lap. ddst

11
KONSEP DASAR KEPERAWATAN II “LAPORAN PRAKTIKUM DENVER DEVELOPMENTAL SCREENING TEST/DDST” OLEH NAMA : MUH. IKHSAN FADLI NANLOHY NIM : K1A2 14 027 PRODI : KONSENTRASI ILMU KEPERAWATAN KONS. ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

description

denver devolming skining test

Transcript of lap. ddst

Page 1: lap. ddst

KONSEP DASAR KEPERAWATAN II

“LAPORAN PRAKTIKUM DENVER DEVELOPMENTAL SCREENING TEST/DDST”

OLEH

NAMA : MUH. IKHSAN FADLI NANLOHYNIM : K1A2 14 027PRODI : KONSENTRASI ILMU KEPERAWATAN

KONS. ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI2014

Page 2: lap. ddst

DENVER DEVELOPMENTAL SCREENING TEST/DDST

DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostic atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit), dapat diandalkan dan menunjukan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat mengidentifikasi antara 85-100% bayi dan anak-anak prasekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada “follow-up” selanjutnya ternyata 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6 tahun kemudian.

Tetapi dari penelitian Borowitz (1986) menunjukan bahwa DDST tidak dapat mengidentifikasi lebih dari seproh anak dengan kelainan bicara. Frankenburg melakukan revisi dan restandarisasi kembali DDST dan juga tugas perkembagan pada sector bahasa ditambah, yang kemudian hasil revisi dari DDST tersebut dinamakan Denver II.

a. Aspek perkembangan yang dinilaiTerdiri dari 105 tugas perkembangan pada DDST dan DDST-R, yang kemudian pada Denver II dilakukan revisi dan restandarisasi dari DDST sehingga terdapat 125 tugas perkembangan. Perbedaan lainnya adalah, pada Denver II terdapat :

Peningkatan 86% pada sector bahasa2 pemeriksaan untuk artikulasi bahasaSkala umur yang baruKategori baru untuk interpretasi pada kelainan yang ringanMateri training yang baruSkala penilaian tingkah laku

Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan perkembagan dan diatur dalam 4 kelompok besar yang disebut sector perkembangan, yang meliputi :

Personal social (perilaku sosial)Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan linkungannya.Fine motor adaptive (gerakan motori halus)Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.Language (bahasa)Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan.Gross motor (gerakan motorik kasar)Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

Setiap tugas (kemampuan) digambarkan dalam bentuk kotak persegi panjang horizontal yang berurutan menurut umur, dalam lambar DDST. Pada umunya pada waktu tes, tugas yang perlu diperiksa pada setiap kali skrining hanya berkisar antara

Page 3: lap. ddst

25-30 tugas saja, sehingga tidak memakan waktu lama hanya sekitar 15-20 manit saja.

b. Alat yang digunakanAlat peraga: benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas dan pensil.Lembar formulir DDST.Buku petunjuk sebgai referensi yang menjelaskan cara-cara melakuakan tes dan cara penilaiannya.

c. Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:Tahap pertama: secara periodic dilakuakan pada semua anak yang berusia:

3-6 bulan9-12 bulan18-24 bulan3 tahun4 tahun5 tahun

Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap pertama. Kemuadian dilanjutkan dengan evaluasi dignostik yang lengkap.

d. PenilaianDari buku petunjuk terdapat penjelasan tentang bagaiman melakukan penilaian, apakah lulus (passed=P), gagal (fail=F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan tugas (No Opportunity= N.O). kemudian ditarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horizontal tugas perkembangan pada formulir DDST. Setelah itu dihiung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F, selanjutnya berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal, Meragukan (Questionable) dan tidak dapat dites (Untestable).

AbnormalBila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan pada 2 sektor atau lebih.Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan PLUS 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertical usia.

MeragukanBila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertical usia.

Tidak dapat ditesApabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.

NormalSemua yang tidak tercantum dalam criteria tersebut diatas.

Page 4: lap. ddst

Dalam pelaksanaan skrining dengan DDST ini, umur anak perlu ditetapkan terlebih dahulu, dengan menggunakan petokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun. Bila dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah dan sama dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan keatas.Perhitungan umur adalah sebagai berikut:Misalnya Budi lahir pada tanggal 23 Mei 1992 dari kehamilan yang cuku bulan dan tes dilakukan pada tanggal 5 Oktober 1994, maka perhitungannya sebagai berikut:

1994 – 10 – 5 (saat tes dilakukan)1992 - 5 – 23 (tanggal lahir Budi)

Umur Budi 2 – 4 – 12 = 2 tahun 4 bulan 12 hari, karena 12 hari lebih kecil dari 15 hari, maka garis umur ditarik kebawah, sehingga umur budi adalah 2 tahun 4 bulan. Kemudian garis umur ditarik vertical pada formulir DDST yang memotong kotak-kotak tugas perkembangan pada ke-4 sektor. Tugas-tugas yang terletak disebelah kiri garis itu, pada umunya telah dapat dikerjakan oleh anak-anak seusia budi (2 tahun 4 bulan). Apabila Budi gagal mengerjakan beberapa tugas-tugas tersebut (F), maka berate suatu keterlambatan pada tugas tersebut. Bila tugas-tugas yang gagal dikerjakan berada pada kotak yang terpotong oleh garis vertical umur, maka ini bukan suatu keterlambatan , karena pada control lebih lanjut masih mungkin terdapat perkembangan lagi. Begitu pula pada kotak-kotak disebelah kanan garis umur.Pada ujung kotak sebelah kiri terdapat kode-kode R dan nomor. Kalau terdapat kode R maka tugas perkembangan cukup ditanyakan pada orang tuanya, sedangkan bila terdapat kode nomor maka tugas perkembangan dites sesuai petunjuk dibaliknya formulir.

Agar lebih cepat dalam melaksanakan skrining, maka dapat digunakan tahap pra skrining dangan menggunakan:

DDST Short form, yang masing-masing sektor hanya diambil 3 tugas (sehingga seluruhnya ada 12 tugas) yang ditanyakan pada orangtuanya. Bila didapatkan salah satu gagal atau ditolak, maka dianggap “suspect” dan perlu dilanjutkan dengan DDST lengkap. Dari penelitian Frankenburg didapatkan 25% anak pada pemeriksaan DDST short form ternyata memerlukan pemeriksaan DDST lengkap.PDQ (Pra-screening Developmental Questionnaire”Bentuk kuesioner ini digunakan bagi orang tua yang berpendidikan SLTA keatas. Dapat diisi orang tua di rumah atau pada saat menunggu di klinik. Dipilih 10 pertanyaan pada kuesioner yang sesuai dengan umur anak. Kemudian dinilai berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan, dan pada kasus yang dicurigai dilakukan tes DDST lengkap.

Page 5: lap. ddst
Page 6: lap. ddst

A. Alat dan bahan yang digunakanDalam melakukan praktikum, saya tidak menggunakan alat peraga (permainan anak) karena mengigat usia anak yang masih bayi.Lembar formulir DDST, yang dalam hal ini saya menggunakan lembar Denver II.Buku petunjuk sebgai referensi yang menjelaskan cara-cara melakuakan tes dan cara penilaiannya.

B. Prosedur DDSTSiapkan formulir DDST yang di gunakan beserta alat bantu untuk melakukan pemeriksaan DDST.Beri salam pada klien / ibu dengan sopan ,perkenalkan diri anda kepada mereka, jelaskan tujuan dari tindakan yang akan di lakukanMelakukan anamnesa untuk memperoleh data bayi maupun orang tuanya sesuai dengan formulir yang adaMenentukan usia / umur bayi / anak dengan tepatMemasukkan usia bayi pada formulir DDST dengan menarik garis vertikal pada formulir DDSTMelakukan penilaian perkembangan bayi / anak menggunakn alat bantu sesuai dengan tugas-tugasnya yang terletak di sebelah kiri garis usia bayi  anakMengklasifikasikan hasil penilaian yang telah di lakukan  yaitu normal / abnormal / meragukan / tidak dapat di testMemberikan informasi kepada keluarga hasil dari pemeriksaan (penilaian )yang telah di lakukan, memberikan penyuluhan .Merencankan pemeriksaan selanjutnya pada kunjungan beriutnya jika ibu melakukan kunjungan ulang.Secara sopan santun ucapkan salam perpisahan pada ibu /keluarga dan ucapkan teima kasih .

C. PenilaianAbnormal

Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan pada 2 sektor atau lebih.Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan PLUS 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertical usia.

MeragukanBila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertical usia.

Tidak dapat ditesApabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau meragukan.

NormalSemua yang tidak tercantum dalam criteria tersebut diatas.

Page 7: lap. ddst
Page 8: lap. ddst

A. Data Pemeriksa1. Nama Pemeriksa : Muh. Ikhsan Fadli Nanlohy2. Tanggal Pemeriksaan : Senin, 8 September 20143. Jam Pemeriksaan : Pukul 20:30 WITA

B. Data Pasien Yang Diperiksa1. Nama Orang Tua : Rajab2. Nama Anak : Muhammad Dafa Ibnu Hafiz3. Tanggal Lahir Anak : Selasa, 3 Nofember 2014

C. Alat dan bahan yang digunakanDalam melakukan praktikum, saya tidak menggunakan alat peraga (permainan anak) karena mengigat usia anak yang masih bayi.Lembar formulir DDST, yang dalam hal ini saya menggunakan lembar Denver II.Buku petunjuk sebgai referensi yang menjelaskan cara-cara melakuakan tes dan cara penilaiannya.

D. Kesimpulan hasil DDSTAbnormal

Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan pada 2 sektor atau lebih.Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan PLUS 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertical usia

Jadi dalam melakukan skrinig hasil yang didapatkan adalah abnormal, hal ini di simpulkan karena dalam lembar tes DDST didapatkan 2 atau lebih keterlambatan pada sektor motorik halus adaptif dan motorik kasar, selain itu Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan PLUS 1 sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertical usia. Namun hal ini tidak bersifat permanen dalam perkembagan pertubahan anak, hal ini dap berubah seiring pertumbuhan dan perkembangan anak nantinya.