi apabila dipakai bersama-sama dengan
mikroskop. Sedangkan mahasiswa sendiri tidak semua nya mengerti tentang
permasalahan diatas. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa
mengetahui macam-macammikroskop, bagaian-bagain mikroskop dan fungsinya
sserta hal-hal lain yang berhubungan dengan mikroskop itu sendiri (Saas, 1958).
Daun adalah salah satu organ tumbuhan yang merupakan modifikasi dari
batang. Warnanya umumnya hijau dan bentuknya seperti lembaran pipih. Daun
memiliki peranan penting dalam proses fotosintesis. Proses fotosintesis adalah
proses pembuatan makanan dari air dan karbon dioksida menjadi karbohidrat dan
oksigen dengan bantuan energi cahaya. Untuk menunjang peranannya ini, di daun
terdapat banyak klorofil. Klorofil inilah yang menyebabkan warna daun hijau
(Djukri, 2009).
2.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah panjang atau lebar bagian sel.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikrometer merupakan kaca berskala dan dikenal 2 jenis mikrometer yaitu
mikrometer okuler dan mikrometer objektif. Mikrometer okuler dipasang pada
lensa okuler mikroskop, sedangkan mikrometer objektif berbentuk slide yang
ditempatkan pada meja preparat mikroskop. Jarak antar garis skala pada
mikrometer okuler tergantung pada perbesaran lensa objektif yang digunakan
yang menentukan lapang pandang mikroskop. Jarak ini dapat ditentukan dengan
mengkalibrasi antara mikrometer okuler dan objektif. Mikrometer objektif
memiliki skala yang telah diketahui, menjadi tolak ukur untuk menentukan ukuran
skala mikrometer okuler. 1 skala mikrometer objektif = 0,01 mm / 10 µm (Saas,
1958).
Pengamatan dan pengenalan mikroorganisme seringkali memerlukan
ukuran mikroorganisme. Pengukuran dapat dikerjakan dengan menggunakan
mikrometer okuler yang telah dikalibrasi. Mikrometer okuler diletakkan di bawah
lensa okuler serta gambaran ukuran dapat dilihat saat diamati pada lensa okuler
mikroskop. Mikrometer okuler dapat dibesarkan oleh signifikasi dari ukuran
mikroskop dan mikrometer, sehingga perlu dilakukan kalibrasi dan didapatkan
suatu skala yang sama yang akan dimanfaatkan sebagai standar (Dwidjoseputro,
2003). Bentuk serta ukuran dari suatu mikroorganisme banyak sekali digunakan
dalam identifikasi dan klasifikasi sel-sel mikroorganisme (Volk & Wheeler,
1993).
Dimensi sel dinyatakan dalam ukuran mikrometer (µm) yang merupakan
satuan pengukuran dan besarnya 1/1000 mm. Berbagai organisme mempunyai
ukuran yang beragam mulai kurang dari 1 µm sampai dengan beberapa µm.
Pengukuran yang tepat sel mikroorganisme dapat dilakukan dengan penyisipan
suatu mikrometer okuler pada lensa okuler mikroskop yang digunakan untuk
mengamati sel tersebut. Mikrometer okuler pada umumnya merupakan suatu
piringan kaca bundar yang pada salah satu permukaannya terukir skala
pengukuran, sebelum dilakukan pengukuran maka mikrometer okuler ini terlebih
dahulu dikalibrasi terhadap mikrometer objektif, sehingga diperoleh ukuran yang
pasti (Pelczar & Chan, 1986).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 25 November 2010 bertempat
di Laboratorium Dasar Ruang Biologi I Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini meliputi mikroskop optiphot, lensa
okulermikrometer, lensa obyektifmikrometer. Sedangkan bahan yang digunakan
pada praktikum ini adalah preparat yang akan diukur.
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Mencari Nilai Skala Okulermikrometer
1. Ditempelkan mata di atas lensa okuler, dilihat apakah banyangan skala-
skala okulermikrometer sudah jelas
2. Ditempatkan lensa obyekmikrometer di bawah obyektif, dicari bayangan
yang jelas dari skala-skala obyekmikrometer tersebut, bersama-sama
dengan bayangan skala-skala okulermikrometer
3. Disejajarkan kedua bayangan skala, diputar okuler dalam tabungnya.
Diletakkan titik-titik 0 kedua skala sama tinggi dengan digerakkannya
obyekmikrometer
4. Dicari bayangan garis skala kedua mikrometer tersebut yang berimpit.
Dihitung jumlah bagian skala pada masing-masing mikrometer, dihitung
dari titik 0 hingga garis skala yang berimpit
5. Dihitung nilai skala okulermikrometer, dengan jarak sesungguhnya
antara kedua garis skala obyekmikrometer diketahui (tertulis pada
obyekmikrometer)
3.3.2 Mengukur Panjang/Lebar Sel atau Bagian Sel
1. Diambil obyekmikrometer, diganti dengan preparat dan dicari
bayangannya
1 Ditempatkan bayangan skala okulermikrometer pada bayangan preparat
hingga arah bayangan skala sesuai dengan arah panjang/lebar sel atau
bagian sel yang diukur. Dikalikan jumlah bagian skala adalah
panjang/lebar yang dicari
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini tujuannya adalah untuk mengukur panjang, lebar sel
serta bagian-bagian sel pada jaringan tumbuhan, yang mana jaringan tumbuhan
yang diamati bagian selnya epidermis atas dari suatu tumbuhan.
Mikrometri adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur panjang,
lebar serta bagian-bagian sel. Pada praktikum lali ini hanya mengunakan
mikroskop photomikroskop adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk
dokumentasi hasil. Dan terdiri dari lensa okuler yang berfungsi sebagai perbesaran
foto dari preparat, sedangkan pada alat yang kedua adalah optiphot yang berfungsi
untuk menghitung hasil dari bagian-bagian preparat yang akan diamati, baik
panjang dan lebar sel.
Penentuan nilai skala okulerimikrometer dan obyekmikrometer ditentukan
oleh banyaknya garis pada skala yang saling berimpit dan tergantung pada
perbesaran mikroskop optiphot yang digunakan. Awalnya skala okulermikrometer
ditempatkan di bawah kensa okuler kemudian dicari bayangan jelasnya di bawah
mikroskop, setelah itu skala obyekmikrometer ditempatkan di bawah lensa
obyektif dan dicari bayangan jelasnya di bawah mikroskop. Untuk membuat
kedua skala tersebut sejajar maka lensa okluer dapat diputar-putar hinggga posisi
keduanya sejajar atau terdapat garis yang berimpit. Skala obyekmikrometer juga
dapat digeser untuk menyamakan tinggi titik 0 dari kedua skala tersebut. Setelah
kedua skala sam tinggi dan sejajar maka dapat dihitung nilai skala mikrometer
dengan menghitung dari titik nol sampai pada bagian yang berimpit.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah
1. Mikrometri adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur panjang,
lebar serta bagian-bagian sel.
2. Penentuan nilai skala okulerimikrometer dan obyekmikrometer ditentukan
oleh banyaknya garis pada skala yang saling berimpit dan tergantung pada
perbesaran mikroskop optiphot yang digunakan.
3.
5.2 Saran
Sebaiknya waktu praktikum mikrometri ini diperpanjang, agar tiap
kelompok mendapat waktu yang cukup untuk melakukan praktikum ini. Sehingga
tiap praktikan dapat mencoba dan mengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Djukri. 2009. Jaringan Epidermis.http://kuliahbiologi.wordpress.com/category/mikroteknik. Diakses tanggal 28 Desember 2010
Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta
Pelezar & Chan. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Universitas Jakarta. Jakarta.
Saas. J.E. 1958. Fotomikroskop. 3 ed. Ames, iowa: The Iowa State College Press.
Volk & Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga, Jakarta